pengkajian keperawatan tn. p
DESCRIPTION
sdbjwiaTRANSCRIPT
PENGKAJIAN KEPERAWATANKESEHATAN JIWA PROGRAM PROFESI NERS
Ruang Rawat : Merak, Tanggal Dirawat : 06 September 2012
IDENTITAS KLIENInisial : Tn. P (Laki-laki) Tanggal Pengkajian : 03 Oktober 2012Umur : 29 tahunAlamat : Kampung Cibodas, Kecamata Cimahi SelatanPekerjaan : Tidak bekerjaInforman : Pengkajian Hetero
ALASAN MASUKKlien mengalami gangguan kejiwaan sejak 10 tahun yang lalu (tahun 2002). 1 bulan sebelum masuk ke rumah sakit klien menunjukkan gejala mengamuk, merusak barang, memukul orang lain, bicara kacau, tertawa sendiri, curiga, mudah tersinggung, perasaan sedih dan murung, mondar-mandir, kurang tidur, dan mengancam akan membunuh.
KELUHAN UTAMAKlien mengangguk tidak punya teman selama di rumah sakit, klien lebih sering menyendiri dan banyak tidur.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG DAN FAKTOR PRESIPITASISekarang merupakan kali pertama klien dirawat di rumah sakit. tanggal 30 Desember 2003 klien pernah berobat rawat jalan. Setahun sebelumnya . Klien pernah mendalami ilmu kebathinan dan juga sempat mendapat panggilan kerja di pabrik tetapi diganti oleh orang lain sehingga klien kecewa dan marah, bicara kacau dan suka mengancam.
FAKTOR PREDISPOSISIA. Riwayat Penyakit Lalu
Klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu, awalnya pada tahun 2002 klien mendalami ilmu kebathinan namun gagal kemudian dipengaruhi pula oleh masalah pekerjaan yaitu sempat mendapat panggilan kerja di pabrik tetapi posisinya diganti oleh orang lain sehingga klien kecewa dan marah, bicara kacau dan suka mengancam. Kemudian klien menjalani pengobatan rawat jalan di RS namun pengobatan hanya bertahan setahun kemudian tidak pernah berobat lagi.
Pada tahun 2004 klien kontrol kembali namun hanya 1x, klien putus obat. Tanggal 14 Januari 2004 klien berobat kembali dan didapatkan keterangan bahwa 2 hari sebelum periksa, klien menghisap lem, marah-marah, merusak alat rumah tangga, memukul/menyerang, curiga, sedih, bicara kacau, kurang tidur dan mudah tersinggung.Penyakit fisik/gangguan tumbuh kembang tidak terkaji.
B. Riwayat Psikososial
Klien pernah melakukan penganiayaan fisik pada tahun 2004 yaitu saat klien berusia 22 tahun, klien memukul/menyerang orang lain. Tahun 2002 klien mendalami ilmu kebathinan namun gagal kemudian klien juga memiliki masalah pekerjaan yaitu sempat mendapat panggilan kerja di pabrik tetapi posisinya diganti oleh orang lain.Kesan kepribadian klien adalah tipe introvert.Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan
C. Riwayat Penyakit KeluargaTidak terkaji apakah ada anggota keluarga klien yang mengalami gangguan kejiwaan.
D. Status Mental1. Penampilan
Klien kurang rapi, badan bau, klien tampak kotor. Klien mengatakan mandi tidak memakai sabun dan tidak menggosok gigi.Masalah Keperawatan : Kurang Perawatan Diri
2. KesadaranKuantitatif : Compos mentisKualitatif : berubah, narkolepsi,
3. DisorientasiKlien memiliki disorientasi waktu dan orang.
4. Aktivitas MotorikHipokinesa (gerakan/aktivitas yang berkurang), fleksibilitas serea (mempertahankan posisi yang dibuat oleh orang lain), kompulsif (kegiatan yang diulang berulang-ulang); klien sering melakukan sholat berulang-ulang.Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
5. Afek-EmosiAfek labil. Saat berbincang-bincang klien pergi mencari makanan ditempat sampah. Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
6. PersepsiTidak ada masalah keperawatan
7. Proses Pikir Arus Pikir
Saat diajak bicara klien inkoheren (kalimat tidak terbentuk, pembicaraan sulit dipahami), logorea pembicaraan cepat tidak terkontrol)
Isi PikirTidak terkaji
Bentuk PikirRealistik
8. MemoriGangguan daya ingat jangka panjang
9. Tingkat konsentrasi dan berhitungKlien mampu berhitung sederhana dan berkonsentrasi sewaktu dikaji.
10.Kemampuan PenilaianKlien mampu mengambil keputusan
11.Daya tilik diri/insight
Klien tidak menyadari gejala penyakit yang ada pada dirinya dan klien menanyakan kapan dirinya bisa pulang.
12.Interaksi selama wawancaraSelama berbincang-bincang klien kurang kooperatif, kontak mata kurang dan mudah teralih.Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
E. Fisik1. Keadaan umum baik2. Tanda vital
TD = 120/80 mmHg, Nadi = 86x/menit, RR = 20x/menit, S = 36,8°C3. Pengukuran TB dan BB
Tidak terkaji4. Keluhan Fisik
Tidak ada keluhan5. Pemeriksaan Fisik
Kepala : bentuk mesochepal, distribusi rambut merata, warna rambut hitam, tidak rontok, rambut kurang bersih, berketombe, tidak ada luka/lesi, bentuk wajah simetris.
Mata : simetris, pupil isokor, reflek pupil kanan/kiri baik, reflek cahaya kanan/kiri baik, tidak anemis, tidak ada kelainan
Hidung : simetris, terdapat serumen, tidak ada kelainanTelinga : simetris, pendengaran baik, terdapat banyak serumen, kotor, tidak ada
kelainanMulut : kotor, mukosa bibir lembab, tidak cyanosis, gigi utuh dan kotor, bagian atas
gigi tampak ada kehitaman dan tampak karang gigi, air liur tampak menetes, mulut berbau, tidak ada pembesaran tonsil.
Leher : reflek menelan baik, tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening maupun kelenjar tiroid.
ThoraxInspeksi : tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada retraksi dinding dada, tidak
ada penggunaan otot aksesoris pernafasan, ekspansi paru kanan/kiri merata, RR 20x/menit
Palpasi : jarak ICS sama, tidak ada nyeri tekanPerkusi : bunyi sonor pulmo kanan/kiri samaAuskultasi : suara napas vesikuler,tidak ada suara napas tambahan, bunyi jantung S1-S2
murniAbdomen
Inspeksi : tampak datarPerkusi : bunyi timphaniPalpasi : tidak ada pembesaran hepar, tidak ada nyeri tekanAuskultasi : bising usus 8x/menit
Genitalia : tidak terkajiEkstremitas : kekuatan otot tangan 5/5, kekuatan otot kaki 5/5, kuku tampak kotorMasalah Keperawatan : Kurang Perawatan Diri
F. Pengkajian Psikososial (sebelum dan sesudah sakit)1. Konsep diri, citra tubuh, identitas, peran, ideal diri, harga diri tidak dapat terkaji.2. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki X : sudah meninggal
: Perempuan : Hubungan pernikahan
: klien -------- : tinggal dalam 1 rumah
Dari genogram diatas dapat diketahui bahwa klien merupakan anak ke-3 dari 5 bersaudara. Klien tinggal bersama ayah, ibu, adik dan adik iparnya yang telah memiliki seorang anak laki-laki. Namun saat ini ayah klien sudah meninggal.Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
3. Hubungan SosialKlien mengatakan dirumah tidak memiliki teman. Klien juga tidak mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat.Selama di rumah sakit klien lebih banyak tidur, tidak bersosialisasi dengan orang-orang dilingkungannya.Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
4. Spiritual dan KulturalKlien mengaku beragama islam. Selama di Rumah Sakit Jiwa klien menjalankan sholat walaupun tidak beraturan.Masalah Keperawatan : Tidak ada
G. Kebutuhan Persiapan Pulang1. Makan
Klien makan 3x/hari. Klien dapat membersihkan dan menyiapkan alat makan. Klien menghabiskan makanan dan makan secara mandiri. Bantuan minimal.
2. BAB/BAK
Klien menggunakan WC, membersihkan diri dan merapikan pakaian. Bantuan minimal.3. Mandi
Tubuh bersih, tidak bau badan, personal hygiene terjaga. Bantuan minimal.4. Berpakaian/berhias
Klien mampu memilih dan mengenakan pakaian. Bantuan minimal.5. Istirahat dan Tidur
Tidur siang : 14.00 – 16.00Tidur malam : 22.00 – 05.00Aktivitas sebelum/setelah tidur : mandi/cuci muka, merapikan tempat tidur, menyikat gigi.
6. Penggunaan ObatKlien mengetahui frekuensi, jenis, dosis, waktu dan cara pemberian obat.
7. Pemeliharaan KesehatanKlien dan keluarga membutuhkan perawatan lanjutan. Klien menentukan sistem pendukung baik keluarga, teman, lembaga/pelayanan kesehatan
8. Aktivitas Didalam RumahKlien mampu mempersiapkan makanan dan menjaga kera[ihan rumah (kamar tidur, menyapu, mengepel). Klien dapat mencuci pakaian sendiri, mengatur kebutuhan sehari-hari.
9. Aktivitas Diluar RumahKlien mampu belanja untuk kebutuhan harian klien. Klien mampu melakukan perjalanan ke luar rumah secara mandiri baik dengan berjalan kaki, maupun menggunakan kendaraan umum.
H. Mekanisme KopingAdaptif dengan bicara dengan orang lain, mampu menyelesaikan masalah. Maladaptif dengan merokok.
I. Masalah Psikososial dan LingkunganTidak terkaji
J. Aspek MedikDiagnosa masuk : Schizophrenia UndiferentTerapi Medik : Haloperidol 5mg 3x1, Trihexyphenidil 2 mg 3x1, Clozapine 100 gram (0-1-1)
K. Masalah Keperawatan1. Isolasi Sosial2. Kurang Perawatan Diri3. Resiko Perilaku Kekerasan
L. Analisa DataNo. Data Masalah Keperawatan1. Subjektif
klien mengatakan selama di rumah dan di RS tidak memiliki teman
Objektifklien tampak lebih banyak tidur,klien tampak menyendiri, tidak bergaul dengan orang lain,posisi tidur seperti janin,klien tampak menutup diri ditandai dengan kedua tangan dilipat sewaktu berbincang-bincang,tidak ada kontak mata,klien menjawab pertanyan dengan “ya” atau “tidak”
Isolasi Sosial
2. Subjektif-
ObjektifPenampilanKlien kurang rapi, badan bau, klien tampak kotor.rambut kurang bersih, berketombe, terdapat banyak serumen, mulut kotor, gigi kotor, bagian atas gigi tampak ada kehitaman dan tampak karang gigi, air liur tampak menetes, mulut berbau,kuku tampak kotor
Kurang Perawatan Diri
3. Subjektif-
ObjektifALASAN MASUKKlien mengalami gangguan kejiwaan sejak 10 tahun yang lalu (tahun 2002). 1 bulan sebelum masuk ke rumah sakit klien menunjukkan gejala mengamuk, merusak barang, memukul orang lain, bicara kacau, tertawa sendiri, curiga, mudah tersinggung, perasaan sedih dan murung, mondar-mandir, kurang tidur, dan mengancam akan membunuh.Riwayat Penyakit Lalu
Klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu, awalnya pada tahun 2002 klien mendalami ilmu kebathinan namun gagal kemudian dipengaruhi pula oleh masalah pekerjaan yaitu sempat mendapat panggilan kerja di pabrik tetapi posisinya diganti oleh orang lain sehingga klien kecewa dan marah, bicara kacau dan suka mengancam. Kemudian klien menjalani pengobatan rawat jalan di RS namun pengobatan hanya bertahan setahun kemudian tidak pernah berobat lagi.
Resiko Perilaku Kekerasan
Pada tahun 2004 klien kontrol kembali namun hanya 1x, klien putus obat. Tanggal 14 Januari 2004 klien berobat kembali dan didapatkan keterangan bahwa 2 hari sebelum periksa, klien menghisap lem, marah-marah, merusak alat rumah tangga, memukul/menyerang, curiga, sedih, bicara kacau, kurang tidur dan mudah tersinggung.
Penyakit fisik/gangguan tumbuh kembang tidak terkaji.
M. Diagnosa Keperawatan1. Isolasi sosial2. Kurang Perawatan Diri3. Resiko Perilaku Kekerasan
N. Intervensi KeperawatanNo Diagnosa
KeperawatanPerencanaan
Tujuan,Kriteria Hasil
Intervensi Rasional
1. Isolasi sosial Tujuan :Klien dapat membina hubungan saling percaya,Klien dapat berinteraksi dengan orang lain
Kriteria Hasil :Setelah ...x interaksi, klien menunjukan tanda-tanda percaya kepada perawat :Ekspresi wajah
bersahabatMenunjukkan rasa
senangAda kontak mataMau berjabat tanganMeu menyebutkan namaMau menjawab salamMau duduk
berdampingan dengan perawat
Bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi
Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi terapeutik :Sapa klien dengan ramah baik
verbal maupun non-verbalPerkenalkan nama lengkap, nama
panggilan dan tujuan perawat berkenalan
Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien
Buat kontrak yang jelasTunjukan sikap jujur dan menepati
janji setiap kali berinteraksiTunjukan sikap empati dan
menerima apa adanyaBeri perhatian kepada klien dan
masalah yang dihadapi klienDengarkan dengan penuh
perhatian pada ekspresi perasaan klien
Kepercayaan dari klien merupakan hal yang mutlak serta akan memudahkan dalam melakukan pendekatan dan tindakan keperawatan kepada klien
Tujuan :Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri
Kriteria Hasil :Setelah ...x interaksi, klien
Tanyakan kepada klien tentang :Orang yang tinggal serumah/teman
sekamar klienOrang yang paling dekat dengan
klien dirumah/diruang perawatanApa yang membuat klien dekat
dengan orang tersebut
Dengan mengetahui penyebab klien menarik diri dapat ditemukan mekanisme
dapat menyebutkan minimal satu penyebab menarik diri. Yaitu dari :Diri sendiri, orang lain, lingkungan
Orang yang tidak dekat dengan klien dirumah
Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut
Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain
koping klien dalam berinteraksi sosial, serta strategi apa yang akan diterapkan kepada klien
Tujuan :Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosialdan kerugian menarik diri
Kriteria Hasil :Setelah ...x interaksi, klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan sosial, misalnya :Banyak teman, tidak kesepian, bisa berdiskusi,saling menolong.Sedangkan kerugian menarik diri, misalnya :Sendiri, kesepian, tidak bisa berdiskusi.
Tanyakan kepada klien tentang :Manfaat berhubungan sosial dan kerugian menarik diri
Diskusikan bersama klien tentang menfaat berhubungan sosial dan kerugian menarik diri
Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya.
Dengan mengetahui manfaat berhubungan sosial dan kerugian menarik diri, maka klien akan termotivasi untuk berinteraksi dengan prang lain
Tujuan :Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
Kriteria Hasil :Setelah ...x interaksi, klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap dengan :Perawat, perawat lain, klien lain, kelompok.
Observasi perilaku klien saat berhubungan sosial
Beri motivasi dan bantu kllien untuk berkenalan/berkomunikasi dengan perawat, klien lain, kelompok.
Libatkan klien dalam TAKDiskusikan jadwal harian yang
dapat dilakukan untuk meningkatkab kemampuan klien bersosialisasi
Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat
Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas pergaulannya melalui aktivitas yang dilakukannya
Melibatkan klien dalam interaksi sosial akan mendorong klien untuk melihat dan merasakan secara langsung manfaat dari berhubungan sosial, serta meningkatkan konsep diri klien
Tujuan :Klien mampu menjelaskan perasaannya setelah berhubungan sosial
Kriteria Hasil :Setelah ...x interaksi, klien
Diskusikan dengan klien tentang perasaannya setelah berhubungan sosial dengan orang lain, kelompok
Beri pujian terhadap kemampuan klien dalam memperluas pergaulannya melalui aktivitas yang dilakukan.
Untuk mengetahui kemajuan klien dalam berinteraksi dan menilai keberhasilan
dapat menjelaskan perasaannya setelah berhubungan sosial dengan orang lain, kelompok
dalam strategi pelaksanaan
Tujuan :Klien mendapatkan dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial
Kriteria Hasil :Setelah ...x interaksi, keluarga dapat menjelaskan tentang :Pengertian menarik diriTanda dan gejala
menarik diriPenyebab dan akibat
menarik diriCara merawat klien yang
menarik diri
Diskusikan pentingnya peran serta dari keiuarga sebagai pendukung bagi klien untuk mengatasi perilaku menarik diri
Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku menarik diri
Jelaskan kepada keluarga tentang :Pengertian menarik diri, tanda dan gejala menarik diri, cara merawat klien yang menarik diri
Latih keluarga cara merawat klien yang manarik diri
Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatih
Beri motivasi kepada keluarga agar membantu klien untuk bersosialisasi
Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatannya merawat klien di RSJ.
Keluarga merupakan sistem pendukung utama bagi klien untuk meningkatkan percaya dirinya agar mampu berinteraksi sosial
Tujuan :Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
Kriteria Hasil :Setelah ...x interaksi, klien dapat menyebatkan :Manfaat minum obatKerugian tidak minum
obatNama obatWarna obatDosis yang diberikanEfek terapiEfek samping
Diskusikan dengan klien tentang manfaat minum obat, kerugian tidak minum obat, nama obat, warna obat, dosis yang diberikan efek terapi, efek samping
Pantau klien saat menggunakan obat
Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar
Menyukseskan program pengobatan klien dan meng-optimalkan kerja dari obat terhadap klien
2. Resiko Perilaku Kekerasa
Tujuan :Klien dapat mengontrol atau mengendalikan perilaku kekerasan,Klien dapat membina hubungan saling percaya.
Kriteria Hasil :Setelah ...x interaksi, klien
Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik :Sapa klien dengan ramah baik
verbal maupun non-verbalPerkenalkan nama lengkap, nama
panggilan dan tujuan perawat berkenalan
Tanyakan nama lengkap dan nama
Kepercayaan dari klien merupakan hal yang mutlak serta akan memudahkan dalam melakukan pendekatan
dapat menunjukkan tanda-tanda percaya kepada perawat :Ekspresi wajah bersahatMenujukan rasa senangAda kontak mataMau berjabat tanganMau menyebutkan namaMau duduk
berdampingan dengan perawat
Bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi
panggilan yang disukai klienBuat kontrak yang jelasTunjukan sikap jujur dan menepati
janji setiap kali berinteraksiTunjukan sikap empati dan
menerima apa adanyaBeri perhatian kepada klien dan
masalah yang dihadapi klienDengarkan dengan penuh
perhatian pada ekspresi perasaan klien
dan tindakan keperawatan kepada klien
Tujuan :Klien dapat mengenal penyebab perilaku kekerasan yang dilakukannya
Kriteria Hasil :Setelah ...x interaksi, klien menceritakan penyebab perilaku kekerasan yang dilakukannya.
Bantu klien mengungkapkan perasaan marahnya :Motivasi klien untuk menceritakan
penyebab rasa kesal atau jengkelnya
Dengarkan tanpa menyela atau memberi penilaian setiap ungkapan perasaan
Menentukan mekasime koping yang dimiliki klien dalam menghadapi masalah serta sebagai langkah awal dalam menyusun strategi berikutnya.
Tujuan :Klien dapat mengindentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
Kriteria Evaluasi :Setelah ...x interaksi, klien menceritakan tanda-tanda saat terjadi perilaku kekerasan
Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku kekerasan yang dialaminya :Motivasi klien untuk menceritakan
kondisi fisik saat perilaku kekerasan terjadi
Motivasi klien menceritakan kondisi emosionalnya saat terjadi perilaku kekerasan
Motivasi klien menceritakan hubungan dengan orang lain saat terjadi perilaku kekerasan
Deteksi dini sehingga dapat mencegah tindakan yang dapat mem-bahayakan klien dan lingkungan sekitar
Tujuan :Klien dapat mengindentifikasi perilaku kekerasan yang pernah dilakukan
Kriteria Hasil :Setelah ...x interaksi, klien menjelaskan :Jenis-jenis ekspresi
kemarahan yang selama ini dilakukannya
Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukannya selama ini :Motivasi klien untuk menceritakan
jenis-jenis tindak kekerasan yang selama ini pernah dilakukannya
Motivasi klien untuk menceritakan perasaan setelah tindakan tersebut
Diskusikan apakah dengan tindakan tersebut masalah yang dihadapi teratasi
Melihat mekanisme koping klien dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi
Perasaan saat melakukan kekerasan
Efektifitas cara yang dipakai dalam menyelesaikan masalah
Tujuan :Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
Kriteria Hasil :Setelah ...x interaksi, klien menjelaskan akibat tindakannya bagi :Diri sendiri, orang lain, lingkungan
Diskusikan dengan klien akibat negatif yang dilakukan kepada/pada:Diri sendiri, orang lain, lingkungan
Membantu klien melihat dampak yang ditimbulkan akibat perilaku kekerasan yang dilakukan klien
Tujuan :Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam mengungkapkan kemarahan
Kriteria Hasil :Setelah ...x interaksi, klien menjelaskan cara yang sehat untuk mengungkapkan marah
Diskusikan dengan klien :Apakah klien mau mempelajari
cara baru untuk mengungkapkan marah yang sehat
Jelaskan berbagai alternatif pilihan untuk mengungkapkan marah selain perilaku kekerasan yang diketahui klien
Jelaskan cara-cara sehat untuk mengungkapkan marah :a) Cara fisik
Mengungkapkan bahwa dirinya sedang kesal kepada orang lain
b) Cara sosialLatihan asertif dengan orang lain
c) Cara verbalMengungkapkan bahwa dirinya sedang kesal kepada orang lain
d) Cara spirtualSholat/berdoa, zikir, meditasi, dll.
Menurunkan perilaku destruktif yang akan mencederai klien dan lingkungan sekitar
Tujuan :Klien dapat mendemostrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan
Kriteria Hasil :Setelah ...x interaksi, klien memperagakan caea mengontrol perilaku kekerasan :Fisik
Tarik nafas dalam-dalam,
Diskusikan cara yang akan dipilih dan dianjurkan klien memilih cara yang memungkinkan untuk mengungkapkan perasaan marah :
a) Latih klien memperagakan cara yang dipilih
b) Jelaskan manfaat cara tersebutc) Anjurkan klien menirukan
Keinginan untuk marah tidak tahu kapan munculnya,serta siapa yang akan memicunya
Meningkatkan kepercayaan diri klien, serta asertifitas klien
memukul bantal/kasur
VerbalMengungkapkan perasaan kesal/jengkel kepada orang lain tanpa menyakiti
SpiritualBerdoa sesuai agama
peragaan yang sudah dilakukand) Beri penguatan kepada klien
cara yang masih belum sempurna
Anjurkan klien menggunakan cara yan sudah dilatih saat marah
saat marah/jengkel
Meningkatkan asertifitas klien dalam menghadapi marah
Tujuan :Klien mendapatkan dukungan dari keluarga untuk mengontrol perilaku kekerasan
Kriteria Hasil :Setelah ...x interaksi, keluarga :Menjelaskan cara
merawat klien dengan perilaku kekerasan
Mengungkapkan perasaan puas dalam merawat klien
Diskusikan pentingnya peran dan dukungan keluarga sebagai pendukung klien untuk mengatasi perilaku kekerasan
Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku kekerasan
Jelaskan pengertian, penyebab, akibat, dan cara merawat klien perilaku kekerasan yang dapat dilakukan oleh keluarga
Peragakan cara merawat klienBeri kesempatan keluarga untuk
memperagakan ulangBeri pujian kepada keluarga setelah
peragaaanTanyakan perasaan keluarga
setelah mencoba cara yang dilatih
Keluarga merupakan sistem pendukung utama bagi klien
Tujuan :Klien menggunakan obat sesuai program yang telah ditetapkan
Kriteria Hasil :Setelah ...x interaksi, klien menjelaskan :Manfaat obatKerugian tidak minum
obatNama obatBentuk dan warna obatDosis yang diberikanWaktu pemakaianCara pemakaianEfek yang dirasakan
Kriteria Hasil :Setelah ...x interaksi, klien menggunakan obat sesuai program.
Jelaskan kepada klien :a) Manfaat minum obatb) Kerugian tidak minum obatc) Nama obatd) Bentuk dan warna obate) Dosis yang diberikanf) Waktu pemakaiang) Cara pemakaianh) Efek yang dirasakan
Anjurkan klien :a) Meminta dan menggunakan
obat tepat waktub) Melapor kepada
perawat/dokter jika mengalami efek yang tidak biasa
c) Beri pujian terhadap kedisiplinan klien minum obat
Menyukseskan program pengobatan klien
O. Implementasi dan Evaluasi KeperawatanNo. Diagnosa
Kep.Tanggal/
JamImplementasi Evaluasi Nama
& Paraf
1. Isolasi Sosial
04-10-2012/07.30
11.30
13.00
Megobservasi tingkah laku klien terkait isolasi sosialnyaR/ klien tampak tidur dan menutup diri dengan selimut
Membantu menyiapkan makan untuk klien R/ klien tampak mampu makan secara mandiri dan menghabiskan makanannya
Memberikan obat klien haloperidol 5 mg, THD 2 mg, clopine 100 mgR/ obat diminum oleh klien
Melakukan komunikasi terapeutik:Membina hubungan saling percaya dengan klien dan menanyakan perasaan klienR/ klien tidak mampu mengungkapkan perasaannya, bicara tidak jelas dan sangat sulit dimengerti, klien belum bisa menyebutkan nama perawat, banyak blocking, tidak ada kontak mata, afek labil, banyak menunduk dan diam, hanya mengangguk untuk menyatakan “iya”.Ditengah perbincangan klien mengatakan mengantuk dan ingin tidur dengan menggunakan bahasa isyarat.Pembicaraan inkoheren dan logorea.
Subjektifklien mengatakan mengantuk dan ingin tidur dengan menggunakan bahasa isyarat.
Objektifklien tampak tidur dan menutup diri dengan selimut, klien tidak mampu mengungkapkan perasaannya, bicara tidak jelas dan sangat sulit dimengerti, banyak blocking, tidak ada kontak mata, afek labil, banyak menunduk dan diam, hanya mengangguk untuk menyatakan “iya”.Pembicaraan inkoheren dan logorea.Klien tampak mampu makan secara mandiri dan menghabiskan makanannyaklien belum bisa menyebutkan nama perawat.
AnalisaMasalah keperawatan isolasi sosial belum teratasi
PlanningLanjutkan intervensi keperawatan :Dengan mengidentifikasi
kembali penyebab isolasi sosial
Mendiskusikan keuntungan dan kerugian isolasi sosial
Agnes
2. 05-10-2012/07.30 Mengobservasi tingkah laku
klien terkait isolasi sosialnyaR/ klien tampak tidur dan
Subjektifklien mengatakan perasaannya biasa saja,
Agnes
10.15
11.30
13.30
menutup diri dengan selimutMelakukan komunikasi
terapeutik :Membina hubungan saling percaya dengan klien dan menanyakan perasaan klien, menanyakan orang terdekat dan orang yang tidak dekat dengan klienR/ klien mengatakan perasaannya biasa saja, bicara tidak jelas dan sangat sulit dimengerti, banyak blocking, tidak ada kontak mata, afek labil, banyak menunduk dan diam, hanya mengangguk untuk menyatakan “iya”. Klien mengatakan orang terdekatnya adalah Dadi (kakaknya). Klien tidak mengungkapkan siapa orang yang tidak dekat dengannya. klien belum bisa menyebutkan nama perawat.
Membantu menyiapkan makanan untuk klienR/ klien makan secara mandiri, makanan dihabiskan
Memberikan obat klien haloperidol 5 mg, THD 2 mg, clopine 100 mgR/ obat diminum oleh klien
Menyapa klien dengan ramahR/ klien ada kontak mata dan sedikit tersenyum
klien mengatakan orang terdekatnya adalah Dadi (kakaknya).
ObjektifKlien tampak tidur dan menutup diri dengan selimut, bicara tidak jelas dan sangat sulit dimengerti, banyak blocking, tidak ada kontak mata, afek labil, banyak menunduk dan diam, hanya mengangguk untuk menyatakan “iya”.Klien tidak mengungkapkan siapa orang yang tidak dekat dengannya.
AnalisaBHSP dan tujuan SP 1 belum tercapai.
Planning Rencanakan pertemuan hari Sabtu (06/10/2012) untuk meningkatkan BHSP dan mencapai tujuan SP 1.
3. 06-10-2012/07.30
10.00
Mengobservasi tingkah laku klien terkait isolasi sosialnya, menyapa klien dan memberikan salam dengan ramah kepada klienR/ klien tampak tersenyum dan mengangguk saat meilhat perawat.
Menanyakan apakah klien masih ingat dengan perawatR/ klien mengatakan “agnes-agnes” (menyebutkan nama perawat)
Melakukan komunikasi
SubjektifKlien mengatakan “agnes-agnes” (menyebutkan nama perawat)
ObjektifKlien tampak tersenyum dan mengangguk saat meilhat perawat. klien mengatakan “agnes-agnes” (menyebutkan nama perawat)klien diam, tampak tidak ingat saat dievaluasi
Agnes
13.00
terapeutik :Mengulang menanyakan kembali orang yang dekat dan tidak dekat dengan klien di rumah.Mengajak klien berdiskusi mengenai keuntungan berinteraksi punya teman dan kerugian tidak memiliki teman.Mengajarkan klien berkenalan.R/ klien menjawab Dadi (orang yang dekat), klien mengatakan biasa saja.
Mendampingi klien makanR/ klien makan secara mandiri, makanan dihabiskan.
Mengevaluasi cara berkenalanR/ klien diam, tampak tidak ingat.
mengenai cara berkenalan.
AnalisaBHSP sudah tercapai, tujuan SP 1 mengenai belajar cara berkenalan belum tercapai
PlanningLanjutkan intervensi DP 1 SP 1 (latihan berkenalan dengan orang lain)
4. 09-10-2012/07.30
12.00
13.30
Mengobservasi tingkah laku klien terkait isolasi sosialnya, menyapa klien dan memberikan salam dengan ramah kepada klienR/ klien tampak tersenyum dan mengangguk saat meilhat perawat.
Mendampingi klien makanR/ klien makan secara mandiri, makanan dihabiskan. Klien mengatakan “ayo makan“
Melakukan komunikasi terapeutik :Menyapa klien dengan ramah,Melatih klien berkenalan dengan perawat.R/ Kontak mata belum maksimal. Pembicaraan klien sudah lebih jelas dari sebelumnya. Klien mampu memahami yang diajarkan. Klien mampu berkenalan dengan perawat.
Mengevaluasi latihan berkenalan.R/ klien mampu menyebutkan
Subjektif-
ObjektifKlien tampak tersenyum dan mengangguk saat meilhat perawat.Kontak mata belum maksimal. Pembicaraan klien sudah lebih jelas dari sebelumnya. Klien mampu memahami yang diajarkan. Klien mampu berkenalan dengan perawat.klien mampu menyebutkan nama perawat yang diajak berkenalan. Klien memahami yang diajarkan namun masih belum mampu mengatakan secara baik dan jelas.
AnalisaTujuan SP 1 melatih berkenalan sudah tercapai.
PlanningRencanakan pertemuan hari
Agnes
nama perawat yang diajak berkenalan. Klien memahami yang diajarkan namun masih belum mampu mengatakan secara baik dan jelas.
Rabu (10/10/2012) untuk mengulangi latihan berkenalan dengan orang lain.
5. 10-10-2012/07.30
12.30
Mengobservasi tingkah laku klien terkait isolasi sosialnya, menyapa klien dan memberikan salam dengan ramah kepada klienR/ klien tampak tersenyum dan mendatangi perawat, klien mengatakan dirinya sehat saja.
Mengajak klien untuk latihan berkenalanR/ klien tampak tertidur dan tidak mau bangun.
SubjektifKlien mengatakan dirinya sehat saja.
Objektifklien tampak tersenyum dan mendatangi perawat, klien mengatakan dirinya sehat saja.klien tampak tertidur dan tidak mau bangun.
AnalisaTujuan SP 1 melatih berkenalan belum tercapai
PlanningRencanakan pertemuan hari Kamis (11/10/2012) untuk mengulangi latihan berkenalan dengan orang lain.
Agnes
6. 11-10-2012/07.30
10.30
12.30
Mengobservasi tingkah laku klien terkait isolasi sosialnya, menyapa klien dan memberikan salam dengan ramah kepada klienR/ Klien tersenyum dan mengangguk. Kontak mata cukup baik.
Melakukan komunikasi terapeutik :Melatih klien berkenalan dengan orang lainR/ klien mampu berkenalan dengan cukup baik walaupun pembicaraan klien belum jelas
Mengevaluasi latihan berkenalanR/ klien tampak mengingat-ingat dan mencoba melakukannya
Subjektif-
ObjektifKlien tersenyum dan mengangguk. Kontak mata cukup baik.Klien mampu berkenalan dengan cukup baik walaupun pembicaraan klien belum jelas.
AnalisaTujuan SP 1 latihan berkenalan tercapai.
PlanningRencanakan pertemuan hari Jumat (12/10/2012) untuk membuat jadwal harian dan
Agnes
13.30 Menyapa klien dengan ramahR/ klien ada kontak mata dan tersenyum saat melihat perawat.
memasukan latihan berkenalan dalam jadwal
7. 12-10-2012/07.30
11.30
Mengobservasi tingkah laku klien terkait isolasi sosialnya, menyapa klien dan memberikan salam dengan ramah kepada klienR/ Klien tersenyum dan mengangguk. Kontak mata cukup baik.
Mendampingi klien makanR/ klien makan secara mandiri, makanan dihabiskan
Melakukan komunikasi terapeutik :Membuat jadwal kegiatan harian klien dan memasukan latihan berkenalan dalam jadwal.R/ klien masih tampak mengantuk karena sedang tidur dan dibangunkan. Klien tampak kurang mampu memahami pembuatan jadwal harian, klien kurang fokus, blocking. Klien tampak ingin segera tidur lagi.
Subjektif-
Objektifklien tersenyum dan mengangguk. Kontak mata cukup baik.klien masih tampak mengantuk karena sedang tidur dan dibangunkan. Klien tampak kurang mampu memahami pembuatan jadwal harian, klien kurang fokus, blocking. Klien tampak ingin segera tidur lagi.
AnalisaTujuan SP 1 membuat jadwal kegiatan harian klien dan memasukan latihan berkenalan dalam jadwal tercapai
PlanningPertahankan intervensi SP 1.Rencanakan pertemuan hari Sabtu (13/10/2012) untuk berkenalan dengan lebih dari 2 orang/kelompok.Lakukan home visite.
Agnes
8. 13-10-201207.30
08.00
Mengobservasi tingkah laku klien terkait isolasi sosialnya, menyapa klien dan memberikan salam dengan ramah kepada klienR/ klien tersenyum dan mengangguk. Kontak mata cukup baik.
Mengajak klien berinteraksi dengan kelompok dengan berolahraga (sepak bola)R/ Klien mengatakan senang
SubjektifKlien mengatakan senang bermain bola.Keluarga klien mengucapkan terimakasih banyak karena sudah dikunjungi dan mendapatkan pengetahuan baru tentang cara menangani anggota keluarga yang mengalami gangguan kejiwaan isolasi sosial.
Agnes
10.00
bermain bola. Klien tampak bermain bola bersama kelompok. Klien tampak senang dan antusias bermain dalam kelompok.
Melakukan home visiteR/ Keluarga klien mengucapkan terimakasih banyak karena sudah dikunjungi dan mendapatkan pengetahuan baru tentang cara menangani anggota keluarga yang mengalami gangguan kejiwaan isolasi sosial.Keluarga klien tampak senang dan kooperatif saat dilakukan home visite.
Objektifklien tersenyum dan mengangguk. Kontak mata cukup baik.Klien tampak bermain bola bersama kelompok. Klien tampak senang dan antusias bermain dalam kelompok.Keluarga klien tampak senang dan kooperatif saat dilakukan home visite.
AnalisaMasalah teratasi
PlanningLakukan home visitMotivasi keluarga untuk
pendampingan klien dalam berobat dan kontrol.
Diskusikan dengan keluarga mengenai pencegahan kekambuhan klien dengan isolasi sosial.
Diskusikan dengan keluarga mengenai rujukan apabila klien mengalami kekambuhan.