peran institusi pendidikan dalam · pdf filetransfusi darah jenjang pendidikan yang ada masih...
TRANSCRIPT
PERAN INSTITUSI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS
LULUSAN YANG KOMPETEN MELALUI UJI KOMPETENSI
dr. Kirana Pritasari, MQIH
Kepala Pusat Standarisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan
Yogyakarta, 2 Oktober 2014
PENGANTAR BAGIAN PERTAMA
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
(Pasal 1 UU 12/2012 ttg Pendidikan Tinggi)
Definisi Pendidikan
a. berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa;
b. dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa;
Tujuan Pendidikan Tinggi (1)
c. dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia; dan
d. terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
(Pasal 5 UU 12/2012 ttg Pendidikan Tinggi)
Tujuan Pendidikan Tinggi (2)
I. Standar Nasional Pendidikan
II. Standar Nasional Penelitian
III. Standar Nasional Pengabdian Masyarakat
• standar kompetensi lulusan • standar isi pembelajaran • standar proses pembelajaran • standar penilaian pembelajaran • standar dosen dan tenaga
kependidikan • standar sarana dan prasarana
pembelajaran • standar pengelolaan pembelajaran • standar pembiayaan
pembelajaran.
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Permendikbud 49 tahun 2014)
I. Standar Nasional Pendidikan
II. Standar Nasional Penelitian
III. Standar Nasional Pengabdian Masyarakat
• standar hasil penelitian; • standar isi penelitian; • standar proses penelitian; • standar penilaian penelitian; • standar peneliti; • standar sarana dan prasarana
penelitian; • standar pengelolaan
penelitian; dan • standar pendanaan dan
pembiayaan penelitian.
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Permendikbud 49 tahun 2014)
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Permendikbud 49 tahun 2014)
I. Standar Nasional Pendidikan
II. Standar Nasional Penelitian
III. Standar Nasional Pengabdian Masyarakat
• standar hasil pengabdian kpd masy; • standar isi pengabdian kpd masy; • standar proses pengabdian kpd masy; • standar penilaian pengabdian kpd
masy; • standar pelaksana pengabdian kpd
masy; • standar sarana dan prasarana
pengabdian kpd masy; • standar pengelolaan pengabdian kpd
masy; dan • standar pendanaan dan pembiayaan
pengabdian kpd masy.
Pasal 2
1) Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi bertujuan menjamin pemenuhan Standar Pendidikan Tinggi secara sistemik dan berkelanjutan, sehingga tumbuh dan berkembang budaya mutu .
2) Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi berfungsi mengendalikan penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh perguruan
Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (Permendikbud 50 tahun 2014)
Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (Permendikbud 50 tahun 2014)
a. Penetapan Standar Pendidikan Tinggi kegiatan penentuan standar / ukuran;
b. pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi kegiatan pemenuhan standar / ukuran;
c. evaluasi pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi kegiatan pembandingan antara luaran kegiatan pemenuhan standar / ukuran dengan standar / ukuran yang telah ditetapkan;
Siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
d. pengendalian pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi kegiatan analisis penyebab standar / ukuran yang tidak tercapai untuk dilakukan tindakan koreksi; dan
e. peningkatan Standar Pendidikan Tinggi kegiatan perbaikan standar / ukuran agar lebih tinggi dari standar / ukuran yang telah ditetapkan.
Penetapan Pelaksanaan Evaluasi Pengendalian Peningkatan
Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (Permendikbud 50 tahun 2014)
a. evaluasi data dan informasi perguruan tinggi dan/atau program studi (desk evaluation) yang disimpan dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi kegiatan mengukur pemenuhan Standar Pendidikan Tinggi;
b. visitasi ke perguruan tinggi kegiatan memeriksa kesesuaian data dan informasi tentang pemenuhan Standar Pendidikan Tinggi yang disimpan dalam Pangkalan Data Pendidikan Tinggi dengan fakta yang terdapat di perguruan tinggi dan/atau program studi ;
c. penetapan status dan peringkat akreditasi perguruan tinggi dan/atau program studi.
Siklus Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME)
Evaluasi Data dan Informasi
Visitasi
Penetapan
(1) Mahasiswa bidang kesehatan pada akhir masa pendidikan vokasi dan profesi harus mengikuti Uji Kompetensi secara nasional
(2) Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi bekerja sama dengan Organisasi Profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi
(3) Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditujukan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang memenuhi standar kompetensi kerja
(4) Standar kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disusun oleh Organisasi Profesi dan konsil masing – masing Tenaga Kesehatan dan ditetapkan oleh Menteri
RUU Tenaga Kesehatan Pasal 21
(5) Mahasiswa pendidikan vokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang lulus Uji kompetensi memperoleh Sertifikat Kompetensi yang diterbitkan oleh perguruan Tinggi
(6) Mahasiswa pendidikan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang lulus Uji kompetensi memperoleh Sertifikat Profesi yang diterbitkan oleh perguruan Tinggi
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan uji kompetensi yang diatur dengan Peraturan Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan
RUU Tenaga Kesehatan Pasal 21
Pasal 87 (1) Bukti Registrasi dan perizinan Tenaga Kesehatan yang telah dimiliki oleh Tenaga Kesehatan, pada saat berlakunya Undang – Undang ini, dinyatakan masih tetap berlaku sampai habis masa berlakunya (2) Tenaga Kesehatan yang belum memiliki bukti registrasi dan perizinan wajib menyesuaikan dengan ketentuan Undang – Undang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak Undang – Undang ini diundangkan
RUU Tenaga Kesehatan ISU – ISU PENTING MASA PERALIHAN
Pasal 88 (1) Tenaga Kesehatan lulusan pendidikan di bawah Diploma Tiga yang telah melakukan praktik sebelum ditetapkan Undang – Undang ini, tetap diberikan kewenangan untuk menjalankan praktik sebagai Tenaga Kesehatan untuk jangka waktu 6 (enam) tahun setelah Undang – Undang ini diundangkan. (2) Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diperoleh dengan mengajukan permohonan mendapatkan STR Tenaga Kesehatan
RUU Tenaga Kesehatan ISU – ISU PENTING MASA PERALIHAN
Pasal 88
(1)Nakes lulusan pendidikan di bawah Diploma Tiga …
RUU Tenaga Kesehatan ISU – ISU PENTING MASA PERALIHAN
•SPK,
• D1 Kebidanan,
•SPPH, dll
Nakes belum menempuh
pendidikan setara Diploma 3
• Teknisi Transfusi Darah
Jenjang pendidikan yang
ada masih di bawah Diploma 3
Alternatif solusi: 1. Pendidikan Regular 2. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) 3. Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)
Solusi: membuka program studi baru pada jenjang min Diploma 3
Pasal 95
Peraturan pelaksanaan dari Undang – Undang ini harus ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak Undang – Undang ini diundangkan
RUU Tenaga Kesehatan ISU – ISU PENTING MASA PERALIHAN
Rencana Peta Jalan Uji Kompetensi
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016
D3 Bidan D3 Perawat Ners
D3 Bidan D3 Perawat Ners
+ (D3/D4) Gizi ? + Kesmas ? + D3 Fisioterapi ?
+ dll + dll + dll
Contoh : Permendikbud terkait Uji Kompetensi
UJI KOMPETENSI SEBAGAI ALAT UKUR KUALITAS LULUSAN
BAGIAN KEDUA
Latar Belakang
Standarisasi output
pendidikan & kompetensi
nakes
Globalisasi
Pelayanan kesehatan
yang paripurna
Penerapan beberapa
aturan hukum
Kurikulum berbasis
kompetensi
Uji kompetensi
Prinsip Student Assessment - Validitas - Reliabilitas - Feasibilitas - Dampak bagi mahasiswa &
institusi pendidikan Assessment
Jumlah Distribusi Kualitas
pendidikan
Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan
Set up standard Drives learning Drive process Provide feedback
Tujuan Uji Kompetensi
• Certification & Registration
• High quality of health service
• Educational Evaluation
• Standardized of Health Service
Ministry of Health
Ministry of education
Health professionals Patient
BATASAN & RUANG LINGKUP
Uji Kompetensi:
ujian yang dilaksanakan untuk menilai pencapaian kompetensi sesuai Standar Kompetensi dalam rangka memperoleh sertifikat kompetensi.
Uji kompetensi = competence-based assessment sebagai longitudinal assessment, ujian standarisasi nasional/ uji kompetensi bagian integral dan komplementer terhadap sistem ujian kompetensi di institusi.
Prinsip – Prinsip Uji Kompetensi
–Validity
–Reliable.
–Practicability.
–Defensible
– Impact on Learning
Knows
Knows how
Shows how OSCEs
EMQs, SEQs
Mini CEX
MCQs
Behaviour~ attitude/skills
Cognition~ knowledge
Does
Miller GE. The assessment of clinical skills/competence/performance. Academic
Medicine (Supplement) 1990; 65: S63-S7.
Metode Penilaian Kompetensi Klinis
Uji Kompetensi sebagai sebuah Sistem
Ujian Standardisasi
Nasional
Benchmarking
Regional
Sistem Ujian Institusi - Implementasi KBK
- 100% isi kurikulum
- Syarat kelulusan
- Implementasi KBK
- Fase akademik (pre-
diagnostik/treatment)
- Fungsi formatif
- Implementasi KBK
- 80% isi kurikulum
- Syarat kelulusan
Dampak Pelaksanaan Uji Kompetensi
Kualitas Lulusan
Uji Kompetensi
Kualitas
Peserta Didik
Dosen Fasilitas
Kualitas Kurikulum
Proses
Pembelajaran Penilaian
Kualitas
Profesi
Nakes
Kualitas Pelayanan Kesehatan
Input Process Output Outcome Impact
Implementasi Uji Kompetensi Tahun 2014
UJI KOMPETENSI TAHUN 2014
BAGIAN KETIGA
• Undang – undang 12/2012 ttg Pendidikan Tinggi
• Peraturan Bersama Mendikbud No. 3/2014 dan Menkes No. 52/2014 ttg Penyelenggaraan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Diploma III Kebidanan, Diploma III Keperawatan, dan Profesi Ners
• Permendikbud No. 81/2014 ttg Ijazah, Sertifikat Kompetensi, dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi
• Peraturan Menteri Kesehatan No. 46/2013 ttg Registrasi Tenaga Kesehatan
Regulasi Uji Kompetensi
Unsur Panita: • Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi; • Badan PPSDMK Kemenkes; • Perwakilan Perguruan Tinggi; • Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (KOPERTIS); • Perwakilan Ikatan Bidan Indonesia (IBI); • Perwakilan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI); • Perwakilan Asosiasi Instusi Pendidikan Kebidanan Indonesia
(AIPKIND); • Perwakilan Asosiasi Instusi Pendidikan Diploma III Keperawatan
Indonesia (AIPDIKI); • Perwakilan Asosiasi Instusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI);
Panita Uji Kompetensi Nasional 2014 Kepmendikbud No. 230/P/2014
Panita Uji Kompetensi Nasional 2014 Kepmendikbud No. 230/P/2014
Ketua
Wakil Ketua
Pengawas Komite
Pengarah
Sekretaris
Wakil Sekretaris
Bendahara
Wakil Bendahara
Sekretariat Divisi Monev
Sub Div Penyiapan Materi Uji
Sub Div Penyiapan Set & Penjaminan Mutu Materi Uji
Sub Div Pengolahan
Hasil Uji
Sub Div Pendaftaran
Sub Div Sumber Daya dan
Pengelolaan Uji
Divisi pengelolaan Materi Uji
Divisi Pengelolaan Uji
Pasal 2
1) Uji Kompetensi diikuti oleh mahasiswa program Diploma III Kebidanan, Diploma III Keperawatan, dan Profesi Ners sebagai prasyarat mendapatkan Sertifikat Kompetensi.
Pasal 3
1) Peserta Uji Kompetensi harus terdaftar pada Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
2) Peserta Uji Kompetensi berasal dari program studi Diploma III Kebidanan, Diploma III Keperawatan, dan Profesi Ners yang memiliki izin penyelenggaraan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang masih berlaku.
3) Peserta Uji Kompetensi yang dinyatakan lulus berhak mendapatkan Sertifikat Kompetensi oleh perguruan tinggi.syarat mendapatkan Sertifikat Kompetensi.
Peserta Uji Kompetensi 2014 Peraturan Bersama Mendikbud – Menkes
Pasal 6 1) Uji Kompetensi dilaksanakan sesuai waktu yang
ditetapkan oleh Panitia Uji Kompetensi Nasional. 2) Pelaksanaan Uji Kompetensi dimulai dengan
pengumuman pelaksanaan Uji Kompetensi kepada seluruh program studi Diploma III Kebidanan, Diploma III Keperawatan dan Profesi Ners.
3) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit berisi: 1. jadwal pendaftaran peserta Uji Kompetensi; 2. waktu pelaksanaan Uji Kompetensi; 3. tempat pelaksanaan Uji Kompetensi; dan 4. biaya Uji Kompetensi.
Waktu Pelaksanaan Uji Kompetensi 2014 Peraturan Bersama Mendikbud – Menkes
Pasal 7 1) Pendaftaran Uji Kompetensi bagi mahasiswa
program Diploma III Kebidanan, Diploma III Keperawatan, dan Profesi Ners dilakukan secara kolektif oleh perguruan tinggi.
2) Panitia Uji Kompetensi Nasional bekerja sama dengan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta melakukan verifikasi dan validasi data peserta Uji Kompetensi yang berasal dari Perguruan Tinggi Swasta.
Pendaftaran Uji Kompetensi 2014 Peraturan Bersama Mendikbud – Menkes
1. Pendataan calon peserta dilaksanakan pada tanggal 25 September – 1 Oktober 2014
2. Pendataan dilakukan secara daring (online) melalui laman (website) resmi panitia di www.uk-nakes.org
3. Jadwal pelaksanaan uji kompetensi: – Diploma III Kebidanan 20 November 2014
– Diploma III Keperawatan 27 November 2014
– Profesi Ners 6 – 7 Desember 2014
INFO: Pendataan Calon Peserta dan Pelaksanaan Uji Kompetensi 2014
Surat Edaran Panitia Uji Kompetensi Nasional
Pasal 8
1) Biaya pelaksanaan Uji Kompetensi dibebankan kepada peserta Uji Kompetensi.
2) Penerimaan dan pembelanjaan dana yang diperoleh melalui pendaftaran peserta Uji Kompetensi dilakukan berdasarkan prinsip pertanggungjawaban yang transparan dan akuntabel, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
3) Penerimaan dana yang diperoleh dari pendaftaran peserta uji bagi Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang penggunaannya dilakukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
4) Satuan biaya penyelenggaraan Uji Kompetensi diusulkan oleh Panitia Uji Kompetensi Nasional untuk selanjutnya ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Pembiayaan Uji Kompetensi 2014 Peraturan Bersama Mendikbud – Menkes
Pasal 9 1) Hasil Uji Kompetensi diumumkan secara terbuka oleh
Panitia Uji Kompetensi Nasional. 2) Hasil Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diserahkan kepada Perguruan Tinggi untuk penerbitan Sertifikat Kompetensi.
3) Sertifikat Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) beserta dokumen kelengkapan lainnya diserahkan secara kolektif oleh perguruan tinggi kepada Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia melalui Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi untuk proses penerbitan Surat Tanda Registrasi.
Hasil Uji Kompetensi 2014 Peraturan Bersama Mendikbud – Menkes
Pasal 10
1) Peserta Uji Kompetensi yang tidak lulus dapat mengikuti Uji Kompetensi pada periode berikutnya.
2) Peserta Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mendapatkan program pembimbingan yang menjadi tanggung jawab
program studi asal.
Uji Kompetensi Ulang Peraturan Bersama Mendikbud – Menkes
1) Perhatikan umpan balik hasil uji kompetensi individual dan institusi.
2) Pembimbingan
3) Konseling kesiapan mengikuti uji kompetensi
4) Try out uji kompetensi
Program Pembimbingan (Remedial)
TAHAP PERSIAPAN
• Pembimbing menindaklanjuti hasil analisis UK mahasiswa (komponen / tinjauan dimana mhs tsb mendapat nilai rendah)
• Penyiapan materi bimbingan sesuai blueprint UK
• Menentukan strategi dan metode bimbingan
• Pembagian kelompok mahasiswa dan pembimbing
• Menyusun jadwal bimbingan (kelompok dan individual)
TAHAP PELAKSANAAN
• Pelaksanaan remedial sesuai jadwal yg ditentukan
• Bimbingan strategi menjawab soal, mengerjakan soal-soal kasus sesuai blueprint,
• Bimbingan secara individu dan kelompok
Teknis Program Pembimbingan (1)
TAHAP EVALUASI • Evaluasi pemahaman mahasiswa terhadap
materi UK sesuai blueprint setiap selesai bimbingan (secara individu dan kelompok)
• Setelah melalui tahapan proses bimbingan (individu dan kelompok) secara berkala, pada tahap akhir mahasiswa dievaluasi kembali dg cara menjawab soal-soal UK yg telah dibahas sebelumnya, kemudian dinilai hasilnya dan dibahas kembali bersama-sama
Teknis Program Pembimbingan (2)
PERAN INSTITUSI PENDIDIKAN DALAM MENGHADAPI UJI KOMPETENSI
BAGIAN KEEMPAT
Memahami Tahapan Uji Kompetensi
1. Pembentukan dan validasi standar kompetensi oleh stakeholders
2. Menentukan kompetensi dasar yang diujikan 3. Pembuatan blueprint sesuai kompetensi 4. Menentukan model test yang efektif dan efisien 5. Membuat instrument test yang valid/reliable
(psychometric principles) 6. Membuat standard setting dan proses
pengambilan putusan
Memahami Tahapan Pengembangan Materi Uji Kompetensi
Asupan Proses
Luaran
1. Blueprinting-
metode ujian
2. Kontributor soal
3. Metode Ujian
4. Pedoman ujian
5. Dukungan IT
1. Review Soal
2. Try-out item
3. Pengelolaan ujian
4. Pengelolaan bank
soal
1. Standard
setting
2. Pengumuman
3. Umpan balik
Pendidikan
• Disusun berdasarkan Standar Kompetensi Tenaga Kesehatan yang dikeluarkan oleh Konsil/Organisasi Profesi
• Terdiri atas 3 – 7 tinjauan dengan beberapa kriteria, lengkap dengan pembobotannya
• Presentase tiap bagian dari masing-masing tinjauan yang disesuaikan dengan kemampuan/kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh calon tenaga kesehatan.
Memahami Blueprint Materi Uji
6 7
KOMPETENSI % DOMAIN % SISTEM % TINJAUAN
Kebutuhan/Mix
model
UPAYA % Tinjauan Nursing
proses
TINJAUAN
Keilmuan
Praktik professional, etis, legal dan
peka budaya
15 - 25% KOGNITIF 65-75% Sist. Kardiovaskular 14 12 - 16% Oksigen (10-20) PROMOTIF 10-20% Pengkajian (20-30%) Maternitas (5-15%) 10
1. Melakukan komunikasi
interpersonal dalam melakukan
tindakan keperawatan
5 - 15 % AFEKTIF
KNOWLEDGE
(KONATIF)
5-10% Sist. Respirasi 14 12-16% Cairan dan elektrolit (10-20)PREVENTIF 30 - 40% penentuan diagnosa (20-30%)Anak (5-15%) 10
2. Menerapkan prinsip etika, etiket
dalam (tindakan) keperawatan
5 - 15 % PROSEDURAL
Knowledge
20 - 25% Sist. Imun Hematologi 97 - 11 % Nutrisi (10-20%) KURATIF 30-40 % perencanaan (20-30%) KMB (25-35%) 30
Asuhan dan manajemen asuhan
keperawat
65-75% Sist. Neuro behav. 9 7 - 11 % Eliminasi (8-12%) REHABILITATIF 10-20% Implementasi (10-20%) Jiwa (5-15%) 10
1.Menerapkan prinsip (pencegahan)
infeksi nosokomial
5-9% Sist. Sensori Persepsi 53 - 7% Aktivitas dan istirahat (4-7%) Evaluasi (5-15%) Keluarga (5-15%) 10
2. Menganalisa, interpretasi dan
dokumentasi data secara akurat
9-13 % Sist. Endokrin 8 6 - 10%Masukan kel 3 :
istilah kuratif
menjadi …,
Gerontik (4 - 8%) 6
3. Menciptakan dan mempertahankan
lingkungan asuhan keperawatan yang
aman melalui pengunaan
pengendalian mutu dan strategi
manejemen resiko
5-9% Sist. Pencernaan 14 12 -16 % Rekreasi (2-4 %) Catatan : kel 1: dokumentasi
sudah masuk ke setiap
tahap nursing process
Manajemen (5-15%) 10
4. Mengukur tanda-tanda vital 3-7 % Sist. Muskulo skleletal 86 - 10 % Aman dan Nyaman (4-7% Gadar (6 - 10%) 8
5. Menggunakan langkah/tindakan
aman untuk mencegah cedera pada
klien
5-9%
Sist. Integumen 5 3 - 7 %
Stress dan adaptasi (4-7%) Komunitas (4-8%) 6
6. Memenuhi kebutuhan oksigenasi 5-9% Sist. Perkemihan 9 7 - 11% Seksual (2-4%)
7. Merawat luka 5-9% Sist. Reproduksi 5 3 - 7 %
8.Memberikan tranfusi dan produk
darah secara aman
3-7% Culture; spiritual (4-7%)
9.Manajemen cairan dan elektrolit 5-9 % Value dan belief (4-7%)
10.Pemberian obat tepat dan aman 5-9% Psikososial (4-7%)
Pengembangan professional 5-15%
TINJAUAN YANG DISEPAKATI, JW MARRIOT, 7 JULI 2010
1 2 3 4 5
Blue Print Uji Kompetensi Ners
Tinjauan I: Area Kompetensi Bidan % Tinjauan 2:
Domain
% Tinjauan 3:
Siklus Kesehatan
Reproduksi
Perempuan
dalam konteks
keluarga
% Tinjauan 4:
Lingkup praktik
bidan
% Tinjauan 5:
Manajemen
Asuhan
% Tinjauan 6 :
Sasaran
%
Tinjauan 7: setting
pelayanan%
Etik legal dan keselamatan pasien 6 Kognitif 30 remaja 10 Pencegahan 15 Pengkajian 20 individu 60 rumah 25
Komunikasi efektif 5 Psikomotor
(Prosedural
Knowledge )
50 pra konsepsi 10
Promosi kelahiran
normal 20
Diagnosis 15 Keluarga
20 komunitas 30
Pengembangan diri dan profesionalisme 5 Konatif
(afektif
knowledge)
20 hamil 25 Deteksi komplikasi
30
Planing 20 Masyarakat
20 klinik/ unit kesehatan 30
Landasan ilmiah praktek kebidanan 37 Jumlah 100 Bersalin 20 Rujukan 10 Intervensi 20 Jumlah 100 Rumah sakit 15
Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan 36 Nifas 10 Kegawatdaruratan 10 Evaluasi 15Jumlah 100
Promosi kesehatan dan konseling 3 Masa antara 10 Konseling dan
pendidikan
kesehatan
15 Dokumentasi 10
Perimenopause 10 Jumlah 100 JML
Bayi baru lahir 10
Jumlah 100 Bayi dan balita 5
Total 100
Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan 8
BLUE PRINT MCQ UJI KOMPETENSI BIDAN INDONESIA
Blue Print Uji Kompetensi Bidan
Acute intermittent porphyria adalah akibat gangguan pada biosintesis dari: A. Kolagen B. Kortikosteroid C. asam lemak D. Glukosa E. Heme F. Tiroksin
Memahami Bentuk Materi Uji
“Old” Style Biochemistry Question Testing Recall of an Isolated Fact
E
Application of Knowledge Item: Biochemistry/Genetics
Seorang laki-laki berusia 30 tahun datang dengan keluhan badan lemah, kehilangan keseimbangan dan nyeri perut tanpa diare. Tante dan saudaranya juga memiliki keluhan yang sama. Pada pemeriksaan fisik didapatkan perut kembung, penurunan bising usus. Pemeriksaan neurologik didapatkan kelemahan pada lengan atas. Kelainan biosintesis apakah yang paling mungkin menyebabkan permasalahan pasien tersebut?
A. collagen B. corticosteroid C. fatty acid D. glucose E. heme F. thyroxine
E
Tinjauan 1 - 2
Tinjauan 3 - 4
Tinjauan 5 - 7
Memahami Umpan Balik (Feedback) Hasil Uji Kompetensi
Dua Jenis Feedback Hasil Uji Kompetensi:
1. Feedback untuk Institusi 2. Feedback untuk Individu
Nama Institusi Jumlah Peserta
Nilai Rerata
Standar Deviasi
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Jumlah Lulus
Jumlah Tidak Lulus
“POLTEKKES......XX” 65 42,4 7,5 57,8 28,3 40 25
Data Statistik Nasional 6696 41,1 9,3 72,2 7,8 3582 3114
Hasil Uji Kompetensi Mahasiswa Program Diploma III Kebidanan Indonesia Periode Nopember 2013
Contoh Dokumen Hasil Uji Kompetensi
Tabel Rerata Jumlah Jawaban Benar Institusi (a) terhadap Rerata Jumlah Jawaban Benar Nasional (b) dan Jumlah Soal
masing – masing Tinjauan (c)
Tinjauan 1 (Domain Kompetensi) (a) (b) (c)
1 Etik legal dan keselamatan pasien 6,6 / 6,0 / 14
2 Komunikasi efektif 1,7 / 1,4 / 4
3 Pengembangan diri dan profesionalisme 3,0 / 3,3 / 7
4 Landasan ilmiah praktek kebidanan 31,2 / 30,2 / 73
5 Keterampilan klinis dalam praktik kebidanan 22,7 / 22,3 / 59
6 Promosi kesehatan dan konseling 7,4 / 7,0 / 14
7 Manajemen dan kepemimpinan 3,8 / 3,7 / 9
Tinjauan 2 (Domain Kognitif) (a) (b) (c)
1 Kognitif 37,0 / 36,4 / 88
2 Psikomotor (Prosedural Knowledge ) 30,3 / 28,5 / 72
3 Konatif (afektif knowledge) 9,0 / 9,0 / 20
Tinjauan 3 (Siklus Kespro Perempuan) (a) (b) (c)
1 Remaja 4,9 / 4,7 / 10 2 Pra konsepsi 3,7 / 3,1 / 7 3 Hamil 15,5 / 14,6 / 33 4 Bersalin 16,3 / 16,1 / 39 5 Nifas 9,4 / 8,5 / 22 6 Masa antara 8,5 / 8,4 / 19 7 Perimenopause 3,4 / 3,3 / 9 8 Bayi baru lahir 9,3 / 10,0 / 25 9 Bayi dan balita 5,2 / 5,3 / 16
Tinjauan 4 (Lingkup Praktik Bidan) (a) (b) (c)
1 Fisiologis /Normal 37,1 / 36,6 / 88
2 Deteksi dini komplikasi 23,1 / 21,8 / 54
3 Rujukan 4,7 / 4,0 / 10
4 Kegawatdaruratan 11,5 / 11,5 / 28
Tinjauan 5 (Manajemen Asuhan) (a) (b) (c)
1 Pengkajian 10,2 / 10,1 / 22 2 Diagnosis 12,0 / 12,1 / 33 3 Perencanaan 14,7 / 13,9 / 31 4 Implementasi 26,5 / 25,7 / 63 5 Evaluasi 13,0 / 12,2 / 31
Tinjauan 6 (Sasaran) (a) (b) (c)
1 Individu 63,1 / 60,9 / 149
2 Keluarga 5,5 / 5,6 / 13
3 Masyarakat 7,8 / 7,5 / 18
Tinjauan 7 (Setting Pelayanan) (a) (b) (c)
1 Komunitas 22,7 / 22,6 / 54
2 Klinik / Unit Kesehatan 46,0 / 43,8 / 109
3 Rumah sakit 7,6 / 7,6 / 17
1. Sosialisasi mengenai metodologi dan implementasi uji kompetensi kepada tenaga pendidik dan peserta didik
2. Mendorong dosen untuk menguasai teknik pembuatan soal yang baik (item development) dan mampu menulis soal dengan kaidah tersebut
3. Mendorong tenaga pendidik untuk menguasai teknik penelahaan soal yang baik (item reviewer) dan mampu melakukan penelahaan soal dengan kaidah tersebut
Peran Institusi Pendidikan (1)
4. Membiasakan peserta didik untuk menghadapi uji kompetensi dengan cara menggunakan soal dengan standar uji kompetensi (konten dan konstruksi nya)
5. Mempelajari Umpan Balik hasil UK tahun 2013 dan menyusun strategi preparasi dan antisipasi menghadapi UK yang akan datang
6. Menyelenggarakan try out internal secara mandiri
7. Mempersiapkan tempat uji kompetensi (TUK) dengan sebaik – baiknya
Peran Institusi Pendidikan (2)
8. Mendorong dosen untuk berpartisipasi sebagai Pengawas Pusat “PP” pada Uji Kompetensi
9. Mempersiapkan Pengawas Lokal “PL” (rasio 1:25 peserta) dan Penanggung Jawab Lokasi “PJL” (rasio 1:200 peserta)
10. Cek kembali kelengkapan administrasi institusi pendidikan: perijinan, kelengkapan data mahasiswa peserta uji kompetensi di PDPT
11. Mendaftarkan mahasiswa untuk mengikuti uji kompetensi secara online
Peran Institusi Pendidikan (3)
• Dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober 2014 secara serentak di 39 prodi pada 34 Poltekkes Kemenkes
• Prodi yang disertakan:
INFO: TRY OUT MTKI 2014
D I P L O M A T I G A
Kesh. Lingkungan Teknisi Labkes Perawat Gigi Ahli Gizi
Fisioterapi Radiografer Refr. Optisien Elektromedis
Perawat Anestesi Perekam Medis Teknisi Gigi Terapi Wicara
Fisikawan Medis Ortotik Prostetik Okupasi Terapi Akupuntur Terapi
• Metode Uji:
– Paper Based Test Multiple Choice Question (MCQ).
– Jumlah materi uji: 180 soal.
– Durasi uji: 180 menit.
• Prediksi Peserta: maks. 4.750 orang
• Pengawas Pusat: 39 orang
• Penanggung Jawab Lokasi: 39 orang
• Pengawas Lokal: maks. 190 orang
• Contact Person: Zaeni Dahlan (0813 2014 2863)
INFO: TRY OUT MTKI 2014
NEXT TRY OUT MTKI
Lain – Lain
D 3Teknik Kardiovaskuler
D 1 Teknisi Transfusi Darah
Sarjana Kesehatan Masyarakat
D3 Jamu
D I P L O M A E M P A T
Perawat Anestesi Teknisi Labkes Perawat Gigi Ahli Gizi
Fisioterapi Radiografer Refr. Optisien Elektromedis
Langkah – Langkah Persiapan
Standar Kompetensi
Blueprint Materi Uji
Item Development
Item Review Panel Expert Try Out
TERIMA KASIH