peran nilai adat hibua lamo dalam upaya merekonsiliasi masyarakat...

14
PERAN NILAI ADAT ‘HIBUA LAMO’ DALAM UPAYA MEREKONSILIASI MASYARAKAT PASCA PERPECAHAN JEMAAT (Studi Sosiologis: Masyarakat Desa Duma dan Desa Mamuya, Kabupaten Halmahera Utara) Oleh: Roberto Duma Buladja (352013012) S K R I P S I DIAJUKAN KEPADA PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMUNIKASI SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2017

Upload: duongthuy

Post on 25-May-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN NILAI ADAT HIBUA LAMO DALAM UPAYA MEREKONSILIASI MASYARAKAT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14726/9/T1_352013012_Judul.pdf · “Peran Nilai Adat ‘Hibua Lamo’

PERAN NILAI ADAT ‘HIBUA LAMO’ DALAM UPAYA MEREKONSILIASI

MASYARAKAT PASCA PERPECAHAN JEMAAT (Studi Sosiologis: Masyarakat Desa Duma dan Desa Mamuya, Kabupaten Halmahera Utara)

Oleh:

Roberto Duma Buladja (352013012)

S K R I P S I

DIAJUKAN KEPADA PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMUNIKASI

SEBAGAI SALAH SATU SYARAT

UNTUK MEMPEROLEH

GELAR SARJANA

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2017

Page 2: PERAN NILAI ADAT HIBUA LAMO DALAM UPAYA MEREKONSILIASI MASYARAKAT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14726/9/T1_352013012_Judul.pdf · “Peran Nilai Adat ‘Hibua Lamo’
Page 3: PERAN NILAI ADAT HIBUA LAMO DALAM UPAYA MEREKONSILIASI MASYARAKAT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14726/9/T1_352013012_Judul.pdf · “Peran Nilai Adat ‘Hibua Lamo’
Page 4: PERAN NILAI ADAT HIBUA LAMO DALAM UPAYA MEREKONSILIASI MASYARAKAT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14726/9/T1_352013012_Judul.pdf · “Peran Nilai Adat ‘Hibua Lamo’
Page 5: PERAN NILAI ADAT HIBUA LAMO DALAM UPAYA MEREKONSILIASI MASYARAKAT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14726/9/T1_352013012_Judul.pdf · “Peran Nilai Adat ‘Hibua Lamo’
Page 6: PERAN NILAI ADAT HIBUA LAMO DALAM UPAYA MEREKONSILIASI MASYARAKAT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14726/9/T1_352013012_Judul.pdf · “Peran Nilai Adat ‘Hibua Lamo’

KATA PENGANTAR

Atas penyertaan dan hikmat dari Tuhan Yesus Kristus, maka skripsi yang berjudul

“Peran Nilai Adat ‘Hibua Lamo’ Dalam Upaya Merekonsiliasi Masyarakat Pasca

Perpecahan Jemaat (Studi Sosiologis: Masyarakat Desa Duma dan Desa Mamuya,

Kabupaten Halmahera Utara)” dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Walaupun banyak

kendala yang ditemui, namun penulis tetap dimampukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

Selain itu, adapun berbagai pihak yang telah banyak mendukung dan membantu

penulis, baik bantuan secara moril maupun materiil mulai dari awal, proses, hingga

selesainya penulisan ini. Untuk itu penulis secara khusus ingin mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Bapak Drs. Daru Purnomo, M.Si, selaku Dekan FISKOM dan Bapak Dr. Ir. Royke. R.

Siahainenia., M.Si, selaku Kaprogdi SOSIOLOGI yang mana telah membantu penulis

dalam banyak hal untuk menyelesaikan skripsi ini. Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa

memberi kebijaksanaan dan kesehatan buat kedua Bapak dalam menjalankan seluruh

tugas dan pelayanan baik di kampus maupun keluarga.

2. Ibu Dr. Ir. Sri Suwartiningsih., M.Si dan Kaka Elly Esra Kudubun, S.Sos., M.Si

selaku Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pemikirannya untuk mengarahkan, membimbing,

memotivasi dan mendampingi saya selama proses sampai terselesainya penulisan

skripsi ini. Kiranya kebaikan Ibu dan Kaka mendapat balasan yang setimpal dari

Tuhan Yang Maha Kuasa.

3. Kepada seluruh Dosen pengajar khususnya Progdi Sosiologi – Fiskom, diantaranya:

Dr. Pamerdi Giri Wiloso; Dr. Ir. Sri Suwartiningsih, M.Si; Dra. Antik Tri Susanti.,

M.Si; Elly E. Kudubun, S.Sos, M.Si; Dr. Ir. Arianti Ina Restiani Hunga, M.Si; Drs.

Daru Purnomo, M.Si, Dr. Ir. Royke. R. Siahainenia, M.Si, atas semua pemberian ilmu

yang telah diberikan bagi saya selama studi di FISKOM - UKSW. Tuhan memberkati

pelayanan Bapak dan Ibu.

4. Seluruh Karyawan Tata Usaha FISKOM: Mbak Yeni, Pak Budi, dan lain-lain yang

penulis tidak sebutkan satu per satu. Penulis berterimakasih untuk bantuan yang

diberikan selama ini. Hanya Tuhan yang dapat membalas semuanya.

5. Papa dan Mama tercinta; Jelimaus Buladja dan Helly Frida Djodjaga yang telah

membesarkan dan mendidik penulis, serta terus berupaya sekuat tenaga untuk

menyekolahkan penulis di UKSW – Salatiga. Satu doaku buat Papa dan Mama,

tetaplah sehat. Senyum kalian adalah kebahagiaan bagi kami selaku anak. Motivasi

dari kalian sebagaimana tertulis dalam moto Skripsi ini senantiasa megawal

kesuksesanku. Terima kasih Papa dan Mama. Tuhan Yesus kiranya selalu memberkati

kita semua.

Page 7: PERAN NILAI ADAT HIBUA LAMO DALAM UPAYA MEREKONSILIASI MASYARAKAT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14726/9/T1_352013012_Judul.pdf · “Peran Nilai Adat ‘Hibua Lamo’

6. Oma dan Nenek tercinta: Beatriks Ipol dan Almarhuma Dame Watileo, yang selalu

menyayangi penulis. Pesan dan doa kalian yang tiada henti-hentinya untuk meraih

kesuksesan akhirnya bisa terjawab pada waktunya. Tuhan sayang oma deng nenek.

7. Saudari-saudariku: Ona Buladja dan Toricelly Buladja yang mana selalu memberikan

semangat, memotivasi, finansial dan doa yang tiada henti-hentinya bagi penulis.

Kiranya Tuhan selalu memberkati dalam setiap aktivitas kerja kalian. Suksesss. Begitu

pula buat Randi Buladja, Anggreis Buladja, Lice Buladja, Fifi Selong, Derin Selong,

Roland Sumtaki, Kiel Djodjaga, Allen Djodjaga dan seluruh saudara-saudariku

tersayang yang turut memberi dukungan doa dan semangat selama penulis berstudi di

UKSW – Salatiga.

8. Kawan-kawanku; Safrit Rengkung, Fandi Selong, Imanuel Aemba, Teri Sumtaki,

Yongki Sumtaki, Ebenrit Kutjame, Vian Ipol, Maikel Sumtaki, Tifosi Sumtaki,

serta semua kawan-kawanku yang telah banyak membantu dan menemani penulis

selama berada di lokasi penelitian. Terima kasih. Tuhan Memberkati kawan-kawan

semua.

9. Kawan-kawan Fiskom-Sosiologi angkatan 2013 yang masih berjuang, tetap semangat

ya, terima kasih atas dukungannya. Terima kasih untuk dukungan dan doanya.

10. Seluruh saudara-saudariku yang ada dalam organisasi etnik Kemamora-Salatiga.

Terima Kasih atas dukungan dan doanya.

11. GMKI Cabang Salatiga: teman-teman BPC, Anggota dan Senior yang tetap setia

memotivasi serta memberi dukungan doa bagi penulis dalam upaya menyelesaikan

penulisan skripsi ini. Kiranya Sang Kepala Gerakan senantiasa menyertai kita semua.

Ut Omnes Unum Sint.

12. Kepada Staf Kesbangpol Pemerintahan Kabupaten Halmahera Utara, Bapak Camat

Galela dan Ibu Camat Galela Barat bersama stafnya, Kepala Desa Duma dan Desa

Mamuya bersama stafnya, Ketua Adat Desa Duma dan Mamuya, Tokoh masyarakat

yang ada di Desa Duma dan Desa Mamuya, Tokoh Pemuda Desa Duma dan Desa

Mamuya, Pimpinan Jemaat di Desa Duma dan Desa Mamuya, serta Warga Jemaat di

Desa Duma dan Desa Mamuya. Terima kasih atas waktu yang telah disediakan dalam

upaya membantu penyelesaian skripsi ini.

13. Kepada semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu yang telah ikut

berperan serta membantu dalam penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan

terimakasih.

Akhirnya semoga Tuhan Yesus Sang Pemberi Hidup terus menyertai dan melindungi

kita dalam cinta kasihNya.

Salatiga, Juli 2017

Penulis

Page 8: PERAN NILAI ADAT HIBUA LAMO DALAM UPAYA MEREKONSILIASI MASYARAKAT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14726/9/T1_352013012_Judul.pdf · “Peran Nilai Adat ‘Hibua Lamo’

S A R I P A T I

Gereja sebagai organisasi spiritual mengajarkan cinta kasih dan perdamaian. Namun

tidak dapat disangkali, bahwa didalam gereja juga terjadi konflik dan perpecahan. Gereja

Masehi Injili di Halmahera (GMIH) diperhadapkan oleh perpecahan (dualisme

kepemimpinan) pada tubuh Sinodal. Hal tersebut ditandai dengan adanya dua Badan

Pengurus Harian Sinode (BPHS), yakni BPHS GMIH Lama dan BPHS GMIH Pembaharuan.

Adanya dualisme kepemimpinan ditubuh Sinodal turut berpengaruh pula pada perpecahan

warga jemaat GMIH, tidak terkecuali bagi jemaat yang ada di Desa Duma dan Desa

Mamuya. Bukan hanya perpecahan saja, adapun bentuk-bentuk kekerasan baik secara fisik

maupun non-fisik merupakan bagian yang tak terpisahkan dari adanya perpecahan dan

perbedaan gereja (jemaat) ini. Tujuan dari penelitian ini adalah; mendeskripsikan

pemahaman dan praktek nilai Hibua Lamo oleh masyarakat Desa Duma dan Desa Mamuya

dalam kehidupan sehari-hari; mendeskripsikan pola relasi (interaksi) masyarakat di Desa

Duma dan Desa Mamuya dalam mempraktekan nilai-nilai Hibua Lamo pasca perpecahan

Jemaat, serta menjelaskan nilai-nilai Hibua Lamo yang diandaikan mampu dijadikan sebagai

basis rekonsiliasi masyarakat di Desa Duma dan Desa Mamuya pasca perpecahan Jemaat.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pendekatan penelitian konstruktivisme, serta

jenis penelitian deskriptif dan eksplanatori.

Berdasarkan temuan data dilapangan, pemahaman dan praktek nilai adat Hibua Lamo

oleh masyarakat di Desa Duma dan Desa Mamuya ditemukan melalui tradisi yang

berkembang dalam masyarakat, diantaranya: (a) Tradisi hormat-menghormati; (b) Sapaan

nama dalam pergaulan antara anak muda; (c) Tradisi ”babilang”, serta; (d) Tradisi ‘Mabari’.

Tradisi-tradisi ini mengandung makna dari pada nilai-nilai Hibua Lamo, yakni; O’Dora

(Kasih), O’Hayangi (Sayang), O’Baliara (Pelihara/Peduli), O’Diai (Kebenaran), dan O’Adili

(Keadilan). Dengan demikian, maka pola relasi kehidupan diantara masyarakat dipandang

berjalan secara harmonis. Namun, dengan adanya perpecahan jemaat mengakibatkan pola

relasi masyarakat yang sebelumnya terbangun secara harmonis kini mengalami keretakan-

keretakan (disharmonis). Hal tersebut dapat ditemukan melalui; senyum dan tegur sapa

terkesan kaku, masing-masing saling mencurigai, ketidakpercayaan satu dengan yang

lainnya, fitnah-memfitnah, bahkan berakibat fatal pada tindakan-tindakan kekerasan baik

secara fisik maupun non-fisik.

Bertolak dari kondisi yang demikian, adapun sikap (respon) dari berbagai pihak

bahwa Hibua Lamo yang memuat sederetan nilai hidup bersama dikonstruksikan memiliki

posisi dan peran yang strategis dalam upaya memulihkan kembali (merekonsiliasi) relasi

sosial masyarakat pasca perpecahan jemaat. Pada sisi lainnya, nilai adat Hibua Lamo sebagai

local wisdom juga diandaikan mampu berperan sebagai instrumen yang cukup mumpuni

dalam hal meng-counter berbagai gesekan-gesekan sosial diantara warga jemaat (kelompok)

yang kemungkinannya akan meledak kembali.

Kata Kunci: Nilai Adat Hibua Lamo, Rekonsiliasi, Perpecahan Jemaat, GMIH.

Page 9: PERAN NILAI ADAT HIBUA LAMO DALAM UPAYA MEREKONSILIASI MASYARAKAT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14726/9/T1_352013012_Judul.pdf · “Peran Nilai Adat ‘Hibua Lamo’

A B S T R A C

The church as a spiritual organization teaches love and peace. But it can not be

denied, that within the church there is also conflict and disunity. The Evangelical Christian

Church at Halmahera (GMIH) is confronted by a division (dualism of leadership) on the

Sinodal body. It is marked by the presence of two Synod Daily Board (BPHS), namely BPHS

GMIH Lama and BPHS GMIH Renewal. The existence of dualism of leadership in the body

of Sinodal also influential also on the split of GMIH congregation, not least for the

congregation in Duma Village and Mamuya Village. Not only division alone, however, forms

of violence, both physically and non-physically, are an inseparable part of this division and

the difference of the church (congregation). The purpose of this research is; describes the

understanding and practice of Hibua Lamo values by Duma Village and Mamuya villagers in

daily life; describe the pattern of relation (interaction) of society in Duma Village and

Mamuya Village in practicing Hibua Lamo values after the division of Jemaat, and

explaining the values of Hibua Lamo which is assumed can be used as the basis for

community reconciliation in Duma Village and Mamuya Village after the congregation split.

This research uses qualitative method, constructivism research approach, and type of

descriptive and explanatory research.

Based on the findings of field data, the understanding and practice of customary

values of Hibua Lamo by communities in Duma and Mamuya villages is found through a

growing tradition in society, including: (a) The tradition of respect-honoring; (b) Greeting

names in association between young people; (c) Tradition of "babilang", and; (d) Tradition

'Mabari'. These traditions contain meaning from Hibua Lamo's values, namely; O'Dora

(Love), O'Hayangi (dear), O'Baliara (Care), O'Diai (Truth), and O'Adili (Justice). Thus, the

pattern of life relationships among society is seen to run in harmony. However, with the

division of the congregation resulted in the pattern of community relations that previously

built in harmony now experience cracks (disharmonis). It can be found through; smiles and

harsh impressions, each suspecting each other, distrust with each other, slander-slander, and

even fatal violent acts both physically and non-physically.

Departing from such conditions, the attitude (response) from various parties that

Hibua Lamo which contains a series of values of living together constructed has a position

and a strategic role in efforts to restore (reconcile) social relations of society after the split

congregation. On the other hand, the customary value of Hibua Lamo as a local wisdom is

also assumed to be capable of acting as a sufficiently qualified instrument in terms of

counteracting various social frictions among congregants (groups) that are likely to explode

again.

Keywords: Hibua Lamo Customary Value, Reconciliation, Church Split, GMIH.

Page 10: PERAN NILAI ADAT HIBUA LAMO DALAM UPAYA MEREKONSILIASI MASYARAKAT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14726/9/T1_352013012_Judul.pdf · “Peran Nilai Adat ‘Hibua Lamo’

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................... i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT................................................................................ ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES...................................................................... iii

HALAMAN MOTO........................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR........................................................................................................ v

SARIPATI........................................................................................................................... vii

ABSTRAC........................................................................................................................... viii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................... xi

DAFTAR BAGAN.............................................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 6

1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................. 6

BAB II. TINJAUAN TEORITIS...................................................................................... 7

2.1 Konsep Kelembagaan........................................................................................ 7

2.2 Konsep Peran..................................................................................................... 8

2.3 Konsep Peran Kelembagaan.............................................................................. 9

2.4 Konsep Rekonsiliasi........................................................................................... 9

2.5 Hibua Lamo Sebagi Katup Penyelamat: Perspektif Teori Lewis Coser............ 11

2.6 Hibua Lamo Sebagai Lembaga Adat Pemersatu Masyarakat............................ 12

2.7 Penelitian Terdahulu.......................................................................................... 14

2.8 Kerangka Pikir Penelitian.................................................................................. 15

BAB III. METODE PENELITIAN.................................................................................. 17

3.1 Pendekatan Penelitian........................................................................................ 17

3.2 Jenis Penelitian................................................................................................... 17

3.3 Subjek Penelitian dan Tahapan Penemuan Subjek Penelitian........................... 18

3.4 Unit Amatan dan Unit Analisis.......................................................................... 19

3.5 Jenis Data........................................................................................................... 19

3.6 Lokasi Penelitian dan Pertimbangan Pemilihan Lokasi Penelitian.................... 20

3.7 Teknik Pengumpulan Data.......................................................................... ...... 21

3.8 Teknik Analisis Data.......................................................................................... 22

BAB IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN............................................. 24

4.1 Sekilas Tentang Kabupaten Halmahera Utara................................................... 24

4.1.1 Mengenal Wilayah Galela...................................................................... 25

4.2 Gambaran Umum Desa Duma dan Desa Mamuya............................................ 26

4.2.1 Gambaran Kehidupan Masyarakat Desa Duma..................................... 26

Page 11: PERAN NILAI ADAT HIBUA LAMO DALAM UPAYA MEREKONSILIASI MASYARAKAT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14726/9/T1_352013012_Judul.pdf · “Peran Nilai Adat ‘Hibua Lamo’

4.2.2 Gambaran Kehidupan Masyarakat Desa Mamuya................................ 28

4.3 Nilai-Nilai Hibua Lamo Sebagai Perekat Kehidupan Masyarakat Halmahera

Utara Dalam Hidup Masyarakat Desa Duma dan Desa Mamuya......................

29

4.4 Dampak Konflik GMIH Pada Kehidupan Masyarakat Desa Duma

dan Desa Mamuya..............................................................................................

30

4.4.1 Dampak Konflik Pada Kehidupan Jemaat di Desa Duma..................... 31

4.4.2 Dampak Konflik Pada Kehidupan Jemaat di Desa Mamuya................. 31

BAB V. PEMAHAMAN DAN PRAKTEK NILAI HIBUA LAMO OLEH

MASYARAKAT DESA DUMA DAN DESA MAMUYA SEBELUM DAN

SESUDAH PERPECAHAN JEMAAT..............................................................

33

5.1 Hibua Lamo Sebagai Nilai Kehidupan.............................................................. 33

5.1.1 Pemahaman Dan Praktek Nilai Hibua Lamo dalam Kehidupan Warga

Masyarakat Desa Duma dan Desa Mamuya..........................................

33

5.1.2 Nilai Hibua Lamo dalam Relasi Pergaulan Anak Muda di Desa Duma

dan Desa Mamuya..................................................................................

34

5.1.3 Nilai Hibua Lamo dalam Kehidupan Warga Jemaat di Desa Duma

dan Desa Mamuya..................................................................................

34

5.1.4 Nilai Hibua Lamo dalam Relasi Antara Warga Jemaat dan Pendeta di

Desa Duma dan Desa Mamuya..............................................................

37

5.2 Implikasi Konflik GMIH Dalam Kehidupan Jemaat di Desa Duma................. 38

5.2.1 Jemaat yang Retak dan Pecah di Desa Duma........................................ 38

5.2.2 Posisi Hibua Lamo dalam Perpecahan Jemaat di Desa Duma.............. 41

5.2.3 Hibua Lamo Menguat Melalui Basis Kekeluargaan (Adat).................. 43

5.2.4 Sentimen Kelompok (Jemaat) Menguat Melalui Basis Aset

Gereja.....................................................................................................

45

5.3 Implikasi Konflik GMIH Pada Kehidupan Jemaat di Desa Mamuya............... 48

5.3.1 Realitas Perpecahan Jemaat di Desa Mamuya....................................... 48

5.3.2 Posisi Hibua Lamo dalam Konflik Jemaat di Desa Mamuya................ 50

5.3.3 Eksodus Sebagian Warga Jemaat Imanuel Mamuya (Membentuk

Satu Wilayah RT)..................................................................................

50

BAB VI. KONSTRUKSI NILAI HIBUA LAMO SEBAGAI BASIS

REKONSILIASI MASYARAKAT PASCA KONFLIK JEMAAT..............

54

6.1 Sikap Para Pihak tentang Hibua Lamo.............................................................. 54

6.2 Upaya Membangun Kesadaran Bersama di atas Basis Kekeluargaan.............. 57

6.3 Jalan Ketiga: Menghidupkan Kembali Jemaat Nita Duma................................ 61

BAB VII. PENUTUP.......................................................................................................... 68

7.1 Kesimpulan........................................................................................................ 68

7.2 Rekomendasi...................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................................

72

76

Page 12: PERAN NILAI ADAT HIBUA LAMO DALAM UPAYA MEREKONSILIASI MASYARAKAT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14726/9/T1_352013012_Judul.pdf · “Peran Nilai Adat ‘Hibua Lamo’

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

4.1 Peta Kabupaten Halmahera Utara.......................................................................... 24

5.2.4 Aksi Tuntutan oleh Jemaat Hendrik van Dijken.................................................... 48

5.3.1 Salah satu rumah rusak di Desa Mamuya.............................................................. 49

5.3.3 Bangunan Gereja Darurat, Bangunan SD Darurat, dan Proses Pembangunan

Gedung Gereja Jemaat Imanuel Baru Mamuya.....................................................

52

6.2 Perayaan Hari Ulang Tahun Desa Duma Yang Ke-139 Tahun

‘Lomba Tarik Tambang dan Gendong Istri’ .........................................................

59

Page 13: PERAN NILAI ADAT HIBUA LAMO DALAM UPAYA MEREKONSILIASI MASYARAKAT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14726/9/T1_352013012_Judul.pdf · “Peran Nilai Adat ‘Hibua Lamo’

DAFTAR BAGAN

Bagan

Halaman

2.8 Kerangka Pikir Penelitian...................................................................................... 15

6.3 Perpecahan Jemaat Nita Duma dan Kemungkinan Adanya Rekonsiliasi.............. 61

Page 14: PERAN NILAI ADAT HIBUA LAMO DALAM UPAYA MEREKONSILIASI MASYARAKAT …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14726/9/T1_352013012_Judul.pdf · “Peran Nilai Adat ‘Hibua Lamo’

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

Lampiran I Transkrip Hasil Wawancara.............................................................. 76

Lampiran II Dokumentasi (Foto) Kegiatan Wawancara dan Observasi............... 83

Lampiran III SK Penjelasan Pendirian Yayasan GMIH oleh Kementrian

Agama RI - Ditjen Bimas Kristen.....................................................

85