peranan brand logo terhadap customer brand …
TRANSCRIPT
PERANAN BRAND LOGO TERHADAP CUSTOMER BRAND
COMMITMENT (STUDI KASUS PADA PANASONIC, SAMSUNG,
TOYOTA, DAN HONDA)
Rashid Imanshah Ilasaputra
Program S1 Reguler,
Departemen Manajemen,
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis secara komprehensif mengenai penerapan peranan logo
merek terhadap komitmen customer terhadap suatu merek pada Toyota, Honda, Samsung,
dan Panasonic di Indonesia. Dengan menggunakan metode SEM, penelitian ini
menemukan bahwa brand logo dapat memiliki peranan terhadap customer‟s brand
commitment melalui dua cara yaitu dengan dimediasi dengan brand logo
benefits/identification dan dengan memasukkan efek moderasi dari brand extension.
Kata kunci: Brand Logo, Customer’s Brand Commitment, Brand Logo Benefits/Identification, dan Brand
Extension.
ABSTRACT
A study about the role of brand logo on Apple iPhone 4s adoption intention in Indonesia
which includes the mediating role of brand logo benefits/identification and the moderating
effect of brand extension. Using SEM to process the data, the research found that social
influence influences adoption intention through two ways. The first one is by the mediation of
brand logo benefits/identification and the second one is by including the effect of moderating
variables of brand extension.
Key Words: Brand Logo, Customer‟s Brand Commitment, Brand Logo
Benefits/Identification, and Brand Extension
Peranan brand..., Rashid Imanshah Ilasaputra, FE UI, 2013
1 Latar Belakang Penelitian
Istilah branding berasal dari kata Skandinavia (Eropa Utara) kuno brandr yang berarti
„membakar‟. Baik itu sapi ternak, budak, maupun kayu hasil hutan dibakar atau ditandai
dengan suatu symbol menggunakan besi panas. Konsep branding awalnya dimulai untuk
menandakan kepimilikan, akan barang-barang terntentu yang mempunyai nilai tambah
(dipakai pada tahun 2000 SM). Transisi dari “Ini milik saya” menjadi “Ini dibuat oleh saya,
maka beli lah” terjadi di awal tahun 1800-an.
Berbeda dengan merek, logo sudah dikenali sejak zaman peradaban di Mesir dan
Mesopotamia. Dahulu, logo muncul sebagai emblem/lambang suatu kerajaan ataupun dalam
bentuk koin. Logo sering muncu sebagai fitur yang menandakan suatu perusahaan besar.
Biasanya berbentuk gambar khas dan unik. Ini karena logo adalah alat promosi untuk
memancarkan pencitraan suatu perusahaan, beserta kehebatan dan keunikan perusahaan yang
bersangkutan. Perusahaan mengubah logo untuk menyesuaikan dengan zaman, karena selera,
penilaian, dan persepsi konsumen pun ikut berkembang.
Di Indonesia, ada tiga perusahaan yang mengubah logonya secara signifikan, antara lain Bank
BNI, Garuda Indonesia, dan Pertamina. Mula-mula Bank BNI menggunakan logo berupa
gambar perahu yang sedang diterjang ombak. Lalu di tahun 2004 logo „Bank BNI‟ diganti
menjadi „BNI‟. Logo juga memasukan angka „46‟, yang merupakan tahun pendirian Bank
BNI sekaligus meneguhkan pencitraan sebagai bank nasional pertama Indonesia.
Logo yang pertama kali digunakan Pertamina sejak tahun 1968 adalah dua ekor kuda laut
merah yang berhadapan mengapit bintang. Warna yang dominan adalah merah (kata
Pertamina dan kuda laut), kuning (pita), dan biru (warna dasar). Kemudian pada tahun 2005,
logo diganti menjadi tulisan “Pertamina” dengan logo perpaduan warna biru, merah, dan hijau.
Biru itu melambangkan sikap bertanggungjawab dan kredibilitas tinggi; merah memiliki arti
keuletan dan ketegasan; sementara hijau berarti sumber daya energy dan juga peduli terhadap
lingkungan dan kelestarian alam.
Pada tahun 1949 hingga 1969, Garuda Indonesia masih menggunakan logo Garuda Klasik
sebagai symbol identitas. Warna yang digunakan adalah merah dan putih, sebagai identitas
dan warna yang diambil dari bendera nasional Indonesia. Masuk ke tahun 1970-an, logo
beralih kepada tulisan “Garuda” dengan warna huruf cetak serta garis berwarna oranye. Lalu
pada tahun 1985 hingga 2009, logo diubah menjadi burung modern berwarna biru. Warna
dominan dari logo tersebut, biru dan hijau, yang digunakan untuk merepresentasikan warna
Peranan brand..., Rashid Imanshah Ilasaputra, FE UI, 2013
alam Indonesia. Saat ini, Garuda mengganti logonya dengan yang disebut sebagai “Logo
Sayap Alam”. Digantinya logo dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaharui identitas
perusahaan, serta memperkenalkan konsep dimana digabungkan pencitraan keramahan dan
suasana khas Indonesia.
2 Landasan Teori
Merek adalah sebuah nama, tanda, simbol, desain atau kombinasi dari semuanya yang
dimaksudkan untuk menandakan barang / pelayanan satu penjual atau sekelompok penjual
yang digunakan untuk membedakan penjual tersebut dari para pesaing yang ada. Dengan kata
lain, merek merupakan sumber daya tak berwujud (intangible resources) yang dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan secara signifikan (Morgan & Rego, 2009; Rao, Agarwal &
Dahlhoff, 2004). Oleh karena itu, merek selalu berkaitan dengan cara konsumen membeli
suatu produk dan merek bukan hanya merupakan sekedar sebuah karakteristik produk-produk
tertentu.
Berikutnya akan ditelusuri fungsi-fungsi dari suatu brand. Fungsi ini akan ditinjau baik dari
segi konsumen dan dari segi perspektif korporasi (perusahaan).
1. Fungsi Merek Bagi Konsumen
Merek memiliki peranan yang sangat penting terhadap konsumennya. Yang
pertama, merek berperan dalam komunikasi dan identifikasi. Merek
menawarkan bantuan, membuat ekspektasi dalam hal kualitas dan menawarkan
support kepada konsumen yang membuat keputusan pembelian. Tentunya,
merek mempermudah konsumen dalam menginterpretasikan dan menyerap
informasi terhadap produk. Selain itu, juga meminimalisir resiko pembelian,
yang pada hasilnya akan menanamkan hubungan yang berdasarkan
kepercayaan. Suatu merek juga berperan sebagai kartu bisnis sosial, yang
mengekspresikan keanggotaan dalam kelompok tertentu. Sebagai contoh,
merek premium dapat menghadirkan suatu bentuk perbedaan dan
kemewahan/kegengsian. Mengkonsumsi merek tertentu berarti
mengkomunikasikan nilai-nilai tertentu. Dengan memilih merek-merek
tertentu, konsumen mendemonstrasikan bahwa dia menganut nilai-nilai
tertentu; brand menjadi alat untuk membentuk identitas.
Peranan brand..., Rashid Imanshah Ilasaputra, FE UI, 2013
2. Fungsi Merek Menurut Sudut Pandang Perusahaan
Suatu merek memiliki merek dan kesetiaan pelanggan (customer loyalty). Secara khusus,
merek-merek yang sudah kuat dapat mengeluarkan harga premium yang lazim di pasar dan
memperhalus reaksi konsumen terhadap pergantian harga. Secara khusus, pembeli yang
berorientasikan merek, yang lebih memikirkan merek dibandingkan harga, lebih menerima
apabila terjadi perubahan di skenario yang kompetitif. Berkurangnya sensitivitas terhadap
perubahan harga membuat mereka lebih bernilai sebagai konsumen.
Berkurangnya resiko pembelian meletakan dasar-dasar untuk hubungan dalam kepercayaan,
memberi brand suatu peranan dalam memasukan konsumen ke dalam perusahaan. Merek juga
mempunyai potensi besar dalam mencari peluang, yang membantu perusahaan mencapai
rencana-rencana untuk ekspansi internasional. Yang terakhir, merek dapat menawarkan
perusahaan suatu potensi untuk memegang profil yang jelas dan mengalahkan kompetisi pasar.
Merek yang kuat dapat megurangi resiko jatunya produk yang baru diluncurkan dan dapat
digunakan sebagai pegangan untuk „brand stretching‟ yang sukses (juga dalam hal peluncuran
segmen dan sektor produk yang baru).
2.1 Logo Merek
Logo Merek adalah representasi visual utama dari suatu merek yang juga
merupakan pencitraan umum dan arti dari suatu merek (Henderson dan Cote, 1998;
MacInnis, Shapiro, dan Mani, 1999; Swartz, 1983). Dengan kata lain, konsumen dapat
mengenal perusahaan dari logonya, juga untuk menghubungkan jasa atau produk
perusahaan tersebut kepada masyarakat. Tanpa logo, masyarakat akan kesulitan untuk
membedakan satu perusahaan dengan yang lainnya, dan maka dari itu tidak akan bisa
untuk mengekspektasi standar atau kualitas tertentu dari perusahaan yang berinteraksi
dengan konsumen. Jika dirancang secara efektif, suatu logo dapat memberikan
proposisi penjualan dari suatu organisasi ke benak konsumen, yang secara langsung
akan mempromosikan berusahaan di level bawah alam sadar.
Memiliki logo yang efektif dapat menguntungkan perusahaan. Berikut merupakan
manfaat-manfaat dari logo yang dirancang secara professional:
1. Logo membantu perusahaan menciptakan identitas merek (brand identity) yang
unik. Salah satu manfaat utama dari logo merek adalah membangun identitas
merek yang mudah diingat oleh konsumen dan mendorong mereka untuk kembali
menggunakan produk dari merek tersebut.
Peranan brand..., Rashid Imanshah Ilasaputra, FE UI, 2013
2. Memberikan kesan stabilitas dan kredibilitas. Jika logo tidak melambangkan
tujuan bisnis secara akurat, maka kesan/pencitraan merek tidak dapat tersampaikan
dengan baik kepada target pasar.
3. Logo adalah kepribadian dari suatu merek. Logo merek yang unik memberikan
kepribadian yang unik untuk suatu merek, yang membantunya untuk lebih dikenali
oleh masyarakat dan diingat sepanjang hidup
4. Memberikan pencitraan yang lebih hebat untuk perusahaan. Memiliki logo merek
itu penting, namun apabila dirancang tanpa kesungguhan dapat memberikan
dampak buruk pada perusahaan. Logo yang dirancang secara buruk mencerminkan
profesionalisme perusahaan yang buruk. Dengan logo yang bruuk, konsumen
dapat mempunyai tanggapan bahwa perusahaan tersebut tidak mampu
membawakan dirinya dengan baik dan juga tidak memiliki kualitas kerja yang baik.
Dari segi desain/rancangan, suatu logo harus memiliki penampilan yang menarik
dan memperlihatkan tingginya status perusahaan. Goldman (2005) menjelaskan,
merek yang secara estetika memiliki penampilan yang menarik akan lebih cepat
membangun koneksi dengan konsumen disbanding dengan merek dengan estetika
yang rendah dan tidak menarik. Kesimpulannya, daya tarik estetik dari logo suatu
merek merupakan komponen yang esensial dari kemampuan suatu merek untuk
menyenangkan konsumen dan berhubungan secara emosional dengan mereka,
yang dapat meningkatkan komitmen.
Seperti disarankan oleh Goldman (2005), merek-merek yang ketertarikan estetika-nya tinggi
akan lebih cenderung membangun koneksi dengan konsumen disbanding merek-merek
dengan kualitas rendah/tidak menonjol. Sebagai contoh, logo Walt Disney, yang termasuk
gambar istana dongeng, secara efektif menyediakan gratifikasi visual dan koneksi emosional
dengan konsumen. Di lain sisi, Hello Kitty, kucing putih dengan pita merah tanpa mulut,
membangun hubungan dalam dengan para konsumen di seluruh dunia berdasarkan rancangan
yang kawaii (kata Jepang untuk „imut‟) dan juga penampilannya (Economist, 2011). Jadi,
penampilan estetika dari suatu merek adalah komponen yang penting pada kemampuan suatu
merek untuk menyenangkan konsumen dan menghubungkan kepada mereka secara emosional,
yang juga memperkuat komitmen.
Peranan brand..., Rashid Imanshah Ilasaputra, FE UI, 2013
3 Metodologi Penelitian
3.1 Sampel Penelitian
Responden dari penelitian ini adalah pemilik mobil Toyota dan Honda, juga pemilik produk
Panasonic dan SAMSUNG. Level analisisnya adalah tingkat individu, yang merupakan
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Penelitian ini dilakukan dalam lingkup geografi kota Jakarta dan Depok, dimana responden
terbatas pada penelitian ini, dan merupakan masyarakat yang bertempat tinggal atau
beraktifitas sehari-hari di daerah ini. Penelitian dan pengumpulan data akan mulai
dilaksanakan dari Maret 2013- Mei 2013.
3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Penelitian ini dibagi atas lima variabel, yaitu logo identification, logo functional benefit, logo
aesthetic appeal, logo self identity/expressiveness benefit, dan commitment. Lima variable
yang dimaksud diteliti oleh C. Whan Park, Andreas B. Eisingerich, Gratiana Pol, dan Jason
Whan Park. Berikut adalah bentuk operasionalisasi variable:
Tabel 1.2 : Operasionalisasi Penelitian
Variabel Pernyataan Skala
Logo
Identification
Logo (merek) menarik perhatian saya Likert 1-5
Logo (merek) membantu saya mengenali merek Likert 1-5
Logo (merek) tidak menarik bagi saya Likert 1-5
Logo
Functional
Benefit
Logo (merek) melambangkan kegunaan dan fungsi-fungsi dari
merek tersebut Likert 1-5
Logo (merek) tidak menjamin saya tentang fungsional dan
kegunaannya Likert 1-5
Logo (merek) menjamin bahwa (merek) membantu saya untuk
menangani keseharian secara kompeten Likert 1-5
Logo aesthetic
appeal
Dari segi visual, Logo (merek) enak dilihat Likert 1-5
Dari segi visual, Logo (merek) membuat perasaan saya lebih baik Likert 1-5
Peranan brand..., Rashid Imanshah Ilasaputra, FE UI, 2013
Teknik Pengumpulan Data
Ada 3 teknik yang diaplikasikan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini:
1) Kuesioner: Metode pengumpulan data dengan penyebaran daftar pertanyaan kepada
responden. Diekspektasikan bahwa pelanggan akan memberi respon atas daftar
pertanyaan-pertanyaan tersebut
2) Observasi: Metode pengamatan oleh peneliti baik secara langsung ataupun tidak
langsung terhadap obyek penelitiannya
3.9 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,00 Sangat Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,599 Cukup Kuat
0,20 – 0,399 Rendah
Dari segi visual, Logo (merek) tidak menarik bagi saya Likert 1-5
Logo self-
identity/expres
siveness
benefit
Karena Logo (merek), saya berfikir bahwa hidup saya lebih
lengkap dan lebih bermakna Likert 1-5
Logo (merek) membuat saya berfikir bahwa (merek)
mengekspresikan siapa diri saya Likert 1-5
Logo (merek) membuat saya berfikir bahwa (merek) tidak
mewakilkan nilai-nilai yang saya junjung tinggi Likert 1-5
Commitment
Saya merasa setia pada (merek). Likert 1-5
Jika (merek) menjadi lebih sulit untuk dibeli, saya tetap akan
membelinya Likert 1-5
Saya bersedia untuk tetap terus melanjutkan jadi
pelanggan/konsumen (merek) Likert 1-5
Peranan brand..., Rashid Imanshah Ilasaputra, FE UI, 2013
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
3.10 Teknik Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Uji Reliabilitas yang mengetahui apakah hasil data yang didapatkan dapat digunakan
secara konsisten.
b. Uji Validitas yang menguji apakah data hasil penelitian sesuai dengan tujuan
penelitian.
c. Structural Equation Modeling (SEM) serta Multiple-group Analysis juga akan
dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak LISREL. SEM adalah sebuah model
statistik yang berguna untuk menjelaskan hubungan antara beberapa variabel.
Penggunaan SEM dilakukan untuk memeriksa struktur keterkaitan yang dinyatakan
dalam serangkaian persamaan dimana menggambarkan seluruh hubungan antara
construct (variabel bebas dan variabel terikat) yang terlibat dalam analisis. Hubungan
seluruh antara construct yang dianalisis dapat dikatakan sebuah model yang akan diuji
dengan data yang diperoleh untuk memberikan hasil seberapa baik model dalam
penggambaran data tersebut. SEM Terdiri dari Uji Pengukuran dan Uji Struktural.
3.3.Perumusan Hipotesis Penelitian
3.1 Hipotesis Penelitian
H1a: Brand Logo Self Idenity berhubungan positif dengan Customer Brand Commitment
H1b: Brand Logo Functional Benefit Communication berhubungan positif dengan Customer
Brand Commitment
H1c: Brand Logo Aesthetic Appeal berhubungan positif dengan Customer Brand
Commitment
Peranan brand..., Rashid Imanshah Ilasaputra, FE UI, 2013
H1d: Brand Logo Self Identity, Functional Benefit Communication, dan Aesthetic Appeal
memiliki hubungan yang lebih kuat terhadap Customer‟s Commitment dibandingkan Brand
Identification
H1e: Logo dengan symbol visual lebih efektif daripada logo dengan nama merek
.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan pengumpulan data melalui dua cara,
pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan penelitian yang
sedang dilakukan dan didapatkan dengan cara menyebarkan kuesioner penelitian
kepada responden yang memenuhi kriteria tertentu (Malholtra, 2007). Pada penelitian
ini, data akan didapatkan dari penelitian lapangan atau survey terhdapa sejumlah
responden dengan menggunakan kuesioner. Peneliti menggunakan penelitian
deskriptif dengan tujuan mempelajari hubungan antara brand logo, firm performance
dan brand commitment.
Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Sugiono (2006), populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas:
objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Di lain sisi, sample
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Teknik sampling atau teknik pengambilan sample adalah teknik penentuan sample
yang akan digunakan dalam penelitian.
Penelitian ini akan menggunakan Nonprobability Sampling, karena adanya
keterbatasan waktu dan biaya serta keterbatasan dalam memperoleh data responden.
2. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder akan dilakukan oleh peneliti terlebih dahulu melalui studi
literatur, buku, jurnal, artikel terkait dari majalah dan koran, website, dan studi
Peranan brand..., Rashid Imanshah Ilasaputra, FE UI, 2013
kepustakaan lainnya untuk mendapatkan dasar dan fondasi yang tepat sesuai dengan
penelitian yang akan dilakukan.
Kuesioner akan diisi sendiri oleh responden (self administrated questionnaire).
Metode sampling yang akan digunakan adalah non-probability sampling, yaitu teknik
pengambilan sampling yang tidak menggunakan prosedur kesempatan untuk memilih
3.7 Metode Pengolahan Data
Sebelum penyebaran kuesioner, akan dilakukan pretesting untuk menguji validitas dan
realibilitas
3.7.1 Pretesting
Pretesting dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 30 responden pemilik mobil
Toyota dan Honda, dan juga pemilik barang-barang elektronik Panasonic dan Samsung.
Pretesting bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap berbagai hal mengenai kuesioner,
seperti pemahaman terhadap pertanyaan, kata-kata, dan lain-lain. Setelah itu, dilakukan
pengujian validitas dan reliabilitas terhadap data yang masuk dengan menggunakan program
SPSS 20
3.7.2 Uji Validitas dan Uji Realibilitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keabsahan dan kevalidan suatu alat
ukur atau instrumen penelitian. Valid berarti sejauh mana alat ukur mampu mengukur apa
yang diukur dalam suatu penelitian. ). Untuk penelitian ini, tingkat validitas dari suatu
pertanyaan dalam satu variabel diukur dengan cara mengkorelasikan nilai Pearson tiap item
dengan nilai Pearson total. Bila korelasi tiap item tersebut positif dan besarnya lebih besar
dari 0,3, maka item tersebut merupakan konstruk yang kuat dan memiliki validitas konstruksi
yang baik (Sugiyono, 2006).
Realibilitas adalah ukuran apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama,
akan menghasilkan data yg sama. Dengan dilakukannya pengujian reliabilitas maka akan
didapatkan instrumen alat ukur penelitian yang dapat diandalkan untuk menguji data-data
yang ada (Malhotra, 2007). Tingkat reliabilitas dari suatu pertanyaan dalam satu variabel
diukur dengan melihat koefisien cronbach‟s alpha yang dihasilkan lebih besar dari 0,6 maka
pertanyaan dapat dikatakan reliable (Malhotra, 2007).
Peranan brand..., Rashid Imanshah Ilasaputra, FE UI, 2013
Suatu pengujian dapat dibilang valid apabila r hitung > r table. Besar kecilnya hasil suatu
validitas dari tiap pernyataan dapat dihitung dengan Correlated Item Total Correction.
4 Analisis Hasil Penelitian
4.1 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas
Tabel dibawah adalah hasil dari Uji Validitas dan Realibilitas. Terlihat di table bahwa brand
logo functional benefits Toyota dan Honda, serta Brand Logo Identification Panasonic dan
Samsung masih belum valid. Brand Logo Identification juga belum reliable pada seluruh
merek yang diteliti.
Variabel Merek produk
Panasonic Samsung Toyota Honda
Brand logo
identification
Uji Validitas Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid
Uji Realibilitas Tidak
Reliable
Tidak Reliable Tidak Reliable Tidak Reliable
Brand logo functional
benetif
Uji Validitas Valid Valid Tidak valid Tidak valid
Uji Realibilitas Reliable Reliable Reliable Reliable
Brand Logo
Aesthetic Appeal
Uji Validitas Valid Valid
Uji
Realibilitas
Reliable Reliable Tidak
Reliable
Tidak Reliable
Variabel Merek produk
Peranan brand..., Rashid Imanshah Ilasaputra, FE UI, 2013
4.2 Hasil Uji Pengukuran
Panasonic Samsung Toyota Honda
Brand logo Self
Identitiy/Expressiveness
Benefits
Uji Validitas Valid Valid Valid Valid
Uji Realibilitas Reliable Reliable Reliable Reliable
Customer Brand Commitment
Uji Validitas Valid Valid Valid Valid
Uji Realibilitas Reliable Reliable Reliable Reliable
Peranan brand..., Rashid Imanshah Ilasaputra, FE UI, 2013
Setelah dilakukan Uji Validitas dan Uji Realibilitas (tahapan pre-test), maka tahapan
selanjutnya adalah menguji realibilitas menggunakan uji pengukuran. Metodologi yang
digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM). Berikut ini dipaparkan hasil-hasil uji
pengukuran yang dilihat dari indicator Construct Realibility (CR) dan Variance Extracted
(VE)
Variabel Merek produk
Panasonic Samsung Toyota Honda
Brand logo
identification
Construct Reliability Reliable
CR=0,693
Dianggap reliable
Reliable Reliable Tidak Reliable
Variance Extracted Reliable
VE=0,4
Dianggap reliabel
Reliable Reliable Tidak Reliable
Brand logo functional
benetif
Construct Reliabilty Reliable Reliable Reliable Reliable
Variance Extracted Reliable Reliable Reliable Reliable
Brand Logo Aesthetic
Appeal
Construct Reliability Reliable Reliable Reliable Reliable
Variance Extracted Reliable Reliable Reliable Reliable
4.3 Hasil Uji Signifikansi Panasonic
Dapat dilihat pada table dibawah, hanya H1a yang menunjukan hubungan kausal positif dan
H1d. T-value sudah berhasil melebihi 1.96.
Peranan brand..., Rashid Imanshah Ilasaputra, FE UI, 2013
Hipotesis t-value Uji Hipotesis Kesimpulan
H1a: Brand Logo Self Idenity berhubungan positif dengan
Customer Brand Commitment
2.65 Hipotesis Diterima Signifikan
H1b: Brand Logo Functional Benefit Communication
berhubungan positif dengan Customer Brand Commitment
0.86 Hipotesis Ditolak Tidak Signifikan
H1c: Brand Logo Aesthetic Appeal berhubungan positif dengan
Customer Brand Commitment
1.03 Hipotesis Ditolak Tidak Signifikan
H1d: Brand Logo Self Identity, Functional Benefit
Communication, dan Aesthetic Appeal memiliki hubungan yang
lebih kuat terhadap Customer’s Commitment dibandingkan
Brand Identification
(1.8 ; 3.99) Hipotesis Diterima Signifikan
H2: Logo dengan simbol visual lebih efektif daripada logo dengan
nama merek
NA NA NA
4.4 Hasil Uji Signifikansi Samsung
Hampir semua hipotesis ditolak, kecuali H1d.
Hipotesis t-value Uji Signifikansi Kesimpulan
H1a: Brand Logo Self Identity berhubungan positif dengan
Customer Brand Commitment
0.47 Hipotesis Ditolak Tidak Signifikan
H1b: Brand Logo Functional Benefit Communication berhubungan
positif dengan Customer Brand Commitment
0.6 Hipotesis Ditolak Tidak Signifikan
H1c: Brand Logo Aesthetic Appeal berhubungan positif dengan
Customer Brand Commitment
0.73 Hipotesis Ditolak Tidak Signifikan
H1d: Brand Logo Self Idenity, Functional Benefit Communication,
dan Aesthetic Appeal memiliki hubungan yang lebih kuat terhadap
Customer’s Commitment dibandingkan Brand Identification
(1.8 ; 0.66) Hipotesis Diterima Signifikan
H2: Logo dengan symbol visual lebih efektif daripada logo dengan
nama merek
NA NA NA
Peranan brand..., Rashid Imanshah Ilasaputra, FE UI, 2013
4.2 Hasil Uji Signifikansi Toyota
Terlihat di table bawah ini bahwa yang diterima hanya H1c dan H1d.
Hipotesis t-value Uji Signifikansi Kesimpulan
H1a: Brand Logo Self Idenity berhubungan positif dengan Customer
Brand Commitment
1.96 Hipotesis Ditolak Tidak Signifikan
H1b: Brand Logo Functional Benefit Communication berhubungan
positif dengan Customer Brand Commitment
0.2 Hipotesis Ditolak Tidak Signifikan
H1c: Brand Logo Aesthetic Appeal berhubungan positif dengan
Customer Brand Commitment
2.21 Hipotesis Diterima Signifikan
H1d: Brand Logo Self Idenity, Functional Benefit Communication, dan
Aesthetic Appeal memiliki hubungan yang lebih kuat terhadap
Customer’s Commitment dibandingkan Brand Identification
(4.37 ; 1.35) Hipotesis Diterima Signifikan
H2: Logo dengan symbol visual lebih efektif daripada logo dengan
nama merek
?
4.2 Hasil Signifikansi Honda
Terlihat dalam table berikut bahwa semua hipotesis Honda ditolak, kecuali H1d.
Hipotesis t-values Uji Signifikansi Kesimpulan
H1a: Brand Logo Self Idenity berhubungan positif dengan Customer
Brand Commitment
NA Hipotesis Ditolak Tidak Signifikan
Peranan brand..., Rashid Imanshah Ilasaputra, FE UI, 2013
5 Kesimpulan & Saran
5.1 Kesimpulan
1. Dapat disimpulkan bahwa pada keempat merek yang dipilih, tidak terdapat hubungan
yang positif antara Brand Logo Self Identity terhadap Customer Brand Commitment.
Namun, hanya Panasonic yang menunjukan hubungan kausal yang positif.
2. Brand Logo Functional Benefits sama sekali tidak memiliki hubungan positif terhadap
Customer Brand Commitment, untuk seluruh merek yang diteliti.
3. Dapat dilihat pada hubungan kausal Brand Logo Aesthetic Appeal terhadap Customer
Brand Commitment, bahwa Honda dan Toyota menunjukan hubungan yang positif. Di
sisi lain, kedua merek elektronik yakni Panasonic dan Samsung menunjukan
hubungan yang negatif.
4. Semua variabel independen (Brand Logo Self Identity, Brand Logo Functional
Benefits, dan Brand Logo Aesthetic Appeal) setelah diakumulasikan memiliki
hubungan positif dengan Customer Brand Commitment.
5. Semua variabel independen memiliki hubungan negatif dengan Brand Logo
Identification.
H1b: Brand Logo Functional Benefit Communication berhubungan positif
dengan Customer Brand Commitment
-0.64 Hipotesis Ditolak Tidak Signifikan
H1c: Brand Logo Aesthetic Appeal berhubungan positif dengan Customer
Brand Commitment
0.96 Hipotesis Ditolak Tidak Signifikan
H1d: Brand Logo Self Idenity, Functional Benefit Communication, dan
Aesthetic Appeal memiliki hubungan yang lebih kuat terhadap Customer’s
Commitment dibandingkan Brand Identification
(3.62 ; 0.68) Hipotesis Diterima Signifikan
H2: Logo dengan symbol visual lebih efektif daripada logo dengan nama
merek
?
Peranan brand..., Rashid Imanshah Ilasaputra, FE UI, 2013
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pengamatan pada Uji Signifikansi Hipotesa Penelitian, maka penulis dapat
memberikan beberapa saran seperti berikut :
1. Bagi Panasonic dan Samsung, perlu ditingkatkan design estetika dan visualisasi dari
logo perusahaan tersebut. Memperkuat design brand dapat dilakukan dengan
pengaturan ukuran tulisan, warna yang dipakai dalam tulisan, dan jenis tulisan.
Menambahkan gambar visual kecil pada logo Panasonic yang terkesan „biasa‟ juga
dapat membantu meningkatkan daya tarik estetik (Aesthetic Appeal).
2. Penambahan tagline terhadap logo merek dapat diterapkan untuk memperkuat
pencitraan merek (brand image)
3. Bagi Honda, penting agar tampilan visual dari symbol yang dipakai lebih menarik
bagi konsumen mereka maupun calon konsumen. Logo merek yang menggukan
simbol visual seharusnya dirancang agar terlihat lebih memukau dan seru di mata
konsumen, baik mereka yang awam maupun yang penggila produk otomotif.
4. Untuk keempat brand tersebut, sangat dianjurkan untuk lebih membangun dan
mempertahankan pelayanan. Ini dapat menjaga persepsi konsumen terhadap brand.
Caranya dapat melalui diperkuatnya layanan pelanggan, pemasaran melalui e-mail
(email marketing), periklanan yang lebih gencar, dan juga design dari webpage yang
sangat menarik.
5. Bagi keempat perusahaan, perlu melakukan pendekatan kepada konsumen melalui
jaringan media sosial. Menggunakan situs jaringan media sosial seperti Facebook,
Twitter, dan Path akan menarik konsumen agar merasa lebih dekat secara emosional
pada keempat merek tersebut
6 DAFTAR PUSTAKA
Annual Report Honda 2012
Annual Report Panasonic 2012
Annual Report Samsung 2012
Annual Report Toyota 2012
Avila, Mino, et al. ,The Ritsumeikan Business Review, Lexus: A Premium Brand (2008
Hariwijanto, Setyo. Structural Equation Modeling dengan Lisrel 8.8. Graha Ilmu (2008)
Peranan brand..., Rashid Imanshah Ilasaputra, FE UI, 2013
Hitt, Michael A., et al. Manajemen Strategis. Penerbit Erlangga. (1999)
J.D. Power Asia Pacific 2012 Indonesia Customer Service Index (CSI) StudySM
Kotler, Philip, et al. Marketing Management. Prentice Hall. (1996)
Park, C.W. , et al., The role of brand logos in firm performance, Journal of Business
Research (2012)
Peter, J. Paul, et al. Consumer Behavior and Marketing Strategy. McGraw Hill. (2008)
http://www.anneahira.com/logo-pertamina.htm
http://brandperusahaan.blogspot.com/2011/04/fungsi-brand-bagi-perusahaan.html
http://www.brandxpress.net/2005/09/the-functions-of-a-brand/
http://www.famouslogos.us/samsung-logo/
http://www.garuda-indonesia.com/id/investor-relations/about-garuda-indonesia/corporate-
profile/history/brand.page
http://www.inc.com/encyclopedia/product-positioning.html
http://www.investopedia.com/terms/b/brandequity.asp#axzz2IaE5bhhG
http://www.marsdd.com/articles/the-meaning-of-benefits-and-value/
http://www.networksolutions.com/smallbusiness/2010/07/how-to-strengthen-your-brand/
http://www.paragondesign.ie/Benefits_of_a_strong_logo.html
http://www.toyota-global.com/
http://toolbar.conduit.com/online-brand-marketing/logo.aspx
http://www.thinkfullcircle.com/brand-development/logo-identity-development
http://inventorspot.com/articles/5_ways_improve_your_brand
http://www.roninmarketing.co.uk/blog/2013/04/building-brand-trust-over-multiple-
channels/
http://www.theatlantic.com/business/archive/2011/10/how-brands-were-born-a-brief-
history-of-modern-marketing/246012/
http://www.designtoday.info/brand-new-the-history-of-branding/
http://www.youthedesigner.com/2012/11/05/enhance-your-brand-with-a-great-logo/
http://www.logoeps.com/samsung-logo-history/7908/
http://www.onlytrial.com/1/the_honda_logotype_120282.html
http://www.webindustry.com/blog/archives/1079
Peranan brand..., Rashid Imanshah Ilasaputra, FE UI, 2013