perencanaan perawatan orthodontik

17
PERENCANAAN PERAWATAN ORTODONTI Robert E. Moyers, D.D.S., Ph.D. Garis Besar A.Pemilihan kasus ortodonti di praktek dokter gigi umum 1. Apakah terdapat masalah? 2. Apa masalahnya? 3. Bagaimana cara menentukan tipe masalah? a) waktu perawatan b) pola skeletal c) ruang yang tersedia 4. Perawatan apa yang tersedia untuk masalah ini? 5. Perawatan seperti apa yang paling sesuai untuk masalah ini? 6. Penentuan keberhasilan perawatan? a) perawatan yang ideal b) perawatan kompromi c) perawatan simptomatik (paliatif) 7. bagaimana cara menstabilkan perawatan? B. Rencana perawatan pada gigi susu 1

Upload: dentchriest

Post on 28-Apr-2015

332 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERENCANAAN PERAWATAN ORTHODONTIK

PERENCANAAN PERAWATAN ORTODONTI

Robert E. Moyers, D.D.S., Ph.D.

Garis Besar

A.Pemilihan kasus ortodonti di praktek dokter gigi umum

1. Apakah terdapat masalah?

2. Apa masalahnya?

3. Bagaimana cara menentukan tipe masalah?

a) waktu perawatan

b) pola skeletal

c) ruang yang tersedia

4. Perawatan apa yang tersedia untuk masalah ini?

5. Perawatan seperti apa yang paling sesuai untuk masalah ini?

6. Penentuan keberhasilan perawatan?

a) perawatan yang ideal

b) perawatan kompromi

c) perawatan simptomatik (paliatif)

7. bagaimana cara menstabilkan perawatan?

B. Rencana perawatan pada gigi susu

1. Alasan perawatan

2. Kondisi yang harus dirawat

3. Kondisi yang dapat dirawat

4. Kontraindikasi untuk dilakukan perawatan ortodonti pada gigi sulung

1

Page 2: PERENCANAAN PERAWATAN ORTHODONTIK

2

C. Rencana perawatan pada gigi campuran

1. Alasan perawatan

2. Kondisi yang harus dirawat

3. Kondisi yang dapat dirawat

D. Rencana Perawatan pada gigi tetap

E. Faktor yang membatasi perawatan ortodonti

1. faktor yang berhubungan dengan individu pasien

a) batasan faktor skeletal

b) batasan faktor gigi

c) batasan faktor neuromuskular

2. faktor yang berhubungan dengan individu dokter gigi

a) kemampuan

b) latihan

c) pengamalan

d) sikap

e) ketaatan terhadap metode buruk

3. faktor yang berhubungan dengan ortodonti

a) perkembangan alami oral biologi

b) kesuksesan perawatan dan kerjasama pasien

c) kekurangan alternatif perawatan kompromi yang adekuat

Tidak semua pasien dengan kondisi "maloklusi" ingin atau memerlukan

perawatan ortodonti. Tidak semua pasien yang membutuhkan perawatan ortodonti

Page 3: PERENCANAAN PERAWATAN ORTHODONTIK

3

harus ditangani oleh dokter gigi keluarga. Bab ini ditulis dengan asumsi bahwa

pembaca memiliki minat dan keinginan untuk melakukan perawatan terhadap

pasien ortodonti sebanyak mungkin tanpa mengorbankan kualitas hasil perawatan.

Banyak dokter gigi memiliki keinginan yang besar untuk memperluas layanan

mereka terhadap pasien ortodonti, tetapi kebanyakan sekolah kedokteran gigi

tidak memiliki waktu dalam kurikulum untuk mengajar ortodonti melewati tingkat

dasar. Kursus dan kuliah singkat tidak memberikan pengalaman klinis. Dokter

gigi terampil dalam banyak aspek kedokteran gigi dan ingin melanjutkan

kemampuan ortodonti nya namun terhalang oleh sifat dasar dari perawatan

ortodonti, seseorang tidak bisa belajar ortodonti dalam kursus pendek karena

maloklusi tidak dapat dirawat dalam waktu singkat. Sebaiknya dokter gigi

mencari metode pengajaran dengan supervisi, namun tidak dapat meninggalkan

praktek mereka untuk jangka waktu yang panjang, dan tidak bersedia untuk

mencoba perawatan baru dan asing pada pasien tanpa adanya pengawasan.

Antusiasme bukanlah pengganti pengalaman dan kemampuan, demikian juga

ketulusan tidak dapat menjamin ketepatan perawatan.

Seseorang harus melindungi dirinya sendiri dan pasiennya dari sebuah

terapi dengan tujuan yang baik dan menghindari rencana perawatan yang buruk.

Perencanaan yang cermat sebelum perawatan ortodonti diperlukan untuk

mencegah terjadinya kesalahpahaman dan masalah. Rencana ortodonti yang teliti

penting bagi setiap dokter gigi terutama untuk yang kurang berpengalaman atau

yang kurang terlatih.

Page 4: PERENCANAAN PERAWATAN ORTHODONTIK

Pemeriksaan 8 Diagnosa 10,11,16 Klasifikasi 9 Perawatan 15,16,17Perawatan 15,16,17 Retensi 12,18

masalah

apa masalahnya

Penentuan tipe masalah

Perawatan yang tersedia

Mana yang lebih dikuasai

yang paling sesuai

Cara menstabilkan

perawatan

Perawatan 15,16,17

gagalkan rujuk

4

Tujuan dari bab ini adalah (I) menyediakan prosedur untuk menguji

apakah seseorang dapat memberikan perawatan yang memuaskan untuk masalah

tertentu dan (2) untuk menjelaskan rencana perawatan ortodonti.

Gambar 14-1. Alur pertanyaan yang timbul pada permulaan perawatan maloklusi. Bab yang terkait dijelaskan dibawahnya

A. Pemilihan kasus ortodonti di pada praktek umum

Pemilihan setiap maloklusi untuk perawatan berasal dari jawaban atas tujuh

pertanyaan yang berurutan satu sama lain dalam urutan berikut ini (Gambar 14):

(I) Apakah ada masalah? [2) Apa masalahnya? (3) Bagaimana tipe masalahnya?

(4) perawatan apa yang tersedia untuk masalah ini? (5) Manakah dari perawatan

yang tersedia yang paling tepat bagi saya untuk digunakan? (6) Bagaimana

menentukan keberhasilan perawatan? dan (7) Bagaimana perawatan dapat

distabilkan?

Page 5: PERENCANAAN PERAWATAN ORTHODONTIK

5

1. Apakah Ada Masalah?

Pertanyaan apakah ada masalah selama pemeriksaan dilakukan (lihat Bab 8).

Setelah ditentukan bahwa terdapat masalah, kita tidak langsung menentukan alat

yang paling disukai namun menanyakan pertanyaan berikutnya.

2. Apa Masalahnya?

Tujuan diagnosis adalah untuk mendefinisikan dan menjelaskan secara

definitif sifat dari masalah yang ditemukan (lihat Bab 10-12). Masalah ortodonti

tidak dijelaskan melalui alat yang akan digunakan (misalnya, "Kasus head gear")

melainkan dalam hal morfologi skeletal yang abnormal, keadaan gigi dan oklusi

yang abnormal, dan fungsi neuromuskular yang abnormal. Semakin tepat dan

kuantitatif dari diagnosis yang dilakukan, semakin mudah untuk menjawab

pertanyaan berikutnya.

3. Bagaimana masalahnya digolongkan?

Sebelum memulai perawatan, sebaiknya dilakukan klasifikasi kasus

berdasarkan karakteristik dan kemungkinan strategi perawatan. Klasifikasi Angle

dan banyak sistem klasifikasi lainnya tidak memadai untuk tujuan ini. Prosedur

yang disarankan terdiri dari tiga pertanyaan berurutan, jawabannya akan

memisahkan maloklusi menjadi 18 kategori sesuai dengan karakteristik-utamanya

(Gambar 14-2), akan tetapi hanya dengan pendekatan sederhana ini, tidak dapat

menentukan diagnosis, karena tidak meliputi variabel penting (misalnya, aspek

mediolateral dan vertikal dari maloklusi tersebut), hal ini hanya untuk membantu

Page 6: PERENCANAAN PERAWATAN ORTHODONTIK

6

dalam pemeriksaan dan pengelompokan kasus serupa agar lebih mudah dalam

rencana perawatan. Semua maloklusi dikelompokkan berdasarkan metode ini

memiliki sifat dasar yang sama dalam hal usia perkembangan, hubungan

anteroposterior, dan ruang yang tersedia di lengkung rahang, dan hanya berbeda

dalam aspek lain dari maloklusi tersebut.

Prosedur ini dirancang untuk membantu dokter gigi dalam menentukan

kemungkinan strategi perawatan dasar sehingga dapat terhindar dari aspek-aspek

tidak penting dan superfisial. Perencanaan perawatan tidak harus selalu diarahkan

kepada aspek maloklusi paling buruk atau ke keadaan yang paling

mengkhawatirkan bagi orang tua atau anak. Keberhasilan terapi dapat diperoleh

melalui pemahaman menyeluruh mengenai dasar-dasar maloklusi bukan dari

kekhawatiran pasien. Keadaan yang ringan akan mudah direspon jika keadaan

dasar permasalahan dipahami dan segera dikendalikan. Gambar 14-2 adalah

diagram atau skema yang dikembangkan dari jawaban 3 pertanyaan ini:

(A) kapan waktu perawatan?

(B) Bagaimana pola skeletal wajah?

(C) Apakah ruang yang tersedia dalam lengkung gigi cukup untuk memperbaiki

maloklusi tersebut?

Seperti setiap pertanyaan yang ditanyakan, jawaban yang tersedia yang paling

tepat dipilih, dan diagram diikuti ke pertanyaan berikutnya. Akhirnya, tiba di

salah satu dari 18 prosedur di bagian bawah grafik. Semua kasus yang berakhir

Page 7: PERENCANAAN PERAWATAN ORTHODONTIK

7

dalam kategori yang sama akan memiliki keadaan dasar sama dalam hubungannya

dengan usia perkembangan, pola skeletal, dan ruang yang tersedia, tetapi mungkin

berbeda dalam keadaan lainnya. Seorang klinisi yang terampil mungkin

melakukan sesuatu seperti ini secara intuitif, tetapi bagi mereka yang tidak

memiliki pengalaman membutuhkan bimbingan untuk tetap fokus pada keadaan

yang paling penting dalam menentukan strategi perawatan.

Gambar 14-2. Diagram atau skema untuk memisahlan berbagai prosedur perawatan. A. Waktu Perawatan; B. Pola Skeletal Craniofasial; C. Ketersediaan Ruang pada Rahang

a) Waktu Perawatan

Pertanyaan tentang waktu (jalur A dalam Gambar 14-2) diminta terlebih

dahulu karena strategi dan taktik untuk perencanaan awal, apabila dilakukan di

akhir, maka perawatan yang dilakukan berbeda. Apakah perawatan untuk pasien

ini mempertimbangkan perkembangan wajah dan gigi, atau pertumbuhannya

sudah tercapai? Jika pertumbuhan sebagian besar selesai, terapi sebagian besar

tefokus pada pergerakan gigi yang dibantu atau dihambat oleh pertumbuhan

Page 8: PERENCANAAN PERAWATAN ORTHODONTIK

8

Early treatment

Early treatment adalah perawatan yang harus mengatasi pertumbuhan aktif

atau mungkin menggunakan dinamikanya. Metode yang dibutuhkan untuk

penilaian terhadap tahap perkembangan oklusi dan memperkirakan waktu yang

tersisa sebelum terbentuk oklusi yang permanen yaitu, (menentukan apakah akan

ada cukup waktu untuk menyelesaikan prosedur interceptive dan bimbingan).

Setelah oklusi permanen terjadi (molar kedua dalam oklusi), masih terjadi sedikit

pertumbuhan skeletal, terutama pada anak perempuan, dan peluang untuk

memperoleh panduan oklusal akan berkurang. Selain itu, terjadi perubahan

mekanoterapi dengan alat interceptive dan bimbingan (holding archs, alat

fungsional, alat traksi ekstra-oral sederhana, dll) memberikan jalan untuk alat

presisi multibracketed yang diperlukan untuk penentuan posisi yang tepat dari gigi

permanen.

Metode yang sewenang-wenang dan acak, yang didasarkan dari tahap

kalsifikasi gigi kaninus rahang bawah dan premolar pertama, dapat digunakan

untuk memisahkan awal dari perawatan yang terlambat. Bila gigi ini belum

mencapai tahap kalsifikasi 7 1/2 (kira-kira satu setengah akar terbentuk), pasien

dapat dianggap memenuhi syarat untuk perencanaan perawatan dini (lihat Bab 6,

perkembangan gigi dan oklusi, dan Bab 11, Analisis dari gigi dan oklusi). Bab 15

berhubungan dengan perawatan dini.

Late treatment

Page 9: PERENCANAAN PERAWATAN ORTHODONTIK

9

Dalam konteks ini, didefinisikan sebagai perawatan yang dilakukan

terlambat untuk dibantu atau dikacaukan oleh pertumbuhan, Tentu saja beberapa

pertumbuhan wajah dan perkembangan gigi tetap terjadi pada pasien setelah

kaninus dan premolar telah mencapai tahap 7 1/2. Tetapi mungkin tidak cukup

waktu untuk mencapai tujuan dasar perawatan tanpa mengubah strategi dan

peralatan yang digunakan sebelumnya (lihat Bab 16 pada perawatan remaja). Juga

harus diingat bahwa pertumbuhan dan remodeling tulang bertahan sepanjang

hidup, sebuah fakta yang membuat kemungkinan perawatan ortodonti dilakukan

pada orang dewasa (Bab 17). Seringkali kita cenderung untuk menyamakan

pertumbuhan semata-mata dengan perubahan masa kanak-kanak dan proses

menjadi remaja, sedangkan lebih tepat untuk mempertimbangkan semua

perubahan tulang sepanjang hidup. Dengan penuaan, tingkat perubahan tulang

menurun tetapi tetap berlangsung, sehingga perawatan tetap memungkinkan,

namun dengan tingkat kecepatan perubahan yang lebih lambat. Keuntungan dapat

diperoleh dari pertumbuhan hanya ketika pertumbuhan sangat aktif dan waktu

yang tersedia untuk mengoptimalkannya. Ortodontis yang terampil dan

berpengalaman seringkali mulai dengan "awal" perawatan pada fase akhir

perkembangan.

Diphasic treatment

Diphasic treatment, yaitu, merawat masalah skeletal pada awal ketika

pertumbuhan lebih aktif dan mengobati kelainan gigi setelah gigi permanen telah

erupsi, dipisahkan dua tujuan perawatan dasar. Konsep "awal" dan "akhir"

Page 10: PERENCANAAN PERAWATAN ORTHODONTIK

10

perawatan adalah hipotesis kerja yang berguna dan tidak memberikan jaminan

bahwa pertumbuhan akhir tak terduga tidak akan mengganggu atau mengganggu.

b) Pola Skeletal

Dalam Bab 8, Pemeriksaan Ortodonti, metode noncephalometric sederhana

disajikan untuk menilai skeletal wajah (Analisis Bentuk wajah). Atas dasar

analisis cephalometri, Analisis Morphonologic Dasar (Bab 12), pasien

dimasukkan dalam salah satu dari tiga kategori skeletal: kelas I pada dasarnya

profil wajah yang seimbang; Kelas II, profil retrognathic, atau Kelas III, profil

prognathic. Langkah ini diilustrasikan dalam garis B Gambar 14-2.

c) Ketersediaan Ruang

Hal ini diperlukan untuk memutuskan, sebelum memulai perawatan, apakah

ada ruang yang cukup untuk menyediakan keselarasan semua gigi, penyesuaian

oklusal yang diperlukan, dan penempatan gigi pada basisnya (lihat garis C dalam

Gambar 14-2). Pada Bab II, Analisis gigi dan oklusi, metode untuk analisis gigi

campuran dan "setup diagnostik" diberikan. Analisis pertumbuhan gigi campuran

saja tidak bisa menunjukkan bagaimana gigi sesuai dengan profil pada skeletal

wajah. Hanya dengan gabungan analisis cephalometri dan campuran bisa begitu

mengungkapkan. Setelah dilakukan penggabungan dokter gigi sekarang dapat

mengkategorikan pasien yang memiliki ruang "lebih," "cukup," atau

"kekurangan".

Page 11: PERENCANAAN PERAWATAN ORTHODONTIK

11

Berlebih berarti terdapat lebih dari cukup ruang untuk menyelaraskan semua

gigi dengan benar dalam skeletal kraniofasial serta cukup untuk memungkinkan

penyesuaian yang diperlukan dalam perkembangan oklusal. Cukup berarti bahwa

hanya terdapat ruang pada lengkung untuk menyelaraskan gigi namun tidak ada

yang tersisa untuk membantu dalam mencapai Kelas I oklusi (yaitu, ada cukup

ruang untuk pergeseran gigi ke mesial). Kekurangan berarti ruang pada lengkung

rahang tidak cukup untuk menampung semua gigi. Pengelompokan ini didasarkan

terutama pada lengkung rahang bawah, karena lebih penting dalam hal ruang.

Perawatan dasar dari semua kasus dalam kategori protokol yang sama akan

serupa, meskipun kasus-kasus individual dalam kelompok akan bervariasi dalam

beberapa aspek (misalnya, hubungan vertikal). Misalnya, semua maloklusi

diurutkan dengan protokol 13 akan menunjukkan gigi permanen erupsi, skeletal

wajah Kelas II, dan ruang pada lengkung rahang yang tidak memadai untuk

menyelaraskan gigi, meskipun mungkin ada perbedaan dalam aspek superfisial

atau lokal dari maloklusi. Gambar 14 - 3, harus dipelajari dengan hati-hati, untuk

itu menggambarkan penerapan metode untuk kasus-kasus aktual. Klinisi sekarang

dalam posisi untuk memilih perawatan untuk maloklusi hanya ditandai.

4. perawatan yang Tersedia untuk Masalah ini?

Bahkan Tidak mungkin bagi dokter ortodonti paling berpengalaman untuk

mengetahui semua metode yang tersedia untuk setiap maloklusi tertentu. Kita

semua terbatas pada perawatan yang telah diajarkan, atau telah belajar sendiri. Hal

ini menimbulkan pertanyaan: dengan berbagai perawatan yang tersedia,

Page 12: PERENCANAAN PERAWATAN ORTHODONTIK

12

bagaimana cara menentukan perawatan mana yang paling tepat diberikan kepada

pasien?