perhitungan oke

111
Struktur Ranka Baja 1 1 Perencanaan Struktur Rangka Baja Perencanaan struktur rangka baja ini direncanakan untuk bangunan yang bentangannya le untuk Worshop Bengkel, Kantor Bupati, Kantor DPRD dan lain sbagainya. Dimana prencanaan untuk Worshop Bengkal yang bentangannya (jarak antara kuda-kuda) adalah sebesar 4 m dan b = 21 m. 3 3 3 3 3 3 21 m Gambar.1. Rencana Rangka Kuda - Kuda Baja Dimana diketahui : » Spesifikasi Gording ( Baja Profil ( C ) Kanal Berkait ) » Asumsi berat gording = 8.31 Kg/m' » Jarak Antara Gording = 0.80 M » Beban Hujan (RAIN LOAD) = 25 Kg/m2 » Beban Hidup (LIVE LOAD) = 200 Kg/m2 » Beban Angin (WING LOAD) = 75 Kg/m2 b t c h X Y A O C E G I D F H J K M L N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 19 18 20 23 21 22 24 25 2

Upload: wahyuokk

Post on 18-Jan-2016

122 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

dfgrer

TRANSCRIPT

Page 1: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 1

Perencanaan Struktur Rangka Baja

Perencanaan struktur rangka baja ini direncanakan untuk bangunan yang bentangannya lebih panjang, misalnya ;

untuk Worshop Bengkel, Kantor Bupati, Kantor DPRD dan lain sbagainya. Dimana prencanaan ini direncanakan

untuk Worshop Bengkal yang bentangannya (jarak antara kuda-kuda) adalah sebesar 4 m dan bentangannya adalah

= 21 m.

3 3 3 3 3 3 3

21 m

Gambar.1. Rencana Rangka Kuda - Kuda Baja

Dimana diketahui :

» Spesifikasi Gording ( Baja Profil ( C ) Kanal Berkait )

» Asumsi berat gording = 8.31 Kg/m'

» Jarak Antara Gording = 0.80 M

» Beban Hujan (RAIN LOAD) = 25 Kg/m2

» Beban Hidup (LIVE LOAD) = 200 Kg/m2

» Beban Angin (WING LOAD) = 75 Kg/m2

b

t

c

h X

Y

A B

OC

E

G

I

DF

H J

K

M

LN

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

19

18

20

23

21

22

24

2527

26

Page 2: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 2

» Berat Atap Seng. BJLS.Gelombang 11 = 10 Kg/m2

Solusi

1. Cek Struktur Rangka

Dimana;

M = 2 . J - 3

27 = 30 - 3

27 = 27 Oke… Termasuk Statis Tertentu

Ket :

M = Jumlah Member (batang)

J = Joint (titik penghubung)

2. Menentukan Nilai Sudut

Nilai sudut dapat ditentukan dengan cara sebagau berikut ;

= Tan ( Tegak / Datar ) = Tan ( Tegak / Datar )

= Tan 4.5 = Tan 1

10.5 9

= Degrees 0.404892 = Degrees 0.110657

= 23.20 = 6.34

3. Standar Kombinasi Pembebanan SNI 03 - 1729 - 2002

Berdasarkan beban-beban tersebut di atas maka struktur baja harus mampu memikul semua kombinasi

pembebanan di bawah ini:

1,4D (6.2-1)

1,2D + 1,6 L + 0,5 (La atau H) (6.2-2)

1,2D + 1,6 (La atau H) + (γ L L atau 0,8W) (6.2-3)

1,2D + 1,3 W + γ L L + 0,5 (La atau H) (6.2-4)

1,2D ± 1,0E + γ L L (6.2-5)

0,9D ± (1,3W atau 1,0E) (6.2-6)

Keterangan:

(D) adalah beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi permanen, termasuk dinding, lantai, atap, plafon,

partisi tetap, tangga, dan peralatan layan tetap.

(L) adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung, termasuk kejut, tetapi tidak termasuk beban

lingkungan seperti angin, hujan, dan lain-lain.

(La) adalah beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh pekerja, peralatan, dan material, atau

selama penggunaan biasa oleh orang dan benda bergerak.

(H) adalah beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan genangan air.

(W) adalah beban angin

(E) adalah beban gempa, yang ditentukan menurut SNI 03–1726–1989, atau penggantinya.

dengan;

γ L = 0,5 bila L< 5 kPa, dan γ L = 1 bila L≥ 5 kPa.

Kekecualian: Faktor beban untuk L di dalam kombinasi pembebanan pada persamaan 6.2-3, 6.2-4, dan 6.2-5

α1 α2

Page 3: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 3

harus sama dengan 1,0 untuk garasi parkir, daerah yang digunakan untuk pertemuan umum, dan semua daerah

di mana beban hidup lebih besar daripada 5 kPa.

4. Rencana Jarak Gording

Perencanaan jarak koroding yang direncanakan adalah antara 2 titik yaitu G - I dengan panjang = 3.264

meter dibagi 3 maka jarak gording = 1.088 meter

Gambar.2. Detail Jarak Gording

1,088 cm

1,088 cm

Areal Beban Gording

1,088 cm1,088 cm

400 cm

Page 4: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 4

Gambar.3. Tambak Atas

Gambar.4. Area Beban Gording

5. Perhitungan Beban Pada Gording

5.1. Beban Mati ( BM )

4 m

= 10 Kg/m2 x 0.8 m = 8 Kg/m'

= 8.31 Kg/m1 = 8.31 Kg/m' +

= 16.31 Kg/m'

x Koefisien Pengali = 1.2 x 16.3 Kg/m' = 19.57 Kg/m'

= 19.57 Kg/m'

4 m

RAV RBV

qatap

qBS

qBM

Untuk beban terfaktor, beban mati dikali dengan nilai koefisiennya yaitu 1,2 q BM maka ;

qBM

qBM

RAV RBV

qBS (Gording)

qatap

Areal Beban Gording

Page 5: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 5

R = q . L = 20 x 4 = 78 T

= = R = 78.288 = 39.14 T

2 2

=

8

= 19.57 x Cos 23.20 x 4

8

= 19.57 x 0.919145 x 16

8

= 35.979 Kg m

Dalam sumbu Y dipakai penggantung gording, Maka Jarak (D) dibagi 2 (dua);

=

8

= 19.572 x Sin 23.19859 x 2

8

= 19.572 x 0.3939193 x 4

8

= 3.855 Kg m

5.2. Beban Hidup ( BH )

Beban Hidup (Orang) diambil adalah : = 200 Kg

BH = 1.6 x 200 Kg

= 320 Kg

BH = 320 Kg

4 m

= = BH = 320 = 160 Kg

2 2

= P . Cos α . L

4

= 320 x Cos 23.20 x 4

4

= 320 x 0.919145 x 4

RAV RBV

MMAX X q . Cos α . L2

2

MMAX Y q . Sin α . (L/2)2

2

Untuk beban terfaktor, beban hidup dikali dengan nilai koefisiennya yaitu 1,6 q BH maka ;

RAV RBV

RAV RBV

MMAX X

XY

23,20°

qBM

XY

qBH

Page 6: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 6

4

= 294.1264 Kg m

Dalam sumbu Y dipakai penggantung gording, Maka Jarak (D) dibagi 2 (dua);

= P . Sin α . (L/2) = 320 x 0.393919 x 2

4 4

= 320 x Sin 23.20 x 2 = 63.03 Kg m

4

5.3. Beban Angin ( BA )

Beban Angin ( BA ) diambil sebesar = 73 Kg/m2

Dimana Koefisien pengali akibat angin tekan dan angin hisap adalah sebagai berikut ;

Untuk bangunan tertutup.

Maka Koefisien pengali untuk angin tekan dan angin hisap adalah ;

Angin Tekan ( AI ) Angin Hisap ( IB )

AI = 0.02 α - 0.4 IB = -0.40

= 0.02 x 23 - 0.4

= 0.464 - 0.4

= 0.06

Maka nilai tekanan yang diakibatkat angin tekan dan angin hisap adalah ;

Beban angin pada AI akibat angin tekan dikali dengan koefisiennya yaitu 1,3 W, maka ;

= 1.3 x AI x L x Beban Angin

= 1.3 x 0.064 x 0.8 m x 75 Kg/m2

= 4.99 Kg/m'

Beban angin pada IB akibat angin hisap

= 1.3 x AI x L x Beban Angin

= 1.3 x -0.400 x 0.8 m x 75 Kg/m2

= -31.20 Kg/m'

Untuk perhitungan momen akibat tekan dan angin hisap diuraikan terhadap sumbu X dan sumbu Y.

Sumbu X

MMAX Y

W1

W2

23,20°

α

0,02 α - 0,4 - 0,4

+ 0,9 - 0,4bid // angin - 0,4

α ≤ 65 °

Page 7: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 7

=

8

= 4.99 x 4 = 79.837 = 9.98 Kg m

8 8

=

8

= -31.20 x 4 = -499.20 = -62.40 Kg m

8 8

Sumbu Y

= 0

5.4. Kombinasi Pembebanan

5.4.1. Beban Mati + Beban Hidup

+ = 35.98 + 294.13 = 330.11 Kg m

+ = 3.85 + 63.03 = 66.88 Kg m +

= 396.99 Kg m

5.4.2. Beban Mati + Beban Angin

= 35.98 + 9.98 = 45.96 Kg m

= 35.98 + -62.40 = -26.42 Kg m

= 3.85 + 0.00 = 3.85 Kg m +

= 23.39 Kg m

ebanan adalah sebagai berikut ;

= 330.11 Kg m

= 66.88 Kg m

6. Perhitungan Dimensi Gording

6.1. Tinjau Terhadap Syarat kekuatan

Dalam daftar baja untuk baja profil kanan tanpa kait perbandingan antara Wy dan Wx ≈ 1 Banding

4 dengan tegangan izin BJ.37 (FE. 360) = 1600 Kg/cm2.

≥ +

=1 Maka ; =

4 4

Akibat W 1

MMAX X W1 . L2

2

Akibat W 2

MMAX X W2 . L2

2

MMAX Y

MMAX X (BM) MMAX X (BH)

MMAX Y (BM) MMAX Y (BH)

MMAX Total

MMAX X (BM) + MMAX X (BA (W1))

MMAX X (BM) + MMAX X (BA (W2))

MMAX Y (BM) + MMAX Y (BA)

MMAX Total

Maka Nilai MMAX X dan MMAX Y dibandingkan dan diambil nilai yang terbesar dari kombinasi pemb-

MMAX X

MMAX Y

MX MY

WX WY

WY WY WX

WX

σ̄

Page 8: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 8

≥ + ↔≥ +

↔ ≥ +

Maka ;

=

1600

= 4 x 6688.2 + 33010.5 = 35.81

1600

=

1600

= 4 x 6688.2 + 33010.542 = 35.81 ≤ 44.30

1600

Kontrol terhadap tegangan Izin

≥ +

1600 ≥ 33010.54 Kg cm + 6688.198 Kg cm

44.30 12.20

1600 ≥ 1293.372 ………tidak

6.2. Cek Kekakuan(Kontrol lendutan )

Menurut PPBBI '83, untuk balok-balok miring pedoman batas lendutan berlaku untuk tegak lurus sumbu kuat

( sumbu X ) kecuali ada ketentuan lain, untuk lendutan yang diizankan adalah sebesar 1,667 cm dan modulus elasti

sitas sama dengan 2.1 x 106 kg/cm2

Kontrol Untuk Beban Hidup + Beban Mati adalah;

= 5 x

384 E . Ix

= 5 x 0.1631 x Cos 23.20 x 4 x 200

384 2.1 x 10 x 329

= 5 x 0.1631 x 0.919145 x 256 x 1600000000

384 690900000

= 0.013021 x 88.87564

= 1.157 Cm ≤ 1.667 Cm

Jadi lendutan yang terjadi akibat beban mati + beban hidup adalah sebasar = 1,157 cm.

MX MY MX MY MX 4 MY

WX WY WX WX/4 WX WX

WX 4 MY + MX

WX Cm3

Dipakai Baja kanel tanpa kait dimensi 150 x 65 x 20 mm yang mempunyai W X = 44,3 Cm3 dan berat sendiri

= 7,51 Kg/cm2 dan tegangan yang diizinkan untuk BJ. 37 (FE. 360) adalah 1600 Kg/cm2.

WX 4 MY + MX

WX Cm3 Cm3

MX MY

WX WY

Kg/cm2

Cm3 Cm3

Kg/cm2 Kg/cm2

fX q . Cos α . Lx4 . P4

fX4 4

6

fX

fX

fX

σ̄ σ̄ σ̄

σ̄

Page 9: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 9

7. Pembebanan Pada Rangka Akibat Beban Tetap ( BT )

Dihitung dengan metode Of Joint (titik buhul)

3 3 3 3 3 3 3

21 m

∑V = 0

= = 8 P = 4 P

2

Dimana Nilai Sudutnya adalah ;

= 23.20 = 11.66 = 40.07 = 55.89

= 6.34 = 46.76 = 59.51 = 66.80

Joint A

∑FX = 0

+ = 0

0.919 + 0.994 = 0

0.919 + 0.994 = 0 ............................. Pers 1

RAV RBV

α1 α3 α5 α7

α2 α4 α6 α8

S1 . Cos α1 S2 . Cos α2

S1 . S2 .

S1 S2

P

P

P

P

0,5 P

P

P

P

0,5 P

A B

OC

E

G

I

DF

H J

K

M

LN

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

19

18

20

23

21

22

24

2527

26

0,5 PS1

S2

α2α1

A

Page 10: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 10

∑FY = 0

-0.5 P + 4 P + +

3.5 P + 0.394 + 0.110 = 0

0.394 + 0.110 = -3.5 P ............................. Pers 2

Subtitusi Pers 1 dan 2

0.919 + 0.994 = 0 P 0.394 0.362 + 0.392 = 0 P

0.394 + 0.110 = -3.5 P 0.919 0.362 + 0.101 = -3.2 P -

0.290 = 3.2 P

= 3.2 P

0.290

= 11.092 P ( Tarik )

0.919 + 0.994 = 0 P

0.919 + 0.994 11.092 P = 0 P

0.919 + 11.024 P = 0 P

0.919 = 0 P - 11.024 P

= -11.02387 P = -11.994 P ( Tekan )

0.919

Joint C

∑FX = 0

= 0

11.994 P 0.919 0.979 0.919 = 0

11.024 P + 0.979 + 0.919 = 0

0.979 + 0.919 = -11.024 P ...................... Pers 3

∑FY = 0

- P = 0

- P + 11.994 P x 0.394 0.202 0.394 = 0

- P + 4.725 P - 0.202 + 0.394 = 0

-0.202 + 0.394 = -3.725 P ................ Pers 4

Subtitusi Pers 3 dan 4

0.979 + 0.919 = -11.024 P 0.202 0.198 + 0.186 = -2.22796 P

-0.202 + 0.394 = -3.725 P 0.979 -0.198 + 0.386 = -3.648 P +

0.572 = -5.876 P

= -5.876 P

S1 . Sin α1 S2 . Sin α2

S1 . S2 .

S1 S2

S1 S2 S1 S2

S1 S2 S1 S2

S2

S2

Masukkan nilai S2 kedalam pers 1 S2

S1 S2

S1

S1

S1

S1

- S1 . Cos α1 + S3 . Cos α3 + S4 . Cos α1

+ S3 . + S4 .

S3 S4

S3 S4

- S1 . Sin α1 - S3 . Sin α3 + S4 . Sin α1

- S3 . + S4 .

S3 S4

S3 S4

S3 S4 S3 S4

S3 S4 S3 S4

S4

S4

RAV

P

S1

S4

α3

α1C

S3

α1

( )

Page 11: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 11

0.572

= -10.280 P ( Tekan )

0.979 + 0.919 = -11.024 P

0.979 + 0.919 -10.280 P = -11.024 P

0.979 - 9.449 P = -11.024 P

0.979 = -11.024 P + 9.449 P

= -1.575 P = -1.608 P ( Tekan )

0.979

Joint D

∑FX = 0

= 0

-11.092 P 0.994 + 1.608 P 0.979 0.685 0.994 = 0

-11.0239 P + 1.575 P + 0.685 + 0.994 = 0

0.685 + 0.994 = 9.449 P ...................... Pers 5

∑FY = 0

= 0

-11.092 P 0.110 - 1.608 P 0.202 0.728 0.110 = 0

-1.225 P - 0.325 P + 0.728 + 0.110 = 0

0.728 + 0.110 = 1.550 P ................ Pers 6

Subtitusi Pers 5 dan 6

0.685 + 0.994 = 9.449 P 0.728 0.499 + 0.724 = 6.883 P

0.728 + 0.110 = 1.550 P 0.685 0.499 + 0.076 = 1.062 P -

0.648 = 5.822 P

= 5.822 P

0.648

= 8.979 P ( Tarik )

0.685 + 0.994 = 9.449 P

0.685 + 0.994 8.979 P = 9.449 P

0.685 + 8.923947 P = 9.449 P

0.685 = 9.449 P - 8.924 P

= 0.525 P = 0.766 P ( Tarik )

0.685

Masukkan nilai S4 kedalam pers 3 S4

S3 S4

S3

S3

S3

S3

- S2 . Cos α2 - S3 . Cos α3 + S5 . Cos α4 + S6 . Cos α2

+ S5 . + S6 .

S5 S6

S5 S6

- S2 . Sin α2 + S3 . Sin α3 + S5 . Sin α4 + S6 . Sin α2

+ S5 . + S6 .

S5 S6

S5 S6

S5 S6 S5 S6

S5 S6 S5 S6

S6

S6

Masukkan nilai S6 kedalam pers 5 S6

S5 S6

S5

S5

S5

S5

S2

S5

α3 α4

Dα2

S3

S6

α2

Page 12: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 12

Joint E

∑FX = 0

= 0

10.280 P 0.919 - 0.766 P 0.685 0.765 0.919 = 0

9.448975 P - 0.525 P + 0.765 + 0.919 = 0

0.765 + 0.919 = -8.924 P ................ Pers 7

∑FY = 0

- P = 0

- P + 10.280 P 0.394 - 0.766 P 0.728 0.644 0.394 = 0

- P + 4.050 P - 0.558 P - 0.644 + 0.394 = 0

-0.644 + 0.394 = -2.492 P ................ Pers 8

Subtitusi Pers 7 dan 8

0.765 + 0.919 = -8.924 P 0.644 0.493 + 0.592 = -5.74455 P

-0.644 + 0.394 = -2.492 P 0.765 -0.493 + 0.301 = -1.907 P +

0.893 = -7.651 P

= -7.651 P

0.893

= -8.567 P ( Tekan )

0.765 + 0.919 = -8.924 P

0.765 + 0.919 -8.567 P = -8.924 P

0.765 - 7.874 P = -8.924 P

0.765 = -8.924 P + 7.874 P

= -1.050 P = -1.372 P ( Tekan )

0.765

- S4 . Cos α1 - S5 . Cos α4 + S7 . Cos α5 + S8 . Cos α1

+ S7 . + S8 .

S7 S8

S7 S8

- S4 . Sin α1 - S5 . Sin α4 - S7 . Sin α5 + S8 . Sin α1

- S7 . + S8 .

S7 S8

S7 S8

S7 S8 S7 S8

S7 S8 S7 S8

S8

S8

Masukkan nilai S8 kedalam pers 7 S8

S7 S8

S7

S7

S7

S7

S4

P

S7

α5

α1E

S5

S8

α1

α4

Page 13: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 13

Joint F

∑FX = 0

= 0

-8.979 P 0.994 + 1.372 P 0.765 0.507 0.994 = 0

-8.92395 P + 1.050 P + 0.507 + 0.994 = 0

0.507 + 0.994 = 7.874 P ................ Pers 9

∑FY = 0

= 0

-8.979 P 0.110 - 1.372 P 0.644 0.862 0.110 = 0

-0.992 P - 0.883 P + 0.862 + 0.110 = 0

0.862 + 0.110 = 1.875 P ...... Pers 10

Subtitusi Pers 9 dan 10

0.507 + 0.994 = 7.874 P 0.862 0.437 + 0.856 = 6.785109 P

0.862 + 0.110 = 1.875 P 0.507 0.437 + 0.056 = 0.951 P -

0.800 = 5.834 P

= 5.834 P

0.800

= 7.289 P ( Tarik )

0.507 + 0.994 = 7.874 P

0.507 + 0.994 7.289 P = 7.874 P

0.507 + 7.244 P = 7.874 P

0.507 = 7.874 P - 7.244 P

= 0.630 P = 1.242 P ( Tarik )

0.507

Joint G

∑FX = 0

= 0

8.567 P 0.919 - 1.242 P 0.507 0.561 0.919 = 0

- S6 . Cos α2 - S7 . Cos α5 + S9 . Cos α6 + S10 . Cos α2

+ S9 . + S10 .

S9 S10

S9 S10

- S6 . Sin α2 + S7 . Sin α5 + S9 . Sin α6 + S10 . Sin α2

+ S9 . + S10 .

S9 S10

S9 S10

S9 S10 S9 S10

S9 S10 S9 S10

S10

S10

Masukkan nilai S10 kedalam pers 9 S10

S9 S10

S9

S9

S9

S9

- S8 . Cos α1 - S9 . Cos α6 + S11 . Cos α7 + S12 . Cos α1

+ S11 . + S12 .

S10

α2

α6

FS6

S9

α5

α2

S7

P

S11

α7

α1G

S8

S9

S12

α1

α6

Page 14: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 14

7.873935 P - 0.630 P + 0.561 + 0.919 = 0

0.561 + 0.919 = -7.244 P ................ Pers 11

∑FY = 0

- P = 0

- P + 8.567 P 0.394 - 1.242 P 0.862 0.828 0.394 = 0

- P + 3.375 P - 1.070 P - 0.828 + 0.394 = 0

-0.828 + 0.394 = -1.305 P ...... Pers 12

Subtitusi Pers 11 dan 12

0.561 + 0.919 = -7.244 P 0.828 0.464 + 0.761 = -5.99773 P

-0.828 + 0.394 = -1.305 P 0.561 -0.464 + 0.221 = -0.732 P +

0.982 = -6.729 P

= -6.729 P

0.982

= -6.853 P ( Tekan )

0.561 + 0.919 = -7.244 P

0.561 + 0.919 -6.853 P = -7.244 P

0.561 - 6.299 P = -7.244 P

0.561 = -7.244 P + 6.299 P

= -0.945 P = -1.685 P ( Tekan )

0.561

Joint H

∑FX = 0

= 0

-7.289 P 0.994 + 1.685 P 0.561 0.394 = 0

-7.244 P + 0.945 P + 0.394 = 0

0.394 = 6.299 P ....... Pers 13

∑FY = 0

= 0

-7.289 P 0.110 - 1.685 P 0.828 0.919 = 0

-0.805 P - 1.395 P + 0.919 = 0

0.919 = 2.200 P

= 2.200 P

0.919

S11 S12

S11 S12

- S8 . Sin α1 - S9 . Sin α6 - S11 . Sin α7 + S12 . Sin α1

- S11 . + S12 .

S11 S12

S11 S12

S11 S12 S11 S12

S11 S12 S11 S12

S12

S12

S12

Masukkan nilai S12 kedalam pers 11

S11 S12

S11

S11

S11

S11

- S10 . Cos α2 - S11 . Cos α7 + S13 . Cos α8 + S14

+ S13 . + S14 .

S13 + S14 .

S13 + S14

- S10 . Sin α2 + S11 . Sin α7 + S13 . Sin α8

+ S13 .

S13

S13

S13

α8

HS10

S13

α7

α2

S11

S14

Page 15: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 15

= 2.393 P ( Tarik ) ..................... Pers 14

0.394 = 6.299 P

0.394 2.393 P = 6.299 P

0.943 P = 6.299 P

= 6.299 P - 0.943 P = 5.356 P ( Tarik )

Joint I

∑FX = 0

= 0

6.853 P 0.919 - 2.393 P 0.394 0.394 0.919 = 0

6.299147 P - 0.943 P + 0.394 + 0.919 = 0

0.394 + 0.919 = -5.356 P .................... Pers 15

∑FY = 0

- P = 0

- P + 6.853 P 0.394 - 2.393 P 0.919 0.919 0.394 = 0

- P + 2.700 P - 2.200 P - 0.919 - 0.394 = 0

-0.919 - 0.394 = 0.500 P ...... Pers 16

Subtitusi Pers 15 dan 16

0.394 + 0.919 = -5.356 P 0.919 0.362 + 0.845 = -4.923 P

-0.919 - 0.394 = 0.500 P 0.394 -0.362 - 0.155 = 0.197 P +

0.690 = -4.726 P

= -4.726 P

0.690

= -6.853 P ( Tekan )

0.394 + 0.919 = -5.356 P

0.394 + 0.919 -6.853 P = -5.356 P

0.394 - 6.299 P = -5.356 P

S13

Masukkan nilai S13 kedalam pers 13

S13 + S14

+ S14

+ S14

S14

- S12 . Cos α1 - S13 . Cos α8 + S15 . Cos α8 + S16 . Cos α1

+ S15 . + S16 .

S15 S16

S15 S16

- S12 . Sin α1 - S13 . Sin α8 - S15 . Sin α8 - S16 . Sin α1

- S15 . - S16 .

S15 S16

S15 S16

S15 S16 S15 S16

S15 S16 S15 S16

S16

S16

Masukkan nilai S16 kedalam pers 15 S16

S15 S16

S15

S15

P

S15

I

S12

S13

S16

α1

α8

α1

α8

Page 16: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 16

0.394 = -5.356 P + 6.299147 P

= 0.943 P = 2.393 P ( Tarik )

0.394

Tabel. 1. Gaya Batang Hasil Perhitungan Dengan Menggunakan Metode Of Joint.

No PosisiGaya Batang Satuan Pjg. Batang

Tekan Tarik ( P ) ( M )

1

1 = 27 11.994 - P 1.63

4 = 24 10.280 - P 3.26

8 = 20 8.567 - P 3.26

12 = 16 6.853 - P 3.26

2

Bat

ang

Dia

gona

l 3 = 25 1.608 - P 1.54

5 = 23 - 0.766 P 2.19

7 = 21 1.372 - P 1.97

9 = 19 - 1.242 P 2.96

11 = 17 1.685 - P 2.67

3 13 = 15 - 2.393 P 3.81

4

2 = 26 - 11.092 P 3.02

6 = 22 - 8.979 P 3.02

10 = 18 - 7.289 P 3.02

14 - 5.356 P 3.00

8. Menentukan Dimensi Rangka

8.1. Pembebanan Pada Rangka

Beban Mati

Gording = 7.5 x 4 x 3 = 90 Kg

Atap Seng BJLS = 10 x 4 x 2.693 = 107.72 Kg

Berat Baut = 10 % x 197.72 = 19.772 Kg

= 217.492 Kg

Beban (P) untuk beban mati berdasarkan SNI 03 - 1729 - 2002 untuk beban terfaktor adalah :

= 1.2 x

= 1.2 x 217.492 Kg = 260.99 Kg

Beban Hidup

2 Orang = 200 Kg x 3 = 600 Kg

Beban (P) untuk beban Hidup berdasarkan SNI 03 - 1729 - 2002 untuk beban terfaktor adalah :

= 1.6 x

= 1.6 x 600 Kg = 960 Kg

Tabel.2. Perhitungan Gaya Batang, Beban Mati dan Beban Hidup

S15

S15

No Batang (S)

Bat

ang

Ata

s

(

Kak

i Kud

a-K

uda

)

Bat

ang

Dia

gona

l D

ua B

agia

n T

enga

h

Bat

ang

Baw

ah

(

Bal

ok

Tar

ik)

qBM

PBM qBM

PBH qBH

Page 17: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 17

No Batang (S)Gaya Batang

Beban Mati Beban HidupBeban Mati Beban Hidup

Tekan Tarik Tekan Tarik Tekan Tarik

1 = 27 11.994 - 260.99 960.00 3130.25 - 11513.99 -

4 = 24 10.280 - 260.99 960.00 2683.06 - 9869.08 -

8 = 20 8.567 - 260.99 960.00 2235.82 - 8224.01 -

12 = 16 6.853 - 260.99 960.00 1788.66 - 6579.21 -

3 = 25 1.608 - 260.99 960.00 419.69 - 1543.76 -

5 = 23 - 0.766 260.99 960.00 - 200.02 - 735.75

7 = 21 1.372 - 260.99 960.00 358.11 - 1317.22 -

9 = 19 - 1.242 260.99 960.00 - 324.05 - 1191.94

11 = 17 1.685 - 260.99 960.00 439.72 - 1617.42 -

13 = 15 - 2.393 260.99 960.00 - 624.64 - 2297.62

2 = 26 - 11.092 260.99 960.00 - 2894.83 - 10648.04

6 = 22 - 8.979 260.99 960.00 - 2343.40 - 8619.71

10 = 18 - 7.289 260.99 960.00 - 1902.24 - 6996.99

14 - 5.356 260.99 960.00 - 1397.94 - 5142.05

Tabel. 3. Total Gaya Batang (Gabungan Beban Mati + Beban Hidup)

No PosisiTotal Gaya Batang Satuan Pjg. Batang

Tekan Tarik ( Kg ) ( M )

1

1 = 27 14644.243 - Kg 1.63

4 = 24 12552.132 - Kg 3.26

8 = 20 10459.829 - Kg 3.26

12 = 16 8367.862 - Kg 3.26

2

Bat

ang

Dia

gona

l 3 = 25 1963.450 - Kg 1.54

5 = 23 - 935.769 Kg 2.19

7 = 21 1675.323 - Kg 1.97

9 = 19 - 1515.988 Kg 2.96

11 = 17 2057.135 - Kg 2.67

3 13 = 15 - 2922.264 Kg 3.81

4

2 = 26 - 13542.868 Kg 3.02

6 = 22 - 10963.103 Kg 3.02

10 = 18 - 8899.232 Kg 3.02

14 - 6539.995 Kg 3.00

8.2. Mendesain Rangka Kuda - Kuda

8.2.1. Desain Batang Atas (Balok Tekan)

Baja yang digunakan adalah baja mutu Fe. 360 dengan tegangan izin = 1600

Gaya batang yang diambil adalah gaya batang terbesar adalah batang 1 atau 27 dengan gaya batang

No Batang (S)

Bat

ang

Ata

s

(

Kak

i Kud

a-K

uda

)

Bat

ang

Dia

gona

l D

ua B

agia

n T

enga

h

Bat

ang

Baw

ah

(

Bal

ok

Tar

ik)

Kg/cm2 ,

Page 18: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 18

= 14644.243 Kg untuk mendesain batang tekan ditentukan dulu jenis asumsi perletakan, pada ran

gka batatng kuda-kuda jenis perletakan yaitu diasumsikan perletakan sendi - sendi, sehingga kita dapat

menentukan panjang tekuk (Lk)

= L ; dimana L adalah Panjang Batang Tekan = 1.632 m

setelah kita dapatkan nilai Lk maka dilanjutkan menentukan nilai kelansingan batang tekan (λ) dengan

rumus sebagai berikut :

λ =

Dari perhitungan diatas maka dapat kita cari dengan menggunakan tabel baja berdasarkan tabel baja Buku

Teknik Sipil direncanakan menggunakan baja Profil T ( Struktural Tees ) yaitu Penampang 200 x 100 mm.

Dicoba menggunakan baja Profile T dengan ukuran sebagai berikut :

Profil T

b = 100 mm = 114.00

h = 100 mm = 2.90 Cm

G = 10.70 Kg/m' = 14.80

= 5.5 mm = 2.29 Cm

= 8 mm = 67.00

r = 11 mm = 2.22 Cm

F = 13.58 = 13.40

λ = =163.200 cm

2.220 cm

λ = 73.514 = ω = Faktor Tekuk

berdasarkan daftar Fakot Tekuk (ω) untuk nilai kelansingan (λ) = 73.51 untuk mutu baja tabel

setelah Fe. 360 maka didapat niali faktor tekuk (ω) dari dilakukan interpolasi = 1.2550 maka

dapat kita cek tegangan normal untuk batang tekan

σ =P x ω

=14644.24 x 1.255

13.58

= 1353.31 < 1600 ………ok

8.2.1. Desain Batang Diagonal Tekan

Lk Lk

Lk ; dimana imin adalah jari-jari Inersia minimal batang rencana

imin

IX Cm4

iX

WX Cm3

t1 CX

t2 IY Cm4

iY

Cm2 WY Cm3

Lk

imin

Fprofile

Kg/cm2 Kg/cm2

CX

b

t2

t1

h

Y

X

Page 19: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 19

Baja yang digunakan adalah baja mutu Fe. 360 dengan tegangan izin = 1600

Gaya batang yang diambil adalah gaya batang terbesar adalah batang 1 atau 27 dengan gaya batang

= 2057.135 Kg untuk mendesain batang tekan ditentukan dulu jenis asumsi perletakan, pada ran

gka batatng kuda-kuda jenis perletakan yaitu diasumsikan perletakan sendi - sendi, sehingga kita dapat

menentukan panjang tekuk (Lk)

= L ; dimana L adalah Panjang Batang Tekan = 2.675 m

setelah kita dapatkan nilai Lk maka dilanjutkan menentukan nilai kelansingan batang tekan (λ) dengan

rumus sebagai berikut :

λ =

Dari perhitungan diatas maka dapat kita cari dengan menggunakan tabel baja berdasarkan tabel baja Buku

Teknik Sipil direncanakan menggunakan baja Profil Kanal C Kait yaitu ukuran 100 x 50 x 20 mm.

Dicoba menggunakan baja Profil Kanal Kait dengan ukuran sebagai berikut :

Profil Kanal Kait

b = 50 mm = 80.70

h = 100 mm = 3.95 Cm

G = 4.06 Kg/m' = 16.10

t = 2.3 mm = 19.00

c = 20 mm = 1.92 Cm

F = 5.17 = 6.06

= 0 Cm = 4.40 mm

= 1.81 Cm = 0 Cm

λ = =2.675 cm

1.920 cm

λ = 1.393 = ω = Faktor Tekuk

berdasarkan daftar Fakot Tekuk (ω) untuk nilai kelansingan (λ) = 1.393 untuk mutu baja tabel

setelah Fe. 360 maka didapat niali faktor tekuk (ω) dari dilakukan interpolasi = 2.2058 maka

dapat kita cek tegangan normal untuk batang tekan

σ =P x ω

=2057.13 x 2.206

5.2

= 877.35 < 1600 ………ok

Kg/cm2 ,

Lk Lk

Lk ; dimana imin adalah jari-jari Inersia minimal batang rencana

imin

IX Cm4

iX

WX Cm3

IY Cm4

iY

Cm2 WY Cm3

CX SX

CY SY

Lk

imin

Fprofile

Kg/cm2 Kg/cm2

b

t

c

h X

YSX

CY

Page 20: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 20

Jadi profile yang digunakan untuk Batang Atas (Balok Tekan) adalah baja Profil Kanal Kait.

8.2.3. Desain Batang Diagonal Tarik

Baja yang digunakan adalah baja mutu Fe. 360 dengan tegangan izin = 1600

Gaya batang yang diambil adalah gaya batang terbesar adalah batang 13 atau 15 dengan gaya batang

= 1515.988 Kg

=P

=P

=1515.988 Kg

F 1600

= 0.947

Dari perhitungan diatas maka dapat kita cari dengan menggunakan tabel baja berdasarkan tabel baja Buku

Teknik Sipil direncanakan menggunakan baja Profil Kanal C Kait yaitu ukuran 100 x 50 x 20 mm.

Dicoba menggunakan baja Profil Kanal Kait dengan ukuran sebagai berikut :

Profil Kanal Kait

b = 50 mm = 80.70

h = 100 mm = 3.95 Cm

G = 4.06 Kg/m' = 16.10

t = 2.3 mm = 19.00

c = 20 mm = 1.92 Cm

F = 5.17 = 6.06

= 0 Cm = 4.40 mm

= 1.81 Cm = 0 Cm

Cek Tegangan Normal

σ =P

F

= 1515.988 Kg

5.172

= 293.11 ≤ 1600 ………ok !!!!!!

Jadi profile yang digunakan untuk Batang Atas (Balok Tekan) adalah baja Profil Kanal Kait .

8.2.4. Desain Batang Diagonal Tengah

Baja yang digunakan adalah baja mutu Fe. 360 dengan tegangan izin = 1600

Gaya batang yang diambil adalah gaya batang terbesar adalah batang 13 atau 15 dengan gaya batang

Kg/cm2 ,

Fmin FminKg/cm2

Cm2

IX Cm4

iX

WX Cm3

IY Cm4

iY

Cm2 WY Cm3

CX SX

CY SY

cm2

Kg/cm2 Kg/cm2

Kg/cm2 ,

b

t

c

h X

YSX

CY

σσ

Page 21: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 21

= 2922.264 Kg

=P

=P

=2922.264 Kg

F 1600

= 1.826

Dari perhitungan diatas maka dapat kita cari dengan menggunakan tabel baja berdasarkan tabel baja Buku

Teknik Sipil direncanakan menggunakan baja L Profil Flens Lebar DILyaitu Profil 10.

Dicoba menggunakan baja L Profil Flens Lebar DIL dengan ukuran sebagai berikut :

Profil flens lebar DIL

b = 100 mm = 472

h = 100 mm = 4.18 Cm

G = 21.20 Kg/m' = 94.30

t = 11 mm = 3.51 Cm

d = 5 mm = 184

r = 11 mm = 2.61 Cm

F flens = 11.00 = 36.80

F badan = 4.90 ht = 56 mm

F profil = 26.90 = 15.40 mm

Cek Tegangan Normal

σ =P

F

= 2922.264 Kg

26.9

= 108.63 ≤ 1600 ………ok !!!!!!

Jadi profile yang digunakan untuk Batang Atas (Balok Tekan) adalah baja L Profil Flens Lebar DILyaitu

Profil 10.

8.2.4. Desain Batang Bawah ( Balok Tarik )

Baja yang digunakan adalah baja mutu Fe. 360 dengan tegangan izin = 1600

Gaya batang yang diambil adalah gaya batang terbesar adalah batang 2 atau 26 dengan gaya batang

= 13542.868 Kg

=P

=P

=13542.868 Kg

F 1600

= 8.464

Dari perhitungan diatas maka dapat kita cari dengan menggunakan tabel baja berdasarkan tabel baja Buku

Teknik Sipil direncanakan menggunakan baja Profil 1/2 DIN yaitu Penampang 10.

Dicoba menggunakan baja Profile 1/2 DIN dengan ukuran sebagai berikut :

Fmin FminKg/cm2

Cm2

IX Cm4

iX

WX Cm3

KX

IY Cm4

iY

Cm2 WY Cm3

Cm2

Cm2 SX

cm2

Kg/cm2 Kg/cm2

Kg/cm2 ,

Fmin FminKg/cm2

Cm2

ht

b

t

dh

Y

X

r

σσ

σσ

Page 22: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 22

Profil 1/2 DIN

b = 50 mm = 15.70

h = 100 mm = 1.05 Cm

G = 11 Kg/m' = 3.94

t = 11 mm = 28.00 Cm

d = 6.5 mm = 92.00

r = 11 mm = 2.56 Cm

F rusuk = 3.10 = 18.40

F kaki = 11.00

F profil = 14.10

Cek Tegangan Normal

σ =P

F

= 13542.868 Kg

14.1

= 960.49 ≤ 1600 ………ok !!!!!!

Jadi profile yang digunakan untuk Batang Bawah (Balok Tekan) adalah baja Profile 1/2 DIN ukuran

100 x 100 mm.

Tabel. 4. Profil Baja Dan Dimensi Rangka Yang Dibutuhkan.

No Posisi No Batang (S)Profil Yang Dibutuhkan Tebal

SatuanNama Profil Ukuran Profil

1

1 = 27 T ( Struktur Tees ) 100 x 100 6 8 mm

4 = 24 T ( Struktur Tees ) 100 x 100 6 8 mm

8 = 20 T ( Struktur Tees ) 101 x 100 6 8 mm

12 = 16 T ( Struktur Tees ) 102 x 100 6 8 mm

2

Bat

ang

Dia

gona

l 3 = 25 Kanal C Berkait 100 x 50 x 20 2.3 mm

5 = 23 Kanal C Berkait 100 x 50 x 20 2.3 mm

7 = 21 Kanal C Berkait 100 x 50 x 20 2.3 mm

9 = 19 Kanal C Berkait 100 x 50 x 20 2.3 mm

11 = 17 Kanal C Berkait 100 x 50 x 20 2.3 mm

3 13 = 15 L Profil Lebar DIL 10 11 mm

4

2 = 26 1/2 DIN 10 11 mm

6 = 22 1/2 DIN 10 11 mm

10 = 18 1/2 DIN 10 11 mm

14 1/2 DIN 10 11 mm

IX Cm4

iX

WX Cm3

ht

IY Cm4

iY

Cm2 WY Cm3

Cm2

Cm2

cm2

Kg/cm2 Kg/cm2

t1 t2

Bat

ang

Ata

s

(

Kak

i Kud

a-K

uda

)

Bat

ang

Dia

gona

l D

ua B

agia

n T

enga

h

Bat

ang

Baw

ah

(

Bal

ok

Tar

ik)

s

b

d

t

h

Y

Xht

Page 23: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 23

9. Desain Sambungan

9.1. Sambungan Titik Kumpul

Sambungan titik kumpul dan plat buhul yang digunakan adalah plat 6 mm yang menggunakan Baja 52 (Fe.510)

dua irisan dengan jarak baut adalah a = 2d - 3,5d.

Baut yang direncanakan adalah baut berdiameter 12 mm menggunakan Baja 52 (Fe.510) dengan Tegangan Ijin

= 2400

Perhitungan sambungan Titik Buhul A

Batang A - C = 14644.243 Kg

Batang A - D = 13542.868 Kg

= 12 mm

= 13.5 mm

Tebal Plat = 6 mm

= 0.78 x = 1/4 x d + 3 x

= 0.78 x 1.20 cm = 1/4 x 1.2 + 3 x 0.936

= 0.936 cm = 1.002 cm

Bj 52 (Fe. 510) Plat = 2400

Bj 52 (Fe. 510) Baut = 2400

Plat = 0.6 x Baut = 0.6 x

= 0.6 x 2400 = 0.6 x 2400

= 1440 = 1440

= 1/4 x π x

= 1/4 x 3.14 x 1.002

= 0.788

Dari batang-batang yang ada diambil nilai batangnya yang lebih besar dengan profil 2 irisan ukuran 35 x 35 x 6 mm.

= 12 mm

= 2 x x

= 2 x 0.788 x 1440

= 2269.852 Kg

Nilai tebal plat dipilih yang terkecil antara tebal plat buhul t = 6 mm dengan rumus 2d.

Profil = 2 d = 12 mm

Maka t adalah = 6 mm

= x t x

= 1.35 cm x 0.6 cm x 1.75 x 2400

= 3402.000 Kg

Kg/cm2

Diameter Baut ( db )

Diameter Lubang ( dL )

dK øBaut dS dK

Kg/cm2

Kg/cm2

Kg/cm2 Kg/m2

Kg/m2 Kg/cm2

FS dS2

2

cm2

Dicoba ø

N2 FS

cm2 Kg/cm2

NSt Ǿ lobang

Kg/cm2

σσ

τ̄ σ τ̄ σ

τ̄

σ̄ st

Page 24: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 24

Batang A-C

n = = 14644.243 Kg = 6 bh

2269.852 Kg

Batang A-D

n = = 13542.868 Kg = 6 bh

2269.852 Kg

Untuk sambungan selanjutnya dihitung dengan menggunakan tabel dimana halnya sama dengan sambungan diatas.

Perhitungan Sambungan Titik Buhul C

Batangt Nilia Batang

mm (mm) mm (Kg) (Kg) (Kg)

C - D 12 13.5 1440 4200 6 1963.450 2269.852 3024 1 Bh

Perhitungan SambunganTitik Buhul D

Batangt Nilia Batang

mm (mm) mm (Kg) (Kg) (Kg)

D - C 12 13.5 1440 4200 6 1963.450 2269.852 3024 1 Bh

D - E 12 13.5 1440 4200 6 935.769 2269.852 3024 1 Bh

Perhitungan SambunganTitik Buhul E

Batangt Nilia Batang

mm (mm) mm (Kg) (Kg) (Kg)

E - D 12 13.5 1440 4200 6 935.769 2269.852 3024 1 Bh

E - F 12 13.5 1440 4200 6 1675.323 2269.852 3024 1 Bh

Perhitungan SambunganTitik Buhul F

Batangt Nilia Batang

mm (mm) mm (Kg) (Kg) (Kg)

F - E 12 13.5 1440 4200 6 1675.323 2269.852 3024 1 Bh

F - G 12 13.5 1440 4200 6 1515.988 2269.852 3024 1 Bh

Perhitungan SambunganTitik Buhul G

Batangt Nilia Batang

mm (mm) mm (Kg) (Kg) (Kg)

G - F 12 13.5 1440 4200 6 1515.988 2269.852 3024 1 Bh

G - H 12 13.5 1440 4200 6 2057.135 2269.852 3024 1 Bh

Perhitungan SambunganTitik Buhul H

Batangt Nilia Batang

Pilih nilai yang terkecil antara N2 dan NSt untuk menentukan jumlah baut yang dibutuhkan untuk plat buhul yaitu :

SAC

N2

SAD

N2

db dL N2 = 2. Fs . NSt = db.t. Jumlah Baut (n)Kg/cm2 Kg/cm2

db dL N2 = 2. Fs . NSt = db. t . Jumlah Baut (n)Kg/cm2 Kg/cm2

db dL N2 = 2. Fs . NSt = db. t . Jumlah Baut (n)Kg/cm2 Kg/cm2

db dL N2 = 2. Fs . NSt = db. t . Jumlah Baut (n)Kg/cm2 Kg/cm2

db dL N2 = 2. Fs . NSt = db. t . Jumlah Baut (n)Kg/cm2 Kg/cm2

db dL N2 = 2. Fs . NSt = db. t . Jumlah Baut (n)

τ̄ σ̄ stσ̄ stτ̄

τ̄ σ̄ stσ̄ stτ̄

τ̄ σ̄ stσ̄ stτ̄

τ̄ σ̄ stσ̄ stτ̄

τ̄ σ̄ stσ̄ stτ̄

τ̄ σ̄ stσ̄ stτ̄

Page 25: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 25

Batangmm (mm) mm (Kg) (Kg) (Kg)

H - G 12 13.5 1440 4200 6 2057.135 2269.852 3024 1 Bh

H - I 12 13.5 1440 4200 6 2922.264 2269.852 3024 1 Bh

H - J 12 13.5 1440 4200 6 6539.995 2269.852 3024 3 Bh

Perhitungan SambunganTitik Buhul I

Batangt Nilia Batang

mm (mm) mm (Kg) (Kg) (Kg)

I - G 12 13.5 1440 4200 6 8367.862 2269.852 3024 4 Bh

I - H 12 13.5 1440 4200 6 2922.264 2269.852 3024 1 Bh

I - J 12 13.5 1440 4200 6 2922.264 2269.852 3024 1 Bh

I - K 12 13.5 1440 4200 6 8367.862 2269.852 3024 4 Bh

Jumlah Baut (n)Kg/cm2 Kg/cm2

db dL N2 = 2. Fs . NSt = db. t . Jumlah Baut (n)Kg/cm2 Kg/cm2

τ̄τ̄

τ̄ σ̄ stσ̄ stτ̄

Page 26: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 26

30

60

0.866

0.500

0.866

Page 27: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 27

1.154701

2.598076

Page 28: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 28

= 0

Page 29: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 29

x y

x1 133 2.177

73.51 1.25496

x2 135 2.208

Page 30: Perhitungan Oke

Struktur Ranka Baja 1 30

x y

x1 1.30 2.177

1.39 2.20582

x2 1.40 2.208

Page 31: Perhitungan Oke

Perencanaan Struktur Rangka Baja

1 m

3 3 3 3

21 m

Gambar.1. Srtuktur Rangka Kuda-Kuda

Page 32: Perhitungan Oke

Gambar.2. Tampak Atas

Gambar.3. Detail A

Page 33: Perhitungan Oke

3.5 m

3 3 3

4 m

Page 34: Perhitungan Oke

Tabel. 1. Ukuran untuk baja kanal tak berkait.

Ukuran Profil Luas Berat Titik berat Momen Inersia Jari-Jari Inersia

a x b t F G Cx Cy

( mm ) (mm) Cm2 Kg/cm' Cm Cm Cm4 Cm4 Cm Cm60 30 1.60 1.836 1.44 0 0.82 10.30 1.64 2.37 0.9560 30 2.30 2.586 2.03 0 0.86 14.20 2.27 2.34 0.94

150 50 3.20 7.663 6.02 0 1.14 244.00 16.90 5.64 1.48150 50 4.00 9.474 7.44 0 1.17 297.00 20.60 5.6 1.47150 50 4.50 10.58 8.31 0 1.20 329.00 22.80 5.58 1.47

Sumber. Buku Teknik Sipil. Penerbit Nova. Hal.298

Tabel. 2. Ukuran untuk baja kanal berkait.

Ukuran Profil Luas Berat Titik berat Momen Inersia Jari-Jari Inersia

a b c t F G Cx Cy

( mm ) (mm) Cm2 Kg/cm' Cm Cm Cm4 Cm4 Cm100 50 20 2.30 5.172 4.06 0 1.81 80.70 19.00 3.95

3.20 7.007 5.50 0 1.86 107.00 24.50 3.90125 50 20 2.30 5.747 4.51 0 1.69 137.00 20.60 4.88

3.20 7.807 6.13 0 1.68 181.00 26.60 4.82150 65 20 2.30 7.012 5.50 0 2.12 248.00 41.10 5.94

3.20 9.567 7.51 0 2.11 332.00 53.80 5.89200 75 20 3.20 11.810 9.27 0 2.19 716.00 84.10 7.79

Sumber. Buku Teknik Sipil. Penerbit Nova. Hal.295

IX IY iX iY

IX IY iX

Page 35: Perhitungan Oke

Jari-Jari Inersia Momen Lawan Pusat Geser

Cm Cm3 Cm3 Cm0.95 3.45 0.75 1.800.94 4.72 1.06 1.801.48 32.50 4.34 2.601.47 39.60 5.99 2.601.47 43.90 5.38 2.60

Jari-Jari Inersia Momen Lawan Pusat Geser

Cm Cm3 Cm3 Cm1.92 16.10 6.06 4.401.87 21.30 7.81 4.401.89 21.90 6.22 4.101.85 29.00 8.02 4.002.42 33.00 9.37 5.202.37 44.30 12.20 5.102.67 71.60 15.80 5.40

iY WX WY SX

iY WX WY SX

Page 36: Perhitungan Oke

Perencanaan Struktur Rangka Baja

Perencanaan struktur rangka baja ini direncanakan untuk bangunan yang bentangannya lebih panjang, misalnya ;

untuk Worshop Bengkel, Kantor Bupati, Kantor DPRD dan lain sbagainya. Dimana prencanaan ini direncanakan

untuk Worshop Bengkal yang bentangannya (jarak antara kuda-kuda) adalah sebesar 4 m dan bentangannya adalah

= 21 m.

2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 2.5

18 m

Gambar.1. Rencana Rangka Kuda - Kuda Baja

Dimana diketahui :

» Spesifikasi Gording ( Baja Profil ( C ) Kanal Berkait )

» Asumsi berat gording = 8.31 Kg/m'

b

t

c

h X

Y

A

C

E

G

I

DF

H J

K

M

LN

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

19

18

20

23

21

22

24

25

Page 37: Perhitungan Oke

» Jarak Antara Gording = 0.80 M

» Beban Hujan (RAIN LOAD) = 25 Kg/m2

» Beban Hidup (LIVE LOAD) = 200 Kg/m2

» Beban Angin (WING LOAD) = 75 Kg/m2

» Berat Atap Seng. BJLS.Gelombang 11 = 10 Kg/m2

Solusi

1. Cek Struktur Rangka

Dimana;

M = 2 . J - 3

27 = 30 - 3

27 = 27 Oke… Termasuk Statis Tertentu

Ket :

M = Jumlah Member (batang)

J = Joint (titik penghubung)

2. Menentukan Nilai Sudut

Nilai sudut dapat ditentukan dengan cara sebagau berikut ;

= Tan ( Tegak / Datar ) = Tan ( Tegak / Datar )

= Tan 4.5 = Tan 1

10.5 9

= Degrees 0.404892 = Degrees 0.110657

= 23.20 = 6.34

3. Standar Kombinasi Pembebanan SNI 03 - 1729 - 2002

Berdasarkan beban-beban tersebut di atas maka struktur baja harus mampu memikul semua kombinasi

pembebanan di bawah ini:

1,4D (6.2-1)

1,2D + 1,6 L + 0,5 (La atau H) (6.2-2)

1,2D + 1,6 (La atau H) + (γ L L atau 0,8W) (6.2-3)

1,2D + 1,3 W + γ L L + 0,5 (La atau H) (6.2-4)

1,2D ± 1,0E + γ L L (6.2-5)

0,9D ± (1,3W atau 1,0E) (6.2-6)

Keterangan:

α1 α2

Page 38: Perhitungan Oke

(D) adalah beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi permanen, termasuk dinding, lantai, atap, plafon,

partisi tetap, tangga, dan peralatan layan tetap.

(L) adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung, termasuk kejut, tetapi tidak termasuk beban

lingkungan seperti angin, hujan, dan lain-lain.

(La) adalah beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh pekerja, peralatan, dan material, atau

selama penggunaan biasa oleh orang dan benda bergerak.

(H) adalah beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan genangan air.

(W) adalah beban angin

(E) adalah beban gempa, yang ditentukan menurut SNI 03–1726–1989, atau penggantinya.

dengan;

γ L = 0,5 bila L< 5 kPa, dan γ L = 1 bila L≥ 5 kPa.

Kekecualian: Faktor beban untuk L di dalam kombinasi pembebanan pada persamaan 6.2-3, 6.2-4, dan 6.2-5

harus sama dengan 1,0 untuk garasi parkir, daerah yang digunakan untuk pertemuan umum, dan semua daerah

di mana beban hidup lebih besar daripada 5 kPa.

4. Rencana Jarak Gording

Perencanaan jarak koroding yang direncanakan adalah antara 2 titik yaitu G - I dengan panjang =

meter dibagi 3 maka jarak gording = 1.088 meter

Gambar.2. Detail Jarak Gording

1,088 cm

1,088 cm

Areal Beban Gording

1,088 cm1,088 cm

Page 39: Perhitungan Oke

Gambar.3. Tambak Atas

Gambar.4. Area Beban Gording

Areal Beban Gording 400 cm

Page 40: Perhitungan Oke

5. Perhitungan Beban Pada Gording

5.1. Beban Mati ( BM )

4 m

= 10 Kg/m2 x 0.8 m = 8 Kg/m'

= 8.31 Kg/m1 = 8.31 Kg/m' +

= 16.31 Kg/m'

x Koefisien Pengali = 1.2 x 16.3 Kg/m' = 19.57 Kg/m'

= 19.57 Kg/m'

4 m

R = q . L = 20 x 4 = 78 T

= = R = 78.288 = 39.14 T

2 2

=

8

= 19.57 x Cos 23.20 x 4

8

= 19.57 x 0.919145 x 16

8

= 35.979 Kg m

RAV RBV

qatap

qBS

qBM

Untuk beban terfaktor, beban mati dikali dengan nilai koefisiennya yaitu 1,2 qBM maka ;

qBM

qBM

RAV RBV

RAV RBV

MMAX X q . Cos α . L2

qBS (Gording)

qatap

XY

23,20°

qBM

Page 41: Perhitungan Oke

Dalam sumbu Y dipakai penggantung gording, Maka Jarak (D) dibagi 2 (dua);

=

8

= 19.572 x Sin 23.19859 x 2

8

= 19.572 x 0.3939193 x 4

8

= 3.855 Kg m

5.2. Beban Hidup ( BH )

Beban Hidup (Orang) diambil adalah : = 200 Kg

BH = 1.6 x 200 Kg

= 320 Kg

BH = 320 Kg

4 m

= = BH = 320 = 160 Kg

2 2

= P . Cos α . L

4

= 320 x Cos 23.20 x 4

4

= 320 x 0.919145 x 4

4

= 294.126 Kg m

Dalam sumbu Y dipakai penggantung gording, Maka Jarak (D) dibagi 2 (dua);

= P . Sin α . (L/2) = 320 x 0.39392

4 4

= 320 x Sin 23.20 x 2 = 63.03 Kg m

4

MMAX Y q . Sin α . (L/2)2

2

Untuk beban terfaktor, beban hidup dikali dengan nilai koefisiennya yaitu 1,6 qBH maka ;

RAV RBV

RAV RBV

MMAX X

MMAX Y

XY

23,20°

qBH

Page 42: Perhitungan Oke

5.3. Beban Angin ( BA )

Beban Angin ( BA ) diambil sebesar = 75 Kg/m2

Dimana Koefisien pengali akibat angin tekan dan angin hisap adalah sebagai berikut ;

Untuk bangunan tertutup.

Maka Koefisien pengali untuk angin tekan dan angin hisap adalah ;

Angin Tekan ( AI ) Angin Hisap ( IB )

AI = 0.02 α - 0.4 IB = -0.40

= 0.02 x 23 - 0.4

= 0.464 - 0.4

= 0.06

Maka nilai tekanan yang diakibatkat angin tekan dan angin hisap adalah ;

Beban angin pada AI akibat angin tekan dikali dengan koefisiennya yaitu 1,3 W, maka ;

= 1.3 x AI x L x Beban Angin

= 1.3 x 0.064 x 0.8 m x 75 Kg/m2

= 4.99 Kg/m'

Beban angin pada IB akibat angin hisap

= 1.3 x AI x L x Beban Angin

= 1.3 x -0.400 x 0.8 m x 75 Kg/m2

= -31.20 Kg/m'

Untuk perhitungan momen akibat tekan dan angin hisap diuraikan terhadap sumbu X dan sumbu Y.

Sumbu X

=

8

= 4.99 x 4 = 79.837 = 9.98 Kg m

8 8

W1

W2

Akibat W 1

MMAX X W1 . L2

2

α

0,02 α - 0,4 - 0,4

+ 0,9 - 0,4bid // angin - 0,4

α ≤ 65 °

Page 43: Perhitungan Oke

=

8

= -31.20 x 4 = -499.20 = -62.40 Kg m

8 8

Sumbu Y

= 0

5.4. Kombinasi Pembebanan

5.4.1. Beban Mati + Beban Hidup

+ = 35.98 + 294.13 = 330.11

+ = 3.85 + 63.03 = 66.88

= 396.99

5.4.2. Beban Mati + Beban Angin

= 35.98 + 9.98 = 45.96

= 35.98 + -62.40 = -26.42

= 3.85 + 0.00 = 3.85

= 23.39

ebanan adalah sebagai berikut ;

= 330.11 Kg m

= 66.88 Kg m

6. Perhitungan Dimensi Gording

6.1. Tinjau Terhadap Syarat kekuatan

Dalam daftar baja untuk baja profil kanan tanpa kait perbandingan antara Wy dan Wx ≈

4 dengan tegangan izin BJ.37 (FE. 360) = 1600 Kg/cm2.

≥ +

=1 Maka ; =

4 4

≥ + ↔≥ +

↔ ≥ +

Akibat W 2

MMAX X W2 . L2

2

MMAX Y

MMAX X (BM) MMAX X (BH)

MMAX Y (BM) MMAX Y (BH)

MMAX Total

MMAX X (BM) + MMAX X (BA (W1))

MMAX X (BM) + MMAX X (BA (W2))

MMAX Y (BM) + MMAX Y (BA)

MMAX Total

Maka Nilai MMAX X dan MMAX Y dibandingkan dan diambil nilai yang terbesar dari kombinasi pemb-

MMAX X

MMAX Y

MX MY

WX WY

WY WY WX

WX

MX MY MX MY MX

WX WY WX WX/4 WX

σ̄

σ̄ σ̄ σ̄

Page 44: Perhitungan Oke

Maka ;

=

1600

= 4 x 6688.2 + 33010.5 = 35.81

1600

=

1600

= 4 x 6688.2 + 33010.542 = 35.81 ≤ 44.30

1600

Kontrol terhadap tegangan Izin

≥ +

1600 ≥ 33010.5 Kg cm + 6688.198 Kg cm

44.30 12.20

1600 ≥ 1293.37 ………tidak

6.2. Cek Kekakuan(Kontrol lendutan )

Menurut PPBBI '83, untuk balok-balok miring pedoman batas lendutan berlaku untuk tegak lurus sumbu kuat

( sumbu X ) kecuali ada ketentuan lain, untuk lendutan yang diizankan adalah sebesar 1,667 cm dan modulus elasti

sitas sama dengan 2.1 x 106 kg/cm2

Kontrol Untuk Beban Hidup + Beban Mati adalah;

= 5 x

384 E . Ix

= 5 x 0.1631 x Cos 23.20 x 4 x 200

384 2.1 x 10 x 329

= 5 x 0.1631 x 0.919145 x 256 x 1600000000

384 690900000

= 0.013021 x 88.8756

= 1.157 Cm ≤ 1.667 Cm

Jadi lendutan yang terjadi akibat beban mati + beban hidup adalah sebasar = 1,157 cm.

WX 4 MY + MX

WX Cm3

Dipakai Baja kanel tanpa kait dimensi 150 x 65 x 20 mm yang mempunyai WX = 44,3 Cm3 dan berat sendiri

= 7,51 Kg/cm2 dan tegangan yang diizinkan untuk BJ. 37 (FE. 360) adalah 1600 Kg/cm2.

WX 4 MY + MX

WX Cm3 Cm3

MX MY

WX WY

Kg/cm2

Cm3 Cm3

Kg/cm2 Kg/cm2

fX q . Cos α . Lx4 . P4

fX4 4

6

fX

fX

fX

σ̄

Page 45: Perhitungan Oke

7. Pembebanan Pada Rangka Akibat Beban Tetap ( BT )

Dihitung dengan metode Of Joint (titik buhul)

3 3 3 3 3 3

21 m

∑V = 0

= = 8 P = 4 P

2

Dimana Nilai Sudutnya adalah ;

= 23.20 = 11.66 = 40.07 = 55.89

= 6.34 = 46.76 = 59.51 = 66.80

Joint A

∑FX = 0

+ = 0

0.919 + 0.994 = 0

0.919 + 0.994 = 0 ............................. Pers 1

∑FY = 0

RAV RBV

α1 α3 α5 α7

α2 α4 α6 α8

S1 . Cos α1 S2 . Cos α2

S1 . S2 .

S1 S2

P

P

P

P

0,5 P

P

P

A

C

E

G

I

DF

H J

K

M

LN

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

19

18

20

23

21

22

24

25

0,5 P

RAV

S1

S2

α2α1

A

Page 46: Perhitungan Oke

-0.5 P + 4 P + +

3.5 P + 0.394 + 0.110 = 0

0.394 + 0.110 = -3.5 P ............................. Pers 2

Subtitusi Pers 1 dan 2

0.919 + 0.994 = 0 P 0.394 0.362 + 0.392 =

0.394 + 0.110 = -3.5 P 0.919 0.362 + 0.101 =

0.290 =

=

= 11.092

0.919 + 0.994 = 0 P

0.919 + 0.994 11.092 P = 0 P

0.919 + 11.024 P = 0 P

0.919 = 0 P - 11.024 P

= -11.02387 P = -11.994 P ( Tekan )

0.919

Joint C

∑FX = 0

=

11.994 P 0.919 0.979 0.919

11.024 P + 0.979 + 0.919

0.979 + 0.919 = -11.024 P ...................... Pers 3

∑FY = 0

- P

- P + 11.994 P x 0.394 0.202

- P + 4.725 P - 0.202 + 0.394

-0.202 + 0.394 = -3.725 P

Subtitusi Pers 3 dan 4

0.979 + 0.919 = -11.024 P 0.202 0.198 + 0.186

-0.202 + 0.394 = -3.725 P 0.979 -0.198 + 0.386

0.572

= -10.280

0.979 + 0.919 = -11.024 P

S1 . Sin α1 S2 . Sin α2

S1 . S2 .

S1 S2

S1 S2 S1 S2

S1 S2 S1 S2

S2

S2

Masukkan nilai S2 kedalam pers 1 S2

S1 S2

S1

S1

S1

S1

- S1 . Cos α1 + S3 . Cos α3 + S4 . Cos α1

+ S3 . + S4 .

S3 S4

S3 S4

- S1 . Sin α1 - S3 . Sin α3 + S4 . Sin α1

- S3 . + S4 .

S3

S3 S4

S3 S4 S3 S4

S3 S4 S3 S4

S4

S4

Masukkan nilai S4 kedalam pers 3 S4

S3 S4

P

S1

S4

α3

α1C

S3

α1

( )

Page 47: Perhitungan Oke

0.979 + 0.919 -10.280 P = -11.024 P

0.979 - 9.449 P = -11.024 P

0.979 = -11.024 P + 9.449 P

= -1.575 P = -1.608 P ( Tekan )

0.979

Joint D

∑FX = 0

= 0

-11.092 P 0.994 + 1.608 P 0.979 0.685 0.994 =

-11.0239 P + 1.575 P + 0.685 + 0.994 =

0.685 + 0.994 = 9.449 P ...................... Pers 5

∑FY = 0

= 0

-11.092 P 0.110 - 1.608 P 0.202 0.728 0.110 =

-1.225 P - 0.325 P + 0.728 + 0.110 =

0.728 + 0.110 = 1.550 P

Subtitusi Pers 5 dan 6

0.685 + 0.994 = 9.449 P 0.728 0.499 + 0.724

0.728 + 0.110 = 1.550 P 0.685 0.499 + 0.076

0.648

= 8.979

0.685 + 0.994 = 9.449 P

0.685 + 0.994 8.979 P = 9.449 P

0.685 + 8.923947 P = 9.449 P

0.685 = 9.449 P - 8.924 P

= 0.525 P = 0.766 P ( Tarik )

0.685

S3

S3

S3

S3

- S2 . Cos α2 - S3 . Cos α3 + S5 . Cos α4 + S6 . Cos α2

+ S5 . + S6 .

S5 S6

S5 S6

- S2 . Sin α2 + S3 . Sin α3 + S5 . Sin α4 + S6 . Sin α2

+ S5 . + S6 .

S5 S6

S5 S6

S5 S6 S5 S6

S5 S6 S5 S6

S6

S6

Masukkan nilai S6 kedalam pers 5 S6

S5 S6

S5

S5

S5

S5

S2

S5

α3 α4

Dα2

S3

S6

α2

Page 48: Perhitungan Oke

Joint E

∑FX = 0

= 0

10.280 P 0.919 - 0.766 P 0.685 0.765 0.919 =

9.448975 P - 0.525 P + 0.765 + 0.919 =

0.765 + 0.919 = -8.924 P ................ Pers 7

∑FY = 0

- P = 0

- P + 10.280 P 0.394 - 0.766 P 0.728 0.644 0.394

- P + 4.050 P - 0.558 P - 0.644 + 0.394 =

-0.644 + 0.394 = -2.492 P

Subtitusi Pers 7 dan 8

0.765 + 0.919 = -8.924 P 0.644 0.493 + 0.592

-0.644 + 0.394 = -2.492 P 0.765 -0.493 + 0.301

0.893

= -8.567

0.765 + 0.919 = -8.924 P

0.765 + 0.919 -8.567 P = -8.924 P

0.765 - 7.874 P = -8.924 P

0.765 = -8.924 P + 7.874 P

= -1.050 P = -1.372 P ( Tekan )

0.765

Joint F

- S4 . Cos α1 - S5 . Cos α4 + S7 . Cos α5 + S8 . Cos α1

+ S7 . + S8 .

S7 S8

S7 S8

- S4 . Sin α1 - S5 . Sin α4 - S7 . Sin α5 + S8 . Sin α1

- S7 . + S8 .

S7 S8

S7 S8

S7 S8 S7 S8

S7 S8 S7 S8

S8

S8

Masukkan nilai S8 kedalam pers 7 S8

S7 S8

S7

S7

S7

S7

S4

P

S7

α5

α1E

S5

S8

α1

α4

S10

α2

α6

FS6

S9

α5

α2

S7

Page 49: Perhitungan Oke

∑FX = 0

= 0

-8.979 P 0.994 + 1.372 P 0.765 0.507 0.994 =

-8.92395 P + 1.050 P + 0.507 + 0.994 =

0.507 + 0.994 = 7.874 P ................ Pers 9

∑FY = 0

= 0

-8.979 P 0.110 - 1.372 P 0.644 0.862 0.110 =

-0.992 P - 0.883 P + 0.862 + 0.110 =

0.862 + 0.110 = 1.875

Subtitusi Pers 9 dan 10

0.507 + 0.994 = 7.874 P 0.862 0.437 + 0.856

0.862 + 0.110 = 1.875 P 0.507 0.437 + 0.056

0.800

= 7.289

0.507 + 0.994 = 7.874 P

0.507 + 0.994 7.289 P = 7.874 P

0.507 + 7.244 P = 7.874 P

0.507 = 7.874 P - 7.244 P

= 0.630 P = 1.242 P ( Tarik )

0.507

Joint G

∑FX = 0

= 0

- S6 . Cos α2 - S7 . Cos α5 + S9 . Cos α6 + S10 . Cos α2

+ S9 . + S10 .

S9 S10

S9 S10

- S6 . Sin α2 + S7 . Sin α5 + S9 . Sin α6 + S10 . Sin α2

+ S9 . + S10 .

S9 S10

S9 S10

S9 S10 S9 S10

S9 S10 S9 S10

S10

S10

Masukkan nilai S10 kedalam pers 9 S10

S9 S10

S9

S9

S9

S9

- S8 . Cos α1 - S9 . Cos α6 + S11 . Cos α7 + S12 . Cos α1

P

S11

α7

α1G

S8

S9

S12

α1

α6

Page 50: Perhitungan Oke

8.567 P 0.919 - 1.242 P 0.507 0.561 0.919 =

7.873935 P - 0.630 P + 0.561 + 0.919 =

0.561 + 0.919 = -7.244 P ................ Pers 11

∑FY = 0

- P = 0

- P + 8.567 P 0.394 - 1.242 P 0.862 0.828 0.394

- P + 3.375 P - 1.070 P - 0.828 + 0.394 =

-0.828 + 0.394 = -1.305

Subtitusi Pers 11 dan 12

0.561 + 0.919 = -7.244 P 0.828 0.464 + 0.761

-0.828 + 0.394 = -1.305 P 0.561 -0.464 + 0.221

0.982

= -6.853

0.561 + 0.919 = -7.244 P

0.561 + 0.919 -6.853 P = -7.244 P

0.561 - 6.299 P = -7.244 P

0.561 = -7.244 P + 6.299 P

= -0.945 P = -1.685 P ( Tekan )

0.561

Joint H

∑FX = 0

= 0

-7.289 P 0.994 + 1.685 P 0.561 0.394 = 0

-7.244 P + 0.945 P + 0.394 = 0

0.394 = 6.299

∑FY = 0

+ S11 . + S12 .

S11 S12

S11 S12

- S8 . Sin α1 - S9 . Sin α6 - S11 . Sin α7 + S12 . Sin α1

- S11 . + S12 .

S11 S12

S11 S12

S11 S12 S11 S12

S11 S12 S11 S12

S12

S12

S12

Masukkan nilai S12 kedalam pers 11

S11 S12

S11

S11

S11

S11

- S10 . Cos α2 - S11 . Cos α7 + S13 . Cos α8 + S14

+ S13 . + S14 .

S13 + S14 .

S13 + S14

α8

HS10

S13

α7

α2

S11

S14

Page 51: Perhitungan Oke

= 0

-7.289 P 0.110 - 1.685 P 0.828 0.919 = 0

-0.805 P - 1.395 P + 0.919 = 0

0.919 = 2.200 P

= 2.200 P

0.919

= 2.393 P ( Tarik ) ..................... Pers 14

0.394 = 6.299 P

0.394 2.393 P = 6.299 P

0.943 P = 6.299 P

= 6.299 P - 0.943 P = 5.356 P ( Tarik )

Joint I

∑FX = 0

= 0

6.853 P 0.919 - 2.393 P 0.394 0.394 0.919 =

6.299147 P - 0.943 P + 0.394 + 0.919 =

0.394 + 0.919 = -5.356 P .................... Pers 15

∑FY = 0

- P = 0

- S10 . Sin α2 + S11 . Sin α7 + S13 . Sin α8

+ S13 .

S13

S13

S13

S13

Masukkan nilai S13 kedalam pers 13

S13 + S14

+ S14

+ S14

S14

- S12 . Cos α1 - S13 . Cos α8 + S15 . Cos α8 + S16 . Cos α1

+ S15 . + S16 .

S15 S16

S15 S16

- S12 . Sin α1 - S13 . Sin α8 - S15 . Sin α8 - S16 . Sin α1

P

S15

I

S12

S13

S16

α1

α8

α1

α8

Page 52: Perhitungan Oke

- P + 6.853 P 0.394 - 2.393 P 0.919 0.919 0.394

- P + 2.700 P - 2.200 P - 0.919 - 0.394

-0.919 - 0.394 = 0.500

Subtitusi Pers 15 dan 16

0.394 + 0.919 = -5.356 P 0.919 0.362 + 0.845

-0.919 - 0.394 = 0.500 P 0.394 -0.362 - 0.155

0.690

= -6.853

0.394 + 0.919 = -5.356 P

0.394 + 0.919 -6.853 P = -5.356 P

0.394 - 6.299 P = -5.356 P

0.394 = -5.356 P + 6.29915 P

= 0.943 P = 2.393 P ( Tarik )

0.394

Tabel. 1. Gaya Batang Hasil Perhitungan Dengan Menggunakan Metode Of Joint.

No PosisiGaya Batang Satuan Pjg. Batang

Tekan Tarik ( P ) ( M )

1

1 = 27 11.994 - P 1.63

4 = 24 10.280 - P 3.26

8 = 20 8.567 - P 3.26

12 = 16 6.853 - P 3.26

2

Bat

ang

Dia

gona

l 3 = 25 1.608 - P 1.54

5 = 23 - 0.766 P 2.19

7 = 21 1.372 - P 1.97

9 = 19 - 1.242 P 2.96

11 = 17 1.685 - P 2.67

3 13 = 15 - 2.393 P 3.81

4

2 = 26 - 11.092 P 3.02

6 = 22 - 8.979 P 3.02

10 = 18 - 7.289 P 3.02

- S15 . - S16 .

S15

S15 S16

S15 S16 S15 S16

S15 S16 S15 S16

S16

S16

Masukkan nilai S16 kedalam pers 15 S16

S15 S16

S15

S15

S15

S15

No Batang (S)

Bat

ang

Ata

s

(

Kak

i Kud

a-K

uda

)

Bat

ang

Dia

gona

l D

ua B

agia

n T

enga

h

Bat

ang

Baw

ah

(

Bal

ok

Tar

ik)

Page 53: Perhitungan Oke

4

14 - 5.356 P 3.00

8. Menentukan Dimensi Rangka

8.1. Pembebanan Pada Rangka

Beban Mati

Gording = 7.5 x 4 x 3 = 90 Kg

Atap Seng BJLS = 10 x 4 x 2.693 = 107.72 Kg

Berat Baut = 10 % x 197.72 = 19.772 Kg

= 217.492 Kg

Beban (P) untuk beban mati berdasarkan SNI 03 - 1729 - 2002 untuk beban terfaktor adalah :

= 1.2 x

= 1.2 x 217.492 Kg = 260.99 Kg

Beban Hidup

2 Orang = 200 Kg x 3 = 600 Kg

Beban (P) untuk beban Hidup berdasarkan SNI 03 - 1729 - 2002 untuk beban terfaktor adalah :

= 1.6 x

= 1.6 x 600 Kg = 960 Kg

Tabel.2. Perhitungan Gaya Batang, Beban Mati dan Beban Hidup

No Batang (S)Gaya Batang

Beban Mati Beban HidupBeban Mati Beban Hidup

Tekan Tarik Tekan Tarik Tekan

1 = 27 11.994 - 260.99 960.00 3130.25 - 11513.99

4 = 24 10.280 - 260.99 960.00 2683.06 - 9869.08

8 = 20 8.567 - 260.99 960.00 2235.82 - 8224.01

12 = 16 6.853 - 260.99 960.00 1788.66 - 6579.21

3 = 25 1.608 - 260.99 960.00 419.69 - 1543.76

5 = 23 - 0.766 260.99 960.00 - 200.02 -

7 = 21 1.372 - 260.99 960.00 358.11 - 1317.22

9 = 19 - 1.242 260.99 960.00 - 324.05 -

11 = 17 1.685 - 260.99 960.00 439.72 - 1617.42

13 = 15 - 2.393 260.99 960.00 - 624.64 -

2 = 26 - 11.092 260.99 960.00 - 2894.83 -

6 = 22 - 8.979 260.99 960.00 - 2343.40 -

10 = 18 - 7.289 260.99 960.00 - 1902.24 -

14 - 5.356 260.99 960.00 - 1397.94 -

Bat

ang

Baw

ah

(

Bal

ok

Tar

ik)

qBM

PBM qBM

PBH qBH

Page 54: Perhitungan Oke

Tabel. 3. Total Gaya Batang (Gabungan Beban Mati + Beban Hidup)

No PosisiTotal Gaya Batang Satuan Pjg. Batang

Tekan Tarik ( Kg ) ( M )

1

1 = 27 14644.243 - Kg 1.63

4 = 24 12552.132 - Kg 3.26

8 = 20 10459.829 - Kg 3.26

12 = 16 8367.862 - Kg 3.26

2

Bat

ang

Dia

gona

l 3 = 25 1963.450 - Kg 1.54

5 = 23 - 935.769 Kg 2.19

7 = 21 1675.323 - Kg 1.97

9 = 19 - 1515.988 Kg 2.96

11 = 17 2057.135 - Kg 2.67

3 13 = 15 - 2922.264 Kg 3.81

4

2 = 26 - 13542.868 Kg 3.02

6 = 22 - 10963.103 Kg 3.02

10 = 18 - 8899.232 Kg 3.02

14 - 6539.995 Kg 3.00

8.2. Mendesain Rangka Kuda - Kuda

8.2.1. Desain Batang Atas (Balok Tekan)

Baja yang digunakan adalah baja mutu Fe. 360 dengan tegangan izin = 1600

Gaya batang yang diambil adalah gaya batang terbesar adalah batang 1 atau 27 dengan gaya batang

= 14644.243 Kg untuk mendesain batang tekan ditentukan dulu jenis asumsi perletakan, pada ran

gka batatng kuda-kuda jenis perletakan yaitu diasumsikan perletakan sendi - sendi, sehingga kita dapat

menentukan panjang tekuk (Lk)

= L ; dimana L adalah Panjang Batang Tekan = 1.632

setelah kita dapatkan nilai Lk maka dilanjutkan menentukan nilai kelansingan batang tekan (λ) dengan

rumus sebagai berikut :

λ =

Dari perhitungan diatas maka dapat kita cari dengan menggunakan tabel baja berdasarkan tabel baja Buku

Teknik Sipil direncanakan menggunakan baja Profil T ( Struktural Tees ) yaitu Penampang 200 x 100 mm.

Dicoba menggunakan baja Profile T dengan ukuran sebagai berikut :

No Batang (S)

Bat

ang

Ata

s

(

Kak

i Kud

a-K

uda

)

Bat

ang

Dia

gona

l D

ua B

agia

n T

enga

h

Bat

ang

Baw

ah

(

Bal

ok

Tar

ik)

Lk Lk

Lk ; dimana imin adalah jari-jari Inersia minimal batang rencana

imin

Page 55: Perhitungan Oke

Profil T

b = 100 mm =

h = 100 mm =

G = 10.70 Kg/m' =

= 5.5 mm =

= 8 mm =

r = 11 mm =

F = 13.58 =

λ = =163.200 cm

2.220 cm

λ = 73.514 = ω = Faktor Tekuk

berdasarkan daftar Fakot Tekuk (ω) untuk nilai kelansingan (λ) = 73.51 untuk mutu baja tabel

setelah Fe. 360 maka didapat niali faktor tekuk (ω) dari dilakukan interpolasi = 1.2550

dapat kita cek tegangan normal untuk batang tekan

σ =P x ω

=14644.24 x 1.255

13.58

= 1353.31 < 1600 ………ok

8.2.1. Desain Batang Diagonal Tekan

Baja yang digunakan adalah baja mutu Fe. 360 dengan tegangan izin = 1600

Gaya batang yang diambil adalah gaya batang terbesar adalah batang 1 atau 27 dengan gaya batang

= 2057.135 Kg untuk mendesain batang tekan ditentukan dulu jenis asumsi perletakan, pada ran

gka batatng kuda-kuda jenis perletakan yaitu diasumsikan perletakan sendi - sendi, sehingga kita dapat

menentukan panjang tekuk (Lk)

= L ; dimana L adalah Panjang Batang Tekan = 2.675

setelah kita dapatkan nilai Lk maka dilanjutkan menentukan nilai kelansingan batang tekan (λ) dengan

rumus sebagai berikut :

λ =

Dari perhitungan diatas maka dapat kita cari dengan menggunakan tabel baja berdasarkan tabel baja Buku

Teknik Sipil direncanakan menggunakan baja Profil Kanal C Kait yaitu ukuran 100 x 50 x 20 mm.

Dicoba menggunakan baja Profil Kanal Kait dengan ukuran sebagai berikut :

IX

iX

WX

t1 CX

t2 IY

iY

Cm2 WY

Lk

imin

Fprofile

Kg/cm2 Kg/cm2

Lk Lk

Lk ; dimana imin adalah jari-jari Inersia minimal batang rencana

imin

CX

b

t2

t1

h

Y

X

Y

Page 56: Perhitungan Oke

Profil Kanal Kait

b = 50 mm =

h = 100 mm =

G = 4.06 Kg/m' =

t = 2.3 mm =

c = 20 mm =

F = 5.17 =

= 0 Cm =

= 1.81 Cm =

λ = =2.675 cm

1.920 cm

λ = 1.393 = ω = Faktor Tekuk

berdasarkan daftar Fakot Tekuk (ω) untuk nilai kelansingan (λ) = 1.393 untuk mutu baja tabel

setelah Fe. 360 maka didapat niali faktor tekuk (ω) dari dilakukan interpolasi = 2.2058

dapat kita cek tegangan normal untuk batang tekan

σ =P x ω

=2057.13 x 2.206

5.2

= 877.35 < 1600 ………ok

Jadi profile yang digunakan untuk Batang Atas (Balok Tekan) adalah baja Profil Kanal Kait.

8.2.3. Desain Batang Diagonal Tarik

Baja yang digunakan adalah baja mutu Fe. 360 dengan tegangan izin = 1600

Gaya batang yang diambil adalah gaya batang terbesar adalah batang 13 atau 15 dengan gaya batang

= 1515.988 Kg

=P

=P

=1515.988

F 1600

= 0.947

Dari perhitungan diatas maka dapat kita cari dengan menggunakan tabel baja berdasarkan tabel baja Buku

IX

iX

WX

IY

iY

Cm2 WY

CX SX

CY SY

Lk

imin

Fprofile

Kg/cm2 Kg/cm2

Fmin Fmin

Cm2

b

t

c

h X

YSX

CY

σσ

Page 57: Perhitungan Oke

Teknik Sipil direncanakan menggunakan baja Profil Kanal C Kait yaitu ukuran 100 x 50 x 20 mm.

Dicoba menggunakan baja Profil Kanal Kait dengan ukuran sebagai berikut :

Profil Kanal Kait

b = 50 mm =

h = 100 mm =

G = 4.06 Kg/m' =

t = 2.3 mm =

c = 20 mm =

F = 5.17 =

= 0 Cm =

= 1.81 Cm =

Cek Tegangan Normal

σ =P

F

= 1515.988 Kg

5.172

= 293.11 ≤ 1600 ………ok !!!!!!

Jadi profile yang digunakan untuk Batang Atas (Balok Tekan) adalah baja Profil Kanal Kait .

8.2.4. Desain Batang Diagonal Tengah

Baja yang digunakan adalah baja mutu Fe. 360 dengan tegangan izin = 1600

Gaya batang yang diambil adalah gaya batang terbesar adalah batang 13 atau 15 dengan gaya batang

= 2922.264 Kg

=P

=P

=2922.264

F 1600

= 1.826

Dari perhitungan diatas maka dapat kita cari dengan menggunakan tabel baja berdasarkan tabel baja Buku

Teknik Sipil direncanakan menggunakan baja L Profil Flens Lebar DILyaitu Profil 10.

Dicoba menggunakan baja L Profil Flens Lebar DIL dengan ukuran sebagai berikut :

Profil flens lebar DIL

b = 100 mm =

h = 100 mm =

IX

iX

WX

IY

iY

Cm2 WY

CX SX

CY SY

cm2

Kg/cm2 Kg/cm2

Fmin Fmin

Cm2

IX

iX

b

t

b

t

c

h X

YSX

CY

σσ

Page 58: Perhitungan Oke

G = 21.20 Kg/m' =

t = 11 mm =

d = 5 mm =

r = 11 mm =

F flens = 11.00 =

F badan = 4.90 ht =

F profil = 26.90 =

Cek Tegangan Normal

σ =P

F

= 2922.264 Kg

26.9

= 108.63 ≤ 1600 ………ok !!!!!!

Jadi profile yang digunakan untuk Batang Atas (Balok Tekan) adalah baja L Profil Flens Lebar DILyaitu

Profil 10.

8.2.4. Desain Batang Bawah ( Balok Tarik )

Baja yang digunakan adalah baja mutu Fe. 360 dengan tegangan izin = 1600

Gaya batang yang diambil adalah gaya batang terbesar adalah batang 2 atau 26 dengan gaya batang

= 13542.868 Kg

=P

=P

=13542.868

F 1600

= 8.464

Dari perhitungan diatas maka dapat kita cari dengan menggunakan tabel baja berdasarkan tabel baja Buku

Teknik Sipil direncanakan menggunakan baja Profil 1/2 DIN yaitu Penampang 10.

Dicoba menggunakan baja Profile 1/2 DIN dengan ukuran sebagai berikut :

Profil 1/2 DIN

b = 50 mm =

h = 100 mm =

G = 11 Kg/m' =

t = 11 mm =

d = 6.5 mm =

r = 11 mm =

WX

KX

IY

iY

Cm2 WY

Cm2

Cm2 SX

cm2

Kg/cm2 Kg/cm2

Fmin Fmin

Cm2

IX

iX

WX

ht

IY

iY

s

b

d

t

h

Y

Xht

ht

t

dh

Y

X

r

σσ

Page 59: Perhitungan Oke

F rusuk = 3.10 =

F kaki = 11.00

F profil = 14.10

Cek Tegangan Normal

σ =P

F

= 13542.868 Kg

14.1

= 960.49 ≤ 1600 ………ok !!!!!!

Jadi profile yang digunakan untuk Batang Bawah (Balok Tekan) adalah baja Profile 1/2 DIN ukuran

100 x 100 mm.

Tabel. 4. Profil Baja Dan Dimensi Rangka Yang Dibutuhkan.

No Posisi No Batang (S)Profil Yang Dibutuhkan Tebal

Nama Profil Ukuran Profil

1

1 = 27 T ( Struktur Tees ) 100 x 100 6 8

4 = 24 T ( Struktur Tees ) 100 x 100 6 8

8 = 20 T ( Struktur Tees ) 101 x 100 6 8

12 = 16 T ( Struktur Tees ) 102 x 100 6 8

2

Bat

ang

Dia

gona

l 3 = 25 Kanal C Berkait 100 x 50 x 20 2.3

5 = 23 Kanal C Berkait 100 x 50 x 20 2.3

7 = 21 Kanal C Berkait 100 x 50 x 20 2.3

9 = 19 Kanal C Berkait 100 x 50 x 20 2.3

11 = 17 Kanal C Berkait 100 x 50 x 20 2.3

3 13 = 15 L Profil Lebar DIL 10 11

4

2 = 26 1/2 DIN 10 11

6 = 22 1/2 DIN 10 11

10 = 18 1/2 DIN 10 11

14 1/2 DIN 10 11

Cm2 WY

Cm2

Cm2

cm2

Kg/cm2 Kg/cm2

t1 t2

Bat

ang

Ata

s

(

Kak

i Kud

a-K

uda

)

Bat

ang

Dia

gona

l D

ua B

agia

n T

enga

h

Bat

ang

Baw

ah

(

Bal

ok

Tar

ik)

Y

Page 60: Perhitungan Oke

9. Desain Sambungan

9.1. Sambungan Titik Kumpul

Sambungan titik kumpul dan plat buhul yang digunakan adalah plat 6 mm yang menggunakan Baja 52 (Fe.510)

dua irisan dengan jarak baut adalah a = 2d - 3,5d.

Baut yang direncanakan adalah baut berdiameter 12 mm menggunakan Baja 52 (Fe.510) dengan Tegangan Ijin

= 2400

Perhitungan sambungan Titik Buhul A

Batang A - C = 14644.243 Kg

Batang A - D = 13542.868 Kg

= 12 mm

= 13.5 mm

Tebal Plat = 6 mm

= 0.78 x = 1/4 x d + 3 x

= 0.78 x 1.20 cm = 1/4 x 1.2 + 3

= 0.936 cm = 1.002 cm

Bj 52 (Fe. 510) Plat = 2400

Bj 52 (Fe. 510) Baut = 2400

Plat = 0.6 x Baut = 0.6 x

= 0.6 x 2400 = 0.6 x 2400

= 1440 = 1440

= 1/4 x π x

= 1/4 x 3.14 x 1.002

= 0.788

Dari batang-batang yang ada diambil nilai batangnya yang lebih besar dengan profil 2 irisan ukuran 35 x 35 x 6 mm.

= 12 mm

= 2 x x

= 2 x 0.788 x 1440

= 2269.852 Kg

Nilai tebal plat dipilih yang terkecil antara tebal plat buhul t = 6 mm dengan rumus 2d.

Profil = 2 d = 12 mm

Maka t adalah = 6 mm

= x t x

= 1.35 cm x 0.6 cm x 1.75 x 2400

Kg/cm2

Diameter Baut ( db )

Diameter Lubang ( dL )

dK øBaut dS

Kg/cm2

Kg/cm2

Kg/cm2

Kg/m2 Kg/cm2

FS dS2

2

cm2

Dicoba ø

N2 FS

cm2 Kg/cm2

NSt Ǿ lobang

Kg/cm2

σσ

τ̄ σ τ̄ σ

τ̄

σ̄ st

Page 61: Perhitungan Oke

= 3402.000 Kg

Batang A-C

n = = 14644.243 Kg = 6 bh

2269.852 Kg

Batang A-D

n = = 13542.868 Kg = 6 bh

2269.852 Kg

Untuk sambungan selanjutnya dihitung dengan menggunakan tabel dimana halnya sama dengan sambungan diatas.

Perhitungan Sambungan Titik Buhul C

Batangt Nilia Batang

mm (mm) mm (Kg) (Kg) (Kg)

C - D 12 13.5 1440 4200 6 1963.450 2269.852 3024

Perhitungan SambunganTitik Buhul D

Batangt Nilia Batang

mm (mm) mm (Kg) (Kg) (Kg)

D - C 12 13.5 1440 4200 6 1963.450 2269.852 3024

D - E 12 13.5 1440 4200 6 935.769 2269.852 3024

Perhitungan SambunganTitik Buhul E

Batangt Nilia Batang

mm (mm) mm (Kg) (Kg) (Kg)

E - D 12 13.5 1440 4200 6 935.769 2269.852 3024

E - F 12 13.5 1440 4200 6 1675.323 2269.852 3024

Perhitungan SambunganTitik Buhul F

Batangt Nilia Batang

mm (mm) mm (Kg) (Kg) (Kg)

F - E 12 13.5 1440 4200 6 1675.323 2269.852 3024

F - G 12 13.5 1440 4200 6 1515.988 2269.852 3024

Perhitungan SambunganTitik Buhul G

Batangt Nilia Batang

mm (mm) mm (Kg) (Kg) (Kg)

G - F 12 13.5 1440 4200 6 1515.988 2269.852 3024

Pilih nilai yang terkecil antara N2 dan NSt untuk menentukan jumlah baut yang dibutuhkan untuk plat buhul yaitu :

SAC

N2

SAD

N2

db dL N2 = 2. Fs . NSt = db.t.

Kg/cm2 Kg/cm2

db dL N2 = 2. Fs . NSt = db. t .

Kg/cm2 Kg/cm2

db dL N2 = 2. Fs . NSt = db. t .

Kg/cm2 Kg/cm2

db dL N2 = 2. Fs . NSt = db. t .

Kg/cm2 Kg/cm2

db dL N2 = 2. Fs . NSt = db. t .

Kg/cm2 Kg/cm2

τ̄σ̄ stτ̄

τ̄σ̄ stτ̄

τ̄σ̄ stτ̄

τ̄σ̄ stτ̄

τ̄σ̄ stτ̄

Page 62: Perhitungan Oke

G - H 12 13.5 1440 4200 6 2057.135 2269.852 3024

Perhitungan SambunganTitik Buhul H

Batangt Nilia Batang

mm (mm) mm (Kg) (Kg) (Kg)

H - G 12 13.5 1440 4200 6 2057.135 2269.852 3024

H - I 12 13.5 1440 4200 6 2922.264 2269.852 3024

H - J 12 13.5 1440 4200 6 6539.995 2269.852 3024

Perhitungan SambunganTitik Buhul I

Batangt Nilia Batang

mm (mm) mm (Kg) (Kg) (Kg)

I - G 12 13.5 1440 4200 6 8367.862 2269.852 3024

I - H 12 13.5 1440 4200 6 2922.264 2269.852 3024

I - J 12 13.5 1440 4200 6 2922.264 2269.852 3024

I - K 12 13.5 1440 4200 6 8367.862 2269.852 3024

db dL N2 = 2. Fs . NSt = db. t .

Kg/cm2 Kg/cm2

db dL N2 = 2. Fs . NSt = db. t .

Kg/cm2 Kg/cm2

τ̄σ̄ stτ̄

τ̄σ̄ stτ̄

Page 63: Perhitungan Oke

Perencanaan Struktur Rangka Baja

Perencanaan struktur rangka baja ini direncanakan untuk bangunan yang bentangannya lebih panjang, misalnya ;

untuk Worshop Bengkel, Kantor Bupati, Kantor DPRD dan lain sbagainya. Dimana prencanaan ini direncanakan

untuk Worshop Bengkal yang bentangannya (jarak antara kuda-kuda) adalah sebesar 4 m dan bentangannya adalah

2.5

B

O

N

24

2527

26

Page 64: Perhitungan Oke

Berdasarkan beban-beban tersebut di atas maka struktur baja harus mampu memikul semua kombinasi

Page 65: Perhitungan Oke

(D) adalah beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi permanen, termasuk dinding, lantai, atap, plafon,

(L) adalah beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung, termasuk kejut, tetapi tidak termasuk beban

(La) adalah beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh pekerja, peralatan, dan material, atau

Kekecualian: Faktor beban untuk L di dalam kombinasi pembebanan pada persamaan 6.2-3, 6.2-4, dan 6.2-5

harus sama dengan 1,0 untuk garasi parkir, daerah yang digunakan untuk pertemuan umum, dan semua daerah

yaitu G - I dengan panjang = 3.264

Page 66: Perhitungan Oke

Kg/m'

2

Page 67: Perhitungan Oke

0.39392 x 2

4

Page 68: Perhitungan Oke

Untuk perhitungan momen akibat tekan dan angin hisap diuraikan terhadap sumbu X dan sumbu Y.

Page 69: Perhitungan Oke

Kg m

Kg m +

Kg m

Kg m

Kg m

Kg m +

Kg m

1 Banding

Y dibandingkan dan diambil nilai yang terbesar dari kombinasi pemb-

4 MY

WX

Page 70: Perhitungan Oke

Menurut PPBBI '83, untuk balok-balok miring pedoman batas lendutan berlaku untuk tegak lurus sumbu kuat

( sumbu X ) kecuali ada ketentuan lain, untuk lendutan yang diizankan adalah sebesar 1,667 cm dan modulus elasti

= 44,3 Cm3 dan berat sendiri

Page 71: Perhitungan Oke

3

30

60

0.866

............................. Pers 1 0.500

0.866

1.1547

2.59808

P

0,5 P

B

O

N

24

2527

26

Page 72: Perhitungan Oke

............................. Pers 2

0 P

-3.2 P -

3.2 P

3.2 P

0.290

11.092 P ( Tarik )

0

= 0

= 0

...................... Pers 3

= 0

0.394 = 0

0.394 = 0

................ Pers 4

= -2.22796 P

= -3.648 P +

= -5.876 P

= -5.876 P

0.572

-10.280 P ( Tekan )

S4

Page 73: Perhitungan Oke

= 0

0

0

...................... Pers 5

0

0

................ Pers 6

= 6.883 P

= 1.062 P -

= 5.822 P

= 5.822 P

0.648

8.979 P ( Tarik )

Page 74: Perhitungan Oke

0

0

................ Pers 7

0.394 = 0

0

................ Pers 8

= -5.74455 P

= -1.907 P +

= -7.651 P

= -7.651 P

0.893

-8.567 P ( Tekan )

Page 75: Perhitungan Oke

0

0

................ Pers 9

0

0

P ...... Pers 10

= 6.78511 P

= 0.951 P -

= 5.834 P

= 5.834 P

0.800

7.289 P ( Tarik )

Page 76: Perhitungan Oke

0

0

................ Pers 11

0.394 = 0

0

P ...... Pers 12

= -5.99773 P

= -0.732 P +

= -6.729 P

= -6.729 P

0.982

-6.853 P ( Tekan )

P ....... Pers 13

Page 77: Perhitungan Oke

..................... Pers 14

( Tarik )

0

0

.................... Pers 15

Page 78: Perhitungan Oke

0.394 = 0

= 0

P ...... Pers 16

= -4.923 P

= 0.197 P +

= -4.726 P

= -4.726 P

0.690

-6.853 P ( Tekan )

S16

Page 79: Perhitungan Oke

Beban (P) untuk beban mati berdasarkan SNI 03 - 1729 - 2002 untuk beban terfaktor adalah :

Beban (P) untuk beban Hidup berdasarkan SNI 03 - 1729 - 2002 untuk beban terfaktor adalah :

Beban Hidup

Tekan Tarik

11513.99 -

9869.08 -

8224.01 -

6579.21 -

1543.76 -

- 735.75

1317.22 -

- 1191.94

1617.42 -

- 2297.62

- 10648.04

- 8619.71

- 6996.99

- 5142.05

Page 80: Perhitungan Oke

1600

Gaya batang yang diambil adalah gaya batang terbesar adalah batang 1 atau 27 dengan gaya batang

untuk mendesain batang tekan ditentukan dulu jenis asumsi perletakan, pada ran

gka batatng kuda-kuda jenis perletakan yaitu diasumsikan perletakan sendi - sendi, sehingga kita dapat

m

setelah kita dapatkan nilai Lk maka dilanjutkan menentukan nilai kelansingan batang tekan (λ) dengan

Dari perhitungan diatas maka dapat kita cari dengan menggunakan tabel baja berdasarkan tabel baja Buku

Teknik Sipil direncanakan menggunakan baja Profil T ( Struktural Tees ) yaitu Penampang 200 x 100 mm.

Kg/cm2 ,

Page 81: Perhitungan Oke

114.00

2.90 Cm

14.80

2.29 Cm

67.00

2.22 Cm

13.40

x y

x1 133 2.177

73.51 1.25496

x2 135 2.208

untuk mutu baja tabel

1.2550 maka

1600

Gaya batang yang diambil adalah gaya batang terbesar adalah batang 1 atau 27 dengan gaya batang

untuk mendesain batang tekan ditentukan dulu jenis asumsi perletakan, pada ran

gka batatng kuda-kuda jenis perletakan yaitu diasumsikan perletakan sendi - sendi, sehingga kita dapat

m

setelah kita dapatkan nilai Lk maka dilanjutkan menentukan nilai kelansingan batang tekan (λ) dengan

Dari perhitungan diatas maka dapat kita cari dengan menggunakan tabel baja berdasarkan tabel baja Buku

Teknik Sipil direncanakan menggunakan baja Profil Kanal C Kait yaitu ukuran 100 x 50 x 20 mm.

Cm4

Cm3

Cm4

Cm3

Kg/cm2 ,

Page 82: Perhitungan Oke

80.70

3.95 Cm

16.10

19.00

1.92 Cm

6.06

4.40 mm

0 Cm

x y

x1 1.30 2.177

1.39 2.20582

x2 1.40 2.208

untuk mutu baja tabel

2.2058 maka

1600

Gaya batang yang diambil adalah gaya batang terbesar adalah batang 13 atau 15 dengan gaya batang

1515.988 Kg

Dari perhitungan diatas maka dapat kita cari dengan menggunakan tabel baja berdasarkan tabel baja Buku

Cm4

Cm3

Cm4

Cm3

Kg/cm2 ,

Kg/cm2

Cm2

Page 83: Perhitungan Oke

Teknik Sipil direncanakan menggunakan baja Profil Kanal C Kait yaitu ukuran 100 x 50 x 20 mm.

80.70

3.95 Cm

16.10

19.00

1.92 Cm

6.06

4.40 mm

0 Cm

1600

Gaya batang yang diambil adalah gaya batang terbesar adalah batang 13 atau 15 dengan gaya batang

2922.264 Kg

Dari perhitungan diatas maka dapat kita cari dengan menggunakan tabel baja berdasarkan tabel baja Buku

472

4.18 Cm

Cm4

Cm3

Cm4

Cm3

Kg/cm2 ,

Kg/cm2

Cm2

Cm4

Page 84: Perhitungan Oke

94.30

3.51 Cm

184

2.61 Cm

36.80

56 mm

15.40 mm

Jadi profile yang digunakan untuk Batang Atas (Balok Tekan) adalah baja L Profil Flens Lebar DILyaitu

1600

Gaya batang yang diambil adalah gaya batang terbesar adalah batang 2 atau 26 dengan gaya batang

13542.868 Kg

Dari perhitungan diatas maka dapat kita cari dengan menggunakan tabel baja berdasarkan tabel baja Buku

15.70

1.05 Cm

3.94

28.00 Cm

92.00

2.56 Cm

Cm3

Cm4

Cm3

Kg/cm2 ,

Kg/cm2

Cm2

Cm4

Cm3

Cm4

Page 85: Perhitungan Oke

18.40

Jadi profile yang digunakan untuk Batang Bawah (Balok Tekan) adalah baja Profile 1/2 DIN ukuran

TebalSatuan

8 mm

8 mm

8 mm

8 mm

2.3 mm

2.3 mm

2.3 mm

2.3 mm

2.3 mm

11 mm

11 mm

11 mm

11 mm

11 mm

Cm3

t2

Page 86: Perhitungan Oke

Sambungan titik kumpul dan plat buhul yang digunakan adalah plat 6 mm yang menggunakan Baja 52 (Fe.510)

Baut yang direncanakan adalah baut berdiameter 12 mm menggunakan Baja 52 (Fe.510) dengan Tegangan Ijin

x 0.936

2400

Dari batang-batang yang ada diambil nilai batangnya yang lebih besar dengan profil 2 irisan ukuran 35 x 35 x 6 mm.

dK

Kg/m2

Kg/cm2

Page 87: Perhitungan Oke

Untuk sambungan selanjutnya dihitung dengan menggunakan tabel dimana halnya sama dengan sambungan diatas.

(Kg)

3024 1 Bh

(Kg)

3024 1 Bh

3024 1 Bh

(Kg)

3024 1 Bh

3024 1 Bh

(Kg)

3024 1 Bh

3024 1 Bh

(Kg)

3024 1 Bh

untuk menentukan jumlah baut yang dibutuhkan untuk plat buhul yaitu :

NSt = db.t. Jumlah Baut (n)

NSt = db. t . Jumlah Baut (n)

NSt = db. t . Jumlah Baut (n)

NSt = db. t . Jumlah Baut (n)

NSt = db. t . Jumlah Baut (n)

σ̄ st

σ̄ st

σ̄ st

σ̄ st

σ̄ st

Page 88: Perhitungan Oke

3024 1 Bh

(Kg)

3024 1 Bh

3024 1 Bh

3024 3 Bh

(Kg)

3024 4 Bh

3024 1 Bh

3024 1 Bh

3024 4 Bh

NSt = db. t . Jumlah Baut (n)

NSt = db. t . Jumlah Baut (n)

σ̄ st

σ̄ st