perkandangan ptu

39
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kondisi alami, ternak hidup berkeliaran dan melakukan semua aktivitasnya di alam bebas. Kebutuhan hidupnya tergantung pada kondisi yang disediakan oleh alam. Karena itu, produktivitasnya sangat rendah akibat banyaknya kendala dan kondisi genetis ternak tersebut. Sementara pada pemeliharaan secara intensif, ternak dibatasi aktivitasnya yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas ternak, dan efisiensi dalam pemeliharaan ternak. Pada pemeliharaan secara intensif untuk membatasi aktivitas ayam, pemeliharaan dilakukan di dalam kandang. Kandang harus mampu menyediakan suatu lingkungan yang nyaman bagi ternak dan memudahkan pengelolaan sehingga ayam mampu berproduksi secara maksimal sesuai potensi genetis dengan pengelolaan yang efisien. Kandang serta peralatan yang ada di dalamnya merupakan sarana pokok untuk terselenggarakannya

Upload: zhasa-nurlailya

Post on 10-Jul-2016

136 views

Category:

Documents


92 download

DESCRIPTION

praktikum prod. ternak unggas

TRANSCRIPT

Page 1: perkandangan ptu

1

I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada kondisi alami, ternak hidup berkeliaran dan melakukan semua

aktivitasnya di alam bebas. Kebutuhan hidupnya tergantung pada kondisi yang

disediakan oleh alam. Karena itu, produktivitasnya sangat rendah akibat banyaknya

kendala dan kondisi genetis ternak tersebut. Sementara pada pemeliharaan secara

intensif, ternak dibatasi aktivitasnya yang bertujuan untuk meningkatkan

produktivitas ternak, dan efisiensi dalam pemeliharaan ternak. Pada pemeliharaan

secara intensif untuk membatasi aktivitas ayam, pemeliharaan dilakukan di dalam

kandang. Kandang harus mampu menyediakan suatu lingkungan yang nyaman bagi

ternak dan memudahkan pengelolaan sehingga ayam mampu berproduksi secara

maksimal sesuai potensi genetis dengan pengelolaan yang efisien.

Kandang serta peralatan yang ada di dalamnya merupakan sarana pokok untuk

terselenggarakannya pemeliharaan ayam secara intensif, berdaya guna dan berhasil

guna. Ayam akan terus-menerus berada di dalam kandang, maka dari itu kandang

harus dirancang dan ditata agar memberikan kebutuhan hidup yang sesuai bagi ayam-

ayam yang berada di dalamnya. Bahan dan konstruksi kandang merupakan suatu hal

yang perlu mendapat perhatian dalam sistem perkandangan. Hal ini berhubungan

dengan terciptanya suatu kondisi microklimat yang lebih sesuai dengan tingkat

kebutuhan fisiologis ayam.

Page 2: perkandangan ptu

2

Konstruksi kandang juga merupakan aspek yang berhubungan dengan

aktivitas ternak yang tergambar dari tingkahlaku sesuai dengan fase pertumbuhan

atau tingkat produksi dan tujuan produksi dari ternak. Sehubungan dengan hal ini

khususnya yang menyangkut dengan bahan dan konstruksi perkandangan merupakan

hal penting yang perlu dipahami.

1.2 Maksud dan Tujuan

1. Agar mahasiswa mengetahui jenis dan bentuk dari peralatan kandang unggas.

2. Agar mahasiswa mengetahui kegunaan dari peralatan kandang unggas.

1.3 Waktu dan Tempat

Pelaksaan praktikum dilakukan pada tanggal 2 Mei 2016 pukul 07.30- 09.30

di Local Chicken Breeding Test Farm Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

Sumedang.

Page 3: perkandangan ptu

3

II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perkandangan

kandang ternak adalah bangunan yang dapat digunakan untuk melindungi

ternak dari pengaruh cuaca buruk, seperti hujan, panas matahari, angin kencang dan

gangguan lainnya. Selain hal tersebut, kandang ternak pun memiliki fungsi lainnya

yang sangat penting dan berlaku untuk semua jenis ternak unggas (ayam ras

pedaging, ayam ras petelur, ayam kampung pedaging, ayam kampung petelur, itik

pedaging, itik petelur, dan puyuh), ternak ruminansia (sapi pedaging, sapi perah,

kerbau, domba, kambing pedaging dan kambing perah, dan ternak monogastrik

(kuda, babi dan kelinci).

Pada pemeliharaan secara intensif untuk membatasi aktivitas ternak, maka

pemeliharaan dilakukan di dalam kandang (Suprijatna, dkk, 2008). Kandang yang

baik akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan konversi pakan, laju

pertumbuhan dan kesehatan ternak (Sudarmano dkk, 2003).

Kandang merupakan salah faktor yang harus diperhatikan pada usaha

peternakan, selain faktor bibit ternak, pakan, penyakit ternak, limbah dan panen.

Kandang adalah salah satu kebutuhan penting dalam bisnis peternakan. Fungsi utama

kandang adalah untuk menjaga supaya ternak tidak berkeliaran dan memudahkan

pemantauan serta perawatan ternak. Terdapat banyak sekali jenis kandang, baik

berdasarkan tipe maupun bahan yang digunakan untuk membuat kandang tersebut,

sedangkan penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan. secara tidak langsung

kandang juga mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil peternakan. Kandang yang

fungsional akan menambah pendapatan bagi para pemiliknya.

Page 4: perkandangan ptu

4

2.2 Peralatan Kandang

Peralatan adalah benda yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan

sehari-hari, sedangkan kandang ternak adalah bangunan yang dapat digunakan untuk

melindungi ternak dari pengaruh cuaca buruk, seperti hujan, panas matahari, angin

kencang dan gangguan. Jadi, alat perkandangan adalah alat-alat yang digunakan

untuk keberlangsungan hidup ternak dan juga untuk membantu peternak dalam

memelihara ternaknya itu sendiri (Mulyanti, 2010).

Peralatan perkandangan untuk peternakan ayam ada bermacam-macam seperti

tempat pakan yang digunakan selama proses pemeliharaan mulai dari 1 hari sampai

panen, lalu tempat minum dan tempat minum itu sendiri ada dua bentuk yaitu

berbentuk bundar dan panjang, dengan standar dringking space yang sama yaitu

tempat minum manual memanjang standar 1 cm/ekor dan tempat minum manual

bundar standar 1 cm/ekor, alat pemanas, termometer untuk mengukur suhu, tirai

kandang untuk menahan udara, chicken guard/ pagar pembatas untuk membatasi

ruang gerak ayam dan juga litter atau alas untuk menyerap air dan memberi panas dan

nyaman (Soeparmo, 1994).

Peralatan kandang yang digunakan dalam peternakan itu sendiri harus

disesuaikan dengan kebutuhan dari ternak, populasi ternaknya dan juga

perekonomian peternaknya itu sendiri. Apabila ternaknya dalam jumlah yang besar,

peralatan kandang yang digunakan haruslah menggunakan peralatan yang canggih,

modern dan otomatis untuk memudahkan peternaknya. Namun, apabila ternak yang

dimiliki dalam jumlah yang kecil lebih baik menggunakan peralatan kandang yang

manual dan biasa agar tidak memerlukan biaya yang besar (Soeparmo, 1994).

Page 5: perkandangan ptu

5

III

ALAT, BAHAN, DAN PROSEDUR KERJA

3.1 ALAT

1. Tempat dan makan unggas.

2. Tempat dan minum unggas.

3. Alat pemanas (brooder).

4. Kipas Angin (blower).

3.2 BAHAN

1. Transparasi.

3.3 PROSEDUR KERJA

1. Perhatikan gambar-gambar dan sampel peralatan kandang serta peralatan

pendukung pada proses produksi unggas.

2. Catat oleh saudara keterangan yang dianggap perlu.

Page 6: perkandangan ptu

6

IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Peralatan Kandang Unggas

Tabel 1. Hasil Pengamatan Peralatan Pakan Unggas

N

N

oNama Alat Gambar Alat Fungsi Alat

1

1 Feeder Tray

Tempat Makan

DOC

Page 7: perkandangan ptu

7

2

2Baby Chick

Feeder

Tempat Makan

DOC

3

3Round

Feeder

Tempat Makan

Ayam

4

4Round

Waterer

Tempat Minum

Ayam

5

5 Drinker Bell

Tempat Minum

Ayam

Page 8: perkandangan ptu

8

Page 9: perkandangan ptu

9

4.1.2 Hasil Pengamatan Kandang Semi-Close

Tampak Depan

Tampak Samping Kanan

Page 10: perkandangan ptu

10

4.1.3 Pembahasan

4.2.1 Peralatan Kandang Unggas

1. Tempat Pakan

Dalam tempat pakan unggas memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran.

Bentuk makanan pada dasarnya berbentuk bulat (round) dan bentuk memanjang

(through). Bentuk makanan bulat yang konvensional disebut round feeder serta

tempat makan bulat yang digantung disebut hanging feeder. Tempat makan ayam

untuk DOC berbentuk baki dan disebut dengan feeder tray. Terdapat juga tempat

pakan DOC yang mungkin lebih modern lebih efisien dalam pemberian pakan

terhadap DOC, tempat pakan itu ialah baby chick feeder. Tempat makanan unggas

yang berbentuk memanjang jarang digunakan karena kurang praktis dan memakan

tempat. (Rasyaf, 2000)

Baby Chick Feeder

Pada hasil pengamatan mengenai tempat pakan unggas didapatkan

salah satu alat yang dinamakan baby chick feeder. Baby chick feeder merupakan

tempat pakan yang dapat digunakan untuk DOC, biasanya tempat pakan yang

menggunakan baby chick feeder adalah peternak kemitraan. Tempat pakan jenis ini

berbentuk seperti mangkuk dengan piringan dibawahnya dan berwarna kuning. Mazia

(2009) menyatakan bahwa baby chick feeder merupakan salah satu jenis tempatpakan

unggas umur 1 hari sampai umur tertentu.

Feeder Tray

Pada hasil pengamatan mengenai tempat pakan unggas didapatkan

salah satu alat yang dinamakan feeder tray. Feeder tray merupakan tempat pakan

yang biasa digunakan untuk DOC, namun kekurangan dari feeder tray ini sendiri

Page 11: perkandangan ptu

11

mudah kotor dan pakan dapat terbuang, karena pada tempat pakan ini berbentuk

nampan dan mudah untuk DOC masuk kemudian mengeluarkan feses didalam feeder

tray ini, sehingga pakan yang tersisa tidak bisa di konsumsi lagi oleh DOC.

Tempat pakan jenis ini berbentuk lingkaran berwarna kuning. Rasyaf (2000)

menyatakan bahwa feeder tray merupakan tempat pakan yang digunakan pada ayam

umur 1 hari sampai satu atau dua minggu dengan kapasitas 100 DOC/buah.

Round Feeder

Pada hasil pengamatan mengenai tempat pakan unggas didapatkan salah satu

alat yang dinamakan round feeder. Round feeder merupakan tempat pakan yang biasa

digunakan untuk ayam dewasa, biasanya round feeder ini digantung atau disebut

Hanging Feeder. Tempat pakan jenis ini berwarna kuning. Rasyaf (2000) menyatakan

bahwa pada umumnya ayam dewasa menggunakan tempat pakan jenis round feeder

dengan kapasitas berbeda-beda.

Through Feeder

Through feeder ini merupakan tempat pakan unggas dengan berbentuk

memanjang yang biasanya digunakan oleh ayam petelur dan ayam kampung, dengan

kapasitas standarnya digunakan 5 cm perekor Rasyaf (2000). Pada pakan memanjang

ini terdapat beberapa kekurangan yang sehingga jarang digunakan oleh para peternak.

Selain memakan tempat long feeder ini juga kurang praktis karena apabila pakan

sudah habis peternak harus mengisi kembali long feeder tersebut beberapa kali.

Page 12: perkandangan ptu

12

2. Tempat Minum

Tempat minum untuk ayam ataupun unggas terdapat berbagai bentuk dan

ukuran. Terdapat yang berbentuk bulat (round waterer) atau drinker bell terdapat

berbagai ukuran yaitu 600 ml, 1 liter, 1 dan 2 gallon. Selain itu adapula yang

berbentuk cup, niple dan kombinasinya.

Round Waterer

Pada hasil pengamatan mengenai tempat minum unggas didapatkan salah satu

alat yang dinamakan round waterer. Round waterer merupakan tempat minum

manual yang biasa digunakan. Tempat minum jenis ini berbentuk seperti galon

berwarna putih dengan wadah berbentuk piring berwarna merah. Kekurangan pada

tempat minum yang memakai round waterer ini untuk persediaannya harus masih

diisi ulang oleh para peternak, sehingga membutuhkan tenaga kerja. Mazia (2009)

menyatakan bahwa ayam yang sudah berumur lebih dari 2 minggu menggunakan

tempat minum round waterer dengan kapasitas yang bervariasi.

Drinker Bell

Pada hasil pengamatan mengenai tempat minum unggas didapatkan salah satu

alat yang dinamakan drinker bell. Drinker bell merupakan tempat minum otomatis

yang dapat digunakan. Kelebihan dari tempat minum dengan menggunakan Drinker

Bell yaitu dapat menghemat tenaga dan persediaannya adlibitum, tempat minum jenis

ini berwarna merah. Mazia (2009) menyatakan bahwa ayam yang sudah berumur 2

minggu dapat menggunakan tempat minum otomatis yang circumference 110 cm

untuk kapasitas 50-75 ekor/buah.

Page 13: perkandangan ptu

13

3. Alat Pemanas (Brooder)

Indukan buatan atau juga alat pemanas yang disebut brooder, sebenarnya

merupakan alat berbentuk bundar atau persegi empat yang didalamnya terdapat alat

pemanas, bisa dari kompor minyak, lampu pijar, batu bara atau gas. Fungsi pemanas

adalah untuk menghangatkan anak ayam yang masih muda atau yang masih berumur

antara 1 hari hingga sekitar 2-3 minggu. Karena fungsinya menyerupai induk ayam,

makanya bisa disebut sebagai "indukan buatan".

Gasolec

Pada hasil pengamatan mengenai alat pemanas unggas didapatkan salah satu

pemanas unggas bersumber gas atau disebut gasolec. Alat pemanas berfungsi untuk

menghangatkan unggas apabila mengalami kedinginan. Murtidjo (1997) menyatakan

bahwa gasolec cocok digunakan pada pemeliharaan anak ayam di kandang postal

yang berkapasitas lebih dari 100 ekor anak ayam. Mazia (2009) menyatakan bahwa

alat pemanas dapat bersumber dari listrik, gas, minyak tanah, batu bara, kayu bakar,

dan serbuk gergaji.

Lampu Bohlam/Dop

Lampu bohlam ini digunakan untuk menghangatkan sejumlah kecil DOC

dengan cara menggantungkan lampu bohlam 60 atau 100 watt. Fungsi bohlam lebih

kearah penerangan karena untuk pemanas membutuhkan energi yang besar sehingga

dari segi biaya tidak menguntungkan. Disamping itu, diperlukan pemanas alternatif

untuk mengantisipasi terjadinya listrik padam dan juga bohlam mudah pecah.

Kelebihan menggunakan bohlam adalah tidak membutuhkan oksigen, tidak beresiko

kebakaran dan mudah diatur untuk memperoleh panas yang dibutuhkan.

Page 14: perkandangan ptu

14

Chick Guard

Pada hasil pengamatan mengenai chick guard diketahui fungsi dari chick

guard yaitu untuk sekat atau pembatas ayam. Haryanto dkk (2012) menyatakan

bahwa chick guard berfungsi sebagai sekat supaya anak ayam tidak berkeliaran kelain

tempat, serta untuk memfokuskan panas brooder. Mazia (2009) menyatakan bahwa

tinggi pembatas 40-50 cm, prinsipnya tidak mengganggu aktivitas dalam tatalaksana

harian kandang.

Kipas Angin (Blower)

Blower (kipas penghembus angin) yang difungsikan sewaktu cuaca panas,

agar sewaktu udara panas blower ini dapat menyesuaikan dengan suhu atau

kelembaban dalam kandang. Dapat sedikit mengurangi dalam pergatian cuaca seperti

dari malam ke siang, karena itu berperngaruh terhadap produktivitas ayam. Meskipun

telah dilengkapi boat winch dan blower, suhu dan kelembaban dalam kandang masih

sangat dipengaruhi lingkungan luar karena sifatnya yang terbuka. Krisnawan (2012)

menyatakan bahwa kipas atau blower dipasang untuk menghembuskan angin segar

dalam kandang.

Exhaust Fan

Pada hasil pengamatan mengenai exhaust fan diketahui berfungsi untuk

menyerap udara dari dalam kandang ke luar kandang. Exhaust fan biasanya

digunakan oleh industry peternakan. Krisnawan (2012) menyatakan banyaknya

exhaust fan yang digunakan tergantung dari volume bangunan kandang dan bobot

badan ayam dalam kandang tersebut.

Page 15: perkandangan ptu

15

Cooling Pad

Pada hasil pengamatan mengenai cooling pad diketahui untuk menjaga

kelembaban dalam kandang. Mazia (2009) menyatakan bahwa cooling pad yaitu

serangkaian alat yang berfungsi sebagai pendingin otomatis atas kerja sinyal dari

perubahan suhu kemudian diteruskan ke panel set point.

4.2.2 Sistem Perkandangan Unggas

1. Sistem Kandang Open House

Menurut dosen yang membimbing pada saat praktikum, di Indonesia bentuk

kandang yang umum dijumpai adalah kandang sistem terbuka atau open house baik

sistem panggung maupun sistem postal dengan lantai beralasakan sekam, serutan

gergaji kayu, dan beberapa peternak pernah juga menggunakan jerami. Kandang open

house ini banyak digunakan oleh peternak di Indonesia dikarenakan biaya yang

dikeluarkan lebih sedikit dari pada untuk kandang close house, akan tetapi kelemahan

dari jenis kandang ini ialah tidak dapat mengendalikan iklim makro disekitar

kandang. Model kandang tipe open house ini biasanya ditandai dengan banyaknya

jendela maupun ventilasi yang dapat dibuka dan ditutup untuk sirkulasi udara, serta

dalam sistem kandang open house tidak digunakan plavon, blower serta cooling pad

yang dapat mengatur suhu di dalam kandang, karena pada kandang tipe open house

pengaturan suhu selain bergantung pada suhu lingkungan, juga dapat menggunakan

brooder, serta penggunaan ventilasi yang dapat dibuka dan di tutup sesuai dengan

kebutuhan.

Model kandang sistem terbuka memberikan kontribusi yang tidak terlalu

signifikan bila dibandingkan dengan model kandang sistem tertutup namun dalam

keadaan lingkungan yang memiliki suhu lingkungan yang stabil dan tidak terlalu

panas atau dingin seperti di dataran tinggi, akan tetapi memberikan efek yang kurang

baik bila dibandingkan dengan kandang tipe close house pada kondisi lingkungan

Page 16: perkandangan ptu

16

dalam dataran rendah yang memiliki suhu yang tinggi dan berfluktuatif. Di samping

itu, model kandang sistem terbuka tidak sesuai lagi dengan perkembangan mutu

genetik ayam ras saat ini, yakni ayam dengan strain-strain modern dengan tingkat

pertumbuhan yang cepat bila dibandingkan dengan strain-strain ayam tempo dulu.

Sementara itu, pengetahuan sebagian para peternak akan pentingnya

kesehatan lingkungan untuk meningkatkan kesehatan pribadi juga memberikan

peluang pada renovasi atau rekonstruksi kandang ayam broiler dan layer model

terbuka (open house) ke model tertutup (close house). Namun sejauh ini rekonstruksi

kandang terbuka menjadi kandang tertutup dihadapkan pada kendala modal yang

dimiliki para peternak masih jauh dari cukup untuk pengembangannya. Di samping

itu, kendala lain yang dihadapi peternak adalah teknologi yang dipunyai masih

kurang serta minimnya infrastruktur.

2. Sistem Kandang Close House.

Kandang sistem tertutup atau close house merupakan sistem kandang yang

harus sanggup mengendalikan iklim mikro di dalam kandang seperti mengeluarkan

kelebihan panas, kelebihan uap air, dan gas-gas yang berbahaya seperti CO, CO2 dan

NH3 yang ada dalam kandang dengan bantuan exhaust fan yang menariknya keluar

kandang dimana exhaust fan ini memiliki sensor suhu yang akan berfungsi sesuai

keadaan suhu dimana suhu meningkat maka kinerja exhaust fan pun akan meningkat

guna mengendalikan iklim mikro di dalam kandang dengan dibantu dengan cooling

pad, tetapi disisi lain dapat menyediakan berbagai kebutuhan oksigen bagi ayam.

Berdasarkan hal tersebut, kandang dengan model sistem tertutup ini diyakini

mampu meminimalkan pengaruh-pengaruh buruk lingkungan dengan

mengedepankan produktivitas yang dimiliki ayam. Kandang model tertutup

dimaksudkan untuk meminimalisir kontak antara ayam dengan kondisi lingkungan di

luar kandang. Tujuan pembangunan kandang sistem tertutup adalah menciptakan

Page 17: perkandangan ptu

17

lingkungan ideal dalam kandang, meningkatkan produktivitas ayam, efisiensi lahan

dan tenaga kerja serta menciptakan usaha peternakan yang ramah lingkungan.

Dengan harapan bahwa dengan lingkungan yang nyaman, ayam yang diternakkan

dapat berproduksi dengan baik dan tinggi kualitas maupun kuantitasnya.

Secara konstruksi, kandang sistem tertutup dibedakan atas dua sistem yakni

pertama sistem tunnel dengan beberapa kelebihan yang dimilikinya seperti

mengandalkan aliran angin untuk mengeluarkan gas sisa, panas, uap air dan

menyediakan oksigen untuk kebutuhan ayam. Sistem tunnel ini lebih cocok untuk

area dengan temperatur maksimal tidak lebih dari 300°C.

Sistem kedua adalah evaporative cooling sistem (ECS). Sistem ini

memberikan benefit pada peternak seperti mengandalkan aliran angin dan proses

evaporasi dengan bantuan angin. Sistem kandang tertutup ini hanya cocok untuk

daerah panas dengan suhu udara di atas 350°C.

4.2.3 Perbedaan Kandang Open House dan Close House

Beberapa perbedaan mendasar yang terlihat antara kandang close house dan

kandang open house. Dimana kandang open house tidak memiliki cooling pad,

exhaust fan, sensor suhu, plavon, electric debeaking, dan panel control. Dimana

semua peralatan tersebut merupakan peralatan untuk mengontrol iklim mikro yang

terdapat dalam kandang, sedangkan kandang open house hanya memiliki katrol pada

ventilasi yang bisa dibuka tutup atau diturun-naikkan untuk sirkulasi udara dalam

kandang serta mengatur suhu kandang, namun tetap saja suhu kandang secara

keseluruhan bergantung pada lingkungan luar, serta tidak dapat mengendalikan

kandungan ammonia yang ada pada kandang, tidak seperti pada kandang close house

yang dapat mengendalikan suhu, uap air, maupun ammonia dengan bantuan exhaust

fan dan cooling pad yang tersedia dalam kandang.

Page 18: perkandangan ptu

18

Tabel 2. Pembeda antar tipe kandang Close House dan tipe kandang Open

House.

NO PembedaTipe Kandang

Close house Open house

1 Cooling Pad √

2 Exhaust fan √

3 Sensor Suhu √

4 Katrol ventilasi √

5 Plavon √

6 Electric debeaking √

7 Panel control √

Dari pembahasan diatas dapat dilihat bagaimana keunggulan dan kelemahan serta

bagaimana cara pengoperasian kedua tipe kandang tersebut, namun diluar itu ada

beberapa bangunan yang harus ada pada kandang close house maupun open house

yakni :

1. Pagar

Pagar merupakan pembatas kandang dari dunia luar, selain untuk mencegah

adanya pencurian, juga untuk mencegah predator masuk ke dalam kandang

yang dapat membahayakan ternak.

2. Gudang pakan

Page 19: perkandangan ptu

19

Gudang merupakan tempat penyimpanan, baik itu pakan maupun peralatan,

bangunan ini merupakan bangunan penting dalam mendukung suatu budidaya

peternakan unggas.

3. Tempat pembakaran

Tempat pembakaran ini digunakan untuk membakar bangkai ayam yang mati,

khususnya ayam yang mati terkenan penyakit, baik itu yang bersifat zoonosis

maupun tidak baik yang menular maupun tidak.

4. Lubang pembuangan atau penguburan

Tempat ini digunakan untuk memasukkan bangkai ayam yang telah mati agar

tidak dibawa hewan liar ataupun orang yang tidak bertanggung jawab, serta

tidak mencemari lingkungan disekitar.

Page 20: perkandangan ptu

20

V

KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan

Terdapat beberapa peralatan perkandangan yang harus ada dalam kandang

unggas seperti tempat makan, tempat minum, alat pemanas (brooder), blower,

dan lain sebagainya. Masing – masing peralatan tersebut mempunyai bentuk,

ukuran, dan model yang bervariasi pada setiap jenisnya.

Dalam Pembangunan serta lokasi kandang harus memperhatikan faktor iklim,

predator, dan juga tujuan produksi dari peternak yang ingin dicapai.

Tipe kandang open house memiliki kelebihan yang praktis serta murah dalam

pengadaan kandang tipe ini, serta bila lingkungan tidak terlalu panas atau

memiliki suhu dan cuaca ekstrim, kandang tipe ini cukup mampu untuk

mendukung produksi ayam. Namun kelemahannya adalah kurang mampunya

dalam pengendalian iklim makro dalam kandang, serta bau ammonia yang

lebih menyengat dibandingkan dengan kandang sistem close house.

Tipe kandang close house memiliki kelebihan dalam segi pemberian

kenyamanan pada ternak serta baik dalam mendukung performans ternak,

khususnya ternak ayam broiler, namun kelemahannnya terletak pada biaya

pengadaan kandang yang relatif mahal.

Pengendalian suhu dalam kandang baik open house maupun close house

merupakan hal penting dimana panas ini akan sangat dibutuhkan pada fase

brooding dan DOC. Namun panas tidak diinginkan saat ayam sudah pada fase

finisher, maka dari itu diperlukan manajemen perkandangan yang baik dalam

mengatur hal tersebut.

Page 21: perkandangan ptu

21

5.2 Saran

Pada praktikum peralatan dan perkandangan sudah cukup baik dalam

penjelasan materinya, namun sebaiknya jika alat-alat yang akan diperlihatkan untuk

ditambahkan kelengkapannya dan kebersihannya.

Page 22: perkandangan ptu

22

VI

DAFTAR PUSTAKA

A.S. Sudarmono dan Y Bambang Sugeng. 2003 Beternak Domba. Penebar Swadaya: Depok.

Haris, Sopyan. 2012. Sistem Kandang Clouse House. http://www.unggasindonesia.wordpress.com/2012/03/category/broiler/cosed-house/.[Diakses pada 4 Mei 2016 pukul 10.36 WIB]

Haryanto, T. Dkk. 2012. Kunjungan Lapang Managemen Usaha Ternak Unggas di Karang Anyar Farm. Tersedia di http://triharyantosaputra.wordpress.com /tag/mutu/ diakses pada tanggal 3 Mei 2016.

Krisnawan, A. 2012. Kreatif Memelihara Ikan Bersama Ayam. Yogyakarta : Pustaka Baru.

Mazia, Centia Murni. 2009. Mengelola Kandang dan Peralatan Ayam Pedaging. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian. Vedca. Cianjur.

Mulyanti. 2010. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Gadjah Mada Universiti Press: Yogyakarta.

Murtidjo, B.A. 1997. Pedoman Beternak Ayam Broiler. Yogyakarta : Kanisius

Rasyaf. 2000. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta

Soeparmo. 1994. Ilmu dan Teknologi Perkandangan. Gadjah Mada Universiti Press: Yogyakarta.

Suroprawiro, Pramu. 1981. Teknik beternak ayam ras di Indonesia. Margie Group : Jakarta.

Suprijatna, Edjeng., Umiyati Atmomarsono, & Ruhyat Kartasudjana. 2008. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya: Depok.

Page 23: perkandangan ptu

23

LAMPIRAN

1. Tempat Pakan, Tempat Minum, Dan Alat Brooder

Gambar 1. Baby feeder chick Gambar 2. Feeder tray

Gambar 3. Drinker bell Gambar 4. Round feeder

Page 24: perkandangan ptu

24

Gambar 5. Round waterer Gambar 6. Gas brooder atau Gasolec

Gambar 7. Bohlam/Dop

Page 25: perkandangan ptu

25

2. Kandang

Gambar 8. Bagian dalam kandang Open House

Gambar 9. Bagian dalam kandang Semi-Close House.

Page 26: perkandangan ptu

26

Gambar 10. Bagian dalam kandang Semi- Close House.

Gambar 11. Katrol Ventilasi. Gambar 12. Troiler Feeder

Page 27: perkandangan ptu

27

NAMA KONTRIBUSI

Zhasa nurlailya Tinjauan Kepustakaan dan

Gambar Hasil Pengamatan

Aldo Kata Pengantar, Daftar Isi dan

Bab 1

Aisofi Pembahasan Peralatan

Kandang Unggas

Syahrindra Anzala Pembahasan Perbedaan

Kandang Open House dan Close

House

Sayyid Muhammad Editor dan lain-lain