pleno modul 3 keganasan darah
DESCRIPTION
1TRANSCRIPT
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
ASSALAMUALAIKUM WR.WB
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
Modul 3keganasan darah
Audina Andhini Susilo (2012730015)Cyntia Andinia P (2012730024)Fathul Yasin (2008730067)Nadia Resha Rahesta (2009730100)Novan Fachrudin (2012730070)Nurul Haq Sari (2012730073)Retti Triandaning (2012730082)Rifqoh Atiqoh (2012730085)Rizky Febrian (2012730088)Siti Mutiara Sari (2012730100)Syah Putra Saky Rianto (2012730102)
KELOMPOK
10
Dr. Tri Ari Guntar
TUTOR :
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
SKENARIOSeorang laki-laki umur 55
tahun, datang ke dokter keluarga karena mengeluh mudah lelah dan nyeri punggung, penderita nampak pucat dan cepat capek. Pada pemeriksaan hapusan darah tepi didapatkan banyak sel plasma
sel plasma.
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
PERTANYAAN
1. Jelaskan definisi dari sel plasma ? Gambar sel plasma, penyakit apa saja yang menyebabkan adanya sel plasma pada pemeriksaan darah tepi?
2. Mekanisme sel plasma bisa ditemukan pada pemeriksaan darah tepi?
3. Definisi keganasan darah dan klasifikasinya?4. Mekanisme sel progenitor berubah sampai
menjadi sel leukosit, sel limfoid, dan sel mieloid?
5. Mekanisme keganasan darah?6. Jelaskan faktor-faktor keganasan darah?7. Jelaskan faktor-faktor predisposisi keganasan
darah?8. Farmakokinetik obat-obat keganasan darah?9. Patomekanisme keluhan yang berhubungan
dengan skenario?10. Different diagnosis pada skenario?
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
Sel Plasma Sel Plasma berukuran lebih besar dari limfosit.
Biasanya, sel ini mempunyai inti bulat yang eksentrik dengan pola kromatin seperti jam.
Sel plasma ini mengandung immunoglobulin intrasel, tetapi tida mengandung
immunoglobulin permukaan.
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
Sel Plasma
Sel Plasma berasal dari Limfoid (limfosit B) dan secara normal berperan dalam sintesis
immunoglobulin. Lima golongan utama immunoglobulin adalah
IgA, IgD, IgE, IgG, dan IgM.
Suatu imunogen bereaksi dengan sel B yg immunoglobulin
permukaannya paling pas dengan imunogen tersebut
Saat diaktifkan oleh reaksi ini, sel B terangsang untuk
berproliferasi dan membentuk suatu klona
sel.Sel-sel klona ini mengalami pematangan menjadi Sel plasma yang
mengeluaran imunoglobulin
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
KEGANASAN DARAHKeganasan darah atau hematologik adalah
proses neoplastik yang mengenai darah dan jaringan pembentuk darah beserta seluruh komponennya.
DEFINIS
I
KLASIFIKASI
Penyakit Mieloproliferatif :1. Leukemia Mieloid akut dan kronik.2. Penyakit Mieloproliferatif lain.
Penyakit Imunoproliferatif :1. Mieloma Multiple2. Makroglobulinemia Waldenstrom.
Penyakit Limfoproliferatif :1. Leukemia Limfoid akut dan kronik.2. Limfoma Maligna (Lymphomas)
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
MEKANISME SEL PROGENITOR BERUBAH SAMPAI MENJADI SEL LEUKOSIT, SEL
LIMFOID, DAN SEL MIELOID
SEL PUNCA
SEL PROGENITOR
SEL PREKURSORDAN SEL MATUR
SEL PLURIPOTEN
SEL MIELOID SEL LIMFOID
ERITROSIT TROMBOSIT
LEUKOSIT (EOSINOFIL,
BASOFIL, NEUTROFIL
DAN MONOSIT)
LIMFOSIT B LIMFOSIT T
ERITROID TROMBOSITIK
GRANULOSIT-MONOSIT
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
MEKANISME KEGANASAN DARAH
Leukimia
Leukimia Limfositik
Leukimia Mielogenosa
Produksi Sel Limfoid
Seluruh Tubuh
Produksi Sel Mielogenosa
muda
Seluruh TubuhAkut
Sel Darah Putih di Produksi LN,
Hati, Limfa
Sel Leukimia
Berbentuk Aneh
Nodus
Limfe
Bone Marro
w
Kronik
Kematian
Menahun Bertahan
Hidup 10-20 thn
Sel Berdiferens
iasi Sebagian
Leukimia Basofilik
Leukimia Monositi
k
Leukimia Eosinofilik
Leukimia Neutrofili
k
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
FAKTOR-FAKTOR KEGANASAN DARAH
Penyebab keganasan hematologik bersifat multifaktorial dan proses patogenesisnya terjadi secara bertahap (multistep).
Faktor-faktor etologi yang diperkirakan adalah :A.Environtmental agent yang merusak DNA antara
lain:1 . ionizing radiation2. bahan kimia : benzen dan lain-lain3. obat-obatan : alkylating agent dan lain-lain
B.Virus, misalnya :HTLV I- untuk T cell leukemiaEpstein barr virus- untuk limfoma burkitt
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
FAKTOR – FAKTOR PREDISPOSISI KEGANASAN DARAH
Faktor predisposisi yang memudahkan timbulnya proses keganasan :A.Kelainan kromosom :1.Anemia fanconi, sindroma downB.Defek imunologi :1.Bawaan : chediac higashi, wiskott aldrich2.Didapat : infeksi HIV/ penyakit AIDS dan pemakaian imunosupresifC.Defek hematologik :1.Sindroma mielodisplastik2.Penyakit mieloproliferatif
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
F. Etiologi F. Predisposisi F. Pencetus
Mutasi somatik sel induk
Proliferasi neoplastik &
differentiation arrest
Akumulasi sel muda dlm ST
Sel leukemia
Inhibisi hemopoiesis
normal
Infiltrasi ke organ
Anemia perdarahan &
infeksi
Gagal ST
Hiperkatabolik
KaheksiaKeringat malam
Tulang Darah RES
Tempat ekstra moduler lain
Nyeri tulang Sindroma hiperviskositas
Meningitis, lesi kulit,pembesaran testis
LimfadeopatiHepatomegalisplenomegali
Hiperurikemia:Gout
Gagal ginjal
Patomekanisme yang berhubungan dengan
skenario
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
DIFFERENT DIAGNOSIS1.LEUKIMIA MIELOBLASTIK
AKUT (LMA)2.LEUKIMIA MIELOBLASTIK
KRONIK (LMK)3.MIELOMA MULTIPEL
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
LEUKIMIA MIELOBLASTIK AKUT (LMA)
•LMA (leukimia Mieloblastik Akut) adalah penyakit yang ditandai dengan transformasi neoplastik dan gangguan diferensiasi sel-sel progenitor dari seri mieloid.
Definisi
•Lebih sering pada orang dewasa •Insidennya terus meningkat seiring dengan usia setelah usia 30 th•Paling banyak pada usia di atas 65 tahun
Epidemiologi
Etiologi
Benzena Radiasi ionik
Trisomi kromoso
m 21
Pengobatan
kemoterapi
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
Patogenesis Sel mieloid
tidak maturasi
Sel-sel blast terakumulasi
Sumsum tulang
Migrasi ke organ lain
Hemopoiesis terganggu
Bone marrow failure
syndrome organomegali
pansitopenia
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
Klasifikasi
Menurut FAB
M0 (LMA dengan diferensiasi minimal)
M1 (LMA tanpa maturasi)
M2 (LMA dengan maturasi)
M3 (leukimia promielisitik akut)
M4 (leukimia mielomonositik akut)
M5 (leukimia monositik akut
M6 (eritroleukimia)
M7 (leukimia megakariositik akut)
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
Manifestasi klinis
Bone marrow failure
Infiltrasi sel-sel blast Gejala lain
Anemia
Trombosito-penia
neutropenia
Limfadenopati
Tulang = nyeri tulang Splenomeg
ali & hepatomeg
aliHipertrofi
gusiSindrom meningeal
(sakit kepala, mual,
muntah, mata
kabur)
Leukostasis
Gangguan kesadaran
Sesak napasNyeri dada
Sakit kepalaGangguan
visualKoagulapati
dapat berupa DIC
hiperurikemia
Hiperkatabolik
kaheksia
Keringat malam
Hiperurikemia
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
• Manifestasi klinis• Pemeriksaan laboratorium :• Darah tepi :
Anemia, trombositopenia, apusan darah tepi• Sumsum tulang :
Hampir semua sel sumsum tulang digantikan sel blast
• ImmunophenotypingUntuk identifikasi dan tingkat kematangan sel guna menentukan jenis leukimia.
• Pemeriksaan sitogenikPemeriksaan kromosom merupakan pemeriksaan yang sangat diperlukan guna diagnosis leukimia karena kelainan kromosom dapat dihubungkan dengan prognosis.
Diagnosis
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
Terapi Induksi remisi
Regimen “three plus seven”Daunorubicin : 60 mg/m2/ hari (intravena)
hari 1-3. Cytarabine : 200mg/m2/hari (intravena)
kontinu 7 hari.
Regimen DAT (daunorubicin, ARA-C dan 6Thioguanin)
Regimen HIDAC (high dose Ara-C)Cytarabine1-3 mg/m2 setiap 12-24 jam
sampai 12 dosis. Untuk induksi remisi kasus LMA M3 :
Daunorubicin digabungkan dengan ATRA (All transretinoic acid).
Untuk kasus yang relaps diberikan arsenic trioxide
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
Terapi
Terapi post remisi
Konsolidasi :2-6 siklus Ara-C dan 6 TG (6 Thioguanin)
dengan atau tanpa DNR dapat juga diberikan Ara-C dosis tinggi atau amsacrine
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
Prognosis • Pasien dengan kelainan sitogenik
t(15;17), t(8;21), inv(16), t(16;16) dan usia dibawah 60 tahun mempunyai prognosis yang baik
• Pasien dengan kelainan sitogenik -5 atau -7, t(6;9) dan usia diatas 60 tahun mempunyai prognosis yang buruk.
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
LEUKIMIA MIELOBLASTIK KRONIK (LMK)
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
•Leukemia kronik yang timbul perlahan-lahan dan sel leukemia berasal dari tranformasi sel induk mieloid.
Definisi •Merupakan 15-20% dari leukemia dan merupakan leukemia kronik yang paling sering dijumpai di Indonesia•Umumnya, mengenai usia 40-50 tahun
Epidemiologi
•Leukemia mieloid kronik, Ph positif (chronic granulocytic leukemia, CGL)•Leukemia mieloid kronik,Ph negatif
Macam LMK
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
Patogenesis Philadelphia chromosom
Mengalami juxtaposisi
Bcr-abl onkogenik
Timbul protein baru
Berlebihnya proliferasi sel
mieloid
Gejala klinikFase kronik • Gejala
hipermetabolisme• Splenomegali• Hepatomegali• Gejala gout• Anemia pada fase
awal sering, hanya ringan
• Kadang asimtomatik
Fase transformasi akut• Demam• Lelah• Nyeri tulang (sternum)• Respon terhadap
kemoterapi menurun• Leukositosis
meningkat• Trombosit menurun
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
Pemeriksaan penunjang• Darah tepi• Sumsum tulang• Sitogenetik• Vitamin B12 serum dan B12 binding
capacity meningkat• Pemeriksaan PCR (polymerase chain
reaction)• Kadar asam urat serum meningkat
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
Terapi 1. Fase kronik : obat pilihan :
busulphan, hydroxiurea, interferon α2. Terapi fase akselerasi3. Transpalantasi sumsum tulang4. Biologi molekular
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
Prognosis • Faktor – faktor yang memperburuk LKM :1. Pasien : usia lanjut, keadaan umum buruk,
disertai gejala sistemik2. Laboratorium : anemia berat,
trombositopenia, trombositosis, basofilia, eosinofilia, kromosom Ph negatif
3. Terapi : memerlukan waktu laman(>3bulan) untuk mencapai remisi, memerlukan terapi dosis tinggi, waktu remisi yang singkat.
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
MIELOMA MULTIPEL
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
Mieloma Multipel (mielomatosis) adalah proliferasi neoplastik sel plasma sumsum tulang, yang
dicirikan dengan adanya lesi litik tulang, penimbunan sel plasma dalam sumsum tulang,
dan adanya protein monoklonal dalam serum dan urine.
Kapita selekta hematologiInsiden penyakit ini di negara barat adalah 3/100.000/tahun. Sebagian besar mengenai umur
tua (50-70 tahun), jarang dijumpai pada umur dibawah 40 tahun. Laki-laki cenderung lebih
sering terkena dibandingkan dengan wanita. Di Amerika serikat, insiden pada orang kulit hitam
hampir dua kali lipat dibandingkan dengan orang kulit putih. Tidak ada predileksi pekerjaan
tertentu untuk terkena MM. Seperti halnya pada neoplasma ganas lainnya,
penyebab MM belum diketahu pasti. Kerentanan genetic dan pajanan radiasi dianggap sebagai
penyebab.
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
Mieloma Multipel
Pelepasan produk sel mieloma berupa:• Immunoglobulin monoklonal dalam serum (M-Protein)• Free Light Chain, dimana paraprotein ini :
Dikatabolisir dalam jaringan sehingga menimbulkan amiloid
Dibuang urine berupa protein Bence JonesPeningkatan osteoclast activating factor (IL-1Beta, TNF-alfa) sehingga menimbulkan lesi osteolitik yang mengakibatkan timbulnya gejala nyeri tulang dan penekanan saraf.Gangguan hematopoiesis terdiri atas:• Atas pendesakan massa tumor pada jaringan hematopoietik normal• Produk sel tumor (IL-6) yang mengakibatkan anemia, netropenia, dan trombositopeniaGejala anemia berupa letih, lemah, lesu, pucat.
Gangguan produksi antibodi, netropenia, dan immobilisasi menyebabkan penderita mudah terkena infeksi. Infeksi berulang, terutama pada paru-paru dan saluran kencing.
Temuan klinik
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
Mieloma Multipel
Hiperkalsemia karena reabsorpsi kalsium dari tulang menimbulkan gejala anoreksia, mual, muntah, konstipasi, poliuria, dan gangguan kesadaran.Gagal ginjal karena kerusakan akibat light chain, hiperkalsemia, hiperurikemia, dan infeksi.Perdarahan terjadi akibat menurunnya faal trombosit dan faal faktor koagulasi yang timbul karena pengaruh dari paraprotein.Sindrom hiperviskositas, darah menjadi pekat karena tingginya kadar paraprotein sehingga menimbulkan gangguan visus, vertigo, penurunan kesadaran, dan gagal jantung.Kelainan neurologi : neuropati karena paraprotein dan kompresi saraf dapat menimbulkan paraplegi
Gejala amiloidosis terjadi karena deposit bahan amiloid dalam jaringan
Temuan klinik
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
Mieloma MultipelAnemia normokromik normositer, LED meningkat, serta bentukan roulleaux pada apusan darah. Kadang-kadang dijumpai sel plasma di darah tepi.
Pada elektroforesis protein didapatkan paraprotein (M-Protein) yang membentuk “spike” pada daerah gamma.
Pada pemeriksaan urine dijumpai: Bence Jones protein positif. Yang lebih sensitif adalah pengukuran light chain dalam urine 24 jam.
Sering dijumpai hiperkalsemia, hiperurikemia, peningkatan ureum dan kreatinin serum.
Pemeriksaan Lab
Foto rontgen tulang. Khas ditemukan adanya lesi osteolitik: Punched out lession atau lesi berlubang pada tengkorak, costa, sternum, juga pada tulang belakang, tulang-tulang pelvis, bagian proksimal femur dan humerus.
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
Mieloma Multipel
Pengobatan
Spesifik •Kemoterapi, pada pasien tua dapat diberikan oral melfalan tersendiri atau dkombinasikan dengan prednisolon. Pada pasien berusia kurang dari 60 tahun, digunakan kemoterapi yang lebih intensif pada awalnya, seperti protokol C-VAMP (siklofosfamid, vinkristin, adriamycin, dan metilprednisolon). •Interferon alfa, obat ini dapat memperpanjang fase plateau setelah kemoterapi atau transplantasi, tetapi mempunyai efek yang sedikit pada harapan hidup keseluruhan. •Radioterapi•Thalidomid
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
Suportif •Gagal ginjal, obati penyebab yang mendasari (misal hiperkalsemia). Dialisis biasanya dapat ditoleransi dengan baik. Semua penderita mieloma harus minum sedikitnya 3 liter cairan setiap hari•Penyakit tulang dan hiperkalsemia, bisfosfonat seperti pamidronat•Anemia diberikan transfusi atau eritropoietin•Perdarahan, perdarahan yang disebabkan oleh gangguan koagulasi oleh paraprotein dan sindrom hiperviskositas dapat diobati dengan plasmaferesis berulang•Infeksi, diberikan infus konsentrat immunoglobulin profilaktik bersamaan dengan antibioti spektrum luas dan obat anti jamur oral.
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
Mieloma Multipel
Harapan hidup rata-rata dengan pemberian kemoterapi adalah 3-4 tahun dengan harapan
hidup 5 tahun sebesar 20 %.Walaupun demikian, keadaan ini dapat diperbaiki
dengan transplantasi autolog.
Prognosis
komplikasiFraktur. Dapat menimbulkan kesulitan fiksasi bagi
ahli bedah ortopedi. Pasien harus dijaga agar tak bergerak sebisa mungkin.Gagal Ginjal. Pada saat timbul, umumnya dianggap sebagai tanda prognosis yang buruk.Transformasi. Menjadi leukemia sel plasma, atau timbulnya leukemia akut, kadang-kadang dapat terjadi.
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
DIFFERENT DIAGNOSISKELUHAN MIELOMA
MULTIPEL
LEUKIMIA MIELOBLASTIK AKUT
(LMA)
LEUKIMIA MIELOBLASTIK KRONIK
(LMK)LAKI-LAKI 55 TAHUN √ - √
MUDAH LELAH √ √ √NYERI PUNGGUNG √ √ √
PUCAT √ √ √
CEPAT CAPEK √ √ √BANYAK SEL PLASMA √ - -
MODUL 3 KEGANASAN DARAH
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA......
WASSALAMUALAIKUM WR.WB