posr rara 2
DESCRIPTION
posrTRANSCRIPT
KASUS 1
1. Daftar Masalah
- DM 3 bulan yg lalu
- Sering BAK, selalu haus dan lapar
- TD : 150/95 mmHg HT Grade I
- TB 150 cm, BB 62 kg BMI = BB/TB2 = 60 kg /(1,5 m)2 = 26,67 kg/m2
Overweight
- GDP 250 mg/dl, GD2PP : 300 mg/dl, kolesterol total 245 mg/dl, TG 210 mg/dl, HDL
30 mg/dl.
2. Diagnosis :
Diabetes Mellitus Tipe II dan Hipertensi Grade I
3. Tujuan Terapi
Menurunkan kadar gula darah
Menurunkan tekanan darah
Menurunkan berat badan dengan merubah pola gaya hidup dengan diit dan olahraga
4. Golongan Obat
Menurunkan gula darah
Obat hipoglikemik oral (OHO)
Insulin
Menurunkan tekanan darah
Diuretik
Ca Channel Blocker
Seorang pasien perempuan, berusia 45 tahun, datang kontrol ke poli penyakit dalam untuk penyakit yang
dideritanya. Pasien didiagnosa menderita DM sejak 3 bulan yang lalu dan mengkonsumsi obat DM yang
diminum 3 kali sehari. Pasien mengatakan tidak ada perbaikan gejala yang berarti dari keluhannya
sebelumnya, tetap sering BAK, selalu haus dan lapar. Hasil pemeriksaan fisik TD 150/95 mmHg, nadi 80x
/menit, pernapasan 20 kali/menit, suhu afebris, TB 150 cm, BB 62 kg. Hasil pemeriksaan laboratorium:
GDP 250 mg/dl, GD2PP : 300 mg/dl, kolesterol total 245 mg/dl, TG 210 mg/dl, HDL 30 mg/dl.
Beta Blocker
ACE Inhibitor
Angiotensis II Receptor Antagonist
I.
Perbandingan Golongan Obat
Golongan Obat Mekanisme Kerja Penggunaan Klinis Efek Samping
Obat hipoglikemik
oral
Berdasarkan cara kerjanya
dibagi menjadi 4 golongan:
Pemicu sekresi insulin
(insulin secretagogue)
Penambah sensitivitas
terhadap insulin
Penghambat
glukoneogenesis
Penghambat absorpsi
glukosa (penghambat
glukosidase alfa)
Digunakan untuk menurunkan kadar
gula darah pada pasien yang gagal
dengan diit dan olahraga.
Hanya efektif bila masih ada fungsi
sebagian sel islet pankreas.
Dapat digunakan sebagai monoterapi
atau kombinasi dengan OHO lain.
KI:
Alergi
Hipogilkemia aktif
Biasanya tidak digunakan selama
kehamilan
Gangguan hepar
Penyakit ginjal tergantung jalur
metabolik obat
Tergantung golongannya nanti
Insulin Berdasar lama kerja, insulin Insulin diperlukan pada keadaan: Tergantung golongannya nanti
terbagi menjadi:
1. insulin kerja cepat (rapid
acting insulin)
2. insulin kerja pendek (short
acting insulin)
3. insulin kerja menengah
(intermediate acting
insulin)
4. insulin kerja panjang (long
acting insulin)
5. insulin campuran tetap,
kerja pendek dan
menengah (premixed
insulin).
Penurunan berat badan yang cepat
Hiperglikemia berat yang disertai
ketosis
Ketoasidosis diabetik
Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik
Hiperglikemia dengan asidosis laktat
Gagal dengan kombinasi OHO dosis
hampir maksimal
Stres berat (infeksi sistemik, operasi
besar, IMA, stroke)
Kehamilan dengan DM/diabetes melitus
gestasional yang tidak terkendali dengan
perencanaan makan
Gangguan fungsi ginjal atau hati yang
berat
Kontraindikasi dan atau alergi terhadap
OHO
Golongan obat yang dipilih OHO, karena belum ada indikasi untuk pemberian insulin.
Perbandingan Jenis Golongan OHO
Golongan Obat Efficacy Suitability Safety
Pemicu Sekresi Insulin
Sulfonilurea Mempunyai efek utama
meningkatkan sekresi insulin oleh
sel beta pankreas.
Merupakan pilihan utama untuk
pasien dengan berat badan normal
dan kurang, namun masih boleh
diberikan kepada pasien dengan
berat badan lebih.
Untuk menghindari hipoglikemia
berkepanjangan pada berbagai
keadaaan seperti orang tua, gangguan
faal ginjal dan hati, kurang nutrisi
serta penyakit kardiovaskular, tidak
dianjurkan penggunaan sulfonilurea
kerja panjang.
Glinid Cara kerja sama dengan
sulfonilurea, dengan penekanan
pada meningkatkan sekresi insulin
fase pertama.
Golongan ini terdiri dari 2 macam
obat yaitu: Repaglinid (derivat
asam benzoat) dan Nateglinid
(derivat fenilalanin).
Obat ini diabsorpsi dengan cepat
setelah pemberian secara oral dan
diekskresi secara cepat melalui
hati.
Penambah sensitivitas terhadap insulin termasuk metformin
Tiazolidindion Tiazolidindion (rosiglitazon dan
pioglitazon) berikatan pada
Peroxisome Proliferator
Activated Receptor Gamma
(PPAR-γ), suatu reseptor inti di
sel otot dan sel lemak.
Golongan ini mempunyai efek
menurunkan resistensi insulin
dengan meningkatkan jumlah
protein pengangkut glukosa,
sehingga meningkatkan ambilan
glukosa di perifer.
KI : pada pasien dengan gagal
jantung klas I-IV karena dapat
memperberat edema/retensi
cairan dan juga pada gangguan
faal hati.
Pada pasien yang menggunakan
tiazolidindion perlu dilakukan
pemantauan faal hati secara
berkala.
Penghambat glukoneogenesis
Metformin
(Golongan
Biguanide)
Obat ini mempunyai efek utama
mengurangi produksi glukosa hati
(glukoneogenesis), di samping
juga memperbaiki ambilan
Terutama dipakai pada
penyandang diabetes gemuk.
Metformin dikontraindikasikan
pada pasien dengan gangguan
fungsi ginjal (serum kreatinin >
Metformin dapat memberikan efek
samping mual. Untuk mengurangi
keluhan tersebut dapat diberikan
pada saat atau sesudah makan.
glukosa perifer.
Kuliah dr.Nur :
Increase peripheral glucose
utilization
Inhibits gluconeogenesis
Impaired absorption of glucose
from the gut
Decrease blool glucagon
Does not increase insulin
secretion from the pancreas (does
not cause hypoglycemia)
1,5 mg/dL) dan hati, serta
pasien-pasien dengan
kecenderungan hipoksemia
(misalnya penyakit serebro-
vaskular, sepsis, renjatan, gagal
jantung).
Penghambat absorpsi glukosa (penghambat glukosidase alfa)
Acarbosa Obat ini bekerja dengan
mengurangi absorpsi glukosa di
usus halus, sehingga mempunyai
efek menurunkan kadar glukosa
darah sesudah makan.
Acarbose tidak menimbulkan efek
samping hipoglikemia.
Efek samping yang paling sering
ialah kembung dan flatulens.
Sumber : konsensus pengelolaan Diabetes Melitus (DM) di Indonesia (2006)
II. Menurunkan TD
Golongan Obat Mekanisme Kerja Penggunaan Klinis Efek Samping
β-blocker Mengikat reseptor beta dan
secara kompetitif mengurangi
pengikatan reseptor oleh
katekolamin dan agonis beta
lainnya. Memblok reseptor
beta di jantung, pembuluh
darah, sehingga menurunkan
cardiac output.
Indikasi : hipertensi ringan sampai
sedang, efektif pada pasien usia
muda.
Kontraindikasi : payah jantung,
asma bronchial, kurang efektif pada
usia tua.
Hati-hati pada kehamilan, dapat
menyebabkan IUGR.
Efek samping : hipotensi,
bradikardi, bronkokonstriksi,
fenomena Raynaud’s, gagal
jantung kiri, diabetes
mellitus, blok nodus AV,
dan lain-lain.
Obat-obat beta-blocker yang
diberikan dalam jangka lama
akan menurunkan tekanan
darah pada pasien hipertensi
dan sangat penting dalam
penggunaan klinis pengobatan
hipertensi. Selain pada
jantung dan pembuluh darah,
beta blocker dapat berefek
pada sistem RAA dengan
menghambat sekresi renin
sehingga efektif pada pasien
dengan peningkatan aktivitas
renin plasma.
Menghambat reseptor β1,
sehingga menurunkan
frekuensi denyut jantung
dan kontraktilitas miokard.
Farmakokinetik:
Golongan obat ini dapat diserap
dengan baik setelah pemberian
peroral, kadar puncak plasma
dicapai setelah 1-3 jam menelan
obat.
Cepat didistribusi dengan volume
distribusi yang besar.
Waktu paruh umumnya 2-5 jam.
ACE Inhibitor Menghambat pembentukan
angiotensin II sehingga
mampu menurunkan
resistensi perifer.
ACEI menurunkan tekanan
darah terutama dengan
menurunkan tahanan vaskular
perifer. Tidak terjadi refleks
takikardi, diduga karena
penyesuaian kembali
baroreseptor atau peningkatan
aktivitas parasimpatis.
Walaupun ACEI paling
efektif dalam kondisi yang
dihubungkan dengan aktivitas
Indikasi : efektif untuk hipertensi
ringan, sedang, maupun berat, serta
sangat baik untuk hipertensi pada
diabetes, dislipidemia, obesitas,
dan gagal jantung kongestif, serta
penyakit jantung koroner, dan lain-
lain, namun kurang efektif pada
orang lanjut usia.
Kontraindikasi : trimester kedua
dan ketiga kehamilan.
Efek samping : batuk
kering kadangkala diikuti
gangguan napas, hipotensi,
hiperkalemia, gagal ginjal
akut, dan angiodema.
plasma renin tinggi, namun
tidak terdapat korelasi yang
baik antar subjek dengan
aktivitas plasma renin dan
respon antihipertensinya.
Vasodilator Mekanisme kerja:
Menyebabkan relaksasi otot
polos arteriol, mengurangi
tahanan vascular sistemik.
Farmakokinetik: Waktu paruh
hidralazin berkisar 2-4 jam,
tetapi efek vascular tampak
lebih panjang.
Cocok untuk ibu hamil? Sakit kepala, mual,
anoreksia.
CCB Berperan sebagai vasodilator
perifer, dengan refleks
takikardi dan retensi cairan
yang kurang bila
dibandingkan dengan
vasodilator lain. CCB dengan
waktu paruh yang panjang
(long acting) memberikan
Indikasi : sangat efektif pada
hipertensi dengan kadar renin yang
rendah seperti pada usia lanjut,
serta dapat digunakan untuk
penderita hipertensi yang juga
menderita penyakit asma bronchial.
Obat ini juga tidak menimbulkan
efek interaksi terhadap obat-obat
Efek samping : sakit kepala,
edema perifer, bradikardi,
dan konstipasi (terutama
verapamil pada orang tua).
kontrol tekanan darah yang
lebih halus dan lebih sesuai
untuk pengobatan hipertensi
kronis.
Keluarga dihidropiridin
(nifedipin, dan lain-lain) lebih
selektif sebagai vasodilator
dan memiliki lebih sedikit
efek depresan terhadap
jantung daripada keluarga
non-dihidropiridin (verapamil
dan diltiazem).
lain.
Kontraindikasi : payah jantung
(jantung relative).
Diuretik Menurunkan reabsorpsi
tubulus terhadap Na+ dan
meningkatkan ekskresi air dan
Na+ sehingga menurunkan
volume plasma.
Diuretik efektif menurunkan
tekanan darah sampai 10-15
mmHg pada sebagian besar
pasien.
Indikasi : hipertensi ringan sampai
sedang, efektif pada orang kulit
hitam, orang usia lanjut, pasien
dengan obesitas, dan kelompok
pasien dengan peningkatan volume
plasma atau pasien dengan aktivitas
renin plasma yang rendah.
Kontraindikasi : belum diketahui
lebih jelas, diabetes mellitus (tiazid
Efek samping : dehidrasi,
hiperlipidemia, gangguan
toleransi glukosa, serta
dapat meningkatkan
konsentrasi asam urat
sehingga menyebabkan
terjadinya gout.
Walaupun farmakokinetika
dan farmakodinamika
berbagai diuretik berbeda,
tetapi titik akhir efek
terapeutik dalam pengobatan
hipertensi umumnya adalah
pada efek natriuresisnya.
Diuretik diperlukan untuk
melawan kecendrungan
terjadinya retensi natrium
pada pasien dengan deplesi
natrium yang relatif.
dapat menyebabkan hiperglikemi
karena mengurangi sekresi insulin).
Central Simpatolitik Mengurangi resistensi vaskuler
tanpa menyebabkan perubahan
yang banyak pada cardiac output
atau heart rate.
Cocok untuk ibu hamil Efek samping: Depresi,
hipotensi ortostatik, pusing,
mulut kering.
Angiotensin II
Receptor Blocker
Mekanisme kerja: Dengan
menghambat reseptor angiotensin
II. Agen ini menurunkan tekanan
darah dengan mengurangi tahanan
vaskular perifer. Cardiac Output
Cocok untuk pasien pada kasus ini,
tidak ada kontraindikasi.
Efek samping: Kerusakan
ginjal, terutama pada orang
yang memiliki kelainan pada
fungsi ginjal.
dan Heart Rate tidak diubah
secara nyata.
5. Obat yang dipilih
I. Menurunkan gula darah
Golongan OHO yang dipilih Biguanida karena merupakan obat yang paling cocok untuk
pasien DM dengan obesitas yang ada hanya metformin untuk golongan ini. Metformin
merupakan obat pilihan pertama pasien dengan BB berlebih dimana diet ketat gagal untuk
mengendalikan diabetes (IONI).
II. Menurunkan tekanan darah
Golongan antiHT yang dipilih ACE Inhibitor karena sangat baik digunakan pada pasien
HT dengan DM.
Sebenarnya juga bisa pake ARB tapi harga lebih mahal.
Semua jenis ACE inhibitor memiliki efek anti hipertensi yang sama, perbedaanya terletak pada
lama kerja dan kemampuan mengontrol tekanan darah selama 24 jam.
Dipilih Kaptopril tersedia sediaan generik
Pasien HT Grade II menurut JNC VII, seharusnya dikasi Tiazid juga, tapi karena pasiennya
DM, Tiazid kontraindikasi.
6. BSO dan dosis
Metformin
Sediaan: tablet 500 mg dan 850 mg
Dosis: Dosis awal 500 mg setelah sarapan pagi untuk sekurang-kurangnya 1 minggu;
kemudian 500 mg setelah sarapan dan makan malam untuk sekurang-kurangnya 1
minggu; kemudian setelah sarapan, makan siang dan makan malam untuk sekurang-
kurangnya 1 minggu
Dosis maksimal 2 gram sehari dalam dosis terbagi.
Kaptopril
Sediaan: tablet 12,5 mg, 25 mg, 50 mg
Dosis: 25 mg, 2 kali sehari, 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.
7. Resep
8. Informasi yang diberikan
Datang konsul 1 minggu lagi untuk kontrol.
Edukasi gaya hidup seperti di bawah.
Non Farmakologis
a) Diet (terapi Gizi)
Pada prinsipnya terapi gizi melakukan pengaturan pola makan yang didasarkan
pada status gizi diabetasi dan melakukan modifikasi diet berdasarkan kebutuhan
individual.
Dr. Qamara
SIP No: 110/456/UP/DIKNES
Praktek:Jln. Amanah no.17, MataramTlp 0370-643210
Mataram, 1 Juli 2011
R/ Tab. Metformin HCL 500 mg No. VII s.u.d.d.tab I . p.c. paraf
R/ Tab. Kaptopril 25 mg No. XIV s.b.d.d.tab I . a.c. paraf
Pro : Ny. Aminah Umur : 40 tahunAlamat : Jl.Muda terus no.34, Mataram
Penggunaan komponen makronutrisi
Karbohidrat tidak boleh lebih dari 55-65 % dari total kebutuhan kalori sehari. Dan
sebagai pemanis dapat digunakan pemanis non kalori seperti sakarin, aspartame dll.
Jumlah serat yaitu 25-50 gram/ hari serta penggunaan fruktosa tidak boleh lebih dari
60 gram/hari
Konsumsi protein direkomendasikan sebanyak 10-15 % dari total kebutuhan kalori
sehari. Pada keadan komplikasi ginjal, protein tidak boleh lebih dari 40 gram/hari,
sedangkan pada pasien yang Dm dengan Cardivascular disease pemilihan protein
nabati lebih diutamakan.
Pembatasan konsumsi lemak jenuh serta kolesterol sangat disarankan pada penderita
diabetes, direkomendasikan penggunaan lemak tak jenuh rantai tunggal. Hal ini
terbukti dapat memperbaiki profil lipid yang tidak normal.
b) Olahraga (latihan jasmani)
Pada pasien diabetes, latihan jasmani dapat memperbaiki kendali glukosa secara
menyeluruh baik penurunan resiko komplikasi, memberi pengaruh baik pada lemak
tubuh, tekanan darah arterial, sensitifitas barorefleks, memperbaiki fungsi endotelial
vaskular. Namun pada pasien diabetes yang mendapat terapi insulin, perlu diperhatikan
kemungkinan adanya hipoglikemia.
Prinsip latihan jasmani bagi penderita diabetes sama dengan prinsip latihan pada
orang normal, dan memenuhi beberapa hal sebagai berikut :
Frekuensi : jumlah olahraga perminggu sebaiknya dilakukan teratur 3-5 kali
perminggu
Intensitas: ringan-sedang (60-70% maksimum Heart rate)
Durasi : 30-60 menit
Jenis : endurance (aerobik) , kardio (jalan, jogging, berenang, bersepeda)
Target penurunan berat badan secara realistis adalah 10-15 % dari berat badan awal
selama 3-6 bulan (konsensus pengelolaan Diabetes Melitus (DM) di Indonesia)
Ideal untuk menurunkan BB 5-10% dari BB awal dalam 6 bulan (kuliah dr.
Palgunaldi)
KASUS 2
Daftar Permasalahan
- DM sejak 5 tahun yang lalu
- Tidak ada perbaikan gejala bahkan memberat dengan pemberian obat dari puskesmas
- Menggigil pada malam hari, dan sejak seminggu terakhir selalu mengantuk
- TD 160/100 mmHg
- Pernapasan 22 kali/menit
- TB 155 cm, BB 62 kg
- GDS 425 mg/dl, GDP 350 mg/dl, GD2PP : 450 mg/dl, kolesterol total 255 mg/dl, TG 210
mg/dl, HDL 30 mg/dl.
Diagnosis
Metabolic Syndrome
Tujuan Pengobatan
- Mengontrol kadar gula darah
- Menurunkan kadar hiperlipidemia
- Mengontrol tekanan darah
- Menurunkan BB
Seorang pasien laki-laki, berusia 55 tahun, datang kontrol ke poli penyakit dalam untuk penyakit yang
dideritanya. Pasien didiagnosa menderita DM sejak 5 tahun yang lalu, pasien rutin mengontrol dan
mengkonsumsi obat dari puskesmas, yang diminum sekali sehari.Pasien mengatakan penyakitnya tidak
ada perbaikan gejala bahkan memberat, pasien sering merasa tiba-tiba menggigil pada malam hari, dan
sejak seminggu terakhir selalu mengantuk. Hasil pemeriksaan fisik TD 160/100 mmHg, nadi 88x /menit,
pernapasan 22 kali/menit, suhu afebris, TB 155 cm, BB 62 kg. Hasil pemeriksaan laboratorium: GDS 425
mg/dl, GDP 350 mg/dl, GD2PP : 450 mg/dl, kolesterol total 255 mg/dl, TG 210 mg/dl, HDL 30 mg/dl.
Pemilihan Golongan Obat
Konversi glukosa darah sewaktu HbA1c = 46,7 + Plasma glucose/ 28,7 = 13,82 %
Pemilihan Obat Golongan INSULIN
Keterangan NPH(Neutral
Protamine
Hagedorn)
Score Insulin
Glargine
Score Insulin Detemir Score
Suitability Nama lain =
isophane.
Merupakan insulin
intermediate yang
mempunyai durasi
kerja 10-16 jam.
Indikasi : DM tipe I
85 Diabetes mellitus
tipe I anak dan
dewasa, serta
diabetes tipe 2
yang
membutuhkan
insulin kerja
90 Indikasi : DM
tipe I (pada anak
dan dewasa), DM
tipe II (dewasa).
Bisa diberikan
sehari sekali saat
makam malam
90
dan II panjang untuk
mengontrol
hiperglikemia.
dan 2x sehari
waktu tidur. Bisa
pada pasien
gemuk
Efficacy NPH merupakan
insulin dan
protamine yang
berada pada
kadaan
stokiometri
sehingga cristal
yang terbentuk
tidak
menyisakan
bentuk aslinya.
Insulin tipe-tipe
ini mempunyai
keuntungan PZI.
Variabilitas
dalam absorpsi,
pemberian
preparat yang
tidak konsisten
kepada pasien,
dan perbedaan
sifat
farmakokinetik
dapat
menyebabkan
respon glukosa
90 Insulin glargine
merupakan suatu
analog
recombinant
human insulin
dengan kerja
panjang (hingga
24 jam). Insulin
diproduksi
dengan teknologi
rekombinan
DNA
menggunakan
bakteri non-
patogen
Escherichia coli
(K12). Berbeda
dengan insulin
reguler, pada
insulin glargine
asam amino
asparagine pada
posisi A21
digantikan
dengan glisin,
dan 2 arginin
90 Merupakan
insulin human
analog dengan
onset kerja 2-4
jam dan durasi
kerja obat 22-24
jam.
90
yang labil,
hipoglikemia
nokturnal, dan
hiperglikemia
saat puasa.
ditambahkan
pada atom C
ujung dari rantai
B. Insulin
glargine didisain
kurang larut
pada pH netral,
tapi larut
sempurna pada
pH 4, seperti
dalam preparat
injeksi.
Setelah injeksi
subkutan, larutan
asam dinetralkan
sehingga
membentuk
mikropresipitat.
Mikropresipitat
ini lalu akan
mengeluarkan
secara perlahan
insulin glargine.
Pelepasan
kontinu selama
24 jam dengan
konsentrasi
relatif konstan
tanpa
peningkatan
nyata. Profil ini
akan
memungkinkan
pemberian sekali
sehari sebagai
insulin basal
(kerja panjang).
Lama kerja tidak
berbeda pada
perbedaan
pemberian
subkutan pada
perut, deltoid,
atau paha.
Insulin glargine
sebagian
dimetabolisme di
ujung karboksil
rantai B pada
depot subkutan
membentuk 2
metabolit aktif.
Metabolit ini
memiliki
aktivitas sama
seperti insulin
pada uji in vitro.
Keduanya yaitu
M1 (21A-Gly-
insulin) dan M2
(21A-Gly-des-
30B-Thr-
insulin).
Keduanya,
bagian obat yang
tak berubah dan
hasil
metabolime,
ditemukan di
sirkulasi.
Safety ES : bertambah BB
lebih sering terjadi,
resiko hipogilekmik
lebih tinggi
70 ES : gangguan
penglihatan yang
bersifat
sementara,
retinopati berat,
hipoglikemik
berat, reaksi
antibodi terhadap
insulin, retensi
natrium, udem,
bronkospasme,
penurunan TD,
sirkulasi
kolaps/syok dan
reaksi alergi
berat
mengancam
jiwa.
KI : hipersensitif
80 ES : hipokalsemi,
lipodistrofi,
pruritus, memar,
bertambah BB,
edema. Reaksi
injeksi : nyeri,
gatal, gatal bintik
merah bengkak,
dan peradangan.
KI : tidak boleh
digabung dengan
insulin lain yang
diluted maupun
mix.
70
terhadap insulin
glargine
TOTAL 245 TOTAL 260 TOTAL 250
P-drugs : insulin Glargine, Lanctus®. Dosis Insulin glargine memiliki potensi yang sama
dengan insulin manusia. Pemberian sekali sehari relatif konstan menurunkan kadar glukosa.
Tidak ada waktu khusus untuk memulai pemberian insulin, bisa diberikan kapan saja
dalam sepanjang hari. Tapi pemberian insulin harus dilakukan pada waktu yang sama setiap
harinya. Insulin glargine tidak diberikan secara intravena, karena bisa menyebabkan
hipoglikemia.
Pemberian suntikan sesuai area yang umum yaitu perut atau paha, dan harus digilir tiap
injeksi. Insulin glargine aman diberikan pada anak > 6 tahun. Untuk usia dibawah ini belum ada
data studi.
Memulai terapi dengan insulin glargine: Pasien tipe 2 yang telah diobati dengan obat
hiperglikemia oral, memulai dengan insulin glargine dengan dosis 10 IU sekali sehari. Dosis
selanjutnya diatur menurut kebutuhan pasien,dengan dosis total harian berkisar dari 2-100 IU.
Beralih ke insulin glargine: Pasien yang mau menukar insulin kerja sedang atau panjang
sekali sehari menjadi insulin glargine sekali sehari, tak perlu melakukan perubahan dosis awal.
Tapi jika pemberian sebelumnya dua kali sehari, maka dosis awal insulin glargine dikurangi
sekitar 20% untuk menghindari kemungkinan hipoglikemia. Untuk selanjutnya dosis diatur
sesuai kebutuhan pasien.
Golongan Obat untuk Dislipidemia
Golongan
Obat
Efficacy Suitability Safety
Bile acid
sequestrants
Kerja utama adalah
mengikat dalam lumen
saluran cerna, dengan
mengganggu stimulasi
terhadap sirkulasi
enterohepatik asam empedu,
yang menurunkan
penyimpanan asam empedu
dan merangsang hepatik
sintesis asam empedu dari
kolesterol. Dengan
demikian asam empedu
yang kembali ke hati akan
menurun , hal ini akan
memacu hati memecah
kolesterol lebih banyak
untuk menghasilkan asam
empedu yg dkeluarkan
melalui tinja.
Indikasi : pada pasien
hiperkolesterolemia
primer
(hiperkolesterolemia
familial, hiperlipidemia,
hiperlipoproteinemia
tipe IIa) kemudian pada
pasien
hipertrigliseridemia
kombinasi
hiperlipidemia).
Kontraindikasi :
penyumbatan saluran
empedu.
ESO : konstipasi,
mulas, mual, dan
kembung paling
sering dilaporkan.
Yang mungkin timbul
: kenaikan konsentrasi
AP (alkalifosfatase),
gangguan vitamin
larut lemak
(A,D,E,K),
hipernatremia,
hiperkloremia, dll
HMG-CoA
Reductase
inhibitor
Menghambat secara
kompetitif koenzim 3-
hidroksi-3-metilglutaril
(HMG CoA) reduktase,
yakni enzim yg bperan
dalam sintesis kolesterol,
terutama dalam hati.
Indikasi :HDL rendah
atau TGS tinggi. Juga
sebagai terapi tambhan
pda diet untuk
mengurangi peningkatan
kolesterol total, c-LDL,
apolipoprotein B, dan
ESO yg sering
terjadi : adanya
myositis yg dtandai
dgn nyeri otot dan
meningkatnya kadar
keratin fosfokinase.
Sakit kepala,
Dengan menurunnya
sintesis kolesterol di hati
akan menurunkan sintesis
APO B100, disamping itu
meningkatkan reseptor LDL
pada permukaan hati.
Dengan demikian kadar
kolesterol LDL darah akan
ditarik ke hati, dimana akan
menurnkan kdar LDL, dan
VLDL.
trigliserida, pada pasien
dengan
hiperkolesterolemia
primer, kombinasi
hiperlipidemia,
hiperkolesterolemia baik
homozigot/heterozigot.
Sebagai diet tambahan
untuk menurunkan kec
progresifitas
aterosklerosis pada
hiperkolesterolemia dan
penyakit jantung
coroner.
Kontraindikasi : pasien
dengan penyakit hati yg
aktif pada kehamilan
(karena itu diperlukan
kontrasepsi selama
pengobatan dan 1 bulan
stelahx) dan menyusui.
perubahan fungsi
ginjal, efek saluran
cerna (nyeri lambung,
mual dan muntah),
sakit kepala,
perubahan uji fungsi
hati, parestesia,
flatulens, konstipasi,
diare, dan ruam kulit.
Yang paling
ditakutkan :
rabdomilisis yang
dapat mematikan.
Derivat
asam fibrat
Obat ini bekerja
mengaktifkan enzim
lipoprotein lipase yang
kerjanya memecahkan
trigliserid, sehingga
menurunkan TG plasma dan
di hati. Selain menurunkan
kdar TG, meningkatkan
Indikasi :dapat
dipertimbangkan
sebagai lini pertama
pada pasien dmna kdar
TG serum > 10 mmol/L.
Hiperlipidemia tipe IIa,
IIb, III, IV dan V pada
pasien yg tidak respon
Gangguan saluran
cerna (3-5%), lemah,
vertigo, eksim (2%),
trombositopeni,
anemia, dermatitis,
pruritus, sakit kepala,
pusing (2,4 %),
pandangan kabur,
kadar kolesterol HDL yang
diduga melalui peningkatan
apoprotein A-I, dan A-II.
terhadap diet dan
tindakan lain yg sesuai.
Kontraindikasi :kehamil
an dan menyusui,
penyakit hati,
insufisiensi ginjal.
angiodema, miastenia,
myalgia, dapat
menyebabkan
sindrom seperti
myositis (terutma jika
fungsi ginjal
terganggu).
Interaksi : penguat
efek kumarin,
menurunkan efek
OHO dan statin.
Asam
nikotinik
Golongan ini diduga bkerja
menghambat enzim
hormone sensitive lipase di
jaringan adipose, dengan
demikian akan mengurangi
jumlah asam lemak bebas.
Asam lemak bebas ada dlm
darah sebagian besar
ditangkap oleh hati dan
akan ditangkap sbg sumber
sintesis VLD. Dengan
menurunnya sintesis VLDL
di hati, akan mengakibatkan
penurunan kadar TG dan
juga kolesterol di plasma.
Pemberian asam nikotinik
ternyata juga meningkatkan
kadar HDL bahkan
Indikasi : untuk
hyperlipidemia
campuran atau agen
sekunder dalam terapi
kombinasi untuk
hiperkolesterolemia.
Obat ini merupakan
agen primer atau
alternative untuk
hipertrigliseridemia dan
dyslipidemia. Asam
nikotinat disarankan
digunakan bersama
dengan statin apabila
statin tunggal tidak
cukup untuk
mengendalikan
dyslipidemia pasien.
ESO paling
sering :flushing yakni
perasaan panas pada
muka bahkan dibadan.
ESO yg
lain :intoleransi
glukosa, kemerahan
pada kulit, dan gatal
karena mediasi
prostaglandin.
Gangguan GI juga
masalah yg biasa.
Abnormalitas
laboratorium :
peningkatan uji fungsi
hati, hiperurikemia,
dan hiperglisemia.
merupakan obat terbaik
untuk meningkatkan HDL.
Kontraindikasi :perdarah
an arteri, ulkus
peptikum aktif,
kehamilan dan
menyusui.
Peringatan :DM,
penyakit hati, otot
skelet, unstable angina,
infark miokard akut,
jaundis.
Ezetimbe Merupakan obat hipolipid
terbaru, bekerja sebagai
penghambat selektif
penyerapan kolesterol dari
membrane fili saluran cerna
baik yg berasal dari
makanan maupun dari asam
empedu.
Indikasi :
hiperkolesterolemia
primer, karena
mekanismex yg unik
baik untuk terapi
tambahan yakni
kombinasi dgn statin,
hiperkolesterolemia
familial homozigot.
Kontraindikasi :tidak
dianjurkan pada pasien
dengan penurunan
fungsi hati sedang-berat.
Hati-hati pada
kehamilan dan
menyusui.
ESO sering : gguan
saluran pencernaan,
sakit kepala, lemas,
myalgia.
ESO jarang : ruam
dan angioudem
ESO sgt jarang :
pankreatitis,
kolelitiasis,
trombositopeni,
peningkatan kreatinin
kinase, miopati dan
rabdomiolisis.
ESO kombinasi
statin : skit kepala,
lemas, konstipasi,
diare, kembung, mual,
dll.
Interaksi : antacid,
kolestiramin,
siklosporin, fibrat.
Asam
lemak
omega 3
Atau yg dikenal jg dengan
minyak ikan yang kaya
akan asam eicosapentaenoic
(EPA) dan asam
docasahexaenoic (DHA).
Minyak ikan menurunkan
sintesis VLDL. Dengan
demikian dapat juga
menurunkan kadar
kolesterol dan
meningkatkan kadar HDL.
Indikasi : gangguan
sekunder, gejala
penyakit jantung
aterosklerosis.
Hiperkolesterolemia.
Kontraindikasi : -
ESO : mual
Scoring
Keterangan Efficacy Suitability Safety Total
Bile acid
sequestrants
90 90 95 275
HMG-CoA
Reductase
inhibitor
90 95 85 270
Derivat asam
fibrat
95 90 95 280
Asam nikotinik 95 90 80 265
Ezetimbe 85 90 90 265
Asam lemak
omega 3
85 85 90 260
Sediaan Derivat asam fibrat :
Sediaan Efficacy Suitability Safety Cost
Gemfibrozil Obat ini bekerja
mengaktifkan
enzim
lipoprotein
lipase yang
kerjanya
memecahkan
trigliserid,
sehingga
menurunkan TG
plasma dan di
hati. Selain
menurunkan kdar
TG,
meningkatkan
kadar kolesterol
HDL yang
diduga melalui
peningkatan
apoprotein A-I,
dan A-II.
Indikasi : idem.
Tambahan =
pencegahan
primer penyakit
jantung coroner
pd pria usia 40-
55 tahun dengan
hyperlipidemia
yg tdk merespon
KI : alcoholism,
gguan hati, batu
empedu, hamil &
menyusui
ESO :Gangguan
saluran cerna (3-
5%), lemah,
vertigo, eksim
(2%),
trombositopeni,
anemia,
dermatitis,
pruritus, sakit
kepala, pusing
(2,4 %),
pandangan
kabur,
angiodema,
miastenia,
myalgia, dapat
menyebabkan
sindrom seperti
myositis (terutma
jika fungsi ginjal
terganggu).
Generic (dosis
1,2 g/ hari dua
dosis terbagi;
dosis lazim 0,9-
1,5 g sehari).
Kapsul 300 mg
12x10 kaps
44.628
@kapsul Rp
371,-
Kapsul 300 mg
(10x10)
37.380 @kaps
Rp 373,-
Tablet 600 mg
10x10 kaps
66.592
@kapsul Rp
665,-
Bezafibrat Indikasi : idem
KI : gguan hati
atau ginjal berat,
hipoalbuminemia
, sirosis empedu,
sindrom nefrotik,
hamil & laktasi.
ESO : gguan
saluran cerna
(mual, anoreksia,
nyeri lambung),
pruritus, ruam,
urtikari,
impotensi, sakit
kepala, pusing,
rambut rontok,
miotoksisitas.
Generik (200 mg
3x1). Sediaan :
tablet salut 200
mg
Fenofibrat Indikasi : s.d.a
KI : s.d.a
ESO : s.d.a Paten (initial 300
mg dosis terbagi;
dosis lazim 200-
400 mg; ANAK :
5 mg/kgBB).
Sediaan : kapsul
100,200,300 mg.
Ciprofibrat &
Klofibrat
Indikasi : s.d.a
KI : s.d.a
ESO : s.d.a Paten (dosis 100
mg/ hari).
Sediaan : tablet
100 mg
Scoring
Keterangan Efficacy Suitability Safety Cost TOTAL
Gemfibrozil 90 95 80 90 355
Bezafibrat 90 90 85 85 350
Fenofibrat 90 90 85 80 345
Ciprofibrat &
klofibrat
90 90 85 80 345
P-drug : Gemfibrozil. Dengan dosis 600-1200 mg per hari.
Antihipertensi pada DM
Kelompok
Obat
Suitability Efficacy Safety
ARB Cocok sebagai alternatif
dari penghambat ACEI
dalam tatalaksana gagal
jantung atau nefropati
akibat diabetes.
Kontraindikasi
Tidak boleh diberikan
pada Kehamilan
trimester kedua dan
ketiga dan harus segera
dihentikan setelah
diketaui hamil.
Tidak boleh diberikan
pada ibu menyusui.
Harga cukup mahal
Sifatnya mirip dengan
penghambat ACEI,
tetapi obat gol ini tidak
menghambat pemecahan
bradikinin dan kinin-
kinin lainya, sehingga
tidak menimbulkan
batuk persisten.
Menghambat efek
angiostensi II sehingga
merelaksasi otot polos
dan mengakibatkan
vasodilatasi,
meningkatkan retensi
garam dan air di ginjal,
menurunkan volume
plasma, dan mengurangi
hipertropi sel.
Sub tipe reseptor
angiostensi II ada 2
yaitu AT1 dan AT 2. AT
1 terutama ditemukan
pada jaringan vaskuler
dan miokradium serta di
otak, ginjal dan sel-sel
Digunakan hati-hati
pada stenosis arteri
ginjal, stenosis
pembuluh mitral atau
aorta.
KI : kehamilan, dapat
mengganggu tekanan
darah, dan fungsi
ginjal janin dan
neonatus. Teratogenik.
ES : biasanya ringan,
hipotensi simptomatik
termasuk pusing,
hiperkalemi kadang
terjadi, angioedema.
glomerulus adrenal yang
mensekresi aldosteron.
Sedangkan AT2 banyak
ditemukan pada medul
adrenal, ginjal dan SSP.
ACEI Indikasi : efektif untuk
hipertensi ringan,
sedang, maupun berat,
serta sangat baik untuk
hipertensi pada
diabetes, dislipidemia,
obesitas, dan gagal
jantung kongestif, serta
penyakit jantung
koroner, dan lain-lain,
namun kurang efektif
pada orang lanjut usia.
Merupakan obat first
line untuk pasien –
pasien dengan DM
Kontraindikasi
mutlak : kehamilan
trimester kedua dan
ketiga (teratogenik)
Menghambat
pembentukan
angiotensin I menjadi
angiostensi II sehingga
mampu menurunkan
resistensi perifer.
ACEI menurunkan
tekanan darah terutama
dengan menurunkan
tahanan vaskular perifer.
Tidak terjadi refleks
takikardi, diduga karena
penyesuaian kembali
baroreseptor atau
peningkatan aktivitas
parasimpatis.
Penghambatan
perubahan Angiotensin I
menjadi Angiotensin II
sehingga terjadi
vasodilatasi dan
penurunan sekresi
aldosteron
Vasodilatasi secara
langsung akan
ES : meningkatkan
efek hipoglikemik
insulin, batuk kering
kadangkala diikuti
gangguan napas,
hipotensi,
hiperkalemia, gagal
ginjal akut, dan
angiodema
menurunkan tekanan
darah
Juga diduga berperan
dalam menghambat
pembentukan
angiotensin II secara
local di endotel
pembuluh darah
ACE inhibitor memiliki
keuntungan khusus
untuk pasien DM dan
akan memperlambat
perkembangan dan
progresifitas diabetik
glomerulopati
CCB I: pasien hipertensi dengan
DM dan dengan kadar
renin yang rendah seperti
pada usia lanjut. Bisa juga
digunakan pada pasien
angina pectoris.
KI: gagal jantung, karena
menekan fungsi jantung
Menghambat arus masuk
ion kalsium melalui saluran
lambat membran sel aktif,
mempengaruhi sel miokard
jantung dan sel otot polos
pembuluh darah, sehingga
mengurangi kemampuan
kontraksi miokard,
pembentukan dan propagasi
impuls elektrik dalam
jantung, tonus vaskuler
sistemik atau koroner
ES: tidak mempunyai
efek samping
metabolik, baik
terhadap lipid, gula
darah maupun asam
urat.
ACEI+CCB Indikasi : Pasien hipertensi
derajat ringan, sedang ,
Kombinasi ACE inhibitor
dan CCB memiliki efek
ES : metabolisme
karbohidrat glukosa
berat, dengan gangguan
ginjal dan endotel
pembuluh darah. Pasien
tua usia 60-69 tahun
KI : pasien gagal ginjal
dan gagal jantung
positif pada fungsi endotel
yang tampak pada
mekanisme produksi oksida
nitrit dan efek antioksidan.
Perlindungan pada ginjal
diperoleh dari blokade
RAAS (renin-angiotensin-
aldosterone) dengan
mekanisme kompleks, yakni
efek hemodinamika berupa
penurunan tekanan darah
sistemik, penurunan tekanan
glomerular kapiler yang
disebabkan dilatasi arteri
efferent glomerular, dan
penurunan proteinuria. Efek
non hemodinamik berupa
stimulasi pada degradasi
matriks ekstraselular dan
penghambatan inflitrasi
makrofag.
CCB merupakan
antihipertensi yang efektif,
namun efek ekskresi protein
urin pada pasien dengan
penyakit ginjal proteinuria
dan insufisiensi ginjal
belum terlihat nyata. Seperti
tampak dalam review
hampir absen.
Mengganggu efek
kerja insulin.
terbaru yang menunjukkan
penggunaan
dihydropyridine CCB pada
pasien dengan proteinuria
ternyata tidak menurunkan
kondisi proteinurianya,
meski terdapat penurunan
tekanan darah.
Tetapi nampaknya
keuntungan berupa
penurunan tekanan darah
disertai pengurangan
proteinuria bisa diperoleh
sekaligus dengan pemberian
kombinasi CCB dengan
ACE inhibitor (verapamil
dan trandolapril). Hasil
studi oleh Bakris GL dkk
yang mengkaji efek
pemberian kombinasi ACE
inhibitor/CCB pada
proteinuria dengan diabetic
nephropathy,
memperlihatkan
pengurangan proteinuria
meski pada pemberian dosis
rendah.
DIURETIK Indikasi : hipertensi
ringan sampai sedang,
Menurunkan reabsorpsi
tubulus terhadap Na+
ES : menurunkan efek
hipoglikemik insulin
efektif pada orang kulit
hitam, orang usia
lanjut, pasien dengan
obesitas, dan
kelompok pasien
dengan peningkatan
volume plasma atau
pasien dengan aktivitas
renin plasma yang
rendah.
Kontraindikasi : belum
diketahui lebih jelas,
diabetes mellitus
(tiazid dapat
menyebabkan
hiperglikemi karena
mengurangi sekresi
insulin).
Kontraindikasi relatif :
ibu hamil karena
menurunkan perfusi
uteroplasenta
dan meningkatkan
ekskresi air dan Na+
sehingga menurunkan
volume plasma.
Diuretik efektif
menurunkan tekanan
darah sampai 10-15
mmHg pada sebagian
besar pasien.
Walaupun
farmakokinetika dan
farmakodinamika
berbagai diuretik
berbeda, tetapi titik
akhir efek terapeutik
dalam pengobatan
hipertensi umumnya
adalah pada efek
natriuresisnya.
Diuretik diperlukan
untuk melawan
kecendrungan terjadinya
retensi natrium pada
pasien dengan deplesi
natrium yang relatif
Tiazid: dosis tinggi me
nyebabkan
hipokalemia
Diuretik kuat:
hiperkalsiuria dan
menurunkan kalsium
darah
Diuretik hemat
kalium: ginekomastia,
mastodinia, gangguan
menstruasi, dan
penurunan libido pria
Scoring
Keterangan Suitability Efficacy Safety Total
ARB 90 85 90 265
ACEI 90 85 70 245
ACEI+CCB 80 85 80 225
CCB 95 85 90 270
Diuretik 80 85 70 235
Obat CCB
Keterangan Suitability Efficacy Safety
Amlodipin Indikasi : diindikasikan
untuk pengobatan
hipertensi, dapat
digunakan sebagai agen
tunggal untuk
mengontrol tekanan
darah pada sebagian
besar penderita
hipertensi. Juga
diindikasikan untuk
pengobatan iskemia
myokardial, dapat
digunankan sebagai
monoterapi atau
kombinasi dengan obat-
KI : hipersensifitas
terhadap
Sekelompok obat yang
bekerja dengan
menghambat masuknya ion
chanel Ca+ melewati slow
chanel yang terdapat pada
membran sel (sarkolema).
Menghambat arus masuk
ion kalsium melalui saluran
lambat membran sel aktif,
mempengaruhi sel miokard
jantung dan sel otot polos
pembuluh darah, sehingga
mengurangi kemampuan
kontraksi miokard,
pembentukan dan
propagasi impuls elektrik
dalam jantung, tonus
ES : sakit
kepala, udema,
letih,
somnolensi,
mual, nyeri
perut, kulit
memerah,
palpitasi,
pening.
dyhidropiridine,
gangguan fungsi ginjal
dan hati, kehamilan,
menyusui, anak-anak
vaskuler sistemik atau
koroner.
Nifedipin Indikasi : terapi dan
propilaksi gangguan
koroner, terutama
angina pectoris,
hipertensi, insufisiensi
koroner kronik
KI : wanita hamil dan
menyusui, syok
kardiogenik,
hipersensifitas.
ES : ringan dan
hanya
sementara, rasa
panas, rasa berat
kepala, mual dan
pusing, udem
subcutan,
hipotensi dan
palpitasi.
Verapamil Indikasi : angina
pectoris
KI : hipotensi atau
syokkardiogenik,
gangguan konduksi
(AV blok tingkat 2 dan
3, SA blok), sick sinus
syndrome, penderita
dengan antiflutter, dll.
ES : hipotensi
ortostatik, maul,
konstipasi, sakit
kepala dan
gelisah
Scoring
Keterangan Suitability Efficacy Safety Total
Amlodipin 90 90 85 265
Nifedipin 85 90 85 260
Verapamil 85 90 75 250
P-drug amlodipin :Untuk hipertensi dan angina, dosis awal yang biasa digunakan adalah 5 mg
satu kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga maksimum 10 mg tergantung respon pasien
secara individual dan tingkat keparahan penyakitnya. Untuk anak-anak, pasien lemah, dan usia
lanjut atau pasien dengan gangguan fungsi hati dapat dimulai dengan dosis 2,5 mg amlodipin
satu kali sehari. Dosis ini juga dapat digunakan ketika amlodipin diberikan bersama anti
hipertansi lain.
Resep
Dr. Qamara
SIP No: 110/456/UP/DIKNES
Praktek:Jln. Amanah no.17, MataramTlp 0370-643210
Mataram, 1 Juli 2011
R/ Tab Gemfibrozil mg 600 No.XXVIIIS.b.d.d. tab 1 p.c ₰
R/ Tab Amlodipin 5 mg No.XIVS.u.d.d. tab 1 p.c ₰
R/ Inj Lanctus IU 10 Pen 1S.u.d.d.u.c Inj. I. o.n. ₰
Pro : Tn. Aman Umur : 55 tahunAlamat : Jl.Muda terus no.34, Mataram
A. Edukasi
Makan teratur
Nutrisi seimbang : Rendah KH, lemak, Berserat, Kurangi garam, perbanyak konsumsi
buah dan sayur
Hindari stress berlebihan dan olahraga teratur
Berikan 1 ampul saja, cukup digunakan selama 20 hari dan minta pasien balik untuk
kontrol gula darah lagi
Cara penggunaan :
1. Buka vial insulin
2. Ambil sekitar 0,5 ml
3. Injeksi pada bagian tubuh seperti terlihat pada gambar dibawah ini secara im atau
sc :
Cara penyimpanan
1. Jika belum digunakan : Simpan ampul insulin dalam lemari es dengan suhu 2-8oC.
2. Jika sudah digunakan : simpan dalam suhu 25-30oC (suhu ruangan).
3. Tidak boleh terkena sinar matahari
KASUS 3
1. Daftar Permasalahan
- Tes kehamilan (+)
- Gejala DM sejak 6 bulan yang lalu
- TD 130/85 mmHg, nadi 88x/menit, pernapasan 18x/menit, suhu afebris, TB 155cm, BB
55kg
- GDS 225mg/dl, GDP 250 mg/dl, GD2PP 275mg/dl, albumin urin (-)
2. Diagnosis Kerja
Diabetes Melitus Tipe 2 + Kehamilan
3. Tujuan Penatalaksanaan
- Menghilangkan keluhan
- Mencegah progresivitas
- Mencegah mortalitas dan morbiditas
- Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu, kesakitan dan kematian perinatal
1. Menurunkan kadar gula darah
2. Menjaga kadar gula darah dan tekanan darah agar tetap dalam batas normal
Seorang pasien perempuan, berusia 35 tahun, baru melakukan tes kehamilan dan hasilnya (+). Pasien datang kontrol ke poli OBGIN karena pasien dinyatakan mengalami gejala DM sejak 6 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik TD 130/85 mmHg, nadi 88x /menit, pernapasan 18 kali/menit, suhu afebris, TB 155 cm, BB 55 kg. Hasil pemeriksaan laboratorium: GDS 225 mg/dl, GDP 250 mg/dl, GD2PP : 275 mg/dl, albumin urin (-).
4. Golongan Obat Untuk Masing-Masing Tujuan Penatalaksanaan
Tatalaksana untuk keseluruhan tujuan terapi adalah dengan mengatur kadar gula darah agar
tetap normoglikemia selama kehamilan sampai persalinan, berdasarkan guideline Perkeni:
- Pengaturan makan dan latihan jasmani
- Terapi farmakologis (obat oral dan bentuk suntikan)
Untuk pasien hamil, golongan obat yang dipilih adalah bentuk suntikan insulin, karena
merupakan pilihan pengobatan berdasarkan Perkeni untuk ibu hamil. Namun, terapi ini
diberikan setelah pengaturan makan dan latihan jasmani tidak memberikan hasil yang
signifikan.
5. Obat Yang Paling Rasional Untuk Masing-Masing Tujuan Terapi
Terapi Farmakologis
Keterangan NPH(Neutral
Protamine
Hagedorn)
Score Insulin
Glargine
Score Insulin Detemir Score
Suitability Nama lain =
isophane.
Merupakan insulin
intermediate yang
mempunyai durasi
kerja 10-16 jam.
Indikasi : DM tipe I
dan II
85 Diabetes mellitus
tipe I anak dan
dewasa, serta
diabetes tipe 2
yang
membutuhkan
insulin kerja
panjang untuk
mengontrol
hiperglikemia.
90 Indikasi : DM
tipe I (pada anak
dan dewasa), DM
tipe II (dewasa).
Bisa diberikan
sehari sekali saat
makam malam
dan 2x sehari
waktu tidur. Bisa
pada pasien
gemuk
90
Efficacy NPH merupakan
insulin dan
90 Insulin glargine
merupakan suatu
90 Merupakan
insulin human
90
protamine yang
berada pada
kadaan
stokiometri
sehingga cristal
yang terbentuk
tidak
menyisakan
bentuk aslinya.
Insulin tipe-tipe
ini mempunyai
keuntungan PZI.
Variabilitas
dalam absorpsi,
pemberian
preparat yang
tidak konsisten
kepada pasien,
dan perbedaan
sifat
farmakokinetik
dapat
menyebabkan
respon glukosa
yang labil,
hipoglikemia
nokturnal, dan
hiperglikemia
saat puasa.
analog
recombinant
human insulin
dengan kerja
panjang (hingga
24 jam). Insulin
diproduksi
dengan teknologi
rekombinan
DNA
menggunakan
bakteri non-
patogen
Escherichia coli
(K12). Berbeda
dengan insulin
reguler, pada
insulin glargine
asam amino
asparagine pada
posisi A21
digantikan
dengan glisin,
dan 2 arginin
ditambahkan
pada atom C
ujung dari rantai
B. Insulin
glargine didisain
kurang larut
pada pH netral,
analog dengan
onset kerja 2-4
jam dan durasi
kerja obat 22-24
jam.
tapi larut
sempurna pada
pH 4, seperti
dalam preparat
injeksi.
Setelah injeksi
subkutan, larutan
asam dinetralkan
sehingga
membentuk
mikropresipitat.
Mikropresipitat
ini lalu akan
mengeluarkan
secara perlahan
insulin glargine.
Pelepasan
kontinu selama
24 jam dengan
konsentrasi
relatif konstan
tanpa
peningkatan
nyata. Profil ini
akan
memungkinkan
pemberian sekali
sehari sebagai
insulin basal
(kerja panjang).
Lama kerja tidak
berbeda pada
perbedaan
pemberian
subkutan pada
perut, deltoid,
atau paha.
Insulin glargine
sebagian
dimetabolisme di
ujung karboksil
rantai B pada
depot subkutan
membentuk 2
metabolit aktif.
Metabolit ini
memiliki
aktivitas sama
seperti insulin
pada uji in vitro.
Keduanya yaitu
M1 (21A-Gly-
insulin) dan M2
(21A-Gly-des-
30B-Thr-
insulin).
Keduanya,
bagian obat yang
tak berubah dan
hasil
metabolime,
ditemukan di
sirkulasi.
Safety ES : bertambah BB
lebih sering terjadi,
resiko hipogilekmik
lebih tinggi
70 ES : gangguan
penglihatan yang
bersifat
sementara,
retinopati berat,
hipoglikemik
berat, reaksi
antibodi terhadap
insulin, retensi
natrium, udem,
bronkospasme,
penurunan TD,
sirkulasi
kolaps/syok dan
reaksi alergi
berat
mengancam
jiwa.
KI : hipersensitif
terhadap insulin
glargine
80 ES : hipokalsemi,
lipodistrofi,
pruritus, memar,
bertambah BB,
edema. Reaksi
injeksi : nyeri,
gatal, gatal bintik
merah bengkak,
dan peradangan.
KI : tidak boleh
digabung dengan
insulin lain yang
diluted maupun
mix.
70
TOTAL 245 TOTAL 260 TOTAL 250
P-drug adalah insulin Glargine, Lanctus®. Dosis Insulin glargine memiliki potensi yang
sama dengan insulin manusia. Pemberian sekali sehari relatif konstan menurunkan kadar
glukosa.
Tidak ada waktu khusus untuk memulai pemberian insulin, bisa diberikan kapan saja
dalam sepanjang hari. Tapi pemberian insulin harus dilakukan pada waktu yang sama setiap
harinya. Insulin glargine tidak diberikan secara intravena, karena bisa menyebabkan
hipoglikemia.
Pemberian suntikan sesuai area yang umum yaitu perut atau paha, dan harus digilir tiap
injeksi. Insulin glargine dapat diberikan pada pasien dengan kehamilan jika pengaturan gula
darah tanpa farmakoterapi telah gagal. Belum ada data yang memastikan keamanannya,
namun diketahui bahwa insulin tidak menembus sawar darah plasenta.
Pengaturan Diet:
Karbohidrat
- Karbohidrat yang dianjurkan sebesar 45-65% total asupan energi.
- Pembatasan karbohidrat total <130 g/hari tidak dianjurkan
- Makanan harus mengandung karbohidrat terutama yang berserat tinggi.
- Gula dalam bumbu diperbolehkan sehingga penyandang diabetes dapat makan sama
dengan makanan keluarga yang lain
- Sukrosa tidak boleh lebih dari 5% total asupan energi.
- Pemanis alternatif dapat digunakan sebagai pengganti gula, asal tidak melebihi batas
aman konsumsi harian (Accepted-Daily Intake)
- Makan tiga kali sehari untuk mendistribusikan asupan karbohidrat dalam sehari. Kalau
diperlukan dapat diberikan makanan selingan buah atau makanan lain sebagai bagian dari
kebutuhan kalori sehari.
Lemak
- Asupan lemak dianjurkan sekitar 20-25% kebutuhan kalori. Tidak diperkenankan
melebihi 30% total asupan energi.
- Lemak jenuh < 7 % kebutuhan kalori
- Lemak tidak jenuh ganda < 10 %, selebihnya dari lemak tidak jenuh tunggal.
- Bahan makanan yang perlu dibatasi adalah yang banyak mengandung lemak jenuh dan
lemak trans antara lain: daging berlemak dan susu penuh (whole milk).
- Anjuran konsumsi kolesterol <200 mg/hari.
Protein
- Dibutuhkan sebesar 10 – 20% total asupan energi.
- Sumber protein yang baik adalah seafood (ikan, udang, cumi,dll), daging tanpa lemak,
ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak, kacang-kacangan, tahu, dan tempe.
- Pada pasien dengan nefropati perlu penurunan asupan protein menjadi 0,8 g/KgBB
perhari atau 10% dari kebutuhan energi dan 65% hendaknya bernilai biologik tinggi.
Natrium
- Anjuran asupan natrium untuk penyandang diabetes sama dengan anjuran untuk
masyarakat umum yaitu tidak lebih dari 3000 mg atau sama dengan 6-7 gram (1 sendok
teh) garam dapur.
- Mereka yang hipertensi, pembatasan natrium sampai 2400 mg.
- Sumber natrium antara lain adalah garam dapur, vetsin, soda, dan bahan pengawet seperti
natrium benzoat dan natrium nitrit.
Pemanis alternatif
- Pemanis dikelompokkan menjadi pemanis berkalori dan pemanis tak berkalori. Termasuk
pemanis berkalori adalah gula alkohol dan fruktosa.
- Gula alkohol antara lain isomalt, lactitol, maltitol, mannitol, sorbitol dan xylitol.
- Dalam penggunaannya, pemanis berkalori perlu diperhitungkan kandungan kalorinya
sebagai bagian dari kebutuhan kalori sehari.
- Fruktosa tidak dianjurkan digunakan pada penyandang diabetes karena efek samping
pada lemak darah.
- Pemanis tak berkaloriyang masih dapat digunakan antara lain aspartam, sakarin,
acesulfame potassium, sukralose dan neotame.
- Pemanis aman digunakan sepanjang tidak melebihi batas aman (Accepted Daily Intake /
ADI)
Latihan jasmani:
Dilakukan minimal 3 kali seminggu selama 30 menit.
6. BSO Dan Dosisnya
BSO: injeksi dengan menggunakan pen
Memulai terapi dengan insulin glargine: Pasien tipe 2 dengan kehamilan yang tidak bisa
dikontrol dengan non-farmakologis, memulai dengan insulin glargine dengan dosis 10 IU
sekali sehari. Dosis selanjutnya diatur menurut kebutuhan pasien,dengan dosis total harian
berkisar dari 2-100 IU.
Resep
Keterangan:
- Lanctus disuntikkan setiap malam sebelum tidur, suntikan subkutan di daerah berlemak,
seperti lengan, paha dan abdomen, namun harus bergantian untuk mencegah lipodistrofi
- Tetap melakukan terapi nonfarmakologis berupa pengaturan makanan dan latihan
jasmani.
Dr. Qamara
SIP No: 110/456/UP/DIKNES
Praktek:Jln. Amanah no.17, MataramTlp 0370-643210
Mataram, 1 Juli 2011
R/ Inj. Lantus No. IS.u.d.d Inj. 10 IU c.o.n Paraf
Pro : Ny. Aminah Umur : 40 tahunAlamat : Jl.Muda terus no.34, Mataram
Kasus 4
A. Daftar Permasalahan1. Selalu haus dan lapar serta selalu bangun malam karena ingin BAK sejak 3 bulan
terakhir
2. Mempunyai riwayat hipertensi dan hiperkolesterolemia
3. Mengkonsumsi jamu-jamuan dan terapi komplementer lainnya
4. Pemeriksaan fisik TD 170/100 mmHg, nadi 88x /menit, pernapasan 20 kali/menit, suhu
afebris, TB 155 cm dan BB 55 kg (IMT 22,9 kg/m2)
5. Pemeriksaan laboratorium: GDS 225 mg/dl, GDP 250 mg/dl, GD2PP : 275 mg/dl,
kolesterol total 250 mg/dl, TG 220 mg/dl, HDL 30 mg/dl, albumin urin (+++)
B. Diagnosis
Diagnosis kerja: Sindrom Metabolik Diabetes Mellitus, Hipertensi Grade II,
Dislipidemia, Nefropati Diabetik
C. Tujuan Terapi
Menurunkan Tekanan Darah
Menurunkan Glukosa Darah
Mengendalikan Dislipidemia
Konversi glukosa darah sewaktu HbA1c = 46,7 + Plasma glucose/ 28,7 = 9,46%
Seorang pasien laki-laki, berusia 40 tahun datang kontrol ke Poli Interna dengan keluhan selalu haus dan
lapar serta selalu bangun malam karena ingin BAK. keluhan ini sudah dialami sejak 3 bulan terakhir.
Pasien sebelumnya mempunyai riwayat hipertensi dan hiperkolesterolemia. Namun, pasien hanya
mengkonsumsi jamu-jamuan dan terapi komplementer lainnya karena khawatir akan efek samping obat
moderen. Namun, karena khawatir dengan penyakitnya yang baru, maka pasien akhirnya datang ke
dokter. Hasil pemeriksaan fisik TD 170/100 mmHg, nadi 88x /menit, pernapasan 20 kali/menit, suhu
afebris, TB 155 cm, BB 55 kg. Hasil pemeriksaan laboratorium: GDS 225 mg/dl, GDP 250 mg/dl,
GD2PP : 275 mg/dl, kolesterol total 250 mg/dl, TG 220 mg/dl, HDL 30 mg/dl, albumin urin (+++).
Pemilihan Obat Golongan INSULIN
Keterangan NPH(Neutral
Protamine
Hagedorn)
Score Insulin
Glargine
Score Insulin Detemir Score
Suitability Nama lain =
isophane.
Merupakan insulin
intermediate yang
mempunyai durasi
kerja 10-16 jam.
Indikasi : DM tipe I
dan II
85 Diabetes mellitus
tipe I anak dan
dewasa, serta
diabetes tipe 2
yang
membutuhkan
insulin kerja
panjang untuk
mengontrol
hiperglikemia.
90 Indikasi : DM
tipe I (pada anak
dan dewasa), DM
tipe II (dewasa).
Bisa diberikan
sehari sekali saat
makam malam
dan 2x sehari
waktu tidur. Bisa
pada pasien
gemuk
90
Efficacy NPH merupakan
insulin dan
protamine yang
berada pada
kadaan
stokiometri
sehingga cristal
yang terbentuk
tidak
menyisakan
bentuk aslinya.
Insulin tipe-tipe
ini mempunyai
keuntungan PZI.
Variabilitas
dalam absorpsi,
pemberian
preparat yang
tidak konsisten
kepada pasien,
dan perbedaan
sifat
farmakokinetik
dapat
menyebabkan
respon glukosa
yang labil,
hipoglikemia
nokturnal, dan
hiperglikemia
saat puasa.
90 Insulin glargine
merupakan suatu
analog
recombinant
human insulin
dengan kerja
panjang (hingga
24 jam). Insulin
diproduksi
dengan teknologi
rekombinan
DNA
menggunakan
bakteri non-
patogen
Escherichia coli
(K12). Berbeda
dengan insulin
reguler, pada
insulin glargine
asam amino
asparagine pada
posisi A21
digantikan
dengan glisin,
dan 2 arginin
ditambahkan
pada atom C
ujung dari rantai
B. Insulin
glargine didisain
90 Merupakan
insulin human
analog dengan
onset kerja 2-4
jam dan durasi
kerja obat 22-24
jam.
90
kurang larut
pada pH netral,
tapi larut
sempurna pada
pH 4, seperti
dalam preparat
injeksi.
Setelah injeksi
subkutan, larutan
asam dinetralkan
sehingga
membentuk
mikropresipitat.
Mikropresipitat
ini lalu akan
mengeluarkan
secara perlahan
insulin glargine.
Pelepasan
kontinu selama
24 jam dengan
konsentrasi
relatif konstan
tanpa
peningkatan
nyata. Profil ini
akan
memungkinkan
pemberian sekali
sehari sebagai
insulin basal
(kerja panjang).
Lama kerja tidak
berbeda pada
perbedaan
pemberian
subkutan pada
perut, deltoid,
atau paha.
Insulin glargine
sebagian
dimetabolisme di
ujung karboksil
rantai B pada
depot subkutan
membentuk 2
metabolit aktif.
Metabolit ini
memiliki
aktivitas sama
seperti insulin
pada uji in vitro.
Keduanya yaitu
M1 (21A-Gly-
insulin) dan M2
(21A-Gly-des-
30B-Thr-
insulin).
Keduanya,
bagian obat yang
tak berubah dan
hasil
metabolime,
ditemukan di
sirkulasi.
Safety ES : bertambah BB
lebih sering terjadi,
resiko hipogilekmik
lebih tinggi
70 ES : gangguan
penglihatan yang
bersifat
sementara,
retinopati berat,
hipoglikemik
berat, reaksi
antibodi terhadap
insulin, retensi
natrium, udem,
bronkospasme,
penurunan TD,
sirkulasi
kolaps/syok dan
reaksi alergi
berat
mengancam
jiwa.
KI : hipersensitif
terhadap insulin
glargine
80 ES : hipokalsemi,
lipodistrofi,
pruritus, memar,
bertambah BB,
edema. Reaksi
injeksi : nyeri,
gatal, gatal bintik
merah bengkak,
dan peradangan.
KI : tidak boleh
digabung dengan
insulin lain yang
diluted maupun
mix.
70
TOTAL 245 TOTAL 260 TOTAL 250
P-drugs : insulin Glargine, Lanctus®. Dosis Insulin glargine memiliki potensi yang sama
dengan insulin manusia. Pemberian sekali sehari relatif konstan menurunkan kadar glukosa.
Tidak ada waktu khusus untuk memulai pemberian insulin, bisa diberikan kapan saja
dalam sepanjang hari. Tapi pemberian insulin harus dilakukan pada waktu yang sama setiap
harinya. Insulin glargine tidak diberikan secara intravena, karena bisa menyebabkan
hipoglikemia.
Pemberian suntikan sesuai area yang umum yaitu perut atau paha, dan harus digilir tiap
injeksi. Insulin glargine aman diberikan pada anak > 6 tahun. Untuk usia dibawah ini belum ada
data studi.
Memulai terapi dengan insulin glargine: Pasien tipe 2 yang telah diobati dengan obat
hiperglikemia oral, memulai dengan insulin glargine dengan dosis 10 IU sekali sehari. Dosis
selanjutnya diatur menurut kebutuhan pasien,dengan dosis total harian berkisar dari 2-100 IU.
Beralih ke insulin glargine: Pasien yang mau menukar insulin kerja sedang atau panjang
sekali sehari menjadi insulin glargine sekali sehari, tak perlu melakukan perubahan dosis awal.
Tapi jika pemberian sebelumnya dua kali sehari, maka dosis awal insulin glargine dikurangi
sekitar 20% untuk menghindari kemungkinan hipoglikemia. Untuk selanjutnya dosis diatur
sesuai kebutuhan pasien.
Golongan Obat untuk Dislipidemia
Golongan
Obat
Efficacy Suitability Safety
Bile acid
sequestrants
Kerja utama adalah
mengikat dalam lumen
Indikasi : pada pasien
hiperkolesterolemia
ESO : konstipasi,
mulas, mual, dan
saluran cerna, dengan
mengganggu stimulasi
terhadap sirkulasi
enterohepatik asam empedu,
yang menurunkan
penyimpanan asam empedu
dan merangsang hepatik
sintesis asam empedu dari
kolesterol. Dengan
demikian asam empedu
yang kembali ke hati akan
menurun , hal ini akan
memacu hati memecah
kolesterol lebih banyak
untuk menghasilkan asam
empedu yg dkeluarkan
melalui tinja.
primer
(hiperkolesterolemia
familial, hiperlipidemia,
hiperlipoproteinemia
tipe IIa) kemudian pada
pasien
hipertrigliseridemia
kombinasi
hiperlipidemia).
Kontraindikasi :
penyumbatan saluran
empedu.
kembung paling
sering dilaporkan.
Yang mungkin timbul
: kenaikan konsentrasi
AP (alkalifosfatase),
gangguan vitamin
larut lemak
(A,D,E,K),
hipernatremia,
hiperkloremia, dll
HMG-CoA
Reductase
inhibitor
Menghambat secara
kompetitif koenzim 3-
hidroksi-3-metilglutaril
(HMG CoA) reduktase,
yakni enzim yg bperan
dalam sintesis kolesterol,
terutama dalam hati.
Dengan menurunnya
sintesis kolesterol di hati
akan menurunkan sintesis
APO B100, disamping itu
meningkatkan reseptor LDL
pada permukaan hati.
Indikasi :HDL rendah
atau TGS tinggi. Juga
sebagai terapi tambhan
pda diet untuk
mengurangi peningkatan
kolesterol total, c-LDL,
apolipoprotein B, dan
trigliserida, pada pasien
dengan
hiperkolesterolemia
primer, kombinasi
hiperlipidemia,
hiperkolesterolemia baik
ESO yg sering
terjadi : adanya
myositis yg dtandai
dgn nyeri otot dan
meningkatnya kadar
keratin fosfokinase.
Sakit kepala,
perubahan fungsi
ginjal, efek saluran
cerna (nyeri lambung,
mual dan muntah),
sakit kepala,
perubahan uji fungsi
Dengan demikian kadar
kolesterol LDL darah akan
ditarik ke hati, dimana akan
menurnkan kdar LDL, dan
VLDL.
homozigot/heterozigot.
Sebagai diet tambahan
untuk menurunkan kec
progresifitas
aterosklerosis pada
hiperkolesterolemia dan
penyakit jantung
coroner.
Kontraindikasi : pasien
dengan penyakit hati yg
aktif pada kehamilan
(karena itu diperlukan
kontrasepsi selama
pengobatan dan 1 bulan
stelahx) dan menyusui.
hati, parestesia,
flatulens, konstipasi,
diare, dan ruam kulit.
Yang paling
ditakutkan :
rabdomilisis yang
dapat mematikan.
Derivat
asam fibrat
Obat ini bekerja
mengaktifkan enzim
lipoprotein lipase yang
kerjanya memecahkan
trigliserid, sehingga
menurunkan TG plasma dan
di hati. Selain menurunkan
kdar TG, meningkatkan
kadar kolesterol HDL yang
diduga melalui peningkatan
apoprotein A-I, dan A-II.
Indikasi :dapat
dipertimbangkan
sebagai lini pertama
pada pasien dmna kdar
TG serum > 10 mmol/L.
Hiperlipidemia tipe IIa,
IIb, III, IV dan V pada
pasien yg tidak respon
terhadap diet dan
tindakan lain yg sesuai.
Kontraindikasi :kehamil
an dan menyusui,
penyakit hati,
insufisiensi ginjal.
Gangguan saluran
cerna (3-5%), lemah,
vertigo, eksim (2%),
trombositopeni,
anemia, dermatitis,
pruritus, sakit kepala,
pusing (2,4 %),
pandangan kabur,
angiodema, miastenia,
myalgia, dapat
menyebabkan
sindrom seperti
myositis (terutma jika
fungsi ginjal
terganggu).
Interaksi : penguat
efek kumarin,
menurunkan efek
OHO dan statin.
Asam
nikotinik
Golongan ini diduga bkerja
menghambat enzim
hormone sensitive lipase di
jaringan adipose, dengan
demikian akan mengurangi
jumlah asam lemak bebas.
Asam lemak bebas ada dlm
darah sebagian besar
ditangkap oleh hati dan
akan ditangkap sbg sumber
sintesis VLD. Dengan
menurunnya sintesis VLDL
di hati, akan mengakibatkan
penurunan kadar TG dan
juga kolesterol di plasma.
Pemberian asam nikotinik
ternyata juga meningkatkan
kadar HDL bahkan
merupakan obat terbaik
untuk meningkatkan HDL.
Indikasi : untuk
hyperlipidemia
campuran atau agen
sekunder dalam terapi
kombinasi untuk
hiperkolesterolemia.
Obat ini merupakan
agen primer atau
alternative untuk
hipertrigliseridemia dan
dyslipidemia. Asam
nikotinat disarankan
digunakan bersama
dengan statin apabila
statin tunggal tidak
cukup untuk
mengendalikan
dyslipidemia pasien.
Kontraindikasi :perdarah
an arteri, ulkus
peptikum aktif,
kehamilan dan
menyusui.
Peringatan :DM,
ESO paling
sering :flushing yakni
perasaan panas pada
muka bahkan dibadan.
ESO yg
lain :intoleransi
glukosa, kemerahan
pada kulit, dan gatal
karena mediasi
prostaglandin.
Gangguan GI juga
masalah yg biasa.
Abnormalitas
laboratorium :
peningkatan uji fungsi
hati, hiperurikemia,
dan hiperglisemia.
penyakit hati, otot
skelet, unstable angina,
infark miokard akut,
jaundis.
Ezetimbe Merupakan obat hipolipid
terbaru, bekerja sebagai
penghambat selektif
penyerapan kolesterol dari
membrane fili saluran cerna
baik yg berasal dari
makanan maupun dari asam
empedu.
Indikasi :
hiperkolesterolemia
primer, karena
mekanismex yg unik
baik untuk terapi
tambahan yakni
kombinasi dgn statin,
hiperkolesterolemia
familial homozigot.
Kontraindikasi :tidak
dianjurkan pada pasien
dengan penurunan
fungsi hati sedang-berat.
Hati-hati pada
kehamilan dan
menyusui.
ESO sering : gguan
saluran pencernaan,
sakit kepala, lemas,
myalgia.
ESO jarang : ruam
dan angioudem
ESO sgt jarang :
pankreatitis,
kolelitiasis,
trombositopeni,
peningkatan kreatinin
kinase, miopati dan
rabdomiolisis.
ESO kombinasi
statin : skit kepala,
lemas, konstipasi,
diare, kembung, mual,
dll.
Interaksi : antacid,
kolestiramin,
siklosporin, fibrat.
Asam
lemak
Atau yg dikenal jg dengan
minyak ikan yang kaya
Indikasi : gangguan
sekunder, gejala
ESO : mual
omega 3 akan asam eicosapentaenoic
(EPA) dan asam
docasahexaenoic (DHA).
Minyak ikan menurunkan
sintesis VLDL. Dengan
demikian dapat juga
menurunkan kadar
kolesterol dan
meningkatkan kadar HDL.
penyakit jantung
aterosklerosis.
Hiperkolesterolemia.
Kontraindikasi : -
Scoring
Keterangan Efficacy Suitability Safety Total
Bile acid
sequestrants
90 90 95 275
HMG-CoA
Reductase
inhibitor
90 95 85 270
Derivat asam
fibrat
95 90 95 280
Asam nikotinik 95 90 80 265
Ezetimbe 85 90 90 265
Asam lemak
omega 3
85 85 90 260
Sediaan Derivat asam fibrat :
Sediaan Efficacy Suitability Safety Cost
Gemfibrozil Obat ini bekerja
mengaktifkan
enzim
lipoprotein
lipase yang
kerjanya
memecahkan
trigliserid,
sehingga
menurunkan TG
plasma dan di
hati. Selain
menurunkan kdar
TG,
meningkatkan
kadar kolesterol
HDL yang
diduga melalui
peningkatan
apoprotein A-I,
dan A-II.
Indikasi : idem.
Tambahan =
pencegahan
primer penyakit
jantung coroner
pd pria usia 40-
55 tahun dengan
hyperlipidemia
yg tdk merespon
KI : alcoholism,
gguan hati, batu
empedu, hamil &
menyusui
ESO :Gangguan
saluran cerna (3-
5%), lemah,
vertigo, eksim
(2%),
trombositopeni,
anemia,
dermatitis,
pruritus, sakit
kepala, pusing
(2,4 %),
pandangan
kabur,
angiodema,
miastenia,
myalgia, dapat
menyebabkan
sindrom seperti
myositis (terutma
jika fungsi ginjal
terganggu).
Generic (dosis
1,2 g/ hari dua
dosis terbagi;
dosis lazim 0,9-
1,5 g sehari).
Kapsul 300 mg
12x10 kaps
44.628
@kapsul Rp
371,-
Kapsul 300 mg
(10x10)
37.380 @kaps
Rp 373,-
Tablet 600 mg
10x10 kaps
66.592
@kapsul Rp
665,-
Bezafibrat Indikasi : idem
KI : gguan hati
atau ginjal berat,
hipoalbuminemia
, sirosis empedu,
sindrom nefrotik,
hamil & laktasi.
ESO : gguan
saluran cerna
(mual, anoreksia,
nyeri lambung),
pruritus, ruam,
urtikari,
impotensi, sakit
kepala, pusing,
rambut rontok,
miotoksisitas.
Generik (200 mg
3x1). Sediaan :
tablet salut 200
mg
Fenofibrat Indikasi : s.d.a
KI : s.d.a
ESO : s.d.a Paten (initial 300
mg dosis terbagi;
dosis lazim 200-
400 mg; ANAK :
5 mg/kgBB).
Sediaan : kapsul
100,200,300 mg.
Ciprofibrat &
Klofibrat
Indikasi : s.d.a
KI : s.d.a
ESO : s.d.a Paten (dosis 100
mg/ hari).
Sediaan : tablet
100 mg
Scoring
Keterangan Efficacy Suitability Safety Cost TOTAL
Gemfibrozil 90 95 80 90 355
Bezafibrat 90 90 85 85 350
Fenofibrat 90 90 85 80 345
Ciprofibrat &
klofibrat
90 90 85 80 345
P-drug : Gemfibrozil. Dengan dosis 600-1200 mg per hari.
Antihipertensi pada DM
Kelompok
Obat
Suitability Efficacy Safety
ARB Cocok sebagai alternatif
dari penghambat ACEI
dalam tatalaksana gagal
jantung atau nefropati
akibat diabetes.
Kontraindikasi
Tidak boleh diberikan
pada Kehamilan
trimester kedua dan
ketiga dan harus segera
dihentikan setelah
diketaui hamil.
Tidak boleh diberikan
pada ibu menyusui.
Harga cukup mahal
Sifatnya mirip dengan
penghambat ACEI,
tetapi obat gol ini tidak
menghambat pemecahan
bradikinin dan kinin-
kinin lainya, sehingga
tidak menimbulkan
batuk persisten.
Menghambat efek
angiostensi II sehingga
merelaksasi otot polos
dan mengakibatkan
vasodilatasi,
meningkatkan retensi
garam dan air di ginjal,
menurunkan volume
plasma, dan mengurangi
hipertropi sel.
Sub tipe reseptor
angiostensi II ada 2
yaitu AT1 dan AT 2. AT
1 terutama ditemukan
pada jaringan vaskuler
dan miokradium serta di
otak, ginjal dan sel-sel
Digunakan hati-hati
pada stenosis arteri
ginjal, stenosis
pembuluh mitral atau
aorta.
KI : kehamilan, dapat
mengganggu tekanan
darah, dan fungsi
ginjal janin dan
neonatus. Teratogenik.
ES : biasanya ringan,
hipotensi simptomatik
termasuk pusing,
hiperkalemi kadang
terjadi, angioedema.
glomerulus adrenal yang
mensekresi aldosteron.
Sedangkan AT2 banyak
ditemukan pada medul
adrenal, ginjal dan SSP.
ACEI Indikasi : efektif untuk
hipertensi ringan,
sedang, maupun berat,
serta sangat baik untuk
hipertensi pada
diabetes, dislipidemia,
obesitas, dan gagal
jantung kongestif, serta
penyakit jantung
koroner, dan lain-lain,
namun kurang efektif
pada orang lanjut usia.
Merupakan obat first
line untuk pasien –
pasien dengan DM
Kontraindikasi
mutlak : kehamilan
trimester kedua dan
ketiga (teratogenik)
Menghambat
pembentukan
angiotensin I menjadi
angiostensi II sehingga
mampu menurunkan
resistensi perifer.
ACEI menurunkan
tekanan darah terutama
dengan menurunkan
tahanan vaskular perifer.
Tidak terjadi refleks
takikardi, diduga karena
penyesuaian kembali
baroreseptor atau
peningkatan aktivitas
parasimpatis.
Penghambatan
perubahan Angiotensin I
menjadi Angiotensin II
sehingga terjadi
vasodilatasi dan
penurunan sekresi
aldosteron
Vasodilatasi secara
langsung akan
ES : meningkatkan
efek hipoglikemik
insulin, batuk kering
kadangkala diikuti
gangguan napas,
hipotensi,
hiperkalemia, gagal
ginjal akut, dan
angiodema
menurunkan tekanan
darah
Juga diduga berperan
dalam menghambat
pembentukan
angiotensin II secara
local di endotel
pembuluh darah
ACE inhibitor memiliki
keuntungan khusus
untuk pasien DM dan
akan memperlambat
perkembangan dan
progresifitas diabetik
glomerulopati
CCB I: pasien hipertensi dengan
DM dan dengan kadar
renin yang rendah seperti
pada usia lanjut. Bisa juga
digunakan pada pasien
angina pectoris.
KI: gagal jantung, karena
menekan fungsi jantung
Menghambat arus masuk
ion kalsium melalui saluran
lambat membran sel aktif,
mempengaruhi sel miokard
jantung dan sel otot polos
pembuluh darah, sehingga
mengurangi kemampuan
kontraksi miokard,
pembentukan dan propagasi
impuls elektrik dalam
jantung, tonus vaskuler
sistemik atau koroner
ES: tidak mempunyai
efek samping
metabolik, baik
terhadap lipid, gula
darah maupun asam
urat.
ACEI+CCB Indikasi : Pasien hipertensi
derajat ringan, sedang ,
Kombinasi ACE inhibitor
dan CCB memiliki efek
ES : metabolisme
karbohidrat glukosa
berat, dengan gangguan
ginjal dan endotel
pembuluh darah. Pasien
tua usia 60-69 tahun
KI : pasien gagal ginjal
dan gagal jantung
positif pada fungsi endotel
yang tampak pada
mekanisme produksi oksida
nitrit dan efek antioksidan.
Perlindungan pada ginjal
diperoleh dari blokade
RAAS (renin-angiotensin-
aldosterone) dengan
mekanisme kompleks, yakni
efek hemodinamika berupa
penurunan tekanan darah
sistemik, penurunan tekanan
glomerular kapiler yang
disebabkan dilatasi arteri
efferent glomerular, dan
penurunan proteinuria. Efek
non hemodinamik berupa
stimulasi pada degradasi
matriks ekstraselular dan
penghambatan inflitrasi
makrofag.
CCB merupakan
antihipertensi yang efektif,
namun efek ekskresi protein
urin pada pasien dengan
penyakit ginjal proteinuria
dan insufisiensi ginjal
belum terlihat nyata. Seperti
tampak dalam review
hampir absen.
Mengganggu efek
kerja insulin.
terbaru yang menunjukkan
penggunaan
dihydropyridine CCB pada
pasien dengan proteinuria
ternyata tidak menurunkan
kondisi proteinurianya,
meski terdapat penurunan
tekanan darah.
Tetapi nampaknya
keuntungan berupa
penurunan tekanan darah
disertai pengurangan
proteinuria bisa diperoleh
sekaligus dengan pemberian
kombinasi CCB dengan
ACE inhibitor (verapamil
dan trandolapril). Hasil
studi oleh Bakris GL dkk
yang mengkaji efek
pemberian kombinasi ACE
inhibitor/CCB pada
proteinuria dengan diabetic
nephropathy,
memperlihatkan
pengurangan proteinuria
meski pada pemberian dosis
rendah.
DIURETIK Indikasi : hipertensi
ringan sampai sedang,
Menurunkan reabsorpsi
tubulus terhadap Na+
ES : menurunkan efek
hipoglikemik insulin
efektif pada orang kulit
hitam, orang usia
lanjut, pasien dengan
obesitas, dan
kelompok pasien
dengan peningkatan
volume plasma atau
pasien dengan aktivitas
renin plasma yang
rendah.
Kontraindikasi : belum
diketahui lebih jelas,
diabetes mellitus
(tiazid dapat
menyebabkan
hiperglikemi karena
mengurangi sekresi
insulin).
Kontraindikasi relatif :
ibu hamil karena
menurunkan perfusi
uteroplasenta
dan meningkatkan
ekskresi air dan Na+
sehingga menurunkan
volume plasma.
Diuretik efektif
menurunkan tekanan
darah sampai 10-15
mmHg pada sebagian
besar pasien.
Walaupun
farmakokinetika dan
farmakodinamika
berbagai diuretik
berbeda, tetapi titik
akhir efek terapeutik
dalam pengobatan
hipertensi umumnya
adalah pada efek
natriuresisnya.
Diuretik diperlukan
untuk melawan
kecendrungan terjadinya
retensi natrium pada
pasien dengan deplesi
natrium yang relatif
Tiazid: dosis tinggi me
nyebabkan
hipokalemia
Diuretik kuat:
hiperkalsiuria dan
menurunkan kalsium
darah
Diuretik hemat
kalium: ginekomastia,
mastodinia, gangguan
menstruasi, dan
penurunan libido pria
Scoring
Keterangan Suitability Efficacy Safety Total
ARB 90 85 90 265
ACEI 90 85 70 245
ACEI+CCB 80 85 80 225
CCB 95 85 90 270
Diuretik 80 85 70 235
Obat CCB
Keterangan Suitability Efficacy Safety
Amlodipin Indikasi : diindikasikan
untuk pengobatan
hipertensi, dapat
digunakan sebagai agen
tunggal untuk
mengontrol tekanan
darah pada sebagian
besar penderita
hipertensi. Juga
diindikasikan untuk
pengobatan iskemia
myokardial, dapat
digunankan sebagai
monoterapi atau
kombinasi dengan obat-
KI : hipersensifitas
terhadap
Sekelompok obat yang
bekerja dengan
menghambat masuknya ion
chanel Ca+ melewati slow
chanel yang terdapat pada
membran sel (sarkolema).
Menghambat arus masuk
ion kalsium melalui saluran
lambat membran sel aktif,
mempengaruhi sel miokard
jantung dan sel otot polos
pembuluh darah, sehingga
mengurangi kemampuan
kontraksi miokard,
pembentukan dan
propagasi impuls elektrik
dalam jantung, tonus
ES : sakit
kepala, udema,
letih,
somnolensi,
mual, nyeri
perut, kulit
memerah,
palpitasi,
pening.
dyhidropiridine,
gangguan fungsi ginjal
dan hati, kehamilan,
menyusui, anak-anak
vaskuler sistemik atau
koroner.
Nifedipin Indikasi : terapi dan
propilaksi gangguan
koroner, terutama
angina pectoris,
hipertensi, insufisiensi
koroner kronik
KI : wanita hamil dan
menyusui, syok
kardiogenik,
hipersensifitas.
ES : ringan dan
hanya
sementara, rasa
panas, rasa berat
kepala, mual dan
pusing, udem
subcutan,
hipotensi dan
palpitasi.
Verapamil Indikasi : angina
pectoris
KI : hipotensi atau
syokkardiogenik,
gangguan konduksi
(AV blok tingkat 2 dan
3, SA blok), sick sinus
syndrome, penderita
dengan antiflutter, dll.
ES : hipotensi
ortostatik, maul,
konstipasi, sakit
kepala dan
gelisah
Scoring
Keterangan Suitability Efficacy Safety Total
Amlodipin 90 90 85 265
Nifedipin 85 90 85 260
Verapamil 85 90 75 250
P-drug amlodipin :Untuk hipertensi dan angina, dosis awal yang biasa digunakan adalah 5 mg
satu kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan hingga maksimum 10 mg tergantung respon pasien
secara individual dan tingkat keparahan penyakitnya. Untuk anak-anak, pasien lemah, dan usia
lanjut atau pasien dengan gangguan fungsi hati dapat dimulai dengan dosis 2,5 mg amlodipin
satu kali sehari. Dosis ini juga dapat digunakan ketika amlodipin diberikan bersama anti
hipertansi lain.
Resep
Dr. Qamara
SIP No: 110/456/UP/DIKNES
Praktek:Jln. Amanah no.17, MataramTlp 0370-643210
Mataram, 1 Juli 2011
R/ Tab Gemfibrozil mg 600 No.XXVIIIS.b.d.d. tab 1 p.c ₰
R/ Tab Amlodipin 5 mg No.XIVS.u.d.d. tab 1 p.c ₰
R/ Inj Lanctus IU 10 Pen 1S.u.d.d.u.c Inj. I. o.n. ₰
Pro : Tn. Aman Umur : 55 tahunAlamat : Jl.Muda terus no.34, Mataram
B. Edukasi
Makan teratur
Nutrisi seimbang : Rendah KH, lemak, Berserat, Kurangi garam, perbanyak konsumsi
buah dan sayur
Hindari stress berlebihan dan olahraga teratur
Berikan 1 ampul saja, cukup digunakan selama 20 hari dan minta pasien balik untuk
kontrol gula darah lagi
Cara penggunaan :
1. Buka vial insulin
2. Ambil sekitar 0,5 ml
3. Injeksi pada bagian tubuh seperti terlihat pada gambar dibawah ini secara im atau
sc :
Cara penyimpanan
1. Jika belum digunakan : Simpan ampul insulin dalam lemari es dengan suhu 2-8oC.
2. Jika sudah digunakan : simpan dalam suhu 25-30oC (suhu ruangan).
3. Tidak boleh terkena sinar matahari