ppt kel 1a
DESCRIPTION
ppt jurnal nanopartikelTRANSCRIPT
SISTEM PENGHANTARAN OBAT
“DOUBLE-COATED POLY (BUTYLCYNANOACRYLATE) NANOPARTICULATEDELIVERY SYSTEMS FOR BRAIN TARGETING OF DALARGIN
VIA ORAL ADMINISTRATION”
Della Aprila (1301018)
S1-VIADosen : Deni Anggraini M.Farm ., Apt
LATAR BELAKANG
Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi penghantaran dalargin dengan
pemberian oral dimana dalargin dibuat dengan sistem poly (butylcy-
anoacrylate) nanoparticulate delivery systems (PBCA-NDSs). Studi
terdahulu telah membuktikan bahwa penghantaran dengan sisten PBCA-
NDSs secara intravena dengan Tween 80 telah berhasil mencapai target
aksi di otak, tetapi studi nanopartikel secara oral ke otak menunjukkan
bioavailabilitasnya berkurang dan terjadi degradasi nanopartikel oleh
enzim pencernaan. Untuk mengatasi masalah ini, dalargin dibuat dengan
sistem double coated PBCA - NDSs dengan Tween 80 dan PEG200000
dalam konsentrasi bervariasi.
METODE• Metode yang digunakan adalah metode polimerisasi anionik menggunakan larutan HCl
0,01N + dekstran 70 (1,5% w/w) diaduk dengan magnetik stirrer kemudian ditambahkan
tetes demi tetes larutan monomer butylcyanoacrylat ( 1 % v / v ).
• Setelah 4 jam polimerisasi, larutan emulsi nanopartikel dinetralkan dengan NaOH ( 0,1 N ).
Suspensi nanopartikel yang diperoleh difiltrasi dengan filter ukuran 5 , 1.2 , dan 0.7 µ filter.
Larutan yang telah difiltrasi, diultracentrifuged selama tiga siklus , masing-masing 1 jam.
Akhirnya, butir-butir nanopartikel yang telah dilyophilisasi selama semalam, disimpan pada
40C untuk drug loading.
• Drug loading PBCA - NDSs dibuat dengan metode adsorpsi dicuci dengan 15 mL Mamalian
Ringer’s Solution (MRS), yang lebih representatif dengan cairan cerebrospinal. Masing-
masing formula ditambahkan Tween dan atau PEG dengan magnetic stirrer 9000 rpm (45
menit), kemudian larutan disentrifugasi 75600g selama 20 menit. Kemudian, PBCA-NDSs
Dalargin double coated dikumpulkan, diliofilisasi, dan disimpan pada 40C .
A. Karakterisasi PBCA-NDSs
• 1 mg serbuk kering yang diperoleh dari langkah-langkah tadi disuspensikan
dalam 5 ml Nanopure Water dengan ultrasonikasi pada 4,2 KHz/s selama 5
menit. Suspensi yang diperoleh kemudian dianalisis ukuran partikel, distribusi
ukuran dan zeta potensialnya dengan hamburan cahaya dinamis.
• Semua formulasi PBCA-NDSs double coated memiliki ukuran partikel sekitan
100 nm dengan indeks polidispersi yang rendah yaitu sekitar 0,018.
• Rata-rata nilai zeta potensial dari masing-masing formula bervariasi antara
rentang -18,01 hingga -2,44 mVs.
HASIL DAN PEMBAHASAN
B. In Vitro Release Kinetics
• (Formulasi T0P0) tanpa lapisan apapun memeiliki jumlah tertinggi pelepasan
obat (82,03±6,33%) dalam waktu 50 jam
• (Formulasi T0P2) formula dengan lapisan 2 % dari PEG 20000 memiliki laju
pelepasan terendah dan berkurang menjadi 50,23±4,26 % dalam waktu 50
jam.
• Perbedaan ini dapat dikaitkan bahwa lapisan konsentrasi PEG dan bukan
Tween berpengaruh pada pelepasan obat. PEG yang bertambah akan
menurunkan persentase pelepasannya hal ini dikarenakan berat molekul
membentuk penghalang yang selanjutnya mengakibatkan kompresi dan
stabilitas lapisan coating
HASIL DAN PEMBAHASAN
C. Stabilitas obat dalam SIF (Simulated Intestinal Fluid) dan SGF
(Simulated Gstric Fluid)
• Pada SGF hasil yang ditunjukkan T0P0, T2P2, dan T0P2 setelah 3 jam adalah
65,38±2,22%, 72,66±1,13%, dan 85,02±1,56%.
• Pada SIF hasil yang ditunjukkan T0P0, T2P2, dan T0P2 setelah 3 jam adalah
42,57±1,16%, 65,02±1,45%, dan 75,55±1,195%.
• Hasil menunjukkan bahwa tidak hanya PEG saja yang berpengaruh terhadap
hasil akan tetapi tween juga berpengaruh besar. Peningkatan densitas
permukaan oleh molekul rantai panjang seperti Tween dan PEG dapat
membuat efek perlindungan untuk drug loaded PBCA-NDSs dari enzim yang
terdapat pada lambung
HASIL DAN PEMBAHASAN
D. Evaluasi In VivoDouble Coated Dalargin Loaded PBCA-NDS Dengan
Tail Flick Test.
• Formulasi T2P2 A (yaitu, T2P2 yang diformulasi dengan pusat opioid
antagonis : naltrexone HCl) menunjukkan mendekati % MPE 5±5,45.
• Formulasi T2P2-N (yaitu, fisik pencampuran obat dan excipients tanpa
nanopartikel) menampilkan % MPE dari hanya 2,5±2,27.
• Oleh karena itu, itu disimpulkan bahwa administrasi bersama dengan
naltrexone antagonis tidak menghasilkan efek antinociceptive yang signifikan,
yang juga terjadi dengan setiap formulasi tanpa nanopartikel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
E. Kurva Respon Dosis Dalargin
• Kurva respon dosis diperoleh menggunakan formulasi T2P2 (gambar 8).
Formulasi T2P2 dipilih untuk membuat grafik ini karena efek maksimum dari
MPE dari 93.8±6,58 dalam waktu 60 menit.
• Dosis yang diberikan mulai dari 7,5 - 52,5 mg/kg.
• Dosis terkecil 7,5 mg/kg gagal untuk menunjukkan efek.
• Namun dosis untuk 37.5 mg/kg memberikan efek % MPE 93.75±5.88 dalam
waktu 60 menit.
• Begitu juga pada dosis 52,5 mg/kg memberikan efek yang lebih meningkat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
• Ada tiga formulasi yaitu T2P2, T1.5P0.5, dan T1P1 memperlihatkan
angka signifikan penghantaran dalargin pemberian oral dengan sistem
PBCA-NDSs mencapai target aksi di otak.
• Hal ini dikarenakan pengaruh penggunaan tween 80 dan PEG 20000
dalam formulasi poly (butylcy-anoacrylate) nanoparticulate delivery
systems (PBCA-NDSs).
KESIMPULAN