ppt kel 2 aldosteronism

26
KELOMPOK 2 : Lilis Khalisah Sugiodi Faisal Nugraha Silvana Djoni Rahmanita Ariani Sofiana Azizah ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ALDOSTERONISME

Upload: lilisloveoppakeyfrom

Post on 08-Jul-2016

261 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hhkhhghggjhg

TRANSCRIPT

Page 1: Ppt Kel 2 Aldosteronism

KELOMPOK 2 :Lilis KhalisahSugiodiFaisal NugrahaSilvana DjoniRahmanita ArianiSofiana Azizah

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ALDOSTERONISME

Page 2: Ppt Kel 2 Aldosteronism

Latar belakang

Sistem endokrin merupakan suatu sistem yang terdapat didalam tubuh manusia, dan sangat berperan penting bagi tubuh. Sistem endokrin adalah kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan.

sistem endokrin memiliki gangguan yang terdapat pada tiap-tiap kelenjarnya. Salah satu gangguan dari sistem endokrin ini adalah Aldosteronisme.

Page 3: Ppt Kel 2 Aldosteronism

Anatomi dan Fisiologi Kelenjar Adrenal

Anatomikelenjar suprarenalis berben-tuk ceper dan terdapat pada bagian atas dari ginjal, berat-nya sekitar 5-9 gram dan berjumlah dua buah, terdiri dari dua bagian yaitu bagian luar (korteks) berasal dari sel-sel mesodermal yang menghasilkan hormone steroid dan bagian dalam (medulla) berasal dari sel-sel ektodermal yang menghasilkan katekolamin.

Page 4: Ppt Kel 2 Aldosteronism

Cont..

FisiologiGlukokortikoidMineralokortikoidKatekolamin

Page 5: Ppt Kel 2 Aldosteronism

Pengertian

Aldoteronisme adalah keadaan klinis yang diakibatkan oleh produksi aldosteron“ suatu hormon steroid mineralokortikoid korteks adrenal” secara berlebihan.

Konsekuensi klinis kelebihan aldosteron adalah retensi natrium dan air, peningkatan volume cairan ekstra sel dan hipertensi. Selain itu juga tejadi hipernatremia, hipokalemia dan alkalosis metabolik. ( Sylvia A. Price, 1995;1088).

Page 6: Ppt Kel 2 Aldosteronism

Ada dua jenis aldosteronisme yaitu aldosteronisme primer dan aldosteronisme sekunder.• Pada aldosteroidisme primer (Sindrom Conn),

kelebihan produksi aldosteron terjadi akibat adanya tumor atau hiperplasia korteks adrenal

• Sedangkan aldosteronisme sekunder yaitu pengeluaran aldosteron oleh karena rangsangan dari sistem renin angiotensin.

Page 7: Ppt Kel 2 Aldosteronism

Etiologi

Aldosteronisme Primer1. Adenoma adrenal

(sindroma conu)2. Hiperplasia adrenal3. Karsinoma adrenalAldosteronisme Skunder4. Hipertensi

– Esensiel– “Accelerated”

2. Terapi Diuretik3. Sindroma Nefrotik

4. Sirosis5. Gagal Jantung Kongestif6. “Salt – Losing

Nephropathy”7. Asidosis Tubular Ginjal8. Sindroma Bartter9. Hipersekresi Renin10. Tumor Ginjal11. Hipokalemi

Page 8: Ppt Kel 2 Aldosteronism

Tanda dan Gejala

• Hipertensi dengan tekanan diastolik antara 100-130 mmHg

• Hipokalemia• Alkalosis Metabolik• Nyeri Kepala, Edema• Kelemahan Otot Berat• Polinukturia, polidipsi• Tampak bingung dan sering kesemutan.

Page 9: Ppt Kel 2 Aldosteronism

Patofisiologi

• Peningkatan aldosteron menyebabkan peningkatan reabsorbsi natrium, jumlah total natrium dalam tubuh dan hiperpolemia.

• Hipertensi arteri terjadi karena peningkatan volume cairan, kadar natrium pada arterior dan pembuluh darah serta reaktifitas simfatis penurunan kalium pada intra dan ekstra seluler terjadai karena peningkatan ekresi kalium pada tubulus ginjal.

Page 10: Ppt Kel 2 Aldosteronism

• Hipokalemia merupakan penyebab terjadinya kelemahan otot yang bervariasi, keluhan kram dan mudah lelah pada penderita aldosteronisme, di samping ketidakmampuan ginjal untuk mengasamkan atau memekatkan urin. Akibatnya volume urin akan berlebihan sehingga terjadi poliuria.

• Alkalosis hipokalemia dapat menurunkan kadar kalsium terionisasi dalam serum dan merupakan presdiposisi timbulnya tetanus serta parestesia pada pasien.

Page 11: Ppt Kel 2 Aldosteronism

Pathway

11796_ASKEP ALDOSTERONISME.docx

Page 12: Ppt Kel 2 Aldosteronism

Komplikasi

• Serangan jantung• Gagal jantung• Hipertrofi ventrikel kiri - pembesaran otot yang

membentuk dinding ventrikel kiri• Penyakit ginjal atau gagal ginjal• Hipokalemia • Kematian dini

Page 13: Ppt Kel 2 Aldosteronism

Data Penunjang

1. CT Scan dan Photoscanning2. EKG :3. Uji Diagnostik Lab

Page 14: Ppt Kel 2 Aldosteronism

Penatalaksanaan

• TindakanPenanganan aldosteronisme primer biasanya meliputi operasi untuk mengangkat tumor adrenal melalui adrenalektomi.

• MedikasiKetidakseimbangan elektrolit dan kelebihan cairan ditangani dengan pemberian obat kalium dan spironolakton atau amilorid. Spironolakton diberikan dalam dosis tinggi 200-400mg/hari dan amilorid 20-40mg/hari.

• DietSelain makanan rendah natrium, dianjurkan mengkonsumsi makanan yang kaya dengan kalium

Page 15: Ppt Kel 2 Aldosteronism

Cont...

• AktivitasKegiatan ditingkatkan secara bertahap. Apabila kadar kalium serum sudah pulih, rasa lemah dan cepat lelah bisa berkurang.

Page 16: Ppt Kel 2 Aldosteronism

Prognosis

Prognosis baik pada pasien aldosteronisme yang terkontrol. Bagaimana pun, hampir 50% dari jumlah pasien akan mendapatkan terapi antihipertensi seumur hidup. Aldosteronisme memiliki efek pada jantung yaitu fibrosis miokardial yang dapat dicegah dengan penggunaan antagonis aldosteron.

Page 17: Ppt Kel 2 Aldosteronism

Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Aldosteronisme

1. Pengkajiana. Keluhan Utamab. Riwayat kesehatan c. Perubahan pola hidup sehari-harid. Pemeriksaan diagnostik atau laboratorium

Page 18: Ppt Kel 2 Aldosteronism

Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan hipertensiIntervensi:• Observasi nyeri ( P,Q,R,S, dan T)• Pelihara dan ciptakan lingkungan yang tenang• Berikan kompres hangat atau dingin• Ajarkan tehnik relaksasi dan distraksi• Kolaborasi pemberian

Page 19: Ppt Kel 2 Aldosteronism

2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan hipernatremia sekunder terhadap aldosteronisme.

Intervensi:• Timbang pasien tiap hari pada waktu yang sama,

timbangan pakaian yang sama, laporkan bila terjadi penambahan berat badan > 0,5 kg / hari

• Pantau kadar natrium serum setiap 8 jam• Ukur intake dan output setiap 8 jam• Kolaborasi dengan tim medis dalam mempertahan-

kan diet rendah natrium

Page 20: Ppt Kel 2 Aldosteronism

3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala terkait penyakit : ekskresi urine berlebih dan polidipsia

Intervensi:• Ukur intake dan output setiap 8 jam • Anjurkan klien untuk miksi dalam 1 jam sekali• Anjurkan klien untuk makan dengan pola seimbang• Berikan susana senyaman mungkin pada klien pada

saat miksi

Page 21: Ppt Kel 2 Aldosteronism

4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kele-mahan otot dan perubahan metabolisme protein.

Intervensi: • Ajarkan tentang pengaturan aktivitas dan teknik

manajemen waktu• Bantu pasien untuk mengubah posisi secara

berkala, bersandar, duduk, berdiri, dan ambulasi yang dapat ditoleransi

• Bantu pasien dengan aktivitas fisik teratur (misanya, ambulasi, pemindahan posisi)

Page 22: Ppt Kel 2 Aldosteronism

5. Gangguan sensori persepsi : penglihatan ber-hubungan dengan perubahan persepsi sensori

Intervensi:• Jelaskan konsep dasar proses penyakit• Bantu pasien dalam pembelajaran dan penerimaan

metode altenatif dengan kurangnya fungsi peng-lihatan

• Memanipulasi lingkungan sekitar pasien

Page 23: Ppt Kel 2 Aldosteronism

6. Resiko cedera berhubungan dengan kelemahan ototIntervensi:• Kaji fungsi neuromuskular setiap 4 – 8 jam, laporkan

perubahan yang menandakan potensial terjadinya tetani, peningkatan kelamahan / parastesi.

• Bantu dan berikan dorongan untuk melakukan ambulasi bila pasien mampu.

• Berikan bantuan untuk memberikan ambulasi.• Pertahankan tempat tidur dalam posisi rendah dan pagar tempat

tidur tetap terpasang.• Singkirkan benda-benda dan objek lain yang secara potensial

membahayakan diri lingkungan pasien.

Page 24: Ppt Kel 2 Aldosteronism

Kesimpulan

• Aldoteronisme adalah keadaan klinis yang diakibatkan oleh produksi aldosteron“ suatu hormon steroid mineralokortikoid korteks adrenal” secara berlebihan

• Tanda dan gejala pada aldosteronisme yaitu tekanan darah yang meningkat, kelemahan otot, hipokalemia, alkalosis metabolik, nyeri kepala, edema, kelemahan otot berat, polinukturia, polidipsi, tampak bingung dan sering kesemutan.

• komplikasi yang dapat terjadi diantaranya serangan jantung, gagal jantung, hipertrofi ventrikel kiri pembesaran otot yang membentuk dinding ventrikel kiri, penyakit ginjal atau gagal ginjal, hipokalemia dan kematian dini.

Page 25: Ppt Kel 2 Aldosteronism

Saran

Sebagai generasi penerus di bidang keperawatan kita harus lebih memahami dan lebih mnegerti apa , mengapa dan bagaimana terjadinya aldosteronisme. Agar kita bisa memberikan penanganan yang tepat kepada pasien kita kelak. Selain itu juga perlu diadakan pendidikan kesehatan mengenai aldosteronisme baik pada klien yang sudah terserang penyakit maupun yang belum.

Page 26: Ppt Kel 2 Aldosteronism

Daftar Pustaka

• Baradero, Mary, dkk. 2009. Klien Gangguan Endokrin. Jakarta: EGC• Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Vol.2. Jakarta:

EGC• Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC• Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma. 2013. NANDA NIC-NOC.

Yogyakarta: MediAction• Price, Sylvia A . dan Lorrane M. Wilson . 1995 . Patofisiologi Konsep Klinis

Proses-proses Penyakit . Jakarta : EGC• Price, Sylvia A. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.

Jakarta:EGC• Syaifuddin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Salemba Medika• Syaifuddin. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta: Salemba Medika• Yuliana, Exlasia. 2011. Hiperaldosteronisme. 03 Februari 2011. Di 16:50

pm. http:/www.scribd.com/