ppt pak satria

Upload: yudith-subun

Post on 13-Oct-2015

45 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ppt Pak Satria

TRANSCRIPT

  • *

    Ns.Yunita Azizatu N.I,SKep

  • Pengertian Gangguan Jiwa

    Gangguan jiwa adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi, proses berpikir, perilaku, dan persepsi (penangkapan panca indera). Gangguan jiwa ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita (dan keluarganya) (Stuart & Sundeen, 1998).

    *

  • Penyebab Gangguan Jiwa

    Penyebab utamanya di badan (somatogenik), lingkungan sosial (sosiogenik) ataupun psikis (psikogenik), (Maramis1994). Biasanya tidak terdapat penyebab tunggal, akan tetapi beberapa penyebab sekaligus dariberbagai unsur itu yang saling mempengaruhi atau kebetulan terjadi bersamaan, lalu timbulah gangguan badan ataupun jiwa.

    *

  • Macam-Macam Gangguan JiwaSkizofrenia. Depresi Kecemasan Gangguan Kepribadian Gangguan Mental Organik Gangguan Psikosomatik Retardasi Mental Gangguan Perilaku Masa Anak dan Remaja.

    *

  • Faktor KekambuhanEmpat faktor penyebab kekambuhan dan yang memerlukan perawatan, menurut Sullinger (1988) adalah sebagai berikut : Klien: ketidakteraturan mengkonsumsi obat mempunyai kecenderungan untuk kambuh. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan 25%-50% klien yang pulang dari rumah sakit tidak memakan obat secara teratur. Dokter (pemberi resep): pengguanaan obat yang teratur dapat mengurangi kambuh, namun penggunaan obat neuroleptic yang lama dapat menimbulkan efek samping Tardive Diskinesia yang dapat mengganggu hubungan sosial seperti gerakan yang tidak terkontrol. Penanggung jawab klien: Setelah klien pulang, maka perawat puskesmas tetap bertanggung jawab atas program adaptasi klien di rumah. Keluarga*

  • Gejala KekambuhanMenjadi ragu-ragu dan serba takut (nervous) Tidak nafsu makan Sukar konsentrasi Sulit tidur Tidak ada minat Depresi dan menarik diri

    *

  • Dukungan sosial keluarga

    Menurut Sarwono dalam Yusuf (2007), dukungan adalah suatu upaya yang diberikan kepada orang lain, baik moril maupun materil untuk memotivasi orang tersebut dalam melaksanakan kegiatan. Kaplan (1976) dalam Friedman (1998) menjelaskan bahwa keluarga memiliki 4 jenis dukungan, yaitu : Dukungan Emosional Dukungan Penghargaan Dukungan Instrumental Dukungan Informatif

    *

  • Menurut Root & Dooley (1985) dalam Kuncoro (2002) ada 2 sumber dukungan sosial keluarga yaitu natural dan artifisial.

    Sarafino (2006) menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah : Faktor dari penerima dukungan (recipient) Faktor dari pemberi dukungan (providers)

    *

  • Indikator rendahnya dukungan sosial keluarga diantaranya: Keluarga belum dapat memantau penderita gangguan jiwa dalam pemberian obat sesuai dengan anjuran petugas kesehatan. Keluarga belum bisa menjaga kebersihan diri penderita gangguan jiwa.Keluarga belum bisa memenuhi kebutuhan KDM penderita di sebabkan adanya kegiatan lain.Keluarga masih melakukan pengasingan pada penderita gangguan jiwa. Keluarga masih merasa malu dengan adanya penderita gangguan jiwa di rumahnya karena dianggap aib keluarga.Keluarga juga tidak mempunyai kreativitas dalam cara pemberian obat pada penderita gangguan jiwa.Keluarga tidak dapat berkomunikasi baik dengan penderita gangguan jiwa. Keluarga belum mampu memberikan informasi dan motivasi pada penderita gangguan jiwa.Keluarga masih beranggapan bahwa penderita gangguan jiwa tidak dapat di sembuhkan lagi.

    *

  • Indikator Pencegahan Kekambuhan pada Penderita Gangguan Jiwa

    Indikator pencegahan kekambuhan penderita gangguan jiwa di Puskesmas adalah sebagai berikut :Tidak terjadinya prilaku penyimpangan penderita seperti perilaku kekerasan Tidak terjadinya prilaku penyimpangan pada penderita seperti Histeris Tidak Terjadi prilaku penyimpangan seperti tidak mau minum obat, tidak mau makan, tidak mau minum, tidak mau tidur, tidak mau keluar rumah, tidak mau bicara, tidak mau mandi. Tidak terjadinya prilaku seperti bicara sendiri Tidak terjadinya prilaku ketawa sendiri, bicara gaur, berdiam diri, BAB dan BAK sembarangan.

    *

  • Fungsi Keluarga Dalam Memberikan Dukungan

    Caplan (1964) dalam Friedman (1998) menjelaskan bahwa keluarga memiliki beberapa fungsi dukungan yaitu: Dukungan informasional Dukungan penilaian Dukungan instrumental Dukungan emosional

    *

  • Konsep Dasar Community Mental Healthy Nursing

    Keperawatan kesehatan jiwa komunitas adalah pelayanan keperawatan yang komprehensif , holistik, dan paripurna yang berfokus pada masyarakat yang sehat jiwa , rentan terhadap stress (resiko gangguan jiwa) dan dalam tahap pemulihan serta pencegahan kekambuhan (gangguan jiwa).

    Pelayanan keperawatan holistik adalah pelayanan menyeluruh pada semua aspek kehidupan manusia yaitu aspek bio-psiko-sosio-cultural dan spiritual.

    *

  • Prinsip-Prinsip Keperawatan Kesehatan Jiwa

    Prinsip-prinsip keperawatan kesehatan jiwa adalah sebagai berikut :Therapeutic Nurse patient relationship (hubungan yang terapeutik antara perawat dengan klien).Conceptual models of psychiatric nursing (konsep model keperawatan jiwa).Stress adaptation model of psychiatric nursing (model stress dan adaptasi dalam keperawatan jiwa).Biological context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan biologis dalam keperawatan jiwa).Psychological context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan psikologis dalam keperawatan jiwa).Sociocultural context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan sosial budaya dalam keperawatan jiwa).

    *

  • Environmental context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan lingkungan dalam keperawatan jiwa).Legal ethical context of psychiatric nursing care (keadaan-keadaan legal etika dalam keperawatan jiwa).Implementing the nursing process : standards of care (penatalaksanaan proses keperawatan: dengan standar- standar perawatan).Actualizing the Psychiatric Nursing Role : Professional Performance Standards (aktualisasi peran keperawatan jiwa: melalui penampilan standar-standar professional).

    *

  • Jenis jenis CMHN

    Basic Course (BC) CMHNSasaran: perawat keswamas (puskesmas)Kegiatan: perawat diberikan pelatihan cara memberikan asuhan keperawatan (7Dx Keperawatan) pada klien dan keluarga pasien gangguan jiwa dirumah.Intermediate Course (IC) CMHNSasaran: Kader Keswa dan Perawat Keswa (PuskesmasKegiatan:Membentuk desa siaga sehat jiwaMerekrut dan melatih kader keswa untuk skreening ggn jiwa di masyarakat, masalah psikososial dan sehat jiwa.Melatih perawat keswa mengintervensi klien dengan masalah psikososial dan mengembangkan rehabilitasi pasien gangguan jiwa.

    *

  • Advance Course (AC) CMHNSasaran:individu, keluarga, staf puskesmas, kelompok formal dan informal serta masyarakat luasKegiatan:Manajemen keperawatan kesehatan jiwaKerjasama Lintas sektoral:1. Psycoanalytical (Freud, Erickson).2. Interpersonal ( Sullivan, peplau). 3. Social ( Caplan, Szasz). 4. Existensial ( Ellis, Rogers). 5. Supportive Therapy ( Wermon, Rockland). 6. Medica (Meyer, Kraeplin).

    *

  • Peran dan Fungsi Perawatan Kesehatan Jiwa Komunitas

    Pengkajian yg mempertimbangkan budayaMerancang dan mengimplementasikan rencana tindakanBerperan serta dalam pengelolaan kasusMeningkatkan dan memelihara kesehatan mental, mengatasi pengaruh penyakit mental - penyuluhan dan konselingMengelola dan mengkoordinasikan sistem pelayanan yang mengintegrasikan kebutuhan pasien, keluarga staf dan pembuat kebijakanMemberikan pedoman pelayanan kesehatan

    *

  • Kompetensi perawat kesehatan jiwa komunitas (competent of caring)

    Pengkajian biopsikososial yang peka terhadap budaya.Merancang dan implementasi rencana tindakan untuk klien dan keluarga.Peran serta dalam pengelolaan kasus: mengorganisasikan, mengkaji, negosiasi, koordinasi pelayanan bagi individu dan keluarga.Memberikan pedoman pelayanan bagi individu, keluarga, kelompok, untuk menggunakan sumber yang tersedia di komunitas kesehatan mental, termasuk pelayanan terkait, teknologi dan sistem sosial yang paling tepat.Meningkatkan dan memelihara kesehatanmental serta mengatasi pengaruh penyakit mental melalui penyuluhan dan konseling.Memberikan askep pada penyakit fisik yang mengalami masalah psikologis dan penyakit jiwa dengan masalah fisik.Mengelola dan mengkoordinasi sistem pelayanan yang mengintegrasikan kebutuhan klien, keluarga, staf, dan pembuat kebijakan.

    *

  • Pelayanan Keperawatan Jiwa Komunitas

    1. Pencegahan PrimerBeberapa kegiatan yang dilakukan adalah :Memberikan pendidikan kesehatan pada orangtua antara lain :a. Pendidikan menjadi orangtuab. Pendidikan tentang perkembangan anak sesuai dengan usia.c. Memantau dan menstimulasi perkembangand. Mensosialisasikan anak dengan lingkunganPendidikan kesehatan mengatasi stressa. Stress pekerjaanb. Stress perkawinanc. Stress sekolahd. Stress pasca bencana

    *

  • Program dukungan sosial diberikan pada anak yatim piatu , individu yang kehilangan pasangan , pekerjaan, kehilangan rumah/ tempat tinggal , yang semuanya ini mungkin terjadi akibat bencana. Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah :Memberikan informasi tentang cara mengatasi kehilanganMenggerakkan dukungan masyarakat seperti menjadi orangtua asuh bagi anak yatim piatu.Melatih keterampilan sesuai dengan keahlian masing-masing untuk mendapatkan pekerjaanMendapatkan dukungan pemerintah dan LSM untuk memperoleh tempat tinggal.Program pencegahan penyalahgunaan obatKegiatan yang dilakukan:Pendidikan kesehatan melatih koping positif untuk mengatasi stress Latihan asertif yaitu mengungkapkan keinginan dan perasaan tanpa menyakiti orang lain.Latihan afirmasi dengan menguatkan aspek-aspek positif yang ada pada diri seseorang.*

  • Program pencegahan bunuh diriMemberikan informasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tanda-tanda bunuh diri.Menyediakan lingkungan yang aman untuk mencegah bunuh diri.Melatih keterampilan koping yang adaptif.

    *

  • 2. Pencegahan SekunderMenemukan kasus sedini mungkin dengan cara memperoleh informasi dari berbagai sumber seperti masyarakat, tim kesehatan dan penemuan langsung.Melakukan penjaringan kasus dengan melakukan langkah sebagai berikut :Melakukan pengkajian 2menit untuk memperoleh data fokus pada semua pasien yang berobat kepukesmas dengan keluhan fisik.Jika ditemukan tanda-tanda yang berkaitan dengan kecemasan dan depresi maka lanjutkan pengkajian dengan menggunakan pengkajian keperawatan kesehatan jiwa.Mengumumkan kepada masyarakat tentang gejala dini gangguan jiwa (di tempat tempat umum)Memberikan pengobatan cepat terhadap kasus baru yang ditemukan sesuai dengan standar pendelegasian program pengobatan (bekerja sama dengan dokter) dan memonitor efek samping pemberian obat, gejala, dan kepatuhan pasien minum obat.Bekerja sama dengan perawat komunitas dalam pemberian obat lain yang dibutuhkan pasien untuk mengatasi gangguan fisik yang dialami (jika ada gangguan fisik yang memerlukan pengobatan).

    *

  • Melibatkan keluarga dalam pemberian obat, mengajarkan keluarga agar melaporkan segera kepada perawat jika ditemukan adanya tanda-tanda yang tidak biasa, dan menginformasikan jadwal tindak lanjut.Menangani kasus bunuh diri dengan menempatkan pasien ditempat yang aman, melakukan pengawasan ketat, menguatkan koping, dan melakukan rujukan jika mengancam keselamatan jiwa.Melakukan terapi modalitas yaitu berbagai terapi keperawatan untuk membantu pemulihan pasien seperti terapi aktivitas kelompok , terapi keluarga dan terapi lingkungan.Memfasilitasi self-help group (kelompok pasien, kelompok keluarga, atau kelompok masyarakat pemerhati) berupa kegiatan kelompok yang mebahas masalah-masalah yang terkait dengan kesehatan jiwa dan cara penyelesaiannya.Menyediakan hotline service untuk intervensikrisis yaitu pelayanan dalam 24 pukul melalu telepon berupa pelayan konseling.Melakukan tindakkan lanjut (follow-up) dan rujukan kasus.

    *

  • 3. Pencegahan TersierProgram dukungan sosial dengan menggerakan sumber-sumber di masyarakat seperti : sumber pendidikan, dukungan masyarakat (tetangga, teman dekat, tokoh masyarakat), dan pelayan terdekat yang terjangkau masyarakat. Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah :Pendidikan kesehatan tentang perilaku dan sikap masyarakat terhadap penerima pasien gangguan jiwa.Penjelasan tentang pentingnya pemanfaatan pelayanan kesehatan dalam penanganan pasien yang melayani kekambuhan.Program rehabilitas untuk memberdayakan pasien dan keluarga hingga mandiri berfokus pada kekuatan dan kemampuan pasien dan keluarga dengan cara :Meningkatkan kemampuan koping yaitu belajar mengungkapkan dan menyelesaikan masalah dengan cara yang tepatMengembangkan sistem pendukung dengan memberdayakan keluarga dan masyarakat.Menyediakan pelatihan dan kemampuan dan potensi yang perlu dikembangkan oleh pasien, keluarga dan masyarakat agar pasien produktif kembali.Membantu pasien dan keluarga merencanakan dan mengambil keputusan untuk dirinya.

    *

  • Program sosialisasiMembuat tempat pertemuan untuk sosialisasi.Mengembangkan keterampilan hidup (aktifitas hidup sehari-hari [ADL],mengelola rumah tangga, mengembangkan hobiProgram rekreasi seperti nonton bersama, jalan santai, pergi rekreasi.Kegiatan sosial dan keagamaan (arisan, pengajian, majelis taklim, kegiatan adat)

    *

  • 4. Program mencegah stigma. Stigma merupaka anggapan yang keliru dalam masyarakat terhadap gangguan jiwa, oleh karena itu, perlu diberikan program mencegah stigma untuk menghindari isolasi dan deskriminasi terhadap pasien gangguan jiwa. Beberapa kegiatan yang dilakukan, yaitu :Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang kesehatan jiwa dan gangguan jiwa, serta tentang sikap dan tindakan menghargai pasien gangguan jiwa.Melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat, atau yang berpengaruh dalam rangka mensosialisasikan kesehatan jiwa dan gangguan jiwa.

    *

  • Jenis gangguan jiwa yang ditangani pada (anak, remaja dan lansia)

    1. Jenis gangguan jiwa yang ditangani pada AnakGangguan kecemasanGangguan perilakuGangguan perkembanganGangguan makanGangguan EliminasiGangguan AfektifSkizofreniaGangguan Tic2. Jenis Gangguan jiwa yang ditangani pada RemajaGangguan CemasGangguan DepresiTipe primerTipe sekunder c. Gangguan somatoform ( Psikosomatik )Gangguan PsikotikGangguan penyalahgunaan NAPZA

    *

  • 3. Jenis Gangguan Jiwa yang ditangani pada LansiaSkizoferniaParafreniaGangguan Jiwa AfektifNeurosis

    *

  • TERIMA KASIH*

    Ns.Yunita Azizatu N.I,SKep