profil kejadian demam berdarah dengue

27
PROFIL KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI PUSKESMAS MASARAN I TAHUN 2011 – 2013 Intisari Latar belakang : Dengue adalah salah satu penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor utamanya dan merupakan penyakit dengan penyebaran yang paling cepat di seluruh dunia. Infeksi sekunder yang mengikuti infeksi primernya terjadi dengan serotipe yang berbeda dan menyebabkan infeksi yang lebih parah seperti syok. Dengue terjadi di daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia dengan insidensi 50 tahun terakhir berlipat hingga 30 kali lipat. Di Indonesia lebih dari 35% populasi tinggal di daerah perkotaan dan sebanyak 150.000 kasus dilaporkan pada tahun 2007 (catatan tertinggi) dengan lebih dari 25.000 kasus dilaporkan baik dari Jakarta maupun Jawa Barat. Case Fatality Rate (CFR) mencapai 1%. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non eksperimental dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan data sekunder warga Desa Masaran yang terkena DBD dan dikumpulkan dari bagian Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Puskesmas Masaran I. Data tersebut dikumpulkan secara 1

Upload: galan-sepdiar-prajakomara

Post on 29-Nov-2015

630 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Profil Kejadian Demam Berdarah Dengue

PROFIL KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

DI PUSKESMAS MASARAN I TAHUN 2011 – 2013

Intisari

Latar belakang : Dengue adalah salah satu penyakit virus yang ditularkan oleh

nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor utamanya dan merupakan penyakit dengan

penyebaran yang paling cepat di seluruh dunia. Infeksi sekunder yang mengikuti

infeksi primernya terjadi dengan serotipe yang berbeda dan menyebabkan infeksi

yang lebih parah seperti syok. Dengue terjadi di daerah tropis dan subtropis di

seluruh dunia dengan insidensi 50 tahun terakhir berlipat hingga 30 kali lipat. Di

Indonesia lebih dari 35% populasi tinggal di daerah perkotaan dan sebanyak

150.000 kasus dilaporkan pada tahun 2007 (catatan tertinggi) dengan lebih dari

25.000 kasus dilaporkan baik dari Jakarta maupun Jawa Barat. Case Fatality Rate

(CFR) mencapai 1%.

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non eksperimental

dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan

menggunakan data sekunder warga Desa Masaran yang terkena DBD dan

dikumpulkan dari bagian Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)

Puskesmas Masaran I. Data tersebut dikumpulkan secara kolektif berdasarkan

dokumen Puskesmas Masaran I sejak Januari 2011 sampai Maret 2013.

Hasil : Berdasarkan usia, kejadian dengue tertinggi tahun 2011 pada usia > 45

tahun (42,9%), tahun 2012 usia 5-15 tahun (44 %) dan tahun 2013 usia 5 – 45

tahun (46,2%). Sedangkan menurut jenis kelamin, lebih sering menyerang

perempuan (57,1%) tahun 2011, laki-laki (52%) tahun 2012 dan perempuan

(61,5%) tahun 2013. Dilihat dari waktu kejadian, kasus dengue lebih banyak

terjadi di bulan Maret (28,6%) tahun 2011, September (44%) tahun 2012 dan

Februari (53,8%) tahun 2013. Lalu tempat kejadian tersering pada tahun 2011 di

Gebang (57,1%), Masaran dan Sepat (32%) tahun 2012 dan Masaran (61,5%)

pada tahun 2013.

Kata Kunci : Demam Berdarah, Dengue, Profil, Masaran.

1

Page 2: Profil Kejadian Demam Berdarah Dengue

PROFILE OF DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER (DHF) INCIDENT

ON MASARAN I PRIMARY HEALTH CARE IN 2011 – 2013

Abstract

Background : Dengue fever is one of virus disease which transmitted by Aedes

aegypti mosquito as the main vector and it is one of case with the fastest

deployment in the world. Those secondary infection which follow the primary

infection, occur with different serotype and induced more severe infection like

shock. Dengue occured in tropic and subtropic areas arround the world with

incident in 50 last year increase to 30 fold. In Indonesia more than 35%

populations live in urban areas and as much as 150.000 cases reported (highest

record) on 2007, with more than 25.000 cases reported from Jakarta and West

Java. The Case Fatality Rate (CFR) reach 1% .

Methods : This study is non-experimental descriptive study with cross sectional

approach. Sampling technique using secondary data Masaran villagers which

infected DHF and collected from Prevention and Control Disease section of

Masaran I Primary Health Care. Those data are gathered collectively based on

Masaran I Primary Health Care’s document from Januari 2011 to Maret 2013.

Results : Based on age, the highest dengue incidence occur in 2011 at more than

45 years old (42,9%), in 2012 between 5-15 years old (44 %) and 2013 between 5

– 45 years old (46,2%). According to gender, more often these cases turn to

woman (57,1%) in 2011, man (52%) in 2012 and woman (61,5%) in 2013. Seen

from the time of the incident, These cases more often happen on March (28,6%)

in 2011, September (44%) in 2012 and Februari (53,8%) in 2013. Then the most

often village incur on Gebang in 2011 (57,1%), Masaran and Sepat (32%) in 2012

and Masaran (61,5%) in 2013.

Keywords : Haemmorrhagic Fever, Dengue, Profile, Masaran.

2

Page 3: Profil Kejadian Demam Berdarah Dengue

PENDAHULUAN

Dengue adalah salah satu

penyakit virus yang ditularkan

nyamuk (air-borne/ mosquito-borne

virus) yang menyebar paling cepat di

seluruh dunia (WHO, 2009). Dengue

dibedakan menjadi empat jenis

serotipe; DENV-1, DENV-2, DENV-

3, dan DENV-4, yang ditularkan

melalui nyamuk Aedes aegypti

sebagai vektor utama. Infeksi

sekunder yang mengikuti infeksi

primer dengan serotipe yang berbeda

menyebabkan infeksi yang lebih

parah seperti syok (Fauci et al,

2008).

Dengue terjadi di daerah

tropis dan subtropis di seluruh dunia.

Gejala muncul 3-14 hari setelah

gigitan nyamuk yang terinfeksi.

Gejala bervariasi mulai dari febris

ringan sampai febris tinggi, dengan

sefalgia hebat, nyeri retro-orbita,

atralgia dan mialgia, dan rash.

Belum ada pengobatan anti-viral

spesifik untuk mengatasi dengue.

Jika terjangkit, penting untuk

memperbaiki hidrasi (WHO, 2013).

Dalam 50 tahun terakhir

insidensi dengue berlipat sampai 30

kali lipat dengan peningkatan

ekspansi geografis ke negara-negara

yang belum pernah terjangkit baik di

perkotaan maupun pedesaan. Tiap

tahunnya terdapat infeksi dengue

sebanyak 50 juta (WHO, 2009).

Di Indonesia, dimana lebih

dari 35% populasi tinggal di daerah

perkotaan, sebanyak 150.000 kasus

dilaporkan pada tahun 2007 (catatan

tertinggi) dengan lebih dari 25.000

kasus dilaporkan baik dari Jakarta

maupun Jawa Barat. Case Fatality

Rate (CFR) mencapai 1% (WHO,

2009). Sedangkan di Kecamatan

Masaran selama tahun 2013 (Januari

- Maret),sudah terdapat 12 kasus,

dimana pada tahun 2012 (Januari -

Desember) terdapat 19 kasus.

Hanya ada satu cara

terpenting dalam mencegah

penularan virus dengue, yaitu dengan

pengendalian vektor nyamuk, Aedes

aegypti. Pencegahan ini

membutuhkan pengembangan

perangkat terbaru dan evaluasi dalam

mengurangi populasi nyamuk. Usaha

mayor dibutuhkan untuk

meningkatkan program pengendalian

vektor berbasis bukti dan mendukung

penelitian pada perilaku manusia dan

perubahan perilaku dalam

3

Page 4: Profil Kejadian Demam Berdarah Dengue

hubungannya dengan

berkembangbiaknya nyamuk (WHO,

2006).

Untuk mengetahui level

kerumunan Aedes dapat dilihat dari

house index/HI (jumlah rumah positif

minimal satu penampungan dengan

Aedes fase imatur per 100 rumah

yang diperiksa), Breteu index

(jumlah penampungan positif Aedes

fase imatur per 100 rumah yang

diperiksa), dan pupae per statistik

rumah (jumlah pupae Aedes aegypti

per rumah).

METODE

Metode penelitian

Penelitian ini merupakan

penelitian deskriptif non

eksperimental dengan pendekatan

cross sectional. Teknik pengambilan

sampel dengan menggunakan data

sekunder yang diperoleh dari bagian

P2P Puskesmas Masaran I Sragen.

Data yang diambil merupakan data

penderita DBD yang tercatat di

Puskesmas Masaran I dari tahun

2011-2013. Data tersebut

dikumpulkan satu per satu dari file

cabinet dan kemudian diolah dengan

menggunakan perangkat lunak SPSS

18.0.

Pengumpulan data

Tahun Angka Kejadian2008 282009 152010 232011 72012 192013 13

Tabel 1. Kasus DBD Tahun 2008 – 2011

4

Page 5: Profil Kejadian Demam Berdarah Dengue

No Usia(Thn)

Jenis Kelamin

Waktu (Bulan)

Desa HI (%)

ABJ (%)

Foging Abati-sasi

1 7 L Januari 2011

Masaran 3,7 96,7 3/1/112 KK

2 6,5 L Februari 2011

Gebang 5,1 95 2/3/11 3 KK

3 60 P Maret 2011

Gebang 4,2 95,4 28/4/11 3 KK

4 40 L Maret 2011

Jirapan 4 95 16/3/11 3 KK

5 58 P April 2011 Masaran 4,4 95,8 28/4/113 KK

6 56 P Agustus 2011

Gebang 4,3 95,6 15 Agustus 2011 : 103

rumah

10/8/113 KK

7 23 P Desember 2011

Gebang 5 95,4 15/12/11 2 KK

8 30 L Januari 2012

Masaran 7 94 26/4/12 3 KK

9 21 P Februari 2012

Sepat 4,7 93,5 1/6/122 KK

10 22 P Maret 2012

Masaran 20 - 24/2/12 2 KK

11 3,5 L Maret 2012

Masaran - - 1/2/12 2 KK

12 2 L Maret 2012

Masaran - - -

13 8 P April 2012 Gebang 7 92,9 14/5/122 KK

14 6 P Mei 2012 Sepat 5,4 94,5 30/8/12 2 KK

15 23 L Mei 2012 Masaran 5 95,5 9/7/12 2 KK

16 10 P Juli 2012 Sepat 5,4 95,5 2/8/12 2 KK

17 21 P Juli 2012 Krikilan 5,5 95 -18 4,5 P Agustus

2012Jirapan 6 95 31 Agustus

2012 : 67 rumah

-

19 8 L September 2012

Sepat - - -

20 4 P September 2012

Masaran 5,4 95,9 6/10/12 3 KK

21 12 L September 2012

Masaran - - -

5

Page 6: Profil Kejadian Demam Berdarah Dengue

22 7 P September 2012

Krebet 25 89 5/10/12 11 KK

23 14 L September 2012

Dawungan

5,4 95 4/10/12 2 KK

24 4 L September 2012

Masaran 4,2 96,5 6/10/12 2 KK

25 8 L September 2012

Sepat 8 94,5 4/10/12 3 KK

26 5 P September 2012

Krebet 5 96 6/10/122 KK

27 20 L September 2012-

Sepat 8 93,9 10 September : 229 rumah

4/10/12 3KK

28 27 L September 2012

Sepat - - 25/9/12 2 KK

29 5 P September 2012

Sepat - - 6/9/125 KK

30 12 L Oktober 2012

Krebet 8 94 12 Oktober 2012 : 161

rumah (78 rumah

RT 7 dan 83 rumah RT 8)

18/10/123 KK

31 7 L Desember 2012

Dawungan

5,4 94,6 28/12/12 2 KK

32 14 P Desember 2012

Krebet 8,3 93,4 28/12/123 KK

33 7 P Januari 2013

Sepat 11 94 3/1/13 4 KK

34 6 L Januari 2013

Dawungan

14,2 87 14/1/13 8 KK

35 21 L Februari 2013

Krikilan 9,3 97 9/3/13 3 KK

36 45 L Februari 2013

Masaran 13,5 89,6 15/2/13 5 KK

37 7 P Februari 2013

Masaran - - -

38 28 P Februari2013

Masaran - - -

39 7 P Februari 2013

Masaran 13 90,3 15/2/13 5 KK

40 19 P Februari 2013

Masaran 24 83 15/2/13 9 KK

41 13 P Februari 2013

Masaran - - 22 Februari 2013

-

42 2,5 L Maret Gebang - - 11/3/13

6

Page 7: Profil Kejadian Demam Berdarah Dengue

2013 7 KK43 19 L Maret

2013Gebang 15,5 84,5 8/3/13

14 KK44 12 P Maret

2013Masaran 21,6 78,4 9/3/13

8 KK45 28 P Maret

2013Masaran 8,3 92,8 13 Maret

2013 : 320 rumah

5/3/13 3 KK

Tabel 2. Angka Kejadian Demam Berdarah Dengue Tahun 2011 – 2013

HASIL

Menurut usia, pada tahun

2011 jumlah penderita DBD

terbanyak ada pada kelompok usia >

45 tahun yaitu sebanyak tiga orang

(42,9%). Diikuti kelompok usia 5-15

dan 15,1-45 tahun masing-masing

sebanyak dua penderita (28,6%).

Sedangkan tidak ditemukan

penderita pada kelompok usia

dibawah satu tahun. Pada tahun

2012, jumlah penderita terbanyak

berada pada kelompok usia 5,1-15

tahun yaitu sebanyak 11 orang

(44%). Diikuti dengan kelompok

usia 0-5 dan 15,1-45 tahun masing-

masing sebanyak tujuh penderita

(28%). Tidak ditemukan penderita

pada kelompok usia > 45 tahun. Pada

tahun 2013, jumlah penderita

terbanyak berada pada kelompok

usia 5,1-15 dan 15,1-45 tahun yaitu

masing-masing sebanyak enam orang

(46,2%). Dan pada kelompok usia 0-

5 tahun terdapat satu penderita

(7,7%).

Pada tahun 2011, penderita

DBD lebih banyak pada perempuan

yaitu sebanyak empat orang (57,1%).

Sedangkan pada laki-laki sebanyak

tiga penderita (42,9%). Pada tahun

2012 sebanyak 13 orang (52%) laki-

laki menderita DBD dan perempuan

sebanyak 12 orang (48%).

Perempuan lebih banyak menderita

DBD pada tahun 2013 yaitu

sebanyak delapan orang (61,5%) dan

laki-laki sebanyak lima orang

(38,5%).

Jumlah penderita DBD pada

tahun 2011 tidak berbeda jauh setiap

bulannya, berkisar antara tidak ada

sama sekali sampai adanya dua kasus

(28,6%) yaitu pada bulan Maret.

Masing-masing satu kasus (14,3%)

7

Page 8: Profil Kejadian Demam Berdarah Dengue

tiap bulannya yaitu pada bulan

Januari, Februari, April, Agustus,

dan Desember. Di bulan lainnya

tidak terdapat penderita DBD.

Sedangkan pada tahun 2012, terdapat

peningkatan yang mencolok

penderita DBD pada bulan

September yaitu sebanyak 11 orang

(44%), diikuti bulan Maret sebanyak

tiga penderita (12%), bulan Mei, Juli,

dan Desember sebanyak dua

penderita (8%), bulan Januari,

Februari, April, Agustus, dan

Oktober sebanyak satu penderita

(4%). Pada bulan lainnya tidak

ditemukan kasus DBD. Pada tahun

2013 sebanyak dua penderita

(15,4%) pada bulan Januari, tujuh

penderita (53,8%) pada bulan

Februari, dan empat penderita

(30,8%) pada bulan Maret.

Terdapat tiga desa yang

warganya terjangkit DBD pada tahun

2011, yaitu desa Gebang sebanyak

empat kasus (57,1%), desa Jirapan

sebanyak satu kasus (14,3%), dan

desa Masaran sebanyak dua kasus

(28,6%). Tidak ditemukan kasus

DBD pada desa empat desa lainnya.

Pada tahun 2012, seluruh desa di

Kecamatan Masaran terdapat kasus

dengue. Desa Gebang sebanyak satu

kasus (4%), desa Jirapan sebanyak

satu kasus (4%), desa Masaran

sebanyak delapan kasus (32%), desa

Dawungan sebanyak dua kasus (8%),

desa Krebet sebanyak empat kasus

(16%), desa Sepat sebanyak delapan

kasus (32%), dan desa Krikilan

sebanyak satu kasus (4%). Pada

tahun 2013, desa Masaran

menyumbangkan angka terbanyak

kasus DBD yaitu sebanyak delapan

kasus (61,5%), diikuti desa Gebang

sebanyak dua kasus (15,4%), dan

masing-masing satu kasus (7,7%)

pada desa Dawungan, Sepat, dan

Krikilan.

2011 2012 2013

Usia (tahun) N Persentase N Persentase N Persentase

0 – 5 - 0 % 7 28% 1 7,7%

5,1 – 15 2 28,6% 11 44% 6 46,2%

15,1 – 45 2 28,6% 7 28% 6 46,2%

8

Page 9: Profil Kejadian Demam Berdarah Dengue

> 45 3 42,9% - - - -

Jenis kelamin

Laki-laki 3 42,9% 13 52% 5 38,5%

Perempuan 4 57,1% 12 48% 8 61,5%

Waktu (bulan)

Januari 1 14,3% 1 4% 2 15,4%

Februari 1 14,3% 1 4% 7 53,8%

Maret 2 28,6% 3 12% 4 30,8%

April 1 14,3% 1 4%

Mei - - 2 8%

Juni - - - -

Juli - - 2 8%

Agustus 1 14,3% 1 4%

September - - 11 44%

Oktober - - 1 4%

November - - - -

Desember 1 14,3% 2 8%

Desa

Gebang 4 57,1% 1 4% 2 15,4%

Jirapan 1 14,3% 1 4% - -

Masaran 2 28,6% 8 32% 8 61,5%

Dawungan - - 2 8% 1 7,7%

Krebet - - 4 16% - -

Sepat - - 8 32% 1 7,7%

Krikilan - - 1 4% 1 7,7%

Tabel 3. Karakteristik kejadian DBD di wilayah kerja Puskesmas Masaran I tahun

2011-2013

9

Page 10: Profil Kejadian Demam Berdarah Dengue

PEMBAHASAN

Menurut penelitian yang

dilakukan oleh Hasyimi et al (2007)

sebagai peneliti Pusat Teknologi

Intervensi Kesehatan Masyarakat

(PTIKM) pada Badan Litbangkes,

terdapat hubungan yang bermakna

antara angka kejadian DBD dengan

faktor usia. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan Oktikasari

et al (2008) dimana usia merupakan

salah satu faktor demografi yang

memiliki hubungan yang bermakna

dengan distribusi kejadian luar biasa

(KLB) namun pada penyakit

Chikungunya. Sedangkan dari WHO

(2009), usia lebih berperan pada

tingkat keparahan infeksi dengue

dimana usia anak lebih tidak mampu

mengompensasi ririko menjadi syok

dengue. Sedangkan pada data yang

kami dapatkan terdapat sebaran

penyakit yang bervariasi dari segi

usia. Data yang sejalan dengan

penelitian sebelumnya adalah pada

tahun 2012 dimana kelompok usia

5,1-15 tahun memiliki angka

tertinggi.

Tidak ada hubungan

bermakna antara jenis kelamin

dengan penyakit yang ditularkan oleh

nyamuk, baik pada penelitian

Hasyimi et al & Oktikasari et al.

sejalan dengan hal tersebut, WHO

tidak menyebutkan jenis kelamin

sebagai faktor risiko DBD. Begitu

juga pada temuan kami, baik laki-

laki dan perempuan memiliki

kemungkinan yang sama untuk

terjangkit DBD.

Tidak dapat ditentukan pada

musim apa DBD merebak, namun

dapat dilihat dari data Kecamatan

Masaran mulai dari awal tahun di

setiap tahunnya sudah terdapat kasus

DBD. Beberapa faktor dapat

memengaruhi dinamisasi transmisi

virus interaksi pejamu-patogen

(termasuk faktor lingkungan dan

iklim) dan faktor imunologis

populasi. Iklim secara langsung

memengaruhi biologi vektor, ledakan

jumlah, dan distribusinya. Sehingga

hal ini menjadi faktor penentu yang

penting terhadap epidemik penyakit

yang ditularkan vektor (WHO,

2009). Faktor abiotik seperti iklim

berpengaruh pada siklus kehidupan

nyamuk Aedes aegypti, kegagalan

perkembangan mulai dari telur, larva

dan pupa yang selanjutnya menjadi

imago (Barrera et al, 2006).

10

Page 11: Profil Kejadian Demam Berdarah Dengue

Genangan air merebak pada musim

hujan, dimana nyamuk Aedes aegypti

bertelur di air jernih. Sehingga secara

teori pada musim ini terjadi

peningkatan kasus DBD yang sejalan

dengan penelitian Supartha (2008).

Desa Masaran terlihat

mengalami peningkatan angka

kejadian DBD dari tahun 2011-2012,

peningkatan juga terjadi pada tahun

2012-2013 dimana data yang tertera

di tahun 2012 merupakan data

setahun penuh sedangkan pada tahun

2013 baru berjalan tiga bulan namun

memiliki angka kejadian yang sama.

Tampak dari Tabel 2 bahwa

setiap dilakukan fogging, di daerah

yang meminta untuk dilakukan

fogging maupun memang masuk

kriteria fogging, tidak menunjukkan

pengurangan penderita dengue di

bulan yang sama maupun di bulan

berikutnya. Hal tersebut

menunjukkan bahwa fogging

bukanlah suatu langkah yang efektif

untuk mengendalikan dengue.

Pihak Puskesmas Masaran I

telah melakukan beberapa langkah

tindakan antara lain berupa

Pemberantasan Sarang Nyamuk

(PSN) dan juga Penelitian

Epidemiologi (PE) pada radius 100

meter dari rumah penderita dengue

dan memang pada daerah yang

dijangkiti dengue memiliki HI > 5%

dan ABJ < 95%. Selain itu juga

dilakukan komitmen bersama

memberantas nyamuk yang

dilakukan di empat kebayanan.

Dalam penelitian

Vanlerberghe et al (2009) sebuah

manajemen pengendalian vektor

dengan pendekatan berbasis

komunitas dalam efektif dalam

mengurangi angka kerumunan Aedes

aegypti. Dalam penelitian tersebut

juga dijelaskan mengenai usaha

standar dalam pengendalian vektor

dengue, yaitu surveilans entomologis

dan pengurangan sumber kembang

biak nyamuk, larvasidasi selektif

tempat penampungan air,

pembasmian nyamuk dewasa secara

selektif jika ditemukan fokus Aedes

aegypti, penyuluhan pencegahan

dengue, dan kebijakan mengenai

pemberantasan dengue. Bentuk

pendekatan berbasis komunitas

adalah diskusi dengan tokoh relevan

mengenai penilaian kebutuhan dalam

membasmi vektor nyamuk,

pembentukan steering committee

11

Page 12: Profil Kejadian Demam Berdarah Dengue

yang terdiri atas epidemiologis,

entomologis, ilmuwan sosial,

edukator profesional, mekanisme

koordinasi intersektoral antar

kelompok kerja masyarakat, tenaga

kesehatan, dan pemerintah lokal, dan

yang terakhir adalah harmonisasi

intervensi dan rencana kegiatan

program pengendalian vektor.

SIMPULAN

Dari hasil pengumpulan data,

maka didapatkan bahwa karakteristik

penderita DBD di Kecamatan

Masaran adalah pada tahun 2011 usia

0-5 tahun tidak terdapat kasus, 5,1-

15 tahun terdapat dua kasus (28,6%),

15.1-45 terdapat dua kasus (28,6%),

dan usia lebih dari 45 terdapat tiga

kasus (42,9%). Pada tahun 2012 usia

0-5 tahun terdapat tujuh kasus (28%),

5,1-15 tahun terdapat 11 kasus

(44%), 15.1-45 terdapat tujuh kasus

(28%), dan usia lebih dari 45 tidak

terdapat kasus. Pada tahun 2013 usia

0-5 tahun terdapat satu kasus (7,7%),

5,1-15 tahun terdapat enam kasus

(46,2%), 15.1-45 terdapat enam

kasus (46,2%), dan usia lebih dari 45

tidak terdapat kasus.

Pada tahun 2011 laki-laki

yang menderita DBD sebanyak tiga

orang (42,9%) dan perempuan

sebanyak empat kasus (57,1%). Pada

tahun 2012 laki-laki yang menderita

DBD sebanyak 13 orang (52%) dan

perempuan sebanyak 12 kasus

(48%). Dan pada tahun 2013 laki-

laki yang menderita DBD sebanyak

lima orang (38,5%) dan perempuan

sebanyak delapan kasus (61,5%).

Pada tahun 2011 terdapat satu

kasus (14,3%) pada bulan Januari,

Februari, April, Agustus, dan

Desember, dua kasus (28,6%) pada

bulan Maret. Pada tahun 2012

terdapat satu kasus (4%) pada bulan

Januari, Februari, April, Agustus,

dan Oktober, dua kasus (8%) pada

bulan Mei, Juli, dan Desember, dan

tiga kasus (12%) pada bulan Maret.

Pada tahun 2013 terdapat dua kasus

(15,4%) pada bulan Januari, tujuh

kasus (53,8%) pada bulan Februari,

dan empat kasus (30,8%) pada bulan

Maret.

Desa Masaran merupakan

desa yang paling mengalami

peningkatan dan berkontribusi paling

besar dalam angka kejadian DBD di

12

Page 13: Profil Kejadian Demam Berdarah Dengue

wilayah kerja Puskesmas Masaran I

dari tahun 2011-2013.

SARAN

Saran untuk menanggulangi DBD

antara lain :

1. Adanya regulasi yang mengikat

warga dalam pengendalian vektor

dengue

2. Adanya sinergi multisektoral

dalam mengendalikan vektor

dengue

3. Pemberdayaan masyarakat

berupa masyarakatlah yang

menjadi penanggung jawab

program pemberantasan vektor

dengue, sehingga jika masyarakat

lalai maka tidak hanya penyakit

itu sendiri yang menjadi

“hukuman” namun ada juga

sanksi yang akan dibebankan

pada masyarakat. Puskesmas

menjadi pihak yang

menyampaikan feedback jika ada

yang terjangkit DBD.

Saran untuk dokumentasi kejadian

DBD : pendataan tidak hanya ditulis

di atas kertas namun juga disimpan

dalam perangkat elektronik.

DAFTAR PUSTAKA

Fauci A.S, Braunwald E, Kasper D.L, et al. 2008. Harisson’s : Principle of Internal Medicine. United States of America : McGraw-Hill.

World Health Organization. 2009. Dengue : Guidelines for Diagnosis, Treatment, Prevention, and Control.

World Health Organization. 2013. http://www.who.int/topics/dengue/en/. Diakses pada tanggal 24 April 2013

Doll S.R. 2001. Cohort Studies: History of the Method Retrospective Cohort Studies. University of Oxford: Oxford. History of Epidemiology, 46 (2001), page 152-160.

TDR for research on diseases of poverty. Report of the Scientific Working Group meeting on Dengue, 1-5 Oct, 2006. Geneva: WHO. Diakses pada tanggal 20 April 2013

Vanlerberghe V., Toledo M.E, Rodriguez M, et al. Community Involvement in Dengue Vector Control: Cluster Randomised Trial. British Medical Journal: 2009

Barrera, R, M. Amador dan G. G. Clark. 2006. Ecological Factor Influencing Aedes aegypti (Diptera ; Culicidae ) Produktivity in Artificial Containers In Salinas, Puerto Rico. J. Med Entamol. 43(3); 484-492.

13

Page 14: Profil Kejadian Demam Berdarah Dengue

Hasyimi M., Yusniar A., Miko H. 2007. Hubungan Tempat Penampungan Air Minum dan Faktor Lainnya dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi DKI Jakarta dan Bali. Media Litbang Kesehatan, Vol.21 No.2 tahun 2011

World Health Organization. 2009. Dengue : Guidelines for Diagnosis, Treatment, Prevention, and Control.

Oktikasari Y.F., Dewi S.,I Made D. 2006. Fator Sosiodemografi dan

Lingkungan yang Memengaruhi Kejadian Luar Biasa Chikungunya di Kelurahan Cinere, Kecamatan Limo, Kota Depok 2006. Makara Kesehatan Vol.12 No.1 Juni 2008: 20-26

Supartha,I.W. 2008. Pengendalian Terpadu Vektor Virus Demam Berdarah Dengue, Aedes aegypti (Linn.) dan Aedes albopictus (Skuse)(Diptera: Culicidae). http://dies.unud.ac.id/wp-content/uploads/2008/09/makalah-supartha-baru.pdf. Diakses tanggal 26 April 2013

14

Page 15: Profil Kejadian Demam Berdarah Dengue

DATA

Tahun 2011

Statistics

usia penderita

2011 jenis kelamin waktu (bulan) desa

N Valid 7 7 7 7

Missing 0 0 0 0

Mean 3.1429 4.7143 1.8571

Std. Error of Mean .34007 1.47542 .26082

Median 3.0000 3.0000 2.0000

Mode 4.00 3.00 2.00

Std. Deviation .89974 3.90360 .69007

Variance .810 15.238 .476

Range 2.00 11.00 2.00

Minimum 2.00 1.00 1.00

Maximum 4.00 12.00 3.00

Sum 22.00 33.00 13.00

usia penderita 2011

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2.00 2 28.6 28.6 28.6

3.00 2 28.6 28.6 57.1

4.00 3 42.9 42.9 100.0

Total 7 100.0 100.0

jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 3 42.9 42.9 42.9

Perempuan 4 57.1 57.1 100.0

Total 7 100.0 100.0

15

Page 16: Profil Kejadian Demam Berdarah Dengue

waktu (bulan) tahun 2011

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Januari 1 14.3 14.3 14.3

Februari 1 14.3 14.3 28.6

Maret 2 28.6 28.6 57.1

April 1 14.3 14.3 71.4

Agustus 1 14.3 14.3 85.7

Desember 1 14.3 14.3 100.0

Total 7 100.0 100.0

Desa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Masaran 2 28.6 28.6 28.6

Gebang 4 57.1 57.1 85.7

Jirapan 1 14.3 14.3 100.0

Total 7 100.0 100.0

Tahun 2012

Statistics

usia penderita

2011 jenis kelamin waktu (bulan) desa

N Valid 7 7 7 7

Missing 0 0 0 0

Mean 3.1429 4.7143 1.8571

Std. Error of Mean .34007 1.47542 .26082

Median 3.0000 3.0000 2.0000

Mode 4.00 3.00 2.00

Std. Deviation .89974 3.90360 .69007

Variance .810 15.238 .476

Range 2.00 11.00 2.00

Minimum 2.00 1.00 1.00

Maximum 4.00 12.00 3.00

Sum 22.00 33.00 13.00

16

Page 17: Profil Kejadian Demam Berdarah Dengue

usia penderita 2012

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2.00 2 28.6 28.6 28.6

3.00 2 28.6 28.6 57.1

4.00 3 42.9 42.9 100.0

Total 7 100.0 100.0

jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 3 42.9 42.9 42.9

Perempuan 4 57.1 57.1 100.0

Total 7 100.0 100.0

waktu (bulan) tahun 2012

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Januari 1 14.3 14.3 14.3

Februari 1 14.3 14.3 28.6

Maret 2 28.6 28.6 57.1

April 1 14.3 14.3 71.4

Agustus 1 14.3 14.3 85.7

Desember 1 14.3 14.3 100.0

Total 7 100.0 100.0

desa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Masaran 2 28.6 28.6 28.6

Gebang 4 57.1 57.1 85.7

Jirapan 1 14.3 14.3 100.0

Total 7 100.0 100.0

17

Page 18: Profil Kejadian Demam Berdarah Dengue

Tahun 2013

Statistics

usia penderita

2011 jenis kelamin waktu (bulan) desa

N Valid 7 7 7 7

Missing 0 0 0 0

Mean 3.1429 4.7143 1.8571

Std. Error of Mean .34007 1.47542 .26082

Median 3.0000 3.0000 2.0000

Mode 4.00 3.00 2.00

Std. Deviation .89974 3.90360 .69007

Variance .810 15.238 .476

Range 2.00 11.00 2.00

Minimum 2.00 1.00 1.00

Maximum 4.00 12.00 3.00

Sum 22.00 33.00 13.00

usia penderita 2013

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2.00 2 28.6 28.6 28.6

3.00 2 28.6 28.6 57.1

4.00 3 42.9 42.9 100.0

Total 7 100.0 100.0

jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 3 42.9 42.9 42.9

Perempuan 4 57.1 57.1 100.0

Total 7 100.0 100.0

18

Page 19: Profil Kejadian Demam Berdarah Dengue

waktu (bulan) tahun 2013

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Januari 1 14.3 14.3 14.3

Februari 1 14.3 14.3 28.6

Maret 2 28.6 28.6 57.1

April 1 14.3 14.3 71.4

Agustus 1 14.3 14.3 85.7

Desember 1 14.3 14.3 100.0

Total 7 100.0 100.0

desa

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Masaran 2 28.6 28.6 28.6

Gebang 4 57.1 57.1 85.7

Jirapan 1 14.3 14.3 100.0

Total 7 100.0 100.0

19