proposal husnul aini 09211173

34
PROPOSAL SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN FERMENTASI URINE SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN STEK BATANG ALAMANDA (Allamanda cathartica) DAN UPAYA PEMBUATAN BROWSUR DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (SI) Pendidikan Biologi OLEH HUSNUL AINI NIM 09.211.173 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKURTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM 2012

Upload: annona-muricata-aeny

Post on 10-Aug-2015

289 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Husnul Aini 09211173

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN FERMENTASI URINE SAPI TERHADAP

PERTUMBUHAN STEK BATANG ALAMANDA (Allamanda cathartica)

DAN UPAYA PEMBUATAN BROWSUR DAN PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana

(SI) Pendidikan Biologi

OLEH

HUSNUL AINI

NIM 09.211.173

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKURTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATARAM

2012

Page 2: Proposal Husnul Aini 09211173
Page 3: Proposal Husnul Aini 09211173

YAYASAN PEMBINA IKIP MATARAM

IKIP MATARAM

JLN PEMUDA 59A MATARAM

PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI

Proposal Skripsi Berjudul :Pengaruh Pemberian Fermentasi Urine Sapi Terhadap

Pertumbuhan Stek Batang Alamanda (Allamanda cathartica) dan Upaya

Pembuatan Browsur dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Disetujui untuk dikembangkan menjadi skripsi.

Mataram,………………..

DOSEN PEMBIMBING I DOSEN PEMBIMBING II

(NOFI SULASTRI S.Pt M.Si) ( RIDWAN Sp M.Si )

NIK. NIK.

Mengetahui

Tanggal Penetapan : Dekan

Drs. Sumarjan, MSi

NIK. 335090906

Page 4: Proposal Husnul Aini 09211173

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT.karena berkat rahmat dan

karunia-Nya penulisan proposal penelitian ini dapat diselesaikan.

Proposal penelitian ini berjudul : ‘Pengaruh Pemberian Fermentasi Urine

Sapi Terhadap Pertumbuhan Stek Batang Alamanda (Allamanda cathartica) dan

Upaya Pembuatan Browsur dan Pengabdian Kepada Masyarakat” ini, disusun

sebagai salah satu syarat melaksanakan penelitian dalam rangka menyusun skripsi

untuk menyelesaikan studi pada program Strata Satu (SI) di Fakultas Mipa IKIP

Mataram.

Proposal penelitian ini dapat diselesaikan tidak terlepas dari bantuan dan

bimbingan pihak-pihak yang erat hubungannya dengan tulisan ini. Oleh karena itu

penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Sumarjan, M.Si., Selaku dekan Fakultas Mipa IKIP Mataram.

2. Ibu Nofi Sulastri S.Pt M.Si selaku dosen pembimbing I yang sangat berjasa

dalam membimbing penulisan proposal.

3. Bapak Ridwan Sp M.Si Selaku dosen pembimbing II yang juga sangat berjasa

dalam membimbing penulisan proposal ini.

4. Bapak Dosen dan Ibu Dosen yang telah membimbing penulis selama belajar

di IKIP Mataram.

5. Ayahku (H. Iswandi) dan Bundaku tercinta (Sariah) yang telah memberikan

dukungan semangat, material, dan do’a sehingga penyusun mampu

menyelesaikan proposal penelitian ini.

Page 5: Proposal Husnul Aini 09211173

6. Saudara-saudaraku (kak Is, kak ida, dan adikku Eva), ponaanku tersayang

(ukis, dandi, riski) serta sahabat-sahabat dan pihak lain yang telah banyak

membantu dalam penyelesaian proposal penelitian ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan proposal penelitian ini

masih belum sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari

para pembaca sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan tulisan selanjutnya.

Akhirnya Penyusun berharap semoga proposal penelitiaan ini dapat

bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Mataram,…….. 2012

Penyusun

Page 6: Proposal Husnul Aini 09211173

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................

HALAMAN LOGO .........................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 3

D. Manfaat penelitian .............................................................................. 3

E. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 4

F. Devinisi Oprasional ............................................................................ 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 6

A. Deskripsi Teoritis ............................................................................... 6

B. Kerangka Berpikir ............................................................................ 13

C. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 13

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 14

Page 7: Proposal Husnul Aini 09211173

A. Rancangan Penelitian ...................................................................... 14

B. Populasi dan Sampel ........................................................................ 15

C. Instrument Penelitian ....................................................................... 15

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 19

E. Teknik Analisis Data ........................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 25

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...............................................................................

Page 8: Proposal Husnul Aini 09211173

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jenis dan kandungan zat hara pada beberapa kotoran ternak

padat dan cair..................................................................................... 11

Table 2. jumlah unsure hara pada kotoran ternak…………………. 12

Page 9: Proposal Husnul Aini 09211173

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. tanaman Alamanda (Allamanda cathartica)………………… 6

Gambar 2. biji Alamanda (Allamanda cathartica)……………………… 9

Page 10: Proposal Husnul Aini 09211173

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tanaman merupakan mahluk hidup yang dapat menghasilkan buah

yang dapat kita manfaatkan untuk kehidupan sehari-hari baik dalam

menyediakan gizi, vitamin serta segi keindahan (estetika) yang terkandung

terdapat pada morfologi tanaman tersebut. Tanaman dapat kita

kembangbiakan dari biji yang terdapat pada buah. Tetapi tanaman yang

bersal dari buah ini akan banyak menimbulkan sifat variasi yang akan tidak

sama dengan induknya.

Perbanyakan tanaman secara vegetatif alamiah adalah perbanyakan

tanaman tanpa perkawinan atau tidak menggunakan biji tanaman induknya

yang terjadi tanpa campur tangan manusia. Perbanyakan secara alami akan

menimbulkan variasi yang berbeda-beda untuk di jadikan tanaman yang

menghasilkan.

Untuk itu salah satu aternatif yang dapat menghasilkan tanaman yang

sifat ginetik sama dengan induknya yaitu menggunakan perbanyakan

tanaman secara vegetatif. Perbanyakan vegetatif buatan merupakan

perkembangbiakan tanaman tanpa melalui perkawinan. Proses perbanyakan

secara vegetative buatan melibatkan campur tangan manusia. Tanaman yang

Page 11: Proposal Husnul Aini 09211173

biasa diperbanyak dengan cara vegetative buatan adalah tanaman yang

memiliki kambium.

Stek atau cutting merupakan salah satu teknik perbanyakan tanaman

secara vegetatif. Tanaman yang disetek, dipotong disalah satu bagiannya.

Stek batang merupakan perbanyakan tanaman yang menggunakan potongan

batang, cabang, atau ranting tanaman induknya.

Untuk dapat meningkatkan keberhasilan dalam memperbanyak

tanaman secara vegetatif seperti cangkok dan stek, dikembangkan hormone

yang dapat mempercepat pertumbuhan akar tanaman.

Sebelum abad ke-20, orang telah mengenal pemupukan dengan

rumput-rumputan dan jerami. Sekarang pemupukan telah umu dilakukan,

walaupun tidak senantiasa cukup dan dengan cara tradisional.pupuk yang

sering dipake adalah pupul kandang, abu dapur, dan sampah, baik dibakar

dahulu maupum tidak

Salah satu alternative untuk mempertahankan dan menungkatkan

kesuburuan tanah adalah dengan pemberian bahan organic seperti pupuk

kandang ke dalam tanah. Nilai pupuk kandang tidak saja ditentukan oleh

kandungan nitrogen, asam fosfat, dan kalium. Namun, karena pupuk

kandang mengandung hamper semua unsure hara makro dan mikro yang

dibutuhkan tanaman serta berperan dalam memelihara keseimbangan hara

dalam tanah.

Page 12: Proposal Husnul Aini 09211173

B. Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh pemberian fermentasi urin sapi terhadap pertumbuhan

stek batang Alamanda (Allamanda cathartica)?.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian fermentasi Urine

Sapi Terhadap Pertumbuhan stek batang Alamanda (Allamanda cathartica)

D. Manfaat penelitian

Secara umum manfaat penelitian ini dapat dibagi menjadi dua kelompok,

yaitu manfaat teoritis dan praktis. Adapun manfaat tersebut adalah :

a. Manfaat Teoritis

1. Menambah ilmu pengetahuan tentang pertumbuhan stek batang

Alamanda (Allamanda cathartica)

2. Manambah wawasan lebih luas tentang pengaruh pemberian urin sapi

terhadap pertumbuhan stek batang Alamanda (Allamanda cathartica).

b. Manfaat Praktis

1. Mendasari pengetahuan tentang hasil urin sapi yang dapat

mempengaruhi pertumbuhan stek batang Alamanda (Allamanda

cathartica).

2. Dapat diterapkan dalam dunia pendidikan, bahwa untuk mempercapat

pertumbuhan stek batang Alamanda (Allamanda cathartica), dapat

menggunakan urin sapi.

Page 13: Proposal Husnul Aini 09211173

3. Dapat di jadikan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Peneliti yang mengambil populasi yang terlalu luas dengan kemampuan

yang terbatas akan menimbulkan hasil penelitian yang sulit untuk

dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Adapun ruang lingkup dalam

penelitian ini adlah sebagai berikut :

1. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah pertumbuhan

stek batang Alamanda (Allamanda cathartica).

2. Objek Penelitian

Adapun objek penelitian ini adalah pengaruh pemberian fermentasi urin

sapi terhadap pertumbuhan stek batang Alamanda (Allamanda cathartica).

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan di laksanakan di Laboratorium Biologi FPMIPA IKIP

Mataram.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan mulai pada bulan November 2012 sampai

Januari 2013.

F. Devinisi Oprasional

Dalam upaya mencapai kesamaan persepsi dengan masalah penelitian

ini perlu mendifinisikan agar tidak menimbulkan kesalah pahaman dalam

Page 14: Proposal Husnul Aini 09211173

menafsirkan tentang beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini.

Adapun istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut :

1. Urin Sapi adalah cairan dari proses pembuangan sisa metabolisme oleh

ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh sapi

melalui proses urinisasi.

2. Pertumbuhan (Growth) adalah perubahan secara kuantitatif selama siklus

hidup tanaman yang bersifat irreversible. Bertambah besar ataupun

bertambah berat tanaman atau bagian tanaman akibat adanya penambahan

unsur-unsur struktur yang baru. Peningkatan ukuran tanaman yang tidak

akan kembali sebagai akibat pembelahan dan pembesaran sel.

3. Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan

anaerobik (tanpa oksigen).

4. Stek atau cutting merupakan salah satu teknik perbanyakan tanaman secara

vegetatif. Tanaman yang disetek, dipotong disalah satu bagiannya. Stek

batang merupakan perbanyakan tanaman yang menggunakan potongan

batang, cabang, atau ranting tanaman induknya.

5. Allamanda cathartica adalah tanaman hias yang umum disebut sebagai

bunga alamanda dan juga sering disebut sebagai bunga terompet emas,

bunga lonceng kuning, atau bunga buttercup.

Page 15: Proposal Husnul Aini 09211173

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritis

1) Stek Batang Alamanda, Urin sapi

a. Stek Batang Alamanda (Allamanda cathartica)

Menurut Universal Taxonomic Services. 2008. Klasifikasi tanaman ini

adalah :

Kerajaan : Plantae

Filum : Basidiomycota

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Apocynales

Famili : Apocynaceae

Genus : Allamanda

Spesies : Allamanda cathartica

Gambar 01 tanaman Alamanda (Allamanda cathartica)

Page 16: Proposal Husnul Aini 09211173

Allamanda cathartica adalah tanaman hias yang umum disebut sebagai

bunga alamanda dan juga sering disebut sebagai bunga terompet emas,

bunga lonceng kuning, atau bunga buttercup (Botanic J Linn Soc

152(3):387-98). Bunga alamanda berasal dari daerah Amerika Tengah dan

Selatan dan banyak ditemukan di Brazil di mana bunga ini umum

digunakan sebagai hiasan karena bentuknya yang indah. (Botanic J Linn

Soc 152(3):387-98)

Ciri-ciri

Tanaman alamanda termasuk dalam golongan perdu berkayu dengan

tinggi yang dapat mencapai 2 meter.( Thomas V, Dave Y. 1989.) Tanaman

ini bersifat evergreen (hijau sepanjang tahun). (Francis JK. 2002.

Allamanda cathartica L) Batangnya yang sudah tua akan berwarna cokelat

karena pembentukan kayu, sementara tunas mudanya berwarna hijau.

Daunnya memiliki bentuk yang melancip di ujung dengan permukaan

yang kasar dengan panjang 6 hingga 16 cm. Selain itu daun alamanda pada

umumnya berkumpul sebanyak tiga atau empat helai. Bunga alamanda

berwarna kuning dan berbentuk seperti terompet dengan ukuran diameter

5-7.5 cm. Tanaman ini memiliki bunga yang harum.

Habitat

Alamanda dapat ditemukan pada daerah sekitar sungai atau tempat terbuka

yang terkena banyak sinar matahari dengan hujan yang cukup dan

kelembaban tinggi sepanjang tahun. Tanaman ini tidak mampu tumbuh

Page 17: Proposal Husnul Aini 09211173

pada tanah yang bergaram atau terlalu basa dan tanaman ini juga tidak

tahan suhu rendah. Suhu -1 °C dapat mematikan tanaman tersebut karena

tanaman ini sangat sensitif terhadap suhu dingin.( Francis JK. 2002.

Allamanda cathartica L)

Alamanda tumbuh dengan baik dan menghasilkan bunga pada intensitas

matahari penuh tanpa halangan. Jika diberi halangan maka produksi

bunganya menurun. Tanaman ini tumbuh baik dengan kondisi tanah

berpasir, kaya bahan organik, serta beraerasi baik. Secara keseluruhan,

alamanda adalah tanaman yang mudah tumbuh pada kondisi yang sesuai

sehingga pada beberapa daerah juga dipandang sebagai gulma.

Iklim yang tepat untuk pertumbuhan alamanda adalah daerah dengan iklim

tropis. Pada daerah dengan iklim tropis, alamanda dapat tumbuh hampir di

sebagian besar lingkungan dengan laju pertumbuhan yang cukup cepat. Di

habitat aslinya, alamanda hidup pada ketinggian 0-700 meter dari

permukaan laut (dpl) dengan curah hujan 1000 hingga 2800 mm per tahun.

Karena pertumbuhannya yang cepat, alamanda umum digunakan sebagai

ornamen untuk menghias pagar dan tembok.

Page 18: Proposal Husnul Aini 09211173

Reproduksi

Gambar 02 biji Alamanda (Allamanda cathartica)

Tanaman alamanda berbunga sepanjang tahun di banyak habitat. Tanaman

ini dapat berkembangbiak dengan biji, namun perbanyakan yang umum

dilakukan yaitu dengan stek batang. Hal ini disebabkan, beberapa varietas

hibrida sulit memunculkan kapsul biji. Alamanda tergolong tanaman yang

tumbuhnya cepat sehingga harus sering dilakukan pemangkasan untuk

menjaga penampilannya.

Manfaat

Bunga alamanda diketahui memiliki beberapa fungsi medis, salah satunya

dapat dipakai sebagai laksatif. Getah tanaman ini memiliki sifat

antibakteri. Bunga alamanda juga memiliki sifat antibiotik terhadap bakteri

Staphylococcus. Bunga tanaman ini juga umum dimanfaatkan sebagai obat

untuk mencegah komplikasi dari malaria dan pembengkakan limpa. Selain

itu, akarnya juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit kuning(

Nayak S, Nalabothu P, Sandiford S, Bhogadi V, Adogwa A. 2006.).

Page 19: Proposal Husnul Aini 09211173

b. Urin sapi

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Mammalia

Ordo : Artiodactyla

Famili : Bovidae

Upafamili : Bovinae

Genus : Bos

Spesies : Bos Sp.

Urine Sapi atau air kencing sapi adalah cairan dari proses pembuangan

sisa metabolisme oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam

tubuh sapi melalui proses urinasi. Proses ini diperlukan untuk membuang

molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk

menjaga homeostasis cairan tubuh.

Pada peternakan sapi, urin cukup mengganggu karena baunya yang

menyengat. Namun berdasarkan beberapa penelitian para ahli , urin sapi

ternyata memiliki banyak kegunaan sebagai berikut :

Anty ( 1987 ); Urine sapi mengandung zat perangsang tumbuh

yang dapat digunakan sebagai pengatur tumbuh diantaranya adalah IAA.

Selain itu, urine sapi juga memberikan pengaruh positif terhadap

pertumbuhan vegetatif tanaman jagung.

Phrimantoro (1995); Urine dengan baunya yang khas, dapat

mencegah datangnya berbagai hama tanaman. Oleh sebab itu urine sapi

juga dapat berfungsi sebagai pengendali hama tanaman.

Page 20: Proposal Husnul Aini 09211173

Lingga ( 1991); Urine sapi mengandung zat hara yang cukup

lengkap (tabel 1)

Berbeda dengan pupuk buatan yang hanya mengandung satu nutrisi saja,

pupuk organik yang dibuat dari urine sapi mengandung nutrisi yang

beragam dan seimbang seperti yang dijelaskan dari hasil penelitian S.C.

Hsieh dan C.F. Hsieh.(1987) pada Tabel 2 berikut:

Page 21: Proposal Husnul Aini 09211173

Untuk mengolah menjadi pupuk organic cair, urine sapi harus

difermentasi. Fermentasi adalah aktivitas mikroorganisme baik aerob

maupun anaerob yang mampu mengubah atau mentransformasikan

senyawa kimia ke subtrat organik (Rahman,1989).

Fermentasi dapat terjadi karena ada aktivitas mikroorganisme penyebab

fermentasi pada subtrat organik yang sesuai, proses ini dapat menyebabkan

perubahan sifat bahan tersebut (Winarno,1990)

Salah satu teknologi fermentasi yang mudah digunakan adalah fermentasi

anaerob, dimana limbah kotoran sapi (padat dan cair) dikonversikan tidak

hanya dalam bentuk pupuk organik cair yang bagus tetapi juga dalam

bentuk biogas yang berenergi tinggi (Joo. Y.H,1990).

Prinsip dari fermentasi anaerob ini adalah penghancuran bahan limbah

organik oleh mikroba dalam kisaran temperatur dan kondisi anaerob.

Penelitian tentang jenis bakteri untuk fermentasi anaerob telah dimulai

sejak tahun 1892 sampai sekarang. Ada dua tipe bakteri yang terlibat yaitu

bakteri fakultatif yang mengkonversi sellulola menjadi glukosa selama

Page 22: Proposal Husnul Aini 09211173

proses dekomposisi awal dan bakteri obligate yang respon dalam proses

dekomposisi akhir dari bahan organik yang menghasilkan bahan yang

sangat berguna dan alternatif energi pedesaaan.( Joo, 1990).

B. Kerangka Berpikir

Sapi merupakan ternak ruminansia besar yang mempunyai banyak

manfaat baik untuk manusia ataupun tumbuhan, seperti daging, susu, kulit,

tenaga dan kotoran. Selain itu urinenya juga bisa dimanfaatkan. Urine sapi bisa

di buat pupuk cair sebagai perangsang tumbuh untuk tanaman. Pembuatan

pupuk cair dari urine sapi ini sangatlah mudah dan tidak membutuhkan waktu

lama serta baik untuk tanaman dibandingkan dengan pupuk buatan pabrik.

Bahan yang digunakan untuk membuat pupuk cair ini juga mudah di dapat dan

biayanya relatif murah. Dengan adanya pembuatan pupuk cair ini masyarakat

diharapkan mau mencoba membuat dan memakainya.

Dalam penelitian ini yang dibahas tentang pengaruh pemberian urin sapi

terhadap pertumbuhan stek batang Alamanda (Allamanda cathartica).

C. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis pada penelitian ini yaitu diduga ada pengaruh pemberian

urin sapi terhadap pertumbuhan stek batang Alamanda (Allamanda

cathartica).

Page 23: Proposal Husnul Aini 09211173

BAB III

METODE PENELITIAN

F. Rancangan Penelitian

1) Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yaitu jenis penelitian

yang sistematis, logis, dan teliti didalam melakukan kontrol terhadap

kondisi yang ada.

2) Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif dan kualitatif menggunakan metode eksperimen dengan

pengaruh pemberian urin sapi terhadap pertumbuhan stek batang

Alamanda (Allamanda cathartica).

3) Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak

Lengkap (RAL) atau Fullyyrandomized desiqn yang dipergunakan bila

media dan bahan percobaan seragam dan dapat dianggap

seragam.(Kusrininggrum, 2008) percobaan ini terdiri dari dua factor

control air aquades dan perlakuan yaitu factor urin sapi dengan masing-

masing perlakuan diulang sebanyak empat kali ulangan sehingga

diperoleh 16 plot percobaan.

Page 24: Proposal Husnul Aini 09211173

Perlakuan dalam penelitian ini adalah :

Air = Kontrol

US1 = Urin Sapi+Feses sapi

US2 = Urin Sapi+kunyit, temulawak dan jahe

US3 = Urin Sapi+tetes tebu atau bibit bakteri

G. Populasi dan Sampel

1. Populasi penelitian

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah urin sapi dan stek

batang Alamanda (Allamanda cathartica)

2. Sampel penelitian

Yang menjadi sampel penelitian disini adalah keseluruhan jumlah

stek batang Alamanda (Allamanda cathartica) yang tumbuh dalam polybag

yang sudah ditentukan dalam 1 kelompok.

H. Instrument Penelitian

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah suatu alat ukur

yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun social yang diamati

{(Sugiono,2009) dalam (Hardiansyah,2011).

Instrument yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah pedoman pengamatan.

Page 25: Proposal Husnul Aini 09211173

1. Alat dan Bahan

1. Alat yang digunakan

No Nama alat Jumlah

1 Ember 1 buah

2 Pengaduk 1 buah

3 Saringan 1 buah

4 Botol Bekas 5 buah

5 Bakcer Glass 1 buah

6 Cerigen 1 buah

2. Bahan yang digunakan

No Nama Bahan Jumlah Satuan

1 Urine Sapi (Bison benasus L) 10 Liter

2 Lengkuas 2 Ons

3 Kunyit 2 Ons

Page 26: Proposal Husnul Aini 09211173

5 Jahe 2 Ons

8 Tetes tebu/bibit bakteri 0.5 Liter

2. Langkah Kerja

a. Tahap Persiapan Tempat

penyiapan tempat penelitian yaitu didalam Laboratorium Biologi FPMIPA

IKIP Mataram dengan terlebih dahulu membersihkan barang-barang dan hal

yang sekiranya tidak diperlukan dalam penelitian, kemudian menjadikan

lokasi menjadi kondisi yang homogen.

b. Tahap persiapan bahan

1) Tahap Persiapan

a. Pengambilan Urin Sapi

pengambilan urin sapi yang digunakan sebagai pupuk cair murni pada

penelitian ini tidak dilakukan secara acak melainkan sudah ditentukan

yaitu menggunakan Urin sapi (Bos Sp) yang langsung diambil dari sapi

peternak.

b. Fermentasi urin sapi

urin sapi yang telah diambil di taruh dalam cerigen.

2. Tahapan Pelaksanaan

- pembuatan pupuk Urin sapi

Urin sapi yang akan di fermentasi dibagi menjadi beberapa bagian

diantaranya :

Page 27: Proposal Husnul Aini 09211173

1. Urine sapi (Bos Sp.) di tampung dan dimasukkna ke dalam cerigen 1 dan di

tambah dengan kotoran (feses) sapi

2. Urine sapi (Bos Sp.) di tampung dan dimasukkna ke dalam cerigen dan di

tambah dengan Lengkuas, kunyit,jahe, yang ditumbuk sampai halus

kemudian dimasukkan ke dalam cerigen 2.

3. Urine sapi (Bos Sp.) di tampung dan dimasukkna ke dalam cerigen dan di

tambah dengan starter Sacharomyces cereviceae.

4. Fermentasi urine didiamkan selama 14 hari dan diaduk setiap setiap hari.

5. cerigen ditutup rapat.

6. Setelah 14 hari pupuk cair sudah jadi kemudian disaring dan dikemas.

7. urin sapi yang sudah di fermentasi siap untuk digunakan.

8. masukan batang Alamanda yang sudah ditentukan ke dalam polybag yang

sudah di isi dengan tanah.Uin sapi yang sudah difermantasi diaplikasikan ke

batang Alamanda dengan sistem pemberian air secara irigasi tetes.

3) Tahap pengamatan

Pengamatan dilakukan saat biji sudah terlihat daun pertamanya sampai

dengan pertumbuhannya besar ( dua bulan), kemudian dilanjutkan dengan

analisis data yang diperoleh dari hasil pengamatan menggunakan Analisis Of

Varians (ANOVA).

Page 28: Proposal Husnul Aini 09211173

3. Parameter Penelitian

Parameter yang akan diamati :

a. Waktu muncul tunas pertama (hari)

b. Panjang tunas terpanjang (cm)

c. Jumlah tunas lateral

I. Teknik Pengumpulan Data

Sehubungan dengan metode pengumpulan data dalam penelitian ini,

maka metode pengumpulan data yang digunakan adalah, metode dokumentasi

sebagai metode pokok.

Metode Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu”. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karaya-karya monumental dari seseorang.

Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan

masing-masing ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang

berbentuk gambar, misalnya foto,gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen

yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang berupa gambar, patung, film,

dan lain-lain Sugiyono, (2010: 240).

Atas dasar pendapat ahli tersebut yang dimaksud dengan metode

dokumentasi adalah bentuk catatan mengenai perkecambahan yang telah

dicatat, dalam kumpulan tentang keadaan pertumbuhan, metode dokumentasi

dalam penelitian ini dijadikan sebagai metode pokok.

Yakni untuk mencari data-data tentang pengaruh urin sapi dan

pertumbuhan sehingga dapat ditarik kesimpulan seperti apa pengaruh urin sapi

yang diambil dari proses pertumbuhan tanaman tomat (Solanum lycopersicum).

Page 29: Proposal Husnul Aini 09211173

J. Teknik Analisis Data

Data hasil penelitian yang diperoleh akan di analisis menggunakan

Analisis Of Varians (ANOVA), hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang

signifikan terhadap pertumbuhan tanaman tomat.

Adapun langkah-langkah analisis tersebut adalah sebagai berikut

(Kursiningrum, 2010).

1. Tabel denah penempatan

K1 US1.1 US2.1 US3.1

US1.2 US3.3 K2 US1.2

US3.2 US2.3 US1.3 K3

2. Analisis ragam

Perlakuan

X11 X12 X1j X1k

X21 X22 X2j X2k

. . . .

. . . .

. . . .

Xil Xi2 Xij Xik

. . . .

. . . .

. . . .

Nn11 Nn22 NnJ Nn2k

Page 30: Proposal Husnul Aini 09211173

Total

observasi

mean

T1 T2 T3 T4

n1 n2 n3 n4

X1 X2 X3 X

1. Analisi Data

a. Hitung correction factor

CF=(∑𝑇𝑗 )

2

𝑛

Dimana :

CF = correction factor

∑Tj = total nilai pengamatan (nilai variable)

N = total anggota sampel (besar sampel)

b. Hitung sumsquare total

SST = ∑(Xij)2 – CF

Dimana

SST = sumsquare total

Xij = nilai pengamatan 1 dari sampel j

c. Hitung samsquare antar perlakuan

SSp = (𝑇1)

𝑛1

2+

(𝑇1)

𝑛1

2+⋯+

𝑇1

𝑛1

2

+⋯+ 𝑇1

𝑛1

2

− 𝐶𝐹

Page 31: Proposal Husnul Aini 09211173

= ∑(𝑇1)

𝑛𝑗

2− 𝐶𝐹

Dimana :

Tj = total nilai sampel j

Nj = besar sampel j

SSp = sumsquare antar perlakuan

d. hitung sumsquare eror

SSe = SST - SSP

Dimana :

SSE = sumsquare eror

SSp = sumsquare antar perlakuan

SSr = sumsquare total

e. Tentukan degree of freedom

DFp = k-1

DFT = n-1

DFE = DFT – DFp

Dimana :

DFp = degree of freedom antar perlakuan

DFT = degree of freedom total

Page 32: Proposal Husnul Aini 09211173

DFE = degree of freedom error

N = Jumlah anggota total sampel

K = jumlah perlakuan

F. hitung mean square

MSp = 𝑆𝑆𝑝

𝐷𝐹𝐸

MSp = 𝑆𝑆𝐸

𝐷𝐹𝐸

Dimana:

MSP = mean square antar perlakuan

MSE = mean square error

DFp = degree of freedom antar perlakuan

DFE = degree of freedom error

g. Hitung harga statistic F, yaitu

F = 𝑀𝑆𝑃

𝑀𝑆𝐸

Dimana :

MSP = mean square antar perlakuan

MSE = mean square error

Page 33: Proposal Husnul Aini 09211173

F = satatistik F

Setelah dihitung analisis datanya dilanjutkan dengan uji nyata beda dengan uji

jarak berganda DUNCAN

Uji jarak DUNCAN menggunakan (Least Significant Range) atau disebut juga

jarak nyata terkecil (JNT), untuk menentukan apakah dua nilai tengan berbeda

dapat dihitung dengan rumus berikut :

LSR = SSR x s.e.

Dimana : s,e. = 𝐾𝑇𝐺

𝑛

Page 34: Proposal Husnul Aini 09211173

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung:Alfabeta

Hadi, Setiono. 2004. Urine Sapi Bangkitkan Harapan Petani, Bogor.

[UTS] Universal Taxonomic Services. 2008. The Taxonomicon [terhubung

berkala]. http://taxonomicon.taxonomy.nl/ [21 Agu 2009].

Simoes AO, Castro MM de, Kinoshita LS. 2006. Calycine colleters of seven

species of Apocynaceae (Apocynoideae) from Brazil. Botanic J Linn Soc

152(3):387-98.

Thomas V, Dave Y. 1989. Histochemistry and senescence of colleters of

Allamanda cathartica (Apocynaceae). Ann Bot 64:201-3.

Francis JK. 2002. Allamanda cathartica L. [terhubung berkala].

http://www.fs.fed.us/global/iitf/pdf/shrubs/Allamanda%20cathartica.pdf [23

Agu 2009].

Austin DF. 2002. Healing plants of peninsular India. Eco Bot 56(3):292.

Nayak S, Nalabothu P, Sandiford S, Bhogadi V, Adogwa A. 2006. Evaluation of

wound healing activity of Allamanda cathartica. L. and Laurus nobilis. L.

extracts on rats. BMC Comp Alt Med 6:12.