proposal program kreativitas mahasiswa pengaruh air kelapa...

31
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGARUH AIR KELAPA MUDA TERHADAP KUALITAS IMUN MENCIT TERPAPAR RADIASI SINAR X BIDANG KEGIATAN : PKM PENELITIAN Diusulkan oleh : Elvariza Opita br. Sitopu M0413016 Angkatan 2013 Dewi Agustiyani Gadis Raharjo M0413012 Angkatan 2013 Kharisma Setianingrum Agpri M0413027 Angkatan 2013 Almy Dwi Nursusanti M0414006 Angkatan 2014 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 i

Upload: leminh

Post on 03-Mar-2019

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGARUH AIR KELAPA MUDA TERHADAP KUALITAS IMUN

MENCIT TERPAPAR RADIASI SINAR X

BIDANG KEGIATAN :

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :

Elvariza Opita br. Sitopu M0413016 Angkatan 2013

Dewi Agustiyani Gadis Raharjo M0413012 Angkatan 2013

Kharisma Setianingrum Agpri M0413027 Angkatan 2013

Almy Dwi Nursusanti M0414006 Angkatan 2014

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

i

DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................................................... i

Halaman Pengesahan............................................................................................ ii

Daftar Isi............................................................................................................... iii

Ringkasan............................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

C. Tujuan Penelitian........................................................................................... 1

D. Manfaat Penelitian......................................................................................... 2

E. Luaran yang Diharapkan............................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 3

A. Landasan Teori ............................................................................................... 3

1. Sistem Imun ........................................................................................................ 3

2. Sinar X....................................................................................................... 3

3. Air Kelapa Muda....................................................................................... 4

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 6

A. Waktu dan Tempat Penelitian........................................................................ 6

B. Alat dan Bahan............................................................................................... 6

C. Cara Kerja...................................................................................................... 6

D. Analisis Data.................................................................................................. 7

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.................................................. 8

A. Anggaran Biaya.............................................................................................. 8

B. Jadwal Kegiatan............................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 9

LAMPIRAN......................................................................................................... 10

iii

RINGKASAN

Sinar X adalah salah satu jenis gelombang elektromagnetik yang familiar dalam

kehidupan manusia dewasa ini terutama dalam bidang medis. Namun rupanya

radiasi ini memiliki dampak negatif terhadap tubuh makhluk hidup yang

dipaparinya, yaitu rusaknya sel-sel darah putih, terutama menyebabkan kegagalan

limfosit untuk membelah, padahal leukosit adalah bagian dari imunitas. Karena

itulah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh dari konsumsi air kelapa

muda untuk memperbaiki kualitas imun dari 12 ekor mencit yang sudah

diirradiasi sinar X dengan dosis 0,0 Gy dan 3,0 Gy. Irradiasi dilakukan sekali

untuk seluruh tubuh, lalu 24 jam kemudian mencit tersebut diinjeksi dengan

vaksin Tetanus Toksoid (TT) sebanyak 2 Lf. 24 jam berikutnya, dilakukan

pemberian air kelapa muda dengan dosis perlakuan berbeda yaitu 0,0 ; 0,3 dan 0,5

ml/gbb. Kemudian pada hari ke-7 dan ke-21 setelah penginjeksian vaksin,

dilakukan pengambilan darah yang lalu diperiksa jumlah leukositnya, terutama

jenis limfositnya, dengan metode differential counting. Semakin tinggi jumlah

limfositnya, maka akan menunjukkan semakin tingginya efektifitas pengaruh

pemberian air kelapa terhadap perbaikan kualitas imun dari mencit yang

diirradiasi sinar X. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk

mencari bahan-bahan dari alam yang bisa meringankan efek dari radiasi

gelombang elektromagnetik terutama sinar X.

Kata Kunci : Irradiasi sinar X ; Air kelapa muda ; Imunitas ; Differential counting

iv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sinar X merupakan bentuk radiasi elektromagnetik yang memiliki

panjang gelombang antara 10-8 -10-12 m, frekuensi sekitar 1016 -1021 Hz,

dan memiliki energi dalam rentang 100eV - 100 Kev. Sinar X memiliki

beberapa kegunaan dalam bidang kesehatan, antara lain untuk

diagnosa gambar medis dan kristalografi sinar-X. Kegunaan tersebut

disebabkan karena sinar X memiliki kemampuan untuk menembus benda

lunak seperti daging dan kulit, tetapi tidak dapat menembus benda keras

seperti tulang dan gigi. Namun kemampuannya untuk menembus daging

dan kulit juga dapat menyebabkan efek negatif kepada makhluk hidup

yang terpapar oleh sinar X secara sengaja atau tidak sengaja. Efek negatif

tersebut dapat berupa rusaknya jaringan sel pada tubuh.

Sinar X yang memiliki efek negatif bagi manusia yang terlalu

sering terpapar gelombang elektromagnetik tersebut, sehingga perlu dicari

solusi dari bahaya efek sinar X tersebut agar tidak mengganggu kesehatan.

Salah satunya adalah mencari tahu manfaat air kelapa untuk meningkatkan

daya imunitas bagi seseorang yang terpapar sinar X. Air kelapa muda

merupakan bagian dari buah kelapa muda yang berada pada rongga buah

dan berbentuk cairan. Selama ini air kelapa muda hanya digunakan sebatas

untuk menghilangkan dahaga dan sebagai isotonik. Air kelapa muda juga

dikenal dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan dapat menetralkan

racun di dalam tubuh. Oleh karena itu dapat dikaji manfaat air kelapa

muda untuk memperbaiki kualitas imun yang rusak akibat terpapar radiasi

sinar X.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, maka dapat

dituliskan permasalahan-permasalahan yang bisa dirumuskan, yaitu :

1. Bagaimana pengaruh pemberian air kelapa muda terhadap kualitas imun

dari mencit yang terpapar radiasi sinar X?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang sudah dirumuskan di atas, maka dapat

dituliskan tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini, yaitu :

1. Mengetahui pengaruh pemberian air kelapa muda terhadap kualitas

imun dari mencit yang terpapar radiasi sinar X

1

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan manfaat-manfaat, yaitu sebagai

berikut :

1. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau referensi terhadap

penelitian-penelitian terkait topik ini selanjutnya.

2. Bagi pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan tambahan kepada

para pembaca terutama untuk melihat konsekuensi dari teknologi

pengobatan modern yang memakai sinar X sebagai salah satu metode di

dunia kedokteran.

E. Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah rilisnya sebuah

artikel ilmiah yang bisa diakses dengan mudah sehingga hasil dari

penelitian ini dapat diketahui banyak pihak. Luaran ini begitu diharapkan

karena topik yang diangkat dalam proposal penelitian ini adalah topik yang

sangat relevan dengan kehidupan saat ini yang begitu modern dan nyaris

tak pernah terlepas dari benda-benda elektronik yang bisa memancarkan

radiasi elektromagnetik, termasuk pemancar sinar X yang banyak

memberikan manfaat dalam dunia kesehatan.

2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Sistem Imun

Sistem kekebalan tubuh atau sistem imun adalah sistem pertahanan

diri dari pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus

pada suatu organisme sehingga tidak mudah terkena penyakit. Jika sistem

imun bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap

infeksi patogen, menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh.

Sebaliknya, jika sistem imun melemah, maka kemampuannya untuk

melindungi tubuh juga berkurang. Pertahanan diri tubuh organisme yang

paling utama adalah sel darah putih (Klosterman, 2009).

Sistem kekebalan tubuh dapat digolongkan menjadi sistem imun

nonspesifik dan sistem imun spesifik. Sistem imun nonspesifik merupakan

pertahanan tubuh yang tidak membedakan patogen satu dengan lainnya.

Sistem ini diperoleh melalui beberapa cara yaitu pertahanan yang terdapat

di permukaan tubuh, misalnya kulit, membran mukosa, rambut hidung dan

lain-lain; inflamasi; fagositosis dan protein antimikroba. Sedangkan,

sistem imun spesifik adalah pertahanan diri terhadap patogen tertentu yang

masuk ke dalam tubuh. Sistem ini bekerja apabila patogen berhasil

melewati sistem pertahanan tubuh nonspesifik. Sistem ini terdiri atas

beberapa komponen yaitu limfosit B (sel B), limfosit T (sel T) dan

antibodi (Campbell et.al., 2011).

Limfosit dibagi menjadi 2 macam yaitu limfosit B atau sel B dan

Limfosit T atau sel T. Sel B dan sel T dispesifikasikan karena perbedaan

antigen dan kedua sel menunjukkan aktivitas pertahanan yang berbeda

tetapi saling melengkapi. Limfosit berperan sangat penting dalam imun

tubuh melawan infeksi. Limfosit B akan memproduksi antibodi,

sedangkan limfosit T berasal dari timus dan tumbuh menjadi sel T. Sel T

berperan penting sebagai stimulasi pada sistem imun melawan penyakit

dan tekanan tertentu (Elgert, 2009).

2. Sinar X

Sinar X adalah salah satu tipe radiasi sinar gamma. Sinar X

merupakan suatu bentuk radiasi ionisasi yang dihasilkan oleh elektron

yang bertubukan dengan target yang keras. Radiasi ionisasi ini dapat

dipenetrasikan pada jaringan tubuh dan dapat merusak sel-sel hidup atau

membuat sel-sel tersebut berfungsi secara abnormal. Paparan radiasi sinar

X jangka panjang dengan dosis yang rendah dapat beresiko pada

pembentukan penyakit terutama yang berhubungan dengan sistem

hematopoetik khususnya sel-sel imun. Sistem hematopoetik merupakan

3

sistem yang paling sensitif terhadap radiasi. Peghitungan sel darah dapat

digunakan sebagai indikator biologi beberapa kerusakan. Pada penelitian

ini radiasi sinar X dapat menyebabkan perubahan morfologi dan jumlah

limfosit (Mohammed et.al., 2014).

Pada sebuah penelitian telah terbukti bahwa iradiasi sinar X dapat

menurunkan jumlah antibodi pada mencit. Penurunan antibodi juga

berakibat pada penurunan sistem kekebalan tubuh. Penurunan antibodi

karena iradiasi sinar X dapat terjadi karena iradiasi sinar X memiliki efek

imunosupresor yang merusak kemampuan limfosit untuk membelah diri

sehingga menurunkan kekebalan tubuh. Semakin besar dosis sinar X yang

diterima maka kerusakan limfosit semakin besar (Widyaswari dkk., 2007).

Kerusakan limfosit dapat terjadi karena adanya apoptosis. Efek

langsung radiasi terjadi bila partikel-partikel ionisasi langsung berinteraksi

dengan molekul-molekul biologi seperti DNA. Proses ionisasi terhadap

DNA dapat berlangsung mengingat limfosit dan sel plasma memiliki inti

sel dan mitokondria yang berisi materi genetik. Proses ionisasi dapat

mengakibatkan apoptosis pada sebagian limfosit dan terjadinya

perpanjangan interfase antara mitosis satu dengan mitosis berikutnya

sehingga menghambat proses pembelahan limfosit (Fujikawa et.al., 2000).

Interaksi antara radiasi dan darah dapat terjadi secara tidak

langsung karena darah terdiri atas 90% air. Limfosit dan sel plasma

mengandung air dalam sitoplasmanya. Efek tidak langsung dari radiasi

terjadi akibat pengaruh senyawa radikal-radikal bebas OH- dan H+ serta

peroksida. Senyawa radikal-radikal bebas dam peroksida merupakan hasil

peristiwa pengaktifan molekul air dalam plasma akibat radiasi. Radikal

bebad maupun peroksida dapat menyebabkan peningkatan kerusakan

kromatin pada limfosit secara tidak langsung (Sanford et.al., 1992).

3. Air Kelapa Muda

Buah kelapa merupakan buah tropis yang cukup berlimpah di

Indonesia. Bagian buah kelapa yang biasa dimanfaatkan sebagai minuman

menyegarkan adalah air kelapa muda. Air kelapa kaya akan nutrisi yaitu

gula, protein, dan lemak. Air kelapa merupakan 25 % dari komponen buah

kelapa. Air kelapa muda mengandung air 95.50%, protein 0,10%, lemak

kurang dari 0.10%, karbohidrat 4.00%, dan abu 0.40%. Air kelapa muda

juga mengandung vitamin C sebesar 2.20-3.40 mg/100 ml dan vitamin B

komplek yang terdiri atas asam nikotinat, asam pantotenat, biotin, asam

folat vitamin B1, dan sedikit piridoksin. Air kelapa juga mengandung

sejumlah mineral yaitu nitrogen, fosfor, kalium, magnesium, klorin, sulfur,

dan besi (Utami, 2008).

Pada suatu penelitian, asam lemak pada virgin coconut oil (VCO)

berfungsi sebagai imunostimulator sehingga mampu meningkatkan daya

4

tahan tubuh ayam broiler. Hal ini dapat terjadi melalui peningkatan jumlah

limfosit T dan Th-CD4. Limfosit T akan bereaksi secara langsung

melawan antigen yang telah dipenetrasikan ke permukaan sel oleh antigen

presenting cell (APC). Interaksi Th-CD4 berperan membantu

mempertahankan ikatan Th-APC agar tetap menyatu pada saat aktivitas

antigen spesifik berlangsung. Sehingga VCO berpotensi sebagai

imunomodulator (Yuniwarti dkk., 2012).

Sementara dalam suatu penelitian tugas akhir juga dilihat pengaruh

dari pemberian air kelapa muda terhadap kondisi hematologi, termasuk

jumlah dan kondisi leukosit, dari mencit. Dalam penelitian tersebut

memang hasil yang didapatkan terutama untuk jumlah leukosit tidak

begitu tampak, sebab tidak ada agen stressor yang diberikan, namun air

kelapa muda itu berpengaruh pada jumlah eritrosit dan trombosit. Tetapi

dalam penelitian tersebut juga diungkapkan bahwa adanya kandungan

riboflavin dalam air kelapa muda-lah yang menjadi alasan mengapa air

kelapa muda memiliki pengaruh, baik itu sedikit ataupun banyak, pada

jumlah sel-sel darah termasuk leukosit karena riboflavin adalah salah satu

komponen penyusunan sel darah (Safitri, 2015).

5

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan di Laboratorium MIPA

Terpadu dan Laboratorium Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

a. XRD 1 buah

b. Mikroskop digital 1 buah

c. Gelas objek dan penutup 72 buah

d. Tabung hematokrit 30 buah

e. Gelas beker 100 ml 5 buah

f. Pipet tetes 5 buah

g. Gelas ukur 125 ml 2 buah

h. Batang pengaduk 5 buah

i. Spuit dan jarum 26 Gauge 15 buah

2. Bahan

a. Mencit (Mus musculus L.) jantan 12 ekor

b. Antikoagulan EDTA secukupnya

c. Methanol secukupnya

d. Pewarna Giemsa secukupnya

e. Minyak emersi secukupnya

f. Aquades secukupnya

g. Air kelapa muda (Cocos nucifera) secukupnya

h. Pelet BR 2 secukupnya

i. Air secukupnya

j. Alkohol 70% secukupnya

k. Vaksin Tetanus Toxoid (TT) 3 botol

C. Cara Kerja

1. Pemeliharaan Hewan Uji

Hewan uji yang digunakan dalam penelitian adalah 12 ekot mencit

(Mus musculus L.) jantan berumur kurang lebih 2-3 bulan dengan berat

badan sekitar 20 ± 2 gram yang diperoleh dari Universitas Setia Budi

Surakarta. Hewan uji sebelum digunakan untuk percobaan

diadaptasikan di Laboratorium Biologi FMIPA UNS. Selama

percobaan, hewan uji diberi makan pellet jenis BR 2 dan air minum

setiap hari secara ad libitum.

2. Perlakuan Hewan Uji

6

Irradiasi Sinar X. Hewan uji dikelompokkan dalam dua perlakuan

dosis radiasi yaitu : 0,0 Gy (kontrol) dan 3,0 Gy (Widyaswari dkk.,

2007). Setiap perlakuan diirradiasi satu kali seluruh tubuh.

Pemberian Antigen. Hewan uji diinjeksi dengan vaksin Tetanus

Toxoid (TT) 24 jam setelah perlakuan irradiasi sinar X. Dosis yang

digunakan adalah 2 Lf vaksin TT (Woo et al., 1999). Injeksi dilakukan

secara subkutan (Woo et al., 1999) di kuduk (Mangkoewidjojo, 2003 ;

Scalzo, 1995) yang sebelumnya telah dibersihkan dengan alkohol 70%

dengan menggunakan spet dan jarum 26 Gauge.

Pemberian Air Kelapa Muda. Hewan uji dari masing-masing

perlakuan dibagi dalam tiga kelompok pemberian air kelapa muda

dengan dosis pemberian yaitu : 0 ml/gram berat badan (gbb) sebagai

kontrol; 0,3 ml/gbb dan 0,5 ml/gbb (Safitri, 2015). Air kelapa muda ini

diberikan 24 jam setelah penginjeksian vaksin TT.

Pengambilan Darah. Pengambilan darah dilakukan dua kali, yaitu

pada hari ke-7 dan ke-21 setelah pemberian antigen (Woo et al., 1999 ;

Widyaswari dkk., 2007) dari medial canthus sinus orbitalis dengan

menggunakan hematokrit. Setiap sampel darah yang diambil diberi

antikoagulan EDTA.

3. Differential Counting

Pembuatan Preparat. Setiap sampel darah seekor hewan uji dibuat

menjadi tiga preparat apusan darah. Apusan darah kering digenangi

methanol selama 2 menit, dibilas dengan aquades, digenangi pewarna

Giemsa (1:1) selama 2 menit, dibilas dengan aquades dan

dikeringanginkan.

Pengamatan Preparat. Pengamatan dilakukan di bawah mikroskop

digital dengan perbesaran 100x ditambah minyak emersi.

Perhitungan Jenis Leukosit. Penghitungan dilakukan terhadap 100

leukosit pada setiap preparat dan dicari presentase relatif dari setiap

bentuk leukosit. Hasil perhitungan ini lalu dilanjutkan dengan

perhitungan statistika menggunakan T-Student.

D. Analisis Data

Data presentase relatif jenis leukosit setiap preparat akan

dibandingkan dengan harga normal setiap jenis leukosit, yaitu eosinofil 1-

3%, basofil 0-1%, neutrofil batang 2-6%, neutrofil segmen 50-70%,

limfosit 20-40% dan monosit 2-8%. Kemudian data presentase relatif jenis

leukosit dari masing-masing perlakuan terutama jenis limfosit saling

dibandingkan. Semakin tinggi presentase relatif limfosit pada preparat

menunjukkan semakin tingginya efektivitas pengaruh pemberian air kelapa

muda terhadap imunitas mencit yang telah diirradiasi sinar X.

7

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

A. Anggaran Biaya

Ringkasan anggaran biaya PKM-P yang diajukan sebagai berikut :

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan penunjang 1.650.000

2 Bahan habis pakai 2.490.000

3 Perjalanan 800.000

4 Lain-lain 330.000

Jumlah 5.270.000

B. Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan

Jangka Waktu

Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan

a. Studi pustaka

b. Mengurus akses laboratorium

c. Persiapan alat dan bahan

2. Pelaksanaan

a. Pengadaptasian Hewan Uji

b. Perlakuan Hewan Uji

c. Penghimpunan Data

3. Analisis data

4. Laporan

a. Pembuatan laporan

b. Perbaikan laporan

c. Pengiriman laporan

8

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., J.B. Reece, L.A. Urry, M.L. Cain, S.A. Wasserman,

P.V.Minorsky and R. B. Jackson. 2011. Campbell Biology 9th Edition. San

Francisco: Pearsom Bejamin Cummings

Elgert, K.D. 2009. Immunology: Understanding the Immune System

SecondEdition. New Jersey: Wiley and Sons Inc.

Fujikawa, K., Y. Hasegawa, S. Matsuzawa, A. Fukunaga, T. Itoh and S. Kondo.

2000. Dose and Dose-rate Effects of X Rays and Fission Neutrons on

Lymphocyte Apoptosis in p53 (+/+) And p53(-/-) Mice. Journal of

Radiation Research. 41(2):113-127

Klosterman, L. 2009. Immune System. New York : Marshall

CavendishCorporation

Mangkoewidjojo, S. 2003. Hewan Laboratorium dalam Teknik Antibodi

Monoklonal. Yogyakarta : Laboratorium Ilmu Hayati UGM

Mohammed, M.R., S.M. Abdulateef, N.A. Dawood, M.G. Taher, S.A. Jabur

andA.H. Alwain. 2014. Effects of Radiation on the Hematological

Parameters in X-Ray Technicians: A Case Study. Journal of Pioneering

Medical Sciences. 4(2):85-88

Safitri, Y. D. 2015. Pengaruh Air Kelapa Muda (Cocos nucifera L.) Varietas

Macrocorpu terhadap Kondisi Hematologi Mencit (Mus musculus) Galur

BALB/c. Skripsi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang.

Sanford, K.K., R. Parshad, F.M. Price, R.E. Tarone and K.H. Kraemer. 1992.

Ratinoid Protection Against X-Ray-induced Chromatid Damage in Human

Peripheral Blood Lymphocytes. Journal of Clinical Investigation. 90 (5):

2069-2074

Scalzo, A.A., S.L. Elliot, J. Cox, J. Gardner, D.J. Moss and A. Suhrbier. 1995.

Induction of Protective Cytotoxic T-Cells to Murine Cytomegalovirus by

Using A Nonapeptide and A Human-compatible Adjuvant (Montanide ISO

720). Journal of Virology. 69(2) : 1306-1309

Utami, P. 2008. Buku pintar Tanaman Obat. Jakarta : PT. Agromedia Pustaka

Widyaswari, E., S. Listyawati dan A. Pangastuti. 2007. Pengaruh Irradiasi Sinar X

terhadap Produksi Antibodi Mencit Galur BALB/c dengan Pemberian

Vaksin Toksoid Tetanus. Bioteknologi. 4(1) : 13-19

Woo, P.C.Y., H.W. Tsoi, L.P. Wong, H.C.H. Leung and K.Y. Yuen. 1999.

Antibiotics Modulate Vaccine-Induced Humoral Immune Response.

Clinical Diagnostic Laboratory of Immunology. 6(6) : 832-837

Yuniwarti, E.Y.W., W. Asmara, W.T. Artama and C.R. Tabbu. 2012. The

Effectof Virgin Coconut Oil On Lymhocyte and CD4 In Chicken

Vaccinated Against Avian Influenza Virus. Journal of Indonesian Tropical

Animal and Agriculture. 37(1):64-69

9

LAMPIRAN

1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing

a. Ketua

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Elvariza Opita br. Sitopu

2 Jenis Kelamin P

3 Program Studi Biologi

4 NIM M0413016

5 Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 13 Mei 1996

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon / HP 085 655 644 513

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama

Institusi

SD Kr. Petra

13 Sidoarjo

SMPN 1

Tulungagung

SMAN 1

Boyolangu

Jurusan - - IPA-Akselerasi

Tahun

Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No

Nama

Pertemuan

Ilmiah / Seminar

Judul Artikel

Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1

2

3

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah,

asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1

2

10

b. Anggota 1

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Dewi Agustiyani Gadis

Raharjo

2 Jenis Kelamin P

3 Program Studi Biologi

4 NIM M0413012

5 Tempat dan Tanggal Lahir Surakarta, 8 Agustus 1996

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon / HP 0896 7337 8023

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama

Institusi

SDN

Mojosongo II

Surakarta

SMPN 4

Surakarta

SMAN 4

Surakarta

Jurusan - - IPA

Tahun

Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No

Nama

Pertemuan

Ilmiah / Seminar

Judul Artikel

Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1

2

3

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah,

asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1

2

3

12

c. Anggota 2

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Kharisma Setianingrum Agpri

2 Jenis Kelamin P

3 Program Studi Biologi

4 NIM M0413027

5 Tempat dan Tanggal

Lahir Cirebon, 1 Januari 1996

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon / HP 0878 2216 9495

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi

SD Kr. BPK

Penabur

Cirebon

SMP Kr. BPK

Penabur

Cirebon

SMAN 6

Bandung

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk-

Lulus 2002 - 2008 2008 – 2010 2010 - 2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No

Nama

Pertemuan

Ilmiah / Seminar

Judul Artikel

Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1

2

3

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah,

asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1

2

3

14

d. Anggota 3

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Almy Dwi Nursusanti

2 Jenis Kelamin P

3 Program Studi Biologi

4 NIM M0414006

5 Tempat dan Tanggal Lahir Semarang, 28 April 1995

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon / HP 0819 0181 6066

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama

Institusi

SDN Bendan

Ngisor 01/02

Semarang

SMPN 5

Semarang

SMAN 1

Semarang

Jurusan - - IPA

Tahun

Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No

Nama

Pertemuan

Ilmiah / Seminar

Judul Artikel

Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1

2

3

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah,

asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1

2

3

16

e. Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Dr. Artini Pangastuti, M.Si

2 Jenis Kelamin P

3 Program Studi Biologi

4 NIP 19750531 200003 1 001

5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 31 Mei 1975

6 E-mail [email protected]

7 Nomor Telepon / HP 081393932529

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama

Institusi

Institut

Pertanian

Bogor

Institut

Pertanian Bogor

Institut

Pertanian

Bogor

Jurusan Biologi Biologi Biologi

Tahun

Masuk-Lulus 1993-1998 1998-2001 2005-2008

Judul Skripsi

/ Thesis /

Disertasi

Diagnosis

Malaria

dengan

Polymerase

Chain

Reaction

(PCR)

Kloning Gen

Penyandi α-

Amilase dari

Isolat Bakteri

Halofilik Asal

Bledug Kuwu

Analisis

Komunitas

Bakteri selama

perkembangan

Larva Udang

Putih

(Litopennaeus

vannamei)

Nama

Pembimbing

Dr. Sri

Budiarti

Dr.

Syafruddin

Prof. Dr.

Antonius

Suwanto

Dr. Anja

Meyandini

Dr. Aris

Tjahjolekson

o

Prof. Dr.

Antonius

Suwanto

Dr. Maggy

T.

Suharsono

Dr. Yulin

Lestari

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)

No Nama Judul Artikel Waktu dan

18

Pertemuan

Ilmiah / Seminar

Ilmiah Tempat

1 2010

Screening for Anti

Quorum Sensing

Activity of Javanese

Medicinal Plants

Perhimpunan

Mikrobiologi

Indonesia

2 2010

Effect of Different

Feed on The

Composition of

Aerobic Heterotroph

Bacteria in Attacus

atlas Larvae Gut

PPS UNS

3 2010

Inhibition of

Quorum Sensing-

Controlled Virulence

Factors Production

in Pseudomonas

aeruginosa by

Alpinia galanga L.

Extract

Eijkman Institute

& NEHCRI

4 2011

Inhibition of

Exoprotease

Production in

Aeromonas

hydrophila’s

Quorum Sensing

System by Methanol

Extracts of Fresh and

Dried Rhizome of

Galangal (Alpinia

galanga L.)

Perhimpunan

Mikrobiologi

Indonesia

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah,

asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1

2

3

19

2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

a. Peralatan Penunjang

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

Masker

Menciptakan

kondisi aseptis

pada penelitian

1 box 25.000 25.000

Handgloves

Menciptakan

kondisi aseptis

pada penelitian

1 box 50.000 50.000

Mikroskop

digital, beaker

glass, gelas

ukur, batang

pengaduk

Komponen

penunjang

penelitian

(meliputi

pembuatan dan

pengamatan

preparat),

masuk dalam

jasa

laboratorium

1 300.000 300.000

Pipet tetes

Mengambil

larutan reagen

yang

diperlukan

dalam

pembuatan

preparat

10 buah 3.000 30.000

Botol semprot

Membantu

proses

pembilasan

preparat atau

pencucian alat

penelitian

3 buah 25.000 75.000

Gelas obyek

(isi 72)

Wadah

pembuatan

preparat apusan

darah

1 box 75.000 75.000

Gelas penutup

(isi 72)

Wadah

pembuatan

preparat apusan

darah

1 box 25.000 25.000

Tabung Alat pengambil 1 box 70.000 70.000

21

hematokrit darah mencit

Spuit 1 cc

dengan jarum

26 Gauge (isi

100)

Untuk

menginjeksikan

antigen

1 box 250.000 250.000

XRD

Pemberi

perlakuan

irradiasi sinar

X, termasuk

dalam jasa

laboratorium di

Laboratorium

MIPA Terpadu

1 750.000 750.000

Sub Total (Rp) 1.650.000

b. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

Mencit jantan

usia 2-3 bulan

dengan berat

badan 20±2 gr

Hewan uji 20 ekor 30.000 600.000

EDTA Cair

250 ml

Antikoagulan

darah 1 botol 80.000 80.000

Methanol 1 L

Komponen

proses

pewarnaan

1 botol 20.000 20.000

Pewarna

Giemsa 100

ml

Pewarna sel

darah putih 2 botol 500.000 1.000.000

Minyak

emersi 100 ml

Membantu

proses

pengamatan

leukosit

1 botol 350.000 350.000

Aquades

Komponen

proses

pewarnaan dan

pembilasan /

pencucian alat

penelitian

1 liter 10.000 10.000

Air kelapa Bahan yang 2 buah 40.000 80.000

22

muda akan diuji (diambil

airnya)

Pellet BR 2 Pakan mencit 1 kg 15.000 15.000

Alkohol 70%

Antiseptik

untuk peneliti,

alat dan bahan

1 liter 35.000 35.000

Vaksin

Tetanus

Toxoid (TT)

Antigen untuk

memicu respon

imun mencit

3 botol 100.000 300.000

Sub Total (Rp) 2.490.000

c. Perjalanan

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

Batan – Jogja

Sebagai

alternatif dari

opsi penelitian

di

Laboratorium

MIPA Terpadu

Universitas

Sebelas Maret

Surakarta

4 orang x 2

kali (pulang –

pergi)

100.000 800.000

Sub Total (Rp) 800.000

d. Lain-lain

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan (Rp) Jumlah (Rp)

Label

Untuk

penamaan

preparat

1 pak 5.000 5.000

Buku kuarto

(folio

bergaris)

besar

Log book

penelitian 1 buah 30.000 30.000

Kertas F4

Sarana cetak

proposal dan

laporan

1 rim 50.000 50.000

Tinta printer

Sarana cetak

proposal dan

laporan

2 box 50.000 100.000

23

Penggandaan

laporan

Sarana

publikasi dan

evaluasi

5 copies 25.000 125.000

CD Rom

Sarana

penelitian

(pengambilan

foto dari

mikroskop

digital) dan

publikasi

2 buah 10.000 20.000

Sub Total (Rp) 330.000

TOTAL (Rp) 5.270.000

24

3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama / NIM Program

Studi

Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu

(jam /

minggu)

Uraian

Tugas

1

Elvariza Opita br.

Sitopu

(M0413016)

Biologi Zoologi 12

Sebagai

koordinator

dari tim

peneliti dan

berperan

aktif dalam

seluruh

kegiatan

penelitian.

2

Dewi Agustiyani

Gadis Raharjo

(M0413012)

Biologi Botani 12

Sebagai

anggota dari

tim peneliti

dan berperan

aktif dalam

seluruh

kegiatan

penelitian,

juga sebagai

sekretaris

tim.

3

Kharisma

Setianingrum

Agpri

(M0413027)

Biologi Zoologi 12

Sebagai

anggota dari

tim peneliti

dan berperan

aktif dalam

seluruh

kegiatan

penelitian,

juga sebagai

wakil ketua

yang

mengoordinir

kegiatan

penelitian.

4

Almy Dwi

Nursusanti

(M0414006)

Biologi Zoologi 12

Sebagai

anggota dari

tim peneliti

25

dan berperan

aktif dalam

seluruh

kegiatan

penelitian,

juga sebagai

bendahara

tim.

26