r n - unsyiah
TRANSCRIPT
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 3 Agustus 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing I,)
ABSTRACT
This study aims to describe social behavior in depth about drug use among
adolescents and find out about the implementation of policies carried out by the
community towards juvenile delinquency in the community of Simpang Peut
sub-district, Arongan Lambakek sub-district, West Aceh district. This study uses
a qualitative research methodology with descriptive type of research. the sampling
process is done through purposive sampling. To analyze this study researchers
used the theory of social construction Peter L. Berger and Thomas Luckman. Data
collection is done through observation, interviews, and documentation. Then
analyzed using a qualitative approach. The results of this study indicate that drug
use behaviors in adolescents make restlessness and loss for the community even
though socialization by police, military commanders, keuchik and other village
officials has been carried out but there has been no change. In terms of
contributions, the community has taken action through socialization to anticipate
the adverse effects resulting from the behavior of adolescents using drug.
Therefore the formation of negative responses from the community towards
adolescent drug users is caused by a lack of supervision from parents, economic
factors, and relationships of teenagers using these drugs.
Keywords: Analysis of social behavior, drug users, public perception
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 3 Agustus 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing I,)
PENDAHULUAN
Penyalahgunaan narkoba ini telah mewabah dan merupakan
masalah sosial yang sangat memprihatinkan di Gampong Simpang Peut,
cenderung mengakibatkan segmen masyarakat pengguna narkoba di
kalangan remaja kehilangan kendali. Masyarakat Gampong Simpang Peut
sekarang sudah merasa khawatir dengan semakin banyaknya remaja yang
terjerumus kedalam penyalahgunaan narkoba, Ditambah lagi dengan
Peredaran Narkotika yang semakin hari semakin terang terangan yang
dilakukan oleh para remaja, sedikit sekali kita temukan kegiatan positif
yang dilakukan oleh remaja Gampong, mengingat gampong Simpang
Peut yang dulunya merupakan gampong yang terbebas dari barang-
barang terlarang begitu ketat aturan dan didikan orang tua terhadap
anak-anaknya sehingga terasa sangat tidak mungkin masalah sosial ini
terjadi digampong ini.
Narkoba merupakan barang yang sangat berbahaya apabila disalah
gunakan, dari segi fenomena sosial bahwa narkoba merupakan produksi
masalah sosial atau demoralisasi sosial, seperti halnya dapat
menyebabkan terjadinya kasus-kasus kriminalitas antara lain
pembunuhan, pencurian, pemalsuan, ketergantungan obat yang
menghilangkan daya konsentrasi ingatan dan meresahkan masyarakat
sekitarnya. Kejahatan penyalahgunaan Narkotika dan prekursor pada
umumnya tidak dilakukan perorangan melainkan dilakukan secara
bersama-sama bahkan merupakan sindikat yang terorganisasi, rapi, dan
sangat rahasia atau mempunyai jaringan yang terselubung. Selain dari itu
dapat menyebabkan dalam hubungan keluarga tidak normal, bisa
terjadinya gangguan interelasi dan interaksi sosial, karena interaksi sosial
dapat menimbulkan kontak sosial dan komunikasi sosial.
Pemakainya menjadi ketagihan atau ketergantungan obat adalah
apabila setelah menggunakan zat tersebut secara teratur dalam jangka
waktu tertentu mengakibatkan sukses bagi yang bersangkutan
menghentikan tanpa bantuan pihak luar. Hawari (2002) menyebutkan
bahwa penyalahgunaan NAPZA dapat menimbulkan dampak negative
pada diri, keluarga dan masyarakat. Narkotika menjadi perhatian bagi
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 3 Agustus 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing I,)
peneliti untuk dikaji karena secara realitas narkotika disebabkan pula
adanya bentuk fungsi sosialisasi dalam keluarga tidak berjalan dengan
baik dan tuntas, sehingga anak mencari jalan kompensasi atau bentuk lain
sosialisasi di luar dan mencari teman sehingga mendapat pengaruh dari
teman sepergaulannya menyebabkan remaja berprilaku menggunakan
narkoba yaitu sebagai berikut :
1. Melepaskan diri dari kesepian dan memperoleh pengalaman-
pengalaman emosional,
2. Mencari dan menemukan arti hidup
3. Menunjukkan tindakan menentang otoritas orang tua, dan norma-
norma sosial
4. Sekedar iseng-iseng dan didorong rasa ingin tahu
5. Mengikuti teman-temannya untuk menunjukkan rasa solidaritas
6. Menghilangkan prustasi dan kegelisahan hidup, dll.
Penelitian ini penting dilakukan karena untuk mengkonfirmasi teori
yang ada apakah relevan dengan kondisi yang ada dilapangan ataukah
teori yang berdasarkan temuan dilapangan dapat dimodifikasi menjadi
temuan yang baru bermanfaat untuk ilmu pengetahuan.
Berdasarkan dari uraian di atas, maka penulis memilih judul
Analisis Perilaku Sosial Pengguna Narkoba Pada Remaja Di Simpang
Peut, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat.
Penulis beranggapan remaja berprilaku menggunakan narkoba
merupakan salah satu dari sekian masalah penting yang perlu mendapat
perhatian semua pihak dalam rangka meningkatkan kesejahtaraan
masyarakat gampong simpang peut. Sehingga dengan melakukan
Analisis Perilaku Sosial Pengguna Narkoba Pada Remaja Di Gampong
Simpang Peut dapat menimbulkan solusi-solusinya dalam menimalisisir
berprilaku menggunakan narkoba tersebut. Adapun kenakalan yang
pernah dilakukan oleh para remaja di Kecamatan Arongan lambalek
yaitu penggunaan bahan narkotika berupa ganja, dan penggunaan sabu
sabu. Perilaku remaja seperti itu sudah banyak ditemukan dalam
kehidupan masyarakat Gampong Simpang Peut.
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 3 Agustus 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing I,)
Berger dalam tesisnya tentang konstruksi sosial atas
kenyataan terinspirasi dari guru besarnya Alfred Schutz yang
mempengaruhi Berger mengembangkan model teoritis lain
mengenai bagaimana dunia sosial terbentuk. Realitas sosial secara
obyektif tetap diyakini ada oleh Berger. Secara teknis, tesis utama
Berger dan Luckmann adalah produk dialektis, dinamis, dan plural
secara terus menerus. Ia bukan realitas tunggal yang statis dan final,
melainkan merupakan realitas yang bersifat dinamis dan dialektis.
Realitas bersifat plural, ditandai adanya relativitas seseorang
ketika melihat kenyataan dan pengetahuan. Masyarakat adalah
produk manusia, namun secara terus menerus mempunyai aksi
kembali terhadap diri manusia sendiri. Proses dialektis tersebut
diatas menurut Berger dan Luckmann dalam (Eriyanto, 2002: 14-19),
mempunyai tiga momen, yaitu eksternalisation, objectivition, dan
internalisation. Dialektika tersebut selalu berlangsung dan tidak
pernah berhenti.
Ketiga momen tersebut diatas berlangsung secara simultan yaitu:
“(1).eksternalisasi berarti penyesuaian diri dengan dunia sosio cultural
sebagai produk manusia,
(2). Objektivasi yaitu interaksi sosial yang terjadi dalam dunia
intersubjektif yang dilembagakan atau mengalami proses
insituasionalisasi,
(3).Internalisasi yaitu proses dimana individu mengidentifikasikan dirinya
dengan lembaga-lembaga social atau organisasi sosial tempat individu
menjadi anggotanya” (Burhan Bungin, 2008 : 15).
Teori konstruksi sosial Peter Berger dan Luckmann, merupakan
grand theory yang dipakai dalam membedah penelitian ini, selain itu
ditunjang berbagai teori pendukung sebagai middle theory untuk
menganalisa keterlibatan konsep-konsep lain dalam proses konstruksi
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 3 Agustus 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing I,)
sosial. Teori-teori pendukung tersebut antara lain teori interaksionisme
simbolik (teori konsep diri Mead) dan teori fungsionalisme structural oleh
Talcot Parsons.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara
mendalam dengan beberapa informan.
a. Informan sebanyak 5 orang masyarakat gampong simpang peut,
setiap masyarakat yang memiliki peran dalam masyarakat:
1. Pak keuchik
2. Ketua pemuda
3. Kapolsek dan daramil
4. Pemuda gampong Simpang Peut
5. pengguna narkoba.
b. Informan kunci (key imforman) yaitu kepala DESA dan 1 orang
pengguna narkoba.
Penelitian yang penulis laksanakan bertempat di Gampong Simpang
Peut Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat.
PEMBAHASAN
1. Analisis Perilaku Sosial Remaja Pengguna Narkoba Gampong Simpang
Peut , Arongan Lamabalek, Aceh Barat
Gampong simpang peut sebagai salah satu pelabuhan terbesar di aceh
barat sangat rawan dengan narkoba, bahkan merupakan transit peredaran
narkoba dengan merebaknya penyalahgunaan narkoba baik di kecamatan
sampai ke pelosok gampong yang ada di arongan lambalek. Menurut
pengamatan peneliti, Gampong yang rawan narkoba termasuk Gampong
simpang peut, Gampong alu sundak, gampong pelanteu, gampong alu
bagok.
Demikian juga berdasarkan pengamatan peneliti bahwa keempat
gampong tersebut aparat kepolisian sering menemukan dan
menangkap individu yang menyalahgunakan narkoba.Masalah sosial ini
(narkoba) perlu individu mengetahuinya bagaimana sejarahnya
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 3 Agustus 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing I,)
sehingga terkenal dan menjadi perhatian masyarakat pemakai walaupun
tujuannya hanya untuk kepentingan medis (kesehatan). Sebelum
menjelaskan penyebab penyalahgunaan narkoba, maka lebih awal
peneliti mengemukakan sejarah narkoba. Jika orang tua tidak
menghiraukan remaja-remajanya melakukan prilaku menyimpang ,
guru tidak memperdulikan kenakalan yang dilakukan oleh remaja
dilingkungan sekolah, dan masyarakat disekelilingnya juga tidak
menghiraukan terhadap apa yang dilakukan oleh remaja-remaja yang
tinggal diwilayah tempat tinggalnya.Kehidupan masyarakat memang
menjadi suatu tantangan dan harapan yang sedang dihadapinya,
salah satu tantangan adalah kenakalan remaja yang sering terjadi,
adapun harapan yaitu untuk menyelesaikan permasalahan remja.
Masyarakat harus memahami terhadap perilaku-perilaku remaja
saat ini agar dapat meujudkan sebuah keharmonisan dalam hidup
bersama, dengan memahami tetang perilaku-perilaku remaja dewasa ini
maka masyarakat mampu menganalisis terhadap kenakalan tersebut.
Apabila masyarakat mampu menganalisis terhadap permasalahan remaja
yang sedang dihadapi, maka permasalahan tersebut mampu untuk
dihambat sedini mungkin, yaitu dengan cara mengontrol gerak-gerik
yang dilakukan oleh remaja, karena remaja kadang kala menjalani
hidupnya dengan suatu sikap yang tidak beretika, dan kadang kala
dengan penuh etika. Memang dari tiap-tiap kehidupan bermasyarakat
tidak terlepas dari berbagai masalah yang dihadapi.
Prilaku menyimpang remaja merupakan suatu masalah selalu
dibincangkan dikalangan masyarakat, karena prilaku remaja dapat
mengganggu ketenangan hidup masyarakat. Kenakalan remaja yang
terjadi ditengah -tengah masyarakat merupakan permasalahan yang sulit
diatasi jika tidak menggunakan strategi tertentu yang dapat menghambat
sikap pertentangan terhadap nilai dan norma yang dilakukan oleh
remaja. Adapun penyebab terjadinya prilaku meyimpang pada remaja
sebagai berikut:
1. Faktor keluarga
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 3 Agustus 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing I,)
Prilaku menyimpang pada remaja yang terjadi dikalangan
masyarakat disebabkan oleh seseorang remaja yang lepas
pengawasan dari orang tuanya, sehingga remaja menjadi tidak segan
terhadap orang tuanya bahkan dapat mempengaruhi orang tuanya
dengan keinginannya yang bertentangan dengan nilai dan norma.
Orang tua terlalu mencintai anak-anak dengan penuh kasih sayang,
sehingga anak- anaknya tidak mau untuk menegur walaupun membuat
kesalahan, bahkan marah kepada orang yang menegur tingkah laku
anak-anaknya. Akibat kurang perhatian orang tua terhadap sianak maka
anak sulit untuk memenets diri untuk menjadi remaja yang taat nilai
dan norma yang berlaku, dan mudah untuk melakukan kenakalan-
kenakalan yang merupakan wujud dari penyimpangan sosial.
2. Kesenjangan ekonomi
Permasalahan prilaku pada remaja selain disebabkan oleh
kegagalan orang tua dalam mendidik anak-anaknya di usia masih
mudah dibujuk, diatur, dan dibina, namun kenakalan remaja juga
disebabkan oleh kesenjangan ekonomi keluarga. Dimana dengan
kesenjangan ekonomi keluarga maka seorang ayah dan ibu dengan
terpaksa tidak bisa memenuhi kebutuhan anak-anaknya, seperti
menyekolahkan anak, menyuruh anak menuntut ilmu agama, dan tidak
mampu untuk mencukupi kebutuhan sianak. Anak-anak yang kurang
memahami ilmu agama, tidak pernah merasakan nikmatnya dunia
pendidikan umum, dan masih dalam keadaan keterbatasan. Sehingga
untuk memenuhi serba keterbatasan maka seorang anak belajar menjadi
maling kecil-kecilan yang dapat merugikan teman sebayanya. Malain
yang sudah melekat dimasa kecil maka tetap tidak berubah pada usia
remaja dan tidak segan-segan melakukan penyimpangan tersebut. Selain
itu juga terjerumus kedalam narkoba, karena seorang remaja
menganggap bahwa untuk menyelesaikan permasalahan kesenjangan
ekonomi kelurga bukanlah dengan usaha dan doa, tapi hanya
mengambil jalan pintas yaitu mengkonsumsi narkoba, baik itu minuman
keras, herwin, morfin, ganja dan menggunakan jarum suntik.
3. Pendidikan dan agama
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 3 Agustus 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing I,)
Pendidiakan umum dan agama sangat berpengaruh terhadap
sikap para remaja,karena pendidikan umum sebagai ilmu yang
mensosialisasikan nilai-nilai dan norma-norma yang ditanamkan
ditengah-tengah masyarakat. Sedangkan pendidikan agama adalah
sebagai dasar moral untuk memperbaiki akhlak-akhlak remaja. Saat ini
mayoritas remaja yang terjerumus kepada sikap-sikap yang kurang
diinginkan oleh masyarakat adalah remaja-remaja yang berasal dari
tingkatan ekonomi lemah, yaitu remaja yang orang tuanya berprofesi
sebagai petani. Hal ini disebabkan remaja yang berasal dari keluarga
petani masih sedikit yang menuntut ilmu, baik ilmu pendidikan umum
maupun ilmu agama.
4. Faktor sosial
Perilaku yang dilakukan oleh remaja, hanya disebabkan oleh faktor
sosial, dimana remaja-remaja inging berperan dan memperoleh
perhatian dari remaja-remaja lain, sehingga remaja yang melakukan
perilaku menyimpang ini ingin menampakkan jatidirinya kepada
masyarakat luas, khususnya para remaja yang ada disekitar tempat
tinggalnya. Apabila jati dirinya mampu dinampakkan maka seolah-olah
merasa hebat dan tidak ada yang bisa menandinginya sehingga bagi yang
tidak mau menghargai kehadirannya maka memperlakukan remaja
lain semena-mena supaya remaja lain juga mengikuti jejaknya. Dengan
menunjuk jati dirinya pada remaja lain, jika ada remaja lain yang
mau identik dengan perilakunya maka remaja lain mengikuti dirinya,
jika suatu saat mayoritas remaja berminat untuk bergabung, maka
terbentuklah sebuah komunitas kenakalan remaja, seperti geng motor,
mabuk-mabukan, pencurian, perjudian dan kejahatan- kejahatan lainnya.
Apabila ada orang yang berani menegurnya, maka orang tersebut
akan mendapat hukuman dari komunitas geng remaja dan jika sampai
pada tahap itu sulit untuk dikembalikan kepada moral yang tersedia
pada masa lalunya, itulah remaja-remaja yang masuk kedalam kehidupan
masa depan yang suram.
Empat faktor yang memicu timbulnya perilaku menyimpang pada
remaja di atas merupakan faktor dasar yang sering menyebabkan
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 3 Agustus 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing I,)
terjadinya kenakalan remaja. Lima faktor ini sudah lazim ditemukan
dalam masyarakat sebagai suatu kegagalan yang diperoleh oleh remaja.
Kegagalan yang diperoleh oleh remaja dari faktor-faktor tersebut karena
terjadinya hambatan antara kedua belah pihak, baik-pihak yang
mensosialisasikan nilai dan norma maupun pihak yang
meinternalisasikan nilai dan norma tersebut. Pihak yang
mensosialisasikan nilai dan norma yaitu keluarga, sekolah, masyarakat,
media massa, teman sepermainan (peer group), kelompok acuan (reference
group), dan kebudayaan. Sedangkan pihak yang meinternalisasikan nilai
dan norma adalah para remaja.
Dari sosialisasi dalam kehidupan bermasyarakat dapat
membentuk kepribadian seseorang, begitu juga dengan adanya
sosialisasi yang sempurna pada kehidupan seorang remaja, maka remaja
itu akan membentuk kepribadian yang sempurna pula dan jika
sosialisasi pada seorang remaja terjadi dengan tidak sempurna, maka
pembentukan kepribadian padanya akan terjadi ketidak sempurnaan.
Kepribadian remaja yang tidak sempurna akibat mengalami kegagalan
sosialisasi dapat menimbulkan krisis jati diri. Sosialisasi yang sempurna
dapat membentuk kepribadian yang sempurna, kepribadian yang
sempurna adalah kepribadian yang mampu melewati krisis jati diri.
Sedangkan kepribadian yang tidak sempurna merupakan kepribadian
yang tidak mampu melewati krisis jati diri. Seorang remaja yang tidak
berhasil melewati krisis jati diri maka akan terjadi padanya perilaku
menyimpang. Perilaku menyimpang yang terjadi pada remaja merupakan
bentuk-bentuk kenakalan remaja. Adapun bentuk-bentuk kenakalan
yang terjadi di gampong simpang peut yaitu penguna narkoba.
2. Kendala-Kendala Dalam Upaya Penanggulangan Terhadap Prilaku
Pengguna Narkoba
Setiap permasalahan pasti ada hambatan dalam
menyelesaikannya, masalah prilaku pengguna narkoba pada remaja
bukanlah permasalahan yang dianggap mudah dalam
memyelesaikan,namum permasalahan yang dilakukan oleh remaja
merupakan sebuah peristiwa yang akan memunculkan bahaya ditengah-
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 3 Agustus 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing I,)
tengah kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu setiap masyarakat yang ada
di gampong simpang peut janganlah menganggap masalah kenakalan
remaja sebagai suatu masalah yang tidak perlu ditanggapi, namun
masalah itu menjadi masalah yang harus ditanggapi dengan serius agar
bisa melakukan penanggulangan yang efisien. Disimpulkan bahwa
prilaku sosial pengguna narkoba pada remaja yang terjadi saat ini
membutuhkan penanggulangan secara efektiv, agar mampu menimalisir
remaja yang ada.
Dalam tindakan pencegahan terjadi suatu sikap dalam masyarakat
yang tidak akan membuat prilaku pengguna narkoba pada remaja akan
biasa dihambat, karena tokoh-tokoh masyarakat masih tembang pilih
dalam mencegahnya. Selain itu hambatan-hambatan yang ditemukan
dilapangan yaitu tokoh masyarakat tidak serius menanggapi masalah
prilaku pengguna narkoba pada remaja maka harus ada berbagai upaya
yang dijalankan oleh tokoh-tokoh masyarakat, agar prilaku pengguna
narkoba pada remaja dapat terkontrol. Dalam menjalankan berbagai
upaya tersebut harus mampu melewati hambatan- hambatan yang
terjadi, jika tidak maka menimalisir prilaku tersebut akan menjadi
sulit.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahas yang telah peneliti tulis,
maka hasil penelitian ini bisa disimpulkan menjadi tiga yaitu:
1. Timbulnya perilaku menyimpang pada remaja dikalangan
masyarakat disebkan oleh kurangnya pengawasan orang tua terhadap
anaknya dalam kehidupan keluaraga, kesenjangan ekonomi yang
memicu anak untuk melakukan perilaku menyimpang, tidak ada
motivasi untuk sianak agar belajar disekolah dalam menuntut ilmu
umum dan tidak adanya motivasi untuk sianak agar menuntut ilmu di
pesantren dalam membentuk dasar moral melalui ilmu agama, pengaruh
lingkungan yang tidak ada hambatan dalam melakukan kejahatan, media
elektronik (media massa) yang menayangkan berbagai adegan di era
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 3 Agustus 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing I,)
globalisasi serta mempengaruhi persepsi para remaja, dan faktor sosial
juga mendukung timbulnya kenakalan remaja, karena remaja ingin
menemukan jati dirinya dan ingin menerobos kelas-kelas sosial yang
ada untuk menujudkan kelas sosial atas baginya.
2. Masyarakata mempersepsikan tentang perilaku menyimpang pada
remaja yang terjadi saat ini masih dalam skala kecil, remaja-remaja yang
melakukan kenakalan berasal dari status sosial bawah yaitu anak-anak
petani yang gagal dididik untuk menjadi individu yang bermoral
karena keterbatasan waktu menyebar kasih sayang dan keterbatasan
finansial untuk meindidik anak pada pendidikan formal. Langkah
penyelesaian masalah kenakalan remaja selama ini dilakukan di
gampong terhadap kasus kenakalanyang termasukpenyimpangan
primer dan diselesaikan dengan menggunakan hukum
adat,sedangkan bentuk kenakalan yang termasuk kedalam
penyimpangan sekunder diselesaikan melalui jalur hukum pengadilan
dengan menggunakan hukum formal.
3. Hambatan-hambatan dalam upaya penanggulanagan terhadap
kenakalan remaja terjadi begitu pesat, adapun yang menjadi
hambatan yaitu kurang perhatian orang tua terhadap remajanya, tidak
ada keseriusan dan tembang pilih dalam pencegahan terhadap
kenakalan remaja, sulit mengatasi anak- anak yang sudah melampaui
batas, belum ada pembinaan terhadap remaja- remaja yang melakukan
kenakalan, dan terjadinya kenakalan remaja karena ulah remaja itu
sendiri.
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 3 Agustus 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing I,)
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Azwar, Saifuddin. 2005.Metode Penelitian. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Deporter, Bobbi. 2011. Mengatasi Tujuh Masalah Besar Remaja. Kaifa:
Bandung.
Douglas J. Goodman, G. Ritzer, 2010. Teori Sosiologi Modern. Jakarta:
Prenada Media Group.
Das Salirawati. 2009. Upaya Penyelamatan Generasi Muda Melalui
Penyuluhan Pengetahuan Bahaya dan Cara Penanggulangan
Penyalahgunaan Narkoba. Jurnal Inotek. Yogyakarta: Lembaga
Pengabdian Masyarakat, Universitas Negeri Yogyakarta.
Gunawan, Ary H. 2000. Sosiologi Pendidikan : Suatu Analisis Sosiologi Tentang berbagai Problem Pendidikan. Rineka Cipta : Jakarta.
Kardjono, Moehari. 2008. Mempersiapkan Generasi Cerdas. Qisthi Press: Jakarta Timur.
Koentjaraningrat, 1993. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Maliki, Zainuddin, 2012. Rekonstruksi Teori Sosial Modern. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Mardani, 2008. Penyalahgunaan Narkoba Dalam Perspektif Hukum Pidana
Nasional. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mufid Muhamad, 2010. Komunikasi dan Regulasi Penyiaran. Jakarta:
Prenada Media Group.
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 3 Agustus 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing I,)
Orpha Jane, Nurhayati Surbakti, 2007. Dampak Sosial dan Ekonomi
Penyalahgunaan Narkoba. Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 3 Nomor
1. Bandung.
Ritzer George, 2010. Sosiologi, Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Santoso Slamet, 2008. Apa Itu Narkotika dan Napza. PT Bengawan Ilmu, Semarang.
Soekanto Soerjono, 2009. Sosiologi Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.
Dewi Wulansari, Gerungan, 2010. interaksi Sosial. Bandung: Refika
Aditama.
Tumpa, Harifm, A., 2011. Komentar dan Pembahasan Undang- Undang
Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Jakarta: Sinar Grafika.
Undang-undang RI, Nomor 35 Tentang Narkotika, 2009. Bandung:
Citra Umbara.
Undang-Undang Psikotropika Narkotika dan Zat Adiktif lainnya. Edisi
2010.
Skripsi/ Tesis:
Arkan, Arnadi. Ittihad Jurnal Kopertis Wilayah XI Kalimantan, Volume 4 No.6 Juli2016. Strategi Penaggulangan Kenakalan Anak-Anak Remaja Usia Sekolah.
shttp://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/4606118.pdf/28Oktober 2017
Jurn
alIlm
iah Mahasiswa
FISIP
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah
Volume 4 Nomor 3 Agustus 2019
www.jim.unsyiah.ac.id/FISIP
Corresponding Author: [email protected]
JIM FISIP Unsyiah:
(¹ Penulis/Mahasiswa, ² Dosen Pembimbing I,)
Derani, Rohayati. 2010. Persepsi Ibu Bapa Terhadap Faktor-Faktor Keruntuhan
Akhlak Remaja Islam Masa Kini : Satu Tinjauan Di Taman Aman
Anak Bukit, Alor Setar Kedah (Tesis). Fakultas Pendidikan
Universitas Teknologi Malaysia: http://www.fp.utm.my/di
akses28/Juli/2016.
Eliasa, Eva Imania. Kenakalan Remaja: Penyebab dan Solusi. Disajikan Dalam
Seminal PPL-KKN di SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta: http://staff. Uny.ac.id/diakses 24 Mai 2018
Herdianto, Arif. 2010. Penyimpangan Sosial. Sosiologi Kelas II. http://file.upi.edu/diakses 12 Februari 2018.
Undang-Undang:
Undang-undang RI, Nomor 35 Tentang Narkotika, 2009. Bandung:Citra
Umbara.
Undang-Undang Psikotropika Narkotika dan Zat Adiktif lainnya. Edisi
2010.