rangkuman pkpi - ibec-febui.com• suatu pengalihan resiko (transfer of risk) robert i mehr &...
TRANSCRIPT
RANGKUMAN PKPI
UNTUK UAS
ASURANSI & RE-ASURANSI SYARIAH
Asuransi
Berasal dari kata Belanda→assurantie (pertanggungan). Dalam bhs
Inggris→insurance (menanggung sesuatu yang mungkin atau tidak mungkin yang
terjadi) dan assurance (menanggung sesuatu yang pasti terjadi). Dalam bhs
Italia→insurensie (jaminan). Dalam bahasa Arab → at-ta'min ( أتال نيم ) diambil
dari kata ( أمن ) memiliki arti memberi perlindungan, rasa aman, dan bebas dari
rasa takut. Asuransi (at-ta‟min)→transaksi perjanjian antara 2 pihak; pihak
pertama wajib bayar iuran & pihak lain wajib memberi jaminan sepenuhnya
kepada pembayar iuran jika terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama sesuai
dengan perjanjian yang dibuat (Ensiklopedia Hukum Islam).
Asuransi Syariah
Mengapa asuransi diperlukan? Karena adanya Resiko & Ketidakpastian.
“Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
diusahakannya esok, dantiada seorangpun yang mengetahui di bumi mana ia akan
mati. Sesungguhnya Alloh Maha mengetahui lagi Maha mengenal.” (QS. Lukman:
34)
Kenapa Resiko Harus Dikelola?
Berbagai Resiko serta dampaknya:
• Kebakaran: kerugian harta, benda dan bahkan jiwa.
• Sakit: kadang-kadang perlu biaya rawat yang tidak sedikit.
• Kecelakaan: rusaknya harta benda juga perlu biaya perawatan yang tidak sedikit.
• Banjir: mendatangkan malapetaka bagi manusia. Meski peristiwa tsb terjadi
secara individual, namun secara agregat dapat mempunyai dampak ekonomi yang
tidak kecil
Principles of Insurance
• Asuransi selalu berkaitan dgn resiko (insurance is to do with risk) ➔ D. S. Hansell dalam buku
Elements of Insurance
Kenapa asuransi konvensional haram?
• Gharar (ketidakjelasan/ketidakpastian) Peserta membayar premi untuk mendapatkan
perlindungan dari bahaya yang belum jelas kemungkinan terjadinya.
• Maysir (spekulasi) ▫ Kemukinan ada pihak yg diuntungkan diatas kerugian orang lain (zero
sum game) ▫ Karena premi dimanfaatkan utk mendapatkan profit secara spekulatif (tergantung
kepada klaim yang harus dibayar, kalo ga klaim berarti diakui sbg profit perusahaan)
• Riba (bunga): di penetapan premi, di pengelolaan dana, di Garansi hsl investasi
Asuransi konvensional
Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara 2 pihak/lebih, dengan mana pihak
penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk
memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan,
keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ke-3 yg mungkin akan
diderita tertanggung, yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu
pembayaran yg didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan (UU
No 2 /1992 tentang Asuransi)
Pengertian Asuransi
• Suatu pengalihan resiko (transfer of risk) ➔ Robert I Mehr & Emeron Cammack dlm buku
2 Prinsip utama asuransi syariah
• Takaful (saling melindungi)
• Taawun (tolong menolong) Jadi sistem asuransi syariah: sistem taawun (tolong menolong)
yang bertujuan untuk menutupi kerugian peristiwa-peristiwa atau musibah-musibah oleh
sekelompok tertanggung kepada orang yang tertimpa musibah tersebut.
Asuransi Syariah
• at-ta‟min yang artinya memberi perlindungan, ketenangan, rasa aman, dan bebas dari rasa takut
(QS Quraish(106):4).
• Takaful: saling menanggung →sebagai aktivitas saling memikul resiko diantara sesama orang,
sehingga antara satu dengan yang lainnya menjadi penanggung atas resiko yang dihadapi
saudaranya.
Asuransi Syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah
orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan/atau dana kebajikan (tabarru) yang
memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang
sesuai dengan syariah (Fatwa DSN No.21/DSNMUI/X/2001)
Dasar Hukum Asuransi Syariah/Takaful
• Landasan dalam Al-Qur'an :
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada
Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. AlHasyr : 18)
Dasar Hukum
• "….. Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran….." (QS. Al- Maidah : 2)
• “Dan hendaklah takut kpd Alloh org2 yg seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-
anak yg lemah, yg mereka khawatir thd (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah
mereka bertaqwakpd Alloh & hendaklah mereka mengucapkan perkataan yg baik” (QS An-
Nisa:9)
• Landasan dalam Al Hadits :
“Dari Nu'man bin Basyir ra, Rasulullah SAW bersabda, 'Perumpamaan persaudaraan kaum
muslimin dalam cinta dan kasih sayang diantara mereka adalah seumpama satu tubuh. Bilamana
salah satu bagian tubuh merasakan sakit, maka akan dirasakan oleh bagian tubuh yang lainnya,
seperti ketika tidak bisa tidur atau ketika demam." (HR. Muslim).
• “seorang mu‟min dgn mu‟min yg lain ibarat sebuah bangunan, satu bagian mengutakan bagian
yg lainnya (HR. Muslim dari Abu Musa al-Asy‟ari)
Pendapat ulama tentang hukum Asuransi
1. Mengharamkan asuransi dlm sgl macam & bentuknya spt sekarang ini; termasuk asuransi
jiwa→Sayyid Sabiq, M.Yusuf al-Qardhawi, & M. Bakhit al-Muth‟i alasan: ▫ Asuransi
hakikatnya sama dengan judi. ▫ Mengandung unsur tidak jelas & tidak pasti. ▫ Mengandung
eksploitasi, bila pemegang polis tidak bisa melanjutkan pembayaran premi, bisa hilang atau
dikurangi uang premi yang telah dibayarkan. Ibnu Abidin (Hanafi)→asuransi haram krn premi
termasuk iltizam ma lam yalzam (mewajibkan sesuatu yg tdk lazim/wajib)
2. Membolehkan semua asuransi dalam prakteknya dewasa ini→Abdul Wahab Khalaf, Mustafa
Ahmad Zarqa, Prof. Dr. Muh. Al-bahi, dan Muhammad Yusuf Musa, Syaikh Abdurrahman Isa
(Guru besar Univ Al-Azhar Kairo) alasan: ▫ Tidak ada nash al-Qur‟an maupun al-Hadits yang
melarang asuransi. ▫ Asuransi tidak merugikan salah satu atau kedua belah pihak dan bahkan
asuransi menguntungkan kedua belah pihak. ▫ Asuransi menjaga banyak manusia dari
kecelakaan harta benda, kekayaan, dan kepribadian.
3. Membolehkan asuransi yang bersifat sosial dan mengharamkan asuransi yang bersifat
komersial semata. Pendapat ini dikemukakan oleh Muhammad Abu Zahrah.
4. Menganggap bahwa asuransi bersifat syubhat, karena tidak ada dalil-dalil syar‟i yang secara
jelas mengharamkan ataupun secara jelas menghalalkan.
Regulasi Asuransi & Re-as Syariah
• UU No2/1992 tentang Asuransi (umum)
• SK Dirjen Lembaga Keuangan No. 4499/LK/2000 tentang Jenis, Penilaian, dan Pembatasan
Investasi Perusahaan Reasuransi dengan Sistem Syariah
• Fatwa No. 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi syariah
3 kelompok asuransi syariah di Indonesia
• asuransi jiwa (life insurance): Asuransi jiwa (kematian), asuransi kesehatan
• PP No 39/2008 ttg Perubahan kedua atas PP 73/1992 ttg penyelenggaraan Usaha Perasuransian:
perizinan asuransi syar, peningkatan modal kerja untuk mendirikan asuransi syariah dan
keharusan DPS
• PSAK) No 108 mengenai aturan-aturan pencatatan dan pelaporan keuangan takaful.
• POJK Nomor 69/POJK.05/2016 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Asuransi,
Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, dan Perusahaan Reasuransi Syariah
• asuransi kerugian atau asuransi umum (general insurance): ▫ asuransi dana pendidikan, asuransi
kendaraan bermotor, dan asuransi-unit link
• re-asuransi
Faktor penentu pertumbuhan takaful
• Faktor Fundamental Demografi ▫ Meningkatnya populasi kaum muda sasaran utama pasar ▫
Besarnya populasi Muslim (sekitar 86% dari 220 juta jiwa)
• Faktor Fundamental Sosio-Ekonomi ▫ Peningkatan pendapatan perkapita masyarakat Indonesia
▫ Peningkatan kesadaran untuk memiliki asuransi ▫ Peningkatan kesadaran umat Islam untuk
berasuransi yang sesuai dengan ajaran Islam
• Faktor Pasar ▫ Semakin banyak jaringan syariah, terutama setelah perusahaan asuransi
konvensional membuka UUS ▫ Marketing mkn baik, al dengan sistem keagenan (agency) ▫ Pasar
modal yang relatif baik dan aktif
• Faktor Regulasi: Peran aktif DSN-MUI
Overview potensi asuransi syariah di dunia & Indonesia
• Dilihat dari 27 negara dimana tdp takaful
• Premi takaful global diperkirakan mcapai 7.4 jt USD, dgn growth 20%pa
• Growth Malaysia 60% pa, Indonesia 55% & Timteng 10%
• Secara nasional, penetrasi asuransi baru 1%→masih sangat sedikit masyarakat Indonesia yang
„sadar‟ asuransi, sekitar 2 juta jiwa dari 220 juta penduduk Indonesia (2008) & utk syariahnya
baru 0.024% (2.33% dari premi nasional)
• Dana Pensiun Syariah
Sejarah
Mengapa?
- Meningkatkan populasi penuaan.
- Meningkatkan Biaya Hidup.
- Meningkatkan Kebutuhan Dana Pensiun.
Definisi
Defined Benefit Plans Vs Contibution Plan
Sistem Pembayaran Pensiun:
Dana Pensiun Dalam Perspektif Islam:
Dasar Hukum
Empat Cara Penyelenggaraan Dana Pensiun Syariah:
1. Pendirian dana pensiun syariah.
2. Mengkonversi dana pensiun menjadi dana pensiun syariah.
3. Pembentukan unit syariah di Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK).
4. Penjualan paket investasi syariah di Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).
Skema Dana Pensiun
Dana Pensiun Islam Di Indonesia (Tahap Pengembangan)
Pasar Modal Islam 1
Jenis-jenis Pasar Keuangan dalam Sistem Keuangan Global
Pasar uang adalah untuk pinjaman jangka pendek (satu tahun atau kurang), sementara pasar
modal membiayai investasi jangka panjang oleh bisnis, pemerintah, dan rumah tangga. Secara
khusus, pemerintah meminjam dari bank komersial di pasar uang, sementara di pasar modal,
perusahaan asuransi, reksadana, agen keamanan, dan dana pensiun memasok dana untuk bisnis.
Modal finansial dinaikkan ketika sekuritas baru dijual di pasar primer. Perdagangan sekuritas di
pasar sekunder kemudian menyediakan likuiditas bagi para investor. Kami selanjutnya dapat
mengklasifikasikan pasar sekunder sebagai berikut:
5. Pertukaran, Perdagangan dilakukan di lokasi pusat (mis., Bursa Efek New York, Bursa
Malaysia, Bursa Efek Indonesia)
6. Pasar Over-the-Counter, Dealer di berbagai lokasi membeli dan menjual, Contoh terbaik
adalah pasar untuk sekuritas Treasury
Sistem Keuangan Islam
Suatu sistem dalam perekonomian suatu negara yang terdiri dari pasar keuangan, lembaga
keuangan, instrumen keuangan dan peserta pasar yang beroperasi di sepanjang prinsip-prinsip
Islam dengan tujuan memenuhi Maqasid (tujuan) Syariah.
Islamic Capital Market Instrument in Indonesia
Berdasarkan DSN-MUI No. 40 / DSN-MUI / X / 2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum
Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal, terutama pada Bab IV, Pasal 4. Beberapa
Instrumen Pasar Modal Syariah di Indonesia adalah:
1. Keadilan Islam
2. Obligasi Syariah (Sukuk)
3. Reksa Dana Syariah / Reksa Dana / Unit Trust :.
4. Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) Syariah
Tonggak Sejarah Pasar Modal Syariah di Indonesia
Tahun Tahapan Pengembangan Pasar Modal Syariah di Indonesia
Juli 1997
Penerbitan reksadana syariah pertama oleh PT. Danareksa
Investment Management
Juni
2003
BEI bekerjasama dengan PT.Danareksa meluncurkan Jakarta
Islamic Index
Sep-02
Penerbitan Obligasi Syariah Mudharabah pertama oleh PT.
Indosat Tbk
2004 Penerbitan Obligasi Syariah Ijarah pertama oleh PT.Matahari
Putra Prima Tbk
2005
Penyusunan Materi Plan Pasar Modal Indonesia oleh Bapepam-
LK
2005
Penerbitan Peraturan Bapepam-LK No. II. K.1 ttg Kriteria dan
Penerbitan Daftar Efek Syariah
Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.13. ttg Penerbitan Efek Syariah
Peraturan Bapepam-LK No.IX.A.14 ttg akad-akad yang
digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah
2007 Penerbitan Dafter Efek Syariah oleh Bapepam-LK
2008 Pengesahan RUU SBSN menjadi UU SBSN oleh DPR-RI
2009 Penerbitan SBSN, sukuk Indosat, Sukuk Pupuk Kaltim, etc
Pasar Saham
Pasar Saham, atau (pasar ekuitas), adalah pasar swasta atau publik untuk perdagangan
saham perusahaan dan turunannya dari saham perusahaan dengan harga yang disepakati;
ini adalah sekuritas yang terdaftar di bursa efek serta yang hanya diperdagangkan secara
pribadi.
Are we Allowed to invest in the stock market?
Persyaratan terkait dengan sifat kegiatan perusahaan, sebagai berikut:
1. Sepenuhnya kompatibel dengan Syariah dalam pendirian dan semua aktivitas, mis. Bank
2. Perusahaan yang bisnis utamanya dan utama dilarang, yaitu bank konvensional atau
3. Perusahaan yang bisnis utamanya / utama diizinkan tetapi pasal pendirian memungkinkan
mereka untuk melakukan kegiatan yang dilarang dalam Syariah dan manajemen mereka
benar-benar melakukan kegiatan seperti itu (pinjaman dan / atau pinjaman berbasis riba),
Sekuritas Saham Biasa / Biasa mewakili kepemilikan ekuitas dalam suatu perusahaan,
memberikan hak suara, dan memberikan hak kepada pemegang saham atas sebagian
keberhasilan perusahaan melalui dividen dan / atau apresiasi modal. Dalam hal likuidasi,
pemegang saham biasa memiliki hak atas aset perusahaan hanya setelah pemegang
obligasi, pemegang utang lainnya, dan pemegang saham preferen telah puas.
Islamic Equity / Share: Bukti kepemilikan atas perusahaan yang dikeluarkan oleh emiten
yang usahanya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, dan tidak termasuk saham yang
memiliki hak-hak istimewa (DSN-MUI No. 40 / DS)
Kenapa kita butuh Pasar Saham?
Fuction and purpose
• Salah satu sumber terpenting bagi perusahaan untuk mengumpulkan uangà memberikan unsur
likuiditas kepada aset yang tidak likuid
• Memberikan penetapan harga dan penilaian aset secara berkesinambungan à menghilangkan
arbitrage dan inefisiensi
Investment in Stock Market: Shariah Issues
Preferensi Stok instrumen yang menggabungkan fitur utang murni dan saham biasa. Pemegang
saham preferensi diberikan preferensi dalam distribusi dividen dan distribusi aset jika terjadi
likuidasi. Selain itu, fitur tambahan juga disertakan, seperti ketentuan dana cadangan, ketentuan
panggilan, penukaran dan hak suara Jika preferensi dalam saham preferen adalah finansial
seperti jaminan pengembalian minimum, prioritas pembayaran pada saat likuidasi dan sejenisnya
Pengembalian tetap / dijamin tidak diizinkan
Pemilik yang sama dari prinsipal perusahaan harus diperlakukan sama.
Produk dan Instrumen
Instrumen apa pun yang mewakili posisi dalam aset riil dan memiliki karakteristik bantalan
risiko yang tingkat pengembaliannya beragam dan terikat dengan kinerja aset dianggap dapat
diterima.
Islamic Stock Markets
Pasar Modal Islam (ICM) mengacu pada pasar di mana kegiatan dilakukan dengan cara yang
tidak bertentangan dengan hati nurani umat Islam dan agama Islam.
gama dalam transaksi pasar modal di mana pasar harus
bebas dari keterlibatan kegiatan yang dilarang oleh Islam, serta bebas dari unsur-unsur seperti
riba (riba), perjudian (maisir) dan ambiguitas (gharar) ).
Shariah Screening
Metodologi Skrining untuk Saham yang Sesuai dengan Syariah
Saat ini tidak ada standar Syariah Internasional untuk penyaringan stok. Dana yang berbeda atau
manajer dana menggunakan standar yang berbeda berdasarkan dewan Syariah masing-masing.
Di Indonesia, ada Jakarta Islamic Index (JII). Di tingkat global, ada beberapa indeks, seperti
Dow Jones Islamic Market Indexes, FTSE Global Islamic Index Series, S&P Islamic Index
Series dan MSCI Islamic Index Series.
Aturan untuk memastikan bahwa saham biasa sesuai dengan Syariah
Proses penyaringan stok dibagi menjadi dua tahap:
- Evaluasi dalam hal kegiatan perusahaan, produk dan industri - Layar asli
- Perhitungan seperangkat rasio keuangan & membandingkannya dengan tolok ukur yang
ditentukan
Proses penyaringan dimulai dengan menyaring perusahaan dalam hal aktivitas, produk, dan
industrinya: alkohol, tembakau, produk terkait daging babi, layanan keuangan konvensional,
senjata dan pertahanan, hiburan (hotel, kasino / judi, bioskop, pornografi, musik, dll .)
dikecualikan Selanjutnya, serangkaian tindakan yang disebut filter keuangan juga digunakan
untuk memperbaiki seleksi.
Filter menggunakan sejumlah rasio keuangan dan membandingkannya dengan tolok ukur
masing-masing untuk menyingkirkan saham yang tidak mematuhi Syariah. Data untuk rasio
diperoleh dari Neraca dan Laporan Laba Rugi. Indeks Dow Jones dan S&P menggunakan data
pasar saham juga. Secara umum rasio ini dapat dikelompokkan menjadi 3; aset likuid,
pendapatan bunga dan leverage
Rasio benchmark berkisar dari:
1. Asset Aset cair: 17% hingga 70%
2. Income Penghasilan bunga dan / atau Penghasilan dari aktivitas Syariah yang Tidak
Sesuai: 5% hingga 15%
3. EverLeverage: 30% hingga 33%
Mungkin saja bisnis utama perusahaan sesuai dengan Syariah, tetapi pendapatan dari anak
perusahaan yang kegiatannya tidak sesuai dengan Syariah dapat menyebabkan perusahaan
tersebut dianggap tidak patuh pada Syariah.
Stage 1- Sharia Screening Based on Business Activities
D
JI
M
F
T
S
E
S
&
P
M
S
C
I
H
S
B
C
A
M
I
R
I
D
I
B
A
Z
Z
A
D
M
EE
ZA
N
SC
JII
AAOIFI
RJSI
Alcoholic
Beverages × o × o o o o × o × o × o
Biotechnology
(Genetic&Foetus)
o
o
Broadcasting and
Entertainment × o × o o o o × o ×
× o
Conventional
Financial Sercives × o × o o o o × o × o × o
Gambling × o × o o o o × o × o × o
Hotels × o × o o o × × o
Conventional
Insurance × o × o o o o × o × o × o
Meat Production × o
Media Agencies* × × o × o
Pork-related (Non-
halal) products × o × o o o o × o × o × o
Restaurants and
Bars × o × o o o o × o
o × o
Tobacco × o × o o o o × o o × o
Trading Gold and
Silver
×
o
Weapon and
Defence × o
o o o o ×
× o
Stockbroking or
share in Sharia
non-compliant
securities
×
o : core business
x : any involvement
* : except newspaper
Masalah Berkenaan Dengan Penyaringan
Jika perusahaan memenuhi syarat berdasarkan sifat bisnisnya, maka beberapa yurisdiksi
menggunakan rasio keuangan. Bagaimana mereka menentukan & membenarkan rasio ini?
Masalah ketika sub-perusahaan yang terlibat dalam kegiatan yang tidak diizinkan (seperti yang
dinyatakan sebelumnya) - Bagaimana mengisolasi dari bisnis inti yang sesuai dengan Syariah.
Masalah dalam piutang berdasarkan pinjaman berbunga. Masalah-piutang dagang sebagai hutang
perusahaan reports laporan keuangan, keputusan politik, informasi tentang keterampilan dan
bakat manajemen serta profil pribadi para pembuat keputusan. Artinya, spekulasi adalah kegiatan
yang membutuhkan banyak pengetahuan dan keterampilan. Karena itu, spekulasi di pasar saham
tidak bisa disamakan dengan perjudian
kepada perusahaan Masalah menggunakan kapitalisasi pasar sebagai penyebut untuk menghitung
tingkat hutang pada perusahaan yang terdaftar.
Spekulasi
El-Ashkar (1995) mendefinisikan spekulasi sebagai “praktik
a) Menggunakan informasi yang tersedia untuk
b) Mengantisipasi pergerakan harga sekuritas di masa depan sehingga
c) Tindakan membeli atau menjual sekuritas dapat dilakukan dengan maksud untuk
d) Membeli atau menjual surat berharga untuk
e) Mewujudkan keuntungan modal dan / atau memaksimalkan nilai kapital dari kepemilikan
keamanan.
Sekuritas
Pendanaan proyek biasanya memerlukan sindikat atau konsorsium bank atau lembaga keuangan
untuk menyediakan pendanaan karena besarnya jumlah yang terlibat. Metode alternatif untuk
membiayai proyek adalah melalui penerbitan sekuritas langsung kepada investor. Ini dapat
dilakukan melalui sekuritisasi utang, yaitu penerbitan surat utang kepada investor seperti dalam
obligasi konvensional (yang tidak dapat diterima dari sudut pandang Syariah).
Melalui sekuritisasi yang didukung aset
Pasar Modal Islam 2
Sekuritisasi (didukung Aset) adalah metode mendanai piutang dalam bentuk apa pun (utang
hipotek, sewa, pinjaman, saldo kartu kredit, dll ...). Ini melibatkan memproduksi sekuritas yang
didukung oleh aset yang dapat diperdagangkan secara bebas (dan yang biasanya diperingkat)
dijamin dengan portofolio piutang.
Pengertian Sukuk
Sebuah dokumen atau sertifikat, yang membuktikan kepemilikan prorata yang tidak
terbagi atas aset-aset dasar - Sak (tunggal Sukuk) dapat diperdagangkan secara bebas
dengan harga nominal, premium atau diskon (Securities Commission Malaysia, 2004)
Hak atas aset tertentu termasuk beberapa tingkat kepemilikan aset (Allen & Overy, 2003
dikutip oleh Thomas, 2004)
Pihak Besar dalam Sekuritisasi
Ini adalah klaim kepemilikan atas aset atau kumpulan aset & bukan klaim keuangan atas
arus kas atau piutang (Thomas, 2004)
Definisi AAOIFI tentang (Investasi) Sukuk (Standar Syariah No. 17).
Sertifikat dengan nilai yang sama mewakili bagian yang tidak terbagi dalam kepemilikan
aset berwujud, hasil pembuatan dan layanan atau aset proyek tertentu atau aktivitas
investasi khusus
Sukuk harus memiliki nilai intrinsik karena mewakili nilai aset berwujud atau hak pakai
atau layanan
Sukuk tidak mewakili hutang kepada penerbit sehingga mereka tidak dapat didasarkan
pada kumpulan piutang
AAOIFI membedakan Sukuk dari saham, wesel dan obligasi.
Originator - entitas yang menghasilkan Piutang dalam kegiatan bisnisnya, atau membeli
dan mengumpulkan portofolio Piutang (dalam hal itu, bukan "pencetus" yang
sebenarnya)
Penerbit - entitas tujuan khusus, biasanya kepercayaan pemilik (tetapi dapat berupa
bentuk lain dari kepercayaan atau korporasi, kemitraan atau dana), yang dibuat
berdasarkan Perjanjian Perwalian antara Originator
Wali Amanat - biasanya bank atau entitas lain yang berwenang bertindak dalam kapasitas
tersebut. Wali Amanat, yang ditunjuk berdasarkan Perjanjian Perwalian, memegang
Piutang, menerima pembayaran atas Piutang, dan melakukan pembayaran kepada
pemegang Keamanan. Dalam banyak struktur ada dua Pengawas
Investor - pembeli akhir Efek
Penjamin Emisi / Agen Penempatan - broker, bank investasi atau bank yang menjual atau
menempatkan Efek dalam penawaran umum atau penempatan pribadi
Penambah Kredit - pihak yang meningkatkan kelayakan kredit dari Efek
Lembaga Pemeringkat - pihak ketiga yang menilai Efek
Perbedaan antara sukuk, obligasi konvensional dan saham biasa
Sukuk Bonds Ordinary
Shares
Nature Not a debt of issuer but
undivided ownership share
in specific
assets/projects/services
Debt of issuer,
claimed on
cash flows of
issuer
Not
required
Underlying
Asset
A minimum of 51%
tangible assets (or their
contracts are required to
back issuance of sukuk
Ijarah)
Generally not
required
Not
required
Claims Ownership claims on the
specific underlying
assets/project/service and
so on
Creditors claim
on the
borrowing
entity, and in
some cases
liens on assets
Ownership
claims on
the
company
Sukuk Bonds Ordinary
Shares
Security Secured by ownership rights in
the underlying assets or
projects in addition to any
additional collateral
enhancements structured
Generally
unsecured
debentures except
in cases such as
first mortgage
bonds, equipment
trust certificates
and so on
Unsecured
Principal Not guaranteed by issuer Guaranteed by
issuer
Not
guaranteed by
company
Return Not guaranteed by issuer.
Return may be fixed or
variable
Guaranteed by
issuer. Return
may be fixed or
variable
Not
guaranteed by
issuer.
Return is
variable
Tenor Limited Limited Unlimited
Sukuk Bonds Ordinary
Shares
Purpose Must be issued only for
Islamically permissible (halal)
purposes
Can be issued for
any purpose
Can be
offered for
any purpose
Trading of
security
Sale of an ownership interest
in a specific
asset/project/service and so on
Sale of a debt
instrument
Sale of shares
in a company
Responsibility
of holders
Responsibility for defined
duties relating to the
underlying
assets/projects/transaction
limited to the extent of
participation in the issues
Bondholders have
no responsibility
for the
circumstances of
the issuer
Responsibility
for the affairs
of the
company
limited to the
extent of
holding in the
company
Jumlah sukuk global yang beredar, 2000 hingga Jan 2013
International Sukuk Domestic Sukuk
Countries
Nominal Number of
Sukuk
%
Nominal Number of
Sukuk
% (USD
Millions)
(USD
Millions)
ASIA & FAR EAST
Malaysia 9,677 19 12.40% 314,820 3,026 79.80%
Indonesia 3,131 4 4% 12,029 146 3.10%
Pakistan 600 1 0.77% 6,045 43 1.50%
Brunei
Darussalam
3,929 84 0.05%
Singapore 319 2 192 5
Hong Kong 196 2 0.25%
Japan 190 3 0.24%
Total 14,113 31 18% 337,015 3,304 85.5%
GCC AND MIDDLE EAST
Bahrain 6,780 93 8.70% 5,675 173 1.44%
Qatar 7,685 9 9.80% 9,548 3 2.42%
Saudi Arabia 9,990 15 12.80% 18,712 26 4.75%
UAE 34,536 50 44.10% 8,219 13 2.09%
Kuwait 2,127 13 2.70% 332 1 0.08%
Jordan 119 1 0.03%
Yemen 253 2 0.06%
Total 61,118 180 78% 42,485 216 11%
Grand Total 78,326 223 100% 393,987 3,649 `100%
AFRICA
Sudan 130 1 0.17% 13,214 22 3.40%
Gambia 78 104 0.02%
Total 130 1 0.17% 13,292 126 3.42%
OTHERS
Turkey 1,950 3 2.50% 905 1 0.23%
Germany 55 1 0.07% 123 1 0.03%
UK 282 0.36%
France 1 0.00%
USA 600 0.77% 167 1 0.04%
Kazakhstan 77 0.10%
Total 2,965 4.00% 1,195 3 0.03%
Ringkasan Fitur Penting dari kontrak Syariah untuk Struktur Sukuk
Sukuk
Structure
Description of contract Relation with
sukuk-holders
Sukuk-
holders Return
Bai
bithamin
Ajil (BBA)
A contract that refers to the
sale and purchase of assets on
a deferred and instalment
basis, with a pre-agreed
payment period. The sale
price will include a profit
margin.
Sukuk-holders
sell asset to
obligor on a
deferred basis
Owners of
debt
Profit from
sale of asset
Murabahah
A contract referring to the
sale and purchase of an asset
where the cost and profit
margin (mark up) are made
known and agreed by all the
parties involved. The sale can
be settled either on a deferred
lump-sum basis via
instalments, and is specified
Sukuk-holders
(via a trustee)
sell asset to
obligor on a
deferred basis
Owners of
debt (sales
receivable)
Profit from
sale of asset
in the agreement
Salam
A contract where payment is
made in cash at the point of
the contract, but delivery of
the purchased asset is
deferred to a pre-determined
date.
Sukuk-holders
buy a fungible
asset
(commodity)
on a forward
basis
Owners of
commodity
to be
delivered in
the future
(debt in
kind)
Profit earned
when
commodity
sold to a
third party
upon
delivery
Istisna'
A contract to purchase assets,
where the buyer placed an
order to purchase an asset that
will be delivered in the future.
The buyer requests the seller
or a contractor to construct
the asset and deliver it in the
future, according to the
specification given in the sale
and purchase contract. Both
parties decide on the sale and
purchase prices, and the
settlement can be delayed or
arranged based on a
scheduled of work completed.
Sukuk-holders
construct/
manufacture
asset and sell
it to the
obligor
Owners of
debt
(receivable
via sale of
asset under
construction)
Profit from
sale
Ijarah
A manfaah (usufruct) type of
contract, where the owner
leases out an asset or
equipment to a client, at an
agreed rental fee and
predetermined lease period,
as per the 'aqd' (contract). The
ownership of the leased
Sukuk-holders
lease asset to
the obligor
Owners of
leased asset
Rental of
asset
equipment remains in the
hands of the lessor.
A contract made between two Sukuk-holders
Owners of
the
underlying
asset or
venture
Income
generated
from the
asset /
venture
parties to finance a business are capital venture. The parties are the providers to rabb al-mal or investor that obligor in a solely provides the capital, business and the mudharib or venture
Mudharaba entrepreneur that solely
manages the project. If the
venture is profitable, the
profit will be distributed
based on a pre-agreed ratio. If
the business incurs a loss, it
will be borne solely by the
provider of the capital.
A partnership agreement
Sukuk-holders
and obligors
are both
capital
providers and
thus partners
in a business
venture
between two parties or more
to finance a business venture,
where all parties contribute Owners of Income
capital either in the form of the generated
Musharakah cash or in kind. Any profit underlying from the derived from the venture is asset or asset / distributed based on a pre- venture venture agreed profit-sharing ratios: a
loss is shared o the basis of
capital contribution.
International Issuance Structural Breakdown (2008-
2010)
Murabahah 5%
Ijarah 64%
Exchangeabl e
15%
Musharakah 9%
Hybrid 7%
Wakalah
A contract that gives power to
a person to nominate another
to act on their behalf as long
as they are alive, based on the
agreed terms and conditions.
Sukuk holders
are principals
and obligor is
investment
agent
Owner of
investment
undertaken
by the agent
Income
generated
from the
investment
SUKUK BERDASARKAN STRUKTUR
Struktur sukuk sebagian besar didasarkan pada Ijarah, Murabahah, Istisna,
Mudharabah dan Musharaka
Tradabilitas Sukuk di pasar sekunder
Tioe Sukuk Tradabilitas
Sukuk Murabaha Dapat diterima sebelum penjualan barang / komoditas kepada
pembeli akhir. Setelah barang dijual maka perdagangan hanya
diterima pada nilai nominal
Sukuk Salam Tidak dapat diterima kecuali pada nilai nominal
Sukuk Istisna Dapat diterima jika dana dikonversi menjadi aset dan sebelum
dijual kepada pihak yang memesan proyek
Al Salam
1%
Bai Bithaman
Ajil 1%
Domestic Issuance Structural Breakdown (2008-2010)
Al Wakalah 0%
Musharakah 16%
Hybrid 2%
Muraba hah 46%
Ijarah 25%
Al- Istithma
r
5%
Istisna 1%
Mudharaba 3%
Aset berwujud yang ada
- Tanah, bangunan
Aset berwujud masa depan
- Bai al salam / istisna / Ijarah Mausufah Fi Dhimma (sewa maju / muka)
Aset / instrumen keuangan / tidak berwujud
- Saham biasa
- Hak milik intelektual? (Lihat resolusi Akademi Fiqh Islam No.43 (5/5)
- Hutang - piutang dagang? Piutang sewa?
- Kontrak diberikan oleh pemerintah, yaitu, konsesi, konstruksi, pasokan
dan layanan
- Hak pakai / manfa`ah (keuntungan finansial)
Sukuk Mudarabah, Musharakah
and Wakalah
Dapat diterima setelah dimulainya aktivitas untuk
pengumpulan dana
Sukuk Ijarah Dapat diterima (dalam banyak kasus)
Jenis aset yang memenuhi syarat untuk Penerbitan Sukuk
Jenis aset yang memenuhi syarat untuk penerbitan Sukuk atau sekuritas harus
sesuai dengan Syariah. Ini adalah:
Perhatikan bahwa aset berwujud atau tidak berwujud atau aset berwujud masa
depan dapat dimiliki atau disewakan.
Struktur yang digunakan harus dapat diterima
- Kontrak Syariah yang dapat diterima secara Islam
Unsur kepemilikan yang memadai harus disampaikan untuk mematuhi
prinsip-prinsip Islam yang mengatur penjualan dan penugasan aset (judul
lengkap: hak legal vs hak manfaat); dan
Segala bentuk peningkatan kredit harus dalam bentuk yang diizinkan.
Penggunaan kendaraan tujuan khusus (SPV) dapat diterima
• Likuiditas tinggi sektor perbankan syariah
• Berkembangnya reksadana syariah dan lembaga Multifinance lainnya
• Pertumbuhan infrastruktur Indonesia Project large scale infrasturcture
• Prospek jangka panjang bagi pasar sukuk diperkirakan akan semakin kuat seiring dengan
semakin dikenalnya produk keuangan syariah.
Tantangan ke Depan
• Volume sukuk Memperbesar Pasar Keuangan Syariah Meningkatkan likuiditi
Peluang Sukuk Indonesia
• Jumlah penduduk muslim yang sangat besar
Investor saat ini : 355 ribu investor lokal (0.154% penduduk di Indonesia) tercatat
bertransaksi di Bursa.
• Undang-Undang , Kebijakan BI dan Master Plan Pasar Modal Indonesia
• Kehati-hatian Dewan Syariah Nasional, Dewan Pengawas Syariah, Bapepam-LK, dan
Kementrian Keuangan dalam menjaga ke-syariah-an sukuk dapat meningkatkan jumlah
investor domestik dan asing (Timur Tengah) pernyataan Taqi Usmani Feb 2008
• Benchmarking
• Rating Domestik Pertimbangan lain investor
• Pajak
• Sumber Daya Manusia
• Sukuk Microfinance India pioneer
• Dukungan Pemerintah sukuk negara di Malaysia mencapai 47% dibanding Indonesia
hanya 7,19% per Juli 2009)
• Kebutuhan pembiayaan dan investasi yang besar di kawasan Teluk dan Asia, serta
keinginan penerbit sukuk untuk menangkap minat investor terutama dari umat muslim di
Timur Tengah dan Asia
• Negara-negara non-muslim sudah menyatakan diri menjadi International Islamic Finance
Hub Inggris, Singapura
• Pasar Uang
Islam
Pasar Uang
Pasar Uang - pasar keuangan untuk transaksi dalam dana jangka pendek grosir. Di banyak
negara, transaksi di pasar uang primer dan sekunder terjadi di over-the-counter (OTC) melalui
telekomunikasi listrik, tetapi beberapa dilakukan dalam pertukaran seperti Bursa Efek Indonesia
di Indonesia. Tenor dalam transaksi pasar uang adalah dari semalam hingga 12 bulan, meskipun
tenor yang paling umum adalah 3 bulan atau kurang.
Fungsi Pasar Uang
1. MANAJEMEN LIKUIDITAS
Untuk Lembaga keuangan untuk mengakses pasar uang antar bank (pendanaan harian /
investasi jangka pendek) untuk menjaga tingkat likuiditas yang optimal. Untuk mengatasi
tekanan jangka pendek, dan memastikan fleksibilitas untuk menghadapi setiap situasi
likuiditas yang mungkin timbul karena perbedaan jatuh tempo aset-liabilitas dan
ketidakseimbangan arus kas masuk dan keluar.
2. TEMPAT UNTUK PERDAGANGAN SECONDARY DARI INSTRUMEN PASAR
UANG
Mampu membeli atau menjual instrumen pasar uang untuk menginvestasikan kelebihan
dana atau mendapatkan likuiditas dengan cepat. Instrumen yang tersedia di pasar uang
memberi investor berbagai tingkat risiko, pengembalian, dan jatuh tempo.. Contoh
instrumen - tagihan-T, sertifikat deposito (CD), surat berharga, penerimaan bankir (BA),
REPO.
3. SALURAN BAGI BANK TENGAH UNTUK MELAKUKAN KEBIJAKAN
MONETERNYA
Buka operasi pasar dengan membeli sekuritas penjualan dan dengan menyediakan
pembiayaan jangka pendek langsung ke bank. Dengan cara ini, bank sentral dapat
mengelola likuiditas dan memengaruhi suku bunga acuan di pasar uang. Perubahan dalam
tingkat likuiditas dan benchmark di pasar uang akan mempengaruhi likuiditas dan tingkat
pengembalian di pasar lain.
Komposisi pasar uang yang efisien (konvensional)
Money market components Examples of financial instruments
Market for Government and/or central
bank securities
Treasury bills (T-bills) and
Government securities
Interbank market Certificates of deposits (CDs), time
deposits
Market for short-term financial
instruments issued by financial
institutions and other corporate (non-
financial) entities
Commercial papers (CPs), bills of
exchange, bankers‟ acceptances
(BAs), medium-term notes (MTNs)
etc
Intrumen Pasar Uang
1. Tagihan Perbendaharaan
T-Bills adalah surat berharga pemerintah jangka pendek yang diperdagangkan
berdasarkan hasil. Mereka mewakili kewajiban hutang jangka pendek dari pemerintah
nasional. Diperdagangkan dengan harga diskon, jatuh tempo tiga, enam dan 12 bulan.
2. Perjanjian Pembelian Kembali (REPO)
REPO merupakan transaksi bilateral yang mencakup pembelian dan penjualan kembali
sekuritas melalui perjanjian; diatur dengan menjual sekuritas kepada investor dengan
perjanjian untuk membelinya kembali dari investor dengan harga tetap pada tanggal yang
ditentukan.
3. Sertifikat Setoran (CD) Nego
Dibuat dari setoran bank dan mewakili surat berharga yang diterbitkan bank yang
mendokumentasikan setoran dan menentukan tingkat bunga dan tanggal jatuh tempo.
Jatuh tempo 1-4 bulan
4. Makalah Komersial (CP)
Surat berharga komersial adalah instrumen utang jangka pendek, tanpa jaminan (surat
utang) yang diterbitkan oleh perusahaan yang jatuh tempo dalam waktu tidak lebih dari
270 hari. Instrumen ini biasanya diterbitkan oleh perusahaan pemeringkat yang baik dan
memiliki imbal hasil lebih tinggi daripada surat berharga pemerintah yang memiliki
jangka waktu yang sama (spread premium).
5. Penerimaan Bankir (BA)
Penerimaan Bankir adalah jangka pendek, surat utang nol kupon yang dikeluarkan oleh
perusahaan. Mereka dijamin oleh bank (karena itu dikenal sebagai BA). BA
diperdagangkan berdasarkan diskon. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi perdagangan
dengan membiayai barang-barang yang belum ditransfer dari penjual ke pembeli.
Fakta dasar tentang pasar uang 1. Secara umum, pasar antar bank adalah komponen terbesar dari setiap pasar uang
khususnya sub-komponen semalam. Pasar antar bank aktif sangat penting dalam
memberikan sinyal kepada bank sentral untuk menentukan volume operasi pasar terbuka.
2. Pasar semalam adalah tempat lembaga keuangan memperdagangkan di antara mereka
sendiri saldo cadangan mereka untuk memenuhi kebutuhan likuiditas sehari-hari mereka.
Sebagai contoh, bank dengan likuiditas berlebih dapat menempatkan kelebihan dana
mereka di bank lain dalam semalam. Kurs semalam disesuaikan untuk menyeimbangkan
penawaran dan permintaan cadangan bank.
3. Kurs pasar jangka pendek, khususnya suku bunga PUAB antar bank dapat digunakan
sebagai pedoman operasional untuk operasi moneter bank sentral.
Kutipan / Harga yang digunakan di Pasar Uang
Dikatakan sebagai dua arah yaitu ada tawaran dan harga penawaran secara simultan. Harga
penawaran - harga di pasar di mana seseorang bersedia membayar untuk / meminjam uang atau
menjual keamanan. Ex. 2.5% harga penawaran hal. Penawaran harga - harga di pasar di mana
seseorang bersedia meminjamkan uangnya atau membeli keamanan. Mis: harga penawaran 2,6%
hal.a
Posisi
Situasi surplus panjang
Pendek - membutuhkan dana situasi
Kotak - posisi nol
Pelaku di Pasar Uang
Peserta Utama;
Bank;
Lembaga Keuangan Non-Perbankan; misalnya Perusahaan Takaful & Asuransi
Perusahaan,
Perbendaharaan pemerintah, dan
Bank pusat
Bank menggunakan pasar uang untuk mengelola likuiditas.
Untuk menghadapi ketidaksesuaian aset dan liabilitas dalam neraca mereka
Untuk menangani ketidakseimbangan kas - penarikan / penyetoran dan pemeriksaan
kliring
Untuk menempatkan dana surplus mereka selama periode terbatas.
Untuk membeli instrumen pasar uang (mis. Tagihan Treasury Islam) untuk
menginvestasikan dana surplus, atau menjual kepemilikan mereka atas instrumen ini
untuk mengumpulkan dana.
Untuk memenuhi Persyaratan Likuiditas Hukum (SLR)
Pelaku di Pasar Uang
Perusahaan bisnis besar berdasarkan peringkat kreditnya yang tinggi, juga sumber dana
jangka pendek di pasar uang dengan menerbitkan surat-surat berharga.
Pemerintah, juga menggunakan pasar uang sebagai sumber pendanaan jangka pendek
melalui penerbitan surat berharga
Bank sentral, yang berperan mempromosikan stabilitas pasar, menggunakan pasar uang
untuk mentransmisikan kebijakan moneternya.
E.g.-penggunaan 'Operasi Pasar Terbuka' sebagai sarana untuk mempengaruhi tingkat
likuiditas dan tingkat bunga / keuntungan jangka pendek dalam sistem keuangan
domestik.
Islamic Moneter Market
IMM memungkinkan pelaku pasar untuk melakukan fungsi yang sama dengan fungsi pasar
konvensional karena IFI menghadapi masalah likuiditas yang serupa. tetapi instrumen yang
digunakan untuk melakukan fungsi-fungsi ini harus berdasarkan pada hukum dan prinsip
Syariah. Jadi, IMM;Memberikan jalan bagi para pelaku pasar uang untuk menginvestasikan dana
surplus atau untuk memperoleh pendanaan jangka pendek dengan cara yang sesuai dengan
Syariah; Mengizinkan para pemain untuk berdagang instrumen pasar uang yang sesuai dengan
Syariah.
Islamic Money Market VS Conventional Money Market
Islamic Money Market Conventional Money Market
Shariah Compliant Contract e.g.
Mudarabah, Murabahah, & Wakalah
Issuance must be approved by SAC
of BNM & SAC of SC in addition to
other regulatory approval
Structured based on asset, equity, or
debt
Investors – both Islamic and
conventional
Loan/Debt Contract
Regulatory authorities' approval only
Structured based on debt only
Investors – Conventional only.
Fatwa DSN no 37/DSN-MUI/X/2002 tentang Pasar Uang Antarbank sesuai
Syariah.
(i) Pasar Uang berdasarkan suku bunga tidak dilarang menurut prinsip Syariah
(ii) Berbasis Pasar Uang Islam adalah transaksi keuangan jangka pendek di antara para peserta
pasar uang yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam
(iii) peserta pasar uang Islam adalah;
Bank syariah yang memungkinkan untuk bertindak sebagai pemasok dana atau penerima dana)
Padahal, bank konvensional hanya bertindak sebagai pemasok dana
Struktur yang digunakan adalah mudharabah, musharakah, qard, wadiah, dan sharf (Fatwa DSN
No 37 / DSN-MUI / X / 2002 tentang PUAS). Instrumen PUAS adalah bentuk sekuritisasi aset /
proyek sebagai bentuk pembiayaan saham: (i) Penyertaan musyarakah (saham manajemen); dan
(ii) Penyertaan mudharabah (bagian partisipasi). Instrumen PUAS adalah Sertifikat IMA
(Investasi Mudharabah Antarbank), SWBI (Sertifikat Wadiah BI), SBI (Sertifikat BI) Syariah
dan SBPU-M (Surat Berharga Pasar Uang - Mudharabah)
Interbank Mudharabah
1. Suatu sistem di mana sebuah Bank Islam memperoleh investasi dari Bank Islam lain
berdasarkan Al-Mudharabah untuk sumber, investasi, dan kuadratkan dana jangka
pendek mereka.)
2. Alternatif untuk pasar uang konvensional, kegiatannya didasarkan pada prinsip bagi
hasil (mis. menggunakan rasio 80: 20,75: 25) sebagai dibandingkan dengan bunga atas
kegiatan pinjaman / peminjaman di pasar uang konvensional.
3. Al-Mudharabah adalah perusahaan patungan antara dua pihak yaitu satu pesta dengan
dana dan pihak lain yang adalah pengusaha. Kedua belah pihak kemudian akan
bernegosiasi dan menyepakati jumlah, jangka waktu rasio investasi dan bagi hasil.
Kerugian harus ditanggung oleh investor.
4. Jangka waktu investasi berkisar dari malam hingga 12 bulan
Penerima Wadiah
1. Transaksi antara Bank Sentral (Bank Indonesia) dan lembaga perbankan syariah. Ini
mengacu pada mekanisme di mana lembaga perbankan Islam menempatkan dana surplus
mereka dengan BI berdasarkan konsep Al-Wadiah
2. Penerimaan Wadiah memfasilitasi operasi manajemen likuiditas BI karena memberikan
fleksibilitas bagi BI untuk mengumumkan dividen tanpa harus menginvestasikan dana
yang diterima
3. BI menggunakan Wadiah Acceptance untuk menyerap kelebihan likuiditas dari IIMM
(Pasar Uang Antar Bank Syariah) dengan menerima uang semalam atau wadiah tetap
4. SWBI diperkenalkan pada Februari 2004 berdasarkan PBI No. 6/7/PBI/2004 sebagai
fasilitas penitipan dana jangka pendek bagi BUS dan UUS berdasarkan prinsip wadiah.
Berdasarkan prinsip wadiah, maka SWBI tidak menjanjikan imbal hasil, namun BI akan
memberikan bonus sesuai kebijakan BI, yang umumnya berkisar 3-4%. Selain itu jenis
SWBI hanya ada untuk jangka waktu 1 bulan. Hal ini kontras dengan SBI yang memiliki
banyak pilihan jangka waktu, dari 1, 3, 6 dan 12 bulan, serta dengan imbal hasil yang
jauh lebih tinggi, umumnya berada di kisaran 7-8%. SWBI menjadi tidak menarik dan
dipandang sebagai bentuk unequal treatment.
5. Pada bulan April 2008, BI secara resmi mengganti SWBI dengan SBI Syariah
berdasarkan PBI No. 10/11/PBI/2008. Karakter SBI Syariah secara umum disamakan
dengan SBI seperti jangka waktu antara 1-12 bulan, penerbitan dengan sistem lelang dan
imbal hasil yang kompetitif. SBI Syariah menggunakan akad ju‟alah, yaitu janji atau
komitmen (iltizam) untuk memberikan imbalan (reward/‟iwadh/ju‟l) tertentu atas
pencapaian hasil (natijah) yang ditentukan dari suatu pekerjaan (Fatwa DSN No:
62/DSN-MUI/XII/2007). Dalam hal ini maka BI bertindak sebagai ja‟il (pemberi
pekerjaan) dan Bank Syariah sebagai maj‟ul lah (penerima pekerjaan) dengan
obyek/underlying Ju‟alah (mahall al-„aqd) adalah partisipasi bank syariah untuk
membantu tugas BI dalam pengendalian moneter melalui penyerapan likuiditas dari
masyarakat dan menempatkannya di BI dalam jumlah dan jangka waktu tertentu.
Cross country comparisons
SHORT-TERM SHARI`AH COMPLIANT MECHANISMS FOR LIQUIDITY INJECTION
OR ABSORPTION
Comm
odity
Muraba
hah
Interbank
Mudarabah
Investment
Government
Musharakah
Certificates
(GMCs)
Government
Investment
Certificates
Short-term
Salam
Sukuk
Central
Bank
Participa
tion
Certificat
es/
Wadiah
certificat
es
Islamic
mode
Muraba
hah
Mudarabah Musharakah Ijarah or
Murabahah
Salam Wadiah
and
Jualah
Country of
use
Bahrain
, Saudi
Arabia
Bangladesh,
Indonesia,
Malaysia
Sudan, Iran Sudan and
Malaysia
Bahrain Indonesia
Underlying
assets to
which
returns are
linked
Commo
dity,
Metal
Central
Bank‟s
assets
Government
equity in
some
commercial
banks
Government
financing
contract to
finance
public
expenditure
Commodity A share in
governme
nt‟s
developm
ent
projects
Range of
maturities
Up to 12
months
2 years 3-month
paper rolling
program of
monthly
issuance
Tradability No Not easily Freely Potentially Not readily Tradable
only at
Filantropi - tindakan sukarela untuk kebaikan publik, pemberian dan pelayanan pribadi sukarela
untuk barang publik, tindakan sukarela untuk kebaikan umum.
KONSEP FILSAFAT ISLAM
Filantropi sebagai prinsip sentral Islam, dan banyak Muslim menganggap amal sebagai
bentuk ibadah (amal adalah salah satu dari lima rukun iman)
Sebagai kewajiban moral orang percaya untuk melakukan pekerjaan yang baik atas nama
Tuhan (Robert McChesney)
kewajiban moral ini telah dilembagakan ke dalam banyak bentuk yang dalam kanon
Islam baik direkomendasikan atau wajib
tradable tradable tradable tradable par
Suitability Not Not well Very Recently Not well Not
for flexible suited to expensive to introduced to suited to suitable
monetary for absorb conduct gradually absorb for
operations monetar liquidity monetary replace liquidity flexible
y policy or to GMCs and monetary operatio finance appear operation ns government promising s
expenditure
• Pengelolaan Dana Sosial Islam
KOMPONEN FILSAFAT ISLAM
Sadaqoh
Zakat
Waqf
Dana Hajj
SADAQAH
Sebagai tindakan kebaikan
Shadaqah wajib
Pemurnian dan pertumbuhan
Memiliki ketentuan khusus
Berfungsi sebagai jaring pengaman untuk kebutuhan dasar
WAQF
Wakaf secara harfiah berarti menghentikan atau membatasi aset tertentu dari pemilik manusia
mereka dan mendedikasikannya kepada Allah untuk akses publik atau tujuan amal.
Memiliki manfaat yang bertahan lama bagi donor
Sedekah adalah konsep yang fleksibel dalam wacana hukum Islam
Tidak ada lembaga khusus sedekah
Fleksibilitas ini memungkinkan sedekah untuk dipraktekkan secara luas di komunitas
Muslim, dari elit sosial dan ekonomi hingga sangat miskin, dan untuk diadaptasi sesuai
dengan keadaan pemberi.
ZAKAT
Zakat adalah kewajiban agama bagi Muslim kaya, termasuk memberikan persentase tetap dari
kekayaan kotor mereka kepada orang miskin dalam periode tertentu.
Telah menjadi ruang publik yang telah mendorong pertumbuhan masyarakat sipil Muslim
Biasanya berlaku untuk properti yang tidak mudah rusak yang manfaatnya dapat
diekstraksi tanpa mengkonsumsi properti itu sendiri
PILGRIMASI ATAU DANA HAJJ
Ide dasar - untuk memungkinkan umat Islam menabung untuk ziarah tanpa takut uang dinodai
oleh riba
TUJUAN
1. Untuk memungkinkan umat Islam menabung secara bertahap untuk menyediakan biaya
mereka dalam melakukan ziarah atau biaya lain yang bermanfaat bagi mereka.
2. Untuk memungkinkan umat Islam melalui tabungan mereka untuk berpartisipasi dalam
investasi di industri sesuai dengan prinsip-prinsip Islam
3. Untuk memberikan perlindungan, kontrol, dan kesejahteraan umat Islam saat berziarah
melalui berbagai fasilitas dan layanan TH.
Pilgrimage Fund bertujuan untuk membantu komunitas muslim dengan biaya keuangan
melakukan haji ke Arab Saudi.
Awalnya diperkenalkan di Malaysia pada tahun 1963 yang dikenal sebagai Tabung Haji
Latar belakang: Muslim pedesaan di Malaysia menyimpan dana ziarah mereka dengan
cara tradisional untuk memastikan bahwa dana tersebut bebas dari riba
Profesor Kerajaan Ungku Aziz - mengusulkan untuk mengelola dana ziarah dan pada saat
yang sama memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi
Tabungan Haji mengumpulkan tabungan dan menginvestasikan dana dalam bisnis yang
sesuai syariah seperti perkebunan, Perbankan Syariah, konstruksi, dll.
Aspek Filantropi Islam
kewajiban agama - sifat wajib zakat (Quran 9: 103)
moralitas keagamaan - amal bukan hanya demi ritual wajib: itu adalah bukti iman (Quran
2: 177)
keadilan sosial - hak-hak orang miskin untuk menerima sumbangan (Qur'an 51:19 dan
17:26), distribusi kekayaan antara kaya dan miskin (Qur'an 59: 7), dan pemeliharaan
derajat kesetaraan ekonomi ( Qur'an 59: 7). filantropi mempromosikan kesetaraan yang
lebih besar dalam komunitas.
Objek filantropi Islam
Kegiatan Informal
Filantropi Islam di Indonesia
mulai dari akhir abad kesembilan belas
sebagian besar berfokus pada zakat
Pemerintahan pra-kolonial - zakat dikumpulkan dan didistribusikan langsung dari donor
ke penerima atau melalui organisasi seperti masjid, pesantren, dll
Aturan kolonial - peraturan netral dalam zakat tetapi peraturan ketat dalam wakaf karena
sebagian besar wakaf diduga bahwa wakaf dapat memperkuat dasar masyarakat
Era Orde Baru - Presiden Soeharto sebagai Amil Zakat Nasional, tetapi kurang mendapat
Filantropi dalam Islam memiliki peran penting dalam mempromosikan agama dan pendidikan,
pendirian lembaga pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat.
Masjid
Sekolah
Rumah Sakit dan Klinik
Dukungan untuk orang miskin, wanita dan anak yatim
Bantuan untuk Masyarakat dalam Kesulitan
kepercayaan dari masyarakat
Era reformasi - organisasi filantropi mulai tumbuh. Seperti Forum Zakat (FOZ), UU
38/1999 tentang Pengelolaan Zakat dan UU 41/2004 tentang Wakaf
PERATURAN ZAKAT DI INDONESIA
Berdasarkan UU 38/1999 tentang Zakat, pemerintah memiliki peran substansial dalam
Pengelolaan Zakat
Section 1 (3) “Pemerintah berkewajiban memberikan perlindungan, pembinaan, dan
pelayanan kepada muzaki, mustahiq, dan amil zakat”
Section 2 (5), the objectives of Zakat Management :
Meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat sesuai
dengan ketentuan agama
Menigkatkan fungsi dan peranan pranata keagamaan dalam upaya mewujudkan
kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial
Meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat
Section 3 (6) “Pengelolaan zakat dilakukan oleh Badan Amil Zakat yang dibentuk
pemerintah”
Law 23/2011 concerning on Zakat, Infaq, and Sadaqah
pemerintah sebagai kontrol regulasi, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagai
badan pelaksana
mengeluarkan PP 28/1977 tentang Wakaf Tanah. Peraturan wakaf juga melekat pada
bagian III Kompilasi Hukum Islam (KHI).
Peraturan terbaru tentang manajemen wakaf - UU 41/2004 dan PP 42/2006
Law 41/2004 and PP 42/2006
Definisi objek wakaf yang lebih luas (mengakomodasi wakaf uang dan wakaf mu'aqqat)
Aset wakaf diklasifikasikan sebagai (1) barang tidak bergerak dan (2) barang bergerak
BAZNAS - Institusi pemerintah non-struktural (terdiri dari publik dan pemerintah)
dengan tanggung jawab mengelola zakat di tingkat nasional
Untuk membantu BAZNAS dalam mengumpulkan, mendistribusikan dan mengelola
zakat, Lembaga Amil Zakat (LAZ) didirikan. Setiap LAZ harus memiliki izin resmi dari
pemerintah.
PERATURAN WAQF DI INDONESIA
Peraturan tentang Wakaf telah ditetapkan sejak pemerintahan colonial
Setelah Hari Kemerdekaan, peraturan tentang wakaf dituangkan dalam UU Agraria
5/1960 yang terutama berfokus pada wakaf tanah. Pemerintah selanjutnya juga
Barang-barang yang tidak dapat dipindahkan termasuk tanah, bangunan, tanaman dan
benda-benda lain yang terkait dengan tanah, dan benda-benda lain yang memenuhi
persyaratan syariah
Barang bergerak termasuk (i) uang, (ii) logam mulia, (iii) keamanan, (iv) kendaraan, (v)
hak kekayaan intelektual, (vi) hak sewa, dan (vii) benda bergerak lainnya yang memenuhi
persyaratan Syariah.
• Tata Kelola dan Regulasi dan Pengawasan Lembaga Keuangan Islam
General Concept of Shari’ah
Shari'ah:
Terminologi Lintasan lurus yang harus diikuti.
Definisi Mengikuti dengan tegas perintah Allah Swt atau jalan Islam (din).
Komponen Syariah.
1. sanksi al-ahkam al-istiqadiyyah yang berkaitan dengan kepercayaan.
2. sanksi al-ahkam al-akhlaiyyah yang berkaitan dengan moral dan etika.
3. al-ahkam al-amaliyyah sanksi yang berkaitan dengan perkataan dan perbuatan individu dan
hubungannya dengan orang lain.
Shari’ah and Islamic Finance
kata Syariah secara teratur digunakan untuk menunjukkan aspek yang sesuai dari produk dan layanan
keuangan Islam.
Produk yang sesuai syariah:
Produk-produk yang berasal dari pasar konvensional dan "diislamkan" dengan memodifikasi mereka agar
sesuai dengan persyaratan Syariah.
Contoh: al-ijarah muntahiyah bittamlik.
Produk berbasis syariah:
Produk yang tidak berasal dari praktik konvensional
Contoh: salam & istisna.
Fiqh as The Science of Jurisprudence
Kata Fiqh (Faqaha)
Terminologi pemahaman atau pemahaman sejati
Definisi pengetahuan tentang hak dan kewajiban seseorang yang berasal dari Al-Qur'an atau Sunnah
Nabi (hal.b.u.h.) atau konsensus pendapat di antara yang terpelajar (ijma ') atau penalaran analogi (qiyas).
FIQH Dapat diubah atau Tetap??
Diperbaiki Jika disimpulkan dari Al-Qur'an & Sunnah.
Fleksibel Jika disimpulkan oleh para ulama dari pemahaman mereka tentang Al-Qur'an & Sunnah.
Ushul al-fiqhIndikasi dan metode yang digunakan untuk menyimpulkan fiqh.
The Methodology of Usul al-Fiqh
Qiyas (Analogi).
Istislah (kepentingan umum).
Istihsan (Preferensi Juristik).
Saad al-dhora'i (Memblokir Cara untuk Kejahatan).
Istishab (Asumsi kesinambungan).
„Urf (Praktek Adat).
Amal ahl al-madinah (Praktek Orang Madinah).
The Primary Sources of Islamic Law
Qur‟an:
- Sumber utama Syariah
- Kode etik bagi umat Islam dalam semua aspek kehidupan
- Tidak memberikan putusan terperinci tentang banyak masalah
- Ada banyak prinsip umum yang disediakan oleh Al-Qur'an yang dapat digunakan sebagai pedoman
untuk menyelesaikan banyak masalah kontemporer.
Sunnah:
- Mengacu pada semua yang diriwayatkan dari Nabi (p.b.u.h.), termasuk tindakannya, ucapannya, dan apa
- - pun yang telah ia setujui secara diam-diam
- Fungsi Sunnah dalam kaitannya dengan Al-Qur'an: (1) menjelaskan dan lebih jauh menguraikan makna
Al-Qur'an, (2) mendukung putusan yang telah disebutkan dalam Al-Qur'an, dan (3) bertindak sebagai
sumber independen dari Hukum Islam.
The Secondary Sources of Islamic Law
1. IJMA
Definisi: Kesepakatan bulat dari mujtahidin komunitas Muslim dari periode apa pun setelah kematian
Nabi Muhammad (hal.b.u.h.) tentang masalah apa pun
Persyaratan:
- Sejumlah sarjana yang berkualitas tersedia.
- Mencapai konsensus tentang pendapat yudisial pada saat timbul masalah.
- Perjanjian para ulama harus ditunjukkan.
2. QIYAS
Definisi: perpanjangan nilai Syariah dari kasus asli, atau juga, ke kasus baru, karena yang terakhir
memiliki penyebab efektif yang sama („illah) dengan yang sebelumnya.
Pilar:
1. Kasus asli (dpl)
2. Kasus baru (jauh)
3. Penyebab efektif (illah)
4. Aturan (hukm) yang mengatur kasus asli akan diperluas ke kasus baru.
3. ISTIHSAN
Definisi:prinsip hukum yang mengesahkan keberangkatan dari preseden yang mapan demi putusan yang
berbeda karena alasan yang lebih kuat dari yang diperoleh dalam preseden Istihsan disetujui oleh
Hanafi, Maliki, Hambali, tetapi ulama Syafii tidak setuju karena menganggapnya terlalu independen.
4. ISTISHAB
Definisi: fakta-fakta, atau, aturan-aturan hukum dan alasan, yang keberadaan atau ketidakberadaannya
telah dibuktikan di masa lalu dianggap tetap demikian karena kurangnya bukti untuk membuat perubahan
apa pun.
5. SAAD AL-DHARA‟I
Definiton: Memblokir cara untuk sesuatu yang tidak baik.
6. MASLAHAH MURSALAH (KEPENTINGAN UMUM)
Definiiton: kepentingan publik yang tidak diatur, di mana tidak ada otoritas kontekstual dapat ditemukan
pada validitas dan ketidakabsahannya.
Kondisi untuk Validitas Maslahah:
1. Haqqiyah manfaatnya lebih besar daripada kerugiannya
2. Kulliyahmengamankan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan
3. Maslahah tidak boleh bertentangan dengan prinsip Al-Qur'an & Sunnah.
7. „URF (PRAKTEK CUSTOMARY)
Definisi: perilaku sekelompok orang dalam perkataan dan perbuatan mereka.
Kondisi untuk Valid „Urf:
1. Sering dilakukan oleh orang dalam kehidupan sehari-hari mereka
2. Dominan dalam semua atau sebagian besar kasus
3. Ada pada saat transaksi selesai
4. Kebiasaan itu tidak boleh melanggar ketentuan yang jelas dari suatu perjanjian
5. Kebiasaan tidak boleh bertentangan dengan Qur'an & Sunnah.
Maqasid Al-Shari’ah vis-a-vis Islamic Finance
Maqasid Al-Shari‟ah:
- Tujuan Agama / Spiritual.
- Tujuan Duniawi.
Kekayaan adalah bagian dari upaya Syariah untuk melindungi
Kekayaan sebagai sarana atau metode alih-alih tujuan akhir
Properti sebagai amanah untuk digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan akhir.
Legal Maxim Pertinent to Islamic Finance
Legal Maximaturan dan prinsip fiqh umum yang disajikan dalam format sederhana.
1. Hal-hal ditentukan berdasarkan niat.
2. Fasilitas kesulitan melahirkan.
3. Bahaya tidak boleh ditimbulkan atau dibalas.
4. Yang pasti tidak bisa dihilangkan dengan keraguan.
5. Praktik adat sebagai dasar penilaian.
Differences (Ikhtilaf) of Opinion among Scholars
Alasan divergensi pendapat:
1. Variasi dalam Memahami Arti kata dalam Teks.
2. Perbedaan atas riwayat Sunnah.
3. Konflik dalam penerapan prinsip.
4. Perbedaan dalam metode Qiyas.
Role of Ijtihad and Mujtahid in Islamic Banking & Finance
Ijtihad:Upaya yang dilakukan oleh para sarjana yang berkualitas untuk mendapatkan keputusan, dengan
menggunakan prinsip-prinsip penafsiran hukum (usul al-fiqh).
- Untuk menemukan hukum langsung dari teks.
- Sejauh hukum ke kasus baru yang mungkin mirip dengan kasus yang disebutkan dalam teks.
- Untuk memperluas hukum ke kasus-kasus baru yang tidak tercakup oleh dua metode sebelumnya.
Governance & Transparency, Why??
Untuk menentukan "Islamitas" dari bagian mana pun.
Untuk memastikan kepercayaan industri keuangan Islam.
Untuk memastikan keabsahan produk yang ditawarkan.
Issues & Challenges
1. Pemanfaatan maksimum prinsip-prinsip Syariah dalam mengembangkan produk keuangan Islam.
2. Harmonisasi intepretasi Syariah di seluruh yurisdiksi.
3. Memastikan kualitas tinggi dan standar layanan Syariah.
4. Hubungan Maqasid Syariah dalam pengembangan produk atau kerangka kerja umum Keuangan Islam
Overview of the Regulations of Islamic Finance Institutions
Pendekatan untuk Mengatur IFI.
- Sistem keuangan ganda.
- Sistem Keuangan Islam tunggal penuh.
Kerangka regulasi dan kehati-hatian sangat diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan dan memastikan
stabilitas dalam industri jasa keuangan Islam.
Rationale for the Regulation of Islamic Finance
Chapra-Khan Theory
Empat alasan perlunya regulasi IFI:
Pertimbangan sistemik
Melindungi kepentingan deposan dan Pemegang Rekening Investasi (IAH) dari LKI
Memastikan kepatuhan dengan Syariah
Mendukung integrasi IFI dalam Sistem Keuangan Internasional
Drage’S Theory
Dowd (1996) sistem keuangan rentan terhadap periode ketidakstabilan.
Drage et al. (1998)97 Krisis perbankan Asia, sebagian, merupakan produk dari “sektor
keuangan yang tidak diatur dengan baik dan seringkali terdistorsi di negara-negara ini.
IFI masih di bawah regulasi.
Llewellyn’s Theory
1. Potensi masalah sistemik
2. Koreksi ketidaksempurnaan dan kegagalan pasar lainnya
3. Kebutuhan untuk memantau perusahaan keuangan
4. Kebutuhan akan kepercayaan konsumen
5. Potensi kemacetan
6. Bahaya moral
7. Permintaan konsumen untuk regulasi
Dowd, Benston & Kaufman (1996) and Kane (1997)
Skeptis tentang manfaat regulasi
tidak ada kegagalan atau ketidaksempurnaan pasar
Jika kegagalan pasar & ketidaksempurnaan memang ada, mereka tidak cukup serius untuk
menjamin regulasi
Biaya yang dikenakan oleh peraturan lebih tinggi daripada biaya aktual dari masalah aslinya
The Unique Characteristics of Regulation of Islamic Finance
- Islamic Banking: Standar Basel tidak memadai untuk memenuhi persyaratan Perbankan Syariah.
Risiko Unik: Risiko kepatuhan syariah, Risiko investasi ekuitas, dan Menggantikan risiko komersial.
- Islamic Capital Market: Proses penyaringan Syariah untuk portofolio investasi ICM.
Termasuk:parameter kuantitatif & kualitatif dalam proses penyaringan.
Rationale for Capital Regulation
Objektif: Untuk mempromosikan stabilitas sistem keuangan dan untuk melindungi bamm terhadap
kemungkinan guncangan, baik internal & eksternal ke sistem.
Kepailitan bankdeposan menderita kerugian pada tabungan mereka dan IAH menderita kerugian atas
investasi mereka.
Modal = Penyangga
Capital Adequacy Framework
BASEL III FRAMEWORK:
IFSBCAPITAL ADEQUACY STANDARD (IFSB-2:
- Penggunaan Cadangan Risiko Investasi (IRR) dan Rasio Laba-Persamaan (PER).
- IRR dan PER berfungsi sebagai penyatuan modal dan penyangga penyangga siklus, terutama untuk IAH
tidak terbatas (perhatian utama: DCR).
Regulations & Supervision of Islamic Financial Institutions (Malaysia’s Experience)
The Role of Central Bank (Bank Negara Malaysia)
Fokus khusus dalam Sistem Keuangan Islam:
1. Sistem Perbankan Syariah.
2. Pasar Uang Antar Bank Islam.
3. Pasar Modal Islam.
4. Pasar Hutang Islam.
5. Pasar Modal Islami.
6. Industri Takaful.
Infrastruktur Hukum, Regulasi dan Pengawasan:
1. Pengakuan dua sistem keuangan
2. Dewan Penasihat Syariah Nasional sebagai otoritas syariah tertinggi
3. Promosikan Malaysia sebagai pusat Keuangan Islam internasional.
- Memperkuat Sinergi antara Layanan Keuangan.
- Pengembangan Sumber Daya Manusia.
- Pemerintahan Syariah.
- Lender of Last Resort.
International Standard-Setting Organizations
Basel Committee for Banking Supervision.
The International Organisation of Securities Commissions (IOSCO)
Internatioanl Association of Insurance Supervisors
Islamic Financial Services Board
Other Infrastructure Institutions
- AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions): Organisasi nirlaba
otonom i internasional Islam yang menyiapkan akuntansi, audit, tata kelola, etika, dan standar syariah
untuk IFIS, peserta, dan industri secara keseluruhan.
- IIFM (International Islamic Financial Market): Tujuan IIFM adalah untuk ikut serta dalam pendirian,
pengembangan, pengaturan sendiri, dan promosi modal Islam dan pasar uang.
- IILM (International Islamic Liquidity Management): Tujuan utama IILM adalah untuk memfasilitasi
manajemen likuiditas lintas batas di antara IIFS dengan memanfaatkan berbagai struktur yang sesuai
dengan Syariah untuk memungkinkan sebanyak mungkin IFI dari yurisdiksi yang berbeda serta lembaga
konvensional untuk berpartisipasi.
Issues, Opportunities, & Challenges
Peluang:
1. Keuangan Islam kini telah menjadi fitur integral dalam ekonomi global arus utama
2. Banyak pusat keuangan (london, Hongkongm dan Singapura) mulai melakukan upaya agresif untuk
menjadi pusat keuangan Islam.
Tantangan:
1. Kurangnya Database Prudential
2. Biaya Keputusan Kebijakan Serampangan dan Kurangnya Tingkat Lapangan Bermain
3. Pengembangan Sumber Daya Manusia.