referat kontrasepsi

33
BAB I PENDAHULUAN Kontrasepsi ialah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara, dan juga bersifat permanen. Yang bersifat permanent dinamakan pada wanita tubektomi dan pada pria vasektomi Kontrasepsi ideal harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: (1) dpat dipercaya; (2) tidak menimbulkan efek yang mengganggu kesehatan; (3) daya kerjanya dapat diatur sesuai kebutuhan; (4) tidak menimbulkan ganguan sewaktu melakukan coitus; (5) tidak memerlukan motivasi terus menerus; (6) mudah pelaksanaannya; (7) murah harganya sehingga dapat dijangkau seluruh lapisan masyarakat; (8) dapat diterima penggunaanya oleh pasangan bersangkutan 1

Upload: guruhkurniawan

Post on 09-Aug-2015

430 views

Category:

Documents


32 download

DESCRIPTION

referat kontrasepsi

TRANSCRIPT

Page 1: referat kontrasepsi

BAB I

PENDAHULUAN

Kontrasepsi ialah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan.

Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara, dan juga bersifat permanen. Yang

bersifat permanent dinamakan pada wanita tubektomi dan pada pria vasektomi

Kontrasepsi ideal harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: (1)

dpat dipercaya; (2) tidak menimbulkan efek yang mengganggu kesehatan; (3)

daya kerjanya dapat diatur sesuai kebutuhan; (4) tidak menimbulkan ganguan

sewaktu melakukan coitus; (5) tidak memerlukan motivasi terus menerus; (6)

mudah pelaksanaannya; (7) murah harganya sehingga dapat dijangkau seluruh

lapisan masyarakat; (8) dapat diterima penggunaanya oleh pasangan bersangkutan

1

Page 2: referat kontrasepsi

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Definisi

Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah kehamilan (Sarwono,

2005). Kontrasepsi merupakan metode yang dapat digunakan untuk

menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada usia muda (fase menunda

atau mencegah kehamilan), jarak kelahiran yang terlalu dekat (fase menjarangkan

kehamilan) dan melahirkan pada usia tua (fase menghentikan atau mengakhiri

kehamilan).

2.2 Tujuan

Kontrasepsi bertujuan untuk pasangan yang ingin menunda kehamilan,

menjarangkan kehamilan setelah persalinan atau setelah keguguran, selain itu

pemberian kontrasepsi berupa pil berguna dalam penekanan Luteinizing Hormon

(LH) yang dapat mempengaruhi kadar HCG dalam kasus molahidatidosa.

Perencanaan pemilihan kontrasepsi apa yang akan dipakai nantinya harus rasional.

Fase menunda kehamilan

Fase menjarangkan kehamilan Fase tidak hamil lagi20 35

Pil IUD Sederhan

a Implan Suntikan

IUD Suntikan Pil Implan Sederhana

IUD Suntikan Minipil Pil Implan Sederhana Steril

Steril IUD Implan Suntikan Sederhana Pil

Tabel 1. Urutan Pemilihan Kontrasepsi yang Rasional

2.3 Syarat

- Persetujuan tindakan medis oleh pasangan suami istri atau diri sendiri

- Tidak hamil

Klien tidak hamil apabila :

1. Tidak senggama sejak haid terakhir

2. Sedang memakai metode efektif secara baik dan benar

3. Sekarang dalam 7 hari pertama haid terakhir

4. Sekarang dalam 6 minggu pasca persalinan

2

Page 3: referat kontrasepsi

5. Sekarang dalam 7 hari pasca keguguran

6. Sedang menyusui dan tidak haid

Langkah-langkah yang bisa ditempuh dalam memilih metode kontrasepsi

kehamilan adalah :

1. Percaya pada diri sendiri.

2. Bekerjasama dengan suami

3. Mentaati aturan metode secara tertib

2.4 Metode Sederhana

a. Tanpa menggunakan alat

KB Alamiah

1. Metode kalender ( ogino-knaus )

Prinsip

Menghindari senggama pada saat subur / sekitar ovulasi. Perkiraan masa

subur : 14 hari sebelum haid + 2 hari. Sperma mampu bertahan palinglama 72

jam dalam saluran reproduksi wanita.

Karakteristik masa subur

Viskositas cairan vagina meningkat akibat pengaruh estrogen tinggi, uji

rentang lendir vagina (Spinbarkeitt) panjang. Ovulasi dapat diketahui dengan

pemeriksaan lendir cervix, suhu basal dan sitologivaginal. Menentukan masa

subur isteri dipakai 3 patokan :

- Ovulasi terjadi 14+2 hari sebelum haid yang akan datang

- Sperma dalam saluran reproduksi wanita dapat hidup dan membuahi

dalam 72 jam setelah ovuasi

- Ovum dapat bertahan hidup sampai 24 jam setelah ovulasi. Jika siklus

haid tidak teratur : hati-hati dalam perhitungan.

2. Metode suhu badan basal ( termal )

Menjelang ovulasi suhu basal badan akan turun. Kurang lebih 24 jam sesudah

ovulasi suhu basal badan akan naik lagi sampai lebih tinggi daripada suhu

sebelum ovulasi. Fenomena ini dapat digunakan untuk menentukan saat

ovulasi. Suhu basal badan dicatat dengan teliti setiap hari. Suhu basal

maksudnya adalah suhu yang diukur di waktu pagi segera sesudah bangun

tidur dan sebelum melakukan aktivitas apapun.

3

Page 4: referat kontrasepsi

3. Coitus Interuptus

Cara ini merupakan cara kontrasepsi yang tertua yang dikenal oleh manusia,

dan mungkin masih merupakan cara yang banyak dilakukan sampai sekarang.

Senggama terputus ialah penarikan penis dari vagina sebelum terjadi

ejakulasi. Hal ini berdasarkan kenyataan, bahwa akan terjadinya ejakulasi

disadari sebelumnya oleh sebagian besar pria, dan setelah itu masih ada

wakru kira-kira 1 detik sebelum ejakulasi terjadi. Waktu yang singkat ini

dapat digunakan untuk menarik penis keluar dari vagina. Keuntungannya cara

ini tidak membutuhkan biaya, alat-alat, maupun persiapan, akan tetapi

kekurangannya bahwa untuk mensukseskan cara ini dibutuhkan pengendalian

diri yang besar dari pihak pria. Beberapa pria karenafaktor jasmani dan

emosional tidak dapt mempergunakan cara ini.

4. Metode Amenore Laktasi

Dengan menyusui, akan keluar hormon prolaktin yang menyebabkan amenore

dan anovulasi infertilitas makin tinggi kadar prolaktin, makin besar kejadian

anovulasi. Menyusui harus dilakukan secara penuh / full dan sering. Dengan

menyusui penuh, efektifitas kontrasepsi alami akan bertahan 3-6 bulan.

b. Dengan menggunakan alat

Mekanis ( barrier )

1. Kondom

Prinsip kerja kondom adalah sebagai perisai dari penis sewaktu

melakukan koitus, dan mencegah pengumpulan sperma dalam vagina. Bentuk

kondom adalah silindris dengan pinggir yang tebal pada ujung yang terbuka,

sedang ujung yang buntu berfungsi sebagai penampung sperma. Diameternya

biasanya kira-kira 31-36,5 mm dan panjang lebih kurang 19mm. Kondom dilapisi

dengan pelicin yang bersifat spermatisid.

Keuntungan kondom selain untuk memberi perlindungan terhadap

penyakit kelamin, dapat juga sebagai kontrasepsi. Kekurangannya ialah ada

kalanya pasangan yang mempergunakannya merasakan selaput karet tersebut

sebagai peghalang dalam kenikmatan sewaktu melakukan koitus. Adapula

pasangan yang tidak menyukai kondom adanya asosiasi dengan soal pelacuran.

Sebab-sebab kegagalan memakai kondom ialah bocor atau koyaknya alat tersebut

4

Page 5: referat kontrasepsi

atau tumpahnya seperma akibat tidak dikeluarkannya penis setelah terjadi

ejakulasi. Efek samping penggunaan kondom tidak ada, kecuali ada alergi

terhadap bahan untuk membuat karet.

Mengenai pemakaian kondom perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Jangan melakukan koitus sebelum kondom terpasang dengan baik.

Pasanglah kondom sepanjang penis yang sedang ereksi. Pada pria yang

tidak sirkumsisi, preputium harus ditarik terlebih dahulu.

Tinggalkan sebagian kecil dari ujung kondom untuk menampung sperma.

Pada kondom yang mempunyai kantong kecil ujungnya, keluarkanlah

udara terlebih dahulu sebelum kondom dipasang.

Pergunakanlah bahan pelicin secukupnya pada permukaan kondom untuk

mencegah terjadinya robekan.

Keluarkanlah penis dari vagina sewaktu masih dalam keadaan ereksi dan

tahanlah kondom pada tempatnya ketika penis dikeluarkan dari vagina

supaya sperma tidak tumpah.

Gambar 1. Kondom

2. Diafrgama

Dewasa ini diafragma vaginal terdiri atas kantong karet yang berbentuk

mangkuk dengan per elastis pada pinggirnya. Per ini ada yang terbuat dari logam

tipis yang tidak dapat berkarat, ada pula yang dari kawat halus yang tergulung

sebagai spiral dan mempunyai sifat seperti per.

Ukuran diafragma vaginal yang beredar di pasaran mempunyai

diameter antara 55 sampai 100mm. Tiap-tiap ukuran mempunyai perbedaan

diameter masing-masing 5 mm. Besarnya ukuran diafragma yang akan dipakai

oleh akseptor ditentukan secara individual.

Diafragma dimasukkan kedalam vagina sebelum koitus untuk menjaga

sperma tidak masuk ke uterus. Untuk memperkuat efek diafragma, obat

5

Page 6: referat kontrasepsi

spermatisida dimasukkan ke dalam mangkuk dan dioleskan pada pinggirnya.

Diafragma vaginal sering dianjurkan dalam hal:

Keadaan dimana tidak tersedia cara lebih baik.

Jika frekuensi koitus tidak seberapa tinggi, sehingga tidak dibutuhkan

perlindungan terus menerus;

Jika pemakaian pil, AKDR, atau cara lain harus dihentikan untuk

sementara waktu oleh karene sesuatu sebab.

Pada keadaan-keadaan tertentu pemakaian diafragma tidak dapat

dibenarkan, misalnya pada:

Sistokel yang berat

Prolapsus uteri

Fistula vagina

Hiperantefleksio atau hiperretrofleksio uteri

Diafragma paling cocok untuk dipakai pada wanita dengan dasar

panggul yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang baik.

Umumnya diafragma vaginal tidak menimbulkan banyak efek

sampingan. Efek sampingan mungkin disebabkan oleh reaksi alergik terhadap

obat-obat spermatisida yang dipergunakan, atau oleh karena terjadi

perkembangbiakan bakteri yang berlebihan di dalam vagina jika diafragma

dibiarkan terlalu lama disitu.

Kekurangan dari penggunaan diafragma vagina adalah: 1) diperlukan

motivsi yang cukup kuat; 2) Umumnya hanya cocok untuk wanita terpelajar dan

tidak untuk digunakan secara massal; 3) Pemakaian yang tidak teratur dapat

menimbulkan kegagalan; 4) tingkat kegagalan lebih tinggi daripada pil atau

AKDR.

Manfaat dari penggunaan diafragma adalah: 1) hampir tidak ada efek

sampingan; 2) dengan motivasi yang baik dan pemakaian yang betul, hasilnya

cukup memuaskan; 3) dapat dipakai untuk pengganti pil atau AKDR pada wanita-

wanita yang tidak boleh mempergunakan pil atau AKDR karena sebab-sebab

tertentu.

Cara pemakaian diafragma vaginal

6

Page 7: referat kontrasepsi

Jika akseptor telah setuju mempergunakan cara ini, terlabih dahulu

ditentukan ukuran diafragma yang akan dipakai, dengan mengukur jarak antara

simfisis bagian bawah dan forniks vaginae posterior dengan menggunakan jari

telunjuk dari jari tengah tangan dokter, yang dimasukkan kedalam vagina

akseptor. Kemudian, kepadanya diterangkan anatomi alat-alat genitalia bagian

dalam dari wanita, dan dijelaskan serta di demonstrasikan cara memasang

diafragma vaginal. Pinggir mangkuk dijepit antara ibu jari dan jari telunjuk, dan

diafragma dimasukkan kedalam vagina sesuai dengan sumbunya.

Gambar 2. Diafragma vaginal

Cara Penyimpanan diafragma vaginal

Setelah dipakai, diafragma vaginal dicuci dengan sabun dan air dingin

sampai bersih, lalu dikeringkan dengan kain halus, dan kemudian diberi bedak.

Diafragma vaginal harus disimpan ditempat yang tidak terkena panas. Sekali-

sekali diafragma vaginal harus diperiksa, apakah tidak bocor atau apakah cincin

mangkuk tidak rusak. Jika dijaga dengan baik, diafragma dapat digunakan untuk

selama kira-kira 1-1,5 tahun.

Kimiawi

1. Spermisid

Sediaan berbentuk vaginal suppositoria, cream/jelly, atau film/tissue,

dimasukkan ke dalam vagina 15-30 menit sebelum sanggama. Keuntungan :

murah, dapat dipakai berulang-ulang, membunuh kuman.

7

Page 8: referat kontrasepsi

Macam-macam : Vaginal cream, Vaginal foam, Vaginal Jelly, Vaginal

Suppositoria, Vaginal Tablet ( busa ), Vaginal soluble film.

Gambar 3. Spermisida

2.5 Metode Modern

Kontrasepsi hormonal

Dibawah pengaruh hipothalamus, hipofisis mengeluarkan menurut

urutan tertentu Follicle Stimulating Hormon (FSH) Luteinizing Hormone (LH).

Hormon-hormon ini dapat merangsang ovarium untuk membuat estrogen dan

progesteron. Dua hormon terakhir ini menumbuhkan endometrium pada waktu

daur haid, dalam keseimbangan yang tertentu, menyebabkan ovulasi, dan akhirnya

penurunan kadarnya mengakibatkan disintegrasi endometrium dan haid.

Penyelidikan lebih lanjut menunjukkan bahwa baik estrogen maupun progesteron

dapat mencegah ovulasi. Pengetahuan ini menjadi dasar untuk menggunakan

kombinasi estrogen dan progesteron sebagai cara kontrasepsi dan jalan mencegah

terjadinya ovulasi.

Pil-pil hormonal terdiri atas komponen estrogen dan komponen

progestagen, atau oleh salah satu dari komponen itu. Hormon steroid sintetik

dalam metabolismenya sangat berbeda dari hormone steroid yang dikeluarkan

oleh ovarium. Umumnya dapat dikatakan bahwa komponen estrogen dalam pil

dengan jalan menekan sekresi FSH menghalangi maturasi folikel dan ovarium.

Karena pengaruh estrogen dari ovarium tidak ada, tidak terdapat pengeluaran LH.

Ditengah-tengah daur haid kurang terdapat FSH dan tidak ada peningkatan kadar

LH menyebabkan ovulasi terganggu. Pengaruh komponen progestagen dalam pil

kombinasi memperkuat khasiat estrogen untuk mencegah ovulasi, sehingga dalam

95-98% tidak terjadi ovulasi. Selanjutnya, estrogen dalam dosis tinggi dapat pula

8

Page 9: referat kontrasepsi

mempercepat perjalanan ovum dan menyulitkan terjadinya implantasi dalam

endometrium dari ovum yang sudah dibuahi.

Komponen progestagen dalam pil kombinasi seperti tersebut diatas

memperkuat daya estrogen untuk mencegah ovulasi. Progestagen sendiri dalam

dosis tinggi dapat menghambat ovulasi, akan tetapi tidak pada dosis rendah.

Selanjutnya progestagen mempunyai khasiat sebagai berikut:

1) Lendir serviks uteri menjadi lebih ketal, sehingga menghalangi penetrasi

spermatosoon untuk masuk kedalam uterus.

2) Kapasitasi spermatosoon yang perlu untuk memasuki ovum terganggu.

3) Beberapa progestagen tertentu, seperti noretinodrel mempunyai efek

antiestrogenik terhadap endometrium, sehingga menyulitkan mplantasi

ovum yang sudah dibuahi.

Per-oral (pil)

1. Pil oral kombinasi ( POK )

Pil kombinasi merupakan pil kontrasepsi yang saat ini dianggap paling

efektif. Selain mencegah terjadinya ovulasi, pil juga mempunya efek lain terhadap

traktus genitalis, seperti menimbulkan perubahan-perubahan pada lendir cerviks,

sehingga menjadi kurang banyak dan kental, yang mengakibatkan sperma tidak

dapat memasuki cavum uteri. Juga terjadi perubahan-perubahan motilitas tuba

fallopi dan uterus. Dewasa ini terdapat banyak macam pil kombinasi, tergantung

dari jenis dan dosis estrogen serta jenis progesteron yang dipakai.

Efek Samping

Hormon-hormon dalam pil harus cukup kuat untuk dapat mengubah proses

biologik, sehingga ovulasi tidak terjadi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika

kadang-kadang timbul efek samping. Efek tersebut pada umumnya ditemukan

pada pil kombinasi dengan kelebihan estrogen atau peda pil dengan kelebihan

progesteron. Perlu juga diketahui behwa antara jenis-jenis progestagen terdapat

perbedaan mengenai efek tambahan, yakni efek estrogenik, atau efek androgenik,

atau efek metabolik.

Efek Karena Kelebihan Estrogen

9

Page 10: referat kontrasepsi

Efek-efek yang sering terdapat ialah, rasa mual, retensi cairan, sakit

kepala, nyeri pada mamae, flour albus. Rasa mual kadang-kadang disertai muntah,

diare, dan perut kembung. Retensi cairan disebabkan oleh kurangnya pengeluaran

air dan natrium, dan dapat meningkatkan berat badan. Sakit kepala sebagian juga

disebabkan oleh retensi cairan. Kepada penderita pemberian garam perlu

dikurangi, dan dapat diberikan obat diuretik.

Kadang-kadang efek samping demikian mengganggu akseptor, sehingga ia

hendak menghentikan minum pil. Dalam keadaan demikian, ia diharuskan minum

pil dengan pil kombinasi yang mengandung dosis estrogen rendah, oleh karena

tidak jarang efek itu berkurang dalam beberapa bulan. Akan tetapi, kadang-

kadang pemakaian pil terpaksa dihentikan, dan harus dianjurkan kontrasepsi lain.

Ada indikasi bahwa pemakaian pil dapat menimbulkan hipertensi pada wanita

yang sebelumnya tidak menderita penyakit tersebut. Akan tetapi biasanya

hipertensi tidak tinggi, mempengaruhi terutama tekanan sistolik, dan kembali

kepada keadaan normal setelah pil dihentikan. Akan tetapi, pengaruh kepada

mereka yang sudah menderita hipertensi lebih nyata,. Ada bukti-bukti bahwa

minum pil yang cukup lama dengan dosis estrogen yang tinggi dapat

menyebabkan pembesaran mioma uteri, akan tetapi biasanya pembesaran itu

berhenti jika pemakaian pil dihentikan. Pemakaian pil kadang-kadang dapat

menyembuhkan pertumbuhan endometrium yang berlebihan dibawah pengaruh

estrogen.

Rendahnya dosis estrogen dalam pil dapat mengakibatkan spotting dan

breaktrough bleeding dalam masa intermenstruum.

Efek Karena kelebihan Progestagen

Progestagen dalam dosis yang berlebihan dapat menyebabkan perdarahan

tidak teratur, bertambahnya nafsu makan disertai bertambahnya berat badan, akne,

alopesia, kadang-kadang mamae mengecil, flour albus hipomenorea.

Bertambahnya berat badan karena progestagen kiranya disebabkan oleh

bertambahnya nafsu makan dan efek metabolik hormon. Akne dan alopesia bisa

timbul karena efek androgenik dari jenis progestagen yang dipakai dalam pil.

Progestagen dapat menyebabkan mengecilnya mamae, jika hal ini tidak disenangi

oleh akseptor, dapat diberikan kepadanya pil dengan estrogen lebih banyak.

10

Page 11: referat kontrasepsi

Flour albus yang kadang-kadang ditemukan pada pil dengan progestagen

dalam dosis tinggi, mungkin disebabkan oleh meningkatnya infeksi dengan

kandida albikans. Kadang-kadang wanita yang minum pi dengan kelebihan

progestagen menderita depresi. Ada alasan kuat bahwa depresi itu timbul pada

wanita yang sehat, akan tetapi pada wanita yang sebelumnya sudah secara

emosional tidak stabil.

Efek samping yang berat

Bahaya yang dikhawatirkan dengan pil adalah trombo-emboli, termasuk

tromboflebitis, emboli paru-paru, dan trombosis otak. Mengenai hal ini laporan-

laporan dalam kepustakaan sering kali bertentangan. Yang dapat dipakai sebagai

pegangan ialah, bahwa kemungkinan untuk terjadinya trombo emboli pada wanita

yang minum pil, lebih besar apabila ada faktor-faktor yang memberikan

predisposisi, seperti merokok, hipertensi, diabetes melitus, obesitas.

Kontraindikasi

Tidak semua wanita dapat menggunakan pil kombinasi untuk kontrasepsi.

Kontraindikasi terhadap penggunaannya dapat dibagi dalam kontraindikasi mutlak

dan relatif.

Kontraindikasi mutlak

1. Adanya tumor yang dipengaruhi estrogen

2. Penyakit-penyakit hati yang aktif, baik akut maupun menahun

3. Pernah mengalami tromboflebitis, tromboemboli, kelainan serebro-

vaskuler

4. Diabetes mellitus

5. Kehamilan

Kontraindikasi relatif

1. Depresi

2. migrain

3. Mioma uteri

4. Hipertensi

5. Oligomenorea

11

Page 12: referat kontrasepsi

Pemberian pil kombinasi kepada wanita yang mempunyai kelainan

tersebut harus diawasi secara teratur dan terus-menerus, sekurang-kurangnya

sekali dalam tiga bulan.

Kelebihan pil kombinasi

1. Efektifitasnya dapat dipercaya ( Daya guna teoritis hampir 100 %, daya guna

pemakaian 95-98 %

2. Frekuensi koitus tidak perlu diatur

3. siklus haid teratur

4. Keluhan-keluhan disminore yang primer menjadi berkurang

Kekurangan pil kombinasi

1. Harus diminum tiap hari sehingga kadang-kadang merepotkan

2. Motivasi harus kuat

3. Adanya efek samping walaupun sementara, seperti mual, sakit kepala, muntah,

buah dada menjadi nyeri

4. Kadang-kadang setelah minum pil dapat minum amenore yang persisten

Cara Pemakaian Pil Kombinasi

Ada pil kombinasi yang dalam satu bungkus berisi 21 (atau 22) pil dan ada

yang berisi 28 pil. Pil yang berjumlah 21-22 diminum mulai hari ke 5 haid tiap

hari satu pil terus menerus, dan kemudian berhenti jika isi bungkus habis,

sebaiknya pil diminum pada waktu tertentu, misalnya malam sebelum tidur.

Beberapa hari setelah minum pil dihentikan, biasanya terjadi withdrawal bleeding

dan pil pada bungkus kedua dimulai hari ke-5 dari permulaan perdarahan. Apabila

tidak terjadi withdrawal bleeding, maka pil pada bungkus kedua mulai diminum 7

hari setelah pil pada bungkus pertama habis. Pil dalam bungkus 28 pil diminum

tiap malam terus menerus. Pada hari pertama haid pil yang inaktif mulai diminum,

dan dipilih pil menurut hari yang ditentukan dalam bungkus. Keuntungan minum

pil berjumlah 28 biji adalah bahwa karena pil ini diminum tiap hari terus menerus,

tidak mudah dilupakan. Jika lupa meminumnya, pil tersebut hendaknya diminum

keesokkan paginya, sedang pil untuk hari tersebut diminum pada waktu yang

biasa. Jika lupa minum pil dua hari berturut-turut, dapat diminum 2 pil keesokan

harinya dan 2 pil lusanya. Selanjutnya dalam hal demikian, dipergunakan cara

kontrasepsi yang lain selama sisa hari dari siklus yang bersangkutan. Demikian

12

Page 13: referat kontrasepsi

pula hendaknya jika mulai minum pil, digunakan cara kontrasepsi lain selama

sedikitnya 2 minggu. Petunjuk umum untu hal ini ialah: Anggaplah bungkus

pertama belum aman

Sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan sediaan apus

(Papanicolaou smear) dan pemeriksaan mamae setahun sekali pada pemakai pil.

2. Mini pil

Pada Tahun 1965 Rudell dkk. Menemukan bahwa pemberian progestagen

(khlormadinon asetat) dalam dosis kecil (0,5 mg per hari) menyebabkan wanita

tersebut menjadi infertile. Mini pill bukan merupakan penghambat ovulasi oleh

karena selama memakan pil mini ini ovulasi kadang-kadang masih dapat terjadi.

Efek utamanya ialah terhadap lendir serviks, dan juga terhadap endometrium,

sehingga nidasi blastokista tidak dapat terjadi. Mini pill ini umumnya tidak

dipakai sebagai kontrasepsi.

3. Morning After pil

Pada tahun 1966 Morris dan Van Wagenen ( Amerika serikat )

menemukan bahwa estrogen dalam dosis tinggi dapat mencegah kehamilan jika

diberikan segera setelah coitus yang tidak dilindungi. Penyelidikan mereka

lakukan pada wanita sukarelawan dan wanita yang diperkosa. Kepada sebagian

wanita-wanita tersebut diberikan 50 mg dietilstilbestrol ( DES) dan kepada

sebagian lagi diberikan 0,5 sampai 2 mg sehari selama 4-5 hari setelah terjadinya

koitus. Kegagalan cara ini dilaporkan dalam 2,4 % dari jumlah kasus. Kiranya

dengan cara ini dapat dihalangi implantasi blastokista dalam endometrium.

Cara Pemberian :

- Bentuk pil : diminum pertama kali dalam batas waktu sampai 3 hari

setelah sanggama

- Dosis berikutnya diminum 12 jam kemudian setelah dosis pertama

- Batas waktu sampai 7 hari pasca senggama, kegagalan : 0.1% - 2.0% jika

dimulai dalam 72 jam pasca senggama sebelum ovulasi. Jika sudah terjadi

kehamilan, tidak bermanfaat lagi. Jika sudah terjadi kehamilan, tidak

bermanfaatlagi.

Masalahnya, umumnya pasien baru datang sesudah terlambat haid (sekitar

13

Page 14: referat kontrasepsi

2-3 minggu setelah kemungkinan ovulasi / fertilisasi), dan bukannya pada

hari sesudah senggama tanpa proteksi tersebut.

Amenore sesudah minum pill (post pill amenorrhea)

Sembilan puluh delapan persen (98%) wanita yang minum pil dapat haid

lagi disertai dengan ovulasi dalam 3 bulan setelah pil dihentikan. Pada 2% yang

lain haid mulai lagi kadang-kadang memerlukan waktu sampai 2 tahun.

Makin lama amenore berlangsung, makin kecil kemungkinan bahwa

keadaan menjadi normal kembali. Walaupun lamanya mnum pil dan umur yang

bersangkutan memegang peranan dalam timbulnya amenorea, namun ada juga

yang menderita kelainan tersebut sesudah minum pil tidak lebih dari 3 bulan.

Mengenai sebab timbulnya amenore sesudah minum pil ada 2 kemungkinan:

pemakaian pil menghambat pengeluaran releasing factor dari hipotalamus, sedang

kemungkinan lain ialah bahya sebabnya terletak pada ovarium. Perlu dipikirkan

pula behwa amenore sekunder itu mempunyai sebab-sebab lain diluar pemakaian

pil.

b. Injeksi / suntikan

1. Depo Provera

Depo-provera ialah 6-alfa-medroksiprogesteron yang digunakan untuk

tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progestagen yang kuat dan sangat

efektif. Obat ini termasuk obat depot. Noristerat juga termasuk dalam golongan

ini.

Mekanisme Kerja

1. Obat ini menghalangi terjadinya ovulasi dengan jalan menekan

pembentukan Releasing Factor dari hipotalamus.

2. lendir serviks bertambah kental, sehingga menghambat penetrasi sperma

melalui serviks uteri.

3. Implantasi ovum dalam endometrium dihalangi

4. Kecepatan transpor ovum melalui tuba berubah

Keuntungan metoda depot ialah: 1) efektifitas tinggi; 2) sederhana

pemakaiannya; 3) cukup menyenangkan bagi akseptor (injeksi hanya 4 x

setahun); 4) reversibel; 5) cocok untuk ibu-ibu yang menyusui anak.

14

Page 15: referat kontrasepsi

Kekurangan metoda depot ialah: 1) sering menimbulkan perdarahan yang

tidak tertatur (spotting, breakthrough bleeding), dan lain-lain; 2) dapat

menimbulkan amenore. Obat suntikan cocok digunakan bagi ibu-ibu yang

beru saja ersalin dan sedang menyusui anaknya.

Waktu Pemberian dan dosis

Depo Provera sangat cocok untuk program postpartum oleh karena tidak

mengganggu laktasi, dan terjadinya amenore setelah suntikan Depo Provera tidak

akan mengganggu ibu-ibu yang menyusui anaknya dalam masa post partum, Depo

Provera disuntikkan sebelum ibu meninggalkan Rumah Sakit, sebaiknya sesudah

air susu ibu terbentuk, yaitu kira-kira hari ke-3 s/d hari ke-5. Depo Provera

disuntukkan dalam dosis 150mg/cc sekali 3 bulan. Suntikan harus intramuskulus

dalam.

c. Sub-kutis/bawah kulit : Implant

Norplant adalah suatu alat kontrasepsi yang mengandung levonorgestrel

yang diungkus dalam kapsul silastic-silicone dan disusukkan dibawah kulit adalh

sebanyak 6 kapsul dan masing-masing kapsul panjangnya 34 mm dan berisi 36

mg levonorgestrel. Setiap hari sebanyak 30 mcg levonorgestrel dilepaskan ke

dalam darah secara difusi melalui dinding kapsul. Levonorgestrel adalah suatu

progestin yang dipakai juga dalam pil KB seperti mini-pill atau kombinasi atau

pun pada AKDR yang bioaktif.

Mekanisme kerja :

- Mengentalkan lendir serviks uteri sehingga menyulitkan penetrasi sperma.

- Menimbulkan perubahan-perubahan pada endometrium sehingga tidak

cocok untuk implantasi zygote.

- Pada sebagian kasus dapat pula menghalangi terjadinya ovulasi.

- Efek kontrasepsi norplabt merupakan gabungan dari ketiga mekanisme

kerja tersebut di atas. Daya guna norplant cukup tingi. Kepustakaan

melaporkan kegagalan norplant antara 0,3 – 0,5 perseratus tahun wanita.

Kelebihan norplant antara lain adalah

1. Cara ini cocok untuk wanita yang tidak boleh menggunakan obat

yang mengandung estrogen

15

Page 16: referat kontrasepsi

2. Perdarahan yang terjadi lebih ringan

3. Tidak menaikkan tekanan darah,

4. Resiko terjadinya kehamilan ektopik lebih kecil jika dibandingkan

dengan pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).

5. Selain itu cara Norplant ini dapat digunakan untuk jangka panjang

( 5 tahun dan bersifat reversibel. Menurut data-data klinis yang ada

dalam waktu satu tahun setelah pengangkatan Norplant, 80 % sampai

90 % wanita daat menjadi hamil kembali.

Efek samping Norplant

1. Gangguan pola haid, seperti terjadinya spotting, perdarahan

memanjang atau lebih sering berdarah ( metrorrhagia ),

2. Amenore,

3. Mual-mual, anoreksia, pening, sakit kepala,

4. Kadang-kadang terjadi perubahan pada libido dan berat badan,

5. Timbulnya akne.

6. Oleh karena jumlah progestin yang dikeluarkan ke dalam darah

sangat kecil, maka efek samping yang terjadi tidak sesering pada

penggunaaan KB.

Indikasi Norplant adalah

1. Wanita-wanita yang ingin memakai kontrasepsi untuk jangka waktu

yang lama tetapi tidak bersedia menjalani kontap atau menggunakan

AKDR

2. Wanita-wanita yang tidak boleh menggunakan pil KB yang

mengandung estrogen

Kontraindikasi Norplant adalah

1. Kehamilan atau disangka hamil

2. Penderita penyakit hati

3. Kanker payudara

4. Kelainan jiwa ( psikosis, neurosis ),

5. varikosis

6.. Riwayat kehamilan ektopik

7. Diabetes mellitus

16

Page 17: referat kontrasepsi

8. Kelainan kardiovaskuler.

Waktu pemasangan Norplant

Sewaktu haid berlangsung atau masa pra-ovulasi dari siklus haid,

sehingga adanya kehamilan dapat disingkirkan.

Macam-macam

- Norplant 6 batang

- Norplant 2 batang

- Impanon /Norplant 1 batang

2. Intra Uterine Device ( IUD )/ Alat kontrasepsi dalam rahim ( AKDR )

PRINSIP

Menimbulkan reaksi inflamasi lokal dalam endometrium kavum uteri

sehingga menghambat terjadinya implantasi. Bentuk spiral / melingkar bertujuan

untuk memperluas permukaan kontak dengan dinding kavum uteri. Setelah diteliti

ternyata BUKAN abortif. IUD diduga juga menghambat motilitas tuba sehingga

memaksa sperma "berenang" melawan arus.

Gambar 4. Model IUD

Gambar 5. Gambaran IUD yang terpasang pada cavum uteri

Keuntungan AKDR

17

Page 18: referat kontrasepsi

Efektivitasnya tinggi. Sangat efektif → 0,6-0,8 kehamilan/100 perempuan

dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan)

AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan

Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu

diganti)

Tidak mempengaruhi hubungan seksual

Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A)

Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI

Dapat dipasang segera estela melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi

infeksi)

Dapat pigunakan sampai menopause (1 tahun atau lebih setelah haid

terakhir)

Tidak ada interaksi dengan obat-obatan

Membantu mencegah kehamilan ektopik

Efek samping AKDR

Perdarahan

Rasa nyeri dan kejang di perut

Gangguan pada suami→ benang AKDR keluar dari portio uteri terlalu

pendek atau terlalu panjang.

Komplikasi AKDR

Infeksi → adanya infeksi sub akut atau menahun pada traktus genitalis

sebelum pemasangan AKDR

Perforasi : umumnya perforasi terjadi sewaktu pemasangan AKDR

walaupun bisa terjadi pula kemudian. Permulaan hanya ujung AKDR saja

yang menembus dinding uterus, tetapi lama-kelamaan dengan adanya

kontraksi uterus AKDR terdorong lebih jauh sehingga menembus dinding

uterus sehingga akhirnya sampai ke rongga perut.

Kontraindikasi pemasangan AKDR

Kontraindikasi relatif:

Mioma uteri dengan adanya perubahan bentuk rongga uterus

Insufisiensi serviks uteri

18

Page 19: referat kontrasepsi

Uterus dengan parut pada dindingnya, seperti pada bekas sectio sesaria,

enukleasi mioma

Kelainan jinak serviks uteri, seperti erotio portio uteri.

Kontraindikasi absolut:

Kehamilan

Adanya infeksi yang aktif pada traktus genitalis

Adanya tumor ganas pada traktus genitalis

Adanya metroragia yang belum disembuhkan

Pasangan yang tidak lestari.

Pemasangan AKDR

AKDR dapat dipasang dalam keadaan berikut:

Sewaktu haid sedang berlangsung

Post partum

Post abortus

Beberapa hari setelah haid berakhir

3. Sterilisasi

- Vasektomi pada pria

Pengikatan / pemotongan vas deferens kiri dan kanan pad pria untuk mencegah

transport spermatozoa dari testis melalui vasa ke arah uretra. Dilakukan dengan

cara operasi, dapat dengan operasi kecil atau (minor Surgery)

19

Page 20: referat kontrasepsi

Gambar 6. Vasektomi

Seorang yang telah mengalami vasectomy baru dapat dikatakan betul-betul

steril jika dia telah mengalami 8-12 kali ejakulasi setelah vasectomy. Oleh karena

itu sebelum hal tersebut diatas tercapai, yang bersangkutan dianjurkan pada saat

koitus memakai kontrasepsi lain.

Komplikasi vasectomy antara lain adalah infeksi pada sayatan, reasa

nyari, terjadinya hematoma karena perdarahan kapiler, epididimitis dan

granuloma.

Kegagalan vasectomy dapat terjadi oleh karena terjadi rekanalisasi

spontan, gagal mengenal dan memotong vas deferens, tidak diketahui adanya

anomali vas deferns misalnya ada 2 vas deferens pada kanan atau kiri, koitus

dilakukan sebelum kantong seminalnya batul-betul kosong.

Tubektomi

Pengikatan / pemotongan tuba falopii kiri dan kanan pada wanita untuk

mencegah transport ovum dari ovarium melalui tuba ke arah uterus.

Dilakukan dengan cara operasi (laparotomi / laparoskopi), dengan berbagai

metode. Efektifitas tinggi, reversibilitas rendah, sehingga disebut kontrasepsi

mantap.

Manfaat:

Kontrasepsi

20

Page 21: referat kontrasepsi

Sangat efektif (0,2-4 kehamilan per 100 perempan selama tahun pertama

penggunaan)

Permanen

Tidak mempengaruhi proses menyusui (breast feeding)

Tidak bergantung pada faktor senggama

Pembedahan sederhana dapat dilakukan dengan anastesi lokal

Tidak ada efek samping dalam jangka panjang

Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual (tidak ada efek pada produksi

hormon ovarium.

Nonkontrasepsi

Berkurangnya resiko kanker ovarium.

Sebaiknya tubektomi sukarela dilakukan pada wanita yang memenuhi syarat

berikut:

1. Umur termuda 25 tahun dengan 4 anak hidup

2. Umur sekitar 30 tahun dengan 3 anak hidup

3. Umur sekitar 35 tahun dengan 2 anak hidup

Pada konfrensi khusus perkumpulan untuk Sterilisasi Sukarela Indonesia di

Medan (3-5 Juni 1976) dianjurkan umur diantara 25-40 tahun dengan jumlah anak

sebagai berikut:

1. umur antara 25-30 tahun dengan 3 anak atau lebih

2. umur antara 30-35 tahun dengan 2 anak atau lebih

3. umur antara 35-40 tahun dengan 1 anak atau lebih

Yang sebaiknya tidak menjalani tubektomi:

Hamil (sudah terdeteksi atau dicurigai)

Perdarahan vaginal yang belum terjelaskan (hingga harus

dievaluasi)

Infeksi sistemik atau pelvik yang akut (hingga masalah itu

disembuhkan atau dikontrol)

Tidak boleh menjalani pembedahan

Belum memberikan persetujuan tertulis

Kapan Dilakukan:

21

Page 22: referat kontrasepsi

Setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional

pasien tersebut tidak hamil.

Hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstrasi (fase proliferasi)

Pasca persalinan:

- minilap: didalam waktu 2 hari atau setelah 6 minggu atau 12

minggu

- laparoskopi: tidak tepat untuk klien-klien pasca persalinan

Pasca keguguran:

- Triwulan pertama: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti

infeksi pelvik (minilap atau laparoskopi)

- Triwulan kedua: dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti

infeksi pelvik (minilap saja)

22

Page 23: referat kontrasepsi

DAFTAR PUSTAKA

Sarwono, 2002. Kontrasepsi; Dalam Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka

sarwono, Jakarta.

Sarwono, 2002. Siklus Haid ; Dalam Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka

sarwono, Jakarta.

Sarwono, 2002. Siklus Haid ; Dalam Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka

sarwono, Jakarta.

Kontrasepsionline, 2008. Kontrasepsi. www. Kontrasepsi.com. Diakses tanggal

19 Oktober 2008.

23