regulasi produk seasoning di indonesia

55
REGULASI PRODUK SEAS REGULASI PRODUK SEAS Disampaikan pada In-Depth Seminar Ingredients for Better Ingredients for Better Direktorat Standardi Bogor, 8 M ASONING DI INDONESIA ASONING DI INDONESIA Foodreview tentang Seasoning: Key r Quality Foods, oleh: r Quality Foods, oleh: isasi Pangan Olahan Mei 2018

Upload: others

Post on 04-Nov-2021

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIAREGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

Disampaikan pada In-Depth Seminar Foodreview tentang

Ingredients for Better Quality FoodsIngredients for Better Quality Foods

Direktorat Standardisasi

B o g o r, 8 M e i

PRODUK SEASONING DI INDONESIAPRODUK SEASONING DI INDONESIA

Depth Seminar Foodreview tentang Seasoning: Key

Ingredients for Better Quality Foods, oleh:Ingredients for Better Quality Foods, oleh:

Standardisasi Pangan Olahan

8 M e i 2 0 1 8

Page 2: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

OUTLINE01

OUTLINE

02

OUTLINEPENDAHULUAN

REGULASI TERKAIT PRODUK

OUTLINE

02REGULASI TERKAIT PRODUK

SEASONING

HASIL PENGAWASAN PRODUK 03

HASIL PENGAWASAN PRODUK

SEASONING (DATA EKSPOR DAN

IMPOR) TAHUN 2017

04 PENUTUP

2

04 PENUTUP

Page 3: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

PENDAHULUAN

Page 4: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

APA YANG PERLU DIAWASI DARI PANGAN OLAHAN? KEAMANAN

BTP, Bahan Baku, Cemaran, Bahan

MUTU

BTP, Bahan Baku, Cemaran, BahanPenolong, Kemasan pangan

GIZI

LABEL

IKLAN

4

IKLAN

Page 5: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

KEAMANAN

PERATURAN • KUALITAS/MUTU• GIZI• LABEL• LABEL• IKLAN

EVALUASI PRE-MARKET

Batas Cemaran Mikroba danKimia

KEAMANAN

Kimia

Bahan Tambahan Pangan

Bahan Penolong

Kemasan Pangan

KUALITAS/MUTU

LABEL

SNI

Kategori Pangan

LABELIKLAN

PENGAWASAN PANGAN

5

PENGAWASAN PANGAN

MARKET EVALUASI POST-MARKET

Page 6: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

KEAMANAN PA

Cemaran

Mikrobiologi

Logam berat

kimia lain

Keamanan pangankondisi dan upaya

untuk mencegah

kimia lain

untuk mencegahkemungkinan cemarankimia dan benda

mengganggu, merugikanmembahayakan kesehatan

KemasanPangan

membahayakan kesehatan(PP No. 28 / 2004

KEAMANAN PANGAN

PenggunaanBahan

Tambahan

pangan adalahyang diperlukan

mencegah pangan dari

TambahanPangan

mencegah pangan daricemaran biologis,

lain yang dapatmerugikan, dan

kesehatan manusia.

BahanPenolong

kesehatan manusia. (PP No. 28 / 2004)

6

Page 7: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

Mutu pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar

KUALITAS/MUTU

SNI

Mutu pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasardan standar perdagangan terhadap bahan makanan, makanan dan minuman (PP No.28/2004)

SNI

Voluntari, kecuali yang

diberlakukan wajibdiberlakukan wajib

SNI dapat diberlakukanteknis yang

dengandengankesehatanhidup dan

dasar kriteria keamanan pangan, kandungan gizi,

KATEGORI PANGAN

dasar kriteria keamanan pangan, kandungan gizi, terhadap bahan makanan, makanan dan minuman (PP No.28/2004)

PANGAN

Mandatori

diberlakukan wajib oleh instansiyang terkait, dalam hal berkaitan

dengan keselamatan, keamanan, dengan keselamatan, keamanan, kesehatan, pelestarian fungsi lingkungan

dan/atau pertimbangan ekonomi.

Page 8: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

KATPANG

• Kategori Pangan adalah pengelompokan• Kategori Pangan adalah pengelompokan• Kategori Pangan adalah pengelompokanpangan berdasarkan jenis pangan yang bersangkutan.

• Peraturan ini bersifat wajib.

• Pangan yang dibuat di dalam negeri atau

• Kategori Pangan adalah pengelompokanpangan berdasarkan jenis pangan yang bersangkutan.

• Peraturan ini bersifat wajib.

• Pangan yang dibuat di dalam negeri atau• Pangan yang dibuat di dalam negeri ataudiimpor untuk diperdagangkan dalam kemasan eceran, wajib memenuhi ketentuan mengenaiKategori Pangan.

• Pangan yang dibuat di dalam negeri ataudiimpor untuk diperdagangkan dalam kemasan eceran, wajib memenuhi ketentuan mengenaiKategori Pangan.

UU No 18 Tahun 2012 tentang Pangan PP No 28 Tahun Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan PP No 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan Peraturan Kepala Badan POM No 21 Tahun 2016 tentang Kategori Pangan

Kual i tas/Mutu: Kategor i

• Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah standar yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi nasional dan berlaku secara nasional

• Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah standar yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi nasional dan berlaku secara nasional

• Standar ini bersifat sukarela.

• SNI dapat diberlakukan wajib oleh instansi teknisyang terkait, dalam hal berkaitan dengankeselamatan, keamanan, kesehatan, pelestarianfungsi lingkungan hidup dan/atau pertimbangan

• Standar ini bersifat sukarela.

• SNI dapat diberlakukan wajib oleh instansi teknisyang terkait, dalam hal berkaitan dengankeselamatan, keamanan, kesehatan, pelestarianfungsi lingkungan hidup dan/atau pertimbangan

SNI

fungsi lingkungan hidup dan/atau pertimbanganekonomi. fungsi lingkungan hidup dan/atau pertimbanganekonomi.

UU Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan PenilaianKesesuaian

PSN No. 301 Tahun 2011 ttg Pedoman pemberlakuan SNI Secara Wajib

8

Kategor i Pangan vs SNI

Page 9: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

1Undang – Undang No. 18Tahun 2012 tentang Pangan1

2

Tahun 2012 tentang Pangan

PP No. 28/2004 tentangMutu, dan Gizi Pangan2

3

Mutu, dan Gizi Pangan

PP NoLabel 3 Label

DASAR HUKUM

tentang Keamanan,PanganPangan

No. 69 Tahun 1999 tentangLabel dan Iklan Pangan

4

Label dan Iklan Pangan

Permenperin No. 75/M-IND/PER/7/2010tentang Pedoman Cara Produksi Pangan

9

4 tentang Pedoman Cara Produksi PanganOlahan Yang Baik

Page 10: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

27 PerKa BPOM tentang

PERATURAN KEPALA BADAN POMNo. 16 Tahun 2016 27 PerKa BPOM tentang

Batas MaksimumPenggunaan BahanTambahan Pangan

No.HK.00.06.1.52.4011 tentang Penetapan Batas

No. 16 Tahun 2016 Kriteria MikrobiologiPangan Olahan

No. 23/2017 tentangMaksimum Cemaran Logam

tentang Penetapan Batas Maksimum CemaranMikroba dan Kimia (untukcemaran kimia)

No. 2 Tahun 2016 No. 10 Tahun 2016

No. 21 Tahun 2016 Kategori Pangan

Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan Olahan

No. 2 Tahun 2016 tentang Pedoman TeknisPengawasan IklanPangan Olahan

No. 8 Tahun 2016

No. 10 Tahun 2016 Penggunaan BahanGolongan EnzimPenjerap EnzimPengolahan Pangan

No. 8 Tahun 2016 tentang Persyaratan BTP Campuran

PERATURAN KEPALA BADAN POM2016 tentang No. 23/2016 tentang

Pencantuman Informasi Tanpa2016 tentang

Mikrobiologi dalamOlahan

Pencantuman Informasi TanpaBTP pada Label dan IklanPangan

No. HK.03.1.23.07.11.6664 tahun 2011 tentang

tentang Batas Maksimum Cemaran Logam

2016 tentang

2016 tentangPangan

tahun 2011 tentang Pengawasan Kemasan Pangan, dengan Amandemen Perka BPOM No 16 Tahun 2014tentang Pengawasan Kemasan Pangan

Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan Olahan

2016 tentangBahan Penolong

Enzim & GolonganEnzim dalam

Pangan

Pangan

No. 12 Tahun 2016 tentangPendaftaran Pangan Olahan(Lampiran IV: Persyaratan Label Pangan Olahan

10

Pangan Olahan

Page 11: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

KATEGORI PANGAN

DEFINISIDEFINISI

Pangan yang dibuat di dalam negeri atau diimpor untuk

diperdagangkandalam kemasaneceran, wajibmemenuhi

Kategori Pangan adalahpengelompokan pangan

berdasarkan jenis panganyang bersangkutan.

eceran, wajibmemenuhiketentuanmengenaiKategori

Pangan.

PerKa BPOM No. 21/2016 mengatur: Kategori PanganPerKa BPOM No. 21/2016 mengatur: Kategori Pangan

Seasoning termasuk dalam Kategori Pangan salad, produk protein.

Kategori Panganberisi: Definisi Karakteristik

Kategori Pangan wajibdigunakan dalam penyusunan

ketentuan terkait standar, serta persyaratan keamanan,

mutu, dan gizi Pangan.

Pangan yang dibuat di dalam

kemasan

Karakteristik dasar pangan

mutu, dan gizi Pangan.Kategori

Kategori Pangan 01.0 – 16.0

11

Kategori Pangan 01.0 – 16.0

Kategori Pangan 12.0 Garam, rempah, sup, saus,

Page 12: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

PENENTUANPENENTUANKATEGORI PANGANPANGAN

DATA YANG DIPERLUKAN Komposisiproduk Proses produksi Cara konsumsi/penggunaanCara konsumsi/penggunaan Peruntukan Bentukproduk (sampel)

ANALISISBerdasarkan data di atas, suatu produk pangandikategorikan berdasarkan kesesuaiannyadikategorikan berdasarkan kesesuaiannyadengan definisi dan karakteristik dasar yang tercantum dalam Kategori Pangan.

12

Page 13: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

KATEGORI PANGAN 12.0

12.0. Garam, Rempah, Sup, Saus, Salad, Produk Protein

PRODUK SEASONING12.0. Garam, Rempah, Sup, Saus, Salad, Produk Protein

12.1. Garam dan Pengganti Garam12.1.1. Garam12.1.2. Pengganti Garam12.1.3. Herba, Rempah, Bumbu dan Kondimen

12.2. Herba, Rempah, Bumbu dan Kondimen (MisalnyaBumbu Mi Instan) Bumbu Mi Instan)

12.2.1. Herba dan Rempah12.2.2. Bumbu dan Kondimen

12.3. Cuka Makan12.4. Mustard12.5. Sup dan Kaldu

12.5.1. Sup Siap Saji dan Kaldu, Termasuk Kalengan, Botol dan12.5.1. Sup Siap Saji dan Kaldu, Termasuk Kalengan, Botol danBeku

12.5.2. Bubuk atau Campuran Untuk Sup dan Kaldu

12.6. Saus dan Produk Sejenis12.6.1. Saus Teremulsi (Misalnya Mayonais, Salad Dressing,

Onion Dips)12.6.2. Saus Non-Emulsi (Misalnya Saus Tomat, Saus Keju, Saus12.6.2. Saus Non-Emulsi (Misalnya Saus Tomat, Saus Keju, Saus

Krim, Gravi Coklat)12.6.3. Campuran Untuk Saus, Gravies, dan Dressing12.6.4. Saus Bening (Misalnya Kecap Ikan)

12.7. Produk Oles Untuk Salad (Misalnya Salad Makaroni, Salad12.7. Produk Oles Untuk Salad (Misalnya Salad Makaroni, SaladKentang) dan Sandwich, Tidak Mencakup Produk OlesBerbasis Cokelat dan Kacang Dari Kategori 04.2.2.5 dan05.1.3

12.8. Ragi dan Produk Sejenisnya12.9. Bumbu dan Kondimen dari Kedelai

12.9.1. Pasta Kedelai Fermentasi12.9.1. Pasta Kedelai Fermentasi12.9.2. Saus Kedelai

12.9.2.1. Saus Kedelai Fermentasi12.9.2.2. Saus Kedelai Non-Fermentasi12.9.2.3. Saus Kedelai Lainnya

12.10. Protein Produk

Keterangan:

: Sub Kategori

: Sub Sub Kategori

: Sub Sub Sub Kategori

13

: Sub Sub Sub Kategori

Note: Masing-masing memiliki jenis pangan

Page 14: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

Cuka Apel Mustard Dijon Kaldu

KP 12.3. Cuka

CONTOH

Sambal Kecap Manis Tauco

KP 12.3. Cuka Makan

CONTOH SEASONING (KP 12.0)

Saus Keju Ragi

KP 12.6.2. Saus Non-Emulsi (Misalnya Saus Tomat, Saus

Sumber

(Misalnya Saus Tomat, Saus Keju, Saus Krim, Gravi Coklat)

Kaldu Ayam Mayonais

KP 12.6.1. Saus Teremulsi

CONTOH JENIS PRODUK

KP 12.6.1. Saus Teremulsi (Misalnya Mayonais, Salad Dressing, Onion Dips)

CONTOH JENIS PRODUK SEASONING (KP 12.0)

Ragi Roti Kecap Asin Wijen Miso

14Sumber: PerKa BPOM No. 21/2016 tentang Kategori Pangan

Page 15: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

Contoh Pengaturan Jenis Pangan (KP (Misalnya Saus Tomat, Saus Keju, Saus Krim, Gravi Coklat

SAUS TOMATDefinisi: Saus tomat adalah produk saus yang diperoleh dari buah segar, bubur tomat, pasta tomat, puree tomat atau padatan tomat, yang dicampur dengan gula, bahan pengasam, garam dan dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain.

SAUS TOMAT

dan dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain.

Karakteristik dasar: Bau, rasa dan warna khas

Sumber

(KP 12.6.2. Saus Non-Emulsi (Misalnya Saus Tomat, Saus Keju, Saus Krim, Gravi Coklat)

SAUS PIZZADefinisi: Saus pizza adalah produk saus yang diperoleh dari pasta tomat, saus tomat yang diberi garam dan rempah-rempah seperti biji anis, lada, bubuk bawang putih, oregano dan parsley.

Karakteristik dasar:

SAUS PIZZA

15

Karakteristik dasar:• Total nitrogen tidak kurang dari 2,75%• Garam tidak kurang dari 10%

Sumber: PerKa BPOM No. 21/2016 tentang Kategori Pangan

Page 16: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

REGULASI TERKAIT BAHAN TAMBAHAN PANGAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NO. 722/MENKES/PER/IX/88

Mengatur: 13 Golongan BTP318 Jenis BTP318 Jenis BTP

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NO. 033

Memberi kewenangankepada BPOM untukpenggunaan BTPpadaproduk pangan. Mengaturpenggunaan BTPpadaproduk pangan. MengaturJenis BTP

• 26 PERATURAN KEPALA BPOM TERKAIT BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP PADA PANGANPANGAN

• 1 PERATURAN KEPALA BPOM TERKAIT PANGAN

BAHAN TAMBAHAN PANGAN

NO. 722/MENKES/PER/IX/88 TENTANG BTP

REVISI

NO. 033/2012 TENTANG BTP

untuk menyusun regulasi terkaitMengatur: 27 Golongan BTP dan >300

2013-2016Mengatur: 27 Golongan BTP dan >300

KEPALA BPOM TERKAIT BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP PADA

2016

16

KEPALA BPOM TERKAIT PERSYARATAN PENGGUNAAN BTP PERISA PADA

Page 17: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERATURAN MENTERI KESEHATAN NO. 033/2012 TENTANG BTP, mengatur:BTP, mengatur:• Golongan BTP (27 Golongan)• Jenis BTP• Jenis BTP• Pelabelan• Pengendalian dan Pengawasan• Pengaturan Grace Periode• Pengaturan Grace Periode

17

Page 18: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

GOLONGAN DAN JENIS PANGAN

BERDASARKAN PERMENKES 033/2012

1. Antioksidan2. Antikempal3. Pengatur Keasaman4. Pemanis: Pemanis

PERMENKES 033/2012 TENTANG BTP DAN 27

PERKA BPOM TENTANG BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN BTP

4. Pemanis: Pemanisdan Pemanis

5. Perlakuan6. Pengemulsi7. Perisa (2016)8. Pengental

PENGGUNAAN BTP8. Pengental9. Penstabil (104)10.Pengawet11.Pengeras(6)12.Pewarna: Pewarna

dan Pewarnadan Pewarna

GOLONGAN DAN JENIS BAHAN TAMBAHAN

Antioksidan (13)Antikempal (16)Pengatur Keasaman (36)

Pemanis Alami (8)

13. Penguat Rasa (4)14. Sekuestran (4)15. Antibuih (2)16. Bahan Pengkarbonasi (1)Pemanis Alami (8)

Pemanis Buatan (6)Tepung (14)

Pengemulsi (80)(2016)

(59)

16. Bahan Pengkarbonasi (1)17. Garam Pengemulsi (25)18. Gas untuk Kemasan (2)19. Humektan (7)20. Pelapis (5)21. Pembawa (4)(59)

(104)(10)

(6)Pewarna Alami (15)

Pewarna Sintetis (11)

21. Pembawa (4)22. Gelling agent (10)23. Pembuih (3)24. Pengembang (9)25. Peningkat Volume (32)26. Peretensi Warna (2)

18

Pewarna Sintetis (11) 26. Peretensi Warna (2)27. Propelan (3)

Page 19: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

CONTOH PENGATURAN JENIS BTP ANTIKEMPALPRODUK SEASONING

NAMA JENIS BTP ANTIKEMPALNAMA JENIS BTP ANTIKEMPAL

KATEGORI PANGAN TERKAIT KATEGORI PANGAN TERKAIT PRODUK SEASONING

Sumber: PerKa BPOM No. 10/2013 tentang

BTP ANTIKEMPAL PADA

NAMA JENIS BTP ANTIKEMPALNAMA JENIS BTP ANTIKEMPAL

BATAS MAKSIMUM

19

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN

tentang Batas Maksimum Penggunaan BTP Antikrmpal

Page 20: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

CONTOH PENGATURAN JENIS BTP PENGAWET PRODUK SEASONING

NAMA JENIS BTP PENGAWETNAMA JENIS BTP PENGAWET

KATEGORI PANGAN TERKAIT KATEGORI PANGAN TERKAIT PRODUK SEASONING

Sumber: PerKa BPOM No. 36/2013

PENGAWET PADA

NAMA JENIS BTP PENGAWETNAMA JENIS BTP PENGAWET

BATAS MAKSIMUM

20

BATAS MAKSIMUM PENGGUNAAN

2013 tentang Batas Maksimum Penggunaan BTP Pengawet

Page 21: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

BTP Ikutan (Carry Over)

Air, gula

pati termodifikasi

KOMPOSISIContoh Produk:Kecap Kedelai Manis (KP 12.9.2.3).

pati termodifikasi

glutamat

natrium

Menggunakan gula (bahan baku) yang mengandung Na Sulfit (sebagai BTP Carry Over)

DEFINISI:BTP yang berasal dari bahan baku baik yang dicampurkan maupun baik yang dicampurkan maupun yang dikemas secara terpisahtetapi masih merupakan satu kesatuan produk

gula (mengandung pengawet Natrium sulfit), garam,

termodifikasi, bawang putih, penguat rasa mononatrium

KOMPOSISI

21

termodifikasi, bawang putih, penguat rasa mononatrium

glutamat, cuka, bumbu, pengawet (natrium benzoat dan

natrium metabisulfit).

Page 22: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

PERATURAN TERKAIT CEMARAN MIKROBIOLOGI

n = Jumlah sampel yang diambil dan dianalisis C = Jumlah yang boleh melampaui batas mikroba untuk menentukan keberterimaan suatu m, M = Batas mikrobaALT = Angka Lempeng TotalNA = Not Applicable

MIKROBIOLOGI

Contoh Lampiran PerKa BPOMNo. 16/2016 tentang KriteriaContoh Lampiran PerKa BPOMNo. 16/2016 tentang KriteriaMikrobiologi dalam PanganOlahan (untuk produk seasoning).

Kriteria Mikrobiologi adalah:ukuran manajemen risiko yang ukuran manajemen risiko yang menunjukkan keberterimaan suatu pangan, kinerja proses, atau sistem keamanan pangan yang merupakanhasil dari pengambilan sampel danpengujian mikroba, toksin, metabolitnya atau penanda terkaitmetabolitnya atau penanda terkaitpatogenisitas atau sifat lainnya pada titik tertentu dalam suatu rantai pangan.

Catatan: Ketentuan dalam

22

Jumlah yang boleh melampaui batas mikroba untuk menentukan keberterimaan suatu pangan

Catatan: Ketentuan dalamPerka ini dikecualikan untukPangan Steril Komersial.

Page 23: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

PERATURAN TERKAIT CEMARAN PerKa BPOM No. 23/2017 tentang Batas Maksimum

Mengaturbatas maksimum Arsen (As), Timbal (Pb)

pangan olahan (dikelompokkan

Batas MaksimumCemaran Logam Berat pada produkBerat pada produkseasoning.

PERATURAN TERKAIT CEMARAN LOGAM BERATMaksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan Olahan

Mengatur:), Merkuri (Hg), dan Kadmium (Cd) pada

dikelompokkan berdasarkan Kategori Pangan)2 3

Page 24: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

PERATURAN TERKAIT CEMARAN KIMIA LAIN

1,3-Dikloropropan-2-ol (1,3-DCP) JENIS CEMARAN KIMIA

JENIS PANGAN OLAHAN

3-Monokloropropan-1,2-diol (3-MCPD)

JENIS PANGAN OLAHAN

BATAS MAKSIMUM CEMARAN KIMIA

KIMIA LAIN

Contoh Lampiran PerKa BPOM

JENIS CEMARAN KIMIAContoh Lampiran PerKa BPOMNo.HK.00.06.1.52.4011 tahun 2009 tentang Penetapan Batas MaksimumCemaran Mikroba dan Kimia (untukcemaran kimia)

Cemaran kimia adalah cemaran dalammakanan yang berasal dari unsur atausenyawa kimia yang dapat merugikan danmembahayakan kesehatan manusia,dapat berupa cemaran logam berat, dapat berupa cemaran logam berat, cemaran mikotoksin, cemaran antibiotik,cemaran sulfonamida atau cemaran kimialainnya.

24

BATAS MAKSIMUM

Page 25: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

PERATURAN TERKAIT BAHAN PENOLONG

Peraturan iniserta jenis penjerapserta jenis penjerap

Bahan Penolong: sebagai pangan, digunakan dalam proses pengolahan pangan untuk memenuhi tujuan teknologi tertentu dan tidak meninggalkan residu pada produk akhir, tetapi apabila tidak mungkin dihindari, residu dan/atau turunannya dalam produk akhir turunannya dalam produk akhir dan tidak mempunyai fungsi teknologi

Penggunaan Bahan genetik harus mengikuti ketentuan

NOTE:

Sumber:PerKa BPOM No. 10/2016 tentang Penggunaan BahanEnzim dan Golongan Penjerap Enzim dalam Pengolahan

PENOLONG

ini mengatur: jenis enzim dan sumbernya, penjerap enzim.penjerap enzim.

Untuk semua Kategori pangandengan batas maksimum CPPB.

Penolong: bahan, tidak termasuk peralatan, lazimnya tidak dikonsumsi digunakan dalam proses pengolahan pangan untuk

memenuhi tujuan teknologi tertentu dan tidak meninggalkan residu pada tetapi apabila tidak mungkin dihindari, residu dan/atau

turunannya dalam produk akhir tidak menimbulkan risiko terhadap kesehatan turunannya dalam produk akhir tidak menimbulkan risiko terhadap kesehatan tidak mempunyai fungsi teknologi.

Penggunaan Bahan Penolong yang diperoleh dengan cara rekayasa harus mengikuti ketentuan Peraturan perundang-undangan.

Bahan Penolong GolonganPengolahan Pangan 25

Page 26: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

Upaya Penghilangan

pemanasan;

Upaya PenghilanganResidu Bahan PenolongGolongan Enzim

pemanasan;

pengaturan pH menggunakan BTP Pengatur Keasaman yang diizinkan dan diikuti dengan penyaringan atau sentrifugasi;sentrifugasi;

penyaringan molekuler yang sesuai untuk enzim; dan/atau

cara lain yang sesuai.

CONTOH ENZIM UNTUK PRODUKSI SEASONING:• Tripsin (EC 3.4.21.4) dari Pankreas babi

dan Pankreas Sapi• Endo-protease (EC 3.4.21.26) dari

PRODUKSI SEASONING:

• Endo-protease (EC 3.4.21.26) dari Aspergillus niger

• Papain (EC 3.4.22.2) Carica papaya

26

Page 27: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

DEFINISIKEMASAN

Bahan yang digunakan untuk mewadahibersentuhan LANGSUNG dengan pangan

Kemasan Pangan

KEMASANPANGAN

bersentuhan LANGSUNG dengan pangantentang Pangan)

FUNGSI TeknisFUNGSIKEMASAN

Teknis

• Wadah

• Melindungi• Melindungi

• Mempertahankan

• Mengawetkan

• Transportasi• Transportasi

mewadahi dan/atau membungkus pangan, baik yang pangan maupun TIDAK (UU No. 18 Tahun 2012 pangan maupun TIDAK (UU No. 18 Tahun 2012

PemasaranPemasaran

• Komunikasi

• Informasi

Mempertahankan

• Informasi

• Penjualan

• Promosi

Page 28: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

JENIS KEMASAN PANGAN UNTUK PRODUK SEASONING

1 2

PLASTIK KERTAS

Kemasan primer, diantaranya:

PLASTIK

Kemasan primer dan

KERTAS

Kemasan primer, diantaranya:

Polyethylene Terephthalate (PET),

Polypropylene (PP), Aluminium

Foil, Metalize, LDPE (Low Density

Polyethylene), LLDPE (Linear low

Kemasan primer dan

diantaranya: Ivory, kertas

Kemasan transpor

menggunakan: kertas Polyethylene), LLDPE (Linear low

density polyethylene).

menggunakan: kertas

corrugated (karton

JENIS KEMASAN PANGAN UNTUK PRODUK

3

KERTAS LOGAM

primer dan sekunder,

KERTAS

Kemasan primer, antara lain:

LOGAM

primer dan sekunder,

Ivory, kertas duplex.

emasan transpor, biasa

kertas E-flute atau

Kemasan primer, antara lain:

tin plate, aluminium.

28

kertas E-flute atau

karton bergelombang).

Page 29: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

JENIS KEMASAN PANGAN UNTUK PRODUK SEASONING

PLASTIK PETKERTAS KARTON

DUPLEXDUPLEX

JENIS KEMASAN PANGAN UNTUK PRODUK

KALDU BUBUK

KALDU BUB

PLASTIK LAMINASI ALUMINIUM FOIL KALENG LOGAM

29

ALUMINIUM FOIL

Page 30: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

PELABELAN PADA PRODUK SEASONING

Berat atau isi Halal bagi yang

Nama produk

Berat atau isi bersih

Halal bagi yang dipersyaratkan

2 4

3

Komposisi Nama dan alamat

2

1 5

4

KETERANGAN YANG

Komposisi Nama dan alamatpihak yang

memproduksi ataumengimpor

KETERANGAN YANG SEKURANG-KURANGNYA ADA PADA LABEL

SEASONING

yang Tanggal, bulan, &yang dipersyaratkan

Tanggal, bulan, &tahun kedaluwarsa Asal usul bahan

pangan tertentu

6 8

Nomor Izin Edar

6

7

89

asal bahan: protein kedelai, lemak babi.

Tanggal dan kodeproduksi

Nomor Izin Edar

30

asal bahan: protein kedelai, lemak babi. proses khusus, seperti jagung pangan produk

rekayasa genetik/jagung pangan PRG, tahupangan iradiasi

Page 31: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

Kecap ManisNama Produk

BAGIAN UTAMA LABEL

Kecap Manis

DelitaNama Produk

Nama Dagang

Saran Penyajian

Halal

Diproduksi oleh:Delita MandiriJl. Madani No. 88Makassar 90141

BPOM RI MD

Berat

Saran Penyajian

Nama danAlamat

Produsen

Halal

Makassar 90141Indonesia BPOM RI MD

Isi/berat bersih No. izin edar

Produsen

BAGIAN LAIN

Komposisi: Air, gula (mengandungpengawet Natrium sulfit), garam, pati termodifikasi, bawang putih, penguat rasa mononatriumglutamat, cuka, bumbu, pengawet(natrium benzoat dan natrium

Delita(natrium benzoat dan natriummetabisulfit).

Komposisi:

Dicantumkan mulaidari komposisi yang

terbesar

Baik Digunakan

Tanggal dan Kode Produksi: 150216 ACD01

BPOM RI MD 123456789012

Berat Bersih 500 g

Saran Penyajianterbesar

Baik Digunakan Sebelum : 16 Des 18BPOM RI MD 123456789012

Tanggal Kedaluwarsa

Tanggal dan Kode produksi31

Page 32: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

Perbedaan Nama Dagang dan Nama

Nama dagang

Nama produk(misal: SausNama dagang

(misal: ABC)

(misal: Saustomat)

Nama Produk

Nama produk

(misal : SausKeju)

Nama dagang(misal: EURO

Keju)

(misal: EURO Gourmet)

Page 33: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

I K L A N P A N G A NDEFINISI: Setiap keterangan atau pernyataan mengenaibentuk lain yang dilakukan dengan berbagai cara untuk

IKLAN

Strategi pemasaran agar produk cepat

bentuk lain yang dilakukan dengan berbagai cara untuk

Strategi pemasaran agar produk cepatdikenal, diterima & menaikkan omsetpenjualan

Sarana untuk meningkatkan brand awarenessawareness

Tujuan iklan : merangsang perhatian, persepsi, sikap dan perilaku konsumensehingga tertarik untuk membeli

Sumber: Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 1999 tentang

mengenai pangan dalam bentuk gambar, tulisan, atauuntuk pemasaran dan atau perdagangan pangan.

KONSEKUENSI DARI KETATNYA PERSAINGAN DALAM BERIKLAN:

Pesan/klaim yang disampaikan seringkali :

untuk pemasaran dan atau perdagangan pangan.

Pesan/klaim yang disampaikan seringkali :

berlebihan

melanggar etika iklan

melanggar peraturan

membingungkan konsumen membingungkan konsumen

mengelabui konsumen

33tentang Label dan Iklan Pangan

Page 34: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

IKLAN PANGAN• Setiap iklan tentang pangan yang diperdagangkan

secara benar dan tidak menyesatkan baik dalamsecara benar dan tidak menyesatkan baik dalamatau bentuk apapun lainnya

• Iklan dilarang:Mendiskreditkan produk pangan lain Mendiskreditkan produk pangan lain Semata-mata menampilkan anak berusia 5 tahunusia tersebutMengiklankan pangan olahan tertentu yang mengandungmembahayakan dan mengganggu pertumbuhanmembahayakan dan mengganggu pertumbuhanditujukan untuk anak-anakMengiklankan pangan bayi usia sampai dengancetak khusus tentang kesehatan dan memuatpengganti ASIpengganti ASIMengiklankan minuman beralkohol dalam media

Sumber: PP

diperdagangkan wajib memuat keterangan mengenai pangandalam bentuk gambar dan atau suara, pernyataan, dandalam bentuk gambar dan atau suara, pernyataan, dan

tahun, kecuali bila pangan diperuntukan bagi anak

mengandung bahan berkadar tinggi yang pertumbuhan/perkembangan anak pada media yang khususpertumbuhan/perkembangan anak pada media yang khusus

dengan 1 tahun pada media masa kecuali pada media keterangan bahwa pangan tersebut bukan

34

media massa apapun

PP No.69/1999 Pasal 44 ayat (1), 47, 48, 50, 53, 54, 55, 58

Page 35: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

Contoh Implementasi RegulasiSeasoningSeasoning

Kategori Pangan: 12.9.2.3. Saus Kedelai Lainnya

Produk 1: Kecap Kedelai Manis

Definisi: Kecap kedelai manis adalah produkyang diperoleh dari hasil fermentasi kacang kedelaimax L.) atau bungkil kedelai ditambah gula denganpenambahan bahan pangan lain.

Karakteristik dasar:• Bau dan rasa normal• Total gula sebagai sakarosa tidak kurang dari

Jenis Kemasan Pangan: Botol plastikJenis Kemasan Pangan: Botol plastik

Regulasi terkait

Lainnya

berbentuk cairkedelai (Glycine

dengan atau tanpaNama Jenis

Pangan

dari 30%

35

Page 36: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

Contoh Penggunaan BTP pada Produk Kecap

Golongan BTP Nama Jenis BTP

Antioksidan Natrium askorbatAntioksidan Natrium askorbat

Antioksidan Kalium askorbat

Pemanis SorbitolPemanis Sorbitol sirupPengawet Natrium metabisulfit

Pengawet Kalium metabisulfitPenguat Rasa Asam L-glutamat

Penguat Rasa Mononatrium L-glutamat

Penstabil Trikalsium sitrat

Penstabil Asam alginatPenstabil Asam alginat

Kecap Kedelai Manis (KP 12.9.2.3)

INSBatas maksimum

(mg/kg)

301 1000 sebagai asamnya301 1000 sebagai asamnya

303 1000 sebagai asamnya

420(i) CPPB420(ii) CPPB223 300

224 300620 CPPB

621 CPPB

333(iii) CPPB

400 CPPB

36

400 CPPB

Page 37: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

Contoh Kriteria Cemaran pada Produk(KP 12.9.2.3)

Jenis Mikroba n c m M Metode Analisis

Enterobacteriaceae 5 2 102

koloni/g103

koloni/gISO 21528-2:2004

CEMARAN MIKROBIOLOGI

koloni/g koloni/g 2:2004

Kapang dan Kamir 5 2 102

koloni/g103

koloni/gSNI ISO 21527SNI ISO 21527

CEMARAN LOGAM BERAT CEMARAN KIMIA LAIN

Jenis CemaranBatas

Maksimum

Arsen (As) 0,15 mg/kg

Kadmium (Cd) 0,50 mg/kg

Merkuri (Hg) 0,05 mg/kg

Jenis Cemaran

1,3-Dikloropropan-2-ol (1,3-DCP)

Merkuri (Hg) 0,05 mg/kg

Timbal (Pb) 1,0 mg/kg

Produk kecap Kedelai Manis

Analisis n = Jumlah sampel yang diambil dan dianalisis C = Jumlah yang boleh melampaui batas mikroba untuk menentukan keberterimaan suatu panganm, M = Batas mikroba

SNI ISO 21527-2:2012/ SNI ISO 21527-2:2012

m, M = Batas mikrobaALT = Angka Lempeng TotalNA = Not Applicable

CEMARAN KIMIA LAIN

Batas Maksimum (ppb ataumcg/kg)

5 Dihitung berdasarkan40% total padatan

37

Page 38: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

Contoh Implementasi RegulasiSeasoningSeasoning

Kategori Pangan: 12.6.2. Saus Non-Emulsi (Misalnya

Produk 2: Saus Tiram

Kategori Pangan: 12.6.2. Saus Non-Emulsi (MisalnyaSaus Keju, Saus Krim, Gravi Coklat)

Definisi: Saus tiram adalah produk cairan kentalsampai coklat kehitam-hitaman, diperoleh darisampai coklat kehitam-hitaman, diperoleh daritiram (Crassostrea calculata sp.) dengan penambahanlain.

Jenis Kemasan Pangan: Botol plastikJenis Kemasan Pangan: Botol plastik

Regulasi terkait

Misalnya Saus Tomat, Misalnya Saus Tomat,

kental berwarna coklatdari hasil olahan daging

Nama JenisPangan

dari hasil olahan dagingpenambahan bahan pangan

38

Page 39: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

Contoh Penggunaan BTP pada Produk

Golongan BTP Nama Jenis BTP INS

Antioksidan BHA 320Antioksidan BHA 320Antioksidan BHT 321Pemanis Laktitol 966Pemanis Silitol 967Pengawet Asam Sorbat 200Pengawet Asam Sorbat 200Pengawet Natrium sorbat 201Penguat Rasa Asam L-glutamat 620

Penguat Rasa Mononatrium L-glutamat 621Penstabil Kalsium laktat 327Penstabil Natrium dihidrogen sitrat 331(Penstabil Natrium dihidrogen sitrat 331(

Produk Saus Tiram (KP 12.6.2)

INSBatas maksimum

(mg/kg)

320 100320 100321 100966 CPPB967 CPPB200 1000200 1000201 1000620 CPPB

621 CPPB327 CPPB

331(i) CPPB

39

331(i) CPPB

Page 40: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

Contoh Kriteria Cemaran pada Produk

Jenis Mikroba n c m M Metode

ALT 5 2 104

koloni/g105

koloni/gISO 4833-2:2004

CEMARAN MIKROBIOLOGI

koloni/g koloni/g

Enterobacteriaceae 5 2 103

koloni/g104

koloni/gISO 21528-2:2004

Salmonella 5 0 Negatif/ 25 g

NA ISO 6579:2002

CEMARAN KIMIA LAIN

Jenis Cemaran Batas Maksimum (ppb atau mcg/kg)

1,3-Dikloropropan-2-ol (1,3-DCP)

5Dihitung berdasarkan(1,3-DCP) Dihitung berdasarkan40% total padatan

Produk Saus Tiram (KP 12.6.2)

Analisis

2:2004

n = Jumlah sampel yang diambil dan dianalisis C = Jumlah yang boleh melampaui batas mikroba untuk menentukan keberterimaan suatu panganm, M = Batas mikroba

2:2004

ISO 6579:2002

m, M = Batas mikrobaALT = Angka Lempeng TotalNA = Not Applicable

CEMARAN LOGAM BERAT

Jenis CemaranBatas

Maksimum

Arsen (As) 0,15 mg/kg

Kadmium (Cd) 0,50 mg/kg

mcg/kg)

40

Merkuri (Hg) 0,05 mg/kg

Timbal (Pb) 1.0 mg/kg

Page 41: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

HASIL PENGAWASAN PENGAWASAN EKSPOR IMPOR

SEASONING

Page 42: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

Hasil Pengawasan PanganKategori 12.0 Garam, Rempah, Sup, SausTahun 2017Tahun 2017

Jenis pangan terbanyak TMS:1. Garam Konsumsi Beryodium2. Saus Tomat/Cabai3. Kecap Manis/Asin

Jenis pangan terbanyak TMS:1. Garam Konsumsi Beryodium2. Saus Tomat/Cabai3. Kecap Manis/Asin 30%

40%

50%

60% 51%

TMS19,70%

MS

TMS

3. Kecap Manis/Asin3. Kecap Manis/Asin

0%

10%

20%

30% 20%

MS80,30%

TMS

n = 3.843

Saus, Salad, Produk Protein

Parameter TMS

20%

10%7% 6% 3% 1% 1% 1% 1% 0% 0% 0% 0% 0%

42

Page 43: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

ALUR PROSES PENGAJUAN SKI

Persyaratan pengajuan SKI mengacu pada:

• PERKA BPOM NO. 29/ 2017 TENTANG PENGAWASAN PEMASUKAN BAHAN OBAT DAN MAKANAN KE DALAM WILAYAH INDONESIAKE DALAM WILAYAH INDONESIA

• PERKA BPOM NO. 30/ 2017 TENTANG PENGAWASAN PEMASUKAN OBAT DAN MAKANAN KE DALAM WILAYAH INDONESIA

ALUR PROSES PENGAJUAN SKI

PEMASUKAN BAHAN OBAT DAN MAKANAN

PENGAWASAN PEMASUKAN OBAT DAN MAKANAN KE

Page 44: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

Data Penerbitan Surat KeteranganTahun 2017 – Maret 2018

Sub Kategori

12.2 Herba, Rempah, Bumbu dan Kondimen

12.4 Mustard

12.5 Sup dan kaldu12.5 Sup dan kaldu

12.6 Saus dan Produk Sejenis

TOTAL

57,08%60%

Tahun 2017

34,04%

7,37%1,51%

0%10%20%30%40%50%60%

12.2 Herba, Rempah, Bumbu dan Kondimen12.6 Saus dan Produk Sejenis 12.4 Mustard12.5 Sup dan kaldu 20%

30%

40%

50%

60%

12.2 Herba, Rempah, Bumbu dan Kondimen12.6 Saus dan Produk Sejenis 12.4 Mustard12.5 Sup dan kaldu

0%

10%

20%

12.6 Saus dan Produk Sejenis

Keterangan Impor (SKI)

Tahun 2017(jumlah surat)

Tahun 2018 (Januari-Maret)(jumlah surat)

1402 167

181 11

37 037 0

836 212

2456 390

Tahun 2018 (Januari-Maret)

54,36%

42,82%

20%

30%

40%

50%

60%

44

2,82%0,00%

0%

10%

20%

12.6 Saus dan Produk Sejenis 12.2 Herba, Rempah, Bumbu dan Kondimen12.4 Mustard 12.5 Sup dan kaldu

Page 45: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

Data SKI berdasarkan

76%80%

90%

100%

76%

50%

40%

50%

60%

70%

80%

24%20%

14%

12%4%

10%

20%

30%

40%

0%

12.2 Herba, Rempah, Bumbu dan Kondimen12.6 Saus dan Produk Sejenis

berdasarkan Negara Asal

100% 100%

Jepang

Jerman

Singapura

Malaysia

Cina

USA

Korsel

45

12.6 Saus dan Produk Sejenis 12.4 Mustard 12.5 Sup dan kaldu

Page 46: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

Alur Proses PengajuanPengajuan SKE

Page 47: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

Persyaratan SKE

MD

/ PI

RT

• Surat Permohonan

• Surat Pernyataan (jika berbedalabel local & eksikapor)

Terd

afta

rM

D/

PIR

Tlabel local & eksikapor)

• Surat perjanjian Kerjasama (jikaeksportir & produsen berbeda)

• Dokumen MD/ PIRT

• Sertifikat Analisa dr lab terakreditasi

• Sertifikat lain (missal jika logo

Terd

afta

r • Sertifikat lain (missal jika logo halal sert.halal, jika adaolahan jagung/ kedelai sertifikat GMO, dll)

• Contoh kemasan ekspor

• InvoiceTerd

afta

r

• Invoice

Acuan: PERKA BPOM NO. 39/ 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN BADAN POM

diperhatikan

Ekspor

diperhatikanRegulasi

Negara TujuanEkspor

• Surat Permohonan

• Surat perjanjian Kerjasama (jikaeksportir & produsen berbeda)

Tid

ak

Te

rda

fta

r

eksportir & produsen berbeda)

• Spesifikasi Produk

• Hasil Pemeriksaan Sarana olehBPOM/ BBPOM setempat

• Sertifikat Analisa dr lab terakreditasi

• Sertifikat lain (missal jika logo

Tid

ak

Te

rda

fta

r

• Sertifikat lain (missal jika logo halal sert.halal, jika adaolahan jagung/ kedelai sertifikat GMO, dll)

• Contoh kemasan ekspor

• Invoice• Invoice

STANDAR PELAYANAN PUBLIK DI LINGKUNGAN

Page 48: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

Data Penerbitan Surat KeteranganTahun 2017

Sub Kategori

12.1 Garam dan Pengganti Garam

12.2 Herba, Rempah, Bumbu dan Kondimen

12.6 Saus dan Produk Sejenis

TOTAL

97,74%100%

Tahun 2017

20%

40%

60%

80%

100%

0%

20%

12.2 Herba, Rempah, Bumbu dan Kondimen

12.6 Saus dan Produk Sejenis

Keterangan Ekspor (SKE)

Tahun 2017 (jumlah surat)

9

1599

28

1636

Tahun 2017

1,71% 0,55%

48

1,71% 0,55%

12.6 Saus dan Produk Sejenis 12.1 Garam dan Pengganti Garam

Page 49: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

Data SKE berdasarkan Negara

100,00%100,00%

70,00%

80,00%

90,00%

100,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

Kategori 12.0 Garam, Rempah, Sup, Saus, Salad, Produk Protein

0,00%

12.1 Garam dan Pengganti Garam 12.2 Herba, Rempah, Bumbu dan Kondimen

Negara Tujuan

54,55%

36,36%

NigeriaUAEChinaMalaysiaSingapura

4,55%4,55%

0,00%

SingapuraVietnam

49

0,00%

12.2 Herba, Rempah, Bumbu dan 12.6 Saus dan Produk Sejenis

Page 50: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

PENUTUP

Page 51: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

P E N U T U P

1. Peraturan yg telah ditetapkan diharapkan diimplementasikan dengan baik dalam

rangka perlindungan masyarakat dan peningkatan daya saing

2. Penggunaan produk seasoning harus sesuai dengan standar dan regulasi yang telah

ditetapkan.

3. Ketentuan tentang penggunaan BTP, Bahan Penolong, kemasan, dan kriteria cemaran

pada produk seasoning harus sesuai dengan

Peraturan yg telah ditetapkan diharapkan diimplementasikan dengan baik dalam

rangka perlindungan masyarakat dan peningkatan daya saing

produk seasoning harus sesuai dengan standar dan regulasi yang telah

Ketentuan tentang penggunaan BTP, Bahan Penolong, kemasan, dan kriteria cemaran

dengan regulasi yang berlaku

51

Page 52: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

DOWNLOADDOWNLOAD

AYO CEK BTP BERBASIS ANROIDAplikasi android berbasis online untuk mempermudah dan mempercepat Aplikasi android berbasis online untuk mempermudah dan mempercepat

pengawas, produsen, dan konsumen

JENIS PENCARIAN JENIS BTP

GOLONGAN BTP KATEGORI PANGAN

INS JENIS PANGAN (NEW)

JENIS PENCARIAN

FITUR APLIKASI KAMUS ISTILAH

PERHITUNGAN RASIO 1 (NEW)

AYO CEK BTP BERBASIS ANROIDandroid berbasis online untuk mempermudah dan mempercepat

52

android berbasis online untuk mempermudah dan mempercepat pengawas, produsen, dan konsumen dalam membaca peraturan tentang

Bahan Tambahan Pangan.

Page 53: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

AYO CEK BTP BERBASIS WEBAYO CEK BTP BERBASIS WEB

Merupakan aplikasi pengembangan dari aplikasiterdahulu yang berbasis android.

Tujuannya adalah:

• Memberikan kemudahaan bagi pengguna standar untukmendapatkan akses informasi tentang standar BTP

• Memberikan kemudahan bagi pengguna standar untukmengetahui dan membaca standar terkait BTP

• Memberikan akses terbuka kepada pengguna terkaitpersetujuan penggunaan BTP yang sudah dikeluarkan olehpersetujuan penggunaan BTP yang sudah dikeluarkan olehDirektorat Standardisasi Produk Pangan hingga tahun2017

53

Page 54: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

e-StandardisasiPanganPangan

Merupakan Aplikasi Online berbasis web yang disusun sebagai bentuk sistem elektronik daridisusun sebagai bentuk sistem elektronik daripengajuan berkas permohonan izinpenggunaan BTP (perluasan KategoriPangan), proses verifikasi berkaspermohonan, dan pengkajian yang selama inimasih dilakukan secara manual.

54

masih dilakukan secara manual.

Page 55: REGULASI PRODUK SEASONING DI INDONESIA

T H A N KT H A N KA N Y Q U E S T I O N S ?

Contact:

DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN OLAHAN

Jl. Percetakan Negara No.23 Jakarta, 10560

Telp: 021-42875584; 0214244691 ext.1090Telp: 021-42875584; 0214244691 ext.1090

Fax : 021-42875780

Email: [email protected]

Subsite: standarpangan.pom.go.id

T H A N K Y O U !T H A N K Y O U !A N Y Q U E S T I O N S ?

Contact:

DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN OLAHAN

Negara No.23 Jakarta, 10560 Gedung F Lt.3

42875584; 0214244691 ext.1090-109242875584; 0214244691 ext.1090-1092

42875780

[email protected]

Subsite: standarpangan.pom.go.id