resensi buku aku

3
 AKU Judul : AKU Berdasarkan perjalanan hidup dan karya penyair Judul Asli : AKU Penulis : Sjuman Djaya Penerbit : Metafor Publishing Tahun : 2003 Tebal Buku : 155 halaman Adegan demi adegan yang tergambar berdasarkan perjalanan hidup dan karya penyair Chairil Anwar, menjadikan buku karya Sjuman Djaya ini sarat akan realitas kehidupan sang penyair besar. Lelaki kurus berambut panjang, bermata cekung tapi tajam, berdada telanjang dan kurus bertulang-tulang. Tapi dialah lelaki resah, berwajah gelisah dan mata merah. Lelaki yang baru saja keluar dari pintu reot sebuah gubuk yang basah. Lelaki itu terkejut seketika, memandang langit sambil mengusap mukanya. Sedang di kejauhan masih tinggal tersita sepotong ringkikan sang kuda :  Dan aku akan lebih tidak peduli  Aku mau hidup Seribu tahun lagi Kisah lelaki yang seenaknya menjawab : “Namaku…Aku” “Anak Atang”.  Marsiti jadi pelan-  pelan mengulanginya : “Aku bin Atang ?” seraya tertawa genit. Karakter demi karakter tersingkap dengan apik dalam buku, “AKU” karya sastrawan besar Sjuman Djaya.

Upload: widya-sarii

Post on 16-Jul-2015

2.126 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RESENSI BUKU AKU

5/14/2018 RESENSI BUKU AKU - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/resensi-buku-aku 1/3

 

AKU

Judul : AKU

Berdasarkan perjalanan hidup dan karya penyair

Judul Asli : AKU

Penulis : Sjuman Djaya

Penerbit : Metafor Publishing

Tahun : 2003

Tebal Buku : 155 halaman

Adegan demi adegan yang tergambar berdasarkan perjalanan hidup dan karya penyair

Chairil Anwar, menjadikan buku karya Sjuman Djaya ini sarat akan realitas kehidupan sang

penyair besar.

Lelaki kurus berambut panjang, bermata cekung tapi tajam, berdada telanjang dan kurus

bertulang-tulang. Tapi dialah lelaki resah, berwajah gelisah dan mata merah. Lelaki yang baru

saja keluar dari pintu reot sebuah gubuk yang basah. Lelaki itu terkejut seketika, memandang

langit sambil mengusap mukanya. Sedang di kejauhan masih tinggal tersita sepotong ringkikan

sang kuda :

 Dan aku akan lebih tidak peduli

 Aku mau hidup

Seribu tahun lagi

Kisah lelaki yang seenaknya menjawab :

“Namaku…Aku” 

“Anak Atang”. 

Marsiti jadi pelan- pelan mengulanginya : “Aku bin Atang ?” seraya tertawa genit. Karakter demi

karakter tersingkap dengan apik dalam buku, “AKU” karya sastrawan besar Sjuman Djaya.

Page 2: RESENSI BUKU AKU

5/14/2018 RESENSI BUKU AKU - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/resensi-buku-aku 2/3

 

Sosok yang sangat mengagumi penyair besar Chairil Anwar ini memang pantas diacungi jempol

dalam berbagai karyanya. Baik karya yang telah difilmkan maupun yang belum sempat

difilmkan.

Sjuman, atau yang biasa disebut Bung Sjuman mengajak kita untuk menapak tilas

perjalanan karir dari Chairil Anwar yang semasa hidupnya tidak pernah dihargai para kritikus.

Dengan penggambaran setiap permasalahan secara detail dapat mengajak kita menuju alam

fantasi yang berbau era tahun 1945-an.

Paling akhir, kembali sajak “Aku Mau Hidup Seribu Tahun Lagi” yang dibawakan oleh

Roosye, ketika mana kembali si kuda putih yang binal nampak berlari sepanjang pantai berpasir

putih diantara buih ombak samudra. Kuda putih terakhir mengangkat kepala dan kedua belah

kakinya sambil meringkik keras sekali menggema suara ringkikan itu, menyatu dengan akhir

suara Roosye yang berbunyi : Aku Mau Hidup Seribu Tahun Lagi.

Hal-hal yang paling penting menegangkan hingga yang paling mendasar tentang diri

(pribadi) Chairil Anwar terungkap jelas dengan berdasarkan pada keterangan yang didapat Bung

Sjuman dari sejumlah penyair dan sastrawan dalam negeri, seperti Rivan Apin, Rendra, Rosihan

Anwar juga turut memperjelas setiap detail cerita yang bersetting jaman penjajahan Jepang, di

tengah kegentingan situasi dan kemunduran sastra anak negeri.

Sjuman Djaya selalu mempunyai alasan dan cirri karakteristik yang kuat dalam setiap

karya yang ia hasilkan. “Sayang sekali bahwa skenario ini tidak jadi dilaksanakan dalam bentuk 

film, karena yang bersangkutan telah mendahului kita berkelana kealam seberang.” kata Rendra

yang merupakan salah satu sastrawan Indonesia. Bung Sjuman pun dari dahulu dikenal sebagai

penulis yang realistis terhadap masalah social.

Bung Sjuman yang telah menghasilkan 16 karya selama 14 tahun karier perfilmnya

berhasil mengangkat dirinya menjadi seorang sastrawan yang serba bisa. Baik di bidangsandiwara, penulis sajak, cerita pendek maupun perfilman sangatlah melekat pada jati diri Bung

Sjuman yang merasa sebagai “Anak Betawi”.

Sejumlah cerita serta karya terbaik sang penyair besar, Chairil Anwar dapat kita nikmat

dalam penggambaran yang lebih spesifik dari penulis. Adapun hal yang sedikit mengganggu para

Page 3: RESENSI BUKU AKU

5/14/2018 RESENSI BUKU AKU - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/resensi-buku-aku 3/3

 

pembaca disini adalah adanya tata bahasa yang belum sesuai dengan tata bahasa modern, dan

acap kali adanya istilah-istilah berbahasa Belanda dan Jepang.