revisi ke 4leny ayu 161210024repo.stikesicme-jbg.ac.id/2345/3/psmarkup_revisi ke 4leny ayu 1… ·...
TRANSCRIPT
6.3%6.3% Results of plagiarism analysis from 2019-07-30 13:17 WIB
REVISI KE 4LENY AYU 161210024.docxREVISI KE 4LENY AYU 161210024.docx
Date: 2019-07-30 13:14 WIB
All sources 1818 Internet sources 55 Own documents 1010
[3] "Fatimatul Azizah (161210017).pdf" dated 2019-07-01
2.6%2.6% 6 matches
[4] https://nofitawulansari.blogspot.com/2013/07/implementasi.html
1.5%1.5% 2 matches
[5] "Sheilatur Rohmah 161210037.doc" dated 2019-07-03
1.5%1.5% 6 matches
[6] "BAB 1 -5 RAICHA.doc" dated 2019-07-16
1.3%1.3% 4 matches
[7] https://ainulinayah2.blogspot.com/2016/05/implementasi-keperawatan.html
1.3%1.3% 1 matches 1 documents with identical matches
[9] https://www.slideshare.net/septianraha/makalah-metodologi-keperawatan-56404889
1.1%1.1% 1 matches
[10] "Indatul Nadhiroh.docx" dated 2019-07-24
0.8%0.8% 4 matches
[11] "BAB 1-5 RIKKA NUR.doc" dated 2019-07-17
1.0%1.0% 3 matches
[12] "BERTHA RISWARDANI.docx" dated 2019-07-04
0.6%0.6% 3 matches
[13] "Dwi Istiani 161210010.pdf" dated 2019-07-03
0.7%0.7% 4 matches
[14] "PRIYONO (161210031).docx" dated 2019-07-03
0.7%0.7% 3 matches
[15] https://id.scribd.com/presentation/397779587/4-Doc-Implementasi-Kep-Teori
0.8%0.8% 1 matches
[16] "REVISI PLAGSACNT WINDA.docx" dated 2019-07-25
0.5%0.5% 2 matches 1 documents with identical matches
[18] "elma plagscan ke 2.docx" dated 2019-07-19
0.3%0.3% 1 matches 1 documents with identical matches
[20] https://jualbukuonlinesriwedari.blogspot...n-medikal-bedah.html
0.3%0.3% 1 matches
20 pages, 2512 words20 pages, 2512 words
PlagLevel: PlagLevel: 6.3%6.3% selected / selected / 66.4%66.4% overall overall131 matches from 21 sources, of which 6 are online sources.
Settings Settings Data policy: Compare with web sources, Check against my documents, Check against my documents in the organization repository, Check
against organization repository, Check against the Plagiarism Prevention PoolSensitivity: MediumBibliography: Consider textCitation detection: Reduce PlagLevelWhitelist: --
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mobilisasi yaitu kemampuan bergerak dengan bebas tanpa hambatan yang
bertujuan untuk melakukan pergerakan (Mubarak & Nurul 2007)
Berdasarkan data WHO menyebutkan 1,24 juta tiap tahunnya diseluruh
dunia mengalami patah tulang akibat kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu
lintas d Indonesia kasus patah tulang pada femur mencapai 67,9%. i
(RISKESDAS 2013)
1.1 Batasan Masalah [3]
Masalah pada studi kasus Asuhan Keperawatan dengan pasien post operasi
fraktur femur dengan hambatan keperawatan mobilitas fisik
1.2 Rumusan Masalah [3]
Bagaimanakah Asuhan Keperawatan pada post operasi fraktur femur
dengan masalah hambatan mobilitas fisik
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan khusus
a. Menentukan diagnosa keperawatan post operasi faktur femur
33
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Fraktur
2.1.1 Pengertian Fraktur
Fraktur femur merupakan hilangnya kontinuitas tulang paha disertai
adanya kerusakan jaringan lunak (otot kulit jaringan saraf dan pembuluh
darah) (Helmi 2012)
2.1.2 Etiologi
Fraktur merupakan hasil dari terjadinya gerakan mekanis yang keras
pada tulang. Fraktur disebabkan oleh kekuatan langsung atau tidak
langsung. Kekuatan langsung (direct force) diantaranya disebabkan oleh
trauma baik kecelakaan lalu lintas maupun terjatuh dari ketinggian serta
kekuatan tidak langsung (indirect force) (Nicky, 2013)
2.1.5 Patofisiologi
Akibat pradangan yang bul secara hebat setelah patah tulang tim
Sel-sel darah putih dan sel mast berkumpul dan meningkatkan aliran
darah ke daerah tertentu (Wijaya 2013)
Penekanan serabut saraf pada pembuluh darah yang mengalami
pembengkakan yang apabila tidak ditangani dapat menyebabkan
penurunan asupan darah pada ekstermitas serta dapat berakibat pada
kerusakan saraf perifer (Wijaya 2011)
33
2.1.6 Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriiksaan Laboraatorium
2) Arthtroscopy
3) Magnectic Resonance Imagin
2.2 nsep Mobilisasi Ko
2.2.1 Pengertian Mobilisasi
Mobilisasi merupakan kemampuan untuk bergerak secara bebas
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas (Hidayat 2009)
2.2 Konsiep Asuhn Keprawatan
2.3.1 Pengkajian
1) Biodata pasien
Seperti nama, usia , gender :
2) Keluhan utama
Keluhan utama pasien setelah operasi patah tulang femur biasanya
mengeluh nyeri
3) Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengalami patah tulang sebelumnya atau tidak
Pola kehidupan sehari-hari :
a) Pola nutrisi dan metabolisme
Pasien patah tulang tidak mengalami perubahan pola makan
b) Pola istirahat dan tidur
Kebiasaan pola tidur mengalami gangguan akibt nyeri
33
2.3.2 Pemeriksaan pada fisik
Pemeriksaan pada fisik dibagi dua antara lain secara general dan
pemeriksaan lokal (Muttaqin 2000)
Pemeriksaan pada fisik secara general
Keadaan umum :
a) Kelainan pada bentuk maupun fungsi menyebabkan hasil tanda-
tanda vital tidak adekuat
1) Pemeriksaan head to toe :
a) Kepala
b) Leher
c) Dada (jantung dan paru)
d) abdomen
e) ekstemitas
2.3.3 Intervensi Keprawatan
Diagnosa keperawatan NOC NIC
33
Hambatan mobilitas fisik pengertian:Keterbatasan
dalam gerakan fisik pada ekstermitas secara
mandiri dan terarah Batasan karakteristik
1.gangguansikap berjalan
2.gerakan tidak terkoordinasi
3.kesulitan membolak-balik posisi
4.keterbatasan rentang gerak
5. ketidaknyamanan 6.penurunan kemampuan
melakukan ketrampilan motorik
halus 7.penurunan kemampuan
melakukan ketrampilan motorik
kasar
1. menopang berat badan 2.berjalan dengan langkah
yang efektif 3.berjalan dengan pelan
Terapi latihan Ambulasi : 1. Menilai kemampuan untuk
bermobilisasi 2. Kontrol ttv pada pasien
3. Monitor penggunaan alat bantu berjalan
4. ajarkandalampemenuhan ADL secara mandiri sesuai
dengan kemampuan 5. Ajarkan merubah posisi
yang aman 6. Ajarkan latihan ROM pasif
dan ROM aktif dengan bantuan sesuai indikasi
7. Beri motivasi dalam ambulasi mandiri pada batas yang aman
8. Berikan pengertian dan motivasi tentang latihan
mobilisasi secara bertahap. 9. Keluarga diberitahu dalam
melakukan tindkan perpindahan yang aman
2.3.4 Evaluasi keprawatan
Merupakan serangkaian ativitas untuk memberikan penilaian
mengenai intervensi keprawatan yang telah ditetapkan supaya
terpenuhinya kebutuhan pasien secara komprrehensif (Potter & Perry
2005)
33
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain pada penelitian ini menggunakan studi kasus yang berfokus pada
masalah keperawatan secara tersusun sesuai standart operasional prosedur
dengan perolehan data disertakan sumber informasi yang jelas
3.2 Batasan Karakteristk
Batasan istilah pada penelitian ini adalah sebuah penjelasan yang menitik
beratkan pada :
1. Asuhan keprawatan klien patah tulang pada paha adalah rangkaian [ 1 4 ]
tindakan keperawatan yang dilakukan kepada klien secara tatap muka dari
anamnesa hingga tercapainya diagnosa keperawatan yang kemudian dapat
diimplementasikan dengan segerra oleh tenaga medis yaitu perawat
39
2. Hambatan mobilitas fisik yaitu pasien mampu melakukan pergerakan
secara bebas
3. Rumah Sakit Umum Daerah Bangil merupakan tempat yang menjadi
tujuan pertama setelah puskesmas di wilayah Bangil yang digunakan
untuk melakukan operasi patah tulang pada paha serta tindakan
pembedahan patah tulang secara intensif
3.3 Partisipann
Partisipan pada Penelitian ini sejumlah 2 pasien yang sedang
mengalami patah tulang pada paha yang secara pemeriksaan ditemukan
diagnosa keperawatan hambatn mobilitas fisik :
1) dua klient yang sedang mengalami hambatan mobiltas fisik.,
3.4 Lokasi dan waktu penelitian
Lokasi dan waktu penelitian dilaksanakan pada :
1. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan ditentukan melalui kalender akademik yaitu
pada April tahun 2019
3Uji Keabsahan Data
Uji keaslihan bertujuan untuk mengethui kualitas data yang telah
diperoleh supaya mendapatkan data dengan validasi keaslian yang akurat
serta dilaksanakan dengan cara :
Apabila pada anamnese mash dibutuhkan data lebih lanjut dapat
menggunakan sumber informasi triangulasi yaitu kleuraga pasien dan
perawatan di ruang tersebut
39
1.6 Analisa Data
Analisisi pada data dilaksanakan dengan melakukan perbandingan data
anatara data secara teori dan data secara fakta yang kemudian data tersebut
dilakukan farafrase oleh peneliti menjadi data opini
39
BAB 4
HASIL DAN PAMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1. Gambaran Umum pada Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Rumah sakitt Umum Daerah Bangil
Pasuruan ruang melati bangsal 13 dan bangsal 14
4.1.2. Pengkajian
IDENTITAS KLIEN KLIENT 1 KLIENT 2 Tanggal Msuk RS Tanggaldilakukan Pengkajian Jaam MRS No. RM Diangnosa Masuk Nama Usia keyakinan Terakhir pendidikan Karir Hubungan Alamat Suku
19 April 2019 22 April 2019 20.00 WIB 00392xxx Close fraktur femur dextra Sdr M 23 Tahun Islam SLTA Swasta Belum Menikah Ngampel, Beji, Pasuruan Jawa
21 April 2019 24 April 2019 17.00 WIB 00392xxx Close fraktur femur dextra Sdr E 20 tahun Islam Perguruan Tinggi Mahasiswa Belum Menikah Nguling, Pasuruan Jawa
Sumber : data Rumah Sakitt UmU Daerah Bangil Pasuruan tahun 2019 m
4.1.3 Riwayat Penyakit
Riwayat Penyakit
Klient 1 Klient 2
Riwayat Penyakit Waktu Sekarang
Pada tanggal 22 04 2019 jam 10.00 WIB pada saat pengkajian
klien menrintih eri di paha kakii nysebelah kanan nyeri
Sdr E diantar ke Rumah Sakitt Umum Daerah Bangil Bangil Pasuruan dan dirawat di
ruang melati Pada tanggal 24 04 2019 jam 09.00 WIB nyeri dirasa
seperti ditusuk-tusuk dan hilang timbul, dengan skala nyeri
6,gerakan terbata,dan semua
39
aktifitas dibantuoleh keluarga dan perawat
Riwayat Penyakit pada Dahulu
Sdr M mengemukakan tidak adanya riwayat penyakit kronik dan
penyakit menular
Sdr E mengemukakan adai riwayat penyakit kronik dan
penyakit menular
Riwayat penyakit pada keluarga
Tn M mengemukakan dikeluarga tidk ada yang operasi
Tn E mengemukakan dikeluarga tidak ada yang operasi
4.1.4 Perubahan Bebagai Pola Kesehatan [3]
Pola Kesehatan Klien 1 Klien 2
Pola Eliminasi dirumah Sdr. M BAB 1x [10]
sehari BAK 5-6 x/hari dengan jumlah sedang warna dan bau
khas urine
dirumah Sdr. E BAB 1x [11]
sehari BAK 6 x/hari dengan jumlah sedang warna dan
berbau khas bentuk urine
Pola Istirahat dan Tidur dirumah Sdr M tidur ± 10 jam bisa tidur dengan nyenyak dan
bangun tidur badan terasa segar dirumah sakit Sdr M sulit
tidur dalam sehari tidur ± 7 jam Tidur siang setengah jam/hari
dan tidur malam ± 6 jam/hari tidur sering terbangun karena
nyeri
dirumah Sdr E tidur ± 10 jamklient bisa tidur dengan
nyenyak dan bangun tidur badan terasa segar
dirumah sakit Sdr E sulit dalam sehari tidur ± 6 jam
Tidur sering terbangun karena merasakan nyeri
Pola Aktivitas dirumah klien melaksanakan aktivitas dengan mandiri
dirumah sakitt klien melaksanakan aktivitas dengan
bantuan keluarga dan perawat
dirumah klien melakukan aktivitas dengan mandiri
dirumah sakit klien melakukan aktivitas dengan
bantuan kelurga dan perawat.
4.1.5 Pemeriksaaan Fisik dan Observasi
Observasi Klien 1 Klien 2
Pemeriksaan Fisik Mata
Inspeksi: Kelopak mata tidak ada
keluhan,konjungtiva pucat pupil isookor reflek cahaya
secara baik
Inspeksi : Kelopak mata tidak
adakeluhan konjungtiva terlihat pucat karena klien sulit tidur, pupil isookor, reflek cahaya
secara baik
39
Hidung dan Telinga Hidung tidak ada benjolan, hidung, telinga simetris Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan pada [5]
hidung maupun telinga
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
[5]
padahidung maupun telinga
Jantung Palpasi : tidak adanya nyeri tekan,
[3]
CRT 2 detik, dan akralterasa hangat Perkusi : Pekak
Auskultasi : tidak ada suara tambahan
Perkusi : Pekak Auskultasi : tidak ada suara
tambahan
63
4.1.8 Analisa Data
Klien 2
Data Etiologi Masalah keperawatan
DS : Sdr E mengatakan setelah operasi paha kaki sebelah kanan nyeri untuk digerakkan
DO : 1. Tonus otot
5 5
2 5
Trauma
Fraktur
Kerusakan/pergesaran fragmen tulang
ORIF
Pemasangan pen/platina/fiksasi
eksternal
Gangguan fungsi tulang
Hambatan mobilitas fisik
Hambatan mobilitas fisik
63
4.1.10. Intervensi Keprawatan
Klien 1
Diagnosa Keprawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Keprawatan Hambatan mobilitas
fisik.
Tujuan : Setelah dilaksanakan tindakan selama waktu 3 x 24 jam
diharapkan pada mobilisasi meningkat Kriteria hasil
1. Dapat membantu dalam aktivitas fisik klien
1. Bantu pasien untuk duduk di sisi tempat tidur untuk
memfasilitasi pergerakannya
63
4.1.1. Implementasi Keperawatan
Klien1
HariTanggal Diagnosa jam Pelaksanaan TTD Senin,22 04l
2019 Hambatan mobilitas fisik
08 : 00
08 : 15 08 : 30
1. Kendalikan faktor ketidaknyamanan yang dapat
menjadi pengaruh respon pasien 2. Bantu pasien untuk duduk di sisi
tempat tidur 3. Dorong ambulasi independen
dalam batas aman
Selasa,23 April 2019
Hambatan mobilitas fisik
08 : 00
1. Lakukan kolaborasi dengan tim
medis lainya dalam pemberian terapi pasien
63
Klien2
Hari/Tanggal Diagnosa Waktu Implementasi Paraf Rabu, 24 April 2019
Hambatan mobilitas fisik
08 : 00
08 : 15 08 : 30
1. Kendalikan salah satu faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon pasien 2. Bantu pasien untuk duduk di
sisitempat tidur 3. Lakukan kolaborasi pelaksanaan
fisioterapi sesuai indikasi
Kamis,25April 2019
Hambatan mobilitas fisik
08 : 00 08 : 30
1. Mengobservasi TTV
Hasil : TD : 110/90 mmHg Suhu : 36,0 C o
Nadi : 80 /menit x
pernafasan : /menit 20 x
63
1.1.12 . Evaluasi Keperawatan
Klien 1
Diagnosa Keperawatan
Evaluasi hari ke 1 (Hari Senin, 22 04
2019)
Evaluasi hari ke 2 (Hari Selasa, 23 04
2019)
Evaluasi hari ke 3 (Hari Rabu, 24 04
2019) Hambatan
mobilitas fisik S : Sdr M mengatakan
setelah operasi paha kaki sebelah kanan nyeri untuk
digerakka O :
1. Pasin tampak berbaring di tempat tidur, rentang gerak terganggudi ekstermitasyang fraktur
2. ADL pasien dibantu orang lain, perawat dan
keluarga 3. Pasien terpasang
kateter 4. Kaki bagian fraktur
terpasang tensocrep 5. Postur pasien tidak
stabil adadeformitas
perubahan bentuk/ bengkak
diekstermitas yang fraktur
6. Skala nyeri 6 7. TTV
1) TD : 130/80 mmHg
2) Nadi : 84 X/menit
3) Suhu : 37,3 C o
4) RR : 20 /menit x
8. Kekuatan tonus [ 6 ]
otot 5 5
2 5
A:Masalahbelum teratasi P : Intervensi dilanjutkan
S : Sdr M mengatakan sudahmulai mampu
menggerakkan dan mengangkat kaki
sebelahkanan dengan perlahan
O : 1. Pasien tampak
berbaring ditempat tidur
mampu melakukan
rentang gerak yang terganggu di
ekstermitas yang fraktur dengan bantuan perawat
atau keluarga 2. ADL pasien masih
dibantu keluarga 3. Pasien terpasang
kateter 4. Kaki bagian fraktur
terpasang tensocrep
5. Skala nyeri 4 6. TTV :
1) TD : 120/70 mmHg
2) Nadi:78 /menit x
3) Suhu : 36,3 C o
4) RR : 20 /menit x
7. Kekuatan tonus otot
5 5
3 5
A : Masalah belum [3]
teratasi P : Intervensi
dilanjutkan
S : Sdr M mengatakan sudahmulai mampu
menggerakkan dan mengangkat kaki
kanannya dan juga bisa duduk
O : 1. Pasien mulai bisa
mengerakkan kaki sebelahkanan secara perlahan
2. Pasien tampak berbaring ditempat tidur dan
mampu duduk ditempat tidur
3. Kateterpasien sudah dilepas
4. Kakibagian fraktur terpasang
tensocrep 5. Skala nyeri 2 6. TTV :
1) TD : 120/80 mmHg
2) Nadi:.84 x/menit
3) Suhu: 36,5 C o
4) RR : 20 x/menit
7. Kekuatan tonus otot
5 5
4 5
A:Masalahbelum teratasi
P : Intervensi dihentikan
63
1.1 .Pembahasan Merupakan kegiatan yang dilakukan peneliti untuk membandikan
antara tinjauan puastka yang telah digunakan dengan tijauan pada kasus
untuk mengatahui jawaban pada tujuan khusus penelitian ini.
4.2.1 .Intervensi Keperawatan [5]
Intervensi diberikan pada klient dengan masalah Hambatan Mobilitas
Fisik berhubungan dengan gangguan neuromuscular yaitu latihan terapi
ambulasi
Menurut Yanti 2009 Intervensi yang paling utama dalam diagnosa
hambatan mobilitas fisik merupakan teori latihan ambulasi yang
dilakukan tindakan selama 3 x 24 jam diharapkan masalah hambatan
mobilitas fisik dapat tercapai dengan tujuan dan kriteria hasil peningkatan
fungsi motorik dapat memiliki dampak peningkatan pada aktivitas fisik
Peneliti menjelaskan bahwa kedua klient yang mengalami fraktur pada
rencana tindakan keperawatan terapi latihan ambulasi merupakan
intervensi yang tepat dsn benar yang dilakukan pada klient setelah operasi
patah tulang femur setelah 3 hari
4.2.4 Implementasi Keperawatan [3]
Menurut Potter & Perry 2005 implementasi keperawatan atau
serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klient
dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih
baik dilakukan sesuai dengan intervensi atau perencanaan tindakan yang
telah dibuat sebelumnya
63
Peneliti mengungkapkan bahwa implementasi yang elah dilakukan
pada kedua partisipan yang menjadi klien dengan masalah hambatan
mobilitas fisik sesuai dengan intervensi penelitian peneliti selama waktu 3
hari Hal ini disebabkan karena secara umum kedua klien kooperatif
sehingga kondisi kesehatan membaik
4.2.5 Evaluasi Keperawatan
Menurut Muttaqin 2008, pemberian alat bantu klien. Pada klien
dengan alat bantu musculoskeletal, biasanya terdapat gangguan fungsi
dalam melakukan pergerakkan sehingga menggangu aktivitas sehari-hari.
Peran perawat dalam menjelaskan kepada klien tentang guna dan fungsi
alat bantu diperlukan untuk memahami penggunaannya di sini diperlukan
pengetahuan mengenai anatomi dan fisiologi system musculoskeletal
Menurut peneliti kedua klien dalam pengguanaan alat bantu jalan
sangatlah penting ketika klien dirawat dirumah, alat bantu jalan berfungsi
sebagai alat bantu dalam melakukan mobilitas secara mandiri dan bebas
tanpa bantuan.
63
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang menjabarkan kesenjangan maupun
kesamaan dari tinjauan pustaka dengan pengalaman kasus maka dapat
disimpulkan :
1. Diagnosa Keperawatan [ 6 ]
Diagnosa keperawatan yang muncul yaitu pada Sdr M dan Sdr E yang
digunakan dalam asuhan keperawatan ialah Fraktur Femur Dextra
hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan hambatan mobilitas fisik.
2. Implementasi keperawatan
Implementasi yang dilaksanakan pada klient sesuai dengan keadaan klien
perawat tidak melakukan semua rencana dalam NIC karena kondisi klien
yang ussah untuk bergerak yangg berat seperti ROM.
2.2 Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan
H iil penelitian ini diharapkan menjadi refrensi bagi dosen yang as
mengajar dan mahasiswa keperawatan dalam meningkatkan pengetahuan
pada diagnosa medis patah tulang pada tulang femur
2. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan perawat berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya antara
lain seperti dokter, fisioterapi, ahli gizi serta klient yang berguna untuk
meningkatkan asuhan keperawatan
66
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart. 2005 Edisi 8. Jakarta : EGC . Keperawatan Medikal Bedah.
Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan Penelitian dan
pengembangan kesehatan kementrian kesehatan RI.
Helmi, ZN. 2012. Buku Saku Kedaruratan di bidang bedah orthopedi. Jakarta :
Salemba medika
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2006. . Jakarta : Salemba Kebutuhan Dasar Manusia
Medika
Kozier, B, dkk. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, proses, [4]
& Praktik (7th ed, 2nd vol). Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan keperawatan klien gangguan musculoskeletal.
Jakarta : EGC
Nanda Internasional, 2012. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi [11]
2015-2017. Jakarta: EGC
Noor, Z. 2016. Jakarta : EGC Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal.
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Volume . Jakarta :
EGC
Prince, Sylvia dan Wilson Lorraine, M. 2006. Pathofisiologi konsep klinis
proses-proses penyakit. Edisi 3. Penerbit buku Kedokteran. Jakarta :
EGC
Rendy, M.C., & TH, M. 2012. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan [18]
Penyakit Dalam. Yogyakarta :Nuha Medika