sal but amol

Upload: ralifar

Post on 10-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

salbutamol

TRANSCRIPT

Penyakit: AsmaObat: SalbutamolAsma merupakan salah satu penyakit saluran nafas yang banyak dijumpai, baik pada anak-anak maupun dewasa. Kata asma (asthma) berasal dari bahasa Yunani yang berarti terengah-engah. Lebih dari 200 tahun yang lalu,Hippocratesmenggunakan istilah asma untuk menggambarkan kejadian pernafasan yang pendek-pendek. Manifestasi penyakit asma sangat bervariasi dalam hal keparahannya. Sekelompok pasien mungkin bebas dari serangan dalam jangka waktu lama dan hanya mengalami gejala jika mereka berolahraga atau terpapar alergen atau terinfeksi virus pada saluran pernafasannya. Pasien lain mungkin mengalami gejala yang terus-menerus atau serangan akut yang sering. Pola gejalanya juga berbeda antar satu pasien dengan pasien lainnya. Misalnya, seorang pasien mungkin mengalami batuk hanya pada malam hari, sedangkan pasien lain mengalami gejala dada sesak dan bersin-bersin baik siang maupun malam. Selain itu, dalam satu pasien sendiri, pola, frekuensi, dan intensitas gejala bisa bervariasi antar waktu ke waktu.Pengobatan asma:Secara umum, ada 2 cara untuk mengatasi asma yaitu dengan terapi non-farmakologis (tanpa obat) dan terapi farmakologis (dengan obat). Terapi farmakologis: bergantung pada manifestasi klinis asma sendiri, pada asma ringan cukup diobati pada saat serangan (obat pelega) tidak perlu terapi jangka panjang. Sedangkan asma sedang sampai berat perlu dikontrol dengan pengobatan jangka panjang untuk mencegah serangan berikutnya.ada dua jenis obat yang biasa digunakan yaituquick-reliefdanlong-term control. Kedua jenis obat tersebut memiliki cara kerja yang berbeda. Obat-obatquick-relief, misal bronkodilator, bekerja dengan merelaksasi otot-otot di saluran nafas sehingga saluran nafas yang semula menyempit akan melebar kembali dan penderita mampu bernafas dengan lega. Dengan demikian, obat-obat ini lebih efektif digunakan saat serangan asma terjadi. Adapun obat-obatlong-term relieversdigunakan untuk mencegah timbulnya serangan asma dengan mengatasi peradangan di saluran pernafasan agar tidak semakin memburuk, antara lain dengan mengurangi udem. Contoh obat yang termasuklong-term relieversini adalah kortikosteroid.Obat lini pertama pada asma ringan sampai sedang yaitu agonis adrenoseptor 2, yang bila dibutuhkan dapat diinhalasi dari wadah bertekanan untuk mempermudah penggunaan. Contohnya adalah Salbutamol yang memiliki aksi cepat, dan banyak dijumpai dalam berbagai bentuk sediaan. Saat ini, salbutamol telah banyak beredar di pasaran dengan berbagai merk dagang, antara lain:Asmacare, Bronchosal, Buventol Easyhaler, Glisend, Ventolin, Venasma, Volmax, dll. Selain itu, salbutamol juga telah tersedia dalam berbagai bentuk sediaan mulai dari sediaan oral (tablet, sirup, kapsul), inhalasi aerosol, inhalasi cair sampai injeksi. Dalam bentuk inhalasi, salbutamol tersedia dalam bentuk tunggal (contoh: Ventolin), atau dalam bentuk kombinasi dengan ipratriopium bromid (contoh: Combivent). Dalam bentuk sirup, salbutamol sering dikombinasikan dengan obat pengencer dahak.DOSIS: Sediaan oralAnak < 2 tahun: 200 mcg/kg BB diminum 4 kali sehariAnak 2-6 tahun: 1-2 mg 3-4 kali sehariAnak 6-12 tahun : 2 mg diminum 3-4 kali sehariDewasa: 4 mg diminum 3-4 kali sehari, dosis maksimal 1 kali minum sebesar 8 mgCatatan : dosis awal untuk usia lanjut dan penderita yang sensitif sebesar 2 mgInhalasi aerosol Anak: 100 mcg (1 hisapan) dan dapat dinaikkan menjadi 200 mcg (2 hisapan) bila perlu. Dewasa : 100-200 mcg (1-2 hisapan), 3-4 kali sehariInhalasi cair Dewasa dan anak >18 bulan : 2,5 mg diberikan sampai 4 kali sehari atau 5 kali bila perlu. Catatan : manfaat terapi ini pada anak < 18 bulan masih diragukan.Injeksi subkutan atau intramuscular Dosis : 500 mcg diulang tiap 4 jam bila perluInjeksi intravena lambat Dosis : 250 mcg, diulang bila perlu

Sediaan inhalasi cair banyak digunakan di rumah sakit untuk mengatasi asma akut yang berat, sedangkan injeksi digunakan untuk mengatasi penyempitan saluran nafas yang berat.Bentuk sediaan lain, seperti tablet, sirup dan kapsul digunakan untuk penderita asma yang tidak dapat menggunakan cara inhalasi. Dari berbagai bentuk sediaan yang ada, pemberian salbutamol dalam bentuk inhalasi aerosol cenderung lebih disukai karena selain efeknya yang cepat, efek samping yang ditimbulkan lebih kecil jika dibandingkan sediaan oral seperti tablet. Bentuk sediaan ini cukup efektif untuk mengatasi serangan asma ringan sampai sedang, dan pada dosis yang dianjurkan, efeknyamampu bertahan selama 3-5 jam.Beberapa keuntungan penggunaan salbutamol dalam bentuk inhalasi aerosol, antara lain: Efek obat akan lebih cepat terasa karena obat yang disemprotkan/dihisap langsung masuk ke saluran nafas. Karena langsung masuk ke saluran nafas, dosis obat yang dibutuhkan lebih kecil jika dibandingkan dengan sediaan oral. Efek samping yang ditimbulkan lebih kecil dibandingkan sediaan oral karena dosis yang digunakan juga lebih kecil.Sementara kelemahannya: ada kemungkinan obat tertinggal di mulut dan gigi sehingga dosis obat yang masuk ke saluran nafaas menjadi lebih sedikit dari dosis seharusnya. Untuk mengatasi masalah ini, maka bisa digunakan alat yang disebut spacer (penghubung ujung alat dengan mulut).

Konseling akan cara pemakaian obat ini sangat penting, karena apabila cara pakai salah dapat berakibat kegagalan terapi. Cara pemakaian yang benar

Terapi non farmakologis dapat dilakukan dengan menghindari faktor-faktor resiko yang dapat menimbulkan asma serta dengan melakukan olahraga ringan seperti renang.