seminar anemia
DESCRIPTION
ANEMIA SEMINARTRANSCRIPT
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Apa anemia itu? Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitungan sel
darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal(smeltzer,2002).
Hemoglobin terdapat dalam sel-sel darah merah dan merupakan pigmen pemberi warna
merah sekaligus pembawa oksigen dari paru-paru ke seluruh sel-sel tubuh. Oksigen ini akan
digunakan untuk membakar gula dan lemak menjadi energy. Hal ini dapat menjelaskan
mengapa kurang darah dapat menyebabkan gejala lemah dan lesu yang tidak biasa. Paru-paru
dan jantung juga terpaksa kerja keras untuk mendapatkan oksigen dari darah yang
menyebabkan nafas terasa pendek.
Walaupun gejalanya tidak terlihat atau samar-samar dalam jangka waktu lama.
Kondisi ini tetap dapat membahayakan jiwa jika dibiarkan dan tidak diobati. Jika kita
mengalami gejala lemah lesu berkepanjangan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter
untuk mengetahui penyebabnya. Anemia biasanya terdeteksi atau sedikitnya dapat dipastikan
setelah pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar sel darah merah , hemotokrit dan
hemoglobin. Pengobatan bisa bervariasi tergantung pada diagnosisnya.
Sel-sel darah baru, dibuat setiap hari dalam sumsum tulang belakang. Zat gizi yang
diperlukan untuk pembuatan sel-sel ini adalah besi, protein dan vitamin terutama asam folat
dan B12. Dari semua ini, besi dan protein yang paling penting dalam pembentukan
hemoglobin. Setiap orang harus memiliki sekitar 15 gram hemoglobin per 100 ml darah dan
jumlah darah sekitar lima juta sel darah merah per millimeter darah.
Di Indonesia sendiri masyarakat masih belum sepenuhnya menyadari pentingnya zat
gizi, karena itu prevalensi anemia di Indonesia sekarang ini masih cukup tinggi, terutama
anemia defisiensi nutrisi seperti besi, asam folat, atau vitamin B12. Setelah menentukan
diagnosis terjadinya anemia, maka selanjutnya perlu disimpulkan tipe anemia itu sendiri.
Penatalaksanaan anemia yang tepat sesuai dengan etiologi dan klasifikasinya dapat
mempercepat pemulihan kondisi pasien.
1
1.2 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dalam penulisan makalh ini adalah agar pembaca dapat
mengidentifikasikan serta mengetahui tentang penyakit Anemia. Seperti :
1. Mengetahui dan memahami konsep penyakit Anemia.
2. Mengetahui tanda dan gejala dari penyakit ini, sehingga dapat mengetahui dengan
jelas serta menanggapi dengan cepat dan tepat.
3. Mengetahui pemeriksaan fisik yang dapat diamati pada penderita Anemia
4. Mengetahui tentang pemeriksaan laboratorium/penunjang yang dapat dilakukan pada
pasien dengan Anemia.
5. Untuk mengetahui dan memahami asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami
Anemia
6. Mengetahui diagnosa keperawatan, intervensi yang tepat dengan kasus Anemia.
1.3 MANFAAT PENULISAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang tanda dan gejala penyakit, untuk dapat menanggapi
dengan cepat dan tepat
2. Mahasiswa dapat mengetahui patofisiologi dari penyakit Anemia
3. Mahasiswa dapat mengetahui tentang pemeriksaan fisik pada pasien Anemia
4. Mahasiswa mengetahui pemeriksaan fisik untuk mendukung diagnosa pada kasus
Anemia.
5. Mahsiswa dapat mengetahui diagnosa keperawatan, intervensi serta rasional yan tepat
dengan kasus Anemia.
2
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 PENGERTIAN ANEMIA
Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitungan sel darah merah dan
kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal (smeltzer, 2002)
Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar hemoglobin dan /atau hitung eritrosit
lebih rendah dari harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila hb <14 g/dl dan ht <14 %
pada pria, atau Hb <12 g/dl dan Ht <37% pada wanita.
Untuk memenuhi definisi anemia , maka perlu ditetapkan batas hemoglobin atau
hematokrit yang dianggap sudah terjadi Anemia. Batas tersebut sangat dipengaruhi oleh
usia , jenis kelamin dan ketinggian tempat tinggal dari permukaan laut. Batasan yang
umum dipengaruhi adalah criteria WHO pada tahun 1968, dinyatakan sebagai anemia bila
terdapat nilai , sebagai berikut:
No Jenis kelamin/Usia Kadar Hemoglobin
1.
2.
3.
4.
5.
Laki-laki
Perempuan dewasa tidak hamil
Perempuan hamil
Anak usia 6-14tahun
Anak usia 6 bulan - 6 tahun
Hb <13 gr/dl
Hb <12 gr/dl
Hb <11 gr/dl
Hb <12 gr/dl
Hb <12 gr/dl
2.2ETIOLOGI ANEMIA
Penyebab dari Anemia yaitu sebagai berikut:
1. Penyebab umum
Perdarahan
Kekurangan gizi seperti: zat besi, dan asam folat( Barban C long,2006).
Penyakit kronik, seperti gagal ginjal, abses paru bronkokiektasis,empiema ,dan
lain-lain.
3
Kelainan darah
Ketidaksanggupan sumsum tulang membentuk sel-sel darah
(Arif,mansjoer,dkk.2001)
2. Menurut Brunner dan Suddart,2001.
Secara fisiologis anemia terjadi bila terdapat kekurangan jumlah Hb untuk
mengangkut oksigen ke jaringan.
Produksi sel darah merah yang tidak mencukupi
Akibat sel darah merah yang premature atau penghancuran sel darah merah
yang berlebihan.
Factor lain meliputi, kehilangan darah, kekurangan nutrisi, factor lingkungan,
penyakit kronis, dan kekurangan zat besi.
2.3 MANIFESTASI KLINIS / TANDA DAN GEJALA ANEMIA
1. Pusing
2. Pusing
3. Aktivitas kurang
4. Rasa mengantuk
5. Cepat lelah
6. Perdarahan
7. Konjungtiva anemis
8. Pucat
9. Akral dingin
10. Tacikardi
11. Bising sistolik Anorganik
12. Pembesaran jantung
2.4 PATOFISIOLOGI
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum tulang atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduannya. Kegagalan sumsum tulang dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi pajanan toksin, invasi tumor, atau akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis, usia sel darah merah terjadi dalam sel fagositik atau dalam sistem sistem retikuloandotial, terutama dalam hati dan limpa, sebagai hasil sampingan dari proses tersebut,bilirubin yang terbentuk dalam fagosit akan memasuki aliran darah. Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam sirkulasi, maka hemoglobin akan hancur dalam plasma. Apabila konsentrasi plasmanya melebihi kapasitas hemoglobin plasma . hemoglobin akan berdifusi dalam glomelurus ginjal dan kedalam urine.
4
Pada dasarnya gejala anemia timbul karena dua hal berikut ini:1. Anoksia organ target karena berkurangnya jumlah oksigen yang dapat dibawa
oleh darah ke jaringan.
2. Mekanisme kompensasi tubuh terhadap Anemia. Kombinasi kedua penyebab ini akan menimbulkan gejala yang di sebut sindrom anememia
5
Eritrosit /Hemoglobin menurun
Kapasitas angkut oksigen menurun
Anoksia organ target Mekanisme kompensasi tubuh
Menimbulkan gejala anemia bergantung organ yang terkena
Sistem kardiovaskuler
Sistem urogenital
Sistem safraf Epitel
Penurunan afinitas HB terhadap oksigen dengan meningkatkan
enzim 2,3 DPG
Meningkatkan curah jantung
Retribusi aliran darah
Penurunan tekanan oksigen vena
Gejala Anemia
2.5 KLASIFIKASI
Secara patofisiologi anemia terdiri dari :
1. Penurunan produksi : anemia defisiensi, anemia aplastik.
2. Peningkatan penghancuran : anemia karena perdarahan, anemia hemolitik.
Secara umum anemia dikelompokan menjadi :
1. Anemia mikrositik hipokrom
a. Anemia defisiensi besi
Untuk membuat sel darah merah diperlukan zat besi (Fe). Kebutuhan Fe sekitar 20
mg/hari, dan hanya kira-kira 2 mg yang diserap. Jumlah total Fe dalam tubuh berkisar 2-4
mg, kira-kira 50 mg/kg BB pada pria dan 35 mg/kg BB pada wanita. Anemia ini
umumnya disebabkan oleh perdarahan kronik. Di Indonesia banyak disebabkan oleh
infestasi cacing tambang (ankilostomiasis), inipun tidak akan menyebabkan anemia bila
tidak disertai malnutrisi. Anemia jenis ini dapat pula disebabkan karena :
Diet yang tidak mencukupi
Absorpsi yang menurun
Kebutuhan yang meningkat pada wanita hamil dan menyusui
Perdarahan pada saluran cerna, menstruasi, donor darah
Hemoglobinuria
Penyimpanan besi yang berkurang, seperti pada hemosiderosis paru.
b. Anemia penyakit kronik
Anemia ini dikenal pula dengan nama sideropenic anemia with
reticuloendothelial siderosis. Penyakit ini banyak dihubungkan dengan berbagai penyakit
infeksi seperti infeksi ginjal, paru ( abses, empiema, dll ).
2. Anemia makrositik
a. Anemia Pernisiosa
Anemia yang terjadi karena kekurangan vitamin B12 akibat faktor intrinsik
karena gangguan absorsi yang merupakan penyakit herediter autoimun maupun faktor
ekstrinsik karena kekurangan asupan vitamin B12.
6
b. Anemia defisiensi asam folat
Anemia ini umumnya berhubungan dengan malnutrisi, namun penurunan
absorpsi asam folat jarang ditemukan karena absorpsi terjadi di seluruh saluran cerna.
Asam folat terdapat dalam daging, susu, dan daun – daun yang hijau.
3. Anemia karena perdarahan
a. Perdarahan akut
Mungkin timbul renjatan bila pengeluaran darah cukup banyak, sedangkan
penurunan kadar Hb baru terjadi beberapa hari kemudian.
b.Perdarahan kronik
Pengeluaran darah biasanya sedikit – sedikit sehingga tidak diketahui pasien.
Penyebab yang sering antara lain ulkus peptikum, menometroragi, perdarahan saluran
cerna, dan epistaksis.
4. Anemia hemolitik
Pada anemia hemolitik terjadi penurunan usia sel darah merah ( normal 120 hari ), baik
sementara atau terus menerus. Anemia ini disebabkan karena kelainan membran, kelainan
glikolisis, kelainan enzim, ganguan sistem imun, infeksi, hipersplenisme, dan luka bakar.
Biasanya pasien ikterus dan splenomegali.
5. Anemia aplastik
Terjadi karena ketidaksanggupan sumsum tulang untuk membentuk sel-sel
darah. Penyebabnya bisa kongenital, idiopatik, kemoterapi, radioterapi, toksin, dll.
2.6 KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien Anemia , yaitu:
1. Cardiomegaly
2. Congestive heart failure
3. Gastritis
4. Paralysis
5. Paranoia
6. Infeksi genoturia
7
2.6 PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik untuk pasien Anemia, yaitu:
1. Warna kulit : pucat, sianosis,kulit telapak tangan kuning.
2. Kuku : koilonychias (kuku sendok).
3. Mata : ikterus, konjungtiva pucat, perubahan pada fundus.
4. Mulut : ulserasi ,hipertropi gusi, atropi papilla lidah.
5. Limfadenopati , hepatomegali ,splenomegali.
6. Integritas ego :kuatis, takut
7. Aktivitas :keletihan / kelemahan terus-menerus sepanjang hari
8. Keamanan : riwayat tranfusi.
2.7 PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK
Jenis pemeriksaan umum
1. Jumlah darah lengkap (JDL) leukosit dan trombosit menurun.
2. Retikulosit :30%-50%
3. Pewarnaan sel darah merah: menunjukan sebagian sabit/lengkap
4. LED(laju endap darah) : Meningkat
5. Eritrosit :Menurun
6. Bilirubin serum meningkat
Pemeriksaan laboratorium hematologis
1. Test penyaring -> pengkajian pada:
-Kadar HB(hemoglobin)
-Indeks eritrosit
-Apusen darah tepi
2. Pemeriksaan rutin, untuk mengetahui kelainan pada sistem leukosit dan
trombosit, meliputi: Pemeriksaaan LED.
3. Pemeriksaan sumsum tulang
4. Pemeriksaan atas indeks khusus
8
Pemeriksaan laboratorium nonhematologis
1. Faal ginjal
2. Faal endokrin
3. Asam urat
4. Faal hati
5. Biakan kuman
pemeriksaan penunjang lain:
1. Biopsy kelenjar yang dilanjutkan dengan pemeriksaan hispatologi
2. Radiologi: toraks, bone survey,USG, atau limfageografi
3. Pemeriksaan sitogenetik
4. Pemeriksaan biologi mokuler
2.9 DIAGNOSA KEPERAWATAN, INTERVENSI KEPERAWATAN DAN
RASIONAL YANG SERING MUNCUL
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
INTERVENSI RASIONAL
Perubahan perfusi jaringan
berhubungan dengan
penurunan komponen seluler
yang diperlukan untuk
pengiriman oksigen /nutrisi
ke sel.
a.Awasi tanda-tanda
vital ,kaji pengisian
kapiler, warna kulit
Membrane mukosa
b.Tinggikan kepala tempat
sesuai toleransi
c.Awasi upaya
pernapasan,auskultasi
bunyi nafas
a.Memberikan informasi
tentang derajat /keadekuatan
perfusi jaringan dan
membantu menentukan
kebutuhan intervensi.
b.Meningkatkan ekspansi paru
dan memaksimalkan
oksigenasi untuk kebutuhan
kapiler
c.Dispnea ,gemericik
menunjukkan gangguan
jantung karena regangan
jantung lama/peningkatan
kompensasicurah jantung
9
Kelemahan berhubungan
dengan ketidakseimbangan
antara
oksigenasi(pengiriman) dan
kebutuhan.
a.kaji kemampuan klien
dalam melakukan
aktifitas sehari-hari
b.Kaji kehilangan atau
gangguan keseimbangan
gaya jalan dan
kelemahan
c.observasi tanda-tanda
vital sebelum dan
sesudah aktifitas.
a.menunjukkan perubahan
neurologi karena defisiensi
vitamin B12 mempengaruhi
keamananpasien/resiko
cidera.
b.manifestasi kardiopulmonal
dari upaya jantung dan
paruuntk membawa jumlah
oksigen adekuat ke jaringan
c.meningkatkan istirahat untuk
menurunkan kebutuhan
oksigen tubuh dan
menurunkan regang jantung
dan paru.
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk
mencerna makanan
Konstipasi berhubungan
dengan perubahan pada pola
makan .
a.kaji riwayat nutrisi
termasuk makanan yang
tidak sesuai
b.observasi dan catat
masukkan makanan
pasien
c.timbang berat badan
setiap hari
d.berikan makan sedikit
dengan frekuensi sering
a.awasi masukan dengan
perhatian khusus pada
makanan/cairan
b.kaji kondisi ulit perinal
dengan sering
c.kolaborasi, berikan obat
a.mengidentifikasi defisiensi
mengawasi masukan kalori
atau kualitas kekurangan
konsumsi makanan
b.mengawasi penurunan berat
badan
c.makan sedikit dapat
menurunkan kelemahan dan
meningkatkan pemasukan
juga pencegahan distensi
gaster.
a.dapat mengidentifikasi
dehidrasi
b.mencegah ekskoriasi kulit
dan kerusakan kulit
c.menurunkan multilitas usus
bila diare terjadi
10
Resiko tinggi nyeri dada
berhubungan dengan
menurunnya suplai darah ke
miokardium.
a.catat karakteristik
nyeri,lokasi,intensitas
serta lma dan
penyebarannya
b.anjurkan kepada klien
untuk melaorkan nyeri
dengan segera
c.lakukan manajemen
nyeri,atur posisi
fisiologis,istirahatkan
klienberikan
oksigenasi,ajarkan
tekhnik relaksasi
d.kolaborasi pemberian
terapi,farmakologis
antiangina.
a.variasi penampilan dan
perilaku klien karena nyeri
terjadi sebagai temuan
pengkajiaan
b.nyeri berat dapat
menyebabkan syok
kardiogenik yang berdampak
kematian mendadak
c.posisifisiologis akan
meningkatkan asupan
oksigenasi ke jaringan yang
mengalami iskemia,istirahat
akan menurunkan kebutuhan
oksigen jaringan perifer
sehingga akan menurunkan
kebutuhan oksigen untuk
menurunkan iskemia.
11
BAB III PEMBAHASAN KASUS
3.1 GAMBARAN KASUS
Ny.Y masuk ke R.S AA dengan keluhan sakit kepala mendadak, Nyeri dikepala terasa
tertusuk-tusuk,pandangan kabur, mual,batuk,BAK dan BAB normal,badan terasa lemah. Hal
ini terjadi sejak seminggu sebelum masuk ke rumah sakit,dan 3 hari sebelum masuk ke RS
keluhan semakin bertambah berat. Keadaan umum pasien adalah TD:110/70,RR:28/i, T:
37,5ºC,N:82 /i.
3.2 HASIL PENGKAJIAN DAN PEMERIKSAAN FISIK, LABORATORIUM DAN
DIAGNOSA
3.2.1 INFORMASI UMUM
Nama : Ny.Y
Tanggal lahir : 6 juni 1967
Suku bangsa : Minang
Tanggal pengkajian : 17 Januari 2013
Diagnosa medis : Anemia
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal masuk : 8 januari 2013
Dari/rujukan : RSUD Duri
Nomor medical record : 79.52.46
12
3.2.2 ALASAN MASUK RUMAH SAKIT
Klien mengatakan pasien menglami sakit kepala berkepanjangan dan badan terasa lemah, lalu
dibawa dan dirawat di RSUD Duri. Kemudian dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad untuk
menjalani perawatan yang intensif dan tranfusi setelah didiagnosa Anemia.
3.2.3 KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan keadaannya lemah,mengeluh sakit kepala, nyeri terasa tertusuk-
tusuk,pandangan kabur,mual,batuk dan perut kembung.
3.2.4 RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA
Klien mengatakan bahwa Ia tidak memiliki riwayat kesehatan sebelumnnyadan belum pernah
mengalami keuhan yang sama, dan baru kali ini masuk rumah sakit.
3.2.5 RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
: Wanita
: Pria
: Pasien
3.2.6 PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda Vital
TD : 110/70 Suhu : 37,5ºC
Nadi : 82/i Pernapasan : 28/i
Tinggi Badan : 150 cm
Berat Badan : 45 kg
13
1. Kepala
Rambut : panjang/pendek/tanpa rambut/ kotor/ mudah rontok/ gatal-gatal
Lain-lain : rambut pasien pendek, mudah rontok,
Masalah keperawatan : gangguan citra tubuh
Mata : ikterik/ midriasi/ pakai kacamata/ contact lens/ gangguan
penglihatan
Lain-lain : rabun, konjungtiva anemis
Masalah keperawatan: kurang adekuat oksigen ke jaringan
Hidung : perdarahan/ sinusitas/ gangguan penciuman/ malformasi/
terpasang NGT
Lain-lain : t.a.k
Masalah keperawatan : t.a.k
Mulut : kotor/ bau/ terpasang ETT/ gudel/ perdarahan/ lidah kotor/
gangguan pengecapan
Lain-lain : t.a.k
Masalah keperawatan : t.a.k
Gigi : gigi palsu/ kotor/ kawat gigi/ karies/ tidak ada gigi
Lain-lain : t.a.k
Masalah keperawatan : t.a.k
Telinga : perdarahan/ terpasang alat bantu dengar/ infeksi/ gangguan
pendengaran
Lain-lain : t.a.k
Masalah keperawatan : t.a.k
2. Leher : pembesaran KGB/ kaku kuduk/ terpasang trakeostomi/ JVP
Lain-lain : t.a.k
Masalah keperawatan : t.a.k
14
3. Dada
Jantung
Inpeksi :pergerakan dinding dada simetris
Palpasi : kiri=kanan simetris
Perkusi : sonor
Auskultasi : vaskuler (+).whezing(-),rhales(-)
4. Tangan : luka/ utuh/ lecet/ sianosis/ capillary feril/ clubbing finger/ dingin/
fraktur/ edema
Lain-lain : utuh,akral dingin
Masalah keperawatan : suplai oksigen tidak adekuat ke jaringan
5. Abdomen
Inpeksi : perut pasien terlihat cembung
Palpasi : -
Perkusi : -
Auskultasi : -
6. Genitalia : perdarahan/ terpasang kateter/ trauma/ malformasi/ menstruasi/
infeksi/dll
Lain-lain : t.a.k
Masalah keperawatan : t.a.k
7. Kaki : fraktur/ edema/malformasi/ luka/infeksi/ keganasan/ sianosis/ dingin
Lain-lain : kaki klien mengalami malformasi ,fraktur akibat kecelakaan
Masalah keperawatan : t.a.k
8. Punggung : lordosis/kiposis/ skoliosis/ luka/ dekubitus/ infeksi
Lain-lain : t.a.k
Masalah keperawatan : t.a.k
15
3.2.7 HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK
Hasil pemriksaan Nilai Normal
Hb : 8,6 g/dL Hb : 11-16 g/dL
Ht : 25,3 % Ht : 29-40%
Leu : 8,580/µl Leu : 5.700-18.000 sel/mm3
Trombosit: 70.000/µl Trombosit : 150.000-450.000sel/mm3
BUN(blood urea nitrogen) : 7 mg/dl BUN: 7-18 mg/dl
Glukosa :110 mg/dl glukosa : 100-125 mg/dl
ALT(allanine tranaminase)test hati: 16U/L ALT :7-55 unit U/L
ALB (albumin) : 2 g/dl ALB: 12-12 g/dl
3.2.8 MEDIKASI/OBAT-OBATAN YANG DIBERIKAN SAAT INI
Ranitidine 2x 1cc (inj) Ceptriaxin 2x1 cc (inj) Infuse RL 20tts/i PCT 500 3x1 Tranfusi RBc 4 unit
3.3 ANALISA DATA
16
DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
DS: klien mengatakan
kepalannya sakit,dan
sesak pada bagian dada
DO: klien terlihat
meringis(skala nyeri 3-
5/sedang)memegang
kepala dan kesulitan
bernapas
suplai oksigen tidak sampai
ke otak dan miokardium
jaringan kekurangan
oksigen
jaringan mengalami
iskemik
sakit kepala dan sesak nafas
a.perubahan perfusi jaringan
b.intoleransi aktifitas
DS: klien mengatakan
perutnya terasa
kembung,mual,badan
terasa lemah
DO: klien terlihat
lemah,tidak nafsu
makan ,makanan tidak
dihabiskan
kurang asupan nutrisi tubuh
peningkatan gas oksigen
pada abdomen
energy yang tersimpan
sedikit
lemah,kembung,mual
Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi
17
1.4 DIAGNOSA KEPERAWATAN, INTERVENSI DAN RASIONAL
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN/
SASARAN
INTERVENSI RASIONAL
Perubahan perfusi
jaringan b/d
penurunan komponen
seluler yang
diperlukan untuk
pengiriman
oksigen /nutrisi ke
sel
Dalam waktu 1x24
atau 2x24 jam
perfusi jaringan
adekuat ,dengan
KH:
a.pasien tidak pucat
b.hb 12 g/dl
a.awasi tanda-tanda
vital, kaji pengisian
kapiler, warna kulit,
membrane mukosa
b.tinggikan kepala
tempat tidur sesuai
toleransi
c.awasi upaya
pernapasan ,auskultas
i bunyi
nafas ,perhatikan
bunyi
adventius(mengi,krek
els)
a.menunjukkan
perubahan
neurologi karena
defisiensi vitamin
B12
mempengaruhi
keamananpasien/re
siko cidera.
b.manifestasi
kardiopulmonal
dari upaya jantung
dan paruuntk
membawa jumlah
oksigen adekuat ke
jaringan
c.meningkatkan
istirahat untuk
menurunkan
kebutuhan oksigen
tubuh dan
menurunkan regang
jantung dan paru.
Kelemahan
berhubungan dengan
ketidakseimbangan
antara
oksigenasi(pengirima
n) dan kebutuhan.
Dalam waktu 2x24
jam aktifitas dapat
terpenuhi, dengan
KH:
a.pasien tidak
lemah
b. aktifitas tidak
a.kaji kemampuan
klien dalam
melakukan aktifitas
sehari-hari
b.Kaji kehilangan atau
gangguan
keseimbangan gaya
a.menunjukkan
perubahan
neurologi karena
defisiensi vitamin
B12
mempengaruhi
keamananpasien/re
18
dibantu jalan dan kelemahan
c.observasi tanda-
tanda vital sebelum
dan sesudah aktifitas.
siko cidera.
b.manifestasi
kardiopulmonal
dari upaya jantung
dan paruuntk
membawa jumlah
oksigen adekuat ke
jaringan
c.meningkatkan
istirahat untuk
menurunkan
kebutuhan oksigen
tubuh dan
menurunkan regang
jantung dan paru.
1.5EVALUASI (CATATAN PERKEMBANGAN)
19
No Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi (SOAP) Tanda
tangan
1 Kelemahan b/d
ketidakseimbangan
antara
oksigen(pengiriman)da
n kebutuhan.
a.ajarkan klien
melakukan aktifitas
ringan (makan
sendiri)
b.kaji tanda-tanda
vital
c.anjurkan klien untuk
makan porsi kecil
tapi sering
d.ajarkan klien teknik
relaksasi
S:
klien sudah
mengrti cara
melakukan
latihan aktifitas
ringan
Klien mencoba
melakukan
aktifitas ringan
sendiri
O:
Klien sudah mau
makan walaupun
dalam porsi kecil
Klien sudah
mengerti entang
teknik relaksasi
A:
Gangguan kelemahan
teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan,
pantau kondisi
klien ,ukur TTV/hari
BAB IV PEMBAHASAN
20
Pada kasus Anemia, pasien seharusnya mengalami berbagai tanda dan gejala. Namun pada
kasus, saat ini pasien tidak mengalami beberapa tanda dan gejala tersebut, yaitu:
1. Koilonikia (kuku berbentuk sendok) ; karena pertumbuhan lambat dari lapisan kuku.
2. Atropi Papilla lidah mengakibatkan lidah tampak pucat, licin, mengkilat, merah
daging, meradang dan sakit.
3. Timbul Stomatitis Angularis (pecah-pecah) dengan kemerahan dan rasa sakit di sudut-
sudut mulut).
4. Mati rasa atau kesemutan di daerah kaki.
5. Tidak terlihat memiliki keinginan makan yang tidak biasa. Kondisi ini disebut pica,
dan bisa jadi seseorang akan menemukan dirinya memiliki keinginan makan yang
sangat aneh, misalnya makan tanah dan kertas.
6. Tinnitus - persepsi kebisingan di salah satu atau kedua telinga yang mungkin seperti
dering
BAB V PENUTUPAN
5.1 KESIMPULAN
21
Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah
merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di
bawah normal.
Penyebab Umum dari Anemia Yaitu: Kehilangan darah atau Perdarahan hebat,
Berkurangnya pembentukan sel darah merah, dan Gangguan produksi sel darah
merah.
Tanda – tanda dari penyakit anemia yakni: Lesu, lemah , letih, lelah, lalai (5L),
Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang, dan konjungtiva pucat, Gejala
lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat,
serta Nyeri tulang, pada kasus yang lebih parah, anemia menyebabkan tachikardi, dan
pingsan.
Untuk memenuhi definisi anemia, maka perlu ditetapkan batas hemoglobin atau
hematokrit yang dianggap sudah terjadi anemia. Batas tersebut sangat dipengaruhi
oleh usia,jenis kelamin,dan ketinggian tempat tinggal dari permukaan laut.
Untuk kriteria anemia di klinik, rumah sakit,atau praktik klinik pada umumnya
dinyatakan anemia bila terdapat nilai sebagai berikut: Hb <10gr/dl, Hematokrit
<30% , dan Eritrosit <2,8juta.
Klasifikasi Anemia
Secara patofisiologi anemia terdiri dari :
1. Penurunan produksi : anemia defisiensi, anemia aplastik.
2. Peningkatan penghancuran : anemia karena perdarahan, anemia hemolitik.
Secara umum anemia dikelompokan menjadi :
1.Anemia mikrositik hipokrom:Anemia defisiensi besi& Anemia penyakit kronik
2.Anemia makrositik:. Anemia Pernisiosa & Anemia defisiensi asam folat
3.Anemia karena perdarahan: Perdarahan akut &Perdarahan kronik
4.Anemia hemolitik
5.Anemia aplastik
5.2 SARAN
22
Makalah ini dibuat agar mahasiswa dapat mengtahui lebih jelas tentang Anemia. Sebelum
mahasiswa menghadapi pasien dengan Anemia, mahasiswa dapat mempersiapkan diri untuk
lebih tahu lagi tentang Anemia, bukan hanya pengertian, namun segala mengenai Anemia
tersebut. Sehingga dapat mengetahui asuhan keperawatan yang tepat dan sesuai untuk pasien
Anemia.
DAFTAR PUSTAKA
23
Handayani,Wiwik dan Andi sulistyo haribowo.2008.Asuhan keperawatan pada klien dengan
gangguan sistem hematologi..Jakarta:Salemba Medika
Muttaqin,Arif.2008.Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguansistem kardiovaskuler
dan hematologi.Jakarta:Salemba Medika
Tambayong,Jan,2000.patofisiologi untuk keperawatan.Jakarta:EGC
Doenges,E.Mary.F.M,Alice.C.G.2002.Rencana asuhan keperawatan.Jakarta:EGC
Aziz ,M.Farid dkk.2006.Onkologi ginekologi:Buku awan nasional.Jakarta:yayasan bina
pustaka sarwono pramihardjo
24