seminar anemia

33
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Apa anemia itu? Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal(smeltzer,2002). Hemoglobin terdapat dalam sel-sel darah merah dan merupakan pigmen pemberi warna merah sekaligus pembawa oksigen dari paru-paru ke seluruh sel- sel tubuh. Oksigen ini akan digunakan untuk membakar gula dan lemak menjadi energy. Hal ini dapat menjelaskan mengapa kurang darah dapat menyebabkan gejala lemah dan lesu yang tidak biasa. Paru-paru dan jantung juga terpaksa kerja keras untuk mendapatkan oksigen dari darah yang menyebabkan nafas terasa pendek. Walaupun gejalanya tidak terlihat atau samar-samar dalam jangka waktu lama. Kondisi ini tetap dapat membahayakan jiwa jika dibiarkan dan tidak diobati. Jika kita mengalami gejala lemah lesu berkepanjangan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya. Anemia biasanya terdeteksi atau sedikitnya dapat dipastikan setelah pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar sel darah merah , hemotokrit dan hemoglobin. Pengobatan bisa bervariasi tergantung pada diagnosisnya. Sel-sel darah baru, dibuat setiap hari dalam sumsum tulang belakang. Zat gizi yang diperlukan untuk pembuatan sel- sel ini adalah besi, protein dan vitamin terutama asam folat 1

Upload: fajri-alfiannur

Post on 02-Jan-2016

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ANEMIA SEMINAR

TRANSCRIPT

Page 1: Seminar Anemia

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Apa anemia itu? Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitungan sel

darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal(smeltzer,2002).

Hemoglobin terdapat dalam sel-sel darah merah dan merupakan pigmen pemberi warna

merah sekaligus pembawa oksigen dari paru-paru ke seluruh sel-sel tubuh. Oksigen ini akan

digunakan untuk membakar gula dan lemak menjadi energy. Hal ini dapat menjelaskan

mengapa kurang darah dapat menyebabkan gejala lemah dan lesu yang tidak biasa. Paru-paru

dan jantung juga terpaksa kerja keras untuk mendapatkan oksigen dari darah yang

menyebabkan nafas terasa pendek.

Walaupun gejalanya tidak terlihat atau samar-samar dalam jangka waktu lama.

Kondisi ini tetap dapat membahayakan jiwa jika dibiarkan dan tidak diobati. Jika kita

mengalami gejala lemah lesu berkepanjangan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter

untuk mengetahui penyebabnya. Anemia biasanya terdeteksi atau sedikitnya dapat dipastikan

setelah pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar sel darah merah , hemotokrit dan

hemoglobin. Pengobatan bisa bervariasi tergantung pada diagnosisnya.

Sel-sel darah baru, dibuat setiap hari dalam sumsum tulang belakang. Zat gizi yang

diperlukan untuk pembuatan sel-sel ini adalah besi, protein dan vitamin terutama asam folat

dan B12. Dari semua ini, besi dan protein yang paling penting dalam pembentukan

hemoglobin. Setiap orang harus memiliki sekitar 15 gram hemoglobin per 100 ml darah dan

jumlah darah sekitar lima juta sel darah merah per millimeter darah.

            Di Indonesia sendiri masyarakat masih belum sepenuhnya menyadari pentingnya zat

gizi, karena itu prevalensi anemia di Indonesia sekarang ini masih cukup tinggi, terutama

anemia defisiensi nutrisi seperti besi, asam folat, atau vitamin B12. Setelah menentukan

diagnosis terjadinya anemia, maka selanjutnya perlu disimpulkan tipe anemia itu sendiri.

Penatalaksanaan anemia yang tepat sesuai dengan etiologi dan klasifikasinya dapat

mempercepat pemulihan kondisi pasien.

1

Page 2: Seminar Anemia

1.2 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dalam penulisan makalh ini adalah agar pembaca dapat

mengidentifikasikan serta mengetahui tentang penyakit Anemia. Seperti :

1. Mengetahui dan memahami konsep penyakit Anemia.

2. Mengetahui tanda dan gejala dari penyakit ini, sehingga dapat mengetahui dengan

jelas serta menanggapi dengan cepat dan tepat.

3. Mengetahui pemeriksaan fisik yang dapat diamati pada penderita Anemia

4. Mengetahui tentang pemeriksaan laboratorium/penunjang yang dapat dilakukan pada

pasien dengan Anemia.

5. Untuk mengetahui dan memahami asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami

Anemia

6. Mengetahui diagnosa keperawatan, intervensi yang tepat dengan kasus Anemia.

1.3 MANFAAT PENULISAN

1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang tanda dan gejala penyakit, untuk dapat menanggapi

dengan cepat dan tepat

2. Mahasiswa dapat mengetahui patofisiologi dari penyakit Anemia

3. Mahasiswa dapat mengetahui tentang pemeriksaan fisik pada pasien Anemia

4. Mahasiswa mengetahui pemeriksaan fisik untuk mendukung diagnosa pada kasus

Anemia.

5. Mahsiswa dapat mengetahui diagnosa keperawatan, intervensi serta rasional yan tepat

dengan kasus Anemia.

2

Page 3: Seminar Anemia

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 PENGERTIAN ANEMIA

Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitungan sel darah merah dan

kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal (smeltzer, 2002)

Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar hemoglobin dan /atau hitung eritrosit

lebih rendah dari harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila hb <14 g/dl dan ht <14 %

pada pria, atau Hb <12 g/dl dan Ht <37% pada wanita.

Untuk memenuhi definisi anemia , maka perlu ditetapkan batas hemoglobin atau

hematokrit yang dianggap sudah terjadi Anemia. Batas tersebut sangat dipengaruhi oleh

usia , jenis kelamin dan ketinggian tempat tinggal dari permukaan laut. Batasan yang

umum dipengaruhi adalah criteria WHO pada tahun 1968, dinyatakan sebagai anemia bila

terdapat nilai , sebagai berikut:

No Jenis kelamin/Usia Kadar Hemoglobin

1.

2.

3.

4.

5.

Laki-laki

Perempuan dewasa tidak hamil

Perempuan hamil

Anak usia 6-14tahun

Anak usia 6 bulan - 6 tahun

Hb <13 gr/dl

Hb <12 gr/dl

Hb <11 gr/dl

Hb <12 gr/dl

Hb <12 gr/dl

2.2ETIOLOGI ANEMIA

Penyebab dari Anemia yaitu sebagai berikut:

1. Penyebab umum

Perdarahan

Kekurangan gizi seperti: zat besi, dan asam folat( Barban C long,2006).

Penyakit kronik, seperti gagal ginjal, abses paru bronkokiektasis,empiema ,dan

lain-lain.

3

Page 4: Seminar Anemia

Kelainan darah

Ketidaksanggupan sumsum tulang membentuk sel-sel darah

(Arif,mansjoer,dkk.2001)

2. Menurut Brunner dan Suddart,2001.

Secara fisiologis anemia terjadi bila terdapat kekurangan jumlah Hb untuk

mengangkut oksigen ke jaringan.

Produksi sel darah merah yang tidak mencukupi

Akibat sel darah merah yang premature atau penghancuran sel darah merah

yang berlebihan.

Factor lain meliputi, kehilangan darah, kekurangan nutrisi, factor lingkungan,

penyakit kronis, dan kekurangan zat besi.

2.3 MANIFESTASI KLINIS / TANDA DAN GEJALA ANEMIA

1. Pusing

2. Pusing

3. Aktivitas kurang

4. Rasa mengantuk

5. Cepat lelah

6. Perdarahan

7. Konjungtiva anemis

8. Pucat

9. Akral dingin

10. Tacikardi

11. Bising sistolik Anorganik

12. Pembesaran jantung

2.4 PATOFISIOLOGI

Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum tulang atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduannya. Kegagalan sumsum tulang dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi pajanan toksin, invasi tumor, atau akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis, usia sel darah merah terjadi dalam sel fagositik atau dalam sistem sistem retikuloandotial, terutama dalam hati dan limpa, sebagai hasil sampingan dari proses tersebut,bilirubin yang terbentuk dalam fagosit akan memasuki aliran darah. Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam sirkulasi, maka hemoglobin akan hancur dalam plasma. Apabila konsentrasi plasmanya melebihi kapasitas hemoglobin plasma . hemoglobin akan berdifusi dalam glomelurus ginjal dan kedalam urine.

4

Page 5: Seminar Anemia

Pada dasarnya gejala anemia timbul karena dua hal berikut ini:1. Anoksia organ target karena berkurangnya jumlah oksigen yang dapat dibawa

oleh darah ke jaringan.

2. Mekanisme kompensasi tubuh terhadap Anemia. Kombinasi kedua penyebab ini akan menimbulkan gejala yang di sebut sindrom anememia

5

Eritrosit /Hemoglobin menurun

Kapasitas angkut oksigen menurun

Anoksia organ target Mekanisme kompensasi tubuh

Menimbulkan gejala anemia bergantung organ yang terkena

Sistem kardiovaskuler

Sistem urogenital

Sistem safraf Epitel

Penurunan afinitas HB terhadap oksigen dengan meningkatkan

enzim 2,3 DPG

Meningkatkan curah jantung

Retribusi aliran darah

Penurunan tekanan oksigen vena

Gejala Anemia

Page 6: Seminar Anemia

2.5 KLASIFIKASI

Secara patofisiologi anemia terdiri dari :

1.      Penurunan produksi : anemia defisiensi, anemia aplastik.

2.      Peningkatan penghancuran : anemia karena perdarahan, anemia hemolitik.

Secara umum anemia dikelompokan menjadi :

1. Anemia mikrositik hipokrom

a. Anemia defisiensi besi

Untuk membuat sel darah merah diperlukan zat besi (Fe). Kebutuhan Fe sekitar 20

mg/hari, dan hanya kira-kira 2 mg yang diserap. Jumlah total Fe dalam tubuh berkisar 2-4

mg, kira-kira 50 mg/kg BB pada pria dan 35 mg/kg BB pada wanita. Anemia ini

umumnya disebabkan oleh perdarahan kronik. Di Indonesia banyak disebabkan oleh

infestasi cacing tambang (ankilostomiasis), inipun tidak akan menyebabkan anemia bila

tidak disertai malnutrisi. Anemia jenis ini dapat pula disebabkan karena :

Diet yang tidak mencukupi

Absorpsi yang menurun

Kebutuhan yang meningkat pada wanita hamil dan menyusui

Perdarahan pada saluran cerna, menstruasi, donor darah

Hemoglobinuria

Penyimpanan besi yang berkurang, seperti pada hemosiderosis paru.

b. Anemia penyakit kronik

Anemia ini dikenal pula dengan nama sideropenic anemia with

reticuloendothelial siderosis. Penyakit ini banyak dihubungkan dengan berbagai penyakit

infeksi seperti infeksi ginjal, paru ( abses, empiema, dll ).

2. Anemia makrositik

a. Anemia Pernisiosa

Anemia yang terjadi karena kekurangan vitamin B12 akibat faktor intrinsik

karena gangguan absorsi yang merupakan penyakit herediter autoimun maupun faktor

ekstrinsik karena kekurangan asupan vitamin B12.

6

Page 7: Seminar Anemia

b. Anemia defisiensi asam folat

Anemia ini umumnya berhubungan dengan malnutrisi, namun penurunan

absorpsi asam folat jarang ditemukan karena absorpsi terjadi di seluruh saluran cerna.

Asam folat terdapat dalam daging, susu, dan daun – daun yang hijau.

3. Anemia karena perdarahan

a. Perdarahan akut

Mungkin timbul renjatan bila pengeluaran darah cukup banyak, sedangkan

penurunan kadar Hb baru terjadi beberapa hari kemudian.

b.Perdarahan kronik

Pengeluaran darah biasanya sedikit – sedikit sehingga tidak diketahui pasien.

Penyebab yang sering antara lain ulkus peptikum, menometroragi, perdarahan saluran

cerna, dan epistaksis.

4. Anemia hemolitik

Pada anemia hemolitik terjadi penurunan usia sel darah merah ( normal 120 hari ), baik

sementara atau terus menerus. Anemia ini disebabkan karena kelainan membran, kelainan

glikolisis, kelainan enzim, ganguan sistem imun, infeksi, hipersplenisme, dan luka bakar.

Biasanya pasien ikterus dan splenomegali.

5. Anemia aplastik

Terjadi karena ketidaksanggupan sumsum tulang untuk membentuk sel-sel

darah. Penyebabnya bisa kongenital, idiopatik, kemoterapi, radioterapi, toksin, dll.

2.6 KOMPLIKASI

Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien Anemia , yaitu:

1.    Cardiomegaly

2.    Congestive heart failure

3.    Gastritis

4.    Paralysis

5.    Paranoia

6.    Infeksi genoturia

7

Page 8: Seminar Anemia

2.6 PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik untuk pasien Anemia, yaitu:

1. Warna kulit : pucat, sianosis,kulit telapak tangan kuning.

2. Kuku : koilonychias (kuku sendok).

3. Mata : ikterus, konjungtiva pucat, perubahan pada fundus.

4. Mulut : ulserasi ,hipertropi gusi, atropi papilla lidah.

5. Limfadenopati , hepatomegali ,splenomegali.

6. Integritas ego :kuatis, takut

7. Aktivitas :keletihan / kelemahan terus-menerus sepanjang hari

8. Keamanan : riwayat tranfusi.

2.7 PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK

Jenis pemeriksaan umum

1. Jumlah darah lengkap (JDL) leukosit dan trombosit menurun.

2. Retikulosit :30%-50%

3. Pewarnaan sel darah merah: menunjukan sebagian sabit/lengkap

4. LED(laju endap darah) : Meningkat

5. Eritrosit :Menurun

6. Bilirubin serum meningkat

Pemeriksaan laboratorium hematologis

1. Test penyaring -> pengkajian pada:

-Kadar HB(hemoglobin)

-Indeks eritrosit

-Apusen darah tepi

2. Pemeriksaan rutin, untuk mengetahui kelainan pada sistem leukosit dan

trombosit, meliputi: Pemeriksaaan LED.

3. Pemeriksaan sumsum tulang

4. Pemeriksaan atas indeks khusus

8

Page 9: Seminar Anemia

Pemeriksaan laboratorium nonhematologis

1. Faal ginjal

2. Faal endokrin

3. Asam urat

4. Faal hati

5. Biakan kuman

pemeriksaan penunjang lain:

1. Biopsy kelenjar yang dilanjutkan dengan pemeriksaan hispatologi

2. Radiologi: toraks, bone survey,USG, atau limfageografi

3. Pemeriksaan sitogenetik

4. Pemeriksaan biologi mokuler

2.9 DIAGNOSA KEPERAWATAN, INTERVENSI KEPERAWATAN DAN

RASIONAL YANG SERING MUNCUL

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

INTERVENSI RASIONAL

Perubahan perfusi jaringan

berhubungan dengan

penurunan komponen seluler

yang diperlukan untuk

pengiriman oksigen /nutrisi

ke sel.

a.Awasi tanda-tanda

vital ,kaji pengisian

kapiler, warna kulit

Membrane mukosa

b.Tinggikan kepala tempat

sesuai toleransi

c.Awasi upaya

pernapasan,auskultasi

bunyi nafas

a.Memberikan informasi

tentang derajat /keadekuatan

perfusi jaringan dan

membantu menentukan

kebutuhan intervensi.

b.Meningkatkan ekspansi paru

dan memaksimalkan

oksigenasi untuk kebutuhan

kapiler

c.Dispnea ,gemericik

menunjukkan gangguan

jantung karena regangan

jantung lama/peningkatan

kompensasicurah jantung

9

Page 10: Seminar Anemia

Kelemahan berhubungan

dengan ketidakseimbangan

antara

oksigenasi(pengiriman) dan

kebutuhan.

a.kaji kemampuan klien

dalam melakukan

aktifitas sehari-hari

b.Kaji kehilangan atau

gangguan keseimbangan

gaya jalan dan

kelemahan

c.observasi tanda-tanda

vital sebelum dan

sesudah aktifitas.

a.menunjukkan perubahan

neurologi karena defisiensi

vitamin B12 mempengaruhi

keamananpasien/resiko

cidera.

b.manifestasi kardiopulmonal

dari upaya jantung dan

paruuntk membawa jumlah

oksigen adekuat ke jaringan

c.meningkatkan istirahat untuk

menurunkan kebutuhan

oksigen tubuh dan

menurunkan regang jantung

dan paru.

Ketidakseimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan

ketidakmampuan untuk

mencerna makanan

Konstipasi berhubungan

dengan perubahan pada pola

makan .

a.kaji riwayat nutrisi

termasuk makanan yang

tidak sesuai

b.observasi dan catat

masukkan makanan

pasien

c.timbang berat badan

setiap hari

d.berikan makan sedikit

dengan frekuensi sering

a.awasi masukan dengan

perhatian khusus pada

makanan/cairan

b.kaji kondisi ulit perinal

dengan sering

c.kolaborasi, berikan obat

a.mengidentifikasi defisiensi

mengawasi masukan kalori

atau kualitas kekurangan

konsumsi makanan

b.mengawasi penurunan berat

badan

c.makan sedikit dapat

menurunkan kelemahan dan

meningkatkan pemasukan

juga pencegahan distensi

gaster.

a.dapat mengidentifikasi

dehidrasi

b.mencegah ekskoriasi kulit

dan kerusakan kulit

c.menurunkan multilitas usus

bila diare terjadi

10

Page 11: Seminar Anemia

Resiko tinggi nyeri dada

berhubungan dengan

menurunnya suplai darah ke

miokardium.

a.catat karakteristik

nyeri,lokasi,intensitas

serta lma dan

penyebarannya

b.anjurkan kepada klien

untuk melaorkan nyeri

dengan segera

c.lakukan manajemen

nyeri,atur posisi

fisiologis,istirahatkan

klienberikan

oksigenasi,ajarkan

tekhnik relaksasi

d.kolaborasi pemberian

terapi,farmakologis

antiangina.

a.variasi penampilan dan

perilaku klien karena nyeri

terjadi sebagai temuan

pengkajiaan

b.nyeri berat dapat

menyebabkan syok

kardiogenik yang berdampak

kematian mendadak

c.posisifisiologis akan

meningkatkan asupan

oksigenasi ke jaringan yang

mengalami iskemia,istirahat

akan menurunkan kebutuhan

oksigen jaringan perifer

sehingga akan menurunkan

kebutuhan oksigen untuk

menurunkan iskemia.

11

Page 12: Seminar Anemia

BAB III PEMBAHASAN KASUS

3.1 GAMBARAN KASUS

Ny.Y masuk ke R.S AA dengan keluhan sakit kepala mendadak, Nyeri dikepala terasa

tertusuk-tusuk,pandangan kabur, mual,batuk,BAK dan BAB normal,badan terasa lemah. Hal

ini terjadi sejak seminggu sebelum masuk ke rumah sakit,dan 3 hari sebelum masuk ke RS

keluhan semakin bertambah berat. Keadaan umum pasien adalah TD:110/70,RR:28/i, T:

37,5ºC,N:82 /i.

3.2 HASIL PENGKAJIAN DAN PEMERIKSAAN FISIK, LABORATORIUM DAN

DIAGNOSA

3.2.1 INFORMASI UMUM

Nama : Ny.Y

Tanggal lahir : 6 juni 1967

Suku bangsa : Minang

Tanggal pengkajian : 17 Januari 2013

Diagnosa medis : Anemia

Umur : 45 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Tanggal masuk : 8 januari 2013

Dari/rujukan : RSUD Duri

Nomor medical record : 79.52.46

12

Page 13: Seminar Anemia

3.2.2 ALASAN MASUK RUMAH SAKIT

Klien mengatakan pasien menglami sakit kepala berkepanjangan dan badan terasa lemah, lalu

dibawa dan dirawat di RSUD Duri. Kemudian dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad untuk

menjalani perawatan yang intensif dan tranfusi setelah didiagnosa Anemia.

3.2.3 KELUHAN UTAMA

Klien mengatakan keadaannya lemah,mengeluh sakit kepala, nyeri terasa tertusuk-

tusuk,pandangan kabur,mual,batuk dan perut kembung.

3.2.4 RIWAYAT KESEHATAN SEBELUMNYA

Klien mengatakan bahwa Ia tidak memiliki riwayat kesehatan sebelumnnyadan belum pernah

mengalami keuhan yang sama, dan baru kali ini masuk rumah sakit.

3.2.5 RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

: Wanita

: Pria

: Pasien

3.2.6 PEMERIKSAAN FISIK

Tanda-tanda Vital

TD : 110/70 Suhu : 37,5ºC

Nadi : 82/i Pernapasan : 28/i

Tinggi Badan : 150 cm

Berat Badan : 45 kg

13

Page 14: Seminar Anemia

1. Kepala

Rambut : panjang/pendek/tanpa rambut/ kotor/ mudah rontok/ gatal-gatal

Lain-lain : rambut pasien pendek, mudah rontok,

Masalah keperawatan : gangguan citra tubuh

Mata : ikterik/ midriasi/ pakai kacamata/ contact lens/ gangguan

penglihatan

Lain-lain : rabun, konjungtiva anemis

Masalah keperawatan: kurang adekuat oksigen ke jaringan

Hidung : perdarahan/ sinusitas/ gangguan penciuman/ malformasi/

terpasang NGT

Lain-lain : t.a.k

Masalah keperawatan : t.a.k

Mulut : kotor/ bau/ terpasang ETT/ gudel/ perdarahan/ lidah kotor/

gangguan pengecapan

Lain-lain : t.a.k

Masalah keperawatan : t.a.k

Gigi : gigi palsu/ kotor/ kawat gigi/ karies/ tidak ada gigi

Lain-lain : t.a.k

Masalah keperawatan : t.a.k

Telinga : perdarahan/ terpasang alat bantu dengar/ infeksi/ gangguan

pendengaran

Lain-lain : t.a.k

Masalah keperawatan : t.a.k

2. Leher : pembesaran KGB/ kaku kuduk/ terpasang trakeostomi/ JVP

Lain-lain : t.a.k

Masalah keperawatan : t.a.k

14

Page 15: Seminar Anemia

3. Dada

Jantung

Inpeksi :pergerakan dinding dada simetris

Palpasi : kiri=kanan simetris

Perkusi : sonor

Auskultasi : vaskuler (+).whezing(-),rhales(-)

4. Tangan : luka/ utuh/ lecet/ sianosis/ capillary feril/ clubbing finger/ dingin/

fraktur/ edema

Lain-lain : utuh,akral dingin

Masalah keperawatan : suplai oksigen tidak adekuat ke jaringan

5. Abdomen

Inpeksi : perut pasien terlihat cembung

Palpasi : -

Perkusi : -

Auskultasi : -

6. Genitalia : perdarahan/ terpasang kateter/ trauma/ malformasi/ menstruasi/

infeksi/dll

Lain-lain : t.a.k

Masalah keperawatan : t.a.k

7. Kaki : fraktur/ edema/malformasi/ luka/infeksi/ keganasan/ sianosis/ dingin

Lain-lain : kaki klien mengalami malformasi ,fraktur akibat kecelakaan

Masalah keperawatan : t.a.k

8. Punggung : lordosis/kiposis/ skoliosis/ luka/ dekubitus/ infeksi

Lain-lain : t.a.k

Masalah keperawatan : t.a.k

15

Page 16: Seminar Anemia

3.2.7 HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK

Hasil pemriksaan Nilai Normal

Hb : 8,6 g/dL Hb : 11-16 g/dL

Ht : 25,3 % Ht : 29-40%

Leu : 8,580/µl Leu : 5.700-18.000 sel/mm3

Trombosit: 70.000/µl Trombosit : 150.000-450.000sel/mm3

BUN(blood urea nitrogen) : 7 mg/dl BUN: 7-18 mg/dl

Glukosa :110 mg/dl glukosa : 100-125 mg/dl

ALT(allanine tranaminase)test hati: 16U/L ALT :7-55 unit U/L

ALB (albumin) : 2 g/dl ALB: 12-12 g/dl

3.2.8 MEDIKASI/OBAT-OBATAN YANG DIBERIKAN SAAT INI

Ranitidine 2x 1cc (inj) Ceptriaxin 2x1 cc (inj) Infuse RL 20tts/i PCT 500 3x1 Tranfusi RBc 4 unit

3.3 ANALISA DATA

16

Page 17: Seminar Anemia

DATA ETIOLOGI MASALAH

KEPERAWATAN

DS: klien mengatakan

kepalannya sakit,dan

sesak pada bagian dada

DO: klien terlihat

meringis(skala nyeri 3-

5/sedang)memegang

kepala dan kesulitan

bernapas

suplai oksigen tidak sampai

ke otak dan miokardium

jaringan kekurangan

oksigen

jaringan mengalami

iskemik

sakit kepala dan sesak nafas

a.perubahan perfusi jaringan

b.intoleransi aktifitas

DS: klien mengatakan

perutnya terasa

kembung,mual,badan

terasa lemah

DO: klien terlihat

lemah,tidak nafsu

makan ,makanan tidak

dihabiskan

kurang asupan nutrisi tubuh

peningkatan gas oksigen

pada abdomen

energy yang tersimpan

sedikit

lemah,kembung,mual

Gangguan pemenuhan

kebutuhan nutrisi

17

Page 18: Seminar Anemia

1.4 DIAGNOSA KEPERAWATAN, INTERVENSI DAN RASIONAL

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

TUJUAN/

SASARAN

INTERVENSI RASIONAL

Perubahan perfusi

jaringan b/d

penurunan komponen

seluler yang

diperlukan untuk

pengiriman

oksigen /nutrisi ke

sel

Dalam waktu 1x24

atau 2x24 jam

perfusi jaringan

adekuat ,dengan

KH:

a.pasien tidak pucat

b.hb 12 g/dl

a.awasi tanda-tanda

vital, kaji pengisian

kapiler, warna kulit,

membrane mukosa

b.tinggikan kepala

tempat tidur sesuai

toleransi

c.awasi upaya

pernapasan ,auskultas

i bunyi

nafas ,perhatikan

bunyi

adventius(mengi,krek

els)

a.menunjukkan

perubahan

neurologi karena

defisiensi vitamin

B12

mempengaruhi

keamananpasien/re

siko cidera.

b.manifestasi

kardiopulmonal

dari upaya jantung

dan paruuntk

membawa jumlah

oksigen adekuat ke

jaringan

c.meningkatkan

istirahat untuk

menurunkan

kebutuhan oksigen

tubuh dan

menurunkan regang

jantung dan paru.

Kelemahan

berhubungan dengan

ketidakseimbangan

antara

oksigenasi(pengirima

n) dan kebutuhan.

Dalam waktu 2x24

jam aktifitas dapat

terpenuhi, dengan

KH:

a.pasien tidak

lemah

b. aktifitas tidak

a.kaji kemampuan

klien dalam

melakukan aktifitas

sehari-hari

b.Kaji kehilangan atau

gangguan

keseimbangan gaya

a.menunjukkan

perubahan

neurologi karena

defisiensi vitamin

B12

mempengaruhi

keamananpasien/re

18

Page 19: Seminar Anemia

dibantu jalan dan kelemahan

c.observasi tanda-

tanda vital sebelum

dan sesudah aktifitas.

siko cidera.

b.manifestasi

kardiopulmonal

dari upaya jantung

dan paruuntk

membawa jumlah

oksigen adekuat ke

jaringan

c.meningkatkan

istirahat untuk

menurunkan

kebutuhan oksigen

tubuh dan

menurunkan regang

jantung dan paru.

1.5EVALUASI (CATATAN PERKEMBANGAN)

19

Page 20: Seminar Anemia

No Diagnosa keperawatan Implementasi Evaluasi (SOAP) Tanda

tangan

1 Kelemahan b/d

ketidakseimbangan

antara

oksigen(pengiriman)da

n kebutuhan.

a.ajarkan klien

melakukan aktifitas

ringan (makan

sendiri)

b.kaji tanda-tanda

vital

c.anjurkan klien untuk

makan porsi kecil

tapi sering

d.ajarkan klien teknik

relaksasi

S:

klien sudah

mengrti cara

melakukan

latihan aktifitas

ringan

Klien mencoba

melakukan

aktifitas ringan

sendiri

O:

Klien sudah mau

makan walaupun

dalam porsi kecil

Klien sudah

mengerti entang

teknik relaksasi

A:

Gangguan kelemahan

teratasi sebagian

P:

Intervensi dilanjutkan,

pantau kondisi

klien ,ukur TTV/hari

BAB IV PEMBAHASAN

20

Page 21: Seminar Anemia

Pada kasus Anemia, pasien seharusnya mengalami berbagai tanda dan gejala. Namun pada

kasus, saat ini pasien tidak mengalami beberapa tanda dan gejala tersebut, yaitu:

1. Koilonikia (kuku berbentuk sendok) ; karena pertumbuhan lambat dari lapisan kuku.

2. Atropi Papilla lidah mengakibatkan lidah tampak pucat, licin, mengkilat, merah

daging, meradang dan sakit.

3. Timbul Stomatitis Angularis (pecah-pecah) dengan kemerahan dan rasa sakit di sudut-

sudut mulut).

4. Mati rasa atau kesemutan di daerah kaki.

5. Tidak terlihat memiliki keinginan makan yang tidak biasa. Kondisi ini disebut pica,

dan bisa jadi seseorang akan menemukan dirinya memiliki keinginan makan yang

sangat aneh, misalnya makan tanah dan kertas.

6. Tinnitus - persepsi kebisingan di salah satu atau kedua telinga yang mungkin seperti

dering

BAB V PENUTUPAN

5.1 KESIMPULAN

21

Page 22: Seminar Anemia

Anemia (dalam bahasa Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah

merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di

bawah normal.

Penyebab Umum dari Anemia Yaitu: Kehilangan darah atau Perdarahan hebat,

Berkurangnya pembentukan sel darah merah, dan Gangguan produksi sel darah

merah.

Tanda – tanda dari penyakit anemia yakni: Lesu, lemah , letih, lelah, lalai (5L),

Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang, dan konjungtiva pucat, Gejala

lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan  menjadi pucat,

serta  Nyeri tulang, pada kasus yang lebih parah, anemia menyebabkan tachikardi, dan

pingsan.

Untuk memenuhi definisi anemia, maka perlu ditetapkan batas hemoglobin atau

hematokrit yang dianggap sudah terjadi anemia. Batas tersebut sangat dipengaruhi

oleh usia,jenis kelamin,dan ketinggian tempat tinggal dari permukaan laut.

Untuk kriteria anemia di klinik, rumah sakit,atau praktik klinik pada umumnya

dinyatakan anemia bila terdapat nilai sebagai berikut:      Hb <10gr/dl, Hematokrit

<30% , dan  Eritrosit <2,8juta.

Klasifikasi Anemia

Secara patofisiologi anemia terdiri dari :

1.      Penurunan produksi : anemia defisiensi, anemia aplastik.

2.      Peningkatan penghancuran : anemia karena perdarahan, anemia hemolitik.

Secara umum anemia dikelompokan menjadi :

1.Anemia mikrositik hipokrom:Anemia defisiensi besi& Anemia penyakit kronik

2.Anemia makrositik:. Anemia Pernisiosa & Anemia defisiensi asam folat

3.Anemia karena perdarahan: Perdarahan akut &Perdarahan kronik

4.Anemia hemolitik

5.Anemia aplastik

5.2 SARAN

22

Page 23: Seminar Anemia

Makalah ini dibuat agar mahasiswa dapat mengtahui lebih jelas tentang Anemia. Sebelum

mahasiswa menghadapi pasien dengan Anemia, mahasiswa dapat mempersiapkan diri untuk

lebih tahu lagi tentang Anemia, bukan hanya pengertian, namun segala mengenai Anemia

tersebut. Sehingga dapat mengetahui asuhan keperawatan yang tepat dan sesuai untuk pasien

Anemia.

DAFTAR PUSTAKA

23

Page 24: Seminar Anemia

Handayani,Wiwik dan Andi sulistyo haribowo.2008.Asuhan keperawatan pada klien dengan

gangguan sistem hematologi..Jakarta:Salemba Medika

Muttaqin,Arif.2008.Asuhan keperawatan pada klien dengan gangguansistem kardiovaskuler

dan hematologi.Jakarta:Salemba Medika

Tambayong,Jan,2000.patofisiologi untuk keperawatan.Jakarta:EGC

Doenges,E.Mary.F.M,Alice.C.G.2002.Rencana asuhan keperawatan.Jakarta:EGC

Aziz ,M.Farid dkk.2006.Onkologi ginekologi:Buku awan nasional.Jakarta:yayasan bina

pustaka sarwono pramihardjo

24