sistim syaraf
DESCRIPTION
sistem sarafTRANSCRIPT
LAPORAN TUTORIAL
MODUL NEUROLOGITRIGGER 1
OLEH :
Kelompok Tutorial XIXFasilitator: dr. Rika AmranKetua
: Chintya purtima a
(1010070100156)
Sekretaris: Kartika sari
(1010070100157)Anggota: Najmiyatus tsaniyah
(1010020100151)
Angga agus dian tina
(1010070100152)
Meizon eko risky
(1010070100153)
Olin olina
(1010070100155)
Izi Triani
(1010070100158)
Tiara rahmadika
(1010070100159)
Annesa fadella
(1010070100160)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2012KATA PENGANTAR
Dengan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang mengupas tentang sistim syaraf yang mana makalah ini disusun oleh kami dengan mengutip dari berbagai media baik melalui media cetak seperti buku-buku panduan maupun internet.
Dengan disusunnya makalah ini dapat memberikan banyak manfaat baik para pembaca dan khususnya bagi diri penulis sendiri,dalam segi penambahan wawasan mengenai sistim syaraf dari berbagai pakarnya sehingga pembaca nantinya dapat menyimpulkan sendiri.
Oleh karena itu kami menyusun makalah ini dengan semaksimal mungkin untuk memperoleh manfaat yang baik bagi pengetahuan untuk masa yang akan datang.
Demikian ,sepatah dua patah kata yang dapat penulis sampaikan bila dalam pembahasan makalah ini masih ada kekeliruan dan kekurangan kami harap ibu dan bapak dosen dapat memakluminya karena kami masih dalam tahap pembelajaran.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih pada semua pihak.
Padang, Juni 2012 PenulisDAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
Pendahuluan.........................................................................................................................1
Isi..........................................................................................................................................1-8Daftar Pustaka......................................................................................................................8PENDAHULUAN
Trigger 3: Reffered Pain (nyeri pindah)
Ketika Rani (22 th) sedang menjalani praktek sebagai dokter muda disebuah rumah sakit, kedatangan seprang pasien Pak Domo (42 th) dengan keluhan nyeri area epigastrium yang mulai terasa sejak 2 hari yang lalu. Dari anamnesis diketahui pak Domo pernah mengalami nyeri dada 1 tahun yang lalu tetapi kemudian hilang. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TB 160 cm, BB 70 kg, perokok berat, tekanan darah 160/90 mmHg. Sebagai dokter muda, Rani bingung untuk menentukan diagnosis yang harus dia pilih, antara kelainan gaster atau jantung. Dokter bangsal menganjurkan memeriksa nadi 1 menit untuk melihat apakah ada defisit nadi dan pemeriksaan reffered pain. Ketika Pak Domo mengatakan bahwa sebelumnya ia pernah mengalami nyeri pda area lengan dan bahu kirinya, dan ditemukan pula oleh rani defisit nadi, segera rani menganjurkan pemeriksaan FKG untuk membantunya membuat diagnosis kerja.
STEP I: CLARIFLY UNFAMILIAR TERMS
1. Reffered pain: nyeri pindah
2. Epigastrium: uluh hati
3. EKG
: rekaman aktivitas kerja jantung
4. Gaster
: lambung
5. Defisit nadi: gangguan fungsi nadi
STEP II: DEFINE THE PROBLEMS
1. Bagaimana mekanisme sensasi nyeri?
2. Bagaimana mekanisme nyeri viseral?3. Apa penyebab rasa nyeri?
4. Anatomi sistim syaraf sensorik?
5. Anatomi tractus acendens dan decendens?
6. Anatomi sistim syaraf otonom?
7. Histologi reseptor?
8. Anatomi, fisiologi reffered pain?
9. Bagaian manakah terdapat pusat nyeri?
10. Bagaimana mekanisme kontrol tubuh terhadap pusat nyeri?
STEP III: BRAINSTORM POSSIBLE HYPOTHESIS OR EXPLANATION
1. Mekanisme sensasi nyeri: ada nya regangan, tekanan, tarikan, dan suhu maka akan merusak jaringan mengeluarkan bahan bahan kimiamerangsang reseptor nyeri
2. Mekanisme nyeri viseral: contohnya pada nyeri jantung yang dipindahkan kebahu kirikarena saat nyeri pada segmen vertebra/ level yang samakarena bahu letaknya lebih superfisial, maka saaat rangsangan melalui saraf sensorik jantung dan bahu masuk ke MS bersama samamaka nyeri jantung itu akan terasa
3. Penyebab rasa nyeri: kerusakan akibat bahan kimia pada permukaan viseral spasme otot polos pada organ dalam yang berlumen, peregangan berlebihan organ perut berlumen/ teregangnya jaringan ikat yang mengelilingi organ viseral
4. LO
5. LO
6. LO
7. LO
8. Fisiologi reffered pain: dalam MS terdapat cabang-cabang serabut nyeri viseral bersinaps dengan neuron urutan ke-2 ini menerima sinyal nyeri yang berasal dari viseral selanjutnya dijalankan melalui beberapa neuron yang sama yang juga menjalankan sinyal nyeri yang berasal dari kulit dan akibatnya orang itu merasakan sensasi yang benar benar berasal dari kulit9. Area dibelakang sulcus sentralis
10. LO
STEP IV: ARRANGE EXPLANATION INTO A TENTATIVE SOLUTION
STEP V: DEFINE LEARNING OBJECTIVES
1. Anatomi:
a. Sistim saraf sensorik
b. Tr. Acendens dan tr. Decendens
c. Sistem saraf reseptor2. Histologi reseptor
3. Fisiologi:
a. Mekanisme sensasi nyeri
b. Mekanisme nyeri viseral
c. Mekanisme nyeri pindah
4. Mekanisme kontrol tubuhg terhadap nyeri
STEP VI: GATHER INFORMATION AND PRIVATE STUDY
Belajar mandiri di rumah.
STEP VII: SHARE THE RESULT OF GATHERING INFORMATION AND PRIVATE STUDY
1. A. Tractus ascendensNeuron I: receptor
Ganglion spinalis
Cornu posterior
Neuron II: cornu posterior
Thalamus
Neuron III: thalamus
Cortex cerebri
Gyrus post centralis
1. B. tractus decendens
1. system pyramidalis
- dari cotex cerebri UMN cornu ant. MS
- cornu antLMNotot sadar
Jalan tractus desendens:
a. Gyrus precentralis cortex cerebri
b. Corona radiata
c. Crus posterior capsula interna
d. 1/3 crus cerebri
e. Basis pons Medula oblongatamedula spinalis Sebagian besar menyilangtr corticospinalis lateralotot-otot ekstremitas Sebagian kecil tidak menyilang tr. Corticospinalis anteriorotot-otot trunkus2. Histologi reseptor
Ujung syaraf eferen(reseptor)
a. Reseptor kutaneus(ekstroseptif)
Ex: sentuhan, tekanan, nyeri, suhu
b. Reseptor propioseptif
Ex: kontraksi otot, gerak sendi, posisi
c. Reseptor intraseptif: s. Karotis, g. Karotikum
Ex: visera thoraks, abdomen, pem. Darah
d. Reseptor sensori khusus
Ex: penglihatan, pendengaran, penghidu, pengecapan
Reseptor ekstroseptif
a. Ujung saraf terbuka/bebas
b. Badan meissner
c. Badan vater pacini
d. Badan krause
e. Badan merkel
f. Korpuskulum ruffini
Ujung akhir saraf berkapsul
1. Korpuskulum berlamel (vater paccini)
Fg: tekanan, gerakan
2. Korpuskulum (meissner)
Lokasi: dermis, ujung jari, bibir, genitalis
3. Korpukulus gelembung(krause)
Lokasi: mukokutis, bibir, genitalia interna
Fg: mukokutis, rasa dingin
4. Korpuskulus ruffini
Lokasi: jar. Ikat dermis, kapsul sendi
Fg: mekanoreseptor, rasa panas
5. Spindel neuromuskular (muskul apindel)
Lokasi: otot
TD: serat otot intrafusal, serat otot motorik dan sensorik, kapsul
Fs: mekanoresepptor regangan
3. Fiisiologi
a. Mekanisme sensasi nyeri
Melalui 2 traktus syaraf: 1. TR. neospinotalamicus
2. TR. Paleospinotalamicus
1. tr. Neospinotalamicus
- menghantarkan nyeri cepat
- tipe syrafnya lebih besar
- Hantaran impuls melalui syaraf sensorik
- dari thalamus di pancarkan ke area sensorik 1 dan asosiasis sensorik
2. tr paleospinotalamus
- membawa nyeri lambat-tipe syaraf c
-hantaran impuls melalui syaraf sensorikMStr. Spinotalamicusthalamusarea sensorik I dan asosiasi sensorik
Bentuk sensasi nyeri: nyeri cepatnyeri tajam: nyeri akut
Nyeri lambatnyeri khronik
Sifat reseptor nyeri:
Tidak beradaptasi
Intensitas nyeri meningkat
Dapat berpindah reffered pain
3 b. Mekanisme nyeri viseral
Nyeri berasal dari macam-macam viseral yang sulit dilokalosasikan
Pertama otak pasien tidak tahu organ mana yang terangsang, jika baru pertama kali dolokalisasikan
Tahap nyeri berasal dari bagian dalam dan akan dilokalisasikan secara umum saja kedua rantai yang berasal dari abdomen dan torak akan dijalankan melalui 2 jalan SSP jalan viseral dan jalan parietal
Nyeri viseral
dimulai dari dijarkannya rambut2 sensorik nyeri di dalam gelodong syaraf otonom dan sensasinya di alirkan kedaerah permukaan tubuh sesekali jauh dari organ yang menimbulkan rasa nyeri
3 c. Mekanisme nyeri pindah
dalam medula spinalis tedapat cabang-cabang serabut nyeri viseral bersinaps dengan neuron ke-2. Neuron ke 2 ini menerima sinyal nyeri yang berasal dari kulit. Bila serabut nyeri viseral terangsang sinyal nyeri berasal dari viseral selanjutnya dijalankan melalui beberapa neuron yang sama yang jika menjalankan sinyal nyeri yang berasal dari kulit dan akibatnya orang itu akan merasakan sensasi yang benar-benar berasal dari kulit4. Kontrol nyeri
1. SSPa. Sistem analgesia
Sistem ini terletak di pons `sampai medula spinalis (penghilang sakit). MS menghantarkan neurotransmitter enkafalin dan serotonin. Bahan kimia ini dilepas saat nyei yang sangat hebat untuk menghilangkan rasa sakit
b. Sifat ofiat otak
Menghasilkan bahan kimia seperti morphine. Dengan adanya neurotransmitter yang dikeluarkan oleh
Hipotalamus dan hipofise (area limbik), endofrin
Pons: meenkafalin dan leukafalin
Dimorfin
KESIMPULAN:
Dengan mempelajari dan memahami sisitem saraf kita dapat mengetahui anatomi, tr acendens dan decendens serta sistem saraf otonom. Dimana sistem saraf otonom ini mempersyarafi organ-organ viseral. Serta kita juga dapat mengetahui dan memahami mekanisme sensasi nyeri, nyeri viseral, dan nyeri pindah, dan juga dapat menhgetahui bagaimana mekanisme kontrol tubuh terhadap nyeri yang akan ditekan oleh sistem analgesia dan sistem opiat otak
DAFTAR PUSTAKA:
Junqueira L, Carneiro J. Histologi dasar teks dan atlas. Jakarta:EGC;2007
Budiman G. Basic neuroanatomical pathway. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2005RASA NYERI
NYERI PINDAH
NYERI VISERAL
KONTRAKSI NYERI
FISIOLOGI
HISTOLOGI RESEPTOR
ANATOMI