sosialisasi program sosial bank...

13
SOSIALISASI PROGRAM SOSIAL BANK INDONESIA Oleh : Erni Rosalia Cimanggis Indah Regency Kav. A1 No. 30 Email : [email protected] Dospem : Marisa Puspita Sary, M.Si. Abstract Bank Indonesia making innovation or as a solution of the Bank Indonesia Responsibility as aninstituions who among the household economy of Indonesia. Is innovation or the programs : BI-Corner, GenBI and Program Bantuan Dana PSBI. The succes ofthis programis caused by thepublicreations strategy in socializing. The purpose of this study is to determine the motives, strategies and public relations obstaclesin disseminating “program sosial Bank Indonesia”. The methodology used is qualitative research methods. Data collected through in-depth interviews ,observation and documentations studies. Data analyzed is data reductins, data presentation, verification and conclusion. Keyword : Public Relations and Socialization PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Kehadiran sebuah Bank Sentral dalam suatu negara diperlukan untuk menjaga stabilitas perekonomian, serta memastikan kesinambungan pembangunan dan pencapaian kesejahteraan masyarakat di negara tersebut. Demikian pula di Indonesia, Bank Indonesia sebagai bank sentral memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas makro ekonomi dan stabilitas sistem keuangan, untuk mewujudkan suasana yang kondusif bagi pembangunan ekonomi yang sehat, inklusif, dan berkesinambungan. Sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang, Bank Indonesia diberikan amanah untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah. Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki tugas dan kewenangan sebagai otoritas moneter, makropudensial, serta sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah. Efektivitas pelaksanaan tugas dan kewenangan tersebut hanya akan tercapai apabila kredibiltas Bank Indonesia dapat terjaga dan para pemangku kepentingan memahami dengan baik fungsi Bank Indonesia dalam perekonomian nasional.

Upload: dinhbao

Post on 05-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SOSIALISASI PROGRAM SOSIAL BANK INDONESIAtakihumasunj.com/wp-content/uploads/2018/08/Erni-Rosalia.pdf · Istilah “Hubungan Masyarakat” yang disingkat Humas itu adalah terjemahan

SOSIALISASI PROGRAM SOSIAL BANK INDONESIA

Oleh :

Erni Rosalia

Cimanggis Indah Regency Kav. A1 No. 30

Email : [email protected]

Dospem : Marisa Puspita Sary, M.Si.

Abstract

Bank Indonesia making innovation or as a solution of the Bank Indonesia Responsibility as aninstituions who among the household economy of Indonesia. Is innovation or the programs : BI-Corner, GenBI and Program Bantuan Dana PSBI. The succes ofthis programis caused by thepublicreations strategy in socializing. The purpose of this study is to determine the motives, strategies and public relations obstaclesin disseminating “program sosial Bank Indonesia”. The methodology used is qualitative research methods. Data collected through in-depth interviews ,observation and documentations studies. Data analyzed is data reductins, data presentation, verification and conclusion. Keyword : Public Relations and Socialization

PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum

Kehadiran sebuah Bank Sentral dalam suatu negara diperlukan untuk

menjaga stabilitas perekonomian, serta memastikan kesinambungan pembangunan

dan pencapaian kesejahteraan masyarakat di negara tersebut. Demikian pula di

Indonesia, Bank Indonesia sebagai bank sentral memiliki peran strategis dalam

menjaga stabilitas makro ekonomi dan stabilitas sistem keuangan, untuk

mewujudkan suasana yang kondusif bagi pembangunan ekonomi yang sehat,

inklusif, dan berkesinambungan.

Sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang, Bank Indonesia diberikan

amanah untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah. Dalam

pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki tugas dan kewenangan sebagai otoritas

moneter, makropudensial, serta sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah.

Efektivitas pelaksanaan tugas dan kewenangan tersebut hanya akan tercapai

apabila kredibiltas Bank Indonesia dapat terjaga dan para pemangku kepentingan

memahami dengan baik fungsi Bank Indonesia dalam perekonomian nasional.

Page 2: SOSIALISASI PROGRAM SOSIAL BANK INDONESIAtakihumasunj.com/wp-content/uploads/2018/08/Erni-Rosalia.pdf · Istilah “Hubungan Masyarakat” yang disingkat Humas itu adalah terjemahan

Dalam konteks tersebut, sejak tahun 2014 Bank Indonesia mulai

bertransformasi melakukan penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki agar menjadi

lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional. Hal ini dilakukan untuk

memastikan kebijkan-kebijakan yang dikeluarkan Bank Indonesia berkualitas tinggi

dan memberikan kontribusi optimal pada perekonomian Indonesia.

Kredibiitas Bank Indonesia dapat terjaga dengan baik apabila fungsi Humas,

yang di mana dalam Bank Indonesia dikelola dan dijalankan oleh Departemen

Komunikasi Bank Indonesa dapat mewujudkan komunikasi kebijakan Bank

Indonesia yang efektif melalui pelaksanaan program yang terencana dan

manajemen stakeholders yang optimal dan didukung oleh pelaksanaan fungsi sosial

Bank Indonesia sesuai tata kelola yang baik. Dalam hal ini, Departemen komunikasi

Bank Indonesia harus dapat melakukan pemantauan dan analisis ataupun isu/opini

stakeholders dalam pemberitaan maupun forum lainnya serta menyusun

rekomendasi komunikasi kepada para pemangku kepentingan, merumuskan strategi

dan program komunikasi serta koordinasi komunikasi kebijakan dan isu kritikal Bank

Indonesia.

Selain itu, Departemen Komunikasi Bank Indonesia juga harus mampu

melaksanakan peran sebagai juru bicara lembaga dan melaksanakan manajemen

opini publik di media massa serta melakukan perencanaan, koordinasi, kerjasama,

pelaksanaan dan evaluasi program sosial yang dijalankan Bank Indonesia.

Sementara itu, upaya untuk meningkatkan pemahaman para pemangku

kepentingan terhadap keberadaan dan peran Bank Indonesia juga terus dilakukan

melalui edukasi dan sosialisasi yang berkelanjutan. Edukasi dan sosialisasi ini tidak

hanya dilakukan untuk hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan tugas pokok, namun

juga dilaksanakan melalui berbagai program sosial agar masyarakat merasakan

secara langsung keberadaan Bank Indonesia. Dan pelaksanaan program sosial

yang bisa disebut juga sebagai Coorporate social Responsibility (CSR) Bank

Indonesia tersebut, di jalankan oleh Departemen Komunikasi Bank Indonesia divisi

Program Sosial Bank Indonesia.

Melihat hal tersebut, penulis tertarik untuk mengobservasi mengenai kegiatan

sosialisasi yang dilaksanakan Divisi Prgram Sosial Bank Indonesia (PSBI) dan

Hubungan Stakeholders selaku divisi yang menjalankan CSR Bank Indonesia.

Page 3: SOSIALISASI PROGRAM SOSIAL BANK INDONESIAtakihumasunj.com/wp-content/uploads/2018/08/Erni-Rosalia.pdf · Istilah “Hubungan Masyarakat” yang disingkat Humas itu adalah terjemahan

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Komunikasi

Istilah komunikasi berasal dari perkataan Latin “communicatio” yang berarti

“pemberitahuan” atau “pertukaran pikiran”. Istilah communicatio tersebut bersumber

pada kata “communis” yang berarti “sama”. Yang dimaksudkan dengan sama disini

ialah “sama makna”. Jadi antara orang-orang yang terlibat dalam komunikasi harus

terdapat kesamaan makna. Jika tidak terjadi kesamaan makna, maka komunikasi

tidak berlangsung.

Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh

seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang

bermakna sama bagi kedua pihak. Dalam situasi tertentu, komunikasi menggunakan

media tertentu untuk mencapai sasaran yang jauh tempatnya dan/atau banyak

jumlahnya. Dalam situasi tertentu pula komunikasi dimaksudkan atau ditujukan

untuk merubah sikap (attitude), pendapat (opinion) atau tingkah laku (behavior)

seseorang atau sejumlah orang, sehingga ada efek tertentu yang diharapkan.

Sasa Djuarsa Sendjaja, dalam bukunya yang berjudul Pengantar Komunikasi

(1996), menjabarkan tujuh buah definisi yang dapat mewakili sudut pandang dan

konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Hoyland, Janis & Kelley: 1953

Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator)

menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan

mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).

2. Berelson dan Stainer, 1964

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan

lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar,

angka-angka dan lain-lain.

3. Lasswell, 1960

Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa,

mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau

hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?) .

2.2. Strategi

Page 4: SOSIALISASI PROGRAM SOSIAL BANK INDONESIAtakihumasunj.com/wp-content/uploads/2018/08/Erni-Rosalia.pdf · Istilah “Hubungan Masyarakat” yang disingkat Humas itu adalah terjemahan

Kata strategi berasal dari kata Yunani strategos yang diartikan sebagai “The

art of the general”. Jauh sebelum abad ke 19 nampak bahwa kemenangan sesuatu

bangsa atas peperangan banyak tergantung pada adanya panglima-panglima

perang yang ulung dan bijaksana. Antoni Henri Jomini (1779-1869) dan Karl von

Clausewitz (1780-1831) adalah diantaranya yang merintis dan memulai mempelajari

strategi secara ilmiah. Jomini memberikan pengertian strategi yang bersifat

deskriptif. Ia katakan bahwa strategi adalah seni menyelenggarakan perang di atas

peta dan meliputi seluruh kawasan operasi. Sedangkan Clausewitz memberikan

rumusan, bahwa strategi adalah pengetahuan tentang penggunaan pertempuran

untuk kepentingan perang.

Strategi merupakan perpaduan dari perencanaan komunikasi (communication

planning) dan manajemen komunikasi (communication management) untuk

mencapai suatu tujuan, dan untuk mencapai tujuan tersebut strategi harus dapat

menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis.

2.3. Humas (Hubungan Masyarakat)

Istilah “Hubungan Masyarakat” yang disingkat Humas itu adalah terjemahan

dari istilah public relations yang biasa disingkat PR. Secara terminologis terjemahan

tersebut sebenarmya kurang tepat : sama dengan kurang tepatnya tejemahan istilah

public opinion menjadi “pendapat umum”. Akan tetapi, oleh karena istilah hubungan

masyarakat itu telah di kenal luas dan sudah dipergunakan oleh lembaga-lembaga

resim, maka sukarlah untu diganti dengan sitilah baru, meskipun lebih tepat. Bahkan

lembaga-lembaga pendidikan pun, yang mengajar pengetahuan public relations

menggunakan istilah hubungan masyarakat.

Menurut definisi kamus terbitan institute of public relation(IPR), humas adalah

keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan

dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara

suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. Jadi, humas adalah suatu rangkaian

kegiatan yang diorganisasi sedemikian rupa sebagai rangkaian kampanye atau

program terpadu. Semuanya itu berlangsung secara berkesinambungan dan teratur.

Karena begitu banyaknya definisi public relations dari berbagai Negara di

seluruh dunia, yang terhimpun dalam organisasi yang bernama “The International

Public Relations Association” (IPRA), bersepakat untuk memutuskan sebuah definisi

dengan harapan dapat diterima dan dipraktek bersama. Definisinya adalah sebagai

Page 5: SOSIALISASI PROGRAM SOSIAL BANK INDONESIAtakihumasunj.com/wp-content/uploads/2018/08/Erni-Rosalia.pdf · Istilah “Hubungan Masyarakat” yang disingkat Humas itu adalah terjemahan

berikut : Hubungan masyarakat adalah fungsi manajemen dari sikap budi yang

berencana dan berkesinambungan, yang dengan itu organisasi-organisasi dan

lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi berupaya membina pengertian,

simpati, dan dukungan dari mereka yang ada kaitannya atau yang mungkin ada

hubungannya dengan jalan menilai pendapat umum di antara mereka, untuk

mengkorelasikan, sedapat mungkin, kebijaksanaan dan tata cara mereka, yang

dengan informasi yang berencana dan tersebar luas, mencapai kerja sama yang

lebih produktif dan pemenuhan kepentingan bersama yang lebih efisien.

Terdapat begitu banyak definisi Humas, namun pada intinya Humas atau PR

tersebut senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui

pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu

dampak, yakni berupa perubahan yang positif. Dengan demikian, Humas adalah

suatu bentuk komunikasi yang berlaku terhadap semua jenis organisasi baik itu

bersifat komersial maupun nonkomersial.

Humas merupakan fungsi startegis dalam manajemen perusahaan yang

melakukan komunikasi untuk menimbulkan pemahaman dan penerimaan publik

yang dituju. Agar pemahaman dari strategi Humas bisa diterima maka komunikasi

dua arah perlu dilakukan dari proses penyampaian suatu pesan seseorang atau

kelompok (komunikator) untuk memberi tahu atau mengubah sikap opini dan

perilaku kepada perseorangan atau kelompok (komunikan), baik berhadapan

langsung maupun tidak langsung, melalui media sebagai alat atau saluran

penyampaian pesan untuk mencapai tujuan atau target dalam proses komunikasi

dua arah yang hendak dicapai merupakan tugas dan fungsi utama Humas.

2.4. Strategi Humas

Mengacu kepada pola strategi humas, maka menurut Ahmad S. Adnanputra

yang dikutip oleh Ruslan, (2006:134) batasan pengertian tentang strategi humas

adalah: “Alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan humas

dalam kerangka suatu rencana humas”. Sebagaimana yang kita ketahui humas

bertujuan untuk menegakan dan mengembangkan suatu “citra yang

menguntungkan” bagi organisasi atau perusahaan, atau produk barang dan jasa

terhadap para stake holdernya sasaran yang terkait yaitu publik internal dan publik

eksternal. Adapun tahap-tahap kegiatan strategi humas:

Page 6: SOSIALISASI PROGRAM SOSIAL BANK INDONESIAtakihumasunj.com/wp-content/uploads/2018/08/Erni-Rosalia.pdf · Istilah “Hubungan Masyarakat” yang disingkat Humas itu adalah terjemahan

1. Komponen sasaran, umumnya adalah stake holder dan publik yang

mempunyai kepentingan yang sama. Sasaran umum tersebut secara

stuktural dan formal yang dipersempit melalui upaya segmentasi yang

dilandasi “seberapa jauh sasaran itu menyandang opini bersama, potensi,

polemik, dan pengaruhnya bagi masa depan organisasi, lembaga, nama

perusahaan dan produk yang menjadi perhatian sasaran khusus”. Maksud

sasaran khusus disini adalah yang disebut publik sasaran (target publik).

2. Komponen sasaran yang pada strategi humas berfungsi untuk mengarahkan

ketiga kemungkinan tersebut kearah posisi atau dimensi yang

menguntungkan. Humas berfungsi menciptakan iklim yang kondusif dan

mengembangkan tanggung jawab serta partisipasi antara pejabat humas

dan masyarakat (khalayak sebagai sasaran) untuk mewujudkan tujuan

bersama.

Fungsi tersebut dapat diwujudkan melalui beberapa aspek-aspek pendekatan

atau strategi humas :

1. Strategi Operasional

Melalui pelaksanaan program humas yang dilakukan dengan pendekatan

kemasyarakat, melalui mekanisme sosial cultural dan nilai-nilai yang

berlaku di masyarakat dari opini publik atau kehendak masyarakat. Artinya

humas mutlak bersikap atau berkemampuan untuk mendengar, dan bukan

sekedar mendengar mengenai aspirasi yang ada di dalam masyarakat

yang dianut.

2. Pendekatan Persuasive dan Edukatif

Fungsi humas adalah menciptakan komunikasi dua arah (timbal balik)

dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada pihak publiknya

yang bersifat mendidik dan memberikan penerangan, maupun dengan

melakukan pendekatan persuasif, agar tercipta saling pengertian,

menghargai, pemahaman, toleransi dan lain sebagainya. Pendekatan ini

biasanya dilaksanakan dengan mengadakan sosialisasi mengenai hal-hal

yang berkaitan dengan pokok permasalahan.

3. Pendekatan Tanggung Jawab Sosial Humas

Menumbuhkan sikap tanggung jawab sosial bahwa tujuan dan sasaran

yang hendak dicapai tersebut bukan ditunjukan untuk mengambil

Page 7: SOSIALISASI PROGRAM SOSIAL BANK INDONESIAtakihumasunj.com/wp-content/uploads/2018/08/Erni-Rosalia.pdf · Istilah “Hubungan Masyarakat” yang disingkat Humas itu adalah terjemahan

keuntungan sepihak dari publik sasarannya (masyarakat), namun untuk

memperoleh keuntungan bersama.

4. Pendekatan kerja sama

Berupa membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan

berbagai kalangan, baik hubungan kedalam (internal relations) maupun

hubungan keluar (eksternal relations) untuk meningkatkan kerja sama.

Humas berkewajiban memasyarakatkan misi instansi yang diwakilinya agar

diterima dan mendapat dukungan dari masyarakat, dan untuk memperoleh

opini publik serta perubahan sikap yang positif bagi kedua belah pihak

(mutual understanding)

2.5. Sosialisasi

Dikutip melalui jurnal Strategi Humas Dalam Mensosialisasikan Program

Listrik Pintar Pt. Pln (Persero) Wilayah Suluttenggo Di Ranotana, Journal Volume III.

No.1. 2014 oleh Marlanny Rumimpunu :

“Rincian Mc Qual dalam berbagai definisi sosialisasi, antara lain sebagai

“pengajaran nilai-nilai dan norma-norma yang dibangun dengan cara

memberi ganjaran dan imbalan berbagai jenis perilaku.” Sosialisasi

dimaksudkan pula sebagai proses pembelajaran di manakita memplajari

harapan-harapan yang seiring dengan suatu peran atau status tertentu

dalam masyarakat.

Sebagaimana yang diuraikan di atas, tertib sosial tidak terjadi dengan

sendirinya, tetapi dicapai melalui proses pengenalan akan nilai dan norma sosial

sebagai tata kelakuan bagi anggota masyarakat. Bentuk pengenalan ini selalu

dilakukan dari lingkungan keluarga sebagai kesatuan unit sosial terkecil di

dalam struktur sosial. Misalnya seorang yang lahir pada awalnya tidak

mengetahui siapa dirinya, walaupun di dalam dirinya terdapat potensi untuk

berkembang.

Secara sederhana sosialisasi dapat diartikan sebagai proses belajar bagi

seseorang atau sekelompok orang selama hidupnya untuk mengenali pola-pola

hidup, nilai-nilai dan norma sosial agar ia dapat berkembang menjadi pribadi

yang bisa diterimaoleh kelompoknya. Berikut ini adalah batasan sosialiasi yang

diberikan oleh para pakar :

Page 8: SOSIALISASI PROGRAM SOSIAL BANK INDONESIAtakihumasunj.com/wp-content/uploads/2018/08/Erni-Rosalia.pdf · Istilah “Hubungan Masyarakat” yang disingkat Humas itu adalah terjemahan

1. Charlote Buehler, mendefinisikan sosialisas sebagai proses yang membantu

individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan

berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dalam

kelompoknya.

2. Peter Berger, mendefinisikan sosialisasi sebagai suatu proses di mana anak

belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.

3. Bruce J. Cohen, mendefinisikan sosialisasi sebagai proses-proses manusia

mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakat, untuk memperoleh

kepribadian dan membangun kapasitasnya agar berfungsi dengan baik

sebagai individu maupun sebagai aggota suatu kelompok.

Dari berbagai definisi (batasan) di atas dapat dijabarkan pengertian dari

sosialisasi, diantaranya :

1. Sosialisasi ditempuh oleh seorang individu melalui proses belajar untuk

memahami, menghayati, menyesuaikan dan melaksanakan tindakan sosial

yang sesuai dengan pola perilaku masyarakatnya.

2. Sosialisasi ditempuh seorang individu secara bertahap dan

berkesinambungan, sejak ia dilahirkan hingga akhir khayatnya.

3. Sosialisasi erat sekali kaitannya dengan enkulturasi atau proses

pembudayaan, yaitu proses belajar dariseorang individu untuk belajar

mengenal, menghayati dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya

terhadap sistem adat, norma, bahasa, seni, agama, bahasa, serta semua

peraturan dan pendirianyang hidup dalam lingkungan kebudayaan

masyarakatnya.

Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau

nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau

masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai

peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang

harus dijalankan oleh individu.

Melalui proses sosialisasiseseorang atau sekelompok orang menjadi

mengetahui dan memahami bagaimana ia atau mereka harus bertinghkah laku

dilingkungan masyarakatnya; juga mengetahui dan menjalankan hak-hakdan

kewajibannya berdasarkan peranan-peranan yang dimilikinya. Dari keterangan

tersebut dapat disimpulkan hakikat dari sosialisasi itu sendiri, yaitu:

Page 9: SOSIALISASI PROGRAM SOSIAL BANK INDONESIAtakihumasunj.com/wp-content/uploads/2018/08/Erni-Rosalia.pdf · Istilah “Hubungan Masyarakat” yang disingkat Humas itu adalah terjemahan

1. Dalam arti sempit, sosialisasi merupakan seperangkat kegiatan masyarakat

yang di dalamnya individu-individu belajar dan diajar memahirkan diri dalam

peranan sosiali sesuia dengan bakatnya.

2. Dalam arti luas, sosialisasi merupakan proses seseorang mempelajari dan

menghayati (mendarahdagingkan) norma-norma kelompok atau “kesatuan kerja”

ditempat ia hidup sehingga ia sendiri menjadi seorang pribadi yang unik dan

berperilaku sesuai dengan harapan kelompoknya.

Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: sosialisasi primer

(dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Menurut Goffman

kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan

tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu dalam

situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu kurun tertentu,

bersama-sama menjalani hidup yang terkukung, dan diatur secara formal.

a. Sosialisasi primer

Peter L. Berger dan Luckmann mendefinisikan sosialisasi primer sebagai

sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi

anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-

5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota

keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai mampu membedakan

dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya.

b. Sosialisasi sekunder

Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi

primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam

masyarakat. Bentuk-bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses

resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam

proses desosialisasi, seseorang mengalami 'pencabutan' identitas diri yang lama.

Tipe sosialisasi setiap kelompok masyarakat mempunyai standar dan nilai

yang berbeda. Perbedaan standar dan nilai pun tidak terlepas dari tipe sosialisasi

yang ada. Ada dua tipe sosialisasi. Kedua tipe sosialisasi tersebut adalah sebagai

berikut:

Page 10: SOSIALISASI PROGRAM SOSIAL BANK INDONESIAtakihumasunj.com/wp-content/uploads/2018/08/Erni-Rosalia.pdf · Istilah “Hubungan Masyarakat” yang disingkat Humas itu adalah terjemahan

a. Formal

Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut

ketentuan yang berlaku dalam negara, seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan

militer.

b. Informal

Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat

kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, sesama anggota klub, dan kelompok-

kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat.

2.6. Program Sosial Bank Indonesia

Dalam rangka usaha Bank Indonesia (BI) untuk mengupayakan secara terus

menerus penjagaan stabilitas ekonomi Indonesia, dalam hal ini nilai rupiah, Bank

Indonesia menyelenggarakan beberapa program sosial atau bisa disebut

melaksanakan program Coorporate Social Responsibility (CSR) yang diharapkan

dapat membantu menjaga dan meningkatkan kredibilitas Bank Indonesia sebagai

bank sentral pemangku kebijakan kegiatan perekonomian di Indonesia.

Program sosial Bank Indonesia yang diadakan, diharapkan dapat memajukan

perekonomian masyarakat Indonesia sehingga apa yang menjadi amanat Bank

Indonesia sesuai Undang-Undang dapat terwujud dengan baik. Beberapa program

sosial yang dilaksanakan Bank Indonesia dalam ruang lingkup imlementasi

Indonesia Cerdas diantaranya adalah program BI-Corner, Program GenBI dan juga

program bantuan dana PSBI.

BI-Corner merupakan salah satu program sosial yang diselenggarakan oleh

divisi Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dengan maksud untuk mengupayakan

secara terus menerus pemahaman yang benar kepada masyarakat tentang

keberadaan dan perannya Bank Indonesia melalui kegiatan edukasi dan sosialisasi,

Bank Indonesia berinisiatif untuk memperkuat edukasi masyarakat di bidang

ekonomi melalui penyedian sarana Pojok Baca (BI-Corner). BI-Corner bertujuan

untuk memberikan akses dan perolehan informasi atau literatur terkini yang

berkualitas baik dari dalam maupun luar negeri, terutama di bidang ekonomi dan

keuangan serta menciptakan komunitas yang mengerti keuangan dan generasi yang

gemar membaca.

Page 11: SOSIALISASI PROGRAM SOSIAL BANK INDONESIAtakihumasunj.com/wp-content/uploads/2018/08/Erni-Rosalia.pdf · Istilah “Hubungan Masyarakat” yang disingkat Humas itu adalah terjemahan

Generasi Baru Indonesia (GenBI) adalah sebuah komunitas yang terdiri dari

beberapa kumpulan mahasiswa dari berbagai universitas pada sebuah wilayah yang

terpilih dan menang sebagai penerima beasiswa Bank Indonesia. Dasar

pembentukan komunitas ini ialah agar mahasiswa yang telah menerima beasiswa

Bank Indonesia, yang berasal dari beragam latar disiplin ilmu dan keahlian yang

dimiliki, akan menjadi energi baru yang mampu memberikan kontribusi yang baik

bagi kemajuan negara. Komunitas GenBI ini, berasal dari mereka si penerima

beasiswa yang dibimbing untuk membagi energi bagi negeri dengan cara melakukan

beberapa kegiatan aktivis, yang melibatkan peran masyarakat didalamnya, sampai

kerah memberikan pelayanan sepenuh hati.

Program Bantuan Dana PSBI merupakan salah satu program sosial yang

dijalankan Bank Indonesia dengan memberikan bantuan dana kepada lembaga-

lembaga yang ada di Indonesia yang membutuhkan. Lembaga yang menerima

manfaat ini terdiri dari institusi pendidikan, lembaga keagamaan, organisasi

masyarakat dan lain sebagainya. Dengan memberikan bantuan tersebut, Bank

Indonesia berharap dapat membantu lembaga terkait untuk memajukan kualitas

masyarakat Indonesia.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Proses kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh divisi Program Sosial

Bank Indonesia merupakan hal wajib yang harus dilaksanakan sebagai dasar

pemahaman edukasi kepada publik mengenai program sosial yang dijalankan Bank

Indonesia tersebut, sehingga tujuan atau visi dan misi program dapat berjalan dan

bermanfaat sebagaimana mestinya.

sebagaimana yang dijabarkan pada saat wawancara penulis dengan kepala

divisi Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dan Hubungan Stakeholders :

“Sebagai satuan kerja Departemen Komunikasi yang memang disinikan tugas kita sebagai departemen yang memberikan layanan informasi publik kitaterus berupaya melaksanakan edukasi kepada publik kita salah satunya dengan mengadakan sosialisasi. Untuk divisi PSBI ini sosialisasi merupakan halyang memang harus dilaksanakan terlebih kami disini yang memang bertanggung jawab secara langsung atas program sosial atau mungkin kalau di perusahaan lain disebutnya CSR. Program-program kita merupakan program yang akan membawa reputasi terhadap Bank Indonesia itu sendiri, jadi untuk memastikan hal tersebut adalah kita selalu melaksanakan dengan baik sosialisasi

Page 12: SOSIALISASI PROGRAM SOSIAL BANK INDONESIAtakihumasunj.com/wp-content/uploads/2018/08/Erni-Rosalia.pdf · Istilah “Hubungan Masyarakat” yang disingkat Humas itu adalah terjemahan

program kami sehingga masayaraakat di luar sana memahami dengan baik terhadap program-program yang kami jalankan.” Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi yang dilaksasanakan oleh divisi PSBI

dan Hubungan Stakeholders tersebut tentunya memiliki SOP atau aturan yang harus

dipatuhi. Untuk alur pelaksanaan sosialisasi program BI-Corner dilakukan pada saat

aktivasi BI-Corner atau peresmian BI-Corner di lembaga-lembaga terkait

dilaksanakan berdasarkan jadwal yang memang telah ditentukan, jadwal tersebut

diatur oleh APISI yang merupakan mitra Bank Indonesia untuk program BI-Corner.

Sementara untuk program GenBI atau program Beasiswa Bank Indonesia

dilakukan pada saat Bank Indonesia akan melakukan seleksi melalui pendaftaran

beasiswa Bank Indonesia yang biasanya untuk sosialisasi ini dibantu oleh

mahasiswa/i dari masing-masing universitas Negeri yang telah mendapatkan

beasiswa Bank Indonesia atau dalam hal ini mahasiswa yang menjadi anggota

GenBI.

Sosialisasi yang dilaksanakan oleh Divisi PSBI dan Hubungan Stakeholders

mengenai Program Bantuan Dana PSBI yaitu melaksanakan survei tempat untuk

mengetahui dan melakukan analisis kepada lembaga terkait penerima bantuan dana

PSBI serta memberikan pemahaman ataupun edukasi kepada lembaga mengenai

ketentuan penggunaan bantuan dana PSBI, memberikan pemahaman mengenai

syarat penerima bantuan dana PSBI dan proses pemberian bantuan dana.

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau

nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau

masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai

peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang

harus dijalankan oleh individu Untuk pelaksanaan kegiatan sosialisasi yang penulis

lakukan yaitu, penulis ditugaskan untuk melaksanakan sosialisasi terkait dengan

program BI-Corner (perpustakaan BI) yaitu kerjasama anatara Bank Indonesia

dengan institusi pendidikan di mulai dari jenjang PAUD hingga Perguruan Tinggi

dengan membuat perpustakaan Bank Inonesia di lembaga tersebut, dan juga

sosialisasi program beasiswa GenBI (Generasi Baru Bank Indonesia) yaitu program

beasiswa yang diberikan Bank Indonesia untuk mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri

(PTN) yang berprestasi.

Page 13: SOSIALISASI PROGRAM SOSIAL BANK INDONESIAtakihumasunj.com/wp-content/uploads/2018/08/Erni-Rosalia.pdf · Istilah “Hubungan Masyarakat” yang disingkat Humas itu adalah terjemahan

Berdasarsakan Teori dan Aplikasi atau praktek kegiatan sosialisasi yang

dijalankan oleh Bank Indonesia sudah sejalan dengan yang dijabarkan. Strategi

sosialisasi yang dijalankan divisi PSBI difungsikan secara baik sesuai dengan

tujuan sosialisasi humas yaitu berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman

melalui pengetahuan yang diberikan kepada publik yang dituju

4.2. Saran

Pada dasarnya pelaksanaan sosialisasi yang dilaksanakan divisi PSBI

maupun divisi lainnya yang ada di Departemen Komunikasi Bank Indonesia sudah

dijalankan dengan baik, begitu pula jika dikaitkan dengan teori yang ada. Kegiatan

sosialisasi tersebut sudah sejalan dengan teori. Namun saran yang penulisberikan

untuk kegiatan sosialisasi PSBI adalah perlu diperbaiki kembali koordinasi yang baik

antara petugas sosialisasi dengan panitia tempat diadakannya sosialisasi sehingga

tidak terjadi misscommunication atau kesalahpahaman informasi. Selain itu

diharapkan ada perbaikan waktu pelaksanaan sosialisasi sesuai dengan jadwal

sosialiasasi yang telah disepakati pada saat rapat.

DAFTAR PUSTAKA

Divisi Program Sosial Bank Indonesia. 2016. Dedikasi Untuk Negeri. Jakarta : Bank Indonesia.

Feriyanto Andri & Endang Sita Triana. 2015. Komunikasi Bisnis”Strategi Komunikasi Dalam Mengelola Bisnis. Yogyakarta: Mediatera.

Ruslan Rosady. 2016. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi : Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta : Rajawali.

Jurnal : Rabilzani Syahzehan. 2013. Jurnal Penelitian Strategi Humas Dalam Sosialisasi

Keselamatan dan Kesehatan Kerjab(K3) Bagi Karyawan Area Generator Turbin Gas Unit III PT. Menamas Mitra Energi di Desa Tanjung Batu Kecamatan Tenggarong Seberang. Vol. 14.

Rumimpunu Marlanny. 2014. Jurnal Penelitian Strategi Humas Dalam Mensosialisasikan Program Listrik Pintar PT. PLN (Persero) Wilayah Sulutenggo di Ranotama. Vol.III, No.1.

Sumber Lain :

www.bi.go.id

hasil wawancara dengan staf Divisi PSBI dan Hubungan Stakeholder