stimulasi, deteksi, intervensi dini tumbuh kembang (sdidtk) mendukung pola asih, asah dan asuh anak...

14
Senyum Indah Anak Pedalaman Disampaikan pada Simposium GKIA Balai Kartini, 19 – 20 Agustus 2015 Oleh : Elroy Lodi Tindige dan Novita Rumboirusi PROGRAM MIMIKA SEHAT Diimplementasikan Oleh: Yayasan Pembangunan Citra Insan Indonesia

Upload: gerakan-kesehatan-ibu-dan-anak

Post on 13-Dec-2015

140 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Mendukung Pola Asih, Asah dan Asuh Anak di Kabupaten Mimika Papua (2015104: Ibrahim Musa, Lydia Fransisca Karouwan, Elroy Logi Tindige)Materi Presenter Peserta Simposium Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA), Balai Kartini Jakarta 19-20 Agustus 2015

TRANSCRIPT

Senyum Indah Anak Pedalaman Disampaikan pada Simposium GKIA

Balai Kartini, 19 – 20 Agustus 2015

Oleh : Elroy Lodi Tindige dan Novita Rumboirusi

PROGRAM MIMIKA SEHAT Diimplementasikan Oleh:

Yayasan Pembangunan Citra Insan Indonesia

PUSKESMAS AMAR

PUSTU IPAYA

PUSKESMAS KOKONAO

PUSTU KEAKWA

PUSTU TIMIKA PANTAI

PUSKESMAS ATUKA

PUSKESMAS MANASARI

PUSKESMAS OHOTYA

PUSTU AROANOP,

TSINGA, BANTI

2-3 JAM 1-2 JAM 1-2 JAM 2-3 JAM

Dasar Pemikiran Kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangan pada awal

kehidupan menentukan kualitas kesehatan fisik dan mental, kemampuan belajar dan perilaku seorang manusia sepanjang hayatnya.

Kualitas SDM ditentukan oleh kualitas manusia pada usia dini (sejak dalam kandungan – usia 6 tahun).

Intervensi holistik dan integratif untuk anak usia dini akan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia pada masa depan. Kualitas SDM tercermin dari a.l : derajat kesehatan, tingkat intelijensia, kematangan emosional dan spiritual dan produktifitas.

Peningkatan kualitas SDM (sumber daya manusia) merupakan pilar utama pembangunan yang akan menentukan kemajuan bangsa .

Perlu dikembangkan intervensi program yang holistik dan integratif untuk anak usia dini untuk menyelamatkan, menyehatkan dan mencerdaskan bangsa.

4

5

Periode kritis bagi perkembangan otak terutama terjadi sejak janin hingga usia 3 tahun (periode emas – golden age).

lingkungan/faktor eksternal (gizi, kondisi kesehatan, perhatian dan stimulasi) memberikan dampak yang sangat besar dan berlangsung selamanya terhadap perkembangan otak pada awal kehidupan, terutama pada 18 bulan pertama kehidupan

kekurangan gizi berat dan kronis sejak pembuahan sampai 3 tahun awal kehidupan, berisiko menyebabkan kerusakan otak secara menetap;

sebagian besar pertumbuhan otak terjadi pada masa janin sampai usia 3 tahun. Pada usia 3 tahun ukuran otak telah mencapai kira-kira 90 % dari ukuran maksimumnya.

perkembangan otak sebelum mencapai usia 1 tahun terjadi sangat cepat dan ekstensif Jumlah sinaps (jaringan koneksi) meningkat 20 kali lipat.

Mengapa harus holistik dan integratif

Intervensi yang dilakukan • Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)

merupakan bagian dari intervensi holistik yang terintegasi dalam

program MIMIKA Sehat (Membangun Inisitaif untuk Ibu, Anak dan

Keluarga Sehat) yang diinisiasi oleh YPCII dan LPMAK bekerjasama

denga Pemda Kabupaten Mimika.

• Dimulai dimulai dengan pengembangan model Posyandu Tumbuh

Kembang Anak pada tahun 2012 di 8 Posyandu.

• Setelah melalui perbaikan strategi dan penyempurnaan modul

pelatihan, pada tahun 2014 SDIDTK diterapkan di 30 Posyandu (28

kampung) di 5 kecamatan.

• Penerima manfaat sebanyak 1.551 balita serta 1.267 orangtua balita.

• Kegiatan SDIDTK di pandu oleh Kader, staf lapangan YPCII dan

Nakes.

• Pelatihan sudah diberikan kepada 11 orang petugas Puskesmas, 14

guru SD dan PAUD, 4 orang pengurus PKK Kecamatan dan 46 kader.

Kegiatan Utama

Monitoring Pertumbuhan

Melalui Posyandu

Deteksi Dini dan Intervensi Dini

Tumbuh Kembang (perbaikan gizi, stimulasi intensif

mengejar keterlambatan

kembang)

Stimulasi Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini

(0-6 tahun)

Pelayanan Kesehatan Dasar (pemeriksaan

bumil/neonatus/ bufas, linakes,

imunisasi, pemberian suplemen gizi/obat

cacing, KB)

Pendidikan ortu/pengasuh

tentang “parenting” (pola

asuh, asih, asah)

8

Asuh • IMD & ASI eksklusif

• Praktek pemberian makan yang benar

•Perlindungan/pencegahan terhadap penyakit dan bahaya fisik lainnya •Perawatananak sakit di rumah

•Pencarian pertolongan kesehatan

Asih Kasih sayang Perhatian dan perasaan aman

Perlidungan dari perlakuan salah, diskrimanasi

dan pengabaian

Asah Interaksi orangtua/

pengasuh-anak yang baik

Stimulasi dini Lingkungan yang kondusif dan mengembangkan potensi anak Memberikan pendidikan

usia dini dan pendidikan formal

lanjutan

Praktek Asuh, Asih dan Asah

Cara/Alat Deteksi dan Monitoring Tumbuh Kembang Anak

• Deteksi dini penyimpangan perkembangan :

Skrining/pemeriksaan perkembangan anak menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) : motorik halus, motorik kasar, kemampuan bicara/bahasa, sosialisasi & kemandirian.

Tes Daya Dengar

Tes Daya Lihat

• Monitoring perkembangan dengan menggunakan Kartu Penilaian Kemajuan Perkembangan Anak dalam bentuk gambar (digunakan juga oleh orangtua/pengasuh untuk memantau perkembangan anak.

• Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan : pengukuran BB dan TB dan Lingkar Kepala.

• Monitoring penyimpangan pertumbuhan melalui kegiatan penimbangan bulanan dengan menggunakan KMS.

Form KPSP

11

12

Dampak dari Intervensi • Secara kualitatif, kegiatan ini telah memberikan

dampak positif bagi perubahan perilaku orangtua/pengasuh dalam menerapkan pola asuh, asih dan asah.

Orangtua balita yang sebelumnya acuh dengan

perkembangan anaknya karena sibuk dengan

rutinitas mencari nafkah, mulai meluangkan waktu

untuk mengasuh dan melakukan stimulasi pada saat

memandikan dan memberi makan anak serta

aktifitas sehari-hari lainnya.

Sikap kasar kepada anak baik secara fisik maupun

psikis karena dianggap sebagai hal yang biasa,

perlahan-lahan berubah dan mulai berkurang.

Orang tua yang “malas tahu” berubah menjadi

“ingin tahu”,

Ibu hamil mulai rajin mengikuti kelas ibu hamil.

Anak-anak terlihat ceria, penuh senyum dan canda

serta terlihat lebih bersih dan sehat. 13

Terima Kasih

Selamatkan, Sehatkan, Cerdaskan Ibu & Anak Demi Masa Depan Bangsa yang Jauh Lebih Baik