strategi public relations pt. sidomuncul ......strategi public relations pt. sidomuncul dalam...

19
STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY “DESA REMPAH” DALAM UPAYA MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN DI BENAK MASYARAKAT Artikel Ilmiah Diajukan Kepada Program Studi Public Relations Fakultas Teknologi Informasi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Peneliti: Shara Azizah - 602012602 Program Studi Public Relations Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2016

Upload: others

Post on 02-Apr-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL ......STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY “DESA REMPAH” DALAM UPAYA MENINGKATKAN CITRA

STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL DALAM

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY “DESA REMPAH”

DALAM UPAYA MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN DI BENAK

MASYARAKAT

Artikel Ilmiah

Diajukan Kepada Program Studi Public Relations

Fakultas Teknologi Informasi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana

Peneliti:

Shara Azizah - 602012602

Program Studi Public Relations

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2016

Page 2: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL ......STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY “DESA REMPAH” DALAM UPAYA MENINGKATKAN CITRA
Page 3: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL ......STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY “DESA REMPAH” DALAM UPAYA MENINGKATKAN CITRA
Page 4: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL ......STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY “DESA REMPAH” DALAM UPAYA MENINGKATKAN CITRA
Page 5: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL ......STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY “DESA REMPAH” DALAM UPAYA MENINGKATKAN CITRA

STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL DALAM PROGRAM

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY “DESA REMPAH” DALAM UPAYA

MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN DI BENAK MASYARAKAT

1Shara Azizah, 2Lina Sinatra Wijaya

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

Abstract

This research paper deals with the concepts and implementation of building image strategy in

doing Corporate Social Responsibility (CSR). CSR programs can be done by empowering local

communities based on their real needs. This research aims to describe public relations strategy

in building corporate image through a CSR “Desa Rempah” program. This is a descriptive

qualitative research. To collect the datas, interview, observation, and documentation were used.

Key informants in this research are the public relations division of PT. Sido Muncul and

coordinator of CSR “Desa Rempah” program. The result showed that public relations strategies

implemented by the company could enchance the economic of the society and maintain good

relationship between company and stakeholder, also it could enchance the image of company.

Keywords: image, corporate social responsibility, empowerment of local communities.

Abstrak

Penelitian ini menggambarkan konsep dan implementasi dari strategi membangun citra lewat

kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Program CSR dapat dilakukan melalui

pemberdayaan masyarakat lokal yang didasarkan pada kebutuhan ril. Tujuan dari penelitian ini

adalah mendeskripsikan strategi public relations dalam membangun corporate image oleh divisi

public relations melalui program CSR “Desa Rempah”. Ini adalah sebuah penelitian deskriptif

kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan

dokumentasi. Informan utama dalam penelitian ini bersumber dari divisi public relations PT.

Sido Muncul dan koordinator program CSR desa rempah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

melalui strategi public relations yang dijalankan, dapat dirasakan manfaatnya adalah

meningkatnya ekonomi masyarakat dan terjalin hubungan baik antara perusahaan dengan

stakeholder serta meningkatkan citra positif perusahaan.

Kata Kunci: citra, tanggungjawab sosial perusahaan (CSR), pemberdayaan masyarakat lokal.

1 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Public Relations, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 2 Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Page 6: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL ......STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY “DESA REMPAH” DALAM UPAYA MENINGKATKAN CITRA

1. PENDAHULUAN

Pada dewasa ini yang menjadi tren global adalah munculnya kepedulian masyarakat

global terhadap produk-produk yang ramah lingkungan, hal tersebut memunculkan kesadaran

perusahaan untuk tidak hanya berorientasi pada kondisi keuangan saja untuk menjamin nilai

perusahan tumbuh secara berkelanjutan, tetapi juga harus memposisikan diri sebagai bagian dari

masyarakat dan lingkungan hidup.

PT. Sido Muncul sebagai suatu perusahaan jamu terkemuka di Indonesia, ikut menyadari

hal tersebut sehingga melalui programnya PT. Sido Muncul mengembangkan tanggung jawab

sosial berupa program “desa rempah” yang nantinya program tersebut akan mengangkat citra

positif PT. Sido Muncul dibenak masyarakat, konsep tersebut dalam ilmu public relations

disebut sebagai branding.

Pengertian branding dipahami sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh

perusahaan dalam rangka proses membangun dan membesarkan brand / merk. Konsep tersebut

oleh PT. Sido Muncul dikembangkan dalam program CSR yang dilakukan secara langsung

dengan menyerahkan bantuan berupa pemberian bibit jamu, pupuk dan pembinaan cara

menanam tumbuhan jamu yang benar untuk masyarakat sekitar pabrik PT. Sido Muncul.

Pembinaan ini bermaksud supaya bibit tumbuhan jamu dapat tumbuh secara baik sehingga

nantinya akan menghasilkan keuntungan secara setara (win-win) diantara masyarakat dan PT.

Sido Muncul.

Selain itu hasil yang didapat dari program desa rempah untuk PT. Sido Muncul yaitu

terciptanya citra yang baik dari masyarakat untuk PT. Sido Muncul dikarenakan masyarakat akan

berfikir bahwa PT. Sido Muncul telah berhasil dan mampu membantu masyarakat disekitar

pabrik PT. Sido Muncul untuk mendapatkan tambahan penghasilan dari penanaman tanaman

obat.

CSR sendiri memiliki pengertian menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal, terlebih khusus pada Pasal 15 huruf b yang berbunyi “CSR adalah tanggung

jawab yang melekat pada setiap perusahaan untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi,

seimbang dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat”. Berdasarkan

pengertian tersebut maka CSR menjadi alat bantu public relations dalam konteks pembentukan

citra perusahaan. Dalam implementasi CSR dan public relations (PR) mempunyai peran penting,

baik secara internal maupun eksternal. Jadi ketika kita membicarakan CSR berarti kita juga akan

membicarakan public relations dalam sebuah perusahaan itu sendiri, di mana CSR merupakan

bagian dari community relations [1].

Dari pengertian tersebut diatas, langkah-langkah dalam proses public relations pun

mewarnai langkah-langkah CSR. Dengan menggunakan tahapan-tahapan dalam proses public

relations yang bersifat siklis, maka program dan kegiatan CSR juga dilakukan melalui

pengumpulan fakta, perumusan masalah, perencanaan dan pemrograman, aksi dan komunikasi,

serta evaluasi untuk mengetahui sikap publik terhadap organisasi [2].

Program CSR merupakan pendekatan masyarakat yang berbasis pengembangan

(community – based development approach) [3]. Community – based development approach

ialah pendekatan yang berorientasi pada kerjasama antara perusahaan dengan masyarakat sekitar

perusahaan dengan tujuan untuk kebaikan dan perkembangan masyarakat itu sendiri. Konsep

pendekatan tersebut menurut pandangan penulis relevan dengan salah satu CSR yang sedang

dilakukan oleh PT. Sido Muncul yaitu “desa rempah” yang langsung berhubungan dengan

masyarakat.

Page 7: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL ......STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY “DESA REMPAH” DALAM UPAYA MENINGKATKAN CITRA

Seperti apa hubungan baik yang dijalin oleh PT. Sidomuncul dengan masyarakat

sekitarnya jelas akan mempengaruhi sikap mereka dalam mendukung atau tidak kegiatan yang

dilakukan perusahaan. Oleh karena itu, semakin baik hubungan yang terjalin dengan masyarakat

disekitarnya maka akan semakin baik pula citra perusahaan dimata mereka.

Melihat pentingnya mengokohkan corporate image dimata publik eksternal bagi PT.

Sidomuncul dalam mempertahankan eksistensinya dibenak masyarakat maka peneliti merasa

tertarik untuk meneliti Bagaimana strategi yang dilakukan public relations PT. Sidomuncul

dalam program CSR “Desa Rempah” dalam membangun corporate image di benak masyarakat.

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Ada beberapa penelitian terdahulu yang membahas mengenai strategi public relations

melalui program CSR untuk meningkatkan citra perusahaan. Yang pertama adalah penelitian

yang dilakukan oleh Rein Maggi [4] dengan judul STRATEGI MEMBANGUN CITRA

RAMAYANA MALL TAMANSARI SALATIGA MELALUI CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY mengemukakan bahwa strategi CSR yang dilakukan oleh perusahaan

Ramayana menggunakan cara-cara seperti melakukan program-program kepedulian sosial,

merekrut sebagian besar karyawan dari masyarakat sekitar melalui program-program kepedulian

sosial, serta turut menjaga keamanan lingkungan khusus disekitar perusahaan dengan

bekerjasama dengan membentuk PAM (petugas keamanan). Yang kedua adalah penelitian yang

dilakukan oleh Agata Tri Sulistiani [5] dengan judul PENERAPAN PROGRAM CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY PT. MARIMAS PUTRA KENCANA DALAM PEMBENTUKAN

CITRA PERUSAHAAN mengemukakan bahwa PT. Marimas Putra Kencana dalam proses

perencanaan dan penerapan program CSR dilakukan secara tatap langsung dengan cara tatap

muka kepada responden dengan tujuan untuk mencapai dialog yang efektif dengan komunikan,

yang diwakilkan oleh public relations perusahaan.

Perbedaan penelitian penulis dengan penelitian sebelumnya dapat dilihat dari cara

penerapan program CSR, dimana kedua penelitian sebelumnya menerapkan program CSR

dengan cara yang tidak melibatkan warga lokal sebagai partisipan secara langsung sedangkan

dalam penelitian penulis melibatkan partisipasi warga lokal secara langsung dalam penerapan

program CSRnya seperti halnya yang dilakukan oleh LSM dalam melakukan pemberdayaan

masyarakat.

Konsep Public Relations

Pengertian public relations menurut John E. Marston seperti yang dikutip oleh Rachmat

Kriyantono [6], adalah kegiatan komunikasi persuasif dan terencana yang didesain untuk

mempengaruhi public yang signifikan. Selain itu public relations merupakan fungsi manajemen

yang membentuk dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dan

masyarakat, yang menjadi sandaran keberhasilan atau kegagalannya. Kegiatan public relations

erat kaitannya dengan pembentukan opini public dan perubahan sikap dari masyarakat.

Menurut Frank Jefkins [7], public relations adalah semua bentuk komunikasi yang

terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antar suatu organisasi dengan semua khalayaknya

dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. Ini

berarti public relations adalah suatu rangkaian kegiatan yang diorganisasikan sebagai suatu

rangkaian kampanye atau program terpadu dan semuanya berlangsung secara berkesinambungan

dan teratur. Tujuan utamanya adalah menciptakan dan memelihara saling pengertian dengan

Page 8: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL ......STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY “DESA REMPAH” DALAM UPAYA MENINGKATKAN CITRA

maksud untuk memastikan bahwa organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak lain yang

turut berkepentingan. Sebaliknya, organisasi juga harus memahami setiap kelompok atau

individu yang terlibat dengannya.

Berdasarkan definisi di atas yang disampaikan oleh para ahli, penulis menarik kesimpulan

bahwa public relations merupakan suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk menciptakan

dan menjaga hubungan antara organisasi dengan masyarakat, yang didasarkan oleh niat baik

untuk menciptakan citra yang positif di masyarakat mengenai organisasi tersebut.

Strategi Public Relations

Menurut Ahmad S. Adnanputra yang dikutip oleh Rusady Ruslan [8] dalam bukunya

Manajemen Public Relations dan Komunikasi mengatakan bahwa arti strategi adalah bagian

terpadu dari suatu rencana, sedangkan rencana merupakan produk dari suatu perencanaan, yang

pada akhirnya perencanaan adalah suatu fungsi dasar dari proses manajemen. Strategi yakni

proses penentuan “Apa dan Bagaimana” yang digunakan dalam perencanaan untuk mencapai

tujuan perusahaan. Berdasarkan pola strategi public relations tersebut, maka menurut Ahmad

dalam batasan pengertian tentang strategi public relations adalah alternatif optimal yang dipilih

untuk ditempuh guna mencapai tujuan public relations dalam kerangka atau rencana public

relations (public relations plan).

Peran public relations dalam membangun citra tidaklah lengkap tanpa adanya

perencanaan dari strategi public relations. Strategi public relations yang hanya berfokus pada

teori dan tidak ditindaklanjuti ke lapangan pun tidak akan memberikan hasil. Public relations

disini, dalam merumuskan dan menjalankan menjalankan tugasnya untuk membangun citra,

memerlukan kemampuan kreasi yang mampu membuat program-program unggulan yang dapat

membangun citra perusahaan dan dapat mempertahankan citra tersebut.

Konsep Corporate Social Responsibility (CSR)

Setiap perusahaan harus memiliki komitmen yang kuat terkait dengan corporate social

responsibility (CSR). Sedikit saja perusahaan membuat kesalahan, masyarakat akan bertindak

dan mengambil sikap tegas atas kesalahan tersebut. Adanya hubungan yang baik dengan

masyarakat membuat perusahaan lebih aman dalam melakukan aktivitas perusahaannya.

Hubungan dengan masyarakat dapat terjalin baik jika perusahaan mampu menunjukkan

perilakunya yang bertanggungjawab.

Mallen Baker dalam Siagian [9] mengartikan CSR sebagai suatu hal bagaimana

perusahaan melakukan pengelolaan terhadap proses ekonominya dalam rangka menghasilkan

suatu dampak positif secara menyeluruh bagi masyarakat. Definisi tersebut menekankan bahwa

kehadiran suatu perusahaan seharusnyalah menghasilkan efektivitas dalam meningkatkan

kesejahteraan seluruh masyarakat.

Bertolak dari pemahaman bahwa hubungan antara perusahaan dengan masyarakat saling

ketergantungan (interdepency) maka CSR perusahaan harus dibangun dengan pijakan triple

bottom lines dengan dasar yang seimbang pada aspek financial / profit, people dan planet.

Artinya suatu kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara

berkelanjutan (sustainable), tetapi juga harus memperhatikan dimensi sosial (people) dan

lingkungan hidup (planet).

Entitas CSR terdiri atas tiga komponen yang tercantum dalam teori “Triple Bottom

Lines” atau 3 P [10] adalah sebagai berikut:

Page 9: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL ......STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY “DESA REMPAH” DALAM UPAYA MENINGKATKAN CITRA

1. Profit

Laba atau profit akan mempengaruhi keberlangsungan hidup perusahaan dan seluruh

karyawannya. Untuk itu perusahaan perlu dengan seksama mengatur strategi supaya

proses produksi dan penjualan yang dilakukan mendatangkan laba yang maksimal.

Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu strategi yang dapat

membantu perusahaan meningkatkan kualitas produksi sehingga mampu meningkatkan

laba.

2. People

Para pelaku usaha juga harus memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Setiap

perusahaan memiliki khalayak (publik) internal (khususnya karyawan) maupun eksternal

(konsumen dan masyarakat sekitar lokasi usaha). Setiap publik baik internal maupun

eksternal memiliki pengaruh bagi perusahaan. Kesejahteraan publik akan menciptakan

keharmonisan antara masyarakat dan perusahaan yang dapat menjaga stabilitas proses

produksi dan penjualan hasil produksi. Pemberdayaan masyarakat yang pada umumnya

dilaksanakan dalam kegiatan community development adalah salah satu upaya dalam

meningkatkan kesejahteraan masyarakat terdekat lokasi produksi.

3. Planet

Triple bottom lines juga menekankan unsur planet (lingkungan) sebagai salah satu hal

penting yang harus diberi perhatian oleh perusahaan. Dikatakan penting karena

lingkungan usaha merupakan sumber daya alam yang mudah sekali tercemar oleh proses

produksi yang tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu untuk menjaga proses produksi

perusahaan harus memperhatikan kelestarian lingkungan, sehingga tidak menimbulkan

kerusakan lingkungan juga konflik dengan masyarakat sekitar lokasi produksi.

Sedangkan dari segi branding, perusahaan akan memperoleh citra yang positif dari

kegiatan tersebut. Karena masyarakat akan berfikir bahwa perusahaan mampu memberdayakan

masyarakat sekitar lewat program CSR dalam hal ini desa rempah.

Pelaksanaan CSR diharapkan menciptakan relasi yang harmonis antara perusahaan

dengan masyarakat. Capaian ini diharapkan bersinergi dalam menciptakan citra yang baik bagi

perusahaan. Citra yang baik tersebut merupakan passport yang istimewa bagi perusahaan dalam

mengembangkan dirinya dimasa mendatang.

Manfaat Corporate Social Responsibility

Ada beberapa manfaat dan keuntungan bagi perusahaan bila mengimplementasikan CSR,

yang diantaranya dapat diidentifikasi sebagai berikut [11]:

Pertama, mengurangi resiko dan tuduhan terhadap perlakuan tidak pantas yang diterima

perusahaan. Perusahaan yang menjalankan tanggung jawab sosialnya secara konsisten akan

mendapatkan dukungan luas dari komunitas yang telah merasakan manfaat dari berbagai

aktivitas yang dijalankan.

Kedua, corporate social responsibility dapat berfungsi sebagai pelindung dan membantu

perusahaan meminimalkan dampak buruk yang diakibatkan suatu krisis.

Ketiga, keterlibatan dan kebanggaan karyawan. Karyawan akan merasa bangga bekerja

pada perusahaan yang memiliki reputasi yang baik, yang secara konsisten melakukan upaya-

upaya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyrakat dan

lingkungan sekitarnya.

Keempat, corporate social responsibility yang dilaksanakan secara konsisten akan

mampu memperbaiki dan mempererat hubungan antara perusahaan dengan stakeholdernya.

Page 10: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL ......STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY “DESA REMPAH” DALAM UPAYA MENINGKATKAN CITRA

Kelima, meningkatkan penjualan seperti yang terungkap riset Roper Search Worldwide,

yaitu bahwa konsumen akan lebih menyukai produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan

yang konsisten menjalankan tanggung jawab sosialnya sehingga memiliki reputasi yang baik.

Keenam, insentif-insentif lainnya seperti insentif pajak dan berbagai perlakuan khusus

lainnya. Hal ini perlu difikirkan guna mendorong perusahaan agar lebih giat lagi menjalankan

tanggung jawab sosialnya.

Konsep Citra

Salah satu tugas utama public relations adalah membentuk dan menjaga citra. Public

relations melakukan berbagai upaya untuk menjaga hubungan baik dengan publik. Saat ini sudah

banyak perusahaan yang sadar akan pentingnya membentuk dan menjaga citra yang positif di

tengah publik yang semakin pintar.

Citra positif akan menguntungkan perusahaan, sebaliknya citra yang negatif akan

merugikan perusahaan. Menurut Bill Canton dalam Ardianto [12] mengatakan bahwa Citra

adalah “image : the impression, the feeling, the conception which the public has of company; a

consciously created impression of an object, person or organization” (Citra adalah kesan,

perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu

objek orang atau organisasi).

Pengertian Corporate Image

Definisi citra perusahaan yang diungkapkan oleh Jefkins [13] adalah “citra perusahaan

adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan hanya citra atas produk maupun

pelayanannya.”

Citra perusahaan merupakan sekumpulan persepsi orang terhadap sebuah organisasi.

Citra dalam persepsi terbentuk melalui indera: penglihatan, suara, aroma, sentuhan, cita rasa, dan

perasaan berdasarkan pengalaman memakai produk, pelayanan, lingkungan usaha maupun

komunikasi perusahaan.

Manfaat Citra Bagi Perusahaan

Firsan Nova [14] mengutip dari pendapat Sutojo, citra perusahaan yang baik dan kuat

mempunyai manfaat-manfaat, yaitu :

a. Daya saing jangka menengah dan jangka panjang yang mantap (Mid and Long Term

Sustainable Competitive Position).

b. Menjadi perisai selama krisis (an Insurance for Adverse Time).

c. Meningkatkan efektivitas strategi pemasaran (Increasing Effectiveness of Marketing

Instruments).

d. Penghematan biaya operasional (Cost Saving).

Citra perusahaan menjadi salah satu pegangan bagi banyak orang dalam mengambil

berbagai macam keputusan penting, misalnya membeli barang atau jasa yang dihasilkan

perusahaan (konsumen), berlangganan (pelanggan), membeli saham atau obligasi yang

diterbitkan perusahaan (investor), dan memberikan izin usaha (instansi pemerintah) [15].

2. METODE PENELITIAN

Rencana penelitian ini akan difokuskan di pabrik PT. SIDO MUNCUL yang beralamat

di Jl Soekarno Hatta Km 28 Kec Bergas – Klepu, Semarang- Indonesia dan petani yang

tergabung dalam program “Desa Rempah di Desa Bergas Kidul, Kecamatan Bergas, Kabupaten

Semarang, Jawa Tengah. Penelitian ini mengunakan jenis deskriptif melalui pendekatan

Page 11: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL ......STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY “DESA REMPAH” DALAM UPAYA MENINGKATKAN CITRA

kualitatif dengan metode penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung

menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian

kualitatif.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data

primer yaitu data pokok yang harus dicari melalui sumber-sumber yang terpercaya atau langsung

dari sumbernya. Data sekunder yaitu data yang berasal dari data kepustakaan. Dapat berupa

buku-buku, majalah, berita koran, website resmi PT. Sidomuncul maupun jurnal ilmiah.

Teknik pengumpulan data penelitian ini melalui wawancara dan observasi yang dilakukan

peneliti dari beberapa informan. Data wawancara didapatkan dari wawancara secara langsung

dengan informan. Data observasi didapatkan penulis dari ikut serta dalam mendampingi

pelatihan cara menanam tanaman obat yang benar kepada petani rempah. Sehingga penulis

mengetahui bagaimana proses CSR desa rempah dilakukan. Selain itu, teknik pengumpulan data

yang dilakukan penulis adalah dengan dokumentasi yang diperoleh oleh penulis dari PT. Sido

Muncul. Dokumentasi berisi foto-foto yang diambil dalam kegiatan desa rempah.

Dalam menganalisa, peneliti menggunakan triangulasi sumber untuk mengetahui

kesahihan data. Triangulasi data adalah membandingkan informasi yang diterima dari data

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti akan membandingkan hasil wawancara dengan

apa yang terjadi sebenarnya pada hasil pengamatan. Setelah peneliti menghimpun jawaban dari

sumber informasi, selanjutkan peneliti akan membandingkan hasil wawancara dengan keadaan

yang sebenarnya [16].

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif

(interactive models of analysis), seperti diungkapkan oleh Miles dan Huberman [17]. Teknik

analisis data dalam penelitian ini meliputi langkah-langkah reduksi, penyajian data, kesimpulan/

verifikasi.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil dari penelitian tentang program CSR desa rempah PT. Sido Muncul dideskripsikan

sebagai berikut. Desa rempah merupakan program pemberdayaan masyarakat dari PT. Industri

Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, untuk meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat

desa, dengan memanfaatkan dan memaksimalkan lahan yang sudah ada, baik lahan kosong,

lahan yang tidak produktif, ataupun lahan produktif yang memungkinkan tumpang sari dengan

ditanami tanaman obat. Untuk menunjang kegiatan desa rempah para partisipan diberikan bibit

tanaman obat/jamu yang mempunyai nilai ekonomi, juga pembinaan dari PT. Sido Muncul mulai

dari penyuluhan saat tanam, pemeliharaan, hingga panen dan pasca panen.

Dalam implementasi pelaksanaan program CSR desa rempah, PT. Sido Muncul

membentuk dua tim, yang pertama tim komunikasi dan sosialisasi dan yang kedua tim pelaksana

lapangan. Untuk tim komunikasi dan sosialisasi berfungsi untuk mengkomunikasikan program

desa rempah kepada masyarakat yang ada disekitar pabrik. Sedangkan tim pelaksana lapangan

memiliki dua fungsi yaitu yang pertama mengadakan pelatihan penanaman tanaman obat dan

yang kedua fungsinya adalah untuk maintening selama program ini berlangsung semisal dalam

satu tahun tim akan mengadakan kunjungan terus kedesa-desa yang diberi bantuan, melihat

perkembangan tanaman yang ada disana, apakah tumbuh dengan subur atau tidak. Jika ada

keluhan tim langsung memcari solusinya. PT. Sido Muncul juga memiliki tim teknis yang secara

langsung bisa mengatasi atau memberi solusi ketika tanaman tersebut mendapat gangguan hama

atau gangguan yang lainnya.

Page 12: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL ......STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY “DESA REMPAH” DALAM UPAYA MENINGKATKAN CITRA

Bibit tanaman yang akan diberikan ke lima desa dan kelurahan wilayah Kabupaten

Semarang ini tentunya disesuaikan dengan lahan yang akan ditanami agar hasilnya maksimal.

Untuk daerah Ngempon dan Klepu, akan diberikan bibit jahe dan kencur, Bergas Kidul akan

diberikan bibit jahe, sedangkan Karangjati dan Diwak diberikan bibit tanaman obat untuk

intensifikasi pertanian, yaitu sirih, daun katuk, kemangi, pandan, sere, dan daun ungu.

Dikesempatan lain, CEO Sido Muncul mengharapkan juga dengan adanya desa rempah

ini bisa menciptakan wiraswastawan dalam bidang tanaman obat yang bisa mengambil peluang

untuk menjadi pemasok rempah-rempah yang siap produksi. Para petani dari desa rempah

tersebut tidak sekadar memasok bahan baku mentah, tetapi juga diharapkan sudah terolah dalam

bentuk cair (sudah setengah jadi). Bahkan pekerjaan mengeringkan hingga memotong dapat

dikerjakan di luar pabrik.

Masyarakat Bergas Kidul merasa senang dengan adanya program ini karena selain

mendapatkan tambahan pemasukan dan tambahan keterampilan dalam bercocok tanam, mereka

senang menjadi bagian dari kegiatan pelestarian lingkungan. Anggota paguyuban kelompok tani

yang berkumpul dikelurahan tiap kali bibit tanaman obat/rempah sudah diberikan kepada

kelompok tani yang terlibat, saling bercerita mengenai pengalaman menanam tumbuhan

obat/rempah, bahkan terkadang muncul ide-ide baru untuk menanam bibit-bibit tanaman rempah

didepan halaman rumah yang masih belum berfungsi secara maksimal menggunakan planter

bags. Setiap kali selesai panen mereka selalu bersemangat untuk menanam tanaman obat/rempah

lagi dan mengolahnya menjadi bahan produksi setengah jadi. Anggota kelompok tani yang

terlibat juga sedang berusaha menemukan cara untuk membuat bahan baku rempah yang

setengah jadi menjadi bahan baku yang terolah dalam bentuk cair. Seperti yang dijelaskan oleh

John Elington bahwa CSR perusahaan harus dibangun dengan pijakan triple bottom lines dengan

dasar yang seimbang pada aspek keuntungan secara financial (profit), memperhatikan kelestarian

lingkungan (planet), dan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat (people) [10].

Implementasi CSR

CSR adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkonstribusi dalam

pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial

perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis,

sosial dan lingkungan [18].

John Elkington mengembangkan konsep triple bottom line menjadi istilah economic

prosperity, environmental quality management dan social justice [10]. Elkington menawarkan

sebuah solusi Sustainable Capitalism untuk merujuk bahwa kapitalisme yang ingin berkelanjutan

haruslah tidak semata-mata meningkatkan shareholder value tetapi harus memperhatikan 3P

(profit, people, dan planet). Artinya suatu kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai

perusahaan tumbuh secara berkelanjutan (sustainable), tetapi juga harus memperhatikan dimensi

sosial (people) dan lingkungan hidup (planet).

Pada pola pelaksanaan CSR terlebih khusus “desa rempah” aspek ini sudah baik karena

sudah mencakup 3 aspek yang ada di triple bottom lines [10] yaitu dari segi :

1. Profit : desa rempah ini menghasilkan keuntungan yang signifikan terhadap perusahaan

karena perusahaan memberi bibit kepada masyarakat yang dalam penanaman dan

pemeliharaan perusahaan tidak terlibat sehingga tidak mengeluarkan dana untuk

membayar sewa tanah dan pekerja. Kemudian hasilnya akan dibeli kembali oleh

perusahaan.

Page 13: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL ......STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY “DESA REMPAH” DALAM UPAYA MENINGKATKAN CITRA

2. People : perusahaan memberdayakan masyarakat dengan memberikan pelatihan berupa

giat-giat menanam tanaman jamu yang baik serta dengan hal itu bisa memberikan

kesejahteraan untuk masyarakat sekitar yang terlibat.

3. Planet atau Lingkungan Hidup : perusahaan tidak memberikan limbah yang berbahaya

karena dalam proses pemupukan jamu menggunakan pupuk organic yang aman untuk

lingkungan.

Sedangkan dari segi branding, perusahaan akan memperoleh citra yang positif dari

kegiatan tersebut. Karena masyarakat akan berfikir bahwa perusahaan mampu memberdayakan

masyarakat sekitar lewat program CSR dalam hal ini desa rempah.

Keuntungan yang diperoleh perusahaan dari program ini diantaranya perusahaan

mendapatkan akses lebih mudah untuk menjalin hubungan baik dengan stakeholder, melalui

kegiatan ini semakin terbuka jalan untuk bekerjasama dengan institusi pemerintah dalam

program-program lainnya, meningkatkan rasa memiliki (bangga) dalam diri karyawan karena

perusahaan dimana dia bekerja adalah perusahaan yang memiliki kepedulian terhadap

masyarakat dan lingkungan. Keuntungan ekonomi juga dirasakan oleh perusahaan karena dengan

adanya kerjasama antara perusahaan dan mitra binaan, perusahaan memiliki unit bahan produksi

utama rempah demi efesiensi waktu dan biaya rempah yang lebih murah.

Program CSR desa rempah dari PT. Sido Muncul telah menjalankan prinsip 3P - profit,

people, dan planet. Selain memperoleh keuntungan bagi perusahaan sendiri, perusahaan juga

berkomitmen terhadap kesejahteraan masyarakat serta kelestarian lingkungan [10].

Lima Pilar Aktivitas CSR (Princes of Wales International Business Forum)

1. Building Human Capital

Melalui program CSR desa rempah, perusahaan berusaha membangun kesepahaman

dengan masyarakat bahwa lahan tidur memerlukan perlakuan khusus supaya tidak sia-sia

dan dapat membantu perekonomian masyarakat.

2. Strengthening Economic

Program CSR desa rempah merupakan program CSR yang sangat nyata dampaknya

dalam memperkuat kualitas ekonomi masyarakat. Program yang dilanjutkan dengan

kerjasama antara perusahaan dengan kelompok tani yang berada disekitar pabrik Sido

Muncul tersebut mendatangkan keuntungan yang cukup besar untuk publiknya.

3. Assesing Social Chesion

Perusahaan dituntut untuk menjaga keharmonisan dengan masyarakat sekitarnya agar

tidak menimbulkan konflik. PT. Sido Muncul berusaha menjaga keharmonisan dengan

masyarakat diantaranya dengan mengkonsultasikan mengenai jenis tanamanan rempah,

harga, dan cara pengolahan setiap jenis tanaman obat/rempah hingga menjadi barang

setengah jadi siap produksi.

4. Encouraging Good Governance

Kelola bisnis suatu perusahaan berpengaruh pada cara pandang masyarakat terhadap

perusahaan tersebut. Perusahaan dengan manajemen yang tidak baik erat hubungannya

dengan masalah internal perusahaan dan eksternal perusahaan. Jika kondisi internal

perusahaan baik, maka output dari perusahaan itu pun akan baik [10].

` Tata kelola yang baik harus diupayakan dalam mengelola aktivitas eksternal perusahaan

seperti program CSR. Berdasarkan penilaian masyarakat, PT. Sido Muncul telah

melakukan pengelolaan (organisir) program CSR dengan baik. Perusahaan mengemas

Page 14: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL ......STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY “DESA REMPAH” DALAM UPAYA MENINGKATKAN CITRA

program CSR dengan program desa rempah yang sangat berguna bagi masyarakat. Selain

itu perusahaan juga mengusahakan supaya kegiatan CSR ini berkelanjutan.

5. Protecting the Environment

Program CSR desa rempah merupakan partisipasi perusahaan dalam upaya pelestarian

lingkungan juga sebagai program untuk menarik perhatian masyarakat dan

menumbuhkan citra positif perusahaan. Pelanggan akan lebih menyukai produk yang

dihasilkan oleh perusahaan yang konsisten menjalankan tanggung jawab sosialnya

terhadap masyarakat dan lingkungan hidup sehingga memiliki citra dan reputasi yang

baik [19].

Pelaksanaan kelima pilar ini secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi

citra perusahaan dimata masyarakat. Menerapkan kelima pilar tersebut dalam melaksanakan

program CSR, menghindarkan perusahaan dari tuduhan bahwa perusahaan melaksanakan

program CSR hanya sebagai tameng atau kegiatan cari muka bukan kegiatan yang bertujuan

mengurangi beban masyarakat [10]. Pada dasarnya kelima pilar ini bermanfaat bagi perusahaan

maupun masyarakat. Jadi, perencanaan dan pelaksanaan kegiatan CSR yang bertanggung jawab

dan memberi manfaat bagi masyarakat mampu mempengaruhi penilaian masyarakat terhadap

perusahaan sehingga berpotensi untuk meningkatkan citra positif perusahaan dibenak

masyarakat.

Manfaat Program CSR

Meskipun program CSR dirancang untuk memberikan keuntungan bagi masyarakat,

namun manfaat program CSR juga dirasakan oleh perusahaan. Keuntungan yang dapat di

rasakan secara langsung oleh perusahaan sebagai berikut :

1. Reduces Risk and Accusations of Irresponsible Behaviour

Reduces Risk and Accusations of Irresponsible Behaviour yaitu mengurangi risiko dan

tuduhan terhadap perlakuan tidak pantas yang diterima perusahaan. Perusahaan yang

menjalankan tanggung jawab sosialnya secara konsisten akan mendapatkan dukungan

luas dari komunitas yang merasakan manfaat berbagai aktivitas yang dijalankannya [10].

Program CSR ini telah membantu perusahaan menjalin satu kesepahaman yang pada

jangka panjang akan berbuah berupa dukungan untuk perusahaan dari komunitas yang

merasakan manfaat dari kegiatan CSR ini.

2. Helps Cushion and Vaccinate During Time of Crisis

Helps Cushion and Vaccinate During Time of Crisis yaitu berfungsi sebagai pelindung

dan membantu perusahaan meminimalkan dampak buruk yang diakibatkan suatu krisis

[10]. Krisis yang kemungkinan munculnya paling besar adalah peningkatan jumlah

permintaan produk yang mengakibatkan menambahnya jumlah bahan produksi. PT. Sido

Muncul menyikapi kondisi tersebut dengan cermat sehingga munculah suatu program

CSR desa rempah yang mengajak kelompok tani disekitar pabrik Sido Muncul untuk

aktif dalam penanaman tanaman obat/rempah.

3. Enhances Employee Engagement and Pride

Enhances Employee Engagement and Pride yaitu keterlibatan dan kebanggaan

karyawan. Dalam setiap program CSR keterlibatan karyawan terutama bagian marketing

dari manajer Marketing hingga orang lab di RnD (Research and Development). Orang lab

di RnD pun ikut serta dalam pelaksanaan program CSR.

4. Improve Relations with Stakeholder

Page 15: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL ......STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY “DESA REMPAH” DALAM UPAYA MENINGKATKAN CITRA

Improve Relations with Stakeholders yaitu CSR yang dilakukan secara konsisten akan

mampu memperbaiki dan mempererat hubungan antara perusahaan dengan

stakeholdernya [10]. CSR yang berkelanjutan tentu akan membawa manfaat bagi

masyarakat, meringankan tugas stakeholder tertentu seperti Pemerintah Desa Bergas

Kidul dalam mensosialisasikan program desa rempah, juga bagi perusahaan mendapatkan

penilaian positif serta keuntungan finansial.

5. Sales Increase

Sales Increase yaitu kegiatan CSR berfungsi secara tidak langsung untuk meningkatkan

penjualan [10]. Misalnya dengan program desa rempah di desa-desa sekitar pabrik Sido

Muncul, para pedagang warung jamu atau warung biasa secara tidak sadar mendapat

stimulan untuk menjual produk Sido Muncul di warung jamunya setelah melihat antusias

warga ketika menerima freedrink produk Sido Muncul seperti Kuku Bima.

6. Other Incentive (Tax, Preferred, Treatment)

Other Incentive (Tax, Preferred, Treatment) yaitu insentif-insentif lainnya misalnya,

pajak dan berbagai perlakuan khusus lainnya. Hal ini perlu dipikirkan guna mendorong

perusahaan lebih giat lagi menjalankan tanggung jawab sosialnya. Di lain pihak, ini

dapat meredam konflik sosial secara terstruktural dan ekonomi antara perusahaan dengan

stakeholder yang ada [10]. PT. Sido Muncul telah membayarkan pajak kepada

pemerintah menurut UU perpajakan yang telah ditetapkan.

Pemaparan tersebut menggambarkan bahwa Dukungan Pemerintah Kabupaten Semarang

membuka jalan bagi perusahaan untuk mengadakan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten

Semarang dalam program CSR lainnya untuk kedepannya. Dengan kerjasama yang baik antara

PT. Sido Muncul dengan Pemerintah Kabupaten Semarang secara tidak langsung akan

memperlancar izin usaha dan pajak.

Strategi Public Relations dan CSR PT. Sido Muncul

Dalam kegiatan CSR, public relations PT. Sido Muncul berperan menjalankan

komunikasi yang baik dengan media maupun publik. Public relations PT. Sido Muncul berperan

sebagai perencana dan pelaksana program CSR. Pelaksanaan program CSR membutuhkan

strategi komunikasi yang baik supaya pesan dari kegiatan tersebut dapat diterima khalayak

dengan baik. Public relations bertugas merancang strategi komunikasi dan melaksanakan strategi

tersebut. Setelah selesai menyusun konsep dari program CSR, public relations perusahaan

bertugas mempublikasikan program tersebut kepada publik. Kegiatan publikasi yang dilakukan

antara lain :

1. Membuat press release untuk mempermudah penyampaian materi informasi kepada

media massa. Media relations menjaga hubungan baik dengan media maupun pengelola

media berguna untuk menjaga image dan reputasi perusahaan di mata stakeholder.

2. Menggunakan WEB sebagai sarana publikasi.

3. Sosialisasi dan pelatihan penanaman tanaman rempah.

Komunikasi merupakan kunci keberhasilan program public relations. Pengkomunikasian

pesan suatu program yang tepat sasaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan

program tersebut. Mengkomunikasikan program CSR tidak semudah mengkomunikasikan

program public relations lainnya. Di Inggris, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Dawkins [20] ditemukan bahwa kegiatan komunikasi pada umumnya akan memunculkan

sinisme publik, dan ini ditunjukkan dengan 70% publik yang berpendapat bahwa pelaku

perdagangan dan industri tidak memberikan cukup perhatian pada kegiatan-kegiatan tanggung

Page 16: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL ......STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY “DESA REMPAH” DALAM UPAYA MENINGKATKAN CITRA

jawab sosial. Usaha publisitas dilakukan sebagai bentuk komunikasi untuk meningkatkan

performa perusahaan. Mengkomunikasikan berbagai keunggulan dan kelebihan perusahaan yang

bermanfaat pada peningkatan performa dan reputasi perusahaan dimata stakeholders merupakan

tugas dari public relations [21].

Langkah selanjutnya yang dilakukan public relations adalah melaksanakan program

CSR. Dalam program CSR desa rempah, public relations turun ke lapangan langsung untuk

melaksanakan program ini. Sebagai evaluasi, setelah program selesai public relations

bertanggung jawab menyusun laporan kepada manajemen mengenai kegiatan yang telah

dilaksanakan serta melaporkan pengaruh hubungan perusahaan dengan publiknya. Biasanya

evaluasi dilakukan per minggu untuk mendengarkan keluhan-keluhan yang diutarakan

masyarakat. Dan untuk evaluasi besarnya biasanya diadakan setiap satu tahun sekali. Sehingga

manajemen mengetahui secara jelas manfaat dari program tersebut baik bagi publik juga bagi

masyarakat. Setiap program CSR yang dirancang juga diarahkan untuk pembentukan image serta

reputasi perusahaan yang positif di mata publiknya. Public relations perusahaan telah berusaha

melakukan proses perencanaan, komunikasi, eksekusi, dan evaluasi secara terstruktur.

Citra Perusahaan PT. Sido Muncul Melalui Program Corporate Social Responsibility Desa

Rempah

Salah satu tugas utama public relations adalah membentuk dan menjaga citra. Public

relations melakukan berbagai upaya untuk menjaga hubungan baik dengan publik. Saat ini sudah

banyak perusahaan yang sadar akan pentingnya membentuk dan menjaga citra yang positif di

tengah publik yang semakin pintar.

Citra positif akan menguntungkan perusahaan, sebaliknya citra yang negatif akan

merugikan perusahaan. Proses terbentuknya citra perusahaan menurut Hawkins et all sebagai

berikut [22]:

1. Tahap exposure. Pada tahap ini publik mengetahui (melihat dan mendengar) upaya yang

dilakukan perusahaan dalam membentuk citra perusahaan [22]. Dalam hal ini tidak

selamanya publik menyadari bahwa perusahaan sedang membentuk citra, terutama jika

kegiatan perusahaan dikemas dalam program yang tidak menonjolkan penjualan seperti

CSR. Program CSR pada dasarnya tidak boleh ditumpangi kegiatan promosi, namun

bagaimanpun setiap program yang membawa atribut produk akan menjadi kegiatan

promosi meskipun hal tersebut tidak dimaksudkan demikian.

2. Tahap Attention. Setelah melihat dan mendengar adanya niat positif dari PT. Sido

Muncul bagi masyrakat khususnya yang bekerja sebagai petani melalui program CSR

desa rempah, publik mulai menaruh perhatian kepada program CSR perusahaan.

3. Tahap Comprehensive. Langkah selanjutnya adalah tergantung pada usaha perusahaan

dalam menampilkan diri dan meyakinkan publik bahwa program CSR yang mereka buat

akan bermanfaat bagi publik. Pada tahap comprehensive ini PT. Sido Muncul berusaha

memberikan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat di 5 desa yang berada

disekitar pabrik Sido Muncul mengenai program CSR desa rempah yang dilakukan oleh

PT. Sido Muncul sebagai usaha pemberdayaan masyarakat.

4. Tahap Image. Citra tebentuk dari akumulasi persepsi yang terbentuk mulai dari tahap

exposure hingga comprehensive [22]. Publik harus memiliki pengalaman bersama

perusahaan atau produk sebagai syarat terbentuknya citra. Pada tahap ini akumulasi

persepsi publik dari program CSR desa rempah terbentuk.

Page 17: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL ......STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY “DESA REMPAH” DALAM UPAYA MENINGKATKAN CITRA

Sedangkan terhadap program CSR desa rempah PT. Sido Muncul publik menilai

perusahaan sebagai berikut:

1. Perusahaan memiliki kemauan untuk menjalin hubungan baik dengan masyarakat.

2. Perusahaan memiliki kepedulian terhadap lingkungan juga terhadap masyarakat.

3. Perusahaan memperhatikan kesejahteraan ekonomi buruh tani yang tinggal disekitar

kawasan pabrik Sido Muncul.

4. Perusahaan memberikan bantuan kepada daerah-daerah tersebut.

5. Tahap Behavior. Ada bermacam-macam perilaku publik. Dengan citra positif sebagai

acuan maka perilaku yang muncul adalah perilaku-perilaku positif seperti dukungan

terhadap perusahaan, keikutsertaan obyek dalam program-program yang diadakan

perusahaan hingga keputusan membeli serta menggunakan produk ataupun jasa dari

perusahaan tersebut. Citra negatif akan memunculkan perilaku-perilaku negatif seperti

penolakan terhadap program-program yang diadakan perusahaan. Untuk itu setiap

perusahaan harus berusaha menjaga dan mengembangkan citra positif di mata masyarakat

khusunya dimata publiknya. Citra perusahaan yang terbentuk akan menentukan perilaku

publik sasaran dalam hubungannya dengan perusahaan [22]. PT. Sido Muncul melalui

program CSR yang dilaksanakannya mendapat penilaian positif dari publiknya, yang

akan mempengaruhi tingkah laku positif publik kepada perusahaan. Perilaku positif

contohnya pembelian produk dan dukungan terhadap program CSR dan perusahaan.

Program CSR desa rempah ini memiliki kelebihan yaitu program ini dilaksanakan

berkelanjutan. Keberlanjutan program ini merupakan modal bagi terbentuknya citra positif

perusahaan, karena ada tindak lanjut dari pelaksanaan program tersebut yang menguntungkan

masyarakat. Perusahaan memikirkan kepentingan masyarakat dan kelompok tani yang terlibat

dengan menjadi pasar bagi hasil panen mereka. Bagi produsen berskala kecil seperti masyarakat

dan kelompok tani sangat sulit menciptakan pasar, namun dengan adanya perusahaan yang mau

menampung dan memberli hasil produksi, akan mengurangi resiko kerugian produsen. Disinilah

niat baik perusahaan semakin tampak dan efektif untuk membentuk citra positif perusahaan.

Perusahaan berhasil menampilkan diri sebagai perusahaan yang dapat dipercaya karena

telah melakukan kegiatan dengan baik dan benar (tidak ada tujuan negatif) dan bertanggung

jawab terhadap lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Perusahaan juga berusaha

menyakinkan masyarakat bahwa produknya aman untuk dikonsumsi, dan masyarakat sangat

antusias ketika perusahaan membagikan produk kepada mereka. Melalui program CSR PT. Sido

Muncul juga berhasil menanamkan nilai-nilai positif yang dimiliki perusahaan di benak

masyarakat, seperti budaya hidup sehat, peduli lingkungan, tanggap terhadap konsumen, dan lain

sebagainya. Masyarakat mendapati nilai-nilai tersebut melalui program CSR. Tidak lupa dalam

setiap kesempatan perusahaan membubuhkan indentitasnya sebagai salah satu bentuk soft

marketing guna meningkatkan brand awareness di benak masyarakat. Mengirimkan kekuatan

emosional melalui program CSR kepada masyarakat memudahkan menggerakkan hati dan

pikiran sehingga mempermudah perubahan tingkah laku masyarakat.

Citra positif perusahaan di mata masyarakat berperan bagi kemajuan, perkembangan, dan

eksistensi perusahaan. Oleh karena itu program CSR penting untuk dilakukan oleh setiap

perusahaan [14].

4. KESIMPULAN

Program corporate social responsibility (CSR) “Desa Rempah” merupakan suatu bentuk

dari strategi membangun corporate image yang dilakukan oleh public relations PT. Sido

Page 18: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL ......STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY “DESA REMPAH” DALAM UPAYA MENINGKATKAN CITRA

Muncul. Strategi yang dilakukan public relations PT. Sido Muncul dalam membangun corporate

image melalui kegiatan CSR desa rempah dengan cara melakukan program pemberdayaan

masyarakat. Program ini dilakukan dengan cara memanfaatkan dan memaksimalkan lahan yang

sudah ada, baik lahan kosong, lahan yang tidak produktif, ataupun lahan produktif yang

memungkinkan tumpang sari dengan ditanami tanaman obat. Untuk menunjang kegiatan desa

rempah para partisipan diberikan bibit tanaman obat/jamu yang mempunyai nilai ekonomi, juga

pembinaan dari PT. Sido Muncul mulai dari penyuluhan saat tanam, pemeliharaan, hingga panen

dan pasca panen. Supaya program CSR desa rempah ini berjalan secara maksimal, public

relations PT. Sido Muncul membentuk dua tim, yang pertama tim komunikasi dan sosialisasi

berfungsi untuk mengkomunikasikan program desa rempah kepada masyarakat yang ada

disekitar pabrik dan yang kedua tim pelaksana lapangan memiliki dua fungsi yaitu yang pertama

mengadakan pelatihan penanaman tanaman obat dan yang kedua fungsinya adalah untuk

maintening selama program ini berlangsung. Persoalan mendasar dalam pelaksanaan program

CSR desa rempah adalah kurangnya kesadaran dari masyarakat lokal dan pemerintah.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] http://ilmukomunikuaci.blogspot.co.id/2013/03/peran-pr-dalam-implementasi-csr.html.

[2] http://ilmukomunikuaci.blogspot.co.id/2013/03/peran-pr-dalam-implementasi-csr.html.

[3] Budiono, Tri. 2011. Hukum Perusahaan. Salatiga: Griya Media.

[4] Maggie, Rein. 2008. Strategi Membangun Citra Ramayana Mall Tamansari Salatiga

Melalui Corporate Social Responsibility. Salatiga: Fakultas Ekonomi, Universitas

Kristen Satya Wacana.

[5] Sulistiani, Agata Tri. 2010. Penerapan Program Corporate Social Responsibility PT.

Marimas Putra Kencana Dalam Pembentukan Citra Perusahaan. Salatiga: Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Satya Wacana.

[6] Kriyantono, Rachmat. 2008. Public Relations Writing (Media Public Relations

Membangun Citra Korporat). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

[7] Jefkins, Frank. 2004. Public Relations, Edisi Kelima. Jakarta: PT. Erlangga.

[8] Ruslan, Rosady, S.H. 2001. Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

[9] Siagian, Sondang P. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

[10] Ancok, Djamaludin. 2005. Investasi Sosial. Jakarta : La Tofi Enterprise.

[11] Susanto, A.B. 2009. Reputations-Driven Corporate Social Responsibility. Jakarta: PT.

Erlangga.

[12] Adrianto, Elvinaro. 2011. Efek Kedermawaan Pebisnis dan CSR. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

[13] Jefkins, Frank. 1996. Essential of A Public Relations. Singapore : Heinemann Asia.

[14] Nova, Firsan. 2011. Crisis Public Relations: Strategi Public Relations Menghadapi

Krisis, Mengelola Isu, Membangun Citra dan Reputasi Perusahaan. Jakarta: Rajawali

Pers.

[15] Sutojo, Siswanto. 2004. Membangun Citra Perusahaan. Jakarta: Damar Mulia Pustaka.

[16] Pawito. 2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LkiS.

[17] Miles, Matthew B. & A. Michael Huberman. 1992. Analisa Data Kualitatif.

Diterjemahkan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

[18] Untung, Hendrik Budi. 2009. Corporate Social Responsibility. Jakarta: Sinar Grafika.

Page 19: STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL ......STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. SIDOMUNCUL DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY “DESA REMPAH” DALAM UPAYA MENINGKATKAN CITRA

[19] Susanto, A.B. 2007. Corporate Social Resposibility. Jakarta: The Jakarta Consulting

Group.

[20] Dawkins, J. 2004. Corporate Social Responsibility: The Communication Challenge.

Journal of Communication Management 9 (2)

[21] Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian PR dan Komunikasi. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

[22] Hawkins, Jenny. 2005. Corporate Social Responsibility: Creating a Competitive

Advantage. Journal of Communication Management, Vol. 9 No.2.