tanaman pangan
DESCRIPTION
BOtTRANSCRIPT
A. Kelompok Tanaman Pangan
Indonesia memiliki tanaman yang digunakan sebagai bahan pangan utama yang
dibagi menjadi 2 kelompok besar, yakni :
1. Tanaman pangan kelompok serealia merupakan tanaman pangan yang
berasal dari hasil produksi tanaman biji-bijian dan kacang-kacangan bersal
dari hasil produksi tanaman umbi-umbian.
2. Tanaman pangan kelompok non-serealia merupakan tanaman pangan
bersal dari hasil produksi tanaman kelompok umbi-umbian.
B. Macam-Macam Tamam Pangan Kelompok Serealia
Bahan pangan serealia biasanya yang berasal dari hasil produksi tanaman biji-
bijian dan kacang-kacangan. Yang termasuk tanman pangan kelompok serealia
yaitu :
1. Padi
Berdasarkan ekologinya padi (Oryza sativa L.) dibedakan menjadi padi
sawah, padi gogo, padi gogoroncah, padi rawa dan padi pasang surut. Padi
merupakan sumber karbohidrat utama dan makanan pokok dari sebagian besar
penduduk Indonesia. Selaput biji (kulit ari) bersifat manis, netral, serta masuk
meridian limpa dan lambung. Kandungan kimia : Biji mengandung karbohidrat,
dextrin, arabanoxylan, xylan, phytin, glutelin, enzim (phytase, lypase, diastase),
dan vitamin B. Sifat kimiawi dan efek farmakologis : Akar bersifat hangat dan
manis(Anonim,IPTEK).
Budidaya :
Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang berhawa panas dan banyak
mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per bulan atau
lebih, dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun
sekitar 1500 -2000 mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23 °C.
Tinggi tempat yang cocok untuk tanaman padi berkisar antara 0 -1500 m dpl.
Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang
kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan
diperlukan air dalam jurnlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada
tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18 -22 cm dengan pH antara 4 -7
(Adji, M.2010)
Produk :
Biji padi setelah digiling,selain dimaska sebagai nasi, melalui beberapa proses
dapat dibuat menjadi berbagai bentuk makanan, seperti keripik dan macam-
macam kue basah, melalui fermentasi beras dapat dijadikan tape, brem maupun
anggur beras.
Nilai ekonomi :
Pengolahan tepung beras menjadi makanan tradisional yang memeliki nilai
ekonomis tinggi seperti seperti keripik dan macam-macam kue basah, melalui
fermentasi beras dapat dijadikan tape, brem maupun anggur beras, besarnya biaya
tidak terlalu mahal dan keuntungannya lebih besar dibandingkan dijual dapam
betuk beras ataupun nasi.
Pengolahan :
Kue serabi makan khas indonesia ini memang telah banyak dikenal. Kue ini
mudah ditemukan Di setiap kota di indonesia terutama di jawa. Ada banyak jenis
jenis serabi, dari serabi solo, serabi banyumasan, serabi bandung dan masih
banyak varian serabi lainnya .salah satunya adalah Serabi hijau atau juga disebut
serabi ijo yang dikenal di daerah bandung. Kue serabi memiliki rasa yang gurih
dan empuk dibandung kue ini dihidangkan bersama saus santan serabi.
Membuat kue serabi bandung tidak terlalu sulit. Sebelum membuat kue serabi
ada baiknya perhatikan hal berikut : Gunakan tepung beras, tepung terigu serta
ragi yang masih baru. Tepuk-tepuk adonan agar udara bisa masuk ke dalam
adonan sehingga hasil kue serabi jadi kue serabi yang dihasilkan akan memiliki
tekstur pori - pori. Sebaiknya juga gunakan cetakan lebih dari 1 agar proses
membuat serabi jadi lebih cepat.
Proses Pembuatan Kue Serabi hijau :
Campurkan bahan biang menjadi satu, lalu diamkan selama 20 menit.
Aduk tepung beras, tepung terigu, garam, biang, serta baking powder. Uleni
sampai adonan menjadi kalis. Tuangkan sebagian santan sambil terus
menepuk adonan.
Cara membuat saus santan: campurkan bahan santan jadi satu, rebus dengan
api yang kecil sampai mendidih, angkat kemudian Saring.
Adonan ditepuk sampai menjadi ringan. Tuangkan sisa santan. kemudian
tuangkan kocokan telur dan danaun suji. Diamkan kurang lebih 1 jam.
gunakan api kecil untuk membuat serabi
Panaskan cetakan pembuat serabi,lalu oleskan sedikit minyak, ambil satu
sendok sayur adonan serabi lalu tuangkan diatas cetakan yang telah panas.
Tunggu sampai permukaan serabi berpori baru kemudian ditutup.
Panggang serabi sampai semua matang. Angkat dengan mencungkil serabi
dari cetakan. Serabi siap dihidangkan bersama saus santan.
Gambar. Tanaman padi dan Kue Serabi
2. Jagung Jagung (Zea mays L.)
Jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang dapat di andalkan dan
dikembangkan untuk menjadi komoditas unggulan pertanian kita. Untuk
mendapatkan hasil yang tinggi serta berkualitas, maka penanganan budidaya
tanaman jagung haruslah dilakukan secara tepat, cermat dan menyeluruh mulai
dari pemilihan benih unggul, pengolahan lahan, perawatan tanaman hingga
pengendalian hama penyakit dan penanganan pasca panennya. Banyak ditemukan
di Jawa, Madura, dan Sulawesi selatan sebagai tanaman utama atau tanaman sela.
Berdasarkan penampilanya jagung dibedakan menjadi jagung gigi kuda, jagung
mutiara, dan jagung opik yang berprotein tinggi. Biji jagung mengandung
amilum, protein, asam lemak, vitamin A dan vitamin E, serta juga mengandung
mineral sesnsial seperti K, Na, P, Ca,dan Fe.
Gambar: Buah jagung dan Dodol Jangung
Budidaya :
Curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Pada fase
pembungaan dan pengisian biji perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya ditanam
awal musim hujan atau menjelang musim kemarau berakhir. Membutuhkan sinar
matahari, tanaman yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan
memberikan hasil biji yang tidak optimal. Suhu optimum antara 230 C - 300 C.
Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah khusus, namun tanah yang gembur,
subur dan kaya humus akan berproduksi optimal. pH tanah antara 5,6-7,5. Aerasi
dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %. Daerah dengan
tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan teras
dahulu. Ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara
50-600 m dpl
Produk :
Menurut kegunaannya dijadikan tepung, berondong, jagung manis yang
dipanen muda, dan ada juga baby corn yang dijadikan asinan dan sayuran. Biji
jagung yang digiling kasar bisa dijadikan pengganti beras (nasi jagung). Tepung
jagung selain digunakan untuk pembuatan kripik, tortila, dodol, sirup, jus, juga
digunakan untuk pembuatan kue. Biji yang masih utuh sudah mulai
dikembangkan menjadi tempe.
Nilai ekonomi :
Jagung yang dijual dalam bentuk tongkol maupun biji yang sudah di pipil
hargannya jaul lebih murah dibandingkan dengan jika sudah di olah melalui
beberapa cara sehingga harga jualnya lebih tinggi.
Pengolahan :
Proses pembuatan dodol jagung yaitu,
- Rebus jagung muda dan setelah dingin dipipil
- Timbang 250 gram jagung pipilan lalu diblender dengan penambahan air
sekitar 200 cc air untuk memudahkan penghancuran
- Masak bubur jagung dengan penambahan 100 gram kelapa yang sudah
diparut/dikukur (sekitar ¼ buah kelapa), 10 gram tepung terigu, 150 gram
gula pasir, 2 bungkus vanile (satu sendok teh), 1 sendok teh garam dan
sekitar 400 cc air
- Lakukan pemasakan dengan api sedang
- Pemasakan dihentikan setelah adonan mengeras yang ditandai dengan
munculnya sedikit minyak/warna mengkilat pada adonan, dan adonan
menggumpal utuh dan mudah lepas dari wadah pemasakan
- Masukkan adonan pada wadah dan dinginkan
- Setelah dingin lakukan pemotongan sesuai ukuran yang diinginkan
- Lakukan pengeringan (bisa juga dengan penjemuran)
- Lakukan pengemasan
3. Kedelai
Kedelai (Glycine max Merr.) adalah tanam sumber protein nabati. Pada akar
kedelai terdapat bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan tanaman kedelai
untuk meningkatkan N2 udara untuk dijadikan senyawa organik. Dengan demikian
sisa tanaman kedelai dapat kesuburan tanah. Kedelai umumnya banyak ditanam di
Jawa dan Bali.
Hasil dari biji kedelai yang memiliki kandunga protein tinggi dapat diolah
menjadi berbagai bentuk makanan. Biji kedelai yang direbus dan diberi bakteri
cendawan Rhizopus oryzae akan menjadi tempe. Melalui proses berbeda, kedelai
dapat dijadikan makanan lain seperti tahu, taoco, dan kecap. Khusus untuk
pembuatan kecap digunakan kedelai hitam. Sari kedelai juga sering dijadikan
susu kedelai.
Protein dari kacang kedelai 11 kali lebih banyak dari pada susu, dua kali lebih
banyak dari daging dan ikan, satu setengah kali lebih banyak dari keju. Proteinnya
sangat bermanfaat bagi tubuh dalam hal pembangunan sel-sel, misalnya untuk
anak-anak, protein berperan untuk perkembangan tubuh dan sel otaknya, dan
untuk orang dewasa dapat membangun kembali sel yang rusak bisa akibat luka,
memar, dan sebagainya.
Kandungan terpenting dalam kacang kedelai yaitu Lecithin. Lecithin merupakan
salah satu komponen yang berfungsi dalam pembuatan dan aktivitas berbagai
hormon dalam tubuh, seperti Hormon Adrenalin, Hormon Tiroid, dan hormon
seks. Lecithin juga merupakan sumber Choline, di mana tanpa Choline,
metabolisme tubuh akan terganggu karena lemak akan terperangkap di hati.
Choline ini bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan, memperbaiki otak,
meningkatkan daya ingat, meningkatkan dan memperbaiki fungsi hati, jantung
dan alat reproduksi.
Gambar: Biji kedelai
Budidaya :
Tanaman kedelai dapat ditanam pada lahan sawah, lahan kering dan masam.
Kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asal drainase (tata air) dan aerasi
(tata udara) tanah cukup baik, curah hujan 100-400 mm/bulan, suhu udara 230C -
300C, kelembaban 60% - 70%, pH tanah 5,8 - 7 dan ketinggian kurang dari 600 m
dpl (Deptan, tanpa tahun).
Produk dan Nilai ekonomi :
Kedelai kini tidak hanya diproses menjadi makanan tradisional, seperti tahu,
tempe, oncom, tauco, atau kecap. Melalui proses berbeda-beda, kedelai bisa
diolah menjadi salah satu bahan baku makanan bayi, susu kedelai, minyak, lesitin,
bahkan daging tiruan. Daging tiruan ini banyak digunakan restoran yang
menyediakan menu untuk vegetarian.
Pengolahan :
Proses pembuatan susu kedelai bubuk, yaitu
Ada dua macam cara pembuatan yaitu :
a. Penggorengan sangrai langsung
b. Penggorengan sangrai dengan perendaman
A. Penggorengan Sangrai Langsung (tanpa minyak)
- Bersihkan kedelai.
- Panaskan wajan tanah selama 15 menit untuk mendapatkan panas yang
merata. Kemudian goreng kedelai tersebut di atas wajan tanah sambil diaduk
terus-menerus. Lakukan selama 15 menit (sampai pecah kulitnya).
- Angkat dan dinginkan selama 5~10 menit lalu tampi untuk menghilangkan
abu dan kulit yang telah terpisah dari biji.
- Tumbuk kasar untuk memisahkan kulit dan biji, lalu tampi lagi sampai tidak
ada kulitnya.
- Kemudian tumbuk sampai halus, lalu ayak.
- Simpan bubuk kedelai dalam stoples.
B. Penggorengan Sangrai dengan Perendaman
- Bersihkan kedelai, rendam selama 4 jam sampai kulitnya pecah sehingga
getah yang terdapat antara kulit dan bijinya keluar.
- Remas-remas dengan tangan untuk memisahkan kulitnya, kemudian cuci
kedelai yang telah terkupas dengan air, setelah itu tiriskan selama 15 menit.
- Jemur di bawah sinar matahari selama 1 hari sampai kering betul di atas
tampah.
- Setelah kering goreng di atas wajan tanah yang telah dipanaskan dulu selama
15 menit.
- Angkat dan pindahkan ke dalam tampah untuk didinginkan dalam keadaan
terbuka selama 15 menit.
- Kemudian tampi untuk memisahkan kulit yang masih ada. Pisahkan lembaga-
lembaga yang hangus, karena akan mempengaruhi warna dan rasa bubuk
kedelai yang dihasilkan.
- Selanjutnya tumbuk sampai halus dalam lesung kayu dan ayak.
- Simpan bubuk kedelai dalam stoples atau kaleng yang dapat ditutup rapat.
Catatan :
Bubuk kedelai harus disimpan dalam tempat yang tertutup rapat karena
mudah menyerap air dari udara bebas, dan juga untuk mencegah tumbuhnya
jamur (kapang) yang dapat merubah bau, rasa, dan warna.
4. Kacang tanah
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) adalah tanaman yang membentuk
polong di dalam tanah, sehingga kacang tanah akan tumbuh lebih baik apabila
ditanam ditanah yang berpasir. Kacang tanah banyak ditanam di Jawa, Bali dan
dan dipantai barat serta pantai timur Sumatera, kacang tanah merupakan tanaman
penghasil minyak, dengan kadar minyak 42-46%. Selin minyak kacang tanah juga
mengandung lemak sehingga sering dijadikan mentega kacang (peanut butter).
Kacang tanah kaya dengan lemak, mengandungi protein yang tinggi, zat besi,
vitamin E dan kalsium, vitamin B kompleks dan Fosforus, vitamin A dan K,
lesitin, kolin dan kalsium. Selain itu kacang tanah juga mengandung Omega 3
yang merupakan lemak tak jenuh ganda dan Omega 9 yang merupakan lemak tak
jenuh tunggal. Dalam 1 0ns kacang tanah terdapat 18 gram Omega 3 dan 17 gram
Omega 9.
Budidaya :
Pertumbuhan tanaman kacang tanah dipengaruhi oleh suhu, kelembaban,
ketinggian tempat, penyinaran dan tekstur tanah. Tanaman kacang tanah
membutuhkan suhu udara 23 – 26,5 0C, ketinggian tempat 0 –500 m dpl, curah
hujan 800 – 1.300 mm/tahun, kelembaban udara 65 – 75 % dan tanah bertekstur
pasir sampai lempung berdebu (tanah andosol, regosol dan latosol) dengan pH 6 –
7 (Deptan, tanpa tahun).
Produk :
Sisa perasan minyak yang berupa bungkil, di Jawa Barat di jadikan oncom.
Oncom merupakan makanan penting di Jawa barat, dimakan sebagai sayur atau
digoreng. Kacang tanah dapat direbus bersamaan polongnya atau digoreng untuk
dimakan sebagai makanan kecil. Di bidang industri, digunakan sebagai bahan
untuk membuat keju, mentega, sabun dan minyak goreng. Hasil sampingan dari
minyak dapat dibuat bungkil (ampas kacang yang sudah dipipit/diambil
minyaknya) dan dibuat oncom melalui fermentasi jamur. Manfaat daunnya selain
dibuat sayuran mentah ataupun direbus, digunakan juga sebagai bahan pakan
ternak serta pupuk hijau.
Gambar: Biji kacang tanah
Nilai ekonomi :
Kacang tanah (Arachis hypogeae L.) merupakan tanaman pangan yang
mendapat prioritas kedua untuk dikembangkan dan ditingkatkan produksinya
setelah padi. Hal ini didorong dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan
pangan, bahan baku industri dan pakan ternak. Sehingga dapat meningkatkan nilai
ekonomi dari kacang tanah.
Pengolahan :
Proses pembutan selai kacang atau mentega kacang, yaitu
- Masukkan 700 g kacang tanah cincang, garam dan minyak kacang ke dalam
food processor.
- Proses hingga halus, tuang ke dalam wadah besar.
- Tambahkan sisa kacang tanah cincang, aduk rata.
- Tuang ke dalam stoples kaca, tutup rapat.
- Simpan dalam lemari pendingin hingga akan disajikan.
5. Kacang hijau
Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) biasa ditanam disawah setelah panen
padi atau di pekarangan. Kacang hijau merupakan sumber karbohidrat dan vitamin
yang biasa dimakan dalam bentuk bubur, atau kolek. Dapat juga dijadikan tepung
untuk pembutan isian berbagai macam kue atau campuran makanan bayi. Dalam
penggunaan sehari-hari kacang hijau dikonsumsi dalam bentuk kecambah.
Kecambah atau tauge biasanya dimakan mentah atau dimasah sebagai sayur.
Kacang hijau memiliki beberapa kandungan, yaitu protein (dengan asam
amino lengkap), serat tinggi, rendah karbohidrat, asam lemak sesensial (omega-3,
omega-6), vitamin B1, vitamin B6, riboflavin, asam pantothenat, niasin dan asam
folat, kaya mineral (potasium, fosfor, magnesium, kalsium, besi, selenium), kaya
enzim aktif seperti amilase, dan kaya antioksidan (fitosterol).
Gambar: Biji kacang hijau dan Gandasturi
Budidaya :
Tumbuhan kacang hijau dapat tuhmbuh pada tekstur tanah liat berlempung
banyak mengandung bahan organik, aerasi dan drainase yang baik dan pH 5,8 7,0
optimal 6,7. Curah hujan optimal 50 - 200 mm/bln. Temperatur 25o - 27o C
dengan kelembaban udara 50 - 80% dan cukup mendapat sinar matahari. (Deptan,
2007)
Produk :
Komoditi kacang hijau mempunyai nilai ekonomis dalam upaya meningkatkan
pendapatan dan perbaikan gizi masyarakat. Beragamnya produk-produk olahan
yang berbahan baku kacang hijau yang dihasilkan oleh industri rumah tangga
maupun oleh industri besar, dalam skala industri kecil kacang hijau umumnya
diolah menjadi minuman seperti bajigur, wedang kacang dan wedang ronde, sari
kacang hijau; makanan seperti : bubur kacang hijau, bolu, gandasturi, kue basah,
kue pia, onde-onde dan sayuran seperti : tauge.
Pengolahan :
Resep Gandasturi, adalah salah satu makanan ringan tradisional Indonesia yang
berbahan dasar kacang hijau dan dibungkus dengan lapisan tepung yang tipis.
Rasanya yang manis serta lezat, membuat kue ini menjadi cemilan yang benar-
benar nikmat untuk disantap.
Cara Membuat Gandasturi
- Pertama-tama, blender kacang hijau yang telah direbus hingga benar-benar
lembut, lalu campur dengan seluruh bahan membuat isian Gandasturi, aduk
rata.
- Bentuk adonan kacang hijau menjadi bulat pipih.
- Selanjutnya, untuk membuat adonan pencelup, campurkan seluruh bahan-
bahan pencelup menjadi satu kemudian aduk rata. Celupkan adonan kacang
hijau yang telah dibentuk, balurkan dengan adonan pencelup.
- Goreng Gandasturi hingga berubah warna menjadi keemasan dan matang.
6. Wijen
Wijen (Sesamun orientae L.) banyak ditanam di daerah Palembang, Jwa,
Madura, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara. Merupakan tanaman penghasil
minyak dengan kadar minyak 40-50%, serta memiliki kandungan 20% protein, 7-
8% serat kasar, 15% residu bebas nitrogen, dan 4,5-6,5% abu. Minyak biji wijen
kaya akan asam lemak tak jenuh, khususnya asam oleat dan asam linoleat
(Omega-6), 8-10% asam lemak jenuh, dan sama sekali tidak mengandung asam
linolenat. Minyak biji wijen juga kaya akan Vitamin E. Biji wijen digunakan
untuk pembuat campuran berbagai makanan. Ampas biji wijen (setelah diekstrak
minyaknya) menjadi sumber protein dalam pakan ternak.
Gambar: Biji wijen
Budidaya :
Tanaman wijen atau Sesanum indicum merupakan tanaman perdu atau semak-
semak yang dapat tumbuh baik di lahan kering. Jadi, untuk budidayanya bisa
dilakukan di tanah pekarangan, lahan tegal, atau pun lahan persawahan. Dengan
perawatan yang cukup, dalam tiga sampai empat bulan wijen sudah bisa dipanen.
Wijen bisa tumbuh di lahan kering karena memang memerlukan suhu yang cukup
tinggi. Makanya, wijen cocok dibudidayakan di wilayah tropis dengan suhu 25 -
27 derajat celsius. Meskipun tahan terhadap kondisi kering, wijen juga tetap butuh
pengairan atau sumber air yang cukup, agar hasil yang didapat bisa berkualitas
(Yohana, R. 2012)
Produk
Biji wijen dapat digunakan sebagai pelengkap bahan pembuatan kue dan juga
bisa diolah menjadi minyak wijen.
Nilai ekonomi :
Tanaman wijen sesuai dengan sifatnya dapatditanam secara monokultur di daerah
marginalatau tumpang gilir dengan tembakau virginia atau tanaman lainnya.
Dapat dikembangkan secara intercropping di antara tanaman palawija atau lahan
kering yang tidak produktif, karena tidak perlu pemeliharaan yang khusus.
Pengolahan :
Minyak wijen berasal dari biji wijen yang disangrai lebih dahulu sebelum diperas
menjadi minyak. Hasilnya adalah minyak berwarna cokelat keemasan dan berbau
harum.
Minyak wijen berwarna bening didapat dari hasil ekstraksi biji wijen mentah dan
aromanya kurang harum. Suhu sewaktu mematangkan biji wijen memengaruhi
minyak yang dihasilkan. Minyak wijen mengandung vitamin E, vitamin A,
vitamin B, kalsium, dan magnesium.
C. Macam-macam tanaman pangan kelompok Non Serealia
1. Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz)
Tanaman ubi kayu termasuk ke dalam famili Euphorbiaceae dalam suatu
genus manihot dan memiliki nama latin Manihot esculenta Crantz dan
mempunyai nama lain M. utilissima dan M. alpi. Semua Genus Manihot berasal
dari Amerika Selatan. Brazilia merupakan pusat asal dan sekaligus sebagai pusat
keragaman ubi kayu. Manihot mempunyai 100 spesies yang telah diklasifikasikan
dan mayoritas ditemukan di daerah yang relatif kering. (Ekanayake et al., 1997).
Komposisi kimia umbi ubi kayu yaitu antara lain mengandung 62,8 % air,
0,53 % protein, 0,17 % lemak, 31 % pati, 0,83 % gula, 1,48 % serat, 0,84 % abu,
dan 58,0 energi (KJ 100/g), serta mineral dalam 100 gramnya yaitu kalsium 20
mg, kalium 302 mg, fosfor 46 mg, magnesium 30 mg, dan zat besi 0,23 mg.
(Bradburry and Holloway, 1988 in Westby (2002).
Budidaya:
Pada umumnya tanaman ubi kayu ditanam di daerah yang relatif kering. Tapi
sebenarnya tanaman ubi kayu ini dapat tumbuh di daerah antara 30o lintang
selatan dan 300 lintang utara, sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ubi
kayu sekitar 10 jam/hari, terutama untuk kesuburan daun dan perkembangan
umbinya. Suhu udara rata-rata lebih dari 180C dengan curah hujan di atas 500
mm/tahun. Curah hujan yang sesuai untuk tanaman ubi kayu antara 1.500 – 2.500
mm/tahun. Kelembaban udara optimal untuk tanaman ubi kayu antara 60-65%,
dengan suhu udara minimal bagi tumbuhnya sekitar 10oC. Jika suhunya dibawah
10oC, pertumbuhan tanaman akan sedikit terhambat. Selain itu, tanaman menjadi
kerdil karena pertumbuhan bunga yang kurang sempurna.
Tanaman ubi kayu dapat tumbuh pada ketinggian 2.000 m diatas permukaan
laut (dpl). Pada daerah dengan ketinggian tempat sampai 300 m dpl tanaman ini
dapat menghasilkan umbi dengan kualitas yang baik, tapi tidak dapat berbunga.
Ketinggian tempat yang baik dan ideal untuk tanaman ubi kayu antara 10-700 m
dpl. Apabila tanaman ini ditanam pada ketinggian tempat 800 m dpl, maka
tanaman ini akan menghasilkan bunga dan biji.
Tanah yang paling sesuai untuk ubi kayu adalah tanah yang berstruktur
remah, gembur, tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros, serta kaya bahan organik.
Derajat kemasaman (pH) tanah yang sesuai untuk budidaya ubi kayu berkisar
antara 4,5–8,0 dengan pH ideal 5,8. Pada tanah ber-pH rendah (asam), yaitu
berkisar 4,0–5,5 tanaman ubi kayu ini pun dapat tumbuh dan cukup subur bagi
pertumbuhannya. Bibit tanaman ubi kayu berupa stek batang berukuran 20-30 cm
dengan diameter 2-4 cm. Stek yang terbaik berasal dari bagian tengah batang
tanaman yang telah berumur lebih dari 8 bulan. Pemotongan dilakukan miring 45o
agar luas daerah perakaran cukup. Kedalaman tanam 15 cm, agar kelembaban
cukup dan kesegaran stek terjaga baik.
Tanah yang baik untuk budi daya ubi kayu adalah yang memiliki struktur
remah atau gembur, sejak fase awal pertumbuhan tanaman hingga panen.
Pengolahan tanah ini berfungsi dalam menekan pertumbuhan gulma. Selain itu
bertujuan untuk menerapkan sistem konservasi tanah untuk memperkecil peluang
terjadinya erosi. Waktu tanam yang tepat bagi tanaman ubi kayu, secara umum
adalah musim penghujan atau pada saat tanah tidak berair agar struktur tanah tetap
terpelihara. Tanaman ubi kayu dapat ditanam di lahan kering, beriklim basah,
waktu terbaik untuk bertanam yaitu awal musim hujan atau akhir musim hujan
(November – Desember dan Juni – Juli).
Budidaya ubi kayu memerlukan proses penyulaman. Waktu penyulaman
dilakukan saat ubi kayu mulai berumur 1-3 minggu. Karena penyulaman setelah
berumur 5 minggu, tanaman sulam akan tumbuh tidak sempurna karena ternaungi
tanaman sekitarnya. Selain penyulaman, gulma harus dikendalikan karena gulma
merupakan pesaing bagi tanaman ubi kayu khusunya untuk mengambil hara,
pupuk dan air. Tanaman ubi kayu memerlukan pupuk dalam penanaman. Dosis
pupuk yang berimbang untuk budi daya ubi kayu setiap musim tanam per ha
adalah pupuk organik :5– 10 ton, urea 150 – 200 Kg, SP36 100 kg dan KCl 100 –
150 kg. (Rukmana, 1997)
Produk
Produk olahan ubi kayu jadi ada tiga macam, yaitu : (1). makanan tradisional
seperti tiwul, gogik, gatot, growol, dan tape; (2). makanan popok seperti liwet
singkong dan nasi singkong; (3). makanan jajanan seperti kue kacamata, lemet,
getuk, kripik, kerupuk dan lain sebagainya. Sedangkan produk olahan ubi kayu
setengah jadi yaitu tapioka, gaplek dan tepung kasava.
Gambar : kripik singkong dan tepung tapioka
Nilai Ekonomi
Pemanfaatan ubi kayu dikelompokkam menjadi dua kelompok, yaitu sebagai
bahan baku tapioka (tepung tapioka atau gaplek) dan sebagai pangan langsung.
Ubi kayu sebagai pangan langsung harus memenuhi syarat utama, yaitu tidak
mengandung racun HCN (< 50 mg per Kg umbi basah). Sementara itu, umbi ubi
kayu untuk bahan baku industri tidak disyaratkan adanya kandungan protein
maupun ambang batas HCN, tapi yang diutamakan adalah kandungan karbohidrat
yang tinggi. Pemanfaatan ubikayu sebagai bahan baku tepung tapioka merupakan
pemakaian terbesar, tapi di beberapa tempat seperti daerah Jawa Tengan dan
Yogyakarta pemanfaatan langsung jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang
dibuat tepung tapioca. (Soekartawi, 2005).
Adapun beberapa alasan tanaman ubi kayu ini bernilai ekonomi tinggi yaitu
antara lain memiliki kadar protein cukup tinggi, sumber energi yang setara dengan
karbohidrat, 4 kalori setiap gram protein, Sumber Vitamin A dimana setiap 100
gram, mempunyai kandungan vitamin A mencapai 3.300 RE sehingga kesehatan
mata akan lebih baik. Kandungan serat yang tinggi, dapat membantu buang air
besar menjadi lebih teratur dan lancar dan mencegah kanker usus dan penyakit
jantung. Kandungan vit C per 100 gram daun ubi kayu mencapai 275 mg, anda
bisa terbebas dari sariawan dan kekebalan tubuh bisa lebih terjaga dengan asupan
vitamin C. (Prihandana, dkk., 2007)
Pengolahan
a. Kripik pedas
Bahan yang digunakan yaitu : singkong, minyak goreng, gula pasir, lombok
merah, bawang putih, garam
Cara pembuatan :
Singkong dikupas, diiris tipis-tipis kemudian dicuci
Digoreng hingga matang
Cabe dan bawang putih dihaluskan kemudian ditumis dengan minyak goreng
Masukkan garam dan gula pasir, aduk hingga agak kering
Masuk ubi kayu yang sudah digoreng, aduk hingga rata
Angkat dan setelah dingin dikemas
b. Tepung tapioka
Cara pembuatan
Ubi kayu dikupas dan dicuci kemudian diparut
Peras airnya hingga hingga tuntas
Ampasnya ditambah air
Peras lagi hingga tuntas
Airnya diendapkan selama selama
Pagi harinya air dibuang dan endapannya dijemur hingga kering
2. Ubi Jalar (Ipomoea batatas Poir)
Ubi jalar merupakan salah satu komoditas umbi-umbian yang merupakan
sumber karbohidrat keempat setelah padi, jagung dan ubi kayu. Tanaman ini
termasuk ke dalam famili Convolvulaceae atau suku kangkung-kangkungan.
Ditanam luas di Amerika Selatan sebelum kebudayaan Inka, diintroduksi ke
Spanyol sebelum kentang. Di Asia Timur, Polynesia sebelum tahun 1250 M
menyebar ke Selandia Baru pada abad 14, menyebar ke Cina tahun 1594 M. Ubi
jalar mempunyai komposisi kimia yang kaya karbohidrat, mineral dan vitamin.
Setiap 100 gram ubi jalar segar memiliki kandungan air 50 – 81 gram, pati 8 – 29
gram, protein 1 – 2 gram, lemak 0,1 – 0,2 gram, kalsium 55 mgr, zat besi 0,7 mgr,
fosfor 51 mgr dan vitamin A 0,01 – 0,69 mgr.
Budidaya:
Ubi jalar termasuk tanaman semusim. Tanaman ini cocok ditanam didaerah
dengan ketinggian 500 s/d 1.000 dpl dan suhu 21 s/d 27 derajat Celcius serta
mendapat sinar matahari 10 jam per-hari. Kelembapan udara ( RH ) 50% - 60%
dengan curah hujan 750 mm- 1.500 mm pertahun. Ubi jalar ideal ditanam ditanah
pasir berlempung, gembur, banyak mengandung bahan organik dengan PH 5,5 –
7. Ubi jalar terdapat beberapa jenis diantaranya, Ubi Jalar Daya, Ubi Jalar
Prambanan, Ubi Jalar Borobudur, Ubi Jalar Mendut, Ubi Jalar Kalasan.
Tanaman ubi jalar dapat diperbanyak secara generatif dengan biji dan secara
vegetatif berupa stek batang atau stek pucuk. Perbanyakan tanaman secara
generatif hanya dilakukan pada skala penelitian untuk menghasilkan varietas baru.
Penyiapan bibit memilih tanaman ubi jalar yang sudah berumur 2 bulan atau
lebih, pertumbuhannya sehat dan normal tidak terlalu subur. Stek dipotong
sepanjang 25-30 cm atau 3-4 ruas, diambil dari ujung batang atau cabang dan
maksimal 3 stek untuk setiap cabang atau batang bagian tanaman bibit. Setelah
dipotong, bibit direndam dalam larutan fungisida dengan konsentrasi 2 g/L larutan
selama 5 menit.
Ubi jalar dapat ditanam ditegalan atau sawah. Penyiapan lahan ditujukan
untuk menciptakan media tumbuh yang gembur dan subur. Penanaman ubi jalar
di lahan kering dilakukan pada awal musim hujan (Oktober), atau awal musim
kemarau (Maret) bila keadaan cuaca normal. Dilahan sawah, waktu tanam yang
paling tepat adalah segera setelah padi rendengan atau padi gadu, yakni pada awal
musim kemarau. Stek sebaiknya searah ( menghadap ke timur ) agar pertumbuhan
tanaman menjadi searah. Stek ditanam miring pada guludan, dengan ½-2/3 bagian
masuk ke dalam tanah. Jarak tanam 30-40 cm. Pada tiap bedengan ditanam 2
deretan dengan jarak kira-kira 30-40 cm (Jermia dan Alberth, 2007).
Produk
Daun ubi jalar yang masih muda dapat digunakan untuk sayuran. Ubi jalar
dapat dimakan dalam bentuk ubi rebus atau digoreng. Tepung ubi jalar banyak
digunakan untuk pembuatan bermacam-macam makanan. Selain itu ubi jalar yang
sudah diolah sebagai makanan lain yaitu dalam bentuk selai ubi jalar, dodol ubi
jalar, permen ubi jalar, kremes, korbitol (Kroket Ubi jalar), kue marmer, kripik
ubi jalar, bakpao ubi jalar, bakpia ubi jalar, dll.
Gambar : bakpia telo dan keripik ubi ungu
Nilai Ekonomi
Ubi jalar merupakan salah satu jenis makanan yang mampu menunjang
program perbaikan gizi masyarakat. Nilai kalorinya cukup tinggi, yaitu 123
kalori/100 gram. Kandungan vitamin A dalam ubi jalar termasuk tinggi karena
jumlahnya sekitar dua setengah kali kebutuhan minimum per hari orang dewasa.
Dengan demikian pemanfaatan ubi jalar sebagai pangan sumber karbohidrat masih
sejalan dengan usaha-usaha peningkatan gizi masyarakat.
Satu porsi ubi rebus yang berwarna kuning emas, sekitar 200 gram
saja misalnya, mampu menyediakan betakaroten sekitar 5400 mikrogram,
atau setara dengan 900 retinol ekivalen (RE). Angka tersebut sudah jauh di
atas angka kecukupan vitamin A yang dianjurkan (350-600 RE). Selain
kandungan betakaroten dan vitamin A yang tinggi, ubi jalar mengandung banyak
karbohidrat (75-90 persen) yang terdiri dari pati (60-80 persen berat kering), gula
(4-30 persen berat kering), selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Ubi jalar (Ipomoea
batatas L) terbukti mengurangi resiko buta pada anak balita. Hal itu terungkap
dalam hasil penelitian oleh Dr Muhilal (1991) dan para peneliti dari Puslitbang
Gizi Depkes.
Pengolahan:
1. Kripik ubi jalar, bahannya : ubi jalar 10 kg, minyak goreng 1 kg, garam dapur
120 gram, natrium metabisulfit 1 ons, air 10 liter
Cara pembuatannya yaitu :
1. Pilih ubi yang baru dipanen lalu cuci. Kupas dan hilangkan bagian tunasnya;
2. Ubi jalar yang sudah dikupas cepat rendam dalam air untuk mencegah
perubahan warna;
3. Iris tipis-tipis dengan ketebalan 1 ½ ~ 2 ½ mm;
4. Untuk memperbaiki warna keripik dan menghilangkan rasa getir dapat
direndam dalam 10 liter air yang diberi 1 ons natrium metabisulfit;
5. Cuci dan tiriskan kemudian kukus selama 5 menit setelah air mendidih;
6. Tiriskan setelah dikupas;
7. Letakkan pada tampah lalu jemur. Irisan harus sering dibalik sebelum kering
untuk mencegah supaya tidak lengket;
8. Goreng irisan yang sudah kering. Irisan ubi yang dimasukkan jangan terlalu
banyak dan api jangan terlalu besar;
9. Keripik yang sudah digoreng biarkan beberapa lama, kemudian kemas dalam
kantong plastik, tutup rapat, dan simpan di tempat kering.
2. Bakpia Telo Ungu (Untuk 20 biji)
Bahannya yaitu : Tepung terigu protein sedang 125 gr, Tepung terigu protein
tinggi 65 gr, Gula pasir 2 sdm, Minyak goreng 200ml, Garam secukupnya, Air
100ml, Margarin ½ sdm, Ketela dikukus dan dihaluskan, Gula 3 sdm, Margarin 2
sdm, Vanili secukupnya
Cara Pembuatan :
Campur semua bahan isi menjadi satu, bentuk bulat, sisihkan
Campur semua bahan lapisan kulit, aduk rata
Panaskan air, masukkan gula, aduk hingga larut
Campur terigu dan garam pada bahan kulit, tuangi air larutan gula, uleni rata
Tuang minyak, dan uleni
Ambil adonan kulit, tipiskan, ambil adonan lapisan, dan ratakan
Masukkan isi ketela, dan bulatkan
Panggang dalam oven yang sudah dipanaskan selama 2 x 10 menit
Bakpia siap disajikan
3. Kentang
Kentang merupakan tanaman dikotil yang bersifat semusim, termasuk famili
solanaseae dan memiliki umbi yang dapat dimakan, tanaman kentang berbentuk
semak atau herba, batangnya berada diatas permukaan tanah ada yang berwarna
hijau, kemerah – merahan atau ungu tua. Konon, kentang yang masuk Indonesia
adalah kentang yang berasal dari Amerika (kemungkinan dari Amerika Utara).
Kentang ini pada tahun 1794 ditemukan di sekitar Cimahi, Bandung. Kemudian,
sekitar tahun 1811 disebarkan disebarkan di daerah Karo, Sumatera Utara, Aceh,
Padang, Bengkulu,Palembang, Minahasa, Bali, Flores, Seram, dan Timor.
(Setiadi, 2009)
Budidaya
Tanaman kentang dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik apabila ditanam
pada kondisi lingkungan yang sesuai dengan persyaratan tumbuhnya. Tanaman
kentang memerlukan temperatur udara yang relatif rendah (terutama pada
pembentukan umbi) yaitu kisaran 15,6ºC – 17,8ºC. Pertumbuhan dan produksi
kentang sangat bergantung curah hujan dan penyebarannya, curah hujan antara
200 – 300 mm tiap bulan atau rata-rata 1000mm selama pertumbuhan merupakan
salah satu syarat tumbuh tanaman kentang. Suhu udara berpengaruh terhadap
peningkatan kandungan pati dan gula pada umbi. Tanaman kentang diusahakan di
daerah yang memiliki ketinggian 500 – 2.000 m diatas permukaan laut.
Produk
Masyarakat Kerinci, Jambi, memanfaatkan kentang untuk dijadikan dodol
kentang. Kentang yang telah dikupas dan direbus, kemudian digiling sampai
halus. Dengan ditambahkan bahan-bahan lainnya, seperti santan, tepung ketan
putih, vanili, garam secukupnya, dan gula, maka dodol kentang dapat disajikan
dengan kelezatan yang khas dari kota Jambi.
Secara umum, masyarakat di Indonesia memanfaatkan kentang untuk
langsung dikonsumsi dengan cara direbus atau dijadikan kripik kentang. Namun,
sebagian masyarakat di Indonesia menjadikan kentang sebagai bahan untuk
pembuatan sambal, yang disebut dengan sambal kentang. Ada pula yang
memanfaatkan umbi kentang sebagai bahan tambahan dalam sayur bening,
perkedel, korket kentang, dan sebagainya.
Nilai Ekonomi
Tanaman dengan bentuk yang sederhana ini memiliki manfaat yang sangat
banyak, hal ini dimungkinkan berkat kandungan yang ada di dalamnya. Misalnya
saja mineral kalsium yang tinggi sehingga bermanfaat untuk memelihara
kesehatan tulang dan gigi. Kandungan air per 100 gram kentang ialah 82 gram,
dengan nilai protein sebanyak 2 gram, kälori sebanyak 70 kkal, dan karbohidrat
sebanyak 19 gram. Selain kandungan-kandungan tersebut, kentang juga memiliki
kandungan lain seperti zat besi dan riboflavin yang penting bagi tubuh. (Enche
Tjin, 2006)
Kentang ini mengandung vitamin dan mineral, serta bermacam-macam
phytochemical, seperti karotenoid dan polifenol. Kentang ukuran sedang 150 g
(5.3 oz) kentang dengan kulit memberikan 27 mg vitamin C (45% dari Nilai
Harian), 620 mg potasium (18% ), 0,2 mg vitamin B6 (10% ) dan melacak jumlah
thiamin, riboflavin, folat, niacin, magnesium, fosfor, besi, dan seng. Isi serat
kentang dengan kulit (2 g) adalah setara dengan banyak roti gandum, pasta, dan
sereal.
Pengolahan
Sebagai salah satu sumber utama karbohidrat, kentang (Solanum tuberosum)
dapat diolah dengan berbagai cara, digoreng, direbus, dipanggang, disajikan
bersama daging dan sayuran, atau sebagai campuran kue. Salah satu pengolahan
tanaman kentang ini adalah sebagai berikut :
1. Keripik Kentang
Bahannya : Kentang 1 kg, kupas dan bersihkan, Garam 0,25% dari jumlah
kentang atau secukupnya, Natrium Metabisulfit 30 gram, Air secukupnya, Minyak
goreng secukupnya.
Cara membuat keripik kentang:
Iris kentang setebal 5 mm.
Masukkan dalam campuran larutan Natrium Metabisulfit dan air selama 1
jam.
Angkat, cuci dan tiriskan.
Rendam kembali dalam air garam selama 1 jam, angkat dan tiriskan.
Panaskan minyak, goreng kentang hingga kering. Angkat, dinginkan dan
kemas.
4. Talas
Talas merupakan tanaman pangan berupa herba menahun. Talas termasuk
dalam suku talas-talasan (Araceae), berperawakan tegak, tingginya 1 cm atau
lebih dan merupakan tanaman semusim atau sepanjang tahun. Asal mula tanaman
ini berasal dari daerah Asia Tenggara, menyebar ke China dalam abad pertama, ke
Jepang, ke daerah Asia Tenggara lainnya dan ke beberapa pulau di Samudra
Pasifik, terbawa oleh migrasi penduduk. Di Indonesia talas bisa di jumpai hampir
di seluruh kepulauan dan tersebar dari tepi pantai sampai pegunungan di atas 1000
m dpl., baik liar maupun di tanam.
Budidaya Tanaman
Talas tumbuh tersebar di daerah tropis, sub tropis dan di daerah beriklim
sedang. Pembudidayaan talas dapat dilakukan pada daerah beriklim lembab (curah
hujan tinggi) dan daerah beriklim kering (curah hujan rendah), tetapi ada
kecenderungan bahwa produk talas akan lebih baik pada daerah yang beriklim
rendah atau iklim panas. Curah hujan optimum untuk pertumbuhan tanaman talas
adalah 175 cm pertahun. Talas juga dapat tumbuh di dataran tinggi, pada tanah
tadah hujan dan tumbuh sangat baik pada lahan yang bercurah hujan 2000
mm/tahun atau lebih.
Tanaman talas menyukai tanah yang gembur, yang kaya akan bahan organik
atau humus. Tanaman ini dapat tumbuh pada daerah dengan berbagai jenis tanah,
misal tanah lempung yang subur berwarna coklat pada lapisan tanah yang bebas
air tanah, tanah vulkanik,andosol, tanah latosol. Tanaman ini dapat tumbuh pada
ketinggian 0–1300 m dpl. Di Indonesia sendiri talas dapat tumbuh di daerah
pantai sampai pergunungan dengan ketinggian 2000 m dpl, meskipun sangat lama
dalam memanennya.
Pada umumnya pertanaman talas masih dijalankan secara tradisional, dimana
bibit yang berupa anakan, diperoleh dari pertanaman sebelumnya. Bibit yang baik
merupakan anakan kedua atau ketiga dari pertanaman talas. Anakan tersebut
setelah dipisahkan dari tanaman induk, disimpan di tempat yang lembab, untuk
digunakan pada musim tanam berikutnya. Cara pengolahan tanah dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu pengolahan tanah setelah tanaman padi dan setelah
tanaman sayuran. Pengolahan tanah setelah tanam padi mulai dengan pembabatan
jerami. Jerami tersebut kemudian ditumpuk kemudian di bakar. Tanah dibiarkan
beberapa hari, baru kemudian dicangkul, dihaluskan dan dibuat bedeng-bedengan
danpemupukan dasar. Pengolahan tanah jika talas di tanam setelah tanaman
sayuran, dilakukan dengan menyiangi gulma, mencangkul, membuat
bedengbedengan dan pemupukan dasar.
Talas biasanya ditanam dalam dua baris di bedengan selebar 1,2 m,
sedangkan panjang bedengan disesuaikan dengan lebar petakan lahan dengan
jarak 45 cm atau berkisar 70 x 70 atau 50 x 70 cm atau kombinasi yang lain.
Pemupukan talas dapat dilakukan dengan pupuk kandang atau pupuk buatan
seperti urea, TSP dan KCl atau campuran ketiganya. Jumlah pupuk yang
diberikan tidak banyak, cukup 2 sendok saja (untuk pupuk buatan) dan dua
genggaman untuk pupuk kandang untuk satu tanaman. Setelah di pupuk, di
atasnya kemudian ditambahkan tanah yang dicampur dengan jerami.
Penanaman talas sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan atau bila curah
hujan merata sepanjang tahun. Cara penanaman bibit talas, yaitu meletakkan bibit
talas tegak lurus di tengah-tengah lubang, kemudian ditimbun sedikit dengan
tanah agar dapat berdiri tegak. Penimbunan ini kira-kira 7 cm, sehingga lubang
tanam tidak seluruhnya tertutup oleh tanah. Penyiangan biasanya dilakuakn pada
umur 1 bulan setelah tanam. Penyiangan perlu dilakukan agar tanaman bebas dari
gangguan gulma yang dapat menjadi pesaing dalam penyerapan unsur-unsur hara.
Untuk memperoleh umbi yang besar dan bermutu maka perlu penyiangan
terhadap rumput-rumput liar di sekitar tanaman. Pembubunan perlu dilakukan
untuk menutup pangkal batang dan akarakar bagian atas agar tanaman lebih kokoh
dan tahan oleh terpaan angin. Pembubunan dilakukan bersamaan dengan
penyiangan. Talas membutuhkan tanah yang lembab dan cukup air. Sehingga bila
tidak tersedia air yang cukup atau mengalami musim kemarau yang panjang,
tanaman talas akan sulit tumbuh. Musim tanam yang cocok untuk tanaman talas
ini ialah menjelang musim hujan, sedangkan musim panen bergantung kepada
kultivar yang di tanam. (Rosmiatin, 1995).
Produk Tanaman
Daun talas dapat digunakan untuk sayur. Talas memiliki butiran tepung yang
sangat halus dan lebih kecil dari tepung beras, sehingga memiliki prospek yang
baik sebagai makanan bayi, selain itu juga sebagai makanan camilan seperti
keripik talas. Tidak hanya direbus, talas dapat dijadikan berbagai macam olahan di
berbagai daerah di Indonesia. Misalnya stik keladi (makanan khas pontianak),
lapis talas (makanan khas Bogor), dan sebagainya. Masyarakat Bogor juga
terkenal dengan kuliner khasnya yang berbahan dasar talas, yaitu Urap Talas.
Gambar : keripik dan stik talas
Nilai Ekonomi
Talas memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan terutama
pencernaan, karena granula patinya tergolong kecil dan kadar seratnya yang cukup
tinggi. Di Hawai dan kepulauan Pasifik, talas telah digunakan sebagai makanan
pendamping ASI. Namun, talas memiliki getah (orang Jawa Timur menyebutnya
‘dadak’) yang sangat banyak pada umbinya. Saat dikukus atau direbus, teksturnya
cenderung lembut dan punel, tapi berlendir. Nilai karbohidrat yang cukup tinggi,
dapat menjadikan talas sebagai sumber makanan pokok pengganti beras. (Kasno,
dkk., 2006).
Selain itu tanaman talas memiliki kandungan gizi yang baik per 100 gramnya
yaitu kalori 83 kal, protein 1,6 gram, lemak 0,17 gram, karbohidrat 20,1 mg,
kalsium 23,8 mg, fosfor 52 mg, zat besi 0,8 mg, vitamin A 17 SI, vitamin B1 0,11
mg, vitamin C 3,4 mg, dan air 62 gram. (Direktorat Gizi Depkes RI (1967) dalam
Kasno dkk (2006)
Pengolahan
1. Stik talas, bahan yang digunakan: 1 sendok teh kapur sirih, 1 kilogram talas, 2
liter air, Minyak goreng secukupnya, Garam dapur secukupnya
Cara Membuat Keripik Talas:
Pertama-tama, siapkan talas, kupas kulit talas lalu cuci bersih, iris tipis
memanjang (seperti stik).
Jemur talas yang telah diiris tadi dibawah terik matahari selama 2 jam supaya
kandungan getahnya hilang.
Campur kapur sirih, garam, dan air sehingga menjadi larutan, lalu rendamlah
talas yang sudah diiris dan dijemur sebelumnya.
Panaskan minyak goreng dengan suhu sedang, goreng talas hingga kering dan
matang. Angkat kemudian tiriskan.
5. Ganyong
Ganyong (Canna indica L. sin C. coccine P. Miller, C. edulis Kerr-Gawler,
C. orientalis Roscoe.) merupakan tanaman famili kana-kanaan atau Cannaceae)
adalah sejenis tumbuhan penghasil umbi asal Amerika Selatan, tepatnya di daerah
Peru, Bolivia, dan Equador. Kini tanaman Ganyong telah menyebar di seluruh
kawasan tropika, termasuk di Indonesia. Ganyong ini termasuk tanaman terna
tahunan, mengering pada musim kemarau dan tumbuh kembali pada awal musim
hujan. (Anonim, 2012).
Budidaya Tanaman
Tanaman ganyong tidak memerlukan syaratsyarat iklim tertentu yang
sulit untuk dipenuhi. Hanya saja tanaman ini tidak tahan di daerah yang
anginnya kuat, karena ganyong merupakan tanaman herba atau terna hingga
mempunyai batang yang rapuh dan tidak tahan terhadap serangan angin.
Pada daerah berangin kuat, tanaman ini sangat memerlukan lajurlajurpelindung
untuk mempertahankan hidupnya. Meskipun ganyong toleran terhadap
suhu udara tapi umumnya tanaman.
Tanaman ini baru akan tumbuh dengan baik pada ketinggian 0 250 meter dpl.
Tetapi hal ini tidak mutlak, karena di Hawai tanaman ini justru berproduksi
maksimal pada daerah yang mempunyai ketinggian dibawah 450 meter dpl
sementara di Peru, di daerah dengan ketinggian di atas 2.550 meter
dpl,ganyong masih mampu tumbuh subur. Pertumbuhan ganyong di daerah
tropis sangat baik sekali. Tanaman ganyong memerlukan curah hujan yang
sedangsedang saja, tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu rendah, sehingga
tanaman ini dapat hidup dengan baik di musim kemarau atau didaerah kering.
Tanaman ganyong dapat diperbanyak secara generatif dan vegetatif.
Secara generatif yaitu dengan menggunakan bijinya, namun sangat jarang
dilakukan petani kecuali oleh peneliti, dimana jumlah bijinya relatif sedikit dan
umur lebih lama. Perbanyakan yang dilakukan petani adalah dengan vegetatif
yang menggunakan umbi berukuran sedang dengan tunas 1 2. Kebutuhan bibit
per hektarnya + 2 ton. Untuk mencegah kerusakan bibit akibat penyakit busuk
umbi sebelum ditanam dapat dilakukan pencelupan bibit
pada larutan CuSO4 10 %.
Pada musim kemarau tanah sebaiknya diganco dulu. Pada saat ini tanah
terbalik dan rumputrumput terbenam di dalam tanah. Setelah hujan tiba, tanah
segera dicangkul dan diratakan. Pada tanah liat berat sebaiknya dibuat guludan
agar drainasenya bisa sempurna. Sedang pada jenis tanah yang lain, tanah cukup
dibuat bedenganbedengan. Umumnya
bedengan ini lebarnya 120 cm dan panjangnya tidak dibatasi.Tinggi bedengan 25-
30 cm dan jarak antara satu bedengan dengan bedengan lainnya 3050 cm
Penanaman ganyong biasanya dilakukan saat awal musim hujan, yaitu
antara bulan Oktober sampai Desember. Membuat lubang tanam merupakan
langkah petama pada tahap ini. Dalamnya lubang tanaman 12,5 15 cm dibuat
secara lajur atau berbaris. Pada tanah liat dianjurkan menggunakan jarak tanam 90
x 90 cm, dengan jarak barisan 90 cm begitu juga jarak antara barisannya.
Pemeliharaan tanaman ganyong yang sangat penting adalah penyiangan,
pembumbunan dan pemupukan.
Produk Tanaman
Ganyong tidak hanya dimanfaatkan dengan cara direbus saja. Di beberapa
daerah, seperti halnya Jember, dapat menjadikan ganyong sebagai bahan dasar
dalam pembuatan dodol ganyong. Pati ganyong dapat dimanfaatkan sebagai bahan
komplementer terhadap ubi kayu dan dijadikan sebagai bahan baku pembuatan
sohun di Vietnam (Hermann, 1996). Pati ganyong juga dapat dijadikan sebagai
subsitusi tepung terigu dan tepung beras.
Gambar : tepung ganyong
Nilai Ekonomi
Komposisi kimia umbi ganyong tergantung pada varietasnya. Kadar pati pada
umbi ganyong sebesar 90% sedangkan kadar gulanya 10% sehingga umbi
ganyong rasanya tidak terlalu manis (Flach dan Rumawas, 1996). Kandungan
karbohidrat umbi ganyong cukup tinggi, setara dengan umbi-umbi yang lain
sehingga cocok dijadikan sebagai sumber energi. Kadar karbohidrat umbi
ganyong berkisar antara 22,6-24,6%, namun lebih rendah dibandingkan ubi kayu
(Flach dan Rumawas, 1996). Adapun kandungan zat gizi umbi ganyong mentah
per 100 gram yaitu kalori 95,00 kal, air 75,00 gram, karbohidrat 22,60 gram,
protein 1,00 gram, lemak 0,10 gram, kalsium 21,00 mg, fosfor 70,00 mg, zat besi
20,00 mg, vitamin B1 0,10 mg. (Depkes RI, 1989)
Pengolahan
1. Tepung Ganyong
Bahan yang digunakan : Umbi ganyong yang sudah tua 5 kg
Cara pembuatannya:
Cuci ganyong dan bersihkan. Iris tipis-tipis seperti membuat keripik. Irisan
dilakukan menurut arah serat umbi atau melintang.
Jemur di bawah sinar matahari selama ± 10 hari sampai irisan ganyong
mudah dipatahkan.
Tumbuk, lalu tampi tepung yang dihasilkan.
Tumbuk lagi sampai halus sisa yang masih ada, kemudian ayak kembali.
DAFTAR RUJUKAN
Anomim, 2012. Ganyong. (Online).
http://tanamankampung.blogspot.com/2012/03/ ganyong.html. Diakses
tanggal 18 Januari 2013.
Anonim. 2012. Resep Makanan Ringan. (Online). http://resepmakananringanku.
blogspot.com/2012/07/resep-stik-talas-renyah-enak.html. Diakses tanggal
19 Januari 2013.
Anonim. 2011. Budidaya padi. (Online).http://www.iptek.net.id/ind/pd.
tanobat/view.php?mnu=2&id=123. Diakses tanggal 18 Januari 2013.
Adji, M.2010. Cara Menanam Padi Yang Baik. (Online). http://wartawarga.guna-
darma.ac.id/2010/01/cara-menanam-padi-yang-baik//. Diakses tanggal 18
Januari 2013.
Departemen Kesehatan RI. 1992. Daftar Kandungan Gizi Makanan. Biro Hukum
dan Hubungan Masyarakat Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Deptan. Tanpa tahun. Budidaya kedelai. (Online). http://www.deptan.go.id/
teknologi/tp/tkedele4.htm// . Diakses tanggal 17 Januari 2013.
Flach, M and F. Rumawas. 1996. Plant Resources of South East Asia. Backhuys
Publisher, London.
Hendrik, 2010. Budidaya Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas). (Online).
http://hendrikharusberusaha.blogspot.com/2010/10/budidaya-tanaman-ubi-
jalar-ipomoea.html. Diakses tanggal 18 Januari 2013.
Hermann, M. 1996. Starch Noodle from Edible Canna. P. 507-508. In : J. Janick
(ed.), Progress in New Crops. ASHS Press, Arlington, VA.
Jermia L dan Alberth S. Ketersediaan Teknologi dan Potensi Pengembangan Ubi
Jalar di Papua. Balai Pengkajian Teknologi dan Pertanian Papua. Jurnal
Litbang Pertanian 26 (4).
Kasno, A., N. Saleh dan E. Ginting. 2006. Pengembangan Pangan Berbasis
Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian Guna Pemantapan Ketahanan
Pangan Nasional. Buletin Palawija no 12. 43-51.
Margono, T. 1983. Pembuatan tepung ganyong. Trubus, XV (172), Maret 1984:
80. Jakarta : Gramedia.
Nasution, R. E, Dkk. 1992. Prosiding Seminar Dan Lokakarya Nasional Etnobotani. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan RI, Departemen Pertanian RI, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Perpustakaa Nasional RI : Cisarua -Bogor.
Prihandana R, dan Hendroko R. 2007. Energi Hijau. Jakarta: Penebar Swadaya.
Rosmiatin, Enung. Skripsi. Prospek pengembangan talas talas (Colocasia
esculenta (L.) Schott) di Kabupaten Bogor serta proses pertumbuhannya
pada media casting. - Bogor : Jurusan Biologi-FMIFA-IPB, 1995.
Rukmana R. 1997. Ubi Kayu: Budidaya dan Pasca Panen. Yogyakarta: Kanisius.
Saputra, D. 2012. Budidaya Tanaman Ubi jalar. (Online).
http://danuabs.blogspot.com /2012/05/budidaya-tanaman-ubi-jalar.html.
Diakses tanggal 18 Januari 2013.
Setiadi, 2009. Budidaya Kentang. Penebar Swadaya. Jakarta
Soekartawi. 2005. Agroindustri dalam Perspektif Sosial Ekonomi. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
Yohana, R. 2012. Budidaya wijen: Tumbuh baik di lahan kering. (Online).
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/budidaya-wijen-tumbuh-baik-di-
lahan-kering-2/2012/09/13. Di akses tanggal 17 Januari 2013.
Westby A. 2002. Cassava utilization, storage and small-scale processing. Di
dalam Hillocks RJ, Thresh JM, Bellotti AC, editor. Cassava: Biology,
Production and Utilization. New York: CABI Publishing. hlm 281-300.
TANAMAN PANGAN YANG MEMILIKI NILAI EKONOMI
MakalahDisusun untuk memnuhi tugas mata kuliah Botani Ekonomi
Yang diampu oleh Dr. Dra. Endang Kartini, M.S.Apt dan Drs. Sulisetjono, M. Si
Oleh :Kelompok 7
1. Eka Yunia Asti (100342400919)2. Diany Ragil M (100342404648)
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
JANUARI 2013