target costing
TRANSCRIPT
![Page 1: Target Costing](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022071921/55cf9e13550346d033b067bd/html5/thumbnails/1.jpg)
Nama : Amir Hidayatulloh
Nim : 12/342123/PEK/17644
Dosen : Ertambang Nahartyo, Ph.D., CMA, Akt.
Measuring and Managing Life-Cycle Costs
Perusahaan bagaimanapun tidak boleh hanya meningkatkan profitabilitas dari produk yang
sudah ada akan tetapi juga menciptakan produk dan servise (layanan) baru. Inovasi yang
sukses mendorong akuisisi pelanggan, dan pertumbuhan profit margin dan loyalitas
pelanggan, sedangkan tanpa inovasi keunggulan dipasar akan ditiru sehingga memaksa
perusahaan untuk bersaing dalam harga produk dan jasa.
Sumber: Handout (Prof. Deden Mulyana)
Tahap penelitian, perkembangan, engenering (RD&E) ada tiga tahap (1) penelitian pasar,
menilai kebutuhan pelanggan yang muncul dan ide-ide yang dihasilkan untuk produk baru (2)
design produk, para sains dan engenering mengembangkan teknik spesifik produk (3)
perkembangan produk, perusahaan menciptakan fitur penting untuk kepuasan pelanggan,
desain prototipe, proses produksi dan beberapa alat khusus yang diperlukan.
Tahap manufaktur, perusahaan menghabiskan uang pada bahan, tenaga kerja, mesin dan
biaya tidak langsung memproduksi dan mendistribusikan produk. Tahap ini menawarkan
sedikit kesempatan untuk teknik keputusan untuk mengurangi biaya produk melalui
keputusan desain ulang karena biaya sebagian telah ditentukan selama tahap RD&E.
Tahap pelayanan postsale dan tahap pembuangan, ada tiga tipe substansial yaitu (1)
pertumbuhan yang cepat dari pertama kali produk dikirim melalui tahap pertumbuhan
The Cost Life Cycle Product
Riset & perkembanga
n
desain produksi Pemasaran & distribusi Pelayanan pada pelanggan
Aktivitas hulu Aktivitis hilir
![Page 2: Target Costing](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022071921/55cf9e13550346d033b067bd/html5/thumbnails/2.jpg)
penjualan (2) transaksi dari puncak penjualan ke puncak siklus pelayanan (3) kematangan
dari puncak siklus pelayanan untuk pengiriman akhir ke pelanggan, pembuangan terjadi pada
siklus akhir produk dan berlangsung sampai pelanggan berhenti dari produk akhir.
Target costing, target costing membantu engenering mendesain produk baru yang memenuhi
harapan pelanggan dan yang akan diproduksi dengan biaya yang diinginkan. Target costing
merupakan metode akuntansi manajemen yang penting untuk pengurangan biaya selama
tahap desain siklus hidup produk dan salah satu yang secara eksplisit dapat membantu untuk
mengelolah total biaya siklus hidup.
Biaya tradisional dan metode biaya plus, desainer produk tidak mencoba untuk mencapai
target biaya tertentu, kedua metode ini proses perkembangan produk tidak mencoba secara
aktif untuk mempengaruhi biaya produk. Mereka mendesain produk spesifik dan menerima
biaya sebagai konsekuensi dari desainnya dan keputusan pembangunan. Target costing
sebaliknya, berusaha secara aktif untuk mengurangi biaya produk selama tahap RD&E
daripada menunggu sampai produk telah dirilis ke dalam produksi guna memulai pengurang
atau proses kaizen. Dalam sistem tradisional dan target costing langkah pertama sama
(penelitian ) akan tetapi pada saat setelah penelitian pasar sistem tradisional menggunakan
produk tunggal sedangkan dalam target costing menggunakan tunggal dan desain yang
mempunyai perbedaan penting yaitu (1) didorong oleh pelanggan dari masukan pelanggan
yang diperoleh terus selama proses berlangsung (2) engenering produk berusaha merancang
biaya dari produk sebelum desain berakhir dan pengembangan dan mulai manufaktur (3)
target costing menggunakan konsep total siklus hidup dengan mengadopsi perspektif
meminimilkan biaya kepemilikan suatu produk selama masa manfaatnya, dengan demikian
tidak hanya mempertimbangkan harga pembelian awal tetapi juga biaya operasi, pelayanan,
pemeliharaan, perbaikan dan pembuangan produk.
Lima tahap untuk mengimplementasikan target costing yaitu (handout prof. Deden mulyana)
1. Menentukan harga pasar
2. Menentukan laba yang diharapkan
3. Menghitung target biaya (target costing) pada harga pasar dikurangi laba yang
diharapkan
4. Menggunakan rekayasa nilai (value) untuk mengidentifikasi cara yang dapat
menurunkan biaya produk
5. Menggunakan kaizen costing dan pengendalian operasional untuk terus menurunkan
biaya.