tht

6
1. Patofisiologi OMA stadium perforasi Setelah terjadi oklusi tuba (tekanan negatif pada telinga tengah) yg menyebabkan retraksi membaran timpani (kemungkinan sudah terjadi efusi), membran timpani menjadi edema dan hiperemis akibat pembuluh darah yang melebar pada MT (dalam kondisi ini terbentuk sekret yang serosa), diikuti dengan edema yang hebat pada mukosa liang telinga tengah dan hancurnya sel-sel epitel superfisial yang mengakibatkan terbentuknya eksudat purulen pada kavum timpani, pembentukan eksudat semakin meningkat akhirnya terjadi bulging (penonjolan MT ke MAE), jika eksudat yang terbentuk tidak berkurang maka terjadi penekanan pada kapiler-kapiler MT, tromboflebitis pada vena kecil yang menyuplai MT, akibatnya nekrosisi mukosa dan submukosa MT , daerah nekrosis ini tampak sebagai daerah yang lebih lembek dan berwarna kekuningan yang akan menyebabkan ruptur, kondisi ini dapat terjadi jika terlambat pengobatan atau virulensi kuman yang sangat tinggi. 2. Diferential diagnosis OMA stadium perforasi? 3. Apakah perforasi bisa tertutup? Perforasi dapat menutup bila sekret sudah mulai berkurang dan kering, serta daya tahan tubuh pasien sudah baik dan virulensi bakterinya rendah. 4. Terapi pada OMA stadium perforasi? Cuci telinga H2O2 3% selam 3-5 hari serta antibiotoka yang adekuat. 5. Stadium OMA beserta terapi masing-masing? 1. St. Oklusi tuba efedrin HCl 0,5% dalam larutan fisiologis (anak <12 th), efedrin HCL 1% dalam larutan fisiologis (anak >12 th) + antibiotik 2. St. Hiperemia/presupurasi antibiotik (lini pertama : penisilin selam 7 hari)+analgetik 3. St. Supurasi antibiotik + miringotomi jika MT msh utuh 4. St. Perforasi cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari + AB yang adekuat 5. Resolusi tidak perlu obat 6. Komplikasi OMA dan OMSK?

Upload: wawan-eko-wahyudi

Post on 14-Sep-2015

6 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

THT

TRANSCRIPT

1. Patofisiologi OMA stadium perforasiSetelah terjadi oklusi tuba (tekanan negatif pada telinga tengah) yg menyebabkan retraksi membaran timpani (kemungkinan sudah terjadi efusi), membran timpani menjadi edema dan hiperemis akibat pembuluh darah yang melebar pada MT (dalam kondisi ini terbentuk sekret yang serosa), diikuti dengan edema yang hebat pada mukosa liang telinga tengah dan hancurnya sel-sel epitel superfisial yang mengakibatkan terbentuknya eksudat purulen pada kavum timpani, pembentukan eksudat semakin meningkat akhirnya terjadi bulging (penonjolan MT ke MAE), jika eksudat yang terbentuk tidak berkurang maka terjadi penekanan pada kapiler-kapiler MT, tromboflebitis pada vena kecil yang menyuplai MT, akibatnya nekrosisi mukosa dan submukosa MT , daerah nekrosis ini tampak sebagai daerah yang lebih lembek dan berwarna kekuningan yang akan menyebabkan ruptur, kondisi ini dapat terjadi jika terlambat pengobatan atau virulensi kuman yang sangat tinggi. 2. Diferential diagnosis OMA stadium perforasi?3. Apakah perforasi bisa tertutup?Perforasi dapat menutup bila sekret sudah mulai berkurang dan kering, serta daya tahan tubuh pasien sudah baik dan virulensi bakterinya rendah.4. Terapi pada OMA stadium perforasi?Cuci telinga H2O2 3% selam 3-5 hari serta antibiotoka yang adekuat.5. Stadium OMA beserta terapi masing-masing?1. St. Oklusi tuba efedrin HCl 0,5% dalam larutan fisiologis (anak 12 th) + antibiotik2. St. Hiperemia/presupurasi antibiotik (lini pertama : penisilin selam 7 hari)+analgetik3. St. Supurasi antibiotik + miringotomi jika MT msh utuh4. St. Perforasi cuci telinga H2O2 3% selama 3-5 hari + AB yang adekuat5. Resolusi tidak perlu obat 6. Komplikasi OMA dan OMSK?Sebelum ada AB : OMA dapat berkomplikasi abses subperiosteal, meningitis dan abses otak. Setelah ada AB : komplikasi yang tersering adalah OMSK, dan yang lainnya merupakan komplikasi dari OMSKKomplikasi OMSK : telinga tengah : perforasi MT, erosi tulang pendengaran, parese N. FasialisTelinga dalam : fistula labirin, tuli sensori neural, labirinitis supuratifaEkstradural : abses ekstra dural, trombus sinus lateralis, petrosisKomplikasi SSP : meningitis, abses otak, hidrosefalus7. Cara pembersihan serumen?8. Bagaimana proses perforasi pada OMA st. Perforasi dibandingkan pada trauma?Perforasi pada OMA berasal dari gangguan Tuba eustachsius, yang menyebabkan peradangan pada telinga tengah, dimana perforasi terjadi akibat nekrosis, trombolflebitis pada kapiler MT, dan tekanan oleh eksudat dari dalam, sehingga produk yang keluar adalah kebanyak eksudat purulen. Perforasi akibat trauma berasal dari MAE, sehingga sifatnya lebih banyak terjadi bleeding karena tidak terjadi nekrosis pada MT9. Gangguan pendengaran pada OMA?Terjadi tuli konduksi (gangguan pada telinga tengah dan luar). Tes penalanya : Rine (-), weber (lateralisasi ke sisi yang sakit), swabach : memanjang. Audigramnya : AC>25, BC25, ada gap.10. Fisiologi pendengaran?11. Komplikasi pilek? Jika 12. Tanda dan gejala sinusitis akut, serta penatalaksanaannya?Anamnesis Hidung tersumbat disertai nyeri/rasa tertekan pada muka (nyeri pada pipisinusitis maksila, nyeri diantara atau dibelakang kedua bola matasinusitis etmoid, nyeri di dahi atau seluruh kepalasinus frontal, nyeri diverteks, oksipital, belakang bola mata dan daerah mastoidsinusitis sfenoid Ingus purulen, seringkali turun ke tenggorokan (post nasal drip) Demam, lesu Pem. Fisik Rinoskopi anterior : pus di meatus medius (s. Maksila, etmoid anterior, frontal). Pus di meatus superior (s.etmoid posteror, s. Sfenoid)Penunjang CT-scan (gold standar), mapu menilai anatomi hidung dan sinus secara keseluruhan Waters, AP, Lateral hanya dapat menilai sinus-sinus besar ex. Maksila n frontal (tampak air fluid level/batasan udara, penebalan mukosa sinusTerapi (untuk mempercepat penyembuhan, mencegah komplikasi, mencegah menjadi kronik) Prinsipnya membuka sumbatan di KOM drainase dan ventilasi sinus pulih secara alami AB 10-14 hari skalipun gejala telah berkurang + decongestan, analgetik (terapi pilihan pada S. Paranasalis bakterial) Irigasi sinus atau proetz displacement therapy (terapi tambahan) Bedah sinus endoskopi fungsional (BSEF), indikasinya sinusitis kronik yang tidak membaik setelah terapiadekuat, sinusitis kronik disertai kista atau kelainan yang ireversibel, polip ekstensif, adanya komplikasi sinusitis, sinusitis jamur.13. Patofisiologi rinosinusitis maskilaris?Dasar sinus maksila adalah prosesus alveolaris tempat akar gigi rahang atas, sehingga rongga sinus maksila dengan akar gigi hanya terpisahkan oleh tulang tipis, bahkan tanpa tulang pembats. Infeksi gigi rahang atas mudah menyebar secara langsung ke sinus atau melalui pembuluh darah limfe. 14. Rinitis akut dapat menyebabkan sinusitis? Bagiamana patofisiooginya?Sinus paranasalis memiliki muara ke daerah hidung yaitu pada meatus nasi yang dibatasi oleh konka, sehingga jika terjadi rinitis akut maka akan terjadi edema mukosa dan hipertrofi konka hal ini akan mengganggu drainase sinus paranasalis. 15. Komplikasi sinusitis akut dan kronis?Akut : Kelainan orbita : akibat spn yang berdekatan dengan orbita paling sering adalah sinus ethmoidalis, kemudian sinus frontal dan maksila Kelainan intrakranial : meningitis, abses ekstradural atau subdural, abses otak, trombosis sinus kavernosaKronis : Osteomielitis dan abses subperiosteal : paling sering akibat sinus frontalis, dapt terbentuk fistel oroantral atau fistula pada pipi Kelianan paru : bronkitis atau bronkiektasis 16. Patofisiologi sinusitis dan penatalaksanaannya?Kesehatan sinus dipengaruhi oleh patensi ostium-ostium sinus dan lancarnya klirens mukosiliar di dalam kom, mukus juga merupakan substansi anti mikrobial. Organ yang membentuk KOM letaknya berdekatan dan bila terjadi edema mukosa yang berhadapan akan sling bertemu, sehingga silia tidak dapat bergerak, dan ostium tersumbat akibatnya terjadi tekanan negatif pada sinus sehingga terjadi trasudasi yang mula-mula serouserinosinusitis non-bakterial dan sembuh dalam beberapa hari. Bila kondisi ini menetap sekret yan terkumpul merupakan media baik untuk pertumbuhan bakteririnosinusitis bakterialberikan AB. Jika terapi tidak berhasilterjadi hipoksia bakteri anaerobmukosa makin membengkakterus bersiklus menjadi kronis akhirnya membentuk hipertrofi sinuspolipoidpolip dan kista sinusAB+tindakan operasi (sinusitis kronis)17. Kenapa nyeri pada saat sujud pada pasien sinusitis?Karena terjadi penekanan pada daerah sinus, tanda ini khas pada sinusitis yang sifatnya akut18. Kenapa terjadi pilek berbau pada sinusitis? Apa penyebabnya?Karena pertumbuhan bakteri anarob pada sekret dalam sinus yang pada kondisi tertentu memberikan bau yang tidak sedap pada daerah rongga hidung melalui ostium muara sinus paranasalis pada meatus nasi, hal ini terjadi karena obstruksi yang lama pada ostium-ostium sinus yang mengakibatkan terbentuknya kondisi hipoksiabakteri anaerob. 19. Standar baku pengobatan sinusitis ?AB dan dekongestan, irigasi sinus, BSEF20. Komplikasi sinusitis pada telinga ? bagimana bisa terjadi OMA?Dapat menyebabkan OMA, karena lendir dari sinus paranasalis dibuang melalui saluaran sinus yang bermuara di dekat dari ostium tuba eustachsius, sehingga jika terjadi gangguan drainase dan proteksi yang merupakan peran dari siliari kliren sistem. 21. Dasar diagnosis sinusitis dentogen?Foto waters : penebalan mukosa dan air fluid level22. Transiluminasi? Pemeriksaan sederhana dan terbatas dengan bantuan cahaya senter di tempat yang gelap, hanya dapat untuk memriksa sinus maksila dan frontal bila fasilitas radiologi tidak ada. Prinsipnya apakah antrum terisi pus atau mukosa antrum menebal.23. Adakah kaitan antara sinusitis dengan tonsil yang membesar?Ada, tonsil adenoid adalah bagian dari cincin waldeyer yang terletak dekat dengan muara ostium sinus dekat dengan tuba.

1. Patofisiologi pembesaran tonsil? Dan penatalaksanaannya?2. Indikasi tonsilektomi? 3. Patofisiologi mendengkur?4. Komplikasi mendengkur?5. Sleep apnea dan tonsilitis kronis?6. Kambuh > 3x dalam setahun, apa yang dikwatirkan?7. Komplikasi tonsilitis ke telinga, bagaiman patofisiologinya?8. Swab tenggorok apakah akan menggambarkan kuman pada tonsil?9. DD masa mengganjal di tenggorokan?10. DD nyeri menelan 11. Apa kaitan anatara tonsilitis dengan sesak napas?12. DD obstruktive sleep apnea?13. DD suara serak14. Apakah tonsilektomi akan mengganggu imunitas pasien?15. Faringitis kronis dan klasifikasinya?16. Apa fasies adenoid?17. Apa yang kamu ketahui untuk mendiagnosa dan penatalaksanaan rinitis vasomotor dan rinitis alergi ?18. Perbedaan rinitis alergi, vasomotor, dan rinits medikamentosa ?19. Bagaimana mengetahui pemicu alergi pada rinitis alegi?20. Bisakah rinitis alergi berkomplikasi ke telinga? Bisa, gangguan pada drainese sekret yang melalui infudibulum etmoid dan sfenoetmoidalis yang bermuara dekat dari tuba eustachsius21. Terapi rinitis medikamentosa?22. Contoh antihistamin golongan I dan golongan II dan apa bedanya?23. Patofisiologi rinitis alergi?24. Apa terapi imunoterapi?25. Terangkan Tipe-tipe deviasi septum?26. Tujuan Ro kepala pada deviasi septum?27. Terangkan stadium rinitis akut?28. Kontraindikasi pseudoefedrine?