tugas sp perwan 2

Upload: alfina-wulandari

Post on 11-Oct-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hfhfhfhfh

TRANSCRIPT

Nama : Andi Alfina UlandariNim : 121 444 1 015Kelas : Biologi ICP ATUGAS SP PERWAN 2 FERTILISASIProses penghambatan polispermi secara cepat atau fast block to spermy dapat dilakukan dengan cara depolarisasi membran plasma. Depolarisasi membran sel telur meliputi perubahan-perubahan potensial elektrik membran yang berlangsung dengan cepat, mungkin hanya beberapa detik segera setelah sperma memasuki telur. Sel telur yang telah dibuahi, resting potensial membrannya adalah -60mv. Fusi tubulus akrosom sperma dengan membran plasma telur, menyebabkan membran plasma mengalami depolarisasi dengan cepat. Hal ini disebabkan oleh influx Na yang cepat kedalam sel, dan dengan segera potensial membran lokal berubah dari -60 mv ke +20 mv, dan selama 2-3 detik potensial membran sel seluruhnya menjadi +20 mv. Potensial membran sel yang positif menyebabkan sperma yang lain tidak dapat berfusi dengan membran plasma sel telur. Kejadian tersebut merupakan dasar penghambatan polispermi yang berlangsung dengan cepat. Proses penghambatan polispermi secara lambat merupakan lanjutan dari polispermi secara cepat karena kejadian-kejadian selama depolarisasi membran menginisiasi berlangsungnya reaksi korteks telur atau penghambatan polispermi dengan cara lambat, namun bersifat permanent. Tahap pertama reaksi korteks telur adalah mobilisasi ion-ion Ca2+ dari dalam sel telur. Ion Ca2+ pertama kali dilepaskan pada tempat masuknya sperma dan menyebabkan granula-granula korteks pecah dan isinya dilepaskan ke dalam ruang perivitellin. Pecahnya granula-granula korteks dimulai pada tempat masuknya sperma dan menyebar melalui korteks ke segala arah menuju kutub yang berlawanan dengan telur. Proses penghambatan polispermi secara cepat dan lambat itu ada agar sel telur yang dibuahi oleh sperma tidak lebih dari satu. Karena apabila hal tersebut terjadi menyebabkan terbentuknya spindel ekstra mitosis dan menyebabkan segregasi kromosom selama pembelahan atau cleavage menjadi abnormal. Sel-sel yang dihasilkan adalah sel triploid dan menyebabkan perkembangan embrio menjadi terhenti. Hal ini dapat kita lihat pada suatu hasil percobaan yang berlangsung secara artifisial pada bintang laut. Pada percobaan tersebut satu sel telur dibuahi oleh dua sperma dan menghasilkan inti yang triploid. Dalam kondisi normal spindel bipolar mitosis akan membagi kromosom ke dalam dua sel anak secara proporsional. Pada inti triploid, kromosom triploid dibagi ke dalam empat sel anak , dimana setiap sel anak mendapatkan jumlah kromosom yang tidak sama dan sel-sel embrio akan mengalami kematian atau berkembang secara tidak normal.