universitas prof. dr. moestopo (beragama) fakultas …

109
1 UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI SKRIPSI PENGARUH KAMPANYE G21H LIFEBUOY TERHADAP CITRA LIFEBUOY SEBAGAI SABUN KESEHATAN Diajukan oleh : NAMA : YOGA PRAVISTA WIRAHENDIKA NIM : 2009-41-207 KONSENTRASI : HUBUNGAN MASYARAKAT Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi Jakarta

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

1

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

SKRIPSI

PENGARUH KAMPANYE G21H LIFEBUOY TERHADAP

CITRA LIFEBUOY SEBAGAI SABUN KESEHATAN

Diajukan oleh :

NAMA : YOGA PRAVISTA WIRAHENDIKA

NIM : 2009-41-207

KONSENTRASI : HUBUNGAN MASYARAKAT

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi

Jakarta

Page 2: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

2

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Yoga Pravista Wirahendika

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 2 Oktober 1991

Alamat : Jl. Puring No. 70 RT. 06/07 Cinere Depok

Telp/HP : 083876227420

Status : Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UPDM (B)

NIM : 2009-41-207

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Konsentrasi : Humas

Dengan ini menyatakan bahwa, Skripsi :

Judul : Pengaruh Kampanye G21H Lifebuoy Terhadap Citra Lifebuoy Sebagai Sabun Kesehatan

Pembimbing I : Mediana Handayani, Dr. M. Si.

Pembimbing II : Drs. Freddy Richardo, M. Si

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya buat merupakan hasil asli (orisinal) dan bukan duplikasi dari skripsi orang lain.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup untuk dokenakan sanksi akademis sesuai peraturan yang berlaku di FIKOM UPDM (B).

Jakarta Agustus 2013

Yang menyatakan

( Yoga )

Page 3: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

3

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

UCAPAN TERIMA KASIH ...................................................................... ii

DAFTAR TABEL .................................................................................... iii

LAMPIRAN……. ...................................................................................... iv

ABSTRAK……. ....................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1

B. Pembatasan Masalah ....................................................... 9

C. Perumusan Masalah ......................................................... 9

D. Tujuan Penelitian .............................................................. 10

E. Kegunaan Penelitian ......................................................... 10

BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN KERANGKA TEORI

A. Kajian Pustaka .................................................................. 12

B. Tinjauan Literatur .............................................................. 17

C. Kerangka Teori ................................................................. 41

D. Hipotesis ........................................................................... 49

E. Kerangka Konsep ............................................................. 50

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................. 53

Page 4: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

4

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................. 54

C. Populasi ............................................................................ 55

D. Teknik Pengambilan Sampel ............................................ 55

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 57

F. Teknik Analisis Data ......................................................... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian ................................................ 65

B. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................. 70

C. Uji Hipotesis ...................................................................... 96

D. Pembahasan .................................................................... 100

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................... 104

B. Saran ................................................................................ 105

Page 5: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kesehatan merupakan aset paling penting dan harus menjadi prioritas yang

utama. Kesehatan itu mahal harganya, selagi sehat, tubuh harus dijaga agar

tetap sehat dan bugar sepanjang masa. Menurut catatan badan kesehatan

dunia World Health Organization (WHO), Diare membunuh 2,5 juta Balita di

dunia setiap tahunnya, ada sekitar 100.000 anak indonesia meninggal akibat

diare setiap tahunnya (sumber: fact sheet) Diare sering disebabkan oleh bibit

penyakit yang terdapat di kotoran manusia yang masuk melalui mulut, yang

disebut penyakit fecal-oral, Sementara angka kejadian diare di sebagian besar

wilayah indonesia hingga saat ini masih tinggi. Berdasarkan indeks

pembangunan kesehatan masyarakat (IPKM) 2010, rata rata angka kejadian

diare sebesar 8,58% dari jumlah penduduk indonesia.

Manusia yang bersih akan menjadikan manusia yang sehat dan produktif.

Tetapi virus dan bakteri tetap berada di sekitar manusia dan memungkinkan

manusia itu terjangkit oleh penyakit. Hal inilah yang cukup membahayakan bagi

kesehatan manusia, karena virus dan bakteri bisa saja ada di dalam makanan,

air, benda-benda yang kita pegang, ataupun kontak langsung dengan orang

lain. penyakit- penyakit umum yang diderita oleh manusia seperti flu, batuk,

Page 6: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

6

cacingan, dan diare dapat berasal dari virus ataupun bakteri di lingkungan

sekitar manusia.

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti cuci tangan pakai sabun

(CTPS) secara medis telah terbukti efektif mencegah serta membentengi tubuh

dari beragam penyakit seperti diare, cacingan, infeksi saluran pernapasan atas

(ISPA), sampai flu burung dan flu babi (swine flu) berdasarkan studi penelitian

oleh Curtis V. Cairncross mencuci tangan pakai sabun dapat menurunkan

resiko diare hingga 47%. Hasil penelitian di yogyakarta yang dilakukan LSM

Padmaya terhadap program integrated Health Promotion Program (IHPP)

menunjukan edukasi dan sosialisasi cuci tangan pakai sabun berdampak pada

peningkatan perilaku cuci tangan pakai sabun hingga 42% dan membantu

penurunan kasus diare hingga 32%, dan cara cuci tangan pakai sabun yang

benar itu minimal 10 detik untuk menghilangkan kuman yang ada di tangan

kita.( Curtis, 2003:3)

program g21h lifebuoy ini dilaksanakan di 500 sekolah di Indonesia

dengan fokus untuk merubah generasi anak bangsa menjadi lebih baik,

pelaksanaan program G21H Lifebuoy pada tahun 2001 yang dinilai cukup

berhasil dari tahun ketahun hingga tahun 2013 ini secara tidak langsung

berpengaruh pada peningkatan perilaku CTPS di masyarakat, khususnya di

lingkungan sekolah dan keluarga. (www.old-kaskus.blogspot.com)

Tidaklah mahal untuk menjaga kesehatan tubuh ini cuci tangan pakai

sabun adalah sikap dasar dalam berprilaku hidup sehat, memang terlihat

Page 7: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

7

mudah namun cuci tangan pakai sabun dapat mencegah timbulnya penyakit

yang akan masuk ke dalam tubuh, kurangnya kesadaran manusia akan hidup

sehat menimbulkan dampak banyaknya penyakit di dalam tubuh manusia,

tanpa disadari virus dan bakteri bisa saja berada didalam makanan, air, bahkan

ditangan. Butuh kesadaran dalam diri kita untuk menerapkan sikap hidup sehat

karena di dalam manusia yang bersih akan menjadikan manusia yang sehat.

Tangan adalah salah satu jalur utama kuman penyakit masuk ke dalam

tubuh. Tangan adalah anggota tubuh yang paling sering bersentuhan dengan

benda di sekitar, contohnya seperti memegang uang, berbagai debu yang

menempel di tangan dan mengandung banyak kuman di dalamnya dan secara

tidak sadar itu semua berhubungan langsung dengan mulut, hidung dan mata,

tanpa di sadari saat terdapat banyak kuman di tangan lalu kita mengucek mata

akan terjadi iritasi terhadap mata, dan memakan makanan melalui tangan yang

terdapat banyak bakteri dan kuman itu akan menimbulkan sakit perut bahkan

diare.

Oleh karena itu, sangatlah penting bagi setiap individu untuk membentuk

perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini, karena anak yang mendapatkan

pendidikan dan pembinaan sejak dini tentang kesehatan maka saat anak

tersebut beranjak dewasa dia akan dapat lebih bertanggung jawab akan

kesehatannya.

Program kampanye yang di galangkan, yaitu gerakan 21 hari tanamkan

hidup sehat yang dimulai dari mencuci tangan tidak sekedar hanya

Page 8: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

8

membersihkan dengan air, membersihkan tangan dengan air saja tidaklah

cukup, karena masih terdapat banyaknya bakteri di dalam tangan kita.

Siswa – siswi SD merupakan bagian masyarakat yang di kemudian hari

memiliki peranan penting dalam menentukan kesehatan bangsa kedepannya.

Fenomena yang terjadi adalah Kurangnya kesadaran siswa-siswi SD dalam

masalah kebersihan menimbulkan banyaknya penyakit yang masuk ke dalam

tubuh kita, ini dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan anak-anak

tentang bahayanya virus dan bakteri yang masuk melalui tangan, anak anak

usia 7-12 tahun membutuhkan komunikasi yang bisa dimengerti oleh mereka

(bahasa anak-anak) , bahasa yang sulit dimengerti oleh mereka menyebabkan

ketidakpahaman tentang virus-virus dan bakteri tersebut, maka dari dibutuhkan

cara berkomunikasi dengan anak-anak dengan bahasa yang mereka pahami

sehingga mereka dapat mengerti makna pesan dan memahami agar mereka

dapat mengikuti perilaku hidup sehat, Maka dengan melakukan hal dasar dari

sikap hidup sehat yaitu dengan melakukan kebiasaan cuci tangan pakai sabun

setidaknya itu akan membantu mengurangi penyakit dan menjadikan keluarga

indonesia menjadi sehat.

Lifebuoy menjalakan sebuah program sosialisasi kesehatan yang

mengangkat kampanye gerakan 21 hari (G21H) untuk membentuk kebiasaan

sehat melalui cuci tangan pakai sabun (CTPS) di 5 saat penting yaitu disaat

mandi menggunakan sabun, cuci tangan pakai sabun sebelum makan, cuci

tangan pakai sabun sebelum makan siang, cuci tangan pakai sabun sebelum

makan malam, dan cuci tangan setelah dari toilet. Kegiatan ini dilakukan

Page 9: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

9

selama 21 hari berturut turut tanpa terputus, ini agar perilaku sehat menjadi

suatu kebiasaan hidup. Gerakan 21 hari tersebut merujuk dari berbagai

pendapat dan penelitian pakar perubahan perilaku bahwa untuk membentuk

suatu kebiasaan baru pada seseorang dibutuhkan waktu minimal 21 hari untuk

melakukan kebiasaan baru tersebut secara terus menerus tanpa putus dan

mejadikan kebiasaan yang permanen . teori penelitian mengenai hal tersebut

salah satunya diungkapkan Dr. Maxwell Maltz dalam bukunya yang berjudul

Psyco-Cybernetics.(Maltz, 1969:102)

Kebiasaan hidup sehat harus ditanamkan sejak dini agar bisa terbawa

hingga usia tua.oleh karena itu, murid Sekolah Dasar (SD) cenderung menjadi

target yang tepat untuk dibekali dengan hal yang positif seperti ini untuk hidup

lebih sehat. Dalam usianya yang masih cenderung muda, mereka masih

membutuhkan bantuan dan tuntunan dari orang disekitar lingkungannya yaitu,

orang tua, guru dan teman.pada dasarnya keluarga merupakan unit terkecil

bagi suatu bangsa yang memungkinkan untuk menjadi awal dari proses

pendidikan dan sosialisasi budaya baik. Hidup sehat itu perlu diterapkan dari

dini agar saat dewasa kebiasaan itu akan sulit lepas dan kebiasaan hidup sehat

akan menjadi kebiasaan yang permanen Salah satunya seperti budaya sehat

cuci tangan pakai sabun karena dari mencuci tangan pakai sabun kita sudah

dapat mencegah terjadinya penyakit seperti: Diare, tifus, masalah saluran

pernapasan, radang tenggorokan, disentri, mata merah, iritasi kulit, jerawat,

biang keringat, dan bau badan.

Page 10: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

10

PT.Unilever Indonesia Tbk, melalui salah satu brand-nya Lifebuoy yang

dikenal luas sebagai sabun kesehatan keluarga, menjalin kemitraan dengan

dengan kementrian kesehatan republik indonesia dan kementrian pendidikan

nasional indonesia untuk menggelar program revitalisasi dokter kecil. Kerja

sama ini merupakan upaya edukasi dan sosialisai penggerak budaya hidup

sehat (PHBS) di sekolah dasar (SD) . dan didalam program gerakan 21 hari

tanamkan hidup sehat, dokter kecilpun mempunyai peran penting untuk

merubah generasinya menjadi lebih sehat.

Selain orang tua, yang bisa memberikan motivasi dan dorongan hidup

bersih kepada anak adalah teman-teman seumurannya. Karena itu, peran

dokter kecil disekolah menjadi penting. Bisa dibilang, mereka ini merupakan

penggerak kesehatan di lingkungan sekolahnya. Revitalisasi dokter kecil

merupakan program yang sangat implementatif karena terjangkau dan

termonitor secara berkelanjutan dalam institusi sekolah.

Dokter kecil membuat anak sekolah menjadi sadar akan kesehatan,

karena itu, dokter kecil di tingkat sekolah dasar direvitalisasi untuk bisa menjadi

pahlawan kesehatan. Tugas dokter kecil dalam program gerakan 21 hari

tanamkan hidup sehat yaitu memberikan pengetahuan untuk hidup sehat dan

menginformasikan soal gizi di hadapan teman-temannya. Bukan hanya itu para

dokter kecil ini juga menjalani penyuluhan kekantin sekolah dan memberikan

pengetahuan kepada teman-temannya di sekolah mengenai mana jajanan yang

sehat dan yang tidak. Karena anak anak cenderung lebih banyak

berkomunikasi dan menghabiskan waktu bersama guru dan teman temannya di

Page 11: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

11

lingkungan sekolah. Dalam hal ini komunitas sekolah memegang peranan

penting dalam penanaman kebiasaan hidup sehat. Program kampanye lifebuoy

ini digalangkan ke seluruh sekolah dasar di indonesia sejak tahun 2001 hingga

saat ini.

Salah satunya SD yang ikut serta dalam pelaksanaan G21H adalah SDN

Pondok Labu 15 Pagi. Di sekolah ini, mereka mengimplementasikan G21H

dengan semangat dan kreatifitas yang tinggi dari guru yang mana guru itu

sebagai agent of change dimana gurulah sebagai contoh untuk anak anak

didiknya, dan tak hanya melakukan cuci tangan pakai sabun mereka juga

memperhatikan kebersihan lingkungan sekolah, dan ini menjadi salah satu

prestasi dengan terpilihnya mereka sebagai sekolah dasar terbersih sejakarta

selatan versi dinas pendidikan ( sumber : Data Prestasi SDN Pondok Labu 15

Pagi Tahun 2009-2011).

lifebuoy membuat suatu program untuk mengkampanyekan gerakan 21 hari

tanamkan hidup sehat, dalam menjalankan program yang digalangkan, lifebuoy

membutuhkan peran humas, yaitu sebagai eksekutor dalam

mengkampanyekan gerakan 21 hari tanamkan hidup sehat.

Menurut Rosady Ruslan (2008) definisi umum tentang humas yaitu seni

(arts) dan gabungan dari disiplin ilmu manajemen, komunikasi, psikologi, sosial

dan marketing, untuk membentuk agar perusahaan atau lembaga, gagasan

atau ide yang ditawarkan, nama dan produknya menjadi disukai dan dapat

dipercaya oleh publiknya. (Ruslan, 2008:6)

Page 12: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

12

Peran Public Relation tidak lepas dari fungsi-fungsinya yaitu bertanggung

jawab terhadap citra atau image perusahaan ataupun merek suatu produk dari

perusahaan tertentu, seorang Public Relation atau yang kita kenal humas

diharpkan untuk dibuat program program yang secara sengaja dan terencana

dalam upaya menciptakan, meningkatkan dan memelihara pengertian bersama

atau citra dari suatu organisasi, perorangan ataupun merek yang diwakili.

Seiring dengan banyaknya tekanan yang datang dari dalam maupun luar

lembaga, para praktisi public relation harus terus mengembangkan strategi

untuk dapat menangani datangnya tekanan tersebut. Public Relations

menggunakan strategi, yakni agar organisasi disukai oleh pihak-pihak yang

berhubungan. Pihak yang berhubungan dengan organisasi ini dalam Public

Relations disebut Stakeholders atau mereka yang mempertaruhkan hidupnya

pada dan untuk organisasi. Mereka semua membentuk opini di dalam

masyarakat serta dapat mengangkat atau menjatuhkan citra dan reputasi

organisasi atau perusahaan. Perlu adanya strategi kampanye untuk

mengangkat citra perusahaan menjadi lebih baik dan semakin lebih dikenal,

Sering kali terjadi kerancuan pengertian atau istilah kampanye yang disamakan

dengan propaganda, Propaganda adalah komunikasi persuasif yang diarahkan

pada audiens yang spesifik yang dirancang untuk mempengaruhi opini publik,

dengan membentuk keyakinan dan emosi sedemikian rupa memperoleh suatu

tujuan tertentu, sehingga terjadi perubahan yang direncanakan dalam perilaku

publik. Propaganda terkadang dilakukan oleh media cetak, seseorang sengaja

mempropaganda berbagai isu, demi kepentingan memperoleh kekuasaan atau

Page 13: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

13

mengamankan posisi kekuasaan. Sedangkan pengertian kampanye menurut

Ruslan pengertian secara umum tentang istilah kampanye yang dikenal sejak

1940an campaign is generally exemply persuasion in action (kampanye secara

umum menampilkan suatu kegiatan yang bertitik tolak untuk membujuk).

(Ruslan, 2008:23)

Secara operasional keduanya adalah sama-sama melakukan kegiatan

berkomunikasi yang terencana untuk mencapai tujuan tertentu dan juga

berupaya mempengaruhi khalayak atau audience sebagai target sasarannya

dengan mengadakan program kampanye tersebut masyarakat akan lebih

mengenal sabun lifebuoy sebagai sabun kesehatan. Bukan saja orang dewasa

tetapi juga anak-anak sebagai calon konsumen produk Lifebuoy. Maka penulis

tertarik meneliti dengan mengangkat judul untuk skripsi yang akan dibuat yaitu

“Pengaruh Kampanye G21H Lifebuoy Terhadap citra lifebuoy sebagai

sabun kesehatan (Survei pada SDN 15 Pondok Labu)”

B. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang akan di bahas, dimana

permasalahan ini sangat kompleks dan melibatkan banyak aspek, maka penulis

akan melakukan pembatasan Pembatasan masalah di lakukan untuk

mencegah adanya ketidak sesuaian hasil penelitian yang di sebabkan terlalu

luasnya materi yang di bahas dalam penelitian ini. Menurut Husaini Usman,

“Pembatasan masalah adalah usaha untuk menetapkan batasan-batasan

masalah penelitian yang akan diteliti. Pembatasan ini berguna untuk

Page 14: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

14

mengidentifikasikan fakta mana saja yang termasuk dalam ruang lingkup

masalah penelitian dan faktor mana saja yang tidak termasuk dalam ruang

lingkup penelitian.” (Usman, 1995:23).

C.Perumusan Masalah

Perumusan masalah adalah usaha untuk menyatakan secara tersurat

pertanyaan – pertanyaan penelitian apa saja yang perlu dijawab atau

dicarikan jalan pemecahannya”. Berdasarkan latar belakang permasalahan,

maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : Bagaimana

Pengaruh Kampanye G21H Lifebuoy Terhadap Perilaku citra lifebuoy sebagao

sabun kesehatan ? (survei pada SDN 15 Pondok Labu)

D . Tujuan Penelitian

Bertitik tolak dari latar belakang masalah, maka penelitian ini dilakukan

dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui jalannya program kampanye gerakan 21 hari

tanamkan hidup sehat.

2. Untuk mengetahui citra lifebuoy di mata konsumen.

3. untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari kampanye G21H Lifebuoy

Terhadap Pembentukan citra lifebuoy.

E. Kegunaan Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan diharapkan berguna dari dua sisi, yaitu:

Page 15: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

15

1. Kegunaan Teoritis

Dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi pada perkembangan Ilmu Komunikasi khususnya Ilmu

Hubungan Masyarakat mengenai Pengaruh Kampanye G21H

Lifebuoy Terhadap citra lifebuoy sebagai sabun kesehatan.

2. Kegunaan praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang

bermanfaat bagi PT.Unilever Indonesia Tbk,dengan salah satu brand nya

Lifebuoy yang memproduksi sabun kesehatan lifebuoy dalam meningkatkan

mutu pelayanan jasa pada masa yang akan datang, sehingga dapat

memberikan kepuasan informasi yang maksimal kepada para konsumennya.

F. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 15 Pagi Pondok Labu yang

beralamatkan di Jl. Andara 1 Pondok Labu Jakarta Selatan. Sedangkan

untuk waktu penelitian ini akan di laksanakan pada bulan Juni 2013.

Page 16: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

16

BAB II

TINJAUAN LITERATUR DAN KERANGKA TEORI

A. Kajian pustaka

Pada kajian pustaka ini, penelitian sebelumnya yang sejenis dengan

penelitian yang dilakukan yaitu mengenai “Pengaruh Program Halo Polisi

Indosiar Terhadap Citra Polri Dimasyarakat”. Penelitian tersebut diteliti oleh

Mahasiswa Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) yang bernama

Yessika Septyalina, Nim : 2006-41-083, Konsentrasi : Hubungan Masyarakat,

Penelitian ini dilakukan kepada Warga RT.003/RW.016 Perumahan

Pamulang Permai II Tangerang.

Fokus masalah dalam penelitian ini diarahkan pada upaya untuk

mengetahui bagaimana pengaruh Halo Polisi dengan citra polri dengan

mengetahui pendapat masyarakat perumahan pamulang RT. 003 / RW. 016

Tangerang, Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori yang tentunya

terkait dengan masalah penelitian yang akan diteliti oleh penulis, teori tersebut

yaitu S-M-C-R-E Adalah singkatan dari istilah-istilah S yaitu source atau

sumber, M yaitu media, C yaitu channel, R yaitu receiver atau penerima, E

yaitu efek atau akibat.

Teori kedua, Pembentukan Citra yaitu berdasarkan pemahaman tentang

suatu fakta. Pembentukan suatu citra dipengaruhi oleh berbagai unsur yang

diperoleh ketika sebuah fakta terjadi. Untuk lebih memahami bagaimana

Page 17: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

17

sebuah citra terbentuk, John S.Nimpoeno menjelaskan dalam teori proses

pembentukan citra berikut ini :

• Persepsi diartikan sebagai hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang

dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan.

• Kognisi yaitu suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus.

• Motivasi dan sikap yang ada akan menggerakan respons seperti yang di

inginkan oleh pemberi rangsangan.

• Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa

menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan prilaku, tetapi

merupakan kecenderungan untuk berprilaku dengan cara-cara tertentu.

Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatif Kuantitatif.

Penelitian eksplanatif adalah untuk menguji hubungan antara variabel yang

dihipotesiskan, dan penelitian ini bersifat koreasional, yaitu mendeteksi sejauh

mana variasi- variasi pada suatu faktor berhubungan dengan variasi-variasi

pada suatu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisiensi korelasinya.

Berdasarkan dari hasil penelitian di lapangan dan hasil dari pengujian

hipotesis yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya maka dapat

diperoleh kesimpulan dari pengujian hipotesis antar indikator variabel X

(Progam”Halo polisi) dan variabel Y (Citra polri dimasyarakat) sebagai berikut:

1. Secara keseluruhan responden memberikan penilaian yang kurang positif

terhadap program halo polisi indosiar terhadap citra polisi dimasyarakat

Page 18: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

18

RT.003/RW 0.16 Perumahan Pamulang Permai II Tangerang dan dari hasil

pengujian koefisien korelasi menunjukan terdapat pengaruh yang rendah

antara variabel x dengan variabel y.

2. Citra dimata masyrakat masih kurang positif, masih adanya keraguan atas

kepercayaan upaya polri dalam keterbukaan serta kejujuran menyampaiakan

informasi dan menangani suatu kasus.

3. Dengan melihat hasil perhitungan koefisien korelasi program halo polisi ini

masih kurang berpengaruh dan masih banyak kekurangan dalam

menginformasikan programnya. Masih banyak hal yang perlu diperbaiki agar

dapat meningkatkan lagi program dan citra polri yang baik dikalangan

masyrakat.

4. Hasil dari analisis uji signifikansi korelasi menunjukan terdapat pengaruh yang

kurang positif dan significant antara pengaruh program “ halo polisi” Indosiar

terhadap Citra Polri dimasyrakat RT.003/RW0.16 Perumahan Pamulang

Permai II Tangerang.

2. Pada kajian pustaka kedua ini, penelitian sebelumnya yang sejenis dengan

penelitian yang dilakukan yaitu mengenai “Strategi Kampanye minum susu

oleh humas PT Tetra pak Indonesia” Penelitian tersebut diteliti oleh

Mahasiswa Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) yang bernama

Yessica Devis, Nim 2007-41-129, Konsentrasi Hubungan Masyarakat. Judul

penelitian ini adalah “strategi Kampanye Minum Susu Oleh Humas PT Tetra

Pak Indonesia.” Pemilihan ini dilihat dari suatu organisasi atau perusahaan,

Page 19: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

19

memerlukan adanya strategi kampanye yang merupakan faktor penting dalam

menjalankan suatu program humas. Agar pesan positif yang mau disampaikan

oleh program tersebut dapat mencapai sasaran yang dituju. Dan melihat

kurangnya kesadaran masyrakat akan pentingnya minum susu bagi

kesehatan tubuh sehingga program kampanye minum susu ini perlu diteliti

terutama disini adalah program yang dijalankan oleh PT Tetra Pak Indonesia,

karena perusahaan ini adalah perusahaan yang memproduksi minuman

kemasan dan salah satunya adalah kemasan susu.

Strategi Kampanye yang digunakan oleh Humas PT Tetra Pak

Indonesia ini adalah strategi kampanye yang dikemukakan oleh Ostergaard

yaitu tahap mengidentifikasi masalah,pengelolaan kampanye, dan evaluasi

pada penanggulangan masalah (reduced problem). Fokus masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimana strategi kampanye yang digunakan oleh

Humas PT Tetra Pak Indonesia untuk dapat menciptakan kesadaran

masyrakat akan pentingnya menkonsumsi susu.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang

menghasilkan data deskriptif : ucapan, tulisa, serta perilaku yang diamati.

Melalui proses pengamatan, wawancara dan data dari perusahaan dan

paradigma penelitiannya adalah konstruksivisme.

Hasil dari penelitian menyimpulkan strategi kampanye yang digunakan

oleh PT Tetra Pak Indonesia dalam mendukung program kampanye minum

susu adalah dengan mengidentifikasikan masalah yang terjadi, PT Tetra Pak

Page 20: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

20

Indonesia bekerjasama dengan berbagai pihak melakukan program kampanye

minum susu untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan

kesadaran masyarakat tentang nilai gizi yang terkandung dalam susu.

Keberhasilan dari kampanye ini juga didukung oleh media dalam

memberitakan setiap kegiatan kampanye yang telah dilakukan oleh Humas PT

Tetra Pak Indonesia, baik media cetak maupun elektronik.

Dalam penyampaian kampanye, adanya partisipasi dari tokoh publik

yang sudah dikenal masyarakat dapat membantu pesan kampanye lebih

cepat diterima oleh masyarakat. Model strategi Ostergaard yang dilakukan

oleh humas PT Tetra Pak Indonesia sudah berjalan dengan baik terbukti dari

tingkat konsumsi susu yang meningkat tiap tahunnya.

Persamaan kedua skripsi tersebut dengan skripsi ini ialah membahas

mengenai citra tentang suatu perusahaan untuk menciptakan nama baik di

masyarakat, dan perbedaannya terdapat pada permasalahan, tujuan, dan

metode penelitiannya.

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

no Penelitian A Penelitian B Yoga

1.

Judul Pengaruh Program Halo Polisi Indosiar Terhadap Citra Polri Dimasyarakat

Strategi Kampanye Minum Susu oleh Humas PT Tetra Pak Indonesia

Pengaruh Kampanye G21H Lifebuoy terhadap Citra Lifebuoy Sebagai Sabun Kesehatan

Page 21: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

21

2. Permasalahan Bagaimana citra polri dimata masyarakat dengan adanya tayangan halo polisi di indosiar

Bagaimana strategi yang digunakan oleh humas PT Tetra Pak indonesia untuk dapat menciptakan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi susu

Ketidaksadaran masyarakat akan hidup bersih yang akan menimbulkan banyaknya penyakit yang timbul.

3. Tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Halo Polisi dengan citra polri dengan mengetahui pendapat masyarakat perumahan pamulang RT. 003 / RW.

Untuk menciptakan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi susu

Untuk mengetahui keberhasilan dari program gerakan 21 hari tanamkan hidup sehat dan untuk mengetahui citra lifebuoy dimata masyarakat

4. Teori Teori menggunakan -S-M-C-R-E -Pembentukan Citra

Teori menggunakan Model Kampanye Ostergaard

Teori menggunakan -Teori 7c -Pembentukan Citra

5. Metodologi Menggunakan metode penelitian Eksplanatif Kuantitatif

Penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif

Menggunakan metode penelitian Eksplanatif Kuantitatif

6. Hasil Penelitian

terdapat pengaruh yang kurang positif dan significant antara pengaruh program “ halo polisi” Indosiar terhadap Citra Polri dimasyrakat

Model strategi Ostergaard yang dilakukan oleh humas PT Tetra Pak Indonesia sudah berjalan dengan baik terbukti dari tingkat konsumsi susu yang meningkat tiap tahunnya.

-

B. Tinjauan Literatur

1. Pengertian Komunikasi

Istilah Komunikasi atau bahasa inggrisnya Communication, Berasal dari

bahasa latin, yaitu communications dan bersumber dari kata communis yang

berarti “ sama”. Sama disini adalah “ sama makna” (lambang). Sebagai contoh,

jika dua orang saling bercakap atau berbicara, memahami dan mengerti apa

Page 22: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

22

yang diperbincangkan tersebut, maka dapat dikatakan komunikatif. Kegiatan

komunikasi tersebut secara sederhana tidak hanya menyampaiakan informasi,

tetapi juga mengandung unsur persuasi, yakni agar orang lain bersedia

menerima suatu pemahaman dan pengaruh, mau melakukan suatu perintah,

bujukan, dan sebagainya. (Ruslan, 2008:17-18)

Komunikasi sangat penting artinya bagi manusia, karena tanpa

komunikasi tidak akan terjadi interaksi dan tidak ada terjadi saling tukar

pengetahuan dan pengalaman. Peradaban dan kebudayaan, perkembangan

masyarakat dan kemajuan teknologi tidak mungkin terjadi tanpa komunikasi

antar manusia, baik dalam lingkungan suatu bangsa maupun antar bangsa.

Proses penyampaian komunikasi berlangsung pada umunya dengan

menggunakan bahasa. Bahasa adalah lambang yang mewakili sesuatu, baik

yang berwujud maupun yang tidak berwujud, dengan kata lain baik yang

konkrit, maupun yang abstrak.

Jika dikatakan di atas bahwa lambang yang digunakan dalam

komunikasi itu pada umunya adalah bahasa, karena pada kenyataannya

dalam situasi tertentu digunakan juga lambang – lambang lain, di antaranya :

Gerak isyarat (gesture) dengan salah satu anggota tubuh, misalnya ; tangan,

mata, bibir, dan sebagainya. Gambar misalnya ; foto, film, lukisan, diagram,

dan sebagainya. Warna misalnya ; kain putih yang tiba – tiba dikibarkan

dalam pertempuran sengit sebagi isyarat sebagai menyerah bagi sepasukan

tentara, dan sebagainya. Jika komunikasi dengan menggunakan bahasa

disebut komunikasi verbal (verbal communication), maka komunikasi dengan

Page 23: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

23

menggunakan lambang bukan bahasa dinamakan komunikasi no verbal (non

verbal communication).

Berdasarkan penjelasan di atas, komunikasi adalah proses

penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain

dengan menggunakan lambang – lambang yang bermakna sama bagi kedua

belah pihak. Dalam situasi tertentu, komunikasi menggunakan media tertentu

untuk mencapai sasaran yang jauh tempatnya atau banyak jumlahnya.

Dalam situasi tertentu pula komunikasi dimaksudkan atau ditujukan untuk

merubah sikap (attitude), pendapat (opinion) atau tingkah laku (behavior)

seseorang atau sejumlah orang, sehingga ada efek tertentu yang

diharapkan. (Effendy, 1993 : 11 – 14).

Untuk jelasnya komunikasi meliputi lima unsur pokok yang di beri istilah :

1. Komunikator

Komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang yang

menyampaikan pikiran atau perasaanya kepada orang lain.

Komunikator dapat bertindak secara individual atau secara kolektif

yang melembaga.

2. Pesan

Pesan adalah lambang bermakna (meaningful symbols), yakni

lambang yang membawakan pikiran atau perasaan komunikator.

Komunikasi pada umumnya berlangsung dengan menggunakan

bahasa, karena diantara sekian banyak lambang hanya bahasa yang

mampu membawakan pikiran atau perasaan seseorang, baik

Page 24: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

24

mengenai hal yang konkrit maupun yang abstrak, tidak saja tentang

hal atau peristiwa yang terjadi sekarang, melainkan juga yang terjadi

di masa yang silam dan di waktu yang akan datang. Tetapi untuk

efektifnya komunikasi lambang bahasa di tunjang oleh lambang –

lambang lain sehingga merupakan suatu keterpaduan.

3. Komunikan

Komunikan adalah seseorang atau sejumlah orang yang menjadi

sasaran komunikator ketika ia menyampaikan pesannya. Sejumlah

orang yang dijadikan sasaran itu dapat merupakan kelompok kecil

atau kelompok besar, bersifat homogen atau heterogen. Yang

homogen adalah komunikasi yang berdiri dari orang – orang yang

terikat oleh suatu organisasi yang secara relatif mempunyai

kesamaan dalam usia, misalnya pelajar, mahasiswa, bintara, dan

sebagainya. Komunikan yang Heterogen adalah sejumlah orang

yang berbeda usia, pendidikan, status sosial dan lain – lain, misalnya

orang yang sedang mendengarkan pidato politik dalam suatu rapat

raksasa.

4. Media

Media adalah sarana untuk menyalurkan pesan – pesan yang

disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Media digunakan

dalam komunikasi apabila komunikan berada di tempat yang jauh

dari komunikator atau jumlah banyak. Apabila komunikannya hanya

seorang maka digunakan media seperti surat,telepon, dan lain – lain.

Page 25: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

25

Jika komunikannya banyak, dipakailah papan pengumuman,

pengeras suara, dan lain – lain. Jika komunikannya jauh dan banyak,

maka digunakanlah surat kabar, majalah, radio, televisi, dan lain –

lain.

5. Efek

Efek adalah tanggapan, respons atau reaksi dari komunikan ketika ia

atau mereka menerima pesan dari komunikator. Jadi efek adalah

akibat dari proses komunikasi. Efek di klasifikasikan menjadi efek

kognitif (cognitive effect) jika menyangkut pikiran atau nalar,misalnya

semula tidak tahu menjadi tahu, semula tidak mengerti menjadi

mengerti ; Efek Afektif ( affective effect) bila menyangkut perasaan,

misalnya semula tidak senang menjadi senang, semula menolak

menjadi menerima ; dan Efek Konatif / Behavioral(conative

behavioral effect) apabila berkaitan dengan perilaku, misalnya

semula malas menjadi rajin, semula pembangkang menjadi penurut.

Jika Efek itu diketahui oleh komunikator, dalam arti kata bila

tanggapan komunikan disampaikan olehnya kepada komunikator,

atau merupakan hasil kegiatan komunikator, maka itu dinamakan

umpan balik atau feed back (Effedy, 1993 : 14 – 17).

Page 26: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

26

2. Proses Komunikasi

Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya “Ilmu Komunikasi

Teori dan Peraktek”, komunikasi sebagai peroses terbagi menjadi dua tahap

yaitu :

a. Proses komunikasi secara primer

Merupakan proses penyampaian pikiran dan atau perasaan

seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang

(simbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam

komunikasi bahasa, kial (gesture), isyarat, gambar, warna dan

sebagainya yang secara langsung mampu ‘menerjemahkan’ pikiran

komunikator kepada komunikan. Apakah itu terbentuk ide,

informasi, atau opini baik mengenai hal yang konkret maupun

abstrak.

b. Proses komunikasi secara sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian

pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan

menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah

memakai lambang pada media pertama dalam melancarkan

komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di

tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. (Effendy, 2007 :

11).

Berdasarkan proses tersebut, dapat bahwa cara penyampaian

komunikasi, komunikator dapat penyampaikan langsung sesuai

Page 27: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

27

dengan apa yang ia maksud sebagai media pertama dan dapat

pula menggunakan alat atau media kedua.

Terdapat unsur – unsur dalam proses komunikasi sekunder, antara lain :

a) Sender

b) Encoding

c) Message

d) Media

e) Decoding

f) Receiver

g) Response

h) Feedback

i) Noise

Sender, komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang

atau sejumlah orang.

Encoding, penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam

bentuk lambang.

Message, pesan yang merupakan seperangkat lambang bermakna

yang disampaikan oleh komunikator.

Media, saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator

kepada komunikan.

Decoding, pengwasandian, yaitu proses dimana komunikan

menetapkan makna pada lambang yang disampaikan komunikator

kepadanya.

Page 28: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

28

Receiver, komunikan yang menerima pesan dari komunikator.

Response, tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah

diterpa pesan.

Feedback, umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila

tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.

Noise, gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi

sebagai diterimanya pesan lain oleh komunikan yang benar dengan pesan

yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.

Proses komunikasi di atas menunjukkan bahwa terdapat banyak

komponen atau unsur – unsur yang dapat menentukan suatu proses

komunikasi efektif atau tidak karena dalam proses tersebut bisa saja terjadi

gangguan atau noise. Komunikator harus tahu khalayak mana yang

dijadikannya sasaran dan tanggapan apa yang diinginkannya. Komunikator

harus mengirimkan pesan melalui media yang tepat dalam mencapai

khalayak sasaran.

A. Fungsi komunikasi

Harold Lasswell menyebut tiga fungsi dasar yang menjadi penyebab

mengapa manusia perlu berkomunikasi :

1) Hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya. Melalui komunikasi

manusia dapat mengetahui peluang – peluang yang ada untuk

dimanfaatkan, dipelihara, dan menghindari dari hal – hal yang

mengancam alam sekitarnya. Melalui komunikasi manusia dapat

Page 29: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

29

mengetahui suatu kejadian atau peristiwa. Bahkan dalam

berkomunikasi manusia dapat mengembangkan pengetahuannya,

yakni belajar dari pengalamannya maupun melalui informasi yang

mereka terima dari lingkungan sekitarnya.

2) Peran manusia untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

Proses kelanjutan suatu masyarakat sesungguhnya tergantung

bagaimana masyarakat itu bisa dengan lingkungannya. Penyesuaian di

sini bukan saja terletak pada kemampuan manusia tanggapan terhadap

gejala alam seperti banjir, gempa bumi, dan musim yang

mempengaruhi manusia, tetapi juga lingkungan masyarakat tempat

manusia hidup dalam tantangan . dalam lingkungan seperti ini

diperlukan penyesuaian, agar manusia dapat hidup dalam suasana

yang harmonis.

3) Peran untuk melakukan transformasi warisan sosialisasi. Suatu

masyarakat yang ingin mempertahankan keberadaannya, maka

anggota masyarakatnya dituntut untuk melakukan pertukaran nilai,

perilaku, dan peranan.

Berdasarkan pernyataan yang telah diuraikan oleh Harold Lasswell di

atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa komunikasi yang positif

dapat menjadikan manusia dapat lebih maju dan berkembang, menambah

wawasan dan pengetahuan, serta meningkatkan eksistensi diri dalam

bermasyarakat.

Page 30: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

30

Kegiatan dan peran komunikasi dapat menimbulkan suatu akibat atau

hasil yang terjadi pada diri penerima yang sesuai dengan keinginan pihak

sumber. Secara umum akibat atau hasil komunikasi ini dapat mencakup iga

aspek sebagai berikut :

1) Aspek kognitif,

2) Aspek afektif,

3) Aspek konatif.

Aspek kognitif, yaitu yang menyangkut kesadaran dan pengetahuan.

Misalnya menjadi sadar atau ingat, menjadi tahu dan kenal.

Aspek afektif, yaitu menyangkut sikap atau perasaan / emosi. Misalnya

sikap setuju atau tidak setuju, perasaan sedih, gembira, perasaan benci, dan

menyukai.

Aspek konatif, yaitu menyangkut perilaku / tindakan. Misalnya berbuat

seperti apa yang disarankan, atau berbuat sesuatu tidak seperti apa yang

disarankan (menentang).

Dari penjelasan tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa untuk

mendapatkan ketiga aspek hasil komunikasi tersebut secara positif, maka

seorang komunikator harus peka terhadap apa yang dibutuhkan khalayak

sebagai komunikan.

Page 31: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

31

B. Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi adalah memudahkan, melaksanakan dan

emperlancar jalannya organisasi, menurut Onong Uchjana Effendy, tujuan

komunikasi adalah sebagai berikut :

1. Mengubah sikap (to change attitude)

Adanya perubahan sikap yang diharapkan oleh komunikator

terhadap pesan yang disampaikan.

2. Mengubah opini atau pendapat (to change the opinion)

Komunikator merubah pendapat, sehingga komunikan dapat

mengerti dan sependapat dengan komunikator sebagai

pemberi pesan.

3. Mengubah perilaku (to change behavior)

Berbeda dengan perubahan sikap,perubahan ini lebih ke arah

tindakan nyata dari komunikan.

4. Mengubah masyarakat (to change the society)

Perubahan ini lebih luas cakupannya, yaitu suatu kelompok

sosial atau disebut masyarakat. Fungsi komunikasi ini, dapat

dilakukan melalui bentukkomunikasi massa (Effendy,

1992:55)

C. Teknik Komunikasi

Teknik berkomunikasi adalah suatu cara atau seni penyampaian suatu

pesan yang dilakukan seorang komunikator, sedemikian rupa sehingga

menimbulkan dampak tertentu pada komunikan. Pesan yang disampaikan

Page 32: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

32

komunikator adalah pernyataan sebagai panduan pikiran dan perasaan,

berupa ide, informasi, keluhan, keyakinan,imbauan, anjuran.

Dari pengertian komunikasi sebagaimana diutarakan sebelumnya,

tampak adanya sejumlah komponen atau unsur yang dicakup, dan

merupakan persyaratan terjadinya komunikasi.

Komponen-Komponen tersebut adalah sebagai berikut:

a. Komunikator : orang yang menyampaikan pesan

b. Pesan : pernyataan yang didukung oleh lambang

c. Media : sarana atau saluran yang mendukung pesan bila

komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya

d. Efek :dampak sebagai pengaruh pesan (sasa,2003:10)

Dikatakan bahwa umumnya bahasa yang dipergunakan untuk menyalurkan

pernyataan. Tetapi ada juga lambang atau simbol yang lain yan digunakan,

seperti dengan menggunakan anggota tubuh, gambar, warna dan sebagainya.

Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk

lambang bermakna sebagai paduan pikiran dan perasaan berupa ide,

informasi, kepercayaan, harapan, himbauan, dan sebagainya yang dilakukan

seseorang kepada orang lain, baik langsung secara tatap muka maupun tidak

langsung melalui media dengan tujuan mengubah sikap, pandangan, atau

perilaku (Effendy, 1989:60)

Adapun dampak yang ditimbulkan dari komunikasi adalah dapat

memberikan pengetahuan kepada penerimanya sehingg penerima pesan

Page 33: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

33

menjadi tahu akan informasi itu, selain itu dapat menggugah kesadaran serta

dapat merubah sikap agar penerima pesan melakukan tindakan yang di

inginkan oleh komunikator.

Bentuk komunikasi secara umum adalah komunikasi antar pribadi,

komunikasi kelompok, dan komunikasi massa. Komunikasi massa merupakan

proses penyebaran pesan melalui media massa secara luas dan terus menerus

dengan harapan pesan tersebut dapat mempengaruhi khalayak dalam jumlah

besar. Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah

khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media massa sehingga

pesan yang sama dapat diterima secara serempak.

Secara umum fungsi media massa dalam masyarakat adalah untuk

menyiarkan (to inform),mendidik (to educate), menghibur (to entertain), dan

mempengaruhi (to influence).media massa memiliki kapasitas dapat melipat

gandakan pesan-pesan komunikasi dalam jumlh yang amat besar, serta

menyebarluaskan dalam waktu yang relatif cepat kepada khalayak.

3.1 Public relation

Public relation atau yang biasa dikenal dengan hubungan masyarakat

(humas) merupakan mediator yang berada antara pimpinan organisasi

dengan publiknya, baik dalam upaya membina hubungan publik internal

maupun eksternal. Sebagai publik mereka berhak mengetahui rencana-

rencana kebijakan, aktifitas, program kerja dan rencana suatu organisasi

berdasarkan keadaan dan sesuai dengan kegiatan publik sasarannya.

Page 34: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

34

Kegiatan yang dilakukan oleh seorang humas meupakan sebuah

kegiatan yang bersifat berkesinambungan, atau dalam arti lain sebuah

kegiatan yang dilakukan secara terus menerus. Secara operasionalnya, selain

humas bertugas untuk menyebarluaskan sebuah informasi, humas juga

berperan aktif untuk menumbuhkan sikap saling pengertian antara organisasi

dengan publik atau khalayaknya, menjaga keharmonisan dari budaya

organisasi yang dibangun.tujuannya adalah untuk mencegah, merdakan dan

menghilangkan konflik.

Adapun sasaran humas terbagi dalam dua kelompok besar yang disebut

khalayak dalam dan khalayak luar. Khalayak dalam (internal public) adalah

khalayak yang bergerak didalam perusahaan yang pada umumnya merupkan

karyawan, sedangkan khalayakluar (external public)adalah mereka yang

berada di luar perusahaan, tetapi ada hubungannya dengan perusahaan

tersebut.

Kegiatan humas tidak hanya mementingkan distribusi informasi, tetapi

juga feedback atau umpan balik dari publiknya. Perlu di ingat bahwa humas

juga merupakan managemen function, yaitu kegiatan yang menjadi bagian

dari pengambilan keputusan manajemen puncak (top management).

Secara operasional, disamping tugas penyebaran informasi dan

pembinaan opini publik, humas juga mempunyai fungsi, tujuan dan peran

untuk menumbuhkan saling pengertian antara organisasi dan perusahaan

dengan publiknya. Tujuan strategisnya ialah untuk mencegah timbunya

Page 35: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

35

konflik, meredakan atau menghilangkan konflik itu. Adapun sasaran

strategisnya adalah terbentuknya saling pengertian yang memadai antara

subyek organisasi atau perusahaan dan obyeknya (publik). Oleh sebab itu,

berikut ini adalah penjabaran fungsi, tujuan dan peran humas.

3.2 Fungsi, Tujuan, Dan Peran Humas

Fraser P. Seitel yang dikutip oleh F. Rachmadi dalam bukunya Teori dan

Praktek Aplikasi dalam badan usaha Swasta dan Lembaga Pemerintahan,

mengemukakan fungsi Humas adalah sebagai berikut :

Humas merupakan fungsi manajemen yang membantu menciptakan dan

saling memelihara alur komunikasi, pengertian, dukungan,serta kerjasama

suatu organisasi dengan publiknya dan ikut terlibat dalam menangani isu-isu

manajemen. Humas membantu manajemen dalam penyampaian informasi dan

tanggap terhadap opini publik.Humas secara efektif membantu manajemen

memantau berbagai perubahan.(Rachmadi, 1996 : 56)

Humas adalah salah satu dari bagian lembaga baik profit dan non

profit. Fungsi utama humas adalah menjembatani hubungan pimpinan dan

organisasi ke publik baik secara internal maupun eksternal. Serta

mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelancaran dan kesuksesan

kegiatan di dalam organisasi. Sementara menurut Cutlip and Center

mengatakan bahwa fungsi PR meliputi hal-hal sebagai berikut:

a) ”Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan

organisasi.

Page 36: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

36

b) Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan

menyalurkan opini publik pada perusahaan.

c) Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan

organisasi untuk kepentingan umum.

d) Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dan

publik, baik internal maupun eksternal (Kasumantri,2001:23-

24)

Sementara itu, peranan Humas dalam sebuah oranisasi terbagi empat

kategori, yaitu :

1. Expert prescriber

Sebagai praktisi ahli yang berpengalaman, orang humas harus mampu

memberi solusi dalam menyelesaikan masalah hubungan antara

perusahaan dengan publik ( public relatinship). Pihak manajemen

bertindak pasif dalam menerima atau memercayai sesuatu yang

disarankan atau di usulkan humas.

2. Communication Fasilitator

Pihak humas bertindak sebgai komunikator atau mediator dalam

membantu pihak manajemen untuk mendengarkan yang di inginkan atau

diharapkan oleh publiknya. Sekaligus juga harus mampu melaksanakan

keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya.

Komunikasi timbal balik yang diciptakan oleh humas ini dapat

Page 37: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

37

menciptakan saling pengertian, memercayai, menghargai dan toleransi

dari kedua belah pihak.

3. Problem solving process fasilitator

Peranan praktisi humas dalam proses pemecahan masalah, merupakan

bagian tim manajemen untuk membantu pimpinan organisasi baik

sebagai penasehat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekutif

(keputusan) dalam mengatasi persoalan kritis yang tengah dihadapi

secara rasional dan profesional.

4. Communication technician

Berbeda dengan ketiga peran humas sebelumnya, dalam communication

technician ini humas berperan sebagai journalist in resident yang hanya

menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan methode

of communication in organization. (Ruslan, 2001 : 218)

Peranan humas ini diharapkan menjadi “mata” dan “telinga” serta

“corong” bagi top manajemen dari organisasinya. Kegiatan inti humas adalah

komunikasi yang diterapkan adalah dua arah, artinya tidak hanya

mengeluarkan pesan tetapi juga sebaliknya.

4.1 Kampanye Sebagai Proses Komunikasi

Dalam pembicaraan sehari hari terdapat kecenderungan bahwa

kampanye di identikan dengan propaganda, sehingga pengertiannya menjadi

kabur. Kampanye adalah suatu kegiatan yang memuncak dalam suatu jangka

waktu tertentu dalam rangka mempengaruhi suatu pihak.

Page 38: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

38

Hubungan kamanye dengan Humas sebagaimana telah disinggung di

awal mengingat akan fungsi dan tujuannya, bahwa komunikasi persuasif

sebagai kegiatan psykologis melakukan persuasif untuk mempengaruhi atau

merubah opini, sikap dan tingkah laku publik yang tidak mudah, sehingga dapat

dikatakan bahwa kampanye sebagai komunikasi yang bersifat persuasif baik

yang dilakukan secara lisan (pidato, ceramah, lobbying, briefing, propaganda).

Secara teoritis Public Relations memiliki fungsi-fungsi komunikasi yaitu

untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati

membangkitkan ketertarikan masyarakat tentang sesuatu atau membuat

masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi. Untuk mencapai semua itu

hanya bisa dilakukan dengan membangun hubungan dengan berbagai publik

dengan cara berkomunikasi, karena itu komunikasi menjadi faktor penentu

terhadapkeberhasilan program public relations. Komunikasi yang dilakukan

termasuk didalamnya yaitu program kampanye public relations.

Secara definitif kampanye adalah “sebagai sebuah tindakan doktrin yang

bertujuan mendapatkan pencapaian dukungan, usha kampanye bisa dilakukan

oleh perorangan atau kelompok orang yang terorganisasi untuk melakukan

pencapaian suatu proses pengambilan keputusan di dalam suatu kelompok,

kampanye bisa juga dilakukan guna mempengaruhi, penghambatan,

pembelokan pencapaian.(http://id.wikipedia.org)

Program kampanye Pubilc Relationsdalam berkomunikasi bertujuan

untuk menciptakan pengetahuan, pengertian, pemahaman, kesadaran, minat

Page 39: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

39

dan dukungan dari berbagai pihak untuk memperoleh pengakuan dan

dukungan bagi organisasi yang diwakilinya.

Model program kampanye Public Relations yaitu meliputi enam langkah

tahapan yang sudah diterima oleh para praktisi public relations officer (PRO)

sebagai berikut :

a. Pengenalan situasi

b. Penetapan tujuan

c. Definisi khalayak

d. Pemilihan media dan teknik-teknik humas

e. Perencanaan anggaran

f. Pengukuran hasil “( jefkin,1992:50)

Untuk mencapai misi tersebut Gregory menawarkan enam kunci sukses

Kampanye pencitraan :

a. “ Persepsi adalah segalanya apapun realitasnya positif maupun

negative, yang terpenting adalah persepsi publik mengenai apa yang

mereka percayai sebagai realitas.

b. Arahan yang jels dari puncak pimpinan mengenai kampanye. Lihatlah

perusahaan dari semua segi, jangan dilihat dari kepentingan suatu

bagian saja.

Page 40: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

40

c. Kenali diri sendiri terlebih dahulu, pastikan citra yang telah terbentuk

saat ini telusuri terus melalui riset, dan riset juga perlu dilakukan

selama dan sesuai kampanye.

d. Fokuskan perhatian pada khalayak yang jelas, semakin mendalam

pengetahuan kita mengenai khalayak sasaran yang kita ajak untuk

berkomuniksi, maka semakin baiklah kemampuan kita untuk

memengaruhi persepsi mereka tentang perusahaan.

e. Kreativitas pesan kampanye seringkali pesan kampanye yang jitu

setelah kita mempelajari khalayak sasaran secara cermat.

f. Konsistensi tema kampanye dan pemunculan di media. Hal ini terkait

erat dengan kreatifitas pesan kampanye. (khasali, 2005: 142)

Sejalan dengan enam kunci sukses kampanye, Wibur Schramm

memberikan batasan tentang “ the conditions success in communication”

sebgai berikut :

a. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedekimian rupa sehingga

dapat menarik perhatian sasaran yang dimaksud.

b. Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertuju kepada

pengalaman yang sama antara komunikator dengan komunikan

sehingga sama-sama dapat dimengerti.

c. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pihak komunikan dan

menyarakan beberapa cara untuk mengolah kebutuhan.

Page 41: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

41

d. Pesan harus menyarankan suatu cara untuk memperoleh kebutuhan

tadi yang layak bagi situasi kebutuhan tempat komunikan berada

pada saat ia digerakan untuk memberikan tanggapan yang

dikehendaki.

4.2 Persuasi Titik Tolak Kampanye

Michael Pfau dan Rexoe Parrol dalam bukunya persuasif

Communication campaign (massachussets: Allyn and Bacon 1993)

mengungkapkan bahwa “campaign are inherently persuasive

communication activities” bahwa aktifitas kampanye tersebut selalu

melekat dengan kegiatan komunikasi persuasive. Walau pada intinya

kegiatan kampanye tersebut bertitik tolak dengan tindakan komunikasi

persuasive dalam arti yang lebih luas tidak berarti persuasive

untuktujuan perorangan, terdapat 4 aspek komunikasi persuasive dalam

kegiatan kampanye sebagai berikut :

a. Kampanye secara sistematis berupaya menciptakan ruang tertentu

dalam benak pikiran khalayak mengenai tanggapan produk, kandidat dan

atau gagasan program tertentu bagi kepentingan khalayak sasarannya.

b. Kampanye berlangsung melalui beberapa tahapan, yaitu dimulai dari

menarik perhatian, tema kampanye digencarkan, memotivasi dan

mendorong untuk bertindak serta partisipasi khalayak sasaran

melakukan tindakan yang nyata.

Page 42: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

42

c. Kampanye harus mampu mendramatisir tema pesan atau gagasan-

gagasan yang di ekspos secara terbuka dan mendorong partisipasi

khalayak sasaran untuk terlibat baik secara simbolis maupun praktis

untuk mencapai tujuan dari tema kampanye tersebut.

d. Keberhasilan atau tidaknya popularitas suatu pelaksanaan

kampanye tersebut melalui kerja sama dengan pihak media massa untuk

menggugah perhatian, kesadaran, dukungan dan mampu mengubah

perilaku atau tindakan yang nyata dari khalayak.

4.3 Model Kampanye

Agar kegiatan kampanye berhasil sesuai dengan yang diharapkan, maka

dalam pelaksanaannya dibutuhkan beberapa media antara lain: poster, brosur,

kalender, iklan surat kabar, iklan majalah, media sosial dan banner

1. Poster: poster itu bisa terlihat dijalan mana saja, di halte bus, stasiun

kereta, dijalan-jalan. Poster dapat menjadi sarana iklan yang efektif,

praktis, dan harga murah.

2. Brosur: Sebuah brosur dapat hanya berupa selembar atau katalog

dengan beberapa halaman. Ini dapat dicetak hitam atau berwarna.

Brosur dapat diposkan didistribusikan sendiri secara langsung, atau

disisipkan dalam majalah. Brosur merupakan salah satu bentuk iklan

yang paling serba guna saat ini.

3. Kalender: Media yang memiliki jangka waktu pemakaian cukup panjang.

Page 43: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

43

4. Iklan Surat Kabar: Media komunikasi massa yang menjangkau khalayak

regional, nasional maupun lokal

5. Iklan Majalah: Kualitas reproduksinya menimbulkan pengaruh besar,

pembaca menghendaki adanya iklan, dan dapat digunakan dalam waktu

yang cukup lama.

6. Media Sosial: media sosial yang banyak sekali saat ini seperti facebook,

twitter dan sebagainya dapat memiliki peranan yang cukup besar dalam

mengkapanyekan sesuatu, masyarakat sekarang lebih menggunakan

media sosial itu sebagai sumber komunikasi dan pengetahuan.

Menurut Rosadi Ruslan (1997:31) mengungkapkan, komunikasi secara efektif

adalah:

- Bagaimana mengubah sikap (how to change the attitude)

- Bagaimana mengubah opini (how to change the opinion)

- Bagaimana mengubah perilaku (how to change the behaviour)

4.3 Hakekat Citra

Menurut pendapat Soemirat & Ardianto(1999:35), secara umum

menyebutkan bahwa “citra adalah kesan yang diperoleh berdasarkan

pengetahuan dan pengertian seseorang tentang fakta-fakta atau

kenyataan.” Berdasarkan definisi tersebut maka dapat penulis simpulkan

bahwa citra merupakan kesan seorang atau individu tentang sesuatu

yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya.

Page 44: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

44

Sekarang ini banyak sekali perusahaan atau organisasi yang

memahami sekali perlunya memberi perhatian yang cukup untuk

membangun sebuah citra yang baik, yang menguntungkan bagi suatu

perusahaan atau organisasi.

Citra merupakan tujuan pokok dari sebuah perusahaan atau

organisasi Biasanya landasan citra itu berakar dari nilai-nilai

kepercayaan yang kongkretnya diberikan secara individu-individu. Cepat

atau lambat amanah kepercayaan akan mengalami suatu proses yang

dapat membentuk opini publik yang lebih luas dana abstrak yang

dinamakan citra (image).

Sedangkan Ruslan (2002:74), menyatakan bahwa:

“Citra adalah tujuan utama sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak di capai bagi dunia kehumasan atau Public Relations. Pengertian citra itu sendiri abstrak (intangible) dan tidak dapat diukur secara matematis tapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk, seperti penerimaan dan tanggapan, baik positif maupun negatif yang khususnya datang dari publik (khalayak sasaran dan masyarakat luas pada umumnya).”

Citra dari suatu organisasi atau perusahaan dapat terbentuk dan

pada dasarnya tidak terlepas dari bentuk kualitas pelayanan yang

diberikan, nilai kepercayaan dari publiknya serta goodwill (kemauan baik)

yang ditampilkan oleh lembaga atau perusahaan yang bersangkutan.

Oleh karena itu untuk mendorong citra positif, maka praktisi

Humas PT.Unilever Tbk dengan salah satu brand nya Lifebuoy harus

memberikan suatu bentuk pelayanan yang baik guna memenuhi

Page 45: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

45

kebutuhan para konsumen yaitu masyarakat yang menggunakan.

Sehingga mampu menumbuhkan opini publik yang positif, yang pada

akhirnya dapat menciptakan citra di benak khalayak terhadap

keseluruhan jasa dan pelayanan serta keberadaan Brand Lifebuoy di

lingkungan lingkungan, dan seluruh keluarga yang menjadi segmentasi

pasarnya.

Usaha yang dilakukan oleh Humas untuk menciptakan suatu citra

perusahaan yang positif melalui berbagai kegiatan Kampanye yang

dilakukan,ini bertujuan untuk menarik perhatian, simpati dan menjalin

hubungan yang lebih dekat dengan publik eksternal.

2. Kerangka Teori

Teori menurut Kerlinger (1986) adalah :

“seperangkat konstruk (konsep) yang saling berhubungan, yang

mempunyai definisi dan dalil-dalil, yang dipresentasikan melalui

pandangan sistematika dari fenomena-fenomena spesifikasi yang saling

berhubungan diantara variabel-variabel, dengan maksud menjelaskan

dan memprediksi fenomena atau gejala tersebut.” (Rakhmat, 1998:6)

Menurut Mardakalis, kerangka teori adalah “ kerangka pemikiran

untuk memberi gambaran atau batasan-batasan tentang teori-teori yang

akan dicapai sebagai landasan penelitian yang akan dilakukan, yaitu

teori-teori mengenai variabel-variabel yang akan diteliti. (mardalis, 1989:

41)

Page 46: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

46

Agar setiap permasalahan dapat terselesaikan dengan baik maka

diperlukan suatu teori, dalil dan gagasan agar dapat diterima kebenarnya

oleh masyarakat. Teori berfungsi sebagai alat untuk mencapai satuan

pengetahuan yang sistematis dan untuk bimbingan penelitian.

Untuk dapat menjelaskan dan meralkan gejala dalam penelitian ini

maka penulis menggunakan:

1. Teori effective communication (Wilbur Schramm)

Penulis menggunakan model komunikasi tumpang tindih pengalaman

atau field of experience teori yang dikembangkan oleh Wilbur Schramm

untuk dapat melihat efektifitas suatu komunikasi.

Menurut Wilbur Schramm seperti yang dikutip oleh Onong

Uchjana Effendy, menyatakan bahwa “Komunikasi akan berhasil apabila

pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka

acuan (frame of reference), yaitu paduan pengalaman dan pengertian

(collection of experience and meanings) yang pernah diperoleh oleh

komunikan”.

Bidang pengalaman merupakan faktor penting dalam komunikasi,

semakin tumpang tindih bidang pengalaman (field experience)

komunikator dengan bidang pengalaman komunikan akan semakin

efektif pesan yang dikomunikasikan disini perasaan empati dan simpati

sangat dituntut dalam diri komunikator agar komunikasi yang dilakukan

tidak gagal.

Page 47: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

47

“simpati adalah suatu kecenderungan untuk ikut serta merasakan

sesuatu yang sedang dirasakan orang lain”. Sedangkan “Empati adalah

suatu kecenderungan untuk merasakan sesuatu yang dilakukan orang

lain andaikata dia dalam situasi orang lain tersebut”.(Ahmadi, 1992:10)

Menurut Cott M.Cutlip yang dikutip oleh Rosadi Ruslan ada 7

strategi komunikasi agar suatu pesan memperoleh pemahaman dari

komunikator ke komunikan ketujuh strategi itu adalah sebagai berikut :

1. Credibility (Kredibilitas)

Komunikasi dimulai dengan iklim kepercayaan,iklim ini dibangun dengan kinerja pihak lembaga, yang mencerminkan hasrat sungguh-sungguh untuk melayani stakeholder dan publik. Penerima harus dimiliki kepercayaan pada pengirim dan pandangan yang tinggi terhadap yang tinggi terhadap kompentensi sumber atas subyeknya.

2. Contex (Konteks)

Program komunikasi harus sesuai dengan kenyataan lingkungan . Media massa hanya menambahkan kata dan perbuatan kehidupan sehari-hari. Konteks ini harus menyediakan partisipasi dan payback. Konteks juga harus menegaskan, bukan menyangkal pesan.komunikasi yang efektif memerlukan lingkungan sosial yang mendukung, yang sebagian besar ditetapkan oleh media berita.

3. Content (isi)

Pesan harus memiliki arti luas bagi penerimany, dan sesuai dengan sistem nilainya. Harus ada hubungannya dengan situasi penerima. Secara umum, orang memilih butir informasi yang menjanjikan imbalan terbesar baginya. Isi pesan menetukan khalayak.

4. Clarity (Kejelasan)

Pesan harus berbentuk istilah sederhana. Kata harus sama artinya bagi penerima dan pengirim. Isu yang kompleks harus diringkas dalam bentuk tema, slogan atau streotip yang sederhana pesan itu seharusnya. Organisasi harus bicara dengan satu suara, bukan banyak suara.

5. Continuity and Consistency (Kontinuitas dan konsistensi)

Page 48: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

48

Komunikasi merupakan proses tanpa akhir, komunikasi memerlukan pengulangan untuk mencapai penetrasi. Pengulangan dengan variasi memberi kontribusi bagi pembelajaran maupun persuasi, ceritanya harus konsisten.

6. Channels (Saluran)

Saluran Komunikasi yang sudah ada sebaiknya digunakan, yaitu saluran yang digunakan dan dihargai penerima. Menciptakan saluran yang baru mungkin sulit, butuh banyak waktu dan juga mahal. Saluran yang berbeda beda memiliki efek yang berlainan dan melayani tahap difusi berbeda. Saluran yang selektif diperlukan untuk mencapai publik sasaran. Orang menghubungkan nilai yang berbeda-beda dengan banyak saluran komunikasi.

7. Capability of the Audience (Kapabilitas Khalayak)

Komunikasi harus Memperhitungkan kesanggupan khalayak. Komunikasi yang paling efektif adalah yang hanya memerlukan paling sedikit usaha di pihak penerima. Ini melibatkan faktor ketersedian, kebiasaan, kemampuan membaca, dan pengetahuan awal.

Dalam strategi komunikasi ini,proses komunikasi dilakukan secara

terbuka. Artinya setiap anggota organisasi dapat mengungkapkan gagasan

ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam

suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai

kesepakatan dan pengertian bersama. Orang-orang yang menggunakan

komunikasi yang bermakna kesamaan ini (Credibility & Capability of the

Audience), adalah orang-orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi

serta kemampuan membina hubungan baik dengan orang lain, baik dalam

konteks pribadi maupun dalam lingkup hubungan kerja. “Credibility & Capability

of the Audience ini lebih memudahkan tindak komunikasi dalam organisasi,

sebab gaya ini efektif dalam memelihara kerjasama, khususnya dalam situasi

untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan yang

kompleks.(Ruslan,2003:134)

Page 49: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

49

2. Teori Citra

Citra diperoleh berdasarkan pemahaman tentang suatu fakta.

Pembentukan suatu citra dipengaruhi oleh berbagai unsur yang

diperoleh ketika sebuah fakta terjadi.

Orang-orang yang mempunyai citra memiliki beberapa sikap

terhadap suatu obyek, misalnyapersepsi mereka terhadap obyek yang

mempengaruhi tingkah laku mereka menjadi lebih baik atau buruk.

Tingkah laku yang baik ternyata akan mendukung pada tercapainya

tujuan yang di inginkan lembaga atau perusahaan. Oleh karna itu sangat

penting untuk suatu perusahaan, tidak terkecuali divisi humas PT.

Unilever tbk dalam hal ini pembentukan citra yang positif perlu

diupayakan.

Penelitian yang ada mengenai citra lembaga atau perusahaan

telah membuktikan bahwa citra bisa diukur dan diubah, walaupun

perubahan citra tidak dapat terjadi secara langsung dan cepat. Citra

terbentuk berdasarkan informasi yang diterima oleh individu atau

sekelompok orang, apabila muncul citra buruk tentang sebuah lembaga

atau perusahaan dikalangan masyarakat luas, berrti informasi yang

diterima hanya informasi yang berkaitan dengan hal-hal buruk saja.

Permasalahan yang ada didalam citra suatu perusahaan adalah

masalah yang nyata, maka untuk mengatasi permasalahan tersebut

hanya bisa dilakukan oleh tindakan yang nyata juga, ketika tidak ada

konsistensi diantara kinerja yang nyata dengan citra yang

Page 50: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

50

dikomunkasikan, maka kenyataanlah yang menang. Citra tidak dapat

dibangun lewat kebohongan, untuk sebuah perusahaan memiliki citra

yang baik maka perusahaan tersebut harus memiliki konsistensi yang

baik. Citra hanya bisa dibangun diatas informasi yang tidak berdasarkan

realita tidak akan membangun citra, hal tersebut dapat membuat citra

yang lebih buruk. Dan apabila citra tidak dapat diketahui, maka dapat

dipastikan terdapat masalah dalam penyampaian komunikasinya. Citra

pada akhirnya akan menjadi baik apabila konsumen memiliki

pengalaman yang baik dalam menggunakan suatu produk hal ini dapat

berdasarkan realita yang ada. Penyampaian realita tersebut dapat

dilakukan melalui berbagai macam jenis penyampaian.

Untuk lebih memahami bagaimana sebuah citra terbentuk,

dijelaskan dalam teori proses pembentukan citra berikut ini :

Page 51: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

51

Gambar

Model Pembentukan Citra

Mengenai Stimulus

Stimulus Respon

Rangsang Perilaku

(Sumber

: Soemirat dan Andianto 2004 : 115)

Keterangan :

- “Persepsi diartikan sebagai hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Dengan kata lain, individu akan memberikan makna terhadap rangsangan berdasarkan pengalamannya mengenai rangsangan”.

- Kognisi yaitu suatu keyakinan diri dari individu terhadap stimulus. Keyakinan ini akan timbul apabila individu harus diberikan informasi-informasi yang cukup dapat mempengaruhi perkembangan kognisinya.

- Motivasi dan sikap yang ada akan menggerakan respons seperti yang diinginkan oleh pemberi rangsangan. Motif adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan yang diharapkan.

- Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berprilaku dengan cara-cara tertentu.(Soemirat, 2004: 116)

Kognisi

Persepsi Sikap

Motivasi

Page 52: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

52

Stimulus berupaya informasi yang diberikan kepada individu akan

menimbulkan persepsi. Persepsi dihasilkan dari pengamatan terhadap

lingkungan. Apabila cukup kuat, stimulus yang telah diberikan akan

memberikan keyakinan kepada individu yang merupakan awal mula

terciptanya motivasi. Dengan adanya motivasi ini, individu memiliki

dorongan untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan motivasi yang ada,

individu dapat menentukan sikap yang akan diambil, yaitu setuju atau

tidak setuju.

Tahap tahap dalam penelitian ini sangat mengangkat

permasalahan bagaimana citra Brand Lifebuoy dapat dibentuk melalui

program-program yang dilakukan, maka persepsi dalam penelitian ini

adalah melihat bagaimana respon dari audience terhadap citra Lifebuoy

sebagai sabun kesehatan, maka dari penilaian audience tersebut dapat

dilihat seberapa besar citra lifebuoy ini sebagai sabun kesehatan. Maka

setelah memiliki kognisi dan motif hal selanjutanya yang dimiliki khalayak

atau audience yang mengikuti program kampanye lifebuoy adalah

bagaimana sikap itu terbentuk.

Jadi dapat diartikan bahwa PT. Unilever Tbk dengan salah satu

brandnya yaitu Lifebuoy telah menyusun berbagai pesan yang sesuai

dengan kebutuhan khalayak serta konsumennya sehingga mereka dapat

merasa terpenuhi kebutuhannya. Jika program kampanye mendapat

pandangan yang positif maka akan melahirkan citra yang positif pula

bagi produk lifebuoy yaitu sebagai sabun kesehatan.

Page 53: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

53

3. Hipotesis

Hipotesis adalah “pernyataan hubungan antara dua konsep atau

lebih yang masih perlu dibuktikan kebenarannya. (Hamidi, 2007: 4).

Menurut Sugiyono “hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah pada penelitian, dimana rumusan masalah

penelitian biasanya disusun dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan

sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori

relevan, belum didasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai

jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban

empiris.(sugiono, 2006: 33)

Jadi, Hipotesis dinyatakan penarikan kesimpula yang sifatnya

sementara yang perlu dibuktikan kebenarannya melalui penelitian

(survey).

1. Hipotesis penelitian

Berdasarkan definisi-definisi diatas hipotesis dalam penelitian ini

adalah terdapat pengaruh program kampanye G21H Lifebuoy

terhadap Citra Lifebuoy sebagai sabun kesehatan.

2. Hipotesis statistik

Ho (rxy=0) : tidak terdapat pengaruh kampanye G21H Lifebuoy

terhadap citra lifebuoy sebagai sabun kesehatan.

Page 54: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

54

Ha (rxy ≠ 0) : Terdapat pengaruh kampanye G21H Lifebuoy terhadap

citra Lifebuoy sebagai sabun kesehatan.

3. Kerangka Konsep

Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebah ide abstrak

yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek/hubungan

fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan. Ingin mengartikan

konsep sebagai generalisasikan dari sekelompok fenomena

tertentu yang dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai

fenomena yang sama. Kerlinger menyebutkan konsep sebagai

abstraksi yang dibentuk dengan generalisasikan hal-hal

khusus.(kriyantono, 2007: 17)

“variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya sudah deberi

nilai-nilai dalam bentuk bilangan, atau konsep yang mempunyai

dua nilai atau lebih pada suatu kontinum. Nilai suatu variabel

dapat dinyatakan dengan angka, atau kata-kata, contoh: umur,

kepadatan penduduk, jeniskelamin, produksi.(hasan, 2002: 17)

Page 55: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

55

4. Operasional Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat

Pengaruh Kampanye G21H Lifebuoy Citra Lifebuoy Sebagai Sabun Kesehatan

Dimensi Indikator Dimensi Indikator

1. Credibility

2. Context

3. Content

4. Clarity

5. Continuity

• Menjalin

kepercayaan

• Sabun lifebuoy

teruji secara

klinis

• Lingkungan yang

sehat

• Lifebuoy sebagai

sabun kesehatan

• Kampanye

tanamkan hidup

sehat

• Kampanye

memiliki arti bagi

siswa-siswi

• Tanamkan cuci

tangan 5x sehari

• Tanamkan 5

cara sehat

lifebuoy untuk

kebiasaan sehat

1. Persepsi

2. Kognisi

3. Motivasi

4. Sikap

• Kegiatan

kampanye

berhasil

• Sabun lifebuoy

memberikan

perlindungan

pada tubuh

• Program

lifebuoy

mengajarkan

hidup sehat

• Pesan lifebuoy

mudah diingat

• Menciptakan

hidup sehat

• Mendorong

untuk

menciptakan

citra positif guna

mencapai suatu

tujuan

• Melakukan

gerakan cuci

tangan 5x

sehari

Page 56: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

56

dan

Consisten

cy

6. Channels

7. Capability

of the

Audience

• Gerakan 21 hari

untuk mencapai

suatu kebiasaan

yang sehat

• Lifebuoy

menjaga

komunikasi

secara efektif

dengan tujuan

agar konsumen

tidak berpindah

produk

• Media kampanye

sebagai

penghubung

• Program 21 hari

tanamkan hidup

sehat

• Membuat

program

kampanye G21H

Lifebuoy untuk

kebiasaan sehat

• Pengetahuan

tentang program

G21H lifebuoy

• Kecendrungan

berprilaku untuk

menjadikan

suatu kebiasaan

Page 57: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

57

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis / Format penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

eksplanatif. “Dalam penelitian eksplanatif ini dilakukan pengujian

terhadap hubungan variabel yang dihipotesiskan. Dalam penelitian ini

jelas ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya, hipotesis ini

menggambarkan antara dua variabel atau lebih, yang berfungsi

mengetahui apakah suatu variabel disebabkan, dipengaruhi atau tidak

oleh variabel lainnya. (Faisal, 2001: 21)

Menurut metodenya penelitian ini termasuk penelitian survey, yaitu “

Penelitian yang dilakukan pada populasi yang besar maupun kecil, tetapi

data yang diperoleh adalah dari data sampel yang diambil dari populasi

tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan

hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis”.

Penelitian ini bersifat korelasional (correlational research).yaitu

“penelitian untuk meneliti hubungan diantara variabel-variabel dan untuk

mengetahui sejauh mana variasi pada salah satu faktor berkaitan

dengan variasi pada faktor lain”. (Rakhmat, 1999 ; 27)

Page 58: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

58

1. Tabulasi : Data diinput kedalam komputer lalu ditabulasikan dalam

bentuk table tunggal.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 15 Pagi Pondok Labu

yang beralamatkan di Jl. Andara 1 Pondok Labu Jakarta Selatan.

Sedangkan untuk waktu penelitian ini akan di laksanakan pada bulan

Juni hingga juli 2013

C. Populasi

Menurut Ardy Kasardi Populasi adalah “ Wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang diterapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”.(Kasardi, 2005; 44)

Populasi dalam penelitian ini adalah anak-anak SDN 15pagi kelas

4,5 dan 6 sejumlah 238 siswa-siswi.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Pengertian sampel menurut Jalaludin Rakhmat adalah “sebagian

dari kumpulan objek penelitian (populasi) yang dipelajari dan diamati.

(Rakhmat, 2002; 78). Jadi sampel merupakan Populasi yang dipelajari

dan diamati maka pengambilan sample dalam penelitian ini

menggunakan “Probability Sampling” dengan teknik ‘Simple Random

Sampling’. “Probability Sampling” merupakan teknik pengambilan sampel

Page 59: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

59

yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)

populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”.(Sugiyono, 2007; 92).

Simple random sampling yaitu “Pengambilan anggota sampel dari

populasi, dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam populasi, dengan kata lain setiap unit sampling sebagai unsur

populasi, memperoleh peluang yang sama untuk menjadi sampel atau

untuk mengambil jumlah sample, penulis menggunakan rumus

sederhana yamane’. (Rakhmat, 1991;81)

N n= N(d)² +1

Keterangan:

n= Jumlah sample

N= Jumlah populasi

d= Presisi

N

n =

Nd²+1

238

=

238(0,1)²+1

Page 60: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

60

238

=

238 (0,01) + 1

238

= = 70.4 dibulatkan menjadi 70

3,38

Melalui rumus diatas maka dapat dilihat dari populasi 238 orang

dengan selang kepercayaan 90% dan presisi 10% akan diperoleh jumlah

sample sebanyak 70 orang.

Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling.

Untuk menghilangkan kemungkinan bias, diambil sampel random sederhana

atau sampel acak. Pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi.

Hal ini dapat dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen.

E. Teknik pengumpulan Data

Untuk memperoleh data, maka penulis menggunakan teknik-teknik

pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :

1. Kuisioner (Angket)

“Kuisioner merupakan serangkaian pertanyaan yang diserahkan

kepada responden guna di isi. Jawaban pertanyaan tersebut dilakukan

sendiri oleh responden tanpa bantuan dari pihak peneliti” (Sugiono, op

cit; 135). Dalam hal ini angket merupakan suatu daftar pertanyaan

Page 61: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

61

berupa kuisioner yang diberikan kepada responden secara langsung

atau dikirim melalui pos atau internet.

Bila penelitian dilakukan pada lingkup yang tidak terlalu luas,

maka kuisioner dapat diantarkan langsung dalam waktu yang tidak

terlalu lama, maka pengiriman angket kepada responden tidak perlu

melalui pos. Dengan adanya kontak langsung antara peneliti dengan

responden akan menciptakan suatu kondisi yang cukup baik sehingga

responden dengan suka rela akan memberikan data objektif dengan

cepat.

Penulis membagikan kuisioner (angket) pada Siswa-siswi Kelas 4,5

dan 6 SDN 15 Pagi yang diketahui cukup mengerti tentang program-

program kampanye Lifebuoy.

F. Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian biasanya peneliti akan melakukan beberapa tahapan

persiapan data untuk memudahkan analisis dan interpretasi hasilnya.

Tahapan tersebut meliputi :

a. Editing yakni proses dimana melakukan klarifikasi,

keterbacaan, konsistensi, dan kelengkapan data yang sudah

terkumpul. Edit terhadap data yang telah dikumpulkan dari

hasil survey dilapangan. Langkah tersebut dilakukan untuk

mengetahui apakah data yang telah terkumpul tersebut baik

Page 62: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

62

sehingga segera dapat dipersiapkan untuk tahap analisis

berikutnya.

b. Coding yakni proses perubahan data-data menjadi angka.

c. Tabulating yakni proses pemasukan data ke dalam komputer

dan memproses data tersebut kedalam bentuk tabel

d. Interpretating data yakni kesimpulan dari keseluruhan hasil

data yang telah dianalisa. (Sarwono, 2006; 135-137)

G. Analisis Data

Analisis data adalah “proses mengorganisasikan dan mengurutkan

data kepada pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan

tema dan dapat diruuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan data.

(Kriyantono, 2006; 163)

a. Skala Pengukuran

“Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai

acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam

alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran

akan menghasilkan data kuantitatif. (sugiyono, op. Cit; 105)

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Skala Likert. Menurut Sugiyono, “Skala Likertdigunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial.

Page 63: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

63

Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara

spesifik oleh penelitian, yang selanjutnya disebut sebagai variabel

penelitian. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur

dijabarkan, menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut

dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang

dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap instrumen yang menggunakan Skala Likert

mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif, berupa

kata-kata untuk keperluan analisis kuantitatif, jawaban setiap item diberi

skor :

1. “Sangat setuju / selalu / sangat positif (skor 5)

2. Setuju / sering / positif (skor 4)

3. Ragu-ragu / kadang-kadang / negatif (skor 3)

4. Tidak setuju / hampir tidak pernah / negatif (skor 2)

5. Sangat tidak setuju / tidak pernah / sangat negatif (skor 1)

b. Rumusan statistik pearson’s Correlation (Product Moment)

Rumus yang digunakan untuk menganalisis data- data mengenai

hubungan/korelasi Product Moment Pearson sebagai “rencana analisis

yang digunakan untuk mencari hubungan dan untuk membuktikan

hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk

inteval atau ratio , dan sumber data dari dua variabel atau lebih adalah

sama. ( Sugiyono, Opcit; 213).

Page 64: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

64

Untuk membantu penulis dalam mengolah data yang sudah

didapat, dan menghitung hasil penelitian, maka penulis menggunakan

program SPSS(Statistical Package for Social Science).

n . (Σ XY) - (ΣX . ΣY)

r = n ΣX2 – (ΣX) 2 n . ΣY2 _ (ΣY) 2

Dimana ; rxy : Koefisien korelasi

n : Jumlah subyek

X : Skor setiap item

Y : Skor total

(∑X)2 : Kuadrat jumlah skor item

∑X2 : Jumlah kuadrat skor item

∑Y2 : Jumlah kuadrat skor total

(∑Y)2 : Kuadrat jumlah skor total” (Sugiyono, 2001:62)

Apabila terdapat dua gejala yang berjalan berjajar atau saling

berhubungan, maka korelasi antara dua gejala tersebut disebut korelasi

positif, maka ini berarti bahwa gejala yang satu bertambah atau meluas.

sedangkan korelasi negatif ini bertambah besar atau luasnya suatu

gejala menyebabkan bertambah kecil atau sempitnya gejala lain yang

berkaitan dengannya. Dalam memberikan interpretasikan koefisien

korelasi yang ditemukan besar atau kecil, maka berpedoman pada

ketentuan yang tertera pada tabel berikut :

Page 65: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

65

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat kuat

c. Uji Signifikansi (t)

Untuk memperoleh keyakinan tentang kebaikan dari model regresi

dalam memprediksi, penulis melakukan uji signifikansi. Untuk pengujian

signifikansi, penulis menggunakan “rumus uji signifikansi, sebagai berikut

:

T = r √η – 2

√1 - r²

Keterangan :

T = Nilai t

R = Koefisien Korelasi product moment

N = Jumlah sample. (Sugiyono, 2004; 184)

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah hasil uji

korelasi yang telah ditemukan berlaku untuk aeluruh populasi.

Page 66: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

66

d. Koefisiensi Determinasi

Untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel independen

terhadap variabel dependen dapat ditentukan dengan rumus koefisien

determinasi (Ridwan, 2005:136) sebagai berikut :

KD = r²x 100%

Dimana : KD – Nilai koefisien Determinasi

R = Nilai koefisiensi korelasi

e. Rumus Uji Pengaruh

Regresi Linear Sederhana

Jika terdapaat data dari dua variabel penelitian yang sudah diketahui

yang mana variabel bebas X dan yang mana variabel terikat y.

Sedangkan nilai-nilai Y lainnya dapat dihitung atau diprediksi

berdasarkan suatu nilai X tertentu.

Rumus : Y = a + bX

Di mana :

Y = Variabel tidak bebas (subjek dalam variabel tidak bebas/dependen

yang di prediksi)

X = Variabel bebas ( subjek pada variabel independen yang memiliki nilai

tertentu)

Page 67: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

67

a = Nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X=0

b = Koefisien regresi, yaitu angka peninkatan atau penurunan variabel

dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik,

bila b (-) maka terjadi penurunan.

Nilai a dihitung dengan rumus :

a = ƩY(Ʃ X²) -ƩXƩ XY

η ƩX² - (ƩX²)

Nilai b dihitung dengan rumus :

b = ΗƩXY – ƩX Ʃ XY

Nʃ x – (ƩX)²

Ket :

a = nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X=0

b = Koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel

dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik,

bila b (-) maka terjadi penurunan

n = Jumlah sampel

Ʃ Y = Jumlah perolehan angka dari variabel dependen (terikat)

Ʃ X = Jumlah perolehan angka dari variabel independen (bebas)

Page 68: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Profil PT. Unilever

Unilever Indonesia adalah salah satu perusahaan terdepan untuk produk

home and personal care serta foods and ice cream di Indonesia rangkaian

produk Unilever Indonesia mencakup brand-brand ternama yang disukai

didunia seperti lifebuoy, pepsodent, lux, dove, clear, rexona, vaseline, rinso,

molto, sunlight, walls, blue band, bango dan lain-lain.

Tujuan perusahaan ini menciptakan masa depan yang lebih baik setiap

hari, membuat pelanggan merasa nyaman, berpenampilan dan lebih

menikmatikehidupan melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat

untuk para konsumen, meninspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan

kecil setiap harinya yang bila digabungkan akan membuat perubahan besar

bagi dunia dan senantiasa mengembangkan cara baru dalam setiap

pengembangan produk yang memungkinkan Unilever untuk tumbuh

sekaligus mengurangi dampak lingkungan.

PT. Unilever memiliki dua anak perusahaan yaitu, PT Anugrah Lever

(dalam likuidasi), kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah

perusahaan patungan untuk pemasaran kecap) yang telah konsolidasi dan

PT Technopia Lever, bergerak di bidang distribusi ekspor, dan impor produk

dengan merek Domestos Nomos.

Page 69: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

69

Perseroan memiliki enam pabrik di Kawasan Industri Jababeka,

Cikarang, Bekasi, dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya,

Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Produk-produk Perseroan

berjumlah sekitar 32 brand utama, dipasarkan melalui jaringan yang

melibatkan sekitar 370 distributor independen yang menjangkau ratusan ribu

toko yang tersebar di seluruh Indoneisa. Produk-produk tersebut

didistribusikan melalui pusat distribusi milik sendiri, gudang tambahan, depot

dan fasilitas distribusi lainnya.

Sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial, Unilever

Indonesia menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang

luas. Keempat pilar program kami adalah Lingkungan, Nutrisi, Higiene dan

Pertanian Berkelanjutan. Program CSR ini juga termasuk antara lain

kampanye Cuci Tangan dengan Sabun (Lifebuoy), program Edukasi

kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent), program Pelestarian Makanan

Tradisional (Bango) serta program Memerangi Kelaparan untuk membantu

anak Indonesia yang kekurangan gizi (Blue Band).

2. Sejarah Sabun Lifebuoy

Lifebuoy dipasarkan pertama kali di Inggris pada tahun 1984 dengan

nama Royal Lifebuoy. Hadirnya sabun disenfektan dengan harga terjangkau

ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk memperbaiki kondisi kesehatan

penduduk Inggris yang sangat buruk di era Revolusi Industri. Karena pada

zaman itu, sebagian besar penduduk Inggis khususnya golongan pekerja

tinggal di daerah miskin khusunya pada bayi.

Page 70: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

70

Saat ini, Lifebuoy telah dipasarkan di banyak negara termasuk di wilayah

Asiadan beberapa negara di Afrika. Sabun kesehatan pertama di dunia ini

menjejakkan kaki untuk pertama kali di wilayah Asia pada tahun 1895 melalui

India. Sejak saat itu penjualan Lifebuoy pun terus meningkat,sehingga di

pertengahan tahun 1930an Lifebuoy mulai diproduksi di beberapa pabrik di

India. Selain masuk ke pasar India, sabun Lifebuoy juga dipasarkan ke

beberapa negara Asia Selatan lainnya seperti Sri Lanka, Burma, Bangladesh

dan Pakistan. Di era yang sama, 1890an, Lifebuoy masuk ke wilayah Afrika

dan memulai produksinya secara lokal di Afrika Selatan pada tahun 1911.

Sedangkan untuk wilayah Asia Tenggara, Lifebuoy dipasarkan untuk

pertama kalinya pada tahun 1948 melalui Indonesia, negara yang sebagian

besar populasi penduduknya hidup miskin di daerah pedalaman dengan

kondisi kesehatan yang buruk.(www.unilever.com)

3. Visi Misi sabun Lifebuoy

Visi Lifebuoy Indonesia adalah membantu pemenuhan kebutuhan

kesehatan 230 juta penduduk Indonesia agar hidup lebih sehat. Sedangkan

misinya adalah;

• Menjadi pejuang yang tidak akan kenal lelah dalam menjalankan

kampanye kebersihan dan kesehatan melalui produk-produk yang

unggul.

• Memberikan langkah nyata terhadap kegiatan-kegiatan kesehatan yang

pada akhirnya dapat menciptakan komunitas yang lebih sehat.

Page 71: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

71

4. Kampanye Lifebuoy Berbagi Sehat

Kampanye Lifebuoy Berbagi Sehat yang dimulai sejak tahun 2004

adalah kampanye CSR tim regional Lifebuoy yang dilakukan dengan tujuan

mengkampanyekan kebiasaan hidup bersih dan sehat kepada masyarakat

melalui berbagai macam aktivitas sosial seperti; membangun fasilitas

kebersihan, memberikan edukasi tentang hidup bersih dan sehat,

mengedukasi masyarakat tentang manfaat dan cara mencuci tangan dengan

sabun yang baik dan benar dan lain-lain .

Departemen Kesehatan, lembaga pemerintah setempat, Ikatan Dokter

Indonesia (IDI), sekolah-sekolah/ universitas-universitas, Nurani Dunia

Foundation, Padmaya, Koalisi untuk Indonesia Sehat (KuIS), Care

International, dan United nations of children’s foundation (UNICEF) adalah

beberapa pihak yang bekerjasama dalam menjalankan program ini.

Hingga saat ini program Lifebuoy Berbagi Sehat sudah dilakukan di

banyak wilayah di Indonesia dengan berbagai aktivitas yang berbeda dan

terus dikembangkan setiap tahunnya. Seperti pada tahun 2004, program

Lifebuoy Berbagi Sehat menyediakan infrastruktur dengan membangun

fasilitas sanitasi dan sistem saluran air. Sedangkan pada tahun 2005,

bekerjasama dengan Departemen Pendidikan dan Departemen Kesehatan,

program ini mendatangi beberapa sekolah dan memberikan edukasi cara

mencuci tangan yang benar kepada para guru dan muridnya. Dalam

perkembangannya, Lifebuoy terus memperluas jangkauan program

kampanye Lifebuoy Berbagi Sehat ke berbagai daerah dan bentuk kegiatan

Page 72: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

72

seperti mengampanyekan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Kampanye Perilaku Hidup Bersih dan sehat, mengintegrasikan kampanye

Lifebuoy Berbagi Sehat dengan misi sosial yang diusung oleh merek

Unilever lainnya seperti; merevitalisasi peran Dokter Kecil di sekolah-sekolah

dasar untuk mengedukasi dan mempromosikan hidup bersih dan sehat.

ProgramPerilaku Hidup Bersih dan Sehat(PHBS) yang baru-baru ini

dilakukan adalah mensponsori film Tanah Air Beta dan mengemas faktor

edukasi dan promosi hidup bersih dan sehat kedalam film tersebut.

5. Produk sabun Lifebuoy

Agar dapat terus memberikan perlindungan kesehatan dan pengalaman

mencuci yang tidak hanya menyehatkan tapi juga menyenangkan bagi

konsumennya, Lifebuoy terus menerus melakukan berbagai macam inovasi

produk. Seperti merubah bentuk sabun klasiknya yang menyerupai batu bata

merah ke bentuk baru yang lebih mudah digenggam dan digunakan untuk

mencuci pada tahun 2000.

Di tahun yang sama pula, Lifebuoy mengembangkan sebuah formula

baru yang dapat memberikan perlindungan maksimal terhadap kuman

penyakit serta menghasilkan lebih banyak busa pada saat mencuci. Selain

itu Lifebuoy juga menggantikan aroma sabunnya yang sangat khas

menyerupai obat atau karbol, dengan aroma wewangian baru yang lebih

modern dan menyegarkan. Selain melakukan beberapa inovasi yang telah

disebutkan di atas, Lifebuoy juga terus menerus memperluas rangkaian

kategori produknya. Tidak hanya memasarkan Lifebuoy Bar

Page 73: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

73

Soap atau sabun batangan klasik yang dikenal selama ini tetapi juga

beberapa kategori produk seperti Lifebuoy Hand Wash, Lifebuoy Shampoo

dengan 2 pilihan varian Daily Care dan Lifebuoy Anti Dandruff serta Lifebuoy

Bodywash yang memiliki 4 varian yaitu; Actifresh, Mildcare, Nature, Total

Protect. Lifebuoy juga mengeluarkan Lifebuoy Clear Skin untuk mengatasi

masalah kebersihan dan kesehatan kulit wajah para remaja ABG dan

pemuda. Sabun batangan ini diformulasikan dengan teknologi baru dan telah

terbukti klinis mampu mencegah dan mengurangi timbulnya kembali jerawat

sampai dengan 70% dalam waktu 6 minggu dengan pemakaian teratur, dua

kali sehari.

B. Hasil Analisis Data

Data hasil penelitian diperoleh dari kuisioner yang telah diisi oleh

responden sebanyak 70 siswa-siswi SDN 15 Pondok Labu, mengenai

pengaruh kampanye gerakan 21 hari Lifebuoy terhadap Citra lifebuoy

sebagai sabun kesehatan. Hasil analisis data disajikan dalam tabel tunggal

dan dideskripsikan kualitatif dari masing-masing instrument untuk

memberikan gambaran mengenai variabel-variabel yang digunakan.

1. Identitas Responden

Identitas responden yang berhasil terkumpul meliputi jenis

kelamin, usia, dan kelas dari SDN 15 Pagi Pondok Labu.

Tabel 1

Jenis kelamin

N = 70

Page 74: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

74

Jenis Kelamin Frekuensi Persen

Laki-laki 30 42.8

Perempuan 40 57.2

Total 70 100

Sumber : SDN 15 Pagi Pondok Labu

Data mengenai jenis kelamin diperoleh sebanyak 30 orang

(42.8%) jenis kelamin laki-laki dan sebanyak 40 orang (57.2%) adalah

perempuan.

Tabel 2

Usia

N=70

Usia Frekuensi Persen

10 Tahun 15 21.4

11 Tahun 34 48.5

12 Tahun 19 27.1

13 Tahun 2 2.8

Sumber : SDN 15 Pagi Pondok Labu

Data mengenai usia responden diperoleh sebanyak 15 orang

berusia 10 tahun (21%), sebanyak 34 orang berusia 11tahun (48.5%),

dan sebanyak 19 orang berusia 12tahun(27.1%), dan sebanyak 2 orang

berusia 13 tahun (2.8%).

Page 75: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

75

Tabel 3 Kelas n=70

Kelas Frekuensi Persen

Kelas 4 16 22.8 Kelas 5 32 45.7 Kelas 6 22 31.4

Sumber : SDN 15 Pagi Pondok Labu

Data mengenai Kelas 4 diperoleh sebanyak 16 orang (22.8%),

kelas 5 diperoleh sebanyak 32 orang (45.7%), dan kelas 6 diperoleh

sebanyak 22 orang (31.4%).

Tabel 4

Kampanye Lifebuoy Datang ke Sekolah

N = 70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 46 65,7 230 4 Setuju 24 34,2 96 3 Ragu-Ragu 0 0 0 2 Tidak Setuju 0 0 0 1 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 Total 70 100 326

Sumber : pernyataan kuisioner no.5 Mean: 4,6

Pernyataan mengenai kampanye lifebuoy datang ke sekolah

sebagian besar responden setuju meliputi sebanyak 46 orang (65.7%)

menyatakan sangat setuju, sebanyak 24 orang (34.2%) menyatakan

setuju.

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,6

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

Page 76: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

76

bahwa responden menjawab kategori SANGAT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

Garis Kontinum

Tabel 5

Lifebuoy Dapat Membunuh Kuman Secara Cepat

n = 70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 41 58,5 205 4 Setuju 29 41,4 116 3 Ragu-Ragu 0 0 0 2 Tidak Setuju 0 0 0 1 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 Total 70 100 321

Sumber : pernyataan kuisioner no. 6 Mean: 4,6

Pernyataan mengenai sabun lifebuoy dapat membunuh kuman

secara cepat sebagian besar responden menjawab sangat setuju

sebanyak 41 orang (58.5%), menyatakan Setuju sebanyak 29 orang

(41.4%).

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,6

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

bahwa responden menjawab kategori SANGAT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,6

Page 77: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

77

Garis Kontinum

Tabel 6

Sabun Lifebuoy Menjadikan Lingkungan Lebih Sehat

n = 70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 44 62,8 220 4 Setuju 23 32,8 92 3 Ragu-Ragu 3 4,2 9 2 Tidak Setuju 0 0 0 1 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 Total 70 100 321

Sumber : pernyataan no. 7 Mean: 4,6

Pernyataan mengenai sabun lifebuoy menjadikan lingkungan lebih

sehat sebagian besar responden setuju meliputi sebanyak 44 orang

(62.8%) menyatakan sangat setuju, sebanyak 23 orang (32.8%)

menyatakan setuju, sebanyak 3 orang (4.2%) menyatakan ragu-ragu.

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,6

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

bahwa responden menjawab kategori SANGAT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

Garis Kontinum

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,6

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,6

Page 78: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

78

Tabel 7

Sabun Lifebuoy Merupakan Sabun Kesehatan

n = 70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 42 60 210 4 Setuju 28 40 112 3 Ragu-Ragu 0 0 0 2 Tidak Setuju 0 0 0 1 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 Total 70 100 322

Sumber : pernyataan kuisioner no. 8 Mean: 4,6

Pernyataan mengenai sabun lifebuoy merupakan sabun

kesehatan sebagian responden menyatakan sangat setuju sebanyak 42

orang (60%), dan sebanyak 28 (40%) menyatakan setuju.

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,6

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

bahwa responden menjawab kategori SANGAT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

Garis Kontinum

Tabel 8

Kampanye Gerakan 21 Hari Menjadikan Hidup Lebih Sehat

n = 70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 51 73 255 4 Setuju 17 24,2 68 3 Ragu-Ragu 2 2,8 6 2 Tidak Setuju 0 0 0

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,6

Page 79: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

79

1 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 Total 70 100 329

Sumber : pernyataan kuisioner no 9 Mean: 4,7

Pernyataan mengenai kampanye gerakan 21 hari menjadikan

hidup lebih sehat sebagian besar responden menyatakan sangat setuju

sebanyak 57 orang (81.4%), dan sebanyak 17 orang (24.2%)

menyatakan setuju, dan sebanyak 2 orang (2.8%) menyatakan ragu-

ragu.

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,7

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

bahwa responden menjawab kategori SANGAT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

Garis Kontinum

Tabel 9

Kampanye 21 Hari Mempengaruhi Sikap Hidup Sehat

n = 70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 28 40 140 4 Setuju 35 50 140 3 Ragu-Ragu 4 5,7 12 2 Tidak Setuju 2 2,8 4 1 Sangat Tidak Setuju 1 1,4 1 Total 70 100 297

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,7

Page 80: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

80

Sumber : pernyataan kuisioner no 10 Mean : 4,2

Pernyataan mengenai kampanye gerakan 21 hari mempengaruhi

sikap hidup sehat sebagian responden menjawab sangat setuju

sebanyak 28 orang (40%), sebagian menjawab setuju sebanyak 35

orang (50%), sebagian menjawab ragu-ragu sebanyak 4 orang (5.7%),

sebagian menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang (2.8%), dan sangat

tidak setuju hanya 1 orang (1.4%).

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,6

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

bahwa responden menjawab kategori SANGAT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

Garis Kontinum

Tabel 10

Menggunakan Sabun Lifebuoy 5x Sehari Untuk Mencuci Tangan

n = 70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 35 50 175 4 Setuju 30 42,8 120 3 Ragu-Ragu 5 7,1 15 2 Tidak Setuju 0 0 0 1 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 Total 70 100 310

Sumber : pernyataan kuisioner no. 11 Mean : 4,4

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,2

Page 81: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

81

Pernyataan mengenai menggunakan sabun 5x sehari untuk

mencuci tangan sebagian besar responden menjawab sangat setuju

sebanyak 50 orang (50%), sebanyak 30 orang (42.8%) menyatakan

setuju, sebanyak 5 orang (7.1%) menyatakan ragu-ragu.

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,4

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

bahwa responden menjawab kategori SANGAT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

Garis Kontinum

Tabel 11

Melakukan Cuci Tangan Menggunakan Sabun Lifebuoy Selama 21 Hari

Berturut-turut

n = 70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 44 62,8 220 4 Setuju 22 31,4 88 3 Ragu-Ragu 4 5,7 12 2 Tidak Setuju 0 0 0 1 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 Total 70 100 320

Sumber : pernyataan kuisioner no. 12 Mean : 4,6

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,4

Page 82: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

82

Pernyataan mengenai melakukan cuci tangan menggunakan

sabun lifebuoy selama 21 hari berturut turut sebagian besar responden

menjawab sangat setuju sebanyak 44 orang (62%), sebagian menjawab

setuju sebanyak 22 orang (31.4%), dan sebanyak 4 orang (5.7%)

menjawab ragu-ragu.

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,6

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

bahwa responden menjawab kategori SANGAT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

Garis Kontinum

Tabel 12

Lifebuoy Selalu Memberikan Pembaruan Dalam Setiap Produk

n = 70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 30 42,8 150 4 Setuju 39 55,7 156 3 Ragu-Ragu 1 1,4 3 2 Tidak Setuju 0 0 0 1 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 Total 70 100 309

Sumber : pernyataan kuisioner no. 13 Mean : 4,4

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,6

Page 83: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

83

Pernyataan mengenai Lifebuoy selalu memberikan pembaruan

dalam setiap produk sebagian besar responden setuju meliputi sebanyak

30 orang (42.8%) menyatakan sangat setuju, sebanyak 39 orang

(55.7%) menyatakan setuju, sedangkan 1 orang (1.4%) meyatakan ragu-

ragu.

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,4

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

bahwa responden menjawab kategori SANGAT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

Garis Kontinum

Tabel 13

Setelah 21 Hari Tetap Menggunakan Sabun Lifebuoy

n = 70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 46 65,7 230 4 Setuju 24 34,2 96 3 Ragu-Ragu 0 0 0 2 Tidak Setuju 0 0 0 1 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 Total 70 100 326

Sumber : pernyataan kuisioner no. 14 Mean : 4,6

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,4

Page 84: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

84

Pernyataan mengenai setelah 21 hari tetap menggunakan sabun

lifebuouy sebagian besar responden menjawab sangat setuju sebanyak

46 orang (65.7%), sedangkan 24 orang (34.2%) menjawab setuju.

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,6

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

bahwa responden menjawab kategori SANGAT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

Garis Kontinum

Tabel 14

Menjadi Lebih Sehat Setelah Kampanye Lifebuoy Kesekolah

n = 70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 31 44,2 155 4 Setuju 35 50 140 3 Ragu-Ragu 4 5,7 12 2 Tidak Setuju 0 0 0 1 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 Total 70 100 307

Sumber : pernyataan kuisioner no.15 Mean : 4,4

Pernyataan mengenai menjadi lebih sehat setelah kampanye

lifebuoy kesekolah sebagian besar responden menjawab sangat setuju

sebanyak 31 orang (44.2%), sebagian menjawab setuju sebanyak 35

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,6

Page 85: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

85

orang (50%), dan sebagian menjawab ragu-ragu sebanyak 4 orang

(5.7%).

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,4

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

bahwa responden menjawab kategori SANGAT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

Garis Kontinum

Tabel 15

Hidup Lebih Teratur setelah Tanamkan Hidup Sehat Selama 21 Hari

n = 70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 42 60 210 4 Setuju 27 38,5 108 3 Ragu-Ragu 1 1,4 3 2 Tidak Setuju 0 0 0 1 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 Total 70 100 321

Sumber : pernyataan kuisioner no. 16 Mean : 4,6

Pernyataan mengenai hidup lebih teratur setelah tanamkan hidup

sehat selama 21 hari sebagian besar responden menjawab sangat

setuju sebanyak 42 orang (60%), sebanyak 27 orang (38.5%) menjawab

setuju, dan 1 orang (1.4%) menjawab ragu-ragu.

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,4

Page 86: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

86

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,6

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

bahwa responden menjawab kategori SANGAT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

Garis Kontinum

Tabel 16

Rutin Mengikuti Kegiatan Tanamkan Hidup Sehat Selama 21 Hari

n = 70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 41 58,5 205 4 Setuju 27 38,5 108 3 Ragu-Ragu 2 2,8 6 2 Tidak Setuju 0 0 0 1 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 Total 70 100 319

Sumber : pernyataan kuisioner no .17 Mean : 4,5

Pernyataan mengenai rutin mengikuti kegiatan tanamkan hidup

sehat selama 21 hari sebagian orang menjawab sangat setuju

sebanayak 41 orang (58.5%), sebagian menjawab setuju sebanyak 27

orang (38.5%), dan sebanyak 2 orang (2.8%) menjawab ragu-ragu.

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,5

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,6

Page 87: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

87

bahwa responden menjawab kategori SANGAT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

Garis Kontinum

Tabel 17

Menjadikan Kebiasaan Sehat Secara Terus Menerus

n = 70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 47 67,1 235 4 Setuju 21 30 84 3 Ragu-Ragu 2 2,8 6 2 Tidak Setuju 0 0 0 1 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 Total 70 100 325

Sumber : pernyataan kuisioner no, 18 Mean : 4,6

Pernyataan mengenai menjadikan kebiasaan sehat secara terus

menerus, sebagian besar responden menjawab sangat setuju sebanyak

47 orang (67.1%), sebanyak 21 orang (30%) menjawab setuju, dan

sebanyak 2 orang (2.8%) menjawab ragu-ragu.

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,6

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

bahwa responden menjawab kategori SANGAT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,5

Page 88: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

88

Garis Kontinum

5. Citra Lifebuoy Sebagai Sabun Kesehatan

Tabel 18

Sabun Lifebuoy Sebagai Sabun Kesehatan Terbaik

n = 70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 44 62,8 220 4 Setuju 26 37,2 104 3 Ragu-Ragu 0 0 0 2 Tidak Setuju 0 0 0 1 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 Total 70 100 324

Sumber : pernyataan kuisioner no 19 Mean : 4,6

Pernyataan mengenai Sabun Lifebuoy sebagai sabun kesehatan

terbaik sebagian besar responden setuju meliputi sebanyak 44 orang

(62.8%) menyatakan sangat setuju, sebanyak 26 orang (37.2%)

menyatakan setuju.

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,6

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

bahwa responden menjawab kategori SANAGT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,6

Page 89: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

89

Garis Kontinum

Tabel 19

Sabun Lifebuoy Sebagai Sabun Ati Kuman n : 70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 40 57,1 200 4 Setuju 30 42,8 120 3 Ragu-Ragu 0 0 0 2 Tidak Setuju 0 0 0 1 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 Total 70 100 320

Sumber : pernyataan kuisioner no. 20 Mean : 4,6

Pernyataan mengenai Sabun Lifebuoy sebagai sabun anti kuman

sebagian responden setuju meliputi sebanyak 40 orang (57.1%)

menjawab sangat setuju, sebanyak 30 orang (42.8%) menyatakan

setuju.

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,6

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

bahwa responden menjawab kategori SANAGT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

Garis Kontinum

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,6

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,6

Page 90: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

90

Tabel 20

Sabun Lifebuoy Mampu Memenuhi Kebutuhan Kesehatan Tubuh

n = 70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 38 54,2 190 4 Setuju 30 42,8 120 3 Ragu-Ragu 2 2,8 6 2 Tidak Setuju 0 0 0 1 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 Total 70 100 316

Sumber : pernyataan uisioner no. 21 Mean : 4,5

Pernyataan mengenai Sabun lifebuoy mampu memenuhi

kebutuhan kesehatan tubuh sebagian besar responden setuju meliputi

sebanyak 38 orang (54.2%) menjawab sangat setuju, sebanyak 30 orang

(42.2%) menyatakan setuju, dan 2 orang (2.8%) menyatakan ragu-ragu

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,5

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

bahwa responden menjawab kategori SANAGT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

Garis Kontinum

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,5

Page 91: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

91

Tabel 21

Sabun Lifebuoy Memberikan Manfaat Bagi Kesehatan

n = 70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 40 57,1 200 4 Setuju 29 41,4 116 3 Ragu-Ragu 1 1,4 3 2 Tidak Setuju 0 0 0 1 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 Total 70 100 319

Sumber : pernyataan kuisioner no 22 Mean : 4,5

Pernyataan mengenai Sabun lifebuoy memberikan manfaat bagi

kesehatan sebagian besar responden setuju meliputi sebanyak 40 orang

(57.1%) menjawab sangat setuju, sebanyak 29 orang (41.4%) menjawab

setuju, dan 1 orang (1.4%) menjawab ragu-ragu.

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,5

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

bahwa responden menjawab kategori SANGAT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

Garis Kontinum

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,5

Page 92: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

92

Tabel 22

Sabun Lifebuoy Selalu Mengkampanyekan Hidup Sehat

n = 70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 39 55,7 195 4 Setuju 28 40 112 3 Ragu-Ragu 2 2,8 6 2 Tidak Setuju 1 1,4 2 1 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 Total 70 100 315

Sumber : pernyataan kuisioner no 23 Mean : 4,5

Pernyataan mengenai Sabun Lifebuoy selalu mengkampanyekan

hidup sehat sebagian besar responden setuju meliputi sebanyakan 39

orang (55.7%) menjawab sangat setuju, sebanyak 28 orang (40%)

menjawab setuju, sebanyak 2 orang (2.8%) menjawab ragu-ragu, dan 1

orang (1.4%) menjawab tidak setuju.

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,5

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

bahwa responden menjawab kategori SANGAT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

Garis Kontinum

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,5

Page 93: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

93

Tabel 23

Logo Lifebuoy Mudah Di Ingat

n = 70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 42 60 210 4 Setuju 26 37,1 104 3 Ragu-Ragu 1 1,4 3 2 Tidak Setuju 1 1,4 2 1 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 Total 70 100 319

Sumber : pernyataan kuisioner no 24 Mean : 4,5

Pernyataan mengenai Logo lifebuoy mudah di ingat sebagian

besar responden menjawab sangat setuju sebanyak 42 orang (60%),

sebanyak 26 orang (37.1%) menjawab setuju, 1 orang (1.4%) menjawab

ragu-ragu, 1 orang (1.4%) menjawab tidak setuju.

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,5

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

bahwa responden menjawab kategori SANGAT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

Garis Kontinum

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,5

Page 94: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

94

Tabel 24

Lifebuoy Memberikan Efek Kenyamanan Pada Tubuh

n =70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 39 55,7 195 4 Setuju 31 44,2 124 3 Ragu-Ragu 0 0 0 2 Tidak Setuju 0 0 0 1 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 Total 70 100 319

Sumber : pernyataan kuisioner no. 25 Mean : 4,5

Pernyataan mengenai Lifebuoy memberikan efek kenyamanan

pada tubuh sebagian besar responden menjawab sangat setuju

sebanyak 39 orang (55.7%), sebanyak 31 orang (44.2%) menjawab

setuju.

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,5

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

bahwa responden menjawab kategori SANAGT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

Garis Kontinum

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,5

Page 95: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

95

Tabel 25

Program Lifebuoy Mengajarkan Hidup Sehat

n = 70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 53 75,7 265 4 Setuju 16 22,8 64 3 Ragu-Ragu 1 1,4 3 2 Tidak Setuju 0 0 0 1 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 Total 70 100 332

Sumber : pernyataan kuisioner no. 26 Mean : 4,7

Pernyataan mengenai Program Lifebuoy mengajarkan hidup

sehat sebagian besar responden menjawab sangat setuju sebanyak 53

orang (75.7%), sebanyak 16 orang (22.8%) menjawab setuju, 1 orang

(1.4%) menjawab ragu-ragu.

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,7

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

bahwa responden menjawab kategori SANGAT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

Garis Kontinum

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,7

Page 96: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

96

Tabel 26

Sabun Lifebuoy Membuat Hari-hari Lebih Segar

n = 70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 44 62,8 220 4 Setuju 24 34,2 96 3 Ragu-Ragu 2 2,8 6 2 Tidak Setuju 0 0 0 1 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 Total 70 100 322

Sumber : pernyataan kuisioner no. 27 Mean : 4,6

Pernyataan mengenai sabun lifebuoy membuat hari-hari menjadi

lebih segar sebagian responden menjawab sangat setuju sebanyak 44

orang (62.8%), sebagian besar responden menjawab setuju sebanyak

24 orang (34.2%), sebanyak 2 orang (2.8%) menjawab ragu-ragu.

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,6

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

bahwa responden menjawab kategori SANAGT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

Garis Kontinum

Tabel 27

Sabun Lifebuoy Peduli Dengan Kesehatan Keluarga Indonesia

n = 70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 49 70 245

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,6

Page 97: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

97

4 Setuju 19 27,1 76 3 Ragu-Ragu 2 2,8 6 2 Tidak Setuju 0 0 0 1 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 Total 70 100 327

Sumber : pernyataan kuisioner no. 28 Mean : 4,7

Pernyataan mengenai sabun lifebuoy peduli dengan kesehatan

keluarga indonesia sebagian besar responden menjawab sangat setuju

sebanyak 49 orang (70%), sebanyak 19 orang (27.1%) menjawab setuju,

2 orang (2.8%) lainnya menjawab ragu-ragu.

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,7

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

bahwa responden menjawab kategori SANAGT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

Garis Kontinum

Tabel 28

Sabun Lifebuoy Membentuk Hidup Sehat

n = 70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 47 67,1 235 4 Setuju 23 32,8 92 3 Ragu-Ragu 0 0 0 2 Tidak Setuju 0 0 0

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,7

Page 98: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

98

1 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 Total 70 100 327

Sumber : pernyataan kuisioner no. 29 Mean : 4,7

Pernyataan mengenai sabun lifebuoy membentuk hidup sehat

sebagian besar responden menjawab sangat setuju sebanyak 47 orang

(67.1%), sebanyak 23 orang (32.8%) menjawab setuju.

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,7

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

bahwa responden menjawab kategori SANGAT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

Garis Kontinum

Tabel 29

Sabun Lifebuoy Sebagai Produk Kesehatan Pertama Di Indonesia

n = 70

Bobot Kategori Jawaban Frekuensi Persen Skor 5 Sangat Setuju 36 51,4 180 4 Setuju 32 45,7 128 3 Ragu-Ragu 2 2,8 6 2 Tidak Setuju 0 0 0 1 Sangat Tidak Setuju 0 0 0 Total 70 100 314

Sumber : pernyataan kuisioner no. 30 Mean : 4,5

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,7

Page 99: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

99

Pernyataan mengenai sabun lifebuoy sebagai produk kesehatan

pertama di indonesia sebagian responden menjawab sangat setuju

sebanyak 36 orang (51.4%), sebanyak 32 orang (45.7%) menjawab

setuju, sebanyak 2 orang (2.8%) menjawab ragu-ragu.

Hal ini juga diperkuat oleh hasil analisa nilai mean sebesar 4,5

seperti yang tertera pada kontinum di bawah ini yang menunjukkan

bahwa responden menjawab kategori SANGAT SETUJU untuk

pernyataan tersebut.

Garis Kontinum

C. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dillakukan untuk mengetahui pengaruh Kampanye G21H

Lifebuoy terhadap Citra Lifebuoy sebagai sabun kesehatan . Untuk keperluan

analisis kedua variabel digunakan teknik Pearson Produk Moment dengan

SPSS (Stastistical Package for Social Science). Hasil analisis data diperoleh

nilai korelasi, koefisien determinasi, dan persamaan regresi linier sederhana

seperti yang akan dijelaskan pada tabel.

1. Uji Korelasi

Untuk menguji kebenaran hasil dari perhitungan manual, penulis

menggunakan bantuan SPSS yang rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

STS TS RR S SS

4,5

Page 100: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

100

Correlations

Kampanye G21H Lifebuoy Citra Lifebuoy

Kampanye G21H Lifebuoy Pearson Correlation 1 .846** Sig. (2-tailed) .000

N 70 70 Citra Lifebuoy Pearson Correlation .846** 1

Sig. (2-tailed) .000 N 70 70

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS

(Statistical Packages for Social Science) pada tabel di atas, maka dapat

dijelaskan hasil analisisnya sebagai berikut: Adanya korelasi antara kedua

variabel tersebut, dimana nilai koefisien korelasi (r) didapatkan sebesar

0,846. Koefisien korelasi sebesar 0,846. yang berpedoman pada ketentuan

yang tertera pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.29 Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat Rendah Rendah Sedang

Kuat Sangat Kuat

Maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabel X dengan

variabel Y berada pada tingkat hubungan SANGAT KUAT yaitu level 0,846

(terletak pada wiliayah antara (0,80 – 1,000) dan arah hubungannya positif.

Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Kampanye G21H

Lifebuoy dengan Citra Lifebuoy sebagai sabun kesehatan

Page 101: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

101

Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara Kampanye G21H

Lifebuoy dengan Citra Lifebuoy sebagai sabun kesehatan

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai r hitung adalah 0,846

dengan r tabel pada n = 58 adalah 0,235 dengan demikian r hitung 0,846> r

tabel 0,235 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditilak atau terdapat

hubungan yang signifikan antara Kampanye G21H Lifebuoy dengan Citra

Lifebuoy sebagai sabun kesehatan .

Setelah mengetahui bahwa ternyata terdapat pengaruh Kampanye

G21H Lifebuoy terhadap Citra Lifebuoy sebagai sabun kesehatan ,

selanjutnya penulis ingin mengetahui seberapa besar hubungan diantara

keduanya.

Dari hasil penghitungan korelasi Pearson’s Product Moment

sebelumnya, diperoleh nilai korelasi r product moment sebesar 0,846.

Berdasarkan pedoman interpretasi koefisien korelasi, maka dapat diketahui

bahwa nilai korelasi r Product Moment0,846 berada pada posisi 0,60 –

0,799. Dengan kata lain, termasuk dalam kategori Sangat Kuat. Artinya,

semakin kuat Kampanye G21H Lifebuoy akan diikuti meningkatnya Citra

Lifebuoy sebagai sabun kesehatan , sedangkan semakin lemah Kampanye

G21H Lifebuoy akan diikuti dengan menurunnya Citra Lifebuoy sebagai

sabun kesehatan .

Page 102: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

102

2. Koefisien Determinasi

Nilai koefisien determinasi menunjukkan besarnya pengaruh

Kampanye G21H Lifebuoy terhadap Citra Lifebuoy sebagai sabun

kesehatan .

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .846a .715 .711 2.17541 a. Predictors: (Constant), Kampanye G21H Lifebuoy

Dari hasil analisis diperoleh kontribusi (r)2 sebesar 0,715 atau 71,5%

artinya Kampanye G21H Lifebuoy memberikan kontribusi sebesar 71,5%

terhadap Citra Lifebuoy sebagai sabun kesehatan. Dengan kata lain Citra

Lifebuoy sebagai sabun kesehatan ditentukan sebesar 71,5% dari

Kampanye G21H Lifebuoy sedangkan sisanya sebesar 28,5% ditentukan

oleh faktor lain di luar dari Kampanye G21H Lifebuoy.

3. Koefisien Regresi Linier

Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 14.102 3.122 4.517 .000

Kampanye G21H Lifebuoy .639 .049 .846 13.063 .000 a. Dependent Variable: Citra Lifebuoy

Pada tabel coefficients yang menjadi nilai konstanta (a) = 14,102 dan

beta = 0,639 serta t hitung dan tingkat signifikan = 0.000 dari tabel diatas

diperoleh persamaan perhitungnya Y = 14,102 + 0,639X. Koefisien regresi

sebesar 0,639 ini menyatakan bahwa nilai koefisien beta yang positif akan

meningkatkan skor motivasi kerja karyawan sebesar 0,639. Semakin tinggi

Page 103: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

103

skor variabel Kampanye G21H Lifebuoy akan menaikkan Citra Lifebuoy

sebagai sabun kesehatan .

Dasar dari pengambilan keputusan adalah membandingkan t hitung

dengan t table:

1) Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima Ha ditolak

2) Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak Ha diterima

Dari tabel diatas didapat t hitung untuk Kampanye G21H Lifebuoy =

13,063 signifikansi 0,000 dan dengan signifikansi (alpha) 0,05 dan uji dua

sisi diperoleh t table = 1,995 terlihat bahwa nilai t hitung 13,063> t tabel

1,995 maka Ho ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel Kampanye G21H

Lifebuoy berpengaruh signifikan terhadap variabel Citra Lifebuoy sebagai

sabun kesehatan atau, Ha diterima.

D. Pembahasan

Tugas Humas eksternal dalam menjalin hubungan baik dengan

masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai bentuk kegiatan salah

satunya dengan kegiatan kampanye gerakan 21 hari tanamkan hidup sehat.

Kegiatan kampanye gerakan 21 hari tanamkan hidup sehat ini merupakan

kegiatan yang bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat untuk

menciptakan gaya hidup sehat yang dimulai dari cara cuci tangan pakai

sabun.

Berikut pernyataan responden mengenai Kampanye G21H Lifebuoy .

Mean Variabel

Page 104: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

104

Kampanye Gerakan 21 hari Lifebuoy

No Kategori Jawaban Mean 4 Kampanye lifebuoy datang ke sekolah 4.6

5 Lifebuoy dapat membunuh kuman secara cepat 4.6

6 Lifebuoy menjadikan hidup lebih sehat 4.6

7 Sabun lifebuoy merupakan sabun kesehatan 4.6

8 Kampanye gerakan 21 hari menjadikan hidup lebih

sehat

4.7

9 Kampanye gerakan 21 hari mempengaruhi sikap hidup

4.2

10 Menggunakan sabun lifebuoy 5x sehari untuk mencuci

tangan

4.4

11 Melakukan cuci tangan menggunakan sabun lifebuoy

selama 21 hari berturut-turut

4.6

12 Lifebuoy selalu memberikan pembaruan dalam setiap

produk

4.4

13 Setelah 21 hari tetap menggunakan sabun lifebuoy 4.6

14 Menjadi lebih sehat setelah kampanye lifebuoy

kesekolah

4.4

15 Hidup lebih teratur setelah tanamkan hidup sehat

selama 21 hari

4.6

16 Rutin mengikuti kegiatan tanamkan hidup sehat selama

21 hari

4.5

17 Menjadikan kebiasaan sehat secara terus menerus 4.6

Mean Variabel 4.5

Dari hasil analisis mean variabel Kampanye G21H Lifebuoy diperoleh

nilai sebesar 4.5, jika di intepretasikan ke dalam skala likert maka nilai

sebesar 4.5 kecendrungannya adalah sangat setuju. Menunjukan bahwa

kampanye gerakan 21 hari tanamkan hidup sehat yang dilakukan oleh

Page 105: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

105

Lifebuoy dapat berpengaruh terhadap pola pikir masyarakat akan hidup

bersih dan sehat

Berikut pernyataan responden mengenai citra Lifebuoy sebagai Sabun

Kesehatan khususnya pada siswa-siswi SDN 15 Pagi Pondok Labu, jakarta

selatan.

Mean Variabel

Citra Lifebuoy Sebagai Sabun Kesehatan, SDN 15 Pagi Pondok labu

No Pernyataan Mean 18 Sabun Lifebuoy Sebagai Sabun Kesehatan Terbaik 4.6

19 Sabun Lifebuoy Sebagai Sabun Anti Kuman 4.6

20 Sabun Lifebuoy Mampu Memenuhi Kebutuhan

Kesehatan Tubuh

4.5

21 Sabun Lifebuoy Memberikan Manfaat Bagi Kesehatan 4.5

22 Sabun Lifebuoy Selalu Mengkampanyekan Hidup

Sehat

4.5

23 Logo Lifebuoy Mudah Diingat 4.5

24 Lifebuoy Memberikan Efek Kenyamanan Pada Tubuh 4.5

25 Progrm Lifebuoy Mengajarkan Hidup Sehat 4.7

26 Sabun Lifebuoy Membuat Hari-hari Lebih Segar 4.6

27 Sabun Lifebuoy Peduli Dengan Kesehatan Keluarga

Indonesia

4.7

28 Sabun Lifebuoy Membentuk Hidup Sehat 4.7

29 Sabun Lifebuoy Sebagai Produk Kesehatan Pertama

Di Indonesia

4.5

Mean Variabel 4.6

Dari hasil analisis mean variabel citra Lifebuoy Sebagai Sabun

Kesehatan pada siswa-siswi SDN 15 pondok labu, diperoleh nilai sebesar

Page 106: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

106

4.6 jika di intepretasikan ke dalam skala likert maka nilai sebesar 4.6

kecendrungan adalah sangat setuju. Menunjukan citra lifebuoy sebagai

sabun kesehatan pada siswa-siswi SDN 15 Pagi pondok labu adalah

sangat baik. Artinya masyrakat khususnya siswa-siswi SDN 15 Pagi

mengetahui bahwa citra lifebuoy sebagai sabun kesehatan merupakan

sabun yang tidak hanya sekedar membersihkan tubuh tapi juga peduli

dengan kesehatan keluarga indonesia.

Dari hasil analisis kedua variabel menunjukan pengaruh yang

sangatpositif antara kampanye g21h lifebuoy terhadap citra lifebuoy

sebagai sabun kesehatan pada siswa-siswi SDN 15 pagi pondok labu, nilai

pengaruh yang diperoleh sebesar 71,5% artinya Kampanye G21H Lifebuoy

memberikan kontribusi sebesar 71,5% terhadap Citra Lifebuoy sebagai

sabun kesehatan. Dengan kata lain Citra Lifebuoy sebagai sabun

kesehatan ditentukan sebesar 71,5% dari Kampanye G21H Lifebuoy

sedangkan sisanya sebesar 28,5% ditentukan oleh faktor lain di luar dari

Kampanye G21H Lifebuoy.

Page 107: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

107

BAB V

Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Dari data yang telah terhimpun dan analisis data dalam bentuk tabel-

tabel tunggal, serta analisis hasil pengujian hipotesis, penulis dapat

memberikan kesimpulan sebagai berikut :

1. program kampanye gerakan 21 hari tanamkan hidup sehat Lifebuoy

dinilai cukup berhasil, karena banyak siswa-siswi yang terus

menggunakan produk Lifebuoy dan menjalankan hidup bersih dan sehat.

2. program kampanye gerakan 21 hari tanamkan hidup sehat Lifebuoy

memberikan kontribusi terhadap pembentukan citra lifebuoy sebagai

sabun kesehatan terbaik.

3. Dari hasil analisis kedua variabel menunjukan pengaruh yang

sangatpositif antara kampanye g21h lifebuoy terhadap citra lifebuoy

sebagai sabun kesehatan pada siswa-siswi SDN 15 pagi pondok labu,

nilai pengaruh yang diperoleh sebesar 71,5% artinya Kampanye G21H

Lifebuoy memberikan kontribusi sebesar 71,5% terhadap Citra Lifebuoy

sebagai sabun kesehatan. Dengan kata lain Citra Lifebuoy sebagai

sabun kesehatan ditentukan sebesar 71,5% dari Kampanye G21H

Lifebuoy sedangkan sisanya sebesar 28,5% ditentukan oleh faktor lain

di luar dari Kampanye G21H Lifebuoy.

Page 108: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

108

B. Saran

Secara keseluruhan, hasil penelitian yang telah penulis lakukan

mengenai Pengaruh Kampanye G21H Lifebuoy terhadap Citra Lifebuoy

sebagai sabun kesehatan . Dari hasil analisis tersebut maka penulis

memberikan saran sebagai berikut:

1. Masih ditemukan keragu-raguan dan ketidak setujuan mengenai

kampanye gerakan 21 hari mempengaruhi sikap hidup sehat, karena

biasanya sikap hidup sehat awalnya terbentuk dari lingkungan dalam

keluarga, lalu lingkungan eksternal yang membentuk sikap hidup

sehatnya, disarakan program kampanye lifebuoy dapat terus berjalan

dengan baik setiap tahunnya untuk kemajuan kesehatan keluarga

Indonesia.

2. Masih ditemukan keragu-raguan masyarakat tentang Lifebuoy selalu

memberikan pembaruan dalam setiap produk, karena masyarakat

kurang melihat dari setiap pembaharuan produk-produk lifebuoy,

kebanyakan masyarakat memakai sabun batangan, disarankan lifebuoy

terus mempromosikan produk-produk terbaru seperti sabun cair

lifebuoy.

Secara keseluruhan dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh yang

positif antara kampanye gerakan 21 hari Lifebuoy terhadap citra

Lifebuoy sebagai sabun kesehatan. Oleh karena itu, diharapkan kepada

PT. Unilever. Tbk dengan salah satu brand nya Lifebuoy dapat lebih

Page 109: UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) FAKULTAS …

109

optimal lagi mengkampanyekan gerakan tanamkan hidup bersih.

Sehingga benar-benar dapat menjadi bukanhanya kegiatan kampanye

biasa, melainkan kampanye professional yang mendidik sekaligus

dapat membantu pemerintah dinas kesehatan dalam menurunkan

angka penyakit-penyakit yang timbul pada masyarakat khususnya

penyakit-penyakit anak-anak.