upaya meningkatkan karakter belajar fiqih siswa …

130
UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA KELAS VII A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DI MTS WATHONIYAH ISLAMIYAH KEBUMEN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam Disusun oleh: Afidatun NIM: 10411006 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2014

Upload: others

Post on 13-Nov-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA

KELAS VII A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DI MTS WATHONIYAH

ISLAMIYAH KEBUMEN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu Pendidikan Islam

Disusun oleh:

Afidatun

NIM: 10411006

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2014

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …
Page 3: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …
Page 4: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …
Page 5: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …
Page 6: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

HALAMAN MOTTO

Manusia dengan karakter yang kokoh akan sukses dimana

pun ia berada. Sebaliknya mereka yang berkarakter lemah,

tak akan meraih apapun walaupun ditempatkan dalam

kemudahan yang melimpah.1

1http://www.bijakkata.com/2014/03/Pendidikan-Karakter-Manusia-

Kumpulan-Kata-Mutiara-Bijak.html diunduh jumat 9 mei 2014 pukul 14:01

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan untuk:

Almamater tercinta

Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri (UIN)

Sunan Kalijaga Yogyakarta

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …
Page 9: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …
Page 10: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …
Page 11: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

 

xi  

ABSTRAK

AFIDATUN. Upaya Meningkatkan Karakter Belajar Fiqih Siswa Kelas VII A dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray di MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen. Skripsi: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014. Latar belakang masalah penelitian adalah bahwa pembelajaran kooperatif membuka peluang bagi upaya mencapai peningkatan ketrampilan sosial peserta didik dan meningkatkan karakter belajar fiqih.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menerapkan Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray untuk meningkatkan karakter belajar siswa di kelas VII A MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen dalam pembelajaran Fiqih. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan dan (4) Refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII A MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen yang berjumlah 29 siswa. Metode pengumpulan data yaitu dengan menggunakan angket, observasi, catatan lapangan, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian penerapan siswa dengan menggunakan strategi two stay two stray adalah. 1) Siswa memperhatikan penjelasan guru, 2) Membiasakan belajar, 3) Bertanya kepada guru atau teman jika mengalami kesulitan materi, 4) Menjawab pertanyaan, 5) Melatih rasa tanggungjawab, 6) Bekerjasama didalam kelompok. Karakter siswa juga meningkat dari hasil rata-rata perhitungan angket yaitu siklus 1 sebesar 67.06% dan siklus II meningkat menjadi 81.75% Dengan demikian karakter siswa mengalami peningkatan sebesar 14.69% Hal tersebut menunjukan bahwa penerapan strategi two stay two stray dalam pembelajaran fiqih kelas VII A MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen mengalami peningkatan yaitu dari kategori tinggi menjadi sangat tinggi.

Kata kunci : Kooperatif Two Stay Two Stray, Karakter Belajar Siswa, Pembelajaran Fiqih

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ...................................... ii

HALAMAN SURAT PERNYATAAN BERJILBAB .................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... v

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii

HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ viii

HALAMAN ABSTRAK .................................................................................. xi

HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. xii

HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xiv

HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xv

HALAMAN DAFTAR GRAFIK .................................................................... xvi

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .............................................................. xvii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 6

D. Kajian Pustaka ............................................................................ 7

E. Landasan Teori ........................................................................... 10

F. Metode Penelitian ....................................................................... 19

G. Sistematika Pembahasan ............................................................. 32

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

xiii

BAB II : GAMBARAN UMUM MTs WATHONIYAH ISLAMIYAH

A. Letak dan Keadaan Geografis ..................................................... 39

B. Sejarah dan Proses Perkembanganya .......................................... 40

C. Dasar dan Tujuan Pendidikannya ............................................... 42

D. Struktur Organisasi ..................................................................... 44

E. Keadaan Guru, Siswa, dan Karyawan ....................................... 46

F. Keadaan Sarana dan Prasarana ................................................... 53

BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Pembelajaran FIQIH dengan Menerapkan Strategi Two

Stay Two Stray ............................................................................. 59

1. Hasil Penelitian Tindakan Siklus I ......................................... 60

2. Hasil Penelitian Tindakan Siklus II ....................................... 80

B. Peningkatan Karakter Siswa dengan Menggunakan Strategi Two Stay

Two Stray .................................................................................... 93

BAB IV : PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 110

B. Saran-saran .................................................................................. 111

C. Kata Penutup ............................................................................... 112

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 113

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 115

CURRICULUM VITAE .................................................................................. 200

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

 

P

J

K

Berdasa

Pendidikan

Januari 1988

Konsonan T

Huruf A

PEDOM

arkan Surat

dan Kebuda

8.

Tunggal

Arab Na

a

b

t

s

ji

h

kh

d

z

r

z

s

sy

s

d

t

MAN TRAN

Keputusan

ayaan RI No

ama Hu

alif dila

ba’

ta’

sa’

im

ha’

ha’

dal

zal

ra’

zai

sin

yin

ad

dad

ta’

xiv

NSLITERA

Bersama M

omor 158/19

uruf Latin

Tidak

ambangkan

b

t

j

kh

d

Ż

T

Z

S

sy

SI ARAB-L

Menteri Ag

87 dan 0543

K

Tida

Es (de

Ha (den

Zet (d

Es (den

De (den

Te (den

LATIN

gama RI da

3 b/U/1987,

Keterangan

ak dilambang

Be

Te

engan titik d

Je

ngan titik di

Ka dan Ha

De

engan titik d

Er

Zet

Es

Es dan Ye

ngan titik di

ngan titik di

ngan titik di

an Menteri

tanggal 22

n

gkan

di atas)

bawah)

di atas)

bawah)

bawah)

bawah)

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

 

 

U

Untuk bacaa

= ā

= ī

= ū

z

‘a

ga

f

q

k

la

m

n

wa

h

ham

y

an panjang d

za’

ain

ain

fa’

qaf

kaf

am

mim

nun

awu

ha’

mzah

ya’

ditambah:

xv 

g

f

q

k

l

m

n

w

h

·

y

Zet (den

Kom

ngan titik di

ma terbalik di

Ge

Ef

Qi

Ka

El

Em

En

We

Ha

Apostrof

Ye

bawah)

i atas

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

 

xvi  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1:Kualifikasi Persentase Skor Angket Karakter Siswa ....................... 31

Tabel 2.1: Jumlah Siswa MTs Wathoniyah Islamiyah .................................... 51

Tabel 3.1: Jadwal Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 60

Tabel 3.2: Hasil Observasi Karakter Siswa Siklus I ........................................ 69

Tabel 3.3: Hasil Angket Karakter Siswa Siklus I ............................................ 71

Tabel 3.4: Hasil Observasi Karakter Siswa Siklus II ....................................... 81

Tabel 3.5: Hasil Perhitungan Persentase Angket Karakter Siswa Siklus II ..... 84

Tabel 3.6: Hasil Observasi Karakter Siswa Siklus I dan Siklus II ................... 90

Tabel 3.7: Hasil Angket Karakter Siswa Siklus I dan II .................................. 91

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

 

xvii  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas................................................ 25

Gambar 2.1 Struktur Organisasi MTs Wathoniyah Islamiyah ......................... 45

Gambar 3.1 Siswa Sedang Berdiskusi Kelompok ........................................... 66

Gambar 3.2 Dua Orang Siswa Sedang Bertamu ke Kelompok Lain ............... 68

Gambar 3.3 Kelompok Mendiskusikan Kembali Hasil Temuan Informasi ..... 80

Gambar 3.4 Kelompok Mempresentasikan Hasil Kerja .................................. 81

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

 

xviii  

DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.5: Persentase Peningkatan Karakter Siswa Berdasarkan Hasil Angket Karakter Siswa ................................................................................................. 92

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

 

xix  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I RPP ................................................................................................ 113

Lampiran II Daftar Nama Kelompok ............................................................... 121

Lampiran III Lembar Angket Karakter Siswa ................................................. 122

Lampiran IV Lembar Observasi Karakter Siswa ............................................. 132

Lampiran V Pedoman Wawancara................................................................... 137

Lampiran VI Kartu Bimbingan Skripsi ............................................................ 147

Lampiran VII Bukti Seminar Proposal ............................................................ 148

Lampiran VIII Surat Penunjukan Pembimbing................................................ 149

Lampiran IX Surat Keterangan Ijin.................................................................. 150

Lampiran X Sertifikat PPL I ............................................................................ 154

Lampiran XI Sertifikat PPL-KKN ................................................................... 155

Lampiran XII Sertifikat TOEFL ...................................................................... 156

Lampiran XIII Sertifikat TOAFL..................................................................... 157

Lampiran XIV Setifikat IT ............................................................................... 158

Lampiran XV Setifikat SOSPEM .................................................................... 159

Lampiran XVI CURRICULUM VITAE ......................................................... 160

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang

pendidikan. Hal ini mengandung arti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian

tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa,

baik ketika ia berada disekolah maupun dilingkungan atau keluarga sendiri.1

Melalui pendidikan manusia yang menghuni dunia semesta ini tidak

sekedar sebagai potensi demografikal tetapi secara semakin sadar menunaikan

tugas dan panggilan eksistensinya sebagai potensi kultural. Dalam arti teknis,

pendidikan adalah proses di mana masyarakat melalui lembaga-lembaga

pendidikan dengan sengaja mentransformasikan warisan budayanya, yaitu

pengetahuan, nilai, keterampilan, dan generasi.2

Pendidikan dan pengajaran dikatakan berhasil apabila perubahan-

perubahan yang tampak pada siswa merupakan akibat dari proses belajar-

mengajar yang dialaminya. Apa yang dicapai oleh siswa merupakan akibat

dari proses yang ditempuhnya melalui program dan kegiatan yang dirancang

dan dilaksanakan oleh guru dalam proses mengajarnya.3

1 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2001), hal 88. 2Sumitro, dkk, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: UNY Press, 2006), hal 16-17.

3Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya

Offset, 1990), hal. 56.

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

2

Pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok

yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada

perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok pembelajar

yang di dalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas pembelajaranya

sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang

lain.4

Parker mendefinisikan pembelajaran kooperatif adalah kelompok kecil

kooperatif sebagai suasana pembelajaran di mana para siswa saling

berinteraksi dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan tugas

akademik demi mencapai tujuan bersama.5

Upaya dari pembelajaran kooperatif ialah untuk mengajarkan kepada

siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi. Keterampilan ini amat penting

untuk dimiliki siswa. Keberhasilan pembelajaran ditentukan banyak faktor

diantaranya guru. Guru memiliki kemampuan dalam proses pembelajaran

yang berkait erat dengan kemampuanya dalam memilih model pembelajaran

yang dapat memberi keefektivitasan kepada siswa. Adapun siswa merupakan

sasaran dari proses pembelajaran sehingga memiliki motivasi dalam belajar.6

Model pembelajaran kooperatif membuka peluang bagi upaya

mencapai tujuan meningkatkan keterampilan sosial peserta didik. dalam

kelompok ini mereka bekerja tidak hanya sebagaian kumpulan individual

4 Miftahul Huda, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hal. 29.

5Ibid., hal. 29.

6 Isjoni, Pembelajaran Kooperatif. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hal.109-110

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

3

tetapi merupakan suatu tim kerja yang tangguh. Seorang anggota kelompok

bergantung kepada anggota kelompok lainnya.7

Untuk itu guru perlu mengembangkan dan menerapkan strategi

pembelajaran. diharapkan dengan menggunakan strategi pembelajaran bisa

menumbuhkan karakter siswa dalam pembelajaran. Selain itu diharapkan

dapat membantu siswa dalam memahami suatu materi pelajaran. Salah satu

model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model kooperatif yakni di

mana model ini dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa

untuk berkembang sesuai dengan keinginan dan kemampuan siswa.

Pembelajaran model kooperatif adalah pembelajaran yang menekankan

kepada proses kerja sama dalam suatu kelompok yang biasanya terdiri dari 4

siswa.

Pendidikan karakter diungkapkan nilai-nilai terutama akan

dikembangkan dalam budaya satuan pendidikan formal dan non formal seperti

jujur dengan menyatakan apa adanya, terbuka, konsisten antara apa yang

dikatakan dan dilakukan, tanggungjawab dengan melakukan tugas sepenuh

hati, bekerja dengan etos kerja yang tinggi, berusaha keras untuk mencapai

prestasi terbaik, gotong royong dengan mau bekerja sama dengan baik dengan

berprinsip bahwa tujuan akan lebih mudah dan cepat tercapai jika dikerjakan

bersama-sama.8

Salah satu mata pelajaran agama yang ada di MTs Wathoniyah

Islamiyah Kebumen adalah fiqih yang diampu oleh Bapak Drs. Kamali untuk

7Ibid., hal. 110.

8 Muchlas Samani & Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter. (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2012), hal 51.

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

4

kelas VII A. dalam proses kegiatan pembelajaran, hampir keseluruhan

pendidik masih mengandalkan strategi ceramah sebagai model

pembelajaranya, tidak terkecuali mata pelajaran fiqih. Para pendidik sadar

akan kelemahan metode ceramah maka berbagai strategi lain telah di lakukan

dengan harapan siswa lebih berkarakter.

Siswa kelas VII A kenyataanya kurang sekali karakternya pada proses

pembelajaran pada mata pelajaran fiqih disebabkan oleh guru yang hanya

menggunakan strategi konvensional, seperti kurangnya memperhatikan

penjelasan guru, kedisplinan, rasa tanggung jawab, bertanya kepada guru atau

teman jika mengalami kesulitan tentang materi dan bekerjasama. dengan

menggunakan metode konvensional ternyata belum menghasilkan karakter

belajar siswa, pada saat pembelajaran berlangsung masih banyak siswa yang

kurang memperhatikan, terlihat masih banyak siswa yang enggan menanyakan

kepada guru atau temannya tentang kesulitan pembelajaran fiqih. Siswa

kurang berpartisipasi aktif, seringnya di lakukan dengan metode ceramah yang

menjadikan siswa jenuh dan bosan, sebab akibatnya siswa tidak terlihat aktif

belajar dan bertanya, sehingga karakter belajar mereka menjadi rendah,

bahkan ada sebagian siswa yang melakukan aktivitas lain saat guru

menjelaskan, misalnya mengobrol sendiri dengan teman, atau mengganggu

teman yang sedang memperhatikan.9

Melihat kondisi diatas, pembelajaran yang terjadi belum menunjukan

karakter siswa secara maksimal. Oleh karena itu untuk meningkatkan karakter

9Hasil wawancara, dengan Bapak Drs. Kamali selaku guru mata pelajaran fiqih di MTs

Wathoniyah Islamiyah Kebumen hari Sabtu 12 Oktober 2013 pukul 10.00.

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

5

siswa dibutuhkan suatu pembelajaran yang efektif dan efisien yaitu dengan

menggunakan strategi two stay two stray. Pembelajaran ini melatih siswa

untuk bekerja sendiri serta bekerjasama dengan orang lain sehingga

mendorong siswa untuk berkarakter dalam pembelajaran. Dengan

menggunakan strategi ini diharapkan dapat meningkatkan karakter belajar

siswa, menumbuhkan rasa kepedulian siswa terhadap kegiatan pembelajaran,

meningkatkan interaksi dan kerja sama diantara siswa untuk bersama-sama

meningkatkan hasil belajar, meningkatkan komunikasi dan interaksi dengan

guru.

Dalam pencapaian tujuan pembelajaran itu perlu di terapkan

pembelajaran yang aktif, dinamis, dan bersifat kerja sama atau kooperatif.

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara gotong royong. Metode

kooperatif ini di gunakan dengan alasan utama dapat meningkatkan karakter

siswa, baik dalam bekerja sama dan menemukan konsep hingga mencapai

pemahaman yang di inginkan.

Pembelajaran kooperatif kenyataanya belum di terapkan dalam

pembelajaran di MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen. Padahal dengan

menggunakan pembelajaran kooperatif akan banyak manfaat yang dapat

diambil salah satunya yaitu dapat menghasilkan manusia yang bisa berdamai

dan bekerja sama dengan sesamanya.

Karena permasalahan tersebut, maka diperlukan peningkatan guna

pencapaian tujuan pembelajaran. Sehingga peneliti akan menggunakan

pembelajaran fiqih dengan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

6

stray. Penelitian ini dibatasi pada karakter belajar siswa.Persoalan dipilihnya

karakter belajar siswa kelas VII A pada mata pelajaran fiqih karena belum

cukup memuaskan sehingga di perlukan upaya peningkatan karakter siswa.

dengan tujuan untuk meningkatkan karakter belajar siswa dalam mata

pelajaran tersebut.

Maka untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu model

pembelajaran yang dapat membawa keadaan kelas menjadi lebih hidup dan

menyenangkan dengan memanfaatkan peran aktif dari guru dan terlebih siswa

supaya dapat meningkat karakternya dalam belajar.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka peneliti bermaksud melakukan

penelitian yang berjudul”Upaya meningkatkan karakter belajar Fiqih siswa

kelas VII A dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two

stay two stray di MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two

stray dalam pembelajaran fiqih siswa kelas VII A di MTs Wathoniyah

Islamiyah Kebumen?

2. Apa hasil penerapan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif

tipe two stay two stray dapat meningkatkan karakter belajar fiqih kelas

VII A MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen?

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

7

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Mendeskripsikan penerapan Pembelajaran kooperatif tipe two stay two

stray dalam pembelajaran fiqih siswa kelas VII A MTs Wathoniyah

Islamiyah Kebumen.

b. Untuk mengetahui hasil penerapan Pembelajaran kooperatif tipe two

stay two stray dalam pembelajaran fiqih dalam meningkatkan karakter

belajar siswa kelas VII A MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen.

2. Kegunaan Penelitian

a. Secara teoritis keilmuan

1) Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai upaya

meningkatkan karakter belajar siswa kelas VII A dalam

pembelajaran fiqih dengan model pembelajaran kooperatif tipe two

stay two stray.

2) Sebagai landasan untuk mengembangkan penelitian yang lebih luas

lagi dengan model pengajaran fiqih.

b. Kegunaan praktis

1) Bagi penulis, memberikan kontribusi pengetahuan dan menambah

wacana keilmuan khususnya penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe two stay two stray.

2) Bagi guru, sebagai masukan tentang pembelajaran fiqih dengan

model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dan bahan

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

8

pertimbangan dan penggunaan media yang beragam dalam

pembelajaran.

3) Bagi peserta didik, dengan adanya tindakan baru yang di lakukan

oleh guru dapat memungkinkan bertambahnya karakter belajar

siswa.

D. Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan kajian mengenai penelitian-peneltian terdahulu.

Berdasarkan penelusuran hasil penelitian yang ada ditemukan beberapa skripsi

yang relevan dengan penelitian ini, diantaranya adalah:

Pertama, Skripsi dari Widian Astuti, Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam negeri Sunan Kaljaga

Yogyakarta, tahun 2011 dengan judul “Meningkatkan Minat Belajar Siswa

Kelas VII B MTs N Pakem Sleman dalam Pembelajaran Fiqih Melalui

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray”.

Skripsi ini merupakan penelitian tindakan kelas yang merupakan model

pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray. penelitian ini bertujuan

mendeskripsikan dan menganalisis secara rinci tentang minat belajar siswa

kelas VII B MTs Negeri Pakem pada pembelajaran fiqih, metode pengumpulan

data di lakukan dengan pengamatan, wawancara, dokumentasi dan angket,

dapun hasil yang di peroleh dari penelitian ini yaitu adanya peningkatan minat

belajar fiqih siswa kels VII B MTs Negeri Pakem Sleman. Hal ini di tunjukan

dengan adanya peningkatan dari setiap aspek yaitu: Aspek perasaan senang

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

9

siswa terhadap pembelajaran mengalami peningkatan dengan persentase pada

siklus I sebesar 76, 16 %, Siklus II Sebesar 85, 08 % dan Siklus III sebesar 89,

18.10

Kedua, Skripsi dari Arin Dewi Sulistianingrum, Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta, tahun 2012 dengan judul “ Upaya Meningkatkan

Keaktifan Siswa dengan Menggunakan Strategi Two Stay Two Stray Dalam

Pembelajaran IPS Kelas V Mi Ma’arif Patalan Jetis Bantul”. Latar belakang

penelitian ini adalah bahwa pembelajaran saat ini memerlukan pembelajaran

yang aktif dan partisipasif. Siswa perlu menggeser peran dari sekedar sebagai

penerima pasif informasi menuju pencarian aktif pengetahuan, bertujuan untuk

mengetahu penerapan strategi two stay two stray untuk meningkatkan keaktifan

siswa kelas V MI Ma’arif patalan dalam pembelajaran fiqih, jenis penelitian ini

adalah penelitian tindakan kelas, metode pengumpulan data yang di gunakan

adalah angket, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Skripsi ini

mendeskripskikan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

strategi (two stay two stray) secara signifikan dapat meningkatkan keaktifan

siswa, sehingga siswa aktif didalam pembelajaran.11

10

Widian Astuti, “Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas VII B MTs N Pakem Sleman

dalam Pembelajaran Fiqih Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two

Stray” Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta , 2011). 11

Arin Dewi Sulistianingrum,“Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa dengan Menggunakan

Strategi Two Stay Two Stray Dalam Pembelajaran IPS Kelas V MI Ma’arif Patalan Jetis Bantul”

Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2012.

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

10

Ketiga, Skripsi dari Rini Sulistyawati, Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas

Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta,

tahun 2012 dengan judul “ Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar Siswa

Dengan Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray Pada Materi Pokok

Hidrokarbon Kelas X Semester 2 Man Kota Magelang”. Tujuan dari penelitian

ini adalah meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran

kooperatif two stay two stray, pendekatan yang di gunakan dalam penelitian ini

adalah penelitian kualitatif yang pengambilan datanya di lakukan secara alami

berupa kata-kata/gambar. instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini

angket dan pedoman wawancara. Skripsi ini mendeskripsikan tentang

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran kooperatif two

stay two stray secara signifikan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar

siswa. Meningkatnya belajar siswa ditunjukan oleh pengisian observasi minat

siswa bahwa minat siswa dari aspek mengalami peningkatan, meningkatnya

prestasi belajar secara kuantitatif ditunjukan dari rata-rata skor belajar siswa

yang mengalami peningkatan dari siklus Ike siklus II, yaitu sebesar 59,66

menjadi 75,66.12

Dari beberapa penelitian di atas tidak ada yang sama dengan penelitian

yang di lakukan oleh peneliti. Perbedaan penelitian-penelitian di atas dengan

penelitian yang di lakukan peneliti adalah peneliti lebih menekankan kepada

peningkatan karakter belajar siswa, serta adanya perbedaan mengenai subyek

12

Rini Sulistyawati “Peningkatan Minat Dan Prestasi Belajar Siswa Dengan Pembelajaran

Kooperatif Two Stay Two Stray Pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X Semester 2 Man Kota

Magelang “ Skripsi, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta2012.

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

11

yang akan di kaji dan tempat dan waktu penelitian. Serta adanya perbedaan

objek, penelitian ini di lakukan di MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen.

E. Landasan Teori

1. Fiqih dan Pembelajaran

Fiqih dalam arti tekstual dapat diartikan pemahaman dan perilaku

yang diambil dari agama. Senada dengan pengertian di atas, Sumanto al-

Qurtuby melihat fiqih merupakan kajian ilmu Islam yang digunakan untuk

mengambil tindakan hukum terhadap sebuah kasus tertentu dengan

mengacu pada ketentuan yang terdapat dalam syariat Islam yang ada. Dalam

perkembangan selanjutnya fiqih mampu menginterpretasikan teks-teks

agama secara kontekstual.

Mata pelajaran fiqih dalam kurikulum MTs adalah salah satu

bagian mata pelajaran PAI yang diarahkan untuk menyiapkan peserta

didik mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum Islam,

yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (Way of Life) melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan

pembiasaan.

Fiqih di MTs bertujuan untuk membekali peserta didik agar

dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara

terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan aqli.

Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup

dalam kehidupan pribadi dan sosial. Pembelajaran fiqih diarahkan untuk

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

12

mengantarkan peserta didik dapat memahami pokok-pokok hukum islam

dan tata cara pelaksanaanya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehingga

menjadi muslim yang selalu taat menjalankan syariat islam secara kaffah

(sempurna).13

2. Pengertian Karakter

Karakter merupakan titian ilmu pengetahuan dan keterampilan.

Pengetahuan tanpa landasan kepribadian yang benar akan menyesatkan, dan

ketrampilan tanpa kesadaran diri akan menghancurkan. Karakter akan

membentuk motivasi, yang dibentuk dengan metode dan proses yang

bermartabat. Karakter berupa kualitas kepribadian melalui proses pendidikan

yang diajarkan secara serius, sungguh-sungguh, konsisten dan kreatif.14

Karakter merupakan nilai dasar perilaku yang menjadi acuan tata nilai

interaksi antar manusia. Secara universial berbagai karakter dirumuskan nilai

hidup bersama berdasarkan atas pilar : kedamaian (peace), menghargai

(respect), kerja sama (cooperation), tanggung jawab (responbility), dan

toleransi (tolerance).15

Karakter dapat dimaknai sebagai nilai dasar yang membangun pribadi

seseorang, terbentuk baik karena perilaku hereditas maupun pengaruh

lingkungan, yang membedakanya dengan orang lain, serta diwujudkanya

dengan sikap dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pengertian

13

http://lailynurarifa.wordpress.com/2011/10/30/metode-pembelajaran-yang-efektif

untuk-mata-pelajaran-fiqh-di-mts-dan-ma/ diunduh senin 10 Maret 2014 pukul 09: 30. 14

Jamal Ma’mur Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah,

(Jogjakarta: DIVA Press, 2011), hal. 27. 15

Muchlas Samani &Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2012), hal. 42.

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

13

yang sederhana pendidikan karakter adalah hal positif apa saja yang

dilakukan guru dan berpengaruh kepada karakter siswa yang diajarnya.

Pendidikan karakter adalah upaya sadar dan sungguh-sungguh dari seorang

guru untuk mengajarkan nilai-nilai kepada para siswanya.16

Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan

nasional. Pasal I UU SISDIKNAS tahun 2003 menyatakan bahwa diantara

tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik

untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia.17

Pendidikan karakter yang terpadu dalam pembelajaran merupakan

pegenalan nilai-nilai, diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan

internalisasi kedalam tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses

pembelajaran, baik yang berlangsung di dalam maupun diluar kelas pada

semua mata pelajaran.18

3. Pengertian belajar

Ahli belajar modern mengemukakan belajar adalah suatu bentuk

pertumbuhan atau percobaan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam

cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.19

Beberapa ahli mencoba merumuskan dan membuat tafsiran tentang belajar

a. Belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

pengalaman, terkandung makna bahwa belajar merupakan suatu proses,

16

Ibid., hal. 43. 17

Jamal Ma’mur Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah,

(Jogjakarta: DIVA Press, 2011), hal. 29. 18

Ibid. , hal. 59. 19

Umar Hamalik, Metoda Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, (Bandung: Tarsito,

1990), hal. 21.

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

14

suatu kegiatan, dan bukan hasil tujuan. Belajar bukan hanya mengingat,

melainkan lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan hanya

penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan.

b. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui

interaksi dengan lingkunganya, Belajar dan mengajar adalah dua proses

yang mempunyai hubungan yang sangat erat dalam dunia pengajaran.

Belajar dinisbatkan kepada peserta didik, sedangkan mengajar kepada

guru sekalipun keduanya, baik peserta didik maupun guru, bisa melakukan

kedua hal itu, yaitu belajar maupun mengajar.

c. Belajar dalam arti yang luas ialah proses perubahan tingkah laku yang

dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap

atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar

yang terdapat dalam berbagai aspek bidang studi atau, lebih luas lagi

dalam aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi. Belajar bukan

suatu tujuan, melainkan suatu proses mencapai tujuan pengertian proses

lebih bersifat cara mencapai tujuan, jadi merupakan langkah-langkah atau

prosedur yang di tempuh. belajar itu merupakan suatu pengalaman, serta

pengalaman di peroleh berkat adanya interaksi antara individu dengan

lingkunganya.

d. Belajar itu selalu menunjukan suatu proses perubahan perilaku atau

pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Konsepsi

tentang belajar turut menentukan, bahan pelajaran yang akan disajikan

kepada anak-anak, kegiatan belajar dengan menggunakan bahan itu agar

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

15

tercapai tujuan yang diinginkan, dan merencanakan kondisi yang optimal

untuk proses belajar.20

Definisi tentang belajar berbeda-beda menurut teori belajar yang di

anut orang. Menurut pendapat yang tradisional, belajar adalah menambah

dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Di sini dipentingkan

pendidikan intelektual. Kepada peserta didik diberikan bermacam-macam

mata pelajaran untuk menambah pengetahuan yang dimilikinya, terutama

dalam jalan menghafal.21

Pendapat yang lebih modern ialah yang menganggap belajar

sebagai a change in behavior atau perubahan kelakuan, seperti belajar

apabila ia dapat melakukan sesuatu yang tak dapat di lakukanya sebelum

ia belajar, atau bila kelakuanya berubah sehingga lain caranya menghadapi

suatu situasi daripada sebelum itu. Kelakuan di ambil dalam arti yang luas

dan melingkupi pengamatan, pengenalan, pengertian, perbuatan,

ketrampilan, perasaan, minat, penghargaan dan sikap. Jadi belajar tidak

hanya mengenai bidang intelektual, tetapi mengenai seluruh pribadi

anak.22

Hal-hal yang mempengaruhi perilaku belajar-mengajar

Secara fundamental Dollar dan Miller menegaskan bahwa keefektifan

perilaku belajar itu dipengaruhi oleh empat hal, yaitu:

20 A. Tabrani Rusyan, dkk, Pendekatan dalam Proses Belajar-Mengajar, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 1992) hal. 7-9. 21

Ibid., hal. 9. 22

Ibid., hal. 9.

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

16

a. adanya motivasi peserta didik menghendaki sesuatu.

b. adanya perhatian dan tahu sasaran peserta didik harus memperhatikan

suatu;

c. adanya usaha peserta didik harus melakukan sesuatu.

d. adanya evaluasi dan pemantapan hasil (reinforcement) peserta didik

harus memperoleh sesuatu.23

Ciri-ciri belajar-mengajar yaitu Sebagai suatu proses pengaturan,

kegiatan belajar-mengajar tidak terlepas dari ciri-ciri tertentu, yang

menurut Edi Suardi merupakan suatu prosedur (jalannya interaksi) yang

direncanakan, didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.,

Kegiatan belajar-mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang

khusus, Di tandai dengan aktivitas anak didik, Dalam kegiatan belajar-

mengajar, guru berperan sebagai pembimbing, Dalam kegiatan belajar-

mengajar membutuhkan disiplin, Ada batas waktu, dan Evaluasi.24

Komponen-komponen belajar-mengajar

a. Tujuan

Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan

suatu kegiatan.tujuan dari pendidikan dan pengajaran adalah suatu

cita-cita yang bernilai normatif.

b. Bahan pelajaran

Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam

proses belajar-mengajar.

23

Ibid. , hal. 19. 24

Syaiful Bahri Djamarah, & Azwan Zain, Strategi belajar-mengajar, (Jakarta: Rineka

cipta, 2002), hal. 39-41.

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

17

c. Kegiatan belajar-mengajar

Kegiatan belajar-mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan

segala sesuatu yang telah diprogramkan akan dilaksanakan dalam

proses belajar-mengajar.

d. Metode

Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan

yang telah di tetapkan.

e. Alat

Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka

mencapai tujuan pengajaran.

f. Sumber pelajaran

Sumber bahan dan belajar adalah sebagai sesuatu yang dapat di

pergunakan sebagai tempat di mana bahan pengajaran terdapat atau

asal untuk belajar seseorang.

g. Evaluasi

Evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan

nilai dari sesuatu.25

4. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran

kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus di

dasarkan pada perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-

kelompok pembelajar yang didalamnya setiap pembelajar bertanggung

25

Ibid., hal. 41-50.

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

18

jawab atas pembelajaranya sendiri dan didorong untuk meningkatkan

pembelajaran anggota-anggota yang lain.26

Pembelajaran Kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi

semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin

oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif

dianggap lebih di arahkan oleh guru, di mana guru menetapkan tugas dan

pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi

yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah

yang di maksud.27

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang

mengelompokan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan

pembelajaran yang berektivitas yang mengintegrasikan ketrampilan sosial

yang bermuatan akademik (Davidson dan Warsham, 1992). Sedangkan

Johnson mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah kegiatan

belajar mengajar secara kelompok-kelompok kecil, siswa belajar dan

bekerja sama untuk sampai kepada pengalaman belajar, baik pengalaman

individu maupun pengalaman kelompok. Pada hakekatnya pembelajaran

kooperatif sama dengan kerja kelompok, model pembelajaran kooperatif

dapat memberikan efektivitas yang dapat memberikan motivasi dan sikap

belajar serta pencapaian dalam mata pelajaran.28

Singkatnya pembelajaran kooperatif mengacu pada metode

pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil dan

26

Miftahul Huda, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hal. 29. 27

Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2009), hal. 54-55. 28

Isjoni, Pembelajaran Kooperatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hal. 28-29.

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

19

saling membantu dalam belajar. Pembelajaran kooperatif umumnya

melibatkan kelompok yang terdiri dari 4 siswa dengan kemampuan yang

berbeda.29

Keberhasilan pembelajaran di tentukan banyak faktor diantaranya

guru. Guru memiliki kemampuan dalam proses pembelajaran yang berkait

erat dengan kemampuanya dalam memilih model pembelajaran yang dapat

memberi keefektivitasan kepada siswa. Adapun siswa merupakan sasaran

dari proses pembelajaran sehingga memiliki motivasi dalam belajar, sikap

terhadap pembelajaran guru, dapat menimbulkan kemampuan berfikir

kritis, memiliki keterampilan sosial, serta hasil pencapaian berefektivitas

lebih baik.30

Model pembelajaran kooperatif membuka peluang bagi upaya

mencapai tujuan meningkatkan keterampilan sosial peserta didik. Dalam

kelompok ini mereka bekerja tidak hanya sebagai kumpulan individual

tetapi merupakan suatu tim kerja yang tangguh. Seorang anggota

kelompok bergantung kepada anggota kelompok lainnya. Seseorang yang

memiliki keunggulan tertentu akan membagi keunggulanya dengan

lainnya. Di samping itu, pembelajaran kooperatif sekaligus dapat melatih

sikap dan ketrampilan sosial sebagai bekal dalam kehidupan di

masyarakat.31

Metode pembelajaran kooperatif di kembangkan untuk mencapai

hasil belajar berupa prestasi, toleransi, menerima keragaman, dan

29

Miftahul Huda, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hal. 32. 30

Isjoni, Pembelajaran Kooperatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hal .110. 31

Ibid., hal. 110.

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

20

pengembangan ketrampilan sosial. Untuk mencapai hasil belajar, model

pembelajaran kooperatif menuntut kerja sama dan interdependensi peserta

didik dalam struktur tugas.32

Manfaat khusus dari pembelajaran kooperatif :

a. Pembelajaran kooperatif mengajarkan nilai kerja sama karena

mengajarkan siswa bahwa tolong menolong adalah hal baik.

b. Pembelajaran kooperatif dapat membangun komunitas didalam kelas

karena membantu siswa saling mengenal dan peduli. Serta merasakan

keanggotaan dalam setiap unit sosial maupun didalam kelas.

c. Pembelajaran kooperatif mengajarkan ketrampilan dasar kehidupan

seperti bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

d. Pembelajaran kooperatif menawarkan sebuah alternative untuk

pengelompokan siswa.33

5. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

Model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray adalah

pengembangan model dari pembelajaran jigsaw dengan pengkhususan

jumlah kelompok adalah empat orang saja. Materi pembelajaran diberikan

kepada siswa dalam bentuk teks. Setiap anggota bertanggung jawab untuk

mempelajari bagian tertentu bahan yang diberikan itu. Anggota dari

masing-masing kelompok yang berbeda dan mendapat tugas topik yang

sama berkumpul dan berdiskusi tentang topik tersebut, yang selanjutnya

kelompok ini di sebut kelompok ahli. Selanjutnya anggota tim ahli ini

32

Agus Suprijono, Cooperatif Learning, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hal. 61. 33

Thomas Lickona, Pendidikan Karakter, (Bandung: Nusa Media, 2013), hal. 241-242.

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

21

kembali ke kelompok asal dan mengajarkan apa yang telah di pelajarinya

dan didiskusikan didalam kelompok ahlinya untuk di ajarkan pada teman

kelompoknya sendiri.34

Sedangkan Pembelajaran kooperatif jigsaw merupakan salah satu

tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan saling

membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi

yang maksimal. Tahap pertama siswa dikelompokan dalam bentuk

kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang, heterogen dan

bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab

secara mandiri. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas

ketuntasan bagian bahan pelajaran yang mesti dipelajari dan

menyampaikan bahan tersebut kepada anggota kelompok asal. Teknik

belajar jigsaw lebih menyangkut kerjasama dan saling ketergantungan

antar siswa. Para siswa dibagi kedalam beberapa kelompok, masing-

masing anggota kelompok diberikan satu tugas untuk dikerjakan. 35

Metode two stay two stray atau metode dua tinggal dua tamu.

Pembelajaran dengan metode ini di awali dengan pembagian kelompok.

setelah kelompok terbentuk guru memberikan tugas berupa permasalahan-

permasalahan yang harus mereka diskusikan jawabanya.36

Setelah diskusi antar kelompok usai, dua orang dari masing-masing

kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu kepada kelompok

34

Muslimin Ibrahim, dkk, Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya Unesa-University Press

2001, hal. 22. 35

Isjoni, Pembelajaran Kooperatif, (Yogyakarata: Pustaka Pelajar, 2010), Hal. 77. 36

Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2009), hal. 93.

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

22

lain. Anggota kelompok yang tidak mendapat tugas sebagai duta (tamu)

mempunyai kewajiban menerima tamu dari suatu kelompok.tugas mereka

adalah menyajikan hasil kerja kelompoknya kepada tamu tersebut. Dua

orang yang bertugas sebagai tamu di wajibkan bertamu kepada semua

kelompok. jika mereka telah usai menunaikan tugasnya, mereka kembali

ke kelompoknya masing-masing. Setelah kembali ke kelompok asal, baik

peserta didik yang bertugas bertamu maupun mereka yang bertugas

menerima tamu mencocokan dan membahas hasil kerja yang mereka

tunaikan.37

Prosedur tipe two stay two stray

a. Siswa bekerja sama dengan kelompok berempat.

b. Guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk di diskusikan

dan di kerjakan bersama.

c. Setelah selesai, 2 dari anggota masing-masing kelompok di minta

meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu kedua

anggota dari kelompok lain.

d. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas mensharing

informasi dan hasil kerja mereka ke tamu mereka.

e. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok yang semula dan

melaporkan apa yang mereka temukan dari kelompok lain.

37

Ibid., hal. 94.

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

23

f. Setiap kelompok lalu membandingkan dan membahas hasil pekerjaan

mereka semua.38

F. Metode Penelitian

Metode penelitian yaitu cara yang di gunakan peneliti dalam pengumpulan

data yang di butuhkan dalam penelitian.

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Clasroom Action

Research). Suharsimi Arikunto memberikan definisi bahwa penelitian

tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

sebuah kelas secara bersamaan. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau

dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa.39

Penelitian yang di lakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan

cara 1. Merencanakan, 2.Melaksanakan, 3, mereflesikan tindakan secara

kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerja guru,

sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.40

Penelitiannya dilakukan secara kolaboratif artinya peneliti

berkolaborasi atau bekerja sama dengan guru mata pelajaran fiqih yang

mengampu mata pelajaran tersebut.

38

Miftahul Huda, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hal. 141. 39

Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),hal. 2. 40

Wijaya Kusumah Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian tindakan kelas, (Jakarta: PT

Indeks, 2010), hal. 9.

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

24

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan psikologi pendidikan yaitu mengkaji masalah dengan

mempelajari jiwa seseorang melalui gejala perilaku yang di amati. Dengan

tindakan menggunakan metode kooperatif tipe two stay two stray di

rancang sebagai upaya meningkatkan karakter belajar siswa di dalam

pembelajaran fiqih.

2. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah Siswa Kelas VII A tahun ajaran

2013/2014 MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen. dan objek penelitian ini

adalah pelaksanaan pembelajaran fiqih melalui model pembelajaran

kooperatif tipe two stay two stray sebagai upaya meningkatkan karakter

belajar siswa.

3. Desain (Model Penelitian)

Penelitian tindakan kelas Secara garis besar terdapat 4 tahapan model

penelitian tindakan kelas, yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan,

Refleksi.

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

25

Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut.

Gambar. 1: Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)41

Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan (Planning): menjelaskan

tentang apa, mengapa, kapan, di mana ,oleh siapa, dan bagaimana tindakan

tersebut di lakukan. Istilah untuk cara ini adalah kolaborasi, dalam

penelitian kolaborasi pihak yang melakukan tindakan adalah guru,

sedangkan yang di minta melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya

41

Suharsimi Arikunto, dkk.,Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal.

16.

Siklus I

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan Refleksi Siklus II

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

Perencanaan

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

26

proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang melakukan

tindakan.

Tahap 2: Pelaksanaan tindakan (Acting) dari penelitian tindakan

kelas adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi

rancangan, yaitu mengenakan tindakan kelas.

Tahap 3: Pengamatan (Observing), yaitu kegiatan pengamatan

yang dilakukan oleh pengamat.

Tahap 4: Refleksi (Reflecting), merupakan kegiatan untuk

mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. kegiatan refleksi di

lakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan,

kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi

rancangan tindakan.42

4. Metode Pegumpulan data

a. Metode Observasi

Observasi atau pengamatan adalah suatu teknik atau cara menghimpun

bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan

pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-

fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.43

Observasi juga meliputi perolehan informasi tentang obyek, situasi

atau kejadian-kejadian yang menggunakan keterlibatan panca indra.

Hasil yang diperoleh bisa berupa data kualitatif atau kuantitatif.

42

Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal.

16-19. 43

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

1996), hal. 76.

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

27

Observasi juga bisa sebagai alat menguji kesimpulan atau hipotesis

yang ada. Observasi juga digunakan untuk mengamati letak dan

keadaan geografis, sejarah dan proses perkembanganya, dasar dan

tujuan pendidikanya, struktur organisasi, keadaan guru, siswa dan

karyawan dan keadaan sarana dan prasarana yang ada di MTs

wathoniyah islamiyah kebumen.

b. Metode interview

Interview atau wawancara merupakan salah satu bentuk teknik

pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif

kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Wawancara adalah alat atau cara

menghimpun keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan Tanya

jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta

tujuan yang dilakukan. Adapun wawancara yang digunakan adalah

wawancara mendalam yaitu pertemuan secara langsung dan dilakukan

terus menerus sehingga mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Data

wawancaranya pembelajaran dengan strategi two stay two stray cukup

baik, dari guru ada perbedaanya dari perubahan aktivitas siswa

sebelum dan sesudah pembelajaran dilaksanakan, karena pembelajaran

ini beda dengan pembelajaran yang guru lakukan setiap harinya. Kalau

biasanya guru menerangkan, siswa juga merespon dengan baik, siswa

sudah meningkat karakternya, siswa juga merasa senang dengan

pembelajaran menggunakan strategi two stay two stray karena

pembelajarannya menarik dan dapat meningkatkan karakternya seperti

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

28

memperhatikan penjelasan guru, menjawab pertanyaan, membiasakan

belajar, bertanya kepada guru atau teman jika mengalami kesulitan

materi, bekerja sama didalam kelompok dan melatih rasa tanggung

jawab.

c. Metode Dokumentasi

Studi dokumentasi (documentary study) merupakan teknik

pengumpulan data, menghimpun dan menganalisis dokumen-

dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.

dokumen-dokumen yang dihimpun dipilih sesuai dengan tujuan dan

fokus masalah. Siswa sedang berdiskusi kelompok, dua orang siswa

sedang bertamu kekelompok lain, kelompok mendiskusikan kembali

hasil temuan informasi dan kelompok mempresentasikan hasil kerja,

letak dan keadaan geografis, Sejarah dan proses perkembanganya,

dasar dan tujuan pendidikannya, struktur organisasi, keadaan guru,

siswa dan karyawan dan keadaan sarana dan prasarana yang ada di

MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen.

d. Metode Angket (kuesioner)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya.44

Metode angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh data responden tentang hal-hal yang diperlukan.

44

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2007), hal. 145.

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

29

Pertanyaan dan jawaban sudah disediakan untuk dipilih yang dirasa

paling sesuai dengan keadaan, pendapat, perasaan dan keyakinan

responden.45

Angket yang digunakan peneliti adalah angket tertutup

dimana pertanyaan atau jawaban sudah disediakan dan tidak ada

jawaban tambahan yang bertujuan untuk memperoleh data karakter

belajar Fiqih siswa kelas VII A MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah analisis data secara deskriptif

kualitatif dan di dukung dengan analisis data secara kuantitatif. Adapun

dua jenis data dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data

kuantitatif.46

Untuk mempermudah dalam menganalisis data kuantitatif yang

berupa angket karakter siswa dengan menggunakan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Pengelompokan butir pertanyaan berdasarkan aspek yang di amati.

b. Berdasarkan pedoman perskoran jawaban angket yang telah di buat,

kemudian di hitung jumlah skor tiap butir pernyataan sesuai dengan

aspek-aspek yang di amati.

c. Jumlah hasil skor yang di peroleh pada setiap aspek, selanjutnya di

hitung dan di kategorikan sesuai dengan kualifikasi hasil angket untuk

membuat kesimpulan mengenai kemampuan karakter siswa.

45

Suharsimi, Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1992), hal. 107. 46

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2010), hal. 43.

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

30

Untuk mengetahui peningkatan karakter belajar siswa akan dilihat dari

nilai angket dan lembar observasi, untuk menghitung nilai rata-rata

karakter siswa, menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

P: Angka persentase yang akan di cari

F: Frekuensi yang sedang di cari persentasenya (frekuensi jawaban

responden)

N: Number of Case (jumlah frekunsi/ banyaknya individu)

100: Bilangan konstan.47

d. Menentukan skor rata-rata presentase dari aspek yang di amati

kemudian dikategorikan untuk membuat kesimpulan karakter siswa.

Berikut ini disajikan tabel kualifikasi presentase skor angket karakter

siswa dalam pembelajaran di kelas yang di adopsi menurut pendapat

Suharsimi, Arikunto:48

Tabel 1.1 Kualifikasi Persentase Skor Angket Karakter Siswa

No Jumlah Presentase Kategori

1. 80,00 % ≤ µ ≤ 100 % Sangat tinggi

2. 60,00 % ≤ µ ≤ 79,99 % Tinggi

3. 40,00 % ≤ µ ≤ 59,99 % Sedang

4. 20,00 % ≤ µ ≤ 39,99 % Rendah

5. 0 % ≤ µ ≤ 19,99 % Sangat Rendah

Keterangan : µ : Presentase tiap aspek

47

Ibid., hal. 43. 48

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2007),

hal. 245.

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

31

Analisis data kualitatif yang kompleks, peneliti menggunakan

teknik analisis interaktif yang di kembangkan oleh Miles and Huberman.

Miles and Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data

kualitatif di lakukan secara terus-menerus sampai tuntas. Analisis

interaktif tersebut terdiri atas tiga komponen kegiatan yang saling terkait,

antara lain: 49

a. Reduksi data

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-

catatan tertulis di lapangan. Peneliti bertugas memilih hal-hal pokok

atau data yang sesuai dengan fokus penelitian.

b. Display data

Data yang telah di reduksi di sajikan dalam bentuk uraian singkat,

bagan, grafik sehingga mudah untuk di baca dan di pahami baik secara

keseluruhan maupun bagian-bagiannya.

c. Pengambilan Kesimpulan

Data yang telah di analisis kemudian diambil kesimpulannya, apakah

tujuan dari penelitian sudah tercapai atau belum, jika belum maka

dilakukan tindakan selanjutnya, jika sudah tercapai dari tujuan

pembelajaran maka penelitian dapat di hentikan.

49

Sugiyono, Strategi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R & D, (Bandung: Alfabeta,

2009), hal. 247.

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

32

6. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu atau fasilitas yang di

gunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih

mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan

sistematis sehingga lebih mudah di olah.50

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah:

a. Angket karakter siswa

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang di gunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Angket ini berupa pertanyaan

yang di ajukan kepada siswa yang dapat mengukur mengenai pendapat

siswa terhadap karakter selama proses belajar mengajar berlangsung.

Angket karakter di gunakan untuk mengetahui karakter siswa sesudah

di terapkanya pembelajaran menggunakan strategi two stay two stray.

Kategori jawaban yang di gunakan adalah: Selalu, Sering, kadang-

kadang, dan tidak pernah.

b. Lembar Observasi karakter siswa

Lembar observasi ini berisi catatan yang menggambarkan bagaimana

karakter siswa yang berlangsung di kelas dengan strategi two stay two

stray selama proses pembelajaran berlangsung.

50

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,

2002), hal. 136.

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

33

c. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara di susun untuk menerangkan hal-hal yang tidak

di ketahui atau kurang jelas di amati pada saat observasi. Selain itu

juga mempermudah tanya jawab dengan siswa dan guru tentang

bagaimana tanggapan terhadap pembelajaran yang di laksanakan.

d. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengetahui suasana kelas saat

pembelajaran berlangsung. Alat dokumentasi yang dipakai berupa alat

tulis untuk mencatat hasil wawancara, serta kamera yang di gunakan

untuk mendokumentasikan kegiatan siswa selama proses pembelajaran

fiqih.

7. Prosedur Penelitian

Prosedur atau langkah-langkah yang akan di lakukan oleh peneliti

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Siklus I

Prosedur kerja dalam penelitian tindakan kelas ini di rencanakan dalam

bentuk siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan kegiatan,

yaitu: menyusun rencana tindakan, melaksanakan tindakan, melakukan

pengamatan, dan melakukan refleksi. Tahapan-tahapan kegiatan yang akan

di laksankan pada siklus I adalah sebagai berikut:

1) Tahap I: Perencanaan Tindakan

Tahap ini berupa menyusun rancangan tindakan yang di

jelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan

bagaimana tindakan tersebut akan di lakukan.

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

34

Untuk memperlancar tindakan, peneliti bersama guru

mempersiapkan instrumen pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). juga mempersiapkan instrumen penelitian yang

di gunakan sebagai alat pengumpul data.

2) Tahap II: Pelaksanaan Tindakan

Tahap berikutnya yaitu pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan

tindakan ini berupa pelaksanaan RPP yang telah dibuat. Dengan

gambaran umum sebagai berikut:

A. Pendahuluan

Guru melakukan persiapan belajar antara lain absensi, prakondisi, dan

apersepsi.

B. Inti

1. Penjelasan mengenai cara belajar dengan strategi two stay two

stray, Guru menjelaskan bagaimana prosedur pelaksanaan strategi

two stay two stray kepada siswa.

2. Pembagian kelompok, Membagi siswa menjadi kelompok-

kelompok kecil yang beranggotakan empat orang.

3. Diskusi kelompok, Guru mengarahkan siswa untuk mendiskusikan

materi yang akan di pelajari dengan pembagian sub materi yang

berbeda pada setiap kelompok.

4. Tukar informasi antar kelompok, Guru menginstrusikan dua orang

dari tiap kelompok untuk mengunjungi kelompok lain untuk

melakukan pertukaran informasi. Dua orang yang tinggal dalam

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

35

kelompok bertugas untuk menjelaskan temuan informasinya

kepada dua orang yang datang ke kelompok tersebut.

5. Kembali ke kelompok awal, Guru menginstrusikan dua orang yang

bertamu untuk kembali ke kelompoknya masing-masing untuk

mendiskusikan hasil temuanya dari kelompok yang di kunjungi.

6. Laporan dari setiap kelompok, Guru mengarahkan untuk di

lakukan diskusi kelas dengan presentasi di depan kelas dari

masing-masing kelompok tentang hasil kerja dan kunjunganya dari

kelompok lain.

C. Penutup

Guru memberikan penguatan materi dan memberikan informasi

tentang apa yang akan di pelajarari pada pertemuan selanjutnya.

3) Tahap III: Pengamatan

Pengamatan di lakukan bersamaan dengan waktu pembelajaran,

pengamatan yang di lakukan adalah mengamati setiap tindakan yang

meliputi: keaktifan siswa, karakter siswa, interaksi siswa dengan guru,

interaksi siswa dengan siswa, interaksi siswa dengan bahan ajar atau

semua fakta yang ada selama proses pembelajaran berlangsung.

4) Tahap IV: Refleksi

Pada tahap ini peneliti dan guru menganalisis, mensintesis,

memaknai, menjelaskan, dan menyimpulkan pelaksanaan

pembelajaran yang telah di laksanakan berdasarkan hasil pengamatan,

meliputi, kesesuaian antara pelaksanaan dengan rencana pembelajaran

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

36

yang di buat, kekurangan yang ada selama proses pembelajaran,

kemajuan yang telah di capai siswa, dan rencana tindakan

pembelajaran selanjutnya. Semua data yang telah di peroleh di

reflesikan dan di diskusikan oleh peneliti dan guru untuk di jadikan

sebagai evaluasi bahan pertimbangan pada siklus selanjutnya.

b. Siklus II

Siklus ini merupakan perbaikan dari siklus I. Siklus II di

lakukan dengan maksud untuk menutupi kekurangan-kekurangan

yang terdapat pada siklus I. tahapan-tahapan pada siklus II ini sama

dengan siklus I. hanya pada siklus II di tekankan dengan perbaikan

siklus I. Pada siklus II ini jika indikator yang di harapkan belum

tercapai maka akan di lakukan siklus sampai berikutnya sampai

indikator yang di harapkan tercapai.

8. Indikator Keberhasilan

Komponen yang menjadi indikator keberhasilan adalah tercapainya

peningkatan karakter hasil belajar melalui model pembelajaran kooperatif

tipe two stay two stray ini, Peningkatan jika rata rata karakter hasil belajar

meningkat dari siklus 1 sampai ke siklus ke II.

G. Sistematika Pembahasan

Skripsi ini terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi

dan bagian akhir. dibagian awal terdapat halaman judul, surat pernyataan

keaslian, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

37

motto, halaman persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel.

Bagian ini di gunakan untuk mengetahui identitas penulis dan menunjukkan

keabsahan administrasi.

Bagian isi merupakan uraian penelitian yang terdiri dari empat bab,

yaitu Bab I Pendahuluan berisi mengenai gambaran umum penelitian yang

meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan

penelitian, kajian pustaka, landasan teori, metode penelitian dan sistematika

pembahasan.

Bab II adalah gambaran umum mengenai MTs Wathoniyah Islamiyah

Kebumen, yang terdiri dari letak geografis, sejarah berdiri, visi dan misi,

struktur organisasi, keadaan guru, siswa dan karyawan, serta sarana prasarana.

Dalam Bab II tersebut menjelaskan landasan umum tentang objek penelitian.

Bab ini di gunakan untuk mengetahui secara detail keadaan dan lokasi

penelitian.

Bab III berisi pemaparan upaya meningkatkan karakter belajar fiqih

siswa kelas VII A Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

two stay two stray di MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen berisi tentang hasil

dari penelitian upaya meningkatkan karakter belajar fiqih siswa kelas VII A

Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray

di MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen.

Bab IV adalah bagian penutup yang memuat simpulan, saran-saran, dan

kata penutup.

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

38

Pada bagian akhir terdapat daftar pustaka, lampiran-lampiran yang

menjadi pelengkap tersusunnya skripsi ini secara sistematis.

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

92

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan deskripsi dari hasil penelitian dan pembahasan penelitian

tindakan kelas yang dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti dan guru

mata pelajaran fiqih kelas VII A MTs Wathoniyah Islamiyah dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan tindakan kelas dengan menerapkan pembelajaran kooperatif

tipe two stay two stray untuk meningkatkan karakter belajar siswa selama

pembelajaran fiqih dilaksanakan sebanyak 2 siklus yang tiap siklusnya

terdiri dari 2 kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 07 dan 08

Januari 2014 dan siklus II dilaksanakan pada tanggal 13 dan 15 Januari

2014, Secara keseluruhan pelaksanaan tindakan berjalan dengan lancar.

dimana setiap siklusnya terdiri atas 4 tahapan, yakni:(1) Perencanaan, (2)

Pelaksanaan, (3) Pengamatan,(4) Refleksi. Terjadi peningkatan karakter

siswa dalam pembelajaran fiqih.

2. Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti

pada siklus I dan siklus II dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe

two stay two stray , karakter belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini

dapat dilihat dari antusiasme siswa selama mengikuti pembelajaran,

peningkatan tersebut juga bisa dilihat dari hasil analisis angket dan juga

hasil pengisian lembar observasi siswa. Berdasarkan rata-rata hasil

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

93

penghitungan observasi belajar siswa dapat disimpulkan bahwa karakter

siswa pada siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan yakni dari

kategori tinggi ke sangat tinggi yang ditunjukkan dengan persentase pada

siklus I sebesar 60.11% dan pada siklus II sebesar 80.33%. terjadi

peningkatan sebesar 20.22%. Demikian juga dengan hasil angket karakter

siswa pun mengalami peningkatan. Pada siklus I karakter siswa mencapai

67.06% dengan kategori tinggi. Sedangkan perhitungan angket pada siklus

II mencapai 81.75% dengan kategori sangat tinggi. Secara keseluruhan

terjadi peningkatan sebesar 14.69%.

B. Saran-saran

1. Kepada guru

a. Pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray hendaknya bisa

diterapkan kembali oleh guru dalam pembelajaran yang bisa

disesuaikan dengan materi pembelajaran. Jika memungkinkan

metode ini bisa diterapkan dengan mengkolaborasikan dengan

metode pembelajaran lain.

b. Hendaknya guru terus menerapkan variasi dalam penerapan strategi

pembelajaran agar terus tercipta pembelajaran yang aktif dan kreatif

sehingga siswa tetap bersemangat dalam mengikuti proses

pembelajaran. Serta memberikan kesempatan kepada siswa atau

waktu kepada siswa agar tingkat karaktersiswa dalam pembelajaran

meningkat.

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

94

2. Bagi siswa

Hendaknya selalu mempersiapkan diri selama mengikuti proses

pembelajaran dan bersungguh-sungguh dalam mengikutinya sehingga

akan mempermudah dalam memperoleh hasil yang maksimal. Siswa di

diharapkan selalu aktif dan berkarakter didalam pembelajaran,

memperhatikan penjelasan guru, membiasakan belajar, jangan malu

bertanya jika mengalami kesulitan materi, saling bekerjasama, saling

berdiskusi dan bertukar pendapat agar tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

3. Bagi sekolah

Pihak sekolah hendaknya mampu mengembangkan atau meningkatkan

sarana dan prasarana untuk menunjang proses pembelajaran.

C. Kata Penutup

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT

karena penelitian dan penulisan laporan skripsi ini dapat terselesaikan. Hasil

penelitian ini adalah hanya sebagaian dari upaya yang dapat dilaksanakan

untuk meningkatkan karakter belajar siswa kelas VII A MTs Wathoniyah

Islamiyah dengan metode pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray

dalam proses pembelajaran.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kata sempurna,

meskipun penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan yang ada untuk

menyusun skripsi ini dengan sebaik-baiknya.Oleh karena itu kritik dan saran

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

95

yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dan

kesempurnaan. Penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak khususnya penulis sendiri.

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

96

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk.,Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008

________, Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta,

2002.

________, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Asmani , Jamal Ma’mur, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di

Sekolah, Jogjakarta: DIVA Press, 2011.

Djamarah, Syaiful Bahri & Azwan Zain, Strategi Belajar-Mengajar, Jakarta:

Rineka cipta, 2002.

Dwitagama,Wijaya kusumah dedi, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:

PT Indeks, 2010.

http://lailynurarifa.wordpress.com/2011/10/30/metode-pembelajaran-yang-efektif

untuk-mata-pelajaran-fiqh-di-mts-dan-ma/ diunduh senin 10 Maret pukul 09: 30.

Huda, Miftahul, Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

Isjoni, Pembelajaran Kooperatif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Ibrahim, Muslimin, dkk, Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: Unesa-University

Press, 2001.

Lickona, Thomas, Pendidikan Karakter, Bandung: Nusa Media, 2013.

Malik, Oemar, Metoda Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, Bandung:

Tarsito, 1990.

Rusyan, A. Tabrani, dkk, Pendekatan dalam Proses Belajar-mengajar, Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 1992.

Samani Muchlas &Hariyanto, Konsep dan ModelPendidikan Karakter,Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2012.

Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2010.

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

97

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 1996.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan

R&D), Bandung: Alfabeta, 2008.

Sudjana, Nana,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja

Rosdakarya Offset, 1990.

Suprijono, Agus, Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2009.

Sumitro, dkk, Pengantar Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: UNY Press, 2006.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:

Remaja Rosda Karya, 2004.

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

100

INSTRUMEN PENELITIAN

1. PEDOMAN WAWANCARA

a. Wawancara Dengan Kepala Sekolah

1. Bagaimana sejarah perkembangan dan letak geografis MTs

Wathoniyah Islamiyah Kebumen?

2. Bagaimana struktur organisasi di MTs Wathoniyah Islamiyah

Kebumen?

3. Apakah di sekolah ini sebelum mengajar wajib menyusun RPP?

b. Wawancara dengan guru FIQIH

1. Apakah bapak mengetahui bakat dari setiap peserta didik?

2. Bagaimana cara bapak untuk mengembangkan bakat peserta didik

dalam bidang agama Islam?

3. Apakah ada peserta didik yang sulit dalam mengembangkan

potensi/menerima materi pelajaran?

4. Bagaimana menurut bapak jika pembelajaran kooperatif tipe two stay

two stay diterapkan didalam pembelajaran fiqih.

5. Adakah tujuan pembelajarn fiqih dari bapak sendiri yang menjadi

keberhasilan dalam mengajar?

6. Apakah bapak menggunakan strategi dalam mencapai tujuan

pengembangan yang harus bapak capai?

7. Bagiamana cara bapak menentukan materi pelajaran sehingga kegiatan

pembelajaran dapat berkembang?

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

101

8. Dalam sekolah ini apakah ada penyusunan perencanaan kegiatan

harian, mingguan, maupun semester untuk mengembangkan

pembelajaran yang mendidik?

9. Bagaimana pengaruh kegiatan pembelajaran yang menyenangkan

dalam proses pembelajaran?

10. Apakah sebelum melaksanakan pembelajaran Bapak menyusun RPP?

11. Apakah pembelajaran sudah sesuai dengan RPP yang di buat?

12. Bagaimana cara menyusun materi pelajaran agar sesuai dengan

karakteristik peserta didik?

13. Apakah bapak memanfaatkan fasilitas yang ada dalam proses

pembelajaran sebagai media pembelajaran?

14. Apakah di sekolah ini menyediakan fasilitas yang digunakan untuk

mengembangkan dan mengaktualisasikan potensi peserta didik?

15. Bagaimana cara bapak memberikan tugas/pekerjaan rumah untuk

peserta didik?

16. Bagaimana cara bapak menilai hasil belajar peserta didik

c. Wawancara Dengan Peserta Didik

1. Bagaimana pembelajaran fiqih di kelas VII A MTs Wathoniyah

Islamiyah Kebumen?

2. Proses kegiatan belajar mengajar di MTs Wathoniyah Islamiyah

Kebumen?

3. Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan guru dalam

mengajar di kelas?

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

102

4. Apakah guru fiqih memanfaatkan fasilitas yang ada dalam proses

pembelajaran sebagai media pembelajaran?

5. Bagaimana nilai hasil pelajaran Fiqih kalian?

6. Apakah sering ada PR atau tugas Fiqih yang harus kalian lakukan di

rumah?

7. Apakah guru fiqih tepat waktu ketika mengajar?

8. Apakah guru fiqih ketika mengajar mudah dipahami?

9. Apakah guru fiqih sering menggunakan teknologi dalam proses

pembelajaran?

10. Apakah guru fiqih mengajarnya dengan menggunakan strategi?

2. PEDOMAN DOKUMENTASI

1. Letak dan keadaan geografis MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen.

2. Sejarah berdiri dan proses perkembangan MTs Wathoniyah Islamiyah

Kebumen..

3. Visi dan Misi MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen

4. Keadaan guru, peserta didik, dan karyawan.

5. Keadaan sarana dan prasarana.

3. PEDOMAN OBSERVASI1. Urutan kegiatan pembelajaran sesuai dengan yang ada di RPP.

2. Kemampuan melaksanakan pembelajaran.

3. Kemampuan memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran.

4. Kemampuan memotivasi peserta didik

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

103

Catatan Lapangan 1

Metode Pengumpulan Data : Wawancara

Hari/Tanggal : Ahad, 19 Januari 2014

Jam : 09.00-10.00 WIB

Lokasi : Ruang kepala sekolah

Sumber data : Bapak Asnawi

Deskripsi Data:

Informan yang pertama dan awal ialah dengan bapak Asnawi,

selaku kepala sekolah MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen. Wawancara

ini berlangsung kurang lebih 1 jam dan untuk wawancara yang pertama ini

peneliti belum melakukan wawancara secara mendalam. Pertanyaan yang

disampaikan adalah Tentang karakter belajar fiqih di MTs Wathoniyah

Islamiyah kelas VII A.

Hasil yang diperoleh dari wawancara tersebut ialahDari hasil

wawancara dapat diketahui bahwa karakter pembelajaran fiqih dikelas VII

sangat rendah, karena di MTs Wathoniyah Islamiyah kelasnya telah

dikelompokan bahwa kelas VII A termasuk kelas yang paling rendah

karakternya dibandingkan dengan kelas yang lainnya sehingga perlu

dipeningkatkan karakternya.

Interprestasi:

Menurut Bapak Asnawi bahwa karakter pembelajaran fiqih untuk

siswa kelas VII A sangat rendah, karena di MTs Wathoniyah Islamiyah

Kebumen bahwa kelas VII A termasuk yang paling rendah karakternya

dibandingkan dengan kelas yang lainnya.

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

104

Catatan Lapangan 2

Metode Pengumpulan Data : Wawancara

Hari/Tanggal : Rabu 22 Januari 2014

Jam : 10.00-11.30 WIB

Lokasi : Ruang guru

Sumber data : Bapak Kamali

Deskripsi Data:

Informan yang kedua ialah dengan Bapak Kamali, selaku guru fiqih

di MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen.Wawancara ini berlangsung

kurang lebih satu setengah jam. Pertanyaan yang disampaikan peneliti

dalam wawancara kedua ini ialah tentang mengenai cara memahami

karakter peserta didik.Apakah ada peserta didik yang sulit dalam

mengembangkan potensi/menerima materi pelajaran, bagaimana bapak

untuk mengembangkan bakat peserta didik dalam pembelajaran.

Hasil yang diperoleh dari wawancara tersebut Sebelum mengajar,

harus mengetahui karakteristik dari setiap peserta didik, supaya materi

dapat tersampaikan dengan baik kepada peserta didik.Cara memahami

karakteristik peserta didik ialah dengan mengelompokkan kemampuan,

intelektual, dan komunikasinya.Seringnya ada soal latihan atau

mempraktekan materi untuk mengembangkat bakat peserta didik.

Interprestasi:

Jawaban dari Bapak Kamali ialah Sebelum mengajar harus

menyiapkan RPP terlebih dahulu.Cara memahami karakter peserta didik

ialah dengan mengelompokkan jenis kemampuan, intelektual, dan

komunikasinya.Seringnya ada soal latihan atau mempraktekan materi

untuk mengembangkan bakat peserta didik.

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

105

Catatan Lapangan 3

Metode Pengumpulan Data : Dokumentasi

Hari/Tanggal : Senin, 20 Januari 2014

Jam : 08.00-11.00 WIB

Lokasi : Ruang Tata Usaha

Sumber data : Dokumen MTs Wathoniyah Islamiyah

Deskripsi Data:

Sumber data untuk penelitian yang ketiga ini ialah diperoleh dari

dokumen MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen.Dokumen ini berisi

tentang keadaan guru, peserta didik, dan karyawan, keadaan sarana dan

prasarana, visi misi dan tujuan sekolah.Dokumen ini digunakan oleh

peneliti untuk mendukung kelengkapan data skripsi ini.

Dari dokumentasi ini dapat diketahui tentang daftar guru, karyawan,

maupun jumlah peserta didik dari kelas VII sampe kelas XI MTs, serta

sarana dan prasana yang dimiliki di MTs Wathoniyah Islamiyah.Dengan

adanya dokumen ini dapat tergambar secara sekilas mengenai profil MTs

Wathoniyah Islamiyah tanpa harus melakukan pengamatan sendiri.

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

106

Catatan Lapangan 4

Metode Pengumpulan Data : Wawancara

Hari/Tanggal : Kamis, 23 Januari 2014

Jam : 08.00-10.00 WIB

Lokasi : Ruang guru

Sumber data : Bapak Drs. Kamali

Deskripsi Data:

Informan dari penelitian kali ini ialah masih dengan Bapak Kamali,

selaku guru Fiqih di MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen, Wawancara

ini berlangsung kurang lebih satu dua jam. Pertanyaan yang disampaikan

peneliti dalam wawancara ini ialah tentang persiapan mengajar, cara

mengajar peserta didik, serta cara mengaitkan materi ke dalam kehidupan

peserta didik.

Hasil yang diperoleh dari wawancara tersebut ialah sebelum

mengajar atau setiap kali mengajar guru fiqih terlebih dahulu harus

menyusun RPP, tetapi dalam pelaksanaan RPP tidak selalu selesai dalam

setiap satu kali pertemuan, sehingga sering terjadi kekurangan waktu dan

target yang ditentukan tidak bisa tercapai sesuai dengan RPP. Hal ini

terjadi karena proses pembelajaran ini disesuaikan dengan kondisi peserta

didik. Terkadang RPP hanya dijadikan sebagai formalitas saja, karena

Bapak Kamali menekankan pada materi yang penting.sehingga materi

yang kurang penting hanya dipelajari sekilas saja.

Cara mengajar peserta didik yang dilakukan guru Fiqih di MTs

Wathoniyah Islamiyah ialah dengan memberikan pengetahuan yang paling

mendasar tentang materi kepada peserta didik, setelah itu mengembangkan

materi dengan membuat draf SK dan KD. Materi yang diajarkan sesuai

dengan rincian pembelajaran, dari yang mudah sampai yang sulit. Cara

mengaitkan materi kedalam kehidupan peserta didik ialah dengan

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

107

mengappresiasi peserta didik yaitu menanyakan apa yang dialami oleh

peserta didik, dan materi disesuaikan dengan kondisi anak. Cara

mengendalikan peserta didik yaitu dengan cara pendekatan individual,

tidak langsung kepengajaran, dan selalu memberi motivasi untuk peserta

didik.

Interprestasi:

dari wawancara tersebut dapat disimpulkan, bahwa setiap kali

ingin mengajar harus membuat RPP, tetapi RPP terkadang tidak bisa

terlaksana dengan efektif karena pembelajaran disesuaikan dengan kondisi

peserta didik pada saat itu. Terkadang RPP hanya digunakan sebagai

formalitas saja karena adanya kepercayaan dari kepala sekolah dan guru

lebih menekankan materi yang penting dan bermakna.

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

108

Catatan Lapangan 5

Metode Pengumpulan Data : Wawancara

Hari/Tanggal : Selasa, 21 Januari 2014

Jam : 10.00-11.30 WIB

Lokasi : Ruang guru

Sumber data : Bapak Drs. Kamali

Deskripsi Data:

Informan dari penelitian kali ini ialah masih dengan Bapak Kamali,

selaku guru Fiqih di MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen Wawancara

kali ini melanjutkan wawancara yang sebelumnya. Wawancara ini

berlangsung kurang lebih satu setengah jam.Pertanyaan yang disampaikan

peneliti dalam wawancara ini ialah tentang bagaimana komunikasi Bapak

Kamali kepada peserta didik.

Hasil yang diperoleh dari wawancara tersebut ialah guru fiqih di

MTs Wathoniyah Islamiyah dapat berkomunikasi secara efektif, empatik,

dan sopan terhadap peserta didik dan juga kadang suka bergurau dan

bercanda, walaupun terkadang terjadi ketidak pahaman antara guru dan

peserta didik, namun pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Guru fiqih

berusaha untuk mendengarkan yang dikatakan peserta didik, karena

dengan begitu peserta didik akan terbuka dan selanjutnya juga mudah

untuk diajak bicara.

Interprestasi:

Selama proses mengajar maupun di luar mengajar, beliau berusaha

berbicara sopan, sering mendengarkan cerita siswa, sehingga betah apabila

diajari bapak kamali. Saya berbicara sopan karena beliau memberikan

contoh berbicara yang baik kepada anak,

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

109

Catatan Lapangan 6

Metode Pengumpulan Data : Wawancara

Hari/Tanggal : Ahad, 26 Januari 2014

Jam : 09.00-10.00 WIB

Lokasi : Ruang kepala sekolah MTs

Sumber data : Bapak Asnawi

Deskripsi Data:

Informan dari penelitian kali ini ialah masih dengan Bapak Kamali,

selaku guru Fiqih di MTs Wathoniyah Islamiyah Wawancara kali ini

pertanyaan yang disampaikan peneliti ialah seputar tentang carapenilaian

hasil belajar guru Fiqihdi MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen.

Hasil yang diperoleh dari wawancara tersebut ialah yang menjadi

acuan penilaian paling besar ialah penilaian portofolio, karena dengan

portofolio dapat mengetahui perkembangan perserta didik serta sejauh

mana pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan.Selain itu,

untuk meningkatkan kualitas mengajar masing-masing guru, maka setiap

akhir pekan kepala sekolah mengadakan pertemuan untuk seluruh guru

yang mengajar di MTs Wathoniyah Islamiyah. Tujuan diadakannya

pertemuan tersebut ialah untuk mengetahui permasalahan-permasalahan

yang dihadapi oleh setiap guru selama pembelajaran menjalani tugas

mengajar, dan akan dicari solusinya di pertemuan tersebut, sehingga

pembelajaran selanjutnya lebih baik.

Interprestasi:

Penilaian hasil belajar yang dilakukan di MTs Wathoniyah

Islamiyah Kebumen lebih diprioritaskan dengan menggunakan portofolio,

karena dengan portofolio dapat mengetahui perkembangan pemahaman

peserta didik mengenai materi yang diajarkan.Setiap minggunya, semua

guru maupun karyawan mengadakan rapat yang didalamnya setiap guru

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

110

mengutarakan kendala dalam mengajar, sehingga dapat meningkatkan

kulitas dalam mengajar yang selanjutnya.

Catatan Lapangan 7

Metode Pengumpulan Data : Wawancara

Hari/Tanggal : Selasa 21 Januari 2014

Jam : 10.00-11.00 WIB

Lokasi : Depan ruang perpus

Sumber data : Putri Dewantari

Deskripsi Data:

Informan dari penelitian kali ini dengan salah satu peserta didik

kelas VII A MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen. Wawancara kali ini

Pertanyaan yang disampaikan peneliti dalam wawancara kali ini ialah

tentang teknologi informasi dan komunikasi yang digunakan dalam

pembelajaran Fiqih.

Hasil yang diperoleh dari wawancara tersebut ialah pemanfaatan

teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran ialah,

guru Fiqih sering menggunakan fasilitas yang disediakan oleh sekolah,

misalnya LCD.LCD dimanfaatkan oleh guru Fiqih dalam menyampaikan

materi kepada peserta didik.Dalam memanfaatkan teknologi tersebut,

peserta didik lebih senang dan memperhatikan, tetapi apabila teknologi

tersebut digunakan secara terus menerus maka menimbulkan kebosanan

terhadap peserta didik.

Interprestasi:

Menurut Rizki Adelia, Bapak Kamali sering menggunakan laptop

kalau mengajar, apalagi ketika belajar tentang shalat.Beliau menyuruh

peserta didik untuk menirukan gerakan seperti yang ada di

gambar.Terkadang beliau juga memutarkan film yang bisa mendorong

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

111

siswa untuk bisa menangkap pelajaran yang lebih jelas dan memotivasi

belajar siswa.

Catatan Lapangan 8

Metode Pengumpulan Data : Wawancara

Hari/Tanggal : Selasa 21 Januari 2014

Jam : 09.00-10.00 WIB

Lokasi : Depan ruang perpus

Sumber data : NadiaWiraswati Styaningrum

Deskripsi Data:

Informan dari penelitian kali ini dengan Nadia Wiraswati

Styaningrum yang merupakan siswa kelas VII A Wawancara kali ini

Pertanyaan yang disampaikan peneliti dalam wawancara ini ialah tentang

cara komunikasi guru Fiqih dengan peserta didik.

Hasil yang diperoleh dari wawancara tersebut ialah guru Fiqih di

MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen.dapat berkomunikasi secara efektif,

empatik, lemah lembut dan sopan dan bisa diajak bercanda terhadap

peserta didik. walaupun terkadang terjadi ketidak pahaman antara guru dan

peserta didik, namun pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Guru Fiqih

berusaha untuk mendengarkan yang dikatakan peserta didik, karena

dengan begitu peserta didik akan terbuka dan selanjutnya juga mudah

untuk diajak bicara.

Interprestasi:

Menurut Rizki Adelia, Selama proses mengajar maupun di luar

mengajar, Bapak Kamali berbicara sopan, sering mendengarkan cerita

peserta didik, bersikap lemah lembut dan bisa diajak bercanda sehingga

betah apabila diajari Bapak Kamali merasa senang ketika belajar di kelas.

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

112

Catatan Lapangan 9

Metode Pengumpulan Data : Wawancara

Hari/Tanggal : Selasa 21 Januari 2014

Jam : 08.00-09.00 WIB

Lokasi : Depan ruang perpus

Sumber data : Tri Juwarti

Deskripsi Data:

Informan dari penelitian kali ini dengan Tri Juwarti siswi kelas VII

A yang di MTs Wathoniyah Islamiyah Kebumen. Pertanyaan yang

disampaikan peneliti dalam wawancara ini ialah tentang cara penilaian

hasil belajar guru FIQIH terhadap belajar peserta didik.

Dilihat dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti mengenai

pengevaluasian dan penilaian hasil belajar peserta didik di MTs

Wathoniyah Islamiyah ialah dengan ulangan, PR, tugas,tanya jawab,

keaktifan, dan tes hasil belajar.

Interprestasi:

Menurut Tri Juwarti , guru menilai dengan ulangan, tes, tugas, PR

kemudian nilai tersebut dimasukkan dalam raport, tetapi hal yang paling

penting dalam peniaian hasil belajar peserta didik yaitu portofolio, namun

diadakannya tugas, PR, dan sebagainya hanya untuk menyemangati

peserta didik untuk aktif dan mengingat pelajaran.

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

113

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS I

Satuan pendidikan : MTs Wathoniyah Islamiyah

Mata pelajaran : Fiqih

Kelas/semester : VII/II

Alokasi waktu : 3 x 40 menit (2 Kali pertemuan)

I. STANDAR KOMPETENSIMelaksanakan tata cara shalat wajib selain shalat lima waktu.

II. KOMPETENSI DASAR

Menjelaskan ketentuan shalat dan khutbah jumat.

III. INDIKATOR1. Siswa dapat menjelaskan shalat jum’at dan hukumnya.2. Siswa dapat menyebutkan syarat wajib dan sah shalat jumat3. Siswa dapat menjelaskan rukun-rukun shalat jumat.4. Siswa dapat menjelaskan sunah-sunah shalat jumat.5. Siswa dapat menjelaskan syarat dan rukun khotbah jumat

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi pelajaran tentang ketentuan shalat dan

khutbah jumatdengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Two Stay Two Stray (TSTS) . Diharapkan peserta didik dapat menjelaskan

pengertian shalat jumat dan hukumnya, syarat wajib, syarat sah, rukun-

rukun, sunah-sunah shalat jumat.Dan dapat menjelaskan syarat dan rukun

khutbah jumat.

Karakter siswa yang diharapkan:

a. Tanggung Jawab (Responsibillty)

b. Kerjasama (Cooperative)

c. Ketelitian (Carefulness)

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

114

d. Percaya diri (Confident)

V. MATERI PEMBELAJARANKetentuan shalat jumat

Syarat wajib shalat jumat

Syarat sah shalat jumat

Rukun-rukun shalat jumat

Sunah-sunah shalat jumat

Syarat dan rukun khutbah jumat

VI. METODE/ STRATEGI PEMBELAJARAN1. Strategi two stay two stray2. Ceramah3. Diskusi4. Penugasan.

VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan ke- 1 (1 X 40 Menit)

A. Pendahuluan

- Guru melakukan persiapan belajar antara lain absensi, prakondisi, dan

apersepi.

- Guru menggali pertanyaan-pertanyaan dasar yang berkaitan dengan

materi yang akan dipelajari.

- Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dilakukan dengan menggali

pengetahuan melalui cerita yang berkaitan dengan materi yang

dipelajari.

B. Kegiatan Inti

Eksplorasi

- Guru memberikan pengantar materi yang akan dipelajari bersama.

- Guru menjelaskan bagaimana prosedur pelaksanaan strategi two stay

two stray kepada siswa.

Elaborasi

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

115

- Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan

empat orang setiap kelompoknya dengan cara acak.

- Siswa bersama-sama mendiskusikan materi yang akan dipelajari

dengan pembagian sub materi yang berbeda pada setiap kelompok.

Konfirmasi

- Guru bertanya jawab tentang hal yang belum diketahui siswa

- Guru memberikan penguatan materi yang telah dipelajari bersama.

C. Kegiatan Penutup

- Guru bersama siswa membuat rangkuman atau simpulan materi yang

telah dipelajari.

- Guru memberikan informasi tentang apa yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya.

Pertemuan ke-2 (2 X 40 Menit)

A. Pendahuluan

- Guru melakukan persiapan belajar antara lain absensi, prakondisi, dan

apersepi.

- Guru menggali pertanyaan-pertanyaan dasar yang berkaitan dengan

materi yang akan dipelajari.

- Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dilakukan dengan menggali

pengetahuan melalui cerita yang berkaitan dengan materi yang

dipelajari.

B. Kegiatan Inti

Eksplorasi

- Guru memberikan pengantar materi yang akan dipelajari bersama.

- Guru melakukan instruksi untuk meneruskan pembelajaran pada

pertemuan sebelumnya.

Elaborasi

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

116

- Dua siswa dari setiap kelompok mengunjungi kelompok lain untuk

melakukan pertukaran informasi. Sedangkan dua siswa yang tinggal

dalam kelompok bertugas untuk menjelaskan temuan informasinya

kepada dua siswa yang datang ke kelompok tersebut.

- Dua siswa yang bertamu kembali ke kelompoknya masing-masing

untuk mendiskusikan hasil temuannya dari kelompok yang dikunjungi.

- Siswa bersama kelompoknya mempresentasikan hasil kerja dan

kunjungan dari kelompok lain.

Konfirmasi

- Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

- Guru memberikan penguatan materi yang telah dipelajari bersama.

- Guru memberikan pujian atas hasil yang telah dilakukan siswa-siswa.

VIII. PENILAIAN1. Tes tertulis : Lembar Latihan Siswa

2. Pengamatan : pengamatan terhadap keadaan motivasi prestasi belajar

siswa (lembar terlampir)

IX. SUMBER BELAJARSumber Belajar :

1. T.Ibrahim, H. Darson, Penerapan fiqih untuk kelas VII MadrasahTsanawiyah, Solo: Tiga serangkai, 2008.

2. Sunardi Sujani, dkk, 2008, LKS Fiqih Khazanah (Cerdas BahagiaDunia Akhirat)Kelas VII, Surakarta: Pon-Pes Ta’mirul islam

Alat :Spidol, White Board, hand out dan kertas soal

Kebumen, 8 Januari 2014

MengetahuiGuru Mata Pelajaran Fiqih Peneliti

Drs. Kamali AfidatunNIM. 10411006

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

117

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS II

Satuan pendidikan : MTs Wathoniyah Islamiyah

Mata pelajaran : Fiqih

Kelas/semester : VII/II

Alokasi waktu : 3 x 40 menit( 2 Kali Pertemuan )

I. STANDAR KOMPETENSIMelaksanakan tata cara salat wajib selain shalat lima waktu.

II. KOMPETENSI DASARMenjelaskan ketentuan shalat jenazah.

III. INDIKATOR1. Siswa dapat menjelaskan pengertian shalat jenazah.2. Siswa dapat mengetahui hukum shalat jenazah.3. Siswa dapat menyebutkan syarat dan rukun shalat jenazah.4. Siswa dapat menjelaskan shalat ghaib.5. Siswa dapat menyebutkan bacaan-bacaan shalat jenazah.

IV. TUJUAN PEMBELAJARANSetelah mempelajari materi pelajaran tentang ketentuan shalat jenazah

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two

Stray (TSTS).Diharapkan peserta didik dapat menjelaskan pengertian,

hukum, syarat dan rukun shalat jenazah, serta menjelaskan shalat ghaib

dan menyebutkan bacaan –bacaan shalat jenazah.

Karakter siswa yang diharapkan:

e. Kerjasama (Cooperative)

f. Tanggung jawab (Responsibility)

g. Ketelitian (Carefulness)

h. Percaya diri (Confident)

V. MATERI PEMBELAJARANShalat Jenazah

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

118

Hukum shalat jenazah

Rukun shalat jenazah

Cakupan materi

Shalat ghaib

Bacaan-bacaan shalat jenazah

VI. METODE/ STRATEGI PEMBELAJARAN1. Strategi two stay two stray2. Ceramah3. Diskusi4. Penugasan.

VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan ke- 3 (1 X 40 Menit)

A. Pendahuluan

- Guru melakukan persiapan belajar antara lain absensi, prakondisi, dan

apersepi.

- Guru menggali pertanyaan-pertanyaan dasar yang berkaitan dengan

materi yang akan dipelajari.

- Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dilakukan dengan menggali

pengetahuan melalui cerita yang berkaitan dengan materi yang

dipelajari.

B. Kegiatan Inti

Eksplorasi

- Guru memberikan pengantar materi yang akan dipelajari bersama.

- Guru menjelaskan bagaimana prosedur pelaksanaan strategi two stay

two stray kepada siswa.

Elaborasi

- Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan

empat orang setiap kelompoknya dengan cara acak.

- Siswa bersama-sama mendiskusikan materi yang akan dipelajari

dengan pembagian sub materi yang berbeda pada setiap kelompok.

Page 83: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

119

Konfirmasi

- Guru bertanya jawab tentang hal yang belum diketahui siswa

- Guru memberikan penguatan materi yang telah dipelajari bersama.

C. Kegiatan Penutup

- Guru bersama siswa membuat rangkuman atau simpulan materiyang

telah dipelajari.

- Guru memberikan informasi tentang apa yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya.

Pertemuan ke-4 (2 x 40 Menit)

A. Pendahuluan

- Guru melakukan persiapan belajar antara lain absensi, prakondisi, dan

apersepsi.

- Guru menggali pertanyaan-pertanyaan dasaryang berkaitan dengan

materi yang akan dipelajari.

B. Kegiatan Inti

Eksplorasi

- Guru memberikan pengantar materi yang kan dipelajari bersama.

- Guru melakukan instruksi untuk meneruskan pembelajaran pada

pertemuan sebelumnya.

Elaborasi

- Dua siswa dari setiap kelompok mengunjungi kelompok lain untuk

melakukan pertukaran informasi. Sedangkan dua siswa yang tinggal

dalam kelompok bertugas untuk menjelaskan temuan informasinya

kepada dua siswa yang datang ke kelompok tersebut.

- Dua siswa yang bertamu kembali ke kelompoknya masing-masing

untuk mendiskusikan hasil temuannya dari kelompok yang dikunjungi.

- Siswa bersama kelompoknya mempresentasikan hasil kerja dan

kunjungan dari kelompok lain.

Page 84: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

120

Konfirmasi

- Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

- Guru memberikan penguatan materi yang telah dipelajari bersama.

- Guru memberikan pujian atas hasil yang telah dilakukan siswa-siswa.

VIII. PENILAIAN

1. Tes tertulis : Lembar Latihan Siswa (terlampir)2. Pengamatan : pengamatan terhadap keadaan motivasi dan aktivitas

belajar siswa (lembar terlampir)IX. SUMBER BELAJAR

Sumber Belajar :

3. T.Ibrahim, H. Darson, Penerapan fiqih untuk kelas VII MadrasahTsanawiyah, Solo: Tiga serangkai, 2008.

4. Sunardi Sujani, dkk, 2008, LKS Fiqih Khazanah (Cerdas BahagiaDunia Akhirat)Kelas VII, Surakarta: Pon-Pes Ta’mirul islam

Alat :Spidol, White Board, hand out dan kertas soal

Kebumen, 15 Januari 2014

MengetahuiGuru Mata Pelajaran Fiqih Peneliti

Drs. Kamali AfidatunNIM. 10411006

Page 85: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

121

DAFTAR NAMA KELOMPOK DISKUSI SISWA KELAS VII A

DALAM PEMBELAJARAN FIQIH

1. Kelompok Semangat

Adelia Indah Yulianti

Ela Rakhmawati

Nurul Fatmawati

Wikhdatun Khasanah

2. Kelompok Ceria

Eni ma’rifah

Wafrotul Hikmah

Nadia Wiraswati Styaningrum

Hunainiah

3. Kelompok Mandiri

Alimah Sa’diyah

Anindita Ika Wahyuni

Muni Arsih

Yuli Puspito Sari

7. Kelompok Berprestasi

Tri Juwarti

Putri Dewantari

Lia Suciati

Fitria Fajar Riyana

4. Kelompok Gembira

Nur baeti

Nurul Afifah

Lina Maratussofiyah

Diana Pangestuti

5. Kelompok Aktif

Basma El Rahma

Ghina Amalia Salsabil

Lutfi Khoerun nisya

Tri Setyaningsih

6. Kelompok Pintar

Karminah

Novika Zahrotun Nisa

Khofifah Indah Ashari

Putri Aulia Rahmadewi

Page 86: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

122

Kisi-kisi Angket Siswa

Terhadap Peningkatan karakter belajar fiqih dengan metode

pembelajaran kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

Pada Pelajaran Fiqih kelas VII A

No. Aspek Karakter Siswa Nomor Butir Jumlah Butir

1. Memperhatikan penjelasan guru 1, 2, 3 3

2. Membiasakan belajar 4,5 2

3. Bertanya kepada guru atau teman

jika mengalami kesulitan tentang

materi

6,7 2

4. Menjawab pertanyaan 8,9,10,11 4

5. Melatih rasa tanggung jawab 12,13, 14, 15,16 5

6. Bekerjasama di dalam kelompok 17,18, 19, 20 4

Page 87: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

123

Nama :

Hari/Tanggal :

No.absen :

Siklus :

Petunjuk Pengisian:

1. Sebelum mengisi bacalah basmalah dulu ya..

2. Isilah angket ini dengan jujur sesuai dengan yang adik-adik rasakan

3. Berilah tanda silang pada jawaban yang adik-adik pilih

4. Jangan lupa baca hamdalah setelah selesai mengisi

1) Saya Memperhatikan penjelasan materi yang diberikan oleh guru

1. Tidak Pernah 2. Kadang-kadang 3. Sering 4. Selalu

2) Saya Mencatat materi yang telah di sampaikan oleh guru

1. Tidak Pernah 2.Kadang-kadang 3.Sering 4. Selalu

3) Ketika guru menyampaikan materi saya memperhatikan dengan penuh

konsentrasi:

1. Tidak Pernah 2. Kadang-kadang 3. Sering 4. Selalu

4) Saya mengulangi pelajaran yang telah di ajarkan di sekolah

1. Tidak Pernah 2. Kadang-kadang 3. Sering 4. Selalu

Angket Pembelajaran Fiqih

Siswa kelas VII A

MTs Wathoniyah Islamiyah

Selamat

Mengisi

Page 88: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

124

5) Saya banyak berlatih pelajaran fiqih

1. Tidak Pernah 2. Kadang-kadang 3. Sering 4. Selalu

6) Saya berani bertanya kepada guru apabila ada materi yang belum dipahami:

1. Tidak Pernah 2. Kadang-kadang 3. Sering 4. Selalu

7) Saya berani bertanya kepada teman apabila ada materi yang belum di pahami:

1. Tidak Pernah 2. Kadang-kadang 3. Sering 4. Selalu

8) Saya berani maju dan mengerjakan soal di depan kelas:

1. Tidak Pernah 2. Kadang-kadang 3. Sering 4. Selalu

9) Saya berani memberikan gagasan atau pendapat mengenai materi yang sedang

dipelajari:

1. Tidak Pernah 2. Kadang-kadang 3. Sering 4. Selalu

10) Saya berusaha menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

1. Tidak Pernah 2. Kadang-kadang 3. Sering 4. Selalu

11) Ketika ada teman yang berpendapat saya mampu mempertanyakan jawaban

ataupun pertanyaan teman yang kurang jelas:

1. Tidak Pernah 2. Kadang-kadang 3. Sering 4. Selalu

12) Saya belajar Fiqih atas keinginan saya sendiri:

1. Tidak Pernah 2. Kadang-kadang 3. Sering 4. Selalu

13) Ketika guru memberikan tugas secara individual saya mengerjakan sendiri

semampu saya

1. Tidak Pernah 2. Kadang-kadang 3. Sering 4. Selalu

Page 89: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

125

14) Dirumah, saya mempelajari terlebih dahulu pelajaran fiqih yang akan

diajarkan di sekolah:

1. Tidak Pernah 2. Kadang-kadang 3. Sering 4. Selalu

15) Saya mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi terhadap materi fiqih dan

mengikuti pembelajaran dengan sungguh-sungguh:

1. Tidak Pernah 2. Kadang-kadang 3. Sering 4. Selalu

16) Saya mau mengoreksi jawaban teman serta membantunya apabila ada yang

belum dimengerti:

1. Tidak Pernah 2. Kadang-kadang 3. Sering 4.Selalu

17) Ketika guru memberikan tugas secara berkelompok saya bekerja sama dengan

teman sekelompok saya:

1. Tidak Pernah 2. Kadang-kadang 3. Sering 4. Selalu

18) Ketika kerja kelompok saya melibatkan diri dalam diskusi:

1. Tidak Pernah 2. Kadang-kadang 3. Sering 4. Selalu

19) Saya bersama-sama dengan teman mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru:

1. Tidak Pernah 2. Kadang-kadang 3. Sering 4. Selalu

20) Saya membantu teman yang belum paham dalam kelompok:

1. Tidak Pernah 2. Kadang-kadang 3. Sering 4. Selalu

Page 90: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

126

Distribusi Angket Prestasi Siswa Siklus I

Rsp Nomor Butir Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2 2 3 4 4 4 3 2

2 3 4 4 2 2 1 1 3 2 3 2 3 4 3 2 2 2 2 2 2

3 2 3 3 1 2 4 4 3 1 3 2 2 3 1 2 2 4 2 4 2

4

5 2 3 3 2 2 2 4 3 1 2 1 3 4 3 3 2 4 1 3 2

6 3 3 4 4 3 2 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3

7 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 4 4 2 2 3 4 4 4 3 3

8 4 2 2 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3

9 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 4 4 2 2 3 4 2

10 3 3 2 3 3 2 2 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2

11 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4

12 3 3 3 3 4 4 2 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3

13 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3 2 2 2 3 2

14 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 4 2 2 2 3 4 2 4 2

15 2 2 2 2 2 2 3 2 1 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 2

16 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

17 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2

18 3 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 4 3 3 2 2 2 2 2

Page 91: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

127

19 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2 4 2 2 3 2 4 2 2 1

20 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 2

21 2 2 2 2 2 2 3 2 1 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 2

22 2 4 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 3 3 4 4 4 4 4

23 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 2 3 2

24 3 4 2 3 3 4 3 2 2 3 4 2 4 3 3 3 3 4 4 2

25 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3

26 4 4 3 3 2 2 3 2 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 1 4

27 3 3 4 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2

28 2 2 3 2 1 2 3 2 1 4 3 2 4 2 4 3 3 2 2 3

29 3 3 3 2 2 1 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 4

Jum

lah

7

7

7

9

7

6

7

0

6

9

6

5

8

0

6

5

5

4

8

2

6

9

8

6

8

7

8

0

9

5

7

9

8

6

7

9

8

2

6

7

Page 92: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

128

No. Aspek Prestasi

Siswa

No. Butir Jumlah

Butir

Jumlah Persentase

1 Memperhatikan

penjelasan guru

1,2,3 3 232 69.04%

2 Membiasakan

belajar

4,5 2 139 62.05%

3 Bertanya kepada

guru atau teman

jika mengalami

kesulitan tentang

materi

6,7 2 145 64.73%

4 Menjawab

pertanyaan

8,9,10,11 4 270 60.26%

5 Melatih rasa

tanggungjawab

12,13,14,15,16 5 427 76.25%

6 Bekerjasama di

dalam kelompok

17,18,19,20 4 314 70.08%

Rata-Rata 67.06%

Page 93: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

129

Distribusi Angket Prestasi Siswa Siklus II

Rsp Nomor Butir Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

2

0

1 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3

2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3

4

5 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3

6 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3

7 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3

8 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3

9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4

10 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 4

11 2 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3

12 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3

13 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3

14 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4

15 3 4 2 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3

Page 94: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

130

16 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4

17 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3

18 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3

19 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3

20 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 4 4 2 4 3 3 4 4 4

21 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3

22 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4

23 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4

24 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4

25 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3

26 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3

27 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4

28 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3

29 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3

Jum

lah

1

0

1

6

8

9

2

9

1

9

3

8

9

8

7

9

1

9

4

9

6

9

5

9

6

9

4

1

0

2

9

5

9

0

9

0

9

3

9

5

9

4

Page 95: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

126

No. Aspek Prestasi

Siswa

No. Butir Jumlah

Butir

Jumlah Persentase

1 Memperhatikan

penjelasan guru

1,2,3 3 232 69.04%

2 Membiasakan

belajar

4,5 2 139 62.05%

3 Bertanya kepada

guru atau teman

jika mengalami

kesulitan tentang

materi

6,7 2 145 64.73%

4 Menjawab

pertanyaan

8,9,10,11 4 270 60.26%

5 Melatih rasa

tanggungjawab

12,13,14,15,16 5 427 76.25%

6 Bekerjasama di

dalam kelompok

17,18,19,20 4 314 70.08%

Rata-Rata 67.06%

Page 96: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

126  

Distribusi Angket Karakter Siswa Siklus I

Rsp Nomor Butir Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2 2 3 4 4 4 3 2

2 3 4 4 2 2 1 1 3 2 3 2 3 4 3 2 2 2 2 2 2

3 2 3 3 1 2 4 4 3 1 3 2 2 3 1 2 2 4 2 4 2

4

5 2 3 3 2 2 2 4 3 1 2 1 3 4 3 3 2 4 1 3 2

6 3 3 4 4 3 2 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3

7 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 4 4 2 2 3 4 4 4 3 3

8 4 2 2 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3

9 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 4 4 2 2 3 4 2

10 3 3 2 3 3 2 2 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2

11 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4

12 3 3 3 3 4 4 2 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3

13 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3 2 2 2 3 2

14 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 4 2 2 2 3 4 2 4 2

15 2 2 2 2 2 2 3 2 1 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 2

Page 97: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

127  

16 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

17 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2

18 3 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 4 3 3 2 2 2 2 2

19 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2 4 2 2 3 2 4 2 2 1

20 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 2

21 2 2 2 2 2 2 3 2 1 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 2

22 2 4 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 3 3 4 4 4 4 4

23 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 2 3 2

24 3 4 2 3 3 4 3 2 2 3 4 2 4 3 3 3 3 4 4 2

25 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3

26 4 4 3 3 2 2 3 2 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 1 4

27 3 3 4 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2

28 2 2 3 2 1 2 3 2 1 4 3 2 4 2 4 3 3 2 2 3

29 3 3 3 2 2 1 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 4

Jumlah 77 79 76 70 69 65 80 65 54 82 69 86 87 80 95 79 86 79 82 67

Page 98: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

128  

No. Aspek Karakter Siswa No. Butir Jumlah Butir Jumlah Persentase

1 Memperhatikan penjelasan guru 1,2,3 3 232 69.04%

2 Membiasakan belajar 4,5 2 139 62.05%

3 Bertanya kepada guru atau teman jika

mengalami kesulitan tentang materi

6,7 2 145 64.73%

4 Menjawab pertanyaan 8,9,10,11 4 270 60.26%

5 Melatih rasa tanggungjawab 12,13,14,15,16 5 427 76.25%

6 Bekerjasama di dalam kelompok 17,18,19,20 4 314 70.08%

Rata-Rata 67.06%

Page 99: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

129  

Distribusi Angket Karakter Siswa Siklus II

Rsp Nomor Butir Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3

2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3

4

5 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3

6 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3

7 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3

8 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3

9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4

10 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 4

11 2 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3

12 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3

13 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3

14 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4

15 3 4 2 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3

Page 100: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

130  

16 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4

17 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3

18 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3

19 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3

20 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 4 4 2 4 3 3 4 4 4

21 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3

22 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4

23 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4

24 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4

25 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3

26 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3

27 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4

28 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3

29 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3

Jumlah 101 68 92 91 93 89 87 91 94 96 95 96 94 102 95 90 90 93 95 94

Page 101: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

131  

No. Aspek Karakter Siswa No. Butir Jumlah Butir Jumlah Persentase

1 Memperhatikan penjelasan guru 1,2,3 3 261 77.67%

2 Membiasakan belajar 4,5 2 184 82.14%

3 Bertanya kepada guru atau teman jika

mengalami kesulitan tentang materi

6,7 2 176 78.57%

4 Menjawab pertanyaan 8,9,10,11 4 376 83.92%

5 Melatih rasa tanggungjawab 12,13,14,15,16 5 477 85.17%

6 Bekerjasama di dalam kelompok 17,18,19,20 4 372 83.03%

Rata-Rata 81.75%

Page 102: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

132

LEMBAR OBSERVASI KARAKTER SISWA

Siklus / Pertemuan :

Hari, Tanggal :

Jam :

Materi :

Jumlah Siswa :

Petunjuk pengisian :

Diberi nilai 1 jika 1 siswa yang melakukan Diberi nilai 2 jika 2 siswa yang melakukan Diberi nilai 3 jika 3 siswa yang melakukan Diberi nilai 4 jika 4 siswa yang melakukan

No. Aspek yang diamati Kelompok

(………)

Keterangan/

Jumlah

1. Memperhatikan penjelasan guru

2. Membiasakan belajar

3. Bertanya kepada guru atau teman

jika mengalami kesulitan tentang

materi

4. Menjawab pertanyaan

5. Melatih rasa tanggung jawab

6. Bekerjasama di dalam kelompok

Kebumen, Januari 2014

Observer

Khanifah

Page 103: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

133

HASIL OBSERVASI KARAKTER SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 1

Persentase = Jumlah siswa yang terlibatJumlah Seluruh Siswa x 100 %

No Aspek Karakter Siswa

Pertemuan 1

Kelompok

Jumlah

Presentase

Semangat

Ceria

Mandiri

Gem

bira

Aktif

Pintar

Berprestasi

1 Memperhatikan penjelasan guru 2 3 2 2 2 2 2 15 53,57%

2 Membiasakan belajar 3 2 2 1 2 2 1 13 46,42%

3 Bertanya kepada guru atau teman jika

mengalami kesulitan materi

2 3 2 1 2 1 2 13 46,42%

4 Menjawab pertanyaan 2 2 3 3 2 2 2 16 57,14%

5 Melatih rasa tanggung jawab 2 2 3 2 2 2 2 15 53,57%

6 Bekerjasama di dalam kelompok 2 2 2 2 2 3 3 16 57,14%

Page 104: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

134

HASIL OBSERVASI KARAKTER SISWA SIKLUS I PERTEMUAN II

No Aspek Karakter Siswa

Pertemuan 2

Kelompok

Jumlah

Presentase

Semangat

Ceria

Mandiri

Gem

bira

Aktif

Pintar

Berprestasi

1 Memperhatikan penjelasan guru 3 3 2 3 3 3 3 20 71.42%

2 Membiasakan belajar 2 2 3 2 3 3 3 18 64.28%

3 Bertanya kepada guru atau teman jika

mengalami kesulitan materi

3 3 2 3 2 3 2 18 64.28%

4 Menjawab pertanyaan 3 2 3 3 2 3 3 19 67.85%

5 Melatih rasa tanggung jawab 3 3 3 3 2 3 3 20 71.42%

6 Bekerjasama di dalam kelompok 3 3 3 2 3 2 3 19 67.85%

Persentase = Jumlah siswa yang terlibatJumlah Seluruh Siswa x 100 %

Page 105: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

135

HASIL OBSERVASI KARAKTER SISWA SIKLUS II PERTEMUAN III

No Aspek Karakter Siswa

Pertemuan 3

Kelompok

Jumlah

Presentase

Semangat

Ceria

Mandiri

Gem

bira

Aktif

Pintar

Berprestasi

1 Memperhatikan penjelasan guru 3 3 3 3 3 3 3 21 75.00%

2 Membiasakan belajar 3 3 3 3 2 3 3 20 71.42%

3 Bertanya kepada guru atau teman jika

mengalami kesulitan materi

2 3 3 3 3 3 3 20 71.42%

4 Menjawab pertanyaan 3 3 3 3 2 3 3 20 71.42&

5 Melatih rasa tanggung jawab 3 3 3 3 3 3 4 22 78.57%

6 Bekerjasama di dalam kelompok 3 3 3 4 3 3 3 22 78.57%

Persentase = Jumlah siswa yang terlibatJumlah Seluruh Siswa x 100 %

Page 106: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

136

HASIL OBSERVASI KARAKTER SISWA SIKLUS II

PERTEMUAN IV

Persentase = Jumlah siswa yang terlibatJumlah Seluruh Siswa x 100 %

No Aspek Karakter Siswa

Pertemuan 4

Kelompok

Jumlah

Presentase

Semangat

Ceria

Mandiri

Gem

bira

Aktif

Pintar

Berprestasi

1 Memperhatikan penjelasan guru 4 3 4 3 4 3 4 25 89.28%

2 Membiasakan belajar 3 4 3 3 3 3 4 23 82.14%

3 Bertanya kepada guru atau teman jika

mengalami kesulitan materi

3 4 3 3 3 4 3 23 82.14%

4 Menjawab pertanyaan 3 3 3 4 3 3 4 23 82.14%

5 Melatih rasa tanggung jawab 4 3 4 4 3 3 3 24 85.57%

6 Bekerjasama di dalam kelompok 3 4 3 3 3 4 4 24 85.57%

Page 107: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

137

PEDOMAN WAWANCARA

Pertanyaan yang diajukan kepada guru mata pelajaran fiqih Bapak Drs.

Kamali

1. Bagaimana pendapat bapak pembelajaran fiqih dengan metode kooperatif

tipe two stay two stray?

2. Menurut bapak apakah siswa sudah paham dan merespon dengan strategi

two staytwo stay?

3. Menurut bapak dengan metode seperti ini mulai ada peningkatan karakter

didalam pembelajaran?

4. Dengan menggunakan strategi pembelajaran ini apakah siswa lebih

memperhatikan penjelasan bapak yang diajarkan?

5. Menurut Bapak apakah ada perubahan pada aktivitas siswa sebelum dan

sesudah pembelajaran ini dilaksanakan?

6. Menurut bapak apakah siswa merasa senang dengan pembelajaran seperti

ini?

Pertanyaan yang diajukan kepada Siswa kelas VII A MTs Wathoniyah

Islamiyah

1. Apa pendapat kamu tentang pembelajaran fiqih dengan menggunakan

strategi two stay two stray yang telah dilaksanakan?

2. Apakah ada perbedaan dengan pembelajaran yang dilakukan guru

sebelumnya?

Page 108: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

138

3. Apakah kamu senang dengan pembelajaran menggunakan strategi two stay

two stray pada pembelajaran fiqih?

4. Dibandingkan dengan sebelumnya apakah pembelajaran fiqih lebih

menyenangkan? Mengapa?

5. Menurut kamu apakah dengan menggunakan strategi two stay two stray

dapat meningkatkan karakter siswa dikelas, membiasakan belajar, berani

bertanya, menjawab pertanyaan, dan bekerja sama di dalam kelompok

pada saat pembelajaran fiqih?

Page 109: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

139

DOKUMEN HASIL WAWANCARA GURU SIKLUS I

Hari, Tanggal : Rabu, 08 Januari 2014

Subjek : Guru mata pelajaran fiqih kelas VII A

Tempat : Ruang Kelas

Waktu : Pukul 09.45

Situasi : Wawancara berlangsung setelah pembelajaran, antara Peneliti (P)

dan Guru (G)

P : Pak mau minta waktunya sebentar

G : O iya Mbak ada apa

P : Saya mau Tanya-tanya, Bagaimana menurut bapak pembelajaran tadi

dengan menggunakan strategi two stay two stay

G : Cukup baik mba, tapi anak-anak masih agak bingung, ada yang belum jelas

juga sehingga menyita waktu, Tapi secara keseluruhan sudah

baik Mbak.

P : Kira-kira siswa sudah merespon dengan pembelajaran tadi belum ya Pak?

G : Saya rasa belum Mbak,

P : Apakah dengan metode ini siswa sudah meningkatkan karakter

G : Kalau dikatakan meningkat ya memang meningkat, tapi ya belum

semuanya. Tadi masih banyak yang belum mau diskusi dengan

temannya, duduk saja dan diam. Kalau tadi tidak di suruh

mencatat pasti tidak mencatat Mbak.

P : Tadi pas pembelajaran siswa pada memperhatikan bapak tidak?

G : Kalau memperhatikan si iya Mbak?

Page 110: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

140

P : Apakah ada perubahan dari aktivitas siswa sebelum dan sesudah

pembelajaran ini dilaksanakan?

G : Kalau perubahanya ada Mbak, Pembelajaran ini jelas beda dengan

pembelajaran yang saya lakukan setiap harinya, Kalau biasanya

saya menerangkan, kemudian siswa suruh mempraktekan

contohnya sholat, kemudian saya beri latihan soal. Kalau

pembelajaran yang tadi kan kelompokan.

P : Ya sudah cukup gitu saja Pak, terima kasih

G : Iya Mbak, sama-sama

Page 111: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

141

DOKUMEN HASIL WAWANCARA SISWA SIKLUS I

Hari, Tanggal : Rabu, 08 Januari 2013

Subjek : 3 Siswa

Tempat : Ruang Kelas VII A

Waktu : 09.45

Situasi : Wawancara berlangsung saat pembelajaran selesai,antara peneliti

(P) dan 3 Siswa

Peneliti menghampiri siswa-siswa yang sedang-sedang duduk dikelas

P : Lho kok gx pada istirahat

S1 : Gx mbak? Soalnya tadi pagi udah makan

S2 : Mbak rumahnya dimana. Dari rumah bu ririn

P : dari rumah bu ririn keselatan terus…

S2 : Owh berarti dari Mwi kebarat ya Mbak

P : ,hemmm Iya…Bagaiman menurut kalian pembelajaran tadi?

S2 : Tadi sebenarnya aku sempet bingung Mbak?

S3 : Iya Mbak aku juga gitu

P : Kenapa bingung? Emang kenapabingungnya

S2 : Itu mbak tak kira bertamunya ke satu kelompok, tapi ternyata kesemua

kelompok Mbak?

P : Pembelajaran tadi menyenangkan gx dek?

S2 : Menyenangkan kok mbak,dari pada ceramah terus bikin ngantuk, kaya

permainan mbak kelompokan kelompokanya

Page 112: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

142

P : Tapi senang kan dengan pembelajaran tadi

SI : Senang Mbak

P : Menurut kalian dapat meningkatkan karakter nggak tadi? Misalnya rajin

berdiskusi dan Mencatat

S2 : Dapat meningkatkan karakter kok Mbak? Kita jadi lebih aktif

S1 : Iya….tapi tadi ada yang gx mau mencatat lhooo…

S3 : Tadi kelompok 2 itu, ada yang di suruh bertamu tidak mau, kalau tidak di

suruh mencatat tidak mencatat.

P : Ya sudah, yang penting besok harus lebih baik lagi, ya Sudah terima kasih .

S1 : Iya Mbak Afi…

Page 113: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

143

DOKUMEN HASIL WAWANCARA GURU SIKLUS II

Hari, Tanggal : Rabu, 15 Januari 2014

Subjek : Guru mata pelajaran fiqih kelas VII A

Tempat : Ruang guru

Waktu : 09.45

Situasi :Wawancara berlangsung setelah pembelajaran, antara Peneliti

(P) dan Guru (G)

P : Pembelajaran ini tadi sudah cukup baik ya Pak?

G : Iya Mbak, dibandingkan dengan hari kemarin hari ini jauh lebih baik. Anak-

anak mulai sudah terbiasa berkelompok.

P : Berarti sudah merespon dengan baik.

G : itu juga sudah Mbak. Anak-anak kelihatan senang juga kok.Mbak juga bisa

lihat sendiri tadi, anak-anak sudah mulai berdiskusi dengan

baik.mereka juga sudah mulai mencatat walaupun tidak di

perintah.

P : Peningkatan karakternya sudah mulai meningkat itu Pak, tadi anak-anak juga

memperhatikan penjelasan materi dari Bapak.

G : Kalau memperhatikan materi itu sudah cukup baik Mbak, hampir semua anak

memperhatikan. Soalnya tiap hari saya beri peringatan agar

mendengarkan, dan tidak ramai.

P : Ow gitu ya Pak. Kalau menurut bapak karakter siswa sudah meningkat kan?

Ada perubahannyajuga gx Pak?

G : Ya itu tadi, sudah cukup baik, anak-anak sudah seperti yang diharapkan sudah

dapat meningkatkan karakternya dan semoga besok-besok kalau

Page 114: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

144

saya yang mengajar lebih dapat meningkat karakternya.

Misalnya nilainya lebih baik dan lebih banyak anak-anak yang

bertanya

P : Ya sudah Pak cukup itu saja dan terimakasih

G : Iya Mbak, sama-sama

Page 115: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

145

DOKUMEN HASIL WAWANCARA SISWA SIKLUS II

Hari, Tanggal : Rabu, 15 Januari 2014

Subjek : 4 Siswa

Tempat : Ruang kelas VII A

Waktu : 09.45

Situasi : Wawancara berlangsung saat pembelajaran selesai,antara peneliti

(P) dan 3 Siswa

Saat pembelajaran selesai dan peneliti sedang duduk dimeja guru ruang kelas VII

A, 4 orang siswa menghampiri

S1 : Mbak Rumahnya mana, aku lupa e?

P : Rumahnya di deket rumah bu ririn, tahu nggak kalian? Kemudian keseletan

terus.

S1 : Kalau sama rumah tri juarti ke mananya?

P : Owh itu masihke selatan terus, kalau ada perempatan kemudian ke timur jalan

yang keramiknya warna hijau. Besok pada main kalau libur

sekolah ya?

S2 : Iya Mbak, sambil minta foto-fotonya ya Mbak.

S3 : Besok gampang kalau belum tahu Tanya Tanya pasti ketemu rumahnya.

P : Bagaimana pembelajaran tadi menurut kalian?

S4 : Pembelajaranya menarik Mbak, kita senang kok.

S3 : Kalau kemarin kan gxbegitu jelas Mbak, Jadi kita masih bingung.

S2 : ehemmmmm

Page 116: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

146

P : Kalau pembelajaran tadi perbedaannya sendiri adakan dengan pembelajaran

yang dulu-dulu?

S4 : Ada Mbak, kalau pembelajaran dulu kita Cuma disuruh mendengarkan

penjelasan pak guru, kemudian mempraktekan sholat atau

sejenisnya, habis itu disuruh mengerjakan soal, yo?

S2 : He..em , soalnya itu disuruh nulis semua sampai tanganku capek dan pegel.

P : Haha…ya kan itu semua demi kebaikan kalian, mencatat itu biar kalian bisa

inget terus dan bisa mendalami materi. Kalian semua senang kan

dengan pembelajaran tadi.

S1 : Senang Mbak,,kapan kapan ngajar lagi ya Mbak..

S3 : He..em, pembelajaranya menarik Mbak, kita kan gx pernah pembelajaran

kaya tadi,bertamu dua tinggal dua tamu.

P : Dapat meningkatkan karakter kalian, bisa menjawab pertanyaan,

membiasakan belajar. Bertanya kepada teman atau guru jika

mengalami kesulitan materi.Melatih tanggungjawab.

S4 : Ya dapat meningkat karakternya ko Mbak, kita jadi rajin belajar,

S1 : Iya,,,,kalau kesulitan materi kita juga bertanya kepada guru atau teman.

S2 : Iya Mbakk.

P : Ya Bagus kalau gitu, sudah ada peningkatan dibandingkan kemarin ya.

Semangat ya adek-adeku belajarnya agar bisa menjadi siswa

yang berkarakter.

Page 117: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …
Page 118: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

148

Page 119: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

149

Page 120: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

150

Page 121: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

151

Page 122: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

152

Page 123: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

153

Page 124: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

154

Page 125: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

155

Page 126: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

156

Page 127: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

157

Page 128: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

158

Page 129: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …

159

Page 130: UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER BELAJAR FIQIH SISWA …