upaya meningkatkan kemampuan membaca tulisan arab...
TRANSCRIPT
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA
TULISAN ARAB DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL
( Studi Tindakan Pada Siswa Kelas B RA Muslimat NU
Girirejo Tegalrejo Magelang Tahun Ajaran 2010/2011)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
guna memperoleh Gelar Sarjana
dalam Ilmu Pendidikan Islam
Oleh :
NUR ASIYAH
NIM : 093111359
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nur Asiyah
NIM : 093111359
Jurusan/Program studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya
saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang di rujuk sumbernya.
Semarang, Juni 2011
Saya yang menyatakan
Nur Asiyah
NIM 093111359
Meterai tempel
Rp.6000,00
iii
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
FAKULTAS TARBIYAH
Alamat : Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang
Telp. Fax (024) 7601295 Fax. 7615387
PENGESAHAN
Naskah Skripsi dengan:
Judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Tulisan Arab
Dengan Menggunakan Media Audio Visual (Studi
Tindakan Pada Siswa Kelas B RA Muslimat NU Girirejo
Tegalrejo Magelang Tahun Ajaran 2010/2011)
Nama : Nur Asiyah
NIM : 093111359
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Telah diajukan dalam sidang munaqosah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.
Semarang, 27 Juni 2011
Ketua
Nasrudin, M.Ag.
NIP. 19691012 199603 1002
Sekretaris
Dr. A. Hasmi Hashona, M.A.
NIP. 19640308 199303 1002
Penguji I
Dr. Fatah Syukur, M.Ag.
NIP.19681212 199403 1003
Penguji II
Ridwan, M.Ag.
NIP. 19630106 199703 1001
Pembimbing I
Ahmad Maghfurin, M.Ag.
NIP. 197502002 00033 1001
iv
NOTA PEMBIMBING Semarang, 31 Mei 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu ‘alaikum wr. Wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Upaya Meningkatkam Kemampuan Membaca Tulisan Arab
Dengan Menggunakan Media Audio Visual ( Studi Tindakan
Pada Siswa RA Muslimat NU Girirejo Tegalrejo Magelang
Tahun 2010/2011 )
Nama : Nur Asiyah
NIM : 093111359
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Pembimbing I
Ahmad Maghfurin, M.Ag.
NIP. 197502002 00033 1001
v
ABSTRAK
Judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Tulisan Arab Dengan
Menggunakan Media Audio Visual ( Studi Tindakan Pada Siswa
Kelas B RA Muslimat NU Girirejo Tegalrejo Magelang Tahun
2011)
Penulis : Nur Asiyah
NIM : 093111359
Mampu membaca tulisan arab dengan baik dan benar pada dasarnya sangat
penting, karena tulisan arab( bahasa arab) mempunyai tiga kedudukan yaitu
sebagai bahasa agama, bahasa peradaban dan bahasa komunikasi. Dipandang dari
itu, kiranya sangat penting untuk mengenalkan tulisan arab ( bahasa arab) sejak
dini baik melalui jalur formal maupun jalur informal. Untuk bisa mengenalkan
tulisan arab kepada anak didik, seorang guru dituntut professional, inovatif dan
kreatif dalam menyampaikan materi kepada anak didik. Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian yang didasarkan pada permasalahan
prestasi membaca tulisan arab pada siswa kelas B RA Muslimat NU Girirejo.
Dalam penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui kemampuan membaca
tulisan arab pada siswa kelas B RA Muslimat NU Girirejo Tegalrejo Magelang,
tahun 2011 sebelum menggunakan media audio visual (2) Mengetahui
kemampuan membaca tulisan arab sesudah menggunakan media audio visual pada
siswa kelas B RA Muslimat NU Girirejo Tegalrejo Magelang Tahun 2011.
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
observasi,metode dokumentasi dan metode tes dengan teknik analisis data
kualitatif yang digunakan untuk menganalisis data tentang keaktifan siswa selama
pembelajaran dan analisa kuantitatif yang digunakan untuk menganalisis data
hasil belajar siswa pada tes lisan kemampuan membaca tulisan arab setelah
menggunakan media audio visual setelah mengikuti pembelajaran. Subyek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas B RA Muslimat NU Girirejo Kecamatan
Tegalrejo Kabupaten Magelang tahun 2011 yang berjumlah 25 siswa yang terdiri
dari 16 laki-laki dan 9 perempuan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada peningkatan
kemampuan membaca tulisan arab dengan menggunakan media audio visual pada
siswa kelas B RA Muslimat NU Girirejo Tegalrejo Magelang yang dibuktikan
dari hasil penelitian pada siklus I rata-rata nilai keaktifan siswa dalam
pembelajaran hanya mencapai 56 %, sedangkan hasil pengamatan keaktifan siswa
pada siklus II setelah menggunakan media audio visual mencapai 68 % dan siklus
III mencapai 90,7 %. Hal ini dapat dilihat dari hasil siklus I rata-rata nilai tes
akhir kemampuan membaca tulisan arab 2,54 meningkat 0,33 pada siklus II
menjadi 2.87 dan 0,22 peningkatan pada siklus III menjadi 3,09. Berdasarkan
hasil penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan media
audio visual pada siswa kelas B RA Muslimat NU Girirejo Tegalrejo Magelang
tahun 2011 mampu meningkatkan kemampuan membaca tulisan arab pada siswa
kelas B RA Muslimat NU Girirejo Tegalrejo Magelang dari pada sebelum
vi
menggunakan media audio visual. Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara
lain : keunggulan media audio visual dari media yang lain, kemauan siswa yang
kuat, fasilitas yang tercukupi dan guru yang memadai.
vii
TRANSLITERASI ARAB LATIN
Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi ini berpedoman pada
SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I Nomor:
158/1987 dan Nomor: 0543b/Untuk1987. Penyimpangan penulisan kata sandang
(al-) disengaja secara konsisten agar sesuai teks Arabnya.
a t}
b z}
t ‘
s| gh
j f
h} q
kh k
d l
z| m
r n
z w
s h
sy ’
s} y
d}
Bacaan madd: Bacaan diftong:
a> = a panjang = au
i> = I panjang = a
u> = u panjang
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan nikmat, rahmat, hidayah,
dan inayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Kemudian
sholawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta para keluarga dan sahabatnya.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi
syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam IAIN
Walisongo Semarang. Fakultas Tarbiyah, Jurusan PAI.
Adapun judul skripsi ini adalah Upaya meningkatkan Kemampuan Membaca
Tulisan Arab Dengan Media Audio Visual (Studi Tindakan Pada Siswa Kelas B
RA Muslimat NU Girirejo Tegalrejo Magelang Tahun 2010 / 2011).
Dalam proses penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari bantuan pikiran
maupun tenaga dari berbagai pihak. Dengan penuh kerendahan hati penulis tidak
lupa mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Suja’i, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang, beserta staf yang telah memberikan pengarahan dan
pelayanan dengan baik selama masa penelitian.
2. Ahmad Mutohar M.Ag. selaku ketua penyelenggara program
3. Maghfurin,M.Ag. Selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktu dan pikirannya untuk membimbing penulis.
4. Dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas
Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
5. Orang tua, suami, anak-anak tercinta yang menemani dikala suka dan
duka.
6. Ilva Nur Muzayanah, selaku Kepala RA Muslimat NU Girirejo
Tegalrejo Magelang yang telah memberikan izin untuk mengadakan
penelitian.
7. Sahabat-sahabatku yang selalu memberi motivasi dan tempat bertukar
pikiran dalam proses penulisan skripsi ini.
ix
8. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, sehingga dapat selesai
tepat pada waktunya.
Atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis maka
penulis menyampaikan banyak terima kasih dan semoga amal baiknya tercatat
oleh Allah SWT sebagai a’malussholihin.
Yang terakhir semoga karya ini menjadi sesuatu yang bermanfaat khususnya
bagi penulis dan kepada para pembaca pada umumnya.
Semarang, 6 Juni 2011
Penulis
( Nur Asiyah )
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. ii
PENGESAHAN .................................................................................................. iii
NOTA PEMBIMBING ....................................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... v
TRANSLITERASI ............................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xiii
Bab I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Penegasan Istilah..................................................................... 2
C. Rumusan Masalah ................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian .................................................................... 3
E. Kegunaan Penelitian ............................................................... 3
Bab II : LANDASAN TEORI
Kemampuan Membaca Tulisan Arab Dengan Menggunakan Media
Audio Visual
A. Kemampuan Membaca ........................................................... 5
1. Pengertian Kemampuan ............................................... 5
2. Pengertian Membaca .................................................... 6
3. Kemampuan membaca ................................................. 8
4. Tulisan Arab (Huruf Arab ).......................................... 10
5. Dasar Membaca Tulisan Arab ...................................... 12
xi
B. Media Audio Visual ................................................................ 14
1. Pengertian Media ......................................................... 14
2. Bentuk-bentuk Media ................................................... 15
3. Kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan media . 16
4. Media Audio Visual ..................................................... 17
5. Manfaat Media Audio Visual ....................................... 18
6. Kerucut Pengalaman Edgar Dale ................................. 18
7. Jenis Media Audio Visual ............................................ 19
8. Penggunaan VCD dalam membaca tulisan Arab ......... 23
C. Kajian Pustaka .......................................................................... 23
D. Hipotesis Tindakan ................................................................. 26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................... 30
B. Waktu Dan Tempat Penelitian ................................................ 32
C. Variable Penelitian .................................................................. 32
D. Desain Penelitian .................................................................... 32
E. Teknik Pengumpulan Data...................................................... 40
F. Teknik Analisis Data .............................................................. 41
G. Indikator Keberhasilan ............................................................ 42
BAB IV : ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian ....................................................................... 43
1. Siklus I ............................................................................. 43
2. Siklus II ............................................................................ 49
3. Siklus III .......................................................................... 53
B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 58
1. Ketepatan Makhorijul Huruf............................................ 58
2. Kelancaran Membaca ..................................................... 60
3. Keaktifan ......................................................................... 61
xii
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................. 64
B. Saran ....................................................................................... 64
C. Penutup ................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
RKH
DAFTAR LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
GAMBAR 3.1 Prosedur Pelaksanaan PTK ................................................. 31
3.2 Instrumen observasi siklus I ................................................ 34
3.3 Instrumen observasi siklus II ............................................... 37
3.4 Instrumen observasi siklus III ............................................. 39
Tabel 4.1 Data Hasil pengamatan keaktifan siswa dalam
Pembelajaran siklus I .......................................................... 45
4.2 Jumlah Nilai Membaca Tulisan Arab Sesudah
Menggunakan VCD Siklus I ............................................... 46
4.3 Distribusi Penerapan Prestasi Pada penerapan Siklus I ...... 47
4.4 Rekapituasli ketuntasan siswa pada siklus I ........................ 48
Tabel 4.5 Data Hasil pengamatan keaktifan siswa dalam
Pembelajaran siklus II ......................................................... 50
4.6 Jumlah Nilai Membaca Tulisan Arab Sesudah
Menggunakan VCD Siklus II .............................................. 51
4.7 Distribusi Penerapan Prestasi Pada penerapan Siklus II ..... 52
4.8 Rekapituasli ketuntasan siswa pada siklus II ...................... 53
Tabel 4.9 Data Hasil pengamatan keaktifan siswa dalam
Pembelajaran siklus III ........................................................ 55
4.10 Jumlah Nilai Membaca Tulisan Arab Sesudah
Menggunakan VCD Siklus III ............................................. 56
4.11 Distribusi Penerapan Prestasi Pada penerapan Siklus III .... 57
4.12 Rekapituasli ketuntasan siswa pada siklus III ..................... 58
xiv
GRAFIK
GRAFIK 4.1 Aspek Ketepatan makhorijul huruf .......................... 60
4.2 Aspek Kelancaran Membaca .................................... 61
4.3 Aspek Keakifan dalam Pembelajaran....................... 62
4.4 Rata-rata Kemampuan Membaca Tulisan Arab ....... 63
1
BAB I
PEDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Raudhatul Athfal (Pendidikan RA) sebagai pendidikan yang
diselenggarakan sebelum pendidikan dasar, memiliki kelompok sasaran usia
4-6 tahun , yang sering di sebut masa emas perkembangan. Dan pada usia ini
anak-anak masih sangat rentan apabila penanganannya tidak tepat justru dapat
merugikan anak itu sendiri. Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan RA
harus memperhatikan dan sesuai dengan pendidikan anak.
Sebagaimana terdapat dalam Garia – Garis Besar Program Kegiatan
Belajar Taman Kanak-kanak tujuan program kegiatan belajar anak TK / RA
adalah untuk meletakkan dasar kearah perkembangan sikap , pengetahuan ,
ketrampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk pertumbuhan serta
perkembangan selanjutnya.
Dalam rangka meletakkan dasar kearah perkembangan sikap ,
pengetahuan , ketrampilan dan daya cipta anak didik , guru perlu mengetahui
kemampuan-kemampuan yang harus dikusai oleh anak didik.
Menurut Carolyn Triyon E.J.W Lilienthal tugas-tugas perkembangan
dasar masa kanak-kanak yang harus dijalani anak antara lain :menguasai kata-
kata untuk memahami oranng lain.
Untuk mewujudkan tujuan program kegiatan , membaca merupakan
satu langkah untuk meletakkan dasar kearah perkembangan selanjutnya.
Membaca juga merupakan jendela ilmu pengetahuan , karena dengan
membaca pengetahuan anak didik akan bertambah luas. Pengalaman belajar
anak yang sudah bisa membaca dengan anak yang belum bisa membaca tentu
berbeda.
Kegiatan pembelajaran membaca anak RA tentu berbeda dengan
anak sekolah Dasar atuapun Madrasah.Sesuai dengan tahapan usianya di
mana pada masa ini seorang anak bisa belajar banyak hal dari apa yang di
2
lihat, di dengar dan dari aktivitas berrmain yang ia lakukan. Permainan
dalam belajar sesungguhnya bukan merupakan tujuan, tetapi sarana iuntuk
mencapai tujuan yaitu menimgkatkan hasil / prestasi belajar anak.
Melihat kenyataan di lapangan begitu pentingnya kemampuan
membaca anak didik perlu ditingkatkan untuk medukung perkembangan
pendidikan selanjutnya, baik mamaca tulisan latin maupun arab. Sesuai
dengan tujuan pendidikan yang diselenggarakan di RA yang mengedepankan
kemampuan di bidang agama, maka penulis berupaya meningkatakan
kemapuan mambaca arab
Penulis melihat selama 2 tahun terakhir , kemampuan mengenal dan
membaca tulisan arab anak didik di RA Girirejo masih sangat rendah hanya
45 %. Kondisi semacam ini jauh dari harapan, sangat kurang untuk
tercapainya tujuan pendidikan di RA.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mencoba meningkatkan
kemampuan membaca tulisan arab dengan menggunakan media Audio Visual
di RA Muslimat Girirejo.
B. Penegasan Istilah
Dalam penelitian ini penulis mengambil judul “ : Upaya
Meningkatkan Kemampuan Membaca Tulisan Arab Dengan Menggunakan
Media Audio Visual ( Studi Tindakan Pada Siswa Kelas B RA Muslimat NU
Girirejo Tegalrejo Magelang Tahun 2010/2011.”
Maka untuk memperjelas pengertian judul diatas kami uraikan
sebagai berikut:
1. Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan, kekayaan..
2. Membaca adalah :
1) Melihat serta memahami dari apa yang tertulis ( dengan melisankan
atau hanya dalam hati).
2) Mengeja atau melafalkan apa yang tertulis
3) Mengucapkan
4) Mengetahui meramalkan, seperti membaca garis tangan.
3
5) Memperhitungkan memahami, seperti membaca permainan lawan.1
C. Rumusan Masalah
Untuk lebih memudahkan pembahasan penulis merumuskan masalah
penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana kemampuan membaca anak di RA Muslimat NU Girirejo?
2. Bagaimana penerapan Media Audio Visual untuk membelajarkan
membaca tulisan arab?
3. Bagaimana peningkatan kemampuan membaca tulisans arab di RA
Muslimat NU Girirejo dengan Media Audio Visual ?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian Tindakan ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui kemampuan membaca tulisan arab pada peserta didik di
kelas B RA Muslimat Girirejo
2. Mengetahui kemamapuan membaca arab sesudah menggunakan media
Audio Visual pada siswa kelas B RA Muslimat Girirejo tahun 2010
E. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian Tindakan kelas ini , diharapkan memberikan manfaat
secara praktis maupun teoritis, yaitu :
1. Manfaat Secara Praktis
a. Manfaat bagi Sekolah
Peningkatan kemampuan membaca tulisan Arab yang baik dan
benar dapat membantu tercapainya salah satu tujuan RA muslimat
Girirejo yang merupakqn pendidikan dasar yang bercirikan Islam di
mana membaca tulisan Arab dengan baik dan lancar adlah hal yang
amat penting.
b. Manfaat bagi guru
1Tim redaksi Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia ,Ed.3, (Jakarta
,balai Pustaka,2005),hlm 707
4
Siswa mampu membaca tulisan arab dengan baik dan benar sangat
membantu guru dapat menuntaskan pembelajaran agama
khususnya untuk pengenalan hrurf-huruf hijaiyah secara lebih
mendalam dan tepat pada waktunya.
c. Manfaat bagi siswa
Kemampuan membaca tulisan arab dengan baik dan benar sangat
membantu siswa dalam menyerap mata pelajaran agama islam ,
dan selanjutnya akan mempengaruhi perolehan niliai mata
pelajarantersebut. Di samping itu juga memberikan pembiasaan
membaca tulisan arab yang sanat berguna bagi masa depannya.
2. Manfaat secara teoritis
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat nenambah khasanah di
bidang pendidikan dasar dan dapat memberikan sumbangan berupa
pemikiran-pemikiran tentang metode memberi pengajaran membaca
Al-Qur‟an.
5
E. Kajian Pustaka.
Dalam kajian pustaka ini terdiri atas penelitian terdahulu yang relevan
dengan penulisan skripsi sebagai bahan perbandingan, penulis akan mengkaji
beberapa penelitian terdahulu untuk menghindari kesamaan objek dalam
penelitian.
1 Penelitian yang dilakukan oleh AHMAD MACHRUS NAJIB NIM
3104135 Problematika Pembelajaran Membaca Al-Qur’an dengan
Metode Yanbu’a dan Solusinya ( Studi di TPQ Al-Hasyimy Wilalung
Gajah Demak ) yang meneliti tentang problem pembelajaran membaca Al-
Qur‟an dengan metode Yanbu‟a yang bertujuan agar santri mampu
membaca huruf serta ayat-ayat Al-Qur‟an dengan lancar, benar dan fasih
sesuai makhraj ( makharijul huruf ), dan memberi solusi atas problematika
yang timbul baik yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan anak
didik, penguasaan dan pengembangan materi, pengelolaan kelas dan
metode mengajar, serta solusi atas problematika yang berhubungan dengan
evaluasi.
2 Penelitian yang dilakukan oleh NUR HAMIDAH NIM 073111363
Problematika dan solusi pembelajaran Al-Qur’an Hadits di kelas IV MI
Tarbiyatul Islamiyah Kasiyan Sukolilo Pati. Hasil penelitian menunjukan
bahwa problematika yang dialami dalam proses pembelajaran Al-Qur‟an
Hadits lebih banyak terkait dengan kurang persiapan tertulis dari guru Al-
Qur‟an Hadits itu sendiri, sarana prasarana yang kurang memadai
termasuk didalamnya media pembelajaran yang digunakan dalam
pembelajaran Al-Qur‟an Hadits, model pembelajaranpun yang
dikembangkan lebih banyak pada keaktifan guru dari pada siswa, dan
kurangnya variasi metode pada proses pembelajaran Al-Qur‟an Hadits
sehingga minat belajar siswa kurang, sedang solusi yang dilakukan antara
lain dengan melakukan persiapan tertulis berupa RPP, Silabus dan lain-
lain, melakukan pendekatan emosional dan intelektual sehingga siswa
menjadi tertarik dalam pembelajaran, menyediakan sarana prasarana yang
6
memadai, termasuk penggunaan media pembelajaran yang lebih modern
seperti audio visual dalam proses pembelajaran, meningkatkan
profesionalisme guru dengan melakukan pelatihan pengembangan
kompetensi.
3 Penelitian yang dilakukan oleh MOH JAENURI NIM 073111329 berjudul
Problematika Membaca Huruf Arab dan Upaya Pemecahannya pada
siswa kelas IV di MI Miftahul Ilmiyah Mojowetan Banjarejo Blora Tahun
Pelajaran 2008 / 2009. Hasil penelitianya : bahwa problematika membaca
huruf Arab dengan upaya pemecahanya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa, dapat meningkatkan perilaku siswa yakni, terjadi peningkatan
partisipasi siswa dalam pembelajaran yang ditunjukan dengan tingkat
keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
4 Penelitian yang dilakukan oleh KHIKMAH KAMILA NIM 3102071
Pengaruh Minat dan Kedisiplinan Belajar Ilmu Tajwid Terhadap
Kemampuan Membaca Al-Qur’an siswa di TPQ Al-Amin “ tingkat
lanjutan ” Kauman Wiradesa Pekalongan. Hasil penelitianya menunjukan
bahwa minat belajar diketahui cukup, kedisiplinanya kategori cukup,
kategori membaca cukup, dari data yang didapt dapat disimpulkan bahwa
pada taraf signifikan 5% ada pengaruh antara minat dan kedisiplinan
belajar Tajwid secara bersama-sama terhadap kemampuan membaca Al-
Qur‟an di TPQ Al-Amin “ tingkat lanjutan ” Kauman Wiradesa
Pekalongan. Artinya semakin tinggi minat dan kedisiplinan belajar Ilmu
Tajwid, maka semakin tinggi kemampuan membaca Al-Qur‟an di TPQ
Al-Amin “ tingkat lanjutan ” Kauman Wiradesa Pekalongan. Sebaliknya,
semakin rendah minat dan kedisiplinan belajar Ilmu Tajwid, maka
semakin rendah pula kemampuan membaca Al-Qur‟an di TPQ Al-Amin “
tingkat lanjutan ” Kauman Wiradesa Pekalongan.
5 Dari penelitian diatas mempunyai kesamaan dengan penelitian
yang sedang peneliti lakukan yaitu Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca
Surat-surat dalam Al-Qur‟an, akan tetapi terdapat perbedaan dari penelitian
diatas dengan penelitian skripsi ini, yaitu bentuk metode dan tujuan yang
7
hendak dicapai, dimana pada penelitian ini menggunakan metode demonstratif
yang tentunya berbeda dengan penelitian diatas, karena tindakan yang
dilakukan berbeda subjek dan materinya. Dari perbedaan tersebut tentunya
akan menghasilkan kesimpulan penelitian yang berbeda pula, jadi beberapa
penelitian diatas menjadi rujukan peneliti.
F. Metode Penelitian.
1 Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan penulis adalah : Penelitian Tindakan Kelas (
Classroom Action Research ).
Penelitian Tindakan Kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom
Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas
untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek
penelitian dikelas tersebut. Pertama kali penelitian tindakan kelas
diperkenalkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1946, yang selanjutnya
dikembangkan oleh Stephen Kemmis, Robin Mc Taggart, John Elliot, Dave
Ebbutt dan lainnya.2
Secara luas penelitian tindakan diartikan sebagai penelitian yang
berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau
pemecahan masalah pada sekelompok subjek yang diteliti dan mengamati
tingkat keberhasilan atau akibat tindakanya, untuk kemudian diberikan
tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian
dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.3
2 Setting atau Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah MI Arrosyidin Pancuranmas Secang Magelang.
3 Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian adalah semua siswa kelas
IV MI Arrosyidin Pancuranmas Secang Magelang.
4 Kolaborator
Penelitian ini menggunakan bentuk kolaborasi. Peneliti sebagai
2 Nizar Alam Hamdani & Dody Hermana, Classroom Action Research ( Teknik Penulisan
dan Contoh Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK)); (Rahayasa;2008), hlm. 42. 3 Ibid, hlm. 42-43.
8
pelaksana yang melaksanakan pembelajaran yang dirancang dan penanggung
jawab penuh penelitian tindakan ini.
5 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa metode
pengumpulan data, antara lain :
a. Metode Observasi
Sutrisno Hadi ( 1986 ) mengemukakan bahwa, observasi merupakan
suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses
biologis dan psikhologis. Teknik pengumpulan data dengan observasi
digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja,
gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.4
Dalam kegiatan ini yang diobservasi secara langsung adalah kegiatan
tindakan pelaksanaan metode demonstratif dalam upaya peningkatan
kemampuan membaca surat-surat dalam Al-Qur‟an di kelas IV MI Arrosyidin
Pancuranmas Secang Magelang.
b. Metode Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondenya sedikit. Teknik
pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau
self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi.5
Wawancara dapat dilakukan secra terstruktur maupun tidak terstruktur,
dan dapat dilakukan melalui tatap muka ( face to face ) maupun dengan
menggunakan telepon. Wawancara memiliki sifat yang luwes, pertanyaan
yang diberikan dapat disesuaikan dengan subjek, sehingga segala sesuatu yang
ingin diungkapkan dapat digali dengan baik.6
4 Sugiyono; Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
); (Bandung;Alfabeta; 2009), hlm. 203. 5 Ibid;hlm:194.
6 Nizar Alam Hamdani, op.cit.,hlm. 76.
9
Metode ini digunakan untuk merefleksi setiap tindakan yang telah
dilakukan peneliti, dengan melakukan diskusi dengan kolaborator tentang
kekurangan dan perbaikan terhadap tindakan yang dilakukan.
c. Metode Tes
Tes ialah seperangkat rangsangan ( stimuli ) yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang
dijadikan penetapan skor angka.7
Metode test ini bertujuan untuk mengukur dan memberikan penilaian
terhadap hasil belajar yang dicapai oleh murid meliputi : kesanggupan mental,
achivement ( test penguasaan hasil belajar ), keterampilan, koordinasi, motorik
dan bakat, baik secara individu maupun kelompok.8
Metode test ini digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan
membaca surat-surat dalam Al-Qur‟an di kelas IV MI Arrosyidin
Pancuranmas Secang Magelang sebagai bentuk evaluasi setelah tindakan yang
dilakukan.
d. Metode Dokumentasi
Berupa dokumen-dokumen baik berupa dokumen primer maupun
sekunder yang menunjang proses pembelajaran di kelas.9
Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang terkait dengan
penerapan metode demonstratif sebagai upaya peningkatan kemampuan
membaca surat-surat dalam Al-Qur‟an di kelas IV MI Arrosyidin
Pancuranmas Secang Magelang.
6 Prosedur Penelitian
Untuk melakukan penelitian tindakan kelas terdapat beberapa model
penelitian tindakan kelas yang dapat dipergunakan. Dalam pemilihan model
tergantung kebutuhan serta kemampuan peneliti memahami model yang
tersedia. Minimal terdapat empat model PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ),
yaitu model yang dikembangkan oleh Ebbut ( 1985 ), model yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart ( 1998 ), Elliot ( 1991 ), dan Mc
7 Ibid;hlm. 77
8 Armai Arief, op.cit., hlm. 62
9 Nizar Alam Hamdani, op.cit., hlm. 77.
10
Kernan ( 1991 ). Secara garis besar keempat model tersebut memiliki bentuk
seperti gambar di bawah ini10
Menurut Sulipan ( 2007 ) tahapan dalam penelitian tindakan kelas terdiri
dari empat tahapan, sebagi berikut :
a) Perencanaan Tindakan
b) Pelaksanaan Tindakan
c) Pengamatan Terhadap Tindakan ( Observasi )
d) Refleksi Terhadap Tindakan
Secara rinci digambarkan sebagai berikut :
a. Siklus I
1) Perencanaan :
10
Ibid, hlm. 51-52.
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
Pelaksanaan
SIKLUS I
SIKLUS II
Perencanaan Pengamatan
Refleksi
SIKLUS
BERIKUTNYA
11
a) Merumuskan tujuan yang jelas baik dari sudut kecakapan atau
kegiatan yang diharapkan dapat tercapai setelah metode
demonstasi berakhir, dengan menyusun RPP.
b) Menyusun Lembar Observasi Siswa
c) Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan anak didik,
yang sebelumnya didahului dengan mengadakan diskusi dan
siswa melakukan demonstrasi kembali agar mereka
memperoleh kecakapan-kecakapan yang lebih baik.
2) Pelaksanaan dengan menerapkan tindakan yang mengacu pada
skenario.
a) Pembukaan yang dilakukan secara bertahap untuk mengawali
materi pembelajaran.
b) Penyampaian materi tata cara membaca Al-Qur‟an sesuai
dengan kaidah Ilmu Tajwid.
c) Mengidentifikasi bacaan-bacaan Tajwid.
d) Membagikan teks / lembaran yang berisi surat-surat dalam Al-
Qur‟an, untuk dicari bacaan yang sesuai dengan Ilmu Tajwid
yang sedang dipelajari.
e) Memberi kesimpulan bacaan Tajwid yang telah ditemukan
dalam teks tersebut.
f) Memberi kesempatan bertanya kepada siswa tentang materi
yang belum jelas.
3) Observasi
Observasi yang dilakukan oleh kolaborator terhadap
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang
telah dipersiapkan, untuk mengetahui kondisi kelas terutama
keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran. Dari hasil pengamatan
ini kemudian dicari solusi dari permasalahan yang ada pada waktu
pembelajaran berlangsung.
4) Refleksi
a. Menilai hasil tindakan
12
b. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.
c. Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang
skenario model pembelajaran, lembar observasi siswa dan lain-
lain.
d. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus berikutnya.
b. Siklus II
Pada siklus II ini tidak jauh berbeda dari siklus I yaitu terdiri dari
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, siklus ini merupakan hasil
refleksi dari siklus I.
c. Siklus III
Pada siklus III tidak jauh berbeda dari siklus I yaitu terdiri dari
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, siklus ini merupakan hasil
refleksi dari siklus II.
7 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari hal-hal
sebagai berikut:
13
BAB II
LANDASAN TEORI
PEMBELAJARAN MEMBACA TULISAN ARAB DENGAN MEDIA VISUAL
A. Dasar Membaca Tulisan Arab
“Membaca” dalam aneka makna adalah syarat pertama dan utama
pengenbangan ilmu dan teknologi serta syarat utama membangun
peradaban. Ilmu baik yang kasbi ( anquired knowledge ) maupun yang
ladunni (abadi , perennial ) tidak dapat di capai tanpa terlebih dahulu
melakukan qiraat „bacaan‟ dalam artinya yang luas.
Semua peradaban berhasil bertahan lama , justru di mulai dari suatu kitab (
bacaan). Sementara kehadiran Al-Qur‟an melahirkan peradaban Islam ,
khususnya di picu oleh daya kekuatan yang timbul dari semangat ayat-ayat
al-Qur,an yang awal mula diturunkan yaitu perintah membaca dan
menullis .
Firman Allah dalam surat Al-Alaq 1-5 :
Dalam rangkaian wahyu Al-Qur‟an yang turun perdana ini , iqra‟ atau
perintah membaca merupakan kata pertama dan alangkah pentingnya kata
ini ketika di ulang dua kali.
Kata iqra’ yang terambil dari kata dasar qara’a pada mulanya berarati
„menghimpun‟. Arti kata ini menunjukkan adanya suatu teks tertulis yang
di baca , tidak pula harus diucapkan sehinnga terdengar oleh orang
lain.Dalam kamus bahasa , ditemukan aneka ragam arti dari kata iqra‟
tersebut , antara lain : menyampaikan , menelaah ,membaca, medalami
14
,meneliti, mengetahui cirri-cirinya , dan sebagainya yang kesemuanya
dapat dikembalikan kepada hakikat “menghimpun” yang merupakan arti
kata tersebut.Perintah membaca , dengan demikian berarti perintah untuk
menyampaikan , menelaah, membaca, mendalami, meneliti, mengetahui
cirri-cirinya, dan sebagainya.
Iqra‟ demikian perintah Tuhan. Akan tetapi apa yang harus di baca, tidak
jelas disebutkan di situ.Sementara kaidah bahasa arab menyatakan bahwa
suatu kata susunan redaksi yang telah disebutkan obyeknya, maka obyek
yang di maksud bersifat umum, mencakup segala yang dapat terjangkau
,baik bacaan suci yang bersumber dari tuhan maupun yang bukan , baik
yang menyangkut ayat-ayat yang tertulis maupun yang tidak tertulis,
sehingga mencakup telaah terhadap alam raya masyarakat ,dan diri sendiri,
ayat suci Al-„quran, majalah Koran , dan sebagainya.
5
BAB II
PEMBELAJARAN MEMBACA TULISAN ARAB DENGAN MEDIA
AUDIO VISUAL
A. Kemampuan Membaca
1. Pengertian Kemampuan
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, bahwa kemampuan adalah
kesanggupan, kecakapan, kekuatan, kekayaan.
Menurut kamus Psikologi Raber, bahwa kemampuan (ability)
adalah : kualitas, kekuatan, daya kompetensi, kecakapan, keahlian,
ketrampilan, kesanggupan (potensi individu) yang memampukan
seseorang melakukan performa (tindakan) tertentu di waktu tertentu.
Test kecerdasan contohnya, termasuk di dalam kategori test
kemampuan.
Kemampuan sering diartikan sebagai bakat (aptitude) dan
kapasitas, padahal ketiganya berbeda. Bakat dapat diartikan sebagai
kemampuan alamiah yang merupakan potensi yang masih perlu
dikembangkan atau dilatih yang relatif bersifat umum (bakat intelektual
umum) dan khusus ( bakat akademis khusus). Sedangkan kemampuan
adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari
pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa suatu
tindakan dapat dilaksanakan sekarang, sedangkan “bakat” memerlukan
latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan di masa
yang akan datang. Kapasitas sering digunakan sebagai sinonim untuk
“kemampuan” yang dapat dikembangkan sepenuhnya di masa
mendatang apabila latihan dilakukan secara optimal.
Dari rumusan di atas dapat kita simpulkan bahwa kemampuan
adalah potensi daya seseorang untuk melakukan performa (pekerjaan
tertentu) diwaktu tertentu sebagai hasil dari pembawaan dan latihan.
6
2. Pengertian Membaca
Dari segi bahasa (linguistik) menurut Hudgson dalam bukunya
Henry Guntur Tarigan,membaca adalah suatu proses yang dilakukan
serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang
hendak disampaikan oleh penulis media kata-kata/bahasa lisan ( pesan
yang tersurat dan tersirat).1
Menurut Lado, membaca ialah memahami pola-pola bahasa dari
gambaran tertulisnya.2
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa membaca adalah
sebagai berikut :
a. Melihat serta memahami dari apa yang tertulis ( dengan melisankan
atau hanya dalam hati).
b. Mengeja atau melafalkan apa yang tertulis
c. Mengucapkan
d. Mengetahui meramalkan, seperti membaca garis tangan.
e. Memperhitungkan memahami, seperti membaca permainan lawan.3
Dari segi tujuan dalam membaca yaitu untuk mencari serta
memperoleh informasi, mencakup isi dan memahami makna bacaan,
diantaranya untuk :
a. Memperoleh perincian atu fakta ( reading for on facts)
b. Memperoleh ide utama (reading for main idea)
c. Mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita (reading for
sequence or organization)
d. Menyimpulkan (reading for classify)
e. Mengelompokkan / mengklasifikasi (reading for inference)
f. Menilai /menevaluasi tokoh dalam cerita ( reding for evaluate)
g. Membandingkan / menentukan( reading to compare or contras).4
1Henry Guntur Tarigan,Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa ,(Bandung :
Angkasa, 1994), hlm. 7. 2Henry G.T,Membaca ,hlm. 9.
3Tim redaksi Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia ,Ed.3, (Jakarta :
Balai Pustaka, 2005), hlm. 707. 4Henry G.Tarigan, Membaca , hlm.10.
7
Menurut aktivitas yang dilakukan, membaca dapat dibedakan
menjadi :
a. Membaca nyaring / bersuara ( reading aloud/oral reading)
b. Membaca dalam hati (selent reading), yang terbagi menjadi :
1) Membaca ekstensif ( membca survey,membaca sekilas dan
membaca dangkal)
2) Membaca Intensif ( membaca telaah isi seperti membaca
teliti,membaca pemahaman,membaca kritis, membaca ide dan
membaca telaah bahasa seperti membaca bahasa, membaca
sastra).5
Ketika belajar membaca pertama kali, para pemula harus bisa
menguasai dua proses persepsi dasar yaitu proses leksikal dan proses
memahami. Proses leksikal digunakan untuk mengidentifikasi huruf dan
kata. Mereka juga harus mengaktifkan informasi yang relevan didalam
memori tentang kata-kata. Proses memahami digunakan untuk
memahami teks secara keseluruhan.6
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang
melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi
juga melibatkan aktivitas visual, berfikir psikolinguistik dan
metakognitif, Sebagai proses visual membaca merupakan proses
menerjemahkan symbol tulisan (huruf) ke dalam kata-kata lisan.
Sebagai proses berfikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata,
pemahaman, literal, interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman
kreatif. Pengenalan kata bisa berupa aktivitas membaca kata-kata
dengan menggunakan kamus.
5 Henry G.Tarigan, Membaca , hlm.12-13.
6Robert J.stenberg, Psikologi kognitif,ed.4.penerjemah Edi Santoso. (Jakarta: Pustaka
Pelajar, 2008), hlm. 329.
8
3. Kemampuan Membaca
Dari penertian kemampuan dan pengertian membaca pada poin di
atas maka kemampuan membaca dapat dirumuskan sebagai potensi
daya seseorang untuk melakukan kegiatan membaca yaitu keahlian
membaca tingkat dasar (membaca huruf dan kata) dan membaca lanjut
(memahami).
Menurut sebuah pandangan, keahlian membaca berkembang
melalui lima tahap (Chal, 1979). Batas usia tidak bersifat kaku dan
tidak berlaku untuk setiap murid. Misalnya, beberapa murid belajar
membaca sebelum masuk kelas satu. Tahap “Chal” ini memberikan
pemahaman tentang perubahan perkembangan dalam proses belajar
membaca.
a. Tahap 0;
Dari kelahiran sampai grade satu. Anak menguasai beberapa
prasyaratan membaca. Banyak yang menguasai cara dan aturan
membaca, cara menginduksikasi huruf dengan cara menulis
namanya sendiri.
b. Tahap 1;
Digrade satu dan dua, banyak anak mulai belajar membaca
dengan mengucapkan kata yakni menyuarakan huruf dan bentuk
ucapan kata, di tahap ini, mereka juga m,ampu menguasai nama
dan suara huruf.
c. Tahap 2;
Di grade dua dan tiga, anak makin lancar dalam membaca.
Mereka disibukkan tugas membaca, tetapi tidak memahami isi
bacaannya.
d. Tahap 3;
Di grade empat sampai delapan, anak makin mampu
mendapatkan informasi dari bacaannya.
9
e. Tahap 4;
Di sekolah menengah atas, banyak murid yang telah
menjadi pembaca yang kompeten. Mereka mampu memahami
materi tertulis dari berbagai perspektif.
Menurut Adib Susilo, ada tujuh tingkat kemampuan
seseorang dikala membaca.
Pertama adalah membaca yang paling dasar, yakni
membaca sebagai kegiatan menghafalkan huruf
Kedua adalah membaca suatu teks sekaligus memahami arti
atau makna yang dikandungnya. Inilah kemampuan membaca yang
sebenarnya.
Ketiga adalah kemampuan membaca tekstual dari ungkapan
sastra dan metaphor yang kesplisit.
Keempat adalah kemampuan membaca ungkapan sastra dan
metaphor yang tidak eksplisit dalam arti tidak ada tandanya yang
jelas.
Kelima adalah kemampuan membaca yang tersirat dari
suatu yang tersurat, atau konteks yang luas di dalam suatu teks.
Seperti bahasa dalam buku ilmiah, buku sastra, dunia hukum,
symbol Kimia lambang-lambang matematika, dan sebagainya.
Keenam adalah kemampuan membaca fakta fakta non
tekstual (tanda-tanda atau ayat di alam semesta) yaitu ayat kauniah
(sunnatullah) dan ayat Qoulliah (Qur’aniah).
Ketujuh adalah kemampuan membaca non tekstual baik
yang sudah berlangsung (masa lalu), yang sedang berlangsung
(masa kini) dan yang akan datang (masa depan). Kemampuan ini
merupakan kemampuan yang paling tinggi, yang biasanya dimiliki
oleh para nabi, rasul dan para ulama (ahli ilmu sebagai pewaris
para nabi).
Kemampuan yang harus ada dalam belajar membaca yaitu :
a. Fasih dalam berbicara.
10
b. Kemampuan mendengar.
c. Kemampuan melihat.
d. Pengaruh lingkungan.
e. Faktor emosi.
f. Faktor kecerdasan.7
4. Tulisan Arab (Huruf Arab)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, huruf adalah tanda aksara
dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad yang melambangkan
bunyi bahasa, aksara.8
Lambang-lambang huruf ( tulisan) di dunia beranaka ragam, maka
tidak semua orang mampu mebaca seluruh lambang-lambang huruf
yang ada. Ada huruf latin, huruf arab, huruf jawa, huruf kanji dan lain-
lain. Dan kadang-kadang bahasa dari suatu bangsa menggunakan
huruf yang bukan milk bangsa tersebut, misalnya Indonesia dengan
Inggris dengan menggunakan huruf latin. Oleh karena itu, dalam
kenyataannya, banyak sekali orang yang dianggap sudah mampu
membaca namun dalam arti sekedar melafalkan huruf, kata atau
kalimat bahasa tersebut ( misalnya bahasa Arab ) dengan tidak disertai
pemahaman arti dari huruf, kata atau kalimat yang dibacanya.9
5. Pengertian Huruf Arab ( Al-Qur‟an )
Huruf Al-Qur‟an adalah huruf yang ada tulisan ( mushaf ) al-
Qur‟an yaitu huruf arab atau disebut juga huruf hijaiyah. Huruf arab
atau (alfabet arab) berbeda dengan alphabet latin, diantaranya :
a. Tulisan arab sesuai dengan system penulisannya, dilakukan dari
kanan ke kiri sehingga lebar bukunyapun dari kanan ke kiri.
7 Fahim Mustofa, Agar Anak Anda Gemar Membaca, (Bandung: Hikmah, 2005), hlm.57.
8 Tim Redaksi Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ED. 3, ( Jakarta:Balai
Pustaka, 2005), hlm.707. 9 Adip susilo,” Tujuh Tapis Membaca” dalam http://psi-uii.com/ diakses tgl 30
Nopember 2010.
11
b. Dalam huruf arab tidak ada huruf besar dengan bentuk tertentu
untuk memulai kalimat baru atau menulis nama orang atau tempat.
c. Perbedaan bentuk huruf arab dalam suatu kata ketika berdiri
sendiri, tengah dan akhir.
d. Sedikit perbedaan antara tulisan tangan dan tulisan cetak atau tik.10
Huruf arab terdiri atas 29 huruf yaitu :
ṭ ط a ا
ẓ ظ b ب
„ ع t ت
ṡ ث g غ
f ف j ج
ḥ ح q ق
k ك kh خ
l ل d د
m م ż ذ
n ن r ر
w و z ز
h ه s س
„ ء sy ش
ṣ ص y ي
ḍ ض
Sedangakan tanda baca huruf Arab adalah fathah bersuara
“a”, kasrah bersuara “i” dlumah bersuara “u” dan tanwin bersuara
“an”,” in” dan “un.
10
Ahmad Izzan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,( Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2008), hlm. 74.
12
5. Dasar Membaca Tulisan Arab
“Membaca” dalam aneka makna adalah syarat pertama dan utama
pengembangan ilmu dan teknologi serta syarat utama membangun
peradaban. Semua peradaban berhasil bertahan lama , justru dimulai
dari suatu kitab (bacaan). Sementara kehadiran Al-Qur‟an melahirkan
peradaban Islam, khususnya dipicu oleh daya kekuatan yang timbul
dari semangat ayat-ayat al-Qur‟an yang awal mula diturunkan yaitu
perintah membaca dan menulis .
Firman Allah dalam surat Al-Alaq 1-5 :
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
11
Dalam rangkaian wahyu Al-Qur‟an yang turun perdana ini , iqra’
atau perintah membaca merupakan kata pertama dan alangkah pentingnya
kata ini ketika diulang dua kali.
Kata iqra’ yang terambil dari kata dasar qara’a pada mulanya
berarti „menghimpun‟. Dalam kamus bahasa, ditemukan aneka ragam arti
dari kata iqra‟ tersebut, antara lain : menyampaikan, menelaah, membaca,
mendalami, meneliti, mengetahui ciri-cirinya, dan sebagainya yang
kesemuanya dapat dikembalikan kepada hakikat “menghimpun” yang
merupakan arti kata tersebut. Perintah membaca, dengan demikian berarti
11
Hasbi Ashshiddiqi, dkk. ,Al Qur’an dan Terjemahan, (Jakarta: Toha Putra Semarang,
1989), hlm. 1079.
13
perintah untuk menyampaikan, menelaah, membaca, mendalami, meneliti,
mengetahui ciri-cirinya, dan sebagainya.
Iqra’ demikian perintah Tuhan, akan tetapi apa yang harus di baca,
tidak jelas disebutkan di situ. Sementara kaidah bahasa arab menyatakan
bahwa suatu kata susunan redaksi yang telah disebutkan obyeknya, maka
obyek yang dimaksud bersifat umum, mencakup segala yang dapat
terjangkau, baik bacaan suci yang bersumber dari Tuhan maupun yang
bukan, baik yang menyangkut ayat-ayat yang tertulis maupun yang tidak
tertulis, sehingga mencakup telaah terhadap alam raya masyarakat, dan diri
sendiri, ayat suci Al-Qur‟an, majalah, koran, dan sebagainya.
Dalam membaca ini ada lima hal yang harus dikuasai:
1. Menguasai huruf hijaiyyah yang berjumlah 28 huruf berikut
makharijul hurufnya.
2. Menguasai tanda baca (a, I, u atau disebut fathah, kasrah, dan
dhommah).
3. Menguasai isyarat baca seperti panjang, pendek, dobel (tasydid), dan
seterusnya
4. Menguasai hukum-hukum tajwid seperti cara baca dengung, samar,
jelas dan sebagainya.
Selain itu di dalam membaca Al-Qur'an terdapat dua irama yaitu
murattal (membaca perlahan-lahan tanpa menggunakan irama lagu) dan
tilawah atau nagham yaitu membaca menggunakan irama tertentu.12
Perintah iqra‟ mendorong agar umat manusia berfikir bertafakur
menggunakan akalnya.13
Dengan dasar perintah iqra’ inilah, peneliti berusaha untuk
meningkatkan kemampuan membaca tulisan arab menggunakan VCD
pada siswa kelas B RA Muslimat NU Girirejo Tegalrejo Magelang tahun
12
Agussyafii, Cara Mudah Belajar Membaca Al-Qur‟an. dalam
file:///F:/Cara%20Mudah%20Belajar%20Membaca%20Al-Qur%25E2%2580%2599an.htm
diakses tanggal 25 juni 2011 13
Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai Al Qur’an
(Jakarta: Gema Insani 2004), hlm. 21.
14
2011. Dengan tujuan anak didik akan lebih mudah dan bergembira dalam
mengikuti pembelajaran membaca tulisan arab pada tingkat dasar ini,
sehingga anak didik dengan mudah mampu menyerap apa yang
disampaikan oleh guru.
B. Media Audio Visual
1. Pengertian Media
Media definisikan oleh para ahli antara lain Arif S. Sadiman, R.
Raharjo dan kawan-kawan mengatakan, media berasal dari bahasa
latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara
harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau
pengantar pesan dari penerima pesan.14
Menurut Rossi dan Breidle dikutip oleh Wina Sanjaya, Media
pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dipakai untuk
mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran,
majalah, dan sebagainya.15
Menurut Education Asssociation (NEA) mendefinisikan bahwa
media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar,
dibaca, atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan
derngan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi
efektifitas program instruksional.16
Menurut Mc. Luhan, media adalah sarana yang disebut juga
Channel, karena pada hakekatnya media telah memperluas atau
memperpanjang kemampuan manusia untuk merasakan, mendengar,
14
. S. Sadiman, R. Raharjo, dkk, Media Pendidikan , (Jakarta: Puspekom Dikbud, 1984),
hlm. 6. 15
. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta : Kencana Predana Media Group, 2007), hlm. 163. 16
Asnawir, M. Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
hlm. 11.
15
dan melihat dalam batas-batas jarak, ruang dan waktu tertentu, kini
dengan bantuan media batas-batas itu hampir tidak ada.17
Menurut para ahli, jenis media dibagi menjadi tiga, yaitu media
audio, media visual, dan media cetak. Media audio berkaitan dengan
indra pendengaran, pesan akan disampaikan, dituangkan ke dalam
lambang-lambang auditif baik verbal (kata-kata atau bahasa lisan)
maupun non verbal.18
Media visual yaitu gambar, model, objek, dan
alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi
belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa.19
Media audio visual yaitu media pengajaran dan media
pendidikan yang mengaktifkan mata dan telinga peserta didik dalam
waktu proses belajar mengajar berlangsung.20
Media menurut Vernon S. Gerlach dan Donald P. Ely adalah :
“The grafhic photo, electronic, or mechanical means for arresting,
processing, and reconstituting visual or verbal information”. 21
Dengan demikian, media adalah sarana atau penunjang kegiatan
belajar mengajar yang dapat dirasakan secara langsung oleh dan siswa
serta dapat membantu memperlancar proses belajar mengajar.
2. Bentuk-bentuk Media
Media dapat dibedakan menjadi dua yaitu media elektronik dan non
elektronik.
a. Media elektronik adalah suatu alat pembelajaran yang
menggunakan alat bantu listrik dan alat perkembangan teknologi,
meliputi audio, audio visual dan cetak
17
. Aminudin Rasyad dan Darhim, Media Pengajaran, (Jakarta : Direktorat Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam, 1997), hlm. 104. 18
. Arif S. Sadiman, dkk, Media, hlm.49 . 19
. Arif S. Sadiman, dkk, Media, hlm. 6. 20
Aminudin Rasyad dan Darhim, Media, hlm. 10. 21
. Vernon S. Gerlach and Donald P. Ely, Teaching and Media,(New Jersey :Prentice
Hall, INC, 1980), hlm. 241.
16
b. Media non elektronik adalah suatu alat pembelajaran yang
menggunakan alat bantu berupa benda, manusia, atau profesi
maupun lingkungan kita.
Berdasarkan basisnya, media pembelajaran dibagi menjadi tiga ;
audio, audio visual, dan cetak.
a. Media audio yaitu media pengajaran dan media pendidikan yang
mengaktifkan telinga peserta didik dalam waktu proses belajar
mengajar berlangsung.
Contoh : tape recorder dan radio
c. Audio Visual yaitu media pengajaran dan media pendidikan yang
mengaktifkan mata dan telinga.22
d. Cetak yaitu media pembelajaran yang disusun secara sistematis dan
efisiensi dalam proses pembelajaran.
3. Kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan media.
Beberapa pendapat tentang kelebihan dan kekurangan dalam
penggunaan media pembelajaran sebagai berikut :
a. Penggunaan Media elektronik
1) Kelebihan
Kelebihan dari media elektronik ini pada umumnya telah dapat
memberikan suasana yang lebih “hidup” penampilannya lebih
menarik, dan di samping itu dapat pula dipergunakan untuk
memperlihatkan suatu proses tertentu secara lebih nyata.
2). Kekurangan
Kekurangan dari media ini, terutama terletak dari segi teknis
dan juga biaya. Penggunaan media ini memerlukan dukungan
sarana dan prasarana tertentu seperti listrik dan peralatan/
22
Azhar Arsyad, Media pengajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997) , hlm.
104.
17
bahan-bahan khusus yang tidak selamanya mudah diperoleh
di tempat-tempat tertentu.23
b. Penggunaan media non elektronik
1) Kelebihan
a) Dapat memberikan kesempatan semaksimal mungkin pada
siswa untuk mempelajari sesuatu ataupun melaksanakan
tugas-tugas dalam situasi nyata
b) Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengalami
sendiri situasi yang sesungguhnya dan melatih keterampilan
mereka dengan menggunakan sebanyak mungkin alat indra.
2) Kekurangan
a) Membawa murid-murid ke berbagai tempat di luar sekolah
kadang-kadang mengandung resiko dalam betuk kecelakaan
dan sejenisnya.
b) Biaya yang diperlukan untuk mengadakan berbagai objek
nyata kadang-kadang tidak sedikit, apalagi ditambah dengan
kemungkinan kerusakan dalam menggunakannya.
c) Tidak selalu memberikan semua dari objek yang sebenarnya
dan gambar bagian demi bagian, sehingga pengajaran harus
didukung pula dengan media lain.24
4. Media Audio visual
Audio Visual berasal dari kata Audible dan Visible, audible
yang artinya dapat didengar,visible artinya dapat dilihat.25
Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, audio adalah hal-
hal yang berhubungan dengan suara atau bunyi.26
Audio
berhubungan dengan indera pendengaran, pesan yang akan
23
R. Ibrahim, Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2003),
hlm. 116. 24
R. ibrahim, Nana Syaodih, Perencanaan, hlm. 119. 25
Amir Hamzah sulaiman, Media Audio Visual untuk Pengajaran, penerangan dan
penyuluhan, ( Jakarta: PT Gramedia, 1985), hlm. 46-47 26
Save M. Dagun ,Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, ( Jakarta : Lembaga Pengkajian
Kebud. Nusantara (LPKN), 2006 ), hlm.81.
18
disampaikan dituangkan kedalam lambang-lambang auditif, baik
verbal ( kata-kata) maupun non verbal.27
Visual adalah hal-hal yang berkaitan dengan penglihatan,
dihasilkan atau terjadi sebagai gambaran dalam ingatan. Jadi ,
audio visual adalah alat peraga yang bisa ditangkap dengan indera
mata dan indera pendengaran yakni yang mempunyai unsur suara
dan unsur gambar.28
Melihat perincian pengertian yang ada, maka dapat
disimpulkan bahwa media audio visual adalah sarana/prasarana
yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran yang
digunakan untuk membantu tercapainya tujuan belajar.
5. Manfaat Media Audio Visaul
Fungsi media pada mulanya sebagai alat peraga atau alat
bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni yang memberikan
pengalaman pada anak dalam rangka mendorong motivasi belajar,
memperjelas dan mempermudah konsep yang komplek dan abstrak
menjadi lebih sederhana, kongkret, mudah dipahami.
Menurut Ensiclopedi of Educational Research dalam
bukunya Fatah Sukur, nilai atau manfaat media pendidikan adalah
sebagai berikut :
a. Meletakkan dasar yang kongkret untuk berfikir
b. Memperbesar perhatian siswa
c. Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar,
oleh karena itu pelajaran lebih mantap
d. Memberikan pengalaman yang nyata
e. Menerikan pengalaman yang tidak diperoleh dengan cara yang
lain
f. Media pendidikan memungkinkan terjadinya interaksi langsung
antara guru dan murid
27
Arif S. Sadiman, dkk, Media ,hlm. 28
Soegarada Poerbakawatja H.A.H Harahap, Ensiklopedi Pendidikan, ( Jakarta, Gunung
Agung,1982 ),hlm. 32
19
g. Media pendidikan membangkitkan motivasi dan merangsang
kegiatan belajar.29
6. Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Kerucut pengalaman adalah sebuah teori pola media
pendidkan yang dikemukakan oleh ahli audio visual yang bernama
Edgar dale yang dikutip oleh Arif S.Sadiman dkk. Dalam usaha
memanfaatkan media sebagai alat bantu ini Edgar Dale mengadakan
klasifikasi pengalaman yang berlapis menurut tingkat yang paling
kongkret ke yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian
dikenal dengan kerucut pengalaman Edgar Dale (cone of experience),
Bentuk kerucutnya adalah sebagai berikut :30
Gambar 2.1 Kerucut pengalaman Edgar Dale
7. Jenis Media Audio visual
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti
yang penting karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan
yang akandisampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media
29
Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, (Semarang, Rasail, 2004),hlm. 127 30
Yusuf Hadi Miarso,dkk. Tehnologi komunikasi Pendidikan, ( Jakarta, CV. Rajawali,
1984),hlm.4950
Lam-
bang
kata
Lambang
visual
Gambar Diam,
Rekaman Radio
Gambar Hidup Pameran
Televisi
Karyawisata
Dramatisasi
Benda Tiruan / Pengamatan
Pengalaman Langsung
20
sebagai perantara.31
salah satu teknologi dalam proses itu adlah
memilih media pembelajaran. Media pembelajaran inilah yang akan
membantu memudahkan siswa dalam mencerna informasi
pengetahuan yang disampaikan. Media pembelajaran Audio visual
terbagi atas tiga jenis yaitu, film bersuara, televisi dan video.
a. Film Bersuara
Film yang dimaksudkan disini adalah film sebagai alat audio visual
untuk pelajaran, penerangan dan penyuluhan. Banyak hal-hal yang
dpat dijelaskan melalui film, anatara lain materi pokok proses yang
terjadi dalam tubuh kita atau yang terjadi dalam suatu industry,
kejadian-kejadian dalam alam, tata cara kehidupan, mengajari
suatu ketrmpilan, sejarah-sejarah kehidupan zaman-zaman
terdahulu dan sebagainya.
Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam
frame dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa
proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar
itu hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga
memberikan visual yang kontinu. Kemampuan film dan video
melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik
tersendiri. Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan
untuk tujua-tujuan hiburan, dokumentasi dan pendidikan.32
b. Televisi
Pada mulanya masyarakat berpendapat bahwa televise adalah
barang mewah. Suatu media yang kurang dan memerlukan biaya
banyak serta kurang bermanfaat bagi pendidikan. Pandangan
demikian tergolong pandangan skeptic. Tetapi kemudian muncul
pandangan yang berpendapat agar televisi digunakan dalam
pengajaran kelas, adapun keuntungan dari penggunaan televisi di
sekolah bagi pendidikan anak-anak adalah sebagai berikut :
1) Televisi dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio-
visual termasuk gamber diam, film, obyek, spesimen, dan
drama.
31
Syiful Bahri Jdamarah dan Aswin Zain, Strategi, hlm. 136 . 32
Asyhar Arsyad, Media Pembelajaran, Ed. 1 Cet. 5 (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2003), hlm. 48.
21
2) Televisi bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik
bagi siswa.
3) Televisi dapat membawa dunia nyata ke rumah dan ke kelas-
kelas, seperti orang, tempat-tempat, dan peristiwa-peristiwam
melalui penyiaran langsung atau rekaman.
4) Televisi dapat memberikan kepada siswa peluang untuk
melihat dan mendengar diri sendiri
5) Televisi dapat menyajikan program-program yang dapat
dipahami oleh siswa dengan usia dan tingkatan pendidikan
yang berbeda-beda.
6) Televisi dapat menyajikan visual dan suara yang amat sulit
diperoleh pada dunia nyata, misalnya ekspresi wajah, dental
operation dan lain-lain.
7) Televisi dapat menghemat waktu guru dan siswa, misalnya
dengan merekam siaran pelajaran yang disajikan dapat
diputar ulang jika diperlukan tanpa harus melali proses itu
kembali. Disamping itu televisi merupakan cara yang
ekonomis untuk menjangkau sejumlah besar siswa pada
lokasi yang berbeda-beda untuk penyajian yang bersamaan.33
c. Video
Video adalah gambar hidup ( bergerak; motion), proses
perekamannya, dan penayangannya yang tentunya melibatkan
teknologi.34
Menurut Arif S. Sadiman bahwa video merupakan
media audio visual yang menampilkan gerak. Yang semakin lama
semakin popular dalam masyarakat kita.35
Ada banyak kelebihan video ketika digunakan sebagai media
pembelajaran diantaranya menurut Nugent dalam smaldino dkk,
33
Asyhar Arsyad, Media, hlm. 52. 34
Saiful Amin, Media Audio Dan Video Untuk Pembelajaran, dalam
http://benramt.wordpress.com/ yang di akses tgl 28 Oktober 2010, hlm. 3. 35
Arif S. Sadiman, dkk. Media, hlm. 76
22
video merupakan media yang cocok untuk pelbagai milliu
pembelajaran, bahkan satu siswa seorang diri sekalipun..
Video juga bisa dimanfaatkan untuk hampir semua topik, tipe
pebelajar, dan setiap ranah; kognitif, afektif, psikomotor,dan
interpersonal. Pada ranah kognitif, pebelajar dapat mengobservasi
rekreasi dramatis dari kejadian sejarah masa lampau dan rekaman
actual dari peristiwa terkini, karena unsur suara,warna dan gerak
disini mampu membuat karakter berasa lebih hidup. Selain itu
menonton video, setelah atau sebelum membaca dapat memperkuat
pemahaman siswa terhadap materi ajar. Pada ranah afektif , video
dapat memperkuat siswa dalam merasakan unsur emosi dan
penyikapan dari pembelajaran yang efektif. Pada ranah psikomotor,
video memiliki keunggulan dalam memperlihatkan bagaimana
sesuatu bekerja. Misalnya dalam mendemonstrasikan bagaimana
merangkai bunga, membuat origami pada siswa TK, atau memasak
pada pelajaran tataboga dan lain sebagainya.Sedangkan pada ranah
meningkatakan kompetensi interpersonal, video memberikan
kesempatan kepada mereka untuk mediskusikan apa yang telah
mereka saksikan secara berjama‟ah.
Media video dan VCD, sebagai media pembelajaran mempunyai
kelebihan dan kekurangan.
1) Kelebihan media video dan VCD sebagai berikut :
a) Menyajikan obyek belajar secara konkret
b) Sifatnya yang audio visual, sehingga memiliki daya tarik
tersendiri.
c) Sangat baik untuk pencapaian tujuan belajar psikomotorik
d) Dapat mengurangi kejenuhan belajar.
e) Menambah daya tahan ingatan atau retensi tentang obyek
belajar
f) Portable dan mudah didistribusikan
23
2) Kelemahan Media video dan VCD adalah :
a) Pengadaannya memerlukan biaya mahal.
b) Tergantung pada energi listrik, sehingga tidak dapat
dihidupkan di segala tempat.
c) Sifat komunikasi searah, sehingga tidak dapat memberi
peluang untuk terjadinya umpan balik.36
8. Pengunaan Media Pembelajaran
Dengan menggunakan kombinasi media dalam pembelajaran
siswa dapat menikmati pembelajaran yang lebih bermutu dan nilainya
bahkan lebih variatif dibandingkan dengan pengalaman langsung.
Dengan demikian efektifitas dan efisiensi pembelajaran dapat
ditingkatkan ke taraf yang setinggi-tingginya.37
Selain itu Fuad Fakhrudin mengemukakan apapun tipe
kecerdasan manusia, maka pembelajaran harus dapat merangsang
aktifitas kekuatan fisik dan jiwa manusia semaksimal mungkin, dan
tidak ada jalan lain kecuali pembelajaran bermedia. Dalam hal-hal
yang spiritualistik sekalipun, pembelajaran itu dapat dilakukan
dengan media salah satunya, anjuran Nabi untuk mengujungi kuburan
setelah sebelumnya dilarang adalah contoh pembelajaran bermedia
dimana dengan kunjungan ke kuburan, orang mengingat akan mati
kelanjutan dari setiap mahkluk yang bernyawa. Demikian juga
sebagaimana dalam hadits Nabi yang menceritakan Nabi Musa yang
mengeluhkan bagaimana mencari Allah,. Maka Allah berfirman
“Carilah Aku (Allah) di kalangan orang-orang yang hatinya hancur”.
Rangkaian cerita ( al-qashah) atau berbagai perumpamaan simbolik (
al-amtsal) di dalam Al-Qur‟an juga merupakan tipe-tipe-
36
Hujairoh. Sanaki, Media Pembelajaran (Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2009), hlm.
106. 37
Fuad Fakhrudin, Minimal Standar Pelayanan Madrasah Ibtidaiyah, (Jakarta, Dirjen
kelembagaan Agama Islam, 2005), hlm. 55.
24
pembelajaran bermedia yang sudah dicontohkan oleh Allah dan
Rasul.
72. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan
untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan
selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu
beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"
73. Dan Karena rahmat-Nya, dia jadikan untukmu malam dan siang,
supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari
sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu
bersyukur kepada-Nya.38
Penggunaan media Audio visual dalam pembelajaran hendaknya
memperhatikan kaidah-kaidah. Prinsip-prinsip umum penggunaan
media antara lain :
a. Penggunaan media tidak dapat berdiri sendiri, dalam arti tanpa
melibatkan komponen pembelajaran lainnya. Demikian juga,
bahwa media haruslah memerlukan modifikasi tertentu dalam
system, strategi dan tehnik metodologi pembelajaran agar media
benar-benar dapat bermanfaat bagi peningkatan proses hasil
pembelajaran.
b. Tidak ada media yang serba cocok dengan keadaan yang
bermacam-macam. Keadaan lingkungan fisik dan psikologis siswa
dan kelas haruslah dipertimbangkan dalam penggunaan media.
c. Media pembelajaran yang berupa media rancangan ( media by
design) tentunya penggunaan terbatas menurut desain yang telah
38 Hasbi Ashshiddiqi, dkk. ,Al Qur’an dan Terjemahan, hlm. 622.
25
diterapkan, dan praktis media tersebut tidak efektif untuk sasaran
yang berbeda. Demikian juga, media yang dimanfaatkan ( by
utilization) seperti bola dunia, peta, penggaris, film, program
komputer dan lain-lain, yang dapat ditemukan di pasar harus pula
disesuaikan dengan tujuan dan subyek.
d. Penggunaan media secara serampangan, tanpa memperhatikan
manfaat, tujuan dan sasaran, serta tanpa melalui prosedur
pemilihan yang tepat, justru akan mengacaukan pembelajaran.
Bagaimanapun pembelajaran multimedia itu secara umum efektif,
tetapi jika tidak memperhatikan faktor perhatian dan reseptivitas
siswa serta familiaritas guru maka tidak akan berguna.
e. Penggunaan media pembelajaran menghendaki adanya persiapan
ekstra dari guru, bagi guru sebagai teacher manager yang
mendesain proses pembelajaran, ataupun guru sebagai teacher
operator yang mempersiapkan teknik-teknik presentasi dan
mempresentasikan pembelajaran dengan media yang sudah dipilih.
f. Penggunaan media sejauh mungkin lebih dari sekedar berfungsi
alat bantu mengajar guru ( teaching aids) tetapi sebagai sumber
yang menempati posisi sebagai bagian integral dari system operasi
pembelajaran.
g. Tidak diperkenankan menggunakan media untuk sekedar pengisi
waktu luang, karena akan memberikan kesan buruk bagi siswa
bahwa media hanya sebagai media hiburan. Media-media yang
dapat dikesankan melenceng adalah program film pendidikan,
gambar-gambar, slide, televisi, OHP, dan juga Komputer. Di
situlah guru perlu ekstra hati-hati menyikapi pemanfaatannya.39
Selain itu dalam penggunaan media ada hal-hal yang harus
diperhatikan, yaitu :
39
Fuad Fakhrrudin, Standar, hlm. 57-59.
26
a. Jenis kemampuan yang akan dicapai, sesuai dengan tujuan
pengajaran. Sebagaimana diketahui bahwa tujuan pengajaran itu
menjangkau daerah kognitif, afektif dan psikomotor.
b. Kegunaan dari berbagai jenis media itu sendiri. Setiap jenis
media mempunyai nilai kegunaan sendiri-sendiri.
c. Kemampuan guru menggunakan jenis media. Betapapun
tingginya nilai kegunaan media, hal itu tidak memberi mafaat
yang optimal, jika guru kurang/ belum mampu menanganinya
dengan baik.
d. Keluwesan dalam penggunaannya. Dalam memilih media harus
dipertimbangkan pula faktor keluwesan dalam arti seberapa
media tersebut dapat digunakan dengan praktis dalam berbagai
situasi dan mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang
lain.
e. Kesesuaian dengan alokasi waktu dan sarana pendukung
dengan sarana yang ada.
f. Ketersediaannya biaya.40
Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran mencakup
beberapa langkah yang harus dilakukan. Langkah-langkah tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Langkah-langkah persiapan guru, pertama guru harus
mempersiapkan unit pelajaran terlebih dahulu, kemudian baru
memilih yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran yang
diharapkan.
b. Mempersiapkan kelas, audien dipersiapkan lebih dahulu supaya
mereka mendapat jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam pikiran
mereka sewaktu menyaksikan VCD tersebut.
c. Langkah penyajian, setelah audien, dipersiapkan barulah VCD
diputar.
40
R. Ibrahim, Nana Syaodih, Perencanaan, hlm. 121
27
d. Aktivitas lanjutan, aktivitas lanjutan ini dapat berupa Tanya jawab,
guna mengetahui sejauh mana pemahaman audien/siswa terhadap
materi yamg disajikan. Kalau masih ada kekeliruan bisa dilakukan
pemutaran kembali.41
Dari pendapat tersebut penggunaan media dalam pembelajaran
sangatlah diperlukan. Misalnya untuk materi do‟a-do‟a harian, penanaman
pembiasaan akhlakul karimah untuk usia dini dengan memutar cerita-
cerita bagus yang sesuai. Begitu pula media juga penting diterapkan pada
pembelajaran membaca tulisan arab, dengan menggunakan media audio
visual. Dengan menggunakan media audio visual pembelajaran menjadi
lebih menarik sehingga perhatian dan minat siswa akan tumbuh, dan juga
siswa mudah menirukan bunyi kalimat-kalimat, sehingga prestasi
pembelajaran membaca tulisan arab akan meningkat. Penggunaan media
audio visual juga sangat membantu guru dalam penyampaian.
C. Kajian Pustaka
Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji beberapa karya ilmiah dan
kajian pustaka yang berkaitan dengan tema yang penulis angkat diantaranya
yaitu:
1. Skripsi penelitian Tindakan Kelas karya Ainul Maghfiroh ( 073111353 )
IAIN Semarang. Dengan judul Upaya Peningkatan Membaca Al-Qur‟an
Pada Siswa Kelas V MI Miftahul Falaah Rejosari Priangsurat
Temanggung Tahun 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mencari data dan
informasi yang kemudian dianalisis dalam rangka mengupayakan
meningkatnya motivasi membaca Al- Qur‟an siswa dengan menggunakan
pendekatan Iqra‟, dengan penyajian 3 siklus. Pada kesimpulan yang
diambil akhir Skripsi,yaitu kemampuan membaca Al-Qur‟an kelas V MI
Miftahul Falaah Rejosari Temanggung sesudah menggunakan pendekatan
Iqro‟ dengan tiga siklus meningkat menjadi 95,5% sehingga menjadi
lebih baik.
41
M. Basyirudin Usman, Media pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm. 97.
28
2. Skripsi penelitian Tindakan Kelas karya. Skripsi penelitian Tindakan
Kelas karya Sulimah, Institut Agama Islam Negeri Walisanga Fakultas
Tarbiyah Semarang. Dengan judul Penggunaan Media Audio Visual
Dalam Pembelajaran Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Baca Tulis
Al-Qur‟an Pada Siswa Kelas III Mi Muhammadiyah Paremono Mungkid
Magelang Tahun 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mencari data dan
informasi yang kemudian dianalisis dalam rangka mengupayakan
meningkatnya prestasi belajar siswa MI Muhammadiyah Paremono
Mungkid Magelang sebelum dan sesudah menggunakan media audio
visual dalam pembelajaran baca tulis Al-Qur‟an. Dengan penyajian 2
siklus. Pada kesimpulan yang diambil akhir Skripsi,yaitu hasil evaluasi (
nilai rata-rata siswa ) meningkat dari 58,44 menjadi 74,14,
Buku yang berjudul 5 Jam Lancar Membaca Dan Menulis Al Qur‟an
karangan Drs. M. Ashim Yahya, penerbit Qultum Media, Jakarta, 2008.
Dalam buku tersebut dijelaskan tentang cara belajar cepat membaca dan
menulis Al Qur‟an dengan baik dan sesuai dengan tajwidnya, mulai dari
pengenalan huruf hijaiyah dalam bermacam harakah ( barisnya ) serta dalam
macam-macam hubungan yang lebih terperinci lagi sebagai berikut :
a. Mengenal huruf hijaiyah
b. Tanda baca
c. Menulis huruf hijaiyah
d. Hukum bacaan
e. Tanda waqaf / berhenti
f. Nun ,mim dan tanwin
g. Latihan menulis angka.42
Pengembangan Agama Islam di Raudhatul Athfal dilaksanakan
melalui tiga jalur kegiatan, yaitu :
1. Kegiatan Rutin
2. Kegiatan Terintegrasi
42
M. Ashim Yahya, 5 Jam Lancar Membaca dan Menulis Al-Qur’an Cet.2 , ( Jakarta: Qultum
Media, 2009 ), hlm. ix-x.
29
3. Kegiatan Khusus
Dalam Pengembangan Agama Islam yang termasuk kegiatan rutin
adalah :
a. Mengucapkan ikrar dua kalimah syahadat
b. Berdo‟a sebelum dan sesudah kegiatan
c. Pendidikan sholat yang meliputi ucapan dan gerakan sholat
d. Hafalan Surat-surat pendek
e. Hafalan do‟a-do‟a harian
Perbedaan penulisan Skripsi ini dengan buku-buku tersebut bahwa
skripsi ini kajiannya lebih bersifat khusus labih difokuskan untuk
pembelajaran kemampuan membaca tulisan arab kelas B RA Muslimat, agar
mata pelajaran PAI lebih dikuasai oleh anak didik.
D. Hipotesis
Hipotesis tindakan dalam penelitian Tindakan kelas kali ini adalah
Penggunaan VCD dapat meningkatkan kemampuan membaca tulisan arab.
Dengan demikian dapat diketahui adanya peningkatan kemampuan siswa RA
kelas B di RA Muslimat Girirejo dalam membaca tulisan arab sebelum dan
sesudah menggunakan VCD.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yaitu didasarkan
pada permasalahan prestasi belajar membaca tulisan arab siswa kelas B RA
Muslimat NU Girirejo Tegalrejo Magelang tahun 2011.
Menurut I.GAK. Wardani, penelitian tindakan kelas adalah penelitian
yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri, melalui refleksi diri
dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil
belajar siswa menjadi meningkat. 1
Menurut Suyanto yang dikutip oleh Masnur Muslich, penelitian
tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan
melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan/ atau
meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional.2
Menurut Kemmis dan Mc. Taggart dalam bukunya Masnur Muslich,
penelitian tindakan kelas adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri
sendiri, pengalaman kerja sendiri yang dilaksanakan secara sistematis,
terencana, dan dengan sikap mawas diri.3
Langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas ini mengacu pada
model penelitian kelas bentuk siklus (table 3.1), dimana dalam model ini,
setiap tindakan memiliki unsur-unsur sebagai berikut : perencanaan,
pelaksanaan, observasi, refleksi.4
1IGAK Wardhani,Kuswaya Wihardit,Penelitian Tindakan Kelas,Cet.10-Ed.1 (Jakarta,
Unversitas Terbuka,2010) 2 Masnur Muslich, Melaksanakan PTK Itu Mudah,( Jakarta, Bumi Aksara, 2009),hlm.9
3 Masnur Muslich, Melaksanakan, hlm. 10
4 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, Ed. 1 Cet. 2 ( Jakarta, Kencana Prenada
Media Group, 2010 ), hlm. 57.
31
Refleksi Awal
Studi Pendahuluan
Perencanaan
Tindakan
Implementasi 1
Observasi 1
Refleksi 1
Perencanaan 2
Observasi 2
Implementasi 2
Refleksi 2
Perencanaan 3
Implementasi 3
Observasi 3
Refleksi 3
Gambar 3.1. Model Penelitian Tindakan Kelas Bentuk Siklus
32
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu penelitian.
Waktu penelitian terdiri dari dua siklus, siklus pertama pada tanggal 7
Pebruari 2011 sampai 2 Maret 2011. Penelitian ini dimulai dengan
menggunakan VCD sebagai media pembelajaran materi tentang bacaan
huruf hijaiyah terpisah dan bersambung .
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas B RA Muslimat NU Girirejo. Sekolah
tersebut terletak di dusun Geger, desa Girirejo, Kecamatan Tegalrejo,
Kabupaten Magelang. Sekolah ini didirikan pada tahun 1969 dan telah
mengalami renovasi dan rehab gedung sebanyak 3 kali sampai sekarang.
Tanah yang digunakan untuk mendirikan sekolah ini berasal dari wakaf.
Sokolah ini terdiri dari 2 ruang yaitu kelas A (TK kecil) dan kelas B (TK
besar)
C. Variabel penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu :
1. Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran membaca tulisan arab
kelas B RA Muslimat NU Girirejo tahun 2011
2. Prestasi belajar membaca tulisan arab siswa kelas B RA Muslimat NU
Girirejo Tegalrejo tahun 2011.
D. Desain penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yaitu penelitian
didasarkan pada permasalahan prestasi membaca tulisan arab siswa kelas B
RA Muslimat NU Girirejo tahun 2011.
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdidi dari 3 siklus. Tiap siklus
dilaksanakan sesuai dengan perbaikan yang dicapai, seperti yang telah di
desain dalam faktor-faktor yang telah diselidiki.
33
Dalam siklus satu peneliti menggunakan media audio visual dengan
memutarkan Video Casette Display (VCD) didalamnya terkandung bacaan
huruf hijaiyah pisah dan sambung. Siswa diharapkan mampu membedakan
huruf-huruf hijaiyah pisah dan sambung sesuai materi yang telah ditentukan.
Berdasarkan refleksi awal, maka langkah-langkah yang dianggap paling
tepat untuk meningkatkan prestasi pembelajaran tulisan arab adalah
meningkatkan aktivitas dan peran serta siswa dalam pembelajaran serat guru
dalam penggunaan media yang tepat yaitu penggunaan media audio visual
dalam pembelajaran,
Dengan berpedoman pada hal tersebut diatas, maka prosedur
pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini (a) perencanaan (b) pelaksanaan
tindakan (c) observasi (d) refleksi di setiap siklus.
Secara rinci prosedur tindakan ini dapat dijabarkan dalam uraian
sebagai berikut :
1. Siklus pertama
Siklus pertama penelitian dilaksanakan pada minggu kedua bulan pebruari
2011, dengan pokok bahasan huruf hijaiyah secara terpisah dan sambung
dari ا sampai ذ.
Tahapan dan langkah-langkah peneliti adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
Dalam tahapan perencanaan tercakup kegiatan sebagai berikut :
1) Refleksi awal yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan
evaluasi terhadap pembelajaran tulisan arab yang selama ini
dilakukan menunjukkan kelemahan kurangnya minat dalam
belajar.
2) Penentuan fokus pembelajaran dan mengkaji teori untuk memilih
solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran.
3) Penyusunan proposal penelitian lengkap dengan Rencana
Kegiatan Harian (RKH) sesuai dengan pokok bahasan dan
34
instrument pengumpulan selama penelitian tindakan ini
dilaksanakan.
4) Penyiapan VCD sebagai media pembelajaran membaca tulisan
arab tentang huruf hijaiyah pisah dan sambung.
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan penelitian menerapkan strategi pembelajaran
sesuai dengan RKH yaitu menggunakan media audio visual atau VCD
sebagai media pembelajaran membaca tulisan arab.
Pokok bahasan yang diajarkan adalah membaca tulisan arab / huruf
hijaiyah pisah dan sambung dari ا sampai ث
c. Observasi
Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan prestasi
belajar membaca tulisan arab siswa kelas B RA Muslimat NU Girirejo
tahun 2011 dengan penggunaan media audio visual dalam
pembelajaran, maka observasi difokuskan pada pembelajaran
membaca tulisan arab untuk melakukan observasi terhadap situasi
kelas saat pembelajaran.
Dalam observasi / pengamatan peneliti menggunakan lembar
pengamatan untuk mengamati saat proses kegiatan pembelajaran
membaca tulisan arab, jumlah siswa terdiri dari 25 siswa. Hal-hal
yang diobservasi terdiri dari (1) ketepatan makhorijul huruf (2)
kelancaran membaca tulisan arab pisah dan sambung (3) keaktifan
peserta didik saat proses pembelajaran berlangsung.
Tabel 3.2
Instrumen Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
Siklus I
No Nama anak Aspek yang diamati
Membaca Perhatian Keaktifan
1 Ahmad Mirzam
2 Milhas Hawari
3 Dimas Ardi Nugroho
35
4 M. Lubnan Najih
5 Umifaikotul Janah
6 Farah Khoirunnisa
7 Elia Putri Saniya
8 Indana Putri Adysti
9 Sobicha Mahmudah
10 M. Wafa Al Farashi
11 M. Rafi Ardiyanto
12 Indro Prasetyo
13 Ihwan Prasetyo
14 R. Pandu Yunianto
15 Resa Eka Y.
16 Mei Listiana
17 Mei Linda Saputri
18 Iqbal Solana
19 Rian Arifiansah
20 Riko Arifiansah
21 Dafin Dirosi
22 M. Adi Kurniawan
23 Ihsanudin
24 Fikri Ramdani
25 Dinara Safina
Jumlah
Prosentase
Keaktifan Siswa
d. Refleksi
1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi
evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan.
2) Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang
skenario pembelajaran dan lembar kerja siswa.
3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk
digunakan untuk siklus selanjutnya.
2. Siklus Kedua
Siklus kedua penelitian dilaksanakan pada minggu ketiga bulan pebruari
2011, dengan pokok bahasan huruf hijaiyah secara terpisah dan sambung
dari ج sampai د .
Tahapan dan langkah-langkah peneliti adalah sebagai berikut :
36
a. Perencanaan
Dalam tahapan perencanaan tercakup kegiatan sebagai berikut :
1) Refleksi kedua yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan
evaluasi terhadap pembelajaran membaca tulisan arab materi
bacaan pada siklus pertama yang masih ada kelemahan.
2) Penentuan fokus permasalahan dan mengkaji kelemahan
pembelajaran pada siklus pertama.
3) Penyusunan proposal penelitian lengkap dengan Rencana
Kegiatan Harian (RKH) sesuai dengan pokok bahasan dan
instrument pengumpulan data selama penelitian tindakan ini
dilaksanakan.
d) Penyiapan VCD sebagai media pembelajaran membaca tulisan
arab tentang huruf hijaiyah pisah dan sambung.
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan penelitian kedua menerapkan strategi
pembelajaran sesuai dengan RKH yaitu menggunakan media audio
visual atau VCD sebagai media pembelajaran membaca tulisan arab.
Pokok bahasan yang diajarkan adalah membaca tulisan arab /
huruf hijaiyah pisah dan sambung dari ج sampai د.
c. Observasi
Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan prestasi
belajar membaca tulisan arab siswa kelas B RA Muslimat NU Girirejo
tahun 2011 dengan penggunaan media audio visual dalam
pembelajaran, maka observasi difokuskan pada pembelajaran
membaca tulisan arab Jenis yang diamati sama dengan siklus pertama,
yang diharapkan ada peningkatan prestasi pembelajaran membaca
tulisan arab melalui penggunaan media audio visual. Untuk
melakukan observasi terhadap situasi kelas saat pembelajaran .
Dalam observasi / pengamatan peneliti menggunakan lembar
pengamatan untuk mengamati saat proses kegiatan belajar melalui
penggunaan media audio visual dalam pembelajaran. Aspek yang
37
diamati terdiri dari (1) ketepatan makhorijul huruf (2) kelancaran
membaca tulisan arab pisah dan sambung (3) keaktifan peserta didik
saat proses pembelajaran berlangsung.
Tabel 3.3
Instrumen Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
Siklus II
No Nama anak Aspek yang diamati
Membaca Perhatian Keaktifan
1 Ahmad Mirzam
2 Milhas Hawari
3 Dimas Ardi Nugroho
4 M. Lubnan Najih
5 Umifaikotul Janah
6 Farah Khoirunnisa
7 Elia Putri Saniya
8 Indana Putri Adysti
9 Sobicha Mahmudah
10 M. Wafa Al Farashi
11 M. Rafi Ardiyanto
12 Indro Prasetyo
13 Ihwan Prasetyo
14 R. Pandu Yunianto
15 Resa Eka Y.
16 Mei Listiana
17 Mei Linda Saputri
18 Iqbal Solana
19 Rian Arifiansah
20 Riko Arifiansah
21 Dafin Dirosi
22 M. Adi Kurniawan
23 Ihsanudin
24 Fikri Ramdani
25 Dinara Safina
Jumlah
Prosentase
Keaktifan Siswa
38
d. Refleksi
1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi
evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan.
2) Melakukan pengamatan hasil evaluasi tentang skenario
pembelajaran dan lembar pengamatan kerja siswa.
3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk
digunakan untuk siklus selanjutnya.
3. Siklus Ketiga
Siklus kedua penelitian dilaksanakan pada minggu pertama bulan Maret
2011, dengan pokok bahasan huruf hijaiyah secara terpisah dan sambung
dari ذ sampai س .
Tahapan dan langkah-langkah peneliti adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
Dalam tahapan perencanaan tercakup kegiatan sebagai berikut :
1) Refleksi ketiga yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan
evaluasi terhadap pembelajaran membaca tulisan arab materi
bacaan pada siklus pertama yang masih ada kelemahan.
2) Penentuan fokus permasalahan dan mengkaji kelemahan
pembelajaran pada siklus pertama.
3) Penyusunan proposal penelitian lengkap dengan Rencana
Kegiatan Harian (RKH) sesuai dengan pokok bahasan dan
instrument pengumpulan data selama penelitian tindakan ini
dilaksanakan.
d) Penyiapan VCD sebagai media pembelajaran membaca tulisan
arab tentang huruf hijaiyah pisah dan sambung.
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan penelitian kedua menerapkan strategi
pembelajaran sesuai dengan RKH yaitu menggunakan media audio
visual atau VCD sebagai media pembelajaran membaca tulisan arab.
39
Pokok bahasan yang diajarkan adalah membaca tulisan arab /
huruf hijaiyah pisah dan sambung dari ذ sampai س.
c. Observasi
Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan prestasi
belajar membaca tulisan arab siswa kelas B RA Muslimat NU Girirejo
tahun 2011 dengan penggunaan media audio visual dalam
pembelajaran, maka observasi difokuskan pada pembelajaran
membaca tulisan arab Jenis yang diamati sama dengan siklus pertama,
yang diharapkan ada peningkatan prestasi pembelajaran membaca
tulisan arab melalui penggunaan media audio visual. Untuk
melakukan observasi terhadap situasi kelas saat pembelajaran.
Dalam observasi / pengamatan peneliti menggunakan lembar
pengamatan untuk mengamati saat proses kegiatan belajar melalui
penggunaan media audio visual dalam pembelajaran. Aspek yang
diamati terdiri dari (1) ketepatan makhorijul huruf (2) kelancaran
membaca tulisan arab pisah dan sambung (3) keaktifan peserta didik
saat proses pembelajaran berlangsung.
Tabel 3.4
Instrumen Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
Siklus III
No Nama anak Aspek yang diamati
Membaca Perhatian Keaktifan
1 Ahmad Mirzam
2 Milhas Hawari
3 Dimas Ardi Nugroho
4 M. Lubnan Najih
5 Umifaikotul Janah
6 Farah Khoirunnisa
7 Elia Putri Saniya
8 Indana Putri Adysti
9 Sobicha Mahmudah
10 M. Wafa Al Farashi
11 M. Rafi Ardiyanto
12 Indro Prasetyo
40
13 Ihwan Prasetyo
14 R. Pandu Yunianto
15 Resa Eka Y.
16 Mei Listiana
17 Mei Linda Saputri
18 Iqbal Solana
19 Rian Arifiansah
20 Riko Arifiansah
21 Dafin Dirosi
22 M. Adi Kurniawan
23 Ihsanudin
24 Fikri Ramdani
25 Dinara Safina
Jumlah
Prosentase
Keaktifan Siswa
d. Refleksi
1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi
evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan.
2) Melakukan pengamatan hasil evaluasi tentang skenario
pembelajaran dan lembar pengamatan kerja siswa.
3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk
digunakan untuk siklus selanjutnya.
E. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini mengambil dari :
1. Data-data sekolah
Data sekolah ini diperoleh dari sekolah yang dijadikan obyek penelitian
yaitu siswa kelas B RA Muslimat NU Girirejo Tegalrejo Magelang 2011.
2. Hasil observasi
Yaitu observasi pembelajaran membaca tulisan arab sebelum penggunaan
media audio dan observaasi pembelajaran membaca tulisan arab selama
penggunaan media audio visual berlangsung
41
3. Dokumentasi
Yaitu pengambilan data-data dan dokumen lainnya selama penelitian
berlangsung.
F. Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan
pembelajaran perlu dilakukan analisis data. Pada penelitian tindakan kelas ini
digunakan analisis deskripsi kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang
bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang
diperoleh dengan tujuan mengetahui peningkatan kemampuan membaca
tulisan arab di RA Muslimat NU Girirejo.
Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana, yaitu
sebagai berikut ;
1. Penilaian Rata-rata
Penilaian menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa kemudian dibagi
dengan jumlah siswa tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata.
Nilai rata-rata ini didapat dengan menggunakan rumus :
X = ∑ X
∑ N
X = Nilai rata-rata
∑ X = Jumlah semua nilai siswa
∑ N = Jumlah siswa
2. Penilaian untuk ketuntasan belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar, yaitu : secara perorangan dan secara
klasikal. Penerapan pembelajaran membaca tulisan arab dikatakan
berhasil jika siswa memenuhi ketuntasan belajar, yaitu masuk dalam
kategori baik atau nilai minimal 3.
Sebaliknya ketentuan klasikal terpenuhi jika persentase belajar secara
klasikal mencapai minimal 75% untuk tiap aspeknya . Artinya minimal
25 siswa telah masuk dalam kategori baik. Untuk menghitung persentase
ketuntasan belajar yaitu :
Persentase ketuntasan = jumlah siswa yang tuntas
x 100 % Jumlah siswa seluruhnya
42
Analisis ini dilakukan pada saat tahapan refleksi untuk melakukan
perencanaan lanjut dalam siklus selanjutnya. Hasil analisis dijadikan
sebagai bahan refleksi dalam memperbaiki rancangan pembelajaran,
bahkan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan model
pembelajaran yang tepat.
G. Indikator Keberhasilan
Keberhasilan dalam penelitian ini diukur dari adanya peningkatan
kemampuan siswa dalam membaca tulisan arab, baik secara individual
maupun klasikal. Selain itu, juga adanya perubahan sikap siswa yang lebih
positif (senang, antusias, perhatian, aktif, berani, dan lain-lain) pada saat
pembelajaran berlangsung, hal ini akan terlihat dari pemantauan melalui
observasi, wawancara dan jurnal siswa.
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan ini bertujuan utnuk meningkatkan kemampuan
membaca tulisan arab melalui penggunaan VCD pada siswa Muslimat NU
Girirejo Tegalrejo Magelang tahun 2011 dan untuk mengetahui kelebihan
serta kelemahan penggunaan VCD dalam pembelajaran membaca tulisan arab
siswa kelas B RA Muslimat NU Girirejo Tegalrejo Magelang tahun 2011.
Dalam penelitian ini selain untuk meningkatkan kemampuan
membaca tulisan arab juga digunakan sebagai media mengajar yang tepat
sesuai dengan materi pokok bahasan serta indikator yang akan dicapai.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah
menetapkan aspek-aspek yang akan diteliti, yakni faktor penyebab masih
rendahnya proses atau hasil belajar siswa kelas B dalam membaca tulisan
arab, penelitian tindakan ini terdiri dari 3 siklus, sehingga dalam bab ini akan
disajikan deskripsi tentang persiapan, pelaksanaan, data hasil pengamatan tiap
siklus, hasil refleksi peneliti serta keberhasilan dan kegagalan dari tiap siklus
pada pembahasannya.
1. Siklus I
Siklus I penelitian tindakan ini dilaksanakan pada minggu ke dua
bulan pebruari 2011.
a. Persiapan
Pada tahap ini guru mempersiapkan Rencana kegiatan harian
selama penelitian berlangsung, menentukan target pencapaian rata-
rata kelas dan prosentase ketuntasan minimal, mengidentifikasi
masalah, menyiapkan sarana prasarana, lembar pengamatan dan
lembar penilaian.
Identifikasi masalah : kemampuan siswa dalam membaca tulisan
arab masih belum sesuai dengan target pencapaian rata-rata kelas
dan prosentase ketuntasan minimal, dalam hal ini aspek yang dinilai
44
fokus pada makhorijul huruf, kelancaran dalam membaca keaktifan
siswa saat proses pembelajaran berlangsung.
Target pencapaian rata-rata kelas adalah 3,0 dengan kategori
baik dan pengamatan dengan prosentase ketuntasan minimal 75%.
Siswa dikatakan tuntas apabila mencapai skor 3,0 atau lebih.
b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I
dilaksanakan pada tanggal 7 Pebruari 2011 di kelompok B RA
Muslimat NU Girirejo Tegalrejo Magelang dengan jumlah 25 siswa.
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai observer sekaligus
bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu
pada skenario pemebelajaran yang termuat dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan.
Pokok bahasan yang diajarkan adalah membaca tulisan arab / huruf
hijaiyah pisah dan sambung dari ا sampai ث.
Langkah-langkah pelaksanaan meliputi :
1) Melakukan Tanya jawab tentang kemampuan membaca tulisan
arab dari ا sampai ث.
2) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah
dalam RKH yang dimulai dengan pembelajaran menggunakan
VCD. Guru memutar VCD tentang huruf hijaiyah pisah dan
sambung, selanjutnya guru menerangkan tentang bacaan huruf
hijaiyah yang disambung. Siswa diharapkan mampu membaca
tulisan arab yang disambung.
3) Melaksanakan latihan tentang kemampuan membaca tulisan
arab yang disambung.
c. Observasi
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan lembar observasi,
dan menilai hasil yang akan dijadikan sebagai bahan refleksi. Objek
pengamatan pada tindakan ini meliputi tiga aspek yang dinilai dapat
45
menunjang keberhasilan proses tindakan, yaitu ketepatan makhorijul
huruf, kelancaran membaca, keaktifan saat proses belajar mengajar
berlangsung.
Berikut data hasil pengamatan keaktifan siswa dalam
pembelajaran.
Tabel 4.1
Data Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
Siklus I
No Nama anak Aspek yang diamati
Membaca Perhatian Keaktifan
1 Ahmad Mirzam √ √
2 Milhas Hawari √ √
3 Dimas Ardi Nugroho √ √
4 M. Lubnan Najih √ √
5 Umifaikotul Janah √ √ √
6 Farah Khoirunnisa √
7 Elia Putri Saniya √ √ √
8 Indana Putri Adysti √ √
9 Sobicha Mahmudah √ √
10 M. Wafa Al Farashi √
11 M. Rafi Ardiyanto √ √
12 Indro Prasetyo √
13 Ihwan Prasetyo √
14 R. Pandu Yunianto √
15 Resa Eka Y. √ √
16 Mei Listiana √
17 Mei Linda Saputri √
18 Iqbal Solana √ √
19 Rian Arifiansah √
20 Riko Arifiansah √ √
21 Dafin Dirosi √
22 M. Adi Kurniawan √ √
23 Ihsanudin √
24 Fikri Ramdani √ √
25 Dinara Safina √ √
Jumlah 16 14 12
Prosentase
Keaktifan Siswa
56%
Data nilai kemampuan membaca tulisan arab siklus I
46
Tabel 4.2
Jumlah Nilai Membaca Tulisan Arab Sesudah Menggunakan VCD
Siklus I
No Nama Anak Aspek penilaian
Ketepatan Kelancaran Aktifitas
1 Ahmad Mirzam 4 4 4
2 Milhas Hawari 3 2 2
3 Dimas Ardi Nugroho 1 2 2
4 M. Lubnan Najih 2 4 3
5 Ikoh Umifaikul Janah 2 3 3
6 Farah Khoirunnisa 3 3 3
7 Elia Putri Saniya 4 4 4
8 Indana Putri Adysti 4 4 4
9 Sobicha Mahmudah 3 3 3
10 M. Wafa Al Farashi 2 1 2
11 M. Rafi Ardiyanto 2 3 2
12 Indro Prasetyo 1 2 1
13 Ihwan Prasetyo 3 2 2
14 R. Pandu Yunianto 3 3 3
15 Resa Eka Y. 3 3 3
16 Mei Listiana 3 1 2
17 Mei Linda Saputri 3 3 2
18 Iqbal Solana 4 4 4
19 Rian Arifiansah 3 2 3
20 Riko Arifiansah 3 3 3
21 Dafin Dirosi 3 2 2
22 M. Adi Kurniawan 1 2 2
23 Ihsanudin 3 3 3
24 Fikri Ramdani 3 2 3
25 Dinara Safina 2 2 2
Jumlah skor 60 60 67
Rata-rata 2,4 2,76 2,48
Keterangan Skor :
4 : Baik Sekali
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa pada siklus I
ini ada 3 aspek penilaian yaitu : Ketepatan makhorijul huruf,
kelancaran membaca, keaktifan peserta didik selama proses belajar
47
mengajar berlangsung belum memenuhi target yang ditetapkan, yaitu
minimal rata-rata 75% siswa yang hadir menguasai tiap aspek
penilaian tersebut. Dengan kata lain aspek ketepatan makhorijul
huruf, kelancaran membaca dan keaktifan selama proses
pembelajaran rata-rata di bawah 3.
d. Tahap Refleksi dan Analisis
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan pada
siklus I didapatkan bahwa dari 25 siswa saat mengikuti pembelajaran
dengan hasil seperti terlihat pada table 4.3
Tabel 4.3
Distribusi Penerapan Prestasi pada siklus satu
No Aspek Penilaian Hasil Pengamatan Nilai
rata2 %
BS B C K Jml
1 Ketepatan makhorijul
huruf 4 5 13 3 60 2,4 36
2 Kelancaran membaca
tulisan arab 5 11 7 2 60 2,76 64
3 Keaktifan saat proses
belajar mengajar
berlangsung
4 10 10 1 67 2,48 56
Keterangan Skor
BS = 4
B = 3
C = 2
K = 1
1. Aspek ketepatan makhorijul huruf. Berdasarkan hasil pengamatan
dapat diperoleh data sekitar 35% dari siswa yang mengikuti
pembelajaran atau 9 siswa dari 25 siswa telah mampu
memenguasai pembacaan huruf hijaiyah tepat sesuai dengan
makhrojnya, hal ini berbeda dengan kondisi awal yang semula
hanya 8% siswa dari 25 siswa yang mampu membaca sesuai
dengan makhorijul huruf.
2. Aspek membaca lancar. Berdasarkan hasil pengamatan dapat
diperoleh data 64% siswa atau 16 siswa dari 25 siswa telah
48
mampu membaca lancar dalam menyebutkan tulisan arab yang
ada dalam alat peraga. Hal ini berbeda dengan kondisi awal yang
hanya 20% siswa atau 5 siswa dari 25 siswa mampu membaca
lancar.
3. Aspek keaktifan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat diperoleh
data 56% siswa atau 14 siswa dari 25 siswa telah aktif mengikuti
pembelajaran. Hal ini berbeda dengan kondisi awal yang hanya
14.8% siswa atau 4 siswa dari 25 siswa telah aktif mengikuti
pembelajaran.
Dari hasil belajar siswa yang diperoleh melalui latihan dan tes
lisan pada siklus I diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.4
Rekapitulasi ketuntasan siswa pada siklus I
No Uraian Hasil Siklus I
1 Nilai rata-rata kemampuan membaca 2,54
2 Persentase ketuntasan belajar 52%
Rata-rata kemampuan membaca siswa masih di bawah 3 dan
ketuntasan belajar siswa secara keseluruhan baru sebesar 52%,
seperti yang terlihat pada tabel 4.4
Rendahnya presentase ketuntasan dari ketetapan yang dikehendaki
disebabkan karena kurang menarik perhatian siswa saat VCD
diputar. Disamping itu juga pendekatan yang dilakukan guru
kepada siswa masih kurang karena guru masih belum bisa
memilih VCD yang tepat untuk menarik perhatian siswa.
Hasil refleksi siklus I ini, kemudian dijadikan sebagai rumusan
untuk diterapkan pada siklus II sebagai upaya tindakan perbaikan
memotivasi siswa pada siklus I.
49
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
Rencana tindakan pada siklus kedua disusun berdasarkan hasil
analisis dan refleksi pada siklus pertama. Diketahui bahwa kendala
yang terjadi pada siklus pertama adalah akibat kurang tepatnya
pendekatan oleh guru dalam menerapkan penggunaan VCD.
Dengan demikian dalam siklus II ini guru diharapkan
memperbaiki kualitas dan kuantitas dalam memberikan motivasi
kepada siswa.
b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II
dilaksanakan pada tanggal 14 Pebruari 2011 dikelompok B RA
Muslimat NU Girirejo dengan jumlah siswa adalah 25 siswa.
Adapun proses belajar mengajar mengacu pada skenario
pembelajaran yang termuat dalam rencana kegiatan harian yang telah
disiapkan
Pokok bahasan yang diajarkan adalah membaca tulisan arab / huruf
hijaiyah pisah dan sambung dari ج sampai د. .
Langkah-langkah pelaksanaan meliputi :
1) Melakukan Tanya jawab tentang kemampuan membaca tulisan
arab dari ج sampai د. .
2) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah
dalam RKH yang dimulai dengan pembelajaran menggunakan
VCD. Guru memutar VCD tentang huruf hijaiyah pisah dan
sambung, selanjutnya guru menerangkan tentang bacaan huruf
hijaiyah yang disambung. Siswa diharapkan mampu membaca
tulisan arab yang disambung.
3) Melaksanakan latihan tentang kemampuan membaca tulisan arab
yang disambung.
50
c. Observasi
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan lembar observasi,
dan menilai hasil yang akan dijadikan sebagai bahan refleksi. Objek
pengamatan pada tindakan ini meliputi tiga aspek yang dinilai dapat
menunjang keberhasilan proses tindakan, yaitu ketepatan makhorijul
huruf, kelancaran membaca, keaktifan saat proses belajar mengajar
berlangsung.
Berikut data hasil pengamatan keaktifan siswa dalam pembelajaran.
Tabel 4.5
Data Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
Siklus II
No Nama anak Aspek yang diamati
Membaca Perhatian Keaktifan
1 Ahmad Mirzam √ √ √
2 Milhas Hawari √ √
3 Dimas Ardi Nugroho √ √
4 M. Lubnan Najih √ √
5 Umifaikotul Janah √ √ √
6 Farah Khoirunnisa √ √
7 Elia Putri Saniya √ √ √
8 Indana Putri Adysti √ √
9 Sobicha Mahmudah √ √ √
10 M. Wafa Al Farashi √
11 M. Rafi Ardiyanto √ √
12 Indro Prasetyo √
13 Ihwan Prasetyo √ √
14 R. Pandu Yunianto √ √
15 Resa Eka Y. √ √
16 Mei Listiana √
17 Mei Linda Saputri √ √
18 Iqbal Solana √ √
19 Rian Arifiansah √ √
20 Riko Arifiansah √ √
21 Dafin Dirosi √
22 M. Adi Kurniawan √ √
23 Ihsanudin √ √
24 Fikri Ramdani √ √
25 Dinara Safina √ √ √
Jumlah 19 18 14
Prosentase Keaktifan Siswa 68%
Data nilai kemampuan membaca tulisan arab siklus II
51
Tabel 4.6
Jumlah Nilai Membaca Tulisan Arab Sesudah Menggunakan VCD
Siklus II
No Nama Anak Aspek Penilaian
Ketepatan Kelancaran Aktifitas
1 Ahmad Mirzam 4 4 4
2 Milhas Hawari 3 3 3
3 Dimas Ardi Nugroho 2 3 3
4 M. Lubnan Najih 3 4 3
5 Ikoh Umifaikul Janah 3 3 3
6 Farah Khoirunnisa 3 3 3
7 Elia Putri Saniya 4 4 4
8 Indana Putri Adysti 4 4 4
9 Sobicha Mahmudah 3 3 3
10 M. Wafa Al Farashi 2 2 2
11 M. Rafi Ardiyanto 2 3 3
12 Indro Prasetyo 2 3 2
13 Ihwan Prasetyo 3 2 3
14 R. Pandu Yunianto 3 3 3
15 Resa Eka Y. 3 3 3
16 Mei Listiana 2 3 2
17 Mei Linda Saputri 2 3 2
18 Iqbal Solana 4 4 4
19 Rian Arifiansah 2 3 3
20 Riko Arifiansah 2 3 3
21 Dafin Dirosi 2 3 2
22 M. Adi Kurniawan 2 3 2
23 Ihsanudin 3 3 3
24 Fikri Ramdani 3 3 3
25 Dinara Safina 2 3 2
Jumlah skor 68 74 71
Rata-rata 2,72 2,96 2,84
Keterangan Skor :
4 : Baik Sekali
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa pada siklus II
dapat diperoleh data sebagai berikut : siswa yang membaca tepat
sesuai makhroj 14 siswa (56%), membaca lancar 20 siswa ( 80% ),
52
aktif dalam pembelajaran 17 siswa ( 68% ), sehingga dapat daimbil
kesimpulan ada peningkatan dari siklus I yang rata-ratanya 56%
pada siklus II naik 12% menjadi 68%
d. Tahap Refleksi dan Analisis
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan pada
siklus II didapatkan bahwa dari 25 siswa saat mengikuti
pembelajaran dengan hasil seperti terlihat pada table 4.7
Tabel 4.7
Distribusi Penerapan Prestasi pada Siklus II
No Aspek Penilaian Hasil Pengamatan Nilai
rata2 %
BS B C K Jml
1 Ketepatan makhorijul
huruf 4 10 11 - 68 2,72 56
2 Kelancaran membaca
tulisan arab 5 16 5 - 74 3,04 84
3 Keaktifan saat proses
belajar mengajar
berlangsung
4 13 8 - 71 2,84 68
Keterangan Skor
Baik Sekali = 4
Baik = 3
Cukup = 2
Kurang = 1
1. Aspek ketepatan makhorijul huruf pada siklus kedua ini mencapai
56% dari 25 siswa, telah mampu membaca tepat sesuai
makhrojnya. Hal ini berbeda dengan kondisi pada siklus pertama
yang semula 36% siswa dari 25 siswa sehingga telah mengalami
peningkatan tetapi masih belum mencapai target yang telah
ditetapkan.
2. Aspek kelancaran membaca, diperoleh data sekitar 84% dari 25
siswa yang hadir, yang mengikuti kegiatan pembelajaran atau 21
siswa telah mampu membaca lancar pada tulisan arab sederhana.
53
3. Aspek keaktifan siswa, data yang diperoleh bahwa sebesar 17
siswa atau sebesar 68% telah aktif mengikuti pembelajaran
dengan baik.
Dari hasil belajar seluruh siswa yang diperoleh melalui latihan
dan tes lisan pada siklus II diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.8
Rekapitulasi ketuntasan siswa pada siklus II
No Uraian Hasil Siklus II
1 Nilai rata-rata kemampuan membaca 2,87
2 Persentase ketuntasan belajar 69,3%
Kelemahan yang terjadi pada siklus pertama masih terjadi pada
siklus kedua, guru masih perlu waktu memberikan motivasi yang
dilakukan oleh guru agar siswa berani mengutarakan pendapat atau
mampu membaca lancar maju ke depan kelas tanpa takut.
Rendahnya presentase dari ketuntasan dari ketetapan yang
dikehendaki disebabkan karena sebagian siswa masih sulit membaca
tepat sesuai makhorijul huruf guru yang masih kesulitan dalam
memberikan motivasi kepada siswa.
Namun, jika dibandingkan dengan siklus pertama, pada siklus
kedua ini telah terjadi peningkatan yang cukup signifikan, hal ini
dimungkinkan bahwa guru dan siswa perlu waktu dalam mengikuti
pembelajaran yang tergolong baru bagi mereka.
3. Siklus III
a. Tahap perencanaan
Rencana tindakan pada siklus ketiga disusun berdasarkan hasil
analisis dan refleksi pada siklus kedua. Diketahui bahwa kendala
yang terjadi pada siklus kedua yaitu kurang tepatnya pendekatan
oleh guru dalam menerapkan penggunaan VCD.
54
Pada siklus ketiga ini guru diharapkan memperbaiki kualitas
dan kuantitas dalam memberikan motivasi kepada siswa.
b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III
dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2011 dikelompok B RA
Muslimat NU Girirejo dengan jumlah siswa adalah 25 siswa.
Adapun proses belajar mengajar mengacu pada skenario
pembelajaran yang termuat dalam rencana kegiatan harian yang telah
disiapkan.
Pokok bahasan yang diajarkan adalah membaca tulisan arab /
huruf hijaiyah pisah dan sambung dari ذ sampai س.
1) Melakukan Tanya jawab tentang kemampuan membaca tulisan
arab dari ذ sampai س.
2) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam
RKH yang dimulai dengan pembelajaran menggunakan VCD.
Guru memutar VCD tentang huruf hijaiyah pisah dan sambung,
selanjutnya guru menerangkan tentang bacaan huruf hijaiyah yang
disambung. Siswa diharapkan mampu membaca tulisan arab yang
disambung.
3) Melaksanakan latihan tentang kemampuan membaca tulisan arab
yang disambung.
c. Observasi
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan lembar observasi,
dan menilai hasil yang akan dijadikan sebagai bahan refleksi. Objek
pengamatan pada tindakan ini meliputi tiga aspek yang dinilai dapat
menunjang keberhasilan proses tindakan, yaitu ketepatan makhorijul
huruf, kelancaran membaca, keaktifan saat proses belajar mengajar
berlangsung.
Berikut data hasil pengamatan keaktifan siswa dalam
pembelajaran.
55
Tabel 4.9
Data Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
Siklus III
No Nama anak Aspek yang diamati
Membaca Perhatian Keaktifan
1 Ahmad Mirzam √ √ √
2 Milhas Hawari √ √ √
3 Dimas Ardi Nugroho √ √ √
4 M. Lubnan Najih √ √
5 Umifaikotul Janah √ √ √
6 Farah Khoirunnisa √ √
7 Elia Putri Saniya √ √ √
8 Indana Putri Adysti √ √ √
9 Sobicha Mahmudah √ √ √
10 M. Wafa Al Farashi √ √
11 M. Rafi Ardiyanto √ √ √
12 Indro Prasetyo √ √
13 Ihwan Prasetyo √ √ √
14 R. Pandu Yunianto √ √ √
15 Resa Eka Y. √ √ √
16 Mei Listiana √ √ √
17 Mei Linda Saputri √ √ √
18 Iqbal Solana √ √ √
19 Rian Arifiansah √ √ √
20 Riko Arifiansah √ √
21 Dafin Dirosi √ √
22 M. Adi Kurniawan √ √
23 Ihsanudin √ √ √
24 Fikri Ramdani √ √ √
25 Dinara Safina √ √ √
Jumlah 24 23 21
Prosentase
Keaktifan Siswa
90,67%
Data nilai kemampuan membaca tulisan arab siklus III
56
Tabel 4.10
Jumlah Nilai Membaca Tulisan Arab Sesudah Menggunakan VCD
Siklus III
No Nama Anak
Aspek penilaian
Ketepatan
Kelancaran
Aktifitas
1 Ahmad Mirzam 4 4 4
2 Milhas Hawari 3 3 3
3 Dimas Ardi Nugroho 3 3 3
4 M. Lubnan Najih 3 4 3
5 Ikoh Umifaikul Janah 3 3 3
6 Farah Khoirunnisa 3 3 3
7 Elia Putri Saniya 4 4 4
8 Indana Putri Adysti 4 4 4
9 Sobicha Mahmudah 3 3 3
10 M. Wafa Al Farashi 2 3 3
11 M. Rafi Ardiyanto 3 3 3
12 Indro Prasetyo 2 3 3
13 Ihwan Prasetyo 3 2 3
14 R. Pandu Yunianto 3 3 3
15 Resa Eka Y. 3 3 3
16 Mei Listiana 2 3 3
17 Mei Linda Saputri 3 3 3
18 Iqbal Solana 4 4 4
19 Rian Arifiansah 3 3 3
20 Riko Arifiansah 3 3 3
21 Dafin Dirosi 2 3 2
22 M. Adi Kurniawan 2 3 2
23 Ihsanudin 3 3 3
24 Fikri Ramdani 4 3 3
25 Dinara Safina 3 3 3
Jumlah skor 76 79 77
Rata-rata 3,04 3,16 3,08
Keterangan Skor :
4 : Baik Sekali
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Berdasarkan pada data tabel 4.5 dapat diketahui bahwa pada
siklus tiga ini ketiga aspek yang dinilai telah memenuhi target yang
57
telah ditetapkan yaitu minimal rata-rata 75% siswa hadir menguasai
tiap aspek penilaian tersebut. Dengan kata lain aspek-aspek yang
dinilai memiliki nilai minimal 3.
d. Tahap Refleksi dan Analisis
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan pada
siklus ketiga didapatkan bahwa dari 25 siswa yang terdaftar
sebanyak 25 siswa yang mengikuti pembelajaran dengan hasil
sebagai berikut ( seperti terlihat pada table ) :
Tabel 4.11
Distribusi Penerapan Prestasi pada siklus ketiga
No Aspek Pengamatan Hasil Pengamatan Nilai
rata2 %
BS B C K Jml
1 Ketepatan makhorijul
huruf 6 14 5 - 76 3,04 80%
2 Kelancaran membaca
tulisan arab 4 21 - - 79 3,16 100%
3 Keaktifan saat proses
belajar mengajar
berlangsung
4 19 2 - 77 3,08 90,7%
Keterangan Skor
BS = 4
B = 3
C = 2
K = 1
Berdasarkan pada data tabel 4.11 dapat diketahui bahwa pada
siklus tiga ini kelima aspek yang dinilai telah memenuhi target yang
telah ditetapkan yaitu minimal rata-rata 75% siswa hadir menguasai
tiap aspek penilaian tersebut. Dengan kata lain aspek-aspek yang
dinilai memiliki nilai minimal 3. Ketuntasan belajar siswa secara
58
keseluruhan telah mencapai 75% dengan rata-rata kemampuan
membaca tulisan arab siswa mencapai 3% seperti pada tabel 4.6
Tabel 4.12
Rekapitulasi ketuntasan siswa pada siklus III
No Uraian Hasil Siklus III
1 Nilai rata-rata kemampuan membaca 3,09
2 Persentase ketuntasan belajar 90,2%
Kesuksesan dalam siklus ketiga ini karena guru dan siswa
mulai terbiasa dengan metode pembelajaran dengan menggunakan
VCD.
1. Aspek ketepatan makhorijul huruf pada siklus ketiga ini. Data di
peroleh adalah 80 % yang berarti 20 anak dari 25 siswa mampu
membaca huruf hijaiyah pisah dan sambung tepat sesuai
makhrojnya.
2. Aspek kelancaran membaca huruf hijaiyah / tulisan arab pisah
dan sambung pada siklus ketiga ini dilakukan baik oleh semua
kelompok yang ada. Siswa semakin lancar membaca.
3. Aspek keaktifan saat pembelajaran berlangsung. Data yang
diperoleh adalah 90,7% yang berarti 23 siswa dari 25 siswa
semakin aktif dan senang karena VCD yang diputar semakin
menarik dan tidak monoton lagi.
Keberhasilan ini terkait dengan mulai berhasilnya guru dan
murid dalam pembelajaran dengan menggunakan VCD.
B. Pembahasan Hasil Peneliatian
1. Ketepatan Makhorijul Huruf
Menurut standar kompetensi Kurikulum TK/ RA (2004)
pendekatan pembelajaran di TK/ RA harus memperhatikan hal-hal
dibawah ini :
59
a. Pembelajaran berorientasi pada prinsip perkembangan anak, yaitu
sebagai berikut :
1) Anak belajar dengan baik apabila fisik dan psikisnya aman dan
tentram
2) Siklus belajar berulang
3) Anak belajar melalui interaksi sosial
4) Minat dan keinginan anak memotivasi belajar
5) Memperhatikan perbedaan individu
b. Pembelajaran berorientasi pada kebutuhan anak.
Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-
upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek.
c. Bermain sambil belajar, belajar seraya bermain
Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakn kegiatan
pembelajaran pada usia TK/ RA. Upaya-upaya yang diberikan
pendidik hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenangkan
dengan menggunakan stategi, metode, materi/ bahan dan media yang
menarik serta mudah diikuti oleh anak didik.
d. Kreatif dan inovatif
Pembelajaran yang kreatif dan inovatif dapat dilakukan oleh
pendidik melalui kegiatan yang menarik minat anak,memotivasi
anak untuk berfikir kritis dan menemukan hal-hal baru.
e. Penggunaan pendekatan tematik
Kegitan pembelajaran hendaknya dirancang dengan menggunakan
pendekatan tematik dari tema yang menarik minat anak. Tema
sebagai alat/ sarana atau wadah untuk mengenalkan berbagai konsep
pada anak. Tema diberikan dengan tujuan :
1) Menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh
2) Memperkaya perbendaharaan kata anak
Dengan menerapkan pembelajaran membaca tulisan arab pada
siswa kelas B RA Muslimat NU Girirejo dengan menggunakan VCD
sangatlah tepat dan sesuai dengan standar kompetensi kurikulum
60
diatas, karena selama VCD diputar anak didik memperhatikan
dengan suasana riang dan gembira.
Penerapan metode ini tidak keluar dari jalur prinsip dalam
pembelajaran di TK/ RA.Karena pada kenyataannya siswa kelas B
RA Muslimat NU Girirejo sangat senang dan bergembira dalam
melakukan pembelajaran ini. Hal inipun didukung dengan hasil
siklus I,II, III, dimana 80% anak didik masuk dalam kategori yang
baik dalam membaca tulisan arab sesuai dengan makhrojnya, bahkan
mengalami peningkatan untuk siswa dalam kategori seperti terlihat
pada grafik dibawah ini :
Grafik 4.1
Aspek Ketepatan Makhorijul huruf
2. Kelancaran Membaca
Kemampuan membaca tulisan arab secara lancar yang dimiliki
kelompok B pada siswa RA sebelum dilakasanakannya tindakan relatif
rendah hanya sekitar 16 dari jumlah siswa atau dari 25 siswa hanya
yang dapat membaca lancar dengan kategori baik. Setelah diterapkannya
penggunaan VCD, tampak adanya peningkatan dari siklus I, II dan III.
Siklus pertama mencapai hasil dari 16 atau 25 siswa yang telah
mengikuti pembelajaran telah mampu membaca lancar dengan bahasa
yang jelas. Setelah diadakan perbaikan tindakan , pada siklus kedua
kemampuan siswa untuk untuk membaca lancar dengan jelas mengalami
peningkatan. Dengan demikian , terdapat 20 siswa dari 25 siswa, dapat
dikatakan telah mampu membaca lancar.
61
Hal ini semakin diperkuat dengan keberhasilan pada siklus ketiga,
dimana siswa semakin mampu membaca tulisan arab dengan lancar
karena pada siklus ketiga ini hampir semua siswa memenuhi kriteria
untuk dimasukkan dalam kategori baik dengan nilai rata-rata.
Keberhasilan ini karena siswa dan guru semakin terbiasa dengan media
yang dipakai. Seperti yang terlihat dalam tabel berikut :
Grafik 4.2
Aspek Kelancaran Membaca
3. Keaktifan
Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dari awal sampai
akhir merupakan salah satu aspek yang diamati oleh peneliti.
Anak adalah pembelajar aktif, mengambil pengalaman fisik dan
social serta juga pengetahuan yang ditransmisikan secara kultur untuk
mengkontruk pemahaman mereka sendiri tentang lingkungan sekitar
mereka.
Hal ini juga sesuai dengan prinsip dasar pembelajaran pada anak
usia dini, yaitu :
1. Anak secara aktif terlibat dalam melakukan sesuatu atau bermain
dalam suatu situasi ( terutama melalui proyek dan pusat-pusat
belajar).
2. Kegiatan pembelajaran dibangun berdasarkan pengalaman dan minat
anak
3. Menghubungkan teori dengan praktek.
62
Grafik 4.3
Aspek Keaktifan Dalam Pembelajaran
Sebelum diterapkannya penggunaan VCD, keaktifan siswa dalam
pembelajaran kurang hanya sekitar 36% atau hanya 9 siswa.
Setelah diterapkannya penggunaan VCD keaktifan siswa pada
kelompok B, didapatkan hasil bahwa pada siklus I sebanyak 14 siswa
dari 25 siswa yang mengikuti pembelajaran aktif terlibat dalam
pembelajaran. kemudian pada siklus II mengalami peningkatan
dimana 17 dari 25 siswa, dinyatakan telah aktif. Setelah diadakan
perbaikan pendekatan guru dikelas dalam memberikan motivasipada
anak didapatkan bahwa pada siklus III, 90,4% siswa masuk dalam
kategori baik dan baik sekali dalam keaktifan saat pembelajaran
berlangsung (Grafik 4.5).
Berdasarkan ketiga aspek tersebut, dapat dikatakan penggunaan
VCD pada pembelajaran membaca tulisan arab mampu mengatasi
masalah rendahnya kemampuan anak dalam membaca. Hal ini
terbukti dari hasil tahapan siklus yang memperlihatkan bahwa
kemampuan membaca siswa kelas B RA Muslimat NU Girirejo
mengalami peningkatan, rata-rata kemampuan membaca kelompok
B RA Muslimat NU Girirejo pada siklus I adalah 2,54, siklus II
adalah 2, 87, dan siklus III adalah 3,09.
63
Grafik 4.4
Rata-rata Kemampuan Membaca Tulisan Arab
64
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dengan melihat data-data yang telah dianalisis maka kesimpulan yang
dapat diambil sebagai berikut :
1. Dari hasil penelitian tindakan kelas yaitu peningkatan kemampuan
membaca tulisan arab dengan menggunakan VCD pada siswa kelas B
RA Muslimat NU Girirejo Tegalrejo Magelang dapat dibandingkan
dengan sebelum menggunakan VCD. Sebelum menggunakan VCD
kemampuan siswa kelas B RA Muslimat NU Girirejo Tegalrejo
Magelang hanya 45% siswa yang mampu membaca dengan baik.
2. Terdapat peningkatan belajar membaca tulisan arab siswa kelas B RA
Muslimat NU Girirejo Tegalrejo Magelang tahun 2011 melalui
penggunaan VCD. Terbukti dengan hasil analisis nilai rata-rata dan
prosentase telah mencapai target sesuai dengan target yang telah
ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil siklus I posentase ketuntasan
belajar kemampuan membaca tulisan arab 52% pada siklus II menjadi
69,3% meningkat 17,3%, dan peningkatan pada siklus III menjadi 90,2%.
Dan dari hasil penelitian rata-rata nilai keaktifan siswa dalam
pembelajaran pada siklus I yang tadinya mencapai 56%, pada penelitian
siklus II menjadi 68%, sedangkan hasil pengamatan keaktifan siswa
dalam pembelajaran siklus III mencapai 90, 67%, sehingga dapat
diketahui telah terjadi peningkatn 12% dari siklus I sampai siklus II dan
22,67% dari siklus II sampai siklus III.
B. Saran
Dari kesimpulan diatas menunjukkan adanya peningkatan prestasi
belajar membaca tulisan arab melalui penggunaan VCD pada siswa kelas B
RA Muslimat NU Girirejo Tegalrejo Magelang tahun 2011, ini berarti
65
penggunaan VCD tidak terbatas hanya digunakan pada materi membaca
tulisan arab saja, namun bisa digunakan untuk pelajaran lain.
Penulis menyampaikan saran sebagai berikut :
1. Kepada guru, penulis sangat mengharapkan upaya peningkatan prestasi
belajar melalui penggunaan VCD dalam pembelajaran
2. Bagi sekolah, penggunaan VCD dalam pembelajaran tidak terbatas hanya
pada materi membaca tulisan arab, namun bisa digunakan untuk pelajaran
atau materi yang lain.
3. Bagi peneliti berikutnya yang akan mendalami penelitian ini supaya
dikembangkan lagi kelebihan-kelebihan penggunaan VCD agar
peningkatan prestasi tidak terbatas pada membaca tulisan arab saja.
C. Penutup
Dengan mengucap syukur alhamdulillah, penulis sampaikan kepada
Illahi Robbi yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan kemudahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian tindakan kelas ini
dengan lancar. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini banyak
kekurangan, maka penulis mengharap kritik dan saran bersifat membangun
agar mendekati sempurna. Atas partisipasi dari semua pihak penulis
sampaikan banyak terima kasih.
Akhirnya semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan
pembaca pada umumnya, baik itu dalam bidang ilmu pengetahuan maupun
pengalaman yang dapat dijadikan bekal di kemudian hari. Amien.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Saiful, Media Audio Dan Video Untuk Pembelajaran, dalam
http://benramt.wordpress.com/ yang di akses tgl 28 Oktober 2010, hlm.3
Aminudin Rasyad dan Darhim, Media Pengajaran, (Jakarta : Direktorat
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1997)
Arsyad, Azhar. Media pengajaran,(Jakarta,PT Raja Grafindo Persada,1997) ,hlm
104
Ashshiddiqi, Hasbi, dkk. ,Al Qur’an dan Terjemahan, (Jakarta Toha Putra
Semarang, 1989)
Dagun, Save M.,Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, ( Jakarta, Lembaga Pengkajian
Kebud. Nusantara (LPKN),2006 )
Fakhrudin, Fuad, Minimal Standar Pelayanan Madrasah Ibtidaiyah, (Jakarta,
Dirjen kelembagaan Agama Islam, 2005), hlm. 55
Gerlach, Vernon S. and Donald P. Ely, Teaching and Media,(New Jersey
:Prentice Hall, INC, 1980), hlm. 241
Hamalik, Omar, Media Pendidikan, ( bandung, alumni, 1980 )
Harahap, Soegarada Poerbakawatja H.A.H, Ensiklopedi Pendidikan, ( Jakarta,
Gunung Agung,1982 )
IGAK Wardhani, Kuswaya Wihardit,Penelitian Tindakan Kelas,Cet.10-Ed.1
(Jakarta, Unversitas Terbuka,2010)
Izzan, Ahmad, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, ( bandung, Remaja
Rosdakarya, 2008)
Masnur Muslich, Melaksanakan PTK Itu Mudah,( Jakarta, Bumi Aksara,
2009),hlm.9
Miarso, Yusuf Hadi,dkk. Tehnologi komunikasi Pendidikan, ( Jakarta, CV.
Rajawali, 1984)
Sadiman, Arif S., R. Raharjo, dkk, Media Pendidikan , (Jakarta: Puspekom
Dikbud, 1984)
Sanjaya, Wina Penelitian Tindakan Kelas, Ed. 1 Cet. 2 ( Jakarta, Kencana Prenada
Media Group, 2010 ), hlm. 57.
----------- Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta : Kencana Predana Media Group, 2007)
Stenberg, Robert J., Psikologi kognitif,ed.4.penerjemah Edi Santoso. (Jakarta,
Pustaka Pelajar,2008)
Sulaiman, Amir Hamzah, Media Audio Visual untuk Pengajaran, penerangan dan
penyuluhan, ( Jakarta, PT Gramedia, 1985)
Susilo, Adip,”Tujuh Tapis Membaca” dalam http://psi-uii.com/yang diakses tgl 30
Nopember 2010
Syaodih, R. Ibrahim, Nana , Perencanaan Pengajaran, ( Jakarta, Rineka
Cipta,2003),hlm 116
Syarifuddin, Ahmad, Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai Al Qur’an
(Jakarta Gema Insani 2004),
Syukur, Fatah, Teknologi Pendidikan, (Semarang, Rasail, 2004)
Tarigan, Henry Guntur,Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa,
(Bandung,Angkasa,1994)
Tim redaksi Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia ,Ed.3,
(Jakarta ,balai Pustaka,2005)
Usman, Asnawir, M. Basyirudin, Media Pembelaran, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002)
Yahya, M. Ashim, 5 Jam Lancar Membaca dan Menulis Al-Qur’an , ( Jakarta:
Qultum Media, 2009 ), Cet.2 hlm. ix-x.
Instrumen Soal Siklus I
Hubungkan Huruf pisah dengan huruf sambung yang sesuai
حـبـت ا ب ت ث .1
ابتج ث ب ا ت .2
حبات ث ب ت .3
بخـأ ب ث ا .4
Instrumen soal siklus II
Hubungkan Huruf pisah dengan huruf sambung yang sesuai
رحرذ د س خ ذ .1
حزرذ ذ خ س د .2
حزحد س د خ ذ .3
ذذحذ س د س خ .4
Instrumen soal siklus III
Tebalkan huruf sambung di bawah ini
ز ر ز س
ز ر س ذ
س ر ز ذ
ر ذ س ز
RENCANA KEGIATAN HARIAN SIKLUS III
Kelompok : B
Hari / Tanggal : Senin, 2 Maret 2011
Tema / Sub Tema : Air, Api, Udara/ Angin
Waktu : 07.15 – 09.30 WIB Hari /
Tanggal
Indikator Kegiatan Pembelajaran Alat / Sumber Belajar Anak Hasil
Senin,
02 – 03 – 2011
Berdo’a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan ( NAM.6)
Mengucapkan salam (NAM.20)
Senam fantasi bentuk meniru missal: menirukan berbagai gerakan binatang, gerakan tanaman terkena
angin sepoi-sepoi, angin kencang dan angin kencang
sekali dengan lincah (Fm. 1)
PT. : Meronce dengan merjan (Kg. 21)
Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang
diketahui anak, misalnya : menurut warna bentuk dan ukuran jenis dll (Kg.22)
Menjiplak dan meniru garis tegak, datar, miring
lengkung (Fm.22)
Mengerjakan maze (mencari jejak) yang sederhana
(Kg.20)
Sabar menunggu giliran (Sosem.20)
Membuang sampah pada tempatnya (Sosem.31)
Menyanyikan lagu secara lengkap (Bhs.10)
Kegiatan Awal ± 30 menit
Berbaris, berdo’a, salam
PL : Senam fantasi bentuk meniru missal : menirukan
berbagai gerakan binatang, gerakan tanaman terkena angin sepoi-sepoi, angin kencang dan
angin kencang sekali dengan lincah
Kegiatan Inti ± 60 menit PT. : Meronce bentuk balon sesuai dengan pola yang
dicontohkan guru
AREA MATEMATIKA PT. : Mengelompokkan Balon dari kertas sesuai warna
yang ditentukan
AREA BAHASA PT. : Menebalkan tulisan yang disediakan guru
PT. : Mengerjakan maze (mencari jejak) tukang balon
untuk mengambil pompa
Istirahat ± 30 menit
DM. : Sabar menunggu giliran, Bermain, cuci tangan,
makan
Membuang sampah di tempat sampah
Kegiatan Akhir ± 30 menit
DM. : Menyanyikan lagu “Angin”
Kesimpulan
Berdo’a
Anak + guru
VCD
Anak + guru
LKA
Kertas bentuk balon, tali, lem
LKA, pensil
Air, Serbet, bekal anak
Anak + guru
Anak + guru
Unjuk kerja
Penugasan
Hasil kerja
Penugasan
Unjuk kerja
Mengetahui
Kepala RA Muslimat NU Girirejo
Magelang
Ilva Nur Muzayanah
Semarang, 2 Maret 2011
Observer
Nur Asiyah
RENCANA KEGIATAN HARIAN SIKLUS II
Kelompok : B
Hari / Tanggal : Senin, 14 Februari 2011
Tema / Sub Tema : Air, Api, Udara/ Angin
Waktu : 07.15 – 09.30 WIB Hari /
Tanggal
Indikator Kegiatan Pembelajaran Alat / Sumber Belajar Anak Hasil
Senin,
14-02-2011
Berdo’a sebelum dan sesudah melaksanakan
kegiatan (NAM.6)
Menjawab pertanyaan tentang keterangan /
informasi secara sederhana (Bhs. 8)
Menyelesaikan tugas yang diberikan (Sosem.25)
Memegang pensil belum sempurna (FM. 25)
PT : Membilang dengan menunjukkan benda
(mengenal konsep bilangan) dengan benda
sampai 5 (Kg. 32)
Membuat berbagai bentuk dengan menggunakan
plastisin tanah liat atau Playdoug (Fm.34)
Mengerjakan maze (mencari jejak) yang
sederhana (Kg.20)
Membuang sampah pada tempatnya (Sosem.3)
Tepuk tangan dengan 2 pola untuk membuat
pola (FM. 47)
Kegiatan Awal ± 30 Menit
Berbaris, berdo’a, salam
TJ dan DM : Menjawab pertanyaan tentang
macam-macam pekerjaan
DM : Menyelesaikan tugas yang diberikan
Kegiatan Inti ± 60 Menit
PT : menghubungkan tulisan Arab pisah dan
sambung yang disediakan oleh guru
AREA MATEMATIKA
PT : Membilang dengan menunjukkan benda
(mengenal konsep bilangan) dengan benda
sampai 5
AREA SENI
PT.I : Membuat mangkuk bakso dari plastisin
PT : Mengerjakan maze (mencari jejak) yang
sederhana, pak pos menuju kantor pos
Istirahat ± 30 Menit
Bermain, cuci tangan, makan
Kegiatan Akhir ± 30 Menit
DM : Tepuk ABRI
Kesimpulan
Berdo’a
Anak + guru
VCD
Anak + guru
LKA, pensil
LKA
Plastisin
LKA, pensil
Air, serbet, bekal anak
Anak + guru
Anak + guru
Unjuk kerja
Penugasan
Penugasan
Hasil karya
Unjuk kerja
Mengetahui
Kepala RA Muslimat NU Girirejo
Magelang
Ilva Nur Muzayanah
Semarang, 14 Februari 2011
Observer
Nur Asiyah
RENCANA KEGIATAN HARIAN SIKLUS I
Kelompok : B
Hari / Tanggal : Senin, 7 Februari 2011
Tema / Sub Tema : Air, Api, Udara/ Angin
Waktu : 07.15 – 09.30 WIB Hari /
Tanggal
Indikator Kegiatan Pembelajaran Alat / Sumber Belajar Anak Hasil
Senin,
07-02-2011
Berdo’a sebelum dan sesudah melaksanakan
kegiatan (NAM. 6)
Mengurus diri sendiri tanpa bantuan, misal
makan, mandi, menyisir dan memasang kancing
serta melap tangan, mengikat sepatu (FM. 29)
Membuat berbagai bentuk dari kertas, daun-
daunan dll (FM. 62)
Membilang dengan menunjukkan benda
(mengenal konsep bilangan dengan benda-benda
sampai dengan 10) (Kg. 39)
Membuat coretan atau tulisan yang berbentuk
huruf atau kata berdasarkan gambar yang
dibuatnya (Bhs. 42)
Mau berbagi dengan orang lain (NAM.11) Mau
Mengalah (NAM.14)
Menirukan kembali 4-5 urutan kata (Bhs.7)
Melaksanakan tugas yang diberikan guru
(Sosem.11)
Kegiatan Awal ± 30 Menit
Berbaris, berdo’a, salam
DM : Melepas dan memakai sepatu sendiri
Kegiatan Inti ± 60 Menit
AREA SENI
Merobek kertas bentuk amplop
AREA MATEMATIKA
Pt. Membilang dengan menunjukkan gambar alat
komunikasi
AREA BAHASA
PT. menghubungkan tulisan Arab pisah dan
sambung yang disediakan oleh guru
Istirahat ± 30 Menit
Mau berbagi makanan, mainan dengan teman, mau
mengalah ketika bermain dengan teman, bermain,
cuci tangan, makan.
Kegiatan Akhir ± 30 Menit
Demonstrasi : Menirukan kata dengan bisik
berantai
Melaksanakan tugas yang diberikan
Kesimpulan
Berdo’a
Anak + guru
VCD
Anak + guru
Gambar sabar menunggu giliran
LKA, lem, kertas
LKA, pensil
LKA
Air, serbet, bekal anak
Anak + guru
Anak + guru
Unjuk kerja
Hasil kerja
Penugasan
Penugasan
Penugasan
Unjuk kerja
Mengetahui
Kepala RA Muslimat NU Girirejo
Magelang
Ilva Nur Muzayanah
Semarang, 07 Februari 2011
Observer
Nur Asiyah
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Nur Asiyah
2. Tempat & Tgl. Lahir : Magelang, 25 Mei 1974
3. NIM : 093 111 359
4. Alamat : Dusun Geger 2 Rt. 3 Rw. 2 Girirejo, Tegalrejo
Magelang
HP : 085 876 329 707
E-mail : -
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. RA Yakti ( 1980 )
b. MI Yakti Ma’arif Girirejo tahun ( 1981 – 1987 )
c. Mts Negeri Ngembik Magelang ( 1987 – 1990 )
d. SMEA Ma’arif Karet Magelang ( 1990 – 1993 )
e. D II PGAITK STAINU TEMANGGUNG ( 2005 – 2007 )
f. S1 PAI IAIN WALISONGO SEMARANG ( 2009 – 2011 )
Semarang, Juni 2011
Nur Asiyah
NIM : 093 111 359
1
BAB I
PEDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Raudhatul Athfal (Pendidikan RA) sebagai pendidikan yang
diselenggarakan sebelum pendidikan dasar, memiliki kelompok sasaran usia
4-6 tahun , yang sering di sebut masa emas perkembangan. Dan pada usia ini
anak-anak masih sangat rentan apabila penanganannya tidak tepat justru dapat
merugikan anak itu sendiri. Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan RA
harus memperhatikan dan sesuai dengan pendidikan anak.
Sebagaimana terdapat dalam Garia – Garis Besar Program Kegiatan
Belajar Taman Kanak-kanak tujuan program kegiatan belajar anak TK / RA
adalah untuk meletakkan dasar kearah perkembangan sikap , pengetahuan ,
ketrampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk pertumbuhan serta
perkembangan selanjutnya.
Dalam rangka meletakkan dasar kearah perkembangan sikap ,
pengetahuan , ketrampilan dan daya cipta anak didik , guru perlu mengetahui
kemampuan-kemampuan yang harus dikusai oleh anak didik.
Menurut Carolyn Triyon E.J.W Lilienthal tugas-tugas perkembangan
dasar masa kanak-kanak yang harus dijalani anak antara lain :menguasai kata-
kata untuk memahami oranng lain.
Untuk mewujudkan tujuan program kegiatan , membaca merupakan
satu langkah untuk meletakkan dasar kearah perkembangan selanjutnya.
Membaca juga merupakan jendela ilmu pengetahuan , karena dengan
membaca pengetahuan anak didik akan bertambah luas. Pengalaman belajar
anak yang sudah bisa membaca dengan anak yang belum bisa membaca tentu
berbeda.
Kegiatan pembelajaran membaca anak RA tentu berbeda dengan
anak sekolah Dasar atuapun Madrasah.Sesuai dengan tahapan usianya di
mana pada masa ini seorang anak bisa belajar banyak hal dari apa yang di
2
lihat, di dengar dan dari aktivitas berrmain yang ia lakukan. Permainan
dalam belajar sesungguhnya bukan merupakan tujuan, tetapi sarana iuntuk
mencapai tujuan yaitu menimgkatkan hasil / prestasi belajar anak.
Melihat kenyataan di lapangan begitu pentingnya kemampuan
membaca anak didik perlu ditingkatkan untuk medukung perkembangan
pendidikan selanjutnya, baik mamaca tulisan latin maupun arab. Sesuai
dengan tujuan pendidikan yang diselenggarakan di RA yang mengedepankan
kemampuan di bidang agama, maka penulis berupaya meningkatakan
kemapuan mambaca arab
Penulis melihat selama 2 tahun terakhir , kemampuan mengenal dan
membaca tulisan arab anak didik di RA Girirejo masih sangat rendah hanya
45 %. Kondisi semacam ini jauh dari harapan, sangat kurang untuk
tercapainya tujuan pendidikan di RA.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mencoba meningkatkan
kemampuan membaca tulisan arab dengan menggunakan media Audio Visual
di RA Muslimat Girirejo.
B. Penegasan Istilah
Dalam penelitian ini penulis mengambil judul “ : Upaya
Meningkatkan Kemampuan Membaca Tulisan Arab Dengan Menggunakan
Media Audio Visual ( Studi Tindakan Pada Siswa Kelas B RA Muslimat NU
Girirejo Tegalrejo Magelang Tahun 2010/2011.”
Maka untuk memperjelas pengertian judul diatas kami uraikan
sebagai berikut:
1. Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan, kekayaan..
2. Membaca adalah :
1) Melihat serta memahami dari apa yang tertulis ( dengan melisankan
atau hanya dalam hati).
2) Mengeja atau melafalkan apa yang tertulis
3) Mengucapkan
4) Mengetahui meramalkan, seperti membaca garis tangan.
3
5) Memperhitungkan memahami, seperti membaca permainan lawan.1
C. Rumusan Masalah
Untuk lebih memudahkan pembahasan penulis merumuskan masalah
penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana kemampuan membaca anak di RA Muslimat NU Girirejo?
2. Bagaimana penerapan Media Audio Visual untuk membelajarkan
membaca tulisan arab?
3. Bagaimana peningkatan kemampuan membaca tulisans arab di RA
Muslimat NU Girirejo dengan Media Audio Visual ?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian Tindakan ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui kemampuan membaca tulisan arab pada peserta didik di
kelas B RA Muslimat Girirejo
2. Mengetahui kemamapuan membaca arab sesudah menggunakan media
Audio Visual pada siswa kelas B RA Muslimat Girirejo tahun 2010
E. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian Tindakan kelas ini , diharapkan memberikan manfaat
secara praktis maupun teoritis, yaitu :
1. Manfaat Secara Praktis
a. Manfaat bagi Sekolah
Peningkatan kemampuan membaca tulisan Arab yang baik dan
benar dapat membantu tercapainya salah satu tujuan RA muslimat
Girirejo yang merupakqn pendidikan dasar yang bercirikan Islam di
mana membaca tulisan Arab dengan baik dan lancar adlah hal yang
amat penting.
b. Manfaat bagi guru
1Tim redaksi Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia ,Ed.3, (Jakarta
,balai Pustaka,2005),hlm 707
4
Siswa mampu membaca tulisan arab dengan baik dan benar sangat
membantu guru dapat menuntaskan pembelajaran agama
khususnya untuk pengenalan hrurf-huruf hijaiyah secara lebih
mendalam dan tepat pada waktunya.
c. Manfaat bagi siswa
Kemampuan membaca tulisan arab dengan baik dan benar sangat
membantu siswa dalam menyerap mata pelajaran agama islam ,
dan selanjutnya akan mempengaruhi perolehan niliai mata
pelajarantersebut. Di samping itu juga memberikan pembiasaan
membaca tulisan arab yang sanat berguna bagi masa depannya.
2. Manfaat secara teoritis
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat nenambah khasanah di
bidang pendidikan dasar dan dapat memberikan sumbangan berupa
pemikiran-pemikiran tentang metode memberi pengajaran membaca
Al-Qur‟an.
5
E. Kajian Pustaka.
Dalam kajian pustaka ini terdiri atas penelitian terdahulu yang relevan
dengan penulisan skripsi sebagai bahan perbandingan, penulis akan mengkaji
beberapa penelitian terdahulu untuk menghindari kesamaan objek dalam
penelitian.
1 Penelitian yang dilakukan oleh AHMAD MACHRUS NAJIB NIM
3104135 Problematika Pembelajaran Membaca Al-Qur’an dengan
Metode Yanbu’a dan Solusinya ( Studi di TPQ Al-Hasyimy Wilalung
Gajah Demak ) yang meneliti tentang problem pembelajaran membaca Al-
Qur‟an dengan metode Yanbu‟a yang bertujuan agar santri mampu
membaca huruf serta ayat-ayat Al-Qur‟an dengan lancar, benar dan fasih
sesuai makhraj ( makharijul huruf ), dan memberi solusi atas problematika
yang timbul baik yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan anak
didik, penguasaan dan pengembangan materi, pengelolaan kelas dan
metode mengajar, serta solusi atas problematika yang berhubungan dengan
evaluasi.
2 Penelitian yang dilakukan oleh NUR HAMIDAH NIM 073111363
Problematika dan solusi pembelajaran Al-Qur’an Hadits di kelas IV MI
Tarbiyatul Islamiyah Kasiyan Sukolilo Pati. Hasil penelitian menunjukan
bahwa problematika yang dialami dalam proses pembelajaran Al-Qur‟an
Hadits lebih banyak terkait dengan kurang persiapan tertulis dari guru Al-
Qur‟an Hadits itu sendiri, sarana prasarana yang kurang memadai
termasuk didalamnya media pembelajaran yang digunakan dalam
pembelajaran Al-Qur‟an Hadits, model pembelajaranpun yang
dikembangkan lebih banyak pada keaktifan guru dari pada siswa, dan
kurangnya variasi metode pada proses pembelajaran Al-Qur‟an Hadits
sehingga minat belajar siswa kurang, sedang solusi yang dilakukan antara
lain dengan melakukan persiapan tertulis berupa RPP, Silabus dan lain-
lain, melakukan pendekatan emosional dan intelektual sehingga siswa
menjadi tertarik dalam pembelajaran, menyediakan sarana prasarana yang
6
memadai, termasuk penggunaan media pembelajaran yang lebih modern
seperti audio visual dalam proses pembelajaran, meningkatkan
profesionalisme guru dengan melakukan pelatihan pengembangan
kompetensi.
3 Penelitian yang dilakukan oleh MOH JAENURI NIM 073111329 berjudul
Problematika Membaca Huruf Arab dan Upaya Pemecahannya pada
siswa kelas IV di MI Miftahul Ilmiyah Mojowetan Banjarejo Blora Tahun
Pelajaran 2008 / 2009. Hasil penelitianya : bahwa problematika membaca
huruf Arab dengan upaya pemecahanya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa, dapat meningkatkan perilaku siswa yakni, terjadi peningkatan
partisipasi siswa dalam pembelajaran yang ditunjukan dengan tingkat
keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
4 Penelitian yang dilakukan oleh KHIKMAH KAMILA NIM 3102071
Pengaruh Minat dan Kedisiplinan Belajar Ilmu Tajwid Terhadap
Kemampuan Membaca Al-Qur’an siswa di TPQ Al-Amin “ tingkat
lanjutan ” Kauman Wiradesa Pekalongan. Hasil penelitianya menunjukan
bahwa minat belajar diketahui cukup, kedisiplinanya kategori cukup,
kategori membaca cukup, dari data yang didapt dapat disimpulkan bahwa
pada taraf signifikan 5% ada pengaruh antara minat dan kedisiplinan
belajar Tajwid secara bersama-sama terhadap kemampuan membaca Al-
Qur‟an di TPQ Al-Amin “ tingkat lanjutan ” Kauman Wiradesa
Pekalongan. Artinya semakin tinggi minat dan kedisiplinan belajar Ilmu
Tajwid, maka semakin tinggi kemampuan membaca Al-Qur‟an di TPQ
Al-Amin “ tingkat lanjutan ” Kauman Wiradesa Pekalongan. Sebaliknya,
semakin rendah minat dan kedisiplinan belajar Ilmu Tajwid, maka
semakin rendah pula kemampuan membaca Al-Qur‟an di TPQ Al-Amin “
tingkat lanjutan ” Kauman Wiradesa Pekalongan.
5 Dari penelitian diatas mempunyai kesamaan dengan penelitian
yang sedang peneliti lakukan yaitu Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca
Surat-surat dalam Al-Qur‟an, akan tetapi terdapat perbedaan dari penelitian
diatas dengan penelitian skripsi ini, yaitu bentuk metode dan tujuan yang
7
hendak dicapai, dimana pada penelitian ini menggunakan metode demonstratif
yang tentunya berbeda dengan penelitian diatas, karena tindakan yang
dilakukan berbeda subjek dan materinya. Dari perbedaan tersebut tentunya
akan menghasilkan kesimpulan penelitian yang berbeda pula, jadi beberapa
penelitian diatas menjadi rujukan peneliti.
F. Metode Penelitian.
1 Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan penulis adalah : Penelitian Tindakan Kelas (
Classroom Action Research ).
Penelitian Tindakan Kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom
Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas
untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek
penelitian dikelas tersebut. Pertama kali penelitian tindakan kelas
diperkenalkan oleh Kurt Lewin pada tahun 1946, yang selanjutnya
dikembangkan oleh Stephen Kemmis, Robin Mc Taggart, John Elliot, Dave
Ebbutt dan lainnya.2
Secara luas penelitian tindakan diartikan sebagai penelitian yang
berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau
pemecahan masalah pada sekelompok subjek yang diteliti dan mengamati
tingkat keberhasilan atau akibat tindakanya, untuk kemudian diberikan
tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian
dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.3
2 Setting atau Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah MI Arrosyidin Pancuranmas Secang Magelang.
3 Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian adalah semua siswa kelas
IV MI Arrosyidin Pancuranmas Secang Magelang.
4 Kolaborator
Penelitian ini menggunakan bentuk kolaborasi. Peneliti sebagai
2 Nizar Alam Hamdani & Dody Hermana, Classroom Action Research ( Teknik Penulisan
dan Contoh Proposal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK)); (Rahayasa;2008), hlm. 42. 3 Ibid, hlm. 42-43.
8
pelaksana yang melaksanakan pembelajaran yang dirancang dan penanggung
jawab penuh penelitian tindakan ini.
5 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa metode
pengumpulan data, antara lain :
a. Metode Observasi
Sutrisno Hadi ( 1986 ) mengemukakan bahwa, observasi merupakan
suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses
biologis dan psikhologis. Teknik pengumpulan data dengan observasi
digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja,
gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.4
Dalam kegiatan ini yang diobservasi secara langsung adalah kegiatan
tindakan pelaksanaan metode demonstratif dalam upaya peningkatan
kemampuan membaca surat-surat dalam Al-Qur‟an di kelas IV MI Arrosyidin
Pancuranmas Secang Magelang.
b. Metode Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondenya sedikit. Teknik
pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau
self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi.5
Wawancara dapat dilakukan secra terstruktur maupun tidak terstruktur,
dan dapat dilakukan melalui tatap muka ( face to face ) maupun dengan
menggunakan telepon. Wawancara memiliki sifat yang luwes, pertanyaan
yang diberikan dapat disesuaikan dengan subjek, sehingga segala sesuatu yang
ingin diungkapkan dapat digali dengan baik.6
4 Sugiyono; Metode Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
); (Bandung;Alfabeta; 2009), hlm. 203. 5 Ibid;hlm:194.
6 Nizar Alam Hamdani, op.cit.,hlm. 76.
9
Metode ini digunakan untuk merefleksi setiap tindakan yang telah
dilakukan peneliti, dengan melakukan diskusi dengan kolaborator tentang
kekurangan dan perbaikan terhadap tindakan yang dilakukan.
c. Metode Tes
Tes ialah seperangkat rangsangan ( stimuli ) yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang
dijadikan penetapan skor angka.7
Metode test ini bertujuan untuk mengukur dan memberikan penilaian
terhadap hasil belajar yang dicapai oleh murid meliputi : kesanggupan mental,
achivement ( test penguasaan hasil belajar ), keterampilan, koordinasi, motorik
dan bakat, baik secara individu maupun kelompok.8
Metode test ini digunakan untuk mengetahui peningkatan kemampuan
membaca surat-surat dalam Al-Qur‟an di kelas IV MI Arrosyidin
Pancuranmas Secang Magelang sebagai bentuk evaluasi setelah tindakan yang
dilakukan.
d. Metode Dokumentasi
Berupa dokumen-dokumen baik berupa dokumen primer maupun
sekunder yang menunjang proses pembelajaran di kelas.9
Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang terkait dengan
penerapan metode demonstratif sebagai upaya peningkatan kemampuan
membaca surat-surat dalam Al-Qur‟an di kelas IV MI Arrosyidin
Pancuranmas Secang Magelang.
6 Prosedur Penelitian
Untuk melakukan penelitian tindakan kelas terdapat beberapa model
penelitian tindakan kelas yang dapat dipergunakan. Dalam pemilihan model
tergantung kebutuhan serta kemampuan peneliti memahami model yang
tersedia. Minimal terdapat empat model PTK ( Penelitian Tindakan Kelas ),
yaitu model yang dikembangkan oleh Ebbut ( 1985 ), model yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart ( 1998 ), Elliot ( 1991 ), dan Mc
7 Ibid;hlm. 77
8 Armai Arief, op.cit., hlm. 62
9 Nizar Alam Hamdani, op.cit., hlm. 77.
10
Kernan ( 1991 ). Secara garis besar keempat model tersebut memiliki bentuk
seperti gambar di bawah ini10
Menurut Sulipan ( 2007 ) tahapan dalam penelitian tindakan kelas terdiri
dari empat tahapan, sebagi berikut :
a) Perencanaan Tindakan
b) Pelaksanaan Tindakan
c) Pengamatan Terhadap Tindakan ( Observasi )
d) Refleksi Terhadap Tindakan
Secara rinci digambarkan sebagai berikut :
a. Siklus I
1) Perencanaan :
10
Ibid, hlm. 51-52.
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
Pelaksanaan
SIKLUS I
SIKLUS II
Perencanaan Pengamatan
Refleksi
SIKLUS
BERIKUTNYA
11
a) Merumuskan tujuan yang jelas baik dari sudut kecakapan atau
kegiatan yang diharapkan dapat tercapai setelah metode
demonstasi berakhir, dengan menyusun RPP.
b) Menyusun Lembar Observasi Siswa
c) Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan anak didik,
yang sebelumnya didahului dengan mengadakan diskusi dan
siswa melakukan demonstrasi kembali agar mereka
memperoleh kecakapan-kecakapan yang lebih baik.
2) Pelaksanaan dengan menerapkan tindakan yang mengacu pada
skenario.
a) Pembukaan yang dilakukan secara bertahap untuk mengawali
materi pembelajaran.
b) Penyampaian materi tata cara membaca Al-Qur‟an sesuai
dengan kaidah Ilmu Tajwid.
c) Mengidentifikasi bacaan-bacaan Tajwid.
d) Membagikan teks / lembaran yang berisi surat-surat dalam Al-
Qur‟an, untuk dicari bacaan yang sesuai dengan Ilmu Tajwid
yang sedang dipelajari.
e) Memberi kesimpulan bacaan Tajwid yang telah ditemukan
dalam teks tersebut.
f) Memberi kesempatan bertanya kepada siswa tentang materi
yang belum jelas.
3) Observasi
Observasi yang dilakukan oleh kolaborator terhadap
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang
telah dipersiapkan, untuk mengetahui kondisi kelas terutama
keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran. Dari hasil pengamatan
ini kemudian dicari solusi dari permasalahan yang ada pada waktu
pembelajaran berlangsung.
4) Refleksi
a. Menilai hasil tindakan
12
b. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan.
c. Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang
skenario model pembelajaran, lembar observasi siswa dan lain-
lain.
d. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus berikutnya.
b. Siklus II
Pada siklus II ini tidak jauh berbeda dari siklus I yaitu terdiri dari
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, siklus ini merupakan hasil
refleksi dari siklus I.
c. Siklus III
Pada siklus III tidak jauh berbeda dari siklus I yaitu terdiri dari
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi, siklus ini merupakan hasil
refleksi dari siklus II.
7 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari hal-hal
sebagai berikut:
13
BAB II
LANDASAN TEORI
PEMBELAJARAN MEMBACA TULISAN ARAB DENGAN MEDIA VISUAL
A. Dasar Membaca Tulisan Arab
“Membaca” dalam aneka makna adalah syarat pertama dan utama
pengenbangan ilmu dan teknologi serta syarat utama membangun
peradaban. Ilmu baik yang kasbi ( anquired knowledge ) maupun yang
ladunni (abadi , perennial ) tidak dapat di capai tanpa terlebih dahulu
melakukan qiraat „bacaan‟ dalam artinya yang luas.
Semua peradaban berhasil bertahan lama , justru di mulai dari suatu kitab (
bacaan). Sementara kehadiran Al-Qur‟an melahirkan peradaban Islam ,
khususnya di picu oleh daya kekuatan yang timbul dari semangat ayat-ayat
al-Qur,an yang awal mula diturunkan yaitu perintah membaca dan
menullis .
Firman Allah dalam surat Al-Alaq 1-5 :
Dalam rangkaian wahyu Al-Qur‟an yang turun perdana ini , iqra‟ atau
perintah membaca merupakan kata pertama dan alangkah pentingnya kata
ini ketika di ulang dua kali.
Kata iqra’ yang terambil dari kata dasar qara’a pada mulanya berarati
„menghimpun‟. Arti kata ini menunjukkan adanya suatu teks tertulis yang
di baca , tidak pula harus diucapkan sehinnga terdengar oleh orang
lain.Dalam kamus bahasa , ditemukan aneka ragam arti dari kata iqra‟
tersebut , antara lain : menyampaikan , menelaah ,membaca, medalami
14
,meneliti, mengetahui cirri-cirinya , dan sebagainya yang kesemuanya
dapat dikembalikan kepada hakikat “menghimpun” yang merupakan arti
kata tersebut.Perintah membaca , dengan demikian berarti perintah untuk
menyampaikan , menelaah, membaca, mendalami, meneliti, mengetahui
cirri-cirinya, dan sebagainya.
Iqra‟ demikian perintah Tuhan. Akan tetapi apa yang harus di baca, tidak
jelas disebutkan di situ.Sementara kaidah bahasa arab menyatakan bahwa
suatu kata susunan redaksi yang telah disebutkan obyeknya, maka obyek
yang di maksud bersifat umum, mencakup segala yang dapat terjangkau
,baik bacaan suci yang bersumber dari tuhan maupun yang bukan , baik
yang menyangkut ayat-ayat yang tertulis maupun yang tidak tertulis,
sehingga mencakup telaah terhadap alam raya masyarakat ,dan diri sendiri,
ayat suci Al-„quran, majalah Koran , dan sebagainya.
5
BAB II
PEMBELAJARAN MEMBACA TULISAN ARAB DENGAN MEDIA
AUDIO VISUAL
A. Kemampuan Membaca
1. Pengertian Kemampuan
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, bahwa kemampuan adalah
kesanggupan, kecakapan, kekuatan, kekayaan.
Menurut kamus Psikologi Raber, bahwa kemampuan (ability)
adalah : kualitas, kekuatan, daya kompetensi, kecakapan, keahlian,
ketrampilan, kesanggupan (potensi individu) yang memampukan
seseorang melakukan performa (tindakan) tertentu di waktu tertentu.
Test kecerdasan contohnya, termasuk di dalam kategori test
kemampuan.
Kemampuan sering diartikan sebagai bakat (aptitude) dan
kapasitas, padahal ketiganya berbeda. Bakat dapat diartikan sebagai
kemampuan alamiah yang merupakan potensi yang masih perlu
dikembangkan atau dilatih yang relatif bersifat umum (bakat intelektual
umum) dan khusus ( bakat akademis khusus). Sedangkan kemampuan
adalah daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari
pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa suatu
tindakan dapat dilaksanakan sekarang, sedangkan “bakat” memerlukan
latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan di masa
yang akan datang. Kapasitas sering digunakan sebagai sinonim untuk
“kemampuan” yang dapat dikembangkan sepenuhnya di masa
mendatang apabila latihan dilakukan secara optimal.
Dari rumusan di atas dapat kita simpulkan bahwa kemampuan
adalah potensi daya seseorang untuk melakukan performa (pekerjaan
tertentu) diwaktu tertentu sebagai hasil dari pembawaan dan latihan.
6
2. Pengertian Membaca
Dari segi bahasa (linguistik) menurut Hudgson dalam bukunya
Henry Guntur Tarigan,membaca adalah suatu proses yang dilakukan
serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang
hendak disampaikan oleh penulis media kata-kata/bahasa lisan ( pesan
yang tersurat dan tersirat).1
Menurut Lado, membaca ialah memahami pola-pola bahasa dari
gambaran tertulisnya.2
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa membaca adalah
sebagai berikut :
a. Melihat serta memahami dari apa yang tertulis ( dengan melisankan
atau hanya dalam hati).
b. Mengeja atau melafalkan apa yang tertulis
c. Mengucapkan
d. Mengetahui meramalkan, seperti membaca garis tangan.
e. Memperhitungkan memahami, seperti membaca permainan lawan.3
Dari segi tujuan dalam membaca yaitu untuk mencari serta
memperoleh informasi, mencakup isi dan memahami makna bacaan,
diantaranya untuk :
a. Memperoleh perincian atu fakta ( reading for on facts)
b. Memperoleh ide utama (reading for main idea)
c. Mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita (reading for
sequence or organization)
d. Menyimpulkan (reading for classify)
e. Mengelompokkan / mengklasifikasi (reading for inference)
f. Menilai /menevaluasi tokoh dalam cerita ( reding for evaluate)
g. Membandingkan / menentukan( reading to compare or contras).4
1Henry Guntur Tarigan,Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa ,(Bandung :
Angkasa, 1994), hlm. 7. 2Henry G.T,Membaca ,hlm. 9.
3Tim redaksi Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia ,Ed.3, (Jakarta :
Balai Pustaka, 2005), hlm. 707. 4Henry G.Tarigan, Membaca , hlm.10.
7
Menurut aktivitas yang dilakukan, membaca dapat dibedakan
menjadi :
a. Membaca nyaring / bersuara ( reading aloud/oral reading)
b. Membaca dalam hati (selent reading), yang terbagi menjadi :
1) Membaca ekstensif ( membca survey,membaca sekilas dan
membaca dangkal)
2) Membaca Intensif ( membaca telaah isi seperti membaca
teliti,membaca pemahaman,membaca kritis, membaca ide dan
membaca telaah bahasa seperti membaca bahasa, membaca
sastra).5
Ketika belajar membaca pertama kali, para pemula harus bisa
menguasai dua proses persepsi dasar yaitu proses leksikal dan proses
memahami. Proses leksikal digunakan untuk mengidentifikasi huruf dan
kata. Mereka juga harus mengaktifkan informasi yang relevan didalam
memori tentang kata-kata. Proses memahami digunakan untuk
memahami teks secara keseluruhan.6
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang
melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi
juga melibatkan aktivitas visual, berfikir psikolinguistik dan
metakognitif, Sebagai proses visual membaca merupakan proses
menerjemahkan symbol tulisan (huruf) ke dalam kata-kata lisan.
Sebagai proses berfikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata,
pemahaman, literal, interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman
kreatif. Pengenalan kata bisa berupa aktivitas membaca kata-kata
dengan menggunakan kamus.
5 Henry G.Tarigan, Membaca , hlm.12-13.
6Robert J.stenberg, Psikologi kognitif,ed.4.penerjemah Edi Santoso. (Jakarta: Pustaka
Pelajar, 2008), hlm. 329.
8
3. Kemampuan Membaca
Dari penertian kemampuan dan pengertian membaca pada poin di
atas maka kemampuan membaca dapat dirumuskan sebagai potensi
daya seseorang untuk melakukan kegiatan membaca yaitu keahlian
membaca tingkat dasar (membaca huruf dan kata) dan membaca lanjut
(memahami).
Menurut sebuah pandangan, keahlian membaca berkembang
melalui lima tahap (Chal, 1979). Batas usia tidak bersifat kaku dan
tidak berlaku untuk setiap murid. Misalnya, beberapa murid belajar
membaca sebelum masuk kelas satu. Tahap “Chal” ini memberikan
pemahaman tentang perubahan perkembangan dalam proses belajar
membaca.
a. Tahap 0;
Dari kelahiran sampai grade satu. Anak menguasai beberapa
prasyaratan membaca. Banyak yang menguasai cara dan aturan
membaca, cara menginduksikasi huruf dengan cara menulis
namanya sendiri.
b. Tahap 1;
Digrade satu dan dua, banyak anak mulai belajar membaca
dengan mengucapkan kata yakni menyuarakan huruf dan bentuk
ucapan kata, di tahap ini, mereka juga m,ampu menguasai nama
dan suara huruf.
c. Tahap 2;
Di grade dua dan tiga, anak makin lancar dalam membaca.
Mereka disibukkan tugas membaca, tetapi tidak memahami isi
bacaannya.
d. Tahap 3;
Di grade empat sampai delapan, anak makin mampu
mendapatkan informasi dari bacaannya.
9
e. Tahap 4;
Di sekolah menengah atas, banyak murid yang telah
menjadi pembaca yang kompeten. Mereka mampu memahami
materi tertulis dari berbagai perspektif.
Menurut Adib Susilo, ada tujuh tingkat kemampuan
seseorang dikala membaca.
Pertama adalah membaca yang paling dasar, yakni
membaca sebagai kegiatan menghafalkan huruf
Kedua adalah membaca suatu teks sekaligus memahami arti
atau makna yang dikandungnya. Inilah kemampuan membaca yang
sebenarnya.
Ketiga adalah kemampuan membaca tekstual dari ungkapan
sastra dan metaphor yang kesplisit.
Keempat adalah kemampuan membaca ungkapan sastra dan
metaphor yang tidak eksplisit dalam arti tidak ada tandanya yang
jelas.
Kelima adalah kemampuan membaca yang tersirat dari
suatu yang tersurat, atau konteks yang luas di dalam suatu teks.
Seperti bahasa dalam buku ilmiah, buku sastra, dunia hukum,
symbol Kimia lambang-lambang matematika, dan sebagainya.
Keenam adalah kemampuan membaca fakta fakta non
tekstual (tanda-tanda atau ayat di alam semesta) yaitu ayat kauniah
(sunnatullah) dan ayat Qoulliah (Qur’aniah).
Ketujuh adalah kemampuan membaca non tekstual baik
yang sudah berlangsung (masa lalu), yang sedang berlangsung
(masa kini) dan yang akan datang (masa depan). Kemampuan ini
merupakan kemampuan yang paling tinggi, yang biasanya dimiliki
oleh para nabi, rasul dan para ulama (ahli ilmu sebagai pewaris
para nabi).
Kemampuan yang harus ada dalam belajar membaca yaitu :
a. Fasih dalam berbicara.
10
b. Kemampuan mendengar.
c. Kemampuan melihat.
d. Pengaruh lingkungan.
e. Faktor emosi.
f. Faktor kecerdasan.7
4. Tulisan Arab (Huruf Arab)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, huruf adalah tanda aksara
dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad yang melambangkan
bunyi bahasa, aksara.8
Lambang-lambang huruf ( tulisan) di dunia beranaka ragam, maka
tidak semua orang mampu mebaca seluruh lambang-lambang huruf
yang ada. Ada huruf latin, huruf arab, huruf jawa, huruf kanji dan lain-
lain. Dan kadang-kadang bahasa dari suatu bangsa menggunakan
huruf yang bukan milk bangsa tersebut, misalnya Indonesia dengan
Inggris dengan menggunakan huruf latin. Oleh karena itu, dalam
kenyataannya, banyak sekali orang yang dianggap sudah mampu
membaca namun dalam arti sekedar melafalkan huruf, kata atau
kalimat bahasa tersebut ( misalnya bahasa Arab ) dengan tidak disertai
pemahaman arti dari huruf, kata atau kalimat yang dibacanya.9
5. Pengertian Huruf Arab ( Al-Qur‟an )
Huruf Al-Qur‟an adalah huruf yang ada tulisan ( mushaf ) al-
Qur‟an yaitu huruf arab atau disebut juga huruf hijaiyah. Huruf arab
atau (alfabet arab) berbeda dengan alphabet latin, diantaranya :
a. Tulisan arab sesuai dengan system penulisannya, dilakukan dari
kanan ke kiri sehingga lebar bukunyapun dari kanan ke kiri.
7 Fahim Mustofa, Agar Anak Anda Gemar Membaca, (Bandung: Hikmah, 2005), hlm.57.
8 Tim Redaksi Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, ED. 3, ( Jakarta:Balai
Pustaka, 2005), hlm.707. 9 Adip susilo,” Tujuh Tapis Membaca” dalam http://psi-uii.com/ diakses tgl 30
Nopember 2010.
11
b. Dalam huruf arab tidak ada huruf besar dengan bentuk tertentu
untuk memulai kalimat baru atau menulis nama orang atau tempat.
c. Perbedaan bentuk huruf arab dalam suatu kata ketika berdiri
sendiri, tengah dan akhir.
d. Sedikit perbedaan antara tulisan tangan dan tulisan cetak atau tik.10
Huruf arab terdiri atas 29 huruf yaitu :
ṭ ط a ا
ẓ ظ b ب
„ ع t ت
ṡ ث g غ
f ف j ج
ḥ ح q ق
k ك kh خ
l ل d د
m م ż ذ
n ن r ر
w و z ز
h ه s س
„ ء sy ش
ṣ ص y ي
ḍ ض
Sedangakan tanda baca huruf Arab adalah fathah bersuara
“a”, kasrah bersuara “i” dlumah bersuara “u” dan tanwin bersuara
“an”,” in” dan “un.
10
Ahmad Izzan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,( Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2008), hlm. 74.
12
5. Dasar Membaca Tulisan Arab
“Membaca” dalam aneka makna adalah syarat pertama dan utama
pengembangan ilmu dan teknologi serta syarat utama membangun
peradaban. Semua peradaban berhasil bertahan lama , justru dimulai
dari suatu kitab (bacaan). Sementara kehadiran Al-Qur‟an melahirkan
peradaban Islam, khususnya dipicu oleh daya kekuatan yang timbul
dari semangat ayat-ayat al-Qur‟an yang awal mula diturunkan yaitu
perintah membaca dan menulis .
Firman Allah dalam surat Al-Alaq 1-5 :
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
11
Dalam rangkaian wahyu Al-Qur‟an yang turun perdana ini , iqra’
atau perintah membaca merupakan kata pertama dan alangkah pentingnya
kata ini ketika diulang dua kali.
Kata iqra’ yang terambil dari kata dasar qara’a pada mulanya
berarti „menghimpun‟. Dalam kamus bahasa, ditemukan aneka ragam arti
dari kata iqra‟ tersebut, antara lain : menyampaikan, menelaah, membaca,
mendalami, meneliti, mengetahui ciri-cirinya, dan sebagainya yang
kesemuanya dapat dikembalikan kepada hakikat “menghimpun” yang
merupakan arti kata tersebut. Perintah membaca, dengan demikian berarti
11
Hasbi Ashshiddiqi, dkk. ,Al Qur’an dan Terjemahan, (Jakarta: Toha Putra Semarang,
1989), hlm. 1079.
13
perintah untuk menyampaikan, menelaah, membaca, mendalami, meneliti,
mengetahui ciri-cirinya, dan sebagainya.
Iqra’ demikian perintah Tuhan, akan tetapi apa yang harus di baca,
tidak jelas disebutkan di situ. Sementara kaidah bahasa arab menyatakan
bahwa suatu kata susunan redaksi yang telah disebutkan obyeknya, maka
obyek yang dimaksud bersifat umum, mencakup segala yang dapat
terjangkau, baik bacaan suci yang bersumber dari Tuhan maupun yang
bukan, baik yang menyangkut ayat-ayat yang tertulis maupun yang tidak
tertulis, sehingga mencakup telaah terhadap alam raya masyarakat, dan diri
sendiri, ayat suci Al-Qur‟an, majalah, koran, dan sebagainya.
Dalam membaca ini ada lima hal yang harus dikuasai:
1. Menguasai huruf hijaiyyah yang berjumlah 28 huruf berikut
makharijul hurufnya.
2. Menguasai tanda baca (a, I, u atau disebut fathah, kasrah, dan
dhommah).
3. Menguasai isyarat baca seperti panjang, pendek, dobel (tasydid), dan
seterusnya
4. Menguasai hukum-hukum tajwid seperti cara baca dengung, samar,
jelas dan sebagainya.
Selain itu di dalam membaca Al-Qur'an terdapat dua irama yaitu
murattal (membaca perlahan-lahan tanpa menggunakan irama lagu) dan
tilawah atau nagham yaitu membaca menggunakan irama tertentu.12
Perintah iqra‟ mendorong agar umat manusia berfikir bertafakur
menggunakan akalnya.13
Dengan dasar perintah iqra’ inilah, peneliti berusaha untuk
meningkatkan kemampuan membaca tulisan arab menggunakan VCD
pada siswa kelas B RA Muslimat NU Girirejo Tegalrejo Magelang tahun
12
Agussyafii, Cara Mudah Belajar Membaca Al-Qur‟an. dalam
file:///F:/Cara%20Mudah%20Belajar%20Membaca%20Al-Qur%25E2%2580%2599an.htm
diakses tanggal 25 juni 2011 13
Ahmad Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai Al Qur’an
(Jakarta: Gema Insani 2004), hlm. 21.
14
2011. Dengan tujuan anak didik akan lebih mudah dan bergembira dalam
mengikuti pembelajaran membaca tulisan arab pada tingkat dasar ini,
sehingga anak didik dengan mudah mampu menyerap apa yang
disampaikan oleh guru.
B. Media Audio Visual
1. Pengertian Media
Media definisikan oleh para ahli antara lain Arif S. Sadiman, R.
Raharjo dan kawan-kawan mengatakan, media berasal dari bahasa
latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara
harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau
pengantar pesan dari penerima pesan.14
Menurut Rossi dan Breidle dikutip oleh Wina Sanjaya, Media
pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dipakai untuk
mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran,
majalah, dan sebagainya.15
Menurut Education Asssociation (NEA) mendefinisikan bahwa
media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar,
dibaca, atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan
derngan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi
efektifitas program instruksional.16
Menurut Mc. Luhan, media adalah sarana yang disebut juga
Channel, karena pada hakekatnya media telah memperluas atau
memperpanjang kemampuan manusia untuk merasakan, mendengar,
14
. S. Sadiman, R. Raharjo, dkk, Media Pendidikan , (Jakarta: Puspekom Dikbud, 1984),
hlm. 6. 15
. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta : Kencana Predana Media Group, 2007), hlm. 163. 16
Asnawir, M. Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
hlm. 11.
15
dan melihat dalam batas-batas jarak, ruang dan waktu tertentu, kini
dengan bantuan media batas-batas itu hampir tidak ada.17
Menurut para ahli, jenis media dibagi menjadi tiga, yaitu media
audio, media visual, dan media cetak. Media audio berkaitan dengan
indra pendengaran, pesan akan disampaikan, dituangkan ke dalam
lambang-lambang auditif baik verbal (kata-kata atau bahasa lisan)
maupun non verbal.18
Media visual yaitu gambar, model, objek, dan
alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit, motivasi
belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa.19
Media audio visual yaitu media pengajaran dan media
pendidikan yang mengaktifkan mata dan telinga peserta didik dalam
waktu proses belajar mengajar berlangsung.20
Media menurut Vernon S. Gerlach dan Donald P. Ely adalah :
“The grafhic photo, electronic, or mechanical means for arresting,
processing, and reconstituting visual or verbal information”. 21
Dengan demikian, media adalah sarana atau penunjang kegiatan
belajar mengajar yang dapat dirasakan secara langsung oleh dan siswa
serta dapat membantu memperlancar proses belajar mengajar.
2. Bentuk-bentuk Media
Media dapat dibedakan menjadi dua yaitu media elektronik dan non
elektronik.
a. Media elektronik adalah suatu alat pembelajaran yang
menggunakan alat bantu listrik dan alat perkembangan teknologi,
meliputi audio, audio visual dan cetak
17
. Aminudin Rasyad dan Darhim, Media Pengajaran, (Jakarta : Direktorat Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam, 1997), hlm. 104. 18
. Arif S. Sadiman, dkk, Media, hlm.49 . 19
. Arif S. Sadiman, dkk, Media, hlm. 6. 20
Aminudin Rasyad dan Darhim, Media, hlm. 10. 21
. Vernon S. Gerlach and Donald P. Ely, Teaching and Media,(New Jersey :Prentice
Hall, INC, 1980), hlm. 241.
16
b. Media non elektronik adalah suatu alat pembelajaran yang
menggunakan alat bantu berupa benda, manusia, atau profesi
maupun lingkungan kita.
Berdasarkan basisnya, media pembelajaran dibagi menjadi tiga ;
audio, audio visual, dan cetak.
a. Media audio yaitu media pengajaran dan media pendidikan yang
mengaktifkan telinga peserta didik dalam waktu proses belajar
mengajar berlangsung.
Contoh : tape recorder dan radio
c. Audio Visual yaitu media pengajaran dan media pendidikan yang
mengaktifkan mata dan telinga.22
d. Cetak yaitu media pembelajaran yang disusun secara sistematis dan
efisiensi dalam proses pembelajaran.
3. Kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan media.
Beberapa pendapat tentang kelebihan dan kekurangan dalam
penggunaan media pembelajaran sebagai berikut :
a. Penggunaan Media elektronik
1) Kelebihan
Kelebihan dari media elektronik ini pada umumnya telah dapat
memberikan suasana yang lebih “hidup” penampilannya lebih
menarik, dan di samping itu dapat pula dipergunakan untuk
memperlihatkan suatu proses tertentu secara lebih nyata.
2). Kekurangan
Kekurangan dari media ini, terutama terletak dari segi teknis
dan juga biaya. Penggunaan media ini memerlukan dukungan
sarana dan prasarana tertentu seperti listrik dan peralatan/
22
Azhar Arsyad, Media pengajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997) , hlm.
104.
17
bahan-bahan khusus yang tidak selamanya mudah diperoleh
di tempat-tempat tertentu.23
b. Penggunaan media non elektronik
1) Kelebihan
a) Dapat memberikan kesempatan semaksimal mungkin pada
siswa untuk mempelajari sesuatu ataupun melaksanakan
tugas-tugas dalam situasi nyata
b) Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengalami
sendiri situasi yang sesungguhnya dan melatih keterampilan
mereka dengan menggunakan sebanyak mungkin alat indra.
2) Kekurangan
a) Membawa murid-murid ke berbagai tempat di luar sekolah
kadang-kadang mengandung resiko dalam betuk kecelakaan
dan sejenisnya.
b) Biaya yang diperlukan untuk mengadakan berbagai objek
nyata kadang-kadang tidak sedikit, apalagi ditambah dengan
kemungkinan kerusakan dalam menggunakannya.
c) Tidak selalu memberikan semua dari objek yang sebenarnya
dan gambar bagian demi bagian, sehingga pengajaran harus
didukung pula dengan media lain.24
4. Media Audio visual
Audio Visual berasal dari kata Audible dan Visible, audible
yang artinya dapat didengar,visible artinya dapat dilihat.25
Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, audio adalah hal-
hal yang berhubungan dengan suara atau bunyi.26
Audio
berhubungan dengan indera pendengaran, pesan yang akan
23
R. Ibrahim, Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2003),
hlm. 116. 24
R. ibrahim, Nana Syaodih, Perencanaan, hlm. 119. 25
Amir Hamzah sulaiman, Media Audio Visual untuk Pengajaran, penerangan dan
penyuluhan, ( Jakarta: PT Gramedia, 1985), hlm. 46-47 26
Save M. Dagun ,Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, ( Jakarta : Lembaga Pengkajian
Kebud. Nusantara (LPKN), 2006 ), hlm.81.
18
disampaikan dituangkan kedalam lambang-lambang auditif, baik
verbal ( kata-kata) maupun non verbal.27
Visual adalah hal-hal yang berkaitan dengan penglihatan,
dihasilkan atau terjadi sebagai gambaran dalam ingatan. Jadi ,
audio visual adalah alat peraga yang bisa ditangkap dengan indera
mata dan indera pendengaran yakni yang mempunyai unsur suara
dan unsur gambar.28
Melihat perincian pengertian yang ada, maka dapat
disimpulkan bahwa media audio visual adalah sarana/prasarana
yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran yang
digunakan untuk membantu tercapainya tujuan belajar.
5. Manfaat Media Audio Visaul
Fungsi media pada mulanya sebagai alat peraga atau alat
bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni yang memberikan
pengalaman pada anak dalam rangka mendorong motivasi belajar,
memperjelas dan mempermudah konsep yang komplek dan abstrak
menjadi lebih sederhana, kongkret, mudah dipahami.
Menurut Ensiclopedi of Educational Research dalam
bukunya Fatah Sukur, nilai atau manfaat media pendidikan adalah
sebagai berikut :
a. Meletakkan dasar yang kongkret untuk berfikir
b. Memperbesar perhatian siswa
c. Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar,
oleh karena itu pelajaran lebih mantap
d. Memberikan pengalaman yang nyata
e. Menerikan pengalaman yang tidak diperoleh dengan cara yang
lain
f. Media pendidikan memungkinkan terjadinya interaksi langsung
antara guru dan murid
27
Arif S. Sadiman, dkk, Media ,hlm. 28
Soegarada Poerbakawatja H.A.H Harahap, Ensiklopedi Pendidikan, ( Jakarta, Gunung
Agung,1982 ),hlm. 32
19
g. Media pendidikan membangkitkan motivasi dan merangsang
kegiatan belajar.29
6. Kerucut Pengalaman Edgar Dale
Kerucut pengalaman adalah sebuah teori pola media
pendidkan yang dikemukakan oleh ahli audio visual yang bernama
Edgar dale yang dikutip oleh Arif S.Sadiman dkk. Dalam usaha
memanfaatkan media sebagai alat bantu ini Edgar Dale mengadakan
klasifikasi pengalaman yang berlapis menurut tingkat yang paling
kongkret ke yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian
dikenal dengan kerucut pengalaman Edgar Dale (cone of experience),
Bentuk kerucutnya adalah sebagai berikut :30
Gambar 2.1 Kerucut pengalaman Edgar Dale
7. Jenis Media Audio visual
Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti
yang penting karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan
yang akandisampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media
29
Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, (Semarang, Rasail, 2004),hlm. 127 30
Yusuf Hadi Miarso,dkk. Tehnologi komunikasi Pendidikan, ( Jakarta, CV. Rajawali,
1984),hlm.4950
Lam-
bang
kata
Lambang
visual
Gambar Diam,
Rekaman Radio
Gambar Hidup Pameran
Televisi
Karyawisata
Dramatisasi
Benda Tiruan / Pengamatan
Pengalaman Langsung
20
sebagai perantara.31
salah satu teknologi dalam proses itu adlah
memilih media pembelajaran. Media pembelajaran inilah yang akan
membantu memudahkan siswa dalam mencerna informasi
pengetahuan yang disampaikan. Media pembelajaran Audio visual
terbagi atas tiga jenis yaitu, film bersuara, televisi dan video.
a. Film Bersuara
Film yang dimaksudkan disini adalah film sebagai alat audio visual
untuk pelajaran, penerangan dan penyuluhan. Banyak hal-hal yang
dpat dijelaskan melalui film, anatara lain materi pokok proses yang
terjadi dalam tubuh kita atau yang terjadi dalam suatu industry,
kejadian-kejadian dalam alam, tata cara kehidupan, mengajari
suatu ketrmpilan, sejarah-sejarah kehidupan zaman-zaman
terdahulu dan sebagainya.
Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam
frame dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa
proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar
itu hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga
memberikan visual yang kontinu. Kemampuan film dan video
melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik
tersendiri. Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan
untuk tujua-tujuan hiburan, dokumentasi dan pendidikan.32
b. Televisi
Pada mulanya masyarakat berpendapat bahwa televise adalah
barang mewah. Suatu media yang kurang dan memerlukan biaya
banyak serta kurang bermanfaat bagi pendidikan. Pandangan
demikian tergolong pandangan skeptic. Tetapi kemudian muncul
pandangan yang berpendapat agar televisi digunakan dalam
pengajaran kelas, adapun keuntungan dari penggunaan televisi di
sekolah bagi pendidikan anak-anak adalah sebagai berikut :
1) Televisi dapat memancarkan berbagai jenis bahan audio-
visual termasuk gamber diam, film, obyek, spesimen, dan
drama.
31
Syiful Bahri Jdamarah dan Aswin Zain, Strategi, hlm. 136 . 32
Asyhar Arsyad, Media Pembelajaran, Ed. 1 Cet. 5 (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2003), hlm. 48.
21
2) Televisi bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik
bagi siswa.
3) Televisi dapat membawa dunia nyata ke rumah dan ke kelas-
kelas, seperti orang, tempat-tempat, dan peristiwa-peristiwam
melalui penyiaran langsung atau rekaman.
4) Televisi dapat memberikan kepada siswa peluang untuk
melihat dan mendengar diri sendiri
5) Televisi dapat menyajikan program-program yang dapat
dipahami oleh siswa dengan usia dan tingkatan pendidikan
yang berbeda-beda.
6) Televisi dapat menyajikan visual dan suara yang amat sulit
diperoleh pada dunia nyata, misalnya ekspresi wajah, dental
operation dan lain-lain.
7) Televisi dapat menghemat waktu guru dan siswa, misalnya
dengan merekam siaran pelajaran yang disajikan dapat
diputar ulang jika diperlukan tanpa harus melali proses itu
kembali. Disamping itu televisi merupakan cara yang
ekonomis untuk menjangkau sejumlah besar siswa pada
lokasi yang berbeda-beda untuk penyajian yang bersamaan.33
c. Video
Video adalah gambar hidup ( bergerak; motion), proses
perekamannya, dan penayangannya yang tentunya melibatkan
teknologi.34
Menurut Arif S. Sadiman bahwa video merupakan
media audio visual yang menampilkan gerak. Yang semakin lama
semakin popular dalam masyarakat kita.35
Ada banyak kelebihan video ketika digunakan sebagai media
pembelajaran diantaranya menurut Nugent dalam smaldino dkk,
33
Asyhar Arsyad, Media, hlm. 52. 34
Saiful Amin, Media Audio Dan Video Untuk Pembelajaran, dalam
http://benramt.wordpress.com/ yang di akses tgl 28 Oktober 2010, hlm. 3. 35
Arif S. Sadiman, dkk. Media, hlm. 76
22
video merupakan media yang cocok untuk pelbagai milliu
pembelajaran, bahkan satu siswa seorang diri sekalipun..
Video juga bisa dimanfaatkan untuk hampir semua topik, tipe
pebelajar, dan setiap ranah; kognitif, afektif, psikomotor,dan
interpersonal. Pada ranah kognitif, pebelajar dapat mengobservasi
rekreasi dramatis dari kejadian sejarah masa lampau dan rekaman
actual dari peristiwa terkini, karena unsur suara,warna dan gerak
disini mampu membuat karakter berasa lebih hidup. Selain itu
menonton video, setelah atau sebelum membaca dapat memperkuat
pemahaman siswa terhadap materi ajar. Pada ranah afektif , video
dapat memperkuat siswa dalam merasakan unsur emosi dan
penyikapan dari pembelajaran yang efektif. Pada ranah psikomotor,
video memiliki keunggulan dalam memperlihatkan bagaimana
sesuatu bekerja. Misalnya dalam mendemonstrasikan bagaimana
merangkai bunga, membuat origami pada siswa TK, atau memasak
pada pelajaran tataboga dan lain sebagainya.Sedangkan pada ranah
meningkatakan kompetensi interpersonal, video memberikan
kesempatan kepada mereka untuk mediskusikan apa yang telah
mereka saksikan secara berjama‟ah.
Media video dan VCD, sebagai media pembelajaran mempunyai
kelebihan dan kekurangan.
1) Kelebihan media video dan VCD sebagai berikut :
a) Menyajikan obyek belajar secara konkret
b) Sifatnya yang audio visual, sehingga memiliki daya tarik
tersendiri.
c) Sangat baik untuk pencapaian tujuan belajar psikomotorik
d) Dapat mengurangi kejenuhan belajar.
e) Menambah daya tahan ingatan atau retensi tentang obyek
belajar
f) Portable dan mudah didistribusikan
23
2) Kelemahan Media video dan VCD adalah :
a) Pengadaannya memerlukan biaya mahal.
b) Tergantung pada energi listrik, sehingga tidak dapat
dihidupkan di segala tempat.
c) Sifat komunikasi searah, sehingga tidak dapat memberi
peluang untuk terjadinya umpan balik.36
8. Pengunaan Media Pembelajaran
Dengan menggunakan kombinasi media dalam pembelajaran
siswa dapat menikmati pembelajaran yang lebih bermutu dan nilainya
bahkan lebih variatif dibandingkan dengan pengalaman langsung.
Dengan demikian efektifitas dan efisiensi pembelajaran dapat
ditingkatkan ke taraf yang setinggi-tingginya.37
Selain itu Fuad Fakhrudin mengemukakan apapun tipe
kecerdasan manusia, maka pembelajaran harus dapat merangsang
aktifitas kekuatan fisik dan jiwa manusia semaksimal mungkin, dan
tidak ada jalan lain kecuali pembelajaran bermedia. Dalam hal-hal
yang spiritualistik sekalipun, pembelajaran itu dapat dilakukan
dengan media salah satunya, anjuran Nabi untuk mengujungi kuburan
setelah sebelumnya dilarang adalah contoh pembelajaran bermedia
dimana dengan kunjungan ke kuburan, orang mengingat akan mati
kelanjutan dari setiap mahkluk yang bernyawa. Demikian juga
sebagaimana dalam hadits Nabi yang menceritakan Nabi Musa yang
mengeluhkan bagaimana mencari Allah,. Maka Allah berfirman
“Carilah Aku (Allah) di kalangan orang-orang yang hatinya hancur”.
Rangkaian cerita ( al-qashah) atau berbagai perumpamaan simbolik (
al-amtsal) di dalam Al-Qur‟an juga merupakan tipe-tipe-
36
Hujairoh. Sanaki, Media Pembelajaran (Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2009), hlm.
106. 37
Fuad Fakhrudin, Minimal Standar Pelayanan Madrasah Ibtidaiyah, (Jakarta, Dirjen
kelembagaan Agama Islam, 2005), hlm. 55.
24
pembelajaran bermedia yang sudah dicontohkan oleh Allah dan
Rasul.
72. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan
untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan
selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu
beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"
73. Dan Karena rahmat-Nya, dia jadikan untukmu malam dan siang,
supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari
sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu
bersyukur kepada-Nya.38
Penggunaan media Audio visual dalam pembelajaran hendaknya
memperhatikan kaidah-kaidah. Prinsip-prinsip umum penggunaan
media antara lain :
a. Penggunaan media tidak dapat berdiri sendiri, dalam arti tanpa
melibatkan komponen pembelajaran lainnya. Demikian juga,
bahwa media haruslah memerlukan modifikasi tertentu dalam
system, strategi dan tehnik metodologi pembelajaran agar media
benar-benar dapat bermanfaat bagi peningkatan proses hasil
pembelajaran.
b. Tidak ada media yang serba cocok dengan keadaan yang
bermacam-macam. Keadaan lingkungan fisik dan psikologis siswa
dan kelas haruslah dipertimbangkan dalam penggunaan media.
c. Media pembelajaran yang berupa media rancangan ( media by
design) tentunya penggunaan terbatas menurut desain yang telah
38 Hasbi Ashshiddiqi, dkk. ,Al Qur’an dan Terjemahan, hlm. 622.
25
diterapkan, dan praktis media tersebut tidak efektif untuk sasaran
yang berbeda. Demikian juga, media yang dimanfaatkan ( by
utilization) seperti bola dunia, peta, penggaris, film, program
komputer dan lain-lain, yang dapat ditemukan di pasar harus pula
disesuaikan dengan tujuan dan subyek.
d. Penggunaan media secara serampangan, tanpa memperhatikan
manfaat, tujuan dan sasaran, serta tanpa melalui prosedur
pemilihan yang tepat, justru akan mengacaukan pembelajaran.
Bagaimanapun pembelajaran multimedia itu secara umum efektif,
tetapi jika tidak memperhatikan faktor perhatian dan reseptivitas
siswa serta familiaritas guru maka tidak akan berguna.
e. Penggunaan media pembelajaran menghendaki adanya persiapan
ekstra dari guru, bagi guru sebagai teacher manager yang
mendesain proses pembelajaran, ataupun guru sebagai teacher
operator yang mempersiapkan teknik-teknik presentasi dan
mempresentasikan pembelajaran dengan media yang sudah dipilih.
f. Penggunaan media sejauh mungkin lebih dari sekedar berfungsi
alat bantu mengajar guru ( teaching aids) tetapi sebagai sumber
yang menempati posisi sebagai bagian integral dari system operasi
pembelajaran.
g. Tidak diperkenankan menggunakan media untuk sekedar pengisi
waktu luang, karena akan memberikan kesan buruk bagi siswa
bahwa media hanya sebagai media hiburan. Media-media yang
dapat dikesankan melenceng adalah program film pendidikan,
gambar-gambar, slide, televisi, OHP, dan juga Komputer. Di
situlah guru perlu ekstra hati-hati menyikapi pemanfaatannya.39
Selain itu dalam penggunaan media ada hal-hal yang harus
diperhatikan, yaitu :
39
Fuad Fakhrrudin, Standar, hlm. 57-59.
26
a. Jenis kemampuan yang akan dicapai, sesuai dengan tujuan
pengajaran. Sebagaimana diketahui bahwa tujuan pengajaran itu
menjangkau daerah kognitif, afektif dan psikomotor.
b. Kegunaan dari berbagai jenis media itu sendiri. Setiap jenis
media mempunyai nilai kegunaan sendiri-sendiri.
c. Kemampuan guru menggunakan jenis media. Betapapun
tingginya nilai kegunaan media, hal itu tidak memberi mafaat
yang optimal, jika guru kurang/ belum mampu menanganinya
dengan baik.
d. Keluwesan dalam penggunaannya. Dalam memilih media harus
dipertimbangkan pula faktor keluwesan dalam arti seberapa
media tersebut dapat digunakan dengan praktis dalam berbagai
situasi dan mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang
lain.
e. Kesesuaian dengan alokasi waktu dan sarana pendukung
dengan sarana yang ada.
f. Ketersediaannya biaya.40
Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran mencakup
beberapa langkah yang harus dilakukan. Langkah-langkah tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Langkah-langkah persiapan guru, pertama guru harus
mempersiapkan unit pelajaran terlebih dahulu, kemudian baru
memilih yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran yang
diharapkan.
b. Mempersiapkan kelas, audien dipersiapkan lebih dahulu supaya
mereka mendapat jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam pikiran
mereka sewaktu menyaksikan VCD tersebut.
c. Langkah penyajian, setelah audien, dipersiapkan barulah VCD
diputar.
40
R. Ibrahim, Nana Syaodih, Perencanaan, hlm. 121
27
d. Aktivitas lanjutan, aktivitas lanjutan ini dapat berupa Tanya jawab,
guna mengetahui sejauh mana pemahaman audien/siswa terhadap
materi yamg disajikan. Kalau masih ada kekeliruan bisa dilakukan
pemutaran kembali.41
Dari pendapat tersebut penggunaan media dalam pembelajaran
sangatlah diperlukan. Misalnya untuk materi do‟a-do‟a harian, penanaman
pembiasaan akhlakul karimah untuk usia dini dengan memutar cerita-
cerita bagus yang sesuai. Begitu pula media juga penting diterapkan pada
pembelajaran membaca tulisan arab, dengan menggunakan media audio
visual. Dengan menggunakan media audio visual pembelajaran menjadi
lebih menarik sehingga perhatian dan minat siswa akan tumbuh, dan juga
siswa mudah menirukan bunyi kalimat-kalimat, sehingga prestasi
pembelajaran membaca tulisan arab akan meningkat. Penggunaan media
audio visual juga sangat membantu guru dalam penyampaian.
C. Kajian Pustaka
Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji beberapa karya ilmiah dan
kajian pustaka yang berkaitan dengan tema yang penulis angkat diantaranya
yaitu:
1. Skripsi penelitian Tindakan Kelas karya Ainul Maghfiroh ( 073111353 )
IAIN Semarang. Dengan judul Upaya Peningkatan Membaca Al-Qur‟an
Pada Siswa Kelas V MI Miftahul Falaah Rejosari Priangsurat
Temanggung Tahun 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mencari data dan
informasi yang kemudian dianalisis dalam rangka mengupayakan
meningkatnya motivasi membaca Al- Qur‟an siswa dengan menggunakan
pendekatan Iqra‟, dengan penyajian 3 siklus. Pada kesimpulan yang
diambil akhir Skripsi,yaitu kemampuan membaca Al-Qur‟an kelas V MI
Miftahul Falaah Rejosari Temanggung sesudah menggunakan pendekatan
Iqro‟ dengan tiga siklus meningkat menjadi 95,5% sehingga menjadi
lebih baik.
41
M. Basyirudin Usman, Media pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm. 97.
28
2. Skripsi penelitian Tindakan Kelas karya. Skripsi penelitian Tindakan
Kelas karya Sulimah, Institut Agama Islam Negeri Walisanga Fakultas
Tarbiyah Semarang. Dengan judul Penggunaan Media Audio Visual
Dalam Pembelajaran Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Baca Tulis
Al-Qur‟an Pada Siswa Kelas III Mi Muhammadiyah Paremono Mungkid
Magelang Tahun 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mencari data dan
informasi yang kemudian dianalisis dalam rangka mengupayakan
meningkatnya prestasi belajar siswa MI Muhammadiyah Paremono
Mungkid Magelang sebelum dan sesudah menggunakan media audio
visual dalam pembelajaran baca tulis Al-Qur‟an. Dengan penyajian 2
siklus. Pada kesimpulan yang diambil akhir Skripsi,yaitu hasil evaluasi (
nilai rata-rata siswa ) meningkat dari 58,44 menjadi 74,14,
Buku yang berjudul 5 Jam Lancar Membaca Dan Menulis Al Qur‟an
karangan Drs. M. Ashim Yahya, penerbit Qultum Media, Jakarta, 2008.
Dalam buku tersebut dijelaskan tentang cara belajar cepat membaca dan
menulis Al Qur‟an dengan baik dan sesuai dengan tajwidnya, mulai dari
pengenalan huruf hijaiyah dalam bermacam harakah ( barisnya ) serta dalam
macam-macam hubungan yang lebih terperinci lagi sebagai berikut :
a. Mengenal huruf hijaiyah
b. Tanda baca
c. Menulis huruf hijaiyah
d. Hukum bacaan
e. Tanda waqaf / berhenti
f. Nun ,mim dan tanwin
g. Latihan menulis angka.42
Pengembangan Agama Islam di Raudhatul Athfal dilaksanakan
melalui tiga jalur kegiatan, yaitu :
1. Kegiatan Rutin
2. Kegiatan Terintegrasi
42
M. Ashim Yahya, 5 Jam Lancar Membaca dan Menulis Al-Qur’an Cet.2 , ( Jakarta: Qultum
Media, 2009 ), hlm. ix-x.
29
3. Kegiatan Khusus
Dalam Pengembangan Agama Islam yang termasuk kegiatan rutin
adalah :
a. Mengucapkan ikrar dua kalimah syahadat
b. Berdo‟a sebelum dan sesudah kegiatan
c. Pendidikan sholat yang meliputi ucapan dan gerakan sholat
d. Hafalan Surat-surat pendek
e. Hafalan do‟a-do‟a harian
Perbedaan penulisan Skripsi ini dengan buku-buku tersebut bahwa
skripsi ini kajiannya lebih bersifat khusus labih difokuskan untuk
pembelajaran kemampuan membaca tulisan arab kelas B RA Muslimat, agar
mata pelajaran PAI lebih dikuasai oleh anak didik.
D. Hipotesis
Hipotesis tindakan dalam penelitian Tindakan kelas kali ini adalah
Penggunaan VCD dapat meningkatkan kemampuan membaca tulisan arab.
Dengan demikian dapat diketahui adanya peningkatan kemampuan siswa RA
kelas B di RA Muslimat Girirejo dalam membaca tulisan arab sebelum dan
sesudah menggunakan VCD.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yaitu didasarkan
pada permasalahan prestasi belajar membaca tulisan arab siswa kelas B RA
Muslimat NU Girirejo Tegalrejo Magelang tahun 2011.
Menurut I.GAK. Wardani, penelitian tindakan kelas adalah penelitian
yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri, melalui refleksi diri
dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil
belajar siswa menjadi meningkat. 1
Menurut Suyanto yang dikutip oleh Masnur Muslich, penelitian
tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan
melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan/ atau
meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional.2
Menurut Kemmis dan Mc. Taggart dalam bukunya Masnur Muslich,
penelitian tindakan kelas adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri
sendiri, pengalaman kerja sendiri yang dilaksanakan secara sistematis,
terencana, dan dengan sikap mawas diri.3
Langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas ini mengacu pada
model penelitian kelas bentuk siklus (table 3.1), dimana dalam model ini,
setiap tindakan memiliki unsur-unsur sebagai berikut : perencanaan,
pelaksanaan, observasi, refleksi.4
1IGAK Wardhani,Kuswaya Wihardit,Penelitian Tindakan Kelas,Cet.10-Ed.1 (Jakarta,
Unversitas Terbuka,2010) 2 Masnur Muslich, Melaksanakan PTK Itu Mudah,( Jakarta, Bumi Aksara, 2009),hlm.9
3 Masnur Muslich, Melaksanakan, hlm. 10
4 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, Ed. 1 Cet. 2 ( Jakarta, Kencana Prenada
Media Group, 2010 ), hlm. 57.
31
Refleksi Awal
Studi Pendahuluan
Perencanaan
Tindakan
Implementasi 1
Observasi 1
Refleksi 1
Perencanaan 2
Observasi 2
Implementasi 2
Refleksi 2
Perencanaan 3
Implementasi 3
Observasi 3
Refleksi 3
Gambar 3.1. Model Penelitian Tindakan Kelas Bentuk Siklus
32
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu penelitian.
Waktu penelitian terdiri dari dua siklus, siklus pertama pada tanggal 7
Pebruari 2011 sampai 2 Maret 2011. Penelitian ini dimulai dengan
menggunakan VCD sebagai media pembelajaran materi tentang bacaan
huruf hijaiyah terpisah dan bersambung .
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas B RA Muslimat NU Girirejo. Sekolah
tersebut terletak di dusun Geger, desa Girirejo, Kecamatan Tegalrejo,
Kabupaten Magelang. Sekolah ini didirikan pada tahun 1969 dan telah
mengalami renovasi dan rehab gedung sebanyak 3 kali sampai sekarang.
Tanah yang digunakan untuk mendirikan sekolah ini berasal dari wakaf.
Sokolah ini terdiri dari 2 ruang yaitu kelas A (TK kecil) dan kelas B (TK
besar)
C. Variabel penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu :
1. Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran membaca tulisan arab
kelas B RA Muslimat NU Girirejo tahun 2011
2. Prestasi belajar membaca tulisan arab siswa kelas B RA Muslimat NU
Girirejo Tegalrejo tahun 2011.
D. Desain penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yaitu penelitian
didasarkan pada permasalahan prestasi membaca tulisan arab siswa kelas B
RA Muslimat NU Girirejo tahun 2011.
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdidi dari 3 siklus. Tiap siklus
dilaksanakan sesuai dengan perbaikan yang dicapai, seperti yang telah di
desain dalam faktor-faktor yang telah diselidiki.
33
Dalam siklus satu peneliti menggunakan media audio visual dengan
memutarkan Video Casette Display (VCD) didalamnya terkandung bacaan
huruf hijaiyah pisah dan sambung. Siswa diharapkan mampu membedakan
huruf-huruf hijaiyah pisah dan sambung sesuai materi yang telah ditentukan.
Berdasarkan refleksi awal, maka langkah-langkah yang dianggap paling
tepat untuk meningkatkan prestasi pembelajaran tulisan arab adalah
meningkatkan aktivitas dan peran serta siswa dalam pembelajaran serat guru
dalam penggunaan media yang tepat yaitu penggunaan media audio visual
dalam pembelajaran,
Dengan berpedoman pada hal tersebut diatas, maka prosedur
pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini (a) perencanaan (b) pelaksanaan
tindakan (c) observasi (d) refleksi di setiap siklus.
Secara rinci prosedur tindakan ini dapat dijabarkan dalam uraian
sebagai berikut :
1. Siklus pertama
Siklus pertama penelitian dilaksanakan pada minggu kedua bulan pebruari
2011, dengan pokok bahasan huruf hijaiyah secara terpisah dan sambung
dari ا sampai ذ.
Tahapan dan langkah-langkah peneliti adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
Dalam tahapan perencanaan tercakup kegiatan sebagai berikut :
1) Refleksi awal yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan
evaluasi terhadap pembelajaran tulisan arab yang selama ini
dilakukan menunjukkan kelemahan kurangnya minat dalam
belajar.
2) Penentuan fokus pembelajaran dan mengkaji teori untuk memilih
solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran.
3) Penyusunan proposal penelitian lengkap dengan Rencana
Kegiatan Harian (RKH) sesuai dengan pokok bahasan dan
34
instrument pengumpulan selama penelitian tindakan ini
dilaksanakan.
4) Penyiapan VCD sebagai media pembelajaran membaca tulisan
arab tentang huruf hijaiyah pisah dan sambung.
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan penelitian menerapkan strategi pembelajaran
sesuai dengan RKH yaitu menggunakan media audio visual atau VCD
sebagai media pembelajaran membaca tulisan arab.
Pokok bahasan yang diajarkan adalah membaca tulisan arab / huruf
hijaiyah pisah dan sambung dari ا sampai ث
c. Observasi
Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan prestasi
belajar membaca tulisan arab siswa kelas B RA Muslimat NU Girirejo
tahun 2011 dengan penggunaan media audio visual dalam
pembelajaran, maka observasi difokuskan pada pembelajaran
membaca tulisan arab untuk melakukan observasi terhadap situasi
kelas saat pembelajaran.
Dalam observasi / pengamatan peneliti menggunakan lembar
pengamatan untuk mengamati saat proses kegiatan pembelajaran
membaca tulisan arab, jumlah siswa terdiri dari 25 siswa. Hal-hal
yang diobservasi terdiri dari (1) ketepatan makhorijul huruf (2)
kelancaran membaca tulisan arab pisah dan sambung (3) keaktifan
peserta didik saat proses pembelajaran berlangsung.
Tabel 3.2
Instrumen Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
Siklus I
No Nama anak Aspek yang diamati
Membaca Perhatian Keaktifan
1 Ahmad Mirzam
2 Milhas Hawari
3 Dimas Ardi Nugroho
35
4 M. Lubnan Najih
5 Umifaikotul Janah
6 Farah Khoirunnisa
7 Elia Putri Saniya
8 Indana Putri Adysti
9 Sobicha Mahmudah
10 M. Wafa Al Farashi
11 M. Rafi Ardiyanto
12 Indro Prasetyo
13 Ihwan Prasetyo
14 R. Pandu Yunianto
15 Resa Eka Y.
16 Mei Listiana
17 Mei Linda Saputri
18 Iqbal Solana
19 Rian Arifiansah
20 Riko Arifiansah
21 Dafin Dirosi
22 M. Adi Kurniawan
23 Ihsanudin
24 Fikri Ramdani
25 Dinara Safina
Jumlah
Prosentase
Keaktifan Siswa
d. Refleksi
1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi
evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan.
2) Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang
skenario pembelajaran dan lembar kerja siswa.
3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk
digunakan untuk siklus selanjutnya.
2. Siklus Kedua
Siklus kedua penelitian dilaksanakan pada minggu ketiga bulan pebruari
2011, dengan pokok bahasan huruf hijaiyah secara terpisah dan sambung
dari ج sampai د .
Tahapan dan langkah-langkah peneliti adalah sebagai berikut :
36
a. Perencanaan
Dalam tahapan perencanaan tercakup kegiatan sebagai berikut :
1) Refleksi kedua yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan
evaluasi terhadap pembelajaran membaca tulisan arab materi
bacaan pada siklus pertama yang masih ada kelemahan.
2) Penentuan fokus permasalahan dan mengkaji kelemahan
pembelajaran pada siklus pertama.
3) Penyusunan proposal penelitian lengkap dengan Rencana
Kegiatan Harian (RKH) sesuai dengan pokok bahasan dan
instrument pengumpulan data selama penelitian tindakan ini
dilaksanakan.
d) Penyiapan VCD sebagai media pembelajaran membaca tulisan
arab tentang huruf hijaiyah pisah dan sambung.
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan penelitian kedua menerapkan strategi
pembelajaran sesuai dengan RKH yaitu menggunakan media audio
visual atau VCD sebagai media pembelajaran membaca tulisan arab.
Pokok bahasan yang diajarkan adalah membaca tulisan arab /
huruf hijaiyah pisah dan sambung dari ج sampai د.
c. Observasi
Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan prestasi
belajar membaca tulisan arab siswa kelas B RA Muslimat NU Girirejo
tahun 2011 dengan penggunaan media audio visual dalam
pembelajaran, maka observasi difokuskan pada pembelajaran
membaca tulisan arab Jenis yang diamati sama dengan siklus pertama,
yang diharapkan ada peningkatan prestasi pembelajaran membaca
tulisan arab melalui penggunaan media audio visual. Untuk
melakukan observasi terhadap situasi kelas saat pembelajaran .
Dalam observasi / pengamatan peneliti menggunakan lembar
pengamatan untuk mengamati saat proses kegiatan belajar melalui
penggunaan media audio visual dalam pembelajaran. Aspek yang
37
diamati terdiri dari (1) ketepatan makhorijul huruf (2) kelancaran
membaca tulisan arab pisah dan sambung (3) keaktifan peserta didik
saat proses pembelajaran berlangsung.
Tabel 3.3
Instrumen Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
Siklus II
No Nama anak Aspek yang diamati
Membaca Perhatian Keaktifan
1 Ahmad Mirzam
2 Milhas Hawari
3 Dimas Ardi Nugroho
4 M. Lubnan Najih
5 Umifaikotul Janah
6 Farah Khoirunnisa
7 Elia Putri Saniya
8 Indana Putri Adysti
9 Sobicha Mahmudah
10 M. Wafa Al Farashi
11 M. Rafi Ardiyanto
12 Indro Prasetyo
13 Ihwan Prasetyo
14 R. Pandu Yunianto
15 Resa Eka Y.
16 Mei Listiana
17 Mei Linda Saputri
18 Iqbal Solana
19 Rian Arifiansah
20 Riko Arifiansah
21 Dafin Dirosi
22 M. Adi Kurniawan
23 Ihsanudin
24 Fikri Ramdani
25 Dinara Safina
Jumlah
Prosentase
Keaktifan Siswa
38
d. Refleksi
1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi
evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan.
2) Melakukan pengamatan hasil evaluasi tentang skenario
pembelajaran dan lembar pengamatan kerja siswa.
3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk
digunakan untuk siklus selanjutnya.
3. Siklus Ketiga
Siklus kedua penelitian dilaksanakan pada minggu pertama bulan Maret
2011, dengan pokok bahasan huruf hijaiyah secara terpisah dan sambung
dari ذ sampai س .
Tahapan dan langkah-langkah peneliti adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
Dalam tahapan perencanaan tercakup kegiatan sebagai berikut :
1) Refleksi ketiga yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan
evaluasi terhadap pembelajaran membaca tulisan arab materi
bacaan pada siklus pertama yang masih ada kelemahan.
2) Penentuan fokus permasalahan dan mengkaji kelemahan
pembelajaran pada siklus pertama.
3) Penyusunan proposal penelitian lengkap dengan Rencana
Kegiatan Harian (RKH) sesuai dengan pokok bahasan dan
instrument pengumpulan data selama penelitian tindakan ini
dilaksanakan.
d) Penyiapan VCD sebagai media pembelajaran membaca tulisan
arab tentang huruf hijaiyah pisah dan sambung.
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan penelitian kedua menerapkan strategi
pembelajaran sesuai dengan RKH yaitu menggunakan media audio
visual atau VCD sebagai media pembelajaran membaca tulisan arab.
39
Pokok bahasan yang diajarkan adalah membaca tulisan arab /
huruf hijaiyah pisah dan sambung dari ذ sampai س.
c. Observasi
Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan prestasi
belajar membaca tulisan arab siswa kelas B RA Muslimat NU Girirejo
tahun 2011 dengan penggunaan media audio visual dalam
pembelajaran, maka observasi difokuskan pada pembelajaran
membaca tulisan arab Jenis yang diamati sama dengan siklus pertama,
yang diharapkan ada peningkatan prestasi pembelajaran membaca
tulisan arab melalui penggunaan media audio visual. Untuk
melakukan observasi terhadap situasi kelas saat pembelajaran.
Dalam observasi / pengamatan peneliti menggunakan lembar
pengamatan untuk mengamati saat proses kegiatan belajar melalui
penggunaan media audio visual dalam pembelajaran. Aspek yang
diamati terdiri dari (1) ketepatan makhorijul huruf (2) kelancaran
membaca tulisan arab pisah dan sambung (3) keaktifan peserta didik
saat proses pembelajaran berlangsung.
Tabel 3.4
Instrumen Observasi Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
Siklus III
No Nama anak Aspek yang diamati
Membaca Perhatian Keaktifan
1 Ahmad Mirzam
2 Milhas Hawari
3 Dimas Ardi Nugroho
4 M. Lubnan Najih
5 Umifaikotul Janah
6 Farah Khoirunnisa
7 Elia Putri Saniya
8 Indana Putri Adysti
9 Sobicha Mahmudah
10 M. Wafa Al Farashi
11 M. Rafi Ardiyanto
12 Indro Prasetyo
40
13 Ihwan Prasetyo
14 R. Pandu Yunianto
15 Resa Eka Y.
16 Mei Listiana
17 Mei Linda Saputri
18 Iqbal Solana
19 Rian Arifiansah
20 Riko Arifiansah
21 Dafin Dirosi
22 M. Adi Kurniawan
23 Ihsanudin
24 Fikri Ramdani
25 Dinara Safina
Jumlah
Prosentase
Keaktifan Siswa
d. Refleksi
1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi
evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari setiap macam tindakan.
2) Melakukan pengamatan hasil evaluasi tentang skenario
pembelajaran dan lembar pengamatan kerja siswa.
3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk
digunakan untuk siklus selanjutnya.
E. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini mengambil dari :
1. Data-data sekolah
Data sekolah ini diperoleh dari sekolah yang dijadikan obyek penelitian
yaitu siswa kelas B RA Muslimat NU Girirejo Tegalrejo Magelang 2011.
2. Hasil observasi
Yaitu observasi pembelajaran membaca tulisan arab sebelum penggunaan
media audio dan observaasi pembelajaran membaca tulisan arab selama
penggunaan media audio visual berlangsung
41
3. Dokumentasi
Yaitu pengambilan data-data dan dokumen lainnya selama penelitian
berlangsung.
F. Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan
pembelajaran perlu dilakukan analisis data. Pada penelitian tindakan kelas ini
digunakan analisis deskripsi kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang
bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang
diperoleh dengan tujuan mengetahui peningkatan kemampuan membaca
tulisan arab di RA Muslimat NU Girirejo.
Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana, yaitu
sebagai berikut ;
1. Penilaian Rata-rata
Penilaian menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa kemudian dibagi
dengan jumlah siswa tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata.
Nilai rata-rata ini didapat dengan menggunakan rumus :
X = ∑ X
∑ N
X = Nilai rata-rata
∑ X = Jumlah semua nilai siswa
∑ N = Jumlah siswa
2. Penilaian untuk ketuntasan belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar, yaitu : secara perorangan dan secara
klasikal. Penerapan pembelajaran membaca tulisan arab dikatakan
berhasil jika siswa memenuhi ketuntasan belajar, yaitu masuk dalam
kategori baik atau nilai minimal 3.
Sebaliknya ketentuan klasikal terpenuhi jika persentase belajar secara
klasikal mencapai minimal 75% untuk tiap aspeknya . Artinya minimal
25 siswa telah masuk dalam kategori baik. Untuk menghitung persentase
ketuntasan belajar yaitu :
Persentase ketuntasan = jumlah siswa yang tuntas
x 100 % Jumlah siswa seluruhnya
42
Analisis ini dilakukan pada saat tahapan refleksi untuk melakukan
perencanaan lanjut dalam siklus selanjutnya. Hasil analisis dijadikan
sebagai bahan refleksi dalam memperbaiki rancangan pembelajaran,
bahkan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan model
pembelajaran yang tepat.
G. Indikator Keberhasilan
Keberhasilan dalam penelitian ini diukur dari adanya peningkatan
kemampuan siswa dalam membaca tulisan arab, baik secara individual
maupun klasikal. Selain itu, juga adanya perubahan sikap siswa yang lebih
positif (senang, antusias, perhatian, aktif, berani, dan lain-lain) pada saat
pembelajaran berlangsung, hal ini akan terlihat dari pemantauan melalui
observasi, wawancara dan jurnal siswa.
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian tindakan ini bertujuan utnuk meningkatkan kemampuan
membaca tulisan arab melalui penggunaan VCD pada siswa Muslimat NU
Girirejo Tegalrejo Magelang tahun 2011 dan untuk mengetahui kelebihan
serta kelemahan penggunaan VCD dalam pembelajaran membaca tulisan arab
siswa kelas B RA Muslimat NU Girirejo Tegalrejo Magelang tahun 2011.
Dalam penelitian ini selain untuk meningkatkan kemampuan
membaca tulisan arab juga digunakan sebagai media mengajar yang tepat
sesuai dengan materi pokok bahasan serta indikator yang akan dicapai.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah
menetapkan aspek-aspek yang akan diteliti, yakni faktor penyebab masih
rendahnya proses atau hasil belajar siswa kelas B dalam membaca tulisan
arab, penelitian tindakan ini terdiri dari 3 siklus, sehingga dalam bab ini akan
disajikan deskripsi tentang persiapan, pelaksanaan, data hasil pengamatan tiap
siklus, hasil refleksi peneliti serta keberhasilan dan kegagalan dari tiap siklus
pada pembahasannya.
1. Siklus I
Siklus I penelitian tindakan ini dilaksanakan pada minggu ke dua
bulan pebruari 2011.
a. Persiapan
Pada tahap ini guru mempersiapkan Rencana kegiatan harian
selama penelitian berlangsung, menentukan target pencapaian rata-
rata kelas dan prosentase ketuntasan minimal, mengidentifikasi
masalah, menyiapkan sarana prasarana, lembar pengamatan dan
lembar penilaian.
Identifikasi masalah : kemampuan siswa dalam membaca tulisan
arab masih belum sesuai dengan target pencapaian rata-rata kelas
dan prosentase ketuntasan minimal, dalam hal ini aspek yang dinilai
44
fokus pada makhorijul huruf, kelancaran dalam membaca keaktifan
siswa saat proses pembelajaran berlangsung.
Target pencapaian rata-rata kelas adalah 3,0 dengan kategori
baik dan pengamatan dengan prosentase ketuntasan minimal 75%.
Siswa dikatakan tuntas apabila mencapai skor 3,0 atau lebih.
b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I
dilaksanakan pada tanggal 7 Pebruari 2011 di kelompok B RA
Muslimat NU Girirejo Tegalrejo Magelang dengan jumlah 25 siswa.
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai observer sekaligus
bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu
pada skenario pemebelajaran yang termuat dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan.
Pokok bahasan yang diajarkan adalah membaca tulisan arab / huruf
hijaiyah pisah dan sambung dari ا sampai ث.
Langkah-langkah pelaksanaan meliputi :
1) Melakukan Tanya jawab tentang kemampuan membaca tulisan
arab dari ا sampai ث.
2) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah
dalam RKH yang dimulai dengan pembelajaran menggunakan
VCD. Guru memutar VCD tentang huruf hijaiyah pisah dan
sambung, selanjutnya guru menerangkan tentang bacaan huruf
hijaiyah yang disambung. Siswa diharapkan mampu membaca
tulisan arab yang disambung.
3) Melaksanakan latihan tentang kemampuan membaca tulisan
arab yang disambung.
c. Observasi
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan lembar observasi,
dan menilai hasil yang akan dijadikan sebagai bahan refleksi. Objek
pengamatan pada tindakan ini meliputi tiga aspek yang dinilai dapat
45
menunjang keberhasilan proses tindakan, yaitu ketepatan makhorijul
huruf, kelancaran membaca, keaktifan saat proses belajar mengajar
berlangsung.
Berikut data hasil pengamatan keaktifan siswa dalam
pembelajaran.
Tabel 4.1
Data Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
Siklus I
No Nama anak Aspek yang diamati
Membaca Perhatian Keaktifan
1 Ahmad Mirzam √ √
2 Milhas Hawari √ √
3 Dimas Ardi Nugroho √ √
4 M. Lubnan Najih √ √
5 Umifaikotul Janah √ √ √
6 Farah Khoirunnisa √
7 Elia Putri Saniya √ √ √
8 Indana Putri Adysti √ √
9 Sobicha Mahmudah √ √
10 M. Wafa Al Farashi √
11 M. Rafi Ardiyanto √ √
12 Indro Prasetyo √
13 Ihwan Prasetyo √
14 R. Pandu Yunianto √
15 Resa Eka Y. √ √
16 Mei Listiana √
17 Mei Linda Saputri √
18 Iqbal Solana √ √
19 Rian Arifiansah √
20 Riko Arifiansah √ √
21 Dafin Dirosi √
22 M. Adi Kurniawan √ √
23 Ihsanudin √
24 Fikri Ramdani √ √
25 Dinara Safina √ √
Jumlah 16 14 12
Prosentase
Keaktifan Siswa
56%
Data nilai kemampuan membaca tulisan arab siklus I
46
Tabel 4.2
Jumlah Nilai Membaca Tulisan Arab Sesudah Menggunakan VCD
Siklus I
No Nama Anak Aspek penilaian
Ketepatan Kelancaran Aktifitas
1 Ahmad Mirzam 4 4 4
2 Milhas Hawari 3 2 2
3 Dimas Ardi Nugroho 1 2 2
4 M. Lubnan Najih 2 4 3
5 Ikoh Umifaikul Janah 2 3 3
6 Farah Khoirunnisa 3 3 3
7 Elia Putri Saniya 4 4 4
8 Indana Putri Adysti 4 4 4
9 Sobicha Mahmudah 3 3 3
10 M. Wafa Al Farashi 2 1 2
11 M. Rafi Ardiyanto 2 3 2
12 Indro Prasetyo 1 2 1
13 Ihwan Prasetyo 3 2 2
14 R. Pandu Yunianto 3 3 3
15 Resa Eka Y. 3 3 3
16 Mei Listiana 3 1 2
17 Mei Linda Saputri 3 3 2
18 Iqbal Solana 4 4 4
19 Rian Arifiansah 3 2 3
20 Riko Arifiansah 3 3 3
21 Dafin Dirosi 3 2 2
22 M. Adi Kurniawan 1 2 2
23 Ihsanudin 3 3 3
24 Fikri Ramdani 3 2 3
25 Dinara Safina 2 2 2
Jumlah skor 60 60 67
Rata-rata 2,4 2,76 2,48
Keterangan Skor :
4 : Baik Sekali
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa pada siklus I
ini ada 3 aspek penilaian yaitu : Ketepatan makhorijul huruf,
kelancaran membaca, keaktifan peserta didik selama proses belajar
47
mengajar berlangsung belum memenuhi target yang ditetapkan, yaitu
minimal rata-rata 75% siswa yang hadir menguasai tiap aspek
penilaian tersebut. Dengan kata lain aspek ketepatan makhorijul
huruf, kelancaran membaca dan keaktifan selama proses
pembelajaran rata-rata di bawah 3.
d. Tahap Refleksi dan Analisis
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan pada
siklus I didapatkan bahwa dari 25 siswa saat mengikuti pembelajaran
dengan hasil seperti terlihat pada table 4.3
Tabel 4.3
Distribusi Penerapan Prestasi pada siklus satu
No Aspek Penilaian Hasil Pengamatan Nilai
rata2 %
BS B C K Jml
1 Ketepatan makhorijul
huruf 4 5 13 3 60 2,4 36
2 Kelancaran membaca
tulisan arab 5 11 7 2 60 2,76 64
3 Keaktifan saat proses
belajar mengajar
berlangsung
4 10 10 1 67 2,48 56
Keterangan Skor
BS = 4
B = 3
C = 2
K = 1
1. Aspek ketepatan makhorijul huruf. Berdasarkan hasil pengamatan
dapat diperoleh data sekitar 35% dari siswa yang mengikuti
pembelajaran atau 9 siswa dari 25 siswa telah mampu
memenguasai pembacaan huruf hijaiyah tepat sesuai dengan
makhrojnya, hal ini berbeda dengan kondisi awal yang semula
hanya 8% siswa dari 25 siswa yang mampu membaca sesuai
dengan makhorijul huruf.
2. Aspek membaca lancar. Berdasarkan hasil pengamatan dapat
diperoleh data 64% siswa atau 16 siswa dari 25 siswa telah
48
mampu membaca lancar dalam menyebutkan tulisan arab yang
ada dalam alat peraga. Hal ini berbeda dengan kondisi awal yang
hanya 20% siswa atau 5 siswa dari 25 siswa mampu membaca
lancar.
3. Aspek keaktifan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat diperoleh
data 56% siswa atau 14 siswa dari 25 siswa telah aktif mengikuti
pembelajaran. Hal ini berbeda dengan kondisi awal yang hanya
14.8% siswa atau 4 siswa dari 25 siswa telah aktif mengikuti
pembelajaran.
Dari hasil belajar siswa yang diperoleh melalui latihan dan tes
lisan pada siklus I diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.4
Rekapitulasi ketuntasan siswa pada siklus I
No Uraian Hasil Siklus I
1 Nilai rata-rata kemampuan membaca 2,54
2 Persentase ketuntasan belajar 52%
Rata-rata kemampuan membaca siswa masih di bawah 3 dan
ketuntasan belajar siswa secara keseluruhan baru sebesar 52%,
seperti yang terlihat pada tabel 4.4
Rendahnya presentase ketuntasan dari ketetapan yang dikehendaki
disebabkan karena kurang menarik perhatian siswa saat VCD
diputar. Disamping itu juga pendekatan yang dilakukan guru
kepada siswa masih kurang karena guru masih belum bisa
memilih VCD yang tepat untuk menarik perhatian siswa.
Hasil refleksi siklus I ini, kemudian dijadikan sebagai rumusan
untuk diterapkan pada siklus II sebagai upaya tindakan perbaikan
memotivasi siswa pada siklus I.
49
2. Siklus II
a. Tahap perencanaan
Rencana tindakan pada siklus kedua disusun berdasarkan hasil
analisis dan refleksi pada siklus pertama. Diketahui bahwa kendala
yang terjadi pada siklus pertama adalah akibat kurang tepatnya
pendekatan oleh guru dalam menerapkan penggunaan VCD.
Dengan demikian dalam siklus II ini guru diharapkan
memperbaiki kualitas dan kuantitas dalam memberikan motivasi
kepada siswa.
b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II
dilaksanakan pada tanggal 14 Pebruari 2011 dikelompok B RA
Muslimat NU Girirejo dengan jumlah siswa adalah 25 siswa.
Adapun proses belajar mengajar mengacu pada skenario
pembelajaran yang termuat dalam rencana kegiatan harian yang telah
disiapkan
Pokok bahasan yang diajarkan adalah membaca tulisan arab / huruf
hijaiyah pisah dan sambung dari ج sampai د. .
Langkah-langkah pelaksanaan meliputi :
1) Melakukan Tanya jawab tentang kemampuan membaca tulisan
arab dari ج sampai د. .
2) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah
dalam RKH yang dimulai dengan pembelajaran menggunakan
VCD. Guru memutar VCD tentang huruf hijaiyah pisah dan
sambung, selanjutnya guru menerangkan tentang bacaan huruf
hijaiyah yang disambung. Siswa diharapkan mampu membaca
tulisan arab yang disambung.
3) Melaksanakan latihan tentang kemampuan membaca tulisan arab
yang disambung.
50
c. Observasi
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan lembar observasi,
dan menilai hasil yang akan dijadikan sebagai bahan refleksi. Objek
pengamatan pada tindakan ini meliputi tiga aspek yang dinilai dapat
menunjang keberhasilan proses tindakan, yaitu ketepatan makhorijul
huruf, kelancaran membaca, keaktifan saat proses belajar mengajar
berlangsung.
Berikut data hasil pengamatan keaktifan siswa dalam pembelajaran.
Tabel 4.5
Data Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
Siklus II
No Nama anak Aspek yang diamati
Membaca Perhatian Keaktifan
1 Ahmad Mirzam √ √ √
2 Milhas Hawari √ √
3 Dimas Ardi Nugroho √ √
4 M. Lubnan Najih √ √
5 Umifaikotul Janah √ √ √
6 Farah Khoirunnisa √ √
7 Elia Putri Saniya √ √ √
8 Indana Putri Adysti √ √
9 Sobicha Mahmudah √ √ √
10 M. Wafa Al Farashi √
11 M. Rafi Ardiyanto √ √
12 Indro Prasetyo √
13 Ihwan Prasetyo √ √
14 R. Pandu Yunianto √ √
15 Resa Eka Y. √ √
16 Mei Listiana √
17 Mei Linda Saputri √ √
18 Iqbal Solana √ √
19 Rian Arifiansah √ √
20 Riko Arifiansah √ √
21 Dafin Dirosi √
22 M. Adi Kurniawan √ √
23 Ihsanudin √ √
24 Fikri Ramdani √ √
25 Dinara Safina √ √ √
Jumlah 19 18 14
Prosentase Keaktifan Siswa 68%
Data nilai kemampuan membaca tulisan arab siklus II
51
Tabel 4.6
Jumlah Nilai Membaca Tulisan Arab Sesudah Menggunakan VCD
Siklus II
No Nama Anak Aspek Penilaian
Ketepatan Kelancaran Aktifitas
1 Ahmad Mirzam 4 4 4
2 Milhas Hawari 3 3 3
3 Dimas Ardi Nugroho 2 3 3
4 M. Lubnan Najih 3 4 3
5 Ikoh Umifaikul Janah 3 3 3
6 Farah Khoirunnisa 3 3 3
7 Elia Putri Saniya 4 4 4
8 Indana Putri Adysti 4 4 4
9 Sobicha Mahmudah 3 3 3
10 M. Wafa Al Farashi 2 2 2
11 M. Rafi Ardiyanto 2 3 3
12 Indro Prasetyo 2 3 2
13 Ihwan Prasetyo 3 2 3
14 R. Pandu Yunianto 3 3 3
15 Resa Eka Y. 3 3 3
16 Mei Listiana 2 3 2
17 Mei Linda Saputri 2 3 2
18 Iqbal Solana 4 4 4
19 Rian Arifiansah 2 3 3
20 Riko Arifiansah 2 3 3
21 Dafin Dirosi 2 3 2
22 M. Adi Kurniawan 2 3 2
23 Ihsanudin 3 3 3
24 Fikri Ramdani 3 3 3
25 Dinara Safina 2 3 2
Jumlah skor 68 74 71
Rata-rata 2,72 2,96 2,84
Keterangan Skor :
4 : Baik Sekali
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa pada siklus II
dapat diperoleh data sebagai berikut : siswa yang membaca tepat
sesuai makhroj 14 siswa (56%), membaca lancar 20 siswa ( 80% ),
52
aktif dalam pembelajaran 17 siswa ( 68% ), sehingga dapat daimbil
kesimpulan ada peningkatan dari siklus I yang rata-ratanya 56%
pada siklus II naik 12% menjadi 68%
d. Tahap Refleksi dan Analisis
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan pada
siklus II didapatkan bahwa dari 25 siswa saat mengikuti
pembelajaran dengan hasil seperti terlihat pada table 4.7
Tabel 4.7
Distribusi Penerapan Prestasi pada Siklus II
No Aspek Penilaian Hasil Pengamatan Nilai
rata2 %
BS B C K Jml
1 Ketepatan makhorijul
huruf 4 10 11 - 68 2,72 56
2 Kelancaran membaca
tulisan arab 5 16 5 - 74 3,04 84
3 Keaktifan saat proses
belajar mengajar
berlangsung
4 13 8 - 71 2,84 68
Keterangan Skor
Baik Sekali = 4
Baik = 3
Cukup = 2
Kurang = 1
1. Aspek ketepatan makhorijul huruf pada siklus kedua ini mencapai
56% dari 25 siswa, telah mampu membaca tepat sesuai
makhrojnya. Hal ini berbeda dengan kondisi pada siklus pertama
yang semula 36% siswa dari 25 siswa sehingga telah mengalami
peningkatan tetapi masih belum mencapai target yang telah
ditetapkan.
2. Aspek kelancaran membaca, diperoleh data sekitar 84% dari 25
siswa yang hadir, yang mengikuti kegiatan pembelajaran atau 21
siswa telah mampu membaca lancar pada tulisan arab sederhana.
53
3. Aspek keaktifan siswa, data yang diperoleh bahwa sebesar 17
siswa atau sebesar 68% telah aktif mengikuti pembelajaran
dengan baik.
Dari hasil belajar seluruh siswa yang diperoleh melalui latihan
dan tes lisan pada siklus II diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.8
Rekapitulasi ketuntasan siswa pada siklus II
No Uraian Hasil Siklus II
1 Nilai rata-rata kemampuan membaca 2,87
2 Persentase ketuntasan belajar 69,3%
Kelemahan yang terjadi pada siklus pertama masih terjadi pada
siklus kedua, guru masih perlu waktu memberikan motivasi yang
dilakukan oleh guru agar siswa berani mengutarakan pendapat atau
mampu membaca lancar maju ke depan kelas tanpa takut.
Rendahnya presentase dari ketuntasan dari ketetapan yang
dikehendaki disebabkan karena sebagian siswa masih sulit membaca
tepat sesuai makhorijul huruf guru yang masih kesulitan dalam
memberikan motivasi kepada siswa.
Namun, jika dibandingkan dengan siklus pertama, pada siklus
kedua ini telah terjadi peningkatan yang cukup signifikan, hal ini
dimungkinkan bahwa guru dan siswa perlu waktu dalam mengikuti
pembelajaran yang tergolong baru bagi mereka.
3. Siklus III
a. Tahap perencanaan
Rencana tindakan pada siklus ketiga disusun berdasarkan hasil
analisis dan refleksi pada siklus kedua. Diketahui bahwa kendala
yang terjadi pada siklus kedua yaitu kurang tepatnya pendekatan
oleh guru dalam menerapkan penggunaan VCD.
54
Pada siklus ketiga ini guru diharapkan memperbaiki kualitas
dan kuantitas dalam memberikan motivasi kepada siswa.
b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III
dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2011 dikelompok B RA
Muslimat NU Girirejo dengan jumlah siswa adalah 25 siswa.
Adapun proses belajar mengajar mengacu pada skenario
pembelajaran yang termuat dalam rencana kegiatan harian yang telah
disiapkan.
Pokok bahasan yang diajarkan adalah membaca tulisan arab /
huruf hijaiyah pisah dan sambung dari ذ sampai س.
1) Melakukan Tanya jawab tentang kemampuan membaca tulisan
arab dari ذ sampai س.
2) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam
RKH yang dimulai dengan pembelajaran menggunakan VCD.
Guru memutar VCD tentang huruf hijaiyah pisah dan sambung,
selanjutnya guru menerangkan tentang bacaan huruf hijaiyah yang
disambung. Siswa diharapkan mampu membaca tulisan arab yang
disambung.
3) Melaksanakan latihan tentang kemampuan membaca tulisan arab
yang disambung.
c. Observasi
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan lembar observasi,
dan menilai hasil yang akan dijadikan sebagai bahan refleksi. Objek
pengamatan pada tindakan ini meliputi tiga aspek yang dinilai dapat
menunjang keberhasilan proses tindakan, yaitu ketepatan makhorijul
huruf, kelancaran membaca, keaktifan saat proses belajar mengajar
berlangsung.
Berikut data hasil pengamatan keaktifan siswa dalam
pembelajaran.
55
Tabel 4.9
Data Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran
Siklus III
No Nama anak Aspek yang diamati
Membaca Perhatian Keaktifan
1 Ahmad Mirzam √ √ √
2 Milhas Hawari √ √ √
3 Dimas Ardi Nugroho √ √ √
4 M. Lubnan Najih √ √
5 Umifaikotul Janah √ √ √
6 Farah Khoirunnisa √ √
7 Elia Putri Saniya √ √ √
8 Indana Putri Adysti √ √ √
9 Sobicha Mahmudah √ √ √
10 M. Wafa Al Farashi √ √
11 M. Rafi Ardiyanto √ √ √
12 Indro Prasetyo √ √
13 Ihwan Prasetyo √ √ √
14 R. Pandu Yunianto √ √ √
15 Resa Eka Y. √ √ √
16 Mei Listiana √ √ √
17 Mei Linda Saputri √ √ √
18 Iqbal Solana √ √ √
19 Rian Arifiansah √ √ √
20 Riko Arifiansah √ √
21 Dafin Dirosi √ √
22 M. Adi Kurniawan √ √
23 Ihsanudin √ √ √
24 Fikri Ramdani √ √ √
25 Dinara Safina √ √ √
Jumlah 24 23 21
Prosentase
Keaktifan Siswa
90,67%
Data nilai kemampuan membaca tulisan arab siklus III
56
Tabel 4.10
Jumlah Nilai Membaca Tulisan Arab Sesudah Menggunakan VCD
Siklus III
No Nama Anak
Aspek penilaian
Ketepatan
Kelancaran
Aktifitas
1 Ahmad Mirzam 4 4 4
2 Milhas Hawari 3 3 3
3 Dimas Ardi Nugroho 3 3 3
4 M. Lubnan Najih 3 4 3
5 Ikoh Umifaikul Janah 3 3 3
6 Farah Khoirunnisa 3 3 3
7 Elia Putri Saniya 4 4 4
8 Indana Putri Adysti 4 4 4
9 Sobicha Mahmudah 3 3 3
10 M. Wafa Al Farashi 2 3 3
11 M. Rafi Ardiyanto 3 3 3
12 Indro Prasetyo 2 3 3
13 Ihwan Prasetyo 3 2 3
14 R. Pandu Yunianto 3 3 3
15 Resa Eka Y. 3 3 3
16 Mei Listiana 2 3 3
17 Mei Linda Saputri 3 3 3
18 Iqbal Solana 4 4 4
19 Rian Arifiansah 3 3 3
20 Riko Arifiansah 3 3 3
21 Dafin Dirosi 2 3 2
22 M. Adi Kurniawan 2 3 2
23 Ihsanudin 3 3 3
24 Fikri Ramdani 4 3 3
25 Dinara Safina 3 3 3
Jumlah skor 76 79 77
Rata-rata 3,04 3,16 3,08
Keterangan Skor :
4 : Baik Sekali
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Berdasarkan pada data tabel 4.5 dapat diketahui bahwa pada
siklus tiga ini ketiga aspek yang dinilai telah memenuhi target yang
57
telah ditetapkan yaitu minimal rata-rata 75% siswa hadir menguasai
tiap aspek penilaian tersebut. Dengan kata lain aspek-aspek yang
dinilai memiliki nilai minimal 3.
d. Tahap Refleksi dan Analisis
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan pada
siklus ketiga didapatkan bahwa dari 25 siswa yang terdaftar
sebanyak 25 siswa yang mengikuti pembelajaran dengan hasil
sebagai berikut ( seperti terlihat pada table ) :
Tabel 4.11
Distribusi Penerapan Prestasi pada siklus ketiga
No Aspek Pengamatan Hasil Pengamatan Nilai
rata2 %
BS B C K Jml
1 Ketepatan makhorijul
huruf 6 14 5 - 76 3,04 80%
2 Kelancaran membaca
tulisan arab 4 21 - - 79 3,16 100%
3 Keaktifan saat proses
belajar mengajar
berlangsung
4 19 2 - 77 3,08 90,7%
Keterangan Skor
BS = 4
B = 3
C = 2
K = 1
Berdasarkan pada data tabel 4.11 dapat diketahui bahwa pada
siklus tiga ini kelima aspek yang dinilai telah memenuhi target yang
telah ditetapkan yaitu minimal rata-rata 75% siswa hadir menguasai
tiap aspek penilaian tersebut. Dengan kata lain aspek-aspek yang
dinilai memiliki nilai minimal 3. Ketuntasan belajar siswa secara
58
keseluruhan telah mencapai 75% dengan rata-rata kemampuan
membaca tulisan arab siswa mencapai 3% seperti pada tabel 4.6
Tabel 4.12
Rekapitulasi ketuntasan siswa pada siklus III
No Uraian Hasil Siklus III
1 Nilai rata-rata kemampuan membaca 3,09
2 Persentase ketuntasan belajar 90,2%
Kesuksesan dalam siklus ketiga ini karena guru dan siswa
mulai terbiasa dengan metode pembelajaran dengan menggunakan
VCD.
1. Aspek ketepatan makhorijul huruf pada siklus ketiga ini. Data di
peroleh adalah 80 % yang berarti 20 anak dari 25 siswa mampu
membaca huruf hijaiyah pisah dan sambung tepat sesuai
makhrojnya.
2. Aspek kelancaran membaca huruf hijaiyah / tulisan arab pisah
dan sambung pada siklus ketiga ini dilakukan baik oleh semua
kelompok yang ada. Siswa semakin lancar membaca.
3. Aspek keaktifan saat pembelajaran berlangsung. Data yang
diperoleh adalah 90,7% yang berarti 23 siswa dari 25 siswa
semakin aktif dan senang karena VCD yang diputar semakin
menarik dan tidak monoton lagi.
Keberhasilan ini terkait dengan mulai berhasilnya guru dan
murid dalam pembelajaran dengan menggunakan VCD.
B. Pembahasan Hasil Peneliatian
1. Ketepatan Makhorijul Huruf
Menurut standar kompetensi Kurikulum TK/ RA (2004)
pendekatan pembelajaran di TK/ RA harus memperhatikan hal-hal
dibawah ini :
59
a. Pembelajaran berorientasi pada prinsip perkembangan anak, yaitu
sebagai berikut :
1) Anak belajar dengan baik apabila fisik dan psikisnya aman dan
tentram
2) Siklus belajar berulang
3) Anak belajar melalui interaksi sosial
4) Minat dan keinginan anak memotivasi belajar
5) Memperhatikan perbedaan individu
b. Pembelajaran berorientasi pada kebutuhan anak.
Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-
upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek.
c. Bermain sambil belajar, belajar seraya bermain
Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakn kegiatan
pembelajaran pada usia TK/ RA. Upaya-upaya yang diberikan
pendidik hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenangkan
dengan menggunakan stategi, metode, materi/ bahan dan media yang
menarik serta mudah diikuti oleh anak didik.
d. Kreatif dan inovatif
Pembelajaran yang kreatif dan inovatif dapat dilakukan oleh
pendidik melalui kegiatan yang menarik minat anak,memotivasi
anak untuk berfikir kritis dan menemukan hal-hal baru.
e. Penggunaan pendekatan tematik
Kegitan pembelajaran hendaknya dirancang dengan menggunakan
pendekatan tematik dari tema yang menarik minat anak. Tema
sebagai alat/ sarana atau wadah untuk mengenalkan berbagai konsep
pada anak. Tema diberikan dengan tujuan :
1) Menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh
2) Memperkaya perbendaharaan kata anak
Dengan menerapkan pembelajaran membaca tulisan arab pada
siswa kelas B RA Muslimat NU Girirejo dengan menggunakan VCD
sangatlah tepat dan sesuai dengan standar kompetensi kurikulum
60
diatas, karena selama VCD diputar anak didik memperhatikan
dengan suasana riang dan gembira.
Penerapan metode ini tidak keluar dari jalur prinsip dalam
pembelajaran di TK/ RA.Karena pada kenyataannya siswa kelas B
RA Muslimat NU Girirejo sangat senang dan bergembira dalam
melakukan pembelajaran ini. Hal inipun didukung dengan hasil
siklus I,II, III, dimana 80% anak didik masuk dalam kategori yang
baik dalam membaca tulisan arab sesuai dengan makhrojnya, bahkan
mengalami peningkatan untuk siswa dalam kategori seperti terlihat
pada grafik dibawah ini :
Grafik 4.1
Aspek Ketepatan Makhorijul huruf
2. Kelancaran Membaca
Kemampuan membaca tulisan arab secara lancar yang dimiliki
kelompok B pada siswa RA sebelum dilakasanakannya tindakan relatif
rendah hanya sekitar 16 dari jumlah siswa atau dari 25 siswa hanya
yang dapat membaca lancar dengan kategori baik. Setelah diterapkannya
penggunaan VCD, tampak adanya peningkatan dari siklus I, II dan III.
Siklus pertama mencapai hasil dari 16 atau 25 siswa yang telah
mengikuti pembelajaran telah mampu membaca lancar dengan bahasa
yang jelas. Setelah diadakan perbaikan tindakan , pada siklus kedua
kemampuan siswa untuk untuk membaca lancar dengan jelas mengalami
peningkatan. Dengan demikian , terdapat 20 siswa dari 25 siswa, dapat
dikatakan telah mampu membaca lancar.
61
Hal ini semakin diperkuat dengan keberhasilan pada siklus ketiga,
dimana siswa semakin mampu membaca tulisan arab dengan lancar
karena pada siklus ketiga ini hampir semua siswa memenuhi kriteria
untuk dimasukkan dalam kategori baik dengan nilai rata-rata.
Keberhasilan ini karena siswa dan guru semakin terbiasa dengan media
yang dipakai. Seperti yang terlihat dalam tabel berikut :
Grafik 4.2
Aspek Kelancaran Membaca
3. Keaktifan
Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran dari awal sampai
akhir merupakan salah satu aspek yang diamati oleh peneliti.
Anak adalah pembelajar aktif, mengambil pengalaman fisik dan
social serta juga pengetahuan yang ditransmisikan secara kultur untuk
mengkontruk pemahaman mereka sendiri tentang lingkungan sekitar
mereka.
Hal ini juga sesuai dengan prinsip dasar pembelajaran pada anak
usia dini, yaitu :
1. Anak secara aktif terlibat dalam melakukan sesuatu atau bermain
dalam suatu situasi ( terutama melalui proyek dan pusat-pusat
belajar).
2. Kegiatan pembelajaran dibangun berdasarkan pengalaman dan minat
anak
3. Menghubungkan teori dengan praktek.
62
Grafik 4.3
Aspek Keaktifan Dalam Pembelajaran
Sebelum diterapkannya penggunaan VCD, keaktifan siswa dalam
pembelajaran kurang hanya sekitar 36% atau hanya 9 siswa.
Setelah diterapkannya penggunaan VCD keaktifan siswa pada
kelompok B, didapatkan hasil bahwa pada siklus I sebanyak 14 siswa
dari 25 siswa yang mengikuti pembelajaran aktif terlibat dalam
pembelajaran. kemudian pada siklus II mengalami peningkatan
dimana 17 dari 25 siswa, dinyatakan telah aktif. Setelah diadakan
perbaikan pendekatan guru dikelas dalam memberikan motivasipada
anak didapatkan bahwa pada siklus III, 90,4% siswa masuk dalam
kategori baik dan baik sekali dalam keaktifan saat pembelajaran
berlangsung (Grafik 4.5).
Berdasarkan ketiga aspek tersebut, dapat dikatakan penggunaan
VCD pada pembelajaran membaca tulisan arab mampu mengatasi
masalah rendahnya kemampuan anak dalam membaca. Hal ini
terbukti dari hasil tahapan siklus yang memperlihatkan bahwa
kemampuan membaca siswa kelas B RA Muslimat NU Girirejo
mengalami peningkatan, rata-rata kemampuan membaca kelompok
B RA Muslimat NU Girirejo pada siklus I adalah 2,54, siklus II
adalah 2, 87, dan siklus III adalah 3,09.
63
Grafik 4.4
Rata-rata Kemampuan Membaca Tulisan Arab
64
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dengan melihat data-data yang telah dianalisis maka kesimpulan yang
dapat diambil sebagai berikut :
1. Dari hasil penelitian tindakan kelas yaitu peningkatan kemampuan
membaca tulisan arab dengan menggunakan VCD pada siswa kelas B
RA Muslimat NU Girirejo Tegalrejo Magelang dapat dibandingkan
dengan sebelum menggunakan VCD. Sebelum menggunakan VCD
kemampuan siswa kelas B RA Muslimat NU Girirejo Tegalrejo
Magelang hanya 45% siswa yang mampu membaca dengan baik.
2. Terdapat peningkatan belajar membaca tulisan arab siswa kelas B RA
Muslimat NU Girirejo Tegalrejo Magelang tahun 2011 melalui
penggunaan VCD. Terbukti dengan hasil analisis nilai rata-rata dan
prosentase telah mencapai target sesuai dengan target yang telah
ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil siklus I posentase ketuntasan
belajar kemampuan membaca tulisan arab 52% pada siklus II menjadi
69,3% meningkat 17,3%, dan peningkatan pada siklus III menjadi 90,2%.
Dan dari hasil penelitian rata-rata nilai keaktifan siswa dalam
pembelajaran pada siklus I yang tadinya mencapai 56%, pada penelitian
siklus II menjadi 68%, sedangkan hasil pengamatan keaktifan siswa
dalam pembelajaran siklus III mencapai 90, 67%, sehingga dapat
diketahui telah terjadi peningkatn 12% dari siklus I sampai siklus II dan
22,67% dari siklus II sampai siklus III.
B. Saran
Dari kesimpulan diatas menunjukkan adanya peningkatan prestasi
belajar membaca tulisan arab melalui penggunaan VCD pada siswa kelas B
RA Muslimat NU Girirejo Tegalrejo Magelang tahun 2011, ini berarti
65
penggunaan VCD tidak terbatas hanya digunakan pada materi membaca
tulisan arab saja, namun bisa digunakan untuk pelajaran lain.
Penulis menyampaikan saran sebagai berikut :
1. Kepada guru, penulis sangat mengharapkan upaya peningkatan prestasi
belajar melalui penggunaan VCD dalam pembelajaran
2. Bagi sekolah, penggunaan VCD dalam pembelajaran tidak terbatas hanya
pada materi membaca tulisan arab, namun bisa digunakan untuk pelajaran
atau materi yang lain.
3. Bagi peneliti berikutnya yang akan mendalami penelitian ini supaya
dikembangkan lagi kelebihan-kelebihan penggunaan VCD agar
peningkatan prestasi tidak terbatas pada membaca tulisan arab saja.
C. Penutup
Dengan mengucap syukur alhamdulillah, penulis sampaikan kepada
Illahi Robbi yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan kemudahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian tindakan kelas ini
dengan lancar. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini banyak
kekurangan, maka penulis mengharap kritik dan saran bersifat membangun
agar mendekati sempurna. Atas partisipasi dari semua pihak penulis
sampaikan banyak terima kasih.
Akhirnya semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan
pembaca pada umumnya, baik itu dalam bidang ilmu pengetahuan maupun
pengalaman yang dapat dijadikan bekal di kemudian hari. Amien.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Saiful, Media Audio Dan Video Untuk Pembelajaran, dalam
http://benramt.wordpress.com/ yang di akses tgl 28 Oktober 2010, hlm.3
Aminudin Rasyad dan Darhim, Media Pengajaran, (Jakarta : Direktorat
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1997)
Arsyad, Azhar. Media pengajaran,(Jakarta,PT Raja Grafindo Persada,1997) ,hlm
104
Ashshiddiqi, Hasbi, dkk. ,Al Qur’an dan Terjemahan, (Jakarta Toha Putra
Semarang, 1989)
Dagun, Save M.,Kamus Besar Ilmu Pengetahuan, ( Jakarta, Lembaga Pengkajian
Kebud. Nusantara (LPKN),2006 )
Fakhrudin, Fuad, Minimal Standar Pelayanan Madrasah Ibtidaiyah, (Jakarta,
Dirjen kelembagaan Agama Islam, 2005), hlm. 55
Gerlach, Vernon S. and Donald P. Ely, Teaching and Media,(New Jersey
:Prentice Hall, INC, 1980), hlm. 241
Hamalik, Omar, Media Pendidikan, ( bandung, alumni, 1980 )
Harahap, Soegarada Poerbakawatja H.A.H, Ensiklopedi Pendidikan, ( Jakarta,
Gunung Agung,1982 )
IGAK Wardhani, Kuswaya Wihardit,Penelitian Tindakan Kelas,Cet.10-Ed.1
(Jakarta, Unversitas Terbuka,2010)
Izzan, Ahmad, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, ( bandung, Remaja
Rosdakarya, 2008)
Masnur Muslich, Melaksanakan PTK Itu Mudah,( Jakarta, Bumi Aksara,
2009),hlm.9
Miarso, Yusuf Hadi,dkk. Tehnologi komunikasi Pendidikan, ( Jakarta, CV.
Rajawali, 1984)
Sadiman, Arif S., R. Raharjo, dkk, Media Pendidikan , (Jakarta: Puspekom
Dikbud, 1984)
Sanjaya, Wina Penelitian Tindakan Kelas, Ed. 1 Cet. 2 ( Jakarta, Kencana Prenada
Media Group, 2010 ), hlm. 57.
----------- Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta : Kencana Predana Media Group, 2007)
Stenberg, Robert J., Psikologi kognitif,ed.4.penerjemah Edi Santoso. (Jakarta,
Pustaka Pelajar,2008)
Sulaiman, Amir Hamzah, Media Audio Visual untuk Pengajaran, penerangan dan
penyuluhan, ( Jakarta, PT Gramedia, 1985)
Susilo, Adip,”Tujuh Tapis Membaca” dalam http://psi-uii.com/yang diakses tgl 30
Nopember 2010
Syaodih, R. Ibrahim, Nana , Perencanaan Pengajaran, ( Jakarta, Rineka
Cipta,2003),hlm 116
Syarifuddin, Ahmad, Mendidik Anak Membaca, Menulis dan Mencintai Al Qur’an
(Jakarta Gema Insani 2004),
Syukur, Fatah, Teknologi Pendidikan, (Semarang, Rasail, 2004)
Tarigan, Henry Guntur,Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa,
(Bandung,Angkasa,1994)
Tim redaksi Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia ,Ed.3,
(Jakarta ,balai Pustaka,2005)
Usman, Asnawir, M. Basyirudin, Media Pembelaran, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002)
Yahya, M. Ashim, 5 Jam Lancar Membaca dan Menulis Al-Qur’an , ( Jakarta:
Qultum Media, 2009 ), Cet.2 hlm. ix-x.
Instrumen Soal Siklus I
Hubungkan Huruf pisah dengan huruf sambung yang sesuai
حـبـت ا ب ت ث .1
ابتج ث ب ا ت .2
حبات ث ب ت .3
بخـأ ب ث ا .4
Instrumen soal siklus II
Hubungkan Huruf pisah dengan huruf sambung yang sesuai
رحرذ د س خ ذ .1
حزرذ ذ خ س د .2
حزحد س د خ ذ .3
ذذحذ س د س خ .4
Instrumen soal siklus III
Tebalkan huruf sambung di bawah ini
ز ر ز س
ز ر س ذ
س ر ز ذ
ر ذ س ز
RENCANA KEGIATAN HARIAN SIKLUS III
Kelompok : B
Hari / Tanggal : Senin, 2 Maret 2011
Tema / Sub Tema : Air, Api, Udara/ Angin
Waktu : 07.15 – 09.30 WIB Hari /
Tanggal
Indikator Kegiatan Pembelajaran Alat / Sumber Belajar Anak Hasil
Senin,
02 – 03 – 2011
Berdo’a sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan ( NAM.6)
Mengucapkan salam (NAM.20)
Senam fantasi bentuk meniru missal: menirukan berbagai gerakan binatang, gerakan tanaman terkena
angin sepoi-sepoi, angin kencang dan angin kencang
sekali dengan lincah (Fm. 1)
PT. : Meronce dengan merjan (Kg. 21)
Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yang
diketahui anak, misalnya : menurut warna bentuk dan ukuran jenis dll (Kg.22)
Menjiplak dan meniru garis tegak, datar, miring
lengkung (Fm.22)
Mengerjakan maze (mencari jejak) yang sederhana
(Kg.20)
Sabar menunggu giliran (Sosem.20)
Membuang sampah pada tempatnya (Sosem.31)
Menyanyikan lagu secara lengkap (Bhs.10)
Kegiatan Awal ± 30 menit
Berbaris, berdo’a, salam
PL : Senam fantasi bentuk meniru missal : menirukan
berbagai gerakan binatang, gerakan tanaman terkena angin sepoi-sepoi, angin kencang dan
angin kencang sekali dengan lincah
Kegiatan Inti ± 60 menit PT. : Meronce bentuk balon sesuai dengan pola yang
dicontohkan guru
AREA MATEMATIKA PT. : Mengelompokkan Balon dari kertas sesuai warna
yang ditentukan
AREA BAHASA PT. : Menebalkan tulisan yang disediakan guru
PT. : Mengerjakan maze (mencari jejak) tukang balon
untuk mengambil pompa
Istirahat ± 30 menit
DM. : Sabar menunggu giliran, Bermain, cuci tangan,
makan
Membuang sampah di tempat sampah
Kegiatan Akhir ± 30 menit
DM. : Menyanyikan lagu “Angin”
Kesimpulan
Berdo’a
Anak + guru
VCD
Anak + guru
LKA
Kertas bentuk balon, tali, lem
LKA, pensil
Air, Serbet, bekal anak
Anak + guru
Anak + guru
Unjuk kerja
Penugasan
Hasil kerja
Penugasan
Unjuk kerja
Mengetahui
Kepala RA Muslimat NU Girirejo
Magelang
Ilva Nur Muzayanah
Semarang, 2 Maret 2011
Observer
Nur Asiyah
RENCANA KEGIATAN HARIAN SIKLUS II
Kelompok : B
Hari / Tanggal : Senin, 14 Februari 2011
Tema / Sub Tema : Air, Api, Udara/ Angin
Waktu : 07.15 – 09.30 WIB Hari /
Tanggal
Indikator Kegiatan Pembelajaran Alat / Sumber Belajar Anak Hasil
Senin,
14-02-2011
Berdo’a sebelum dan sesudah melaksanakan
kegiatan (NAM.6)
Menjawab pertanyaan tentang keterangan /
informasi secara sederhana (Bhs. 8)
Menyelesaikan tugas yang diberikan (Sosem.25)
Memegang pensil belum sempurna (FM. 25)
PT : Membilang dengan menunjukkan benda
(mengenal konsep bilangan) dengan benda
sampai 5 (Kg. 32)
Membuat berbagai bentuk dengan menggunakan
plastisin tanah liat atau Playdoug (Fm.34)
Mengerjakan maze (mencari jejak) yang
sederhana (Kg.20)
Membuang sampah pada tempatnya (Sosem.3)
Tepuk tangan dengan 2 pola untuk membuat
pola (FM. 47)
Kegiatan Awal ± 30 Menit
Berbaris, berdo’a, salam
TJ dan DM : Menjawab pertanyaan tentang
macam-macam pekerjaan
DM : Menyelesaikan tugas yang diberikan
Kegiatan Inti ± 60 Menit
PT : menghubungkan tulisan Arab pisah dan
sambung yang disediakan oleh guru
AREA MATEMATIKA
PT : Membilang dengan menunjukkan benda
(mengenal konsep bilangan) dengan benda
sampai 5
AREA SENI
PT.I : Membuat mangkuk bakso dari plastisin
PT : Mengerjakan maze (mencari jejak) yang
sederhana, pak pos menuju kantor pos
Istirahat ± 30 Menit
Bermain, cuci tangan, makan
Kegiatan Akhir ± 30 Menit
DM : Tepuk ABRI
Kesimpulan
Berdo’a
Anak + guru
VCD
Anak + guru
LKA, pensil
LKA
Plastisin
LKA, pensil
Air, serbet, bekal anak
Anak + guru
Anak + guru
Unjuk kerja
Penugasan
Penugasan
Hasil karya
Unjuk kerja
Mengetahui
Kepala RA Muslimat NU Girirejo
Magelang
Ilva Nur Muzayanah
Semarang, 14 Februari 2011
Observer
Nur Asiyah
RENCANA KEGIATAN HARIAN SIKLUS I
Kelompok : B
Hari / Tanggal : Senin, 7 Februari 2011
Tema / Sub Tema : Air, Api, Udara/ Angin
Waktu : 07.15 – 09.30 WIB Hari /
Tanggal
Indikator Kegiatan Pembelajaran Alat / Sumber Belajar Anak Hasil
Senin,
07-02-2011
Berdo’a sebelum dan sesudah melaksanakan
kegiatan (NAM. 6)
Mengurus diri sendiri tanpa bantuan, misal
makan, mandi, menyisir dan memasang kancing
serta melap tangan, mengikat sepatu (FM. 29)
Membuat berbagai bentuk dari kertas, daun-
daunan dll (FM. 62)
Membilang dengan menunjukkan benda
(mengenal konsep bilangan dengan benda-benda
sampai dengan 10) (Kg. 39)
Membuat coretan atau tulisan yang berbentuk
huruf atau kata berdasarkan gambar yang
dibuatnya (Bhs. 42)
Mau berbagi dengan orang lain (NAM.11) Mau
Mengalah (NAM.14)
Menirukan kembali 4-5 urutan kata (Bhs.7)
Melaksanakan tugas yang diberikan guru
(Sosem.11)
Kegiatan Awal ± 30 Menit
Berbaris, berdo’a, salam
DM : Melepas dan memakai sepatu sendiri
Kegiatan Inti ± 60 Menit
AREA SENI
Merobek kertas bentuk amplop
AREA MATEMATIKA
Pt. Membilang dengan menunjukkan gambar alat
komunikasi
AREA BAHASA
PT. menghubungkan tulisan Arab pisah dan
sambung yang disediakan oleh guru
Istirahat ± 30 Menit
Mau berbagi makanan, mainan dengan teman, mau
mengalah ketika bermain dengan teman, bermain,
cuci tangan, makan.
Kegiatan Akhir ± 30 Menit
Demonstrasi : Menirukan kata dengan bisik
berantai
Melaksanakan tugas yang diberikan
Kesimpulan
Berdo’a
Anak + guru
VCD
Anak + guru
Gambar sabar menunggu giliran
LKA, lem, kertas
LKA, pensil
LKA
Air, serbet, bekal anak
Anak + guru
Anak + guru
Unjuk kerja
Hasil kerja
Penugasan
Penugasan
Penugasan
Unjuk kerja
Mengetahui
Kepala RA Muslimat NU Girirejo
Magelang
Ilva Nur Muzayanah
Semarang, 07 Februari 2011
Observer
Nur Asiyah
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Nur Asiyah
2. Tempat & Tgl. Lahir : Magelang, 25 Mei 1974
3. NIM : 093 111 359
4. Alamat : Dusun Geger 2 Rt. 3 Rw. 2 Girirejo, Tegalrejo
Magelang
HP : 085 876 329 707
E-mail : -
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. RA Yakti ( 1980 )
b. MI Yakti Ma’arif Girirejo tahun ( 1981 – 1987 )
c. Mts Negeri Ngembik Magelang ( 1987 – 1990 )
d. SMEA Ma’arif Karet Magelang ( 1990 – 1993 )
e. D II PGAITK STAINU TEMANGGUNG ( 2005 – 2007 )
f. S1 PAI IAIN WALISONGO SEMARANG ( 2009 – 2011 )
Semarang, Juni 2011
Nur Asiyah
NIM : 093 111 359