usaha kesehatan gigi sekolah baru permata bdg.ppt

56
Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik DEPKES RI VS FIT FOR SCHOOL

Upload: lyelieyz-ieachhiecmach

Post on 04-Dec-2015

54 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Direktorat Bina Pelayanan Medik DasarDirektorat Jenderal Bina Pelayanan Medik DEPKES RI

VS FIT FOR SCHOOL

Pendahuluan Menurut WHO lebih

dari 50 juta jam sekolah pertahun hilang sebagai akibat yang ditimbulkan oleh sakit gigi pada anak

Surkesnas 1998 : 62,4% penduduk merasa terganggu pekerjaan/sekolah karena sakit gigi (rata-rata pertahun 3,86%)

Poor oral health can increase

school absence, further

exacerbating

school performance problems. (Milgrom,

1998)

MDG’S

Pendidikan DasarMasalah kesgilut msbbk hari sekolah yang hilangSakit gigi mempunyai dampak pada anak mengurangi konsentrasi belajar, tidak tidur

Mengurangi angka kematian anak Infeksi gigi, noma dan praktek tradisional

yang dapat menyebabkan kematian

Riskesdas 2007 Prevalensi Nasional masalah kes. Gigi dan

mulut 23,5% Prev. Gosok gigi tiap hari pada penduduk

umur 10 tahun keatas 91,1%(mandi pagi & sore)

Proporsi gosok gigi sesudah sarapan pagi 12,6%, dan sebelum tidur malam 28,7%

Prev. nas karies aktif 43,9% Prev. pengalaman karies 72,1%

Prevalensi Nasional masalah kes. Gigi dan mulut umur 5-9 th 21,6% dan 10-14 th 20,6%

Prev. Gosok gigi tiap hari pada penduduk umur 10 – 14 tahun 93,8% (90,7 mandi pagi & sore)

Proporsi gosok gigi sesudah sarapan pagi 11,8%, dan sebelum tidur malam 25%

Prev. nas karies aktif umur 12 thn 29,8%

Prev. pengalaman karies umur 12 thn 36,1 % DMT-T = 0,91

Performed treatment Indeks (PTI) anak usia 12

tahun 0,7 %

Requitment Treatmen Indeks (RTI) anak usia 12

tahun 62,3%

37,52 % murid SD telah diperiksa, 22,1 %

memerlukan perawatan, dan 10,43 % mendapat

pe rawatan

(Profil Kesehatan RI Tahun 2004, Depkes 2006)

Di DKI Jakarta hasil evaluasi karies gigi pada anak balita tahun 1993 menemukan 44,4% anak mengalami susah makan karena keluhan sakit gigi, dan hal ini berdampak 13,1% anak mempunyai status gizi di bawah normal. (Dinkes DKI, 1993)

 

Program Tooth Brushing Campaign ini merupakan program utama dalam menurunkan penyakit karies di negara Jepang, Malaysia, Thailand dan Filipina.

Kegiatan ini tidak memerlukan teknologi yang canggih, dilaksanakan dibawah bimbingan guru atau dokter kecil.

Dasar Hukum UU Kesehatan No. 36 Pasal 94 tentang

kesgilut Permenkes no. 741/Menkes/Per/VII/2008

SPM Bid. Kesehatan Kab/kota Cakupan Penjaringan kesehatan siswa

SD dan setingkat 100% pada tahun 2010

Kepmenkes no. 828/Menkes/SK/IX/2008 Petunjuk Teknis SPM Bid Kes di Kab/Kota UKS/UKGS

USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH

Upaya kes. Masy. Yg ditujukan utk memelihara, meningkatkan kes. Gigi dan mulut selurh peserta didik di sekolah binaan yang ditunjang dgn upaya kes perorangan berupa upaya kuratif bagi individu (peserta didik) yg memerlukan perawatan kes. gilut

Upaya Kes masy. Kegiatan:Intervensi perilaku:

- Penggerakan guru, dokter kecil, orang tua murid melalui lokakarya/pelatihan

- Pendidikan kes gigi oleh guru, sikat gigi masal, penilaian kebersihan mulut oleh guru/dokter kecil

- Pembinaan oleh tenaga kesehatan

Upaya Kes Perorangan:

Intervensi individu pada peserta didik :

skaling, penambalan, pencabutan fissure sealant, aplikasi fluor,

sekolah, klinik gigi puskesmas praktek dokter gigi perorangan/dokter gigi keluarga

Tujuan

Tujuan Umum:Derajat kesgilut peserta didik yang

optimal.Tujuan Khusus: a. pengetahuan kesadaran, perilaku

memerlihara kesgilut.b. peran serta guru, dokter kecil,

orang tua dalam upaya prom-prevc. Terpenuhinya kebutuhan pelayanan

gigi dan mulut

2)Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan.

3) Lingkungan, yg meliputi: Lingk. Sekolah Lingk. Keluarga Lingk. Masy.

Ruang Lingkup:

1. Penyelenggaraan Pendidikan kesgilut meliputi:

Pemberian pengetahuan tentang kesgilut

Latihan atau demonstrasi memelihara

kebersihan dan kes gilut

Penanaman Kebiasaan pola hidup sehat

dan bersih (PHBS)

2. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut:

Pemeriksaan dan penjaringan kesehatan gigi dan mulut peserta didik;

Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut perorangan;

Pencegahan penyakit gigi dan mulut; Perawatan kesehatan gigi dan mulut; Rujukan kesehatan gigi dan mulut.

Strategi

a. UKGS Tahap I/Paket Minimal UKSb. UKGS Tahap II/ Paket Standar UKSc. UKGS Tahap III/Paket Optimal UKS

Kegiatan pada UKGS tahap I

Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi

dilaksanakan oleh guru penjaskes / guru pembina

UKS/ dokter kecil sesuai dengan kurikulum yang

berlaku (Buku Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan ) untuk semua murid kelas 1-6,

dilaksanakan minimal satu kali tiap triwulan.

Kegiatan UKGS tahap I

Paket Minimal Pencegahan penyakit gigi dan

mulut dengan melaksanakan kegiatan sikat gigi masal minimal untuk kelas I, II, dan III dibimbing oleh guru dengan memakai pasta gigi yang mengandung fluoride minimal satu kali tiap triwulan.

UKGS TAHAP II (DUA)

Paket Standar UKGS

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk murid SD dan MI sudah terjangkau oleh tenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang terbatas

Kegiatan UKGS tahap II

IDEM tahap I, dengan kegiatan tambahan :

Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas I pada awal tahun ajaran diikuti dengan pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal, dengan persetujuan tertulis (informed consent) dari orang tua dan tindakan dilakukan oleh tenaga kesehatan gigi.

Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit oleh guru.

Rujukan bagi yang memerlukan

UKGS TAHAP III

Paket Optimal

Pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk murid yang sudah terjangkau tenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang sudah memadai

Kegiatan UKGS Tahap III

IDEM tahap II dengan tambahan kegiatan: Surface protection pada gigi molar

tetap yang sedang tumbuh pada murid kelas 1 dan 2.

Kegiatan UKGS tahap III

Pelayanan medik gigi dasar pada kelas 1 dan kelas 2 ( treatment need )

020406080

100120140

G 1 G 2 G 3 G 4 G 5 G 6

teet

h p

er10

0 p

up

ils

D1 = Karies Superfisial

D2 = Karies Media

D3 = Karies Profunda

Tabel indikasi perawatan per 100 murid, Bekasi 1997

Kegiatan UKGS tahap III

Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada murid kelas I sampai dengan kelas VI ( care on demand )

Rujukan bagi yang memerlukan

Pembinaan

a. Pembinaan utk mempertahankan perbaikan dlm status kesgilut : penjaringan, menggosok gigi, perawatan kesgi

b. Pembinaan peran serta melalui forum komunikasi tatap muka, latihan ketrampilan guru dsb.

Sistim Pembiayaan

1. Dana Sehat: ortu murid, sponsor pasta gigi & sikat gigi atau pihak swasta lainnya.

2. Sistim Asuransi3. Dana Bos : UKS4. Bok?

Gyeong Ju Declaration, The 4th Asian Diclaration on Oral

Health Promotion for School Children, September 2007

Melaksanakan program sikat gigi disekolah setiap hari dengan

pasta gigi berfluor

Kantin tidak menjual makanan minuman yang tidak sehat dan

rokok di dalam dan di dekat sekolah

Sekolah ada PKG, penjaringan , tindakan preventif dan

perawatan

Tersedianya SDM dan finansial, regulasi dan dukungan

masyarakat sekolah untuk peningkatan kesehatan gigi dan

mulut

Anak usia pra-sekolah dan sekolah dasar merupakan sasaran potensial dalam menanamkan perilaku self care.

Program UKGS dengan melibatkan unsur-unsur ( key person ) di lingkungan sekolah (guru, dokter kecil ) berdaya ungkit tinggi terhadap tercapainya status kesehatan gigi yang optimal.

Hasil penelitian tentang UKGS di Indonesia Apakah program UKGS efektif di Indonesia

Ukgs meningkatkan pengetahuan tapi tidak memperbaiki prilaku pelihara diri ((Hartono et al, 2002)

sulitnya Puskesmas melakukan terobosan karena keterbatasan dana dan tidak adanya pengawasan dari Dinas Kesehatan tentang progress program.

Kelemahan pelaksanaan UKGS saat ini adalah penekanan pada pelaksanaan screenig tanpa ada tindak lanjut.

anak-anak mendapatkan rujukan tapi kalau tidak ada enforcement untuk pergi ke Puskesmas mangkir (Amalia, 2009)

Penjaringan kesgimul?

Anak-anak sekolah cakupan puskesmas yang mendapat screening teratur tidak datang ke klinik gigi lebih banyak dari anak-anak sekolah tidak diskrining dan dirujuk (Amalia et al, 2009)

Evaluasi Kegiatan UKGS (Amalia et al, 2009)

1. Rendahnya tingkat pelaksanaan pendidikan kesehatan gigi dan instruksi kebersihan mulut.

2. Kuranngnya dukungan dari dinkes utk progress program

3. Kurangnya dukungan anggaran dan bahan

4. Kurang kuatnya keterlibatan guru dan orang tua

5. Perawatan kuratif pembiayaan terlalu besar

Keberhasilan Anti-caries tergantung dari : Konsentrasi dari tersedianya ion fluor

bebas di pasta gigi. Frekuensi dari menyikat gigi ( 2 kali

sehari) Teknik kumur Waktu menyikat gigi

Teknik menyikat gigi dan kualitas dari umur sikat gigi TIDAK MEMPENGARUHI KEBERHASILAN

Fit for School – a school health program in the Philippines

Dr. Bella MonseHealth and Nutrition

CenterDepartment of

EducationManila, Philippines

Diseases which affect majority of children

• Diarrhea and respiratory tract infection present highest morality rates

• 66% are infected with intestinal parasites

• 30% show a Body Mass Index below normal

• 31% have hair lice

(DOH 2004, Unicef/ DepEd/ UP 2004, NOHS 2005/ 2006)

Focus on interventions with high impact

Daily supervised handwashing with soap prior to recess

Daily supervised toothbrushing with F-toothpaste

Bi-annual de-worming of all children

Evidence Reduction of diarrhoea and respiratory tract infections of 30 -50% (Curtis V et Craincross S, 2003,)

Reduction of parasitic infections of 50% (Belizario JY, 2000)

Reduction of dental caries of 40 – 56%. (Adyatmaka A et al, 1998, Curnow M et al 2002)

Reduction of underweight children of >20% (Awasthi S et al., 2000)

Reduction of absenteeism from school of 25% (Annual Report of the Council of Economic Advisers, US Gov. 2003)

Kenapa di Sekolah

Tingginya cakupan di Sekolah Adanya struktur di sekolah Sekolah menawarkan struktur yang

ada dengan tenaga kerja terlatih intervensi menjangkau semua anak

tanpa memandang latar belakang keluarga mereka

PENDIDIKAN KESEHATAN TIDAK CUKUP

Pendidikan kesehatan akan meningkatkan pengetahuan, tetapi tidak akan mengakibatkan perubahan perilaku

perubahan perilaku membutuhkan lingkungan yang mendukung dan keterampilan

Kesehatan sekolah kolaborasi antara sektor yang berbeda kesehatan adalah amanat sektor

kesehatanSekolah dan struktur administrasi mereka di bawah yurisdiksi sektor pendidikan

Perjanjian jelas peran dan tanggung jawab antara kedua sektor dengan perjanjian tertulis

peran dan tanggung jawab tenaga kesehatan

peran dan tanggung jawab : orang tua

peran dan tanggung jawab : orang tua

Peran dan tanggung jawab: Guru

Peran dan tanggung Jawab: siswa

Peran dan tanggung Jawab: siswa

Lingkungan yang Lingkungan yang mendukung adalah mendukung adalah kuncikunci

Lingkungan yang mendukung

MaterialCosts child/year

~ 0.50 US$

High quality toothbrush with cover

0.16 US$

60 ml WHO quality tested fluoride toothpaste

0.22 US$

50 g Soap 0.08 US$

2 Albendazole tabl.400mg**if purchased via UNICEF

0.05 US$

Which interventions? Intervensi harus memiliki bukti kuat

efektivitas nya intervensi harus sederhana, dikerjakan dalam struktur dan sumber daya yang tersedia

intervensi harus pada penyakityang berdampak pada mayoritas anak-anak

Intervesi harus fokus pada pencegahan dan mendukung perubahan perilaku

Bagaimana PelaksanaannyaMendukung pelaksanaan dengan pesan

seragam keterlibatan orang tua dan masyarakat dan menyambut kreativitas

anak-anak dilibatkan dan gunakan potensi kepemimpinan

hindari kemungkinan beban tambahan bagi guru

follow up and monitoring

Bagaimana agar selalu berkelanjutan

setuju pada tujuan yang dapat dicapai dan dibiayai

dana pemerintah untuk penyediaan bahan

memastikan keterlibatan pemerintah

keterlibatan orang tua dan masyarakat

UKS/UKGS FIT FOR SCHOOL