vb magazine edisi ix tahun iii 2015.pdf

31

Upload: visitbeltim

Post on 10-Nov-2015

47 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Majalah Visit Beltim menyajikan ragam informasi Pariwisata, Sejarah dan Budaya Daerah.

TRANSCRIPT

  • VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 20152

    Belitung Timur negeri yang dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan keindahan alam yang luar biasa, tersebar dari pesisir hingga daratan, pantai hingga perbukitan, laksana kepingan surga yang hilang, kemolekannya dapat memikat hati siapa saja.

    Keindahan panorama alam Belitung Timur, semakin diminati oleh banyak orang, hal ini ditandai dengan bertambahnya angka kunjungan wisatawan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Untuk menambah daya tarik, upaya pengembangan dilakukan di sejumlah objek-objek wisata yang dianggap potensial.

    Keindahan Belitung Timur tidak hanya sebatas alam, heterogenitas suku bangsa yang melahirkan aneka seni dan tradisi, yang beraneka rupa kemudian menyatu dalam kebersamaan bagaikan warna-warni yang menyatu dalam pelangi indah yang membentang di langit Bumi Satu Hati Bangun Negeri.

    Pesona keindahan Belitung Timur, serta segala pesona yang ada tercermin dalam Majalah Visit Beltim, yang merupakan majalah pariwisata pertama di Propinsi Bangka Belitung.

    Semoga edisi ini dapat bermanfaat dan melengkapi informasi kepariwisataan saat anda berkunjung ke Belitung Timur.

    dr. Basuri Tjahaja Purnama, M.Gizi, Sp.GKBupati Belitung Timur

    Sekapur Sirih

    VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    3

  • VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    4 VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    5

    Pelindung/Penasehat : Bupati Belitung TimurBasuri Tjahaja Purnama dan Wakil Bupati Belitung TimurZarkani Mukria

    Penanggung Jawab :Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timurdr.Helly Tjandra

    Redaktur : Rusman

    Editor : Adi Guna

    Pembuat Artikel : Tiwi Arvita, Egin Yogita Sari, Vera Vlesia, Dwi OktaviantiPopiani

    Fotografer : Iwan TarunaGrafis: Fahroni

    Sekretariat : Peranciscus, Satarudin

    PEMERINTAH KABUPATENBELITUNG TIMURDINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATAKomplek Perkantoran Terpadu ManggarawanJl. Raya Gantung - Manggar - Telp. 0821 76 901159

    Contact Person :Frans 081368338977

    Website : disbudpar.belitungtimurkab.go.idE-mail : [email protected]

    Facebook :East Belitung Tourism Board

    Twitter : @visitbeltim2014Blog :visitbeltimmagz.blogspot.com

    copyright 2015

    6 Spotlight12 Tahun Belitung TimurSemangat Membangun Pariwisata Daerah

    2 Tahun Majalah Visit BeltimMomentum berkarya untuk pariwisata daerah.

    Visit Beltim Award Tahun 2015Sebuah Apresiasi Pemerintah Daerah.

    16 FocusTour de BeltimJalur Selatan

    18 EventsBuang Jong Ritual Sakral Suku SawangBeltim EkstravaganzaDimeriahkan kesenian daerah dan modern.

    28 NewsHadirnya Aroma Tiongkok di Klenteng Fu De Ce

    32 StoryBatu BuyongLegenda Sang Batu Hidup 34 CultureDul MulukMengikat Cerita dengan Sandiwara.

    38 TripRiver CruiseMenelusuri Pesona Mangrove Belitung Timur.

    44 ProfilBIP COMKomunitasnya Fotografer di Pulau Belitong.

    48 ShoppingKater-kateranReplika Perahu Kater Kebanggaan Belitung Timur 50 Tourism Education

    52 Frame

    54 What They Say

    56 Tourism Information

    58 Calendar Of Event

    Daftar Isi

    21

    41

    Bupati Belitung Timur, Basuri Tjahaja Purnama, saat tengah duduk di atas

    perahu Kater, dan dibelakangnya tampak pelangi.

    Lokasi pengambilan Gambar Pantai Serdang,

    Manggar, Belitung Timur.

  • VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    6 VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    7

    12 Tahun Belitung TimurSemangat Membangun Pariwisata Daerah

    Teks Vera, Foto: HUMAS Pemkab Beltim

    Perkembangan pariwisata Kabupaten Belitung Timur (Beltim) dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini mengalami kemajuan yang sangat pesat sehingga memberikan peluang terhadap pertumbuhan ekonomi nasional maupun regional. Untuk itu pembangunan pariwisata terus dipacu dan pemerintah Kabupaten Beltim mempunyai keyakinan

    bahwa pariwisata dapat menjadi sektor andalan.Melihat hal tersebut, maka Pemerintah Kabupaten Beltim dewasa ini semakin memacu pembangunan sektor pariwisata, hal ini terlihat dengan adanya upaya Pemkab Beltim dalam melakukan pengembangan objek-objek wisata yang dianggap potensial.

    Bupati Beltim Basuri T.

    Purnama mengatakan kunjungan wisatawan ke Beltim dalam beberapa tahun terakhir ini telah menunjukkan dengan angka yang disignifikan, di tahun 2010 jumlah wisatawan nusantara 10.701 orang, asing 145 orang dan di tahun 2014 yang lalu mencapai 81,032 wisatawan domestik dan 720 orang wisatawan asing.

    Atas : Bupati Belitung Timur saat duduk diatas Perahu Kater, dan dibelakangnya tampak pelangi yang mengiasi langit.

    Spotlight

    Bupati Belitung Timur bersama salah seorang Yachter yang mengikuti Sail Raja Ampat tahun 2014 yang lalu.

  • Spotlight

    Peningkatan jumlah wisatawan ke Beltim telah menstimulasi pertumbuhan pembangunan dan berbagai kegiatan pariwisata yang digelar pemkab Beltim. Meskipun usia relatif muda akan tetapi upaya pencapaian majunya sektor kepariwisataan terus diupayakan sehingga Belitung Timur menjadi destinasi yang ramai dikunjungi wisatawan. Sebagai Kabupaten yang baru berusia 12 tahun, kami berusaha untuk meneruskan pengabdian kepada masyarakat untuk melakukan Pengembangan

    Wisata Belitung Timur sebagai Destinasi Wisata Unggulan, untuk itulah digelar Launching Branding Negeri Sejuta Pelangi, Peletakkan Batu Pertama Hotel, Peresmian Motorhome, Peresmian Lokasi Wisata Terpadu dan Marina Internasional, pada 14 maret yang lalu. Strategi kami adalah bagaimana meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan juga untuk memperpanjang lama tinggal wisatawan dengan mengunjungi objek-objek wisata Beltim, ujar Basuri.

    Adapun objek wisata Belitung Timur yang telah menjadi daya tarik wisatawan yakni Sekolah Muhammadiyah Laskar Pelangi di Beltim. Kunjungan wisatawan meningkat karena terinspirasi film Laskar Pelangi yang dirilis pada 2008 dan banyak wisatawan yang berkunjung ke Beltim karena penasaran dengan sekolah tersebut termasuk kunjungan ke lokasi rumah Ahok, pantai-pantai yang eksotik dan tempat lainnya.Adanya perkembangan pariwisata di Beltim, kata Basuri, telah memberikan

    dampak positif untuk perkembangan Beltim, antara lain memacu pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan serta mendorong semakin meningkatnya pendidikan dan keterampilan penduduk.

    Basuri optimistis bahwa

    jumlah wisatawan yang berkunjung ke Beltim akan meningkat setiap tahun dan pada tahun 2020 menjadi kawasan ekonomi khusus pariwisata.

    Saya berharap tahun 2015 ini jumlah wisatawan akan

    meningkat, ini merupakan tonggak kebangkitan wisata kita. Kalau kita bisa cepat maka pada tahun 2020 Beltim menjadi kawasan ekonomi khusus pariwisata, tutur Basuri.

    VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    8 VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    9

    Bupati Belitung Timur saat menyerahkan plakat kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Dwisuryo Indroyono Soesilo,.

    Bupati Belitung Timur bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Dwisuryo Indroyono Soesilo, Menteri Pariwisata Arief Yahya saat peluncuran Branding Belitung Timur.

  • VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    10 VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    11VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    8 VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    9

    Spotlight 2 Tahun Majalah Visit Beltim

    Momentum Berkarya untuk Promosi Pariwisata Daerah

    Berawal dari kenyataan bahwa Belitung Timur memiliki potensi wisata yang demikian besar dan beragam, diiringi dengan keseriusan mempromosikannya melahirkan majalah yang menjadi gerbang informasi kepariwisataan, serta potensi investasi.

    Tahun #1

    Tahun #2

    Spotlight

    Teks :Egin Yogita Sari, Foto: Fahroni

  • VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    12 VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    13

    Tepat pada tanggal 27 Januari 2015, yang lalu Majalah Visit Beltim merayakan hari jadinya yang ke 2. Majalah Visit Beltim (VB) telah berkontribusi dalam mempromosikan pariwisata, seni, dan budaya yang ada di Kabupaten Belitung Timur. Terbit 3 bulan sekali dengan 60 halaman, telah disebar ke pelaku jasa usaha pariwisata, dan instansi terkait, baik di dalam daerah maupun luar daerah.

    Pelopor Majalah Pariwisata di Propinsi Bangka BelitungVisit Beltim adalah majalah pariwisata pertama di Negeri Serumpun Sebalai, yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah.

    Terbitnya majalah ini berpangkal dari keseriusan

    pemerintah daerah untuk mengembangkan sektor kepariwisataan. Alasan ini sangatlah logis mengingat besarnya potensi yang dimiliki juga varian yang begitu banyak tersebar dari pantai hingga perbukitan dan dari desa hingga perkotaan.

    Sebaran potensi pariwisata membumi di daerah ini, sayang rasanya jika dibiarkan begitu saja. Keserisiusan dalam upaya pembangunan sektor ini selama beberapa tahun telah menuai prestasi secara signifikan, yang salah satunya ditandai dengan angka kunjungan wisatawan terus bertambah setiap tahunnya.

    Tujuan lainnya dari keberadaan

    majalah ini adalah untuk menarik para investor untuk berinvestasi di Belitung Timur dengan melirik peluang destinasi pariwisata yang ada Belitung Timur.

    Upaya pembangunan sektor kepariwisataan yang tengah digarap pemerintah daerah. Semakin mantab dengan hadirnya Majalah Visit Beltim. Informasi mengenai destinasi wisata, industri kepariwisataan serta budaya daerah, menjadi sajian bagi pembaca. Sejak terbit pertama kalinya majalah ini juga telah menjadi salah satu rujukan buku panduan bagi para wisatawan yang ingin berkunjung ke Negeri Sejuta Pelangi.

    Di dalam perkembangannya Majalah Visit Beltim telah banyak menyajikan informasi mengenai objek wisata unggulan. Selain itu juga Majalah ini juga terus mengedepankan informasi yang up to date tentang even-even kepariwisataan yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan

    Pariwisata (DISBUDPAR), Kanbupatem Belitung Timur maupun oleh pihak swasta.

    Seremoni SederhanaUsia 2 tahun terbilang realtif muda. Proses pembelajaran, dan menghadirkan berita yang informatif dan terbaik bagi pembaca, menjadi catatan tersendiri bagi tim.

    Langkah yang telah dibangun sejak tahun 2013 yang lalu terus dipacu, guna menjadi

    media promosi pariwisata yang informatif dan up

    to date.

    Perjalanan 2 tahun terasa singkat, sebuah refleksi masa perjalanan waktu dituangkan dalam sebuah seremony sederhana, Selasa, 27 Januari, di alamat DISBUDPAR, Kabupaten Belitung Timur. Sejumlah anggota redaksi VB, hadir dalam perayaan. Tumpeng yang dihadirkan saat itu menjadi simbol semangat yang terus menggunung dalam jurnalisme pariwisata daerah.

    Pemotongan tumpeng pertama dilakukan oleh Pimpinan Redaksi, Rusman dan selanjutnya diserahkan kepada Helly Tjandra yang merupakan Penanggung

    Jawab juga kepala Dinas Kebudayaan dan

    Pariwisata Kabupaten Belitung Timur.

    Tim redaksi VB pun larut dalam seremoni

    sederhana, tetapi syarat akan makna. Pesan untuk kemajuan dari Helly Tjandra, diutarakannya Majalah Visit Beltim adalah pionoir majalah pariwisata di Bangka Belitung, jaga kekompakan sehingga semakin maju.

    Rusman juga mengungkapkan pesannya Mari kita hadirkan yang terbaik kepada pembaca, dan selalu menjadikan majalah sebagai media yang informatif dalam mempromosikan kepariwisataan daerah.

    Harapan demi harapan kemudian diutarakan oleh anggota tim lainnya, semoga VB tetap berjaya, dan memberi lebih memberi arti bagi kemajuan daerah.

    Spotlight

    Rusman, Pimpinan Redaksi VB menyerahkan potongen tumpeng pertama kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

    Foto Bersama Tim VB merayakan Ulang tahun Ke 2 Majalah VB

  • VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    14 VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    15

    Spotlight

    Visit Beltim Award 2015Sebuah Apresiasi dari Pemerintah Daerah

    Ada yang istimewa di usia ke dua Majalah VB. Sebuah acara yang bertajuk Visit Beltim Award 2015 digelar untuk memberikan penghargaan kepada isntansi, dan perorangan yang telah memberikan kontribusi bagi pariwisata Belitung Timur.

    Acara pemberian penghargaan tersebut dihelat pada Jumat, (6/2). yang lalu.

    Pemberian award di bidang kepariwisataan adalah pertama kalinya di Beltim.

    Pelaksanaan event ini dimulai dengan proses pemilihan penerima award yang dilakukan oleh panitia seleksi, yang diwakili unsur ASPPI Bangka Belitung, PHRI Belitung Timur, ASITA Perwakilan Belitung Timur, Humas Setda dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur.

    Dengan berbagai pertimbangan yang ada kemudian melahirkan keputusan panitia seleksi mengenai penerima award dari berbagai kategori yaitu, kategori Media Massa, Tour and Travel, Restoran, Hotel, Pelestari Seni Daerah dan Tokoh Yang Menginspirasi.

    Dalam kesempatan tersebut Bupati Belitung Timur juga menandatangani cover Majalah Visit Beltim edisi IX Tahun III 2015.

    Teks :Egin Yogita Sari, Foto: Fahroni

    Bupati Belitung Timur bersama penerima Visit Beltim Award

    Penerima Award

    1. Media Massa Tribun News 2. Trour and Travel Levi Tour 3. Restoran Rumah Makan Fega 4. Hotel Hotel Oasis 5. Pelestari Seni Daerah Rehani Derais 6. Tokoh Menginspirasi Andrea Hirata

  • VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    16 VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    17

    Focus

    TOURdeBELTIM

    Tour Jalur Selatan ini kita rintis pertama untuk lebih memperkenalkan objek wisata yaitu Geo Diversity dan Bio Diversity, dengan nuansa karakteristik pantai, batu dan laut yang indah.

    Infrastruktur jalan yang sangat memadai, mulus dan bebas macet, perjalanan jarak tempuh 40 km dapat ditempuh dalam waktu 1,5 jam dari kota Manggar, dengan melewati Gantung. Di kota ini Anda bisa menikmati SD Muhammadiyah Laskar Pelangi, Musium Kata Andrea Hirata, Rumah

    dan Kampong Ahok serta Galeri Batik Beltim De Simpor. Destinasi pertama di jalur selatan adalah di Pantai Punai terkenal eksotis, dilengkapi dengan 5 bungalow, Taman bermain anak-anak, Jogging Track. Suasana santai dapat anda nikmati disini, tidak ada salahnya duduk-duduk di bawah payung, sambil memandang indahnya lautan dengan bebatuan granit yang khas disebut Trias Ademelite Igneous Rock. Jika anda adalah seorang yang berjiwa petualang? Silahkan nikmati Hopping Island ke Pulau Punai dan Campang Kemudi, di sini Anda akan

    dapati indahnya surga dunia dengan berenang, snorkling atau bahkan sekedar memancing.

    Rasa haus haus dan lapar, inilah saatnya menikmati kelapa muda dan sajian seafood yang fresh n fresh. Oh ya, kalau anda seorang photografer, pastikan anda membawa kamera untuk mengabadikan Sunset dan Nature Spa diatas batu2 karang sambil lihat sunset.

    Setelah puas di pantai Punai, Anda akan diajak ke pantai yang tidak kalah indah dengan menempuh perjalanan 10 menit Anda

    akan tiba di Pantai Pulau Pandan dengan batu granit yang sangat unik tampak seperti bekas tali tambang, wuuaahh...asik...ada ceritanya lho..

    Oke..kita lanjut dulu perjalanan kita menuju ke arah Desa Batu Itam...disini sudah nunggu pantai Gunong, banyak sekali kapal2 nelayan, bagi Anda yang hobby mancing disinilah sorganya, Anda juga bisa sambil ngopi.Anda mulai lelah...come...kita ke Pantai Pengkalan Kili,

    yuukk explore nuansa pantai dengan bebatuan yang unik...apalagi Anda akan di ajak ke Batu Buyong..shiitttt...konon katanya disini ada batu bulat dengan kemiringan 45 derajat tapi koq aneh yaa tidak bisa gelinding ke bawah, kalau Anda mendekati batu ini dan Anda coba mengetuk sang batu, akan terdengar seperti berdengung, ada apakah...nantikan cerita guide anda...pokok serem, seru, dunia lainny dapat.

    Dan tibalah saatnya kita

    masuk sebuah seperti kita berada di atas puncak...tak salah lagi inilah yang di sebut pantai Batu Lalang, yookkk istirahat dulu di Gazebo di atas puncak batu granit, dengan melewati jembatan ini, jangan lupa action n narsis dulu, jepreettt...kenangan terindah.

    Pantai Batu Lalang ada stop point terakhir, artinya selesai sudah rangkaian Tour de Beltim Jalur Selatan. To be continue ke tour de beltim Jalur Utara ya.

    Jalur SelatanSebuah Catatan Mengenai pariwisata Belitung Timur oleh dr. Helly Tjandra, DK. MMKes

    Pantai Batu LalangPayung santai di Pantai Punai

    Pantai Batu Lalang

    Sunset di Jalur Selatan

    Batu Buyong

  • VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    18 VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    19

    Buang JongRitual Sakral Suku Sawang

    Event

    Teks Adi Guna, Foto: Fahroni

    Aroma magis menyeruak dalam ritual Buang Jong yang dilangsungkan dari zaman ke zaman, untuk menghormati roh leluhur. Kemudahan rezeki dalam melaut, di jauhkan dari penyakit dan mara bahaya adalah hal lainnya, penyokong tradisi ini berlanjut.

  • VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    20 VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    21

    Masyarakat Suku Sawang, kembali melaksanakan tradisi Buang Jong, yang unik dan syarat akan nuansa sakral nan magis. Mereka pun berdatangan dari seantero Pulau Belitung, tua muda ikut dalam tradisi yang boleh dianggap ritual suci mereka.

    Pelaksanaan tradisi ini keharusan bagi mereka,

    sehingga setiap tahun wajib dilaksanakan. Jika tidak, rasa khawatir akan penyakit, bala bencana serta ketidakserasian antara manusia, alam dan roh leluhur yang bisa menyebabkan berbagai macam permasalahan akan menghantui mereka. Namun

    penghormatan mereka terhadap nenek moyang menjadi alasan lain dan hal yang tidak kalah penting sehingga mereka bersama-sama melaksanakan tradisi ini.

    Menurut tokoh Suku Sawang, Idris Said, Suku Sawang adalah pengembara lautan,mereka berasal dari kepulauan Sulu di Filipina, dan lahirnya tradisi

    ini berawal dari musibah yang menimpa nenek moyang Suku berupa terkena badai, dalam pengembaraan. Mereka kerkatung-katung di lautan nan luas, tidak bisa melihat daratan karena badai sehingga pasrah pada keadaan. Namun, dalam kondisi tersebut datanglah

    burung yang menuntun mereka sehingga berhasil menemukan daratan.Peristiwa ini kemudian mengilhami tradisi Buang Jong yang tetap bertahan hingga kini.

    Keunikan serta unsur sakral yang bersemayam dalam tradisi ini, menjadi motivasi bagi Pemerintah Kabupaten Belitung Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

    menggelar Pelestarian Tradisi Buang Jong Tahun 2015.

    Sesuai dengan tema yang diusung yaitu pelestarian, menjadi alasan perlunya keberlanjutan tradisi ini tetap ada dan diwariskan kepada generasi selanjutnya.

    Di samping itu, muatan lainnya adalah menjadikan tradisi tersebut sebagai daya tarik wisata. Namun tetap memperhatikan nilai-nilai sakral yang ada didalamnya.

    Tradisi ini dimulai dengan ritual penerawangan lokasi, serta waktu yang tempat untuk mencari letak keberadaan kayu Pakel untuk membuat Jong, Ancak, juga Pohon Pinang yang panjangnya kurang lebih 4 meter untuk Tiang Jitun, pada Minggu, 8

    Februari yang lalu.

    Di tahun ini ada sesuatu yang berbeda dibandingkan dengan Jong di tahun-tahun sebelumnya ukurannya dibuat lebih besar, karena banyak penumpang, yaitu roh leluhur, roh jahat dan roh baik yang akan berlayar dengan Jong.

    Setelah Jong dinyatakan siap oleh Dukun Jong, di malam hari ritual Bediker

    dilaksanakan sejak, 19-20 Februari sebelum jong dilarung di Kampung Laut, Desa Selingsing, Kecamatan Gantung. Istilah Ngaso Jong menjadi tujuan ritual tersebut, yang artinya Mengasuh Jong, dengan cara membacakan mantra-mantra seiring tabuhan gendang yang dimainkan oleh pemainnya.

    Tabuhan gendang bergema kembali, sebelum jong

    Bupati Belitung Timur, Basuri Tjahaja Purnama bersama undangan mengikuti kesenian campak laut.

    Lelaki Suku Sawang kerasukan sewaktu menjalankan ritual, tengah disadarkan oleh Dukun Suku Sawang.

    Ancak salah satu properti ritual dan dibelakangnya pawang yang memainkan gendang yang sakral.

    Ritual Naik Jitun, ritual yang juga sangat penting. Seorang lelaki menari-nari sembari kerasukan di atas tiang jitun yang dibuat bersilangan.

    Event

  • dilarung 21 Februari yang lalu, ritual yang sangat penting dihelat. Ancak yang berupa binaan kayu yang dihiasi helai daun kelapa, menjadi ritual pembuka. ritual-ritual lainnya, menyusul seperti Numbak Duyong dan Mancing. Di antara ritual tersebut yang sangat unik adalah Naik Jitun, seorang pemuda dalam kondisi kerasukan menari-nari, sambil memanjat tiang.Menurut Idris di atas jong terdapat dewa-dewi yang melambai-lambaikan tangan kepada pemuda yang memanjat Jong.

    Jika anda lihat dengan seksama, pemuda tersebut menari-nari sambil melambaikan tangan seolah-olah sedang berkomunikasi dengan sesuatu.

    Aura magis semakin kental di keesokan harinya, hampir semua masyarakat Suku Sawang yang hadir kala itu, tidak tidur barang sedetikpun alias begadang. Bukan karena alasan bercengkrama, tetapi seusai ritual, kesenian yang dilakukan dilaksanakan hingga mendekati pagi hari.Kaum Adam suku ini, kuasa menahan kantuk, lelah, di hari yang masih pagi. telah bersiap melarung Jong. Tiang jitun pun kemudian

    direbahkan ancak dan jong di dibawa menuju pantai. Tabuhan gendang kembali menggema mengiringi kepergian Jong.Pantai Mudong yang terletak di Kecamatan manggar, menjadi pemberhentian arak-arakan Jong. Beberapa tahun terakhir pantai ini memang menjadi pilihan dukun Jong hasil berkomunikasi dengan makhlus halus supaya jong dilarung disana.

    Tarian Sampan Geleng, berupa tarian mengelilingi Jong, siapapun boleh ikut dilakukan sebelum jong di larung. Kesenian berbalas pantun dengan diringi lagu Andeca Andeci dan Mariam Tombong, menambah keceriaan saat itu.

    Kemenyan dibakar, ritual baru dimulai, tibalah saatnya jong dilarung. Lelaki suku sawang, dibawah komando dukun begerak mengarungi laut mulai dari hanya semata kaki hingga sebatas pinggang. Satu kayu Tiang Jitun ditancapkan, sedangkan satunya lagi dilarung. Ancak digantungkan di tiang tersebut. Sedangkan Jong ikut dilarung, dan akan berjalan sendiri. Namun sesuatu yang unik terjadi

    dan diluar logika, kapal berjalan begitu cepat 15 menit setelah jong dilepas tak tampak di pelupuk mata. Anehnya Jong berjalan melawan arah angin yang berhembus.

    Usai melarung Jong masyarakat Suku Sawang melakukan ritual penutup Tangkap Semangat, yang bertujuan untuk menghindari gangguan roh halus yang bisa menyebabkan masalah jiwa seperti sering melamun, tidak ada semangat hidup baik dalam bekerja ataupun kehidupan kesehariannya.

    Jong Kembali atau TidakPalo ketua salah satu tokoh Suku Sawang Gantung, mengungkapkan Jong bisa saja kembali kedaratan, jika ada sesajen atau karena sesuatu. Jika dalam 2-3 hari ini dia merapat ke daratan dan menghadap daratan berarti ada sesuatu yang kurang atau persyaratan tidak lengkap.

    Setelah lewat tiga hari, Jong sepertinya telah berlayar jauh, berhasil menuju Pulau Jengi, pulau mistos yang tidak ada dalam peta manapun.

    Disinilah puncak kemeriahan ritual ini sesunggunya, jika

    roh leluhur mereka yang menjadi penumpang Jong, serta roh-roh baik dan jahat lainnya telah berlayar dengan perahu Jong menuju tujuan mereka.

    Lelaki Suku Sawang tengah memanggul jong sebelum dilarung. Dibelakangnya tampak pawang sedang menabuh gendang ritual melepas dilepasnya Jong.

    Event

    VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    22 VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    23

  • VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    24 VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    25VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    24 VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    27VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    25

    Event

    Gebyar Sejuta PelangiSemarak HUT Ke 12 Belitung TimurTeks Okta, Foto: Fahroni

  • VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    26 VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    27

    Ada yang istimewa di ulang tahun ke 12 Kabupaten Belitung Timur. Acara yang demikian menyerap perhatian masyarakat luas bertajuk Gebyar Sejuta Pelangi.

    Pelaksanaan tersebut terfokus di Pantai Nyiur Melambai, Kecamatan Manggar pada tanggal 6-8 Februari 2015.

    Pada hari pertama (6/2), selain opening ceremony, juga digelar pementasan sejumlah tari kreasi. Sejak hari pertama lokasi acara sudah diramaikan dengan stand bazar, yang menjajakan berbagai macam barang juga kuliner tradisional.

    Di hari kedua event yang digelar semakin meriah, berbagai tari tradisional

    dan kreasi dipersembahkan kepada penonton, Tarian Putri Pinang Gading, juga tarian yang terkenal dari tanah rencong, yaitu Tari Saman. Tarian yang tidak kalah seru adalah Tari Betingger yang dibawakan oleh Sanggar Payong Tara, binaan Zainudin.

    Kesenian berbalas pantun yang ditampilkan oleh Campak Ketakong, menjadi sajian penutup di malam hari itu.

    Di hari terakhir (8/2), aksi gaya lawakan yang sedang trend Stand Up Comedy mengocok perut penonton. Atrasksi beladiri asal Meksiko Capoeira, pantomim, tari Ngulat meramaikan acara di sore hari itu. Puncak kemeriahan Gebyar Sejuta Pelangi di tahun ini

    ditutup dengan Penampilan artis ibukota Iceu Wong. Penyanyi asal Jawa Barat ini berhasil memberikan penampilan yang memukau. Meskipun saat itu sedang hujan, tidak menyurutkan semangat mereka untuk tetap menikmati tembang-tembang dangdut yang dibawakan olehnya.

    Beberapa orang penonton diajaknya bernyanyi dan berjoget di atas panggung. Sedangkan penonton yang dibawah panggung turut bergoyang mengikuti irama lagu.

    Tak terasa waktu berjam-jam sudah dilewati, lagu-lagu demi lagu telah dipersembahkan oleh Iceu Wong. Kembang api meluncur pertanda acara telah di penghujung waktu.

    Tari Betingger oleh Sanggar Payong Tara

    Salah satu tarian yang dipersembahkan.

    Atraksi Antu Bubu

    Tari Campak

    Iceu Wong bersama penonton

  • Peresmian Kelenteng Kelapa Kampit yang dilaksanakan pada tanggal 911 Januari 2015, yang lalu oleh Yayasan Kelenteng Kelapa Kampit. Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Hidayat Arsani menandatangani prasasti yang didampingi oleh Bupati Belitung Timur, Bapak Basuri Tjahaja Purnama dan Ketua Yayasan Kelenteng Kelapa Kampit, Bapak Kamarudin Muten. dan dihadiri oleh Kepala SKPD Beltim, Ketua DPRD Beltim, Forkopinda Beltim dan undangan dari Kabupaten Belitung; Bupati

    Belitung dan rombongan serta Forum Komunikasi Lintas Agama.

    Kelenteng ini sebelum dipugar, pernah suatu hari mengalami kebakaran hebat, sehingga hampir semua bangunan tersebut ludes terbakar, menyisakan puing-puing yang berserakan. Untuk sementara waktu Kelenteng tidak dapat digunakan sebagai tempat ibadah. Hal inilah yang membuat Ketua Yayasan Kelenteng Kelapa Kampit, Bapak Kamarudin Muten yang akrab disapa Afa dan masyarakat sekitar tergerak

    untuk membangun kembali kelenteng tersebut.

    Berdirinya kembali klenteng selain sebagai tempat ibadah juga sebagai wadah silaturrahmi forum lintas agama, demi terjaganya kerukunan umat beragama. Di samping itu keberadaan klenteng ini memberi peran lainnya yaitu, memperkuat daya tarik wisata di Kecamatan Kelapa Kampit khususnya, sebagai destinasi

    Hadirnya Aroma Tiongkok di Klenteng Fu De Ce

    wisata religi pada Jalur Utara (Tanjungpandan-Kelapa Kampit-Manggar).

    Menariknya lagi, hampir 80% bahan-bahan bangunan dan perlengkapan Kelenteng dan ornamennya termasuk pekerjanya didatangkan langsung dari Negeri Panda. Pada pintu masuk utama Kelenteng kita dapat melihat 4 (empat) buah pilar ornamen Naga yang merupakan bentuk ornament penjaga (Men Shen) yang juga adalah simbol kebesaran dan laki-laki. Sedangkan warna merah yang mendominasi warna bangunan kelenteng adalah simbol dari kebahagiaan dan kemakmuran. Demikian juga dengan Lilin warna merah melambangkan cinta kasih. Disamping sebelah kanan Kelenteng terdapat

    taman mini yang berhiaskan patung Dewi Kwan Im yang merupakan simbol kekuasaan.

    Acara peresmian ini merupakan event yang sangat unik dan menarik yang diadakan di Belitung Timur selama 3 (tiga) hari 3 (tiga) malam. Ratusan Lampion pun berjejer memenuhi jalan disepanjang areal menuju kelenteng.

    Sementara itu Masyarakat Belitung Timur tumpah memadati lokasi Kelenteng Fu De Che Kelapa Kampit, sekedar menyaksikan secara langsung atau foto-foto disekitar pelataran kelenteng. Selain itu yang menarik minat masyarakat dan wisatawan adalah makanan dan minuman (food court) gratis yang memang disediakan oleh

    panitia.

    Dalam acara peresmian tersebut, diberikan juga bantuan serta donasi kepada forum lintas agama melalui perwakilan masing-masing, diberikan langsung oleh Wakil Gubernur Bangka Belitung, Bapak. Hidayat Arsani dalam rangka untuk membangun atau memperbaiki sarana dan prasarana tempat ibadah. Acara ini dimeriahkan oleh berbagai Atraksi Kesenian Tionghoa, antara lain: Atraksi Tathung, Atraksi Liong dan Barongsai, dan atraksi Kesenian khas Belitung Timur, seperti Antu Bubu, dan Beripat serta pada puncak acaranya diramaikan oleh penampilan artis ibukota.

    Menurut panitia diharapkan dengan peresmian Kelenteng ini, dapat menambah khasanah wisata terutama Wisata Religi dan menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara untuk mengunjungi Negeri Sejuta Pelangi.

    Atas : Bupati Belitung Timur, bersama Wakil Gubernur Bangka Belitung serta Ketua Yayasan Klenteng, melakukan pemotongan pita pada peresmian klenteng Fu De Ce.

    Atas : Naga, salah satu ornamen yang memberi kesan kuatnya aroma sakral dan tiongkok di Klenteng ini .

    VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    28 VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015 29

    News

    Teks dan Foto Iwan Taruna

  • VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    30 VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    31

    Batu BuyongLegenda Sang Batu HidupTeks Adi Guna, Foto: Fahroni

    Siapapun mungkin tidak percaya jika ada yang diberitakan hidup, alias bisa membesar layaknya makhluk hidup. Namun, sebagian ada yang mempercayainya karena ia melihat perbedaan ukuran yang luar biasa antara dulu dan kini

  • VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    32 VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    33

    Story

    Sebuah batu berukuran lumayan besar tergeletak ditepian bukit yang melulu batu. Jika dilihat selintas seolah-olah akan jatuh karena tak ada yang menahannya. Namun, peristiwa alam yang langka terjadi, batu tersebut tidak terjatuh seperti ada yang menahannya, oleh masyarakat setempat dinamakan Batu Buyong.

    Batu Buyong dianggap hidup oleh masyarakat setempat. Rasanya logika semua orang menolak jika disebut ada batu semakin hari semakin membesar. Sejatinya batu bukanlah tergolong makhuk hidup, yang tidak akan melewati fase-fase

    kehidupan dari embrio hingga mati. Tetapi ada sebuah batu yang dianggap hidup, bernyawa dan bisa membesar.

    Marzuki seorang lebai seorang tokoh agama sekaligus orang yang dituakan, menuturkan bahwa sejak ia tinggal disana di umur belasan tahun dan kini 82 tahun menuturkan Batu Buyong dulunya tidak sebesar sekarang dapat dipeluk dua orang dewasa, tapi sekarang 4 sampai 5 orang dewasa. Hal senada juga diungkap oleh Istrinya Norpisah, menurut wanita yang berusia 70 tahun ini, Dulu waktu saya ASIH dayang (gadis.red) biasa

    melewati Bayu Buyong untuk mengambil air sumur, yang letaknya tidak jauh dari Batu Buyong. Setiap mengambil air pasti melihat Batu Buyong. Besarnya tidak sebesar itu, anak-anak pun bisa memanjatnya. Tapi sekarang semakin besar.

    Sayangnya cerita mengenai asal-usul baik penamaan,

    dan mengapa bisa membesar belum diketahui secara pasti. semuanya masih misteri. Akan tetapi masyarakat menganggap batu tersebut berbeda dengan batu granit seperti biasanya.

    Batu Keramat Mendengar penjelasan kedua orang tersebut, membuat bulu kuduk merinding. Banyak hal-hal yang ditolak logika, meskipun dipaksa. Aroma magis kembali menyeruak ketika beliau Marjuki Akrab di Sapa Kik Juki (Kik=Kakek), mengungkapkan bahwa batu dianggap memiliki daya magis yang luar biasa, akibatnya gelar keramat melekat padanya, sehingga tidak ada masyarakat yang berani macam-macam disana, termasuk berbicara yang aneh-aneh dan tidak sopan.

    Pernah suatu ketika ada seseorang yang mengambil batu di sekitar Batu Buyong,

    untuk menjadi bahan pembuatan rumah. Suatu ketika ia meninggal dunia dan batu yang telah diambil dikembalikan kembali.

    Tengku Mahmud dan Purifikasi AgamaKeberadaan Batu Buyong nan sacral suatu ketika pernah dianggap ancaman terhadap kesucian agama oleh Tengku Mahmud. Sosok yang konon, alim, tidak menyukai adanya ritual-ritual diluar agama tauhid yang dilakukan terhadap batu ini. Batu tersebut berhasil dijatuhkan akan tetapi ternyata batu tersebut kembali ke letak asalnya.Setelah kejadian itu Tengku Mahmud bersumpah jika ada masyarakat disekitarnya ada yang memintah berkah dari batu tersebut maka tidak akan dikabulkan.

    Mitos maupun

    legenda yang menyelimuti batu ini adalah bagian dari cerita yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Lantas, kita perlu menghormati dan menjaga norma-norma kesopanan selama berkunjung kesana. Tidak membuat sesuatu yang bertolang belakang dengan norma dan menjaga kebersihannya adalah sikap arif selama berkunjung.

    Informasi

    Cara mengunjungi Batu Buyong terbilang mudah. Anda dapat menggunakan mobil menuju ke sana dengan waktu tempuh sekitar 1-2 jam dari Bandara, dan anda jangan khawatir perjalanan anda di Pulau Belitung dijamin mulus dan bebas macet.

  • VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    34 VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    35

    Culture

    Orang Pulau Belitung menyebut kesenian Dul Muluk dengan sebutan Demulok. Konon nama berasal dari kata Abd. Mulok yaitu seseorang pemegang peran yang ditokohkan dalam cerita-cerita tentang kerajaan, yang selalu menjadi tema drama tradisional zaman dahulu.

    Dalam sejarah tertulis,

    lahirnya Dul Muluk berawal dari kitab Kejayaan Kerajaan Melayu yang selesai ditulis pada 8 Rajab 1262 H atau pada 2 Juli 1845 M. Orang Belanda memberi judul Syair Abdul Muluk. Konon penulis kitab ini adalah Raja Ali Haji bin Ali Ahmad yang berasal dari pulau Penyengat Indra Sakti (Riau), sedangkan pendapat lain menyebutkan nama penulisnya adalah Saleha, sepupu Raja Ali Haji.

    Kesenian Dul Muluk sangat dikenal oleh masyarakat Melayu di Indonesia. Begitu pula di Sumatera Bagian Selatan (SUMBAGSEL), khususnya Belitung Timur.

    Sebagian budayawan di Belitung Timur, seperti KA. Marjilin menyebutkan

    nama lain Dul Muluk adalah Beladon. Menurutnya nama tersebut diambil dari kata belakon atau berlakon mementaskan suatu cerita.

    Hadirnya Dul Muluk di yakini berasal dari Palembang. Buah pertalian sejarah antara Pulau Belitung dan Palembang.

    Menurut KA. Marjilin di masa lalu Dul Muluk tumbuh subur akan tetapi entah apa sebabnya lambat laun menghilang, Di Gantung, dulu ada sanggar Dul muluk tapi sekarang semuanya sudah lanjut usia.

    Keberadaan Dul Muluk di Belitung Timur hanya tersisa Sanggar Nila Purba yang beralamat di Desa Tanjung

    Dul MulukMengikat Cerita dalam SandiwaraTeks Adi Guna, Foto: Fahroni

    Tidak banyak orang yang bisa menahan tawa jika Dul Muluk dipentaskan. Ya, memang kesenian yang satu ini memang terlahir untuk membuat orang tertawa.

  • VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015 37VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 201536 VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015 37

    Culture

    Kelumpang, Kecamatan Simpang Pesak.

    Nila Purba, menjadi sanggar Dul Muluk satu-satunya yang ada di Belitung Timur. Sesekali mereka menghibur masyarakat di berbagai hajatan dan ketika digelarnya Tradisi Maras Taun.

    Pesan di Balik CeritaKonon, cerita yang terkenal sering dibawakan dalam penampilan adalah Siti Zubaida. Namun, jarang lagi dipentaskan. Kini, cerita yang dibawakan cerita-cerita rakyat. Kadangkala juga mengadopsi realitas hidup masa kini. Akan tetapi pakem-pakem kesenian ini tetap dijaga.

    Di awal pertunjukan, musik mengiringi lagu yang dibawakan, penyanyi yang didalamnya terdapat syair atau pantun yang sifatnya mengisahkan tentang maksud babak yang akan dipertunjukkan kemudian.

    Iringin nada dari alat musik yang dimainkan, Akordion, Biola, gambus, Tawak-tawak dan gendang, menemani setiap pergantian babak. Tarian dan lawakan kadangkala memperkaya drama yang ditampilkan.

    Mengenai Tokoh yang diperankan sejak dulu hingga sekarang masih dipertahankan. yaitu,Raja, Permaisuri, Putri Raja, Hulu Balang, Prajurit dan

    Komandan pesuruh raja yang biasanya merangkap menjadi pelawak (khadam). Namun bisa ditambahkan dengan tokoh-tokoh lainnya, sesuai dengan cerita. Uniknya perempuan diperankan oleh laki-laki. Tentunya akan kelucuan akan bertambah, dari aksi laki-laki yang menirukan gaya perempuan.

    Sebelum layar diturunkan, di setiap akhir cerita yang ditampilkan, ada pesan yang disampaikan kepada penonton. Penampilan Dul Muluk tidak hanya mengajak penonton tertawa, akan tetapi ada pesan atau hikmah yang dapat diambil.

    Mengenal Bahasa Daerah Belitung Timur

    Saya : AkuKamu : Kao (setara) Ikam (yang lebih tua)

    Kita : Kitekami : kamekKalian : Mikak

    Apa : ApeMana : Mane

    Dimana : DimaneKe Mana : Kemane

    Contoh : Kao Nak kemane?Kamu mau kemana ?

    Istilah :

    RembusaiRambut yang terurai karena diterpa angin

    Rentijus : Sikap diam tetap disuatu tempat dalam beberapa waktu

    Besenongan : suara bergema atau suara yang merdu

    Melentong : Bengkak karena sesuatu

    Pepatah :

    Perahu Kuang Burok Pengkalan Jangan sampai BurokPerahu boleh buruk/hancur tetapi pelabuhan jangan

    sampai buruk.artinya :

    Biarpun jodoh sudah putus (mis. karena cerai) silaturrahmi jangan sampai putus

    harus tetap terjaga.

  • VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    38 VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    39

    Trip

    River CruiseMenelusuri pesona MangroveBelitung TimurTeks dan Foto Adi Guna

    Konsep wisata baru, tengah digemakan bernama River Cruise, menyajikan pesona belantara mangrove yang rapat dan lebat sepanjang Sungai Gantung, juga flora dan fauna endemik yang dapat jumpai. Jangan lupakan kamera dalam perjalanan ini.

  • VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015 41

    Trip

    Hari masih terasa pagi langkah kaki diayun, menuju pelabuhan Pasar Ikan di Kota Gantung. Kamera, sudah dipersiapkan sebelumnya. Tujuan trip kali ini adalah menelusuri belasan kilo sebaran hutan bakau alias mangrove yang membentangi sungai Gantung.

    Harapan tersirat sebelum melakukan perjalanan. Aneka flora berupa tumbuhan endemik serta fauna yang biasa muncul di pagi hari dapat ditangkap oleh kamera.

    Lutung, hewan berbulu lebat nan hitam, ini biasa muncul menyambut perahu nelayan yang melintas.

    Begitu juga elang burung penyuka daging atau karnivora, biasa bertengger di pepohonan, mata

    nan tajam dan posisi siaga menunggu mangsa buruannya.

    Sedangkan buaya, biasanya berjemur, memanjakan diri sesekali membuka mulutnya, memamerkan giginya yang runcing, tajam memberi kesan yang menakutkan.

    Hewan lainnya yang tak kalah untuk diburu adalah bangau. Sang penakluk ikan kecil, dengan bulunya yang putih, paruhnya yang panjang juga biasa hadir di belantara mangrove.

    Menurut penuturan Toni, juru mudi kapal Cantika Pesona Laut, yang membawa saya dan rombongan, Lutung, Elang, Bangau dan Buaya kadang-kadang muncul. Tapi tidak setiap saat.

    Kehadirannya yang tiba-

    tiba, tidak bisa diketahui secara pasti kapan kita akan menjumpainya, artinya jika siapapun yang ingin menemuinya tak lain jawabannya adalah sabar dan memilih waktu kira-kira kapan biasanya ia akan muncul.

    Inilah hal unik yang ditawarkan oleh trip ini, sebuah perjalanan wisata yang akan mengajak anda melihat rapatnya hutan bakau dengan aneka flora dan fauna.

    Sebuah Wisata BaruAda sesuatu yang baru juga istimewa dalam berwisata mangrove. Nugroho yang merupakan owner Majesty Motorhome yang beralamat di Gantung, memperkenalkan Cruise River, nantinya peserta tur nantinya akan dikenalkan dengan keanekaragaman

    VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    40

    Bagan Layar berada di ujung muara Sungai Gantung.

  • VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    42 VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    43

    Trip

    hayati, flora dan fauna, juga aktivitas masyarakat yang tampak di sepanjang rute tur.

    Perjalanan yang dibutuhkan yang dibutuhkan menyusuri mangrove sekitar 1,5 jam. Kapal sengaja tidak dipacu kencang supaya, untuk menciptakan suasana nyaman bagi peserta tur, baik untuk mengabadikan momen yang berharga ataupun sekedar menikmati pemandangan sembari menghirup udara segar.

    Di ujung rute, kapal dilabuhkan di tepian daratan sebuah pulau buatan bekas galian kapal keruk dipuluhan tahun silam. Sedangkan matahari sudah berada di

    puncak

    singgasananya.

    Setelah memanjakan mata dengan alam mangrove yang indah, saatnya untuk memanjakan lidah. Aneka ikan dan udang yang sudah dipersiapkan kemudian dibakar ala barbeque. Aroma ikan dan udang yang dibakar dengan bumbu tradisional bumbu kuning yang kian menggoda, perutpun terasa dikocok tak sabar untuk menikmatinya.

    Suasana yang demikian nyaman, berteman dengan

    semilir angin dan

    deburan ombak, membuat makanan semakin terasa nikmat, dan mengakhiri perjalanan kala itu. Sungguh, sebuah konsep wisata yang benar-benar baru ada di Belitung Timur.

    Burung Bangau yang hinggap di dahan pohon bakau.

    Udang dan Ikan Bakar ba bagian dari santapan siang itu, kian memanjakan lidah.

    Informasi

    Tarif :Rp.250.000,-/pax

    Sudah termasukMakan Siang

    Ala Sea Food

    Contact PersonWilliam

    08170862676

    ADVETORIAL

    Cara mengekspolrasi potensi pariwisata Kabupaten Belitung Timur, kini dapat ditempuh dengan cara yang berbeda. Konsep tersebut ditawarkan oleh Majesty Motorhome yang menawarkan cara berwisata dengan menggunakan mobil sekaligus rumah yang represntatif bagi anda yang ingin berlibur bersama keluarga.

    Motorhome layaknya rumah yang berjalan, sehingga anda bersama keluarga dapat menikmati perjalanan yang menyenangkan layaknya anda berada di rumah sendiri. Dengan fasilitas yang memadai, akan sangat dimanjakan. Selain

    udara sejuk karena Air Conditioner, kulkas, televisi LED. betul-betul akan membuat perjalanan anda menjadi tidak terlupakan.

    Motorhome juga sudah didesain untuk memanjakan anak-anak anda. Bermain trampolin, menjadi suguhan dalam perjalanan ini, anda tinggal menyewanya.

    Di akhir perjalanan, hari sudah larut, saatnya melepas lelah, kursi yang tertata sebelumnya, akan disulap menjadi kasur untuk menemani tidur lelap anda.

    Ayo jangan lewatkan perjalanan yang mengesankan bersama Majesty Motorhome.

    Visit : http://www.majestymotorhome.com/

  • VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    44 VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    45

    Profil

    Komunitas yang satu ini boleh dikatakan komunitas yang erat dengan dunia fotografi. Sesuai dengan namanya Bip Com Belitung Island Photografer Community menjadi rumah bagi para pecinta fotografi, bukan hanya bagi mereka di Belitung Timur saja, juga siapapun yang berminat

    dan ingin mengembangkan diri membangkitkan potensi serta menambah pengetahuan mengenainya.

    Komunitas ini berdiri pada tanggal 22 Januari 2014, artinya di tahun ini telah menginjak usia satu tahun.

    Mengenai keanggotaan, menurut Yandri, ketua BIP

    COM Bipcom memiliki 12 orang anggota inti dan mempunyai anggota umum di facebook. Mengenai Anggota inti, Anggota inti, adalah para Komunitas ini juga mereka yang telah mendaftarkan diri dengan persyaratan yang ada.

    Sedangkan keanggotaan umum adalah siapa saja yang

    Teks: Okta, Foto: BIPCOM

  • VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    46 VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    47

    Profil

    yang hobi fotografi. Cara bergabung tidak sulit hanya mengunjungi sosial media Facebook dengan alamat Bipcom dan berteman di Fanspage Bipcom. Disini dapat mengetahui jadwal hunting atau kegiatan apa saja yang akan digelar.

    Bipcom sering melakukan hunting, minimal satu minggu sekali. Selain itu, untuk memperat rasa kekeluargaan, biasa ngopi bareng.

    Ilmu fotografi juga seringkali ditularkan oleh komunitas ini kepada siswa dengan mengadakan workshop fotografi ke sekolah-sekolah. Disinilah komunitas ini kemudian semakin dikenal bukan hanya bagi mereka yang telah ahli juga bagi mereka yang masih baru menggunakan kamera.

    Seringkali hunting foto yang

    dilakukan Bipcom dengan konsep yang tematis, misalnya model dan landskap di berbagai destinasi wisata Belitung Timur seperti Pantai Olie Pier, Pantai Serdang, pantai punai dan hunting di pulau ayam.

    Berbagai even yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, seperti pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur, Bipcom selalu turut ambil bagian, seperti Bujang Dayang, Batik Fashion Show dan Beltim Ekstravaganza.

    Ditanya mengenai harapan kedepan, Yandri mengungkapkan Bipcom ingin lebih dikenal masyarakat, mengadakan pameran foto sejalan raya, merekrut fotografer Beltim dan mempunyai akta notaris.

    Selama 1 tahun ke belakang,

    Bipcom memang sudah mendapat tempat dihati masyarakat, telah banyak menggunakan jasa mereka untuk pemotretan di berbagai even seperti wedding, pre wedding dan acara ulang tahun

    Bagi yang ingin tahu lebih jauh mengenai dunia fotografi, BIPCOM adalah jawabannya. Yandri kembali mengungkapkan BIPCOM menerima siapapun yang bergabung, dan disinilah pengetahuan kami yang sedikit dapat disampaikan kepada orang lain.

    Lomba merakit foto tercepat dan hasil foto terbaik

    Hunting foto dan rangka hari jadi ke12 Belitun Timur dan HUT ke 1 BIPCOM.

    Pemotongan Tumpeng, saat perayaan HUT ke BIPCOM.

    Informasi

    Sekretariat Bipcom Jln. Kresna no.3 Rt 3

    Kampong Gunong Kecamatan Manggar

    Kabupaten Belitung Timur

    contact person 081949182333

    Yandri Ketua BIPCOM

  • VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    48 VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    49

    Shopping

    Pulau Belitung takkan terlepaskan dengan pantai dan lautnya. Begitu pula dengan mainan khasnya yang berkaitan dengan pantai dan lautnya, yaitu Kater-kateran. Seperti namanya, Kater-kateran merupakan replika dari Kater, perahu nelayan khas

    Pulau Belitung.Kater-kateran ini memiliki bagian yang sama dengan Perahu Kater yang asli. Yang membedakan adalah Kater-kateran masih menggunakan layar, sedangakan Perahu Kater menggunakan mesin motor untuk alat penggeraknya.

    Bahan yang digunakan untuk membuat lambung Kater-kateran adalah kayu kapuk dan untuk Bulu (penyeimbang perahu) menggunakan bambu. Ukuran Kater-kateran ini kurang lebih panjangnya 20 cm dengan lama pembuatannya kurang lebih

    seminggu.

    Kater-kateran ini bisa dijadikan cinderamata khas Pulau Belitung ataupun dimainkan sendiri. Andre Purnama (21) saat ditemui, Selasa (17/2), di Pantai Serdang yang sedang bermain Kater-katerannya menjelaskan kalau Kater-kateran bisa dijual dengan harga Rp 400.000,-Kalau ini saya buat untuk main sendiri bang. Kalau dijual biasanya di warung-

    warung dekat Pantai Serdang ini. Harganya ya sekitar Rp 400.000 soalnya buatnya lama paling cepet seminggu terang Andre, pemuda asal Desa Baru.

    Waktu yang tepat untuk bermain Kater-kateran adalah ketika air laut sedang pasang dengan ombak yang tenangBiasanya main Kater-kateran waktu air pasang. Tapi ini sedang surut dan ombaknya besar jadi

    mainnya agak ketengah bang tambah Andre.

    Kater-KateranReplika Perahu Kater Kebanggaan Belitung Timur

    Seorang pemuda tengah melarung Kater-kateran. Seorang pemuda tengah

    melarung Kater-kateran.

    Informasi

    Harga Kater-Kateran

    Rp.400.000,-

    Tersedia di Pantai Serdang

    Anda bisa memesan khusus

    warna dan ukurannya.

    Teks dan Foto Tim KKN UNS Beltim

  • Tourism Education

    Pada 4 Februari 2015, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur kembali melaksanakan Kegiatan Pembinaan Jasa Usaha Kepariwisataan. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur, yang termasuk dalam rangkaian Kegiatan Dinas

    Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Propinsi di seluruh kabupaten/kota yang ada di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Acara ini dilaksanakan di Pendopo Seni Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur. Acara pembinaan jasa usaha pariwisata ini dihadiri sejumlah 25 orang pelaku jasa usaha pariwisata, hotel, restoran, dan warung kopi yang ada di Kecamatan Manggar Kabupaten Belitung

    Timur. Sesi pertama dibuka oleh Kadisbudpar Beltim bapak dr. Helly Tjandra selaku narasumber lokal, sedangkan sesi kedua oleh bapak Sekretaris Dinas propinis kepulauan bangka belitung selaku narasumber tamu. Perkembangan industri pariwisata di kabupaten belitung timur terus mengalami peningkatan yang ditunjang dengan kekayaan dan keindahan sumber daya alam. Kekayaan ini merupakan

    potensi yang telah membuka peluang untuk dapat menyejahterakan masyarakatnya. Sektor pariwisata dapat mengangkat kehidupan masyarakat, karena sektor ini mampu menggerakkan roda perekonomian disegala lapisan masyarakat, sekaligus mampu mendorong pertumbuhan dan pembangunan. Tetapi tentunya usaha ini tidak lepas dari dukungan penuh dan partisipasi aktif masyarakat. Selanjutnya agar melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat mampu menciptakan suasana aman dan nyaman sehingga wisatawan yang datang dapat memperoleh kepuasan serta mempunyai keinginan datang kemblai ke

    belitung timur.

    Selain itu juga agar dijadikan acuan bagi para pelaku usaha jasa pariwisata dalam pengembangan pariwisata dapat menunjukkan peran aktif dalam memajukan pariwisata di Belitung Timur.

    Mengembangkan SDM Pelaku Usaha Pariwisata Belitung Timur

    Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur, tengah menyampaikan materi.

    Wakil Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Bangka Belitung sebagai pembicara.

    Tari selamat datang menjadi sajian dalam pembukaan acara.

    Teks Egin Yogita Sari Foto Uun.

    VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    51VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    50

  • Frame

  • VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    54 VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015

    55

    Publik tentunya mengenal penyanyi yang satu ini, lewat hitsnya yang terkenal pacarku lima langkah, ya dia adalah Iceu Wong. Pada hari Sabtu, tepatnya tanggal 7 Februari 2015, Iceu Wong dan rombongan kami ajak ke Replika SD Muhammadiyah

    Laskar Pelangi, Museum Kata, Rumah Ahok & Sanggar Batik De

    Simpor, Pantai Nyiur Melambai, Pantai Serdang, dan Warkop Manggar. Pada hari Minggunya, Iceu Wong dan

    rombongan, kami ajak ke Pantai Burung Mandi, Vihara Dewi Kwan Im, dan Kebun Durian di Kelapa Kampit.

    Tanggapan dan kesan yang diberikan oleh Iceu Wong saat berkunjung ke Kabupaten Belitung Timur sangat positif. Artis dangdut ibukota ini sangat ramah kepada masyarakat Belitung Timur. Dapat dilihat dari reaksi saat berkuliner di Pantai Burung Mandi, Iceu Wong sangat excited dan lahap saat menyantap makanan khas Belitung. Selain itu, Teh Iceu, panggilan akrab Iceu Wong yang nota benenya berdarah Sunda ini, juga sangat ramah saat diminta untuk foto bersama.

    Wajah gembira tersirat dari wajahnya, kata-kata yang menggungkapkan kegemberiannya tak ragu ia luncurkan. Terima kasih banyak ya, pasti kangen banget jalan-jalan dan makan-makannya kita. Pengen menjelajahi pantai lagi...

    What They Say

    Teks Egin Yogita Sari Foto Nanda.

  • PUSKESMAS MANGGARJl. Jend. Sudirman

    Manggar Telp. (0719) 91017 e-mail :

    [email protected]

    RUMAH SAKIT UMUM DAER-AH (RSUD)

    Kompleks Perkantoran Terpadu

    Pemkab Belitung TimurJl. Raya Gantung

    Desa Manggarawan Telp / Fax. (0719) 91738

    KANTOR POS MANGGARJl. Jend. Sudirman No. 200Dusun Lipat Kajang Desa

    Baru Manggar 33515Telp. (0719) 91696

    MOBIL RENTALTRINITY TRAVEL

    Jl. Jend. SudirmanManggar Belitung Timur

    HP. 081949262888

    POLRES BELITUNG TIMURKompleks Perkantoran

    Terpadu Pemkab. Belitung Timur Telp. (0719) 91062

    BELTIM TOURISM PROMO-TION BOARD

    Ruang Tunggu VIPBandara Hanandjoedin

    GALERY KUMKM BELTIMJl. Lipat Kajang Pasar Mang-

    gar Desa Baru

    GALERY KUMKM A1 BeltimJl. Bukit Samak A1 Ds. Lalang Kec. ManggarTelp. 0819 77830125

    Bank Sumsel Babel Cabang Manggar

    Jl. Jend. Sudirman Manggar Telp. (0719) 91199

    Bank BRI Unit ManggarJl. Jend. Sudirman Manggar

    Telp. (0719) 91042

    Bank BRI Cabang ManggarJl. Jend. Sudirman

    Manggar Telp. (0719) 92107, 92124

    Bank Mandiri Cabang Manggar

    Jl. Jend. Sudirman Manggar Telp. (0719) 92067, 92088BPRS Syariah Bangka Be-litung Cabang Manggar

    Jl. Jend. Sudirman Manggar Telp. (0719) 92147, 92148

    Bank Muammalat Cabang Manggar

    Jl. Jend. Sudirman Manggar Telp. (0719) 92086

    Puncak Dept. Store dan Supermarket

    Jl. Jend Sudirman Manggar Telp. (0719) 91113

    Asoka Shopping CenterJl. Jend. Sudirman Manggar

    Telp. (0719) 91772Fax. (0719) 91773

    N FreshJl. Jend. Sudirman Numpang

    EmpatManggar Belitung Timur

    Telp. (0719) 91218

    DeCafePantai Nyiur MelambaiDesa Lalang Manggar

    RM. FegaJl. Assalam 2 No.10 Dsn.

    Lipat Kajang 2 Ds. Baru Kec. Manggar

    RM. Nusa Indah IJl. Pegadaian no. 87 Dsn.

    Lipat Kajang 2, Ds. Baru, Kec. Manggar

    Telp. (0719) 91293 HP. 087877866879

    Restoran Nusa Indah IIJl. Pegadaian no. 87 Dsn.

    Lipat Kajang 2, Ds. Baru Kec. Manggar

    Telp. (0719) 91423

    RM. Bandoeng RiverJl. Assalam 2 Dsn. Lipat

    Kajang 2 Ds. BaruKec. Manggar

    RM. Sinar LautPantai Serdang Manggar

    HP. 08197870177

    RM. RudiPantai Serdang Manggar

    HP. 081929721199, 081949128833

    RM. ThalensiaJl. Jenderal Sudirman No.

    AB 3 Kec. Manggar

    DE White GardenJl. Pegadaian Dsn. Lipat

    Kajang 2 Ds. BaruKec. Manggar

    RM. Gubok BeransaiBukit Samak A1 Ds. Lalang

    Kec. ManggarHP. 081977830125

    RM. AmarisPantai Burong Mandi

    DamarHP. 0878 7897 7888

    Bakmi ManliJalan Pasar, Kelapa Kampit

    RM. AndiniJln. Merbabu Dusun Taruna

    Mulya Desa Lalang,Manggar

    GUEST HOTELJl. Bioskop Mega Lipat

    Kajang

    ManggarTelp. (0719) 91528 Fax.

    (0719) 91351email : [email protected]

    www.guesthotel.biz

    HOTEL NUSA INDAH IIJl. Pegadaian Dusun Lipat

    Kajang 2 Desa BaruManggar Belitung TimurTelp. (0719) 91423/91442

    HOTEL OASISDsn. Padang II RT.08 RW.04 Ds. Padang Kec. Manggar,

    Kab. Belitung Timur Telp: (0719) 91747, Fax: (0719) 91746

    HOTEL SIMPANG EMPATJl. Jend. Sudirman Manggar

    Telp. (0719) 91605

    HOTEL PURNAMAJl. KA. Bujang DS. Lenggang

    Kec. Gantung, Kab. Belitung Timur Telp. (0719) 92058

    PENGINAPAN NUSA INDAHJl. Pegadaian no. 87 Dsn. Lipat Kajang 2

    Ds. Baru, Kec. ManggarTelp. (0719) 91293 HP.

    087877866879

    PENGINAPAN SEDERHANAJl. Bioskop Mega No. 96, Desa Baru Kec. Manggar,

    Telp. (0719) 91756

    GUBOK BERANGSAIBukit Samak A1 Ds. Lalang,

    Kec. ManggarHP. 081977830125

    MESS PEMDA BELTIMJl. Jenderal Sudirman

    Ds. Lenggang Kec. Gantung

    HOTEL PURNAMAJl. KA. Bujang DS. Lenggang Kec. Gantung, Kab. Belitung

    Timur Telp. (0719) 92058

    PENGINAPAN NUSA INDAHJl. Pegadaian no. 87 Dsn. Lipat Kajang 2

    Ds. Baru, Kec. ManggarTelp. (0719) 91293 HP.

    087877866879 PENGINAPAN SEDERHANA

    Jl. Bioskop Mega No. 96, Desa Baru Kec. Manggar,

    Telp. (0719) 91756

    GUBOK BERANGSAIBukit Samak A1 Ds. Lalang,

    Kec. ManggarHP. 081977830125

    MESS PEMDA BELTIMJl. Jenderal Sudirman

    Ds. Lenggang Kec. Gantung

    Omah AndiniDepan Kolong Minyak

    Manggar

    Agen TiketCV. Rina Pratamacp. Randy Wahyu

    Gantung08782227270808117177741

    [email protected]

    RipraTour n Travelcp. Randy Wahyu

    Gantung08782227270808117177741

    [email protected]

    Agen Perjalanan Wisata AfatJl. Pegadaian Manggar

    Telp. (0719) 91062082176160299

    [email protected]

    Biro Perjalanan Wisata Mandiri Anie Sejahtera

    Jl. Jenderal Sudirman Desa Kurnia Jaya Kec. Manggar

    Telp. (0719) 91256

    HP. 081949574000email:

    [email protected]

    Agen Perjalanan Atim Jl. Jenderal Sudirman Mang-

    garTelp. (0719) 91041 HP. 08176657353

    Levi TourJl. Dsn. Arab

    HP. 0817271339-08127173731

    E-mail : [email protected]

    Belitung Yuk TourJl. Mesjid Istiqomah

    Desa Lalang Jaya Manggar HP. 081929687463

    email : [email protected] : www.belitungyuk.

    com

    Trinity TravelJl. Sudirman Manggar

    Telp. 08194926288

    Aling TourJl. A. Yani Pasar No.1 Gan-

    tung Belitung TimurTelp: 08170914096,

    082175440617

    Agatha TravelDusun Manggarawan Rt.04

    Rw.02 Manggar Belitung Timur

    081388029236081807092258

    Email: [email protected]

    [email protected]

    Laskar Twin BelitungJl. Tengah Dusun Pancur II

    Rt.001 Rw.001 Desa Padang Manggar Belitung Timur

    Telp: 087823330030Email: Laskartwin_belitung

    @yahoo.com

    Tour & Travel

    Swalayan

    Hotel Pelayanan Umum

    Bank Restoran

    Tourism Information

  • VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 201558

    VISIT BELTIM Edisi IX Tahun III 2015 59