hendraprijatna68.files.wordpress.com · web viewrasa tidak senang terhadap jepang tumbuh terus,...

21

Click here to load reader

Upload: nguyenkiet

Post on 08-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: hendraprijatna68.files.wordpress.com · Web viewRasa tidak senang terhadap Jepang tumbuh terus, bahkan rakyat mulai melakukan pemberontakan. Ini dilakukan sebelum tahun 1942 berakhir

NASIONALISME: Menurut Perspektif George McTurnan Kahin1

…, yakinlah, insjaflah, tanamkan dalam kalbu bahwa Indonesia merdeka tidak dapat

datang jika bangsa Indonesia tidak berani mengambil resiko… Jikalau bangsa Indonesia

tidak bersatu dan tidak mentekad-mati-matian untuk mencapai merdeka…

Kemerdekaan hanya diperdapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar

dengan tekad “Merdeka-merdeka atau mati”2

Karya Kahin tidak hanya unggul sebagai karya ilmiah mengenai gerakan nasional

Indonesia yang terinci, komprehensif dan objektif, tetapi juga merupakan kesaksian

hidup dari sejarah revolusi Indonesia. Buku ini menggambarkan tentang bagaimana

nasionalisme Indonesia lambat laun mulai terbentuk sejak kedatangan VOC pada

abad ke-16, perkembangan pergerakan nasional, munculnya kesadaran politik pada

masa pendudukan Jepang sampai dengan diakuinya kedaulatan Indonesia pada bulan

Desember 1945 dan terbentuknya Negara Kesatuan pada 17 Agustus 1950.3 Penulis

memfokuskan pembahasan pada empat bab pertama yaitu nasionalisme yang muncul

dan berkembang sejak kedatangan VOC sampai dengan masa pendudukan Jepang.

Sekilas Mengenai George McTurnan Kahin4

Kahin dilahirkan pada tahun 1918 dari keluarga yang berkecukupan. Ayahnya

adalah pengacara dari Baltimore, pantai timur Amerika Serikat. Kahin tertarik akan

Indonesia karena ketika dia masuk Angkatan Darat Amerika Serikat, pada saat Perang

Dunia II, ia mendarat di salah satu pulau Indonesia yang waktu itu masih disebut

Netherlands Indies. Akhir tahun 1945, ia kembali ke bangku sekolah. Dia masuk John

Hopkins University, mengambil jurusan ilmu politik. Dia tertarik datang ke Indonesia,

1 Berdasarkan buku “Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia: Refleksi Pergumulan Lahirnya Indonesia” Bab I s.d. Bab IV yang dicetak oleh UNS Press dan Pustaka Sinar Harapan. Dialihbahasakan oleh Nin Bakdi Soemanto pada tahun 1995. Karya aslinya berjudul “Nationalism And Revolution In Indonesia” yang dipublikasikan pertama kali oleh Cornell University Press pada tahun 1952 dan dibukukan oleh Cornell Paperback pada tahun 1970.

2 Pidato tanpa teks Soekarno dihadapan Panitya Persiapan Usaha Kemerdekaan pada tanggal 1 Juni 1945. Dicatat langsung secara steno. Kahin.hal.160.

3 Kahin (1990), hal. x-xi4 Artikel MBM GATRA, edisi 22 Juli 1995. Dikirimkan oleh John MacDougall ke [email protected]

1

Page 2: hendraprijatna68.files.wordpress.com · Web viewRasa tidak senang terhadap Jepang tumbuh terus, bahkan rakyat mulai melakukan pemberontakan. Ini dilakukan sebelum tahun 1942 berakhir

2NASIONALISME: Menurut Perspektif George McTurnan Kahin

kawasan yang baru saja merdeka, tapi tengah berperang mengusir penjajah Belanda,

setelah Jepang menyerah.

Tahun 1951, Kahin mengajar di program Asia Tenggara di Cornell University.

Tiga tahun kemudian ia menjadi Direktur Modern Indonesia Project di universitas

yang sama. Pakar studi masalah Indonesia di Amerika Serikat ini terkenal dengan

analisisnya yang tajam tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia. Disertasinya

yang kemudian jadi buku, Nationalism and Revolution in Indonesia, terbitan Cornell

University, menjadi buku wajib bagi setiap pelajar politik Indonesia. Bab kedua dari

buku tersebut memuat tentang kolonialisme di Hindia Belanda. Bab ini menjadi teks

klasik dengan analisis antikolonialisnya yang berfokus di Hindia Belanda atau

Indonesia, tapi bisa juga diterapkan secara universal. Maka boleh disebut, dialah

perintis studi tentang Indonesia di negerinya. Di Cornell University kini ada ruang

khusus bagi mahasiswa S-3 yang diberi nama George McT. Kahin Centre for Advanced

Research on Southeast Asia. Lembaga ini juga menjadi pusat kajian berbagai penelitian

tentang Asia Tenggara bagi berbagai universitas lainnya di berbagai negara.

Penerima Bintang Jasa Pratama Kelas II Agustus 1993 itu adalah satu-satunya

orang Amerika yang berada di Yogyakarta waktu itu, empat bulan sebelum Belanda

menyerang Yogyakarta, 19 Desember 1948. Dengan sebuah jip tua, ia mencoba

menerobos garis status quo Belanda-Republik. Bendera Amerika Stars and Stripes

berkibar di jipnya. Tapi apa lacur, sesampainya di Kebumen, rakyat banyak

menyetopnya. Kahin dituduh mata-mata Belanda karena warna benderanya merah,

putih, dan biru. Bahasa Indonesianya masih patah-patah dan hampir sia-sia dia

meyakinkan massa bahwa ia bukan orang Belanda. "Saya takut sekali, jantungku

tersentak," tulisnya. Untung datang Letnan Sutrisno. Atas anjurannya, jip tua itu harus

berbendera Merah Putih. Jadi, berkibarlah bendera Merah Putih yang 10 sentimeter

lebih tinggi dan lebih besar daripada bendera Amerika. "Dengan pekikan 'merdeka',

saya aman menuju Kota Yogyakarta," katanya, yang paling menarik, mendengarkan

kisah revolusi Kahin, "Selama enam minggu saya berada di Batavia, sia-sia saya

menanti kesempatan untuk mendapat izin Belanda bisa memasuki kawasan Republik.

Belanda berpendapat, dengan ketatnya blokade kawasan Republik, 'kaum ekstremis

kiri' yang berkuasa di Yogyakarta akan ditinggalkan rakyat. Semangat mereka akan

melemah dan sadar bahwa kemerdekaan yang dijanjikan telah membawa

Page 3: hendraprijatna68.files.wordpress.com · Web viewRasa tidak senang terhadap Jepang tumbuh terus, bahkan rakyat mulai melakukan pemberontakan. Ini dilakukan sebelum tahun 1942 berakhir

3NASIONALISME: Menurut Perspektif George McTurnan Kahin

kesengsaraan. Banyak pejabat kolonial yang saya temui berpendapat bahwa

nasionalisme orang Indonesia tidaklah berakar dalam dan, untuk sebagian kecil kaum

radikal, nasionalismenya hanya setebal kulit saja," kata Kahin.

Gambaran Umum Indonesia Era Pemerintahan VOC dan Belanda5

Map of the main VOC settlements in the East (1660s.).

www.colonialvoyage.com/voc.html

5 Perusahaan Hindia Timur Belanda (bahasa Belanda: Verenigde Oostindische Compagnie atau VOC)

Page 4: hendraprijatna68.files.wordpress.com · Web viewRasa tidak senang terhadap Jepang tumbuh terus, bahkan rakyat mulai melakukan pemberontakan. Ini dilakukan sebelum tahun 1942 berakhir

4NASIONALISME: Menurut Perspektif George McTurnan Kahin

Pembagian legal Hindia Belanda. Biru tua: Belanda memerintah melalui pemimpin adat yang sudah bersumpah setia pada Belanda (status zelfbestuuren) dibimbing oleh residen2 Belanda. Biru muda diperintah langsung oleh BB (Binnenlands Bestuuren) pemerintah Belanda. Dari Wikipedia Indonesia

Jauh sebelum kedatangan Belanda Pulau Jawa telah menjadi pusat politik dan

kebudayaan Indonesia, serta pendukung kehidupan mayoritas penduduknya.

Kedatangan Belanda, sejauh yang dapat diamati mengubah sikap banyak orang jawa

terhadap politik dan ekonomi. Masyarakat Jawa yang sebagian besar petani,

sebelumnya hampir tidak pernah diperintah secara otoriter oleh kaum penguasa

(golongan ningrat). Namun munculnya pemerintahan kolonial memaksa para petani

membiarkan dirinya menjadi lemah sehingga hak-hak mereka tidak lagi dihargai.

Secara politik dan ekonomi, kaum petani menjadi lemah kesadaran ekonominya,

padahal sebelumnya walaupun hanya berdasarkan komunalistis6 mempunyai

kekuatan ekonomi yang cukup besar.

Perubahan struktur sosial masyarakat Indonesia disebabkan oleh:

1. Berdirinya VOC pada tahun 1602 dengan tujuan memperoleh keuntungan

sebanyak-banyaknya. Cara yang digunakan adalah menguasai ekspor-impor,

mendapat hak istimewa secara politik dari penguasa pribumi. Hak tersebut

6 Komunalistis, artinya memiliki sifat kebersamaan yang amat besar dan tebal antara warga yang satu dengan warga yang lain dalam masyarakat yang bersangkutan http://www.pontianakpost.com/berita/index.asp?berita=Opini&id=20195. Sementara komunalisme adalah perasaan superioritas yang berlebihan terhadap kelompoknya sendiri dan memandang kelompok lain sebagai lawan yang harus diwaspadai dan kalau perlu dibinasakan. http://www.freelists.org/archives/ppi/05-2006/msg00432.html

Page 5: hendraprijatna68.files.wordpress.com · Web viewRasa tidak senang terhadap Jepang tumbuh terus, bahkan rakyat mulai melakukan pemberontakan. Ini dilakukan sebelum tahun 1942 berakhir

5NASIONALISME: Menurut Perspektif George McTurnan Kahin

digunakan untuk mendapat monopoli melawan pedagang dari negara-negara lain

ataupun pedagang dari Jawa sendiri sehingga lambat laun dapat memperluas

wilayah kekuasaannya di Pulau Jawa.

2. Tidak bersatunya kerajaan-kerajaan besar di Jawa pada abad ke-17 dan ke-18

menyebabkan Belanda dapat memainkan politik adu domba untuk menguasai

wilayah tertentu seperti mengadu domba kerajaan Banten dengan Mataram

sehingga bisa mempertahankan kekuasaannya di Batavia

3. Hancurnya hubungan dagang Mataram dengan dunia luar menyebabkan para

pedagang dan pembuat kapal kehilangan pekerjaan, sumber produksi lain tidak

memperoleh keuntungan. Hal ini membuat Belanda pada tahun 1677 dan 1777

menguasai hampir seluruh wilayah Jawa.7

4. Diterapkannya sistem pemerintahan tidak langsung oleh VOC untuk menghemat

biaya. Inti dari sistem ini adalah pendayagunaan struktur kekuasaan pribumi

untuk kepentingan VOC. Dengan kata lain memperkuat kedudukan dan

kekuasaan kaum ningrat Jawa yang bersedia diatur. Hal ini menyebabkan

penindasan kepada petani dan tindakan sewenang-wenang dari kaum ningrat

yang bekerja sama dengan VOC. Kaum ningrat pribumi berfungsi sebagai kaki

tangan yang efektif dalam menjalankan sistem eksploitasi ekonomi.

5. Berubahnya peranan pedagang Cina yang semula adalah sebagai perantara

antara pedagang besar dari negara Cina dengan penduduk Jawa menjadi

perantara antara VOC dengan penduduk Jawa. Hal ini disebabkan VOC

melindungi dan menganakemaskan pedagang Cina yang sebelumnya

mendapatkan pembatasan perdagangan dari penguasa pribumi.

6. Sistem sewa tanah yang menyebabkan terjadinya pemaksaan, praktek riba dan

pemerasan.8 Sistem ini diterakan oleh VOC dengan menyewakannya kepada Cina

yang diikuti oleh penguasa pribumi.

7. Bangkrutnya VOC dan pengambilalihan kekuasaan oleh Pemerintah Kerajaan

Belanda pada tahun 1798. Namun hal ini tidak membuat sistem VOC dihapus.

Kerjapaksa, upeti, feodalisme dan monopoli hasil pertanian tetap dipertahankan.

7 Menjelang tahun 1777 perluasaan kekuasaan VOC juga menyebabkan Malaka, Bangka,Biliton, Sumatra Selatan dan bagian Pulau Sulawesi juga Kalimantan Selatan dan Kalimantan timur, berada dibawah kekuasaan VOC. Kahin, catatan kaki no.5. hal.4

8 Saking beratnya beban yang dipikul oleh petani, petani sampai menyerahkan tanahnya dan pindah ke daerah lain. Kahin, catatan kaki no.25. hal.11.

Page 6: hendraprijatna68.files.wordpress.com · Web viewRasa tidak senang terhadap Jepang tumbuh terus, bahkan rakyat mulai melakukan pemberontakan. Ini dilakukan sebelum tahun 1942 berakhir

6NASIONALISME: Menurut Perspektif George McTurnan Kahin

Bahkan pada saat Inggris berkuasa (1811-1818) dan melakukan perubahan yang

mengesankan, banyak ditiadakan oleh Belanda pada saat kembali berkuasa.

8. Sistem Tanam Paksa (Cultuur Stelsel) yang dijalankan sepenuhnya mulai tahun

1877 dan tahun 1915 dihapuskan sama sekali. Idealnya secara teori, petani akan

dibebaskan dari pajak jika menanam tanaman yang ditentukan oleh pemerintah

Belanda.

9. Fungsi ekonomi penduduk dibatasi hanya sebatas pada pekerjaan tani untuk

melayani pemerintah sehingga menimbulkan jurang pemisah antara penghasil

dan pasar karena ketidaktahuan akan kondisi pasar.

10. Meningkatnya jumlah petani yang tidak memiliki tanah yang diakibatkan oleh

penjualan tanah petani kepada penguasa baik itu pribumi, Belanda ataupun Cina.

11. Adanya pembatasan produksi untuk industri yang dikelola oleh pribumi sehingga

tidak mampu meningkatkan kesejahteraan buruhnya.

12. Adanya dikriminasi dalam bidang pendidikan dan juga pembatasan lapangan

pekerjaan yang lebih diprioritaskan untuk orang Belanda dan Indo-Belanda.

Kurangnya lowongan sebagai guru untuk pribumi yang berpendidikan barat

merupakan bibit untuk membuat sekolah swasta yang memungkinkan

nasionalisme muncul.

Pengaruh kolonialisme di Indonesia sudah dirasakan semenjak tahun 1511,

yaitu ketika portugis menundukkan Malaka. Kemudian ketika VOC berhasil merebut

Malaka dari tangan Portugis dan menguasai perdagangan interinsuler di hampir

seluruh Nusantara menunjukkan proses awal masuknya kolonialisme Belanda,

terutama di Jawa ketika Raja Mataram menyerahkan kekuasaan atas daerah pantai

utara Pulau Jawa kepada VOC pada tahun 1749.9

Adapun eksploitasi kolonial di Indonesia, terutama di Jawa mulai dirasakan saat

memasuki tahun-tahun pembubaran VOC pada tahun 1795, dan awal pembentukan

Cultuurstelsel, terutama rencana Daendels membangun sarana dan prasarana yang

membutuhkan pengerahan tenaga kerja paksa dan rencana Raffles menerapkan

sistem pajak tanah. Puncaknya ketika Jenderal Van den Bosch pada tahun 1830

mengeluarkan kebijakan tentang eksploitasi negara tanah jajahan menjadi pedoman

kerja pemerintah kolonial. Adapun maksud dari kebijakan ini adalah dimaksudkan 9 Husken, 1998:64-67

Page 7: hendraprijatna68.files.wordpress.com · Web viewRasa tidak senang terhadap Jepang tumbuh terus, bahkan rakyat mulai melakukan pemberontakan. Ini dilakukan sebelum tahun 1942 berakhir

7NASIONALISME: Menurut Perspektif George McTurnan Kahin

untuk mencapai “peningkatan semaksimal mungkin produksi pertanian untuk pasar

Eropa”. Kebijakan dan alasan kolonialisme pada tahun ini lebih bersifat ekonomi.

Akan tetapi setelah permulaan abad  ke 20 yang ditandai oleh perkembangan

ekonomi yang sangat pesat, dibarengi pula kebijakan-kebijakan yang bersifat politis,

yaitu adanya perluasan jabatan pemerintahan kolonial secara besar-besaran di

Indonesia mulai dari keresidenan hingga ke distrik. Sistem pemerintahan kolonial

pada fase ini lebih bersifat sentralistik yang ekstrim, birokrasinya yang kaku, dan

otokrasinya yang mutlak. Tidak ada badan politik satupun yang menjadi alat penyalur

suara rakyat. Berangkat dari fenomena tersebut, bangsa Indonesia sebagai bangsa

yang tertindas, jelas memunculkan suatu bentuk kesadaran tersendiri untuk

melepaskan diri dari kungkungan dan ketertindasan kolonialisme. Bentuk kesadaran

ini pada akhirnya mengarahkan pada suatu bentuk ikatan sentimen dan solidarits

sosial berupa rasa “nasionalisme”.

Berkembangnya Nasionalisme di Indonesia

Belanda mempunyai peran yang tidak sedikit dalam memunculkan rasa

patriotisme setempat menjadi satu patriotisme yang merangkul semuanya10 dengan

cara menggalang orang-orang berbeda bahasa dan kebudayaan kedalam satu

kesatuan politis sehingga terbentuk kesadaran kelompok. Selain batas-batas politis,

tradisi kejayaan masa lalu terutama keberhasilan Sriwijaya dan Majapahit dan agama

di Indonesia yang menganut agama Islam (lebih dari 90%)11 juga penggunaan bahasa

melayu pasar yang dijadikan sebagai bahasa persatuan membantu mempercepat

terjadinya nasionalisme. Pembentukan Volksraad (Majelis Rakyat), majelis

perwakilan tertinggi bagi seluruh Indonesia yang menyatukan semua orang di

Indonesia dari berbagai wilayah kepulauan itu sehingga mereka sadar akan

persoalan-persoalan mereka serta hubungannya dengan Belanda. Badan ini justru

cenderung mengembangkan dalam diri mereka suatu kesatuan yang lebih

meyakinkan yang menggabungkan nasionalisme mereka secara erat.

Sebagaimana disebutkan bahwa nasionalisme sebagai gejala historis telah

berkembang sebagai jawaban terhadap kondisi politik, ekonomi dan sosial yang

10 Kahin. Hal. 4911 Hal ini sepertinya menjadi satu hal yang berada diluar perkiraan Belanda. Bentrokan fisik yang

dimungkinkan muncul akibat perbedaan budaya dan bahasa dipersatukan/dinetralkan oleh suatu nilai-nilai agama yang bersifat umum hingga muncullah rasa solidaritas.

Page 8: hendraprijatna68.files.wordpress.com · Web viewRasa tidak senang terhadap Jepang tumbuh terus, bahkan rakyat mulai melakukan pemberontakan. Ini dilakukan sebelum tahun 1942 berakhir

8NASIONALISME: Menurut Perspektif George McTurnan Kahin

khusus yang ditimbulkan oleh situasi kolonialisme. Antara nasionalisme dan

kolonialisme tidak dapat dipisahkan satu sama lain, sebab terdapat hubungan timbal

balik antatara nasionalisme yang sedang berkembang dan berproses dengan politik

dan ideologi kolonial. Pada situsi kolonial, nasionalisme dianggap sebagai kekuatan

yang sosial yang mempunyai orientasi terhadap masa depan, sedangkan ideologi dan

politik kolonial melihat masa lampau.

Kedua, bagaimana proses awal perkembangan nasionalisme di Indonesia dan

munculnya berbagai bentuk pergerakan nasional. Sebagaimana telah disebutkan

pada bagian pertama di atas bahwa nasionalisme merupakan produk dari adanya

kolonialisme. Perkembangan awal nasionalisme secara internal berawal dari adanya

rasa kesadaran yang terus berkembang, yaitu kesadaran terhadap situasi yang

tertindas, terbelakang, dan diskriminasi yang melahirkan suatu keinginan untuk

bebas, merdeka dan maju. Sedangkan secara eksternal, dipengaruhi oleh kemenangan

Jepang terhadap Rusia tahun 1905, kemudian Gerakan Turki Merdeka, Revolusi Cina,

dan gerakan-gerakan nasional di negara-negara tetangga, seperti India dan Philipina.

Peristiwa-peristiwa tersebut memperbesar kesadaran nasional dan menyebabkan

bangsa Indonesia memiliki rasa harga dirinya kembali. Artinya, setelah kemenangan

Jepang atas Rusia, muncul kesadaran dari kalangan pemuda dan mahasiswa

Indonesia bahwa ternyata orang Asiapun mampu mengalahkan orang Eropa.

Meskipun dimensi eksternal ini juga berpengaruh, akan tetapi pengaruh internal

inilah yang paling dominan, sebab sangat dirasakan langsung oleh bangsa Indoensia.

Adapun bentuk gerakan dari proses awal perkembangan nasionalisme

Indonesia adalah munculnya “Gerakan Emansipasi Wanita” yang dipelopori oleh R.A.

Kartini pada tahun 1912, Kongres Pemuda pertama dan berdirinya Boedi Oetomo

tahun 1908, Gerakan Jawa Muda (Jong Java) tahun 1911, Muhammadiyah pada tahun

1912, Gerakan Pribumi(Inlandsche Beweging) tahun 1914, Kongres Kebudayaan

tahun 1916, dan Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, berdirinya

organisasi mahasiswa Indonesia di Belanda, yaitu Indische Vereeniging tahun 1908,

kemudian berkembang dan berubah menjadi organisasi identitas nasional yang baru

pada tahun 1925 dengan nama baru Perhimpunan Indonesia dan berubah lagi

menjadi "Indonesia Merdeka”, berdirinya Sarikat Islam (SI) pada tahun 1912 yang

dipelopori oleh Tjokroaminoto, Indische Partij dibentuk oleh Setiabudi (Douwes

Page 9: hendraprijatna68.files.wordpress.com · Web viewRasa tidak senang terhadap Jepang tumbuh terus, bahkan rakyat mulai melakukan pemberontakan. Ini dilakukan sebelum tahun 1942 berakhir

9NASIONALISME: Menurut Perspektif George McTurnan Kahin

Dekker), Dr. Tjipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara dan berdirinya PNI tahun

1927, dan berbagai bentuk organisasi kepemudaan, dan organisasi lainnya yang lebih

bersifat kesukuan, seperti Jong Sumatra, Jong Celebes dan lain-lainnya. Tahun 1914,

Sneevliet mendirikan Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV), nantinya

menjadi PKI, yang membuat hubungan dengan para pemimpin Indonesia yang

cenderung sosialis dari Sarekat Islam sehingga bergabung dengan ISDV dan menarik

anggota baru ISDV. Banyaknya tokoh Sarekat Islam yang direkrut, menjadikan

kekhawatiran banyak pihak dan membuat perpecahan di Sarekat Islam Sendiri.

Bahkan PKI merencanakan pemberontakan terbuka dibanyak daerah, namun

digagalkan oleh Tan Malaka, anggotanya sendiri.

Meskipun muncul berbagai gerakan yang lebih bersifat kesukuan, seperti Boedi

Oetomo, Jong Java, Jong Sumatera dan Jong Celebes, akan tetapi pada akhirnya dapat

dipersatukan oleh berbagai gerakan atau organisasi lainnya yang lebih bersifat

integratif karena merangkul berbagai gerakan kesukuan antara lain Gerakan Pribumi,

Perhimpunan Indonesia, dan puncaknya saat Sumpah Pemuda tangal 28 Oktober

1928. Perhimpunan Indonesia (PI) dikatakan sebagai suatu bentuk gerakan yang

lebih bersifat integratif dan nasionalis karena memiliki berbagai fikiran pokok yang

lebih mengarah pada “Ideologi Nasionalis”, antara lain: (1) Kesatuan Nasional:

perlunya mengesampingkan perbedaan-perbedaan sempit dan perbedaan

berdasarkan daerah dan perlu dibentuk suatu kesatuan aksi melawan Belanda untuk

menciptakan negara kebangsaan Indonesia yang merdeka dan bersatu; (2)

Solidaritas: tanpa melihat perbedaan yang ada antara sesama orang Indonesia, maka

perlu disadari adanya pertentangan kepentingan  yang mendasar antara penjajah dan

yang dijajah, dan kaum nasionalis haruslah mempertajam konflik antara orang kulit

putih dengan kulit sawo matang; (3) Non-Kooperatif: keharusan untuk menyadari

bahwa kemerdekaan bukan hadiah sukarela dari Belanda, akan tetapi harus direbut

oleh bangsa Indonesia dengan mengandalkan kekuatan dan kemampuan sendiri dan

oleh karena itu tidak perlu mengindahkan dewan perwakilan kolonial seperti

Volksraad; (4) Swadaya: dengan mengandalkan kekuatan sendiri perlu dikembangkan

suatu struktur alternatif dalam kehidupan nasional, politik, sosial, ekonomi dan

hukum yang kuat berakar dalam msayarakat pribumi dan sejajar dengan administrasi

kolonial.

Page 10: hendraprijatna68.files.wordpress.com · Web viewRasa tidak senang terhadap Jepang tumbuh terus, bahkan rakyat mulai melakukan pemberontakan. Ini dilakukan sebelum tahun 1942 berakhir

10NASIONALISME: Menurut Perspektif George McTurnan Kahin

Dari keempat bentuk ideologi nasionalis dari oraganisasi Perhimpunan

Indonesia (PI) seperti di atas, menunjukkan pada kita, dan menjadi suatu bukti nyata  

bagaimana ideologi itu muncul sebagai suatu bentuk reaksi terhadap kolonialisme

Belanda. Bahkan ideologi tersebut dianggap sebagai suatu manifestasi dari kesadaran

dan rasa nasionalisme yang tinggi. Fenomena di atas menunjukkan bahwa kesadaran

akan ketertinggalan dan kungkungan kolonialisme, serta munculnya gerakan-gerakan

yang bersifat nasionalisme, umumnya dipelopori oleh para pemuda, terutama para

mahasiswa dan kaum terpelajar lainnya. Nampaknya, kemampuan kemelek-hurufan

dan kemampuan dwibahasa untuk kasus di Indonesia lebih disebabkan oleh adanya

perubahan ideologi kolonialisme karena adanya tantangan dan kritik dari kaum

sosialis dari orang Belanda sendiri. Dengan demikian terjadi perubahan dari politik

kolonial ke politik ethis atau politik “Hutang Budi”. Muncul dan lahirnya politik Ethis

ini disebabkan oleh munculnya kesadaran sebagian pihak bangsa kolonial akan

ketertinggalan dan kemerosotan kesejahteraan bangsa jajahan. Implikasi lebih lanjut

dari kebijakan politik tersebut adalah adanya peluang bagi sebagian kalangan bangsa

Indonesia untuk melanjutkan pendidikan, terutama di negeri Belanda. Dengan

demikian, tak pelak lagi sebagian pemuda Indonesia menerima pedidikan gaya

modern (gaya eropa), yang bukan saja dilakukan oleh pemerintah negara penjajah,

namun juga oleh sebagian lembaga keagamaan.

Nasionalisme yang mempersatukan komitmen dan berbagai unsur suku dari

suatu bangsa yang ada lewat suatu bentuk organisasi atau pergerakan nasional, yaitu

PNI baru yang dibentuk sekitar tahun 1932 dibawah pengaruh Hatta dan Syahrir.

Maksud pendirian organisasi ini sebagai suatu gerakan nasionalisme yang muncul

sebagai akibat dari munculnya gerakan nasionalis dalam suatu negara dalam

menentang dominasi atau tekanan dari negara lain.

Munculnya Kesadaran Politik pada Masa Penjajahan Jepang

Kekalahan Belanda dari Jepang pada tahun 1942 membuat mayoritas kaum

terpelajar Indonesia menerima kedatangan Jepang dengan penuh semangat. Jepang

Page 11: hendraprijatna68.files.wordpress.com · Web viewRasa tidak senang terhadap Jepang tumbuh terus, bahkan rakyat mulai melakukan pemberontakan. Ini dilakukan sebelum tahun 1942 berakhir

11NASIONALISME: Menurut Perspektif George McTurnan Kahin

mengetahui secara psikologis beberapa hal yang diinginkan oleh rakyat Indonesia

seperti:

1. Diperbolehkannya mengibarkan Bendera Merah Putih dan mengumandangkan

lagu Indonesia Raya.

2. Diyakini dapat meningkatkan status sosial ekonomi tanpa kekerasan dengan

memberikan kesempatan kepada orang Indonesia untuk mengisi jabatan yang

kosong yang dulu diduduki oleh Belanda atau Indo-Belanda.

3. Memenjarakan semua penduduk Belanda, Indo-Belanda dan Kristen yang dicurigai

sebagai pro Belanda.

Ketiga hal diatas sedikitnya telah memenangkan dukungan dari kaum pelajar

sekaligus menetralisir antipati sebagian dari kaum pelajar tersebut. Penerimaan dari

kaum pelajar tersebut membuat rasa percaya diri Jepang tumbuh begitu kuat

sehingga Jepang mengabaikan rasa nasionalisme Indonesia dan mempropagandakan

Tiga A12 namun hal tersebut gagal dilakukan. Jepang menguras habis kekayaan

Nusantara, mulai dari bahan makanan sampai dengan produk perkebunannya, tidak

masuknya bahan sandang dan onderdil mesin, pengawasan kurikulum sekolah

dengan tangan besi, pemaksaan bahasa Jepang sebagai bahasa resmi. Kekerasan dan

kekurangajaran ditunjukkan oleh orang Jepang dalam bergaul dengan orang

Indonesia.

Hanya dalam waktu beberapa bulan saja, Jepang tidak mendapat dukungan dari

rakyat dan kaum terpelajar Indonesia. Rasa tidak senang terhadap Jepang tumbuh

terus, bahkan rakyat mulai melakukan pemberontakan. Ini dilakukan sebelum tahun

1942 berakhir. Jepang baru menyadari bahwa gerakan kebangsaan Indonesia adalah

suatu kekuatan yang nyata dan kuat sehingga akan melawan bentuk penjajahan

sekecil apapun. Gerakan-gerakan bawah tanah yang muncul didominasi oleh

mahasiswa dan pemimpin politik yang matang memaksa Jepang secara radikal

merubah haluan politiknya secara radikal dengan memberikan perhatian kepada

pemimpin nasionalis yang benar-benar disukai oleh rakyat Indonesia.

Dibebaskannya Soekarno, pembentukan Poetra (Poesat Tenaga Rakyat) yang

dipimpin langsung oleh Soekarno malahan menjadi bumerang bagi Jepang sendiri.

Tujuan awal pembentukan Poetra beserta turunannya ( Hei ho, Peta, Romusha)

adalah untuk mendapatkan bala tentara yang akan membantu Jepang melawan 12 Nippon -Pendukung, Pelindung, Cahaya- Asia

Page 12: hendraprijatna68.files.wordpress.com · Web viewRasa tidak senang terhadap Jepang tumbuh terus, bahkan rakyat mulai melakukan pemberontakan. Ini dilakukan sebelum tahun 1942 berakhir

12NASIONALISME: Menurut Perspektif George McTurnan Kahin

sekutu tidak terlaksana, bahkan Poetra lebih memenuhi pergerakan kebangsaan

Indonesia. Kaum pelajar lebih menunjukkan anti-Jepang dari pada anti-sekutu hingga

akhirnya Poetra dibubarkan dan digantikan oleh Perhimpoenan Kebaktian Rakyat

(Djawa Hokokai) dan mencari dukungan dari para kiai dengan memberikan

kedudukan yang terhormat dan penting. Alasan yang diberikan oleh Jepang adalah

melawan orang kafir yang memperbudak penduduk muslim di Indonesia. Namun hal

ini pun tidak membuahkan hasil karena banyak kyai yang tidak sudi menjadi alat

tujuan Jepang.13

Gerakan bawah tanah yang semakin marak memaksa Jepang untuk membentuk

Angkatan Muda yang terdiri dari kaum terpelajar14 yang dipaksa untuk memgang

jabatan kepemimpinan yang bertanggungjawab terhadap gerakan-gerakan yang

dilakukan di Indonesia. Inipun gagal dilakukan, hingga pada tahun 1944 PM Koiso

mengumumkan bahwa Indonesia akan diberi kemerdekaan dalam waktu dekat dan

memberikan peluang kepada pemimpin gerakan bawah tanah untuk bebas berbicara

tentang kemerdekaan sampai dibentuknya pemerintahan Indonesia merdeka dan

pembentukan BPUPKI (Dr. Radjiman diangkat sebagai ketua) semua dengan tujuan

sama yaitu meminta dukungan untuk melawan sekutu. 15

Penolakan pemimpin Indonesia untuk melawan sekutu menemukan puncaknya

pada saat Soekarno dihadapan PPUKI menunjukkan secara terang-terangan rasa anti-

Jepang lewat pidatonya yang menggariskan lima prinsip dasar, Pantja Sila yang

dianggap dapat membimbing dan memenuhi syarat sebagai dasar filsafat suatu

Indonesia yang merdeka. Lima prinsip itu adalah:

1. Nasionalisme

Makna Nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional

yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk

merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai

pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa

dan negaranya. Kita sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu merasa bangga

dan mencintai bangsa dan negara Indonesia. Kebanggaan dan kecintaan kita

terhadap bangsa dan negara tidak berarti kita merasa lebih hebat dan lebih

13 Ternyata Jepang memaksakan pemindahan kiblat shalat ke Tokyo dan dipaksa mengagungkan kaisar Jepang. Kahin. Hal.141

14 Banyak diantaranya yang diketahui/dicurigai sebagai orang yang aktif dalam gerakan bawah tanah.15 Jepang akan memberikan kemerdekaan jika Indonesia berjuang untuk melawan sekutu.

Page 13: hendraprijatna68.files.wordpress.com · Web viewRasa tidak senang terhadap Jepang tumbuh terus, bahkan rakyat mulai melakukan pemberontakan. Ini dilakukan sebelum tahun 1942 berakhir

13NASIONALISME: Menurut Perspektif George McTurnan Kahin

unggul daripada bangsa dan negara lain. Kita tidak boleh memiliki semangat

nasionalisme yang berlebihan (chauvinisme) tetapi kita harus mengembangkan

sikap saling menghormati, menghargai dan bekerja sama dengan bangsa-bangsa

lain.

2. Internasionalisme/Perikemanusiaan

Nasionalisme tidak dapat berjalan tanpa internasionalisme (kekeluargaan

bangsa-bangsa). Demikian pula sebaliknya, internasionalisme tidak akan hidup

subur bila tidak berakar pada nasionalisme.

3. Perwakilan/Permusyawaratan

4. Keadilan sosial dan kesejahteraan

5. Kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa

Prinsip satu dan dua dapat digabungkan menjadi sosio-nasionalisme sementara

prinsip empat dan lima menjadi sosio-demokrasi, sehingga tinggal tiga prinsip yang

masih bisa diperas menjadi satu prinsip yaitu ”Gotong Royong”. Gotong royong

adalah faham yang dinamis, lebih dinamis dari kekeluargaan yang menggambarkan

satu usaha, satu amal dan satu pekerjaan. Gotong royong adalah membanting tulang

bersama, memeras keringat bersama, perjuangan bantu membantu bersama.16

Tuntutan yang sangat berat dari Jepang dengan melakukan kerja paksa,

meruntuhkan sendi-sendi di desa, penculikan orang desa untuk dijadikan romusha,

penyerahan hasil bumi secara paksa dengan tiada batas meningkatkan kesadaran

nasional secara luar biasa dibantu oleh keinginan untuk merdeka secara politik.

Kaum tani menjadi sadar secara politik dengan melakukan pemberontakan-

pemberontakan dibanyak tempat. Kepiawaian Soekarno yang di beri kebebasan oleh

Jepang untuk berkomunikasi dengan petani membangkitkan kesadaran politik dan

keinginan untuk memperoleh kemerdekaan nasional.

Kesimpulan

Nasionalisme Indonesia menurut Kahin terutama berakar dari keadaan

Indonesia mulai dari abad ke-16 sampai dengan abad ke-20. Nasionalisme bukanlah

suatu istilah atau konsep atau fenomena yang lahir secara sendiri, akan tetapi sangat

terkait dengan konsep bangsa atau negara dan kewarganegaraan/kebangsaan, atau

merupakan produk dari imperalisme/kolonialisme. Nasionalisme merupakan produk 16 Soekarno dalam Kahin hal. 155-159

Page 14: hendraprijatna68.files.wordpress.com · Web viewRasa tidak senang terhadap Jepang tumbuh terus, bahkan rakyat mulai melakukan pemberontakan. Ini dilakukan sebelum tahun 1942 berakhir

14NASIONALISME: Menurut Perspektif George McTurnan Kahin

dari sejarah bangsa itu sendiri, timbul sebagai jawaban terhadap kondisi-kondisi

historis, politik ekonomi dan sosial tertentu.  Kondisi-kondisi yang dimaksudkan

adalah munculnya kolonialisme dari suatu negara terhadap negara lainnya. Hal ini

terjadi sebab nasionalisme itu sendiri muncul sebagai suatu reaksi terhadap

kolonialisme, reaksi yang berasal dari sistem eksploitasi yang selalu menimbulkan

pertentangan kepentingan secara terus menerus. Dan hal ini tidak hanya dalam

bidang politik, tapi juga dalam bidang ekonomi sosial dan kulturil. Oleh sebab itu,

suatu gerakan-gerakan yang bersifat nasional yang muncul menentang kolonialisme,

dan berusaha untuk melepaskan diri dari belenggu tersebut didorong oleh semangat

nasionalisme.

Jika kita membandingkan nasionalisme yang lahir pada zaman pergerakana

nasional dengan nasionalisme yang muncul tahun-tahun belakangan ini, nampak

perbedaan yang cukup mendasar, meskipun terdapat persamaan. Persamaannya

yang dapat kita lihat adalah nasionalisme pada zaman pergerakan nasional yang lebih

bersifat global dan nasionalisme sekarang yang lebih bersifat lokal, lahir dan muncul

sebagai suatu bentuk respon akan kesadaran ketidakadilan, merasa terjajah,

tertinggal dan cinta tanah air. Sedangkan perbedaannya adalah, munculnya

kesadaran dan sentimen nasionalisme pada zaman pergerakan nasional lebih

disebabkan oleh perasaan ketertinggalan, kebodohan, tertindas, dan kemiskinan

sebagai akibat dari ideologi kolonialisme Belanda, sedangkan nasionalisme sekarang

lebih disebabkan oleh munculnya perasaan ketimpangan pembangunan daerah dan

pusat, aloksi dana yang tidak seimbang, dan merasa adanya perasaan dieksploitasi

oleh pemerintah pusat di Jakarta. Bahkan ada pula yang mendikotomikan antara

pembangunan yang lebih berorientasi Jawa dibandingkan luar Jawa, ketidakadilan

dan ketidakseimbangan birokrasi pemerintahan antara Jawa dan luar Jawa. Bahkan

perbedaan yang paling mendasar adalah, nasionalisme yang lahir pada zaman

pergerakan nasional lebih bersifat sebagai perekat untuk mempertahankan keutuhan

bangsa (bersifat integratif), sedangkan nasionalisme sekarang ini lebih bersifat

mengancam keutuhan dan persatuan bangsa (lebih bersifat disintegrasi). Fenomena

di atas menunjukkan bahwa nasionalisme telah mengalami proses transformasi dari

global ke lokal, dan dari integrasi ke dis-integrasi nasional. 

Page 15: hendraprijatna68.files.wordpress.com · Web viewRasa tidak senang terhadap Jepang tumbuh terus, bahkan rakyat mulai melakukan pemberontakan. Ini dilakukan sebelum tahun 1942 berakhir

15NASIONALISME: Menurut Perspektif George McTurnan Kahin