3. bab i,ii,

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat yang menyebabkan suatu keadaan meningkatnya aliran urine disebut diuretic. Obat-obat ini merupakan penghambat transport ion yang menurunkan reabsorpsi Na+ pada bagian-bagian nefron yang berbeda. Akibatnya, Na+ dan ion lain Cl- memasuki urine dalam jumlah banyak dibandingkan dengan keadaan normal bersama-sama air, yang mengangkut secara pasif untuk mempertahankan keseimbangan osmotic. Jadi, diuretic meningkatkan volume urine dan sering mengubah pH-nya serta komposisi ion dan didalam urine dan darah. Pemakaian diuretic sebagai terapi edema telah dimulai sejak abad ke-16 HgCl2 diperkenalkan oleh Paracelcus sebagai diuretic. 1930 Swartz menemukan bahwa sulfanilamide sebagai antimicrobial dapat juga digunakan untuk mengobati edema pada pasien payah jantung, yaitu dengan meningkatkan ekskresi dari Na+. Diuretik modern semakin berkembang sejak ditemukannya efek samping dari obat-obat anti mikroba yang mengakibatkan perubahan komposisi dan output urine. Terkecuali spironolakton, diuretic kebanyakan berkembang secara empiris tanpa mengetahui mekanisme system transport spesifik di nephron. Diuretic adalah 1

Upload: brian-gross

Post on 30-Sep-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

toksikologi

TRANSCRIPT

2

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangObat yang menyebabkan suatu keadaan meningkatnya aliran urine disebut diuretic. Obat-obat ini merupakan penghambat transport ion yang menurunkan reabsorpsi Na+ pada bagian-bagian nefron yang berbeda. Akibatnya, Na+ dan ion lain Cl- memasuki urine dalam jumlah banyak dibandingkan dengan keadaan normal bersama-sama air, yang mengangkut secara pasif untuk mempertahankan keseimbangan osmotic. Jadi, diuretic meningkatkan volume urine dan sering mengubah pH-nya serta komposisi ion dan didalam urine dan darah.Pemakaian diuretic sebagai terapi edema telah dimulai sejak abad ke-16 HgCl2 diperkenalkan oleh Paracelcus sebagai diuretic. 1930 Swartz menemukan bahwa sulfanilamide sebagai antimicrobial dapat juga digunakan untuk mengobati edema pada pasien payah jantung, yaitu dengan meningkatkan ekskresi dari Na+. Diuretik modern semakin berkembang sejak ditemukannya efek samping dari obat-obat anti mikroba yang mengakibatkan perubahan komposisi dan output urine. Terkecuali spironolakton, diuretic kebanyakan berkembang secara empiris tanpa mengetahui mekanisme system transport spesifik di nephron. Diuretic adalah obat yang terbanyak diresepkan di USA, cukup efektif, namun memiliki efek samping yang banyak pula.Diuretik dapat dibagai menjadi 5 golongan yaitu :a)Diuretik osmoticb)Diuretik golongan penghambat enzim karbonikanhidrasec)Diuretik golongan tiazidd)Diuretik hemat kaliume)Diuretik kuatf)Xantin

1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Bagaimana proses terjadinya diuretik ?1.2.2 Bagamana cara penanganan pada penyakit diuretic ?1.2.3 Menjelaskan penggolongan obat anti diuretik ?

1.3Tujuan Penulisan1.3.1Mengetahui proses terjadinya diuretik .1.3.2Mengetahuicara penanganan pada penyakit diuretik.1.3.3Mengetahui penggolongan obat anti diuretik.

BAB IIISI

2.1Definisi DiuretikaDiuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Istilah diuresis mempunyai dua pengertian, pertama menunjukkan adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan yang kedua menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dalam air. Fungsi utama diuretic adalah untuk memobilisasi cairan udem yang berarti mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstra sel menjadi normal.Fungsi utama diuretik adalah untuk memobilisasi cairan udem yang berarti mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstrasel menjadi normal. Proses diuresis dimulai dengan mengalirnya darah ke dalam glomeruli (gumpalan kapiler) yang terletak di bagian luar ginjal (cortex). Dinding glomeruli inilah yang bekerja sebagai saringan halus yang secara pasif dapat dilintasi air, garam dan glukosa. Ultrafiltrat yang diperoleh dari filtrasi dan mengandung banyak air serta elektrolit ditampung di wadah, yang mengelilingi setiap glomerulus seperti corong (kapsul Bowman) dan kemudian disalurkan ke pipa kecil. Di sini terjadi penarikan kembali secara aktif dari air dan komponen yang sangat penting bagi tubuh, seperti glukosa dan garam-garam antara lain ion Na+. Zat-zat ini dikembalikan pada darah melalui kapiler yang mengelilingi tubuli.sisanya yang tak berguna seperti sampah perombakan metabolisme-protein (ureum) untuk sebagian besar tidak diserap kembali. Akhirnya filtrat dari semua tubuli ditampung di suatu saluran pengumpul (ductus coligens), di mana terutama berlangsung penyerapan air kembali. Filtrat akhir disalurkan ke kandung kemih dan ditimbun sebagai urin. Diuretik adalah suatu obat yang dapat meningkatkan jumlah urine (diuresis) dengan jalan menghambat reabsorpsi air dan natrium serta mineral lain pada tubulus ginjal. Dengan demikian bermanfaat untuk menghilangkan udema dan mengurangi free load. Kegunaan diuretik terbanyak adalah untuk antihipertensi dan gagal jantung. Pada gagal jantung, diuretik akan mengurangi atau bahkan menghilangkan cairan yang terakumulasi di jaringan dan paru paru . di samping ituh berkurang nya volume darah akan mengurangi kerja jantung. Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi respon diuretik.Diuretik mempunyai titik tangkap kerja pada ginjal untuk meningkatkan produksi kemih. Secara teoritis, produksi kemih dapat ditingkatkan dengan mempercepat laju filtrasi dan yang kedua dengan mengurangi penyerapan kembali di tubulus. Yang terakhir ini lebih banyak menjadi mekanisme kerja diuretik (Keedkk, 1994). Diuretik sangat berguna untuk mengatasi edema yang disebabkan penyakit jantung, sirosis hati dan penyakit ginjal tertentu. Tetapi dibalik keuntungan pemberian diuretik, harus diingat bahwa pengeluaran sejumlah besar cairan tubuh yang diikuti keluarnya garam-garam tubuh, dapat menimbulkan gangguan keseimbangan pH dan atau makanan yang masuk, jumlah air kemih, berat badan setiap hari, tekanan darah dan pemeriksaan laboratorium. Juga dijaga agar penderita makan buah-buahan yang banyak mengandung K+ untuk mengganti K+ yang hilang (Soekardjodkk, 2008).

Gb. 1 tempat kerja diuretikPertama, tempat kerja diuretik di ginjal. Diuretik yang bekerja pada daerah yang reabsorbsi natrium sedikit, akan memberi efek yang lebih kecil bila dibandingkan dengan diuretik yang bekerja pada daerah yang reabsorbsi natrium banyak. Status fisiologi dari organ. Misalnya dekompensasi jantung, sirosis hati, gagal ginjal. Dalam keadaan ini akan memberikan respon yang berbeda terhadap diuretik. Interaksi antara obat dengan reseptor .Kebanyakan bekerja dengan mengurangi reabsorpsi natrium, sehingga pengeluarannya lewat kemih dan juga air diperbanyak. Mekanisme kerja diuretika Kebanyakan diuretika bekerja dengan mengurangi reabsorpsi natrium, sehingga pengeluarannya lewat kemih dan demikian juga dari air-diperbanyak.Diuretika terutama digunakan untuk mengurangi sembab atau (edema) yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah cairan luar sel, pada keadaan yang berhubungan dengan kegagalan jantung kongestif, kegagalan ginjal, oligourik, sirosis hepatik, keracunan kehamilan, glaukoma, hiperkalsemia, diabetes insipidus dan sembab yang disebabkan oleh penggunaan jangka panjang kortikosteroid atau estrogen. Diuretika juga digunakan sebagai penunjang pada pengobatan hipertensi (Tjay, 2007). Diuretik mempengaruhi tiga proses fisiologis dalam pengangkutan elektrolit, yaitu pada filtrasi glomerulus, penyerapan kembali di tubulus atau loop of henle dan sekresi di tubulus. Secara umum diuretika dibagi menjadi tujuh kelompok yaitu diuretika osmotik, diuretika pembentuk asam, diuretika merkuri organik, diuretika penghambat karbonikanhidrase, diuretika turunan tiazida, diuretika hemat kalium dan diuretika loop (Soekardjodkk, 1995).

2.2Golongan Diuretik1. Inhibitor Karbonik Anhidrase a) Asetazolamida (Diamox)Potensi relarif 1, avaibilitas oral:100%, t1/2 6-9 jam dan rute eliminasinya ekskresi obat utuh di renal.b) Diklorfenamida (Daramide)Potensi relarif: 30, avaibilitas oral: data tidak lengkap, t1/2: data tidak lengkap dan rute eliminasinya data tidak lengkap.c) Metazolamida (Glautabs)Potensi relarif: >1,