3. kejang pada anak
TRANSCRIPT
Erny, Prastiya, Darto SaharsoUKK Neuropediatri IDAI
KEJANG DEMAM YANG HARUS DIWASPADAI
Kompetensi Seorang dokter harus dapat
membuat diagnosis dan melakukan penatalaksanaan kejang demam
Tujuan intrruksional khusus 1.Dapat membuat diagnosis kejang demam 2.Dapat menentukan kapan dilakukan lumbal
pungsi. 3.Dapat menentukan pemeriksaan yang
diperlukan 4.Dapat memprediksi terjadinya kejang
berulang 5.Dapat melakukan penatalaksanaan 6.Dapat menentukan secara dini adanya
effek samping 7 .Dapat menyebutkan KD yg perlu
diwaspadai
Umur Pertama Kali Timbul Serangan
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
< 1 th 1 - 2 th 2 - 3 th 3 - 4 th > 4 th
45.9%
38.3%
7.9%4.9% 3%
Tipe Kejang Penderita Kejang Demam
91%
9%
Kejang Umum Kejang Fokal
Jumlah Penderita Kejang Demam 1990-1995 Berdasarkan Musim
0
50
100
150
200
250
300
Jan-Maret April-Juni Juli-Sept Okt-Des
1990 1991 1992
1993 1994 1995
Proporsi Penderita Kejang Demam 1990-1995 Berdasarkan Musim
37%
23%
15%
25%
Jan-Maret April-Juni Juli-Sept Okt-Des
Okt – Maret : April – SeptX2 = 24.3 P < 0.001
Jenis Kelamin Penderita Kejang Demam n = 3366
58%
42%
laki-laki Perempuan
X2 = 10.4
P < 0.001
Lama Kejang Penderita Kejang Demam Saat Pertama Kali Serangan
61,90%23,90%
5,90%8,30%
< 15 Menit 15-30 Menit > 30 Menit tidak tahu
Penyakit yang Diduga Menyebabkan Kenaikan Temperatur pada Penderita Kejang (n= 3366)
0
500
1000
1500
2000
1
Tonsiloparingitis Gastroenteritis Otitis Media
Tidak tahu Bronchitis Lain-lain
Bronchopneumonia UTI Post-vaksinasi
Faktor Genetik Dalam Kaitannya Dengan Kejang Demam
68%
32%
Tidak Ada Ada
Macam Hubungan Keluarga Dalam Kaitannya Dengan Kejang Demam (n = 1077)
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
ayah ibu saudarakandung
paman kakek saudaralain
38%
29%
20%
15%
8%
12%
409 312 215 162 86 129Jumlah
D E F I N I S I
Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam
Kejang Demam
Adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38°C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium
Ismael S. KPPIK-XI, 1983; Soetomenggolo TS.
Buku Ajar Neurologi Anak 1999.
Penjelasan Definisi KD
Kejang demam terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan – 5 tahun.
AAP, Provisional Committee on Quality Improvement.Pediatrics 1996; 97:769-74.
Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang demam kembali tidak termasuk dalam kejang demam.
ILAE, Commission on Epidemiology and Prognosis.Epilepsia 1993; 34:592-8.
Penjelasan Definisi KD…
Kejang disertai demam pada bayi berumur kurang dari 1 bulan tidak termasuk dalam kejang demam.
ILAE, Commission on Epidemiology and Prognosis.
Epilepsia 1993; 34:592-8.
Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun mengalami kejang didahului demam, pikirkan kemungkinan lain misalnya infeksi SSP, atau epilepsi yang kebetulan terjadi bersama demam.
Kesepakatan Saraf Anak, 2005.
K L A S I F I K A S I
Konsensus Penatalaksanaan Kejang Demam
Klasifikasi Kejang Demam1. Kejang Demam Sederhana (Simple Febrile
Seizure), atau KDS:a. singkat
b. kejang umum
c. tidak berulang
2. Kejang Demam Kompleks (Complex febrile seizure), atau KDKa. lama >15 menit
b. kejang fokal
c. berulang >1x dalam 24 jamILAE, Commission on Epidemiology and Prognosis.
Epilepsia 1993l 34:592-8.
Terjadi pada 2-4% populasi anak usia 6 bln- 5 thn Usia tersering 17- 23 bln
80% kejang demam sederhana 20% kejang demam kompleks
8% : kejang > 15 menit 16% : kejang berulang dalam waktu 24 jam
2-4% kasus KD menjadi epilepsi Laki-laki > perempuan Peranan interaksi multigen (FEB1,2,3 & SCN1A,B)
Epidemiologi
Apakah KD perlu diwaspadai?
Ya, karena :
Dari 20% kejang demam kompleks 8% : kejang > 15 menit 16% : kejang berulang dalam waktu 24 jam
2-4% kasus KD menjadi epilepsi Pada usia <1tahun sulit dibedakan dengan
infeksi SSP
Kejang demam usia < 1 tahun
Secara klinis sulit dibedakan dengan infeksi SSP Untuk menegakkan diagnosis & menyingkirkan DD
perlu dilakukan LP
Rekomendasi AAP, 1996 : Usia < 12 bulan sangat dianjurkan Usia 12 – 18 bulan dianjurkan Usia > 18 bulan selektif
Tabel 1: Perbedaan KD dengan kejang disertai demam (proses intrakranial)
Kejang Demam Kejang disertai demam
Faktor Predisposisi genetik
Besar Kecil/tidak bermakna
Lama Kejang 1-3 menit, jarang kejang lama
> 10 menit
Penyakit dasar Infeksi Sal. Napas Atas Infeksi SSP (ensefalitis, meningitis)
Kelainan Patologi yang mendasari
TidakAda Perubahan vaskuler dan edema
Status Neurologi post-iktal (paralisis Todds)
Jarang Sering
Niedermeyer E: Epilepsy Guide: Diagnosis and treatment of Epileptic Seizure Disorders, 1985
Suhu saat demam tidak terlalu tinggi (< 39°C)
Suhu saat demam yang tidak terlalu tinggi merupakan salah satu faktor resiko berulangnya kejang
(Berg dkk, 1992; Knudsen,1996)
Kejang demam kompleks
Kejang demam lama atau fokal dapat berhubungan dengan kerusakan otak
Sering terjadi pada anak dengan gangguan perkembangan / kelainan neurologis sebelumnya
KD lama : menyebabkan sklerosis mesial temporal (cendrung intraktabel epilepsi)
Nelson dan Ellenberg, 1978 : 4,3% : kejang > 30 menit (status epileptikus) 8% : kejang > 15 menikt 4% : kejang dengan onset fokal
Status epileptikus karena kejang demam 25% Status epileptikus disebabkan oleh
KD 40% dari kasus diatas merupakan
kejang demam pertama
30% anak dengan kelainan neurologis yang mengalami KD akan mengalami kembali status epileptikus
Daoud A, 2004
Kemungkinan berulangnya kejang demam
Faktor risiko adalah: Riwayat kejang demam dalam keluarga Usia kurang dari 12 bulan Temperatur yang rendah saat kejang Cepatnya kejang setelah demam Kelainan saraf atau keterlambatan perkembangan sebelumnya
Bila seluruh faktor di atas ada, kemungkinan 80% Bila tidak terdapat faktor tersebut kemungkinan hanya 10%-
15%
Waktu rekurensi :1. 6 bulan pertama : 50%2. 12 bulan pertama : 75%3. 2 tahun pertama : 90%
Faktor risiko terjadinya epilepsi:
1. Kelainan neurologis atau perkembangan yang jelas sebelum KD pertama2. KDK3. Riwayat epilepsi pada orang tua atau saudara kandung
Setiap faktor risiko meningkatkan kemungkinan 4%-6% Kombinasi dari faktor risiko tersebut meningkatkan kemungkinan 10%-49%
(level II-2) Tidak dapat dicegah dengan pemberian obat rumat pada KD
National collaborative perinatal project. Nelson KB, Ellenberg JH. N Eng J Med 1976
Tabel 2 : Faktor risiko dan kemungkinan terjadinya epilepsi
Persentase populasi
Risiko kejang tanpa demam
Risiko epilepsi di populasi
Tanpa Kejang Demam
97% - 0,5%
Kejang Demam 3% - 2 – 3 %
Anak dengan KD:- Tanpa faktor risiko- 1 faktor risiko- ≥ 2 faktor risiko
60 %34 %6 %
2 %3 %13 %
0,9%2 %10%
National Collaborative Perinatal Project, Nelson KB, Ellenberg JH, NEJM 1976
Evolusi Kejang Demam Kompleks
Epilepsy :
Sym gen/ multi fokal
MTS
Dravets
Loc-rolated non MTS
FS ComplexFocalToddsProlonged or status
Predeterminant EpilepsyComplex FS
Febrile seizure plus (FS+ / KD+) Febrile seizure plus (kejang demam plus) Kriteria :
1. Kejang demam dimulai <6 bulan dengan rata-rata 1 tahun
2. kejang multiple dan berlanjut hingga usia > 6 tahun
3. Kejang demam disertai kejang tanpa demam/epilepsi
4. kejang sangat sering, ± 13 kali setahun
CP Panayiotopoulos. The epilepsies.seizures, syndromes and managenent. 128.2005
Terjadi pada usia < 1 tahun Suhu pada saat kejang tidak tinggi &
kecepatan terjadi kejang pada saat demam
Kejang demam kompleks Status epileptikus karena KD Kejang demam plus Resiko kejang berulang Resiko terjadi epilepsi
Konsensus Penatalaksanaan
Kejang Demam
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan KD
Meliputi: Penatalaksanaan saat kejang:
Di rumah / tempat praktek Di rumah sakit
Pemberian obat pada saat demam: Antipiretik Antikonvulsan
Pemberian obat rumatan: Indikasi Jenis antikonvulsan Lama pengobatan
Edukasi orang tua
Penatalaksanaan Saat Kejang di Rumah / Tempat Praktek
Diazepam Rektal (1)0,5 - 0,75 mg/kg, atau
5 mg bl BB <10 kg atau usia <3 th7,5 mg bl usia >3 th10 mg bl BB >10 kg
Kejang (+)
Diazepam Rektal (2)Dosis sda
Kejang (+)
5 menit
5 menit
Rujuk Ke RS
Penatalaksanaan Saat Kejang di Rumah Sakit
Diazepam IV/Rektal (1)0,3 – 0,5 mg/kg (IV) / 0,5 - 0,75 mg/kg rektal
Kejang (+)
Diazepam IV/Rektal (2)Dosis sda, total maks 20 mg
Kejang (+)
5 menit
5 menit
Slide berikutnya
Penatalaksanaan Saat Kejang di Rumah Sakit (lanjutan)
Slide sebelumnya
Kejang (-)Kejang (-)
P I C U
Kejang (+)
Fenitoin IV10 - 20 mg/kg
Kecepatan 1 mg/kg/mnt atau 50 mg/mnt
Fenitoin IV4 – 8 mg/kg/hari
12 jam
Bila kejang telah teratasi:
Pemberian obat selanjutnya tgt:1. Jenis kejang demam2. Faktor resiko
Pemberian Obat Saat Demam
1. ANTIPIRETIK1. ANTIPIRETIK Antipiretik TIDAK TERBUKTI
mengurangi faktor resiko KD (Level I, Rekomendasi D)
Kesepakatan UKK: Antipiretik tetap diberikan (Level III, Rekomendasi B)
Camfield PR, dkk. The first febrile seizures-Antipyretic instruction plus either phenobarbital or Placebo to prevent recurrence. J Pediatr 1980;
97:16-21.Uhari M, dkk. Effect of acetaminophen and of low intermittent doses
of diazepam on Prevention of recurrences of febrile seizures. J Pediatr 1995; 126:991 5.
Kesepakatan Saraf Anak, 2005.
Pemberian Obat Saat Demam…
Macam antipiretik: Parasetamol: 10 – 15 mg/kg/kali, 4 – 5
kali/hari Ibuprofen: 5 – 10 mg/kg/kali, 3 – 4
kali/hari Sindroma Reye Salisilat tidak
dianjurkan sebagai antipiretik pada anak <18 bulan (Level III, Rekomendasi E)
Pemberian Obat Rumatan
1. I N D I K A S I1. I N D I K A S I Obat rumatan DIINDIKASIKANDIINDIKASIKAN
diberikan pada KD dengan ciri-ciri sbb:1. Kejang lama > 15 menit2. Kelainan neurologis sebelum dan
sesudah kejang (hemiparesis, paresis Todd, cerebral palsy, retardasi mental dan hidrosefalus)
3. Kejang fokal
Pemberian Obat Rumatan…
Obat rumatan DIPERTIMBANGKANDIPERTIMBANGKAN diberikan pada KD bila:1. Kejang berulang 2 kali dalam 24 jam2. Pada bayi < 12 bulan3. 4 kali per tahun
AAP. Practice parameter: Longterm treatment of the child with simple febrile seizures. Pediatr 1999;103:1307-9.
Pemberian Obat Rumatan…
2. JENIS ANTIKONVULSAN2. JENIS ANTIKONVULSAN Asam valproate atau fenobarbital
setiap hari efektif menurunkan resiko berulangnya KD (Level I)
Fenobarbital ditinggalkan karena menimbulkan gangguan prilaku dan kesulitan belajar (40-50%)
Pilihan saat ini adalah asam valproate (Depakene®)
Pemberian Obat Rumatan…
Asam valproate:Asam valproate: Dosis asam valproate (Depakene®)
adalah 15 – 40 mg/kg/hari dibagi dalam 2 -3 dosis
Pada sebagian kecil kasus, terutama usia <2 tahunAAP. Committee on drugs. Behavioral and cognitive effects of
anticonvulsant therapy. Pediatr 1995; 96:538-40.AAP. Practice parameter: Longterm treatment of the child with simple
febrile seizures. Pediatr 1999; 103:1307-9.Knudsen FU. Febrile seizures-treatment and outcome. Epilepsia 2000;
41:2-9.
Pemberian Obat Rumatan…
Asam valproate:Asam valproate: Dosis asam valproate (Depakene®)
adalah 15 – 40 mg/kg/hari dibagi dalam 2 -3 dosis
Pada sebagian kecil kasus, terutama usia <2 tahunAAP. Committee on drugs. Behavioral and cognitive effects of
anticonvulsant therapy. Pediatr 1995; 96:538-40.AAP. Practice parameter: Longterm treatment of the child with simple
febrile seizures. Pediatr 1999; 103:1307-9.Knudsen FU. Febrile seizures-treatment and outcome. Epilepsia 2000;
41:2-9.
Pemberian Obat Rumatan…
3. LAMA PENGOBATAN3. LAMA PENGOBATAN Diberikan selama 1 tahun bebas
kejang Kemudian dihentikan secara
bertahap selama 1-2 bulan.
Soetomenggolo TS. Buku Ajar Neurologi Anak. 1999.
Knudsen FU. Febrile seizures: treatment and outcome. Brain Dev 1996; 18:438-49.