5_pembangunan sabodam kr-c - bab 2 manajemen proyek

Upload: fajar-arif-budiman

Post on 06-Oct-2015

155 views

Category:

Documents


27 download

DESCRIPTION

Pembangunan Sabodam KR-C

TRANSCRIPT

BAB II FAJAR ARIF BUDIMANMANAJEMEN PROYEKL2A6 06 026

BAB IIMANAJEMEN PROYEK

1 2 URAIAN UMUM Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang bersifat khusus untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas.Setiap proyek memiliki tujuan khusus, dimana di dalamnya terdapat batasan yang mendasar yaitu biaya (anggaran) yang dialokasikan, jadwal dan mutu yang harus dipenuhi. Ketiga batasan tersebut dikenal dengan tiga kendala (triple constraint).

Gambar 2.1 Triple Constrain

Dari gambar 2.1 dapat jelaskan sebagai berikut:1. Anggaran proyek tidak boleh melebihi anggaran yang ada (sesuai dengan kontrak).2. Jadwal proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu tertentu dan tidak boleh melebihi batas waktu yang ditentukan.3. Mutu produk harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang dipersyaratkan, sehingga mampu memenuhi target yang dimaksudkan (fit for intended use).Manajemen konstruksi adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) sampai berakhirnya proyek secara efektif dan efisien, untuk menjamin pelaksanaan proyek secara tepat waktu, tepat biaya, dan tepat mutu (Wulfram I. Ervianto, 2008).Organisasi kerja dalam pelaksanaan proyek sangat diperlukan untuk mendapatkan suatu urutan pekerjaan yang merupakan bagian dari manajemen suatu proyek yang sesuai serta saling berhubungan dan berjalan sesuai peraturan atau tata tertib yang telah ditentukan.Untuk memperoleh suatu prestasi pekerjaan yang tinggi sesuai dengan yang telah direncanakan, maka diperlukan manajemen proyek yang baik. Sehingga hasil akhir dari pekerjaan yang dikehendaki menjadi optimal dengan mutu yang baik, waktu dan biaya sesuai dengan rencana. Manfaat organisasi kerja: Pekerjaan dapat dilaksanakan secara teratur. Kewenangan dan tanggung jawab yang tumpang tindih dapat dihindari dengan dilaksanakannya pembagian tugas serta tanggung jawab sesuai keahlian. Meningkatkan pendayagunaan dana, fasilitas, serta kemampuan yang tersedia secara maksimal.

MANAJEMEN PROYEK SABO DAMProyek pembangunan sabo dam adalah rangkaian kegiatan yang berupa perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan sabo dam dengan tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu dan sumber daya yang terbatas. Tujuan pembangunan sabo dam ini adalah menahan, mengontrol, dan menampung sedimen sehingga dapat meminimalisir volume endapan yang hanyut pada saat musim penghujan di hulu sabo dam terutama Kali Krasak.Pada proyek Pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang, kegiatan yang dihadapi sudah sangat kompleks dengan permasalahan dan resiko yang sangat besar. Oleh karena itu, pelaksanaan proyek Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang ini dilakukan secara optimal mulai dari perencanaan, serta pembangunan fisik yang melibatkan bermacam-macam unsur dan komponen pendukung dimana antara satu dengan lainnya saling berkaitan.Di Indonesia mempunyai dua musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Cuaca sangat berpengaruh pada waktu pelaksanaan konstruksi sehingga harus diperhitungkan. Pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang ini sangat rawan dilaksanakan pada musim hujan. Karena kondisi ini menjadi tidak menguntungkan, apabila ternyata musim hujan tidak sesuai dengan perkiraan, akibatnya waktu penyelesaian proyek Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang dapat terganggu. Apapun alasannya, perpanjangan waktu pelaksanaan konstruksi harus dihindari, kecuali alasan tersebut yang dapat diterima dan sesuai dengan kontrak (pekerjaan tambah, perubahan desain, keadaan di luar kehendak seperti bencana alam, dan sebagainya).Tahapan Proyek Pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang adalah sebagai berikut:1. Tahap Perencanaan2. Tahap Perancangan (Design)3. Tahap PelaksanaanUntuk lebih memahami tahapan proyek di atas, maka penyusun menjelaskan satu per satu tahap proyek Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang ini.1. Tahap Perencanaan Tahapan ini merupakan awal dari pekerjaan konstruksi yang merupakan suatu konsep perencanaan proyek sabo dam. Tahap ini meliputi gagasan dasar proyek yang kemudian dilanjutkan dengan survey, identifikasi dan studi kelayakan yang mencakup aspek teknis, ekonomis, dan lingkungan dengan adanya pembangunan sabo dam terutama Kali Krasak. Adapun hasil dari tahapan ini berupa:a. Gagasan dan ide pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang.b. Hasil studi kelayakan dan AMDAL proyek Sabo Dam Kali Krasak.Pada tahapan ini pihak pengelola proyek yang terlibat adalah Pemilik Proyek dan dibantu Konsultan Perencana.

2. Tahap Perancangan (Design)Dalam tahapan perancangan Sabo Dam Kali Krasak dibagi menjadi beberapa tahapan, sebagai berikut:a. Tahap pra-rancangan; mencakup kriteria desain sabo, skematik desain sabo, serta estimasi anggaran secara global.b. Tahap pengembangan rancangan; merupakan pengembangan dari tahap pra-rancangan dengan melakukan perhitungan yang lebih detail, seperti perhitungan desain struktur sabo, gambar detail bangunan sabo, outline spesifikasi, serta estimasi anggaran secara terperinci.c. Desain akhir dan penyiapan dokumen pelaksanaan; merupakan akhir dari tahap perancangan, hasilnya berupa gambar pelaksanaan beserta detailnya, spesifikasi sabo, syarat-syarat umum administrasi dan peraturan umum. Pada tahapan ini pihak pengelola proyek yang terlibat adalah Konsultan Perencana.

3. Tahap Pelaksanaan Konstruksi (Construction)Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan hasil perancangan dan dilakukan setelah ada Surat Perintah Kerja (SPK) dan dilanjutkan dengan penandatanganan kontrak. Pekerjaan pelaksanaan pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang, meliputi:1. Umum/ Pekerjaan Persiapan (General Preparation)2. Pekerjaan Pembukaan dan Pembersihan Lahan (Land Clearing)3. Pekerjaan Penghancuran/ Pembongkaran Batu dan Bangunan Eksisting (Demolishing)4. Pekerjaan Galian Tanah (Excavation)5. Pekerjaan Timbunan (Embankment)6. Pekerjaan Penimbunan Kembali (Backfill)7. Pekerjaan Pembetonan (Concrete Work)8. Pekerjaan Pasangan Batu (Masonry Work)9. Pekerjaan Lain-lain (Others Work)Pekerjaan pelaksanaan di atas membutuhkan perencanaan kegiatan lapangan, pengawasan dan evaluasi, pengorganisasian, koordinasi serta pengendalian proyek yang bertujuan menghasilkan pekerjaan yang tepat waktu, tepat biaya serta memenuhi mutu yang disyaratkan. Pada tahapan ini pihak pengelola proyek yang terlibat adalah Pemilik Proyek, Konsultan Pengawas, dan Kontraktor Pelaksana.UNSUR-UNSUR PENGELOLA PROYEKDalam kegiatan Pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang terdapat tiga unsur yang terlibat, yang ketiganya merupakan satu kesatuan yang saling terkait. Ketiga unsur tersebut memiliki tanggung jawab dan wewenang masing-masing yang bersinergi sehingga terwujud kelancaran pelaksanaan kegiatan.Adapun unsur-unsur dalam organisasi pengelolaan kegiatan Pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang ini terdiri dari:1. Pemilik Proyek (Owner)Pemilik Proyek adalah suatu badan hukum/ instansi atau perorangan, baik pemerintah maupun swasta, yang memiliki proyek dan menyediakan dana untuk membiayai kegiatan sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat sebelumnya. Dalam kegiatan pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang, pemilik kegiatan adalah Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak.

2. Konsultan Perencana dan Konsultan PengawasKonsultan Perencana dan Konsultan Pengawas (Consultant) adalah badan atau organisasi yang telah memiliki badan hukum yang berfungsi sebagai penyedia jasa perencana dan pengawas pelaksanaan pembangunan suatu bangunan kepada pemberi tugas. Pada kegiatan pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang yang bertindak sebagai Konsultan Perencana sekaligus Konsultan Pengawas adalah Yachiyo Engineering Co.Ltd & Association.

3. Kontraktor PelaksanaKontraktor Pelaksana (Contractor) adalah badan hukum yang penawarannya telah diterima oleh pemilik kegiatan untuk melaksanakan pekerjaan di bawah persyaratan dan harga kontrak yang telah ditentukan. Pada kegiatan pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang yang bertindak sebagai Kontraktor Pelaksana adalah Shimizu Co. - PT Wijaya Karya (Persero)Tbk. JO (Join Operation).

Hubungan Kerja Unsur Pengelola ProyekHubungan kerja pengelola Proyek Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang dapat digambarkan sebagai berikut.

PEMILIK PROYEK (OWNER)Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-OpakPPK Pengendalian Lahar Gunung MerapiProvinsi D.I. Yogyakarta

KONSULTAN PERENCANA DAN KONSULTAN PENGAWASYachiyo Engineering, Co.Ltd. & Ass.KONTRAKTOR PELAKSANAShimizu-Wijaya Karya JO.

Gambar 2.2 Hubungan kerja pengelola dalam Pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/KembangKeterangan:Alur instruksi / perintahAlur koordinasi kontrol / konsultasiBerdasarkan Dokumen Kontrak Pekerjaan Sipil JBIC Loan No.IP-524 Paket No.3 Pembangunan Sabo Dam Kali Krasak, dapat dijelaskan hubungan kerja pengelola proyek Pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang dapat digambarkan sebagai berikut;1. Hubungan kerja antara Pemilik Proyek dengan Konsultan (Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas):a. Ada ikatan kontrak kerja.b. Konsultan Perencana bertugas merencanakan proyek dan mempertanggungjawabkan hasil perencanaannya pada Pemilik Proyek.c. Konsultan Pengawas bertugas mengawasi pelaksanaan proyek dan mempertanggungjawabkan hasil pengawasannya pada Pemilik Proyek.d. Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas memiliki hak berkonsultasi kepada Pemilik Proyek jika sewaktu-waktu terjadi permasalahan dalam proyek, begitu pula sebaliknya.e. Pemilik Proyek memberikan imbalan jasa pada Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas.f. Pemilik Proyek berhak menegur, memberi sanksi, dan memberhentikan pekerjaan Konsultan, baik Konsultan Perencana maupun Konsultan Pengawas jika terbukti terjadi pelanggaran kontrak.2. Hubungan kerja antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pelaksana:a. Ada ikatan kontrak kerja.b. Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab melaksanakan proyek sesuai kontrak, dan menyerahkan hasil pekerjaannya kepada Pemilik Proyek.c. Kontraktor Pelaksana diperbolehkan berkonsultasi kepada Pemilik Proyek ketika terjadi permasalahan di lapangan.d. Kontraktor Pelaksana wajib melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan spesifikasi serta tepat waktu sesuai dengan kontrak yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.e. Pemilik Proyek membayar biaya pelaksanaan proyek dan imbalan jasa konstruksi kepada Kontraktor Pelaksana sesuai dengan kontrak.f. Pemilik Proyek berhak menegur, memberi sanksi, dan memberhentikan pekerjaan Kontraktor Pelaksana jika terbukti terjadi pelanggaran kontrak oleh Kontraktor Pelaksana.3. Hubungan kerja antara Konsultan (Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas) dengan Kontraktor Pelaksana:a. Ada ikatan peraturan pelaksanaan proyek.b. Kontraktor Pelaksana berhak berkonsultasi dengan pihak Konsultan, baik Konsultan Perencana maupuan Konsultan Pengawas, jika terjadi permasalahan dalam proyek, begitu pula sebaliknya.c. Kontraktor Pelaksana melaksanakan proyek sesuai dokumen kontrak.d. Konsultan Pengawas memberikan pengendalian teknis terhadap pelaksanaan pekerjaan Kontraktor Pelaksana.

Tugas dan Kewajiban Unsur Pengelola ProyekBerdasarkan Dokumen Kontrak Pekerjaan Sipil JBIC Loan No.IP-524 Paket No.3 Pembangunan Sabo Dam Kali Krasak, dapat dijelaskan tugas dan kewajiban unsur pengelola proyek Pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang dapat diuraikan sebagai berikut;

1. Pemilik ProyekTugas:a. Mengendalikan proyek secara keseluruhan untuk mencapai sasaran baik segi kualitas fisik proyek maupun batas waktu yang telah ditetapkan.b. Menunjuk Kontraktor Pelaksana pemenang tender untuk melaksanakan kegiatan proyek.c. Menetapkan pekerjaan tambahan atau pengurangan pekerjaan dengan pertimbangan-pertimbangan yang diberikan oleh Konsultan.d. Mengadakan kontrak dengan Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas serta Kontraktor Pelaksana yang memuat tugas, kewajiban dan tanggung jawab masing-masing unsur secara jelas dan sesuai prosedur hukum.Kewajiban:a. Menyediakan dana yang diperlukan untuk merealisasikan proyek.b. Menandatangani surat perjanjian pemborongan dan surat perintah kerja.c. Mengeluarkan semua instruksi dan menyerahkan semua dokumen pembayaran kepada Kontraktor Pelaksana.d. Menerima hasil pekerjaan dari pelaksana proyek atau Kontraktor Pelaksana.

2. Konsultan (Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas)Tugas:a. Membuat perencanaan lengkap, meliputi gambar bestek, rencana kerja dan syarat, hitungan struktur serta perencanaan anggaran biaya. b. Memberi usulan, saran, dan pertimbangan kepada pemberi tugas tentang pelaksanaan proyek.c. Melaksanakan pengawasan sesuai dengan prinsip dan kebijakan dari Pemilik Proyek. d. Memberikan pengarahan teknis perihal pelaksanaan proyek pada waktu sebelum, selama dan sesudah pekerjaan.e. Membantu pemimpin proyek dalam menjalankan tugas, sehingga pekerjaan proyek dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, spesifikasi, dan dokumen kontrak.

Kewajiban:a. Membantu dalam pelelangan proyek seperti memberikan penjelasan dalam rapat penjelasan pekerjaan dan membuat berita acara rapat penjelasan (anveoalling bestek).b. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada Kontraktor Pelaksana tentang hal-hal yang kurang jelas dari gambar bestek dan rencana kerja serta syarat.c. Menghadiri rapat koordinasi pengelola proyek.d. Memberi laporan kemajuan pekerjaaan proyek kepada Pemilik Proyek.

2. Kontraktor PelaksanaTugas:a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan peraturan dan syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak.b. Membuat dokumen tentang pekerjaan yang telah dilaksanakan dan diserahkan kepada Pemilik Proyek (Owner). c. Membuat laporan hasil pekerjaan yaitu laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan untuk mengetahui kemajuan proyek.Kewajiban:a. Mengasuransikan pekerjaan dan kecelakaan kerja bagi tenaga kerja.b. Melakukan perbaikan atas kerusakan atau kekurangan pekerjaan akibat kelalaian selama pelaksanaan dengan menanggung seluruh biayanya.c. Menyerahkan hasil pekerjaan kepada Owner setelah pekerjaan proyek selesai.

STRUKTUR ORGANISASI UNSUR PENGELOLA PROYEKPemilik ProyekDalam kegiatan Pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang, selaku Pemilik Proyek adalah Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak. Gambar berikut adalah struktur organisasi dari pemilik proyek Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang.

KEPALA BALAI BESARWILAYAH SUNGAI SERAYU-OPAKIr. Bambang Hargono, Dipl.HE. M. EngNIP. 110 022 420DIREKSI PEKERJAANA. Heri Priyatno, SSTNIP. 110 042 638PELAKSANA TEKNIK Nurwakhid, SSTNIP. 110 041 258PELAKSANA ADMINISTRASISutaryonoNIP. 110 025 586KEPALA SNVT PPSDA SERAYU-OPAKMudjadi, ST, MMNIP. 110 034 980PPK Pengendalian Lahar Gunung MerapiIr.Sahril, SP 1NIP. 110 054 398PUMKBambang Sukoco, BENIP. 110 042 286Pejabat Yang Melakukan Pengujian & Perintah PembayaranIka Rachamawati, SENIP. 490 025 193Bendahara PengeluaranBudhi HartonoNIP. 110 044 825

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Pemilik Kegiatan Pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang

Pemilik Proyek memiliki beberapa personil yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan dimana tiap personilnya memiliki beberapa tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:1. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-OpakTugas Kepala Balai Besar adalah: Melakukan pengawasan umum terhadap pelaksanaan tugas Kepala Satuan Kerja, terutama pelaksanaan perencanaan kerja yang telah ditetapkan dan dituangkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Memberikan pengarahan dan petunjuk kepada Kepala Satuan Kerja untuk kelancaran pelaksanaan tugas Satuan Kerja. Menetapkan struktur organisasi dan Pembantu Pejabat Inti Satuan Kerja.Tanggung jawab Kepala Balai Besar adalah: Bertanggung jawab terhadap keberhasilan program yang berada di bawah koordinasinya. Bertanggung jawab atas penyusunan program yang mengacu pada Renstra dalam rangka mewujudkan rencana out come yang akan dituangkan didalam RKA-KL/ DIPA untuk tahun berikutnya. Bertanggung jawab kepada Menteri Pekerjaan Umum selaku Pengguna.

2. Kepala SNVT Pelaksana Pengelolaan SDA Serayu-OpakTugas Kepala SNVT adalah: Melakukan seluruh tugas pelaksanaan SNVT, terutama pelaksanaan rencana kerja yang telah ditetapkan dan dituangkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan menjamin terwujudnya output yang telah ditetapkan. Menandatangani Surat Keputusan/ Surat Perintah Kerja/ Kontrak. Menyetujui setiap Surat Perintah Kerja/ Kontrak yang ditandatangani Pejabat yang melakukan tindakan yang mengakibatkan Pengeluaran Anggaran Belanja.Tanggung jawab Kepala SNVT adalah: Bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh kegiatan/ rencana kerja yang tertuang dalam DIPA dan terwujudnya output yang telah ditetapkan. Bertanggung jawab atas semua pengeluaran SNVT yang membebani APBN. Bertanggung jawab atas kebenaran material setiap Surat Keputusan yang ditandatangani dan yang timbul akibat dari SK/ SPK/ Kontrak tersebut.

3. Pejabat yang Melakukan Pengujian dan Perintah PembayaranTugas Pejabat yang Melakukan Pengujian dan Perintah Pembayaran adalah: Menerima berkas SPP yang disampaikan oleh Pejabat yang melakukan tindakan yang mengakibatkan Pengeluaran Anggaran Belanja. Memeriksa kelengkapan berkas SPP, mengisi check-list kelengkapan berkas SPP dan mencatat dalam buku pengawasan penerimaan SPP. Memeriksa secara rinci keabsahan dokumen pendukung SPP sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Memeriksa ketersediaan pengeluaran anggaran dalam DIPA untuk memperoleh keyakinan bahwa tagihan tidak melampaui batas pengeluaran anggaran. Tanggung jawab Pejabat yang Melakukan Pengujian dan Perintah Pembayaran adalah: Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pengujian dan perintah pembayaran serta akibat yang timbul atas tindakan meliputi aspek hukum, peraturan perundang-undangan dan tujuan pengeluaran. Bertanggung jawab kepada Kepala SNVT.

4. Bendahara PengeluaranTugas Bendahara Pengeluaran adalah: Menyelenggarakan pembukuan seluruh transaksi keuangan yang dilaksanakan SNVT pada Buku Kas Umum (BUK), Buku Pembantu, Buku Tambahan serta buku-buku tambahan lainnya. Menyiapkan rincian jumlah Pengajuan SPP-UP, SPP-TUP, SPP-GUP serta dokumen-dokumen pendukung lainnya. Menandatangani Surat Perintah Pembayaran Uang Persediaan (SPP-UP) yang diajukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan selanjutnya menyampaikannya kepada Pejabat Yang Melakukan Pengujian dan Perintah Pembayaran. Menandatangani SPP-LS yang pembayarannya melalui Rekening Bendahara.Tanggung jawab Bendahara Pengeluaran adalah: Bertanggung jawab atas pengelolaan uang persediaan. Bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian keuangan Negara yang berada dalam pengurusannya. Bertanggung jawab kepada Kepala SNVT.

5. Pejabat Pembuat KomitmenTugas Pejabat Pembuat Komitmen adalah:Melaksanaan sebagian tugas Kepala SNVT yaitu: Menyusun perencanaan pengadaan barang/ jasa. Menetapkan paket-paket pekerjaan disertai ketentuan mengenai peningkatan penggunaan produksi dalam negeri dan peningkatan pemberian kesempatan bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil serta kelompok masyarakat. Menetapkan dan mengesahkan Harga Prakiraan Sendiri (HPS), jadwal, tata cara pelaksanaan dan lokasi pengadaan yang disusun oleh panitia pengadaan. Menyiapkan dan melaksanakan perjanjian/ kontrak dengan pihak penyedia barang/ jasa dan diketahui oleh Kepala SNVT. Menandatangani Surat Keputusan yang mengakibatkan pengeluaran. Menetapkan dan menandatangani Surat Keputusan Susunan Anggota Panitia Pengadaan Barang/ Jasa dengan persetujuan Kepala SNVT. Menandatangani Surat Perintah Kerja/ Kontrak dengan persetujuan Kepala SNVT. Menandatangani Berita Acara Serah Terima Barang/ Pekerjaan yang harus memuat secara lengkap identitas pekerjaan.Tanggung jawab Pejabat Pembuat Komitmen adalah: Bertanggung jawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari Kontrak/ SPK atau Keputusan dan surat bukti lainnya yang ditandatanganinya. Bertanggung jawab kepada Kepala SNVT atas realisasi keuangan yang ditetapkan dalam DIPA, serta mutu hasil/ output sesuai yang direncanakan. Bertanggung jawab kepada Kepala SNVT.6. PUMKTugas PUMK adalah: Sebagai Pemegang Uang Muka Unit Kerja Pejabat Pembuat Komitmen, menerima uang muka dari Bendahara Pengeluaran sesuai dengan rincian uang persediaan atau tambahan uang persediaan yang telah disetujui oleh kuasa pengguna anggaran. Membantu menyiapkan Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan (SPP-UP/ TUP) dalam rangka pembiayaan keperluan sehari-hari Unit Kerja Pejabat Pembuat Komitmen dan disiapkan pada Bendahara Pengeluaran. Melakukan pengamanan kas serta surat-surat berharga lainnya yang berada dalam pengurusan (brankas) sedemikian rupa sehingga terjaga dari perbuatan yang dapat menimbulkan kerugian negara. Melakukan pembayaran pada yang berhak atas persetujuan Bendahara Pengeluaran. Menyelenggarakan pembukuan mengenai pengurusan kas yang menjadi tanggung jawab yaitu Buku Kas Umum (BKU), Buku Pembantu, Buku Tambahan serta buku-buku tambahan lainnya. Membantu menyiapkan rincian jumlah pengajuan SPPD-PU, SPPTU-UP/ TUP. SPPGU-UP/ TUP serta dokumen-dokumen pendukung lainnya dan disampaikan pada Bendahara Pengeluaran. Menerima dan menyetorkan ke Rekening Kas Negara atas Pajak dari penerimaan lainnya yang dipungut atas nama Bendahara Pengeluaran serta menyiapkan laporan menurut ketentuan yang berlaku. Menyiapkan Laporan Keadaan Kas Anggaran/ Pembangunan (LKKA/ P), Laporan Realisasi Belanja Pembangunan Rupiah Murni, Daftar SPM/ SP2D yang diterbitkan. Laporan Reaksi Penerimaan Negara Bukan Pajak dan disampaikan kepada Bendahara Pengeluaran.Tanggung jawab PUMK adalah: Bertanggung jawab kepada Kepala SNVT.

7. Pelaksana AdministrasiTugas Pelaksana Administrasi adalah: Mengkoordinasikan penyusunan kebijakan dan tata kerja serta peraturan pelaksanaan dalam bidang organisasi, administrasi kepegawaian, keuangan, BMN, pengadaan, dan umum. Mengkoordinasikan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian, pelaksanaan penata-usahaan kantor, administrasi kepegawaian, keuangan, BMN, pengadaan dan umum. Mengkoordinasikan pengaturan, pemeliharaan dan pengawasan operasional kendaraan dinas roda 2, roda 4, maupun roda 6. Mengkoordinasikan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian, pelaksanaan sistem manajemen mutu. Membantu kegiatan persiapan dan pelaksanaan pengadaan atau pembebasan tanah serta sertifikasi atas tanah. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas hubungan masyarakat, kerumah tanggaan dan kesekretariatan kantor, kesejahteraan kerja dan pengelolaan perpustakaan. Mengkoordinasikan serta menyiapkan data yang diperlukan dalam rangka pemeriksaan intern/ ekstern serta jawaban/ penyelesaian hasil temuan hasil pemeriksaan. Mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan program/ kegiatan dan anggaran yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Pejabat Pembuat Komitmen. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas para pembantu pelaksana di lingkungannya. Membina dan meningkatkan disiplin kerja.Tanggung jawab Pelaksana Administrasi adalah: Bertanggung jawab kepada Kepala SNVT.

8. Pelaksana TeknikTugas Pelaksana Teknik adalah: Mengkoordinasikan pelaksanaan perencanaan umum, perencanaan teknik dan penyusunan program/ rencana pelaksanaan kegiatan. Mengkoordinasikan kegiatan Pejabat Pembuat Komitmen dengan kegiatan lainnya, serta membantu menanggulangi permasalahan yang terjadi. Mengkoordinasikan pengadaan jasa konstruksi, konsultan, pelaksanaan swakelola. Mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan pembangunan, peningkatan, rehabilitasi serta penyiapan operasi dan pemeliharaan. Mengkoordinasikan penanganan pengelolaan lingkungan yang mencakup studi analisa, pengamatan dan penelitian aspek lingkungan, kaitannya dengan pekerjaan fisik yang akan datang, sedang, dan telah dilaksanakan. Mengkoordinasikan peraturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan sistem manajemen mutu, informasi umum kegiatan dan pengadaan barang/ jasa pekerjaan konstruksi dan konsultasi serta penyiapan operasi pemeliharaan (OP). Mengkoordinasikan serta menyiapkan data yang diperlukan dalam rangka pemeriksaan intern/ ekstern serta jawaban/ penyelesaian hasil temuan hasil pemeriksaan. Mengkoordinasikan penyusunan laporan pelaksanaan program/ kegiatan dan anggaran yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Pejabat Pembuat Komitmen. Menyelenggarakan administrasi, dokumentasi dan laporan untuk bidang tugasnya. Membina dan meningkatkan disiplin kerja. Tanggung jawab Pelaksana Teknik adalah: Bertanggung jawab kepada Kepala SNVT.

9. Direksi PekerjaanTugas Direksi Pekerjaan adalah: Melaksanakan pengendalian/ pengawasan pelaksanaan pekerjaan agar pelaksanaan di lapangan sesuai dengan mutu, biaya, dan waktu yang ditentukan serta tercapainya tertib administrasi. Melaporkan secara periodik tentang hasil kemajuan pelaksanaan pekerjaan. Menyusun metode dan melaksanakan pengendalian dan pengawasan pekerjaan, sehingga dapat menjamin terpenuhinya kualitas (Quality Assurance) pekerjaan sesuai dengan yang disyaratkan. Membina Sumber Daya Manusia yang ada di unitnya.Tanggung jawab Direksi Pekerjaan adalah: Bertanggung jawab kepada Kepala SNVT.

Konsultan Pada kegiatan Pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang ini, yang bertindak sebagai Konsultan Perencana sekaligus Konsultan Pengawas adalah PT Yachiyo Engineering Co.Ltd & Ass, struktur organisasinya dapat dilihat pada bagan dibawah ini:

J.YokokuraTeam LeaderJoko C.Co. TeamA.ToyamaProf.A Const. EngY.OtsuProf.A Const. EngA.ToyamaProf.A Const. EngHandokoAsisten Eng.TR RD 8TjahjantoProf.B Const. EngHaryantoProf.B Const. EngYanceProf.B Const. EngAchmadiProf.B Const. EngRidwanAsisten Eng.SE RD 5Roni S.Asisten Eng.AP RD 1aPrisaktiAsisten Eng.WO RD 6Yuli K.Asisten Eng.TR - RD1AntonAsisten Eng.SE RD 6aFitriAsisten Eng.AP RD 2DwiAsisten Eng.PU RD1DarsonoAsisten Eng.WO RD 4AnwarAsisten Eng.WO RD 3RahmadiAsisten Eng.PU RD 7DeniAsisten Eng.PU RD 6Bhayu P.Asisten Eng.PA RD 5Teguh D.K.Asisten Eng.PA RD 2AdityaAsisten Eng.BL RD 3RifkiAsisten Eng.PU RD4R.D. YogaAsisten Eng.PU RD3DiditAsisten Eng.PU RD5RahmanAsisten Eng.PU RD2

RahmatAsisten Eng.BE C 10

Yuli K.Asisten Eng.KR C

RahmadiAsisten Eng.BE RD1AnwarAsisten Eng.KU RD1

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Konsultan Perencana dan PengawasPembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang1. Kepala Proyek/ Team LeaderTugas dari Kepala Proyek/ Team Leader adalah: Mentaati petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan, terutama sehubungan dengan kegiatan proyek. Mengkoordinasi kepada semua anggota tim dalam melaksanakan perencanaan atau desain bangunan. Memiliki pemahaman yang benar tentang spesifikasi bangunan yang akan dikerjakan. Melakukan inspeksi suatu saat ke proyek yang sedang berlangsung untuk mengecek hal-hal yang terjadi di lapangan. Membuat pernyataan penerimaan (Acceptance) atau penolakan. Melakukan pemantauan kontrak dengan ketat atas prestasi kontraktor. Konsultan harus segera melaporkan kepada pengguna anggaran bila kemajuan kegiatan mengalami kelambatan dari batas toleransi. Menyusun laporan bulanan tentang kemajuan fisik dan finansial, serta menyerahkannya kepada Pengguna Anggaran, dalam hal ini fisik. Mengecek dan menandatangani dokumen pembayaran bulanan (Monthly Certificate). Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen tentang pengendalian mutu dan volume pekerjaan.Tanggung jawab Kepala Proyek/ Team Leader adalah: Bertanggung jawab penuh atas hasil perencanaan. Bertanggung jawab atas mutu semua produk yang dihasilkan kontraktor baik hasil job mix, kualitas bahan dan lain-lain serta melakukan pengecekan secara cermat atas semua pengukuran uitset di lapangan, dan secara khusus harus ikut serta dalam proses opname hasil pekerjaan. Bertanggung jawab atas hasil kerjanya kepada Pemilik Proyek.

2. Profesional A Ahli KonstruksiTugas Profesional A Ahli Konstruksi mencakup: Sebagai ketua tim dalam melaksanakan desain konstruksi. Memberikan perintah dalam melaksanakan desain konstruksi. Mengecek dan mengukur volume bahan dan pekerjaan yang dihasilkan oleh perencana untuk dipakai sebagai dasar pelaksanaan konstruksi. Mengecek hasil perencanaan dari Profesional B Ahli Konstruksi sebelum diberikan kepada Kepala Proyek. Mengawasi dan membuat pengendalian pelaksanaan pekerjaan.Tanggung jawab dari Profesional A Ahli Konstruksi adalah: Bertanggung jawab terutama atas aspek desain, pengukuran volume bahan dan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan dalam Dokumen Kontrak. Bertanggung jawab kepada Kepala Proyek/ Team Leader mengenai perencanaan yang berhubungan dengan bidang konstruksi. Bertanggung jawab penuh atas hasil desain dan gambar perencanaan konstruksi bangunan kepada Kepala Proyek/ Team Leader. Bertanggung jawab atas kebenaran pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan shop drawing yang ditandatanganinya.

3. Profesional B Ahli KonstruksiTugas Profesional B Ahli Konstruksi adalah: Membantu dan memantau tugas Asisten Profesional B Ahli Konstruksi dalam pembuatan desain konstruksi dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan. Mengkoordinasi tim yang terdiri dari Asisten Profesional B Ahli Konstruksi. Membuat rencana dan inspeksi. Mengendalikan produk agar sesuai dengan mutu yang disyaratkan. Mengendalikan produk dan bahan perencanaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang direncanakan.Tanggung jawab Profesional B Ahli Konstruksi adalah: Bertanggung jawab atas kebenaran pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan shop drawing yang ditandatanganinya. Bertanggung jawab atas hasil kerjanya kepada Profesional A Ahli Konstruksi.

4. Asisten Profesional B Ahli KonstruksiTugas Asisten Profesional B Ahli Konstruksi adalah: Melaksanakan pengawasan harian, agar pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana sesuai dengan desain yang ditentukan. Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi yang tercantum dalam Dokumen Kontrak. Menyiapkan data terinci serta rekomendasi teknis sehubungan dengan variasi volume kontrak. Mengecek dan mengukur volume bahan dan pekerjaan yang dihasilkan oleh Kontraktor Pelaksana, untuk dipakai sebagai dasar pembuatan sertifikat pembayaran bulanan (Monthly Certificate). Melaporkan segera kepada Profesional B Ahli Konstruksi atau Kepala Satuan Kerja/ Pemimpin Bagian Pelaksana Kegiatan Fisik apabila ternyata pelaksanaan pekerjaan akan mengakibatkan terlampauinya volume pekerjaan yang tercantum dalam Dokumen Kontrak. Membuat catatan yang lengkap tentang pembayaran kepada Kontraktor Pelaksana, sehingga tidak terjadi pembayaran berganda atau pembayaran lebih. Mengawasi dan membuat pengendalian pelaksanaan pekerjaan yang didasarkan kepada sistem pembayaran Day Work .Tanggung jawab Asisten Profesional B Ahli Konstruksi adalah: Bertanggung jawab atas kebenaran pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan shop drawing yang ditandatanganinya. Bertanggung jawab atas hasil kerjanya kepada Profesional B Ahli Konstruksi.

Kontraktor PelaksanaDalam kegiatan Pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang, sebagai Kontraktor Pelaksana adalah Shimizu Co. - PT Wijaya Karya (Persero)Tbk. JO., struktur organisasinya dapat dilihat pada bagan dibawah ini.

SITE ENGINEER 1WasiatDEPUTY PROJECT MANAGERSuronto, STCONSTR. MANAGERIr. Hendro MaryonoENGINEERMANAGERHitler, STPROJECT MANAGERSadahiro SatoADM. MANAGERRina SusantiHEALTHY-SAFETY-ENV. MANAGERTrisno WidodoSITE ENGINEER 2PrastawaSITE ENGINEER 3KarjonoSITE ENGINEER 4Muhammad DestrialCHIEF SURVEYORSoleh SujadiQA/QC ENGINEERAdhanQS ENGINEERSutopoBATCHING PLANT ENGINEEREkstri WarimantoACCOUNTINGAgus KristiantoPURCHASERBoby

Gambar 2.5 Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana Pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang

1. Project Manager dan Deputy Project ManagerTugas Project Manager dan Deputy Project Manager adalah: Koordinasi seluruh kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan Bangunan Pengendali Sedimen di Kali Krasak, dari segi administrasi, keuangan, maupun teknis sehingga pekerjaan dapat selesai tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya. Mempelajari dokumen kontrak, syarat kerja dan mengoordinasikan review kontrak kantor. Membayar pelaksanaan pekerjaan dan karyawan.Tanggung jawab Project Manager dan Deputy Project Manager adalah: Bertanggung jawab kepada pemilik pekerjaan (PPSDA Serayu-Opak BBWS SO) atas pelaksanaan pekerjaan yang diserahkan kepadanya sesuai dengan Dokumen Kontrak yang ditandatangani.

2. Construction ManagerTugas Construction Manager adalah:Menyelenggarakan urusan administrasi untuk mendukung kelancaran jalannya perusahaan secara umum maupun yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan sejak diterimanya surat keputusan sebagai Penyedia Jasa dari Pemilik Pekerjaan hingga pekerjaan diserahkan yang kedua kalinya dan diterima dengan baik oleh Pemilik Pekerjaan.Adapun tugas administrasi, antara lain: Pemberitahuan mulai kerja. Pembertahuan mulai uitset. Pengiriman bahan/ material. Mencatat kegiatan harian pelaksanaan proyek. Menyiapkan laporan Mingguan dan Bulanan. Membuat dokumentasi 0%, 50% dan 100%. Menyiapkan buku-buku lapangan. Menyimpan/ memelihara bukti-bukti kerjanya.

Tanggung jawab Construction Manager adalah: Bertanggung jawab atas hasil kerjanya kepada Project Manager dan Deputy Project Manager. Mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada Koordinator Pelaksana.

3. Engineer ManagerTugas dari Engineer Manager adalah: Membuat Rencana Mutu Kontrak. Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan berdasarkan Rencana Mutu Kontrak dan melakukan revisi bila ada perubahan Rencana Mutu Kontrak. Mengevaluasi dan menerima serta mendata perubahan (terhadap kontrak) termasuk pekerjaan tambahan. Mengkoordinir pelaksanaan penyelesaian keluhan customer. Memonitor pembuatan laporan rutin ke wilayah tentang progres pekerjaan dan laporan keluhan customer. Memimpin Rapat Tinjauan Manajemen di proyek. Menempatkan personil yang cakap selama pelaksanaan pekerjaan. Memastikan bahwa sistem mutu di proyek berjalan dengan baik/ efektif, dengan mengontrol secara berkala sistem mutu di proyek tersebut. Melaporkan semua permasalahan yang menyangkut pelaksanaan sistem mutu dari proyek pada saat rapat tinjauan manajemen di tingkat proyek. Menindaklanjuti semua hasil laporan yang dilaporkan oleh pelaksana lapangan terhadap semua kegiatan yang terkait dengan pekerjaan. Mengarahkan Sistem Keselamatan dan Kesehatan serta Lingkungan. Menyimpan/ memelihara bukti-bukti kerjanya.Tanggung jawab Engineer Manager adalah: Bertanggung jawab terhadap Sistem Mutu yang diterapkan. Mempertanggungjawabkan hasil pekerjaan kepada Project Manager dan Deputy Manager.

4. Site EngineerTugas Site Engineer adalah: Memahami gambar desain dan spesifikasi teknis. Menyusun metoda konstruksi dan jadwal pelaksanaan teknik kerja alokasi sumber daya. Memimpin langsung pelaksanaan pekerjaan lapangan (Biaya-Mutu-Waktu). Membuat program kerja mingguan dan petunjuk kerja harian. Melakukan koodinasi kegiatan fungsional para pelaksana dan mitra kerja. Membuat evaluasi dan laporan berkala atas hasil kerja. Membuat revisi program dan melakukan tindakan perbaikan. Memeriksa hasil kerja dan memproses berita acara kemajuan. Menerapkan program K3/ 5R. Menyimpan/ memelihara bukti-bukti kerjanya.Tanggung jawab Site Engineer adalah: Mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada Construction Manager.

5. Chief SurveyorTugas dan tanggung jawab Chief Surveyor adalah: Melakukan tugas pengukuran lokasi pekerjaan. Melaksanakan disposisi terhadap hasil kerjanya yang tidak sesuai dengan persyaratan (LPTS). Menyimpan/ memelihara bukti-bukti kerjanya.Tanggung jawab Chief Surveyor adalah: Mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada Site Engineer dan Site Manager.

6. PelaksanaTugas Pelaksana adalah: Mengendalikan progress proyek, melaporkan prestasi dan memantau terhadap rencananya (Master Schedule), serta melaporkan kepada Site Engineer bila terjadi keterlambatan. Membuat rencana kerja mingguan sesuai kesepakatan dalam RTM mingguan dan memantau realisasinya secara berkala serta melaporkan pada waktu RTM. Mengisi buku-buku laporan. Melaksanakan disposisi terhadap hasil kerjanya yang tidak sesuai dengan persyaratan, terutama pekerjaan yang kritis terhadap mutu dan dilaksanakan sebelum suatu item pekerjaan dilaksanakan serta menyimpan dokumen tersebut dan memantau hasilnya. Menyimpan gambar kerja status terkendali dari Direksi Pekerjaan. Menerapkan program K3/ 5R. Menyimpan/ memelihara bukti-bukti kerjanya.Tanggung jawab Pelaksana adalah: Mempertanggung jawabkan hasil kerjanya kepada Site Engineer.

7. PurchaserTugas Purchaser adalah: Melakukan seleksi Supplier perorangan di proyek dan melakukan penilaian untuk kerja baik Supplier perorangan itu sendiri. Melakukan pembelian barang sesuai dengan tingkatan proyek dan menggambil rekanan (Supplier) kepada rekanan yang telah memiliki ijin perdagangan di wilayah kabupaten dimana pekerjaan tersebut berada. Melaporkan supplier yang dipakai di proyek melalui Daftar Rekanan (Supplier). Menyediakan tempat yang layak serta memelihara dengan baik barang, langsung termasuk barang/ alat yang dipasok customer. Memberi label keterangan pada setiap barang yang disimpannya untuk menghindari kesalahan pengguna. Menyimpan/ memelihara bukti-bukti kerjanya.Tanggung jawab Purchaser adalah: Bertanggung jawab terhadap cara penyimpanan barang dan mencatat keluar masuknya barang-barang gudang. Mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada Pelaksana, Site Engineer, dan Administration Manager.

SISTEM PELAKSANAAN PROYEKProyek Pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang merupakan proyek pemerintah. Secara ideal, proyek pemerintah tidak berorientasi pada segi keuntungan, akan tetapi memprioritaskan pada pelayanan publik serta pembangunan negara dan masyarakat sehingga tidak ada unsur persaingan pasar. Pemerintah menerapkan proses normal yang mempunyai rentang waktu relatif lama, berbeda dengan proyek swasta yang terkesan fast track. Perbedaan proyek pemerintah dan proyek swasta antara lain:a. Proyek swasta; proses fast track, dimana tidak menunggu semua proses selesai. Akan tetapi, sebelum proses yang satu selesai sudah masuk ke proses selanjutnya sehingga waktunya relatif cepat. Percepatan waktu ini sangat berguna bagi kepentingan marketing.b. Proyek pemerintah; proses normal, disesuaikan dengan RAPBN yang ada. Tidak dipengaruhi oleh perubahan-perubahan pasar (untung/ rugi), sehingga memerlukan waktu yang relatif lama. Karakteristik proyek pemerintah antara lain:1. Pelaksanaan tender yang bertahap.2. Desain bertahap.3. Pembangunan bertahap.4. Operasional bertahap.Di samping itu, untuk mendapatkan harga yang lebih ekonomis, maka pelaksanaan proyek dipecah atau dibagi menjadi beberapa paket. Pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang termasuk dalam pekerjaan paket 3 dari serangkaian kegiatan penanggulangan bencana Gunung Merapi.

SISTEM KONTRAK Untuk melaksanakan suatu pekerjaan proyek pembangunan, maka antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor Pelaksana diadakan kontrak secara tertulis dengan membuat surat perjanjian kerja. Beberapa cara perjanjian kontrak yang ada antara lain:a. Lumpsum fix price contract atau kontrak harga pasti. Kontrak ini merupakan jenis kontrak yang paling sederhana, dimana Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh untuk melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai dengan gambar tender serta tertulis dalam spesifikasi harga yang pasti. Volume yang tercantum dalam BoQ (Bill of Quantity) hanya sebagai acuan yang tidak mengikat. Dalam kondisi kontrak seperti ini, kegiatan perhitungan volume menjadi sangat penting karena kesalahan yang terjadi pada perhitungan volume merupakan risiko yang harus ditanggung oleh pihak Kontraktor Pelaksana. Pada pelaksanaannya di lapangan, jenis kontrak harga pasti seperti ini sudah mulai jarang digunakan.

b. Unit price contract Yaitu kontrak berdasarkan harga satuan per unit pekerjaan. Dalam kondisi kontrak seperti ini, pihak Kontraktor Pelaksana hanya wajib mengisi harga satuan pekerjaan untuk setiap item yang telah disediakan volumenya. Pembayaran kepada Kontraktor Pelaksana akan didasarkan pada realisasi volume yang dilaksanakan sehingga tidak ada risiko kesalahan volume yang harus diperhitungkan atau dengan kata lain risiko yang mungkin akan ditanggung oleh pihak Kontraktor Pelaksana relatif kecil.

c. Unit plus free contractYaitu kontrak dengan memperhitungkan biaya keseluruhan yang dikeluarkan oleh Kontraktor Pelaksana ditambah dengan besarnya keuntungan yang sudah disetujui bersama antara proyek dengan Kontraktor Pelaksana.Proyek Pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang ini menggunakan sistem kontrak Unit Price Contract. Oleh karena itu, rencana anggaran biaya disusun dengan memasukkan harga-harga satuan setiap item pekerjaan, kemudian dikalikan dengan volume pekerjaan sehingga akan diperoleh harga masing masing-masing item, dimana harga setiap item pekerjaan dinyatakan dalam Rupiah dan Yen. Harga-harga satuan tersebut sudah mencakup ongkos-ongkos pelaksanaan pekerjaan, keuntungan dan biaya lainnya, seperti: mobilitas, operasi peralatan, penyediaan akomodasi di lapangan, biaya penjagaan dan lain sebagainya.

SISTEM KOORDINASI DAN LAPORAN PRESTASI KERJASistem Koordinasi Pelaksanaan PekerjaanKoordinasi adalah salah satu unsur dalam proses manajemen. Koordinasi dalam suatu proyek sangat diperlukan agar setiap pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan pencapaian hasil serta masalah-masalah yang timbul dapat segera diketahui dan diatasi.Sistem koordinasi yang dilaksanakan biasanya berupa rapat koordinasi staf, rapat bulanan yang isinya antara lain membahas tentang evaluasi hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan, ada tidaknya perubahan desain, langkah kerja selanjutnya serta membahas masalah yang timbul beserta solusinya. Selain itu, juga ada rapat insidentil yang dilakukan bila dalam pelaksanaan terjadi hal-hal di luar perencanaan dan adanya masalah yang dapat menyebabkan pekerjaan terhambat atau bahkan terhenti. Adapun rapat-rapat yang dilakukan adalah:1. Rapat koordinasiRapat ini diadakan satu bulan sekali dan dihadiri wakil pemilik proyek, konsultan pengawas dan kontraktor pelaksana. Materi pembahasan rapat menyangkut pelaksanaan pekerjaan dan hambatan-hambatan yang terjadi.

2. Rapat InternRapat intern merupakan rapat di dalam organisasi kontraktor sendiri. Diadakan sewaktu-waktu atau berdasarkan inisiatif kepala proyek. Tujuan utama rapat ini adalah untuk menyampaikan informasi kondisi pelaksanaan di lapangan dan koordinasi dengan kepala proyek.

3. Rapat InsidentilRapat ini dilaksanakan bila dalam pelaksanaan terjadi hal-hal di luar perencanaan dan adanya masalah yang dapat menyebabkan pekerjaan terhambat atau terhenti.

4. Rapat ProgressRapat ini dilaksanakan dua minggu sekali dan membahas mengenai perkembangan progress setiap minggunya.

5. Rapat Safety dan AMDAL Rapat ini dilaksanakan satu bulan sekali dan membahas tentang keselamatan kerja serta lingkungan.

Laporan Hasil PekerjaanDalam pelaksanaan proyek terdapat kegiatan teknis dan non teknis. Sedangkan salah satu contoh kegiatan non teknis adalah membuat laporan kemajuan kegiatan proyek (progress kegiatan) yang dibuat oleh pihak kontraktor pelaksana dan berupa notulen rapat koordinasi yang merupakan sistem pengawasan dan monitoring, agar proyek dapat terkendali baik mutu, biaya, maupun waktunya.Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, maka semua aktivitas pekerjaan di lapangan dicatat dalam buku sebagai laporan berupa rencana dan realisasi pekerjaan. Semua pelaporan harus dibuat oleh pihak kontraktor pelaksana dan disetujui oleh pihak pemilik proyek. Laporan hasil pekerjaan yang dibuat tersebut berupa laporan harian (daily report), laporan mingguan (weekly report), dan laporan bulanan (monthly report).Laporan kemajuan proyek yang dibuat setiap hari oleh kontraktor pelaksana mengenai kemajuan pelaksanaan pekerjaan, baik harian, mingguan maupun bulanan. Adapun tujuannya adalah sebagai acuan untuk bahan kontrol bagi pemilik proyek. Laporan kemajuan terdiri dari:1. Laporan Harian Laporan harian adalah laporan yang dibuat setiap hari secara tertulis perihal kemajuan proyek yang telah dicapai oleh kontraktor. Laporan ini ditandatangani oleh pihak Kontraktor Pelaksana, Pemilik Proyek, dan Konsultan Pengawas. Apabila kebenarannya diragukan, pekerjaan di lapangan dapat diberhentikan untuk sementara dan akan dilakukan pemeriksaan.Pada laporan harian berisikan tentang kuantitas dan macam bahan yang ada di lapangan, penempatan tenaga kerja untuk tiap macam pekerjaan sesuai tugas dan bidangnya, jumlah, jenis serta kondisi alat yang digunakan, jenis bahan yang digunakan, kuantitas jenis pekerjaan yang dilaksanakan, keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan, dan catatan-catatan lain yang berkenaan dengan kelancaran pekerjaan. Laporan harian, pada umumnya berisi hal-hal sebagai berikut: Pekerjaan yang telah dilaksanakan. Jumlah tenaga kerja. Waktu jam kerja. Alat-alat yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan. Cuaca di sekitar lapangan. Hal-hal lain yang terjadi dilapangan. Laporan K3.

2. Laporan MingguanLaporan mingguan adalah laporan yang disajikan tiap seminggu sekali dan telah disetujui oleh pengawas lapangan. Laporan ini berisi evaluasi pekerjaan selama satu minggu dan berisi rencana kerja untuk minggu berikutnya.Pada laporan mingguan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu serta hal-hal lain yang perlu dilaporkan. Laporan ini mengupas gambaran keadaan proyek yang berkaitan dengan pencapaian kemajuan proyek selama satu minggu. Secara garis besar, laporan mingguan berisi tentang: Volume dan jenis pekerjaan proyek selama satu minggu. Prosentase kemajuan proyek selama dan sampai minggu. Masalah-masalah yang timbul mengenai tenaga kerja, bahan dan peralatan serta solusi penanganannya. Jumlah biaya yang telah dikeluarkan selama satu minggu. Catatan mengenai penambahan maupun pengurangan pekerjaan di lapangan. Instruksi dan informasi serta keputusan yang diperlukan kontraktor pelaksana untuk minggu mendatang dari pemilik proyek. Laporan K3.

3. Laporan BulananLaporan bulanan adalah uraian kegiatan proyek selama satu bulan, dimana laporan tersebut memberi gambaran tentang kemajuan pekerjaan dan merupakan rekapitulasi laporan harian dan mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik dalam periode satu bulan serta hal-hal penting lainnya yang harus dilaporkan. Selain itu juga melampirkan foto-foto sebagai bukti kemajuan proyek. Laporan bulanan berisi tentang: Total pekerjaan yang telah dikerjakan selama satu bulan. Total bahan bangunan yang telah dipasok ke proyek dan telah digunakan selama satu bulan. Total tenaga kerja yang telah dikerahkan untuk menyelesaikan pekerjaan itu selama satu bulan. Laporan keuangan yang berhubungan dengan pekerjaan selama satu bulan. Jumlah pekerjaan tambahan yang harus dikerjakan oleh kontraktor pelaksana. Lampiran foto-foto hasil pekerjaan di lapangan. Laporan K3.Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, maka dibuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang dapat memperlihatkan pada kondisi 0%, 50% dan 100%. Di samping itu, Berita Acara Perhitungan Volume Akhir Pekerjaan (MC-100%) juga dibuat laporannya.

SISTEM PEMBAYARANSumber dana untuk pekerjaan Pembangunan Sabo Dam Kali Krasak KR-C/Kembang adalah JBIC Loan No. IP-524. Sistem pembayaran dilakukan berangsur-angsur dengan besar maksimal sesuai dengan prestasi yang dicapai. Tiap pengajuan pembayaran angsuran disertai Berita Acara Termyn yang dibuat oleh PPP (Panitia Pemeriksaan Pekerjaan) dan diketahui oleh pengguna anggaran dan dilampiri Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan yang disahkan oleh Pengawas Lapangan yang bersangkutan. Pembayaran uang muka maksimum sebesar 30% dari harga kontrak dengan disertai:a. Rencana Penggunaan dan Kebutuhan.b. Surat Jaminan Bank Umum atas Perusahaan Asuransi yang mempunyai program asuransi kerugian serta mempunyai dukungan reasuransi sebagaimana persyaratan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.c. Pengembalian uang muka tersebut di atas akan diperhitungkan berangsur-angsur sesuai dengan prestasi kemajuan pekerjaan dalam setiap pembayaran angsuran dan selambat-lambatnya telah lunas pada saat prestasi pekerjaan mencapai 80%.

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)Kesehatan dan Keselamatan Kerja di proyek sangat penting artinya bagi kelangsungan pelaksanaan pekerjaan. Tujuan pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di proyek adalah untuk mengatur tata cara dalam mengendalikan aktivitas yang mempunyai resiko kecelakaan dalam pelaksanaan proyek.Berdasarkan UU No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, Kontraktor Pelaksana harus melaksanakan syarat-syarat keselamatan kerja seperti tercantum dalam pasal 3 yaitu sebagai berikut : Mencegah dan mengurangi kecelakaan. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran. Mencegah dan mengurangi bahaya ledakan. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian yang membahayakan. Memberi pertolongan pada kecelakaan. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar, suara, getaran. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja fisik maupun psikis, peracunan, infeksi, dan penularan. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai. Menyelenggarakan penyegaran yang cukup. Menyelenggarakan suhu dan kelembaban udara yang baik. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja dan lingkungan. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang dan barang. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.Adapun fasilitas K3 yang disediakan pihak Kontraktor Pelaksana dalam pelaksanaan pekerjaan antara lain adalah sebagai berikut :1. Peralatan Kesehatan (kotak P3K)Pengadaan dan penempatannya berada pada area yang mempunyai resiko terjadi kecelakaan cukup tinggi yaitu direksi kit, batching plant, dan gudang. Kotak P3K minimal berisi obat-obat umum yang bersifat pengobatan sementara seperti obat merah, obat pembersih luka, alkohol, kapas, kain kasa steril, plester, dan obat-obat generic.

Gambar 2.6 Kotak P3K yang ada di lokasi proyek

2. Rambu-rambu Pengaman dan PeringatanPenempatan rambu atau tanda peringatan berada pada area atau lintasan yang mempunyai resiko terjadi kecelakaan cukup tinggi seperti gudang, direksi kit, jalan akses, daerah tertentu yang rawan longsor, area tebing yang berbatasan langsung dengan jurang.

Gambar 2.7 Salah satu contoh penempatan Rambu Pengaman di lokasi proyek

Gambar 2.8 Sirine keselamatan

3. Media Media berupa pemasangan spanduk K3, bendera K3, himbauan K3, poster K3, serta pelaksanaan program konsultasi mengenai K3 kepada karyawan dan pekerja.

Gambar 2.9 Salah satu spanduk K3 yang dipasang di Direksi Kit

4. Pelayanan KesehatanPelayanan kesehatan proyek ini bekerjasama dengan puskesmas setempat. Pemeriksaan kesehatan dilakukan rutin setiap bulan sekali untuk mengontrol kesehatan para pekerja.

Gambar 2.10 Pemeriksaan kesehatan rutin

LAPORAN KERJA PRAKTEKPROYEK SABO DAM KALI KRASAK KR-C/KEMBANGKABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAII - 37