6 uas ringkasan penfor lanjut pak slamet suharto.docx
Post on 05-Jul-2018
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
1/30
Pengertian Log
Log adalah suatu grafik kedalaman (atau waktu) dari satu set yang menunjukkan
parameter fisik, yang diukur secara berkesinambungan dalam sebuah sumur
(Harsono, 1997) Logging adalah pengukuran atau pencatatan sifat!sifat fisika batuan di sekitar lubang bor secara tepat dan kontinyu pada inter"al kedalaman
tertentu (#chlumberger, 19$%) &aksud dari logging adalah untuk mengukur
parameter fisika sehingga dapat diinterpretasi litologi penampang sumur,
karakteristik reser"oir antara lain porositas, permeabilitasdan kejenuhan minyak
'ell logging merupakan suatu teknik untuk mendapatkan data bawah permukaan
dengan menggunakan alat ukur yang dimasukkan kedalam lubang sumur, untuk
e"aluasi formasi dan identifikasi ciri!ciri batuan dibawah permukaan
(#chlumberger, 19$)ujuan dari well logging adalah untuk mendapatkan
informasi litologi, pengukuran porositas, pengukuran resisti"itas, dan kejenuhan
hidrokarbon #edangkan tujuan utama dari penggunaan log ini adalah untuk
menentukan *ona, dan memperkirakan kuantitas minyak dan gas bumi dalam suatu
reser"oir
Macam Macam Log
Log itu sendiri diartikan sebagai suatu grafik kedalaman (atau waktu)dari satu set
yang menunjukkan parameter fisik, yang diukur secara berkesinambungan dalam
sebuah sumur
Ada 4 jenis log yang sering digunakan dalam interpretasi yaitu :
1 Log listrik terdiri dari log +esisti"itas dan log #
Log +esisiti"ity terdiri dari -lectric log (-#), .nduction log (.-#), Laterolog
(LL), &icroresisti"ity log /&icrolog (&L),&icrolaterolog (&LL),
&icrosperically 0ocus log (L) dan roimity Log (&L)2
3 Log radioaktif terdiri dari log 4amma +ay (4+) ,log porositas yaitu terdiri dari
log 5ensitas (+H6) dan log 8eutron (8H.)
Log :aliper
; Log akustik berupa log #onic
Evaluasi Formasi Menggunakan Wireline Well Logging
1
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
2/30
Hasil +ekaman 'ireline 'ell logging dapat digunakan untuk menge"aluasi baik secara
6':)
• enentuan batas gas miyak > gas oil contact (&4 > 46:)
Evaluasi Kwantitati :
5ata yang diperoleh dari hasil rekaman, dibantu dengan rumus pendukungnya maka
parameter reser"oir dapat ditentukan antara lain dapat menghitung=
• orositas (! )
• #aturasi air (#w)
• #aturasi hodrokarbon sisa > residual hidrokarbon saturation (#hr)
• #aturasi = hidorkarbon yang dapat bergerak > mo"eable hydrocarbon saturation
(#hm)
"# " Log $esistiviy
Log ini mengukur tahanan jenis formasi, untuk medapatkan sifat @ sifat fisik
batuanahanan jenis suatu media adalah tahanan Ahambatan yang diberikan oleh suatu
media tersebut terhadap aliran arus listrik yang melewatinya ahanan jenis diukur
dengan alat normal yang mengukur +a ( tahanan jenis semu dari formasi ) dan alat
lateral dan induksi yang dapat mengukur tahanan jenis sebenarnya +t Log tahanan
jenis dapat dibagi lagi menjadi tiga berdasarkan tempat pengambilan datanya, yaitu =
1 Log tahanan jenis dangkal digunakan untuk mengukur tahanan jenis *ona in"asi
yakni *ona yang berada di sekitar tabung bor Bona inidapat dipengaruhi oleh air
lumpur bor ataumud filtrat Log ini disebut juga Lateral log #hallow (LL#)
3 Log tahanan jenis menengah, log ini mengukur tahanan jenis *ona transisi yakni *ona
yang sebagian dari fluidanya terusir olehmud filtrate dan sebagian masih merupakan
fluida asli Log ini disebut juga &icro#pherically 0ocusLog (L)
2
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
3/30
Log tahanan jenis dalam, log ini mengukur tahanan jenis formasiyang tidak
terganggu oleh proses pemboranujuan penggunaan adalah untuk mengukur tahanan
jenis asli ( +t ), membantu mengetahui porositas dan permeabilitas batuan Cuga
untuk menghitung #w dan untuk korelasiLog ini disebut juga Lateral log 5eep
(LL5
+-#.#.D.E 66L ?5?L?H ?L? L644.84 E?84 &-84F
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
4/30
C.
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
5/30
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
6/30
K-$EK'% /A&. )%PE$L*KA&
-84?+FH LF?84 #F&F+ (6+-H6L- -00-
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
7/30
LA,E$-L-. :
0?
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
8/30
kur"a # tidak pernah tajam saat melewati dua lapisan yang berbeda, melainkan selalu
mempunyai sudut kemiringan Cika lapisan permeabel itu cukup tebal maka # menjadi
konstan mendekati nilai maksimumnya (##!#tatic#) &emasuki lapisan serpih lagi,
situasi sebaliknya akan terjadi, dan potensial kembali ke nilai serpih secara teratur
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
9/30
I# log merupakan log elektrik yang mencatat perbedaan potensial listrik ("oltage) pada
batuan yang disebabkan oleh interaksi formation connate water, drilling fluid, dan shale
Ierdiri dari 3 elektroda = recording elektrode yang ditempatkan dalam sumur dan ground
electrode yang ditempatkan di permukaan
Iengukuran untuk seluruh inter"al kedalaman dilakukan dengan mengukur beda potensiallistrik antara kedua elektroda tersebut
Iengukuran listrik dalam satuan mili"olt (m")
FAK,-$5FAK,-$ /A&. MEMPE&.A$*1% )EFLEK'% K*$6A 'P
Iebal Lapisan
I+esisti"ity batuan
Ierbedaan resisti"ity air formasi (+w) dengan filtral lumpur (+mf)
I
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
10/30
Iidak bisa digunakan jika lumpur yang digunakan 6il base mud
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
11/30
MENGHITUNG RW DARI SP :
• Siapkan data Rmf @ T dari header log
• Hitung temperatur formasi
• Hitung harga Rmf pada temperatur formasi
• Hitung harga Rmfe (chart)
• Tentukan clean sand water bearing zone
• Tentukan shale base line
• Baca harga defleksi kura S!
• "oreksi harga S!
• Hitung harga Rwe
• Hitung harga Rw (chart)
$7 $ 1(
BHT +TsT 2+6.77
)
,8) 7 ,s(T 1+6.77 DBHT
) )8
Cika +mf tidak ada pada header log dapat didekati sbb =
Fres9 Water Mud
I+mf > (+m)1K% 1K((9 ! ')A1)
I+mc > (+m)K$$ 1K((' ! 1K;)A7%)
' > mud weight, lbAgallon
&a+l mud :
I+mf > K7 +m
I+mc > 1 +m
ersamaan # dapat dituliskan
# > !< log (+mfeA+we)
I< > %K (K1 o0
I< > % (K3; o:)
11
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
12/30
# Log $adioakti :
#" Log .amma $ay 3Log .$
#ejarah Log #inar 4amma (4+) sudah lama, tapi hanya sedikit pengembangan yang
dilakukan pada alat 4+ atau cara interpretasinya 5engan kehadiran 4+ spektroskopi
beberapa tahun silam telah membuka era baru bagi kemungkinan interpretasi yang lebih
rinci
rinsip Log 4+ adalah suatu rekaman tingkat radioakti"itas alami yang terjadi karenatiga unsur = uranium (F), thorium (h), dan potassium (< ) yang ada pada batuan
emancaran yang terus menerus terdiri dari semburan pendek tenaga tinggi sinar
12
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
13/30
gamma, yang mampu menembus batuan, sehingga dapat dideteksi oleh detektor
yangmemadai (biasanya jenis detektor (scintillation))#inar 4amma sangat efektif
dalam membedakan lapisan permeabel dan yang tak permeabel karena unsur!unsur
radioaktif cenderung berpusat di dalam serpih yang tak!permeabel, dan tidak banyak
terdapat dalam batuan karbonat atau pasir secara umum adalah permeable +w), atau
juga ketika # tidak dapat direkam karena lumpur yang digunakan tidak konduktif (oil
base mud) Log 4+ dapat digunakan untuk mendeteksi dan e"aluasi terhadap mineral!
mineral radioaktif, seperti biji potasium atau uranium Log 4+ juga dapat digunakan
untuk mendeteksi mineral!mineral yang tidak radioaktif, termasuk lapisan batubara
Log 4+ digunakan secara luas untuk korelasi pada sumur!sumur berselubung
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
14/30
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
15/30
yang memiliki skala K sampai 1K ini kemudian dianggap mempunyai persentase 1KKM
&aka selanjutnya barulah ditentukan daerah interes yang menjadi kandidat batu
pasir dimana kandidat ini adalah *ona yang terletak diantara KM!$KM (sering juga
disebut cut off ) 5aerah yang terletak pada *ona inilah yang dianggap sebagai *ona
clean sand
#elain itu, dari kur"a ini juga dapat ditentukan batas!batas perlapisan dengan
mengambil patokan adanya perubahan pola kur"a(defleksi kur"a) merupakan tanda
bahwa terdapat perubahan litologi 8amun yang perlu diingat kur"a 4amma +ay ini
tidak mengisyaratkan besar butir tetapi hanya memberikan informasi tentang distribusi
butir dan kandungan lempungnya
0?
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
16/30
4ambar = 8eutron Logging dan 5ensity Logging
#2#" &E*,$-& L-. :
erdasarkan kur"a :8L (:ompesated 8eutron Log) yang merupakan hasil pengukuran
konsentrasi kandungan atom hidrogen dalam formasi dan secara tidak langsung dapat
menafsirkan porositas batuan ada prinsipnya sumber radioaktif akan memancarkan
partikel!partikel neutron pada formasi sepanjang lubang bor artikel!partikel tersebut
kemudian bertabrakan dengan suatu massa hidrogen yang terdapat dalam formasi
sehingga energi partikel!partikel neutron yang diterima kembali oleh detektor akan
melemah -nergi partikel neutron yang diterima kembali oleh detektor relatif masih
besar, menunjukkan energi neutron yang dipancarkan sebagian besar diterima kembali
oleh detektor dikarenakan formasi kurang mengandung unsur hidrogen yang dijumpai
dalam senyawa air (H36) yang terdapat pada rongga batuan
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
17/30
Log neutron mengalami defleksi ke arah kiri dan log densitas mengalami defleksi ke
arah kanan Hal ini menunjukkan bahwa lapisan batuan ini memiliki porositas yang
rendah dan permeabilitas yang rendah, hal ini berhubungan dengan prinsip log densitas
yang memanfaatkan sinar gamma dimana pada saat sinar gamma bertabrakan dengan
elektron dalam batuan akan mengalami pengurangan energi #emakin banyaknya
elektron dalam batuan berarti makin padat butiran atau mineral penyusun batuan
tersebut sehinggaapabila semakin padat maka ruang atau pori antar butirannya sangat
kecil sehingga batuan ini porositasnya rendah ada depth tertentu terdapat sedikit
sisipan sandy shale dimana log 4amma +ay menunjukkan defleksi ke arah kiri tetapi
belum melewati cut off Fmumnya pada lapisan batuan shale bersifat impermeable
ada Log 8eutron (:8L) menunjukkan harga yang tinggi dan pada Log 5ensity (L5L)
menunjukkan harga yang rendah, oleh karena itu batuan ini mempunyai porositas yang
sangat kecil dan impermeable 5ari kombinasi data log 8eutron dan data log 5ensity
dari kedua litologi tersebut tidak ditemukan adanya crosso"er yang mengindikasikan
kehadiran porositas yang diisi fluida di dalam batuan ini, sehingga dapat disimpulkan
pada batuan ini tidak terdapat fluida
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
18/30
#2#2 )E&'%,/ L-.
5-8#.E &-+F?
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
19/30
!R#$S#! %&S&R !'$"R&$
amma Ra* secara kontinu dipancarkan dari source tool melewati mud
cake dan masuk kedalam formasi
%alam formasi gamma ra* akan mengalami kehilangan energ* sampai
secara keseluruhan terabsobsi oleh matrik batuan atau sebagian kembali
ke salah satu gamma ra* detektor+
,ormasi dengan densit* *g besar akan cenderung mengabsorp gamma ra*
sedangkan formasi dgn densit* *g rendah akan lebih sedikit mengabsorp
gamma ra*+
High count rate pada detektor mengindikasikan low densit* formasi dan
sebalikn*a
-ontoh . pada formasi anh*drite *g tebal detector count rate akan sangat
rendah sedangkan pada lubang sumur dgn zone washed out dan low
densit* count rate detector e/treml* high
-ompton scattering adalah interaksi antara gamma ra* dan elektron
sehingga densit* *g diukur sebenarn*a adalah 0e bukan 0b
0e tidak sama dgn 0b untuk semua element+
%iperlukan kalibrasi khusus tool sehingga pembacaan tool pada fresh1
water1filled limestone benar+
Tabel berikut merupakan propertien densit* untuk bermacam1macam
komponen *g umum ditemui pada subsurface formasi
19
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
20/30
4# +aliper Log :
20
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
21/30
ada log :aliper biasanya terdapat garis yang berbelok ke kanan,dapat di
interpretasikan pada kedalaman ini terdapat (ca"ed hole)yang menyebabkan diameter
lubang bor membesar, tetapi pada data log tersebut tidak menunjukkan pembelokan
secara signifikan, sehingga dapat diperkirakan tetap terjadi pembesaran lubang bor
namun tidak begitu besar gradiennya Hal ini dikarenakan permeabilitas dari shale
hampir mendekati nol, sehingga tidak terjadi kerak lumpur yang menyebabkan
runtuhnya dinding sumur bor ( washed out ), sehingga diameter dinding sumur bor
mengalami perbesaran
21
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
22/30
-84F
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
23/30
+ o0 > tahanan larutan pada suhu formasi (dalam o0 )
o0 > suhu formasi (dalam o0)
atau =
$7 $ 1(
T 1+6.77T 2+6.77
)
"# Penentuan Porositas dari )ensity Log :
a &enggunakan :hart #chlumberger 6+!
b &enggunakan +umus =
• Fntuk :lean 0ormation =N > (Oma !Ob )A(Oma !Of)
5imana =
Oma> densitas matriks ( #angstone = 3% grAcc dan Limestone =371 grAcc)
Ob > densitas batuan ( embacaan log )
Of > densitas fluida ( 0resh water > 1 grAcc dan #alt water > 11;% grAcc)
• Fntuk #haly 0ormation =
N > [(Oma !Ob )@Dsh"(Oma !Osh)] A(Oma !Of)
N > N5 @ Dsh N5sh
8eutron Log semula digunakan untuk menggambarkan formasi yang porous yang
kemudian dipakai untuk menentukan porositasnya Log ini mencatat hydrogen content dari
formasi yang diukur 6leh karena itu di dalam lapisan yang berisi air atau minyak neutron
log akan merefleksikan cairan yang mengisi pori pori &enentukan porositas dari neutron
log memggunakan persamaan .ndonesia sbb =
N 8> / 1,K3 N 8 log 2 K,K;3
N 8: > N:8 ! ( Dsh ! N 8sh)
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
24/30
eca"ation effect orositas dari kombinasi neutron!density log yang terkoreksi terhadap
shale dihitung menggunakan rumus sebagai berikur =
N5 > PQ /(N5corr )3 (N 8corr )
3 2 RQ
N 8corr >N 8 ! P N 8shAK,;2 K, Dsh R
N 5corr >N5! P /N5shAK,;2 K,1 Dsh R
"#= Penentun Porositas &eutron )ensity 7 ! &)
&enggunakan rumus =
N jika tidak ada gas = N 85 oil > Q /(N5) (N 82 N jika ada gas = N 85 gas >
PQ /(N5)3 (N 8 )3 2 RQ SSSSSSSSN 85 gas > T / 3 (N5) (N 8)
?tau menggunakan +umus =
24
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
25/30
,ata cara mendapatkan 6olume '9ale 3 6s9 7 >
"# 6s9 dari .amma$ay Log
Dsh >( 4+ Log @ 4+ min ) A ( 4+ ma @ 4+ min)
5imana =
• 4+ Log dari pembacaan 4+ Log
• 4+ &inditarik garis lurus untuk K sAd 5 (otal 5epth) untuk
pembacaan 4+log yang terkecil
• 4+ &a ditarik garis lurus untuk K sAd 5 untuk pembacaan 4+log
yang terbesar
2# 6s9 dari 'pontaneus Log 3'P Log
6s9 3'P 73'P Log 5 'P +lean ? 3'P '9ale 5 'P +lean
5imana =
• # Log dari pembacaan # Log
• # :lean ditarik garis lurus untuk K sAd 5 untuk pembacaan #log
yang terkecil
25
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
26/30
• # #hale ditarik garis lurus untuk K sAd 5 untuk pembacaan # Log
yang terbesar
# 6s9 dari &eutron Log
6s9 3n 73!n@log5 !n@min ? 3!n@s9ale5 !n@min
5imana =
• Nn,log dari pembacaan 8eutron Log
• Nn,shaleditarik garis lurus untuk K sAd 5 untuk pembacaan 8eutron log
yang terbesar
• Nn,min ditarik garis lurus untuk K sAd 5 untuk pembacaan 8utron Log
yang terkecil
4# 6s9 dari &eutron 5 )ensity Log
6s9 3nd 73!n@log 5 !d ? 3!ns9 5 !ds9
5imana =• N 8,log lihat abel 31 (5ari pembacaan 8eutron Log)
• N5 Lihat tabel 31 (dari hasil perhitungan)
N5 > (Oma !Ob )A(Oma !Of)
Of untuk Ligno sulfanate > salt water maka density fluidanya > 11;%
gr Acc atau > 11 grAcc
Oma > 371 gr Acc atau > 37 grAcc (limestone)
N5,shale > (Oma@Odshale )A(Oma!Of)
!ncor 7 !n < 3 6s9 8 !ns9
!dcor 7 !d < 3 6s9 8 !ds9
!e7 √( Ø
2dc+ Ø 2nc
2)untuk 4as
!e7 ( Ø
2dc+ Ø 2nc
2)untuk 6il
"# *ntuk Metode per9itungn 'aturasi Ai r 3'w
26
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
27/30
erhitungan dapat dibagi menjadi dua yaitu perhitungan #w pada :lean 0ormation
dan #haly 0ormation
" +lean Formation :
a.sw=
√ F ( Rw Rt ) U 0 >
a
m
Ø
b :hart #chlumberger #w!1 (m>3)
2# '9aly Formation :
a# $atio Met9od 555 +9art 'c9lum;erger 'w52
;# 'imandou8 Met9od :! :hart!1 V 3 :ourtesy 5resser
! +umus =Vsh
Rsh ¿2−(
Vsh
Rsh)
¿5 Øe ² Rw .Rt
+¿
¿
sw=C.Rw
¿ Øe ²√ ¿
Ne gas >
√( Ø
2
dc+ Ø 2
nc2
)
Ne oil > ( Ø
2dc+ Ø 2nc
2)
Nnc > Nn @ ( Dsh Nnsh)
Ndc > Nd @ ( Dsh Ndsh)
5imana =
: > K; untuk #and dan K; untuk :arbonat
Dsh > Dolume #hale+w > +esisti"ity ?ir 0ormasi
+t > +esisti"ity atuan
+sh > +esisti"ity #hale
Ne > orositas -fektif
c# %ndonesia Formula :
&enggunakan +umus =
27
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
28/30
1−(Vcaly
2)
¿Vclay¿¿
¿¿
¿n
2
Sw¿
1
¿ √ Rt =¿
1−(Vcaly
2)
¿Vclay¿¿¿¿
¿n
2
Sxo¿
1
¿√ Rxo=¿
5imana =
6clay 7 6olume clay
$8o 7 $esistivitylus9ed Bone 3Flus9ed Cone $esistivity
$m 7 $esistivitymudiltrate 3$esistivity mud iltrate
$s9 7 $esistivity '9ale
! 7 Porositas Eekti
'8o 7 Water 'aturation in Flus9ed Cone 3'8o :
#ebagian parameter utama petrofisika dapat ditentukan dari analisa well logging yaitu =
h > ketebalan reser"oir, ! > porositas, #w > #aturasi air #edangkan parameter
?dapat diperkirakan dari data seismic permukaan yang diukur dengan planimeter
arameter tersebut dapat digunakan sebagai perhitungan =
1 :adangan (Hidrokarbon reser"e)=
Cumlah akumulasi minyak setempat pada suatu batuan reser"oir adalah sama
dengan hasil perkalian antara "olume batuan reser"oir tersebut dengan jumlah
minyak persatuan "olume, dinyatakand engan rumus =
28
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
29/30
#6. >7758 A×h×∅×(1−Sw)
Boi
5imana =
#6. > #tock ank 6il .n lace, #
? > Luasatuan +eser"oir, ?cre
h > ketebalan reser"oir, 0t
! > porositasefektif, M
#w > #aturasi air, M
oi > .nitial formation "olume factor, blA#
3 erkiraan cadangan hidrokarbon untuk jenis gas, jumlah cuft ditempat adalah =
4.. >43560 A×h×∅×(1−Swi)
Bgi
5imana =
4.. > 4as .nitial .n lace di anki, #:0
gi > 4as initial formation "olume factor :F0 A #:0
DAFTAR PUSTAKAN
1. Manual oo! "n#erac#i$e %e#rophysics &o'#(are) &chlu*+erger)
2001
2. ,$aluasi For*asi) "r &u*an#ri - "r a#nayu &i#ares*i) /a!ar#a) Mei
1988
3. %e#unu! %ra!#i!u* %enilaian For*asi) Moul 1) r. "r. a#nayu
si#ares*i enri M) La+ora#oriu* %enilaian For*asi) /urusan
e!ni! %er*inya!an risa!#i) /a!ar#a) 2012
29
-
8/16/2019 6 UAS RINGKASAN PENFOR LANJUT PAK SLAMET SUHARTO.docx
30/30
top related