gastroentero farmakologi

DRUGS USED IN THE TREATMENT OF GASTROINTESTINAL DISEASES

M.Djamaludin dr.,M.Kes.,SpFK Departement of Pharmacolog Achmad Yani Medical School

I. DRUGS USED IN ACID-PEPTIC DISEASES A. OBAT YANG MENGURANGI

ASIDITAS INTRAGASTRIK 1. ANTASIDA 1.NaHCO3 Ca(CO3)2 Mg(OH)3 Al(OH)3

ANTASIDA TELAH DIGUNAKAN SEJAK BERABAD-ABAD YANG LALU

PADA PENGOBATAN PASEN DIPEPSIA PEPTIK-ASID

DAN TETAP DIPERTAHANKAN HINGGA MUNCULNYA H2-RECEPTOR ANTAGONISTS AND PROTON PUMP INHIBITORS

ANTASIDA MERUPAKAN BASA LEMAH YANG BEREAKSI DENGAN HCL LAMBUNG, MEMBENTUK GARAM

DAN AIR.

MEKANISME KERJA SEBAB PEPSIN AKTIF PADA pH> 4 ANTASIDA MENGURANGI ASIDITAS INTRAGASTRIK ANTASIDA JUGA MENINGKATKAN MEKANISME PERTAHANAN

MUKOSA KAPASITAS NETRALISASI ANTASIDA TERHADAP ASAM

SANGAT BERVARIASI TERGANTUNG: KECEPATAN DISOLUSI KELARUTAN DALAM AIR KECEPATAN REAKSI DENGAN ASAM KECEPATAN PENGOSONGAN LAMBUNG

PREPARAT PERTAMA ADALAH: NaHCO3 OBAT INI TERGOLONG ANTASIDA SISTEMIK DISEBUT JUGA BAKING SODA (SODA PENGEMBANG

KUE). BEREAKSI CEPAT DENGAN HCl MEMBENTUK GARAM

NaCl DAN CO2 MENYEBAKAN DISTENSI LAMBUNG DAN BELCHING

(SENDAWA) ABSORPSI NaCl DAPAT MENINGKATKAN RETENSI

GARAM DAN AIR PADA PASEN GAGAL JANTUNG, HIPERTENSI DAN INSUFISIENSI GINJAL.

Ca(CO3)2 Ca(CO3)2 KURANG LARUT DAN BEREAKSI

LEBIH LAMBAT DARI NaHCO3, BEREAKSI DENGAN HCl MEMBENTUK CO2 DANCaCl2

MENYEBABKAN SENDAWA DAN ALKALOSIS METABOLIK

DOSIS TINGGI DAPAT MENYEBABKAN HYPERKALSEMIA DAN INSUFISIENSI GINJAL

DAN ALKALOSIS METABOLIK(MILK ALKALI SYNDROME).

Mg (OH)2 ATAU Al(OH)3 BEREAKSI LAMBAT DENGAN HCl

MEMBENTUK MgCl2 atau AlCl3+H2O. TIDAK MENYEBABKAN SENDAWA SEBAB

TIDAK ADA GAS YANG TERBENTUK TIDAK PERNAH MENIMBULKAN ALKALOSIS

METABOLIK KARENA EFEKTIFITAS REAKSI NEUTRALISASI

ASAM LAMBUNG

Al(OH)3 ANALOG DENGAN Mg(OH)3 BEREAKSI LAMBAT KEUNTUNGAN TIDAK MENYEBABKAN SENDAWA TIDAK PENAH MENIMBULKAN

ALKALOSIS METABOLIK

EFEK SAMPING: GARAM MAGNESIUM DAPAT MENYEBABKAN DIARE OSMOTIK ALUMINIUM MENYEBABKAN KONSTIPASI KE-2 OBAT SERING DIBERIKAN DALAM

BENTUK CAMPURAN: (GELLUSIL, MAALOX, MYLANTA). UNTUK MENGURANGI GANGGUAN FUNGSI

SALURAN CERNA DIGUNAKAN CAMPURAN

KONTRAINDIKASI MAGNESIUM DAN ALMUNIUM

DIABSORPSI DAN DIEKSKRESI MELALUI GINJAL

KARENA ITU PASIEN DENGAN INSUFISIENSI GINJAL

TIDAK DIANJURKAN MENGKOSUMSI OBAT INI UNTUK WAKTU LAMA

INTERAKSI OBAT

SEMUA ANTASIDA DAPAT BERPENGARUH TERHADAP ABSORPSI OBAT LAIN DENGAN MENGIKAT OBAT TERSEBUT, MISALNYA TETRASIKLIN,FLUOROKUINOLON DAN BESI

DENGAN DEMIKIAN TIDAK BOLEH DIBERIKAN DALAM KURUN WAKTU 2 JAM SETELAH PEMAKAIAN OBAT-OBAT TERSEBUT DIATAS

2. ANTAGONIS RESEPTOR H-2

SEJAK 1970 S/D 1990 OBAT INI SERING DI R/-KAN HINGGA DITEMUKAN ANTIBIOTIKA U/ HELYCOBACTER PYLORICUM DAN PROTON PUMP INHIBITOR.

SIMETIDIN RANITIDIN FAMOTIDIN NIZATIDIN SIMETIDIN,RANITIDIN, AND FAMOTIDIN MENGALAMI

METABOLISME LINTAS PERTAMA DI HATI MENYEBABKAN BIOAVAILIBILITAS HANYA MENCAPAI 50 %.

NIZATIDIN HANYA MENGALAMI SEDIKIT METABOLISME LINTAS PERTAMA DAN BIOAVAILIBILITAS HAMPIR MENCAPAI 100 %.

PENGURANGAN DOSIS DIPERLUKAN PADA PASEN INSUFISIENSI GINJAL DAN HATI.

PERBANDINGAN FARMAKOKINETIK BLOKER RESEPTOR H-2

OBAT POTENSI AD/GU GED

SIMETIDIN 1 800 mgHS/ 800bid 400 mg bid

RANITIDIN 4-10 X 300 mg HS/ 150 mg bid 150 mg bid

NIZATIDIN 4-10 X 300 mg HS/ 150 mg bid

150 mg bid FAMOTIDIN 20-50 X 40 mg HS/ 20 mg bid 20 mg bid

PENGGUNAAN KLINIS:

a.GASTRO-ESOPHAGEAL REFFLUX DISEASES

PASIEN YANG SERING MENGALAMI HEARTBURN ATAU DISPEPSIA (KURANG DARI 3 KALI SEMINGGU) DAPAT MENGGUNAKAN ANTASIDA

ATAU ANTAGONIS RESEPTOR H-2 SECARA INTERMITEN

b.PENYAKIT ULKUS PEPTIKUM PROTON PUMP INHIBITORS TELAH

MENGGANTIKAN ANTAGONIS RESEPTOR H-2 SECARA LUAS UNTUK PENGOBATAN ULKUS PEPTIKUM

c. DISPEPSIA-NON ULKUS ANTAGONIS RESEPTOR H-2 SERING

DIGUNAKAN UNTUK TERAPI DISPEPSIA INTERMITEN.

YANG BUKAN DISEBAKAN OLEH ULKUS PEPTIKUM

d. MENCEGAH PERDARAHAN AKIBAT GASTRITIS KARENA STRES

ANTAGONIS RESEPTOR H-2 SECARA SIGNIFIKAN TERNYATA

MENGURANGI INSIDENSI PERDARAHAN AKIBAT GASTRITIS KARENA STRES

PENGURANGAN DOSIS DIPERLUKAN PADA PASEN DENGAN INSUFISIENSI GINJAL,HATI DAN PASEN TUA.

EFEK SAMPING:

BINGUNG HALUSINASI AGITASI PADA PEMBERIAN I.V.(PASIEN

TUA,INSUFISIENSI GINJAL DAN HATI ). GINEKOMASTIA (LAMA DAN DOSIS TINGGI) DISKRASIA DARAH BRADIKARDIA (JARANG) IMPOTENSI PADA PRIA GALAKTORE (KHAS PADA CIMETIDIN).

KONTRA INDIKASI

KEHAMILAN IBU MENYUSUI

3.INHIBITOR POMPA PROTON SEJAK PENGENALANNYA DI AKHIR TAHUN 1980-AN. OBAT-OBAT INI SEKARANG MERUPAKAN SALAH SATU

OBAT YANG TERJUAL SECARA LUAS DI SELURUH DUNIA KARENA TERKENAL AKAN EFEKTIFITAS DAN KEAMANANNYA

CONTOH PREPARAT: OMEPREAZOL LANSOPRAZOL PANTOPRAZOL ESOMEPRAZOL RABEPRAZOL SEMUA PREPAT PPI TERSEDIA SEBAGAI

PREPARAT ORAL KECUALI PANTOPRAZOL TERSEDIA SEBAGAI OBAT SUNTIK IV.

Omeprazol 20 mg/kap,1dd1 selama 4 minggu

Lanzoprazol:30 mg/kap,1dd1 Ulkus dudeni dan GERD 4 minggu Ulkus gaster jinak: 8 minnguPantoprazol:40 mg/tab.1dd1,2-8 mnggu Injeksi:40 mg/iv

FARMAKOKINETIK INHIBITOR POMPA PROTON

OBAT BIOAVAILIBILITAS T -1/2

OMEPRAZOL 40 - 65 % 0,5 – 1

ESOMEPRAZOL 50 - 89 % 1,2

LANSOPRAZOL 80 – 90 % 1,5

PANTOPRAZOL 77 % 1,9

RABEPRAZOL 52 % 0,7 – 2,0

INDIKASI

GASTRO-ESOPHAGEAL REFLUX DISEASES PPI MERUPAKAN OBAT YANG LEBIH EFEKTIF

UNTUK NON-EROSIF DAN PENYAKIT REFLUKS PENYAKIT ULKUS PEPTIKUM DIBANDINGKAN DENGAN ANTAGONIS

RESEPTOR H-2 PPI LEBIH CEPAT MEREDAKAN DAN MENYEMBUHAN LUKA PADA KASUS TERSEBUT

DISPEPSIA NON-ULKUS PPI EFEKTIF UNTUK TERJADI DISPEPSIA

ULKUS MENCEGAH GASTRITIS AKIBAT STRES OBAT INI MAKIN MENINGKAT

PENGUNAANNYA PADA PASEN KRITIS SEHINGGA MENGURANGI INSIDEN PERDARAHAN MUKOSA AKIBAT STRES

GASTRINOMA DAN GEJALA HIPERSEKRESI SUPRESI SEKRESI ASAM DAPAT DICAPAI

DENGAN SEMPURNA OLEH OBAT PENGHAMBAT POMPA PROTON

EFEK SAMPING : NYERI KEPALA DIARE DAN NYERI ABDOMEN PENURUNAN ABSORPSI VITAMIN B-12 YANG

DIBERIKAN SECARA ORAL INFEKSI USUS POTENSI MENINGKATNYA KELAINAN AKIBAT

PENINGKATAN GASTRIN SERUM POTENSI MENINGKATNYA KELAINAN AKIBAT

PENURUNAN ASIDITAS LAMBUNG

INTERAKSI OBAT DAPAT MEROBAH ABSORPSI OBAT-OBAT KETOKONAZOL DIGOKSIN DIAZEPAM FENITOIN TEOFILIN OMEPRAZOL MENGHAMBAT METABOLISME KUMARIN,

DIAZEPAM, DAN FENITOIN. LANSOPRAZOL MENINGKATKAN BERSIHAN TEOFILIN RABE DAN PANTOPRAZOL DAPAT BERINTERAKSI

SECARA BERMAKNA DENGAN OBAT-OBAT TERTENTU

B. OBAT PELINDUNG MUKOSA

1.SUCRALFATE INDIKASI ULKUS DUODENI MENCEGAH PERDARAHAN AKIBAT GASTRITIS KARENA

STRES DISPEPSIA AKIBAT PENGGUNAAN NSAIDS OBAT INI TIDAK EFEKTIF UNTUK MENCEGAH ATAU

PENYEMBUHAN ULKUS AKIBAT NSAIDS EFEK SAMPING KONSTIPASI KONTRAINDIKASI: INSUFISIENSI GINJAL

2 ANALOG PROSTAGLANDIN MUKOSA SALURAN CERNA MENSINTESIS BEBERAPA

PROSTAGLANDIN ANTARA LAIN :PGE DAN PGF

CONTOH MISOPROSTOL ANALOG METIL PGE-1 TELAH TERBUKTI EFEKTIF UNTUK GANGGUAN SALURAN CERNA

INDIKASI ULKUS YANG DIINDUKSI NSAIDS EFEK FARMAKODINAMIK PROTEKTOR MUKOSA, MERANGSANG MUKOSA,

MENSEKRESI BIKARBONAT,MENINGKATKAN ALIRAN DARAH, BERIKATAN DENGAN RESEPTOR PROSTAGLANDIN PADA SEL PARIETAL,MENGHAMBAT HISTAMIN DAN ASAM.

Contoh: MISOPROSTOL: (CYTOTEC,GASTRUL):200 mcg/tab. 4dd1 KI: Rencana/Kehamlan dan Masa laktasi ES:GIT,kram,spotting,menorragia dan dismenore

EFEK SAMPING DIARE NYERI AKIBAT KRAM ABDOMEN KONTRA INDIKASI: KEHAMILAN

3. COLLOIDAL BISMUTH COMPOUNDS

BISMUT SUBSALISILAT BISMUT SUBSITRAT FARMAKODINAMIK: SEPERTI SUKRALFAT BISMUT MUNGKIN MAMPU MELINDUNGI ULKUS DAN DAERAH EROSI MEMBENTUK LAPISAN PROTEKTIF MELAWAN

ASAM DAN PEPSIN MERANGSANG SEKRESI PROSTAGLANDIN,

MUKUS, DAN BIKARBONAT.

INDIKASI:

DISPEPSIA DIARE AKUT ERADIKASI INFEKSI H.PILORIKUM

EFEK YANG MERUGIKAN: WARNA FESES HITAM TERSAMAR DENGAN PERDARAHAN

SALURAN CERNA

4.PROSTAGLANDINE

II.OBAT YANG MERANGSANG MOTILITAS SALURAN CERNA

OBAT YANG SECARA SELEKTIF DAPAT MERANGSANG FUNGSI GERAK SALURAN CERNA (OBAT PROKINETIK)

MEMILIKI KEGUNAAN KLINIK SEBAGAI BERIKUT:

OBAT YANG DAPAT MENINGKATKAN TEKANAN SFINGTER BAGIAN BAWAH USOPAGUS MUNGKIN BERGUNA UNTUK TERAPI GERD

OBAT YANG DAPAT MEMPERBAIKI PENGOSONGAN LAMBUNG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK TERAPI KASUS:

GASTROPARESIS DAN PASCA BEDAH YANG MENGALAMI HAMBATAN PENGOSONGAN LAMBUNG.

OBAT-OBAT YANG MERAGSANG USUS HALUS BERGUNA UNTUK ILEUS PASCA OPERASI

PSEUDO-OBSTUKSI USUS KRONIS. OBAT YANG MENINGKATKAN TRANSIT KOLON

BERGUNA UNTUK TERAPI KONSTIPASI. SAYANGNYA OBAT-OBAT INI JUMLAH

KETERSEDIANNYA TERBATAS UNTUK PENGGUNAAN DI KLINIK

1.KOLINERGIK AGONIS BETANEKOL NEOSTIGMIN

2.METOKLORPAMID Mekanisme kerja: Diaali a oleh

stimulasi kolinergik DOMPERIDON Anti emetika CISAPRID ES: Perpanjangan QT pada EKG.

INDIKASI:

GERD GANGGUAN PENGOSONGAN LAMBUNG DISPEPSIA NON-ULKUS

MENCEGAH MUNTAH STIMULASI LAKTASI PASCA PARTUS

EFEK YANG MERUGIKAN KELELAHAN NGANTUK INSOMNIA CEMAS AGITASI

3.MAKROLID ERITROMISIN

III. LAKSAN

1.BULK FORMING

Koloid bersifat hidrofilik,yang menyerap air membentuk bulk,gel yang mendlatasi kolon dan menybabkan peningktan peistaltik, Antara lian poduk-poduk tanaman alami

PSILIUM METILSELULOSE Na-KARBOKSIMETILSELULOSE AGAR-AGAR POLIKARBOFIL Ca-POLIKARBOFIL

2.EMOLIENSTOOL SURFACTANT AGENTS ( SOFTENER)Memungkikan air dan lemak

menembus.Dapat diberikan cara oral atau rektal.

DOKUSAT (Dioktilnatrium sulfosuksinat)

Parafin cair Minyak zaitun

3. LAKSAN OSMOTIKUsus dapat mengencerkan feses,cairan bersifat

isotonik didalam usus.Obat ini telarut tetapi bukan merupakan bahan yag dapat diserap

MILK MAGNESIA SORBITOL Mg-SITRAT Na-FOSFAT POLIETILEN GLIKOL)

LAKTULOSA

4. LAKSAN STIMULAN Meninduksi peristaltik

usus,mekanise (?).Stimulasi langsung sistim saraf enterik dan elektrolit usus dan sekresi cairan

ANTRAKUINON(Aloe,senna dan cascara) TURUNAN DIFENILMETAN (Bisacodil) CASTROR OIL,iritasi lokal…..>simulasi

IV.OBAT-OBAT ANTI DIARE1.AGONIS OPIOID Memiliki efek konstipasi yang poten Meningkatkan peristalik melalui

inhibisi saraf pre-sinap kolinergik dalam submukosa dan pleksus mienterik meninkatkan waktu trasit kolon dan penyerapan cairan feses

LOPERAMID DIFENOKSILAT2.SENYAWA KOLOID BISMUT

2.SENYAWA KOLOID BISMUTDi USA bismuth subsalisilat Di lain negara bismuth subsitratdan dinitratObat ini menyebabkan frekuensi

defekasi dan keenceran dikurangi

3.KAOLIN4.BILE SALT BINDING RESINS,menghambat

diare feses yang eebiha asam empedu

KOLESTIRAMIN KOLESTIPOL OSTREOTID,me(-)sekresi hormon,

sekresi cairan usus dan sekresi pankeas dan me(-) perisaltik usus.

V.OBAT-OBAT UNTUK TERAPI IRRITABLE BOWEL SYNDROME

IBS ADALAH SATU PENYAKIT IDIOPATIK KRONIS YANG DITANDAI

OLEH: RASA TAK ENAK PADA PERUT, ATAU KRAM)

DIIKUTI GANGGUAN FUNGSI USUS SEPERTI DIARE,KONSTIPASI ATAU KEDUANYA

TERAPI FARMAKOLOGIS DITUJUKAN UNTUK MEREDAKAN NYERI ABDOMEN DAN MEMULIHKAN FUNGSI USUS

GOLONGAN OBAT 1.ANTISPASMODIK (ANTIKOLONERGIK) HIOSIAMIN

2.ANTAGONIS RESEPTOR SEROTONIN 5-HT3

ALOSTERON GRANISETRON DOLANSETRON3. SEROTONIN 5-HTAGONIST STEGASEROD

VI. OBAT ANTI EMETIKNAUSEA DAN VOMITUS MERUPAKAN GEJALA AKIBAT BERBAGAI SEBAB ANTARA LAIN: EFEK SAMPING OBAT PENYAKIT SISTEMIK INFEKSI KEHAMILAN GANGGUAN VESTIBULER INFEKSI SSP HIPERTENSI PERITONITIS PENYAKIT HEPATOBILIER RADIASI KEMOTERAPI OBSTRUKSI SALURAN CERNA ILEUS ATAU INFEKSI

GOLONGAN OBAT ANTI EMETIKA

SEROTONIN 5-HT3 ANTAGONISTS ALOSETRON ONDANSETRON GRANISETRON DOLASETRON

FENOTIAZIN & BUTIROFENON PROMETAZIN PROKLORPERAZIN TIETILPERAZIN

SUBSTITUTED BENZAMIDES METOLOPRAMID TRIMETOBENZAMID

ANTIHISTAMIN DAN ANTIKOLINERGIK DIFENHIDRAMIN DIMENIDRINATBENZODIAZEPINKANABINOID DRONABINOL KORTIKOSTEROID DEKSAMETASON METILPREDNISOLON

VII. OBAT-OBAT UNTUK TERAPI INFLAMATORY BOWEL DISEASE (IBD)

PENYAKIT PERADANGAN USUS TERDIRI DARI: ULSERATIVE COLITIS

DAN CHRON’S DISEASE ETIOLOGI DAN PATOGENESIS KEDUA

PENYAKIT INI BELUM DIKETAHUI TERAPI FARMAKOLOGIS SERING

MELIBATKAN BERBAGAI GOLONGAN OBAT YANG BERBEDA EFEKNNYA DAN TIDAK MEMILIKI MEKANISME YANG SPESIFIK:

ANTI-INFLAMASI

1. AMINOSALISILAT BERISI :5-AMINOSALISYLIC-ACID (5-ASA) SULFASALAZIN OLSALAZIN BALSALAZIN MESALAMIN

2.ANALOG PURIN AZATIOPRIN 6-MERKAPTOPURIN3.METOTREKSAT4.ANTI TNF-ALFA

VIII. SUPLEMEN ENZIM PANKREAS ROBORANTIA 1 PANKREATIN 2.PANKREALIPASE

OBAT-OBAT UNTUK TERAPI FLATULENSI &OBAT DIGESTAN

1.SIMETIKON 2 POLISILOKSAN 3.METILPOLISILOKSAN 4.PANKREATIN 5.TRIPANZIM 6.PANCREON 7.PANKREOFLAT

OBAT UNTUK TERAPI PENYAKIT PERLEMAKAN HATI (FATTY LIVER)

ROBORANTIAOBAT-OBAT UNTUK TERAPI JAUNDICEROBORANTIA 1. LESITIN,VITAMIN B2,B6,B12,

NIKOTINAMID,VIT E DAN METHIONINE

OBAT-OBAT UNTUK TERAPI HEMORHOID

POLIKRESULEN CINCOKAIN METACRESOL SULFONIC ACID METANOL LIDOKAIN Al-SUBASETAT HIDROKORTISON ASETAT

TERAPI KERACUNAN MAKANANSTRATEGI TERAPI TERGANTUNG PADA KEADAAN UMUM PASEN MANIFESTASI KLINIK ETIOLOGI

TERAPI DAPAT BERUPA PEMBERIAN OBAT DAN TINDAKAN:

1. EMETIKA 2. BILAS LAMBUNNG 3 ACTIVATED CHARCOAL 4. KATARTIK 5. DIALISIS PERITONEAL 6. HEMODIALISIS 7. HEMOPERFUSI

TERAPI APENDISITIS AKUT1.TERAPI MEDIKAMENTOSA PADA PRINSIPNYA GUNAKAN

ANTIBIOTIKA YANG SESUAI DENGAN DENGAN SPESIES BAKTERI PENYEBAB.

LANGKAH PERTAMA GUNAKAN ANTIBIOTIKA BERSPEKTRUM LUAS

2.OPERASI

TERAPI ABSES APENDIKULAR SAMA HALNYA DENGAN APENDISITIS AKUTA GUNAKAN

ANTIBIOTIK YANG SENSITIF TERHADAP BAKTERI PENYEBAB

LANGKAH PERTAMA GUNAKAN ANTIBIOTIK BERSPEKTRUM LUAS

REFF: 1. Betram G.Katzung

Basic & Clinical Pharmacology, ninth edition, 1034 – 63 2. Lippincott,s, Illustrated Reviews Pharmacologgy 3rd edition

Richard D.Howland Mary J.Mycek, 2006.,323 - 34

Mimms, Indonesia, 2008

2.OBAT-OBAT ANTI FUNGI

OBAT ANTI FUNGI SUBCUTAN DAN SISTEMIK AMPHOTHERICIN B FLUCYTOCINE KETOCONAZOLE FLUCONAZOLE CASPOFUNGIN ITRAKONAZOLE VORICONAZOLE

OBAT-OBAT ANTI FUNGI CUTAN BUTOCONAZOLE CLOTRIMAZOLE ECONAZOLE GRISEOFFULVIN MICINAZOLE NYSTATIN TERBINAFINE TERCONAZOLE

OBAT-OBAT ANTIFUNGI SUBCUTAN DAN SISTEMIK OBAT GOLONGAN INI YANG ‘ZOLE’ EFEKTIF UNTUK CANDIDIASIS ATAU DERMOFILIK YANG TOPIKAL

AMPHOTHERICINE POLYENE MACROLIDE ANTIBIOTIC DIHASILKAN DARI STREPTOMYSES

NODOSUS TELAH MENGALAMI BERBAGAI

PERCOBAAN DIDAPAT FORMULA YANG AMAN TERUTAMA BAGI GINJAL

MEKANISME KERJA: BEBERAPA MOLEKUL AMPHOTHERICINE-B

BERIKATAN DENGAN ERGOSTEROL MEMBRAN PLASMA SEL FUNGI

YANG SENSITIF

IKATAN INI AKAN MENGHASILKAN PORUS (SALURAN )

YANG MEMBUTUHKAN INTERAKSI HIDROFOBIK

ANTARA SEGMEN LIPOFILIK DENGAN STEROL.

PORUS MEMUTUSKAN FUNGSI MEMBRAN DIIKUTI KELUARNYA ELEKTROLIT ( K ) DAN MOLEKUL-MOLEKUL KECIL DARI

SEL…….> KEMATIAN SEL.

SPEKTRUM ANTI FUNGI

AMPHOTERICINE B BERSIFAT FUNGISTATIK DAN FUNGISIDA:

EFEK INI TERGANTUNG JENIS ORGANISME DAN KONSENTRASI

OBAT. OBAT INI EFEKTIF TERHADAP

CANDIDA ALBICANS HISTOPLASMA CAPSULATUM CRYPTOCOCCUS NEOFORMANS COCCIDIODES IMMITIS BLASTOMYCES DERMATITIDIS.DAN

BANYAK STRAIN ASPERGILLUS.

RESISTENSI JARANG TERJADI…> BIASANYA TERJADI

KARENA MENURUNNYA ERGOSTEROL PADA MEMBRAN FUNGI

AMPHOTHERICIN B TIDAK LARUT DALAM AIR PREPARAT INJEKSI MEMERLUKAN PENAMBAHAN

Na-DEOXYLATE > KOLOID PEMBERIAN : I.V.( CARA LAMBAT) INTRATHECAL PADA KASUS

MENINGITIS OLEH FUNGI

EFEK AMPING: REAKSI ANANAFILAKTIK KONVULSI DEMAM TINGGI DISERTAI MENGGIGIL GAGAL GINJAL HYPOTENSI ANEMIA KELAINAN NEUROLOGIS THROMBOPHLEBITIS.

FLUCYTOSINE

MERUPAKAN SINTETIK ANTIMETABOLIT PIRIMIDIN MEKANISME KER\JA 5-FC MASUK KEDALAM SEL FUNGI MELALUI ENZIM CYTOSINE SPESIFIC PERMEASE (TAK TERDAPAT PADA SEL MAMALIA) > KONVERSI BEBERAPA TAHAP > 5-FLUORODEOXYURIDINE 5-MONOPHOPHATE( 5-

FdUMP) SPEKTRUM ANTI FUNGI EFEKTIF BILA DIKOMBINASI DENGAN

AMPHOTHERICIN B TERHADAP . CANDIDIASIS DAN CRYPTOCOCCOSIS

RESISTENSI :TERJADI PADA PEMBERIAN TUNGGAL OBAT INI

FARMAKOKINETIK PEMBERIAN: P.O EFEK SAMPING NEUTROPENIA DEPRESI SUMSUM TULANG. GANGGUAN FAAL HATI ( REVERSIBEL) GANGGUAN SALURAN CERNA ( NAUSEA,

VOMITUS DAN DIARE) ENTEROCOLITIS BERAT

KETOCINAZOLE PREPARAT ORAL PERTAMA EFEKTIF

UNTUK MICOSIS SISTEMIK. BERSIFAT FUNGISTATIKK MEMBLOK -14 ALFA-DEMETHYLASE

(CYTOCHROME P450) KONVERSI LANOSSTERO KE

ERGOSTEROL DIHAMBAT >MERUSAK MEMBRAN DAN FUNGSI >MENGHAMBAT PERTUMBUHAN FUNGI

SPEKTRUM ANTIFUNGI EFEKTIF UNTUK TERAPI HISTOPLASMA BLASTOMYSES CANDIDA COCCIDIODES

RESITENSI SERING MENJADI MASALAH PEMBERIAN : HANYA DIBERIKAN P.O EFEK SAMPING ALERGI GANGGUAN SALUURAN CERNA GYNECOMASTIA INTERAKASI: DENGAN OBAT-OBAT: SIKLOSFORIN,FENITOIN, TOLBUTAMID

DAN WARFARIN

FLUCONAZOLE OBAT INI DAPAT MENEMBUS CSF EEKTIF UNTUK TERAPI: CRYPTOCOCCUS NEOFORMANS CANDIDEMMIA COCCIUDIOIDOMYCOSIS SEMUA BENTUK CANDIDIASIS MUCOCUTAN

KEUNTUNGAN DIBANDING DENGAN KETOKONAZOLE:

TIDAK BEREFEK ENDOKRINOLOGIS ABSORPSI TAK TERGANTUNG ASIDITAS LAMBUNG

JARANG MENIMBULKAN GEJALA GANGGUAN SALURAN CARA PEMBERIAN : P.O DAN I.V TOKISITAS : BERSIFAT TERATOGENIK KONTRA INDIKASI : KEHAMILAN CASPOFUNGIN EFEKTIF UNTUK ASPERGILLUS DAN CANDIDA Kepustakaan : Lippincott’sillustrated Reviews Pharmacology 3 rd

edition Richard D.Howland Mary J.Mycek

Sekian Terima Kasih

PRAKTIKUM FARMAKOLOGI PERATURAN PRAKTIKUM UNTUK MELAKUKAN PRAKTIKUM MAHASISWA DIBAGI DALAM

KELOMPOK KELOMPOK KETUA KELOMPOK BERTINDAK SEBAGAI PENANGGUNG JAWAB ELOMPOK NYA.TIAP ANGGOTA KELOMPOK HARUS MENTAATI PERATURAN SEBAGAI BERIKUT

1. DATANG TEPAT WAKTU 2. PADA SETIAP PRAKTIKUM HARUS MEMAKAI JAS PRAKTIKUM 3. SEBELUM MELAKUKAN PRAKTIKUM PLAJARI TERLEBIH DAHULU

PENUNTUN PRAKTIKUM 4. BERHATI-HATILAH DALAM MENGGUNAKAN ALAT DAN BAHAN KIMIA 5. BERILAH NAMA PADA SEMUA OBAT/ZAT DAN CATATLAH APA YANG

DIPAKAI 6. JANGAN BERSENDA GURAU DAN MEMBUANG WAKTU 7. BINATANG PERCOBAAN HARUS DIPERLAKUKAN SECARA BIJAKSANA

8. BILA PRAKTIKUM TELAH SELESAI BERSIHKAN ALAT-ALAT DAN KEMBALIKAN BINATANG PERCOBAAN

9. TIAP KELOMPOK HARUS MENCATAT HASIL PERCOBAAN YANG DIPEROLEH

10.MAHASISWA PEWRCOBAAN HARUS TERLEBIH DAHULU MEMERIKSAKAN KESEHATAN

11. RIAP MAHASISWA DARI TTIAP KELOMPOK HARUS MEMBUAT LAPORAN PRAKTIKUM

12. LAPORAN PRAKTIKUM DISERAHKAN 1 (SATU) MINGGU SETELAH PERCOBAAN DILAKUKAN

13. MAHASISWA YANG TIDAK MEMBUAT LAPORAN PRAKTIKUM TIDAK DIPERKENANKAN MENGIKUTI PRAKTIKUM SELANJUTNYA

14. BEKERJALAH DENGAN TELITI DAN MENGINGAT SYARAT-SYARAT KEBERESIHAN

15. PADA WAKTU PRAKTIUM TIDAK DIBOLEHKAN PULANG ATAU KELUAR RRUANGAN PRAKTIKUM TANPA IZIN

16. BILA ALAT RUSAK ATAU BINATANG MATI, MAHASIUSWA/KELOMPOK YANG BERSANGKUTAN HARUS MENGGANTINYA

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

1………………………………………………….NPM……….. 2………………………………………………….NPM……….. 3………………………………………………….NPM………..

4………………………………………………….NPM……….. 5……………………………………………….. NPM………..

I. HASIL PERCOBAAN :…………………………………………………………………..II. FANGGAL PERCOBAAN :……………………………………………………………………III. TUJUAN PERCOBAAN :……………………………………………………………………

IV. SUBYEK PERCOBAAN : UMUR JENIS KELAMIN SPESIES BB/TB OBAT/ZAT YANG DIGUNAKAN NAMA DOSIS/JUMLAH CARA PEMAKAIAN

VI. ALAT-ALAT YANG DIUPAKAIVII. CARA MELAKUKAN PERCOBAAN: TERANGKAN SECARA SINGKAT,SISTEMATIS APA

YANG SAUDARA LAKUKAN PADA PRAKTIKUM, SESUAI PEDOMAN PRAKTIKUM

VIII. HASIL PERCOBAAN LAPORKAN HASIL OERCOBAAN YANG

OBYEKYTIF YANG SAUDARA PEROLEH DARI PRAKTIKUM

BILA PERLU SERTAKAN GRAFIK/TABEL.IX. PEMBICARAAN: PELAJARILAH DARI LITERATUR/KJULIAH

MEENGENAI FARMAKOLOGI OBAT-OBAT YANG DIGUNAKAN.

X. KESIMPULAN; BAGAIMANA KESIMPULAN SAUDARA ATAS HASIL

PPERCOBAAN, BILA TIDAK SESUAI DENGANTEORI YANG SAUDARA PEROLEH DARI LLITERATUR ATAU KULIAH, JELASKAN ALASANNYA.APAKAH DARI FAKTOR:

ALAT,OBAT,HEWAN,MANUSIA PERCOBAAN, KESALAHAN PROSEDUR PERCOBAAN

XI. JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN YANG TERCANTUM PADA PENUNTUN PRAKTIKUM

XII. DAFTAR KEPUSTAKAAN: CANTUMKAN DAFTAR KEPUSTAKAAN YANG

SAUDARA PAKAI DALAM MENYUSUN LAP[ORAN PRAKTIKUM ( TEXT BOOK, JUORNAL, MAJALAH, BAHAN KULIAH ).

PRAKTIKUM OBAT SALURAN CERNA

Judul :PERBANDINGAN EFEK BEBERAPA KATARTIKA. Tujuan :Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa akan

mampu memperlihatkan perbandingan efek pada hewan

percobaan. Obat-obat :1. MgSO4

2. Bisakodil 3.Parafin cair 4. Minyak jarak

Alat-alat 1.Beker glass 1000 cc 2. Jarum oral 3. Selotip Hewan Percobaan Mencit ( Mus musculus)

SekianTerimakasih