strategi marketing communication - sekolah tinggi ilmu komunikasi. strategi... · 2019. 5. 7. ·...
Post on 25-Feb-2021
9 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
Strategi Marketing Communication
Suroboyo Carnival Park (SCP) dalam Meraih Pengunjung Wisata Wahana
SKRIPSI
Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Surabaya
“Almamater Wartawan Surabaya” Untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Ilmu Komunikasi
Oleh :
TRIYA MAULANA RAHMA
NPM : 12.21.0009
KEKHUSUSAN : PUBLIC RELATIONS
SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI
ALMAMATER WARTAWAN SURABAYA
2016
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi Oleh :
Nama : Triya Maulana Rahma
NPM : 12.21.0009
Judul Skripsi : Strategi Marketing Communication Suroboyo Carnival Park (SCP)
dalam meraih pengunjung wisata wahana
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan.
Surabaya, 29 Januari 2016
Pembimbing
Jokhanan Kristiyono, M.Med. Kom
iii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa
skripsi yang saya tulis :
Judul : Strategi Marketing Communication Suroboyo Carnival Park (SCP)
dalam meraih pengunjung wisata wahana
Sub Judul : -
Yang saya ajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi S-1 Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi-AWS adalah benar-benar hasil karya
penelitan saya sendiri bukan hasil menjiplak (plagiat) karya orang lain.
Surat pernyataan tentang orisinalitas (keaslian) ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Saya siap mempertanggungjawabkan dan menerima resiko apapun apabila dikemudian
hari terbukti pernyataan saya ini tidak benar*
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------
Surabaya, 29 Januari 2016
Saya Pembuat Pernyataan:
Triya Maulana Rahma
NPM : 12.21.0009
*Pernyataan yang dicetak dalam huruf miring (cursif) ditulis ulang dengan tulisan tangan.
iv
MOTTO :
“Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari
betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.” (Thomas
Alva Edison)
“Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil, namun jika kita
tidak mencoba, kita tidak akan tau bahwa sebenarnya kita mampu melakukannya
dengan baik.”
Skripsi ini saya Persembahkan Kepada :
Kedua Orang Tua
Kakak-kakak
Almamater Stikosa-AWS
v
ABSTRAK
Hadirnya beberapa wisata wahana di Jawa Timur dan sekitarnya, membuat kota Surabaya ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda. Pada Juli 2014, Suroboyo Carnival Park (SCP) resmi dibuka dan menjadi wisata wahana pertama di Surabaya yang beroperasi pada malam hari.
Penelitian ini menggunakan metode campuran yakni kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode wawancara secara mendalam untuk penelitian kualitatif untuk mengetahui strategi marketing communication(marcom) SCP dalam meraih pengunjung wisata wahana, dan metode survey/kuesioner untuk penelitian kuantitatif untuk mengetahui pengaruh strategi marcom SCP terhadap perilaku pengunjung. Metode analisis yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dan metode regresi linear yang akan menunjukkan kekuatan hubungan variabel bebas strategi marketing communication SCP dengan variabel terikat perilaku pengunjung wisata wahana.
Dari hasil analisis penelitian menyebutkan bahwa tim promosi dan marketing menggunakan iklan, event, promosi penjualan, perjualan personal, dan penjualan secara langsung sebagai cara untuk menarik pengunjung lebih banyak lagi, dan setelah melakukan evaluasi terhadap strategi yang dilakukan, hasilnya terdapat pengaruh yang signifikan terhadap strategi marketing communication SCP dengan perilaku pengunjung wisata wahana, dan menunjukkan kontribusi pengaruh antara variabel bebas dan terikat sebesar 37,5% dan sisanya sebesar 62,5% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang diteliti.
Kata Kunci : Suroboyo Carnival Park, Strategi Marketing Communication, Perilaku
Pengunjung
vi
KATA PENGANTAR
Segenap puja dan puji syukur peneliti sampaikan kepada Allah SWT karena atas rahmat
dan karuania-Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan penyelesaian skripsi sebagai salah satu
syarat menyelesaikan program sarjana, dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Peneliti menyadari bahwa terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan,
doa, serta dukungan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendaan hati, keikhlasan, dan
ketulusan, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua, Bapak Agus Supriyono dan Ibu Solicha, atas semua yang pernah
diberikan khususnya semangat, motivasi, dan doa, terimakasih karena setiap tengah
malam selalu mendirikan sholat malam dan mendoakan kelancaran peneliti dalam
mengerjakan skripsi, “maafkan jika anak mu ini masih belum bisa memberikan
sesuatu yang lebih membanggakan dari ini. Terimakasih karena telah menjadi sosok
orang tua yang begitu luar biasa dalam kehidupan saya. Im proud to be your
children.”
2. Kedua kakak-kakak peneliti, mas Eko Yudha Prastyo, dan Mbak Richa Dwi Saputri
yang selalu menjadi inspirasi untuk bisa menjadi orang yang lebih baik. “Terimakasih
Mbak Rich karena menjadi kakak, sahabat, teman curhat yang baik dan selalu
membantu dalam mengambil setiap keputusan hidupku.”
3. Keluarga besar, budhe Evi, pakde Is, Desy, terimakasih untuk pinjaman berbagai
alatnya seperti printer, dan wifi, yang kemudan bisa lebih memudahkan saya untuk
mengerjakan skrpsi ini.
4. Dosen Pembimbing, Pak Jokhanan Kristiyono, M.Med. Kom, “terimakasih banyak
pak, maaf jika saya terlalu sering bertanya dan menganggu waktu libur bapak,
terimakasih untuk bimbingannya dari awal hingga akhir hingga skripsi ini selesai.”
vii
5. Drs. Ismojo Herdono, M.Med. Kom selaku ketua STIKOSA-AWS
6. Pihak Suroboyo Carnival Park, Mas M.S Hadiarsa selaku SPV. Promosi, dan Mas
Adhitya Surya selaku SPV. Marketing, terimakasih atas kesediaan waktunya untuk di
wawancarai, khususnya mas Arsa yang telah banyak sekali membantu dari proses
perijinan hingga selesainya proses penelitian, semoga nantinya penelitian ini bisa
memberikan masukan yang berharga untuk Suroboyo Carnival Park
7. Bagian Pengajaran Stikosa AWS, Pak Darul, Pak Riyanto karena tidak keberatan
untuk berkali-kali dimintai surat yang sebenarnya berisi hal yang sama.
8. Anggota Kelleus, Atika, Amel, Cicha, terimakasih atas semangat dan doanya, walau
mungkin sedikit terpaksa karena selalu meminta doa dan semangat dari kalian,
khususnya Atika, “terimakasih karena sudah menjadi teman sharing yang
menyenangkan dan sangat membantu, walaupun bukan anak PR, tapi kamu selalu
bisa membantu mencari solusi untuk permasalahan skripsi ini.”
9. Sababatku Teman-teman muslimah, Danik, Nurenda, Priska, Vita karena sudah
membantuku mendapatkan angin segar dan penyegaran otak saat sedang suntuk-
suntuknya mengerjakan skripsi. “Semoga kalian cepat menyusul skripsinya yaa..”
10. Si Cantik Annisa Dewi ‘Icha’, terimakasih untuk beberapa buku yang telah
dipinjamkan, dan sharing seputar penelitian kuantitatifnya, ilmu mu sangat
bermanfaat sekali, buat Ardi Ramadhan, terimakasih untuk waktunya dan
kesediannya mendengarkan keluh kesah setiap malam, selalu memberikan wejangan-
wejangan maha bijak agar semangat dalam mengerjakan skripsi lagi, dan juga buat
Sulaiman, yang mau membantu menyebarkan kuesioner. “Terimakasih yaa, biar Allah
yang balas semua kebaikan kalian.”
11. Temen-temen ACTA SURYA, khususnya angkatan Gatra yang selalu bertanya
tentang skripsi ini kapan selesai, yang sempat membuat stres sendiri namun dengan
viii
hal itu akhirnya semangat ini seolah terpompa, terimakasih untuk Fahmi karena sudah
membantu membuat daftar pertanyaan yang dalam sekali.
12. Responden yang bersedia sedikit waktunya diambil untuk mengisi kuesioner
penelitian ini, terimakasih banyak ya.
13. Teman-teman yang bersedia berbagi masalah skripsi dengan peneliti.
14. Teman-teman angkatan 2012, “kalian luar biasa..”
15. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya.
Peneliti menyadari bahwa tak ada satupun hal di dunia ini yang berada dalam kata
sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan semata, demikian juga dalam
penyusunan skripsi ini, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.
Namun demikian penulis berarap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak. Aamiin.
Surabaya, 29 Januari 2016
Peneliti
Triya Maulana Rahma
ABSTRAK
Hadirnya beberapa wisata wahana di Jawa Timur dan sekitarnya, membuat kota Surabaya ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda. Pada Juli 2014, Suroboyo Carnival Park (SCP) resmi dibuka dan menjadi wisata wahana pertama di Surabaya yang beroperasi pada malam hari.
Penelitian ini menggunakan metode campuran yakni kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode wawancara secara mendalam untuk penelitian kualitatif untuk mengetahui strategi marketing communication(marcom) SCP dalam meraih pengunjung wisata wahana, dan metode survey/kuesioner untuk penelitian kuantitatif untuk mengetahui pengaruh strategi marcom SCP terhadap perilaku pengunjung. Metode analisis yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dan metode regresi linear yang akan menunjukkan kekuatan hubungan variabel bebas strategi marketing communication SCP dengan variabel terikat perilaku pengunjung wisata wahana.
Dari hasil analisis penelitian menyebutkan bahwa tim promosi dan marketing menggunakan iklan, event, promosi penjualan, perjualan personal, dan penjualan secara langsung sebagai cara untuk menarik pengunjung lebih banyak lagi, dan setelah melakukan evaluasi terhadap strategi yang dilakukan, hasilnya terdapat pengaruh yang signifikan terhadap strategi marketing communication SCP dengan perilaku pengunjung wisata wahana, dan menunjukkan kontribusi pengaruh antara variabel bebas dan terikat sebesar 37,5% dan sisanya sebesar 62,5% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang diteliti.
Kata Kunci : Suroboyo Carnival Park, Strategi Marketing Communication, Perilaku Pengunjung
ABSTRACT
The appearence of some new tourist rides make Surabaya want to bring something different as a theme park. On July 2014, “Suroboyo Carnival Park (SCP)” was officially opened and became the first theme park on Surabaya which start their operational service at evening.
This research using mix methods, there are qualitative and quantitative methods. Accumulation data technique for this research used in-dept interview for qualitative research and survey/questionnaire for quantitative, then linear regression method that will show the power of independent variable of marketing communication strategy of SCP with dependent variable of tourist rides visitor’s behaviour.
The conclusions of this analysis research are promotion team and marketing use advertisements, make event for public, giving special offer on special event and also direct selling as a method to attract more visitors. After did evaluation of the strategies, the result is marketing communication strategy of SCP is significantly influence tourist rides visitor’s behavior. The contribution effect of independent variable and dependent variable showed value 37,5% then the balance of 62,5% is influenced by other variable beyond the researched model.
Keyword : Suroboyo Carnival Park, Marketing Communication Strategy, The Behavior of visitor
i
DAFTAR ISI
Persetujuan Pembimbing Skripsi . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
Pernyataan Orisinalitas . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
Motto dan Persembahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii
Abstrak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .v
Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . viii
Daftar Tabel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xi
Daftar Gambar . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .xii
Daftar Lampiran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2 Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
1.3.1 Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
1.3.2 Manfaat Penelitian . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
- Manfaat Teoritis . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
- Manfaat Praktis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10
1.4 Kajian Pustaka . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
1.4.1 Pengertian Strategi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
1.4.2 Pengertian Komunikasi .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12
1.4.3 Pengertian Pemasaran .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16
1.4.4 Bauran Marketing (Marketing Mix) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 18
1.4.5 Bauran Komunikasi Pemasaran .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20
1.4.6 Hubungan antara Strategi dengan Pemasaran . . . . . . . . 24
1.4.7 Teori S-O-R . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25
1.5 Kerangka Berfikir . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27
ii
1.6 Metodologi Penelitian Kualitatif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29
1.6.1 Metode Riset . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .29
1.6.2 Jenis dan Sumber Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30
1.6.3 Teknik Pengumpulan dan Pencatatan Data . . . . . . . 31
1.6.4 Pemeriksaan Keabsahan Data . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . 31
1.6.5 Teknis Analisis dan Interpretasi Data .. . . . . . . . . . . . . 32
1.7 Metodologi Penelitian Kualitatif . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32
1.7.1 Metode dan Jenis Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32
1.7.2 Populasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 33
1.7.3 Teknik Sampling . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 33
1.7.4 Sample . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 34
1.7.5 Variabel Penelitian dan Operasional Konsep .. . . . . . . 35
1.7.6 Hipotesis Riset . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40
1.7.7 Instrumen Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 41
1.7.8 Teknik Pengumpulan Data .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .42
1.7.9 Teknik Keabsahan Data .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 42
1.7.10 Teknik Analisa Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 44
BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
2.1 Profil Suroboyo Carnival Park . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 47
2.1.1 Wahana Suroboyo Carnival Park . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .48
2.1.2 Konsep “Night Market” . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 49
2.2 Data Informan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 54
2.2.1 Metode Pertama (Kualitatif) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .54
2.2.2 Metode Kedua (Kuantitatif) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 55
BAB III PENYAJIAN DAN ANALISA DATA
3.1 Penyajian Data (Kualitatif) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 58
3.2 Hasil Analisa Data (Kualitatif) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .90
iii
3.3 Penyajian Data (Kuantitatif) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 105
3.3.1 Uji Validitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .105
3.3.2 Uji Reliabilitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .106
3.3.3 Uji Normalitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 107
3.3.4 Identitas Responden . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 108
3.3.5 Strategi Marketing Communication SCP . . . . . . . . . . . . . 112
3.3.6 Perilaku Pengunjung Wisata Wahana . . . . . . . . . . . . 118
3.4 Hasil Analisa Data (Kualitatif) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .127
3.4.1 Analisis Regresi Sederhana . . .. . . . . . . . . . . . . . . . 127
3.4.2 Analisis Koefisien Korelasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 131
3.4.3 Analisis Koefisien Determinasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 131
3.4.4 Pengujiam Hipotesis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 132
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 135
4.2 Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 136
Daftar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Lampiran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
iv
DAFTAR TABEL
BAB I
Tabel 1.1 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
BAB II
Tabel 2.1 Data Responden
BAB III
Tabel 3.1 Jadwal Event SCP selama Tahun 2015
Tabel 3.2 Uji Validitas
Tabel 3.3 Uji Reliabilitas
Tabel 3.4 Uji Normalitas
Tabel 3.5 Usia Responden
Tabel 3.6 Jenis Kelamin Responden
Tabel 3.7 Jenis Pekerjaan Responden
Tabel 3.8 Jumlah Kunjungan Responden
Tabel 3.9 Pertanyaan Strategi No 1
Tabel 3.10 Pertanyaan Strategi No 2
Tabel 3.11 Pertanyaan Strategi No 3
Tabel 3.12 Pertanyaan Strategi No 4
Tabel 3.13 Pertanyaan Strategi No 5
Tabel 3.14 Pertanyaan Strategi No 6
Tabel 3.15 Pertanyaan Strategi No 7
Tabel 3.16 Pertanyaan Strategi No 8
Tabel 3.17 Pertanyaan Perilaku No 1
Tabel 3.18 Pertanyaan Perilaku No 2
Tabel 3.19 Pertanyaan Perilaku No 3
Tabel 3.20 Pertanyaan Perilaku No 4
v
Tabel 3.21 Pertanyaan Perilaku No 5
Tabel 3.22 Pertanyaan Perilaku No 6
Tabel 3.23 Pertanyaan Perilaku No 7
Tabel 3.24 Pertanyaan Perilaku No 8
Tabel 3.25 Pertanyaan Perilaku No 9
Tabel 3.26 Pertanyaan Perilaku No 10
Tabel 3.27 Pertanyaan Perilaku No 11
Tabel 3.28 Pertanyaan Perilaku No 12
Tabel 3.29 Hasil Analisis Regresi Sederhana
Tabel 3.30 Tabel Koefisien Korelasi
Tabel 3.31 Tabel Anova
vi
DAFTAR GAMBAR
BAB I
Gambar 1.1 Proses Komunikasi
Gamber 1.2 Model Teori S-O-R
BAB II
Gambar 2.1 Foto Wahana Suroboyo Carnival Park
BAB III
Gambar 3.1 Diagram Persamaan Regresi
vii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Pertanyaan dan Jawaban Wawancara
2. Kuesioner Penelitian
3. Desain Poster Event Suroboyo Carnival Park
4. Tabel Tabulasi Responden
5. Tabel Output SPSS
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Aktifitas sehari-hari yang padat membuat seseorang merasa jenuh dan
penat sehingga memerlukan kegiatan penyegaran atau relaksasi. Biasanya
orang-orang melakukan relaksasi dengan berjalan-jalan di taman, shooping di
mall, hingga mengunjungi tempat hiburan seperti wisata wahana saat liburan
datang sebagai ajang untuk menghilangkan kejenuhan. Saat ini wisata wahana
menjadi pilihan untuk sebagian besar orang, tidak hanya anak-anak tetapi
remaja hingga orang dewasa bahkan wisata wahana juga dijadikan sebagai
tempat rekreasi untuk keluarga. Hal ini ditunjukkan dengan hadirnya beberapa
wisata wahana permainan baru di Surabaya dan wilayah Jawa Timur selama
kurang lebih 10 tahun terakhir ini. Wisata wahana adalah suatu alat atau
sarana untuk mencapai tujuan dengan melakukan bepergian bersama-sama
untuk memperluas pengetahuan, bersenang-senang atau bertamasya. (Kamus
Besar Bahasa Indonesia: 2008, 1526-1553)
Beberapa wisata wahana akhirnya bermunculan di wilayah Jawa Timur,
seperti Taman Remaja Surabaya (THR), Batu Night Spectakuler (BNS)
Malang, Jawa Timur Park 1 & 2 Malang, Wisata Bahari Lamongan (WBL),
dan masih banyak lagi. Sekarang ini persaingan di dunia hiburan sudah
2
semakin ketat. Kuncinya adalah inovasi, kreatifitas dan tentunya modal untuk
bisa setidaknya bertahan dan eksis dalam industri semacam ini. Kesuksesan
sebuah objek wisata dalam menarik pengunjung juga dapat dilihat dari
sebagaimana atraktifnya daya tarik dan seberapa kreatif suatu pengelola objek
tersebut memadukan kebutuhan dan keinginan pengunjung.
Di Surabaya sendiri sebelumnya sudah ada wisata wahana, yakni Taman
Remaja Surabaya atau yang terkenal dengan istilah TRS, wisata wahana ini berdiri
sejak tahun 1976. TRS terletak di Jl. Kusuma Bangsa. Saat awal berdirinya, TRS
menjadi tempat rekreasi keluarga yang sangat lengkap. Beraneka ragam jenis
permainan dan hiburan tersedia. Seperti boom-boom car, mini coaster, tele combat,
ghost house dan sebagainya. Bisa dikatakan TRS merupakan satu-satunya wisata
wahana yang ada di Surabaya, namun baru-baru ini kota Surabaya memiliki wisata
wahana baru. Tepat pada tanggal 28 Juli 2014, Suroboyo Carnival Park atau
yang lebih dikenal dengan SCP resmi dibuka. SCP merupakan wahana wisata
yang tercetus sebagai konsep dasar mewujudkan Surabaya sebagai kota tujuan
wisata yang menarik dan eksotik. SCP adalah sebuah tempat hiburan yang
mempunyai lebih dari 50 wahana yang siap menghibur para pengunjung dan
tempat belanja bagi warga kota Surabaya dan sekitarnya di malam hari,
dengan suasana malam yang berbeda. Tidak hanya dijadikan sebagai taman
bermain dengan adanya berbagai macam wahana menarik, SCP juga
merupakan tempat belajar karena terdapat Museum Sejarah Surabaya, Rumah
Seni dan sebagainya. Objek wisata ini dibuka mulai sore hingga malam hari
dan beralamat di Jl. Ahmad Yani No. 333 Surabaya. Kehadiran wisata wahana
SCP diharapkan dapat melengkapi dunia pariwisata di kota Surabaya.
3
Pada awal diresmikan, SCP sempat menuai pro kontra dari beberapa
pihak, walau baru dibuka 2 hari, SCP sempat menerima surat peringatan dari
dinas perhubungan (DISHUB) karena membuat jalan raya menjadi macet
dengan banyaknya jumlah pengunjung yang menempatkan kendaraannya
sampai ke tepi jalan sehingga membuat jalur frontage menjadi lahan parkir,
walau demikian SCP pada akhirnya tetap buka karena merasa sudah
mengantongi ijin untuk beroperasi. Berikut adalah berita yang dilansir oleh
situs online detik.com dan lensaIndonesia.com.
Selasa, 29/07/2014 20:34 WIB
Baru Dibuka 2 Hari, Suroboyo Carnival Night Market Dipersoalkan
Surabaya - Keberadaan tempat hiburan keluarga, Suroboyo Carnival Night Market, di Kertomenanggal, Surabaya, menjadi sorotan. Polisi menutup seluruh akses menuju lokasi hiburan dan bermain anak-anak yang baru beroperasi pada Senin (28/7/2014) malam.
"Seluruh akses kita tutup, karena mereka tidak punya amdal lalu lintas.Tapi mereka ngotot beroperasi," kata Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Raydian Kokroseno kepada detikcom, Selasa (29/7/2014).
Pemblokiran akses ini dilakukan secara gabungan melibatkan Dirlantas Polda Jatim, Polrestabes Surabaya dan Dishub Surabaya serta Polres Sidoarjo.Sejak dibuka kemarin malam, jalur di Kertomenanggal maupun dari Waru Sidoarjo, serta akses keluar masuk Tol Juanda via Kertomenanggal cukup terganggu karena banyaknya kendaraan pengunjung.
Suroboyo Carnival beroperasi dari Pukul 16.00 Wib hingga malam.Tempat hiburan dengan 50 wahana keluarga dan anak anak ini memang langsung diserbu warga yang menghabiskan libur lebaran.
Akibatnya, kawasan Menanggal Surabaya mengalami kepadatan dan berimbas ke jalur akses keluar dan masuk Kota Surabaya.
Sementara Kepala Satpol PP Kota Surabaya Irvan Widianto mengaku akan siap menghentikan operasional Suroboyo Carnival Night bila tidak tidak mengantungi izin secara lengkap.
4
"Kalau memang izinnya tidak lengkap akan kita hentikan. Sekarang saya sedang koordinasi dinas cipta karya untuk perizinannya," kata Irvan. (http://news.detik.com/surabaya/read/2014/07/29/203348/2650304/475/baru-dibuka-2-hari-suroboyo-carnival-night-market-dipersoalkan diakses 5 maret 2015)
Senin, 04/08/2014 17.04 WIB
Walikota Surabaya ancam bakal tutup Suroboyo Carnival
LENSAINDONESIA.COM: Walikota Surabaya Tri Rismaharini nampaknya mulai habis kesabaran terhadap manajemen Suroboyo Carnival yang dianggap membangkang dan tak mengindahkan peringatan Pemkot Surabaya.
Sebelumnya, wahana wisata yang terletak di wilayah Jl Kertomenanggal tepatnya di belakang Korem itu dianggap melanggar peraturan karena menggelar acara tanpa melengkapi ketentuan ijin Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Lalu Lintas (Amdal lalin). “Kami sesuai prosedur saja. Kalau peringatan tidak diperhatikan lagi, ya akan kami tutup,” tegas Walikota Surabaya Tri Rismaharini kepada Lensa Indonesia, Senin (4/8/2014) usai Rapat Paripurna di DPRD Surabaya.
Walikota perempuan pertama di Surabaya ini juga mengatakan sudah memberikan peringatan kedua melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya. Untuk itu, pihaknya mengaku tidak akan memberikan toleransi jika sampai batas waktu yang ditentukan tetap tidak digubris. “Kami kan sudah memberikan surat peringatan. Yang jelas kalau tetap tidak sesuai peraturan, tidak ada toleransi lagi dan Suroboyo Carnival akan ditutup,” ancam Walikota Surabaya.
Sementara Pelaksana tugas sementara (Plt) Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Eri Cahyadi mengatakan sudah menyampaikan peringatan pertama melalui Dishub Surabaya pada 25 Juli dengan batas waktu selama seminggu pada manajemen Suroboyo Carnival.
Bila surat peringatan pertama tidak digubris maka selanjutnya akan segera dikirimkan surat peringatan yang kedua. Surat peringatan yang kedua juga akan dikirimkan awal Agustus dan tenggang waktunya sama yakni 7 hari. “Itu surat peringatan pertama yang dilayangkan oleh Dishub kepada pihak Suroboyo Carnival untuk memenuhi rekomendasi. Tenggang waktu surat peringatan adalah seminggu. Bila setelah surat peringatan yang kedua tidak juga digubris dan tidak dilaksanakan rekomendasi kami, maka tindakan berikutnya adalah
5
penghentian operasional Suroboyo Carnival,” tegas Eri Cahyadi. @iwan_christiono. (http://www.lensaindonesia.com/2014/08/04/walikota-surabaya-ancam-bakal-tutup-suroboyo-carnival.html diakses 10 Maret 2015)
Kilasan berita-berita di atas merupakan sebagian kecil pemberitaan
media tentang SCP, jika diamati, awal pembukaan SCP mendapat sambutan
dari publik yang luar biasa khususnya sebagian besar masyarakat Surabaya.
SCP nampaknya memanfaatkan momen liburan lebaran sebagai awal
diresmikannya wisata wahana baru di Surabaya tersebut.
Saat ini perkembangan usaha khususnya dalam bidang objek wisata
sangat pesat, sehingga menimbulkan persaingan yang ketat dengan perusahaan
kompetitor yang bergerak di bidang yang sama. Salah satu cara yang harus
dimiliki oleh beberapa perusahaan yang ingin usahanya tetap berjalan adalah
inovasi. Setiap perusahaan harus memiliki inovasi, karena inovasi merupakan
sarana untuk dapat mempertahankan pertumbuhan perusahaan dan agar tetap
dapat sustainable (berkelanjutan) di era yang sangat kompetitif ini. Inovasi
biasanya berakar dari kemampuan kreativitas, pola pikir out-of-the-box,
budaya riset yang kuat, keberanian mencoba dan mengambil risiko, kekuatan
peramalan (foresight) serta kebijaksanaan, dan lain sebagainya, yang akhirnya
dapat memicu suatu “crazy ideas” yang berujung pada inovasi. (Agus
Hermawan : 2012, 32)
Dalam bidang hiburan seperti wisata wahana, pengunjung adalah kunci
suksesnya suatu usaha. Pelaku bisnispun kemudian berlomba untuk menarik
perhatian para calon konsumen dengan menggunakan cara pemasaran yang
6
unik dan menarik. Bahkan jika dibutuhkan, pebisnis akan menggunakan cara
pemasaran berbeda dengan pelaku bisnis lain. Pemasaran akan berhasil
apabila selalu diarahkan pada pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Penjual akan memeroleh balas jasa dari konsumen apabila konsumen merasa
salah satu keinginan atau kebutuhannya dapat dipenuhi. Tentu saja, kepuasan
tersebut baru akan diperoleh apabila barang atau jasa yang dibelinya sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan konsumen. Makin banyak persyaratan
yang dapat dipenuhi, makin besar kemungkinan terjadinya transaksi.
Tekhnik pemasaran yang tepat juga tidak bisa berjalan tanpa adanya
komunikasi yang baik dari perusahaan, karena hal tersebut digunakan sebagai
dasar dalam proses penyampaian pesan kepada pemegang/pemangku
kepentingan (stakeholder) pada umumnya dan kepada konsumen khususnya.
Hal ini lah yang kemudian membuat komunikasi dan pemasaran menjadi hal
yang tidak dapat dipisahkan, karena keberhasilan perusahaan terletak dari dua
hal tersebut. Singkatnya, dengan komunikasi yang baik, maka proses
pelaksanaan pemasaran juga akan menjadi mudah.
Dalam menjalanankan suatu bisnis, juga diperlukan strategi
komunikasi yang sesuai, yang efektif dan menarik, agar suatu produk atau jasa
yang ditawarkan mampu merebut perhatian konsumen dan membuat
konsumen melilih produk atau jasa yang telah diperkenalkan. Tidak dapat
dipungkiri bahwa strategi yang salah bisa membawa pengaruh dan dampak
yang begitu besar untuk bisnis yang sedang berjalan, mulai dari hilangnya
konsumen hingga bangkrutnya usaha tersebut. Salah satu cara menentukan
strategi yang tepat adalah dengan mengenali terlebih dahulu apa yang menjadi
7
keinginan dan kebutuhan masyarakat selama ini, demi tercapainya sebuah
keputusan yang memuaskan bagi masyarakat dan juga bagi perusahaan yang
menawarkan produk/jasa tersebut. Kemudian setelah menemukan apa yang
diinginkan dan dibutuhkan oleh masyarakat, barulah perusahaan bisa
menentukan hal-hal apa saja yang bisa dilakukan untuk menarik perhatian
masyarakat. Penerapan strategi pemasaran yang tepat dalam pemasaran dapat
menarik minat konsumen yang berdampak positif pada perusahaan seperti
peningkatan penjualan dan menciptakan citra yang baik bagi perusahaan.
Saat ini beberapa strategi pemasaran model lama mengahadapi
tantangan baru, yaitu pasar yang berubah. Ada beberapa perubahan signifikan,
khususnya pada konsumen dan teknologi informasi. Konsumen yang semula
mendapatkan informasi dari promosi di media massa seperti koran dan televisi
saja, kini mulai mendapatkan sumber informasi alternatif yang lebih beragam
dari pada sebelumnya. Pendekatan konvensional yang beranggapan bahwa
konsumen akan menanggapi promosi secara positif dan beragam, yang mana
pendekatan ini dikenal dengan sebutan “hypodermic needle” (jarum suntik
hipodermik) tersebut terasa mulai tidak efektif. Para praktisi promosi dan iklan
mulai mengubah pendekatannya yang diusahakan berpusat ke konsumen
karena pendekatan semacam ini dianggap lebih mudah dilakukan, dan
ditambah lagi dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi
yang sangat pesat akhir-akhir ini. (AG Eka Wenats, dkk : 2012, 8)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi adalah (1) ilmu dan
seni yang menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk
melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam perang (2) ilmu dan seni
8
memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh dalam perang, dalam
kondisi yang menguntungkan, (3) rencana yang cermat mengenai keinginan
untuk mencapai sasaran khusus, (4) tempat yang baik menurut siasat perang.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia : 2008, 1340)
Peneliti memilih SCP sebagai obyek penelitian karena saat ini SCP
bisa disebut sebagai salah satu icon baru di kota Surabaya, dan sebagai objek
wisata baru yang baru satu tahun beroperasi, tentunya banyak hal dan upaya
yang dilakukan oleh pengelola SCP untuk mempromosikan wisata wahana ini
sehingga mampu menarik minat pengunjung baik dari wilayah Surabaya
maupun luar kota Surabaya untuk mengunjungi wisata wahana ini.
Beberapa waktu yang lalu, peneliti sempat melakukan wawancara singkat
dengan 2 narasumber dari pihak SCP, yakni penjaga salah satu wahana SCP,
dan pemilik stand bazaar di SCP, mereka mengatakan bahwa pada beberapa
bulan terakhir ini SCP tidaklah seramai saat awal wisata wahana ini dibuka,
dan jumlah pengunjung nya pun tidak stabil, apalagi jika hari biasa (senin
hingga jumat) cenderung lebih sepi dibandingkan dengan saat liburan sekolah.
Hal ini lah yang kemudian membuat peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian terhadap SCP.
Dalam penelitian ini akan dilihat bagaimana Strategi Marketing
Communication yang dilakukan oleh SCP dalam meraih pengunjung wisata
wahana. Penelitian ini juga memberi batasan terhadap stategi yang akan
diteliti yakni hanya pada strategi 1 tahun terakhir dan tepatnya hanya pada
tahun 2015 yang telah dijalankan oleh SCP, hal ini bertujuan untuk
9
mengetahui strategi terbaru yang dilakukan oleh SCP dalam mendapatkan
pengunjung.
Selain ingin mengetahui apa saja Strategi Marketing Communication yang
dilakukan oleh SCP dalam meraih pengunjung wisata wahana, peneliti
nantinya juga akan melakukan evaluasi terhadap Strategi yang dilakukan.
Apakah Strategi yang dilakukan sudah bisa diterima dam dipahami oleh
masyarakat serta dari Strategi yang dilakukan apakah mampu membuat
masyarakat penasaran dan ingin berkunjung ke SCP.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
“Bagaimana Strategi Marketing Communications Suroboyo Carnival Night
Park (SCP) dan pengaruhnya terhadap perilaku pengunjung wisata wahana?”
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk :
- Mengetahui strategi marketing communication yang dilakukan oleh
Suroboyo Carnival Night Park (SCP) dalam meraih pengunjung
wisata wahana
10
- Melakukan evaluasi terhadap strategi marketing communication
yang dilakukan oleh Suroboyo Carnival Park (SCP) dan mengetahui
bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku pengunjung wisata
wahana
1.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
• Manfaat Teoritis :
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan masukan
atau bahan pertimbangan bagi semua pihak dalam Ilmu Komunikasi
khususnya di bidang Public Relations mengenai Strategi Marketing
Communications yang dilakukan dalam upaya meraih pengunjung
wisata wahana.
• Manfaat Praktis :
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan atau saran
kepada pihak Surabaya Carnival Night Park (SCP) mengenai evaluasi
strategi yang dilakukan dalam meraih pengunjung wisata wahana.
11
1.4 Kajian Pustaka
1.4.1 Pengertian Strategi
Istilah strategi berasal dari kata yunani strategeia ( stratus = militer ; da nag
= memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal.
Konsep ini relevan dengan zaman dahulu yang sering diwarnai dengan
perang, dimana jendral dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang
agar dapat selalu memenangkan perang.
Menurut J. L. Thompson (1995), dalam buku Strategi Public Relations,
strategi merupakan suatu cara untuk mencapai sebuah hasil akhir. Hasil
akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Ada strategi yang luas
untuk keseluruhan organisasi dan strategi kompetitif untuk masing-masing
aktivitas. Sementara itu strategi fungsional mendorong secara langsung
strategi kompetitif. Sedangkan menurut Bennet (1996), strategi
digambarkan sebagai arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam
mencapai tujuannya. Mintzberg menawarkan lima kegunaan dari kata
strategi, yaitu :
• Sebuah rencana – suatu arah tindakan yang diinginkan secara sadar;
• Sebuah cara – suatu menuver spesifik yang dimaksudnya untuk
mengecoh lawan atau competitor;
• Sebuah pola – dalam suatu rangkaian tindakan;
• Sebuah posisi – suatu cara menempatkan organisasi dalam sebuah
lingkungan;
12
• Sebuah perspektif – suatu cara yang terintegrasi dalam memandang
dunia. (Sandra Oliver: 2001, 2)
Dari beberapa definisi diatas, bisa dikatakan strategi merupakan kunci
keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi
memberikan kesatuan arah bagi suatu organisasi.
Dengan adanya persaingan bisnis yang semakin ketat saat ini, maka
dibutuhkan strategi untuk dapat memasuki pasar agar perusahaan dapat lebih
baik dari perusahaan pesaing. Untuk dapat mempertahankan kualitas dari
perusahaan, maka perusahaan dituntut untuk tidak hanya mengendalikan
mutu atau kualitas pelayanan tetapi harus bisa memenuhi kebutuhan para
konsumen.
1.4.2 Pengertian Komunikasi
Sesuai dengan sifat dasarnya sebagai makluk sosial, manusia yang tidak
bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan bantuan dari orang lain pastinya
membutuhkan komunikasi untuk berinteraksi antara satu dengan yang lain.
Manusia berkomunikasi dalam keperluan untuk melengkapi dan
menyempurnakan pengetahuannya serta untuk memudahkannya dalam
segala sesuatu, karena semakin sering manusia melakukan komunikasi,
maka semakin banyak kebutuhan manusia yang akan terpenuhi.
Komunikasi secara mudah diartikan sebagai proses mentrasfer pesan dari
satu orang ke orang yang lain baik menggunakan media maupun secara
13
langsung dengan tatap muka dan bertujuan untuk menginformasi sesuatu
atau merubah perilaku seseorang.
Di era globalisasi informasi saat ini, keberadaan komunikasi dianggap begitu
penting. Penyaluran informasi berjalan dengan adanya aktifitas komunikasi
yang dilakukan oleh manusia, baik secara sengaja maupun tidak.
Komunikasi adalah sebuah proses interaksi untuk berhubungan dari satu
pihak ke pihak yang lainnya yang pada awalnya berlangsung sangat
sederhana, dimulai dengan sejumlah ide-ide yang abstrak atau pikiran dalam
otak seseorang untuk mencari data atau menyampaikan informasi yang
kemudian dikemas menjadi sebentuk pesan untuk kemudian disampaikan
secara langsung maupun tidak langsung menggunakan bahasa berbentuk
kode visual , kode suara, atau kode tulisan.
Masih banyak definisi lainnya, tetapi dari semua definisi, bisa disarikan
bahwa komuniksi adalah kata yang mencakup segala bentuk interaksi
dengan orang lain yang berupa percakapan biasa, membujuk, mengajak, dan
negoisasi. (Kadar Nurjaman, Khaerul Umam : 2012, 35-36)
14
1.4.2.1 Proses Komunikasi
GAMBAR PROSES KOMUNIKASI
Gangguan Gangguan
Gambar 1.1 Proses Komunikasi
Walaupun terdapat beberapa definisi sederhana tentang komunikasi, namun
secara umum, komunikasi memiliki beberapa unsur yang saling berkaitan, jika
jika salah satu unsur tersebut tidak ada, maka komunikasi yang dilakukan akan
ada yang tidak lengkap. Beberapa unsur dari komunikasi, antara lain :
• Pengirim pesan (Komunikator)
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai idea tau informasi yang
disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang
yang menerima pesan sesuai dengan yang dimaksutkannya.
• Pesan
Pesan adalah informasi yang akan disampaikan oleh pengirim pesan.
Pesan dapat berupa verbal berbentuk kata-kata maupun non verbal, dan
pesan akan efektif apalbila diorganisir dengan baik dan jelas
Umpan Balik (Feedback)
Pengirim Pesan Penerima Pesan
Pesan Media (Saluran)
Mengartikan Kode/ Pesan
15
• Media
Media adalah alat penyampai pesan seperti : TV;Radio; Surat Kabar;
Papan Pengumuman, Telepon, dan lainnya. Pemilihan media ini dapat
dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima
pesan, situasi, dan sebagainya
• Mengartikan kode atau pesan
Setelah pesan diterima oleh indera (telinga, mata, dan lainnya) maka si
penerima pesan harus dapat mengartikan symbol/kode dari pesan tersebut,
sehingga pesan pisan dimengerti dan dipahami
• Penerima pesan (Komunikan)
Penerima pesan adalah orang yang menerima pesan dari komunikator.
Penerima pesan diharap bisa menerima pesan yang disampaikan tanpa
mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim pesan.
• Umpan balik (feedback)
Umpan balik adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari
penerima pesan dalam bentuk verbal maupun non verbal. Tanpa adanya
feedback, seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya
terhadap si penerima pesan. Hal ini penting untuk mengetahui apakah
pesan yang disampaikan sudah diterima dan dipahami oleh penerima
pesan/komunikator.
• Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari komunikasi akan tetapi
mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap setiap
situasi hampir selalu ada hal yang menganggu. Gangguan adalah hal yang
16
menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang
diterimanya.
1.4.3 Pengertian Pemasaran
Berbicara tentang pemasaran, berarti kita harus melihat dari beberapa
pengertian pendapat yang dikemukakan para ahli dalam bidang pemasaran,
dimana dalam pengertian pemasaran sering kita jumpai perbedaan-
perbedaan penafsiran sesuai dengan penglihatnnya. Namun pada hakekatnya
secara umum mempunyai maksud dan tujuan yang sama, yaitu guna
memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia atau konsumen.
Menurut Kotler dalam buku berjudul Marketing, Pemasaran adalah
kegiatan manusia yang diarahkan pada usahan pemuasan keinginan yang
diarahkan pada usaha pemuasan keinginan dan kebutuhan melalui proses
pertukaran. (Marwan Asri: 1991, 13-14)
Definisi yang diajukan oleh Kotler lebih menekankan pada proses
pertukaran sebagai konsep utama pada pemasaran. Disini jelas bahwa proses
pertukaran apapun dalam pemasaran dimaksud untuk saling memberi
keuntungan bagi kedua pihak, dalam hal ini perusahaan dan juga konsumen.
Perusahaan bisa mendapatkan keuntungan besar jika konsumen terus
menggunakan produk/jasa nya, begitu juga konsumen, dia akan merasa
terbantu ketika kebutuhannya bisa terpenuhi dengan mengguankan suatu
produk/jasa suatu perusahaan.
17
1.4.3.1 Fungsi divisi pemasaran dalam perusahaan
Di dalam suatu perusahaan, bagian Pemasaran dianggap penting
dalam menentukan kemajuan perusahaan tersebut. Sebab, divisi ini
memiliki fungsi untuk menghasilkan pemasukan bagi perusahaan.
Semakin besar pemasukan yang berhasil dicapai, maka perusahaan
akan makin berkembang. Dan demikian pula sebaliknya. Meski
demikian, divisi pemasaran ini tidak bisa berdiri sendiri dalam
sebuah perusahaan. Setiap aktivitas yang dilakukan divisi ini,
memiliki hubungan dan keterkaitan dengan setiap bagian dalam
perusahaan. Seperti bagian produksi, sumber daya manusia, riset dan
pengembangan dan terlebih dengan bagian keuangan.
Tanpa hubungan yang selaras dengan semua bagian tersebut, maka
divisi pemasaran tidak akan bisa menjalankan fungsi sebagaimana
mestinya. Setiap bagian dalam perusahaan, memiliki fungsi sendiri-
sendiri. Meski secara umum, tujuan setiap bagian tersebut adalah
untuk membawa kemajuan perusahaan. Namun secara spesifik, ada
fungsi yang harus dicapai oleh masing-masing bagian tersebut.
Beberapa fungsi divisi pemasaran secara umum adalah :
1. Sebagai bagian yang memperkenalkan produk dari suatu
perusahaan kepada masyarakat secara luas
2. Menghasilkan pemasukan untuk perusahaan dengan cara menjual
produk perusahaan tersebut
3. Berperan menjalin hubungan baik dengan pelanggan dan
masyarakat serta menjadi jembatan antara perusahaan dan
18
lingkungan eksternal. Hal ini dilakukan sebagai perwujudan
konsep marketing communication.
4. Marketing juga memiliki tugas untuk menyerap informasi dan
menyampaikan kepada perusahaan tentang segala sesuatu yang
bermanfaat untuk mendukung peningkatan kualitas dan
penjualan produk. Hal ini adalah peran marketing di bidang riset
dan pengembangan
1.4.4 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat tetap hidup, berkembang, dan
mampu bersaing dengan perusahaan lain. Dalam rangka inilah, maka setiap
perusahaan selalu menetapkan dan menerapkan strategi dan cara
pelaksanaan kegiatan pemasarannya.
Bauran pemasaran atau yang lebih dikenal dengan istilah Marketing Mix
adalah strategi yang dijalankan oleh perusahaan, yang berkaitan dengan
penentuan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk
pada segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarnya.
Marketing mix merupakan kombinasi dari beberapa variable yang
merupakan inti dari sistem pemasaran, variable ini dapat dikendalikan oleh
perusahaan dan bertujuan untuk mempengaruhi pembeli atau konsumen.
McCarthy dalam Kotler mengklarifikasikan aktifitas-aktifitas ini sebagai
sarana bauran pemasaran (marketing mix) dari empat jenis yang luas, yang
disebutnya dengan istilah 4P dari pemasaran, yakni: produk (product),
19
harga(price), tempat(place), promosi(promotion). (Philip Kotler, Kevin Lane
Keller: 2009, 24)
Pemasar membuat keputusan bauran pemasaran untuk mempengaruhi
saluran perdagangan mereka dan juga konsumen mereka. Begitu mereka
memahami kelompok-kelompok konsumennya, pemasar akan membuat atau
menyesuaikan penawaran tentang produknya kepada konsumen,
menginformasikan kepada konsumen ─menyadari adanya banyak sumber
informasi lain─, menetapkan harga yang sesuai dengan kebutuhan
konsumen dan menawarkan nilai yang sesungguhnya, serta memilih tempat
yang tepat dan strategis dimana penawaran dapat dilakukan.
Empat P melambangkan pendangan penjual terhadap perangkat pemasaran
yang tersedia untuk mempengaruhi pembeli. Dari sudut pandang pembeli,
setiap perangkat pemasaran dirancang untuk memberikan manfaat bagi
pelanggan.
Komunikasi pemasaran berkembang menjadi bauran pemasaran (marketing
mix) yang menggabungkan 4P (Product, Place, Price, dan Promotion),
berikut penjabarannya :
1. Produk/Product : adalah kombinasi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan dan ditawarkan kepada pasar sasaran. Variabel ini meliputi
ragam produk, kualitas, design, fitur, nama merek, kemasan, ukuran,
layanan, jaminan, pengembalian, dsb.
20
2. Tempat/Place : merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk
meyakinkan konsumen sasaran untuk membeli produknya. Variabel ini
meliputi saluran, cakupan, pilihan, lokasi, persediaan, transportasi, dsb
3. Harga/Price : adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh konsumen
kepada produsen untuk mendapatkan suatu produk. Variabel ini meliputi
harga terdaftar, diskon, potongan harga, periode pembayaran, dsb
4. Promosi/Promotion : adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
agar produk dapat diketahui secara luas dan tersedia bagi konsumen.
Variabel ini meliputi promosi penjualan, periklanan, tenaga penjualan,
humas, pemasaran langsung, dsb.
1.4.5 Bauran Komunikasi Pemasaran (Marketing Communication Mix)
Sebagai sarana untuk menyampaikan sesuatu pada konsumen dan pihak-
pihak terkait, pemasaran kini bisa memilih aktifitas komunikasi pemasaran
tertentu, yang sesuai dengan karakter konsumen serta keadaan dan kondisi
pasar saat ini.
Dalam bauran komunikasi pemasaran (Marketing Communication Mix)
didalamnya terdapat berbagai jenis alat komunikasi pemasaran, yakni :
1. Iklan
Semua bentuk terbayar dari presentasi nonpersonal dan promosi ide,
barang, atau jasa melalui sponsor yang jelas. Misalnya : iklan cetak dan
tayangan, kemasan luar, sisipan kemasan, film, brosur dan buklet, poster
21
dan selebaran, direktori, papan iklan, bahan audio visual, simbol dan
logo, dsb. Dalam hal ini, iklan biasanya mampu menjangkau pembeli
yang tersebar secara geografis. Iklan dapat membangun citra jangka
panjang pada produk atau memicu penjualan dengan cepat.
2. Promosi penjualan
Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan atau
pembelian produk atau jasa. Misalnya : Bazaar dan pameran dagang,
sampel gratis, kupon undian, pertukaran, program kontinuitas, premi
dsb.
3. Acara dan pengalaman
kegiatan dan program yang disponsori perusahaan ya ng dirancang untuk
menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan
merek tertentu. Misalnya : Olahraga, hiburan, festival, Seni, acara amal,
Tur, dsb.
4. Hubungan masyarakat dan publisitas
Beragam program yang dirancang untuk mempromosikan atau
melindungi citra perusahaan atau produk individunya. Misalnya :
Peralatan media, pidato, hubungan komunitas, lobi, hubungan dengan
media, membuat majalah perusahaan, dsb. Pemasar cenderung kurang
memanfaatkan hubungan masyarakat, tetapi program yang dipikirkan
dengan baik dan dikoordinasikan dengan elemen bauran komunikasi
lainnya bisa sangat efektif, terutama jika perusahaan harus menantang
konsepsi konsumen yang salah.
22
5. Pemasaran langsung
Penggunaan surat, telepon, faximile, e-mail, atau internet untuk
berkomunikasi secara langsung dengan atau meminta respons atau dialog
dari pelanggan dan prospek tertentu. Misalnya : Katalog, surat,
telemarketing, belanja elektronik, surat fax, e-mail, surat suara, dsb.
6. Pemasaran interaktif
Kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan
pelanggan atau prospek dan secara langsung atau tidak langsung
meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau menciptakan
penjualan produk dan jasa. Misalnya : Katalog, surat, telemarketing,
belanja elektronik, surat fax, e-mail, surat suara, dsb.
7. Pemasaran dari mulut ke mulut
Komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik antar masyarakat yang
berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau
menggunakan produk dan jasa. Misalnya : orang ke orang, chatt room,
blog.
8. Perjualan personal
Interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk
tujuan untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan
pengadaan pesanan. Misalnya : presentasi penjualan, Program insentif,
sampel gratis, dsb. Pernjualan personal merupakan alat paling efektif
pada tahap proses pembelian selanjutnya, terutama dalam membentuk
preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli.
23
Dalam industri yang sama, biasanya perusahaan dapat sangat berbeda dalam
pilihan media dan saluran mereka. Perusahaan selalu mencari banyak cara
untuk mendapatkan efisiensi dengan mengganti satu alat komunikasi dengan
alat lainnya. (Philip Kotler & Kevin Lane Keller: 2009, 174-175)
Setiap alat promosi di atas juga mempunyai karakter dan biayanya sendiri-
sendiri. Memang masih ada perusahaan yang mengandalkan satu atau dua
alat promosi saja untuk mencapai tujuan perusahaannya. Namun karena saat
ini muncul berbagai jenis media promosi baru dan tuntutan konsumen yang
semakin tinggi, hal ini diharapkan dalam memilih alat promosi, perusahaan
benar-benar melakukan pertimbangan agar nantinya cara yang digunakan
bisa efektif dan mampu membuat banyak konsumen memilih untuk
menggunakan produk atau jasanya. Dalam menentukan alat promosi yang
akan digunakan tidak ada salahnya jika perusahaan melakukan riset terlebih
dahulu, jika satu satu dari alat promosi tersebut tidak memiliki manfaat dan
efek yang besar terhadap perusahaan, maka alat promosi tersebut bisa
ditinggalkan diganti dengan alat promosi lainnya yang lebih memiliki efek
dan dampak besar bagi para konsumen. Dan jika memang dirasa beberapa
alat promosi bisa mewakili dan mencapai tujuan perusahaan, maka tidak
masalah jika perusahaan tidak menggunakan semua alat promosi tersebut.
Penggunaan alat promosi juga harus disesuaikan dengan kebutuhan
konsumen dan kondisi pasar saat ini.
24
1.4.6 Hubungan antara Strategi dengan Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan,
dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari
sebuah perusahaan. Strategi pemasaran tidak hanya diperuntukkan bagi
usaha berskala besar saja. Usaha kecil juga membutuhkan strategi
pemasaran untuk mengembangkan usahanya, karena sering kali pada kondisi
kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap
pendapatan masyarakat.
Hubungan strategi dan pemasaran menjadi penting dalam dunia bisnis,
karena hakikatnya hubungan ini merupakan langkah-langkah kreatif yang
berkesinambungan yang diupayakan oleh sebuah perusahaan guna mencapai
target pemasaran terbaik dalam rangka mewujudkan kepuasan konsumen
secara maksimal. Strategi pemasaran sangat diperlukan untuk mencegah
penurunan jumlah konsumen serta jatuhnya daya saing produk bisnis di
pasar. Tanpa adanya strategi pemasaran yang teruji, bisa dipastikan
pemasaran akan jatuh, terlebih apabila muncul berbagai produk kompetitif
yang dikeluarkan oleh rival-rival bisnis. Melalui strategi ini sebuah proses
pemasaran yang baik dapat dipertahankan, memberikan cara-cara yang baru
yang membuat para pelanggan senantiasa menemukan keunikan dalam
produk, hal inilah salah satu strategi yang dibutuhkan dalam pemasaran.
Biasanya sebelum menentukan strategi pemasaran, terlebih dahulu
perusahaan harus mampu melihat situasi dan kondisi di lapangan saat ini,
seperti bagaimana karakter calon konsumenn nya, apa yang mereka inginkan
25
dan butuhkan. Setelah mengetahui beberapa hal yang akan dibuat sebagai
pertimbangan, barulah perusahaan bisa membuat banyak strategi, kemudian
dari beberapa strategi itu dianalisis dan dilakukan pertimbangan, biasanya
dalam ini akan dibuat semacam pertimbang akan strategi yang dilakuan, jika
strategi A dilakukan bagaimana efek dan dampaknya, begitu seterusnya.
Karena memilih strategi juga harus melalui beberapa pertimbangan, selain
agar tidak membuat banyak waktu dengan strategi yang salah, juga untuk
menghemat biaya yang akan dikeluarkan, karena pastinya tidak ada strategi
pemasaran yang dilakukan tanpa menggunakan biaya.
1.4.7 Teori SOR (Stimulus Organism Response) Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response ini semula
berasal dari psikologi. Kalau kemudian menjadi juga teori komunikasi, tidak
mengherankan, karena objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi
adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-komponen:
sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi (Effendy, 2003: 254). Menurut stimulus response ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi
khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan
dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi
unsur-unsur dalam model ini adalah: a. Pesan (stimulus, S)
Merupakan pesan yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Pesan
yang disampaikan tersebut dapat berupa tanda dan lambang.
26
b. Komunikan (Organism, O)
Merupakan keadaan komunikan di saat menerima pesan. Pesan yang
disampaikan oleh komunikator diterima sebagai informasi, dan komunikan
akan memperhatikan informasi yang disampaikan komunikator. Perhatian
disini diartikan bahwa komunikan akan memperhatikan setiap pesan yang
disampaikan melalui tanda dan lambang. Selanjutnya, komunikan mencoba
untuk mengartikan dan memahami setiap pesan yang disampaikan oleh
komunikator.
c. Efek (Response, R)
Merupakan dampak dari pada komunikasi. Efek dari komunikasi adalah
perubahan sikap, yaitu: sikap afektif, kognitif, dan konatif. Efek kognitif
terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau
dipersepsi oleh khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan,
keterampilan, kepercayaan, atau informasi. Efek afektif timbul apabila ada
perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci oleh khalayak.
Efek ini ada hubungannya dengan emosi, sikap atau nilai. Efek konatif
merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola
tindakan, kegiatan, atau kebiasaan berperilaku. (Effendy, 2003:118).
Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah
aspek “how” bukan “what” dan “why”. Jelasnya how to change the
attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan. Dalam proses perubahan
sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa
benar-benar melebihi semula (Effendy, 2003: 255).
27
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat melalui gambar sebagai berikut:
Gambar 1.2 Model Teori S-O-R (Effendy, 2003: 255)
Gambar di atas menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung
pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus atau pesan yang
disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin ditolak.
Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses
berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang
melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan
menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap (Effendy,
2003: 255-256).
Stimulus Organisme:
- Perhatian
- Pengertian
- Penerimaan
Response
(Perubahan Sikap)
28
1.5 Kerangka Berpikir
Bermunculan wisata wahana baru di Jawa Timur membuat
persaingan bisnis di dunia hiburan semakin ketat
Bagaimana Strategi Marketing Communications Suroboyo Carnival Park (SCP) dan Pengaruhnya terhadap pengunjung
wisata wahana
Eksplorasi Strategi Marketing Communications Suroboyo Carnival Park (SCP) dalam meraih pengunjung
wisata wahana
Evaluasi Strategi Marketing Communications Suroboyo Carnival Park (SCP) dan mengetahui
apa pengaruhnya terhadap perilaku pengunjung wisata wahana wahana
Teori 4P Teori S‐O‐R
Product Place Price Promotion Stimulus Organism
Metode Kualitatif Deskriptif Metode Kuantitatif Deskriptif
Mix Metodologi
Respon
Analisis dan Interpretasi Data
Kesimpulan
29
1.6 Metodologi Penelitian 1
1.6.1 Metode Riset
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan mix method research yakni
kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif digunakan untuk
mengetahui bagaimana strategi marketing communications SCP dalam
meraih pengunjung wisata wahana, dan penelitian kuantitatif digunakan
untuk mengetahui bagaimana pengaruh strategi marketing
communications SCP terhadap perilaku pengunjung wisata wahana.
Untuk mengetahui strategi marketing communications apa yang
digunakan oleh SCP, peneliti pertama menggunakan metode kualitatif
deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif bertujuan untuk
mendeskripsikan suatu keadaan dari objek penelitian, bukan untuk
menguji hipotesis dan mendapatkan pemahaman yang bersifat umum
terhadap kenyataan sosial. Pemahaman tersebut tidak ditentukan
terlebih dahulu, tetapi diperoleh setelah melakukan analisis terhadap
kenyataan sosial yang menjadi focus penelitian dan kemudian ditarik
suatu kesimpulan berupa pemahaman beserta saran/masukan yang
berguna bagi penelitian selanjutnya atau perusahaan yang menjadi
objek penelitian.
Dalam meneliti stategi Marketing Communications Suroboyo Carnival
Night Park (SCP), peneliti menggunakan teori 4P (product, price,
place, and promotion) sebagai acuan dalam proses penelitian.
30
1.6.2 Jenis dan sumber data
Untuk melengkapi data dalam rangka mendapatkan hasil yang optimal
dalam penelitian. Maka peneliti menggunakan data primer dan data
sekunder :
a. Data Primer
adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan
pertama di lokasi atau objek penelitian. Untuk mendapatkan data
primer, maka peneliti akan menggunakan tekhnik wawancara secara
langsung dengan pihak yang di anggap berkompeten dalam hal ini.
Sumber data utama ini akan dicatat melalui catatan tertulis maupun
direkam dengan menggunakan alat perekam recorder maupun alat
perekam lainnya.
Wawancara : komunikasi tatap muka guna memperoleh keterangan
dan informasi dengan cara wawancara mendalam (in-dept
interview).
b. Data Sekunder
Dalam hal ini yang disebut sebagain data sekunder adalah
dokumen-dokumen tertulis yang dimiliki oleh perusahaan,
artikel/berita dari media online, majalah, maupun koran yang
berkaitan dengan pemberitaan tentang Suroboyo Carnival Park
(SCP).
31
1.6.3 Teknik Pengumpulan dan Pencatatan data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara
secara mendalam (in-dept interview). Kemudian peneliti akan
memberikan pertanyaan kepada narasumber sesuai dengan kebutuhan
untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Semua percakapan baik
secara langsung (tatap muka) akan dicatat melalui catatan tertulis
maupun direkam dengan menggunakan alat perekam recorder maupun
alat perekam lainnya. Selain itu, peneliti juga akan mencari data-data
yang berkaitan dengan objek penelitian, baik itu artikel, berita, maupun
dokumen-dokumen perusahaan yang dirasa penting sebagai bahan
untuk penelitian.
1.6.4 Pemeriksaan Keabsahan Data
Pemeriksaan keabsahan data sangat diperlukan dalam penelitian
kualitatif, demi keabsahan dan keandalan serta tingkat kepercayaan data
yang telah terkumpul. Teknik keabsahan data adalah dengan
menggunakan teknik triangulasi. Hal ini merupakan salah satu
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan
terhadap data itu. (J. Lexy Moloeng: 2011, 330)
Melalui teknik pemeriksaan ini, penulis menggunakan teknik triangulasi
sumber dan triangulasi teori, dimana data yang telah dikumpulkan
kemudia dikaitkan dengan teori-teori dari terlaksananya strategi
32
marketing communications Suroboyo Carnival Park (SCP), diyakini
fakta, data, dan informasi yang didapat bisa dipertanggungjawabkan
dan memenuhi persyaratan kesasihan dan keandalan.
1.6.5 Teknik Analisis dan Interpretasi Data
Data yang telah diperoleh memalui wawancara, pengamatan dari
dokumen, artikel, maupun berita atau gabungan daripadanya akan
dipilah-pilah dan dianalisis, kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian
deskriptif untuk menggambarkan tentang karakteristik (ciri-ciri)
individu, situasi, atau kelompok tertentu. Penelitian Kualitatif dengan
menggunakan cara berfikir deduktif, yaitu cara berfikir yang berangkat
dari hal-hal yang umum menuju hal-hal yang khusus. (Rosady Ruslan:
2003, 12)
1.6.6 Waktu dan Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini, penelitian melakukan penelitian terhadap
Suroboyo Carnival Park (SCP) yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No.
333 Surabaya. Sedangkan jangka waktu yang digunakan oleh peneliti
dalam penelitian ini adalah dua bulan yaitu pada bulan Desember 2015
hingga Januari 2016. Waktu penelitian tersebut dianggap cukup untuk
memenuhi data-data yang yang dibutuhkan dalam penelitian.
BAB II
DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN
2.1 Profil Suroboyo Carnival Night Market
PT. Sinar Mutiara Sinergi (SMS) merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang pembangunan wahana wisata, salah satunya dengan menghadirkan
wahana wisata baru di Kota Surabaya, yakni Suroboyo Carnival Park atau
yang biasa dikenal dengan istilah SCP.
Suroboyo Carnival Park merupakan wahana wisata yang tercetus sebagai
konsep dasar mewujudkan Surabaya sebagai kota tujuan wisata yang menarik
dan eksotik. Ini adalah sebuah tempat hiburan dan tempat belanja bagi warga
kota Surabaya dan sekitarnya di malam hari, pengunjung juga bisa menikmati
suasana malam yang berbeda hanya di Suroboyo Carnival Park.
Suroboyo Carnival Park merupakan satu-satunya tempat hiburan yang buka
pada malam hari yang berada di kota Surabaya, yang telah mengubah wajah
Surabaya Selatan di malam hari. Mengapa ? Karena Suroboyo Carnival Park
menawarkan aneka wahana rekreasi yang berbeda, mulai dari sejarah asal
mula kota Surabaya yang terkenal dengan istilah “kota pahlawan”, sampai
dengan adanya pengenalan tokoh-tokoh dunia.
Suroboyo Carnival Park resmi dibuka pada tanggal 28 juli 2014 mulai jam
4 sore sampai dengan 12 malam.
Suroboyo Carnival Park akan menjadi alternatif tujuan wisata untuk
masyarakat Surabaya dan masyarakat Jawa Timur umumnya yang terletak di
Jl. Ahmad Yani No. 333 Waru, dengan luas area sekitar 8 hektar. Sebuah
lokasi yang sangat mudah untuk diakses dari berbagai tempat / kota / daerah,
karena tepat berada di dekat jalan tol. Konsep tempat wisata ini didesain untuk
keluarga yang terintegrasi / dipadukan dengan konsep tempat belanja, aneka
wahana permainan dan beberapa food court dengan aneka jenis makanan yang
mengundang selera.
Info dan kontak :
• Telp. : 031-8483 131 | 031-8433 232
• Twitter : @SuroboyoCP
• Facebook : Suroboyo Carnival Park
• Instagram : suroboyocarnival
• Youtube : Suroboyo CNM
• Pin : 5269bacd
2.1.1 Wahana di Suroboyo Carnival Park
Suroboyo Carnival Park ingin menghidupkan suasana malam
Surabaya dengan menghadirkan wahana-wahana yang spektakuler,
diantaranya :
1. Adult Bumper Car 12. Mine Coaster
2. Lampion Garden 13. Mini Bumper Car
3. Rumah Hantu 14. Dome
4. Shooting Gallery 15. Family Rides
5. Ferris Wheel Plaza 16. 4D Cinema
6. Children Rides 17. Go Kart
7. Rumah Kerang 18. Air Bike
8. Laser Tag 19. Midway Games
9. Rumah Unik 20. Kids Kingdom
10. Rumah Seni 21. Japan Coaster
11. Museum Lilin (serupa Madame Tussauds), dll
Adapun fasilitas-fasilitas yang bisa didapatkan oleh pengunjung yang
datang :
• Musholla
• Toilet
• Kursi roda
• Poliklinik
• Counter Refund
• Penitipan barang
2.1.2 Konsep “NIGHT MARKET”
Tempat belanja di malam hari terlengkap di kota Surabaya, terdiri dari ±
200 kios, yang menjual kerajinan khas kota Surabaya, camilan, seni / art
dan lain sebagainya. Night market ini didesign tematik Surabaya tempo
dulu, seperti:
• Mlaku Mlaku Nang Tunjungan (spesialis masakan Jawa)
• Kampoeng Arab Ampel (khusus makanan Arab)
• Pecinan Kembang Jepun (menyajikan kuliner Cina)
Bagi yang suka dan menikmati berbelanja, disinilah tempat-nya. Konsep
night market (pasar malam) yang satu ini dirancang berbeda dengan
pasar malam pada umumnya. Stand-standnya di tata tematik, mulai dari
makanan khas daerah hingga cinderamata, kaos, dan lainnya tersedia
disini.
2.1.3 Café dan Foodcourt Tematik Suroboyo Carnival Park
Selain tempat belanja yang tediri dari berbagai tema, Suroboyo Carnival
Park juga memiliki café dan foodcourt yang tidak kalah unik. Ada berbagai
variasi café yang berbeda dari mancanegara, dan lebih dari 40 unit kios
food court yang menjual aneka makanan khas Surabaya. Foodcourt tersebut
tesebar dan di 4 zona tematik, yaitu :
• Gubernuran Dine and Show : menyajikan interior bertema
gubernuran, dilengkapi dengan area duduk amphimeter dan
panggung hiburan sebesar sekitar 12m x 26m, yang menampilkan
berbagai variasi hiburan setiap harinya pada jam-jam tertentu yang
menarik untuk anak-anak, remaja, dan orang tua.
• Food Carnival : terletak di area Ferrish Wheel yang menyajikan
interior dengan tema carnival
• Food Court Pitstop : Terletak di tengah area yang dikelilingin oleh
berbagai wisata wahana permainan yang menarik untuk keluarga
dan remaja, zona food court ini menyajikan interior bertema
perbengkelan
• Nyam – nyam : Food court nyam-nyam hadir di tengah area
permainan Kids Kingdom. Menyediakan berbagai makanan yang
berkonsep anak dan keluarga namun tetap fun.
Suroboyo Carnival Park tidak hanya merupakan tempat hiburan keluarga
di malam hari, tetapi di dalamnya juga tersedia tempat yang sangat
representative untuk dipakai dalam berbagai event :
Gathering Perusahaan
Gathering Club Mobil
Acara Ulang Tahun/ Anniversary
Show / Pertunjukan Televisi
Acara Ulang Tahun Anak
Acara sekolah, dll
Gambar 2.1
Foto-foto Wahana dan Zona Suroboyo Carnival
ART & WAX HOUSE FERRISH WHEEL
TOPAN BADAI LAMPION KBS
KID’S KINGDOM TAMBANG EMAS COASTER
Sumber : Dokumen Suroboyo Carnival Park
PIRATES GHOST SHIP BESKOP 3600
KOMEDI PUTAR CEROUSEL CINEMA 4D
OMAH MUMET GONDAL GANDUL
2.2 Data informan penelitian
2.2.1 Penelitian pertama (kualitatif)
Dalam melengkapi penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dipilih 2
orang narasumber yang akan dijadikan sebagai informan untuk
penelitian kualitatif ini, diantaranya :
1. SPV. Marketing Suroboyo Carnival Park
Nama : Adhitya Surya
Lama kerja : 1,5 Tahun
Wewenang : Mengkonsep strategi marketing untuk Suroboyo
Carnival Park
Tugas : Menghasilkan pendapatkan bagi SCP dengan
cara membuat pengunjung tertarik untuk datang
ke SCP.
2. SPV. Promotion Suroboyo Carnival Park
Nama : M. S. Hadiarsa
Lama kerja : 1,5 Tahun
Wewenang : Mengkonsep strategi promosi untuk Suroboyo
Carnival Park
Tugas : Memperkenalkan produk perusahaan, dalam hal
ini adalah Theme park SCP kepada masyarakat
secara luas.
Pemilihan informan di atas telah melalui bebagai
pertimbangan dan dirasa cukup untuk menjawab segala macam
pertanyaan yang telah dibuat oleh peneliti.
2.2.2 Penelitian kedua (kuantitatif)
Jumlah responden yang dijadikan sample oleh peneliti sebanyak 100
orang, dan berikut data singkat tentang para responden :
Tabel 2.1
Data Responden
No Nama Responden Jenis Kelamin
Usia Responden
Pekerjaan
1 Tatak Andiko L Laki-laki 22 Tahun TNI – AL 2 Firmadani Fiqie Laki-laki 23 Tahun Karyawan swasta 3 Sukma Atma L Perempuan 19 Tahun Mahasiswa 4 Vicky Laki-laki 23 Tahun Karyawan swasta 5 Diah Febri Perempuan 20 Tahun Karyawan swasta 6 Peni Perempuan 20 Tahun Karyawan swasta 7 Farid Arrahman Laki-laki 20 Tahun Mahasiswa 8 Lailatul Badriyah Perempuan 25 Tahun Karyawan swasta 9 Enny Armiati Perempuan 35 Tahun PNS 10 Dommy Prisetya Laki-laki 17 Tahun Pelajar 11 Rizal Afandi Laki-laki 17 Tahun Pelajar 12 Faisal Firmansyah Laki-laki 17 Tahun Pelajar 13 Aris Budiman Laki-laki 23 Tahun Karyawan swasta 14 Yuliana Nurcahyanti Perempuan 20 Tahun Karyawan swasta 15 Nurendah Fatima Perempuan 19 Tahun Mahasiswa 16 Fikri Arafi Laki-laki 15 Tahun Pelajar 17 Tasya Tiara Diva Perempuan 19 Tahun Mahasiswa 18 Erfansus Muhamad Laki-laki 24 Tahun TNI-AD 19 Risca Carolina Perempuan 22 Tahun Mahasiswa 20 Erich Ibrahim Laki-laki 24 Tahun Pegawai BUMN 21 Sadewo Laki-laki 50 Tahun Karyawan swasta 22 Puspa Sari Watianan Perempuan 22 Tahun Mahasiswa 23 Zaidah Qori A Perempuan 23 Tahun Mahasiswa 24 Siska Primadani Perempuan 21 Tahun Karyawan Swasta
25 Fitri Hendrianti Perempuan 23 Tahun Karyawan swasta 26 Nuril Perempuan 22 Tahun Karyawan swasta 27 Rendra Ghozalie Laki-laki 19 Tahun Karyawan Swasta 28 Fani Johan Akbar Laki-laki 16 Tahun Pelajar 29 Kemas Agus Laki-laki 23 Tahun Mahasiswa 30 Ajeng Nur Fauziah Perempuan 23 Tahun Karyawan Swasta 31 Alvionita Putri Perempuan 19 Tahun Mahasiswa 32 Sasana Artchie C Laki-laki 22 Tahun Mahasiswa 33 Sulaiman Laki-laki 32 Tahun Karyawan swasta 34 Iyan Putra Laki-laki 30 Tahun Karyawan Swasta 35 Ica Novia Perempuan 19 Tahun Mahasiswa 36 Fikar Laki-laki 21 Tahun Mahasiswa 37 Arizal Laki-laki 27 Tahun Karyawan swasta 38 Rahman Laki-laki 30 Tahun Karyawan swasta 39 Dyah Ayu N Perempuan 21 Tahun Mahasiswa 40 Indrani Pujiastuti Perempuan 25 Tahun Karyawan swasta 41 Ian Artada A Laki-laki 34 Tahun Karyawan swasta 42 Zhanuar Ardiansyah Laki-laki 22 Tahun Karyawan swasta 43 Titis Irma Perempuan 20 Tahun Mahasiswa 44 Arif Efendy Laki-laki 23 Tahun Polisi 45 Feri Dwi P Laki-laki 24 Tahun Karyawan swasta 46 Angga Prastyo Laki-laki 22 Tahun Mahasiswa 47 Nur Izzati C Perempuan 23 Tahun Karyawan swasta 48 Bangkit Prismadani Laki-laki 21 Tahun Karyawan swasta 49 Eko Yudha Prastyo Laki-laki 25 Tahun Mahasiswa 50 Emma Desi W Perempuan 17 Tahun Pelajar 51 Selvi Karunia Delita Perempuan 17 Tahun Pelajar 52 Febri Gunawan Laki-laki 25 Tahun Karyawan swasta 53 Ardi Ramadhan Laki-laki 20 Tahun Mahasiswa 54 Senopati Aji P Laki-laki 24 Tahun Karyawan swasta 55 Fredy Mariano Laki-laki 23 Tahun Mahasiswa 56 Tri Gandari N Perempuan 21 Tahun Mahasiwa 57 Amrina Rosyada Perempuan 22 Tahun Mahasiswa 58 Rio Madhe Rama Laki-laki 20 Tahun Mahasiswa 59 Viando Laki-laki 18 Tahun Pelajar 60 Ahmad Fadhil Laki-laki 27 Tahun Karyawan swasta 61 Ayu Risma Perempua 18 tahun Pelajar 62 Riven Vitara Laki-laki 23 Tahun Karyawan swasta 63 Samsul Arifin Laki-laki 24 Tahun Mahasiswa 64 Arysha Apriastuty Perempuan 21 Tahun Karyawan swasta 65 Okky Ovtaviana Perempuan 22 Tahun Karyawan swasta 66 Bagas Arya Damara Laki-laki 21 Tahun Mahasiswa 67 Amelya Dian A Perempuan 21 Tahun Mahasiswa 68 Oktaria Masruro Perempuan 20 tahun Mahasiswa 69 Sentira Wilda Permpuan 16 Tahun Pelajar 70 Cyntia Perempuan 18 Tahun Mahasiswa
71 Hendra Laki-laki 17 Tahun Pelajar 72 Indah Ayuning T Perempuan 21 Tahun Karyawan swasta 73 Arif Fatkur R Laki-laki 24 Tahun Pegawai BUMN 74 Kurnia Dwi Perempuan 24 Tahun Karyawan swasta 75 Achmad Soleh Laki-laki 32 Tahun Karyawan swasta 76 Abraham Laki-laki 28 Tahun Karyawan swasta 77 Ardy Bagus S Laki-laki 21 Tahun Mahasiswa 78 Lely Dwi N Perempuan 21 Tahun Mahasiswa 79 Fafa Perempuan 23 Tahun Karyawan swasta 80 Herlinda Novitasari Perempuan 28 Tahun Karyawan swasta 81 Denny Setyawan Laki-laki 16 Tahun Pelajar 82 Yogi Riski Laki-laki 19 Tahun Mahasiswa 83 Tri Nugroho Laki-laki 20 Tahun Mahasiwa 84 Nurul Fitriani Perempuan 25 Tahun Karyawan swasta 85 Muri Cinta Perempuan 35 Tahun Karyawan swasta 86 Harry Reinovderulu Laki-laki 24 Tahun Wirausaha 87 Tri Marsella S Perempuan 18 Tahun Karyawan swasta 88 Raviana Agustin Perempuan 21 Tahun Mahasiswa 89 Risky Erya Laki-laki 23 Tahun Karyawan swasta 90 Ramadhani Nur F Perempuan 17 Tahun Pelajar 91 Parabu Firdaus Laki-laki 26 Tahun Polisi 92 Reni Perempuan 27 Tahun Karyawan swasta 93 Fajar Laki-laki 21 Tahun Mahasiswa 94 Ragil Priambodo Laki-laki 24 Tahun Karyawan swasta 95 Sylvia Perempuan 25 Tahun Karyawan swasta 96 Noval Laki-laki 31 Tahun Karyawan swasta 97 Visra Perempuan 27 Tahun Karyawan swasta 98 Syamsi Laki-laki 29 Tahun Karyawan swasta 99 Trina Rahma Perempuan 21 Tahun Mahasiswa 100 Memed Dwi Laki-laki 21 Tahun TNI-AD
BAB III
PENYAJIAN DATA DAN ANALISA
3.1 Penyajian Data
Hasil penelitian pada Suroboyo Carnival Park (SCP) mengenai strategi
marketing communication dalam meraih pengunjung wisata wahana dengan
mewawancarai beberapa informan yang dilakukan selama kurang lebih satu
bulan mendapat hasil bahwa managemen SCP dalam menyusun sebuah strategi
komunikasi pemasaran menggunaakan beberapa elemen dari Marketing tools,
dimana dalam marketing tools sendiri memiliki 8 alat pemasaran yakni iklan,
promosi penjualan, event, humas dan publisitas, pemasaran langsung, pemasaran
interaktif, pemasaran dari mulut ke mulut, dan penjualan personal. Namun walau
demikian tidak semua elemen pada marketing tools digunakan oleh SCP untuk
menarik pengunjung wisata wahana, hal ini dikarenakan pihak SCP hanya
merasa perlu menggunakan beberapa cara saja namun hasilnya maksimal
dibandingan dengan harus menggunakan semua elemen marketing tools namun
hasilnya tidak jauh berbeda dengan penggunaan hanya beberapa elemen saja,
selain dirasa kurang efektif, juga dikawatirkan akan membuang banyak waktu.
Di SCP, ada 2 divisi yang berkonsentrasi pada penambahan jumlah pengunjung,
dimana divisi ini mempunyai wewenang untuk membuat konsep atau cara untuk
membuat pengunjung semakin banyak berdatangan, dalam hal ini baik
pengunjung baru(yang belum pernah datang ke SCP), maupun pengunjung
lama(yang sudah pernah datang ke SCP sebelumnya) merupakan target dari
kedua divisi ini. 2 divisi ini adalah divisi Marketing dan divisi Promosi. Kedua
divisi ini pada dasarnya saling membantu satu sama lain, namun focus
pekerjaannya sedikit berbeda.
1. Bagian Promosi
Seperti yang diungkapan oleh SPV Promotion, M.S Hadiarsa bahwa,
“berbicara tentang fungsi bagian promosi, di SCP tugas bagian promosi
ini lebih memperkenalkan SCP kepada public secara luas. Jadi langkah
awalnya ke public di luar itu, kami(bagian promosi) yang
memperkenalkan produk-produk dari SCP kemudian barulah bagian
marketing yang menjualkan, jadi setelah publik tau apa itu SCP, dimana
itu SCP, dan ada apa saja di SCP, barulah bagian marketing turun
untuk membuat orang agar mau datang ke SCP”
Di SCP, bagian promosi merupakan bagian yang terbilang baru karena baru
dibentuk sekitar 6 bulan yang lalu. Adanya bagian marketing di SCP dirasa
kurang efektif untuk menjalankan beberapa fungsi sekaligus. Setelah dibentuk
selama kurang lebih satu tahun, akhirnya memunculkan wacana langsung dari
pimpinan untuk membuat divisi yang berfokus untuk mempromosikan SCP
secara kesuluruhan kepada masyarakat, dan akhirnya terbentuklah divisi
promosi. Divisi promosi merupakan unsur penting dalam kegiatan promosi
produk ataupun jasa yang ditawarkan, dimana dalam kegiatan promosi ini
mempunyai tujuan menginformasikan, sehingga mampu mempengaruhi,
membujuk, serta meningkatkan pengunjung.
Dalam tujuannya untuk memperkenalkan SCP kepada publik, beberapa cara
yang dilakukan oleh divisi Promosi adalah :
1. Iklan
Dalam hal ini SCP membuat berbagai bentuk iklan untuk menarik minat
pengunjung, diantaranya :
• Iklan cetak :
- Memasang billboard di beberapa titik kota Surabaya yang dirasa
strategis. Beberapa titik tersebut adalah di daerah Surabaya, Sidoarjo,
Pandaan, dan Pasuruan.
(Billboard adalah bentuk promosi iklan luar ruang dengan ukuran
besar yang digunakan oleh SCP, billboard ini juga dapat disebut
bentuk poster dengan ukuran yang lebih besar yang diletakkan tinggi
di tempat tertentu yang ramai dilaui orang).
- Poster
Poster adalah gambar pada selemmbar kertas berukuran besar yang
digantung atau ditempel di dinding atau permukaan lain. Poster
digunakan oleh Suroboyo Carnival Park untuk mengiklankan sesuatu
atau promo dan event yang akan berlangsung.
- Flyer dan Brosur
Flyer dan brosur pada dasarnya memang dibuat untuk memberitahui
dan sekaligus sebagai alat pendekatan yang persuasive, untuk
mengajak atau bahkan membentuk opini bagi orang banyak. Flyer
digunakan oleh Suroboyo Carnival Park yang biasanya dibagikan
saat SCP akan mengadakan event ataupun sedang ada promo yang
ingin disebar luaskan pada masyarakat, Flyer biasa dibagikan saat
SCP mengadakan pameran di beberapa tempat, maupun di tempatkan
di di bagian informasi agar masyarakat bisa mengetahui event atau
promo yang sedang di adakan.
- Company Profil Cetak
- Media cetak : koran Jawa Pos
Dalam hal ini SCP juga beriklan pada media cetak karena
beranggapan bahwa media cetak masih menjadi salah satu pilihan
baca untuk sebagian kalangan, dan sengaja memilih media cetak
Jawa Pos karena JP merupakan salah satu Koran terbesar di
Surabaya, dan memiliki jumlah pembaca yang juga banyak. Dalam
hal pemilihan hari untuk pemasangan iklan, biasanya SCP memilih
hari sebelum liburan tiba agar banyak orang yang mengetahui dan
berniat untuk datang ke SCP.
• Iklan elektronik
Memanfaatkan iklan di media elektronik seperti memasang Videotron
sebagai salah satu bentuk iklan SCP. Videotron mampu menampilkan
gambar bergerak tentang company profil singkat SCP. Di Surabaya
sendiri terdapat 2 videotron yang digunakan oleh SCP, kedua videotron
ini di pasang di titik Surabaya bagian timur dan Surabaya bagian pusat.
Selain videotron, SCP juga memasang iklan di radio-radio di Surabaya,
seperti :
- Radio Suara Surabaya pada frekuensi 100 FM
- Radio Gen FM pada frekuensi 103.1 FM
- Radio Hard Rock pada frekuensi 89.7 FM
- Radio Colours pada frekuensi 87.7 FM
- Radio Istara pada frekuensi 101,5 FM
Iklan yang dipasang oleh SCP di radio biasanya berbentuk adlibs dan
iklan spot. Iklan adlibs adalah iklan yang dibacakan secara langsung oleh
penyiar, sehingga bisa terdengar tidak seperti iklan, seolah-olah menjadi
materi obrolan penyiar tersebut, sedangkan iklan spot adalah iklan yang
langsung di putar oleh penyiar, bentuknya sudah jadi dan tugas penyiar
hanya ‘play’ iklan tersebut.
• Iklan Media Sosial
Social media memang saat ini menjadi pilihan untuk beberapa
perusahaan dalam mengiklankan produknya, hal ini juga dilakukan oleh
SCP. SCP biasanya menggunakan beberapa social media ini dalam
mengiklankan produknya. Beberapa social media itu diantaranya :
- Twitter : @SuroboyoCNM
- Facebook : Suroboyo Carnival Park
- Instagram : suroboyocarnival
Selain memasang iklan di berbagai media, SCP juga selalu mengikuti
event yang diadakan oleh pemkot
Berbagai acara pemkot juga pernah di ikuti oleh SCP, acara tersebut
diantaranya adalah parade bunga, parade juang, bahkan acara tahunan JFC
yang diselenggarakan di Jember juga pernah diikuti oleh SCP.
Walau saat itu pihak SCP merasa bahwa tidak banyak masyarakat Jember
dan sekitarnya yang mengenal wisata wahana SCP, namun hal diyakini oleh
pihak SCP sebagai langkah awal untuk memperkenalkan nama dan
produknya ke dalam lingkup yang lebih luas.
2. Mengadakan Event
Salah satu cara yang ampuh dalam menyampaikan pesan suatu brand adalah
dengan mengajak customer dan potential custumer dalam suatu event.
Alasan utama SCP menjadikan event sebagai salai satu cara untuk menarik
pengunjung adalah karena SCP tidak ingin membentuk imagenya hanya
sebagai mempunyai produk wisata wahana saja, tapi juga manjadikan event
sebagai salah satu daya tarik untuk mendatangkan pengunjung. Dengan
adanya event yang diadakan, SCP memiliki harapan agar pengunjung tidak
merasa bosan untuk datang ke SCP karena bisa menikmati event yang
menarik dan pengunjung bisa menikmati suasana yang berbeda, dan bisa
mendapatkan pengalaman yang baru yang sebelumnya belum pernah
didapatkan.
“Kami ingin pengunjung bisa mempunyai suatu kenangan pada satu
moment tertentu, misalnya seperti saat Valentine Days, kami berharap
pengunjung yang datang saat itu ke SCP merasakan pengalaman yang
special dan tidak terlupakan, sehingga ketika ada event yang lainnya
lagi, mereka tidak segan untuk datang kembali kesini karena ingin
merayakan event lain dengan suasana yang berbeda juga”, Tambah
M.S. Hadiarsa (SPV. Promosi).
Selain sebagai daya tarik untuk menarik pengunjung, event juga dirasa
mampu memperkenalkan SCP kepada publik, event yang diadakan oleh SCP
pun ada yang masuk kedalam kategori event kecil atau event in-house, dan
ada event besar.
• Event kecil : perlombaan seperti kesenian tradisional, acara fashion,
acara kreasi kesenian
• Event besar : acara yang diadakan oleh SCP saat moment-moment
tertentu, yang sifatnya tidak rutin setiap bulan.
Tabel 3.1
Jadwal Event SCP selama tahun 2015 :
Bulan Event
Januari 2015 - Goyang Dumang bareng Cita Citata
*desain poster terlampir
Februari 2015 - Event Valentine Days ( Saturday night show,
Barongsai dan Operet Sampek Entai, Orkes
Dangdut)
*desain poster terlampir
Maret 2015 ─
April 2015 ─
Mei 2015 - #SuroboyoFest “Meet Up Online terbesar di
Indonesia Timur”
- Setahun dilangit RTV, menghadirkan Slank,
Wali, Kotak, Naff, Adera, Petra Sihombing,
dan masih banyak lagi
- Lyp Sync Competition
*desain poster terlampir
Juni 2015 ─
Juli 2015 - Perform Art “The Legend of Aladin”
*desain poster terlampir
Agustus 2015 - Parade Nusantara Suroboyo Carnival
*desain poster terlampir
September 2015 ─
Oktober 2015 - Carnival Scream Fun & Rock Party bersama
DJ Una
- Horror face painting competition
- Food Photography workshop and contest
*desain poster terlampir
November 2015 - November pecan festival (Lomba band, tari
kreasi, festival patrol, lomba vocal
campursari)
*desain poster terlampir
Desember 2015 - Festival Jingle Bells
- Cristmast light Parade
*desain poster terlampir
Sumber : Olahan data hasil observasi peneliti
Saat adanya event besar di SCP, pastinya pihak SCP mengundang media
luar, seperti :
‐ Radio SS, Gen FM, Hard Rock, Istara, Colours
‐ Media televisi : Mnctv, Rcti, Net, Trans, Trans7
‐ Media cetak : Jawa Pos, Koran pagi, Kompas
Selain mengundang beberapa media tersebut, pihak SCP juga selalu
mempublikasikan dokumentasi foto maupun video event yang sedang
berlangsung melalui media social seperti facebook, twitter, instagram, path,
dan website resmi SCP
Strategi Sponsorship
Strategi sponsorship adalah suatu strategi yang digunakan oleh SCP dalam
mencari dukungan financial kepada suatu organisasi, orang, atau suatu brand
tertentu. Strategi sponsorship juga dapat meningkatkan suatu merek. Dalam
hal ini karena SCP merupakan wisata wahana baru, maka setiap kali
mengadakan event, pihaknya selalu mencari sponsor dengan berbagai pihak.
Beberapa brand besar yang pernah menjadi sponsor event SCP :
• Telkomsel, yang merupakan perusahaan provider terbesar di Indonesia
• Jawapos, setiap tahunnya JP mempunyai event besar tahunan yaitu “Jigle
Bell”. Bentuk kerjasamanya adalah, pihak SCP menawarkan tempat yang
besar untuk mengadakan event tersebut. Dari event itulah kemudian
pihak SCP mendapatkan barter pemberitaan dari Jawa Pos, dan Jawa Pos
mendapatkan bantuan hadiah dari SCP.
• Garuda Food, brand ini juga menjadi sporsor event “Hallowen Party”
yang bertepatan dengan bulan Oktober 2015. Dalam event ini brand
Garuda Food membagikan produknya (my tea) secara gratis ke
pengunjung yang datang pada saat itu.
Selain sebagai sponsor, garuda food merupakan salah satu stake holder
(pemangku kepentingan) SCP. Garuda Food juga menjadi salah satu
brand yang menjual berbagai varian produknya di stand-stand foodcourt
SCP, beberpa produk garuda food seperti my tea, mirai ocha, wafer,
snack garuda, dan lainnya menjadi produk yang paling sering ditemui
ketika berkunjung ke wisata wahana yang satu ini. Dan sebagai bentuk
imbal baliknya, Garuda Food diperbolekan untuk melakukan branding di
salah satu wahana yakni Biang Lala.
Beberapa pedoman yang digunakan oleh SCP dalam memilih sponsorship
adalah :
• Memastikan apakah brand tersebut memiliki publik yang luas
• Memastikan apakah brand tersebut merupakan brand yang kuat di
pasarnya
Karena dengan dua petimbangan tersebut, yang pada akhirnya membuat
SCP merasa percaya diri dan secara tidak langsung, brand tersebut
mampu mendorong dan membuat event yang diadakan oleh SCP menjadi
lebih sukses dan meriah.
Dalam menyelenggarakan event, agar acara yang berlangsung dapat berjalan
dengan baik dan sesuai yang diharapkan, beberapa hal yang perlu
diperhatikan adalah :
- Pra (Sebelum Acara)
Strategi promosi event. Salah satu keberhasilan sebuah event adalah
dengan banyaknya penonton atau dalam hal ini banyaknya jumlah
pengunjung yang hadir untuk menikmati event tersebut. Sebelum
pengunjung datang, pastinya pengunjung harus tau bahwa di SCP
akan ada event yang menarik. Hal ini menjadi salah satu tugas divisi
promosi untuk menyebarluaskan adanya event tersebut. Dalam hal ini
divisi promosi pastinya akan menggunakan berbagai macam
promotion tools seperti menggunakan media cetak brosur, poster
yang ditempel di beberapa tempat atau bahkan menggunakan media
cetak, seperti billboard, memasang iklan di Koran tertentu, selain itu
juga memanfaatkan media sosial milik SCP pribadi yakni facebook,
twitter, instagran, maupun website. Pemilihan promotions tools
tersebut tidak dengan asal dipilih, beberapa promotion tools tersebut
dirasa mampu menjangkau publik SCP secara luas dan merata.
- Produksi (Saat acara berlangsung)
Kerjasama yang baik antara pihak SCP dengan pihak sponsor, selain
itu juga dengan semua tim yang terlibat, hindari terjadinya miss
komunikasi antara satu divisi dengan divisi lain. Hal penting yang
harus diperhatikan saat event sedang berlangsung adalah adanya
koordinasi yang baik antara satu bagian dengan bagian lain,
walaupun terlihat sederhana, namun memperhatikan hal-hal kecil
bisa meminimalisir terjadinya kesalahan saat acara sedang
berlangsung.
- Paska (Selesai Acara)
Melakukan evaluasi. Dengan melakukan evaluasi, pasti akan
diketahui apa dan bagaimana plus minus nya event tersebut, selain
mengetahun hal-hal tersebut evaluasi juga bisa dijadikan sebagai
pelajaran agar kedepannya pihak SCP bisa membuat event yang lebih
baik lagi. Dari evaluasi tesebut akan diketahui hal-hal yang kurang
dalam pengadaan event sebelumnya, maka dari hal itu juga bisa
dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan saat pelaksanaan event
selanjutnya diharapkan kesalahan yang terjadi akan lebih sedikit.
Faktor Penghambat bagi divisi Promosi :
Merubah pemikiran awal masyarakat akan SCP
Secara umum, publik mengetahui bahwa produk utama SCP adalah produk
hiburan dalam bentuk theme park yang hanya menyediakan wisata wahana. Di
Surabaya sendiri tempat hiburan sudah banyak, bahkan di beberapa titik di
pinggir kota pun banyak menyediakan tempat hiburan. Jika dulu mall besar di
Surabaya hanya beberapa, namun saat ini Mall-mall besar di Surabaya sudah
banyak. SCP menganggap bahwa sebenarnya tempat-tempat seperti Mall-lah
yang menjadi salah satu saingan terbesar SCP. Sehingga pihak SCP harus
mampu membuat tempat wisata yang senyaman mungkin agar masyarakat bisa
merubah mainsetnya. SCP berharap, jika liburan tiba, baik saat hari besar
maupun weekend, masyarakat tidak harus datang ke Mall-mall besar untuk
mendapatkan hiburan tetapi juga bisa datang ke thema park seperti SCP.
Menurut M.S. Hadiarsa (spv. Promosi), “ tantangan terberat kami
memang ada pada mainset masyarakat yang menganggap bahwa SCP
ini sejenis pasar malam, itulah yang pada akhirnya membuat kami para
tim promosi untuk melakukan berbagai cara agar apa yang terlanjur
dipikirkan oleh sebagian besar masyarakat bisa sedikit-demi sedikit
berubah dan benar-benar memiliki persepsi bahwa SCP adalah theme
park layaknya JatimPark maupun BNS”
2. Bagian Marketing
Fungsi utama adanya bagian marketing di Suroboyo Canrnival Park (SCP)
adalah menjual berbagai produk yang ada di SCP, selain menjual, konsetrasi
utama divisi ini juga untuk menarik pangsa pasar. Bagian marketing lebih
berfokus pada pencarian pengunjung grup, kunjungan masal perusahaan
maupun sekolah-sekolah.
Di awal pembukaan SCP, divisi marketing mempunyai tugas juga untuk
mempromosikan produk SCP kepada masyarakat, yang mana hal tersebut
merupakan salah satu fungsi divisi promosi. Namun saat ini divisi marketing
dan divisi promosi sengaja dipecah dan menjadi 2 divisi yang memiliki
fungsi dan tugasnya masing-masing. Walau demikian, kedua divisi ini tidak
berjalan sendiri-sendiri namun saling melengkapi satu sama lain. Jika
dianalogikan, salah satu contohnya adalah bagian marketing yang
menentukan harga untuk promo paketan, dan selanjutkan bagian promosi
yang akan bertugas untuk menginformasikan kepada masyarakat secara luas
agar mereka mengatahui promo terbaru SCP.
Dalam tujuannya untuk memperkenalkan SCP kepada public, beberapa cara
yang dilakukan oleh pihak SCP adalah :
1. Personal selling atau penjualan secara personal, hal ini biasanya
dilakukan dengan cara :
- Mengadakan pameran
Salah satu pemeran yang pernah diikuti oleh SCP dalam rangka
memperkenalkan produknya adalah acara Jatim Fair yang diadakan
di GrandCity Mall pada sekitar bulan Oktober 2015. Dalam event itu
SCP membuat satu stand, dan pada saat pangadaan pameran, SCP
pasti memiliki satu daya tarik, dan salah satu daya tarik yang
beberapa bulan terkahir ini digunakan adalah dengan memberikan
voucer potongan harga kepada pengunjung pameran. Dengan
mengikuti event, apalagi event besar, dirasa bisa memberi dampak
postitif untuk SCP dalam memperkenalkan produknya kepada
msyarakat yang lebih luas lagi.
Sebelum mengadakan pameran di beberapa tempat, pihak SCP
terlebih dahulu akan melalukan survey terhadap perencanaan acara
tersebut, jika dirasa acara tersebut akan mendatangkan banyak massa
dan pengunjung dirasa sesuai dengan target, maka pihak SCP akan
mengadakan pameran, namun jika dirasa beberapa persyaratan belum
terpenuhi, maka pihak SCP akan memutuskan untuk tidak mengikuti
pameran tersebut.
- Agenda Visit Call
Agenda Visit Call biasanya dilakukan oleh pihak SCP tidak hanya di
dalam kota Surabaya saja tetap diluar kota Surabaya juga seperti
Madura, Gesik, Sidoarjo, dan beberapa kota lain yang dirasa menjadi
target SCP. Visit Call yang dilakukan oleh bagian marketing
memiliki target yakni pengunjung grup dan biasanya dilakukan
dengan mengunjungi beberapa sekolah dan perusahaan yang ada di
Surabaya maupun luar kota Surabaya.
2. Promosi penjualan
- Voucer potongan harga 30ribu
Salah satu cara yang dibuat untuk menarik pengunjung agar banyak
yang datang ke SCP salah satunya menggunakan voucer potongan
harga tiket, biasanya voucer yang dikeluarkan oleh SCP senilai
potongan 20.000-30.00 rupiah per voucernya yang hanya berlaku
untuk satu tiket terusan, dan voucer ini tidak diperjual belikan.
Dibuatnya voucer untuk menarik pengunjung bukan karena SCP
sedang sepi pengunjung sehingga melakukan diskon potongan harga
secara besar-besar an, hal ini menjadi salah satu cara divisi marketing
untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa theme park SCP
mempunyai harga tiket yang cukup terjangkau.
Voucer potongan 30ribu merupakan cara baru yang digunakan oleh
pihak SCP untuk mendapatkan jumlah pengunjung lebih banyak lagi.
Cara pembagian voucer potongan harga ini beragam, ada yang
dibagikan secara Cuma-Cuma ketika SCP sedang mengadakan
pameran di mall maupun universitas, dan ada yang bisa
mendaatkannya di beberapa mitra kerja SCP.
Beberapa media partner yang melakukan kerja sama dengan SCP,
diantaranya :
• Alfamart
• Mie akhirat
• Depot Bu Rudy
• Lotte Mart, dsb
Di beberapa media partner SCP, voucer potongan harga juga bisa
didapatkan, setiap tempat memiliki syarat dan ketentuannya masing-
masing dalam memberikan voucer potongan harga tersebut, ada yang
langsung memberikannya secara Cuma-Cuma ke pengunjung yang
datang, ada yang harus melakukan minimal pembelian terlebih
dahulu.
Adapun beberapa pertimbangan yang dibuat oleh SCP selama
menjalani kerjasama dengan beberapa pihak teresbut. SCP sengaja
mencari beberapa tempat khususnya di wilayah Surabaya yang
mempunyai publik yang cukup besar, dimana ketika melakukan
kerjasama dengan pihak tersebut, juga akan member dampak yang
positif untuk SCP.
Seperti yang diungkapkan lagi oleh M.S Hadiarsa (SPV
Promotion), “dalam memilih pihak untuk kerja sama pastinya
kami (SCP) melakukan beberapa pertimbangan, setelah kami
melihat bahwa pihak tersebut mempunyai banyak publik, kami
memutuskan untuk segera melakukan kerjasama dengan
mereka”
Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dirasa saling
menguntungkan untuk SCP sendiri dan pihak tersebut, selain bisa
menambah pengunjung untuk SCP, hal tesebut juga bisa menjadi
daya tarik tersendiri untuk menarik pelanggan pihak yang melakukan
kerjasama dengan SCP.
- Membuat paket harga saat ada event
Salah satu hal yang sering ditunggu-tunggu oleh sebagian besar
pengunjung adalah adanya paket harga khusus setiap ada event.
Nampaknya hak ini juga yang kemudian dilakukan oleh pihak SCP
untuk menarik pengunjung untuk lebih banyak lagi. Salah satu
contoh paket harga khusus saat ada event adalah pada bulan Februari
2015 terdapat paket valentine yang hanya membayar Rp. 100.000
saja sudah bisa mendapatkan 2 tiket masuk, gratis wahana lampion
KBS, art wax house, Ferrish Wheel, rumah kinclong, free foto booth,
dan free 2 soft drink. Selain di bulan Feberuari juga ada di bulan
Agustus, dalam rangka HUT RI ke-70, SCP membuat promo
pembelian tiket 3 gratis 1, dan masih banyak lagi paket harga khusus
saat ada event tertentu.
Pertimbang divisi marketing sebelum menjalankan strateginya untuk
menarik pengunjung.
Dengan melihat karakter orang Surabaya yang ingin mendapatkan sesuatu
dengan harga yang murah namun tetap merasa nyaman, aman, dan dan
sesuai keinginan, hal itulah yang kemudian membuat pihak SCP berusaha
untuk memutar harga, dan akhirnya SCP membuat cara-cara promosi dan
harga tiket masuk terusan dengan harga yang cukup terjangkau, tujuannya
agar semua masyarakat Surabaya yang belum pernah datang ke SCP,
minimal mau datang sekali dengan pihaknya yang telah memberikan harga
yang cukup terjangkau.
Faktor Penghambat divisi Marketing :
Sulitnya mendatkan pengunjung kelompok grup
Kendala yang dirasakan oleh divisi marketing selama ini adalah sulitnya
mendapatkan pengunjung dari kelompok grup. Alasannya dengan adanya
MEA(masyarakat ekonomi asean), perusahaan-perusahaan akhirnya
menghemat acara seperti gathering, mereka sangat hati-hati, akhirnya pihak
SCP mencari grup untuk gathering di wilayah surabaya menjadi sedikit sulit.
Selain perusahaan, juga sekolah-sekolah, beberapa sekolah cenderung
melakukan kegiatan di luar kota.Walau sempat ada wacana bahwa anak
sekolah yang masih SD apalagi sekolah negeri, dilarang liburan ke luar kota,
tapi walau demikian murid-murid SD khususnya lebih memilih untuk renang
di Ciputra Waterpark, sehingga diakui oleh pihak SCP, mereka menjadi sulit
untuk mendapatkan kelompok grup. Tapi walau demikian sejauh ini sudah
lumayan banyak beberapa perusahaan maupun sekolah yang pernah
mengadakan gathering, maupun pentas seni di SCP.
Sudah ada sekitar 60% sekolah maupun universitas di Surabaya yang pernah
didatangi langsung oleh tim marketing untuk diajak melakukan kerjasama.
Dalam hal ini, tim marketing biasanya menawarkan fasilitas untuk
mengadakan gathering/pertemuan, pentas seni, dengan menawarkan tempat
yang bagus, dan harga yang cukup terjangkau. Beberapa sekolah yang
pernah mengadakan gathering dan pentas seni di SCP, diantaranya :
‐ SMAN 10 Surabaya,
‐ SMAN 16 Surabaya,
‐ SMAN 7 Surabaya,
‐ SMPN 32 Surabaya, dan masih banyak lagi
Dengan adanya gathering atau pentas seni di SCP, pihaknya merasa lebih
banyak mendapatkan keuntungan karena hal ini bisa menaikkan jumlah
pengunjung. Setiap siswa yang masuk akan diperlakukan tiket terusan dan
jika ada yang tidak memnggunakan tiket terusan, pihak SCP tidak bisa
menganggap pengunjung tersebut sebagai visitor.
SUROBOYO CARNIVAL PARK berdasarkan 4P
‐ PRODUCT (Produk)
Di jawa timur, jatimpark 1 dan jatimpark 2, bns, wisata bahari
lamongan(WBL) merupakan wisata wahana yang paling banyak dikenal oleh
sebagian besar orang. Beberapa wisata wahana tersebut paling banyak
memang terletak di Malang, Jawa Timur. JatimPark grup adalah satu
perusahaan yang menaungi pembangunan Jatim Park 1, Jatim Park 2, BNS,
Wisata Bahari Lamongan (WBL), Museum Angkut, Eco Green Park.
Berawal dari banyaknya pengunjung beberapa wisata wahana tersebut yang
datang dari luar kota malang khususnya Surabaya, yang pada awalnya
membuat ide si owner untuk membangun satu wisata wahana lagi yang
berlokasi di Surabaya. Menurut data, hampir 70-80% pengunjung beberapa
theme park tersebut adalah warga Surabaya. Dari hal itulah kemudian
membuat owner jatimpark grup ingin membangun wisata wahana di
Surabaya dengan konsep yang berbeda dari beberapa wisata wahana
sebelumnya.
Suroboyo Carnival Park merupakan wahana wisata yang tercetus sebagai
konsep dasar mewujudkan Surabaya sebagai kota tujuan wisata yang
menarik dan eksotik. Ini adalah sebuah tempat hiburan dan tempat belanja
bagi warga kota Surabaya dan sekitarnya di malam hari, pengunjung juga
bisa menikmati suasana malam yang berbeda hanya di Suroboyo Carnival
Park
Suroboyo Carnival Park resmi dibuka pada tanggal 28 juli 2014 mulai jam 4
sore sampai dengan 12 malam. Suroboyo Carnival Park akan menjadi
alternatif tujuan wisata untuk masyarakat Surabaya dan masyarakat Jawa
Timur umumnya yang terletak di Jl. Ahmad Yani No. 333 Waru, dengan
luas area sekitar 8 hektar.
Menurut SPV. Marketing, Adhitya Surya, jika berbicara tentang wahana,
wahana yang ada di SCP jauh lebih bagus, dan lebih banyak, dari pada yang
ada di Jatim Park, maupun BNS. Ada satu wahana dengan nama “bledek
coaster”, wahana tersebut merupakan wahana satu-satunya di Jawa Timur
dan merupakan wahana yang terekstrim di Indonesia, dan itu hanya ada di
SCP, diceritakan lebih lanjut, bahkan mahacoaster yang ada di Trans Studio
tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan wahana “bledek coaster”.
Nama Suroboyo Carnival merupakan nama yang diberikan langsung oleh
Owner. Penggunaan nama ‘Suroboyo’ dan bukan ‘Surabaya’ sengaja dipilih
agar nama tersebut sesuai dengan warga Surabaya yang sering menyebut
nama kotanya dengan kata “Suroboyo”. Selain pemilihan nama yang dirasa
sesuai dengan orang Surabaya, istilah yang digunakan untuk menyebut hal-
hal seperti masuk dan keluar, menggunakan istilah asli suroboyoan seperti
mlebu(masuk) dan metu(keluar), woro-woro(informasi),
dodolan(marketing), dan masih banyak istilah asli Surabaya di SCP.
Beberapa nama wahananya juga sebagian besar mengandung unsur
‘kejawen’, seperti wahana munyer ser, topan badai, bledek coaster, lampion
kbs, gondal gandul, beskop 360 (bukan bioskop 360). Pemilihan nama
wahana dan terjemahan tanda di SCP bisa terbilang unik, karena selain ingin
mempertahankan keaslian bahasa jawanya, hal ingin juga menjadi salah satu
daya tarik SCP yang tidak ditemui di wisata wahana yang lain. Kata kedua
dari wisata wahana ini adalah ‘Carnival’, carnival biasanya identik dengan
sirkus, pasar malem, sehingga pemilihan nama kedua ini diharapkan agar
theme park SCP bisa semakin hidup dan meriah. Yang tidak kalah unik lagi
adalah fasilitas foodcourt di SCP yang dibuat unik dan berbeda dengan
kebanyakan foodcourt di wisata wahana lain, dengan alasan agar tidak
menjadi foodcourt yang mainstream, SCP membuat foodcourt tematik agar
pengunjung yang datang merasa nyaman, beberapa jenis foodcourt yang ada
di SCP bertemakan anak, carnival, serta foodcourt seperti bengkel.
Awal pembukaan SCP tepat pada hari raya idul fitri tahun 2014, pihak SCP
mengungkapkan alasan kenapa pada moment idul fitri dipilih sebagai hari
pembukaan wisata wahana baru di Surabaya itu karena pada timing tersebut-
lah waktunya high season, selain dari segi promosi dirasa mudah, waktu idul
fitri adalah waktu yang bagus untuk kumpul dengan keluarga, dan terbukti
saat hari pertama pembukaan, SCP sangat overload. Hari-hari pertama
pembukaan, SCP bisa mendapatkan pengunjung sebanyak 25.000 hingga
27.000 setiap harinya. Kepadatan pengunjung juga sempat membuat macet
jalan raya Ahmad Yani hingga bundaran Waru, tidak hanya di jalan raya
besar saja tetapi perkampungan siwalankerto juga. Bahkan karena terlalu
banyak pengunjung yang datang, untuk bisa menikmati satu wahana,
pengunjung paling sebentar harus mengantri selama 1 hingga 1,5 jam.
Bahkan pada saat itu, pihak SCP menyediakan bus untuk mengantar
pengunjung yang parkirnya jauh dari lokasi wisata wahana.
Penambahan wahana baru dilakukan secata rutin dengan tujuan untuk
membuat pengunjung yang datang tidak bosan dengan wahana-wahana yang
itu-itu saja. Selain agar pengunjung tida bosan, juga agar mampu menarik
pengunjung lebih banyak lagi, semakin beraneka ragam jenis wahana di
SCP, pihaknya berharap semakin banyak pengunjung yang datang untuk
mencoba wahana tersebut. Selama 1,5 tahun beroperasi sudah ada 7 wahana
baru di SCP diantaranya selfie house, fun house, sepeda tabung, bledek
coaster, soft play, 4dimensi dengan film baru, minitrain yang beropreasi di
luar area wahana.
Sebagai wisata wahana yang saat ini sedang berproses menjadi lebih besar,
SCP juga memiliki program CSR(Corporate Sosial Responsibility) atau
dalam bahasa Indonesia sering dikenal dengan istilah program tanggung
jawab perusahaan yang ditujukan untuk masyarakat sekitar SCP. Program ini
berupa pemberian tiket gratis kepada warga rumah dinas Korem, dan warga
siwalan kerto, yang merupakan tempat yang memiliki jarak yang dekat
dengan wisata wahana ini. Pemberian tiket masuk biasanya harus disertai
dengan surat pengantar yang sudah disetujui oleh ketua RT setempat.
Berapapun jumlah visitornya, pasti akan diberikan dengan syarat memiliki
surat pengantar. Hal ini dilakukan oleh SCP sebagai bentuk untuk menjalin
silaturahmi dengan komunitas sekitar, karena secara tidak langsung suara
wahana yang ada di SCP juga pasti membuat bising warga sekitar. Agar
hubungan baik selalu terjalin, maka hal tersebut yang sampai saat ini masih
dilakukan oleh pihak SCP.
SCP menjadi bagian di video profil Suroboyo sebagai salah satu icon
kota Surabaya
Satu hal yang cukup membanggakan untuk SCP adalah karena walau baru
beroperasi selama kurang lebih satu tahun setengah, tapi SCP sudah masuk
kedalam video profil Surabaya yang biasanya di presentasikan oleh Bu Tri
Risma Harini (walikota Surabaya) ketika beliau sedang ke luar kota, ke luar
negeri, bahkan bertemu dengan pejabat tinggi, dan SCP ini dijadikan sebagai
klimaks video tersebut, hal tersebut cukup membanggakan karena usia SCP
yang belum genap 2 tahun tapi sudah bisa masuk kedalam video profil
Surabaya. Dengan adanya SCP di dalam video profil Surabaya tersebut, hal
itu menjadikan SCP ingin membentuk potitioning bahwa di Surabaya, tidak
hanya sebagai kota metropolitan yang memiliki banyak mall, fasilitas pribadi
seperti golf, hotel, tetapi juga memiliki tempat hiburan sejenis theme park,
selain yang ada di Malang.
Menyediakan sarana untuk pengunjung agar bisa memberi
feedback/umpan balik terhadap SCP
Agar pihak SCP mampu berkembang dan menjadi perusahaan yang lebih
besar, pastinya pihak SCP juga membutuhkan adanya umpan balik dari
pengunjung atas keluhan maupun rasa puas yang dirasakan. Oleh karena itu,
bagian promosi pernah secara lansgung membagikan 30 kuesioner kepada
pengunjung wisata wahana guna mengetahui hal apa saja yang dirasakan
setelah berkunjung ke SCP. Selain menyebar kuesioner, di dalam lokasi
theme park juga ada kotak saran dan form yang bisa diisi secara langsung
oleh pengunjung. Sehingga hal tersebut juga akan memberikan kemudahan
untuk pengunjung jika ada hal-hal yang ingin disampaikan, walaupun pihak
SCP juga menggunakan sosial media sebagai sarana untuk berkomunikasi
langsung dengan para pengunjung. Di era yang semakin canggih ini, adanya
social media seolah menjadi kekuatan tersendiri untuk sebagian besar
perusahaan, karena jika perusahaan tersebut mempunyai satu informasi yang
ingin dibagikan kepada masyarakat secara luas, cukup menggunakan media
dan semua orang bisa mengetahuinya.
Di SCP sendiri, pemegang kendali untuk sosial media adalah bagian
marketing. Selain karena penggunaan bahasa yang dianggap sudah khas dan
yang mampu mengmenangani adalah pihak marketing, juga agar divisi
marketing bisa secara langsung mengetahui jika ada pengunjung yang
menceritakan tentang keluhan maupun rasa puasnya.
SCP melakukan penambahan jam operasional
Wisata wahana SCP merupakan wisata wahana yang identik dengan jam
operasional pada sore hingga malam hari, namun hal itu menjadi
pemandangan yang sedikit berbeda karena pada awal bulan di tahun 2015,
SCP melakukan penambahan jam operasional dari pagi hingga malam hari.
Hal ini dilakukan oleh pihak SCP karena banyaknya permintaan dari
beberapa sekolah di Surabaya dan sekitarnya khususnya dari sekolah TK
hingga SD. Penambahan jam operasional ini dilakukan secara 3 bulan dan
tepatnya pada bulan Februari hingga April 2015 tahun lalu. Dengan alasan
kalah di omset, dan jumlah pengunjung yang datang juga tidak memenuhi
target, akhirnya penambahan jam operasional tersebut tidak diteruskan dan
dikembalikan ke jam operasional semula.
Selain pernah melakukan penambahan jam operasional dari pagi hingga
malam hari selama 3 bulan, jika sebelumnya SCP hanya buka dari hari selasa
hingga minggu dengan alasan hari senin khusus untuk maintenance atau
perawatan wahana yang ada, juga karena setiap hari senin, pengunjung yang
datang hanya berkisar antara 400-500 orang saja, hal ini tentunya
mempengaruhi omset perusahan. Tapi mulai bulan September 2015, dengan
alasan banyak permintaan dari pengunjung khususnya dari luar kota
Surabaya, akhirnya SCP melakukan penambah hari operasionalnya menjadi
satu minggu penuh.
Target pengunjung SCP
Target utama SCP adalah grup dan pengunjung retail/individu. Kelompok
grup adalah perusahaan dan sekolah-sekolah yang ada di Surabaya dan
sekitarnya, dan untuk pengunjung individunya adalah masyarakat Surabaya,
Sidoarjo, Malang, Gresik, Madura, dan beberapa wilayah di Jawa Timur.
Target yang lebih banyak yang ingin dicapai adalah dari kelompok grup,
namun pada kenyataannya, hampir 90% pengunjung yang datang adalah dari
retail/invididu.
Setiap wisata wahana pastinya mempunyai target pengunjung setiap
tahunnya, hal ini juga untuk melihat apakah wisata wahana tersebut bisa
termasuk wahana yang mempunyai peminat yang tinggi atau tidak. SCP
sendiri pastinya mempunyai target pengunjung, minimal perharinya harus
bisa mendapatkan 3000 pengunjung, dan jika diakumulasikan dalam waktu
satu tahun, setidaknya SCP bisa mendapatkan pengunjung dalam jumlah
1.200.000 setiap tahunnya. Walau baru beroperasi selama 1,5 tahun, namun
SCP sudah bisa mencapai target awal yang telah ditentukan oleh ownernya.
Segmentasi SCP
Segmentasi SCP adalah remaja dan keluarga. Pihaknya juga menargetkan
untuk bisa merangkul kelompok menengah ke kebawah, tujuannya agar
masyarakat juga bisa mencari hiburan dengan datang ke wisata wahana dan
menikmati wahana yang ada namun tetap dengan harga yang terjangkau.
Potitioning SCP
SCP ingin theme park nya dikenal orang sebagai salah satu icon Surabaya
yang dengan harga terjangkau sudah bisa menikmati berbagai wahana dan
fasilitas yang tidak kalah dengan theme park yang ada diluar kota, maupun
luar negeri, selain itu SCP juga ingin membuat anggapan untuk sebagian
besar masyarakat khususnya di wilayah Surabaya, jika ingin berlibur tidak
harus pergi ke luar kota, tetapi bisa di dalam kota dan salah satunya adalah
berkunjung ke SCP.
Perubahan nama Suroboyo Carnival Night Market (SCNM) menjadi
Suroboyo Carnival Park (SCP)
Selama kurang lebih satu tahun SCNM beroperasi, pihak manajemen
memutuskan untuk merubah nama Suroboyo Carnival Night Market menjadi
Suroboyo Carnivak Park atau sekarang disingkat dengan SCP. Hal tersebut
merupakan perintah langsung dari owner Suroboyo Carnival. Hal tersebut
juga menjadi salah satu upaya untuk merubah persepsi masyarakat luas
tentang wisata wahana satu ini. Awalnya dengan memberi nama wisata
wahana ini SCNM, pihaknya belum mempunyai memprediksi bahwa publik
nama tersebut bisa membentuk persepsi dan membuat masyarakat
beranggapan bahwa SCNM itu merupakan pasar malam dadakan seperti
pasar malam pada umumnya, yang berpindah dari satu tempat ke tempat
yang lain. Sehingga pihak manajemen tidak ingin hal tersebut terus menerus
ada di benak publiknya. Jadi karena SCP tidak ingin membuat asumsi publik
seperti itu, pada akhirnya digantilah nama SCNM menjadi SCP dengan
tujuan agar orang beranggapan bahwa SCP adalah theme park, bukan
sekedar pasar malam.
Tidak ada rebranding
Walaupun merubah nama dari SCNM menjadi SCP, pihaknya tidak merasa
perlu untuk melakukan re-branding terhadap wisata wahana ini. Beberapa
bulan terakhir, hal yang dilakukan hanya sebatas merubah nama dan
mengganti billboard2 yang telah terpasang dijalan dengan nama baru yakni
SCP. Perubahan nama ini baru dilakukan oleh SCP pada sekitar bulan
September tahun 2015.
‐ PRICE (Harga)
Harga tiket masuk (HTM) yang ditawarkan oleh SCP sejak awal pembukaan
hingga saat ini mengalami perubahan harga yang cukup sering. Pada awal
pembukaan, tiket terusan dihargai Rp. 150.000 namun masih ada beberapa
wahana yang tidak termasuk, sehingga jika pengunjung ingin masuk atau
naik wahana tersebut pengunjung harus membeli tiket lagi per wahana.
Selain tiket terusan, juga ada tiket masuk yang dihargai Rp. 20.000-25.000,
dengan tiket masuk seharga ini, pengunjung hanya mendapatkan akses untuk
masuk saja tanpa adanya wahana gratis yang bisa dinimkati. Pihak SCP
melakukan penurunan harga secara bertahap, pihaknya melakukan penilaian
presentasi terhadap harga yang dikeluarkan oleh pengunjung dan hal itu juga
terdapat perhitungan secara statistik, akhirnya pihak SCP mendapatkan data
bahwa 90% pengunjung yang datang, mengeluarkan biaya untuk menikmati
wahana berkisar antara Rp.80.000 hingga Rp. 90.000 setiap orangnya.
Dengan hasil penilaian yang dilakukan sebelumnya, dan dengan tujuan untuk
menstabilkan omset SCP. Per tanggal 1 April 2015 diberlakukannya tiket
terusan seharga Rp. 60.000 setiap hari Senin-Jumat, dan Rp. 80.000 setiap
Sabtu dan Minggu, dan memutuskan untuk menghilangkan tiket masuk
seharga Rp. 20.000 – Rp. 25.000 karena pihak SCP merasa dengan adanya
tiket masuk, hal itu akan membuat omset menurun.
‐ PLACE (Tempat)
Sebelum SCNM dibangun, pastinya pihak owner dan managemen
mempunyai beberapa pertimbangan hingga pada akhirnya wisata wahana ini
dibangun di lokasi saat ini. Alasan utamanya karena jalan Ahmad. Yani
mudah di akses oleh kendaraan baik motor, mobil, maupun bus, walaupun
ada kendala sedikit yakni kendaraan tersebut harus putar balik telebih
dahulu, apalagi jika dari arah Surabaya pusat. Selain dianggap mudah akses
untuk kendaraan, lokasi yang saat ini juga dirasa strategis, karena berada di
perbatasan kota Surabaya dan Sidoarjo, sehingga tidak hanya warga
Surabaya yang bisa berkunjung ke SCP, tetapi warga sidoarjo yang ingin
berkunjung juga tidak jauh, apalagi SCP dekat dengan jalan tol. Sengaja
dibuat di perbatasan kota agar segmentasi SCP juga lebih luas, tidak hanya
warga Surabaya tetapi juga luar kota Surabaya. Jika diperhatikan, dari arah
waru sudah sangat terlihat lampu-lampunya pada saat malam hari. Tidak
hanya terlihat untuk orang-orang yang berlalu lalang di jalan raya saja, orang
yang naik pesawat pada saat malam hari dan melihat ke bawah, tepat di SCP,
pasti terlihat Fherish Wheel atau bianglala yang tinggi. Walaupun lokasi ini
bisa terbilang di pinggir kota dan bukan tengah kota, hal itu justru dianggap
sebagai satu hal yang menguntungkan bagi SCP karena jika SCP ada di
pusat kota, kemungkinan besar wahana ini akan mati karena tertutupi oleh
gedung-gedung tinggi yang saat ini semakin banyak di kota Surabaya.
‐ PROMOSI
Selain membuat paket harga special saat ada event dan voucer potongan
harga yang dibagikan ke masyarakat secara cuma-cuma, SCP pastinya
mempunyai cara yang baru untuk menarik pengunjung, salah satu bentuk
promosi baru yang akan dilakukan oleh SCP adalah dengan memberikan
diskon 50% untuk tiket terusan kepada pengunjung yang memiliki tanggal
lahir di bulan Januaari, selain itu pastinya pihak SCP berusaha untuk
membuat event-event baru seperti perlombaan, dengan adanya perlombaan di
dalam SCP pastinya akan mengundang massa yang cukup banyak juga
karena penggembira atau pendukung peserta lomba tersebut pastinya juga
akan datang.
Walau saat ini bisa dikatakan SCP mengeluarkan banyak biaya untuk
melakukan promosi, hal itu di anggap wajar oleh SPV. Marketing, Adhitya
Surya. Dikatakan bahwa memang Promosi itu pasti bermodal, tidak hanya
untuk voucer yang di keluarkan, tapi berbagai bentuk iklan yang telah
dipasang di jalan seperti billboard, videotron, memasang iklan di radio, pasti
memakan biaya yang tidak sedikit, tetapi hal itu akan kalah dengan
experience atau pengalaman yang dirasakan oleh pengunjung. Karena
misalnya ada satu saja pengunjung yang datang ke SCP dan merasa puas, hal
itu secara tidak sengaja bisa menjadi alat promosi paling hebat, karena hal
itulah nantinya akan membuat sedikit demi sedikit pengunjung bertambah.
3.2 Hasil Analisa
Setiap perusahaan khususnya di bidang hiburan seperti wisata wahana, pasti
menginginkan untuk bisa terus ada dan berkembang, salah satu alat ukur suatu
usaha seperti wisata wahana mampu berkembang adengan baik tau tidak adalah
bisa dilihat dari jumlah pengunjung yang datang, karena tidak bisa dipungkiri
bahwa pengunjung adalah kunci suksesnya suatu usaha khususnya wisata wahana.
Karena hal inilah, pada akhirnya membuat pelaku bisnis kemudian berlomba
untuk menarik perhatian para calon konsumen dengan menggunakan cara
pemasaran yang unik dan menarik. Sebelum menarik perhatian pengunjung,
pelaku usaha harus mampu mengemas produknya sedemikian rupa agar menjadi
produk yang diinginkan oleh banyak orang dan mampu memenuhi kebutuhan
konsumennya. Berdasarkan perkembangannya, dalam melakukan komunikasi
pemasaran, ada 4 hal yang harus diperhatikan sebelum membuat suatu usaha, yang
pertama adalah apa dan bagaimana produknya, bagaimana harganya, dimana letak
lokasi yang sesuai untuk melakukan transaksi, dan terakhir adalah cara apa yang
dilakukan agar mampu menarik konsumen dalam jumlah yang banyak.
Dalam hal ini nampaknya Suroboyo Carnival benar-benar melakukan perencanaan
yang sangat matang sebelum akhirnya produk yang mereka miliki mereka
tawarkan/jual kepada publik secara luas.
1. Produk/Product : adalah kombinasi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan dan ditawarkan kepada pasar sasaran.
Berbicara soal produk Suroboyo Carnival Park pastinya banyak orang tau tau
bahwa SCP merupakan theme park sejenis jatimpark, bns, maupun wbl yang
didalamnya terdapat banyak wahana yang seru dan menyenangkan untuk
dimainkan.
• Suroboyo Carnival Park bisa dikatakan memiliki konsep sebagai wisata
wahana yang unik, selain karena theme park ini hanya beroperasional pada
waktu malam hari saja, tetapi SCP juga memiliki konsep yang wisata
wahana lainnya tidak miliki, yakni karena SCP ini sangat kental sekali
budaya ‘Suroboyoannya’, hal pertama yang bisa dilihat adalah dari
penamaannya, SCP sengaja memberi nama ‘Suroboyo’ dan bukan
‘Surabaya’, hal ingin dikarenakan nama tersebut sesuai dengan warga
Surabaya yang sering menyebut nama kotanya dengan kata “Suroboyo”.
Selain pemilihan nama yang dirasa sesuai dengan orang Surabaya,
beberapa istilah yang digunakan untuk menyebut tanda seperti masuk dan
keluar, menggunakan istilah asli suroboyoan seperti mlebu(masuk) dan
metu(keluar), woro-woro(informasi), dodolan(marketing), dan masih
banyak istilah asli Surabaya di SCP. Tidak hanya beberapa tanda saja yang
ada terjemahan bahasa asli sutrabaya, tetapi beberapa nama wahana si SCP
juga mengandung unsur jawa seperti wahana seperti wahana munyer ser,
topan badai, bledek coaster, lampion kbs, gondal gandul, beskop 360
(bukan bioskop 360), gondal-gandul, dan sebagainya. Penamaan nama
wahana yang ada campuran bahasa jawa-nya dan beberapa tanda yang juga
ada terjemahan bahasa jawa-nya bisa dibilang menjadi sesuatu hal yang
tidak biasa, yang mana beberapa hal ini tidak ada dibeberapa wisata
wahana lain, sebut saja bns, jatimpark, wbl, karena wisata wahana itu juga
tidak menggunakan beberapa bahasa khas malang maupun lamongan
sebagai identitas wisata wahananya atau bahkan TRS yang merupakan
wisata wahana pertama di surabaya. Tidak banyak wisata wahana yang
menggunakan bahasa daerahnya sebagai salah satu identitas untuk wisata
wahanaya, dalam hal ini SCP berani membuat konsep yang berbeda.
Beberapa hal unik dan baru lagi yang ada di SCP dan tidak dimiliki oleh
wisata wahana lain adalah foodcourt dan tempat berbelanja yang tematik,
untuk foodcourt ada beberapa macam seperti, Gubernuran Dine and Show :
menyajikan interior bertema gubernuran, Food Carnival : yang terletak di
area Ferrish Wheel yang menyajikan interior dengan tema carnival, Food
Court Pitstop : merupakan zona food court dengan menyajikan interior
bertema perbengkelan, Nyam – nyam : foodcourt yang hadir di tengah area
permainan Kids Kingdom. Sedangkan untuk tempat berbelanja, ada
beberapa bangunan yang dibuat dengan tema bangunan yang berbeda,
seperti Mlaku Mlaku Nang Tunjungan (spesialis masakan Jawa),
Kampoeng Arab Ampel (khusus makanan Arab), Pecinan Kembang Jepun
(menyajikan kuliner Cina).
Dibuatnya konsep yang berbeda dengan berbagai keunik-keunikan tersebut
tujuannya adalah agar pengunjung yang datang tidak merasa bosan dengan
sesuatu yang sudah biasa, dengan menghadirkan sesuatu yang ‘berbeda
dari biasanya’ SCP berharap bisa membuat pengunjung yang datang lebih
banyak lagi. SCP juga memiliki beberapa wahana yang di theme park lain
tidak ada, seperti “bledek coaster”, bledek coaster ini merupakan wahana
satu-satunya di jawa timur dan merupakan wahana yang terekstrim di
Indonesia.
2. Tempat/Place : merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen
sasaran untuk membeli produknya dalam hal ini adalah dengan menentukan
dimana tempat yang pas agar konsumen merasa nyaman dalam melakukan
transaksi.
Pemilihan tempat untuk membangun suatu usaha sangatlah penting, apalagi
untuk bisnis wisata wahana. Pemilihan lokasi yang salah bisa berpengaruh buruk
terhadap perkembangan usahanya. Namun sebaliknya, pemilihan lokasi yang
strategis bisa sangat menunjang agar suatu bisnis tersebut menjadi lebih maju
dan mampu berkembang dengan pesat. SCP berlokasi di Jl. Ahmad Yani No.
333 Surabaya. Beberapa pertimbangan sempat diungkap oleh pihak SCP hingga
pada akhirnya wisata wahana tesebut dibangun di atas tanah dengan luas 8
hektar tersebut. Selain karena Jalan Ahmad. Yani mudah di akses oleh
kendaraan baik motor, mobil, maupun bus, lokasi tersebut juga dianggap
strategis, karena berada di perbatasan kota Surabaya dan Sidoarjo, sehingga
tidak hanya warga Surabaya yang bisa berkunjung ke SCP, tetapi warga sidoarjo
pun tidak terlalu jauh jika ingin ke SCP. Salah satu tujuan kenapa SCP dibangun
di perbatasan kota agar segmentasi SCP lebih luas, tidak hanya warga Surabaya
tetapi juga luar kota Surabaya. Jika dilihat dari titik lokasi, SCP memang tidak
berada di Surabaya pusat, namun hal ini diyakini justru membuat SCP mampu
menarik pengunjung khususnya dari luar kota, karena lokasinya dekat dengan
jalan tol yang mana setiap kendaraan yang lewat pasti bisa melihat wisata
wahana tersebut, apalagi ketika malam hari, suasana dan lampu-lampu nya akan
semakin menarik perhatian kendaraan yang berlalu lalang di tol tersebut.
Pemilihan lokasi yang sedikit jauh dari Surabaya pusat dianggap sebagai salah
satu hal yang menguntungkan bagi SCP, karena jika wisata wahana ini ada di
pusat kota, kemungkinan besar wisata wahana ini akan mati karena tertutupi
oleh gedung-gedung tinggi yang saat ini semakin banyak di kota Surabaya.
3. Price
Harga/Price : adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh konsumen kepada
produsen untuk mendapatkan suatu produk.
Produk dalam hal ini adalah wisata wahana, jadi ketika konsumen/pengunjung
membayarkan sejumlah uang, maka pengunjung pastinya berharap dengan uang
yang dikeluarkan mampu memenuhi keingian dan kepuasan mereka dengan
adanya wahana dan fasilitas yang diberikan. Harga merupakan salah satu hal
yang penting jika seseorang akan melakukan transaksi.
Per tanggal 1 April 2015, SCP merberlakukan tiket terusan seharga Rp. 60.000
untuk weekday, dan Rp. 80.000 untuk weekend, dan harga ini berlaku untuk
setiap pengujung yang datang. Jika pada tahun awal pembukaan yakni tahun
2014 hingga pertengahan 2015 SCP masih menjual harga tiket masuk (HTM)
saja yang berkisar antara Rp. 20.0000 hingga Rp. 25.000, saat ini tiket tersebut
telah dihapuskan dan diganti dengan tiket terusan, seperti diungkapkan oleh
pihak SCP, jika pihanya masih mempertahankan tiket masuk, hal itu akan
membuat omset perusahaan menurun. Diberlakukannya tiket terusan yang
dihargai 60.000 hingga 80.000 pun berdasarkan penyesuaian kebutuhan
pelanggan yang berkunjung ke SCP. Walau pada awal tiket terusan SCP di
anggap begitu mahal hingga 150.000per tiket terusannya yang berlaku untuk
satu orang, namun pada akhirnya SCP mengadakan penyesuaian harga sesuai
kebutuhan pengunjung. Nampaknya dalam hal ini, SCP sengaja melakukan
suatu cara agar tidak membuat pengunjung harus berfikir 2x jika ingin
berkunjung kesana dengan harga tiket yang di anggap begitu mahal. Selain telah
dilakukannya peenyesuaian terhadap tiket masuk, juga karena SCP ingin agar
semua kalangan bisa datang dan menikmati wahana yang ada tanpa berfikir
bahwa SCP meupakan wisata wahana yang mahal.
4. Promosi
Promosi/Promotion : adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan agar
produk dapat diketahui secara luas dan tersedia bagi konsumen.
Promosi memang memiliki tujuan sebatas memperkenalkan suatu produk kepada
konsumen, namun promosi juga memiliki tujuan lanjutan yakni menarik minat
calon pengunjung agar ia tertari dan mau datang ke wisata wahana ini.
Jika dulu tugas untuk memperkemalkan SCP kepada publik menjadi salah satu
tugas dari divisi marketing, namun seiring berjalannya waktu, pihak SCP merasa
harus membentuk divisi khusus yang menangani promosi, dan akhirnya
dibentuklah divisi promosi di SCP sekitar 6 bulan lalu.
Setiap fungsi manajeman memberikan kontribusi yang berbeda-beda dalam
mencapai tujuan perusahaan, namun pada dasarnya setiap divisi pasti tidak bisa
bekerja sendiri dan selalu membutuhkan dukungan dari divisi lain. Seperti
contohnya divisi promosi dan divisi marketing yang ada di SCP, kedua divisi ini
memiliki tugas yang saling berkaitan, dimana kesuksesan divisi marketing
pastinya karena ada dukungan dari divisi promosi begitu pun sebaliknya.
Adapun perbedaan tugas kedua divisi ini adalah:
‐ Divisi promosi : divisi ini merupakan unsur penting dalam kegiatan promosi
produk ataupun jawa yang ditawarkan, divisi ini berkonsentrasi pada
promosi atau memperkenalkan SCP kepada masyarakat secara luas baik
masyarakat Surabaya maupun sekitarnya. Berbagai cara yang digunakan
oleh bagian promosi pastinya hanya sebatas untuk memperkenalkan saja,
selanjutnya untuk menarik pengunjung, merupakan tugas dari divisi
marketing atau penjualan.
‐ Divisi marketing : sesuai namanya marketing berarti menjual. Itu berarti
divisi ini mempunyai tugas untuk menjual ‘produknya’ kepada pengunjung
agar mereka mau datang ke SCP. Divisi marketing pastinya harus mampu
mempengaruhi, membujuk serta meningkatkan pelanggan baru dan
mendorong pelanggan atau penjunjung agar mau datang tanpa rencana
sebelumnya. Tanpa adanya divisi promosi, divisi ini pasti akan melakukan
pekerjaan dua kali, namun dengan adanya divisi promosi di SCP, divisi ini
sangat terbantu karena bisa berkonsentrasi penuh terhadap tujuan utamanya
yakni mendapatkan pengunjung.
• Divisi promosi memiliki beberapa cara untuk memperkenalkan SCP kepada
masyarakat luas, beberapa cara yang dilakukan adalah :
1. Dengan memasang iklan di berbagai media
Sampai saat ini iklan masih dianggap menjadi salah satu cara yang cukup
efektif untuk memperkenalkan suatu produk kepada masyarakat. Karena
perkembangan teknologi yang semakin pesat, pada akhirnya pelaku bisnis
juga dituntun untuk berfikir kreatif agar cara mempromosikan produknya
tidak kalah dari produk kompetitor. SCP nampaknya memanfaatkan
kecanggihan teknologi sebagai cara untuk memperkenalkan produknya ke
masyarakat secara luas, dalam memasang iklan, SCP memilih beberapa jenis
iklan yang dirasa mampu menjangkau publik dalam jumlah yang banyak dan
berada di berbagai wilayah yang berbeda. Beberapa jenis iklan yang
digunakan oleh SCP dalam mempromosikan wisata wahananya :
a. Iklan cetak
Iklan cetak yang digunakan oleh SCP biasanya dalam bentuk billboard,
poster, flyer, brosur, company profil cetak, dan iklan di media cetak jawa
pos
b. Iklan elektronik
Iklan elektronik yang digunakan oleh SCP adalah Video tron yang
dipasang di beberapa titik di kota Surabaya yakni, Surabaya pusat dan
Surabaya Timur, dan iklan yang dipasang di radio-radio di Surabaya
yang berbentuk iklan adlibs dan iklan spot
c. Iklan di media sosial
SCP memililih social media facebook, instagram, twitter, sebagai alat
untuk mengiklankan produknya, selain itu juga ada website resmi SCP,
dan akun youtube yang berisi video company profil maupun hasil
dokumentasi video beberapa event yang pernah diadakan di SCP.
2. Mengadakan event
Selama beroperasi selama kurang lebih 2 tahun ini, SCP juga menggunakan
event sebagai salah satu cara untuk memperkenalkan SCP kepada
masyarakat luas. Di SCP, event sendiri terbagi menjadi 2, event in-house dan
event besar. Event in house adalah event yang diadakan di SCP dengan tidak
mengahadirkan bintang tamu sebagai daya tariknya melainkan mengadakan
beberapa lomba untuk anak-anak, remaja, hingga orang dewasa sebagai daya
tariknya, beberapa perlombaan yang pernah diadakan di SCP adalah lomba
band, lomba vocal campursari, lomba lyp sync, lomba tari kreasi dan masih
banyak lagi. Sedangkan untuk event besar, SCP sengaja menghadirkan
beberapa bintang tamu artis dari ibukota sebagai salah satu daya tarik untuk
pengunjung agar mau datang ke SCP, beberapa event besar yang pernah
diadakan oleh SCP adalah goyang dumang bareng Cita Citata, Carnival
Scream Fun & Rock Party bersama DJ Una, dan beberapa event besar lain
yang tidak selalu menghadirkan artis namun berskala besar karena dalam
satu event tersebut SCP membuat beberapa pertunjukkan agar pengunjung
yang datang tidak bosan dengan suasanya yang sama.
3. Mengikuti acara-acara yang diadakan oleh Pemerintah Kota (PemKot)
Pemerintah Kota Surabaya pastinya juga memiliki agenda untuk dilakukan
setiap tahunnya. Hal ini yang kemudian juga dimanfaatkan oleh Surabayo
Carnival untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat Surabaya
yang lebih luas.
Berbagai acara pemerintah kota pernah di ikuti oleh SCP sebagai ajang
untuk memperkenalkan brand nya ke lingkup yang lebih luas lagi, acara-
acara yang pernah diikut oleh SCP diantaranya adalah parade bunga, parade
juang, bahkan acara tahunan JFC(Jember Fashion Carnival) yang
diselenggarakan di Jember juga pernah diikuti oleh SCP.
Walau saat itu pihak SCP merasa bahwa tidak banyak masyarakat Jember
dan sekitarnya yang mengenal wisata wahana SCP, namun hal diyakini oleh
pihak SCP sebagai langkah awal untuk memperkenalkan nama dan
produknya ke dalam lingkup yang lebih luas.
Kendala yang dirasakan oleh divisi Promosi :
Merubah pemikiran awal masyarakat akan SCP
Secara umum, masyarakat mengetahui bahwa produk utama SCP adalah
produk hiburan dalam bentuk theme park yang hanya menyediakan wisata
wahana. Di Surabaya sendiri tempat hiburan sudah banyak, bahkan di
beberapa titik di pinggir kota juga banyak menyediakan tempat hiburan. Jika
dulu mall besar di Surabaya hanya beberapa, namun saat ini Mall-mall besar
di Surabaya sudah banyak. SCP menganggap bahwa sebenarnya tempat-
tempat seperti Mall-lah yang menjadi salah satu saingan terbesar SCP.
Sehingga pihak SCP harus mampu membuat tempat wisata yang senyaman
mungkin agar masyarakat bisa merubah mainsetnya. SCP berharap, jika
liburan tiba, masyarakat tidak harus datang ke Mall-mall besar untuk
mendapatkan hiburan tetapi juga bisa datang ke thema park seperti SCP.
• Divisi marketing, dalam tujuannya untuk mendapatkan pengunjung, cara
yang digunakan adalah :
1. Personal Selling/Penjualan secara personal
Cara penjualan secara personal yang dilakukan oleh SCP adalah dengan
mengadakan pameran dan mengadakan ‘visit call’ atau dalam hal ini
berarti dengan mengadakan kerja sama dengan beberapa pihak guna
mendapatkan pengunjung pada kelompok tertentu
a. Pameran
Salah satu pameran yang pernah diikuti oleh SCP dalam rangka
memperkenalkan produknya adalah acara Jatim Fair yang diadakan
di GrandCity Mall pada sekitar bulan Oktober 2015 lalu. Dalam
event itu SCP membuat satu stand, dan pada saat pangadaan
pameran, SCP pasti memiliki satu daya tarik, dan salah satu daya
tarik yang beberapa bulan terkahir ini digunakan adalah dengan
memberikan voucer potongan harga kepada pengunjung pameran.
Dengan mengikuti event, apalagi event besar, dirasa bisa memberi
dampak postitif untuk SCP dalam memperkenalkan produknya
kepada msyarakat yang lebih luas lagi. Selain mengikuti pameran
yang diselenggarakan oleh EO tertentu, SCP juga sering mengadakan
pameran di mall-mall seperti Royal Plasa Surabaya, SunCity
Sidoarjo, dan di beberapa mall di Surabaya dan sekitarnya. Pameran
yang paling sering diadakan oleh SCP biasanya ketika pihak SCP
akan mengadakan suatu event, dengan adanya pameran yang
dilakukan, diharapkan SCP bisa menarik perhatian calon pengunjung
lebih banyak lagi.
2. Direct Marketing/melakukan penjualan secara langsung
Dalam melakukan penjualan secara langsung, pihak SCP mempunyai
agenda dngan nama “Visit Call”, Agenda visiti call yang dilakukan oleh
divisi marketing adalah agar bisa mendapatkan pengunjung lebih baik
dari kelompok grup. Itulah kenapa agenda visit call yang dilakukan ini
selalu dengan mendatangi beberapa sekolah, universitas, maupun
beberapa perusahaan si Surabaya dan sekitarnya guna menjalin
kerjasama dengan beberapa pihak tersebut. Tujuan diadakannya visit call
ini adalah agar beberapa pihak yang tadi sudah disebutkan berkenan
untuk mengadakan event seperti gathering, ulang tahun, pentas seni, dan
sebagainya yang mana acara tersebut di selenggarakan didalam areka
SCP.
Agenda visit call ini tidak diperuntukkan dalam mendapatkan
pengunjung retail/individu, karena dalam mendapatkan pengunjung
individu, divisi marketing tidak perlu mendatangi mereka (calon
pengunjung) satu-satu karena hal tersebut akan membuang banyak
waktu, dan adanya divisi promosi dirasa sangat membantu dalam
memperkenalkan dan dirasa bisa menembak sasaran yang salah satunya
adalah pengunjung retail/individu.
Adapun beberapa sekolah yang pernah bekerjasama dengan SCP dengan
mengadakan gathering maupun pentas seni di SCP, diantaranya :
‐ SMAN 10 Surabaya,
‐ SMAN 16 Surabaya,
‐ SMAN 7 Surabaya,
‐ SMPN 32 Surabaya, dan masih banyak lagi
3. Membuat promosi penjualan yang bisa menarik minat pengunjung untuk
datang, biasanya pembuatan promosi penjualan ini disesuaikan dengan
kebutuhan dan keinginan pengunjung agar dengan cara ini, SCP bisa
mendapatkan barter atau pertukaran yang seimbang, pengunjung bisa
memperoleh kesenangan dan SPC juga akan diuntungkan.
Beberapa cara promosi penjualan yang dilakukan oleh SCP untuk
menarik pengunjung adalah :
‐ Adanya voucer potongan harga untuk tiket masuk, biasanya potongan
harga ini berkisar antara Rp.20.000 hingga Rp.30.000 per voucernya
dengan ketentuan satu voucer berlaku untuk satu tiket, dan biasanya
untuk periode yang ditetapkan tidak terlalu lama
‐ Membuat paket harga yang lebih terjangakau saat adanya event,
contohnya seperti pada bulan Agustus 2015, dimana SCP membuat
paket harga buy 3 get 1, dan seperti ketika momen ideul fitri tahun
2015 ada paket beli 2 gratis 1, dan beli 1 gratis 1.
Kedua jenis promo ini memang tidak secara rutin dilakukan oleh pihak
SCP, namun pada 1 tahun terkahir, kedua jenis promosi penjualan ini
yang paling sering dipakai oleh SCP untuk menarik pengunjung.
Beberapa cara yang digunakan oleh divisi marketing untuk menarik
pengunjung memang sengaja dibuat menjadi hal yang tidak dilakukan
secara terus menerus dengan tujuan agar memberikan rangsangan yang
bernilai terhadap pengunjung.
Secara keseluruhan dapat terlihat bahwa cara yang digunakan oleh divisi
maketing ini memiliki batasan waktu khususnya untuk voucer dan harga
special event, hal ini hanya berlaku pada saat yang singkat dan tidak
berlaku dalam waktu yang cukup lama.
Kendala yang dirasakan oleh divisi Marketing :
Sulitnya mendatkan pengunjung kelompok grup
SCP memiliki target tidak hanya pengunjung personal tetapi juga
kelompok/grup.Hingga saat ini, kendala yang dirasakan oleh divisi
marketing adalah sulitnya mendapatkan pengunjung dari kelompok grup.
Alasannya dengan adanya MEA(masyarakat ekonomi asean), perusahaan-
perusahaan akhirnya menghemat acara seperti gathering, perusahaan
tersebut sangat berhat-hati dalam melakukan pengeluaran, sehingga hal
tersebut membuat pihak SCP merasa kesulitan mencari grup untuk gathering
di wilayah surabaya menjadi sedikit sulit. Selain perusahaan, juga sekolah-
sekolah, beberapa sekolah cenderung melakukan kegiatan di luar kota.
BAB 3
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
3.1 Hasil Penyajian Data
Setelah data dikumpulkan dengan lengkap dari lapangan, selanjutnya
adalah tahap analisis. Tahap analisis merupakan tahap yang paling penting dan
menentukan. Pada tahap ini data akan di olah hingga berhasil mendapatkan
kesimpulan yang sebenarnya dan dapat digunakan untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam penelitian.
3.1.1 Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan untuk mengukur
tingkat kevalidan suatu kuesioner. Berikut adalah hasil dari pengujian
validitas yang dilakukan menggunakan program SPSS for Windows
Version 16.0.
Tabel 3.1
Uji Validitas
Variabel Pertanyaan Koefisien Korelasi Sig Kesimpulan
Strategi Marketing Communications Suroboyo Carnival
Park (SCP)
Strategi 1 .529** 0,000 Valid Strategi 2 .625** 0,000 Valid Strategi 3 .598** 0,000 Valid Strategi 4 .482** 0,000 Valid Strategi 5 .582** 0,000 Valid Strategi 6 .537** 0,000 Valid Strategi 7 .551** 0,000 Valid
Strategi 8 .625** 0,000 Valid
Perilaku Pengunjung Wisata Wahana
Perilaku 1 .425** 0,000 Valid Perilaku 2 .509** 0,000 Valid Perilaku 3 .466** 0,000 Valid Perilaku 4 .492** 0,000 Valid Perilaku 5 .388** 0,000 Valid
Perilaku 6 .396** 0,000 Valid Perilaku 7 .343** 0,000 Valid Perilaku 8 .205* 0,041 Valid Perilaku 9 .503** 0,000 Valid Perilaku 10 .437** 0,000 Valid Perilaku 11 .317** 0,001 Valid
Perilaku 12 .326** 0,001 Valid Sumber : Lampiran olah data SPSS
Berdasarkan pada tabel di atas menunjukkan bahwa dari hasil
pengujian validitas indikator dari semua variabel bebas maupun terikat
menunjukkan valid, karena diliat dari hasil nilai sig menunjukkan angka
lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa semua valiabel
dalam penelitian ini telah valid.
3.1.2 Uji Reliabilitas
Suatu alat ukur dapat disebut reliable apabila alat ukur tersebut
secara konsisten mampu memberikan hasil atau jawaban yang sama
teradap gejala yang sama, walaupun tela digunakan berulang-ulang kali
(Kriyantono, 2006: 143). Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu uji reliabilitas konstruk yang menyatakan pertanyaan atau
indikator dapat dikatakan reliabel jika memiliki nilai Crobach Alpha >
0,6. Berikut ini adalah hasil dari uji reliabilitasnya :
Tabel 3.2
Uji Reliabilitas
Variabel Alpha Kesimpulan
Strategi Marketing Communications
Suroboyo Carnival Park (SCP)
0.897
Reliabel
Perilaku Pengunjung Wisata Wahana 0.737
Reliabel
Berdasarkan dari tabel di atas, menunjukkan bawa semua variabel
bebas (Strategi Marketing Communications Suroboyo Carnival Park
(SCP)) dan variabel terikat (Perilaku Pengunjung Wisata Wahana) adalah
reliabel, karena nilai alpha nya lebih dari 0,6.
3.1.3 Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan suatu alat uji yang digunakan untuk
menguji apakah variabel-variabel yang digunakan dalam model regresi ini
mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data
tersebut berdistribusi normal, dapat diuji dengan metode Kolmogorov
Smirnov. Jika nilai probabilitas >0,05, maka hal ini berarti bahwa data
tersebut berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan alat bantu computer yang
menggunakan sebuah program SPSS for Windows Version 16.0 tela
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3.3
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized
Residual N 100 Normal Parametersa
Mean .0000000 Std. Deviation
406,718,667 Most Extreme Differences
Absolute .084
Positive .041 Negative -.084
Kolmogorov-Smirnov Z .843
Asymp. Sig. (2-tailed) .476 a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa besarnya
Asymp. Sig (2-tailed) adalah sebesar 0.476 > 0.05. Maka, hal ini telah
sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan, sehingga dapat
disimpulkan bawa data tersebut normal dan dapat digunakan dalam
penelitian.
3.1.4 Identitas Responden
Identitas yang dimaksud adalah data-data yang diperoleh
berdasarkan karakteristik responden yang meliputi, usia, jenis kelamin,
jenis pekerjaan, dan tambahan informasi yakni jumlah kunjungan
responden ke Suroboyo Carnival Park (SCP). Selengkapnya tertera pada
tabel berikut :
Tabel 3.4
Usia Responden
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 15-20
tahun 31 31.0 31.0 31.0 21-25 tahub 52 52.0 52.0 83.0 26-30 tahun 11 11.0 11.0 94.0 >31 6 6.0 6.0 100.0 Total
100 100.0 100.0 (Sumber : Kuesioner Identitas Responden)
Tabel 3.4 merupakan tabel usia responden, dimana dengan jumlah
responden berjumlah 100 orang, dapat dilihat bahwa responden yang
berusia 15-20 tahun sebesar 31% atau berjumlah 31 orang, usia 21-25
tahun sebesar 52% atau berjumlah 52 orang, usia 26-30 tahun sebesar 11%
atau berjumlah 11 orang, dan usia diatas 31 tahun sebesar 6% atau
berjumlah 6 orang.
Tabel 3.5
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid laki-laki 53 53.0 53.0 53.0
perempuan 47 47.0 47.0 100.0 Total
100 100.0 100.0 (Sumber : Kuesioner Identitas Responden)
Tabel 3.5 merupakan tabel jenis kelamin responden, dimana
dengan jumlah responden berjumlah 100 orang, dapat dilihat bahwa
responden yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 53% atau berjumlah 53
orang, sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebesar 43% atau
berjumlah 43 orang.
Tabel 3.6
Jenis Pekerjaan Responden
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Pelajar 13 13.0 13.0 13.0
mahasiswa 33 33.0 33.0 46.0 karyawan swasta 46 46.0 46.0 92.0 Lainnya 8 8.0 8.0 100.0 Total
100 100.0 100.0 (Sumber : Kuesioner Identitas Responden)
Tabel 3.6 merupakan tabel jenis pekerjaan responden, dimana
dengan jumlah responden berjumlah 100 orang, dapat dilihat bahwa
responden yang yang berstatus sebagai pelajar sebesar 13% atau berjumlah
13 orang, yang berstatus sebagai mahasiswa sebesar 33% atau berjumlah
33 orang, yang bekerja sebagai karyawan swasta sebesar 46% atau
berjumlah 46 orang, dan pilihan lainnya(meliputi wirausaha, pegawai
BUMN, TNI dan POLRI) sebesar 8% atau berjumlah 8 orang.
Tabel 3.7
Jumlah Kunjungan Responden ke Suroboyo Carnival Park (SCP)
Visit
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid 1 kali 15 15.0 15.0 15.0
2 kali 39 39.0 39.0 54.0 3 kali 33 33.0 33.0 87.0 >4 kali 13 13.0 13.0 100.0 Total
100 100.0 100.0 (Sumber : Kuesioner Identitas Responden)
Tabel 3.7 merupakan tabel jumlah kunjungan responden ke
Suroboyo Carnival Park (SCP), dimana dengan jumlah responden
berjumlah 100 orang, dapat dilihat bahwa responden yang berkunjung ke
SCP sebanyak 1 kali sebesar 15% atau berjumlah 15 orang, yang
berkunjung ke SCP sebanyak 2 kali sebesar 39% atau sebanyak 39 orang,
yang berkunjung ke SCP sebanyak 3 kali sebesar 33% atau sebanyak 33
orang, dan yang berkunjung ke SCP lebih dari 4 kali sebesar 13% atau
sebanyak 13 orang.
3.1.5 Strategi Marketing Communication SCP (Variabel X)
Tabel 3.8
Strategi (No.1)
Suroboyo Carnival Park menggunakan media iklan cetak untuk menarik
minat pengunjung wisata wahana
x1
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sts 11 11.0 11.0 11.0
Ts 30 30.0 30.0 41.0
S 14 14.0 14.0 55.0
Ss 45 45.0 45.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Olah data hasil kuesioner)
Tabel 3.8 Strategi No.1 menunjukkan responden yang menjawab
kategori sangat tidak setuju (sts) sebesar 11% atau berjumlah 11 orang,
yang menjawab kategori tidak setuju (ts) sebanyak 30% atau berjumlah 30
orang, yang menjawab kategori setuju (s) sebesar 14% atau berjumlah 14
orang, dan yang menjawab kategori sangat setuju (ss) sebesar 45% atau
berjumlah 45 orang.
Tabel 3.9
Strategi (No.2)
Suroboyo Carnival Park menggunakan media iklan elektronik seperti TV,
Radio, dan iklan di media sosial untuk menarik minat pengunjung wisata
wahana
x2
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Sts 6 6.0 6.0 6.0
Ts 25 25.0 25.0 31.0 S 31 31.0 31.0 62.0 Ss 38 38.0 38.0 100.0 Total
100 100.0 100.0 (Sumber : Olah data hasil kuesioner)
Tabel 3.9 Strategi No.2 menunjukkan responden yang menjawab
kategori sangat tidak setuju (sts) sebanyak 6% atau berjumlah 6 orang,
yang menjawab kategori tidak setuju (ts) sebesar 25% atau berjumlah 25
orang, yang menjawab kategori setuju (s) sebesar 31% atau berjumlah 31
dan yang menjawab kategori sangat setuju (ss) sebesar 38% atau
berjumlah 38 orang.
Tabel 3.10
Strategi (No.3)
Suroboyo Carninival Park mengadakan acara seperti perlombaan sebagai
daya tarik untuk pengunjung wisata wahana
x3
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sts 6 6.0 6.0 6.0
Ts 21 21.0 21.0 27.0
S 21 21.0 21.0 48.0
Ss 52 52.0 52.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Olah data hasil kuesioner)
Tabel 3.10 Strategi No.3 menunjukkan responden yang menjawab
kategori sangat tidak setuju (sts) sebanyak 6% atau berjumlah 6 orang,
responden yang menjawab kategori tidak setuju (ts) sebanyak 21% atau
berjumlah 21 orang, yang menjawab kategori setuju (s) sebesar 21% atau
berjumlah 21 orang, dan yang menjawab kategori sangat setuju (ss)
sebesar 52% atau berjumlah 52 orang.
Tabel 3.11
Strategi (No.4)
Suroboyo Carninival Park mengadakan acara seperti konser musik sebagai
daya tarik untuk pengunjung wisata wahana
x4
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sts 4 4.0 4.0 4.0
Ts 21 21.0 21.0 25.0
S 24 24.0 24.0 49.0
Ss 51 51.0 51.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Olah data hasil kuesioner)
Tabel 3.11 Strategi No.4 menunjukkan responden yang menjawab
kategori sangat tidak setuju (sts) sebanyak 4% atau berjumlah 4 orang,
responden yang menjawab kategori tidak setuju (ts) sebanyak 21% atau
berjumlah 21 orang, yang menjawab kategori setuju (s) sebesar 24% atau
berjumlah 24 orang, dan yang menjawab kategori sangat setuju (ss)
sebesar 51% atau berjumlah 51 orang.
Tabel 3.12
Strategi (No.5)
Suroboyo Carnival Park mengadakan pameran di mall-mall di Surabaya
dan sekitarnya untuk mendapatkan pengunjung lebih banyak.
x5
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sts 5 5.0 5.0 5.0
Ts 22 22.0 22.0 27.0
S 24 24.0 24.0 51.0
Ss 49 49.0 49.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Olah data hasil kuesioner)
Tabel 3.12 Strategi No.5 menunjukkan responden yang menjawab
kategori sangat tidak setuju (sts) sebanyak 5% atau berjumlah 5 orang,
yang menjawab kategori tidak setuju (ts) sebesar 22% atau berjumlah 22
orang, yang menjawab kategori setuju (s) sebesar 24% atau berjumlah 24
orang, dan yang menjawab kategori sangat setuju (ss) sebesar 49% atau
berjumlah 49 orang.
Tabel 3.13
Strategi (No. 6)
Suroboyo Carnival Park mengadakan kerjasama dengan sekolah dan
perusahaan di Surabaya dan Sekitarnya untuk mendapatkan pengunjung
grup lebih banyak
x6
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sts 4 4.0 4.0 4.0
Ts 14 14.0 14.0 18.0
S 23 23.0 23.0 41.0
Ss 59 59.0 59.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Olah data hasil kuesioner)
Tabel 3.13 Strategi No.6 menunjukkan responden yang menjawab
kategori sangat tidak setuju (sts) sebanyak 4% atau berjumlah 4 orang,
yang menjawab kategori tidak setuju (ts) sebesar 14% atau berjumlah 14
orang, yang menjawab kategori setuju (s) sebesar 23% atau berjumlah 23
orang, dan yang menjawab kategori sangat setuju (ss) sebesar 59% atau
berjumlah 59 orang.
Tabel 3.14
Strategi (No. 7)
Suroboyo Carnival Park memberikan voucer potongan harga sebagai salah
satu daya tarik bagi calon pengujung wisata wahana
x7
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sts 7 7.0 7.0 7.0
Ts 29 29.0 29.0 36.0
S 34 34.0 34.0 70.0
Ss 30 30.0 30.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Olah data hasil kuesioner)
Tabel 3.14 Strategi No.7 menunjukkan responden yang menjawab
kategori sangat tidak setuju (sts) sebanyak 7% atau berjumlah 7 orang,
yang menjawab kategori tidak setuju (ts) sebesar 29% atau berjumlah 29
orang, yang menjawab kategori setuju (s) sebesar 34% atau berjumlah 43
orang, dan yang menjawab kategori sangat setuju (ss) sebesar 30% atau
berjumlah 30 orang.
Tabel 3.15
Strategi (No. 8)
Suroboyo Carnival Park memberikan paket harga spesial event sebagai
salah satu daya tarik bagi calon pengujung wisata wahana.
x8
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sts 5 5.0 5.0 5.0
Ts 31 31.0 31.0 36.0
S 15 15.0 15.0 51.0
Ss 49 49.0 49.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Olah data hasil kuesioner)
Tabel 3.15 Strategi No.8 menunjukkan responden yang menjawab
kategori sangat tidak setuju (sts) sebanyak 5% atau berjumlah 5 orang,
yang menjawab kategori tidak setuju (ts) sebesar 31% atau berjumlah 31
orang, yang menjawab kategori setuju (s) sebesar 15% atau berjumlah 15
orang, dan yang menjawab kategori sangat setuju (ss) sebesar 49% atau
berjumlah 49 orang.
3.1.6 Perilaku Pengunjung Wisata Wahana (Variabel Y)
Tabel 3.16
Perilaku (No.1)
Saya mengetahui iklan yang dibuat oleh Suroboyo Carnival Park dalam
bentuk iklan cetak, iklan elektronik, maupun iklan di media social
y1
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sts 4 4.0 4.0 4.0
Ts 23 23.0 23.0 27.0
S 18 18.0 18.0 45.0
Ss 55 55.0 55.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Olah data hasil kuesioner)
Tabel 3.16 Perilaku No.1 menunjukkan responden yang menjawab
kategori sangat tidak setuju (sts) sebesar 4% atau berjumlah 4 orang, yang
menjawab kategori tidak setuju (ts) sebesar 23% atau berjumlah 23 orang,
yang menjawab kategori setuju (s) sebesar 18% atau berjumlah 18 orang,
dan responden yang menjawab kategori sangat setuju (ss) sebesar 55%
atau berjumlah 55 orang.
Tabel 3.17
Perilaku (No.2)
Saya mengetahui event yang diadakan oleh Suroboyo Carnival Park
y2
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sts 4 4.0 4.0 4.0
ts 33 33.0 33.0 37.0
s 22 22.0 22.0 59.0
ss 41 41.0 41.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Olah data hasil kuesioner)
Tabel 3.17 Perilaku No.2 menunjukkan responden yang menjawab
kategori sangat tidak setuju (sts) sebesar 4% atau berjumlah 4 orang, yang
menjawab kategori tidak setuju (ts) sebesar 33% atau berjumlah 33 orang,
yang menjawab kategori setuju (s) sebesar 22% atau berjumlah 22 orang,
dan responden yang menjawab kategori sangat setuju (ss) sebesar 41%
atau berjumlah 41 orang.
Tabel 3.18
(Perilaku No.3)
Saya mengetahui adanya pameran yang diadakan oleh Suroboyo Carnival
Park di tempat umum seperti mall, universitas, dst
y3
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sts 2 2.0 2.0 2.0
ts 31 31.0 31.0 33.0
s 18 18.0 18.0 51.0
ss 49 49.0 49.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Olah data hasil kuesioner)
Tabel 3.18 Perilaku No.3 menunjukkan responden yang menjawab
kategori sangat tidak setuju (sts) sebesar 2% atau berjumlah 2 orang, yang
menjawab kategori tidak setuju (ts) sebesar 31% atau berjumlah 31 orang,
yang menjawab kategori setuju (s) sebesar 18% atau berjumlah 18 orang,
dan responden yang menjawab kategori sangat setuju (ss) sebesar 49%
atau berjumlah 49 orang.
Tabel 3.19
Perilaku (No.4)
Saya mengetahui adanya voucer potongan harga, dan paket harga tiket
yang terjangkau saat adanya event di Suroboyo Carnival Park
y4
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sts 10 10.0 10.0 10.0
ts 35 35.0 35.0 45.0
s 28 28.0 28.0 73.0
ss 27 27.0 27.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Olah data hasil kuesioner)
Tabel 3.19 Perilaku No.4 menunjukkan responden yang menjawab
kategori sangat tidak setuju (sts) sebesar 10% atau berjumlah 10 orang,
yang menjawab kategori tidak setuju (ts) sebesar 35% atau berjumlah 35
orang, yang menjawab kategori setuju (s) sebesar 28% atau berjumlah 28
orang, dan responden yang menjawab kategori sangat setuju (ss) sebesar
27% atau berjumlah 27 orang.
Tabel 3.20
Perilaku (No.5)
Saya menyukai iklan yang dibuat oleh Suroboyo Carnival Park dalam
bentuk iklan cetak, iklan elektronik, maupun iklan di media social
y5
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sts 2 2.0 2.0 2.0
ts 26 26.0 26.0 28.0
s 23 23.0 23.0 51.0
ss 49 49.0 49.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Olah data hasil kuesioner)
Tabel 3.20 Perilaku No.5 menunjukkan responden yang menjawab
kategori sangat tidak setuju (sts) sebesar 2% atau berjumlah 2 orang, yang
menjawab kategori tidak setuju (ts) sebesar 26% atau berjumlah 26 orang,
yang menjawab kategori setuju (s) sebesar 23% atau berjumlah 23 orang,
dan responden yang menjawab kategori sangat setuju (ss) sebesar 49%
atau berjumlah 49 orang.
Tabel 3.21
(Perilaku No.6)
Saya menyukai event yang diadakan oleh Suroboyo Carnival Park
y6
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sts 7 7.0 7.0 7.0
Ts 28 28.0 28.0 35.0
S 25 25.0 25.0 60.0
Ss 40 40.0 40.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Olah data hasil kuesioner)
Tabel 3.21 Perilaku No.6 menunjukkan responden yang menjawab
kategori sangat tidak setuju (sts) sebesar 7% atau berjumlah 7 orang, yang
menjawab kategori tidak setuju (ts) sebesar 28% atau berjumlah 28 orang,
yang menjawab kategori setuju (s) sebesar 25% atau berjumlah 25 orang,
dan responden yang menjawab kategori sangat setuju (ss) sebesar 40%
atau berjumlah 40 orang.
Tabel 3.22
(Perilaku No.7)
Saya menyukai pameran yang diadakan oleh Suroboyo Carnival Park di
tempat umum seperti mall, universitas, dsb
y7
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sts 17 17.0 17.0 17.0
Ts 33 33.0 33.0 50.0
S 28 28.0 28.0 78.0
Ss 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Olah data hasil kuesioner)
Tabel 3.22 Perilaku No.7 menunjukkan responden yang menjawab
kategori sangat tidak setuju (sts) sebesar 17% atau berjumlah 17 orang,
yang menjawab kategori tidak setuju (ts) sebesar 33% atau berjumlah 33
orang, yang menjawab kategori setuju (s) sebesar 28% atau berjumlah 28
orang, dan responden yang menjawab kategori sangat setuju (ss) sebesar
22% atau berjumlah 22 orang.
Tabel 3.23
(Perilaku No.8)
Saya menyukai adanya voucer potongan harga, dan paket harga tiket yang
terjangkau saat adanya event di Suroboyo Carnival Park
y8
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sts 8 8.0 8.0 8.0
ts 19 19.0 19.0 27.0
s 29 29.0 29.0 56.0
ss 44 44.0 44.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Olah data hasil kuesioner)
Tabel 3.23 Perilaku No.8 menunjukkan responden yang menjawab
kategori sangat tidak setuju (sts) sebesar 8% atau berjumlah 8 orang, yang
menjawab kategori tidak setuju (ts) sebesar 19% atau berjumlah 19 orang,
yang menjawab kategori setuju (s) sebesar 29% atau berjumlah 29 orang,
dan responden yang menjawab kategori sangat setuju (ss) sebesar 44%
atau berjumlah 44 orang.
Tabel 3.24
Perilaku (No. 9)
Setelah saya mengetahui iklan yang dibuat oleh Suroboyo Carnival Park,
saya memutuskan untuk datang ke Suroboyo Carnival Park
y9
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ts 24 24.0 24.0 24.0
s 51 51.0 51.0 75.0
ss 25 25.0 25.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Olah data hasil kuesioner)
Tabel 3.24 Perilaku No.9 menunjukkan responden yang menjawab
kategori tidak setuju (ts) sebesar 24% atau berjumlah 24 orang, yang
menjawab kategori setuju (s) sebesar 51% atau berjumlah 51 orang, dan
responden yang menjawab kategori sangat setuju (ss) sebesar 25% atau
berjumlah 25 orang.
Tabel 3.25
(Perilaku No.10)
Setelah saya mengetahui event yang diadakan oleh Suroboyo Carnival
Park, saya memutuskan untuk datang ke Suroboyo Carnival Park
y10
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Sts 4 4.0 4.0 4.0
Ts 28 28.0 28.0 32.0
S 37 37.0 37.0 69.0
Ss 31 31.0 31.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Olah data hasil kuesioner)
Tabel 3.25 Perilaku No.10 menunjukkan responden yang
menjawab kategori sangat tidak setuju (sts) sebesar 4% atau berjumlah 4
orang, yang menjawab kategori tidak setuju (ts) sebesar 28% atau
berjumlah 28 orang, yang menjawab kategori setuju (s) sebesar 37% atau
berjumlah 37 orang, dan responden yang menjawab kategori sangat setuju
(ss) sebesar 31% atau berjumlah 31 orang.
Tabel 3.26
Perilaku (No.11)
Setelah saya mengetahui adanya pemeran Suroboyo Carnival Park di
beberapa tempat, saya memutuskan untuk datang ke Suroboyo Carnival
Park
y11
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ts 9 9.0 9.0 9.0
s 29 29.0 29.0 38.0
ss 62 62.0 62.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Olah data hasil kuesioner)
Tabel 3.26 Perilaku No.11 menunjukkan responden yang
menjawab kategori tidak setuju (ts) sebesar 9% atau berjumlah 9 orang,
yang menjawab kategori setuju (s) sebesar 29% atau berjumlah 29 orang,
dan responden yang menjawab kategori sangat setuju (ss) sebesar 62%
atau berjumlah 62 orang.
Tabel 3.27
Perilaku (No.12)
Setelah saya mengetahui adanya voucer potongan harga dan paket harga
tiket yang terjangkau, saya memutuskan untuk datang ke Suroboyo
Carnival Park
y12
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid sts 2 2.0 2.0 2.0
ts 23 23.0 23.0 25.0
s 41 41.0 41.0 66.0
ss 34 34.0 34.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
(Sumber : Olah data hasil kuesioner)
Tabel 3.27 Perilaku No.12 menunjukkan responden yang
menjawab kategori sangat tidak setuju (sts) sebesar 2% atau berjumlah 2
orang, yang menjawab kategori tidak setuju (ts) sebesar 23% atau
berjumlah 23 orang, yang menjawab kategori setuju (s) sebesar 41% atau
berjumlah 41 orang, dan responden yang menjawab kategori sangat setuju
(ss) sebesar 34% atau berjumlah 34 orang.
3.2 Analisis Data
3.2.1 Analisis Regresi Sederhana
Berdasarkan dari hasil perhitungan pengolahan dengan bantuan program
SPSS maka diperoleh persamaan regresi linear atau regresi sederhana
pada tabel berikut ini :
Tabel 3.25
Hasil Analisis Regresi Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 23,440 1,776
13,196 .000
Strategi Marketing Comunications SCP .535 .070 .612 7,665 .000
a. Dependent Variable: perilaku pengunjung wisata wahana
Sumber : Lampiran Olah Data SPSS
Berdasarkan hasil perhitungan tabel di atas, diperoleh persamaan
regresi linear sederhana sebagai berikut :
Y= 23,440 + 0.535 X
Y = Perilaku pengunjung wisata wahana
X = Pengaruh Strategi Marketing Communications Suroboyo
Carnival Park
Adapun interpretasi dari model regresi linear sederhana di atas
adalah sebagai berikut :
Konstan (a) yang dihasilkan sebesar 23,440 meunjukkan bahwa
Perilaku pengunjung wisata wahana (Y) sebesar 23,440 satu-satuan
jika variabel Pengaruh Strategi Marketing Communications
Suroboyo Carnival Park (X) bernilai konstan.
Nilai koefisien Pengaruh Strategi Marketing Communications
Suroboyo Carnival Park sebesar 0.535 menunjukkan bahwa jika
variabel Pengaruh Strategi Marketing Communications Suroboyo
Carnival Park (X) ditingkatan satu-satuan maka akan mengakibatkan
perubahan perilaku pengunjung wisata wahana (Y) sebesar 0,535
dengan asumsi variabel lain konstan.
Diagram Persamaan Regresi :
X = ∑x = 2476 = 24,76 = 25
N 100
Ŷ = ∑y = 3669 = 36,69 = 37
n 100
X, Y (25, 37)
Gambar 3.1
Diagram Persamaan Regresi
Y
50
45
40
*35
30
25
* 20
15
10
5
0 X
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
(x, y) = (25, 37)
ɑ = 23,440
Gambar di atas adalah gambar diagram persamaan regresi.
3.2.2 Analisis Koefisien Korelasi
Tabel 3.26
Koefisien Relasi
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-Watson
1 .612a .375 .368 4,088 1,409
a. Predictors: (Constant), x b. Dependent Variable: y
Sumber : Lampiran Olah Data SPSS
ANOVAb
Model Sum of
Squares Df Mean
Square F Sig. 1 Regression
981,731 1 981,731 58,748 .000a
Residual 1,637,659 98 16,711 Total
2,619,390 99 a. Predictors: (Constant), strategi marketing communication SCP
b. Dependent Variable: perilaku pengunjung wisata wahana
Sumber : Lampiran Olah Data SPSS
Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa erat hubungan
antara variabel pengaruh Strategi Marketing Communications Suroboyo
Carnival Park (X) terhadap perilaku pengunjung wisata wahana(Y).
Berdasarkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,612. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa kuatnya hubungan antara variabel pengaruh
Strategi Marketing Communications Suroboyo Carnival Park (X)
terhadap perilaku pengunjung wisata wahana(Y) karena nilai korelasi
tersebut hampir mendekati 1.
3.2.3 Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Nilai koefisien determinasi digunakan untuk mengukur pengaruh
seluruh variabel bebas yaitu pengaruh Strategi Marketing
Communications Suroboyo Carnival Park (X) terhadap perilaku
pengunjung wisata wahana (Y).
Dari hasil analisis regresi linear sederhana, diperoleh nilai
koefisien determinasi sebesar 0,375 yang menunjukkan bahwa
kontribusi pengaruh variabel pengaruh Strategi Marketing
Communications Suroboyo Carnival Park (X) terhadap perilaku
pengunjung wisata wahana (Y) sebesar 37,5% sedangkan sisanya
sebesar 62,5 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang diteliti
dalam penelitian ini.
3.2.4 Pengujian Hipotesis
• Uji Signifikansi
Untuk menguji hipotesis digunakan uji F yang menunjukkan
pengaruh variabel pengaruh Strategi Marketing Communications
Suroboyo Carnival Park (X) terhadap perilaku pengunjung wisata
wahana (Y) .
Kaidah pengujian signifikansi:
Jika F hitung ≥ F tabel, maka tolak Ho artinya signifikan
Jika F hitung ≤ F tabel, terima Ho artinya tidak signifikan
Tabel anova diperoleh F hitung = 58,748 lebih besar dati F tabel
sebesar 3,94 maka Ho pada tingkat signifikansi 5% sehingga hasil
analisisnya adalah Pengaruh Strategi Marketing Communication
berpengaruh signifikan terhadap perilaku pengunjung wisata wahana.
• Uji Linearitas
Kaidah pengujian Linearitas :
Jika F hitung ≤ F tabel, maka tolak Ho artinya data berpola
linear
Jika F hitung ≥ F tabel, terima Ho artinya data berpola tidak
linear
Cara mencari F tabel :
F tabel = F (1 - ɑ) (dk TC, dk E)
= F (1-0,05) (dk = k – 2, dk = n – k)
= F (1-0,05) (dk = 4 – 2 , dk = 100 – 4)
= F (1-0,05) (dk = 2, dk = 98)
= F (0,95) (2, 98)
F tabel = 3,09
F hitung = 1,29
Ternyata F hitung ≤ F tabel atau 1,29 ≤ 3,09 maka tolak Ho artinya data
berpola linear.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel pengaruh strategi
marketing communication SCP terhadap perilaku pengunjung wisata
wahana berpola linear.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa data yang dilakukan oleh peneliti, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
Suroboyo Carnival Park (SCP) memiliki konsep sebagai wisata wahana yang
cukup unik, selain karena theme park ini hanya beroperasi pada waktu sore
hingga malam hari saja, juga karena SCP ini sangat kental sekali budaya
‘Suroboyoan nya’. Hal ini bisa diliat dari pemberian nama ‘Suroboyo’ dan
bukan Surabaya, beberapa petunjuk dan nama wahana yang ada campuran
bahasa jawa nya, merupakan suatu hal baru yang tidak dimiliki oleh beberapa
wisata wahana sebelumnya. Konsep ini sengaja dibuat oleh SCP agar
produknya berbeda dari beberapa wisata wahana yang ada sebelumnya.
Pemilihan lokasi SCP yang berada di Jl. Ahmad Yani No. 333 Surabaya
dianggap strategis karena mudah di akses oleh beberapa kendaraan mulai dari
sepeda motor hingga bus, dan karena lokasinya berada di perbatasan kota
Surabaya dan Sidoarjo, pihak SCP juga bisa memperluas segmentasi
pengunjungnya. Diberlakukannya harga tiket terusan sebesar Rp. 60.000
hingga Rp. 80.000 dianggap sesuai dan cukup terjangkau untuk para
pengunjung, karena dengan jumla biaya yang dikeluarkan, pengunjung bisa
menikmati semua wahana yang ada di SCP. Sebagai upaya untuk
memperkenalkan dan membuat pengunjung yang datang lebih banyak, divisi
promosi dan marketing menggunakan iklan di berbagai media, mengadakan
event, membuat promosi penjualan, melakukan perjualan personal dengan
mengadakan pameran, dan penjualan secara langsung sebagai cara untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Setelah melakukan evaluasi terhadap strategi yang dilakukan, hasil nya adalah
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap strategi marketing communication
SCP dengan perilaku pengunjung wisata wahana. Sedangkan berdasarkan
hasil analisis regresi linear sederhana, diperoleh nilai koefisien determinasi
sebesar 0,375 yang menunjukkan bahwa kontribusi pengaruh variabel
pengaruh Strategi Marketing Communications Suroboyo Carnival Park (X)
terhadap perilaku pengunjung wisata wahana (Y) sebesar 37,5% sedangkan
sisanya sebesar 62,5 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang
diteliti dalam penelitian ini.
4.2 Saran
Dari kesimpulan diatas, maka saran yang diberikan berdasarkan hasil
penelitian adalah :
1. Sebaiknya Suroboyo Carnival Park (SCP) lebih meningkatkan strategi
marketing communication dengan memperhatikan apa yang menjadi daya
tarik untuk masyarakat sehingga jumlah pengunjung lebih meningkat,
seperti contohnya mengadakan voucer potongan harga tiket masuk, karena
hal ini sangat diminati oleh pengunjung.
2. Lebih memperhatikan siapa yang menjadi segmentasi pada setiap
penyampaian pesan dan informasi agar penyampaian pesan tersebut tepat
pada sasaran sehingga dapat meminimalisir terbuangnya waktu secara
percuma untuk menyebarluaskan pesan dan pengeluaran biaya untuk pesan
yang disampaikan.
3. Memanfaatkan masukan dan saran dari pengunjung yang datang, karena
dari apa yang disampaikan pengunjung, pihak SCP mampu menjadi lebih
maju dan berkembang
4. Terus melakukan inovasi-inovasi agar pengunjung tidak merasa bosan saat
datang ke SCP, hal ini bisa dilakukan dengan menambahkan wahana baru,
mengadakan event sesuai moment yang sedang berlangsung, dan
sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
- AG Eka, Wenats dkk (2012). Integrated Marketing Communications. Jakarta :
PT. Gramedia Pustaka Utama
- Effendy. 2003. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
- Hermawan, Agus (2012). Komunikasi Pemasaran. Jakarta : Erlangga.
- Kriyantono, Rakhmat. 2012. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Cetakan ketiga.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group..
- Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi terbaru (2008)
- Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2009. Managemen Pemasaran Edisi 13 Jilid
1. Jakarta : Penerbit Erlangga
- Kotler, Philip & Kevin Lane Keller. 2009. Managemen Pemasaran Edisi 13 Jilid
2. Jakarta : Penerbit Erlangga
- Macnamara, Jim (2010). Strategi Public Relations. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama
- Moelong, J. Lexy (2011). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
- Nurjaman, Kadar & Khaerul Umam (2012). Komunikasi dan Public Relations.
Bandung : CV. Pustaka Setia
- Oliver, Sandra (2001). Strategi Public Relations. Jakarta : PT Gelora Aksara
Pratama
- Ruslan, Rosady. SH, MM (2003). Manajemen Public Relations & Media
Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
- SW, Marwan Asri (1991). Marketing. Yogyakarta : UPP – AMP YKPN
- Tepper, Ron (2006). Taktik Memasuki, Bertahan, dan Meraih Sukses dalam Bisnis
Hiburan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Non Buku / Internet :
- http://news.detik.com/surabaya/read/2014/07/29/203348/2650304/475/baru-
dibuka-2-hari-suroboyo-carnival-night-market-dipersoalkan diakses 5 Maret
2015
- Http://www.lensaindonesia.com/2014/08/04/walikota-surabaya-ancam-bakal-
tutup-suroboyo-carnival.html diakses 10 Maret 2015
top related