analisis keandalan sistem akumulator untuk pltn …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...
TRANSCRIPT
Prosiding Seminar Teknologi dun Keselamatan PLTNserta Fasililas Nuklir
Serpong, 9-10 Februari 1993PRS G, PPTKR - BATAN
ANALISIS KEANDALAN SISTEM AKUMULATORUNTUK PLTN JENIS PWR DUA LOOP DI JEPANG*
oleh
Ir. SON! SOLISTIA WIRA WAN
Kelompok Uji Keselamatan Pembangkit Energi,Direktorat Teknologi Energi, BPP Teknologi, Indonesia.
ABSTRAK
Makalah ini menampilkan metoda perhitungan kebolehjadian gagal dari salah satu sistemkeselamatan PLTN jenis PWR yaitu Sistem Akumulator, dengan menggunakan analisis pohonkegagalan sebagai salah satu hasil studi yang telah dilaksanakan penulis pada bulan Februari 1991ketika mengikuti program "On The Job Training" di Mitsubishi Atomic Power Industries,lnc.,Jepang. PLTN yang ditinjau adalah PL TN Mihama Unit-I, yaitu PL TNjenis PWR dua loop di Jepangyang memiliki 2 buah akumulator (A dan B).
Penyusunan pohon kegagalan sistem akumulator ini didasarkan pada perandaian kejadianpuncak atau "Top Event" sebagai berikut :
- Gagalnya akumulator B menggantikan fungsi operasi akumulator A yang dianggap tidak dapatbekerja efektif akibat terjadi kebocoran besar (untuk kasus LOCA besar).
- Gagalnya operasi kedua akumulator (A dan B) untuk kasus LOCA keci!.
Dan hasil perhitungan didapatkan harga kebolehjadian gagal sistem akumulator untuk PLTNMihama Unit-I di Jepang ini adalah 3.6E-06 per permintaan untuk kasus LOCA kecil dan 5.4E-04per permintaan untuk kasus LOCA besar.
ABSTRACT
This Paper presents an analysis method for accumulator system of PWR type Nuclear PowerPlant (NPP) by using Fault Tree Analysis. The result of the analysis came out from a study that wasduring the job training program at Mitsubisihi Atomic Power Industries, Inc., Japan. The NPP to beanalyzed was Mihama Unit-I, a two loop PWR type NPP which is equiped with 2 accumulator tanks(accumulator A and B).
The fault tree construction is based on tap event as follows:1. Failure of accumulator B to replace the function of accumulator A operation because of large
LOCA.
2. Failure of both A & B accumulators in case of small LOCA.
According to the analysis, the unavailability number for small LOCA is 3.6E-06 and for largeLOCA is 5.4E-04.
1. Pcndahuluan
Pengkajian keselamatan suatu Pembangkit ListrikTenaga Nuklir (PL TN) dapat dilaksanakan melalui duapendekatan, yaitu dengan Pendekatan Deterministik
(Deterministic Approach) dan pendekatan probabilistik
(Probabilistic Approach). Dengan cara pendekatandeterministikdapat dianalisis kelakuan dari operasi pus atpembangkit (Plant) pada kondisi-kondisi tidak normalatau kecelakaan, sedangkan dengan pendekatanprobabilistik, selain dapat menganalisis kelakuan operasiplant juga dapat menghitung secara kuantitatif hargabesarnya kebolehjadian dari jenis kecelakaan yangdianalisis.
U ntukpelaksanaan pengkaj ian keselamatan denganearn-earn pendekatan di atas, perlu ditentukan suatudaftar perumpamaan kejadian-kejadian penyebab sebab
156
kegagalanlkecelakaan operasi plant sebagai kondisi awaldan pelaksanaan kajian tersebut. Daftar perumpamaankejadian-kejadian yang lebih dikenal dengan nama "Initiating Event" ini mungkin akan berbeda antara satunegara pengoperasi PLTN yang satu dengan yang lainnya,daftar ini dibuat berdasarkan pengalaman operasi danpedoman evaluasi keselamatan negara masing-masing.
Berdasarkan Buku Pedoman Evaluasi
Keselamatannya, Jepang membagi daftar initiating eventuntuk PLTN jenis PWR menjadi dua kelompok, yaituLoss Of Coo/ant Accident (LOCA) yang terbagi lagidalam tiga kelas, LOCA besar untuk ukuran diameter
kebocoran lebih besar dan 8 inch, LOCA menengahuntuk ukUran diameter antara 2 inch sampai 8 inch danLOCA KeciI untuk diameter antara 3/8 inch sampai 2inch. Kelompok kedua adalah Transien seperti misalnya
Prosiding Seminar Tekn%gi dan Kese/amatan PLTNserta Fasililas Nuk/ir
Loss of Main Feed Water, Loss of Off site Power, Steam
Generator Tube Rupture dan lain-lain.Berdasarkan initiating event ini dan dad
identifikasikan fungsi sistem keselamatan serta kriteriakriteria sukses dari sistem-sistem keselamatan, maka
dapat disusun suatu Pohon Kejadian (Event Tree).Sedangkan besamya harga-harga keandalan dari setiapsistem keselamatan sebagai dahan-dahan penyusunanevent tree tersebut di atas, dihitung masing-masing dengancara Ana/isis Pohon Kegagalan (Fault Tree Analysis).
Makalah ini membahas metoda perhitungan hargakeandalan sistem keselamatan PLTN, yaitu Sistem
Akumulatorpada PL TN Mihama unit-l di Jepang, suatuPL TN jenis PWR dua loop yang sudah beroperasi sejaktahun 1970 dan merupakan PLTN komersial jenis PWRtertua di Jepang. Perhitungan dilaksanakan berdasarkandua initiating event yang diambil, yaitu LOCA besar danLOCA kecil.
Secara garis besar, anal isis ini dilaksanakan denganmembagi beberapa tahapan sebagai berikut :1. Pengenalan dari sistem akumulator.2. Penentuan kriteria sukses dari fungsi sistem, untuk
masing-masing initiating event yang akan dianalisis.3. Penentuan asumsi-asumsi untuk pelaksanaan analisis.4. Penyusunan dan analisis pohon kegagalan.
Sebagai pembanding dari hasil analisis ini, digunakandata hasil analisis dari tipikal PL TN jenis PWR dua loopdi Jepang yang sudah tersedia.
2. Pcngcnalan Slstcm Akuinulator2.1. Prinsip kerja sistem
Fungsi dari sistem akumulator pada suatu PLTNadalah untuk menginjeksikan air yang mengandung boron ("borated water") dari akumulator bertekanan gas kedalam sistim pendingin reaktor , ketika tekanan darisistim pendingin reaktorturun sampai di bawah tekanan"set-point" akumulator.
Akumulator dipasang pada setiap "cold-leg" darisistim pendingin,jadi jumlah akumulator yang dipasangpada suatu PLTN PWR adalah tergantung dari jumlahloop PLTN tersebut. Pada makalah dibahas keandalandari sistem akumulator untuk PLTN jenis PWR 2 loopyang memiliki 2 buah akumulator.
Berdasarkan fungsinya seperti diuraikan di atas,maka dapat dikatakan bahwa sistim akumulator adalahmerupakan sebagian dari fungsi sistim injeksi pengamandarurat. Penginjeksian "borated water" ke sistempendingin reaktortetjadi akibat adanya perbedaan tekananantara akumulator dan sistim pendingin reaktor. Ketikatekanan di dalam salah satu "Cold-Leg" jatuh sampai di
bawah 42.2 Kg/cm2 (tekanan "set-point" akumulator),perbedaan tekanan tersebut akan membuka katup balik(check valve) akumulatoryang kemudian menginjeksikan"borated water" dari akumulator ke sistim pendinginrcaktor.
Serpong. 9-10 Februari 1993PRS G. PPTKR -BATAN
2.2.Sistem-sistem antar muka (Uinteface systems'J
Gambar 1 memperlihatkan skema dad sistimakumulator pada PLTN Mihama unit-I. Setiap tankiakumulator diisi dengan "borated water" sebanyak 24.1
m) (volume normal) dan ditekan oleh gas N2 bertekanan
42.2 Kg/cm2 dad sistim penyuplai N2• Kedua akumulatortersebut terletak di dalam sungkup reaktor (Containment
Vessel), dimana masing-masing sistim akumulatordiperlengkapi dengan indikator-indikator tekanan danpermukaan "borated water" dalam tanki akumulator.
Selama reaktor beroperasi, normalnya katup-katup
"discharge" akumulator (MOV -1856 A,B) adalah dalamkeadaan terbuka, tetapi sewaktu-waktu katup-katup ini
dapatjuga ditutup sampai selama 1jam untuk mengisolasisalah satu sistim akumulator yang sedang diuji dadakumulatoryang lainnya yang sedang beroperasi. Katupkatup ini juga dapat dibuka melalui sinyal injeksipengaman seandainya terjadi faktor kesalahan manusiadim ana operator lupa membuka kembali katup-katupnyasetelah pengetesan selesai. Suatu katup pelepas (ReliefValve) dipasang pada setiap akumulatoruntukmencegahterjadinya kelebihan tekanan selama operasi pengisianoleh pompa pengisi akumulator dad tanki penyimpan airuntuk penggantian bahan-bakar (RWST).
Sistim penyuplai gas N2 menyuplai gas untukmenekan "borated water" di dalam tanki akumulator.
Dalam operasi normal, sistim penyuplai gas ini diisolasidari sistim utama akumulator dengan menggunakankatup 1873 A,B dan katup balik 1874, oleh karena ituhanya kebocoran melalui sistim atau kesalahan operasipengisian N2 akibat kesalahan fungsi instrumentasi sajayang dipertimbangkan.
Sistim pengisian "borated water" ke dalamakumulator, dalam kondisi operasi normal diisolasidengan katup 1862 A,B, 1849 A,B dan 1819 A,B. Olehkarena itu kebocoran melalui sistim ini selama kondisi
"stand-by" juga diuji.Kebocoran melalui sistim pengujian akumulator,
sistim pengambilan sam pel selama kondisi "stand-by"dan kesalahan pada proses "draining"akibat kurangberfungsinya instrumentasi secara baik ,juga diuji.
Tekanan dan permukaan setiap akumulatordimonitor dengan sejumlah indikator dan alarm. Setiapakumulator mempunyai dua sistim indikator (permukaandan tekanan) dan satu alarm. Kerusakan dad instrumentasipada sistim pemipaan dan kesalahan fungsi dari sistimkontrol dipertimbangkan sebagai mode kegagalan yangpotensial.
Sistem elektris akan menyediakan tenaga untukmembuka katup "discharge" akumulator (1856 A,B)setelah menerima sinyal injeksi pengaman. Katup-katuptersebut dalam operasi normal adalah terbuka, makakegagalan-kegagalan dari sistim ini hanya diuji apabilakatup tertutup akibat kelalaian operatormembuka kembalisetelah ditutup dalam proses pengetesan atau perawatan.
157
Prosiding Seminar Tekn%gi don Kese/amalan PLTNserla Fasi/ilas Nuk/ir
3. Pcncntuan Krltcria Sukscs3.1. Untuk LOCA besar
Kebocoran besar terjadi pada "cold-leg A" ,sehinggaAkumulator (A) yang terpasang pada bagian loop yangpecah dianggap tidak efektif untuk mengisi pendinginteras reaktor karena "borated water" yang diinjeksikannyaakan keluar melalui pipanya yang pecah, makaberoperasinya satu akumuIator lainnya (B) dibutuhkansebagai penentuan kriteria bahwa sistim akumulatorsukses.
3.2. Untuk LOCA kecil
Berbeda dengan kejadian pada LOCA besar,akumulator yang terletak pada "cold-leg" yang pecahdianggap masih efektif dalam menginjeksikan "boratedwater" sistem aliran pendingin teras reaktordikarenakandiameterpecahnya pipa sangat kecil dibandingkan denganluasan dari pipa "discharge", oleh karena itu kejadianpuncak dari LOCA kecil ini adalah jika kedua sistemakumulator yang tersedia (A dan B) gagal beroperasi.
4. Pengambilan Asumsi Untuk AnalisisUntuk membatasi dari luasnya bidang dikaji dari
analisis sistem akumulator ini, maka perlu diambilbcberapa asumsi sebagai berikut :1. Kebocoran besar (large LOCA) terjadi pada "Cold
leg" A sehingga sistem akumulator dapat dikatakansukses apabila sistem akumulator B bekerja baik.
2. Waktumaksimum yangdiijinkan untuksetiap akumulator dapat ditutup/diisolasi ketika tes atau perawatandalam operasi normal adalah I jam.
3. Dcngan anggapan test berkala yang baik maka kekurangan konsentrasi boron pada setiap akumulator atautanki pcnyimpan air untuk penggantian bahan-bakar(RWST) tidak dipertimbangkan sebagai kemungkinanmode kegagalan.
4. Pada kasus kesalahan penunjukan indikasi dari instrumen-instrumen tekanan akumulator atau permukaandiasumsikan bahwa sebelum operator membacaindikator, dia sebelumnya telah memeriksakcmungkinan adanya kesalahan pada akumulator itusendiri, sehingga kegagalan akumulator akibatkesalahan instrumen sudah termasuk faktor kelalaianmanusia sewaktu memeriksa akumulator tersebut.
5. Waktu misi dari analisis diasumsikan sebagai berikut
I jam untuk kejadian LOCA besar8 jam untuk kejadian LOCA kecil
5.Pcnyusunan dan Analisis Pohon Kcgagalan5.1. Penyusunan pohon kegagalan
Dalam anal isis pohon kegagalan, yangpertama kali
perlu ditentukan adalah kejadian puncak ("Top Event"),yang dalam masalah ini adalah gagalnya operasiakumulator B untuk kejadian LOCA besar dan gagalnyaopcrasi kedua sistem akumuIator (A dan B) untuk kejadianLOCA kccil. Kejadian puncak ini selalu ditinjaudari titikpandang pcsimistis, yaitu keadaan yang tidak diinginkan
158
Serpong, 9-10 Februari 1993PRS G. PPTKR - BATAN
(kcgagalan) akibat dari kcgagalan bebcrapa sistcm ataukomponen dasar. Dengan ditentukannya kejadian puncakmaka akan dapat dilacak penyebab kegagalan dasar daritiap komponen (kejadian dasar) dari sistem yang ditinjau.
Dengan menggunakan pertolongan RangkaianBoolean antara lain : rangkaian AND dan OR, makadapat disusun pohon kegagalan dari suatu sistem yangditinjau.
Garis besar tahapan penyusunan pohon kegagalanadalah sebagai berikut :- Tentukan tahapan kejadian puncak pada sistem yang
menjadi obyek pembahasan.- Penelusuran penyebab timbulnya kejadian puncak
dengan menghubungkannya bagaimana proses kcjadian antar sistem.
- Identifikasi kejadian dasarpenyebab kejadian puncak.Besar harga keboleh jadian gagal dari komponen dasarP(x) dihitung menurut spesifikasi peralatan yang dipakai.
Dengan menggunakan hukum penycderhanaan yangsering dikenal sebagai "rare events approximation",yaitu:- Persamaan peAl + A2 + .....+ An) dapat didekati
dengan harga peAl) + P(A2) + + P(An)- Persamaan P(Al.A2 An) dapat didekati dengan
harga P(AI).P(A2) P(An)
maka perhitungan besar keboleh jadian puncak dapatdicari dengan lebih sederhana. Dan dcngan pertolonganhukum aljabar Boolean dapat dihitung berapa besarkebolehjadian gagal dari sistem yang ditinjau. Dari hasilperhitungan tersebut di atas akan dapat dihitung besarcutset dan minimal cut set dari sistem yang ditinjau.
Susunan pohon kegagalan dari sistem akumulatoryang dibahas disini, dapat dilihat pada gambar 3 yangterlampir di akhir makalah ini.
5.2.Analisis kegagalan sistem akumulatorAnalisis ini dilaksanakan dcngan bantuan suatu
paket program komputer yang mampu mcngolahperhitungan-perhitungan analisis pohon kegagalan.
Berdasarkan data-data masukan seperti : susunansistim pohon kegagalan dan data kcandalan untuk sctiapkomponen (1ihat tabel3) yang diambil dari data spesifikasiteknis atau data yang ditentukan dari pengalaman operasiPLTN di Jepang yang panjang, maka pakct programkomputer ini dapat menghitung data keandalan sistimsebagai berikut :1. Harga kebolehjadian gagal beroperasinya sistim yang
disebabkan oleh pengujian atau perawatan, kegagalankomponen tunggal, kegagalan komponen ganda,kegagalan tiga komponen dan kegagalan akibatpenyebab "common cause".
2. Kemungkinan kegagalan sistim yang disebabkan olehfaktor kesalahan manusia.
3. Mode penyebab kegagalan sistim yang dominan.
Prosiding Seminar Teknologi dan Keselamamn PLTNserta Fasililas Nuklir
Gambar 2 memperlihatkan diagram alir dad metodaanalisis keandalaIi sistim yang dilakukan.
Harga total dari ketidak tersediaan ("una vail ability") sistim akumulator ini terdiri dad 3 faktor, yaitu :
faktor perangkat keras (QH)' faktor perawatan (QM)' danfaktor penyebab yang umum (Qc) , sehingga total hargakctidaktersediaan (QT) adalah :
Dimana :
Kontribusifaktor perangkat keras:Terdiri dari akibat kegagalan komponen tunggal,komponen ganda dan kegagalan tiga komponen.
Kontribusifaktor perawatan :Harga ketidaktersediaan akumulator per tahun akibatpengujian atau perawatan adalah : QM = 6.3 x 1005 perakumulator.
Harga tersebut didapatkan dari anggapan bahwa :- Satu akumulator dapat diberhentikan dari operasinya,maksimum selama satujam. Diasumsikan bahwa setiapakumulator akan dihentikan operasinya setahun sekalikira-kira pada pertengahan tahun untuk perawatan yangtidak terspesifikasi ..- ~aktumaksimum yangdiijinkan untukketidaktersediaansatu akumulator adalah satu jam dan waktu minimumuntuk perawatan adalah seperempatjam yang mana akanmenghasilkan harga "log Normal Median Time" dadketidak tersediaan akibat perawatan sebesar 0.55 jam.
Maka dapat dihitung ketidak tersediaan satu akumulatorakibat pengujian dan perawatan sebagai berikut :
waktu perawatan/tahun 0.55Qm = -------------------------------=
jam/tahun 8760
= 6.3 x 10-s/akumulator
Kontribusi faktor "common cause" :Pada kasus LOCA besar faktor ini tidak
diidentifikasikan, sedangkan pada kasus LOCA kecilfaktor ini dipertimbangkan dengan anggapan bahwakatup balik CV 1857 A,B dan CV 1858A,B gagalbcropcrasi.
Serpong. 9-10 Februari 1993PRS G. PPTKR - BArAN
Hasil perhitungan sebagai keluaran dari programpaket komputer yang digunakan, ditampilkan pada tabel1 dan tabel 2 .
6. KesimpulanDari analisis yang telah dilaksanakan dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut :6.1.LOCA besar
a. Harga total ketidaktersediaan sistim akumulatoradalah5.4 x 10-4
b. Mode penyebab kegagalan yang dominan adalah :- Katup pengisolasi akumulator MOV l856B tersum
bat adalah 2.6 x 10-4(49%).- Katup balik "discharge" CV 1858B dan CV 1857B
gaga Imembuka adalah 1.0 x 10-4(19%).- Akumulator dalam perawatan adalah 6.3 x lO-s
(12%).c.Faktor kesalahan manusia sebesar l.5x 1O~
6.2. LOCA Kecil
a.Harga total una vailability sistim akumulatoradalah 3.6x 10~
b.Mode penyebab kegagalan yang dominan adalah :- Katup pengisolasi akumulator MOV 1856A,B ter
sumbat adalah 7.0 x 10-s (1.9%).- Katup balik "discharge" akumulator CV 1858A,Bdan CV 1857 A,B gagal membuka (Common causefailure) adalah 3.3 x 10-6 (91.6%).
- Katup pengisolasi akumulator MOV 1856 A(B)tersumbat dan katup balik "discharge" akumulatorCV 1857 A(B) gaga Imembuka adalah 2.6 x 10-8(0.7%).
- Katup pengisolasi akumulator MOV 1856 A(B)tersumbat dan katup balik "discharge" akumulatorCV 1858 A(B) gagal membuka adalah 2.6 x 10-8
. (0.7%).c. Faktor kesalahan manusia sebesar 1.06 x 1009
6.3.Perbandingan hasil analisis dengan data tipikai
PLTN dua loop yang tersediaDad tabell dan 2 dapat terlihat bahwa hasil analisis
yang didapat , apabila dibandingkan dengan data tipikalPLTN dua loop yang tersedia adalah masih dalam batasanyang wajar dimana harga-harganya masih dalam ordeyang sarna. Hal ini dapat juga menyimpulkan bahwakeandalan sistim akumulator pada PLTN Mihama Unit1 masih memenuhi pedoman keandalan sistem akumulatorPWR dua loop yang ada.
159
Prosiding Seminar Teknologi dan Keselamaran PLTNserra Fasililas Nuklir
Serpong, 9-10 Februari 1993PRS G, PPTKR - SATAN
7. Daftar Pustaka
1. NRC (Nuclear Regulatory Commission), 1982, A Guide To The Performance Of Probabilistic Risk AssessmentsFor Nuclear Power Plants, Vol 1 - 2, Rev. 1, NUREG/CR-2300, Washington DC.
2. NRC (Nuclear Regulatory Commission), 1989, Severe Accident Risk; An Assessment Of Five US Nuclear PowerPlants, Vol 1, NUREG-1150, Washington DC.
3. Fulwood, Ralph R, and Hall, Robert E, 1987, Probabilistic Risk Assessment In The Nuclear Power Industry,Brookhaven National Laboratory New York, USA.
4. Suprawardhana, Mohamad Salman, Studi Perhitungan Keandalan Sistem "Scram" (Pancung) Reaktor RSG - 30,Pusat PencJitian Nuklir Yogyakarta, BATAN, Juli 1987.
5. Wirawan, Soni Solistia, Kertas Kerja Selama Melakukan "On The Job Training" dtMitsubishi Atomic Powe!Industries, Inc., 1990, Jepang.
160
Prosiding Seminar Teknofogi dan Kesefamatan PLTNserta Fasililas Nuklir
Serpong, 9-10 Februari 1993PRS G, PPTKR - SATAN
PARAMETERANALYSISTYPICAL 2
RESULT
LOOP PLANTRESULT
Simrle Failures
4.7 x 10-43.7 X 10-4
QH
Double Failures 1.3 x 10-08.3 X 10-0
Triple Failures
5.7 x 10-77.4 X 10-7
QM
Test and maintanance 6.3 x 10-56.3 X 10-5
Constribution
QM
Common Cause 0.00.0
Constribution
QT
Total Unavailability 5.4 x 10-44.5 X 10-4
Human Error
1.5 x 10-04.2 X 10-0
Tabell: Ketidaktersediaan Sistem Akumulator untuk kasus kebocoran besar
dibandingkan dengan hasil analisa yang dapat dijadikan referensi
PARAMETERANALYSISTYPICAL 2
RESULT
LOOP PLANTRESULT
Sin!!le Failures
0.00.0
QH
Double Failures 2.5 x 10-72.6 X 10-7
Triple Failures
1.06 x 10-97.2 X 10-9
QM
Test and maintanance 6.3 x 10-86.5 X 10-8
Constribution
QM
Common Cause 3.3 x 10-03.3 X 10-6
Constribution
QT
Total Unavailability 3.6 x 10-03.6 X 10-0
Human Error
1.06 x 10-91.06 X 10-9
Tabel 2 : Ketidaktersediaan sistem akumulator untuk kasus kebocoran besar
dibandingkan dengan hasil analisa yang dapat dijadikan referensi
161
Prosiding Seminar Teknologi dan Keselama/an PLTNserra Fasililas NukUr
Tabel3 : Component Failure Data
1. Common data:
- Demand failure probability:
Serpong, 9-10 Februari 1993PRS G, PPTKR - BATAN
MVXD (MOV fail to open)CVDD (CV fail to open)
- Stand-by failure rate:
MVPR (MOV plugged)PPPR (discharge line plugged)
- Operational failure rate:
XVRR (valve rupture) .MVRR (MOV rupture)CVLR (CV leakage)CVRR (CV rupture)RVOR (safety valve rupture)AVRR (AOV rupture)PPRR (discharge line rupture)ACfRR (ace. tank rupture)
2. Human error data:
0002 (undetected monitor)0004 (calibration error)
3. Special data:
JSTRCBID (elect. power fail)CC3F (control circuit fail)MSTSI (S-Signal fail)INSPB (inst. line leak)
4. Common cause failure data:
BTCV (CV A & B fail to open)
162
4.0E-03/d1.0E-04/d
6.0E-08/hr9.0E-l0/hr
1.0E-08/hr1.0E-07/hr
7.0E-07/hr5.0E-08/hr3.0E-06/hr
2.0E-07/hr9.0E-l0/hr9.0E-l0/hr
3.0E-03/d8.0E-04/d
1.6E-08/d2.73E-03/d
3.8E-04/d9.0E-09/d
1.65E-06/d
1 year (4400 hr)1 year (4400 hr)
mission timemission time
mission timemission timemission time
mission timemission timemission time
A L 0 0 p •.• _Cold leg
1858A
8 LoopC 0 I die g"'- - -
18588
1851 A"' .1
SI
d r a intank
F. C
18768
I S III
Figure 1 : Simplified Schematic diagram of the Mihama Unit 1 ACCS
,. - - - - - - - - - - - - -'.- - "I
Vent line"' .1
N298S Supply 1 il1er---------------,I F. C PCV936 II II
III
I 1890 . I, J
r---------------,----{/}--t--- Ac c u mu I at 0 r I
1852 I charging line', J
I-'0'\"'"
System SimplifedSchematic
Failure definition
1.I
1 System Failure Probability Caused
Fault Tree Construction
~by Component Failures, Maintenance-
and Common Cause Failure
A SSystem Failure Probability Caused
SFailure Dataf---'I by Human Error
UMIRACLE Code
M>---'
Calculates System
P
----'Reability
TError evaluation: median Value,I
Mission time data~ mean valure, upper value, lower valure0and Error Factor.
N SMaintenance Contribution- Calculation
f---'Dominant Failure modes
Figure 2: Flow Diagram of System Reliability Calculation method
" ~~ ~!5' ••
~~-.()q:::~~ ~~ 5·..,.!;~~
~c01
~~.."is"st>
!5''"
~~
~~
;ggc,-,~.c;') 'f'~~:;j~;;.o'f, '"
~!;;... -.
~~
TMRHACS
Top event of Large LOCA
Insufficient
flew freOJ 8-ACC
to RCS
TOP
I,.~drici,~tf ic'~ f r::
Insufficient flcw Fro'
-ACC Ice to lischHse
liAe hi lure
AI
Otvillion of ACe fr02
the norcil conditions
in accident
G0331B
Imllicient flow Fro'
B-ACC lue to the
!evj:l ions of ACe 1ro
he require conlitions
G0321B
Oevillion 01 Aec 1m
the norD41 conditions
in nornal operHion
G03328
ACC-B water level
low due te ruPture
ACC-B pressure
low due to rupture
,1.3
ACC-B wal e r I eve I
is not in the
required range
A4
ACC-B
not in
pressure is
the required
range
A5
LEVL8A PRELBA
Figure 3 : Accumulator System Fault Tree
AI
Insufficient 110'1 Floc
Ace-s I~e to the
lischarg! line failure
G0411B
AMotor operlled valve
in close condition
G0412B
PPPRIN8
9.0XI0-'hr4400hr
Check valve
fail 10 open
MOI"Or' operated
~e r;ve(mov)
hit" 10 open
G0422B
. S-Signa I fai I to open
IOV 1856Q
Mov IB558 close
due to operator
error
G04238
n! o,erllor comt leuet
hellS! of milar
illlrmlllliol flilm
CVDD588
MVXD558
CVDD578
JSTRC81D
I. 5E -081 d
EF'14
MVPR558
4400hr
Motor optrlled Hive
in close condition
A6
CC3F558F
2. 73E-03/d
EF-IO
G0431B
Motor opera Led va IV!
fail LO open
MSTSI8
3.8E-04/d
EF-4
Figure 3 (Continued)
0004A568
CC3F568S
00048568
MONT56B
4X 10 -'1hr4400hr
0OO4C558
A2ACC, B water level
low due 10 ruplure
Leak lrolllliquid
Posilion of ACC,
CVRRSIBACVRRS8BACVRR57BAMVRR56BAPPRRINBAACTKRLBA
g, DE-! O/h1hr
Leak lrolll
Leek fromLeek from ACC,
I-'
(hesupl ing line lesl line velvescharging line
Q\-..!
G05318A
INSRLBA
Leakage from
va Ive 18648
GOS21 BA
Leekage lrom
drain line
XVRR64BA 000463BA
AVRR77BA AVRR76BA AVRR62BA XVRR49BA CVRR\9BA XVRR658A AVRR66BA
Figure 3 (Continued)
Prosiding Seminar Teknologi dan Keselamalan PLTNserla Fasililas Nuklir
Serpong, 9-10 Februari 1993PRS G, PPTKR - BATAN
-<
mN
-<
r-
I
n:
[II
~ 0
>-
0>
I
N>
-'
c:
ce
'" .-
ID
-0
.,c:
U
vo
'"r;Q
>-.,<:>
~~~
<:>'"- >-
'"
vo
.><:
>-'" -'" <>
>----' I-(
1.
en
I
-r-n:
'-'"/n:
>x
.(en-.--0..
o 1~ ,..-...
:><>. l" -:: ""
vo
=> -(..c Q)
vo
~
p_ ~~hm'-
::3'"0..01 ,S
~ <:> 0:: l~~ ~ c...- ~.- 1::ao- ....- ~oen.,
.•... ;:; 0::.>
-cO U0- t.:>
'-'-<
?< ~<:> ~
::3I
CO
@
i.i:
~
..c-<'mon:-ce'f- LtJuo-< •
0>
-(m(')rIY.,~>-<
168
Low water level
ignore
G0721B
A4
ACC,B 'taler Iml
is not in the required
Iml
G0711 B
igh water level
ignore
G0722B
Calibration error
of the woter level
~el er
G0723B
wHer level IO'K
in nor~al operation
water level low
undetected
Reverse leakageflowrate through the
ACC, injection linecheck va I ves
water level
high undetected
0004L938 0004L939
ICXRLLB 0OO4LEYB CYLR58B CYLR51B
Figure 3 (Continued)
ICXRLHB 0004LEVB
.-
Ace, ,reSSIJre
Ic· .... is;l1ore
ACC-S preSSQre is
"5 aol ia tbe require4
rlnge
GOSIIS
iI ,l.CC. ;ressure
.1I !i:~~ J~~:;eII
C~1 ibrelion error
of. the pressure
lKeter
ACC, pr~ssur~
in nor~11 operelion
ICXRPLB
GOS21S
ACC •.lcw pre~sur~
undelecled
0c04PRE3
(I
LEAKS
Figure 3 (Continued)
GOS223
ACC. hi ghpr essu r e
undetected
ICXRPHB
0004P938
0002PREB
G08238
OCXJ4P939
TOP event of saall LOCA
2(iwo) of 2(l'OO)
ACe. is fa i I
(ACC, A & 8 is fa iI)
TOP
I (one) of 2(lwo)
ACC. i sin
maintenance
GOl31
2(two) of 2(two)
ACC, is fa i I
5
a
in
uinl!OlnCe
TMRHACA
5, 3X I O-YdEF=5
ACC. A in mainlemce
and ACC. 8 in f I iI u r e
GOl41A
ACC. B irr''''failure
G0311 B
ACC, B in'maintenance
and ACC. A in fa ilure
GOl41B
Figure 3 (Continued)
'.
80lh ACC, A & 8,,,,"-- is f a i I
G0221A8
52 ( two) 0 f 2 ( l wo)
ACC, is 10 i I
(ACG. A & 8)
G0211"
8TGV58A8
IXIO-id
8=0.0165
8TCV57A8
IXIO-i'd
8=0.0165
ACC, A
in 10ilure
G0311A
ACC, 8
in failure
G03118
Figure 3 (Continued)