efektivitas kerja operator rku rsg-gas. …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...

10
Prosiding Seminar Tekn%gi dan Kese/ama/an PLTN ser/a Fasi/ilas Nuklir Serpong. 9-10 Februari 1993 PRSG, PPTKR -BATAN EFEKTIVITAS KERJA OPERATOR RKU RSG-GAS. DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI Oleh Hjeu Karllana, Darlls, Soedardjo Pusat Penelitian Teknologi Keselamatan Reaktor - Badan Tenaga Atom Nasional ABSTRAK EFEKTIVITAS KERJA OPERATOR RKU RSG-GAS DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI. Telah dilakukan pengamatan cara kerja operator reaktor dan pengukuran kondisi lingkungan kerja operator di RKU RSG-GAS. Berdasarkan hasil pengamatan dapat di simpulkan bahwa terdapat beberapa gerakan yang dilakukan operator kurang ergonomis. Desain Ruang Kontrol Utama harus disesuaikan dengan data anthropometri orang Indonesia sehingga efektivitas kerja operator dalam mengoperasikan r'eaktor dapat tercapai secara optimal. ABSTRACT ERGONOMIC CONSIDERATIONS TO WORKING EFFECTIVENESS OF MAIN CONTROL ROOM OPERATOR IN MPR-GAS. The operator activities of main control room MPR-GAS have been observed and also its environment working condition has been measured. According to ergonomic consideration and the data evaluated, its summarized that several movement ofthe operator is slightlyunergonomic, however the instrumentation lay-out should be synchronized with Indonesia operator anthropometric data and thus working effectiveness ofthe reactor operator can be obtained. 1. PENDAHULUAN. Unjuk kerja manusia di tentukan oleh banyak faktor. Faktor faktorpembentuk unjuk kerja manusia ini berkembang sejalan dengan perkembangan pengetahuan manusia atas diri dan lingkungannya. Faktor faktor pembentuk unjuk kerja manusia antara lain adalah ; Faktor faktor pembentuk unjuk kerja eksternal, Faktor faktor pembentuk unjuk kerja internal dan Faktor faktor pembentuk kecemasan. Kesesuaian antara faktor faktor pembentuk unjuk kerja eksternal dan internal akan menimbulkan unjuk kerja yang dapat diandalkan, hal ini terjadi karena situasi yang terbentukolehnya tidak mendorong manusia untuk berbuat kesalahan. Kondisi kerja yang baikakan sangat menggairahkan para pekerja namun kondisi kerja yang baik tidak selalu sarna untuk bermacam macam stasiun kerja. Pada dasarnya setiap stasiun kerja yang memenuhi kondisi kerja yang baik akan berpeluang untuk lebih produktif dan efektif. Gairah kerja dapat dilihat dari sisi psikologi dan referensi ergonomi yang berkaitan dengan masalah anthropometri manusia. Setiap pekerja memiliki ciri ciri dan kemampuan tersendiri berupa kemampuan dasar manusia/pekerja seperti dasar dasar mekanis dan dasar dasarpsikomotoryang menguji hal-hal seperti kecepatan reaksi, gerak, ketrampilan tangan dan lain lainnya, semua ini merupakan faktor pendukung unjuk kerja internal. Secara urn urn dikatakan bahwa seseorang bergairah untuk bekerja apabila ia merasa selalu ingin berbuat 273 sesuatu yang sesuai dengan kerangka tugasnya. Sebaliknya seseorang tidak bergairah bekerja apabila tidak sesuai dengan tugasnya. Diantara dua keadaan tersebut masih terdapat lagi kondisi yang disebut menurun ataupun meningkatnya gairah kerja. Adapun parameter parameter yang mempengaruhi gairah kerja ini sebetulnya sangat luas. Secara garis besar gairah kerja dipengaruhi oleh hal hal seperti : a. Lingkungan kerja: Meliputi hubungan kerja antara pekerja (termasuk dengan atasan dan bawahan), ruang kerja, sarana kerja dan suasana kerja (suhu, kebisingan, pencahayaan dan lain lainya). b. Lingkungan pribadi pekerja: Meliputi kondisi pribadi dalam rumah tangga pekerja. c. Interface pekerja dengan temp at kerja : Meliputi hal-hal seperti gaji, fasilitas, tunjangan dan lain lain yang berhubungan dengan hal-hal pokok yang memotivisir kerja. Dengan batasan parameter-param- eter tersebut diatas merupakan faktor pembentuk unjuk kerja eksternal. Keberhasilan kerja dapat tercapai apabila unjuk kerja, kondisi kerja, dan gairah kerja dapat terpenuhi sehingga dapat meningkatkan efektivitas kerja. Tujuan utama dari pengamatan ini adalah sebagai langkah awal mengetahui secara dekat kebiasaan kerja operator reaktor, mengetahui beban mental dan fisik para operator serta kondisi lingkungan kerja RKU-RSG- GAS.

Upload: lambao

Post on 06-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS KERJA OPERATOR RKU RSG-GAS. …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPTKR_93/pros... · Desain Ruang Kontrol ... memenuhi syarat dan baik pada suatu ruangan,

Prosiding Seminar Tekn%gi dan Kese/ama/an PLTNser/a Fasi/ilas Nuklir

Serpong. 9-10 Februari 1993PRSG, PPTKR -BATAN

EFEKTIVITAS KERJA OPERATOR RKU RSG-GAS.DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI

Oleh

Hjeu Karllana, Darlls, SoedardjoPusat Penelitian Teknologi Keselamatan Reaktor - Badan Tenaga Atom Nasional

ABSTRAKEFEKTIVITAS KERJA OPERATOR RKU RSG-GAS DITINJAU DARI SEGI

ERGONOMI. Telah dilakukan pengamatan cara kerja operator reaktor dan pengukuran kondisilingkungan kerja operator di RKU RSG-GAS. Berdasarkan hasil pengamatan dapat di simpulkanbahwa terdapat beberapa gerakan yang dilakukan operator kurang ergonomis. Desain Ruang KontrolUtama harus disesuaikan dengan data anthropometri orang Indonesia sehingga efektivitas kerjaoperator dalam mengoperasikan r'eaktor dapat tercapai secara optimal.

ABSTRACTERGONOMIC CONSIDERATIONS TO WORKING EFFECTIVENESS OF MAIN

CONTROL ROOM OPERATOR IN MPR-GAS. The operator activities of main control roomMPR-GAS have been observed and also its environment working condition has been measured.According to ergonomic consideration and the data evaluated, its summarized that several movementofthe operator is slightlyunergonomic, however the instrumentation lay-out should be synchronizedwith Indonesia operator anthropometric data and thus working effectiveness ofthe reactor operatorcan be obtained.

1. PENDAHULUAN.

Unjuk kerja manusia di tentukan oleh banyakfaktor. Faktor faktorpembentuk unjuk kerja manusia iniberkembang sejalan dengan perkembangan pengetahuanmanusia atas diri dan lingkungannya. Faktor faktorpembentuk unjuk kerja manusia antara lain adalah ;Faktor faktor pembentuk unjuk kerja eksternal, Faktorfaktor pembentuk unjuk kerja internal dan Faktor faktorpembentuk kecemasan.

Kesesuaian antara faktor faktor pembentuk unjukkerja eksternal dan internal akan menimbulkan unjukkerja yang dapat diandalkan, hal ini terjadi karena situasiyang terbentukolehnya tidak mendorong manusia untukberbuat kesalahan.

Kondisi kerja yang baikakan sangat menggairahkanpara pekerja namun kondisi kerja yang baik tidak selalusarna untuk bermacam macam stasiun kerja. Padadasarnya setiap stasiun kerja yang memenuhi kondisikerja yang baik akan berpeluang untuk lebih produktifdan efektif.

Gairah kerja dapat dilihat dari sisi psikologi danreferensi ergonomi yang berkaitan dengan masalahanthropometri manusia. Setiap pekerja memiliki ciri ciridan kemampuan tersendiri berupa kemampuan dasarmanusia/pekerja seperti dasar dasar mekanis dan dasar

dasarpsikomotoryang menguji hal-hal seperti kecepatanreaksi, gerak, ketrampilan tangan dan lain lainnya, semuaini merupakan faktor pendukung unjuk kerja internal.

Secara urnurn dikatakan bahwa seseorang bergairahuntuk bekerja apabila ia merasa selalu ingin berbuat

273

sesuatu yang sesuai dengan kerangka tugasnya.Sebaliknya seseorang tidak bergairah bekerja apabilatidak sesuai dengan tugasnya. Diantara dua keadaantersebut masih terdapat lagi kondisi yang disebut menurunataupun meningkatnya gairah kerja. Adapun parameterparameter yang mempengaruhi gairah kerja ini sebetulnyasangat luas. Secara garis besar gairah kerja dipengaruhioleh hal hal seperti :

a. Lingkungan kerja: Meliputi hubungan kerjaantara pekerja (termasuk dengan atasan dan bawahan),ruang kerja, sarana kerja dan suasana kerja (suhu,kebisingan, pencahayaan dan lain lainya).

b. Lingkungan pribadi pekerja: Meliputi kondisipribadi dalam rumah tangga pekerja.

c. Interface pekerja dengan temp at kerja :Meliputi hal-hal seperti gaji, fasilitas, tunjangan dan lainlain yang berhubungan dengan hal-hal pokok yangmemotivisir kerja. Dengan batasan parameter-param­eter tersebut diatas merupakan faktor pembentuk unjukkerja eksternal.

Keberhasilan kerja dapat tercapai apabila unjukkerja, kondisi kerja, dan gairah kerja dapat terpenuhisehingga dapat meningkatkan efektivitas kerja.

Tujuan utama dari pengamatan ini adalah sebagailangkah awal mengetahui secara dekat kebiasaan kerjaoperator reaktor, mengetahui beban mental dan fisikpara operator serta kondisi lingkungan kerja RKU-RSG­GAS.

Page 2: EFEKTIVITAS KERJA OPERATOR RKU RSG-GAS. …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPTKR_93/pros... · Desain Ruang Kontrol ... memenuhi syarat dan baik pada suatu ruangan,

Prosiding Seminar Teknologi dan Keselamatan PLTNserta Fasilitas Nuklir

2. PERALATAN DAN TATA KERJA.A. PERALATAN.

Pengamatan dilakukan dengan menggunakanperalatan audiovisual berupa camera Handy-Cam,Sedangkan kondisi lingkungan kerja seperti kebisingan,penerangan, dan tekanan panas pengukurannyamenggunakan Sound Level Meter, Lux Meter, Hygrom­eter sedangkan Martin's Human Body Measuring Kitdigunakan untuk mengukur data anthropometri operatorRKU-RSG-GAS. Pengamatan dan pengukurandilaksanakan pada sa at reaktor beroperasi menurunkandan menaikkan daya.

B. TAT A KERJA.

Pengamatan diambil pada saat reaktor beroperasiketika menurunkan daya dari 15 MW ke 0 MW dan padasa at menaikkan daya dari 0 MW ke 1 MW dan 1 MW ke10 MW. Pada saat kegiatan tersebut semua gerakan­gerakan yang dilakukan operator direkam secara audio­visual dan dari hasil rekaman kegiatan ini dapat diketahuigerakan-gerakan yang kurang ergonomis dan tata letakinstrumen tidak sesuai dengan anthropometri operatorRKU-RSG-GAS.

Pengukuran kebisingan dan penerangan dilakukandengan mengambil titik-titik pengukuran yang telahditentukan, kemudian dari masing-masing titikpengukuran diukur tingkat kebisingan tertinggi danterendah. Dari hasil pengukuran tersebut di ambil hargarata-ratanya (lihat Lampiran 1).

Pada beberapaoperator RKU-RSG-GAS dilakukanpengukuran data anthropometrinya seperti tinggi badan(berdiri dan duduk), panjang jangkauan, dan lainsebagainya. Dari hasil pengukuran tersebut dibuatperbandingan data anthropometri pekerja Indonesiadengan pekerja Eropa ( lihat Lampiran 2 dan 3).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN.

Dari hasil pengamatan operasi reaktor yaitu padasaat menurunkan (Shut-down) dari 15MW ke 0 MW danmenaikkan (Start-Up) dari 0 MW ke 1MW dan 1MW ke10 MW, dijumpai kecanggungan operatormengoperasikan reaktor.

Tujuan utama dari pengamatan ini adalah sebagailangkah awal untuk mengetahui secara dekat kebiasaankerja operator reaktor, mengetahui beban mental danfisik para operator maupun keluhan secara pribadi sertakondisi lingkungan kerja RKU-RSG-GAS. Dari beberapakeluhan ini terdapat beberapa tombol instrumentasi padameja pengendali yang kecil dan berbentuk silinder,dengan ujungnya berbentuk lingkar datar. Ujung tombolini sering ditekan dalam waktu yang lama untukmenaikkan dan menurunkan daya, hal ini dapatdimodifikasi dengan menambah bahan karet dengandiameter agak lebar sehingga akan mengurangi tekananpadajari pada saat menekan at au menggantinya dengantombol membran sentuh.

Beberapa masalah dan keluhan yang sering terjadiantara lain adalah :

274

Serpong. 9-10 Februari 1993PRSG, PPTKR -BATAN

A. Pada semua panel dinding dibuat mendatar dariatas ke bawah. Panel ini dipersiapkan untukdilihat operator pada jarak dckat sekitar 25hingga 50 em, berhubung data anthropometrioperator RKU-RSG-GAS berbeda dengan dataanthropometri operator Eropa, maka beberapapenampil informasi yang berupa penyimpanganjarum manual tegak, akan menimbulkan penyim­pangan interpretasi dengan adanya deviasi sudutpandang, karena tidak tegak lurus dan penampiljauh diatas mata operator yang mengamatinya.Untuk pengamatan tegak lurus, diperlukanbangku tambahan agar dapat membaca secarabenar penampil informasi tersebut. Denganpengalaman ini, untuk RKU reaktor yang akandatang perlu diadakan modifikasi panel dinding(Gambar 1 ).

B. Para operator yang berada di meja pengendali,masih bekerja kurang ergonomis dikarenakansering membungkukkan badan, setengah berdiriuntuk melihat tegak lurus penampil informasipada ineja yang mendatar dan memanjang kedepan. Meja pengendali reaktor tersebut dibuatsesuai dengan standar orang Jerman. Untukmengatasi hal tersebut, pada meja pengendalireaktoryang akan datang perludipikirkan desainmeja pengendali, dengan mengacu pada dataanthropometri operator Indonesia (Gambar 2).

C. Pada meja komunikasi perlu diperhatikan peng­gunaannya. Sebaiknya komunikasi dipergunakanuntuk hal-hal yang sifatnya penting danberhubungan dengan operasi reaktor. Padajendela kaca ~ntara RKU dan kolam reaktorsebaiknya dibuat agak miring, sehingga kejadianyang tegak lurus dibawah lubang jendelapunmasih dapat diamati. Lebar jendelapun perludiperhatikan karena akan mengurangi bataspandang terhadap daerah-daerah sekitar kolamreaktor.

Dari pengukuran data anthropometri beberapa op­erator RKU RSG-GAS terdapat kekurangan yang dapatmenurunkan unjuk kerja maupun gairah keIja para op­erator. Hal ini disebabkan data anthropometri operatorreaktor tidak sesuai dengan tata letak dan desain RKU­RSG-GAS, karena tata letakdan desain RKU-RSG-GAS

di desain sesuai dengan anthropometri standar Eropa(lampiran 2 dan 3).

a. Kcbisingan.Dari hasil pengukuran kebisingan di RKU-RSG­

GAS di dapatkan nilai kebisingan terendah sebesar49,9dB dan kebisingan tertinggi sebesar 60 dB. Hasil tersebutdapat dikatagorikan bahwa RKU- RSG-GAS masuk dalamruartgan yang memiliki tingkat kebisingan scdang(intensitas scdang antara 40 dB sampai 60 dB).

b. Pcncrangan.Dari hasil pengukuran penerangan di RKU-RSG-

Page 3: EFEKTIVITAS KERJA OPERATOR RKU RSG-GAS. …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPTKR_93/pros... · Desain Ruang Kontrol ... memenuhi syarat dan baik pada suatu ruangan,

Prosiding Seminar Teknologi don Keselamatan PLTNserta Fasilitas Nuklir

GAS di dapatkan tingkat penerangannya antara 190sampai 465 lux ( rata-rata 328 lux ). Hasil tersebutmemenuhi syarat dan baik pada suatu ruangan, sedangkanstandar penerangan yang baik adalah sekitar 300 lux.Selain itu RKU-RSG-GAS juga dilengkapi denganpengatur penyinaran, sehingga sebelum menyinaridaerah kerja penerangan dapat diatur secara sendirisendiri sesuai dengan penerangan yang diinginkan.

c. Pengukuran panas.Tekanan panas pada suatu lingkungan merupakan

perpaduan antara suhu udara, kelembaban, radiasi,kecepatan gerakan udara dan panas metabolisme dariaktivitas pekerja. Di dalam RKU-RSG-GAS cuaca kerja(kondisi kerja) di aturdan di kendalikan oleh suatusistemventilasi dengan kode KLE.34.ANC0.1, untukmengatursuhu, tekanan, kelembaban dan sirkulasi udara.

Suhu Udara.Suhu udara di dalam RKU-RSG-GAS di atur

menggunakan pengatur su1m (cooler) yang terdapat padasistem KLE.34.ANCO.1. Pada saat reaktor beroperasimaupun tidak beroperasi suhu udara di RKU tetap danselalu terjaga pada suhu antara 22°C sampai dengan26°C. Dari studi suhu nikmat yang dilakukan oleh McConnel dan Spiegelman pada orang Indonesia adalah24°C sampai 26°C.

Tekanan Udara.Tekanan udara di dalam RKU-RSG-GAS diatur

sarna dengan tekanan udara di luar ruangan, yaitu sekitar1 Atmosfir. Penentuan tersebut berdasar pada :

a. RKU-RSG-GAS merupakan daerah kerja beradiasirendah.

b. RKU-RSG-GAS tidakberfungsi sebagai salah satupenghambat terlepasnya zat radioaktif.c. RKU-RSG-GAS sarna dengan ruang bebas radiasi.Penilaian tersebut memungkinkan stafpengoperasiandapat bekerja selama mungkin dengan suasana yangtidak ada perubahan tekanan udara.

Serpong, 9-10 Februari 1993PRSG, PPTKR -BATAN

Kelembaban Udara.Kelembaban udara di RKU-RSG-GAS dijaga agar

stabil hingga 60 %. Berdasarkan penilaian secaraergonomis keadaan ini dinilai cukup nyaman. Karenabatas kelembaban udara yang baik adalah antara 65 %samapi 90 % (SEMenteri TenagaKerja SE:No.01/MEN/1987).

Sirkulasi Udara.

Pada kondisi operasi normal sistemKLE.34.ANC0.1, pertukaran udara di dakam RKU­RSG-GAS mencapai 1200 m3/jam dan sirku1asi udara didalam ruangan sebesar 3000 m3/jam. Pertukaran udaraIsebesar tersebut sudah dapat memberikan udara bersihkepada para petugas yang sedang mengoperasikanreaktor.

4. KESIMPULAN.

Berdasarkan pengamatan dari gerakan-gerakan yangdi lakukan oleh operator pada sa at reaktor beroperasi,ternyata masih ada gerakan-gerakan yang kurangergonomis, sehingga menyebabkan kerja operator RKURSG GAS kurang efektif. Ini disebabkan karenaanthropometri operator RKU RSG GAS kurang sesuaidengan dimensi panel-panel instrumentasi yang dibuatdengan standar anthropometri orang Jerman.

Dari hasil pengukuran/penilaian kondisi lingkungankerja di RKU-RSG-GAS pada umun1l1ya masih dalambatas normal.

Perlu dipikirkan desain RKU RSG GAS denganmengacu pada data anthropometri orang Indonesia,sehingga efektivitas kerja operator RSG GAS dalammengoperasikan reaktor dapat tercapai secara optimal.

5. DAFfAR PUSTAKA.

1. SUTALAKSANA dkk, "Teknik Tata Cara Kerja", ITB-Bandung.2. SUMA'MUR PK, "Industrial Hygeine, Ocuuptional Health and safety, Depnaker RI", Jakarta 1982.3. Hywell Murrell,"Ergonomics Man is Working Environment", 19794. IAEA Handbook of Hun1an Reliability Analisis with Emphasis on Nuclear Power Plant Application", NUREG/

CR 1278, 1983.

DISKUSI

LATIJO

Dalam pengukuran dipakai daya dibawah/sama dengan 1 MW. Apakah untukdaya yang puluhan MW spektrum dapatdianggap linear untuk semua energi ?

SURIAN PlNEM

Ekstrapolasi dapat dilakukan dari 1 MW ke 30 MW tctapi scbcnarnya tidak bcgitu linear. Untuk mcnghidari itu makadilakukan iradiasi beberapa keping pada daya 1 MW dan 30 MW merupakan faktor korelasi daya.

275

Page 4: EFEKTIVITAS KERJA OPERATOR RKU RSG-GAS. …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPTKR_93/pros... · Desain Ruang Kontrol ... memenuhi syarat dan baik pada suatu ruangan,

Prosiding Seminar Teknologi dan Keselamalan PLTNserla Fasililas Nuklir

HASIL PENGUKURAN KEBISINGAN DAN PENERANGANDI RUANG KONTROL UTAMA RSG-GAS

No. Titik titik pengukuranKebisingan (dB)Peneranganpada RKU RSG-GAS

MaxMin/ (lux )

l.

AO = Pintu masuk 58,654,0 2402.

Al = Meja Telepon59,857,0 4503.

A2 = Meja Supervisor59,252,5 2504.

A3 = Meja Printer58,254,9 2505.

A4 = Meja Operator64,856,0 4506.

A5 = Lintasan I 64,552,7· 1907.

A6 = Lintasan II 64,557,3 2808.

A7 = Lintasan III 63,255,8 4659.

A8 = Meja Komputer62,655,6 45010.

A9 = Lintasan IV 61,854,1 250

Serpong. 9-10 Febrnarl1993PRSG. PPTKR -BATAN

Lampiran 1.

------.-------.----------------.-------.----.------

~'.-',/In

--Ice/I~~~--

II; [])C))

276

. r-L/I Ii

-'. j

-: ---

Page 5: EFEKTIVITAS KERJA OPERATOR RKU RSG-GAS. …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPTKR_93/pros... · Desain Ruang Kontrol ... memenuhi syarat dan baik pada suatu ruangan,

Prosiding Seminar Teknologi dan Keselamatan PLTNserta Fasililas Nuklir

Serpong, 9-10 Februari 1993PRSG, PPTKR - BATAN

Lampiran 2.

HASILPENGUKURAN DATA ANTHROPOMETRI OPERATOR RKU RSG-GAS

No. Anggota badan operator RKU RSG-GASRata-rata

yang dilakukan pengukuran(em)

1.

Tinggi badan 161,12.

Tinggi badan (duduk) 121,33.

Tinggi lutut ke alas kaki 51,24.

Tinggi pinggul ke bahu 58,15.

Panjang pergelangan tangan 63,56.

Panjang siku ke ujungjari 43,37.

Panjang tungkai kaki 92,28.

Lebar lingkaran tangan atas 6,69.

Lebar lingkaran tangan tengah 8,610.

Lebar lingkaran tangan bawah 5,411.

Lingkaran dada 26,612.

Lingkaran pinggang 24,313.

Lingkaran pinggul 29,714.

Lingkaran paha 15,115..

Lingkaran betis 10,216.

Lingkaran kepala 1617.

Lingkaran leher 10,318.

Tebal dada 20,1

277

Page 6: EFEKTIVITAS KERJA OPERATOR RKU RSG-GAS. …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPTKR_93/pros... · Desain Ruang Kontrol ... memenuhi syarat dan baik pada suatu ruangan,

Prosiding Seminar Teknologi dan Keselama/an PLTNser/a Fasilitas Nuklir

Serpong. 9-10 Februari 1993PRSG. PPTKR - SATAN

Lampiran 3.

PERBANDINGAN DATA ANTHROPOMETRI TENAGA KERJA INDONESIA

DAN TENAGA KERJA EROP A (dalam em)

No.Jenis ukuranPekeIja IndonesiaPekeIja Eropa

Anthropometri

Pria WanitaPria Wanita

A. BERDIRI1.

Tinggi badan 163,3151,6 173,5 159,82.

Tinggi bahu 132,6 122,0147,6 136,93.

Tinggi siku 97,890,8 .99,692,24.

Tinggi pinggul . 93,688,8 107,997,85.

Lebar bahu 39,634,9 45,539,96.

Lebar pinggul 28,931,5 35,635,37.

Panjang lengan 66,761,4 87,980,88.

Panjang lengan 44,240,7 52,747,9bawah 9.

Panjang lengan 34,831,5 47,542,7atas 10.

Jangkauan atas 202,1186,9 223,5 200,611.

Panjang depa 165,6 151,7B. DUDUK 1.

Tinggi duduk 83,277,9 90,784,82.

Tinggi siku 23,022,2 28,726,63.

Tinggi pinggul 18,419,0 24,123,44.

Tinggi lutut 49,546,3 54,449,85.

Panjang tungkai 44,842,1 59,156,9atas 6.

Panjang tungkai 41,439,0 49,548,0bawah

I

278

Page 7: EFEKTIVITAS KERJA OPERATOR RKU RSG-GAS. …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPTKR_93/pros... · Desain Ruang Kontrol ... memenuhi syarat dan baik pada suatu ruangan,

Prosiding Seminar Teknologi dan Keselamatan PLTNserta Fasilitas Nuklir

-7.0"''\''1

~j''''''TO'\_--:: ~(.I·tH C()1I11101

~ t·;I:'LOW }(, Itl;­/"/"

-I. - ( >. I 'Orl)

3

.9

-. 2• G

I. )

Serpong, 9-10 Februari 1993PRSG, PPTKR -BAT AN

STO ~OOR;

\ II (;I II: '.i r $ If ( l J':.

/u :;61: O~~·k· CON:;Ot.&"SGr UP CONTROLS

''>''< 1'( A Y - C.?,,' TROt:;rt~ lIe."''' ~;,\'

4';" i-1AJ< ><GY~OARD (0"',0)

4.1" ""R,rINe,1I.1',,·j D Q A I I.S

\<JOI~ I~ 13G HC H

I..JOTt.:: R,,:ulJce hL' Iq!J t YCI!lJC ~

')1I1c..hc-:. ('or COt"fO,-ruole

use by \<JO'I1€t1.

GAMBAR 1. Modifikasi Panel dinding yang Ergonomis.

279

Page 8: EFEKTIVITAS KERJA OPERATOR RKU RSG-GAS. …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPTKR_93/pros... · Desain Ruang Kontrol ... memenuhi syarat dan baik pada suatu ruangan,

Prosiding Seminar Teknologi dan Keselama/an PLTNser/a Fasililas N"klir

!"!, r: I ~.? I

jJ : i (! 1(1 I {J~}ic .) I

1'1'1' i lid i c:

Ilirl,ll1 ~.I'O\' 1.-,1'11:

Serpong, 9-10 Febr"ari 1993PRSG. PPTKR - BATAN

ll.;I:1.

T" "'ucr ~ lUr"I:

1I']:",irlit.r1.1,' "lot 'on~ ' .' • \ { ,. ., • J I 1 ( II)"

GAMBAR 2. Data penting Ergonomis untuk Ruang KendaH Utama.

280

Page 9: EFEKTIVITAS KERJA OPERATOR RKU RSG-GAS. …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPTKR_93/pros... · Desain Ruang Kontrol ... memenuhi syarat dan baik pada suatu ruangan,

Prosiding Seminar Teknologi dan Keselamatan PLTNserta Fasilitas Nuklir

Serpong, 9-10 Februari 1993PRSG, PPTKR - BATAN

GAMBAR 3. Parameter parameter untuk Operator dud uk.

281

Page 10: EFEKTIVITAS KERJA OPERATOR RKU RSG-GAS. …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi/PPTKR_93/pros... · Desain Ruang Kontrol ... memenuhi syarat dan baik pada suatu ruangan,

Prosiding Seminar Teknologi dan Keselamatan PLTNserta Fasililas Nllklir

Serpong, 9-10 Febroari 1993PRSG, PPTKR - BATAN

GAMBAR 4. DAERAH KERJA OPERATOR LAKI-LAKI DAN W ANITA.

DAERAH KERJA YANG DIBUTUHKAN

0.1 JENTS FASILIT AS LAKI-LAKI I WAN I T A

1.2.J.

OPERATOR DUD UKOPERATOR BERDIRIOPERATOR DUDUK-BERDIRI

141,6x53,4141,6 X 65,4141,6 X 65,4

127,8 X 62,7127,8 X 74,7127,8 X 74,7

DAERAH KERJA OPERATOR LAKI-LAKI .

......,. /_ ..... ---' ... - -_0 ~_ .. -:....~ .. ,. ',.-:_,_-:'~ __ '" " .....•.. r .;~....••.•. /"" '--

. \ .. /.", ""

... \ , /' ./ '-'" .", .•..,; . I .- ' ... "I r)' "-\ / . ~. / \ / ' : ~ .I '/ .\ / ' .I I .. \ .' .,.' ,; '. : . \ ".,. - ..• ~ ' I .' : \" ., " .• :. I •• \

i \. /\ .. ; :.. : -.- :. •I .,( j\ i : i·q: ' .. ' .,,~--.. ~h-d"'" \ : ;-I ~ : ,. I' ~) \ /i ' . I "'- j L:) ,; Y! ... --- - -- ... , ... __.~_. ---_._-~~_ ....., ..~~~.~.~---.-- .._-] .._.. ~~-_~'--... '~..~.- ...

DAERAH KERJA OPERA TOR W ANITA.

282

-0) ••,(J _. I