analisis peran pembiayaan dan pembinaan...
TRANSCRIPT
![Page 1: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/1.jpg)
ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN
TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA DAN
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MITRA
BMT AL FATH IKMI
Tesis
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar
Master Ekonomi (M.E) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Program Studi Magister Perbankan Syariah
Diajukan oleh
Annisa Khairani
NIM. 21180850000004
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
![Page 2: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/2.jpg)
i
LEMBAR PERSETUJUAN TESIS
ANALISIS PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN TERHADAP
PERKEMBANGAN USAHA DAN PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN MITRA BMT AL FATH IKMI
Diajukan oleh:
ANNISA KHAIRANI
21180850000004
Menyetujui
Pembimbing
Dr. Rini, M.Si., Ak., CA
NIP. 197305152005011009
Mengetahui
Ketua Program Studi
DR. Herni Ali HT. SE., M.M
NIDN. 0422125902
![Page 3: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/3.jpg)
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS
Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian tesis atas nama mahasiswa:
Nama : Annisa Khairani
NIM : 21180850000004
Jurusan : Magister Perbankan Syariah
Judul Tesis : Analisis Peran Pembiayaan dan Pembinaan terhadap
Perkembangan Usaha dan Peningkatan Kesejahteraan Mitra
BMT Al Fath IKMI
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian tesis, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut dinyatakan LULUS dan tesis ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Magister Ekonomi pada Jurusan Magister Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Jakarta, 05 Agustus 2020
1. Dr. Herni Ali, HT, SE, MM ( _______________ )
NIDN. 04221255902 Ketua
2. Dr. Sofyan Rizal, M.Si ( _______________ )
NIP. 197604302011011002 Sekretaris
3. Dr. Suhendra, MM ( _______________ )
NIP. 197112062003121001 Penguji Ahli
4. Dr. Rini, M. Si., AK., CA ( _______________ )
NIP. 197603152005012002 Pembimbing
![Page 4: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/4.jpg)
iii
LEMBAR PERNYATAAN
KEASLIAN KARYA ILMIAH
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Annisa Khairani
NIM : 21180850000004
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Magister Perbankkan Syariah
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini adalah benar-benar
merupakan hasil karya pribadi saya dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan
oleh orang lain pada perguruan tinggi lain, dan sepanjang sepengetahuan saya
juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh
orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam tesis ini dan disebutkan
dalam daftar pustaka.
Jakarta, 15 Juli 2020
Yang menyatakan
Annisa Khairani
NIM : 21180850000004
![Page 5: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/5.jpg)
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Annisa Khairani
Tempat / Tanggal Lahir : Pakan Sinayan, 21 Februari 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
No Hp : 085888636280
Email : [email protected]
Alamat Asal : Cupak Pakan Sinayan, Kecamatan Banuhampu,
Kabupaten Agam, Sumatera Barat
Nama Orang Tua
Ayah : Taslim
Ibu : Isniati
Pendidikan Formal
1. SD N 22 Pakan Sinayan 2001-2007
2. SMP N 1 Banuhampu 2007-2010
3. SMA N 1 Banuhampu 2010-2013
4. S1 Ekonomi Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2013-2018
5. S2 Perbankkan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2018-2020
![Page 6: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/6.jpg)
v
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran pembiayaan dan
pembinaan terhadap perkembangan usaha dan peningkatan kesejahteraan mitra
BMT Al Fath IKMI. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian mix metod yang
mana jenis penelitian kuantitatif lebih dominan dari kualitatif. Hasil kualitatif
hanya sebagai data tambahan yang nantinya akan memperkuat ataupun
memperlemah hasil penelitian kuantitatif. Metode pengolahan data kuantitif
dengan menggunakan analisis Partial Least Square (PLS) dengan menggunakan
alat Smart PLS 3.0
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara
variabel pembiayaan terhadap variabel perkembangan usaha, begitu juga dengan
variabel pembinaan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
perkembangan usaha, dan variabel perkembangan usaha berpengaruh terhadap
variabel peningkatan kesejahteraan namun variabel pembiayaan tidak berpengaruh
terhadap variabel peningkatan kesejateraan, hal ini dikarenakan indikator untuk
variabel peningkatan kesejahteraan bukan hanya diukur berdasarkan banyaknya
pembiayaan saja namun ada indikator lain. Begitupun dengan hasil kualitatif
memperkuat hasil kuantitatif yang mana baik BMT maupun mitra telah berupaya
agar usahanya berkembang dan memperoleh kesejahteraan.
Kata kunci: Pembiayaan, Pembinaan, Perkembangan Usaha, dan Peningkatan
Kesejahteraan
![Page 7: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/7.jpg)
vi
ABSTRACT
This study aims to analyze the role of financing and coaching on business
development and improving the welfare of Al Fath IKMI BMT partners.This
research uses a mix method research in which quantitative research is more
dominant than qualitative. Qualitative results are only as additional data that will
later strengthen or weaken quantitative research results. M etode quantitative
data processing using the analysis Partial Least Square (PLS) by using the Smart
PLS 3.0
The results of this study showed a significant influence between the
variables of financing to variable business development, as well as variable
coaching significantly affect the variables of business development, and
vari a bell business developments affect the variable increased prosperity but
variable financing does not affect the variable increase in welfare, this is
because indicators for the welfare improvement variable are not only measured
based on the amount of funding but there are other indicators. Likewise the
qualitative results reinforce the quantitative results in which both BMT and
partners have made efforts so that their businesses develop and prosper.
Keyword : Financing, Coaching, Business Development and Improving the
Welfare
![Page 8: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/8.jpg)
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan Tesis. Shalawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan juga
sahabat-sahabatnya. Atas kehendak dan rahmat Allah SWT penulis dapat
menyelesaikan Tesis ini yang berjudul “Analisis Peran Pembiayaan dan
Pembinaan terhadap Perkembangan Usaha dan Peningkatan Kesejahteraan Mitra
BMT Al Fath IKMI”.
Dengan selesainya Tesis ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada
orang-orang atau pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan Tesis ini. Ungkapan terimakasih penulis tujukan kepada:
1. Orang tua penulis yang tercinta, Bapak Taslim dan Ibu Isniati serta kakak dan
adik tercinta, Rika Aulia, Nella Fitria, Agnia Farhani, Nino Farhan dan
Mikayla Azzahra yang selalu mendo‟akan dan mendukung dalam kondisi
apapun baik moril maupun materil serta telah menjadi motivasi bagi penulis
untuk menyelesaikan penelitian ini.
2. Ibu Prof. Amany Burhanudin Lubis, Lc., MA selaku Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE, AK., M. Si., CA., QIA., BKP., CRMP selaku
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Bapak Dr. Herni Ali HT, SE., MM selaku ketua Program Studi Magister
Perbankkan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Bapak Dr Asyari
Hasan, SH. I., M. Ag selaku sekretaris Program Studi Magister Perbankkan
Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah meluangkan waktunya
untuk memberikan saran yang bermanfaat dalam penyelesaian tesis ini
5. Ibu Dr. Rini, M.Si., Ak., CA selaku dosen pembimbing yang dengan
kerendahan hatinya bersedia meluangkan waktu dan memberikan pengarahan,
ilmu yang berharga serta bimbingan yang berarti selama penyelesaian tesis ini.
6. Bapak Dr. Desmadi Saharuddin M.A selaku Penasehat Akademik yang
senantiasa memberikan saran saran yang bermanfaat.
![Page 9: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/9.jpg)
viii
7. Seluruh dosen yang selama ini telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan ini
dengan baik, dan tak lupa kepada para staf akademik, karyawan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Keluarga pakdang Jalil dan makdang Salmi beserta uni Nurasiyah Jalil &
suami, uni Fitri Yani Jalil & suami, uda Izur Rahman Jalil, beserta Meida
Seviliani yang terus mendukung penulis dalam menyelesaikan studi ini.
9. Kepada sahabat pejuang tesis Kurniati Yunus dan Puput Tri Astusi yang selalu
menyemangati penulis dalam menyelesaikan tesis.
10. Kepada sahabat Nisa, Dea, Naya dan Fitri yang selalu memberi suport penulis
dalam menyelesaikan tesis ini
11. Kepada Dendy Apriansyah yang menemani dan membantu penulis dalam
menyelsaikan tesis ini
12. Teman-teman magister perbankkan syariah terimakasih atas waktu dan
kebersamaannya yang telah kita mulai sejak awal perkuliahan.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, hal itu tidak akan
mengurangi rasa terimakasih atas do‟a dan dukungannya. Semoga semua
kebaikan yang diberikan Allah SWT dibalas dengan berlipat ganda.
Wasalamualaikum Wr.Wb
Jakarta, 15 Juli 2020
Annisa Khairani
![Page 10: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/10.jpg)
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN TESIS ........................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS ............................................................ ii
LEMBAR KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................................................ iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ iv
KATA PENGANTAR .............................................................................................. v
ABSTRAK ................................................................................................................ vii
ABSTRACT ............................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xii
BAB I (PENDAHULUAN) ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 11
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 11
E. Sistematika Penelitian ................................................................................... 12
BAB II (KAJIAN PUSTAKA) ................................................................................ 14
A. Baitul Maal Wat Tamwil ................................................................................ 14
B. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ................................................ 18
C. Pembiayaan Syariah ...................................................................................... 20
D. Pembinaan Usaha ........................................................................................... 26
E. Perkembangan Usaha ..................................................................................... 28
F. Peningkatan Kesejahteraan ............................................................................ 31
G. Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 34
H. Kerangka Penelitian ....................................................................................... 44
I. Hubungan Antar Variabel ............................................................................. 45
![Page 11: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/11.jpg)
x
BAB III (METODE PENELTIAN) ........................................................................ 49
A. Desain Penelitian ............................................................................................ 49
B. Teknik Penentuan Sampel ............................................................................. 51
C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 52
D. Jenis dan Sumber Data ................................................................................... 56
E. Variabel Penelitian ......................................................................................... 56
F. Partial Least Square (PLS) ............................................................................. 59
1. Inner Model ............................................................................................. 60
2. Outher Model .......................................................................................... 61
G. Kriteria Peniliain ............................................................................................ 63
1. Convergen Validity .................................................................................. 64
2. Discriminant Validity .............................................................................. 64
3. Composite Reability ................................................................................ 65
4. R-Square (R)2 .......................................................................................... 65
5. Uji Signifikan .......................................................................................... 66
BAB IV (TEMUAN PENELTIAN DAN PEMBAHASAN) ................................. 67
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................... 67
B. Hasil Penelitian ............................................................................................. 74
1. Deskripsi Data ......................................................................................... 74
2. Profil Responden ..................................................................................... 75
3. Hasil Uji PLS .......................................................................................... 78
4. Pembahasan ............................................................................................ 99
BAB V (PENUTUP) ................................................................................................. 110
A. Kesimpulan .................................................................................................... 110
B. Saran ............................................................................................................... 111
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 113
LAMPIRAN .............................................................................................................. 117
![Page 12: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/12.jpg)
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 (Sebaran Pembiayaan berdasarkan Produk) ............................................... 6
Tabel 1.2 (Perkembangan Jumlah Mitra BMT Al Fath IKMI) .................................. 7
Tabel 2.1 (Kriteria UMKM) ....................................................................................... 19
Tabel 3.1 (Penelitian Terdahulu)................................................................................ 34
Tabel 3.2 (Skala Likert) ............................................................................................. 54
Tabel 3.3 (Variabel Penelitian) .................................................................................. 57
Tabel 4.1 (Struktur Organisasi BMT Al Fath IKMI) ................................................. 70
Tabel 4.2 (Data Sampel Penelitian) ........................................................................... 75
Tabel 4.3 (Responden menurut Jenis Kelamin) ......................................................... 76
Tabel 4.4 (Responden Menurut Usia) ........................................................................ 76
Tabel 4.5 (Responden Berdasarkan Status Pernikahan) ............................................ 77
Tabel 4.6 (Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir) ........................................ 77
Tabel 4.7 (Responden Berdasarkan Lama Menjadi Mitra) ........................................ 78
Tabel 4.8 (Output Outer Loading) ............................................................................. 89
Table 4.9 (Output AVE).............................................................................................. 90
Tabel 4.10 (Output Cross Loading) ........................................................................... 91
Tabel 4.11 (Output Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability) ........................... 93
Tabel 4.12 (Output R-Square) .................................................................................... 94
Tabel 4.13 (Path Coefficients) ................................................................................... 95
Tabel 4.14 (Indirect Effect) ........................................................................................ 96
Tabel 4.15 (Path Coefficient Pembiayaan terhadap Perkembangan Usaha) .............. 96
Tabel 4.16 (Path Coefficient Pembiayaan terhadap Peningkatan Usaha) .................. 97
Tabel 4.17 (Path Coefficient Pembinaan tehadap Perkembangan Usaha) ................. 98
Tabel 4.18 (Path coefficient Perkembangan Usaha terhadap Peningkatan
Kesejahteraan) ............................................................................................................ 99
![Page 13: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/13.jpg)
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 (Kerangka Pemikiran) ............................................................................ 44
Gambar 4.1 (Perencanaan Inner Model) .................................................................... 80
Gambar 4.2 (Perencanaan Outer Model) ................................................................... 81
Gambar 4.3 (Loading Factor Model) ......................................................................... 82
![Page 14: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/14.jpg)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran yang cukup
penting dalam membangun perekonomian di Indonesia. Hal ini dapat dilihat saat
krisis melanda Indonesia hanya sektor UMKM yang dapat bertahan dari krisis
tersebut, hal ini dikarenakan UMKM dapat menyerap tenaga kerja diberhentikan
akibat PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan juga memberikan sumber
pendapatan tambahan bagi tenaga kerja. Dari hal ini dapat dilihat peran UMKM
dalam mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran serta dapat
membantu masyarakat kurang mampu dalam pemerataan pendapatan yang
memperbaiki kehidupan masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam keuangan
(Darma, 2016 : 197). Namun sektor usaha kecil dan menengah juga memililiki
kelemahan yang membuat UMKM ini sulit untuk berkembang yang diantaranya
terbatasnya modal dari pelaku UMKM dan terbatasnya akses permodalan ke
lembaga keuangan, kurangnya kemampuan manajerial pelaku usaha, rendahnya
kemampuan pelaku UMKM dalam hal pemasaran dan rendahnya akses informasi
usaha dan belum terjalinnya kemitraan yang baik antara pelaku UMKM dengan
BUMN/BUMD dan usaha lainnya (Beik, 2017 : 34).
Berbagai usaha dilakukan pemerintah untuk mengatasi permasalahan yang
dihadapi UMKM seperti dengan adanya keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 6OJKMK.061/1996 tentang Pedoman Pembinaan Usaha Kecil
![Page 15: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/15.jpg)
2
dan koperasi dengan pemanfaatan dana dari bagian laba Badan Usaha Milik
Negara (BUMN). Selanjutnya dalam UU No.25 tahun 2000 pemerintah
mengeluarkan peraturan tentang Program Pembangunan Nasional (Propermas)
sektor usaha kecil dan menengah, usaha mikro dan koperasi menjadi prioritas
pembangunan yang diharapkan menjadi tulang punggung perekonomian(Harianto,
2013:21). Pada tahun 2008 pemerintah juga mengeluarkan peraturan tentang
UMKM yang dalam salah satu pasalnya berbunyi bahwa dalam upaya
pengembangan UMKM merupakan upaya yang dilakukan pemerintah, Pemerintah
Daerah, Dunia Usaha, dan Masyarakat untuk memberdayakan usaha mikro dan
menengah melalui pemberian fasilitas, bimbingan, pendampingan dan perkuatan
untuk menumbuh dan meningkatkan kemampuan dan daya saing UMKM
(Undang-Undang RI No 20 Tahun 2008). Yang mana keputusan itu bertujuan
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan terciptanya pemerataan
pembangunan melalui perluasan lapangan kerja serta kesempatan berusaha, serta
mengembangkan usaha kecil dan koperasi sehingga menjadi tangguh dan mandiri
sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat
Meskipun pemerintah telah mengeluarkan sejumlah keputusan dan kebijakan
untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh UMKM, tetap saja hal ini belum
mampu memenuhi harapan pengusaha kecil. Hal ini dikarenakan masih dijumpai
keterbatasan akses UMKM dalam memperoleh akses modal untuk
mengembangkan usahanya. Untuk memperoleh permodalan UMKM seharusnya
bisa mengakses lembaga keuangan bank ataupun non bank. Lembaga non bank
begitu banyak di Indonesia baik yang syariah maupun yang konvensional. Namun
![Page 16: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/16.jpg)
3
karena minimnya informasi tentang lembaga keuangan ini masyarakat lebih
cendrung melakukan pinjaman ke rentenir rentenir karena syaratnya yang mudah
walaupun dengan bunga yang cukup besar. Dengan begini tentunya masyarakat
menginginkan lembaga keuangan non bank yang bisa melepaskan masyarakat dari
belenggu rentenir dan salah satu Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) itu
adalah Baitul Maal Wat Tamwil (BMT).
Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) merupakan salah satu lembaga keuangan
mikro syariah yang berfungsi sebagai Baitul Maal dan Baitul Tamwil. Baitul Maal
bertindak sebagai amil zakat, infaq, dan sedekah yang bertugas menerima dan
menyalurkannya kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan amanahnya.
Sedangkan Baitul Tamwil bertindak dalam mengembangkan usaha-usaha
produktif dan investasi masyarakat melalui dorongan untuk menabung dan
melakukan pembiayaan baik pembiayaan konsumtif maupun pembiayaan
produktif untuk meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat menengah kebawah
khususnya pelaku usaha mikro dan kecil dalam memenuhi kebutuhan modal
usahanya demi meningkatkan perkembangan usaha dan kesejahteraan hidupnya
(Cokrohadisumarto, 2013 : 4)
BMT berperan aktif dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang
pentingnya ekonomi Islam, sehingga dapat menjauhkan masyarakat dari praktik
non Islami seperti meminjam uang kepada rentenir yang masih identik dengan
riba atau bunga. Hal itu dapat dilakukan BMT melalui pemberian pelayanan
Islami kepada masyarakat, dapat memberikan pinjaman dana cepat sehingga
mampu memenuhi keinginan masyarakat. Selain aktif dalam memberikan
![Page 17: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/17.jpg)
4
pendanaan dan pembinaan terhadap UMKM tetapi BMT juga harus memerhatikan
kelayakan usaha dan jenis pembiayaan yang akan diberikan(Heykal, 2010 : 362).
Pertumbuhan BMT sangat signifikan di Indonesia, berdasarkan permodalan
BMT (PBMT) ventura sebagai asosiasi BMT di Indonesia, terdapat sekitar 4.500
BMT di tahun 2015 yang melayani kurang lebih 3,7 juta orang dengan aset sekitar
16 triliun yang dikelola sekitar 20 ribu orang. Berdasarkan data dari kementrian
koperasi dan UKM, menunjukkan unit usaha koperasi di Indonesia mencapai
150.233 unit usaha, dimana terdapat 1,5 persen koperasi yang berbadan hukum
(Sharianews, 2019).
Berdasarkan data Himpunan Koperasi Syariah Tangerang Selatan
(HIMKOPSYAH TANGSEL) di daerah Tangerang Selatan tercatat ada 28 BMT,
dan salah satunya adalah BMT Al Fath IKMI. BMT Al Fath IKMI merupakan
koperasi yang berdasarkan prinsip syariah. Berdiri pada tahun 1996 yang
didirikan oleh 25 orang pendiri yang sebagian besarnya adalah anggota pengajian
Ikatan Mesjid Indonesia (IKMI). Pendirian BMT Al-Fath IKMI ini dilatar
belakangi oleh keprihatinan terhadap kondisi masyarakat khususnya para
pedagang di pasar Ciputat yang memiliki potensi untuk berkembang namun tidak
ada wadah yang mengakomodir sehingga banyak yang terjerat praktek riba oleh
para rentenir (BMT Al Fath IKMI, 2019). Semenjak didirikan dari tahun 1996
tentunya KSPPS BMT Al Fath sudah berkembang dengan membuka 3 cabang
yaitu kantor cabang Legoso, kantor cabang Jombang dan kantor cabang Pondok
Aren sedangkan untuk kantor pusat berada di Jl. Aria Putra No 7, Kedaung
Pamulang. Sudah berdiri hampir 24 tahun tentunya BMT ini sudah banyak
![Page 18: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/18.jpg)
5
berkembang dilihat dari total aset yang sudah mencapai pada tahun 2019 adalah
sebesar 42 M. Dalam 5 tahun terakhir jumlah aset yang terus berkembang seperti
yang terlihat pada tabel dibawah ini
Grafik 1.2
Perkembangan Asset 5 Tahun Terakhir
(dalam jutaan rupiah)
Sumber: Laporan Tahunan BMT Al Fath IKMI Tahun 2019
Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa BMT Al Fath IKMI di 5 tahun terakhir
mengalami perkembangan, walaupun pada tahun 2018 terjadi sedikit penurunan,
namun pada tahun 2019 total aset kembali meningkat sebesar 6%. Tentunya hal
ini dilihat dari total 3 cabang BMT dan satu kantor utama yang diakumulasikan.
Begitu juga dengan pembiayaan, selama tahun 2019 tercatat BMT Al Fath
IKMI telah menyalurkan pembiayaan sebanyak 30 M dari total 3 cabang dan
kantor utama. Pembiayaan yang disalurkan pun beragam,baik itu pembiayaan
yang bersifat konsumtif maupun produktif. Seperti yang dijelaskan dibawah ini
26.833
32.075
40.100 39.785 42.297
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
40000
45000
2015 2016 2017 2018 2019
![Page 19: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/19.jpg)
6
Tabel 1.1
Sebaran Pembiayaan Berdasarkan Produk
(Dalam Jutaan Rupiah)
Produk 2019 Rasio 2018 Rasio
Murabahah 21.233 70.7 18.287 65.6
Istisna 305 1.0 - -
Ijarah 8.341 27.8 9.349 33.5
Mudharabah 66 0.2 48 0.2
Musyarakah - - 21 0.1
Qardh 100 0.3 176 0.6
Total 30.045 100 27.881 100
Sumber: Laporan Tahunan BMT Al Fath IKMI Tahun 2019
Dalam tabel diatas dijelaskan bahwa pembiayaan murabahah memiliki
persentase sangat tinggi yaitu 21.233 juta rupiah. Hal ini menunjukkan tingginya
minat masyarakat akan produk ini. Berdasarkan wawancara singkat dengan salah
satu pengurus BMT Al Fath IKMI, para anggota lebih memilih menggunakan
pembiayaan murabahah dibandingakan dengan pembiayaan lainnya karena
pembiayaan murabahah ini lebih mudah diaplikasikan dan anggota tidak harus
membuat dan menyetorkan dana setiap satu bulan seperti yang dilakukan oleh
anggota ketika menggunakan akad mudharabah atau musyarakah. Biasanya
pembiayaan murabahah dalam bentuk pembelian sepeda motor yang nantinya
dapat digunakan untuk keperluan usaha, namun ada juga yang menggunakan
motor tersebut untuk kebutuhan konsumtif.
Begitu juga untuk perkembangan anggota di BMT al Fath mengalami
peningkatan disetiap tahunnya disetiap cabangnya, seperti yang dijelaskan oleh
tabel dibawah ini:
![Page 20: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/20.jpg)
7
Tabel 1.2
Perkembangan Jumlah Mitra BMT Al Fath Tahun 2019-2018
Cabang 2019 2018 Progres
Cabang Utama 14.178 13.279 899
Cabang Jombang 3.108 2.652 456
Cabang Legoso 2.196 1.921 275
Cabang Pondok Aren 1.119 882 237
Total 20.601 18.734 1.867
Sumber: laporan Tahunan BMT Al Fath IKMI
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mitra BMT Al Fath selama 2 tahun
terakhir ini mengalami peningkatan. Terhitung pada 2019 penambahan mitra
sebanyak 1.867 dari tahun 2018. Berdasarkan wawancara singkat dengan
karyawan BMT menyatakan mayoritas dari peminjam merupakan pedagang kaki
lima atau UMKM yang berada disekitar BMT (BMT Al Fath IKMI, 2019).
UMKM BMT Al Fath IKMI dikategorikan usaha mikro yaitu usaha yang
memiliki kekayaan bersih mencapai Rp 50.000.000,- dan tidak termasuk
bangunan dan tanah tempat usaha. Hasil penjualan usaha mikro setiap tahunnnya
paling banyak Rp 300.000.000,- (UU No. 20 Tahun 2008).
Pemberian pembiayaan ini kepada mitra khususnya untuk para pelaku
UMKM tentunya untuk membantu para pelaku usaha dalam memenuhi kebutuhan
modalnya sehingga usaha yang dijalankan dapat berkembang dan dapat
berdampak pada kesejahteraan hidupnya. Setiap orang yang sedang menjalankan
usaha tentunya menginginkan usahanya dapat tumbuh dan berkembang sehingga
akan melakukan berbagai cara agar usahanya dapat berkembang.
![Page 21: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/21.jpg)
8
Menurut Jening dan Beaver dalam Sholeh (2015 : 55) menyatakan bahwa
untuk mengukur apakah usaha tersebut mengalami perkembangan atau
peningkatan yang baik, maka hal itu dapat dilihat melalui adanya pertambahan
laba, perubahan volume, tenaga kerja, dan pengembalian investasi. Sedangkan
menurut Irawati (2018 : 77) perkembangan usaha dapat dilihat dengan terciptanya
iklim usaha yang kondusif, adanya bantuan modal, hasil usaha yang lebih
meningkat, pengembangan kemitraan, pengembangan promosi dan
mengembangkan kerjasama yang setara. kemudian menurut Yuliani (2019 : 227)
indikator yang digunakan untuk mengukur perkembangan usaha adalah
peningkatan modal usaha, omset penjualan dan keuntungan usaha.
Tujuan orang berkerja adalah untuk mencapai kesejahteraan hidup baik bagi
diri sendiri maupun untuk keluarga. Kesejahteraan yang dimaksud dalam Undang
Undang Nomor 11 tahun 2009 yaitu kondisi seseorang yang dapat memenuhi
segala kebutuhan hidupnya yang meliputi kebutuhan material, kebutuahan
spiritual dan kebutuhan sosial. Seseorang dituntut untuk dapat mengembangkan
diri agar bisa menjalankan fungsi sosialnya. Menurut Darma (2016 : 200)
kesejahteraan hidup seseorang dalam memenuhi kebutuan hidupnya seperti
kebutuhan pokok, tambahan, pendidikan, kesehatan, sosial, spiritual, dan investasi
atau menabung.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Suryati (2012) yang menyatakan bahwa
pembiayaan mudharabah berpengaruh signifikan terhadap perkembangan usaha
anggota. Kemudian menurut Azizuddin (2014) menyatakan bahwa pembiayaan
BMT berpengaruh signifikan terhadap perkembangan usaha kecil ditinjau dari
![Page 22: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/22.jpg)
9
penjualan sebelum dan sesudah mendapatkan kredit. Begitu juga dengan
penelitian yang dilakukan oleh Prastiani (2012) menyatakan bahwa pembiayaan
syariah berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan.
Dari penelitian penelitian diatas dapat dilihat bahwa indikator untuk melihat
perkembangan usaha sangat banyak, namun salah satunya adalah modal usaha
yang mana modal usaha dalam penelitian ini akan dijelaskan oleh pembiayaan
yang diberikan BMT, kemudian agar tercapai tujuan diberikannya pembiayaan
yaitu perkembangan usaha, maka penulis menambahkan variabel lain yaitu
pembinaan.
Sebagai lembaga keuangan syariah yang menyalurkan pembiayaan syariah
BMT Al Fath IKMI juga memberikan pembinaan kepada anggotanya sehingga
pembiayaan yang disalurkan jelas dan terarah agar anggota bisa lebih pintar dalam
mengelola dana yang diberikan oleh BMT. Dengan adanya pembinaan ini
tentunya sangat membantu BMT dalam memantau para anggota agar tercapainya
tujuan diberikan pembiayaan yaitu peningkatan modal usaha yang mana
peningkatan modal usaha dapat meningkatakan laba dan tentunya dapat
membantu perkembangan usaha. Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh
Irawati (2018) menyatakan bahwa ada pengaruh secara parsial dan simultan antara
pelatihan dan pembinaan terhadap perkembangan usaha kecil. Kemudian menurut
Harianto (2013) menyatakan bahwa pembinaan dan pelatihan baik secara individu
maupun secara bersama sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
perkembangan usaha. Dan begitu juga menurut Glendoh (2001) yang menyatakan
![Page 23: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/23.jpg)
10
bahwa pembinaan dan pengembangan usaha kecil sangat sangat dibutuhkan
karena sangat besar andilnya bagi negara dan masyarakat kecil di lapisan bawah.
Seperti yang dijelaskan oleh penelitian sebelumnya bahwa adanya pengaruh
antara pembinaan dengan perkembangan usaha. Untuk itu penulis tertarik untuk
meneliti tentang “Analisis Peran Pembiayaan dan Pembinaan BMT dalam
Perkembangan Usaha dan Peningkatan Kesejahteraan UMKM Mitra BMT Al
Fath IKMI. Dengan adanya penelitian ini dimaksudkan agar bisa menjadi bahan
acuan untuk lembaga agar meningkatkan lagi pembiayaan dan pembinaan agar
tercapainya kesejahteraan bagi anggota BMT.
B. Rumusan Masalah
1) Apakah Pembiayaan BMT berpengaruh terhadap Perkembangan Usaha
mitra?
2) Apakah Pembinaan usaha berpengaruh terhadap Perkembangan Usaha
mitra?
3) Apakah Pembiayaan BMT berpengaruh terhadap Peningkatan
Kesejahteraan mitra?
4) Apakah Perkembangan Usaha berpengaruh terhadap Peningkatan
Kesejahteraan mitra?
5) Bagaimana Peran Pembiayaan BMT terhadap Perkembangan Usaha dan
peningkatan kesejahteraan mitra?
![Page 24: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/24.jpg)
11
C. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Menguji dan menemukan bukti empiris apakah pembiayaan BMT
berpengaruh terhadap perkembangan usaha mitra
2) Menguji dan menemukan bukti empiris apakah pembinaan BMT
berpengaruh terhadap perkembangan usaha mitra
3) Menguji dan menemukan bukti empiris apakah pembiayaan BMT
berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan mitra
4) Manguji dan menemukan bukti empiris apakah perkembangan usaha
berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan mitra
5) Untuk mengetahui bagaimana peran pembiayaan terhadap perkembangan
usaha dan peningkatan kesejahteraan mitra
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini memberikan kontribusi bagi pihak-pihak
terkait, diantaranya sebagai berikut:
1) Bagi Akademisi
Menambah pengetahuan sekaligus penerapan teori pada kasus yang nyata
tentang analisis pengaruh pembiayaan dan pembinaan BMT terhadap
perkembangan usaha dan peningkatan kesejahteraan.
2) Bagi Perusahaan
Memberikan informasi bagi pihak pengelola perbankkan syariah/lembaga
keuangan syariah dalam usahanya meningkatkan kualitas kinerjanya
![Page 25: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/25.jpg)
12
dalam usaha mensosialisasikan BMT kepada masyarakat serta dapat
dijadikan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan
3) Bagi UMKM
Memperlancar dan mengembangkan usahanya, mencari solusi terhadap
hambatan yang dihadapi pedagang kecil dalam mengambil keputusan
untuk memperoleh tambahan modal.
4) Bagi Pembaca
Menambah wawasan dan pengetahuan dalam dunia bisnis dan masyarakat
luas untuk dapat mengetahui adanya suatu lembaga yang bisa melayani
masyarakat khususnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan
sistem syariah serat sebagai acuan untuk keperluan penelitian yang
sejenis.
E. Sistematika penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan latar belakang, batasan masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penleitian, manfaat penelitian dan
sistematika penelitian
BAB II KAJIAN TEORI
Pada bab ini diuraikan tentang seputar definisi, konsep, dan teori yang terdiri
dari pengetian BMT, penjelasan tentang produk BMT, penjelasan tentang
perkembangan usaha, dan peningkatan kesejahteraan. Kemudian dilanjutkan
dengan pembahasan penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran. Hal
![Page 26: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/26.jpg)
13
tersebut dibahas dengan maksud memberikan gambaran yang lebih jelas
mengenai permasalahan yang penulis bahas dalam penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini meliputi tempat dan waktu penelitian, jenis , sumber data, populasi
dan sampel, instrumen penelitian, variabel penelitian dan definisi operasional
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pada bab ini juga meliputi
tentang gambaran umum BMT Al-fath IKMI yang berupa sejarah singkat
perusahaan, profil perusahaan, visi dan misi BMT Al Fath IKMI dan Struktur
organisasi lembaga.
BAB V PENUTUP
Bab ini memuat tentang uraian kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian
serta beberapa saran yang akan ditujukan kepada pihak terkait dan
berkepentingan dengan tema yang diteliti.
![Page 27: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/27.jpg)
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)
1. Pengerian Baitul Maal Wat Tamwil
Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) menurut Al Arif (2011 : 378)
adalah balai usaha terpadu yang isinya berintikan bayt al-mal wa al-
tamwil dengan kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan
investasi yang meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil
bawah dan kecil antara lain mendorong kegiatan manabung dan
menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. Selain itu baitul maal wa
tamwil juga bisa menerima titipan zakat, infak dan sedekah serta
penyalurannya sesuai dengan peraturan yang diamanatnya.
Sedangkan menurut Amir Mu‟alim dalam Rahmawati (2013 : 19)
Baitul Maal Wat Tamwil merupakan lembaga ekonomi atau keuangan
syariah non bank yang bersifat informal karena lembaga ini didirikan oleh
sekelompok swadaya masyarakat sebagai lembaga ekonomi rakyat yang
berupaya mengembangkan usaha-usaha produktif dan infestasi dengan
sistem bagi hasil untuk meningkatkan kualitas ekonomi perusahaan kecil
dan bawah dalam upaya mengentaskan kemiskinan.
Dari pengetian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Baitul Maal
Wat Tamwil (BMT) merupakan lembaga keuangan syariah non bank yang
mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi guna untuk
![Page 28: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/28.jpg)
15
meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah dan
kecil dalam upaya mengentaskan kemiskinan.
2. Prinsip Utama BMT
Adapun prinsip utama BMT menurut Heykal (2010 : 365-366) yaitu:
a. Ahsan (Mutu hasil kerja terbaik), Thayyiban (terindah), ahsanu’amala
(memuaskan semua pihak) dan sesuai dengan nilai-nilai salaam
(keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan)
b. Barokah artinya berdaya guna, berhasil guna adanya penguatan
jaringan, transparan (keterbukaan) dan tanggung jawab sepenuhnya
kepada masyarakat
c. Spiritual Communication (Penggunaan nilai ruhiyah)
d. Demokratis, pratisipatif, dan inklusif
e. Keadilan sosial dan kesetaraan gender, non-diskriminatif
f. Ramah lingkungan
g. Peka dan bijak terhadap pengetahuan dan budaya lokal, serta
keanekaragaman budaya. Berkelanjutan, memberdayakan masyarakat
dengan meningkatkan kemampuan diri dan lembaga masyarakat lokal.
3. Peran Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)
BMT memiliki asas keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan bagi
masyarakat. Hal ini mendorong BMT memberikan peranannya kepada
![Page 29: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/29.jpg)
16
masyarakat yang mana seperti yanng dijelaskan dalam Rahmawati (2013 :
23) sebagai berikut:
a. Menjauhkan masyarakat dari praktek ribawi, seperti melakukan
sosialisasi dan pelatihan mengenai cara bertransaksi secara syariah
dimana harus punya bukt transaksi, dilarang berbuat curang dalam
menimbang/ mengukur, harus jujur terhadap konsumen dana tidak
berlaku gharar.
b. Melakukan pendanaan usaha kecil dengan pendampingan, pembinaan,
penyuluhan dan mengawasan terhadap usaha-usaha anggota.
c. Melepas ketergantungan masyarakat pada rentenir dengan
memberikan layanan lebih baik pada ketersediaan dana setiap saat dan
birokrasi yang sederhana
d. Menjaga keadilan ekonomi dengan distribusi yang merata. BMT
berhadapan langsung dengan masyarakat yang kompleks haris
mempunyai sikap dan langkah langkah yang baik dalam pemerataan
skala prioritas pembiayaan kepada anggota, golongan anggota dengan
jenis pembiayaan yang dilakukan.
Peran BMT ini tidak terlepas dari visi dan misi BMT itu sendiri,
dimana visi dan misi BMT yang harus mengarah pada upaya untuk
mewujudkan BMT menjadi lembaga yang mampu meningkatkan
kualitas ibadah anggota, sehingga mampu berperan sebagai wakil
pangabdi Allah SWT, memakmurkan hidup anggota khususnya dana
masyarakat umumnya. Adapun misi BMT adalah membangun dana
![Page 30: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/30.jpg)
17
mengembangkan tatanan perekonomian dan struktur masyarakat
madani yang adil dan berkemakmuran-berkemajuan, serta berkeadilan
berlandaskan syariah dan ridha Allah SWT. Hal ini membawa
pamahaman bahwa misi BMT bukan semata mencari keuntungan dan
menumpuk laba-modal pada segolongan orang kaya, melainkan lebih
pada pendistribusian laba yang merata dan adil sesuai dengan prinsip-
prinsip ekonomi Islam (Al Arif, 2011 : 380).
4. Akad dan Produk Dana Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)
Dalam menjalankan usahanya, berbagai akad yang ada pada BMT mirip
dengan akad yang ada pada bank pembiayaan rakyat Islam. Adapun akad
akad tersebut adalah pada sistem operasional BMT, pemilik dana
menanampak uang di BMT tidak dengan motif mendapatkan bunga, tetapi
dalam mendapatkan keuntungan bagi hasil. Produk penghimpunan dana
keuangan Islam sebutkan dalam Himpunan Fatwa MUI tahun 2013
dikutip dari Heykal (2010 : 366) yaitu:
a. Giro Wadiah adalah produk simpanan yang bisa ditarik kapan saja.
Dana anggota dititipkan di BMT dan boleh dikelola. Setiap saat
anggota berhak mengambilnya dan berhak mendapatkan bonus dari
keuntungan pemanfaatan dana giro oleh BMT. Besarnya bonus tidak
ditetapkan dimuka tetapi benar-benar merupakan kebijaksanaan
BMT,Sungguhpun demikian nominalnya diupayakan sedemikian rupa
![Page 31: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/31.jpg)
18
untuk senantiasa kompetitif (Fatwa DSN-MUI No.01/DSN-
MUI/IV/2000)
b. Tabungan Mudharabah, dana yang disimpan anggota akan dikelola
BMT untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan akan diberikan
kepada anggota berdasarkan kesepakatan anggota. Anggota berhak
sebagai shahibul maal dan lembaga bersifat sebagai mudharib.
c. Deposito Mudharabah, BMT bebas melakukan berbagai usaha yang
tidak bertentangan dengan Islam dan mengambangkannya. BMT
bebas mengelola dan (mudharabah mutlaqah). BMT berfungsi
sebagai mudharib sedangkan anggota sebagai shahibul maal. Anggota
memberikan batasan penggunaan dana untuk jenis dan tempat
tertentu, jenis ini disebut mudharabah muqayadah.
B. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
1. Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM)
Menurut Amalia (2009) kriteria usaha penting dibedakan untuk
penentuan kebijakan yang terkait. Skala usaha dibedakan menjadi usaha
mikro, usaha kecil, usaha menengah dan usaha besar. penyebutan UMKM
adalah untuk ketiga skala usaha selain usaha besar, yakni menengah, kecil
dan mikro. Sedangkan penyebutan UKM disertai untuk selanjutnya
adalah untuk usaha kecil dan mikro saja. Dalam kehidupan ekonomi
sehari-hari, usaha mikro dan usaha kecil mudah dikenali mudah
dibedakan dengan usaha besar.
![Page 32: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/32.jpg)
19
2. Kriteria UMKM
Dalam mengetahui jenis usaha apa yang sedang dijalankan perlu
memperhatikan kriteria-kriteria terlebih dahulu. Hal ini penting karena
akan berpengaruh pada proses pengurusan surat ijin usaha dan juga
menentukan besaran pajak yang akan dibebankan kepada pemilik
UMKM. Dalam tabel berikut dijelaskan beberapa kriteria Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah serta Besar menurut UU No 2008
Tabel 2.1
Kriteria UMKM
NO Ukuran Usaha Aset
(tidak termasuk tanah
dan bangunan)
Omzet
(per-tahun)
1 Usaha Mikro Maksimal Rp 50 juta Maksimal Rp 300 juta
2 Usaha Kecil Lebih dari Rp 50 juta –
Rp 500 Juta
Lebih dari Rp 300
juta – Rp 2,5 miliar
3 Usaha
Menengah
Lebih dari 500 juta –
Rp 10 miliar
Lebih dari Rp 2,5 juta
– Rp 50 miliar
4 Usaha Besar Lebih dari 10 Miliar Lebih dari 50 miliar
Sumber : Undang-undang No 2008
Berdasarkan tabel diatas maka dapat dikategorikan UMKM BMT Al Fath
IKMI didominasi oleh UMKM kategori pertama yaitu usaha mikro yang
merupakan usaha yang memiliki kekayaan bersih mencapai Rp
50.000.000,- dengan maksimal mencapai Rp 500.000.000,- tidak
termasuk bangunan dan tanah tempat usaha, hasil penjualan usaha mikro
setiap tahunnya paling banyak Rp 300.000.000,-. Walalupun ada beberapa
juga UMKM yang masuk dalam kategori kedua yaitu usaha kecil dengan
total kekayaan bersih Rp 500.000.000,- hingga Rp 10.000.000,-
3. Masalah yang dihadapi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
![Page 33: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/33.jpg)
20
Menurut Tambuan (2012) perkembangan UMKM di negara sedang
berkembang dihalangi oleh banyak hambatan. Hambatan-hambatan
tersebut bisa berbeda antara satu daerah dengan daerah lain, atau antara
daerah dengan daerah lain, atau pedesaan dengan perkotaan, atau antara
sektor atau antar sesama perusahaan di sektor yang sama. Namun
demikian ada sejumlah persoalan yang umum untuk semua UMKM di
negara manapun juga, khususnya di dalam kelompok negara yang sedang
berkembang. Rintangan-rintangan yang umum tersebut diantaranya:
a. Keterbatasan modal kerja maupun investasi
b. Kesulitan dalam pemasaran
c. Distribusi dan pengadaan bahan baku dan input lainnya
d. Keterbatasan akses informasi mengnai pasar lainnya
e. Keterbatasan pekerja dengan keahlian tinggi (kualitas SDM rendah)
f. Kemampuan teknologi
g. Biaya transportasi dan energi yang tinggi
h. Keterbatasan komunikasi
i. Biaya tinggi akibat prosedur administrasi dan birokrasi khususnya
dalam usaha izin usaha
j. Dan ketidakpastian akibat peraturan dan kebijaksanaan ekonomi yang
tidak jelas atau tak menentu arahnya.
C. Pembiayaan Syariah
1. Pengertian Pembiayaan Syariah
![Page 34: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/34.jpg)
21
Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah seperti yang dijelaskan dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan
tersebut setelah jangka waktu dengan imbalan atau bagi hasil.
Menurut Muhammad Syafi‟i Antonio pembiayaan adalah pemberian
fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang
merupakan deficit unit (Ascarya, 2006). Sedangkan menurut Muhammad
2005 dalam Yuliani (2019 : 225) arti sempit pembiayaan didefinisikan
sebagai pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan.
Pembiayaan secara luas berarti pendanaan yang dikeluarkan untuk
mendukung suatu investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan
sendiri, maupun dijalankan oleh orang lain.
Dapat disimpulkan bahwa pembiayaan adalah pendanaan yang
diberikan oleh lembaga keuangan untuk membantu suatu usaha sehingga
dapat meningkatkan usahanya.
2. Jenis jenis pembiayaan
Menurut Antonio (2001 : 160-161) adapun jenis jenis pembiayaan dapat
digolongkan dalam beberapa aspek yaitu:
a. Pembiayaan menurut fungsi atau sifat penggunaannya
![Page 35: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/35.jpg)
22
1) Pembiyaan Produktif yaitu pembiayaan yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk
peningkatan usaha, baik usaha produksi, perdagangan ataupun
investasi
2) Pembiayaan konsumtif yaitu pembiayaan yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan
untuk memenuhi kebutuhan.
b. Pembiayaan dari segi jangka waktu
Pembiayaan dari segi waktu menurut Laksamana (2009 : 39) adalah
sebagai berikut:
1) Pembiayaan jangka pendek (short term finance) yaitu pembiayaan
yang berjangka waktu maksimal 1 tahun
2) Pembiayaan jangka menengah (medium term finance) yaitu
pembiayaan yang berjangka waktu maksimal 1-3 tahun
3) Pembiayaan jangka panjang (long trem finance) yaitu pembiayaan
yang berjangka waktu lebih dari 3 tahun
c. Pembiayaan dari segi akadnya (Penjelasan Pasal 19 Undang-Undang
No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah)
1) Mudharabah yaitu Akad kerjasama antara pihak pertama (malik,
shahibul mal, atau Nasabah) sebagai pemilik dana dan pihak
kedua („amil, mudharib, atau Bank Syariah) yang bertindak
sebagai pengelola dana dengan membagi keuntungan usaha
![Page 36: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/36.jpg)
23
sesuai dengan kesepakatan yang dituangkan dalam akad. Seperti
modal kerja, proyek kontruksi, dll.
2) Musyarakah yaitu akad kerjasama diantara dua pihak atau lebih
untuk suatu usaha tertentu yang masing-masing pihak
memberikan porsi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan
akan dibagi sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian
ditanggung sesuai dengan porsi dana masing-masing. Seperti
modal kerja kontruksi, ekspor, jasa keuangan dll.
3) Murabahah yaitu Akad Pembiayaan suatu barang dengan
menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli
membayarnya dengan harga yang lebih sebagai keuntungan yang
disepakati. Seperti perdagangan, pegadaan barang, ekspor, bahan
baku dll.
4) Qard yaitu Akad pinjaman dana kepada Nasabah dengan
ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan dana yang
diterimanya pada waktu yang telah disepakati.
5) Salam yaitu Akad Pembiayaan suatu barang dengan cara
pemesanan dan pembayaran harga yang dilakukan terlebih
dahulu dengan syarat tertentu yang disepakati. Sepeti produk
pertanian, perkebunan atau yang sejenisnya.
6) Istisna yaitu Akad Pembiayaan barang dalam bentuk pemesanan
pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan
tertentu yang disepakati antara pemesan atau pembeli
![Page 37: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/37.jpg)
24
(mustashni‟) dan penjual atau pembuat (shani‟). Seperti
manufaktur, kontruksi dll.
7) Ijarah yaitu akad penyediaan dana dalam rangka pemindahan hak
guna dan manfaat atas suatu barang dalam waktu tertentu dengan
pembayaran sewa (ujrah) tanpa diikuti pemilikian atas barang
tersebut. Seperti real estate, hotel, akomodasi, transportasi dll.
8) Ijarah muntahiyya bittamblik yaitu akad penyediaan dana dalam
rangka pemindahan hak guna atau manfaat dari suatu bangsa atau
jasa berdasarkan transaksi sewa dengan opsi pemindahan
kepemilikan barang. Seperti perumahan, kendaraan dll.
3. Indikator Pembiayaan
Lembaga keuangan baik itu bank ataupun koperasi memiliki peran
dalam pengembangan UMKM yang salah satunya itu yaitu sebagai
alternatif sumber pembiayaan. Adapun indikator dari pembiayaan
menurut Kementrian Perdagangan (2013 : 62-63) adalah sebagai berikut:
a. Sumber modal yang dimiliki UMKM. Pada umumnya terdiri dari dua
sumber modal yaitu modal sendiri dan modal pinjaman. Lembaga
pembiayaan mampu mencukupi kekurangan modal yang diperlukan
oleh UMKM dalam menjalankan usahnaya. Lembaga pembiayaan
dapat memberikan batas (palfon) pinjaman yang besar dengan tetap
memperhatikan prinsip 5C. Bahkan untuk kasus tertentu lembaga
![Page 38: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/38.jpg)
25
pembiayaan hanya memperhatikan prinsip 3C yaitu : Character,
Capability, dan Colleteral
b. Kemudahan akses dan prosedur yang tidak berbelit belit. Slogan
waktu adalah uang sangat ketat pada UMKM di sektor perdagangan
yang penghasilannya berasal dari penjualan harian. Kemudian akses
yang ditawarkan dengan prosedur yang jelas telah membantu UMKM
untuk mendaptkan tambahan modal yang diperlukan. Untuk beberapa
kasus UMKM tidak perlu mendatangi kantor lembaga pembiayaan
karena terdapat sales yang menangani hal tersebut. Sedangkan untuk
waktu pengurusan, lembaga pembiayaan menetapkan maksimal 3 hari
kerja dari berkas lengkap dana sudah dapat dicairkan.
c. Suku bunga atau sistem bagi hasil yang komprehensif. Suku bunga
atau bagi hasil yang tinggi merupakan hal yang ditakutkan oleh
UMKM untuk mendapatkan pembiayaan. Beberapa lembag
pembiayaan menawarkan suku bunga atau sistem bagi hasil yang
komprehensif. Diharapkan suku bunga/ bagi hasil ini tidak
memberatkan UMKM dalam melakukan pembayaran.
d. Sistem pembayaran fleksibel. Inovasi sistem pembayaran juga
merupakan peran lembaga pembiayaan dalam pengembangan
UMKM. Sistem pick up harian yang diterapkan bagi pedagang dipasar
membawa keuntungan bagi kedua pihak. Bagi lembaga pembiayaan
sistem ini dapat menekan angka Non Performing Loan karena
menjamin ketersediaan dana untuk membayar cicilan diakhir bulan
![Page 39: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/39.jpg)
26
e. Informasi mudah didapat. UMKM mudah mendapatkan informasi
mengenai produk pinjaman yang ditawarkan oleh lembaga
pembiayaan bank maupun non bank. Informasi yang paling banyak
adalah dari sales, teman/ keluarga. Kemudahan akses informasi dan
fasilitas untuk mendapatkan pinjaman menunjukkan lembaga
pembiayaan telah dijalankan sebagai alternatif sumber pembiayaan.
D. Pembinaan Usaha
Dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 1998, pembinaan dan
pengembangan usaha kecil dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha dan
masyarakat, baik sendiri sendiri maupun bersama sama, dan dilakukan secara
terarah dan terpadu serta berkesinambungan untuk mewujudkan usaha kecil
yang tangguh dan mandiri. Serta dapat berkembang menjadi usaha yang
menengah. Menurut widjaja 2002 dalam Harianto (2013 : 23) pembinaan
adalah suatu proses atau pengembangan yang mencakup urut urutan
pengetian, diawali dengan mendirikan, menumbuhkan, memelihara
pertumbuhan tersebut yang disertai dengan usaha usaha perbaikkan,
penyempurnaan dan mengembangkan. Sedangkan menurut Donggoran 2016
dalam Rifa‟i (2019 : 163) pembinaan adalah proses mengajarkan keahlian
atau keterampilan dan memberikan pengetahuan yang perlu serta sikap
supaya mereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya sesuai dengan
standar yang telah ditentukan.
![Page 40: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/40.jpg)
27
Dengan kesimpulan bahwa pembinaan adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh suatu lembaga atau istansi untuk meningkatkan kemampuan
sehingga dapat meningkatkan kinerja agar usaha atau perusahaan dapat
berkembang dan memperoleh keuntungan yang diinginkan.
Dalam Irawati (2018 : 76) pembinaan dan pengembangan usaha dilakukan
dengan cara cara sebagai berikut:
1) Identifikasi potensi dan masalah yang dihadapi oleh usaha kecil
2) Penyaiapan program pembinaan dan pengembangan sesuai potensi dan
masalah yang dihadapi oleh usaha kecil.
3) Pelaksanaan program pembinaan dan pengembangan
4) Pemantauan dan pengendalian pelaksanaan program pembinaan dan
pengembangan usaha kecil.
Menurut Irawati (2018 : 77) pembinaan dan pengembangan usaha kecil
dilaksanakan dalam dunia usaha dan masyarakat berupa :
1) Penyediaan tenaga konsultan profesional, sarana dan prasarana, teknologi,
dana dan informasi
2) Bimbingan dan konsultan
3) Pendidikan dan pelatihan
4) Advokasi
5) Pendirian klinik konsultasi bisnis untuk usaha kecil
Menurut Dewi 2008 dalam Harianto (2013 : 23) kegiatan pembinaan tidak
lepas faktor pendukung yang meliputi:
1) Ketersediaan dana
![Page 41: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/41.jpg)
28
2) Jalinan kerjasama dengan instansi lain
3) Ketersediaan sarana dan prasarana
Sedangkan faktor penghambat yaitu:
1) Keterbatasan sumber daya manusia
2) Ketidakmampuan pengusaha mengembalikan pinjaman
3) Keterbatasan jumlah pegawai
4) Keterbatasan informasi
E. Perkembangan Usaha
1. Pengertian
Moekijat (1991) berpendapat bahwa pengembangan adalah setiap
usaha untuk memperbaiki pelaksanaan perkerjaan yang sekarang maupun
yang akan datang dengan memberikan informasi mempengaruhi sikap
atau menambah kecakapan. Perkembangan sebagai suatu perubahan
dalam orang yang memungkinkan yang bersangkutan bekerja lebih
efektif. Sedangkan perkembangan usaha adalah suatu bentuk usaha
kepada usaha tersebut agar dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan
mencapai pada suatu titik atau puncak menuju kesuksesan.
Perkembangan usaha juga dapat diartikan sebagai suatu usaha yang
dalam perjalanannya terdapat perubahan yang lebih baik dari segi
peningkatan omset penjualan dan peningkatan pendapatan (Darma, 2016
: 199). Kesimpulannya adalah perkembangan usaha merupakan suatu
![Page 42: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/42.jpg)
29
keadaan yang menunjukkan adanya perubahan yang lebih baik pada
usaha dari sebelumnya.
Menurut Indriyo Gito dalam Ashitam (2007) untuk melihat
perkembangan UMKM ukuran terhadap keberhasilan dari kebijaksanaan
bisnis tersebut dapat berupa besar kecilnya penghasilannya (Income) atau
keuntungan (Profit) yang diperoleh. Alur tolak ukur perkembangan usaha
dilihat dari jumlah pendapatan yaitu akan terjadi peningkatan
perndapatan apabila perkembangan usaha juga meningkat.
2. Indikator Perkembangan Usaha
Adapun indikator perkembangan usaha nasabah menurut soleh (2008)
dalam Yuliani (2019 : 227) secara umum suatu mikro, kecil dan
menengah (UMKM) dapat dikatakan berhasil/tumbuh apabila mencapai
beberapa poin diantaranya yaitu:
a. Omset penjualan, merupakan keseluruhan jumlah pendapatan yang
didapat dari hasil penjualan suatu/jasa dalam kurung waktu tertentu
atau omset penjualan juga dapat diakumulasikan dari kegiatan
penjualan suatu produk barang-barang dan jasa yang dihitung secara
keseluruhan selama kurun waktu tertentu secara terus menerus atau
dalam satu prose akuntasi. Semakin tinggi jumlah tenaga kerja maka
akan semakin tinggi pula omset yang akan diperoleh.
b. Peningkatan pendapatan, merupakan menurunya ongkos sehubung
dengan penggunaan yang lebih besar short-term financing dan
![Page 43: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/43.jpg)
30
berkurangnya long term financing atau kemampuan perusahaan
dalam memaksimalkan modal untuk mengahasilkan laba maksimal
selama periode tertentu (Alwi, 2005 : 9)
c. Peningkatan aset, dalam PSAK No.16 Revisi Tahun 2011 Aset
merupakan semua kekayaan yang dipunyai oleh individu ataupun
kelompok yang berwujud maupun tidak berwujud, yang memiliki
nilai akan manfaat bagi setiap orang atau perusahaan. Jenis jenis aset
diantaranya:
1) Aset tetap (fixed asset) dikarenakan aset ini mempunyai umur
yang panjang atau permanen karena mempunyai bentuk fisik
yang dimiliki serat di gunakan oleh berbagai perusahaan tidak
untuk dijual. Contohnya seperti gedung, mesin, tanah dan
kendaraan.
2) Aset lancar (current asset) merupakan uang kas serta beberapa
aktiva lainnya (persediaan piutang) yang mana diharapkan bisa di
konversi menjadi uang kas dengan jangka waktu kurang dari 1
tahun. Contohnya kas serta kas (tabungan di bank), investasi yang
sifatnya berjangka pendek, piutang, persediaan dan beban dibayar
dimuka.
3) Aset tak berwujud (intangible asset) berupa berbagai hak
perusahaan yang mana untuk kepemilikannya diatur serta
dilindungi oleh peraturan perundang undangan. Contohnya hak
paten, hak guna bangunan, hak sewa, atau hak kontrak.
![Page 44: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/44.jpg)
31
F. Peningkatan Kesejahteraan
1. Pengertian
Menurut Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam
(P3EI) (2008 : 2) Islam memaknai kesejahteran dengan istilah falah .
Falah berasal dari kata kerja dalam bahasa arab aflaha-yuflihu yang
berarti kesuksesa, kemuliaan dan kemenangan dalam hidup. Falah secara
istilah berarti kesejahteraan holistik dan seimbang antara dimensi
material-spiritual, individu-sosial dan kesejahteraan dikehidupan dunia
dan akhirat. Kesejahteraan (Falah) dapat terwujud apabila terpenuhi
kebutuhan hidup manusia secara seimbang sehingga tercapai maslahah.
Maslahah adalah segala bentuk keadaan baik material maupun
nonmaterial yang mampu meningkatkan kedudukan manusia sebagai
makhluk yang paling mulia.
Dalam Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam
(P3EI) (2008 : 3) Islam mendefinisikan kesejahteraan berdasarkan
pandangan yang konfrehensif, yang menjelaskan bahwa kesejahteraan
menurut ajaran Islam mencakup dua pengertian yaitu:
1) Kesejahteraan Holistik dan Seimbang
Kecukupan materi yang didukung oleh terpenuhinya kebutuhan
spiritual individu dan sosial. Manusia merupakan makhluk yang
terdiri dari unsur fisik dan jiwa sehingga sehingga kebahagiaan
harus menyeluruh antara kedua hal tersebut. Manusia adalah bagian
![Page 45: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/45.jpg)
32
dari lingkungan sosial sehingga manusia akan dapat bahagia jika
dapat menjaga keseimbangan antara dirinya dengan lingkungannya.
2) Kesejahteraan Dunia dan Akhirat
Manusia tidak hanya hidup di alam dunia saja, tetapi dialam setelah
kematian (akhirat). Setiap manusia tentu menginginkan
kebahagiaan yang abadi atau sepanjang masa hidupnya, tidak
hanya dalam kehidupan ini tapi juga kehidupan di akhirat kelak.
Menurut Hapsari (2015 : 802) kesejahteraan dalam pandangan
Islam tidak hanya dinilai dengan ukuran material saja melainkan juga
dinilai dengan ukuran non-material yang meliputi: terpenuhinya
kebutuhan spiritual, terpeliharanya nilai-nilai moral, dan terwujudnya
keharmonisan sosial. Hal ini berarti terdapatnya keseimbangan antara
dunia dan akhirat seperti firman Allah dalam QS. Al Qashash : 77 dengan
terjemahan sebagai berikut:
“Dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) dunia dan akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagiamu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan
janganlah kamu membuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al-
Qashash : 77)
Menurut Al Ghazali dalam Hapsari (2015 : 203) mengartikan
kesejahteraan dalam sebuah kerangka hirarki utilitas individu dan sosial
![Page 46: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/46.jpg)
33
yang meliputi: kebutuhan dasar (dharuriyat), kesenangan atau
kenyamanan (hajiyyat), dan kemewahan (tahsiniyat). Seperti yang
dijelaskan sebagai berikut:
1) Dharuriyat adalah sesuatu yang mesti ada untuk tercapainya
kebahagiaan dunia dan akhirat. Tanpa pemenuhan kebutuhan ini
kebahgiaan dunia dan akhirat akan terancam
2) Hajiyat adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk menghilangkan
kesempitan yang dapat menyebabkan kesulitan dan kesukaran dalam
melaksanakan suatu kewajiban, tetapi kesulitan itu tidak sampai pada
tingkat dharuriyat.
3) Tahsiniyah adalah melaksanakan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan
menghindari sesuatu yang dianggap kotor dan tidak baik menurut
akal yang sehat, yang semua itu tercakup dalam akhlakkul karimah.
Jadi dapat disimpulkan seseorang dapat dikatakan sejahtera apabila
mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, bukan hanya materi saja
namun kebutuhan psikis dan sosial agar dapat memperoleh kebagiaan
dunia dan akhirat.
2. Indikator Peningkatan Kesejahteraan
Indikator kesejahteraan anggota dilihat dari kemampuan masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan sehari haru seperti:
a. Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok,
b. kebutuhan tambahan,
![Page 47: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/47.jpg)
34
c. kebutuhan pendidikan,
d. kebutuhan kesehatan,
e. kebutuhan sosial,
f. kebutuhan spiritual, dan
g. kebutuhan investasi.
G. Penelitian Terdahulu
Dibawah ini dilampirkan beberapa penelitian terdahulu yang mendukung
penelitian ini:
Tabel 3.1
Penelitian Terdahulu
No Judul Metode Hasil Persamaan Perbedaan
1 Peran Pembiayaan
Baitul Maal Wat
Tamwil Terhadap
Perkembangan
Usaha dan
Peningkatan
Kesejahteraan
Anggotanya dari
Sektor Mikro
Pedagang Pasar
Tradisional
Fitriani
Prastiawati dan
Emile Satia
Darma (2016)
SEM
(Structural
Aquation
Modeling)
Pembiyaan BMT
pada Pedagang
pasar tradisional
tidak berpengaruh
signifikan
terhadap persepsi
pedagang tersebut
terhadap
perkembangan
usahanya dan
peningkatan
kesejahteraan.
Namun persepsi
pedagang tentang
perkembangan
usaha
berpengaruh
terhadap
peningkatan
kesejahteraan
- Variabelnya
sama yaitu
tentang
pembiayaan ,
perkembangan
usaha, dan
peningkatan
kesejahteraan
- Sama sama
meneliti
tentang
pembiayaan
BMT
- Ada
tambahan
variabel
yaitu
pembinaan
-
2 Analisis pengaruh
pembiayaan Baitul
Maal Wa Tamwil
Regresi
sederhana
Pembiayaan yang
diberikan BMT
Perdesa Mitra
- Variabelnya
sama tentang
pembiayaan
- Ada
tambahan
variabel
![Page 48: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/48.jpg)
35
Terhadap
Perkembangan
Usaha Nasabah
(Studi kasus di
BMT Pradesa
Mitra Mandiri
Kabupaten
Langkat)
Yuliani DKK
(2019)
Mandiri Langkat
berpengaruh
meningkatkan
perkembangan
usaha nasabah di
daerah kabupaten
Langkat.
dengan
perkembangan
usaha
- Sama sama
meneliti
tentang
pembiayaan
BMT
yaitu
pembinaan
dan
peningkatan
kesejahteraan
- Metodenya
berbeda
3 Islamic Micro-
Finance Program
and Its Impact on
Rural Poverty
Allevation
M. Mizanur
Rahman (2010)
Ordinary
Least
Square
(OLS)
weighted
Least
square
(WLS),
Linear
Programmi
ng (LP),
dan
Simultan
Persamaan
System
(SES)
Program kredit
mikro syariah di
bangladesh
membawa
pengaruh positif
bagi peminjam
dan meningkatkan
kegiatan sosial
ekonomi. Namun
tidak semua dari
peminjam
memanfaatkan
uang yang mereka
pinjam untuk
mengahasilkan
pendapatan
melainkan untuk
kegiatan
memperbaiki
rumah,
pernikahan anak
dan pembelian
furnitur.
- Sama sama
meneliti
tentang
pembiayaan
keuangan
syariah
- Ada
tambahan
variabel
yaitu
pembinaan,
- Metode
penelitian
yang
digunakan
berbeda
4 Micro, Small and
Medium
Enterprises
(MSMEs)
Coaching
Program
Umiaty Hamzani
and Dinarjad
Achmad (2017)
Deskriptif
dan Regresi
Linear
Program
pembinaan
meningkatkan
laba,
meningkatkan
unit bisnis,
penggunaan
media iklan
meningkat, serta
meningkatkan
sistem akuntasi
yang benar.
- Sama sama
meneliti
tentang
pembinaan
yang diberikan
ke UMKM
- Ada
tambahan
variabel
yaitu
pembiayaan
dan
peningkatan
kesejahteraan
- Metode
penelitiannya
beda
![Page 49: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/49.jpg)
36
5 The Impact Of
Training on Firm
Performance:
Case of Vietnam
Nguyen Ngoc
Thang, Ngo Van
Thu and Dirk
Buyes (2008)
Regresi
Linear
Perusahaan yang
melakukan
program
palatihan pada
tahun 2006
mengalami
peningkatan yang
siginifikan pada
penjualan dan
produktivitas
perusahaan.
- Sama sama
meneliti
tentang
perkembangan
usaha
- Ada
tambahan
variabel
yaitu
pembinaa,
pelatihan dan
peningkatan
kersejahteraa
n
6 Peran Baitul Maal
Wat Tamwil
(BMT) Terhadap
Perkembangan
Usaha dan
Peningkatan
Kesejahteraann
Sektor Usaha
Mikro
Tika Fasilyana,
Ardyan Firdausi
Mustofa dan Arif
Hartono (2019)
Partial
Least
Square
(PLS)
Pembiayaan BMT
berpengaruh
secara signifikan
terhadap
perkembangan
usaha dan
peningkatan
kesejahteraan
anggotanya.
Selain itu
pembinaan yang
dilakukan BMT
juga berpengaruh
terhadap
perkembnagan
usaha dan
peningkatan
kesejahteraan
anggotanya
- Variabel yang
digunakan
dalam
penelitian ini
sama
- Alat analisis
yang
digunakan
juga sama
- Objek
penelitian
berbeda
- Ada
indikator
penelitian
yang berbeda
7 Analisis
Efektivitas
Pembiayaan
Lembaga
Keuangan Mikro
Syariah Terhadap
Perkembangan
Usaha Nasabah di
Sektor Rill (Usaha
mikro, kecil dan
Menengah)
Siskawati Sholihat
DKK (2015)
Korelasi
Product
Moment
Pembiayaan
Koperasi Jasa
Keuangan Syariah
(KJKS) Berkah
Madani
Ciamnggis
memiliki
hubungan yang
sangat kuat atau
korelasi yang
sangat signifikan
terhadap
perkembangan
usaha nasabah
disektor riil
- Sama sama
meneliti
tentang
pembiayaan
dan
perkembangan
usaha
- Adanya
tambahan
variabel
yaitu
pembinaan
dan
peningkatan
kesejahteraan
![Page 50: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/50.jpg)
37
(UMKM) dan
Efektifitas kinerja
Pembiayaan pada
KJKS Berkah
Madani
Cimanggis dapat
dikategorikan
efektif.
8 Pengaruh
Pembiayaan
Mikro Syariah
Terhadap Tingkat
Perkembangan
Usaha Mikro
Kecil Menengah
(UMKM)
Muhammad Andi
Prayogi dan
Lukman Hakim
Siregar (2017)
Regresi
Sederhana
Pembiayaan
mikro Syariah
berpengaruh
signifikan
terhadap
perkembangan
UMKM pada
nasabah PT.BRI
Syariah Cabang
Medan.
- Sama sama
meneliti
tentang
pengaruh
pembiayaan
terhadap
perkembangan
usaha
- Ada
tambahan
variabel
yaitu
pembinaan
dan
peningkatan
kesejateraan.
- Metode
penelitian
berbeda
9 Analisis Pengaruh
Pembiayaan
Syariah Terhadap
Perkembangan
Usaha di Kota
Depok
Aldesta Nurika
Perwitasari Tunas,
DKK (2014)
Metode
Regresi
Logistik
dan OLS
(Ordinary
Least
Square)
Jumlah
pembiayaan
mikro syariah
berpengaruh
positif terhadap
perkembangan
UMKM dengan
faktor faktor yang
mempengaruhi
nilai
perkembangan
omset adalah
frekuensi
pembiayaan, lama
usaha, dan jumlah
pembiayaan
- Variabelnya
sama tentang
pembiyaan
dan
perkembangan
usaha
- Sama sama
meneliti
tentang BMT
- Ada
tambahan
variabel
yaitu
pembinaan
dan
peningkatan
kesejahteraan
BMT nya
berbeda
10 Pengaruh
Pembiayaan
Murabahah
Terhadap
Perkembangan
UMKM di
Kecamatan Ngoro
Regresi
Linear
Sederhana
Pembiayaan
Murabahah
berpengaruh
secara signifikan
terhadap
perkembangan
UMKM di
kecamatan Ngoro
- Variabelnya
sama tentang
pembiayaan
dan
perkembangan
usaha
- Sama sama
meneliti
- Ada
tambahan
variabel
yaitu
pembinaan
dan
peningkatan
kesejahteraan
![Page 51: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/51.jpg)
38
Ainun Asipah dan
A‟rasy Fahrullah
(2019)
penyaluran
pembiayaan
oleh lembaga
keuangan
syariah
- Lembaga
keuangan
syariahnya
berbeda yaitu
BMT
- Metode
penelitian
berbeda
11 Pengaruh
Kompetensi
Usaha, Pembinaan
Usaha dan Inovasi
Produk Terhadap
Perkembangan
Usaha (Studi pada
Usaha Kecil dan
Menengah Batik
di Sentra Pesidon
Kota Pekalongan)
Yully Christina,
DKK (2014)
Metode
analisis
regresi
linear
sederhana
Variabel
kompetensi
usaha, pembinaan
usaha, dan inovasi
produk
berpengaruh
signifikan
terhadap
perkembangan
usaha
- Ada beberapa
variabel yang
sama yaitu
pembinaan
dan
perkembangan
usaha
- Ada
perbedaan
variabel
yaitu
pembiayaan
dan
peningkatan
kesejahteraan
- Metode
penelitian
berbeda
-
12 Pengaruh
Pelatihan dan
Pembinaan
Terhadap
Perkembangan
Usaha Kecil
Rina Irawati
(2018)
Regresi
berganda
Ada pengaruh
secara simultan
dan parsial antara
pelatihan dan
pembinaan
terhadap
perkembangan
usaha
- Sama sama
meneliti
tentang
pengaruh
pembinaan
terhadap
perkembangan
usaha
- Ada
tambahan
variabel
yaitu
pembiayaan
dan
peningkatan
kesejahteraan
- Metode
penelitian
berbeda
13 Pengaruh
Pinjaman Modal
Terhadap
Perkambangan
Usaha Kecil di
Kota Semarang
(Kasus Unit Usaha
yang Memperoleh
Pinajaman Modal
dari BAZNAS
Kota Semarang)
Regresi
Sederhana
Terdapat
hubungan searah
antara pinjaman
modal dari
BAZNAS kota
Semarang
terhadap
perkembangan
usaha kecil yang
di tekuni oleh
pelaku usaha.
- Sama sama
meneliti
tentang
pembiayaan
dan
perkembangan
usaha
- Ada
tambahan
variabel
yaitu
pembinaan
dan
peningkatan
kesejahteraan
.
- Metode
penelitian
![Page 52: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/52.jpg)
39
Shofia Nur
Awami, DKK
(2017)
Yang artinya
apabila modal
bertambah maka
dapat
mempengaruhi
perkembangan
usaha kecil.
berbeda
14 Program
Pembiayaan
Lembaga
Keuangan Mikro
Syariah (LKMS)
dalam peningkatan
Kesejahteraan
Pelaku Usaha
Mikro (Studi
kasus BMT Karim
Bekasi)
Widya Gina dan
Jaenal Effendi
(2015)
OLS
(Ordinary
Least
Square)
Vaariabel yang
secara positif
signifikan
mempengaruhi
pendapatan
adalah
pembiayaan,
jumlah anggota
keluarga yang
berpenghasilan,
pendidikan dan
variabel etika dan
moral. Sedangkan
variabel yang
secara signifikan
berpengaruh
terhadap
kesejahteraan
yaitu lama
menjadi anggota,
pengeluaran
makan,
pendapatan rata-
rata dan
pembiayaan
- Sama sama
meneliti
tentang peran
pembiayaan
BMT terhadap
penigkatan
kesehateraan
-
- Adanya
tambahan
variabel
yaitu
pembinaan
dan
perkembanga
n usaha
- Metode
penelitian
berbeda
15 Kompetensi
Wirausaha,
Pembinaan, serta
Lokasi Usaha
Pengaruhnya
Terhadap
Kesuksesan
Berwirausaha
Bagi Pelaku
Usaha Skala
Mikro
Analisis
deskriptif
dan regresi
linear
berganda
Kompetensi dan
pembinaan tidak
berpengaruh
tehadap
kesuksesan usaha,
sedangkan secara
simultan
kompetensi,
pembinaan, dan
lokasi usaha
berpengaruh
signifikan
- Sama sama
meneliti
tentang
pembinaan
- Sama sama
meneliti
tentang
UMKM
- Ada
tambahan
variabel
yaitu
pembiayaan,
dan
perkembanga
n usaha
- Metode
penelitian
berbeda
![Page 53: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/53.jpg)
40
Muhammad
Rifa‟i, DKK
(2019)
terhadap
kesuksesan usaha
16 Peran Pembiayaan
Mudahrabah
Dalam
Pengembangan
Kinerja Usaha
Mikro (Studi
Kasus pada BMT
Sumber Mulia,
BMT Assaadah
dan BMT Hubbul
Wathon di
Kabupaten
Semarang)
Ernanda Kusuma
Dewi dan
Widiyanto (2018)
Regresi
Linear
Sederhana
Pembiayaan
mudharabah yang
diberikan kepada
anggota BMT
mampu
mengembangkan
serta
meningkatkan
usaha sehingga
mampu
meningkatkan
pendapatan, profit
(keuntungan) dan
tenaga kerja.
Pembiayaan
berpengaruh
signifikan
terhadap kinerja
usaha mikro.
Namun peran
pembinaan tidak
memperkuat
pembiayaan
mudharabah
terhadap kinerja
usaha mikro.
- Sama sama
meneliti
tentang
pembiayaan
BMT,
pembinaan
dan
perkembangan
usaha.
-
- Ada
tambahan
variabel
yaitu
pembinaan
dan
peningkatan
kesejahteraan
- Metode
penelitian
yang
digunakan
berbeda
-
17 Strategi
Pengembangan
Potensi Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) dengan
Dukungan
Kucuran Kredit
(Studi Kasus :
UMKM
Kabupaten XYZ)
Putri Pangestika
DKK
Uji beda
(Uji
Wilcoxon)
dan
Quantitative
Strategic
Planning
Matrix
(QSPM)
Terdapat
peningkatan yang
signifikan pada
omset penjualan
dan keuntungan
usaha setelah
mendapat
kuncuran kredit,
namun pada
jumlah tenaga
kerja mengalami
peningkatan yang
tidak signifikan
setelah mendapat
kuncuran kredit .
- Sama sama
meneliti
tentang
pembiayaan
terhadap
perkembangan
usaha
-
- Ada
tambahan
variabel
yaitu
pembinaan
dan
peningkatan
kesejahteraan
- Metode
penelitian
berbeda
![Page 54: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/54.jpg)
41
strategi
pengembangan
yang dapat
diterapkan
UMKM
kabupaten XYZ
yaitu penetrasi
pasar dan
pengembangan
produk.
18 Pengaruh
Pembiayaan Dana
Baitul Maal Wat
Tamwil (BMT)
Teladan Terhadap
Kinerja Usaha
Mikro di Pasar
Semolowaru
Surabaya
Nurul Farida
Damayanti dan Sri
Herianingrum
(2014)
Regresi
sederhana
Pembiayaan BMT
berpengaruh
signifikan
terhadap Kinerja
usaha mikro.
Kemampuan
varibel kinerja
usaha mikro yang
terdiri dari
peningkatan profit
dan aset mampu
diterangkan oleh
variabel
pembiayaan dana
yang terdiri dari
pembiayaan dana
ijarah dan
pembiayaan dana
berakad
mudharabah
- Sama sama
meneliti
tentang
pembiayaan
BMT terhadap
perkembangan
usaha
- Ada
tambahan
variabel
yaitu
pembinaan,
penigkatan
kesejahteraan
- Metode
penelitiannya
berbeda
19 Pengaruh Modal,
Tingkat
Pendidikan dan
Teknologi
Terhadap
Pendapatan Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah
(UMKM) di
Kawasan Imam
Bonjol Denpasar
Barat
Tri Utari dan Putu
Regresi
Linear
Berganda
Secara parsial dan
silmultan modal,
tingkat
pendidikan, serta
teknologi
berpengaruh
secara signifikan
terhadap
pendapatan
UMKM di
kawasan Imam
Bonjol Denpasar
Barat
- Sama sama
meneliti
tentang
peningkatan
pendapatan
usaha
-
- Modal
diganti
dengan
pembiayaan
oleh BMT
- ada
tambahan
varibel lain
yaitu
pembinaan
dan
peningkatan
kesejahteraan
- Metode
![Page 55: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/55.jpg)
42
Martini (2014) penelitian
berbeda
-
20 Pengaruh
Pembiayaan
Murabahah
Terhadap
Perkembangan
UMKM di
Kecamatan
Leuwiyang (Studi
kasus BPRS
Amanah Ummah)
Linda Novita
DKK (2014)
Metode
Korelasi
Adanya hubungan
yang signifikan
antara
pembiayaan
murabahah
dengan
perkembangan
UMKM di
Kecamatan
Leuwiliang
- Sama sama
meneliti
tentang
pengaruh
pembiayaan
lembaga
keuangan
syariah
terhadap
perkembangan
usaha
- Ada
tambahan
variabel
yaitu
pembinaan
dan
peningkatan
kesejahteraan
- Metode
penelitiannya
berbeda
- Lembaga
keuangan
syariahnya
berbeda yaitu
BMT
21 Akses UMKM
Terhadap
Pembiayaan
Mikro Syariah dan
Dampaknya
Terhadap
Perkembangan
Usaha: Kasus
BMT Tadbirul
Ummah,
Kabupaten Bogor
Lukytawati
Anggraeni, DKK
(2013)
Regresi
Logistik
Model
Logit dan
Regresi
Linear
Berganda
Ordinary
Least
Square
(OLS)
Hasil regresi logit
menunjukkan
dummy jenis
usaha, umur,
omset usaha, dan
dummy akses
simpanan
merupakan faktor
yang
mempengaruhi
akses UMKM
terhadap
pembiayaan
BMT.
Berdasarkan hasul
regresi linear
berganda OLS
pembiayaan
mikro syariah
BMT
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
perubahan
keuntunggan
- Sama sama
meneliti
tentang
pembiayaan
BMT terhadap
perkembangan
usaha
- Ada
tambahan
variabel
yaitu
pembinaan
dan
peningkatan
kesejahteraan
-
![Page 56: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/56.jpg)
43
usaha
22 Analisis
Efektivitas
Pembiayaan
Lembaga
Keuangan Mikro
Syariah Terhadap
Perkembangan
Usaha Nasabah di
Sektor Rill (Usaha
Mikro, Kecil dan
Menengah)
Siskawati Sholihat
DKK
Deskriptif -
Korelasi
Pembiayaan
Koperasi Jasa
Keuangan Syariah
(KJKS) Berkah
Madani
Cimanggis
memiliki
hubungan yang
sangat kuat atau
korelasi yang
sangat signifikan
terhadap
perkembangan
usaha nasabah
disektor rill
(UMKM)
- Sama sama
meneliti
tentang
pembiayaan
lembaga
keuangan
syariah
terhadap
perkembangan
usaha
- Ada
tambahan
variabel
yaitu
pembinaan
dan
peningkatan
kesejahteraan
- Metode
penelitian
berbeda
23 Peran Baitul Maal
Wat Tamwil
Hausnayain
Terhadap
Perkembangan
Usaha Mikro
Kecil dan
Menengah
Sumardi dan
Zulpahmi (2017)
Regresi
Berganda
Pembiayaan al-
qarhul al-hasan
berpengaruh
positif terhadap
perkembangan
usaha mikro, kecil
dan menengah
- Sama sama
meneliti
tentang
pembiayaan
BMT dan
perkembangan
usaha
- Adanya
tambahan
variabel
yaitu
pembinaan
dan
peningkatan
kesejahteraan
- Metode
penelitiannya
berbeda
24 Peran Kredit Usah
Rakyat (KUR)
Bagi
Pengembangan
UMKM di Kota
Medan (Studi
kasus Bank BRI)
Dewi Anggraini
dan Syahrir
Hakim Nasution
(2013)
Regresi
linear
berganda
Pengaruh modal
kredit usaha
rakyat terhadap
perubahan
pendapatan
pengusaha
UMKM benilai
positif dan
signifikan.
- Sama sama
meneliti
tentang
pengaruh
kredit
(pembiayaan)
terhadap
perkembangan
usaha
- Ada
tambahan
variabel
yaitu
pembinaan
dan
peningkatan
kesejahteraan
- Metode
penelitiannya
berbeda
![Page 57: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/57.jpg)
44
H. Kerangka Penelitian
Dibawah ini adalah gambar kerangka pemikiran dalam penelitian ini
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Masalah dan Rumusan Masalah
Pengumpulan Data
Kualita tif
Pengumpulan data
Kuantitatif
Bandingkan dan Hubungkan
INTERPRETASI
Landasan Teori dan Hipotesa
Metode Survei Tringulasi
Kuesioner
Mitra BMT Al fath
Pengurus BMT Al
Fath dan mitra
Analisis Data
Kualitatif
Analisis Data
Kuantitatif (Smart
PLS)
Wawancara,
Review Dokument
dan Obeservasi
![Page 58: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/58.jpg)
45
I. Hubungan Antar Variabel
a. Pengaruh Pembiayaan Terhadap Perkembangan Usaha
Masalah yang sering dihadapi oleh usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM) salah satunya adalah masalah permodalan, untuk mengatasi
masalah permodalan ini adalah pemberian kredit atau pembiayaan yang
berasal dari lembaga keuangan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Linda (2014 : 273) menyatakan bahwa adanya pengaruh
positif dan signifikan antara pemberian pembiayaan murabahah dengan
perkembangan usaha. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Dewi
(2018) menyatakan pembiayaan mudharabah yang diberikan kepada
anggota BMT mampu mengembangkan serta meningkatkan usaha
sehingga mampu meningkatkan pendapatan, profit (keuntungan) dan
tenaga kerja. Pembiayaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja.
Fahrullah (2019) menyatakan pembiayaan murabahah mempengaruhi
perkembangan UMKM di Kecamatan Ngoro. Dari beberapa penelitian
diatas dapat dilihat adanya hubungan antara pembiayaan dengan
perkembangan usaha, meningkatnya pendapatan dikarenakan adanya
tambahan modal pada usahanya sehingga dapat mengembangkan
usahanya. Dari pemaparan diatas hipotesis untuk penelitian ini adalah:
Ha1 : Pembiayaan berpengaruh terhadap perkembangan usaha
![Page 59: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/59.jpg)
46
b. Pengaruh Pembiayaan Terhadap Peningkatan Kesejahteraan
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hapsari (2015 : 810) menyatakan
bahwa pembiayaan produktif yang diberikan BMT berperan dalam
meningkatkan kesejahteraan anggota karena sebagian besar anggota
mengalami peningkatan dalam pemeliharaan lima hal yaitu agama, jiwa,
akal, keturunan dan harta. Meningkatnya kesejahteraan yang dirasakan
oleh anggota dengan meningkatnya pemeliharaan lima kebutuhan sesuai
maqasyid syariah. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh
Effendi (2015 : 42) menyatakan bahwa jumlah pembiayaan yang diambil
berpengaruh signifikan pada peningkatan kesejahteraan nasabah.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Ridwan D.C (2018 : 159)
pembiayaan Murabahah yang diberikan kepada anggota dan usahanya
meningkat, maka dapat meningkatkan pendapatan anggota, sehingga
dapat meningkatkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
demi mencapai kesejahteraan. Dari pemaparan diatas maka hipotesis
untuk penelitian ini adalah:
Ha2 : Pembiayaan berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan
c. Pengaruh Pembinaan Terhadap Perkembangan Usaha
Pembinaan yang dilakukan merupakan wujud pemberdayaan sebagai
dorongan bagi masyarakat untuk mengasah kemampuan yang mereka
miliki serta dapat dijadikan bekal imu pengetahuan dan keterampilan bagi
masyarakat yang ingin atau sedang menjalankan usaha mikro (Hardjanto,
![Page 60: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/60.jpg)
47
2013 : 9). Penelitian yang dilakukan Astari (2017 : 122) pembinaan yang
dilakukan dengan baik akan meminimalisir kegagalan usaha dan hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nulhaqim (2008 : 152)
menyatakan adanya pengaruh yang signifikan antara pembinaan dan
pelatihan dalam menumbuhkan jiwa wirausaha sehingga dapat
meningkatkan kinerja UKM. Begitu juga dengan penelitian Irawati (2018
: 81) yang menyatakan pembinaan berpengaruh secara parsial terhadap
perkembangan usaha kecil. Dari pemaparan diatas maka hipotesis untuk
penelitian ini adalah:
Ha3 : Pembinaan usaha berpengaruh terhadap perkembangan usaha
d. Pengaruh Perkembangan Usaha Terhadap Peningkatan
Kesejahteraan
Menurut Fasilyana (2019 : 56) perkembangan usaha merupakan kondisi
dimana usaha mikro mengalami peningkatan yang lebih baik dan mampu
menunjukkan kesuksesan. Menurut UU Nomor 11 tahun 2009,
kesejahteraan merupakan kondisi terpenuhinya kebutuhan baik,
kebutuhan material, spiritual maupun kebutuhan sosial. Pendapatan akan
mengalami peningkatan apabila modal yang dimiliki mendapatkan
tambahan, baik dari pihak investor maupun pengajuan pembiayaan.
Dengan adanya pembiayaan yang diberikan oleh lembaga keuangan
tentunya akan memberikan tambahan modal bagi UMKM dan akan
mengakibatkan usaha semakin berkembang, sehingga berdampak juga
![Page 61: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/61.jpg)
48
terhadap peningkatan kesejahteraan. Peningkatan kesejahteraan dapat
dilihat dengan terpenuhinya kebutuhan pokok dan kebutuhan tambahan
sehari hari. Hal sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Darma
(2016 : 206) menyatakan bahwa perkembangan usaha berpengaruh
terhadap persepsi peningkatan kesejahteraan. Begitu juga penelitian yang
dilakukan oleh Ridlwan D.C (2018 : 203) menyatakan bahwa
perkembangan usaha berpengaruh pada tingkat kesejahteraan. Dan
penelitian oleh Fasilyana (2019 : 68) yang juga menyatakan hal yang
sama bahwa perkembangan usaha berpengaruh terhadap peningkatan
kesejahteraan. Sehingga hipotesis untuk penelitian ini adalah :
Ha4 : Perkembangan usaha berpengaruh terhadap peningkatan
kesejahteraan.
![Page 62: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/62.jpg)
49
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kombinasi/
campuran (Mixed Method Research) yang merupakan pendekatan penelitian
yang mengkombinasikan antara penelitian kualitatif dengan penelitian
kuantitatif (Creswell J.W, 2010 : 5). Sedangkan menurut Sigiyono (2012 :
404) metode penelitian kombinasi merupakan suatu metode penelitian antara
metode kualitatif untuk digunakan bersama-sama dalam suatu kegiatan
penelitian sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliable
dan objektif.
Menurut Bert dan Lisa (2011 : 21) ada beberapa jenis atau tipe penelitian
campuran ini yaitu : Covergent Parallel Design, kedua Ekplanatory
Sequental Design dan yang ketiga Ekploratory Sequential Design
1. Covergent Parallel Design adalah salah satu tipe model penelitian
dimana implementasi penelitian kuantitatif dan kualitatifnya dilakukan
secara bersama-sama namun terpisah antara satu dan yang lainnya.
2. Ekplanatory Sequental Design merupakan desain penelitian anatara
dimana implementasi antara kuantitatif dan kualitatifnya dilakukan
secara berurutan dengan ketentuan kuantitatifnya dilakukan terlebih
dahulu kemudian dilanjutkan dengan kualitatif.
![Page 63: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/63.jpg)
50
3. Ekploratory Sequential Design, penelitian ini merupakan kebalikan
dari penelitian Ekplanatory Sequental Design yang mana penelitian ini
menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif secara berurutan
dimana pada tahap awal dilakukan dengan menggunakan metode
kualitatif dan dilanjutkan dengan kuantitatif. Hasil penelitian kualitatif
diorientasikan untuk mengeksplorasi sumber atau konsep atau
teoridan data yang didapat guna membangun hipotesis dan kemudian
hipotesis harus diuji kebenarannya menggunakan penelitian kuantitatif.
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian jenis
yang pertama yaitu Covergent Parallel Design dan Dominan Design dengan
pertimbangan tiga hal yaitu waktu (konkuren atau sekuensian), bobot (setara
atau dominan) dan tingkat percampuran data (parsial atau sepenuhnya)
(Creswell J, 2013). Waktu pengumpulan data dilakukan sekaligus dalam
waktu bersamaan (concurent) baik pada saat studi pendahuluan (pra-survey)
maupun pada saat pengumpulan data penelitian. Bobot penelitian lebih
dominan pada penelitian kuantitatif untuk memperoleh data primer yaitu
metode surveydengan kuesioner sebagai instrumen utama dan metode
kualitatif untuk melengkapi dan memperkaya metode primer. Metode
kualitatif menggunakan wawancara semi terstruktur kepada karyawan BMT.
Data kuantitatif dan kualitatif yang telah dikumpulkan selanjutnya
dianalisis untuk digabungkan dan dibandingkan sehingga dapat ditemukan
data kualitatif mana yang memperkuat, memperluas maupun menggugurkan
data kuantitatif.
![Page 64: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/64.jpg)
51
Penelitian ini menggunakan pengamatan dengan cakupan waktu yang
bersifat cross sectional atau shot dimana data ditampilkan langsung ditempat
kejadian secara empirik pada satu waktu (Malhotra 2010). Rentang waktu
penelitian dilakukan pada bulan April 2020 hingga bulan Juni 2020.
B. Teknik Penentuan Sampel
Populasi adalah jumlah keseluruhan obyek yang karakteristiknya hendak
diduga. Populasi dalam penelitian ini adalah UMKM yang merupakan mitra
BMT Al Fath IKMI. Total keseluruhan mitra pembiayaan BMT Al Fath
IKMI di kantor pusat pada tahun 2019 adalah sebanyak 2.167 orang. Namun
jumlah itu adalah total keseluruhan mitra pembiayaan BMT tidak dijelaskan
pembiayaan yang bersifat produktif ataupun konsumtif, sedangkan yang
menjadi sampel dalam penelitian ini adalah mitra yang menerima pembiayaan
untuk kegiataan produktif untuk itu peneliti menetapkan sampel dengan
menggunakan rumus seperti yang dijelaskan dibawah ini (Ibnu, 2008 : 19):
n =
n =
n =
n = 96,04
n = 96
Dimana
n = jumlah sampel
![Page 65: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/65.jpg)
52
z = tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 95%
pada penentuan ini z ini pada α = 0,5 adalah 1,96
Moe = Margin Of Eror, yaitu tingkat kesalahan yang dapatditoleransi,
ditetapkan sebesar 10%
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh diatas, maka jumlah sampel yang
diteliti adalah sebesar 96,04 responden. sehingga responden yang akan
menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 96 orang.
Menurut Sugioyono (2006 : 89) sampel merupakan sebagian dari jumlah
karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Karena itu tidak semua data dan
informasi akan di proses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti
melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya. Adapun
teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling, yaitu salah satu teknik sampling non probability sampling dimana
peneliti memnetukan pengambilan sampel dengan cara pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2016 : 85). Peneliti menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai
dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan
penelitian. Adapun kriteria khususnya adalah sebagai berikut:
1. Mitra BMT Al Fath IKMI
2. Mitra yang mengajukan pembiayaan buat modal usaha
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Pengumpulan data
![Page 66: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/66.jpg)
53
a. Data primer merupakan data yang digunakan dalam penelitian ini
berupa data hasil kuesioner atau data yang diperoleh dengan
memberikan kuesioner online yang disebarkan kepada mitra BMT.
b. Data sekunder digunakan sebagai data tambahan dalam menunjang
analisis. Data sekunder mencakup data kuantitatif, yaitu data
portopolio pembiayaan BMT Al Fath IKMI, berdasarkan jenis
pembiayaan yang disalurkan, data mengenai LKMS BMT dan
proyeksi perkembangan ke depan. Kemudian untuk data lainnya
diperoleh dari literatur-literatur yang berkaitan dengan ekmonomi
syariah, serta ulasan-ulasan para pakar yang dipublikasikan dalam
buletin, jurnal, internet dan media-media lainnya.
2. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah
sebagai berikut:
a. Kuesioner
Merupakan memberikan seperangkat pernyataan atau pertanyaan
tertulis kepada responden untuk di jawab (Sugioyono, 2006 : 199).
Tujuan penyusunan kuesioner adalah untuk memperoleh data yang
relevan dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini teknik
pengumpulan data dengan kuesioner kepada anggota BMT Al Fath
IKMI sebagai responden yang akan menjawab semua item pertanyaan
tertutup, yaitu model pertanyaan tertutup yaitu model pertanyaan
![Page 67: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/67.jpg)
54
tersebut telah disajikan jawabannya, sehingga responden hanya
memilih dari alternative jawaban yang sesuai dengan pendapat atau
pilihannya. Dari jawaban daftar pertanyaan yang diajukan pada
responden diolah dengan skala likert. Skala likert merupakan skala
yang yang digunakan untuk mengukur sikap dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugioyono, 2016 :
134). Dengan preferensi jawaban seperti dibawah ini:
Tabel 3.2
Skala likert
Jawaban Skor
Sangat mudah 4
mudah 3
sulit 2
Sangat sulit 1
Dalam kuesioner ini terdapat beberapa preferensi jawaban yang
berbeda beda, namun dengan bobot jawaban seperti dijelaskan diatas.
b. Wawancara
Menurut Tukiran (2012 : 207) wawancara adalah mendapatkan
informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden. Dalam
hal ini pewawancara harus menciptakan suasana yang santai tapi
serius artinya bahwa wawancara dilakukan dengan sungguh-sungguh,
tetapi tidak kaku pada saat wawancara. Wawancara akan dilakukan
kepada pengurus ataupun karyawan BMT dan juga mitra yang
nantinya akan menjadi data kualitatif untuk melengkapi penelitian ini.
Poin-poin wawancara sebagai berikut:
![Page 68: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/68.jpg)
55
1. wawancara dengan karyawan BMT yang meliputi tentang:
a) Variabel pembiayaan: Jenis pembiayaan, syarat
pembiayaan, sistem bagi hasil, dan kendala dalam
menyalurkan pembiayaan
b) Variabel pembinaan: ketersediaan sarana dan prasarana,
jalinan kerja sama dengan institusi lain, ketersediaan dana
dalam pembinaan, dan kendala dalam melakukan
pembinaan
2. wawancara dengan mitra BMT yang meliputi tentang:
a) variabel pembiayaan : berapa kali mengajukan pembiayaan,
proses angsuran, sanksi yang diberikan oleh BMT saat
keterlambatan, manfaat apa yang dirasakan setelah
mendapatkan pembiayaan
b) variabel pembinaan : berapa kali mengikuti pembinaa, apa
saja yang dijelaskan saat pembinaan, manfaat apa yang
disarakan saat mengikuti pembinaan
c. Studi Dokumentasi
Dokumentasi berarti barang yang tertulis, metode dokumentasi
berarti cara pengumpulan data dengan mencatat data-data yang sudah
ada. Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatat buku, surat, dokumen-dokumen penting
dan sebagainya.
![Page 69: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/69.jpg)
56
D. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data primer. Data
primer menurut Hermawan (2006 : 168) merupakan data yang dikumpulkan
secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah dan tujuan penelitian
yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal
dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survei ataupun
observasi. Pengumpulan data utama dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner, yang selanjutnya kuesioner itu disebar secara online kepada
anggota BMT Al Fath. Untuk memperkuat dan mengecek validitas data hasil
kuesioner tersebut peneliti melakukan observasi atau wawancara kepada
responden yang telah diberikan angket tersebut ataupun orang lain yang
memahami masalah yang diteliti.
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau sesuatu yang menjadi
titik perhatian. Variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel dependen dan
variabel independen. Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang
nilainya tergantung dari nilai variabel lainnya (Y) dan variabel Independen
(bebas) adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain (X)
1. Pembiayaan sebagai variabel independen (bebas) atau variabel X1
2. Pembinaan juga sebagai variabel independen (bebas) atau variabel X2
3. Perkembangn usaha sebagai variabel dependen (terikat) atau variabel Y1
![Page 70: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/70.jpg)
57
4. Peningkatan kesejahteraan juga sebagai variabel independen (terikat) atau
variabel Y2
Dari penjelasan diatas maka variabel penelitian dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Tabel 3.3
Variabel Penelitian
Variabel
Penelitian
Definisi Indikator Referensi
Pembiayaan
(Variabel bebas/
X1)
Pemberian dana oleh
pihak yang kelebihan
dana kepada pihak
yang kekurangan
dana (Sholeh, 2015)
1. Sumber Modal
2. Kemudahan
akses dan
prosedur yang
tidak berbelit
belit
3. Margin/ Bagi
hasil yang
kompetitif
4. Sistem
pembayaran
fleksibel
5. Informasi yang
mudah didapat
(Kementrian
Perdagangan ,
2013)
Kementrian
Perdagangan
2013
Pembinaan
(variabel bebas/
X2)
Suatu proses atau
pengembangan yang
mencakup urut
urutan pengetian,
diawali dengan
mendirikan,
menumbuhkan,
memelihara
pertumbuhan tersebut
yang disertai dengan
usaha usaha
1. Pendampingan
2. Pengawasan
3. Solusi yang
diberikan oleh
BMT
(Fasilyana,
2019)
Tika Fasilyana
DKK 2019
![Page 71: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/71.jpg)
58
perbaikkan,
penyempurnaan dan
mengembangkan.
(Harianto, 2013)
Perkembangan
Usaha (Variabel
terikat/Y1)
suatu usaha yang
dalam perjalanannya
terdapat perubahan
yang lebih baik dari
segi peningkatan
omset penjualan dan
peningkatan
pendapaatan.
(Darma, 2016)
1. Peningkatan
omzet penjualan
2. Peningkatan
pendapatan
3. Peningkatan aset
usaha
(Yuliani, 2019)
Yuliani, Zainul
Fuad dan
Nurasiah, 2019
Peningkatan
Kesejahteraan
(variabel
terikat/Y2)
Kondisi dimana
seseorang atau
sekelompok orang
sudah terpenuhi
standar kebutuhan
miimumnya
termasuk rasa aman
dan baik serta
terpenuhinya
kebituhan psikis dan
sosialnya.
(Fasilyana, 2019)
1. Pemenuhan
kebutuhan
pokok
2. Kebutuhan
tambahan
3. Kebutuhan
pendidikan
4. Kebutuhan
kesehatan
5. Kebutuhan
sosial
6. Kebutuhan
spiritual
7. Kebutuhan
investasi
(menabung)
(Darma, 2016)
Fitriani
Prastiawati dan
Emile Satia
Darma, 2016
![Page 72: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/72.jpg)
59
F. Partial Least Square (PLS)
Structural Equation Modelling (SEM) merupakan suatu metode yang
digunakan untuk menutup kelemahan yang terdapat pada metode regresi.
Menurut para ahli metode penelitian Structural Equation Modelling (SEM)
dikelompokkan menjadi dua pendekatan yaitu pendekatan Covariance Based
SEM (CBSEM) dan Variance Based SEM atau Partial Least Square (PLS).
Partial Least Square merupakan metode analisis yang powerfull yang mana
dalam metode ini tidak didasarkan banyaknya asumsi. Pendekatan (Partial
Least Square) PLS adalah distribution free (tidak mengasumsikan data
tertentu, dapat berupa nominal, kategori, ordinal, interval dan rasio) (Ghozali
I. , 2008, p. 17).
Tujuan dari penggunaan (Partial Least Square) PLS yaitu untuk
melakukan prediksi. Yang mana dalam melakukan prediksi tersebut adalah
untuk memprediksi hubungan antar konstruk, selain itu untuk membantu
peneliti dalam penelitiannya untuk mendapatkan nilai variabel laten yang
bertujuan untuk melakukan pemprediksian. Variabel laten adalah linear
agregat dari indikator-indikatornya. Weight estimate untuk menciptakan
komponen skor variabel laten didapat berdasarkan bagaimana inner model
(model struktural yang menghubungkan antar variabel laten) dan outer model
(model pengukuran yaitu hubungan antar indikator dengan konstruknya)
dispesifikasi. Hasilnya adalah residual variance dari variabel dependen
(kedua variabel laten dan indikator) diminimumkan (Ghozali I. , 2008, p. 19).
![Page 73: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/73.jpg)
60
Estimasi parameter yang didapat dengan PLS (Partial Least Square)
dapat dikategorikan sebagai berikut: Kategori pertama, adalah weight
estimate yang digunakan untuk menciptakan skor variabel laten. Kedua
mencerminkan estimasi jalur (path estimate) yang menghubungkan variabel
laten dan antar variabel laten dan blok indikatornya (loading). Kategori ketiga
adalah berkaitan dengan means dan lokasi parameter (nilai konstantaregresi)
untuk indikator dan variabel laten. Untuk memperoleh ketiga estimasi
tersebut, PLS (Partial Least Square) menggunakan proses iterasi tiga tahap
dan dalam setiap tahapnya menghasilkan estimasi yaitu sebagai berikut
(Ghozali I. , 2008, p. 19):
1. Menghasilkan weight estimate
2. Menghasilkan estimate untuk inner model dan outer model
3. Menghasilkan estimate means dan lokasi (kontanta)
Dalam metode PLS (Partial Least Square) teknik analisa yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Inner Model
Inner model merupakan model yang menggambarkan hubungan
yang ada di antara variabel laten berdasarkan substantive theory. Inner
model biasa disebut sebagai inner relation atau structural model. Model
persamaan inner model sebagai berikut:
ε = β0 + βε + Γξ + δ
![Page 74: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/74.jpg)
61
Keterangan:
e = vektor variabel laten endogen (dependen)
ξ = vektor variabel laten eksogen (independen)
δ = vektor residual (unexplained variance)
Oleh karena PLS didesain untuk model rekursif, atau sering disebut
causal chain system, maka model rekursif dari PLS adalah sebagai
berikut:
εj = Σβji εi + Σ γjb ξb + δj
Keterangan:
βji = koefisien jaluryang menghubungkan predictor endogen
γjb = koefisien jalur yang menghubungkan predictor eksogen
i…b = indeks range sepanjang i dan b
j = jumlah variabel laten endogen
δj = inner residual variabel
2. Outer Model
Outer model adalah model yang menggambarkan hubungan antara
variabel laten dengan indikatornya. Outer model biasa disebut sebagai
outer relation atau measurement model.Pada outer model terdapat dua
model yaitu model indikator refleksif dan model indikator formatif.
Model refleksif sering disebut juga sebagai principal factor model yang
berarti variabel manifest dipengaruhi oleh variabel laten. Persamaan
model indikator refleksif adalah sebagai berikut
![Page 75: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/75.jpg)
62
x = λ xξ + εx
y = λ yε + εy
Dimana x dan y adalah indikator untuk variabel laten eksogen (ξ)
dan variabel laten endogen (ε). Sedangkanλx dan λymerupakan matriks
loading yang menggambarkan seperti koefisien regresi sederhana yang
menghubungkan variabel laten dengan indikatornya.
Model formatif merupakan kebalikan dari model refleksif dimana
model formatif mengasumsikan bahwa variabel manifes mempengaruhi
variabel laten. Arah hubungan kausalitas mengalir dari variabel manifes
ke variabel laten. Persamaan model indikator formatif adalah sebagai
berikut:
ξ = ΠξXi + δξ
ε = ΠεYi + εε
Dimana ξ, ε, X, dan Y sama dengan persamaan sebelumnya.
Dengan Πx dan Πy adalah seperti koefisien regresi berganda dari
variabel laten terhadap indikator, sedangkan δξdanεεadalah residual dari
regresi.
Menurut Jarvis, Mackanzie dan Podsakoff (2003) dalam Ghozali
(2011, p. 13), terdapat beberapa kriteria untuk menemukan formatif
model atau refleksif model, yaitu:
a. Apabila terjadi perubahan pada variabel laten, maka variabel
manifes pada model formatif tidak akan mengalami perubahan,
![Page 76: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/76.jpg)
63
sedangkan pada model refleksif akan mengakibatkan adanya
perubahan pada variabel manifes,
b. Apabila terjadi perubahan pada variabel manifest, maka variabel
laten pada model formatif mengalami perubahan, sedangkan pada
model refleksif tidak akan mengakibatkan adanya perubahan pada
variabel laten,
c. Arah kausalitas pada model formatif dari variabel manifest ke
variabel laten sedangkan arah kausalitas pada variabel refleksif dari
variabel laten ke variabel manifes,
d. Kemiripan content pada variabel manifes di model formatif tidak
harus sama atau mirip, sedangkan variabel manifest pada model
reflesif harus memiliki content yang sama atau mirip,
e. Pada model formatif tidak memiliki kovarian antar variabel
manifest, sedangkan pada model refleksif diharapkan ada kovarian
antar variabel manifes.
G. Kriteria Penilaian
Dalam penggunaannya, PLS memiliki beberapa evaluasi terhadap model
structural dan model pengukuran yang ada. Dalam evaluasi model
pengukuran, dilakukan uji convergent validity, discriminant validity,
composite reability, dan average variance extracted.Sedangkan dalam
evaluasi model pengukuran dilakukan uji R-squared (R2) dan uji estimasi
koefisien jalur.
![Page 77: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/77.jpg)
64
1. Convergent Validity
Convergent validity digunakan untuk mengukur besarnya korelasi
antara variabel laten dengan variabel manifes pada model pengukuran
refleksif. Dalam evaluasi convergent validity dapat dinilai berdasarkan
korelasi antara item score / component score dengan construct score.
Menurut Chin (1998) dalam Ghozali (2012 : 25), suatu kolerasi dapat
dikatakan memenuhi convergent validity apabila memiliki nilai loading
sebesar lebih besar dari 0,5 sampai 0,6.
2. Discriminant Validity
Disriminant validity dari model pengukuran refleksif dapat
dihitung berdasarkan nilai cross loading dari manifes terhadap masing-
masing variabel laten. Jika korelasi antara variabel laten dengan setiap
indikatornya (variabel manifes) lebih besar daripada korelasi dengan
variabel laten lainnya, maka variabel laten tersebut dapat dikatakan
memprediksi indikatornya lebih baik daripada variabel laten lainnya.
Selain itu, discriminant validity juga dapat dihitung dengan
membandingkan nilai square root of average extracted (AVE). Apabila
nilai √AVE lebih tinggi daripada nilai korelasi di antara variabel laten,
maka discriminant validity dapat dianggap tercapai. Discriminant validity
dapat dikatakan tercapai apabila nilai AVE lebih besar dari 0,5. Cara
untuk menghitung nilai AVE ada sebagai berikut:
![Page 78: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/78.jpg)
65
AVE = ∑λ12
∑λ12+ ∑1varɛ(1)
Dimana λ1 adalah loadingfactor (convergent validity), dan ɛ(1) = 1-λ12.
3. Composite Reability
Variabel laten dapat dikatakan memiliki realibilitas yang baik
apabila nilai composite reability lebih besar dari 0,6. Cara untuk
composite reliability adalah sebagai berikut:
pc = (∑λ12)
(∑λ1)2 + ∑1varɛ(1)
Dimana λ1 adalah loadingfactor (convergent validity), dan ɛ(1) = 1-λ12.
Ghozali (2011) menyatakan bahwa pengukuran ini dapat digunakan
untuk mengukur reabilitas dan hasilnya lebih konservatif dibandingkan
nilai composite reability (pc).
4. R-squared (R2)
Pengujian R-squared (R2) merupakan cara untuk mengukur tingkat
Goodness of Fit (GOF) suatu model structural. Nilai R-squared (R2)
digunakan untuk menilai seberapa besar pengaruh variabel laten
independen tertentu terhadap variabel laten dependen. Menurut Chin
dalam Ghozali (2012), hasil R2 sebesar 0,67 mengindikasikan bahwa
model dikategorikan baik. Hasil R2 sebesar 0,33 menginidikasikan bahwa
![Page 79: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/79.jpg)
66
model dikategorikan moderat. Sedangkan hasil R2 sebesar 0,33
mengindikasikan bahwa model dikategorikan lemah.
5. Uji Signifikansi
Uji signifikansi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel terhadap variabel terikat. Uji signifikansi pada model
PLS, variabel bebas yang dimaksud adalah variabel laten eksogen dan
variabel terikat yang dimaksud adalah variabel laten endogen. Nilai
estimasi untuk hubungan jalur dalam inner model digunakan untuk
mengetahui signifikansi dari hubungan-hubungan antar variabel laten.
Nilai signifikan dapat diperoleh dengan prosedur boostrapping yang
dikembangkan oleh Geisser & Stone.
Hipotesis yang digunakan pada uji signifikansi adalah:
H0 = variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat
H1 = variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat
Statistik uji yang digunakan adalah:
T statistic = bj
S(bj)
Dimana bj adalah nilai dugaan βjdan S(bj) standar error bj.
Daerah penolakan yang digunakan adalah:
H0 ditolak apabila |T statistik| > Tα, df atau p-value < α.
![Page 80: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/80.jpg)
67
BAB IV
TEMUAN PENELIITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat BMT Al Fath IKMI
BMT Al Fath didirikan dan diresmikan pada tanggal 13 oktober 1996.
Landasan dasar didirikannya BMT Al Fath ini dikarenakan melihat
permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat. Dari sisi ekonomi
kondisi riil masyarakat kita belum dapat hidup secara layak dan mapan,
sering terjerat rentenir, tidak adanya lembaga yang dapat membantu
untuk meningkatkan pendapatan mereka, tidak punya sisi tawar menawar
dengan pihak lain dan kondisi lainnya yang serba tidak menguntungkan
bagi masyarakat kecil. Padahal potensi yang dimiliki oleh mereka yang
dikelola oleh sistem kebersamaan, maka dapat meningkatkan ekonomi
mereka. Atas dasar itulah BMT Al Fath didirikan yang dirintis oleh 25
orang pendiri dengan modal awal terkumpul Rp 5.000.000,00.
BMT Al Fath IKMI merupakan lembaga keuangan mikro syariah
yang notabennya adalah lembaga keuangan aset umat dengan prinsip
operasionalnya mengacu prinsip-prinsip syariat umat Islam. BMT Al
Fath IKMI dibentuk dengan upaya memberdayakan umat secara
kebrsamaan melalui kegiatan simpanan dan pembiayaan serta kegiatan-
kegiatan lain yang berdampak pada peningkatan ekonomi anggota dan
mitra binaan ke arah yang lebih baik, lebih aman, serta lebih adil.
![Page 81: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/81.jpg)
68
Pada awal masa berdirinya walau dengan modal, informasi,
pengetahuan, dan pengalaman yang sangat minim, namun tidak
mengendorkan semangat untuk menjalankan BMT Al Fath IKMI. Pada
awalnya masyarakat sekitar masih merasa khawatir untuk menjadi
anggota dan menyimpan dananya di BMT Al Fath IKMI bahkan ada
kekhawatiran dan ketakutan jika dana yang disimpan di BMT Al Fath
IKMI akan hilang dan tidak dapat ditarik kembali. Namun dengan
kesabaran, keuletan dan keteguhan, para pengurus dan pengelola terus
memberikan pemahaman tentang fungsi dan peran BMT, alhamdulillah
lambat laun kepercayaan masyarakat kepada BMT mulai bertambah.
Pada perkembangannya saat ini BMT Al Fath sudah memiliki 4
cabang dan 3 kantor milik sendiri. Kantor cabang utama merupakan
kantor pusat BMT Al Fath IKMI yang berlokasi di Jl. Aria Putra No 7
Kedaung, Pamulang 3 kantor cabang lainnya berlokasi di Legoso,
Jombang dan Pondok Aren (BMT Al Fath IKMI, 2019).
2. Visi dan Misi BMT Al Fath IKMI
Sebagai lembaga yang mengemban misi sosial, divisi Baitul Maal
dikelola secara terpisah agar dapat berjalan secara optimal melayani
umat. Begitu juga lembaga bisnis, divisi Baitul Tamwil dikelola oleh
tenaga muslim yang profesional dibidang keuangan, yang insyaallah akan
menampilkan lembaga keuangan syariah yang sehat, berkualitas dan
memenuhi harapan umat.
![Page 82: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/82.jpg)
69
a. Visi BMT Al Fath IKMI
Menjadi koperasi Syariah yang terbaik.
b. Misi BMT Al Fath IKMI
1) Meningkatkan potensi ummat sehingga mampu berperan
sebagai khalifah Allah yang beroperasi pada pengembangan
dan pemberdayaan ummat menuju kepada masyarakat yang
mandiri serta Islami.
2) Menjalankan kegiatan simpan pinjam dan pembiayaan
syariah secara efektif, efisien dan transaparan dan akuntanbel
3) Menjalin kerjasama usaha yang halal dan saling
menguntungkan dengan berbagai pihak
3. Fungsi dan Tujuan BMT Al Fath IKMI
a. Fungsi
Menjalin ukhuwah islamiyah (persaudaraan Islam) melalui
pemungutan dan penyaluran Zakat, Infaq, dan Shadaqah serta
memasyarakatkannya, dan menjunjung pemberdayaan umat melalui
program pemberian modal nagi pedagang ekonomi lemah, pemberian
bea siswa dan santunan bagi kaun dhuafa.
b. Tujuan
Meningkatkan kesejahteraan jasmani dan rohani serta mempunyai
posisi tawar (daya saing) anggota dan mitra binaan juga masyarakat
![Page 83: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/83.jpg)
70
pada umumnya melalui kegiatan pendukung lainnya. (BMT Al Fath
IKMI, 2019).
4. Struktur Organisasi
Tabel 4.1
Struktur Organisasi BMT Al Fath IKMI
Dewan Pengawas Syariah
Ketua Drs. H. Mustakim Kurdi,M. A
Anggota Drs. H. Yahya Harun Al Rasyid
Pengawas
Plt Ketua Drs. H. Mustakim Kurdi, M.A
Anggota H. Kapsulani, S.E.,M.M.
Drs.H.R.Prastowo Sidih,S.H.,M.H.,M.Kn
H. faridi Syahdana, S.E
Pengurus
ketua Drs. H.Budiyono, M.Pd.
Wakil Bid. Pembiayaan dan
umum
H. Adbdul Rohim
Wakil Bid. Sumber Daya
Insani
H. Imam Turmudzi, Ms.
Sekretaris H. Z. Arifin Listanto
Bendahara H. Djaelani
Pengelola
Manajer Saimin
Kepala Cabang Utama Robi Sugara
Kepala Cabang Jombang Cecep Nurjaya
Kepala Cabang Legoso Supriyanto
Kepala Cabang pondok Aren Hery Rusmantoro
sumber: (BMT Al Fath IKMI, 2019)
5. Produk dan Layanan BMT Al Fath IKMI
a. Penghimpunan Dana (Funding)
1) Akad Wadiah (Titipan)
![Page 84: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/84.jpg)
71
TAWAKAL (Tabungan Wadiah BMT Al Fath IKMI) adalah
tabungan dengan akad wadiah/titpan, dimana mitra menitipkan
dananya di BMT AL Fath IKMI, yang mana dana ini akan dijaga
keamanannya. BMT AL Fath IKMI tidak wajib memberikan bagi
hasil kepada penabung, tetapi BMT Al Fath IKMI boleh
memberikan bonus sesuai dengan kemampuan BMT.
2) Akad Mudharabah
a) SIDIK (Tabungan Pendidikan) yaitu simpanan pendidikan
diperuntukan untuk dana pendidikan putra/putri mitra.
Penarikan dilakukan dua kali dalam satu tahun. Dari
keuntungan pengelola usaha mitra dapat membagi hasil sesuai
dengan nisbah yang disepakati.
b) Simpanan Idul Fitri yaitu simpanan yang diperuntukan untuk
persiapan biaya mudik/ lebaran idul fitri mitra. Penarikan
dilakukan hanya satu kali (satu bulan sebelum idul fitri). Dari
keuntungan mengelola usaha mitra dapat membagi keuntunga
sesuai dengan nisbah yang disepakati.
c) Simpanan Walimah/ Nikah yaitu simpanan yang diperuntukan
bagi mitra yang bermaksud ingin merencanakan pernikahan
atau bagi mitra yang ingin menikahkan putra/ putrinya.
Penarikan dilakukan satu kali pada saat satu bulan menjelang
pernikahan. Dari keuntungan pengelolaan usaha mitra dapat
membagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati.
![Page 85: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/85.jpg)
72
d) Simpanan Qurban yaitu simpanan yang diperuntukan bagi
mitra yang hendak melaksanakan inadah qurban. Penarikan
simpanan ini dilakukan satu kali dalan setahun yaitu sebulan
menjelang hari raya qurban. Dari keuntungan pengelolaan
usaha, mitra dapat membagi hasil sesuai dengan nisbah yang
disepakati.
e) Simpanan Haji dan Umroh yaitu simpanan yang diperuntukan
bagi mitra yang merencanakan ibadah haji atau umroh.
Penarikan hanya dapat dilakukan untuk kebutuhan haji atau
umroh. Dari keuntungan pengelolaan usaha, mitra dapat
membagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati.
f) TABAH (Tabungan Berjangka Al Fath) yaitu produk
tabungan berjangka dengan akad mudharabah. Tabungan
diberlakukan sebagai investasi, dan mendapatkan bagi hasil
sesuai dengan nisbah yang disepakati. Penarikan hanya dapat
dilakukan sesuai dengan jumlah jatuh tempo. Pilihan jangka
waktunya adalah 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, dan 12 bulan.
b. Produk Penyaluran Dana
BMT Al Fath IKMI menyalurkan dana mitra dan calon mitra dalam
bentuk:
1) Pembiayaan Mudharabah yaitu pembiayaan dengan pola
kerjasama dimana sumber modal 100% dari BMT (Sahibul Maal)
![Page 86: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/86.jpg)
73
dan mitra sebagai pengelola (Mudharib). Keuntungan usaha dibagi
sesuai dengan nisbah yang disepakati
2) Pembiayaan Musyarakah yaitu pembiayaan dengan pola
kerjasama dimana sumber modal dari dua belah pihak yaitu BMT
dan mitra. Keuntungan diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah
yang disepakati. Jika usaha rugi bukan karena salah kelola,
kerugian ditanggung bersama sesuai porsi modal.
3) Pembiayaan Ijarah yaitu pembiayaan sewa menyewa manfaat
suatu barang/ jasa antara BMT dengan mitra. Harga sewa dan
jangka waktu sewa sesuai dengan kesepakatan.
4) Pembiayaan Murabahah yaitu pembiayaan dengan sistem jual beli
barang antara BMT dengan Mitra seharga perolehan ditambah
keuntungan/ margin yang disepakati. Pembayaran diangsur sesuai
dengan kesepakatan dan harga tetap sampai pembiayaan lunas.
c. Syarat Pengajuan Pembiayaan
Untuk mengajukan pembiayaan di BMT Al Fath IKMI harus
memenuhi syarat syarat dibawah ini:
1) Telah menjadi mitra BMT Al Fath IKMI dengan penyetoran
simpanan pokok Rp 10.000, sukarela Rp 25.000, admin
pembukaan 1 kali Rp 5.000 dan simpanan wajib sesuai pilihan.
2) Bagi wirausaha, usaha telah berjalan minimal 1 tahun
3) Mengisi formulir permohonan pembiayaan dengan lampiran:
![Page 87: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/87.jpg)
74
a) FC KTP 3 lembar suami-istri, KK dan Surat Nikah
b) Fasfoto berwarna terbaru 3 x 4 cm, 2 lembar suami-istri
c) FC jaminan (BPKB+STNK, SHM/SHGB/AJB AKTA
HIBAH + SPPT PBB tahun terkhir)
d) Bagi pegawai, + FC SK Pegawai, slip gaji asli 3 bulan
terkhir/ mutasi buku bank
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Deskripsi Data
Data dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara
online dan juga kuesioner langsung. pemberian kuesioner online kepada
responden berhubung dengan adanya wabah corona. Selain kuesioner
online penulis juga memberikan kuesioner secara langsung kepada
responden dan menitipkan kuesioner di BMT. Penyebaran kuesioner ini
dilakukan dari bulan mei hingga bulan juni 2020. Kuesioner diberikan
berupa hasil cetakan yang rapih. Pada bagian awal disertakan surat
pendahuluan dari penelitian yang berisikan indentitas penelitian serta
tujuan penelitian. Dimaksudkan untuk membangun hubungan dengan
responden dan memotivasi responden agar menjawab pertanyaan dalam
kuesioner dengan sepenuh hati dan antusias.
Pada tahap pertama, penyebaran kuesioner secara online sebanyak
40 kuesioner kemudian di ikuti dengan penyebaran kuesioner secara
![Page 88: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/88.jpg)
75
langsung sebanyak 60 kuesioner. Untuk lebih jelasnya mengenai data
sampel dalam penelitian ini akan disajikan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.2
Data sampel penelitian
No Keterangan Jumlah Presentase
1 Jumlah kuesioner yang disebar 100 100%
2 Jumah kuesioner yang tidak kembali 7 7%
3 Jumlah Kuesioner yang tidak diisi lengkap 13 13%
4 Jumlah Kuesioner yang tidak memenuhi
kriteria sebagai sampel
10 10%
4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 70 70%
Sumber : Data Primer diolah 2020
Pada tabel diatas dijelaskan jumlah kuesioner yang disebar
sebanyak 100 kuesioner dan yang tidak kembali sebanyak 7 kuesioner,
sedangkan kuesioner yang tidak disii secara lengkap 13, kemudian
kuesioner tidak memenuhi kriteria sebagai sampel berjumlah 10
kuesioner. Dan akhirnya kuesioner yang dapat diolah sebanyak 70
kuesioner.
2. Profil Responden Penelitian
Sebelum menganalisa terlebih dahulu akan dijabarkan karakteristis
responden yang digunakan untuk melengkapi serta memperkuat
penelitian ini. Karakteristik ini meliputi jenis kelamin, usia, status
pernikahan, pendidikan terkahir, dan lama menjadi mitra. Adapun
gambaran responden pada penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Karakteristik Responden menurut Jenis kelamin
![Page 89: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/89.jpg)
76
Dibawah ini adalah tabel tentang profil responden berdasarkan jenis
kelamin:
Tabel 4.3
Responden Menurut Jenis Kelamin
Keterangan Jumlah Persentase
Laki-laki 29 41
Perempuan 41 59%
Total 70 100%
Sumber: data primer diolah 2020
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa responden dalam
penelitian ini di dominasi oleh perempuan dengan jumlah responden
41 responden (59%) dari 70 responden yang ditetapkan dan sisanya 29
responden (41%) adalah laki-laki.
b. Karakteristik Responden menurut Usia
Dibawah ini adalah tabel profil responden berdasarkan usia:
Tabel 4.4
Karakteristik Responden menurut Usia
Katerangan Jumlah Persentase
20-35 Tahun 21 30%
35-50 Tahun 43 61%
> 50 Tahun 6 9%
Total 70 100%
Sumber : data diolah 2020
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa usia responden dalam
penelitian ini di dominasi pada usia 35-50 tahun dengan jumlah
responden 43 responden (61%) dari 70 responden yang ditetapkan,
dan sisanya masing masing untuk usia 20-35 tahun sebanyak 21
responden (30%) , dan diatas 50 tahun ada 6 responden (9%).
c. Karakteristik Responden menurut Status Pernikahan
![Page 90: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/90.jpg)
77
Dibawah ini adalah tabel profil responden berdasarkan status
pernikahan:
Tabel 4.5
Responden berdasarkan Status Pernikahan
Keterangan Jumlah Persentase
Belum Menikah 5 7%
Sudah Menikah 52 74%
Duda/Janda 13 19%
Total 70 100%
Sumber : Data primer diolah 2020
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden didominasi dengan
status menikah sebanyak 52 responden (74%) dari total responden
yang ditentukan yaitu 70 responden, sisanya belum menikah sebanyak
5 responden (7%) dan duda/ janda sebanyak 13 responden (19%)
d. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
Dibawah ini adalah tabel profil responden berdasarkan pendidikan
terakhir:
Tabel 4.6
Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
Keterangan Jumlah Persentase
SD 8 11%
SMP 20 29%
SMA 29 41%
S1 / Diploma 10 14%
S2/S3 3 4%
Total 70 100%
Sumber : Data primer diolah 2020
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian
ini didominasi oleh orang-orang tingkat pendidikan SMA dengan
jumlah 29 responden (41%) dari total responden yang ditetapkan yaitu
![Page 91: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/91.jpg)
78
70 responden, dan sisanya SD sebanyak 8 responden (11%), SMP
sebanyak 20 responden (29%) ,S1/ Diploma sebanyak 10 responden
(14%) dan untuk S2/S3 sebanyak 3 responden (4%).
e. Karakteristik Responden bedasarkan Lama Menjadi Mitra
Dibawah ini adalah tabel profil responden berdasarkan lama menjadi
mitra:
Tabel 4.7
Responden berdasarkan Lama Menjadi Mitra
Keterangan Jumlah Persentase
2-5 Tahun 32 46%
5-8 Tahun 33 47%
Lebih dari 8 Tahun 5 7%
Total 70 100%
Sumber: data primer diolah
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden dalam penelitian
ini telah menjadi mitra BMT Al Fath IKMI didominasi oleh
responden 5-8 Tahun yaitu sebanyak 33 responden (47%) dari total
responden yang ditetapkan yaitu 70 responden, kemudian sisanya
untuk 2-5 tahun sebanyak 32 responden (46%) dan lebih dari 8 tahun
sebanyak 5 responden (7%)
3. Hasil Uji PLS
SmartPLS version 3.0 PLS (Partial Least Square) sendiri
merupakan bagian dari permodelan SEM (Structure Equation
Modelling). PLS digunakan untuk memperkirakan kuadrat terkecil
persial model-model regresi atau dikenal dengan proyeksi terhadap
struktur laten. PLS adalah teknik prediktif yang merupakan alternatif
![Page 92: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/92.jpg)
79
untuk regresi kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Square/OLS),
korelasi kanonik atau permodelan persamaan struktural (Structure
Equation Modeling/SEM). PLS menggunakan fitur-fitur dari analisis
komponen utama dan regresi berganda. Menurut Sarwono (2013)
prosedur penggunaan PLS dilakukan dalam dua tahap: pertama dengan
mengelurkan serangkaian faktor laten yang menjelaskan sebanyak
mungkin konvarians antara variabel independen dan dependen. Kedua,
memprediksi nilai dari variabel dependen dengan menggunakan
dekomposisi variabel independen.
PLS merupakan suatu alternatif untuk menggunakan analisis sem
dimana data tidak harus didistribusikan normal, oleh karena itu PLS
dikenal juga sebagai teknik permodelan lunak dimana persyaratan-
persyaratannya tidak seketat yang ada pada SEM., misalnya dalam skala
pengukuran, ukuran sampel dan distirbusi residual. Pada PLS nilai-nilai
variabel laten diestimasi sesuai dengan kombinasi linier dari variabel-
variabel manifes/ indikator yang terkait dengan variabel laten tersebut
serta diperlukan sebagai pengganti variabel manifes tersebut jika SEM
mensyaratkan data dengan distribusi normal, maka PLS mengijinkan data
yang tidak terdistribusi normal digunakan dengna prosedur ini. Tujuan
utama menggunakan PLS ialah memaksakan varian variabel laten
endogenous/ dependen yang dijelaskan. Hal ini berlawanan dengan SEM
yang berbasis kovarian yang bertujuan untuk memproduksi matriks
![Page 93: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/93.jpg)
80
kovarian yang didasarkan teori tanpa berfokus pada varians yang
dijelaskan.
a. Perencanaan Model Struktural (Inner Model)
Perancangan model struktural atau inner model menggambarkan
hubungan kausal antar variabel laten yang dibangun berdasarkan
subtansi teori (Hartono, 2015 : 188) berikut perancangan inner
model dengan menggunakan software SmartPLS 3.0
Gambar 4.1
Perencanaan Inner Model
Sumber: Hasil pengolahan data primer 2020
b. Perencanaan Model Pengukuran (Outer Model)
Perencanaan model pengukuran atau outer model menggambarkan
hubungan antara blok indikator dengan variabel laten (Hartono, 2015
: 188). Sifat indikatornya dari masing-masing konstruk pada
penelitian ini adalah reflektif. Hal ini dapat dilihat dari variabel
Pembiayaan (PB), Pembinaan (PN), Perkembangan Usaha (PU) dan
![Page 94: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/94.jpg)
81
Peningkatan Kesejahteraan (PK) pada outer model adalah relatif.
Sehingga arah indikator nya yaitu dari konstruk ke indikator
(Ghozali, 2016). Perancangan outer model dengan menggunakan
software SmartPLS adalah sebagai berikut:
Gambar 4.2
Perancangan Outer Model
Sumber : Data diolah menggunakan SmartPLS 2020
c. Etimasi Model
Metode pendugaan parameter (estimasi) didalam penelitian ini
menggunakan PLS Algorithm pada softwaew SmartPLS. Ketentuan
untuk menguji undimensionalitas dari setiap konstruk dengan
melihat convergent validity. Rule of thumb yang biasa digunakan
untuk menilai validitas konvergen yaitu nilai loding factor harus
lebih dari 0.7 untuk penilaian yang bersifat confirmatory (Hartono,
![Page 95: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/95.jpg)
82
2015 : 74). Artinya ukuran reflektif individual dikatakan tinggi jika
korelasi lebih dari 0.7 dengan kontruk yang di ukur. Namun untuk
riset pengembangan skala nilai loading 0.5-0.6 dianggap masih dapat
diterima (Ghozali, 2016).
Gambar 4.3
Loading Factor Model
Sumber: Data Primer diolah menggunakan SmartPLS 2020
Dari gambar diatas dapat dilihat hubungan dari masing masing
varibel terhadap indikatornya yang akan dijelaskan masing masing
seperti berikut:
1) Variabel eksogen Pembiayaan (PB) ke indikator Pembiayaan
(PB1) sebesar 0.718. nilai ini mempunyai makna besarnya
pengaruh variabel eksogen Pembiayaan terhadap variabel
manives/ indikator Pembiayaan (PB1) sebesar 77.8 %
![Page 96: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/96.jpg)
83
2) Variabel eksogen Pembiayaan (PB) ke indikator Pembiayaan
(PB2) sebesar 0.748. Nilai ini mempunyai makna besarnya
pengaruh varibel eksogen Pembiayaan tehadap varibel manives/
indikator pembiayaan (PB2) sebesar 74.8 %
3) Variabel eksogen Pembiayaan (PB) ke indikator Pembiayaan
(PB3) sebesar 0.637. nilai ini mempunyai makna besarnya
pengaruh variabel eksogen Pembiayaan terhadap variabel
manives/ indikator Pembiayaan (PB3) sebesar 63.7 %
4) Variabel eksogen Pembiayaan (PB) ke indikator Pembiayaan
(PB4) sebesar 0.884. nilai ini mempunyai makna besarnya
pengaruh variabel eksogen Pembiayaan terhadap variabel
manives/ indikator Pembiayaan (PB4) sebesar 88.4 %
5) Variabel eksogen Pembiayaan (PB) ke indikator Pembiayaan
(PB5) sebesar 0.779. nilai ini mempunyai makna besarnya
pengaruh variabel eksogen Pembiayaan terhadap variabel
manives/ indikator Pembiayaan (PB5) sebesar 77.9 %
6) Variabel eksogen Pembiayaan (PB) ke indikator Pembiayaan
(PB6) sebesar 0.881. nilai ini mempunyai makna besarnya
pengaruh variabel eksogen Pembiayaan terhadap variabel
manives/ indikator Pembiayaan (PB6) sebesar 88.1 %
7) Variabel eksogen Pembiayaan (PB) ke indikator Pembiayaan
(PB7) sebesar 0.818. nilai ini mempunyai makna besarnya
![Page 97: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/97.jpg)
84
pengaruh variabel eksogen Pembiayaan terhadap variabel
manives/ indikator Pembiayaan (PB7) sebesar 81.8 %
8) Variabel eksogen Pembinaan (PN) ke indikator Pembinaan
(PN1) sebesar 0.764. nilai ini mempunyai makna besarnya
pengaruh variabel eksogen Pembinaan terhadap variabel
manives/ indikator Pembiayaan (PN1) sebesar 76.4 %
9) Variabel eksogen Pembinaan (PN) ke indikator Pembinaan
(PN2) sebesar 0.733. nilai ini mempunyai makna besarnya
pengaruh variabel eksogen Pembinaan terhadap variabel
manives/ indikator Pembiayaan (PN2) sebesar 73.3 %
10) Variabel eksogen Pembinaan (PN) ke indikator Pembinaan
(PN3) sebesar 0.810. nilai ini mempunyai makna besarnya
pengaruh variabel eksogen Pembinaan terhadap variabel
manives/ indikator Pembiayaan (PN3) sebesar 81 %
11) Variabel eksogen Pembinaan (PN) ke indikator Pembinaan
(PN4) sebesar 0.877. nilai ini mempunyai makna besarnya
pengaruh variabel eksogen Pembinaan terhadap variabel
manives/ indikator Pembiayaan (PN4) sebesar 87.7 %
12) Variabel eksogen Pembinaan (PN) ke indikator Pembinaan
(PN5) sebesar 0.815. nilai ini mempunyai makna besarnya
pengaruh variabel eksogen Pembinaan terhadap variabel
manives/ indikator Pembiayaan (PN5) sebesar 81.5 %
![Page 98: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/98.jpg)
85
13) Variabel endogen Perkembangan Usaha (PU) ke indikator
Perkembangan Usaha (PU1) sebesar 0.861. nilai ini mempunyai
makna besarnya pengaruh variabel endogen Perkembangan
Usaha terhadap variabel manives/ indikator Pembiayaan (PN1)
sebesar 86.1 %
14) Variabel endogen Perkembangan Usaha (PU) ke indikator
Perkembangan Usaha (PU2) sebesar 0.806. nilai ini mempunyai
makna besarnya pengaruh variabel endogen Perkembangan
Usaha terhadap variabel manives/ indikator Perkembangan
Usaha (PU2) sebesar 80.6 %
15) Variabel endogen Perkembangan Usaha (PU) ke indikator
Perkembangan Usaha (PU3) sebesar 0.786. nilai ini mempunyai
makna besarnya pengaruh variabel endogen Perkembangan
Usaha terhadap variabel manives/ indikator Perkembangan
Usaha (PU3) sebesar 78.6 %
16) Variabel endogen Perkembangan Usaha (PU) ke indikator
Perkembangan Usaha (PU4) sebesar 0.752. nilai ini mempunyai
makna besarnya pengaruh variabel endogen Perkembangan
Usaha terhadap variabel manives/ indikator Perkembangan
Usaha (PU4) sebesar 75.2 %
17) Variabel endogen Perkembangan Usaha (PU) ke indikator
Perkembangan Usaha (PU5) sebesar 0.800. nilai ini mempunyai
makna besarnya pengaruh variabel endogen Perkembangan
![Page 99: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/99.jpg)
86
Usaha terhadap variabel manives/ indikator Perkembangan
Usaha (PU5) sebesar 80 %
18) Variabel endogen Perkembangan Usaha (PU) ke indikator
Perkembangan Usaha (PU6) sebesar 0.730. nilai ini mempunyai
makna besarnya pengaruh variabel endogen Perkembangan
Usaha terhadap variabel manives/ indikator Perkembangan
Usaha (PU6) sebesar 73 %
19) Variabel endogen Perkembangan Usaha (PU) ke indikator
Perkembangan Usaha (PU7) sebesar 0.661. nilai ini mempunyai
makna besarnya pengaruh variabel endogen Perkembangan
Usaha terhadap variabel manives/ indikator Perkembangan
Usaha (PU7) sebesar 66.1 %
20) Variabel endogen Peningkatan Kesejahteraan (PK) ke indikator
Peningkatan Kesejahteraan (PK1) sebesar 0.812. nilai ini
mempunyai makna besarnya pengaruh variabel endogen
Peningkatan Kesejahteraan terhadap variabel manives/ indikator
Peningkatan Kesejahteraan (PK1) sebesar 81.2 %
21) Variabel endogen Peningkatan Kesejahteraan (PK) ke indikator
Peningkatan Kesejahteraan (PK2) sebesar 0.781. nilai ini
mempunyai makna besarnya pengaruh variabel endogen
Peningkatan Kesejahteraan terhadap variabel manives/ indikator
Peningkatan Kesejahteraan (PK2) sebesar 78.1 %
![Page 100: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/100.jpg)
87
22) Variabel endogen Peningkatan Kesejahteraan (PK) ke indikator
Peningkatan Kesejahteraan (PK3) sebesar 0.801. nilai ini
mempunyai makna besarnya pengaruh variabel endogen
Peningkatan Kesejahteraan terhadap variabel manives/ indikator
Peningkatan Kesejahteraan (PK3) sebesar 80.1 %
23) Variabel endogen Peningkatan Kesejahteraan (PK) ke indikator
Peningkatan Kesejahteraan (PK4) sebesar 0.776. nilai ini
mempunyai makna besarnya pengaruh variabel endogen
Peningkatan Kesejahteraan terhadap variabel manives/ indikator
Peningkatan Kesejahteraan (PK4) sebesar 77.6 %
24) Variabel endogen Peningkatan Kesejahteraan (PK) ke indikator
Peningkatan Kesejahteraan (PK5) sebesar 0.693. nilai ini
mempunyai makna besarnya pengaruh variabel endogen
Peningkatan Kesejahteraan terhadap variabel manives/ indikator
Peningkatan Kesejahteraan (PK5) sebesar 69.3 %
25) Variabel endogen Peningkatan Kesejahteraan (PK) ke indikator
Peningkatan Kesejahteraan (PK6) sebesar 0.719. nilai ini
mempunyai makna besarnya pengaruh variabel endogen
Peningkatan Kesejahteraan terhadap variabel manives/ indikator
Peningkatan Kesejahteraan (PK6) sebesar 71.9 %
26) Variabel endogen Peningkatan Kesejahteraan (PK) ke indikator
Peningkatan Kesejahteraan (PK7) sebesar 0.812. nilai ini
mempunyai makna besarnya pengaruh variabel endogen
![Page 101: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/101.jpg)
88
Peningkatan Kesejahteraan terhadap variabel manives/ indikator
Peningkatan Kesejahteraan (PK7) sebesar 81.2 %
Dan dapat disimpulkan dari semua model tidak ada indikator dari
model yang memiliki loading factor dibawah 0.50 sehingga model
selanjutnya dapat dievaluasi.
d. Evaluasi Model
Evaluasi model untuk outer dan inner model selanjutnya dilakukan
dengan membaca hasil report dai PLS Algorithm
1) Pengujian Outer Model
Outer Model merupakan model pengukuran untuk menilai
validitas dan reabilitas model. Melalui proses iterasi algoritma,
parameter model pengukuran convergent validity composite
reliability dan cronbach’s alpha oleh Hartono (2015 : 193) ada
tiga kriteria untuk menilai outer model yaitu:
a) Convergent Validity (Validitas Konvergen)
Uji validitas konvergen dalam PLS dengan indikator
reflektif dinilai berdasarkan loding factor (korelasi antara
skor item/skor komponen dengan skor konstruk) indikator-
indikator yang mengkur konstruk (Hartono, 2015 : 195).
Adapun loding factor ini dapat dilihat dari output outer
loading. Ouput outer loading hasil estimasi dari estimasi
PLS Algorithm sebagai berikut:
![Page 102: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/102.jpg)
89
Tabel 4.8
Output Outer Loading
Pembiayaan
(PB)
Pembinaan
(PN)
Perkembangan
Usaha (PU)
Peningkatan
Kesejahteraan
(PK)
PB1 0.718
PB2 0.748
PB3 0.637
PB4 0.884
PB5 0.799
PB6 0.881
PB7 0.818
PN1
0.764
PN2
0.773
PN3
0.810
PN4
0.877
PN5
0.815
PU1
0.861
PU2
0.806
PU3
0.786
PU4
0.752
PU5
0.800
PU6
0.730
PU7
0.661
PK1
0.812
PK2
0.781
PK3
0.801
PK4
0.776
PK5
0.693
PK6
0.719
PK7
0.612
Sumber : Hasil pengolahan data primer 2020
Berdasarkan pada output outer loading dapat dilihat bahwa
hasil loading factor semua indikator untuk masing-masing
konstruk sudah memenuhi convergent validity, karena
semua nilai loading factor setiap indikator sudah diatas
0.50.
![Page 103: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/103.jpg)
90
Model mempunyai nilai validitas yang cukup jika memiliki
nilai AVE lebih besar dari 0.50. Adapun output AVE seperti
dibawah ini
Tabel 4.9
Output AVE
AVE
Pembiayaan 0.621
Pembinaan 0.642
Pekembangan Usaha 0.555
Peningkatan kesejahteraan 0.598
Sumber : data diolah 2020
Dari tabel diatas dapat dilihat nilai AVE setiap variabel
lebih besar dari 0.5, yang mempunyai makna bahwa
variabel laten semuanya memenuhi persyaratan validitas
konvergen. Hal ini mempunyai pengetian bahwa variabel
laten tersebut dapat mewakili indikator-indikator dalam
bloknya untuk memperoleh validitas konvergen yang
diperlukan nilai AVE besar dari 0.5.
b) Disriminant Validity (Validitas diskriminan)
Uji validitas diskriminan dinilai berdasrkan cross loading
pengukuran dengan konstruknya (Hartono, 2015: 195).
Output cross loading sebagai berikut:
![Page 104: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/104.jpg)
91
Tabel 4.10
Output Cross Loading
Pembiayaan
(PB)
Pembinaan
(PN)
Perkembangan
Usaha (PU)
Peningkatan
Kesejahteraan
(PK)
PB1 0.718 0.537 0.698 0.540
PB2 0.748 0.534 0.610 0.428
PB3 0.637 0.507 0.478 0.323
PB4 0.884 0.731 0.721 0.625
PB5 0.799 0.674 0.619 0.427
PB6 0.881 0.660 0.697 0.586
PB7 0.818 0.648 0.593 0.520
PN1 0.705 0.764 0.613 0.545
PN2 0.598 0.773 0.515 0.456
PN3 0.638 0.810 0.618 0.431
PN4 0.594 0.877 0.698 0.477
PN5 0.611 0.815 0.708 0.483
PU1 0.733 0.741 0.861 0.510
PU2 0.656 0.579 0.806 0.480
PU3 0.634 0.660 0.786 0.588
PU4 0.595 0.690 0.752 0.547
PU5 0.626 0.659 0.800 0.533
PU6 0.583 0.492 0.730 0.666
PU7 0.540 0.470 0.661 0.571
PK1 0.669 0.525 0.664 0.812
PK2 0.546 0.461 0.565 0.781
PK3 0.562 0.496 0.606 0.801
PK4 0.470 0.520 0.527 0.776
PK5 0.370 0.315 0.438 0.693
PK6 0.330 0.441 0.490 0.719
PK7 0.242 0.283 0.391 0.612
Sumber: Data primer diolah 2020
Dari tabel output cross loading, suatu variabel dikatakan
memiliki validitas diskriminan jika nilai cross loading diatas
0.7. Pada tabel diatas ditunjukkan nilai cross loading yang
bercetak tebal dan diblok hijau telah memenuhi diatas 0.7.
Dalam tabel tersebut diketahui bahwa terdapat nilai cross
loading yang kurang dari 0.7 yaitu pada indikator PB3,
PU7, PK5 dan PK7. Peneliti tidak melakukan penghapusan
![Page 105: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/105.jpg)
92
indikator karena nilai cross loading dibawah 0.7, akan
tetapi menurut Hartono (2019 : 207) jika masing masing
indikator yang ada disuatu variabel laten memiliki
perbedaan dengan indikator variabel lain yang ditunjukkan
dengan dengan skor loadingnya lebih tinggi dari konstruk
sendiri sehingga dapat dikatakan data telah memenuhi uji
validitas diskriminan atau bisa juga dengan melihat nilai
akar AVE lebih tinggi dari nilai korelasi antar variabel
lainnya maka indikator yang melekat pada variabel tersebut
dianggap valid
c) Composite Reliability
Uji reliabilitas dalam PLS dapat dilakukan dengan dua
metode yaitu Cronbah’s alpha mengukur batas bawah nilai
reliabilitas suatu konstruk, sedangkan composite reliability
dinilai lebih baik dalam mengestimasi konsistensi internal
suatu konstruk (Salisbury et al, 2002 dalam Willy Abdillah,
2015 : 196).
Rule of thum nilai cronbach’s alpha dan composite
reliability harus lebih besar dari 0.7 meskipun nilai 0.6
masih dapat diterima (Hartono, 2019 : 196). Namun
sesungguhnya uji konsistensi internal tidak mutlak untuk
dilakukan jika validitas konstruk telah terpenuhi karena
![Page 106: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/106.jpg)
93
konstruk/ variabel yang valid adalah konstruk yang reliabel,
dan sebaliknya konstruk yang reliabel belum tentu valid.
Adapun output composite dan cronbach’s alpha sebagai
berikut:
Tabel 4.11
Output Cronbach’s alpha dan Composite Reliability
Cronbach’s
Alpha
Composite
Reliability
Pembiayaan (PB) 0.908 0.919
Pembinaan (PN) 0.868 0.899
Perkembangan usaha (PU) 0.883 0.896
Peningkatan Kesejahteraan (PK) 0.889 0.912
Sumber : data primer diolah 2020
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai output
cronbach’s alpha dan composite reliability memperlihatkan
bahwa nilai masing-masing konstruk sudah diatas 0.70
sehingga dapat disimpulkan masing masing konstruk dan
model yang diestimasi memiliki reliabilititas yang baik.
2) Pengujian Inner Model
Apabila model yang diestimasi memenuhi kriteria diskriminan
validity, kemudian bisa dilakukan pengujian terhadap model
struktural (Inner Model). Nilai R-square (R2) untuk setiap
variabel laten endogen sebagai kekuatan prediksi dari model
struktural. Perubahan nilai R-square (R2) dapat digunakan untuk
menjelaskan pengaruh pengaruh variabel laten eksogen apakah
mempunyai pengaruh yang subtantive (Ghozali, 2016 : 78)
![Page 107: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/107.jpg)
94
Koofisien deteminasi (R2) mengukur seberapa besar variasi
variabel laten dependen dijelaskan oleh varibel laten
independen. Semakin tinggi nilai R2
berarti semakin baik model
prediksi dari model yang diajukan (Hartono, 2015: 197). Nilai
R2 0.75 yang berarti model kuat, 0.50 model moderat dan 0.25
dikatakan model lemah (Ghozali, 2016 : 78).
Tabel 4.12
Output R-Square (R2)
R-Square (R2)
Pembiayaan (PB)
Pembinaan (PN)
Perkembangan Usaha (PU) 0.725
Peningkatan Kesejahteraan (PK) 0.527
Sumber : Data Primer diolah 2020
Berdasarkan kriteria model, nilai R-Square (R2) pada tabel
diatas mengindikasikan bahwa masing-masing model
struktural (Inner Model) pada penelitian ini dikategorikan
“moderat”. Variabel Perkembangan Usaha (PU) memiliki
nilai R2
sebesar 0.725 hal ini berarti bahwa variabel
Pembiayaan dan Pembinaan telah mampu menjelaskan 72%
dari perubahan pada variabel Perkembangan Usaha (PU)
dan sisanya 28% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar
model penelitian. Sedangkan variabel Peningkatan
Kesejahteraan memiliki R2 sebesar 0.527 yang berarti
bahwa variabel Pembiayaan dan Perkembangan Usaha
![Page 108: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/108.jpg)
95
mampu menjelaskan sebasar 52% dan sisanya 48%
dipengaruhi oleh faktor faktor diluar model penelitian.
a) Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan t-
hitung dengan t-tabel. Perbandingan t-hitung dengan t-tabel
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
antar variabel. Nilai t-hitung diperoleh dari hasil
boostraping dengan software Smart PLS. Pengujian dengan
boostraping juga bertujuan untuk meminimalkan masalah
ketidaknormalan data penelitian.
Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian menggunakan
nilai t-statistik, maka penelitian ini menggunakan α = 0.1
dengan pengujina hipotesis two tailed sehingga nilai t harus
> 1.96. Jika nilai t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak dan Ha
diterima dan sebaliknya. Pengujian hipotesis dilakukan
dengan melihat output path coefficients dari hasil boostrap
sebagai berikut:
Tabel 4.13
Path Coefficients Original
sample
(o)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
T Statistics
(|O/STDEV|)
P
Values
PB→PK 0.162 0.172 0.153 1.060 0.290
PB→PU 0.478 0.473 0.113 4.224 0.000
PN→PU 0.424 0.438 0.115 3.702 0.000
PU→PK 0.588 0.590 0.150 3.924 0.000
Sumber : Data primer diolah 2020
![Page 109: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/109.jpg)
96
Tabel 4.14
Indirect Effect Original
sample
Sample
Mean
Standard
Deviasion
T Statistics
(|O/STDEV|)
P
Value
PB→PK 0.443 0.451 0.114 3.900 0.000
PB→PU 0.478 0.473 0.113 4.224 0.000
PN→PU 0.250 0.257 0.089 2.798 0.005
PN→PK 0.424 4.438 0.115 3.702 0.000
PU→PK 0.588 0.590 0.150 3.924 0.000
Sumber : Data primer diolah 2020
Hipotesis 1
H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel Pembiayaan
(PB) terhadap Perkembangan Usaha (PU)
Ha1 : Ada pengaruh yang signifikan antara variabel Pembiayaan
(PB) terhadap Perkembangan Usaha (PU)
Dibawah ini adalah Output path coefficient dari pengaruh
konstruk Pembiayaan (PB) terhadap Perkembangan Usaha (PU)
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.15
Path coefficient Pembiayaan (PB) terhadap Perkembangan
Usaha (Pu) Original
sample
(o)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
T Statistics
(|O/STDEV|)
P
Values
PB→PU 0.478 0.473 0.113 4.224 0.000
Sumber : Data primer diolah 2020
Dari tabel diatas dapat dilihat bahawa adanya pangaruh yang
signifikan antara variabel Pembiayaan (PB) terhadap variabel
Perkembangan Usaha (PU) dengan nilai koefisien 0.478 dan
signifikan dengan taraf 5%. Hal ini membuktikan dari besarnya
nilai t statistik sebesar 4.224 atau lebih besar dari t tabel sebesar
![Page 110: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/110.jpg)
97
1.95 serta nilai p value 0.000 lebih kecil dari 0.1 (nilai t hitung
4.677 > t tabel 1.95). jadi dapat disimpulkan bahwa Ha
diterima.
Hipotesis 2
H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel Pembiayaan
(PB) terhadap Peningkatan Kesejahteraan (PK)
Ha2 : Ada pengaruh yang signifikan antara variabel Pembiayaan
(PB) terhadap Peningakatan Kesejahteraan (PK)
Dibawah ini adalah Output path coefficient dari pengaruh
konstruk Pembiayaan (PB) terhadap Peningkatan Kesejahteraan
(PK) adalah sebagai berikut:
Tabel 4.16
Path coefficient Pembiayaan (PB) terhadap Peningkatan
Kesejahteraan (PK) Original
sample
(o)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
T Statistics
(|O/STDEV|)
P
Values
PB→PK 0.162 0.172 0.153 1.060 0.290
Sumber : Data primer diolah 2020
Dari tabel diatas dapat dilihat bahawa tidak ada pangaruh yang
signifikan antara variabel Pembiayaan (PB) terhadap variabel
Peningkatan Kesejahteraan (PK) hal ini dikarenakan nilai nilai t
statistik sebesar 1.060 atau lebih kecil dari t tabel sebesar 1.95
serta nilai p value 0.290 lebih besar dari 0.05 (nilai t hitung
1.060 < t tabel 1.95). Jadi dapat disimpulkan bahwa H0
diterima dan Ha2 di tolak.
![Page 111: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/111.jpg)
98
Hipotesis 3
H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel Pembinaan
(PN) terhadap Perkembangan Usaha (PU)
Ha3 : Ada pengaruh yang signifikan antara variabel Pembinaan
(PN) terhadap Perkembangan Usaha (PU)
Dibawah ini adalah Output path coefficient dari pengaruh
konstruk Pembinaan (PN) terhadap Perkembangan Usaha (PU)
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.17
Path coefficient Pembinaan (PN) terhadap Perkembangan
Usaha (PU) Original
sample
(o)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
T Statistics
(|O/STDEV|)
P
Values
PN→PU 0.424 0.438 0.115 3.702 0.000
Sumber : Data primer diolah 2020
Dari tabel diatas dapat dilihat bahawa adanya pangaruh yang
signifikan antara variabel Pembinaan (PN) terhadap variabel
Perkembangan Usaha (PU). Hal ini membuktikan dari besarnya
nilai t statistik sebesar 3.702 atau lebih besar dari t tabel sebesar
1.95 serta nilai p value 0.000 lebih kecil dari 0.05 (nilai t hitung
3.702 > t tabel 1.95). Jadi dapat disimpulkan bahwa Ha diterima.
Hipotesis 4
H0 : Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel
Perkembangan Usaha (PU) terhadap Peningkatan
Kesejahteraan (PK)
![Page 112: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/112.jpg)
99
Ha4 : Ada pengaruh yang signifikan antara variabel
Perkembangan Usaha (PU) terhadap Peningkatan
Kesejahteraan (PK)
Dibawah ini adalah Output path coefficient dari pengaruh
konstruk Perkembangan Usaha (PU) terhadap Peningkatan
Kesejahteraan (PK) adalah sebagai berikut:
Tabel 4.18
Path coefficient Perkembangan Usaha (PU) terhadap
Peningkatan Kesejahteraan (PK) Original
sample
(o)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STDEV)
T Statistics
(|O/STDEV|)
P
Values
PN→PU 0.588 0.590 0.150 3.924 0.000
Sumber : Data primer diolah 2020
Dari tabel diatas dapat dilihat bahawa adanya pangaruh yang
signifikan antara variabel Perkembangan Usaha (PU) terhadap
variabel Peningkatan Kesejahteraan (PK). Hal ini membuktikan
dari besarnya nilai t statistik sebesar 3.924 atau lebih besar dari
t tabel sebesar 1.95 serta nilai p value 0.000 lebih kecil dari 0.05
(nilai t hitung 3.924 > t tabel 1.95). Jadi dapat disimpulkan
bahwa Ha diterima.
4. Pembahasan
a. Pengaruh Pembiayaan terhadap Perkembangan Usaha (PU)
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran
yang cukup penting dalam membangun perekonomian di Indonesia,
namun UMKM mempunyai beberapa kendala sehingga sulit untuk
![Page 113: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/113.jpg)
100
berkembang. Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh UMKM
adalah keterbatasan modal. Tambahan modal bisa diperoleh dengan
mengajukan pembiayaan ke lembaga lembaga keuangan seperti
Bank, BMT, koperasi ataupun ada juga yang mengajukan pinjaman
ke rentenir. Hal ini dilakukan agar usaha yang dijalankan
berkembang. Menurut Yuliani (2019) salah satu indikator untuk
melihat usaha itu berkembang adalah dengan adanya tambahan
modal. Kemudian didukung oleh hasil penelitian ini menunjukkan
adanya pengaruh yang signifikan antara variabel independen yaitu
Pembiayaan (PB) terhadap variabel Perkembangan Usaha.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh oleh Linda
Novita (2014) dengan judul “Pengaruh Pembiayaan Muarabahah
Terhadap Perkembangan UMKM di Kecamatan Leuwiliang (Studi
kasus BPRS Amanah Ummah)” yang menyatakan bahwa adanya
pengaruh positif dan signifikan antara pemberian pembiayaan
murabahah dengan perkembangan usaha. Begitu pula dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ernanda Kusuma Dewi (2018)
dengan judul “Peran Pembiayaan Mudharabah Dalam
Pengembangan Kinerja Usaha Mikro (Studi Kasus pada BMT
Sumber Mulia, BMT Assaadah dan BMT Hubbul Wathon di
Kabupaten Semarang)” yang menyatakan bahwa pembiayaan
mudharabah yang diberikan kepada anggota BMT mampu
mengembangkan serta meningkatkan usaha sehingga mampu
![Page 114: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/114.jpg)
101
meningkatkan pendapatan, profit (keuntungan) dan tenaga kerja.
Kemudian begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Ainun
Asipah dan A‟rasy Fahrullah (2019) yang berjudul “Pengaruh
Pembiayaan Murabahah Terhadap Perkembangan UMKM di
Kecamatan Ngoro” dalam penelitian ini menunjukkan bahwa adanya
pengaruh yang signifikan antara pembiayaan terhadap
perkembangan UMKM.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara
pembiayaan dengan perkembangan usaha, meningkatnya pendapatan
dikarenakan adanya tambahan modal pada usahanya sehingga
UMKM dapat mengembangkan usahanya.
b. Pengaruh Pembiayaan terhadap Peningkatan Kesejahteraan
Dalam menjalankan usaha tentunya ada hasil yang diharapkan
yaitu memperoleh keuntungan, sehingga dengan keuntungan yang
diperoleh bisa untuk mensejahterakan diri sendiri dan keluarga.
Semakin bnayaknya modal maka akan semakin meningkatkan
keberhasilan usaha sehingga diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan juga. Namun dari hasil hipotesis dinyatakan bahwa
tidak ada pangaruh yang signifikan antara variabel Pembiayaan (PB)
terhadap variabel Peningkatan Kesejahteraan (PK)
Hal ini bertolak belakang dengan penelitan yang dilakukan oleh
Hapsari (2015) dengan judul “Peran Pembiayaan Produktif BMT
![Page 115: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/115.jpg)
102
Mandiri Mulia Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Anggota
Perspektif Maqasyid Syariah” yang menyatakan bahwa pembiayaan
produktif yang diberikan BMT berperan dalam meningkatkan
kesejahteraan anggota demikian pula dengan penelitian Effendi
(2015) dengan judul “Program Pembiayaan Lembaga Keuangan
Mikro Syariah (LKMS) dalam Peningkatan Kesejahteraan Pelaku
Usaha Mikro (Studi Kasus BMT Baitul Karim Bekasi)” menyatakan
bahwa jumlah pembiayaan yang diambil berpengaruh signifikan
pada peningkatan kesejahteraan nasabah. Namun hasil penelitian ini
mengkonfirmasi penelitian yang dilakukan oleh Fitriani Parastiawati
dan Darma (2016) dengan judul “Peran Pembiayaan Baitul Maal
Wat Tamwil Terhadap Perkembangan Usaha dan Peningkatan
Kesejahteraan Anggotanya dari sektor Mikro Pedagang Pasar
Tradisional” menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan
antara pembiayaan terdahap perkembangan usaha.
Hal ini dikarenakan oleh banyak faktor yang salah satunya
adalah dalam penelitian ini tingkat kesejahteraan seseorang bukan
diukur berdasarkan besarnya pembiayaan/ tambahan modal yang
diterima saja namun tingkat kesejahteraan diukur berdasarkan
beberapa faktor seperti tingkat kesehatan, tingkat memenuhi
kebutuhan pokok, kebutuhan tambahan, serta peningkatan dalam
investasi baik untuk dunia maupun akhirat.
![Page 116: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/116.jpg)
103
c. Pengaruh Pembinaan terhadap Perkembangan Usaha
Menurut Harjanto (2013) Pembinaan yang dilakukan merupakan
wujud pemberdayaan sebagai dorongan bagi masyarakat untuk
mengasah kemampuan yang mereka miliki serta dapat dijadikan
bekal imu pengetahuan dan keterampilan bagi masyarakat yang ingin
atau sedang menjalankan usaha mikro. Begitu pula menurut Astari
(2017) yang menyatakan pembinaan yang dilakukan dengan baik
akan meminimalisir kegagalan usaha. Dalam penelitian ini
ditemukan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara
Pembinaan (PN) terhadap Perkembangan Usaha (PU).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nulhaqim
(2008) dengan judul “Pengaruh Pelatihan dan Pembinaan dalam
Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Mitra Binaan PT. (persero)
Pelabuhan Indonesia I cabang Dumai” yang menyatakan adanya
pengaruh yang signifikan antara pembinaan dan pelatihan dalam
menumbuhkan jiwa wirausaha sehingga dapat meningkatkan kinerja
UKM. Kemudian didukung juga oleh Rina Irawati (2018) tentang
“Pengaruh Pelatihan dan Pembinaan Terhadap Pengembangan Usaha
Kecil” dalam penelitian ini dinyatakan bahwa ada pengaruh secara
simultan maupuna parsial antara pelatihan dan pembinaan terhdap
pengembangan usaha. Jadi dapat disimpulkan semakin baik
pembinaan yang dilakukan maka semakin memperkecil kegagalan
usaha sehingga dapat membantu dalam mengembangkan usaha.
![Page 117: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/117.jpg)
104
d. Pengaruh Perkembangan Usaha terhadap Peningkatan
Kesejahteraan
Perkembangan usaha merupakan suatu keadaan yang
menunjukkan adanya perubahan yang lebih baik pada usaha dari
sebelumnya. Dengan usaha yang berkembang tentunya dapat
memenuhi kebutuhan sehingga akan tercapai kesejahteraan.
Kesejahteraan dalam penelitian ini ukur dengan menggunakan 7
indikator yaitu terpenuhinya kebutuhan pokok, kebutuhan tambahan,
kebutuhan pendidikan, kebutuhan kesehatan, kebutuhan sosial dan
kebutuahn spiritual. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa adanya
pengaruh yang signifikan antara Perkembangan Usaha (PU) terhadap
Peningkatan Kesejahteraan (PK).
Hasil penelitian ini mengkonfirmasi penelitian yang dilakukan
oleh Ridlwan (2018) dengan judul “Peran Pembiayaan Murabahah
terhadap Perkembangan Usaha dan Peningkatan Kesejateraan Pelaku
UMKM di Pasar Tradisional” yang menyatakan bahwa
perkembangan usaha berpengaruh pada tingkat kesejahteraan. Begitu
juga menurut Tika Fasilyana (2019) dengan judul “ Peran Baitul
Maal Wat Tamwil (BMT) Terhadap Perkembangan Usaha dan
Peningkatan Kesejahteraan Anggotanya dari Sektor Usaha Mikro”
yang menyatakan adanya pengaruh yang signifikan antara
perkembangan usaha dengan peningkatan kesejahteraan. Hal ini
![Page 118: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/118.jpg)
105
menunjukkan semakin berkembang usaha seseorang maka semakin
meningkat tingkat kesejahteraannya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin berkembang usaha
seseorang maka akan diikuti dengan peningkatan kesejahteraannya.
e. Peran Pembiayaan dan Pembinaan terhadap Perkembangan
Usaha Mitra
Sebagai lembaga keuangan tentunya BMT mempunyai peran
yang penting uttuk melepaskan masyarakat dari ketergantungan
kepada rentenir, salah satunya adalah dengan memberikan
pembiayaan untuk usaha. Jenis pembiayaan yang diberikan oleh
BMT Al Fath IKMI adalah pembiayaan mudharabah, musyarakah,
ijarah, istisna, dan pembiayaan murabahah. Untuk jenis akad yang
sering digunakan untuk modal kerja adalah pembiayaan murabahah
(jual beli), karena menurut salah satu karyawan BMT jenis
pembiayaan ini lebih mudah diterapkan kepada mitra dengan resiko
yang lebih kecil. Sedangkan untuk jenis pembiayaan lain masih
digunakan namun tidak sebanyak peminat untuk jenis pembiayaan
murabahah.
Aplikasi dari pembiayaan murabahah ini sebisa mungkin BMT
membelikan barang yang dibutuhkan oleh mitra, namun apabila
BMT tidak bisa membelikan barang itu maka akan diwakalahkan
kepada mitra untuk pembelian barang. Murabahah bil wakalah
![Page 119: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/119.jpg)
106
adalah akad jual beli yang mana BMT mewakilkan kepada
nasabah/mitra dalam pembelian kebutuhan usaha, yang mana BMT
melalukan akad wakalah dulu karena BMT tidak bisa membelikan
barang tersebut, kemudian setelah mitra membelikan barang mitra
akan membawa surat bukti pembelian yaitu berupa kwitansi, setelah
itu melakukan akad murabahah (jual beli). Dalam akad wakalah
seharusnya tidak ada jaminan namun di BMT Al Fath IKMI ada
jaminan yang diberlakukan biasanya berupa surat BPKB kendaraan,
hal ini dilakukan untuk saling menjaga amanah antara BMT dan
mitra. Prosedur pembiayaan murabahah bil wakalah dijelaskan
dibawah ini:
a. Mitra datang ke BMT mengajukan permohonan pembiayaan
usaha
b. BMT menjelaskan akad yang akan dipakai dalam
pembiayaan ini dan memberikan syarat syarat yang harus di
penuhi oleh mitra
c. Mitra memenuhi syarat syarat yang di minta oleh BMT
d. Setelah terjadi kesepakatan, maka BMT memberikan kuasa
dengan menggunakan akad wakalah (memberi kuasa sebagai
wakil) kepada nasabah untuk membeli barang
e. Mitra yang diberi kuasa oleh BMT melakukan pembelian
barang kepada suplier
![Page 120: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/120.jpg)
107
f. Mitra menyerahkan bukti kwitansi pembelian barang kepada
BMT dan melakukan akad jual beli (murabahah)
g. Mitra membayar cicilan seperti yang sudah disepakati
Dalam proses pemberian pembiayaan yang menjadi tugas
penting bagi karyawan BMT adalah harus bisa menjelaskan akad
pembiayaan ini kepada mitra BMT, walaupun menurut bapak Toni
(karyawan BMT) beberapa mitra kadang masih kurang mengerti
tentang akad yang dijelaskan, karena biasanya mitra hanya datang
untuk mengajukan pembiayaan, nanti pihak BMT yang akan
menganalisis akad apa yang cocok dengan pembiayaan yang
diajukan. Untuk plafon pembiayaan modal kerja berkisar dari 1 juta
hingga 200 juta.
Pemberian pembiayaan ini tentunya dimaksudkan agar usaha
mitra berkembang, hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek seperti
peningkatan omzet penjualan, peningkatan pendapatan, dan
peningkatan aset usaha (Fasilyana, 2019). Hal serupa dirasakan oleh
bapak Murtado pedagang tahu menyatakan pembiayaan yang
diberikan BMT Al Fath ini sangat membatunya dalam
mengembangkan usaha, dengan adanya tambahan modal
membuatnya bisa menambah pasokan tahu yang akan dijual. Dan
menurutnya meminjam di BMT ini sangat menguntungkan karena
tidak ada nya denda saat kertelambatan pembayaran, karena belum
tentu setiap bayar angsuran dia tepat waktu, namun pihak BMT tidak
![Page 121: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/121.jpg)
108
pernah memberikan denda untuk keterlambatannya. Begitu pula
pemaparan bapak Alan pedagang bakso, menurutnya semenjak
diberikan pinjaman oleh BMT Al Fath IKMI usahanya meningkat,
sehingga ia mampu untuk menambah jumlah karyawannya. Sebelum
mendapatkan pembiayaan dari BMT bapak Alan menjual sendiri,
namun karena adanya tambahan modal dari BMT membuatnya
mampu membayar orang untuk membantu usahanya.
Selain memberikan pembiayaan BMT Al Fath IKMI juga
memberikan pembinaan kepada mitranya. Wawancara dengan
karyawan BMT menyatakan bahwa BMT selalu memberikan
pembinaan kepada mitranya setiap satu bulan sekali, hal ini
dilakukan agar mitra semakin termotivasi dalam menjalankan
usahanya dan juga agar silaturahmi antara karyawan BMT dengan
mitra tetap terjaga. Biasanya dalam pembinaan mitra dibina
langsung oleh orang BMT dan kadang mendatangkan wirausahawan
sukses atau bissinessman sebagai motivator. Namun pembinaan ini
masih kurang maksimal karena tidak semua mitra pembiayaan yang
diikut sertakan, biasanya dalam sekali pembinaan ada 30-40 mitra
yang akan diberi pembinaan. Untuk mengikuti pembinaan ini tidak
ada syarat tertentu, hanya saja setiap bulannya BMT Al Fath IKMI
mendata beberapa mitra untuk mendapatkan pembinaan, jika mitra
tidak bersedia maka pihak BMT akan mengganti dengan mitra yang
lain yang bersedia.
![Page 122: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/122.jpg)
109
Menurut ibu Nyimas Murna seorang pedagang sayur dipasar,
pembinaan yang diberikan BMT cukup berguna buatnya, walaupun
beliau baru sekali mengikuti pembinaan ini, namun semakin
membuatnya bersemangat dalam menjalankan usahanya, karena
pembinaan yang diberikan bukan hanya pembinaan agar usaha
berkembang saja, tapi bagaimana agar usaha kita itu berkah, jadi
untung dunia akhirat. Begitu juga menurut bapak Suparno warung
sembako, menurutnya pembinaan yang diberikan oleh BMT
memberikan motivasi padanya dalam menjalankan usahanya.
Hasil wawancara ini mendukung hasil penelitian menggunakan
Smart PLS yang menyatakan adanya pengaruh yang signifikan
antara pembiayaan dan pembinaan terhadap perkembangan usaha
mitra BMT Al Fath IKMI
![Page 123: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/123.jpg)
110
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pembiayaan yang diberikan oleh BMT mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap perkembangan usaha mitra. Semakin besar
pembiayaan yang diberikan maka semakin besar kemungkinan usaha itu
berkembang.
2. Pembinaan yang diberikan oleh BMT mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap perkembangan usaha mitra yang mempunyai arti
semakin bagus pembinaan yang diberikan dapat membantu mitra dalam
mengembangkan usahanya.
3. Pembiayaan yang diberikan oleh BMT tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan, hal ini mempunyai arti
bahwa tingkat kesejahteraan seseorang belum bisa diukur berdasarkan
banyaknya pembiayaaan yang terima, tetapi ada faktor lain.
4. Perkembangan usaha mempunyai pengaruh yang signifkan terhadap
peningkatan kesejahteraan, yang mempunyai arti apabila usaha seseorang
meningkat akan diikuti dengan peningkatan kesejahteraannya.
5. Sebagai lembaga keuangan syariah BMT Al Fath IKMI telah
memberikan pembiayaan usaha untuk membantu mitra dalam menjalan
usaha, manfaat pembiayaan ini telah dirasakan oleh beberapa mitra,
![Page 124: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/124.jpg)
111
seperti dengan bertambahnya omset, bertambahnya aset dan juga
bertambahnya keuntungan/laba. Selain pemberian pembiayaan BMT Al
Fath IKMI juga memberikan pembinaan yang untuk mitranya, hal ini
dilakukan untuk memotivasi mitra agar semakin bersemangat dalam
menjalankan usahanya. Dalam pembinaan ini bukan hanya pembinaan
agar usaha berkembang saja, namun pihak BMT juga memberikan
siraman rohani, jadi mitra bukan hanya diajak untuk mencari keuntungan
secara materi saja, namun juga keuntungan non materi yaitu
mendapatkan keberkahan dalam usaha yang dijalankan.
Hal ini bisa menjadi masukkan untuk lembaga keuangan lain
khususnya BMT bahwa peran BMT sebagai lembaga keuangan dapat benar
benar terlaksana apabila BMT bisa memberikan pembiayaan yang sesuai
dengan syariah dan diikuti dengan pembinaan yang teratur kepada mitra
sehingga dapat membantu UMKM dalam mejalankan usahanya dan mencapai
kesejahteraan
B. Saran
Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Saran untuk BMT Al Fath IKMI
Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan dan
pertimbangan bagi BMT bahwa pembiayaan yang diberikan selama ini
telah memberikan efek positif bagi UMKM khususnya, dan dibaharapkan
BMT semakin bijak lagi dalam memberikan pembiayaan sehingga bisa
![Page 125: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/125.jpg)
112
semakin membantu UMKM dalam menjalan usahanya, dan diharapkan
pembinaan yang diberikan kepada mitra semakin ditingkatkan sehingga
pembiayaan yang diberikan dapat terpantau dan sesuai dengan tujuan
pemberian pembiayaan tersebut.
2. Saran Bagi Akademisi
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi
penelitian selanjutnya bahwa BMT yang merupakan lembaga keuangan
mikro bisa memberikan efek yang positif untuk UMKM dalam
menjalankan usahanya. Dan melakukan penelitian yang lebih baik lagi
dengan menambah variabel peneltian dan menambah objek penelitian
bukan hanya di satu tempat tapi juga dibeberapa tempat sehingga
hasilnya lebih bagus dengan membandingkan beberapa responden dari
beberapa lembaga yang berbeda atau bisa juga menggukan metode
penelitian yang lebih bagus. Semoga peneltian ini bisa dikembangkan
lagi karena beda tempat atau beda metode atapun beda variabel akan
menghasilkan hasil yang berbeda pula.
![Page 126: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/126.jpg)
113
Daftar Pustaka
Al-Arif, M. N. (2011). Dasar dasar Ekonomi Islam. Era Adicitra Intermedia.
Alwi. (2005). Ekonomi Kerakyatan. Jakarta: Salemba empat.
Amalia, E. (2009). Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam : Penguatan peran
LKM dan UMKM di Indonesia. Jakarta: Rajawali Press.
Antonio, M. S. (2001). Bank Syariah dan Teori ke praktek. Jakarta: Gema Insani.
Ascarya. (2006). Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Bank Indonesia.
Ashitam, S. R. (2007). Pengaruh Penerapan Strategi Pemasaran Terhadap
Perkembangan Usaha Industri Kerajinan Marmer/ Onyx di Kecamatan
Campurdarat Kabupaten Tulungagung. LIPI.
Astari, K. E. (2017). Peran Pembiayaan Mudharabah dalam Mengembangkan
Kinerja Usaha Mikro pada BMT (Baitul Maal Wat Tamwil). Jurnal Law
and Justice.
Beik, I. d. (2017). Ekonomi Pembangunan Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.
BMT Al Fath IKMI. (2019). BMT Al Fath IKMI. Dipetik Januari 29, 2020, dari
bmtalfath.com
BMT Al Fath IKMI. (2019). Laporan Tahunan KSPPS BMT Al Fath IKMI Tahun
2019. Tangerang Selatan : BMT Al Fath IKMI.
Cokrohadisumarto, W. B. (2013). BMT Praktik dan Kasus. Jakarta: Raja
Grafindo.
Creswell, J. (2013). Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan
Mixed . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Creswell, J. W. (2010). Research Design: Penekatan Kualitatif, Kuantitatif dan
Mixed Metod. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Darma, F. P. (2016). Peran Pembiayaan Baitul Maal Wat Tamwil Terhadap
Perkembangan Usaha dan Peningkatan Kesejahteraan Anggotanya dari
Sektor Mikro Pasar Tradisional . Jurnal Akuntasi dan Investasi, 197-208.
Dewi, E. K. (2018). Peran Pembiayaan Mudharabah dalam Pengembangan
Kinerja Usaha Mikro (Studi Kasus BMT Sumber Mulia, BMT Assaadah
dan BMT Hubbul Wathon di Kabupaten Semarang).
![Page 127: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/127.jpg)
114
DKK, C. (2016). BMT Praktik dan Kasus. Jakarta: Raja Grafindo.
Effendi, W. G. (2015). Program Pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro Syariah
(LKMS) dalam Peningkatan Kesejahteraan Pelaku Usaha Mikro (Studi
Kasus BMT Baitul Karim Bekasi). Jurnal Al-Muzara'ah, 33-42.
Fahrullah, A. A. (2019). Pengaruh Pembiayaan Murabahah terhadap
Perkembangan UMKM di Kecamatan Ngoro. Jurnal Ekonomi Islam.
Fasilyana, T. (2019). Peran Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Terhadap
Perkembangan Usaha dan penigkatan Kesejahteraan Anggotanya dari
Sektor Usaha Mikro. Jurnal Manajemen Bisnis, 56-70.
Ghozali. (2016). Aplikasi Analisis Multivariante dengan Program SPSS.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2008). Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan
Partial Least Square (PLS). Semarang: Undip.
Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM (Edisi
kelima ed.). Semarang: Universitas Diponegoro.
Glendoh, S. H. (2001). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 1-13.
Hapsari, M. H. (2015). Peran Pembiayaan Produktif BMT Mandiri Mulia
Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Anggota Perspektif Maqasyid
Syariah. JESTT, 797-803.
Hardjanto, D. A. (2013). Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) melalui Fasilitas Pihak Eksternal dan Potensi Internal (Studi
kasus pada Kelompok Usaha "Emping Jangung" di Kelurahan
Pandanwangi Kecamatan Blimbing, Kota Malang). Jurnal Administrasi
Publik (JAP), 1286-1295.
Harianto, R. R. (2013). Pengaruh Pelatihan dan Pembinaan terhadap
Perkembangan Usaha Kecil pada Program Kemitraan BIna Lingkungan.
Media Riset Bisnis dan Manajemen.
Hartono. (2015). Partial Least Square- Alternative Struktural Equation Modeling
(SEM) dalam Penelitian Bisnis. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Hartono, W. A. (2019). Partial Least Square (PLS) Alternatif Struktural Equation
Modeling (SEM) dalam Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi.
![Page 128: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/128.jpg)
115
Hendryadi, S. d. (2015). Metode Riset Kuantitatif (Teori dan Aplikasi). Jakarta:
Kencana .
Hermawan, A. (2006). Penelitian Bisnis Peradigma Kuantitatif. Jakarta:
Grasindo.
Heykal, N. H. (2010). Lembaga Keuangan Islam : Tinjauan Teoritis dan Praktis.
Jakarta: Kencana.
HIMKOPSYAH TANGSEL . (t.thn.). psyahtangsel.blogspot.com. Dipetik Maret
Selasa, 2020, dari WWW.psyahtangsel.com
Ibnu, W. (2008). Pointers: Metodologi Penelitian. Semarang: BP Undip.
Irawati, R. (2018). Pengaruh Pelatiahan dan Pembinaan Terhadap Perkembangan
Usaha Kecil. Jurnal JIBEKA, 74-82.
Karim, A. (2013). Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan . Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Kementrian Perdagangan . (2013). Analisis Peran Lembaga Pembiayaan Dalam
Pengembangan UMKM. Jakarta Pusat: Pusat Kebijakan Perdagangan
Dalam Negeri Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan
Perdagangan.
Laksamana, Y. (2009). Tanya Jawab Cara Mudah Mendapatkan Pembiayaan di
Bank Syariah . Jakarta: Elek Media Komputindo.
Linda Novita, M. N. (2014). Pengaruh Pembiayaan Muarabahah Terhadap
Perkembangan UMKM di Kecamatan Leuwiliang (Studi kasus BPRS
Amanah Ummah). Jurnal Ekonomi Islam, 273-310.
Nulhaqim, S. H. (2008). Pengaruh Pelatihan dan Pembinaan dalam
Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Mitra Binaan PT. (persero) Pelabuhan
Indonesia I cabang Dumai. Jurnal Kependudukan, 152-168.
OJK . (2019, juni 2). Snapshot Perbankkan Syariah Indonesia. Dipetik Januari 23,
2020, dari Otoritas Jasa Keuangan Syariah: http://www.ojk.go.id
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI). (2008). Ekonomi
Islam . Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Rahmawati, Y. (2013). Lembaga Keuangan Mikro Syariah. Ciputat: UIN Jakarta
Pres .
![Page 129: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/129.jpg)
116
Ridlwan, D. C. (2018). Peran Pembiayaan Murabahah Terhadap Perkembangan
Usaha dan Kesejahteraan Pelaku UMKM Pasar Tradisional. Jurnal
Ekonomi Islam, 195-204.
Ridlwan, D. d. (2018). Peran Pembiayaan Murabahah terhadap Perkembangan
Usaha dan Peningkatan Kesejateraan Pelaku UMKM di Pasar Tradisional.
Jurnal Ekonomi Islam.
Rifa'i, M. (2019). Kompetensi Wirausaha, Pembinaan, Serta Lokasi Usaha
Pengaruhnya Terhadap Kesuksesan Berwirausaha Bagi Pelaku Usaha
Skala Mikro. Journal of Managemnet and Accounting.
Sharianews. (2019, Juli 9). Dipetik Januari 28, 2020, dari https://Sharianews.com
Sholeh, M. (2015). Analisis Strategi Inovasi dan Dampaknya Terhadap Kinerja
Perusahaan (Studi Kasus: UKM Manufaktur di Kota Semarang). Jurnal
Equilibrium, 271-289.
Soemita, A. (2009). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Sugiharto. (2003). Teknik Sampling. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sugioyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Merode Penelitian Kombinasi (Mix Metods). Bandung:
Alfabeta.
Sumarsono. (2009). Ekonomi Sumber Daya Manusia Teori dan Kebijakan Publik.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tambunan, T. (2012). Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia: Isu-isu
Penting. Jakarta: LP3ES.
Tukiran, S. E. (2012). Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
Yuliani, Z. F. (2019). Analisis Pengaruh Pembiayaan Baitul Maal Wat Tamwil
Terhadap Perkembangan Usaha Nasabah (Studi Kasus di BMT Pradesa
MItra Mandiri Kabupaten Langkat). Tansiq, 223-236.
![Page 130: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/130.jpg)
117
LAMPIRAN 1 : KUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth.
Bapak/ Ibu/ Sdr/i Anggota BMT Al Fath IKMI
Di Tempat
Assalamu‟alaikum Wr. Wb.
Dengan Hormat,
Saya adalah mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta yang saat ini sedang melakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan dalam
rangka penyelesaian pendidikan yang sedang saya tempuh.
Berkaitan dengan hal tersebut, saya memohon ketersediaan Bapak/Ibu
untuk mengisi kuisioner yang terlampir berikut ini. Semua pendapat yang telah
Bapak/ Ibu berikan dalam kuisioner akan dijamin kerahasiaannya. Hal ini semata-
mata untuk kepentingan penelitian ilmiah.
Saya mohon kuisioner ini diisi dengan lengkap. Atas bantuan Bapak/Ibu,
saya mengucapkan terima kasih. Tanpa bantuan Bapak/ Ibu penelitian ini tidak
mungkin terselesaikan.
Salam Hormat,
Peneliti
Annisa Khairani
![Page 131: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/131.jpg)
118
A. Cara Pengisian
Profil responden diisi dengan keterangan diri
Mohon diisi daftar pernyataan dibawah ini sesuai dengan pendapat
anda
Mohon isi jawaban sesuai dengan kondisi anda
Tandai jawaban dengan tanda silang (X) pada jawaban yang
Bapak/Ibu pilih
B. Indentitas Responden
1. Nama :
2. Alamat :
3. Usia : < 20 Tahun 30-50 Tahun
a. 20-30 Tahun > 50 Tahun
4. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
5. Pendidikan : SD S1/Diploma
SMP S2/S3
SMA
6. Status : Belum menikah
Menikah
Duda/Janda
7. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
PNS / ASN
Karyawan Swasta
Wirausaha
Lainnya (sebutkan)............
Jenis / Nama Usaha
8. Lama menjadi nasabah BMT Al Fath IKMI :
Kurang dari 1 Tahun 5-10 Tahun
2-5 Tahun Lebih dari 10 Tahun
![Page 132: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/132.jpg)
119
Pembiayaan BMT
1. Berapakah bantuan modal (Pembiayaan) dari BMT Al Fath yang Bapak/
Ibu terima?
a. Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000
b. Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000
c. Rp 5.000.000 – Rp 7.000.000
d. Diatas Rp 7.000.000
2. Bagaimana pemenuhan persyaratan saat pengajuan pembiayaan?
a. Sangat mudah
b. Mudah
c. Sulit
d. Sangat sulit
3. Berapa lama waktu pencarian pembiayaan?
a. Sangat cepat (3-5 hari)
b. Cepat (5-7 hari)
c. Cukup lama (7- 9 hari)
d. Sangat lama (lebih dari 10 hari)
4. Bagaimanakah margin/ bagi hasil yang ditentukan oleh BMT?
a. Sangat ringan
b. Cukup ringan
c. Memberatkan
d. Sangat memberatkan
5. Berapa lamakah jangka waktu pelunasan pembiayaan yang diberikan
BMT?
a. 6-12 bulan
b. 12-24 bulan
c. 24-36 bulan
d. Lebih dari 36 bulan
6. Bagaimanakah pelayanan yang diberikan oleh costumer service tentang
pembiayaan?
a. Sangat baik
b. Baik
c. Kurang baik
d. Tidak baik
7. Apakah karyawan BMT menawarkan produk pembiayaan kepada
Bapak/Ibu dan menjelaskannya dengan sangat jelas?
a. Ya, sangat sering
b. Ya, cukup sering
c. Ya, kadang kadang
d. Tidak pernah
![Page 133: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/133.jpg)
120
Pembinaan BMT
1. Apakah setelah mendapatkan pembiayaan dari BMT Bapak/Ibu
mendapatkan pembinaan ?
a. Ya, sangat sering
b. Ya, cukup sering
c. Ya, kadang kadang
d. Tidak pernah
2. Seberapa seringkah Bapak/ Ibu mengikuti pembinaan yang diberikan oleh
BMT?
a. Ya, sangat sering
b. Ya, cukup sering
c. Ya, kadang kadang
d. Tidak pernah
3. Apakah pembinaan yang Bapak/Ibu ikuti dapat membantu dalam
mengembangkan usaha?
a. Ya, sangat membantu
b. Ya, cukup membantu
c. Tidak terlalu membantu mengembangkan usaha
d. Sama sekali tidak membantu usaha
4. Apakah yang Bapak/ibu rasakan saat mengikuti pembinaan yang
diberikan BMT?
a. Sangat bermanfaat dalam mengembangkan usaha
b. Cukup bermanfaat
c. Ada sedikit hikmah yang dapat saya ambil saat pembinaan
d. Tidak ada manfaat sama sekali
5. Apakah setelah mendapatkan pembiayaan usaha Bapak/ ibu selalu
dipantau oleh BMT?
a. Ya, sangat sering
b. Ya, cukup sering
c. Ya, kadang kadang
d. Tidak pernah
6. Apakah karyawan BMT pernah menanyakan masalah apa yang dihadapi
oleh usaha Bapak/ibu?
a. Ya, sangat sering
b. Ya, cukup sering
c. Ya, kadang kadang
d. Tidak pernah
7. Apakah selama mendapatkan pembiayaan dari BMT Bapak/ibu pernah
curhat/ galau masalah usaha dan menceritakkannya kepada petugas BMT?
a. Ya, sangat sering
![Page 134: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/134.jpg)
121
b. Ya, cukup sering
c. Ya, kadang kadang
d. Tidak pernah
Perkembangan Usaha
1. Apakah Omset / Nilai penjualan usaha Bapak/Ibu meningkat setelah
menerima pembiayaan dari BMT Al Fath IKMI?
a. Ya, sangat meningkat
b. Ya, cukup meningkat
c. Ya, tapi hanya sedikit
d. Tidak ada pertambahan omset/ nilai penjualan
2. Apakah ada kenaikkan konsumen/ pembeli setelah Bapak/Ibu
memperoleh pembiayaan dari BMT?
a. Ya, sangat meningkat
b. Ya, cukup meningkat
c. Ya, tapi hanya sedikit
d. Tidak ada pertambahan konsumen
3. Apakah dengan adanya pembiayaan dari BMT Al Fath laba usaha
Bapak/Ibu meningkat dibandingkan dengan sebelum menerima
pembiayaan?
a. Ya, sangat meningkat
b. Ya, cukup meningkat
c. Ya, tapi hanya sedikit
d. Tidak ada pertambahan laba/ keuntungan
4. Berapa rata rata laba usaha sesudah menerima pembiayaan dari BMT Al
Fath IKMI setiap bulannya?
a. Kurang dari Rp 1000.000
b. Rp 1000.000 - Rp 2.500.000
c. Rp 2.500.000 - Rp 5000.000
d. Diatas Rp 5000.000
5. Apakah aseet/ kekayaan / harta usaha Bapak/Ibu meningkat setelah
memperoleh pembiayaan dari BMT?
a. Ya, sangat meningkat
b. Ya, cukup meningkat
c. Ya, tapi hanya sedikit
d. Tidak ada pertambahan aseet/ kekayaan
6. Apakah setelah mendapatkan pembiayaan dari BMT Bapak/Ibu
melakukan perluasan usaha/ membuka cabang?
a. Ya saya membuka beberapa cabang
b. Ya saya membuka 1 cabang
c. Ya saya melakukan perluasan usaha dengan memperbesar toko saya
![Page 135: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/135.jpg)
122
d. Tidak ada perluasan usaha
7. Apakah ada penambahan tenaga kerja/ pegawai setelah bapak/Ibu
menerima pembiayaan dari BMT?
a. Ya saya menambah beberapa tenaga kerja
b. Ya, penambahan 2 tenaga kerja
c. Ya penambahan 1 tenaga kerja
d. Tidak ada penambahan tenaga kerja
Peningkatan Kesejahteraan
1. Apakah setelah menerima pembiayaan dari BMT penghasilan Bapak/ibu
meningkat dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pokok/ kebutuhan
sehari-hari?
a. Ya, sangat terpenuhi
b. Ya, cukup terpenuhi
c. Kurang terpenuhi
d. Tidak terpenuhi
2. Bagaimana kemampuan Bapak/Ibu dalam memenuhi kebutuhan untuk
memperoleh hiburan berupa rekreasi?
a. Sangat terpenuhi (rekreasi secara rutin)
b. Cukup terpenuhi (kadang kadang)
c. Kurang terpenuhi (jarang rekreasi)
d. Tidak terpenuhi (tidak pernah rekreasi)
3. Bagaimanakah akses untuk memperoleh pendidikan di keluarga
ibu/bapak?
a. Mudah (pendapatan yang saya peroleh cukup untuk menyelesaikan
sekolah anak saya hingga lulus S1)
b. Cukup (pendapatan yang saya peroleh cukup untuk menyelesaikan
sekolah anak saya hingga lulus SMA)
c. Sulit (pendapatan yang saya perleh cukup untuk menyelesaikan
sekolah anak saya hingga lulus SMP)
d. Sangat sulit (saya tidak bisa menyekolahkan anak saya)
4. Bagaimanakah kondisi kesehatan keluarga Bapak/ Ibu?
a. Sangat sehat (tidak ada anggota keluarga yang sakit)
b. Sehat (ada 1 orang di keluarga saya yang sakit)
c. Cukup sehat (beberapa orang di keluarga saya yang sakit)
d. Kurang sehat (kebanyakan sakit)
5. Apakah Bapak/Ibu seing membantu orang orang yang kesusahan terutama
dalam hal uang seperti meminjamkan uang orang yang membutuhkan?
a. Ya sangat sering
b. Ya cukup sering
c. Ya kadang kadang
![Page 136: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/136.jpg)
123
d. Saya tidak pernah meminjamkan uang
6. Apakah setelah mendapat pembiayaan dari BMT penghasilan Bapak/Ibu
meningkat dan dapat untuk mengeluarkan infaq/ sadaqoh?
a. Ya, sangat sering berinfaq/ sadaqoh
b. Ya, cukup sering
c. Ya, kadang kadang
d. Tidak pernah
7. Apakah setelah menerima pembiayaan dari BMT penghasilan Bapak/Ibu
meningkat dan dapat menyisihkan uang untuk menabung/ investasi?
a. Ya, sangat sering
b. Ya, cukup sering
c. Ya, kadang kadang
d. Tidak pernah menabung
![Page 137: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/137.jpg)
124
LAMPIRAN 4 : Hasil Uji PLS
Perancangan inner model
Gambar Outher Model
Gambar Loding Faktor
![Page 138: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/138.jpg)
125
Output Nilai Cross Loading
O
Output Nilai Laten Variabel
![Page 139: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/139.jpg)
126
Output nilai Outher Loading
Output Uji Validitas
Output R2
![Page 140: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/140.jpg)
127
Output nilai VIF
Output Path Corelation
Output Nilai F Square
![Page 141: ANALISIS PERAN PEMBIAYAAN DAN PEMBINAAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52420...ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN TESIS Hari ini, 05 Agustus 2020 telah dilakukan ujian](https://reader035.vdocuments.net/reader035/viewer/2022071603/613e765369193359046d22e4/html5/thumbnails/141.jpg)
128
LAMPIRAN 5 : Data Tabulasi Jawaban Responden
Ou