artikel tiara

8
PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP MENARCHE REMAJA PUTRI DI KOTA PALEMBANG Tiara Fortuna¹, Aditiawati², Djoko Marwoto³ 1. Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya 2. Departemen Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya 3. Departemen Biologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya Jln. Moh. Ali Komp. RSMH Palembang, 30126, Indonesia Email: [email protected] Abstrak Menarche adalah menstruasi pertama yang merupakan tahapan pada masa pubertas. Menarche biasanya terjadi pada usia 11-14 tahun. Salah satu faktor yang mempengaruhi menarche adalah faktor sosial eknomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap menarche remaja putri di kota palembang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober-November 2013. Populasi adalah siswi kelas V, VI SD dan VII, VIII SMP di kota Palembang dengan metode pengambilan sampel Propotional Random Sampling. Berdasarkan penelitian dari 230 sampel yang dibedakan atas usia < 12 tahun dan ≥ 12 tahun diperoleh responden terbanyak 63,2% telah mengalami menarche, 58,7% mengalami menarche pada usia ≥12 tahun, 65,3% menarche dengan IMT normal, 93,5% mengalami menarche dengan orang tua berpendidikan tinggi, serta 92,8% mengalami menarche dengan orang tua berpenghasilan tinggi. Faktor-faktor yang mempunyai pengaruh bermakna terhadap menarche, yaitu IMT normal (p= 0,014), pendidikan tinggi orang tua (p= 0,031) dan penghasilan tinggi orang tua (p=0,000). Terdapat pengaruh yang bermakna antara faktor sosial ekonomi dan menarche yang dalam penelitian ini indikator sosial ekonomi adalah IMT, pendidikan orang tua, dan penghasilan orang tua. Semakin tinggi status sosial ekonomi, menarche akan semakin cepat. Kata Kunci : Menarche, usia menarche, faktor sosial ekonomi Abstract Menarche is the first menstruation is one of phase at puberty. Which was commonly occured at the age 11 to 14 years old. One of the factors that influence the menarche is socioeconomic factors. The aim of this researche is to know the age of menarche description on Palembang’s female teenagers who were 1

Upload: ista-fatimah-kurnia-rahmi

Post on 19-Jan-2016

10 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

artikel

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Tiara

PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI TERHADAP MENARCHE REMAJA PUTRI DI KOTA PALEMBANG

Tiara Fortuna¹, Aditiawati², Djoko Marwoto³

1. Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya 2. Departemen Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya3. Departemen Biologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya

Jln. Moh. Ali Komp. RSMH Palembang, 30126, Indonesia

Email: [email protected]

Abstrak

Menarche adalah menstruasi pertama yang merupakan tahapan pada masa pubertas. Menarche biasanya terjadi pada usia 11-14 tahun. Salah satu faktor yang mempengaruhi menarche adalah faktor sosial eknomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor sosial ekonomi terhadap menarche remaja putri di kota palembang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober-November 2013. Populasi adalah siswi kelas V, VI SD dan VII, VIII SMP di kota Palembang dengan metode pengambilan sampel Propotional Random Sampling. Berdasarkan penelitian dari 230 sampel yang dibedakan atas usia < 12 tahun dan ≥ 12 tahun diperoleh responden terbanyak 63,2% telah mengalami menarche, 58,7% mengalami menarche pada usia ≥12 tahun, 65,3% menarche dengan IMT normal, 93,5% mengalami menarche dengan orang tua berpendidikan tinggi, serta 92,8% mengalami menarche dengan orang tua berpenghasilan tinggi. Faktor-faktor yang mempunyai pengaruh bermakna terhadap menarche, yaitu IMT normal (p= 0,014), pendidikan tinggi orang tua (p= 0,031) dan penghasilan tinggi orang tua (p=0,000). Terdapat pengaruh yang bermakna antara faktor sosial ekonomi dan menarche yang dalam penelitian ini indikator sosial ekonomi adalah IMT, pendidikan orang tua, dan penghasilan orang tua. Semakin tinggi status sosial ekonomi, menarche akan semakin cepat.

Kata Kunci : Menarche, usia menarche, faktor sosial ekonomi

Abstract

Menarche is the first menstruation is one of phase at puberty. Which was commonly occured at the age 11 to 14 years old. One of the factors that influence the menarche is socioeconomic factors. The aim of this researche is to know the age of menarche description on Palembang’s female teenagers who were influenced by social economy factor. The type of this researche is descriptive with cross sectional approach. The researche time was done on October to November 2013. The amount of the population is the whole of fifth and sixth grade of primary school and sevent, eighth grade of junior high school at Palembang city. The amount of sample are were taken with Proportional Random Sampling method. Based on the research from 230 sampels which differentiated to < 12 years old and ≥ 12 years old, there were 63,2% respondents have got menarche, 58,7% respondent were got menarche at the age ≥ 12 years old, 65,3% were got menarche with normal IMT, 93,5% have got menarche with the high parent’s education, 92,8% have got menarche with the high parent’s income, There have been many factors that have the importance influence to menarche that is normal IMT (p = 0,014), the hight parent’s education (p = 0,031) and the hight parent’s income (p=0,000). There are meaningful influence between social economy factor and menarche which is in this research social economy indicator is IMT, parent’s education, and parent’s income. The higher of socioeconomic status, menarche more faster.

Keywords: menarche, the age of menarche, social economy factor.

1

Page 2: Artikel Tiara

1. Pendahuluan

Pubertas merupakan masa transisi antara masa anak menjadi dewasa, dimana terjadi suatu percepatan pertumbuhan, timbul ciri-ciri seks sekunder dan terjadi perubahan psikologis. Awitan pubertas pada anak laki-laki ditandai dengan pertumbuhan testes, diikuti munculnya rambut pubis dan terjadi mimpi basah. Awitan pubertas pada anak perempuan ditandai dengan kuncup payudara, diikuti dengan munculnya rabut pubis dan terjadi menarche.1

Menarche diartikan sebagai menstruasi pertama yang terjadi akibat proses sistem hormonal yang kompleks. Setelah panca indra berupa mata dan telinga menerima rangsangan yang diteruskan kepusat dan diolah oleh hipotalamus, dilanjutkan dengan hipofisis melalui sistem fortal dikeluarkan hormon gonatropik Folikel Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing hormon (LH) untuk merangsang indung telur. Folikel Stimulating Hormone (FSH) merangsang Folikel primodial yang didalam perjalanannya dominan mengeluarkan hormon estrogen sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan tanda seks sekunder.2

Perubahan-perubahan tesebut ditimbulkan oleh serangkaian interaksi antara beberapa kelenjar didalam tubuh. Pusat pengendalian yang utama adalah hipotalamus, yang bekerja sama dengan hipofisis mengendalikan urutan rangkaian perubahan itu.3

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran usia menarche remaja putri di kota Palembang yang dipengaruhi faktor sosial ekonomi.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat survei deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada Oktober- November 2013, di SDN 226, SDN 43, SD Xaverius 2, SMPN2 dan SMP Xaverius Maria Palembang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas V, VI SD dan VII, VIII SMP di kota Palembang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Proportional Random Sampling.

Variabel dalam penelitian ini adalah karakteristik sosiodemografi(usia, tinggi badan, berat badan, indeks masa tubuh, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua dan penghasilan perbulan orang tua) dan usia menarche.

Pengumpulan data dengan kuisioner yang nantinya data yang terkumpul akan ditabulasi kedalam program komputerisasi yaitu program Statistical Product and Service Solution 20.0 for windows (SPSS) dengan menggunakan uji Chi-Square yang kemudian akan disajikan dalam bentuk tabel, dan narasi.

3. Hasil Penelitian ini telah selesai dilakukan di SDN 43, SDN 226, SD Xaverius 2, SMPN 2 dan SMP Xaverius Maria Palembang pada bulan Oktober-November 2013 dengan metode penelitian deskriptif dan menggunakan pendekatan cross sectional.

Dalam penelitian ini, diambil sampel 114 siswi SD dan 116 siswi SMP dengan total sampel 230 dari sekolah dengan sosial ekonomi tinggi dan sosial ekonomi rendah. SDN 43, SDN 226 dan SMPN 2 dalam penelitian ini merupakan sekolah dengan status sosial ekonomi rendah yang dilihat dari bangunan fisik sekolah tetapi hal ini juga didukung dengan hasil penelitian yang didapatkan bahwa rata-rata penghasilan orangtua yang rendah dan lebih banyak responden yang belum mengalami menarche, sedangkan SD Xaverius 2 dan SMP Xaverius Maria merupakan sekolah dengan status sosial ekonomi tinggi yang dilihat dari bangunan fisik dengan fasilitas yang lengkap serta didukung dengan hasil penelitian lebih banyak responden yang telah mengalami menarche dibandingkan dengan responden dengan status ekonomi rendah dalam usia yang sama.

Berdasarkan kriteria inklusi dibagi data tentang usia menarche, Indeks Masa Tubuh (IMT), pendidikan terakhir orangtua, pekerjaan orangtua dan penghasilan perbulan orangtua yang hasilnya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini :

Tabel 1. Karakteristik Umum Responden

karakteristik Frekuen-si

Persentase (%)

Usia menarche

9 tahun10 tahun11 tahun12 tahun13 tahun

139746155

0,417,032,126,524,0

Indeks Masa Tubuh (IMT)

Kekurangan BB

NormalKelebihan BB

62

10563

27,0

45,627,4

Tingkat pendidikan orang tua

Tidak sekolahSD

SMPSMA

Perguruan Tinggi

9

33217592

3,9

14,49,132,640

Penghasilan perbulan orang tua

< 500.000510.000-1.000.000

4732

20,414,0

2

Page 3: Artikel Tiara

(dalam Rp) 1.100.000-3.000.0003.100.000-5.000.000

> 5.000.000

34

34

83

14,8

14,8

36,0

Indeks Masa Tubuh dalam pebelitian ini terbagi menjadi IMT normal dan IMT tidak normal (kekurangan dan kelebihan berat badan) akan dihubungkan dengan menarche yang secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Pengaruh Indeks Masa Tubuh dan Menarche

Indeks Masa Tubuh (IMT)

Karakteristik Total P

Menarche Belum Menarche

n % n % N % 0,014Tidak Norm-al

48 34,7 77 83,7 125 54,3

Norm-al

90 65,3 15 16,3 105 45,7

138 100 92 100 230 100

Dari tabel di atas hasil analisa pengaruh Indeks Masa Tubuh (IMT) dan menarche didapatkan responden dengan berat badan yang tidak normal (kekurangan dan kelebihan berat badan) yang telah mengalami menarche yaitu 34,7% responden, sedangkan dengan IMT normal yang telah mengalami menarce 65,3% responden.

Secara statistik telah dibuktikan ada pengaruh yang bermakna antara usia terjadinya menarche dan Indeks Masa Tubuh (p = 0,014)

Hasil analisa pengaruh pendidikan orang tua dan menarche diperoleh bahwa yang mengalami menarche dengan orang tua yang berpendidikan rendah (tidak sekolah, SD, SMP) yaitu 6,5%, sedangkan yang mengalami menarche dengan orang tua yang berpendidikan tinggi (SMA, D3, S1 dan S2) yaitu 93,5%. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Menarche

Tingkat pendidikan orang tua

Karakteristik Total P

Menarche Belum Menarche

n % n % n % 0,031

Pendidikan rendah

9 6,5 54 58,7 63 27,4

Pendidikan tinggi

129 93,5 38 41,3 167 72,6

138 100 92 100 230 100

Secara statistik dibuktikan bahwa ada pengaruh yang bermakna antara pendidikan terakhir orang tua dengan menarche (p = 0,031).Hasil analisa pengaruh penghasilan perbulan orang tua dan menarche diperoleh 92,8% responden telah mengalami menarche dengan penghasilan perbulan orang tuanya tergolong tinggi berdasarkan UMR kota Palembang (>Rp.1.451.000), sedangkan untuk penghasilan orang tua yang tergolong rendah diperoleh 7,2% responden yang telah mengalami menarche. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Pengaruh Pendapatan Orang Tua dan Menarche

Penghasilan Perbulan Orang Tua (dalam Rupiah)

Karakteristik Total P

Menarche Belum Menarche

n % n % N % 0,000

Penghasilan Rendah

10 7,2 69 75 79 14,8

Penghasilan Tinggi

128 92,8 23 25 151 67,5

138 100 92 100 230 100

Secara statistik telah dibuktikan bahwa ada pengaruh yang sangat bermakna antara pengahsilan perbulan orang tua dan menarche pada anak perempuannya (p=0,000).

4. Pembahasan

Dari penelitian yang telah dilakukan di SDN 226, SDN 43, SD Xaverius 2, SMPN 2, dan SMP Xaverius Maria didapatkan 230 sampel yang terdiri dari 114 siswi SD dan 116 siswi SMP. Dari 230 sampel didapatkan hasil 138 responden (63,2%) telah mengalami menarche dan 92 responden (36,8%) belum mengalami menarche,. yang dalam penelitian ini usia menarche dibagi menjadi dua, yaitu < 12 tahun dan ≥ 12 tahun yang diperoleh hasil 41,3% perempuan telah mengalami menarche pada

3

Page 4: Artikel Tiara

usia < 12 tahun, serta 58,7% perempuan telah mengalami menarche pada usia ≥ 12 tahun.

Usia seorang perempuan mengalami menarche bervariasi mulai dari usia 10-16 tahun dan normalnya pada usia 12-13 tahun2 , dengan rata-rata usia terjadinya menarche pada usia 12,75 tahun.1Hasil penelitian ini menunjukkan usia terjadinya menarche pada remaja putri di kota palembang tergolong normal karena angka tertinggi terjadinya menarche pada usia 12- 13 tahun.

Berdasarkan Depkes RI tahun 2004, Indeks Masa Tubuh (IMT) dapat mewakili status gizi seseorang yang di klasifikasi menjadi 5, yaitu kekurangan berat badan tingkat tinggi (<17), kekurangan berat badan tingkat rendah (17,1-18,4) yang tergolong dalam kategori kurus, normal (18,5-25), kelebihan berat badan tingkat rendah (25,1-27), kelebihan berat badan tingkat tinggi (>27,1) yang tergolong dalam kategori gemuk. Dalam analisa menggunakan Chi-Square IMT di kelompokkan menjadi 2, yaitu tidak normal (kekurangan dan kelebihan berat badan) dan normal. Berdasarkan hasil analisa tabel Chi-Square untuk Indeks Masa Tubuh (IMT) dapat dilihat pada Tabel 2 yaitu pengaruh Indeks Masa Tubuh dan menarche. Pada hasil Continuity Correction, nilai yang dipakai adalah nilai Asymp.Sig. (2-sided) yaitu 0,014. Dari hasil p value 0,014 < 0,05 berarti H0 ditolak, yang berarti ada pengaruh yang bermakna antara Indeks Masa Tubuh dan menarche karena 65,3% responden dengan IMT normal telah mengalami menarche. Hasil penelitian ini sesuai dengan apa yang ada dalam buku Tumbuh Kembang anak Soetjiningsih bahwa seorang remaja perempuan dengan IMT yang normal akan mengalami menarche lebih cepat dibandingkan dengan perempuan yang memiliki IMT rendah pada usia yang sama.4 Status gizi yang baik dapat mempercepat pembentukan hormon-hormon yang berperan dalam menarche.5 Menurut penilitian yang telah dilakukan Tena tahun 2006, status gizi berhubungan dengan kadar lemak dalam tubuh. Kadar lemak yang cukup mempengaruhi kadar estrogen non gonad dan menstimulasi Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH).

Dalam analisa menggunakan Chi-Square, tingkat pendidikan orang tua di kelompokkan menjadi 2, yaitu berpendidikan rendah (tidak sekolah, SD, SMP) dan berpendidikan tinggi (SMA, perguruan tinggi). Berdasarkan hasil analisa tabel Chi-Square untuk tingkat pendidikan orang tua dapat dilihat pada tabel 4.3 yaitu pengaruh pendidikan orang tua dan menarche. Pada hasil Continuity Correction, nilai yang dipakai adalah nilai Asymp.Sig. (2-sided) yaitu 0,031. Dari hasil p value 0,031 < 0,05 berarti H0 ditolak, yang berarti ada pengaruh yang bermakna antara pendidikan terakhir orang tua dan menarche karena 93,5% responden dengan orang tuanya yang berpendidikan tinggi telah mengalami menarche. Sejauh ini, belum ada penelitian

atau opini mengenai hubungan tingkat pendidikan orang tua dan menarche, tetapi secara tidak langsung jika orang tua dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan mempermudah untuk menyerap informasi dan mengimpelemtasikan dalam perilaku dan gaya hidup sehari-hari khususnya dalam hal kesehatan dan gizi kepada anggota keluarganya. Orang tua yang berpendidikan tinggi cenderung akan memilih makanan dengan kandungan gizi yang tinggi yang nantinya akan mempengaruhi usia menarche, serta memberikan pengetahuan mengenai menarche dan menstruasi kepada anak perempuannya sehingga lebih siap dalam menghadapi menarche.

Faktor terakhir yaitu penghasilan perbulan orang tua. Dalam analisa menggunakan Chi-Square, penghasilan orang tua diklompokkan menjadi 2 yaitu penghasilan rendah dan tinggi. penghasilan rendah ialah penghasilan < Rp. 1.451.000 (UMR Kota Palembang) Berdasarkan hasil analisa tabel Chi-Square untuk tingkat pendidikan orang tua dapat dilihat pada Tabel 4 yaitu pengaruh penghasilan perbulan orang tua dan menarche. Pada hasil Continuity Correction, nilai yang dipakai adalah nilai Asymp.Sig. (2-sided) yaitu 0,000. Dari hasil p value 0,000 < 0,05 berarti H0 ditolak, yang berarti ada pengaruh yang bermakna antara penghasilan tinggi orang tua dan menarche karena 92,8% responden dengan orang tuanya yang berpenghasilan tinggi telah mengalami menarche. Penghasilan orang tua secara langsung memberikan pengaruh terhadap menarche anak perempuannya karena dengan penghasilan yang tinggi, orang tua akan dapat memenuhi kebutuhan gizi anak perempuannya sehingga dapat mengalami menarche pada usianya bahkan lebih cepat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Agustin tahun 2010, bahwa pendapatan orang tua berhubungan dengan kemampuan daya beli keluarga. Pendapatan yang tinggi akan menyebabkan daya beli keluarga semakin baik, khususnya daya beli makanan yang akan memperngaruhi faktor psikis dan asupan gizi.6

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan tahun 2011, status sosial ekonomi terbagi menjadi 2 yaitu sosial ekonomi tinggi dan sosial ekonomi rendah yang ditinjau dari beberapa hal, yaitu lokasi tempat tinggal, jumlah anggota keluarga, pendidikan kepala keluarga, pekerjaan kepala keluarga, jumlah penghasilan kepala keluarga, makanan dan sumber air. Oleh karena itu, dalam penelitian ini untuk menentukan status ekonomi seseorang digunakan data mengenai Indekas Masa Tubuh yang mewakili status gizi, pekerjaan kepala keluarga dan penghasilan perbulan kepala keluarga yang nantinya akan dihubungkan dengan usia menarche pada anak perempuannya. Seseorang dengan pekerjaan yang berpenghasilan tinggi, didukung juga dengan pendidikan tinggi bisa dikategorikan dalam kelompok status sosial ekonomi tinggi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil

4

Page 5: Artikel Tiara

adanya pengaruh antara IMT, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua dan penghasilan perbulan orang tua dengan menarche. Hal ini telah di buktikan secara statistik yang didaptkan nilai p value < 0,05 yang berarti adanya pengaruh dari ke tiga faktor tersebut terhadap menarche. Penghasilan orang tua yang tinggi, sebagian besar dikarenakan pendidikan yang tinggi dan pekerjaan yang berpenghasilan tinggi juga sehingga dapat memenuhi kecukupan gizi keluarganya, terutama anak perempuannya sehingga dapat mengalami menarche tepat pada waktunya bahkan lebih cepat. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nur Amira tahun 2011 di pulau Jawa, bahwa pengaruh lingkungan sosial ekonomi juga berpengaruh terhadap usia menarche dan bagian yang paling penting adalah keluarga karena beberapa aspek dari struktur dan fungsi keluarga yang berkaitan dengan mearche adalah pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua dan pendapatam keluarga. Selain itu, penelitian diberbagai negara juga menunjukkan bahwa anak perempuan dari keluarga dengan status sosial ekonomi tinggi akan mengalami menarche pada usianya bahkan lebih awal dari pada anak perempuan dengan status sosial ekonomi rendah.7

Dari pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 230 remaja putri di kota Palembang, bahwa menarche terjadi pada usia 9 -13 tahun dengan rata-rata usia terjadinya menarche 12,0 tahun, serta terdapat pengaruh yang bermakna antara menarche dengan Indeks Masa Tubuh, pendidikan orang tua dan penghasilan orang tua.

5. Kesimpulan

Berdasakan hasil penelitian terhadap 230 remaja putri di kota Palembang tahun 2013, diperoleh kesimpulan bahwa :1. Responden yang mengalami menarche sebanyak 138

orang (63,2%) dan yang belum mengalami menarche 92 orang (36,8%).

2. Menarche pada remaja putri di kota Palembang terjadi pada usia 9-13 tahun dengan rata-rata usia 12,0 tahun.

3. Berdasarkan Indeks Masa Tubuh (IMT), 65,3% responden telah mengalami menarche dengan IMT normal yang telah dibuktikan secara statistik ada pengaruh yang bermakna dengan nilai p value 0,014 < 0,05.

4. Berdasarkan pendidikan orang tua, 93,5% responden telah mengalami menarche dengan orang tua yang memiliki pendidikan tinggi yang telah dibuktikan

secara statistik ada pengaruh yang bermakna dengan nilai p value 0,031 < 0,05.

5. Berdasarkan penghasilan orang tua, 92,8% responden telah mengalami menarche dengan orang tua yang memiliki penghasilan tinggi yang telah dibuktikan secara statistik ada pengaruh yang bermakna dengan nilai p value 0,000 < 0,05.

Ucapan Terima Kasih :

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Aditiawati, SpA(K) dan Drs.Djoko Marwoto, Msc selaku dosen pembimbing penulis. Serta tim pembantu dalam pengumpulan data dan kepada semua pihak atas bantuannya sehingga tulisan ini dapat selesai tepat waktu.

Daftar Acuan

1. Nelson, W.E., R. E. Behrman, dan M. Kliegman. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson: “Sistem Endokrin” (Edisi15) Vol.1. EGC, Jakarta, Indonesia,hal. 1925-1927

2. Batubara, J., B. Tridjaja, dan A.B. Pulungan. 2010 . Buku Ajar Endokrinologi Anak: “Pubertas”. (Edisi 1). Badan Penerbit IDAI, Jakarta, Indonesia, hal. 133- 145.

3. Sherwood, L. 2001. Fisiologi Manusia, dari Sel ke Sistem: ”Fisiologi Hormon-Hormon Pada Wanita”. (Edisi 2). EGC, Jakarta, Indonesia, hal. 147-151.

4. Soetjiningsih, B. Moersintowarti, dan S. Titi. 2002. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja : “Masa Remaja” (Edisi 1). Sagung Seto, Jakarta, Indonesia, hal. 133-170.

5. Waryana. 2010. Gizi Reproduksi: ”Gizi Untuk Tumbuh Kembang”. Pustaka Rihana , Yogyakarta, Indonesia, hal 59-63

6. Agustin, I. 2010. Skripsi Hubungan antara Status Gizi, Aktifitas Fisik, dan Tingkat Sosial Ekonomi terhadap Kejadian Menarche pada Remaja Putri di SMPN 17 Bekasi Tahun 2010. Universitas Indonesia, Depok.

7. Pacarada, M., S. Lulaj, G. Kongjeliand, dan B. Obertinca. 2007. Impavct of Socio-Economic Factors on Onset of Manrche in Kosovar Girls. BMJ. http://www.cjmed.netjournal/articleInfo/id/291?PHPSESSID=472024dcc8ddacb7185cfla8157560a2 . (Diakses 26 Juli 2013).

5