askep pd klien dgn ansietas
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DG ANSIETAS
Oleh:Anang Satrianto, S.Kep, Ns
Institute of Health Sciences Banyuwangi2012
Diagnosa Utama Kep Jiwa1. Gangguan konsep diri: harga diri rendah
2. Isolasi sosial
3. Gangguan sensori persepsi: halusinasi
4. Perubahan proses pikir: waham
5. Resiko Perilaku kekerasan
6. Resiko bunuh diri
7. Defisit perawatan diri
Pengertian Ansietas Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang
tdk jelas dan berhubungan dengan perasaan tidak menentu dan tak berdaya (helplessness).
Perasaan isolasi, terasing, dan terancam mungkin dialami.
Individu mempersepsikan kepribadiannya terancam.
Manusia mulai merasakan sejak bayi Berhenti kalau mati.
Kesimpulan Anxietas
Anxietas adalah perasaan tidak senang yang khas yang disebabkan oleh dugaan akan bahaya atau frustrasi yang mengancam yang akan membahayakan rasa aman, keseimbangan, atau kehidupan seseorang individu atau kelompok biososialnya.” ( J.J GROEN)
Karakteristik Ansietas Mpk emosi Bisa ditularkan Terjadi akibat adanya ancaman pada
harga diri, identitas diri. Perlu adanya keseimbangan antara
keberanian dan kecemasan
Tingkat Ansietas1. Ansietas ringan: Ansietas ringan adalah
perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda dan membutuhkan perhatian khusus.
2. Ansietas sedang: Ansietas sedang merupakan perasaan yang mengganggu bahwa ada sesuatu yang benar-benar berbeda, individu menjadi gugup atau agitasi.
Tingkat Ansietas3. Ansietas berat: Ansietas berat dialami
ketika individu yakin bahwa ada sesuatu yang berbeda dan ada ancaman; ia memperlihatkan respon takut dan distres.
4. Panik: Serangan panik adalah suatu episode ansietas yang cepat, intens, dan meningkat, berlangsung 15-30 menit, ketika individu mengalami ketakutan emosional yang besar juga ketidaknyamanan fisiologis. (Bentuk G3)
Panik Hilang kontrol Tak bisa melakukan sesuatu tanpa perintah atau
arahan. Disorganisasi kepribadian. Meningkatnya aktivitas motorik Menurunnya kemampuan menghubung-hubungkan. Distrosi persepsi Hilangnya pikiran rasional Hilangnya komunikasi dan fungsi efektif. Bila berlangsung berkepanjangan menyebabkan
exhaustion ~ kematian
Rentang Respon Ansietas
Adaptif Maladaptif
Antisipasi
Ringan Sedang Berat Panik
Pengkajian Faktor Predisposisi Faktor Presipitasi Mekanisme Koping Perilaku
Faktor Predisposisi1. Teori Psikoanalisa: ansietas mpk konflik
elemen kepribadian id dan super ego (dorongan insting dan hati nurani). Ansietas mengingatkan ego akan adanya bahaya yg perlu diatasi.
2. Teori interpersonal: ansietas terjadi krn ketakutan penolakan dlm hub interpersonal. Dihubungkan dg trauma masa pertumbuhan (kehilangan, perpisahan) yg menyebabkan ketdkberdayaan). Idv yg harga diri rendah mudah mengalami ansietas.
Faktor Predisposisi Teori perilaku; ansitas timbul sbg akibat
frustrasi yg disebabkan oleh sesutu yg mengganggu pencapaian tujuan. Mrpk dorongan yg dipelajari utk menghindari rasa sakit/nyeri. Ansietas meningkat jika ada konflik (konflik ~ ansietas ~ helplessness/ketidakberdayaan)
Kondisi keluarga: ansietas dpt timbul secara nyata dlm keluarga. Ada overlaps gg ansietas dan depresi.
Faktor Predisposisi Keadaan biologis: Beberapa kasus
kecemasan,merupakan suatu perhatian terhadap proses fisiologis (Hall, 1980). Kecemasan ini dapat disebabkan oleh penyakit fisik atau keabnormalan, tidak oleh konflik emosional. Kecemasan ini termasuk kecemasan sekunder (Rockwell cit stuart & sundeens, 1998).
Faktor Presipitasi Ancaman integritas fisik: ketidakmampuan
fisiologis dan menurunnya kemampuan melaksanakan ADL.
Ancaman thd sistem “diri”; mengancam identitas, harga diri, integrasi sosial. Mis: phk, kesulitan peran baru.
Gabungan: penyebab timbulnya ansietas gabungan dr genetik, perkembangan, stresor fisik, stresor psikososial.
Perilaku Ansietas dpt diekspresikan lgs melalui
perubahan fisiologis dan perilaku scr tdk lgs melalui timbulnya gejala/mekanisme koping utk mempertahankan diri dari ansietas.
Respon fisiologis dpt terjadi pd sistem kardiovaskuler, pernafasan, meuromuskuler, GI, perkemihan, dan kulit
Perilaku: motorik, afektif, kognitif
Efek Fisiologis Ansietas Kardio vaskuler; Peningkatan tekanan
darah, palpitasi, jantung berdebar, denyut nadi meningkat, tekanan nadi menurun, syock dan lain-lain.
Respirasi; napas cepat dan dangkal, rasa tertekan pada dada, rasa tercekik.
Kulit: perasaan panas atau dingin pada kulit, muka pucat, berkeringat seluruh tubuh, rasa terbakar pada muka, telapak tangan berkeringat, gatal-gatal.
Efek Fisiologis Ansietas Gastro intestinal; Anoreksia, rasa
tidak nyaman pada perut, rasa terbakar di epigastrium, nausea, diare.
Neuromuskuler; Reflek meningkat, reaksi kejutan, mata berkedip-kedip, insomnia, tremor, kejang, , wajah tegang, gerakan lambat.
Respon Perilaku Motorik: gelisah, ketegangan fisik, tremor,
sering kaget, bicara cepat, kurang koordinasi, cenderung celaka, menarik diri, menghindar, menahan diri, hiperventilasi.
Kognitif: gg perhatian, tak bisa konsentrasi, pelupa, salah tafsir, pikiran blocking, menurunnya lahan persepsi, bingung, kesadaran diri berlebihan, waspada berlebihan, hilangnya obyektivitas, takut hilang kontrol, takut luka/mati.
Respon Perilaku Afektif: tdk sabar, tegang, nervous,
takut berlebihan, teror, gugup, sangat gelisah.
Mekanisme Koping1. Task Oriented (orientasi pd tugas)
– Libatkan utk memecahkan masalah, konflik, memenuhi kebutuhan.
– Realistis memenuhi tuntutan situasi stres– Disadari dan berorientasi pd tindakan– Berupa reaksi: melawan (mengatasi rintangan
utk memuaskan kebutuhan), menarik diri (menghilangkan sumber ancaman fisik atau psikologis), kompromi (mengubah cara, tujuan utk memuaskan kebutuhan)
Mekanisme Koping
2. Ego oriented:– Task oriented tdk selalu berhasil– Melindungi “self”– Berguna pd ansietas ringan ~ sedang– Melindungi dr perasaan inadequacy dan
buruk– Berupa penggunaan mekanisme
pertahanan diri (defens mechanism)
Defense Mechanism
Kompensasi Denial Displacement Identifikasi Intelektualisasi Isolasi Proyeksi Rasionalisasi
Diagnosis KeperawatanMenurut NANDA:
– Ansietas– Koping individu tidak efektif– Takut
Contoh dx lengkap:– Ansietas berat b.d. konflik seksual ditandai dg mencuci
tangan berulang-ulang, pikiran kotor dan adanya kuman yg sering timbul.
– Ansietas sedang b.d. prestasi sekolah yg buruk dimanifestasikan dg denial dan rasionalisasi yg berlebihan.
– Koping individu tak efektif b.d. kematian anak, dimanifestasikan dg ketdkmampuan mengingat kembali peristiwa kecelakaan.
Tujuan Menurunkan tingkat
kecemasan klien. Mendukung dan
melindungi klien
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik
Tujuan: memberi dukungan, melindungi, dan menurunkan tingkat ansietas pada tkt sedang atau ringan.
Bina hubungan saling percaya dan terbuka: dengarkan keluhan, dukung utk menceritakan perasaan, jawab pertanyaan scr lags, menerima tanpa pamrih, hargai pribadi klien.
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik
Sadari dan kontrol perasaan diri perawat: bersikap terbuka sesuai perasaan, terima perasaan positif maupun negatif termasuk perkembangan ansietas, menggali penyebab ansietas, pahami perasaan diri secara terapeutik.
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik
Yakinkan klien ttg manfaat mekanisme koping yg bersifat melindungi dan tdk memfokuskan diri pd perilaku maladaptif: terima dan dukung klien; tdk menentang klien; nyatakan perawat bisa memahami rasa sakit tetapi tdk memfokuskan pada rasa tersebut; beri umpan balik thd perilaku, stresor, dampak stresor dan sumber koping; dukung ide keh fisik berhub dg kesehatan mental; batasi perilaku maladaptif dg cara suportif.
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik
Identifikasi dan mencoba menurunkan situasi yg menimbulkan ansietas: sikap tenang; lingkungan tenang; batasi kontak dg klien lain; identifikasi dan modifikasi hal yg menimbulkan cemas; terapi fisik: mandi air hangat, pijat
Anjurkan melakukan aktivitas di luar yg menarik; share aktivitas yg sering dilakukan; latihan fisik; buat rencana harian; libatkan keluarga dan support system.
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik
Tingkatkan kesehatan fisik: beri obat-obatan yg meningkatkan rasa nyaman; observasi efek samping obat dan beri pendidikan kesehatan yang sesuai.
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang
1. Bina hubungan saling percaya:– Dengar dengan hangat dan responsif– Beri waktu kepada klien untuk berespon– Beri dukungan utk ekspresi diri.
2. Perawat menyadari dan mengenal ansietasnya sendiri:
– Kenali perasaan diri– Kenali sikap dan perilaku perawat yg berdampak negatif
pd klien– Bersama klien menggali perilaku dan respon shg dapt
belajar dan berkembang
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang
3. Bantu klien mengenal ansietasnya:– Bantu klien mengekspresikan perasaan.– Bantu klien menghubungkan perilaku dg perasaan klien.– Memvalidasi kesimpulan dan asumsi.– Pertanyaan terbuka.
4. Memperluas kesadaran berkembangnya ansietas:
– Bantu klien menhubungkan situasi dan interaksi yg menimbulkan ansietas.
– Bantu klien meninjau kembali penilaian klien thd stresor yg dirasa mengancam dan menimbulkan konflik.
– Mengaitkan pengalaman saat ini dg pengalaman masa lalu
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang
5. Bantu klien mempelajari koping yg baru– Menggali pengalaman klien menghadapi ansietas
sebelumnya.– Tunjukkan akibat negatif koping yg saat ini.– Dorong klien untuk mencoba koping adaptif yg lalu– Memusatkan tanggung jawab perubahan pada klien– Terima peran aktif klien. Mengaitkan hubungan sebab-
akibat keadaan ansietasnya.– Bantu klien menyusun kembali tujuan memodifikasi
perilaku– Anjurkan penggunaan koping yg baru
Didik klien untuk memakai ansietas ringan untuk pertumbuhan diri.
Dorong aktivitas fisik untuk menyalurkan energi Mengerahkan dukungan sosial ~ koping adaptif
diterapkan oleh klien.
Daftar Pustaka Videbeck,Sheila L.Buku Ajar Keprawatan Jiwa.EGC,Jakarta Suliswati,dkk.Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan
Jiwa.EGC,Jakarta Chaplin, James P. (2002) Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta : PT.
RajaGrafindo Persada Elvira, Sylvia D.(2008) Gangguan Panic. Jakarta : Balai Penerbit
FKUI Doenges, Marilynn E. (1999) Rencana Asuhan Keperawatan.
Jakarta : EGC Baitul Alim, Muhammad. (2011). Definisi Kecemasan, Apa itu
Kecemasan ?.