bab i

Upload: febrina-thia-kusuma

Post on 22-Jul-2015

54 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Definisi Produk Disco merupakan produk dodol lapis cokelat yang disalut dengan rice crispy dan karamel yang dikeluarkan oleh CV. HOLY SPIRIT. Trend produk inovasi dari dodol yang dikombinasikan dengan cokelat sudah tidak asing lagi di telinga konsumen, seperti produk cokelat isi dodol dari Garut yang diberi nama Chocodot, dan dari daerah Kudus dengan brandnya Claszeto. Produkproduk tersebut memberikan suatu inspirasi bagi perusahaan CV. HOLY SPIRIT untuk mengembangkan snack baru berbasis dodol yang benar-benar masih baru di pasaran dan merupakan bentuk kombinasi antara dodol, karamel, rice crispy dan cokelat. Produk CV. HOLY SPIRIT ini berupa dodol yang dilapis cokelat dengan disalut oleh karamel dan rice crispy. Sehingga tekstur dodol yang lembut dan kenyal akan berpadu dengan cokelat, karamel dan rice crispy akan menghasilkan perpaduan rasa sempurna yang memanjakan lidah konsumen. Dodol merupakan makanan tradisional khas Indonesia yang patut untuk dilestarikan dan dilakukan pengembangan terutama dalam penyajiannya. Nama Disco sendiri berasal dari D yang merupakan singkatan dari dodol, is yang berarti lapis dan co yang berarti cokelat, dari kata-kata tersebut kemudian muncul brand dodol yang dilapis cokelat. CV. HOLY SPIRIT juga mengusung jargon untuk produk ini berupa Lets Disco Together! yang berarti mari berdisko bersama. Jargon ini ingin mengajak masyarakat untuk bersama-sama dengan sahabat, keluarga atau siapapun menikmati disko bersama-sama. Jika disko biasanya diartikan dengan tarian, namun di sini disko merupakan sebuah snack dodol lapis cokelat. Cokelat dodol mungkin memang sudah banyak beredar di pasaran, namun keistimewaan produk CV. HOLY SPIRIT dibanding produk dodol yang lain yaitu Disco dibuat dengan mesin berteknologi tinggi jika dibandingkan dengan produk dari perusahaan lain yang umumnya masih menggunakan proses pengolahan semi

2

manual. Teknologi pengolahan yang diterapkan perusahaan CV. HOLY SPIRIT menjamin produk dodol lapis cokelat yang dihasilkan higienis, bermutu, lezat dan aman dikonsumsi oleh masyarakat. B. Sejarah dan Perkembangan Produk Dodol memang merupakan salah satu makanan khas milik Indonesia. Jajanan tradisional ini terdapat hampir di semua wilayah di Indonesia. Contohnya ada dodol dari Jawa yang disebut madu mongso, dodol Ende atau dodol Bima. Meski semua panganan legit itu bernama dodol, namun di masingmasing wilayah terdapat ciri khas rasa yang membedakan ketika menempel di lidah. Salah satu kota penghasil dodol yang terkenal di seluruh Indonesia adalah Garut, Jawa Barat. Dodol Garut merupakan salah satu komoditas yang telah mengangkat citra Kabupaten Garut sebagai kota penghasil dodol berkualitas bagus. Pembuatan dan perkembangan dodol di Garut sudah dimulai sejak tahun 1926. Sampai sekarang dodol Garut sudah terkenal di seluruh wilayah Indonesia dengan berbagai merek dagang dan kebanyakan merupakan hasil dari industri rumah tangga. Oleh karena itu, sangat sulit untuk meneliti siapa yang pertama kali membuat jenis dodol ini. Namun ada sumber yang mengatakan bahwa dodol Garut sudah dikenal sejak zaman Belanda. Zaman itu, banyak noni-noni Belanda yang pandai membuat dodol, baik untuk makanan sendiri di rumah maupun untuk dijual. Seiring perkembangan zaman, dodol Garut kini diproduksi secara modern. Kalau dulu olahan dodol hanya terbuat dari tepung ketan dan gula merah, saat ini dodol sudah terbuat dengan penambahan buah-buahan segar. Inovasi selalu terjadi baik dalam segi penampilan atau kemasan dari kertas minyak, plastik sampai daun jagung, maupun jenis rasa. Yang terbaru adalah telah diproduksinya brodol (brownies dodol) dan chocodot (cokelat dodol) yang merupakan perpaduan antara penganan lokal dengan yang sudah mendunia seperti cokelat, namun pembuatan produk ini masih manual dan padat karya,

3

yaitu dengan mencetak cokelat leleh bersama dengan dodol dalam loyang cetakan yang diisi satu per satu oleh tenaga manusia. Perusahaan CV. HOLY SPIRIT berusaha mengembangkan produk dodol khususnya cokelat dodol dengan inovasi dalam pengolahannya. Kalau sampai saat ini pembuatan cokelat dodol masih secara manual, CV. HOLY SPIRIT merancangkan sebuah perusahan dengan alat dan mesin yang dapat menghasilkan produk tersebut dalam kapasitas besar, cepat dan higienis, sehingga dapat memenuhi permintaan konsumen.C. Pemanfaatan Produk

Produk Disco yang merupakan variasi dari produk olahan cokelat, diharapkan mampu menjadi alternatif snack bagi masyarakat. Cokelat sendiri mempunyai manfaat psikologis yaitu memberi rasa nyaman. Selain itu, cokelat juga diketahui memiliki senyawa flavanol yang berfungsi sebagai antioksidan. Sedangkan dodol selama ini juga dikonsumsi sebagai salah satu makanan tradisional yang cukup mengenyangkan. Dengan adanya produk Disco masyarakat mendapat dua manfaat tersebut dalam satu produk, yaitu snack yang cukup mengenyangkan, menyehatkan dan memberikan rasa nyaman secara psikologis. Sasaran pasar untuk produk Disco secara umum adalah semua umur, baik anak-anak, pemuda maupun dewasa. Dilihat dari manfaatnya sebagai snack yang sehat dan mengenyangkan, maka produk ini sangat cocok jika diberikan kepada anak-anak. Disco juga bisa menjadi camilan saat santai dan dapat menjadi teman untuk minum teh. Secara khusus produk Disco dipasarkan kepada para wisatawan sebagai oleh-oleh ketika berkunjung ke daerah Subang. D. Perkiraan Kebutuhan Produk dan Penentuan Kapasitas Pabrik Dodol merupakan makanan yang sudah terkenal di masyarakat Indonesia. Banyak juga produsen dodol baik di Jawa maupun di luar Jawa yang sukses dalam menjalankan usaha ini. Menurut dinas perindagkop dan UKM Kabupaten Garut, Garut memiliki 104 UKM yang memproduksi dodol. Ratarata kapasitas produksi dodol total per tahun adalah sekitar 4.378 ton atau dapat

4

dikatakan sekitar 12 ton per hari. Salah satu produsen dodol yang terkenal di Jawa Tengah adalah CV.Mubarokfood Cipta Delicia yang berada di Kota Kudus. Jumlah produksi jenang dan dodol Mubarok yang mencapai 3 ton dalam sehari. Melihat data tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terlalu sulit untuk memasarkan dodol. Apalagi dengan dilakukannya inovasi seperti cokelat dodol ini, diharapkan dapat meningkatkan minat konsumen terhadap dodol. Mengingat bahwa perusahaan ini masih baru dimulai maka penetapan kapasitas produksi belum berani terlalu banyak. Perusahaan ini hanya mengambil 15% dari total produksi CV. Mubarokfood Cipta Delicia yaitu sebesar 450 kg dodol/hari. Produk yang akan dihasilkan memiliki berat 40 gram/biji dengan rincian 30 gram dodol dilapis karamel, rice crispy dan cokelat yang beratnya kurang lebih 10 gram. Total produksi Disco per hari adalah 15000 bungkus. Beberapa sumber mengatakan bahwa konsumsi cokelat masyarakat Indonesia masih sangat rendah, yaitu sekitar 0,2 kg/kapita/tahun. Karena pabrik ini berada di Jawa Timur yang berpenduduk sekitar 37.476.011 jiwa (tahun 2010) maka dapat diramalkan bahwa konsumsi cokelat masyarakat Jawa Timur sekitar 7.500.000 kg/tahun atau dengan kata lain sebanyak 23.833,33 kg/hari. Oleh karenanya perusahaan ini berusaha menampilkan dodol dengan tiga lapisan sehingga akan menarik konsumen dan meningkatkan konsumsi cokelat di Indonesia.

D. Lokasi Pabrik

5

Penentuan Lokasi pabrik CV. HOLYSPIRIT menggunakan metode Ranking Procedure. CV. HOLY SPIRIT mengambil dua alternatif lokasi di daerah Lumajang Jawa Timur yaitu kecamatan Kunir dan kecamatan Yosowilangun. Untuk mendapatkan lokasi yang tepat CV. HOLY SPIRIT memberikan pembobotan berdasarkan faktor-faktor penilaian yakni 1. Lokasi pasar 2. Sumber bahan baku 3. Alat angkut 4. Sumber energi 5. Buruh dan Upah 6. UU dan pajak 7. Sikap masyarakat 8. Air dan limbah= 5 % CV. HOLY SPIRIT memberikan skor (nilai) untuk masing-masing faktor yang diidentifikasikan sesuai skala angka (range 0 s/d 10) dari masing-masing alternatif lokasi yang dianalisa. Tabel 1.1 Penentuan Lokasi Pabrik dengan Metode Ranking Procedure No 1 2 3 4 5 6 7 8 Faktor Lokasi Pasar Sumber Bahan Baku Alat Angkut Sumber Energi Buruh dan Upah UU dan Pajak Sikap masyarakat Air dan Limbah Kec. Kunir 8 8 7 8 7 7 7 8 Kec. yosowilangun 7 7 8 7 8 7 8 7 = 20 % = 15 % = 5% = 20 % = 15 % = 10 % = 10 %

Setelah memberikan skor CV. HOLYSPIRIT mengalikan bobot dari masingmasing faktor dengan skor dari tiap alternatif yang ada dan menghitung total perkalian antar skor dan bobot : Zj = Xi x Yij. Hasil penilaiannya dapat dilihat pada Tabel 1.2.

6

Tabel 1.2 Hasil Penilaian Metode Ranking Procedure No 1 2 3 4 5 6 7 8 Faktor Lokasi Pasar Sumber Bahan Baku Alat Angkut Sumber Energi Buruh dan Upah UU dan Pajak Sikap masyarakat Air dan Limbah TOTAL Kec. Kunir 1,6 1,2 0,35 1,6 1,05 0,7 0,7 0,4 7,6 Kec. yosowilangun 1,4 1,05 0,4 1,4 1,2 0,7 0,8 0,35 7,3

Dari hasil perhitungan menggunakan metode Ranking Procedure maka lokasi pabrik yang dipilh adalah di Kecamatan Kunir, Lumajang Jawa Timur. Kecamatan Kunir merupakan pemasok beras ketan untuk daerah Lumajang (Anonim9, 2011). Oleh karena itu, lokasi ini cocok untuk pendirian pabrik Disco yang membutuhkan bahan baku tepung ketan dalam pembuatan dodol. Selain itu, Kecamatan Kunir juga memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang lebih memadai dibandingkan dengan kecamatan Yosowilangun. Hal ini ditunjukkan oleh data berikut: Sumber Daya Alam Mengenai tingkat kesuburan tanah di wilayah Kecamatan Kunir dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Daerah Subur : yaitu daerah yang dapat ditanami sepanjang tahun

terbatas pada tanaman padi tadah hujan (gog), jagung, ketela, pisang, tembakau, teh.

Daerah Sedang : yaitu daerah yang mempunyai perbandingan antara

masa tanaman padi dan perkebunan 1 : 3

Sumber Daya Manusia

7

Faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan pembangunan di wilayah Kecamatan Kunir salah satunya ditentukan dari sektor pendidikan. Pendidikan adalah merupakan salah satu program tri plus Kabupaten Lumajang. Titik berat ini dilakukan untuk merencanakan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Jumlah prasarana pendidikan SD / Sederajat sebanyak 36 buah, SLTP sebanyak 6 buah dan SMU / Sederajat 1 buah. Dengan potensi sumber daya manusia yang ada maka dengan dilaksanakannya program pembangunan khususnya di bidang pendidikan diharapkan pada tujuan akhir adalah untuk menciptakan atau mencetak potensi sumber daya manusia handal yang mampu untuk bersaing dalam melaksanakan pembangunan di segala bidang (Anonim10,2011)