bab i

6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan hasil interaksi antara faktor genetik, herediter, konstitusi dengan faktor lingkungan baik lingkungan prenatal maupun post natal. Faktor lingkungan ini yang akan memberikan segala macam kebutuhan yang merupakan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh anak untuk tumbuh dan berkembang (Tanuwijaya, 2002). Kebutuhan dasar awal untuk tumbuh kembang yaitu asuh, asih dan asah. Stimulasi merupakan bagian dari kebutuhan dasar anak yaitu asah. Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi yang berguna agar potensi berkembang. Anak yang memperoleh stimulasi terarah akan lebih cepat berkembang dibanding dengan anak yang kurang mendapat stimulus. Dengan mengasah kemampuan anak secara terus menerus, kemampuan anak semakin meningkat. (Nursalam, 2005) Perwujudan Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang cerdas, produktif, dan mandiri (Endarwati dkk, 2006). Tumbuh kembang anak memegang peranan yang penting bagi sumber daya masyarakat di masa mendatang. Sering dijumpai pendapat bahwa pertumbuhan lebih mendapat perhatian dibandingkan

Upload: ninik-dyah

Post on 29-Jul-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan hasil interaksi antara faktor

genetik, herediter, konstitusi dengan faktor lingkungan baik lingkungan prenatal

maupun post natal. Faktor lingkungan ini yang akan memberikan segala macam

kebutuhan yang merupakan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh anak untuk

tumbuh dan berkembang (Tanuwijaya, 2002).

Kebutuhan dasar awal untuk tumbuh kembang yaitu asuh, asih dan asah.

Stimulasi merupakan bagian dari kebutuhan dasar anak yaitu asah. Dalam

perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi

yang berguna agar potensi berkembang. Anak yang memperoleh stimulasi terarah

akan lebih cepat berkembang dibanding dengan anak yang kurang mendapat

stimulus. Dengan mengasah kemampuan anak secara terus menerus, kemampuan

anak semakin meningkat. (Nursalam, 2005)

Perwujudan Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatnya kualitas sumber daya

manusia yang cerdas, produktif, dan mandiri (Endarwati dkk, 2006). Tumbuh

kembang anak memegang peranan yang penting bagi sumber daya masyarakat di

masa mendatang. Sering dijumpai pendapat bahwa pertumbuhan lebih mendapat

perhatian dibandingkan perkembangan. Menilai pertumbuhan secara kasat mata

jauh lebih mudah terlihat, padahal penilaian perkembangan penting dilakukan

(Shinto dkk, 2006).

Berdasarkan jumlah anak yang menderita gangguan perkembangan dan

tingkah laku berat hanya sebagian kecil (kurang dari 50%) yang terdeteksi

sebelum usia sekolah, padahal sebagian besar dari anak-anak tersebut selalu

diperiksa kesehatan secara teratur bahkan turut serta dalam program pendidikan

prasekolah, tetapi tetap saja gangguan perkembangannya tidak mendapat

perhatian penuh dari tenaga kesehatan (Pediatri social, 2006). Dengan demikian

gangguan perkembangan yang ringan merupakan tantangan untuk dideteksi secara

dini.

Page 2: BAB I

Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah adalah

cakupan anak umur 1-6 tahun yang dideteksi kesehatan dan tumbuh kembangnya

sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan dan perawat). Seperti

dalam program pemerintah untuk memberikan pelayanan deteksi dini tumbuh

kembang pada anak balita dan anak pra sekolah sejak dini akan merangsang

perkembangan anak dikemudian hari dan dapat mendeteksi anak jika terdapat

penyimpangan. Indikator keberhasilan tahun 2010 diharapkan 90% dari balita dan

anak pra sekolah terjangkau oleh kegiatan stimulasi dan intervensi dini

penyimpangan tumbuh kembang. Sehingga diharapkan para ibu memberikan

stimulus perkembangan bagi anaknya dan datang ke tenaga kesehatan yang

terdekat untuk mendeteksi dini tumbuh kembang anaknya (Pusponegoero, 2006)

Adapun latar belakang kami melakukan diagnosa komunitas di kecamatan

Donomulyo karena dalam laporan triwulan kedua tahun 2012 didapatkan bahwa

cakupan program deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan prasekolah di

wilayah kerja puskesmas donomulyo masih belum mencapai target dimana

dilaporkan pencapain target pada triwulan kedua tahun 2012 ini sebesar 17 %

angka ini lebih rendah dari target Indonesia sehat 2010 yaitu sebesar 90%. Untuk

itu diharapkan melalui diagnosa komunitas ini akan dapat diketahui faktor-faktor

yang mempengaruhi kurangnya cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita

dan prasekolah wilayah kerja donomulyo sehingga dapat mendukung terwujudnya

kualitas anak yang baik agar tercapai masa depan suatu bangsa yang baik.

1.2 Perumusan Masalah

Apakah pengetahuan ibu, pola asuhan, tingkat pendidikan, tingkat sosial

ekonomi, sosial budaya dan sumber daya manusia berpengaruh terhadap

rendahnya cakupan program deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan

prasekolah di wilayah kerja puskesmas Donomulyo?

Page 3: BAB I

1.3 Tujuan Pemecahan Masalah

1.3.1 Tujuan Umum

Meningkatkan cakupan program DDTK guna meningkatkan status

kesehatan anak balita dan prasekolah sehingga dapat mendukung

terwujudnya kualitas anak yang baik agar tercapai masa depan suatu bangsa

yang baik.

1.3.2 Tujuan Khusus

Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya cakupan program

DDTK balita dan anak prasekolah di wilayah kerja puskesmas

Donomulyo.

1.4 Manfaat

1.4.1 Teoritis :

Memberikan sumbangan ilmiah bagi ilmu khususnya bidang kesehatan

dan sebagai tugas pembelajaran dokter muda bidang ilmu kesehatan

masyarakat.

1.4.2 Praktis :

Memberi alternatif pemecahan masalah kepada Puskesmas sebagai

upaya peningkatan target program DDTK balita dan anak prasekolah

yang telah ditetapkan.

Memberikan informasi kepada Puskesmas mengenai kemungkinan

faktor penyebab dan akar permasalahan yang menyebabkan kurangnya

cakupan program DDTK balita dan anak prasekolah.

Page 4: BAB I

BAB III

KERANGKA KONSEP

Page 5: BAB I

BAB IV

METODE PENELITIAN